Judul : Review Film: 'Good Kill' (2015)
link : Review Film: 'Good Kill' (2015)
Review Film: 'Good Kill' (2015)
Relevan dengan kondisi politis perang saat ini, 'Good Kill' dengan cerdas mengangkat tema ambiguitas perang, meski di beberapa poin, punya kesempatan untuk menggali dramanya lebih dalam.
“Don't ask me if this is a just war. It's just war.”Bagaimana jika anda bisa berperang dan membunuh pihak yang dianggap musuh tanpa harus terjun langsung ke medan perang? Diangkat dari kisah nyata, itulah pertanyaan terbesar dalam film drama terbaru dari Andrew Niccol berjudul Good Kill. Ini bukan kali pertamanya Niccol mengangkat ambiguitas moral dalam peperangan. Dengan penampilan aktor Nicholas Cage, Niccol pernah membahas subjek yang sama dalam Lord of War. Meski demikian, subjek tersebut lebih mengena dalam Good Kill karena menghadirkan topik yang sangat relevan dengan kebijakan perang terbaru dari Amerika.
— Jack Johns
Niccol mengajak kembali aktor dalam film debutnya Gattaca, Ethan Hawke sebagai karakter utama. Hawke bermain sebagai Mayor Tom Egan, mantan pilot pesawat F-16 yang sekarang bertugas sebagai pilot pesawat tanpa awak atau yang biasa disebut drone, dengan misi untuk melawan Taliban di Afganistan. Hanya bermodal remote control, para penerbang drone ini bisa mengebom suatu lokasi dan membunuh banyak orang, tanpa harus berpindah dari markas mereka di gurun Las Vegas.
Di atas kertas, ini adalah pekerjaan ideal bagi Tom. Tak hanya membuatnya bisa bekerja dekat dengan rumah dan keluarga, tugas ini juga meminimalkan resiko dan mengurangi tanggung jawab moral dibandingkan terjun langsung di lapangan. Kemudahan membunuh ini malah membuat Tom frustasi da mulai mempertanyakan nilai-nilai moral dari misinya. Tanpa terlibat langsung dalam perang, apakah dosanya memang lebih kecil dibandingkan tentara lapangan, sebagaimana yang selama ini menjadi paradigma rekan-rekan penerbang drone?
Sesuai dengan keputusan pemerintah Obama yang lebih memilih menggunakan drone untuk menumpas apa yang mereka sebut sebagai terorisme, sutradara Andew Niccol mengangkat tema yang sangat aktual sekaligus mengkritisi keputusan politis tersebut. Dengan sudut pandang dari karakter Tom yang mengalami trauma perang, Niccol menyasar daerah abu-abu tentang dampak psikologis bagi personil yang terlibat dalam pertempuran, meski tak secara langsung.
Film ini memiliki tema yang sama dengan film American Sniper dari Clint Eastwood, trauma pasca-perang dan nilai moral. Namun menurut saya, Good Kill lebih berkesan dibandingkan American Sniper karena menggambarkan konflik batin yang dialami karakternya dengan lebih baik. Terlebih saat penerbang drone ini ditugaskan oleh CIA untuk membunuh target hanya berdasarkan perilaku yang mencurigakan, ada diversifikasi prinsip antara masing-masing personil yang tak hanya menimbulkan konflik internal namun juga eksternal antara para personil itu sendiri, termasuk dengan pimpinannya, Kolonel Jack Johns. Hawke menampilkan bagaimana kondisi seorang tentara yang mengalami degradasi emosional dan mencari pelarian ke minuman keras, walaupun sebenarnya alkohol pun tak bisa mengisi kekosongan batinnya. Saat kemudian sang istri Molly (January Jones) memilih untuk meninggalkannya karena sudah tak tahan lagi, anda bisa merasakan bagaimana degradasi emosional ini mempengaruhi kehidupan nyata.
Akting Hawke menjadi kunci disini dan dia tampil dengan baik sepanjang film, penampilan yang hanya bisa diimbangi oleh Zoe Kravitz yang berperan sebagai Vera Suarez, tentara muda yang sensitif dan punya prinsip moral yang kuat. Selebihnya, karakter lain cenderung generik. Salah satu karakter yang mendapat porsi cukup banyak adalah Kolonel Jack Johns yang diperankan oleh Bruce Greenwood yang punya banyak dialog yang quotable. Karakternya yang sering menyumpah dan menggerutu adalah karakter stereotip pimpinan yang bagi saya sedikit mengganggu.
Mencoba menangkap realitas, dalam film ini nyaris tak ada adegan dramatis atau sekuens perang yang epik, dan mungkin ini akan membuat sebagian penonton menganggapnya monoton. Memang ada adegan agresi drone, namun semuanya terjadi dilihat dari sudut pandang pilot yang berada dalam bunker, jadi anda hanya akan disuguhkan dengan ledakan sunyi.
Gaya pengambilan gambar dari sinematografer Amir Mokri merepresentasikan dengan baik atmosfer film yang datar namun cenderung murung. Dengan metode long-shot dan posisi kamera yang terkadang tak mengetengahkan tokoh sebagai sorotan utama, menguatkan citra bahwa film ini fokus pada konfik batinnya, bukan mengenai tokoh itu sendiri.
Good Kill adalah film yang provokatif bagi yang ingin berpikir lebih jauh, membahas ambiguitas perang di dunia yang munafik. Meski di beberapa poin, Niccol punya kesempatan untuk menggali dramanya lebih dalam dengan memberikan adegan yang lebih dramatis, paling tidak dia telah berhasil menyajikan kisah konflik karakter yang membungkus kritik politis dengan cerdas. ■UP
Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
'Good Kill' | TEGUH RASPATI | 29 April 2015
Sutradara Andrew Niccol
Penulis Andrew Niccol
Pemain Ethan Hawke, January Jones, Zoƫ Kravitz, Bruce Greenwood
Penulis Andrew Niccol
Pemain Ethan Hawke, January Jones, Zoƫ Kravitz, Bruce Greenwood
Demikianlah Artikel Review Film: 'Good Kill' (2015)
Sekianlah artikel Review Film: 'Good Kill' (2015) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Review Film: 'Good Kill' (2015) dengan alamat link https://moviefilm99.blogspot.com/2015/04/review-film-kill-2015.html
No comments:
Post a Comment