Thursday, May 31, 2018

Jelang Syuting, Remake ‘The Crow’ Kehilangan Jason Momoa & Sutradara

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jelang Syuting, Remake ‘The Crow’ Kehilangan Jason Momoa & Sutradara
link : Jelang Syuting, Remake ‘The Crow’ Kehilangan Jason Momoa & Sutradara

Baca juga


May 2018

Jelang proses syutingnya yang akan bergulir dalam waktu dekat, remake ‘The Crow’ kehilangan sang lakon utama Jason Momoa dan sutradara Corin Hardy.

Selama masa pengembangannya, remake The Crow diketahui kerap dirundung masalah, mulai dari kehilangan sutradara hingga mundurnya aktor utama, Kini jelang proses syutingnya yang akan bergulir dalam waktu dekat, masalah yang sama kembali terulang, menyusul sang lakon utama Jason Momoa dan sutradara Corin Hardy.

Sementara Hardy masih belum angkat bicara, aktor Aquaman secara resmi meminta maaf lantaran ia merasa telah mengecewakan pihak pembuat film maupun fans. Momoa juga mengakui ia telah menunggu selama 8 tahun untuk bisa mendapatkan peran Eric Draven, karakter utama The Crow. Di akhir pernyataannya, Momoa mengungkapkan ia baru siap bermain jika proyek remake The Crow sudah “tepat”. Hal ini tentu mengindikasikan ada yang tak beres dalam pembuatan The Crow, entah itu dari aspek cerita, budget ataupun jadwal produksi.

Dugaan ini pun semakin diperkuat oleh laporan Deadline. Menurut sumber, Sony Pictures selaku pihak distributor khawatir dengan ketidakmampuan rumah produksi Davis Films dalam mengatur budget dan konsep kreatif yang tepat untuk The Crow. Kekhawatiran Sony dan kapabilitas Davis Films yang meragukan inilah yang diklaim melatarbelakangi alasan Momoa dan Hardy untuk hengkang. Kini nasib film adaptasi novel karya James O’Barr ini menjadi tidak jelas, padahal kru film kabarnya akan meluncur ke Budapest untuk persiapan syuting.

Kehilangan pemain dan sutradara bukan hal baru dalam pengembangan remake The Crow. Sebelumnya, beberapa sutradara yang pernah terlibat meliputi Stephen Norrington, Nick Cave, Juan Carlos Fresnadillo dan F. Javier Gutierrezz. Sementara untuk peran Eric Draven sempat dikaitkan dengan Mark Wahlberg, Bradley Cooper, James McAvoy, Luke Evans dan Jack Huston.

Di luar isu pergantian pemain dan sutradara, The Crow juga hampir batal dibuat lantaran studio yang memotori proyek remake ini, Relativity Media, harus gulung tikar. Namun akhirnya nasib The Crow terselamatkan setelah Sony mengambil alih sebagai distributor baru. Sayangnya, kabar terbaru menyebut posisi The Crow rupanya belum sepenuhnya aman, karena ada kemungkinan Sony akan ikut mundur setelah ditinggalkan Momoa dan Hardy. Kini jadwal rilis 11 Oktober 2019 yang ditentukan Sony untuk The Crow dipertanyakan.

FYI, film perdana The Crow dirilis 1994 dan dibintangi Brandon Lee sebagai pemeran utama. Dengan atmosfer kelam dan suram, film ini mengisahkan seorang penyanyi rock bernama Eric Draven yang bangkit dari kematian untuk menuntut balas pembunuhnya yang juga bertanggung jawab atas kematian tunangannya. Selain menjadi film cult, The Crow juga mendapat banyak sorotan lantaran Lee tewas akibat insiden di lokasi syuting film tersebut.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Jelang proses syutingnya yang akan bergulir dalam waktu dekat, remake ‘The Crow’ kehilangan sang lakon utama Jason Momoa dan sutradara Corin Hardy.

Selama masa pengembangannya, remake The Crow diketahui kerap dirundung masalah, mulai dari kehilangan sutradara hingga mundurnya aktor utama, Kini jelang proses syutingnya yang akan bergulir dalam waktu dekat, masalah yang sama kembali terulang, menyusul sang lakon utama Jason Momoa dan sutradara Corin Hardy.

Sementara Hardy masih belum angkat bicara, aktor Aquaman secara resmi meminta maaf lantaran ia merasa telah mengecewakan pihak pembuat film maupun fans. Momoa juga mengakui ia telah menunggu selama 8 tahun untuk bisa mendapatkan peran Eric Draven, karakter utama The Crow. Di akhir pernyataannya, Momoa mengungkapkan ia baru siap bermain jika proyek remake The Crow sudah “tepat”. Hal ini tentu mengindikasikan ada yang tak beres dalam pembuatan The Crow, entah itu dari aspek cerita, budget ataupun jadwal produksi.

Dugaan ini pun semakin diperkuat oleh laporan Deadline. Menurut sumber, Sony Pictures selaku pihak distributor khawatir dengan ketidakmampuan rumah produksi Davis Films dalam mengatur budget dan konsep kreatif yang tepat untuk The Crow. Kekhawatiran Sony dan kapabilitas Davis Films yang meragukan inilah yang diklaim melatarbelakangi alasan Momoa dan Hardy untuk hengkang. Kini nasib film adaptasi novel karya James O’Barr ini menjadi tidak jelas, padahal kru film kabarnya akan meluncur ke Budapest untuk persiapan syuting.

Kehilangan pemain dan sutradara bukan hal baru dalam pengembangan remake The Crow. Sebelumnya, beberapa sutradara yang pernah terlibat meliputi Stephen Norrington, Nick Cave, Juan Carlos Fresnadillo dan F. Javier Gutierrezz. Sementara untuk peran Eric Draven sempat dikaitkan dengan Mark Wahlberg, Bradley Cooper, James McAvoy, Luke Evans dan Jack Huston.

Di luar isu pergantian pemain dan sutradara, The Crow juga hampir batal dibuat lantaran studio yang memotori proyek remake ini, Relativity Media, harus gulung tikar. Namun akhirnya nasib The Crow terselamatkan setelah Sony mengambil alih sebagai distributor baru. Sayangnya, kabar terbaru menyebut posisi The Crow rupanya belum sepenuhnya aman, karena ada kemungkinan Sony akan ikut mundur setelah ditinggalkan Momoa dan Hardy. Kini jadwal rilis 11 Oktober 2019 yang ditentukan Sony untuk The Crow dipertanyakan.

FYI, film perdana The Crow dirilis 1994 dan dibintangi Brandon Lee sebagai pemeran utama. Dengan atmosfer kelam dan suram, film ini mengisahkan seorang penyanyi rock bernama Eric Draven yang bangkit dari kematian untuk menuntut balas pembunuhnya yang juga bertanggung jawab atas kematian tunangannya. Selain menjadi film cult, The Crow juga mendapat banyak sorotan lantaran Lee tewas akibat insiden di lokasi syuting film tersebut.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tom Cruise Rilis Foto Pertama ‘Top Gun 2’

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tom Cruise Rilis Foto Pertama ‘Top Gun 2’
link : Tom Cruise Rilis Foto Pertama ‘Top Gun 2’

Baca juga


May 2018

Tom Cruise resmi kembali menjadi pilot jet tempur seiring ia merilis foto pertamanya untuk ‘Top Gun: Maverick’.

Tom Cruise resmi kembali menjadi pilot jet tempur seiring ia merilis foto pertamanya untuk Top Gun 2. Foto yang dibagikan Cruise melalui Instagram ini pun menandai dimulainya proses syuting sekuel dari film action era 80-an yang melejitkan nama sang aktor. Lebih dari itu, foto ini juga mencantumkan tulisan “feel the need”, yang merujuk pada salah satu kalimat paling populer dari film pertamanya.

Sebagai informasi, sekuel ini sendiri mengusung judul Top Gun: Maverick, dimana sub judul filmnya diambil dari nama karakter Cruise di film. Semula film ini akan kembali disutradarai Tony Scott, sebelum rencana ini diurungkan lantaran sang sineas tutup usia pada 2012 silam. Lima tahun berselang, Top Gun: Maverick akhirnya merekrut Joseph Kosinski (Tron: Legacy) sebagai sutradara. Kosinski diketahui pernah menggarap film action Cruise yang bertajuk Oblivion.

Selain Cruise, belum ada pemain lain yang resmi terlibat di film produksi Paramount, studio di balik franchise film action Cruise, Mission: Impossible. Namun lawan main Cruise di film pertama, Val Kilmer, mengaku tertarik kembali sebagai pilot Tom Kazanski a.k.a. Iceman.

Meski untuk saat ini detail cerita masih minim, Top Gun 2 diakui Cruise masih mengusung tema persaingan layaknya film terdahulu. Namun Cruise menilai persaingan ini akan mempengaruhi perkembangan Maverick baik sebagai seorang pilot maupun pribadi. Kabar lain juga menyebutkan, sekuel ini akan menampilkan drone yang dipandang sebagai ancaman bagi karir pilot pesawat tempur lantaran dibekali teknologi yang lebih canggih dan efektifitas yang lebih baik.

Top Gun: Maverick akan dirilis 12 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tom Cruise resmi kembali menjadi pilot jet tempur seiring ia merilis foto pertamanya untuk ‘Top Gun: Maverick’.

Tom Cruise resmi kembali menjadi pilot jet tempur seiring ia merilis foto pertamanya untuk Top Gun 2. Foto yang dibagikan Cruise melalui Instagram ini pun menandai dimulainya proses syuting sekuel dari film action era 80-an yang melejitkan nama sang aktor. Lebih dari itu, foto ini juga mencantumkan tulisan “feel the need”, yang merujuk pada salah satu kalimat paling populer dari film pertamanya.

Sebagai informasi, sekuel ini sendiri mengusung judul Top Gun: Maverick, dimana sub judul filmnya diambil dari nama karakter Cruise di film. Semula film ini akan kembali disutradarai Tony Scott, sebelum rencana ini diurungkan lantaran sang sineas tutup usia pada 2012 silam. Lima tahun berselang, Top Gun: Maverick akhirnya merekrut Joseph Kosinski (Tron: Legacy) sebagai sutradara. Kosinski diketahui pernah menggarap film action Cruise yang bertajuk Oblivion.

Selain Cruise, belum ada pemain lain yang resmi terlibat di film produksi Paramount, studio di balik franchise film action Cruise, Mission: Impossible. Namun lawan main Cruise di film pertama, Val Kilmer, mengaku tertarik kembali sebagai pilot Tom Kazanski a.k.a. Iceman.

Meski untuk saat ini detail cerita masih minim, Top Gun 2 diakui Cruise masih mengusung tema persaingan layaknya film terdahulu. Namun Cruise menilai persaingan ini akan mempengaruhi perkembangan Maverick baik sebagai seorang pilot maupun pribadi. Kabar lain juga menyebutkan, sekuel ini akan menampilkan drone yang dipandang sebagai ancaman bagi karir pilot pesawat tempur lantaran dibekali teknologi yang lebih canggih dan efektifitas yang lebih baik.

Top Gun: Maverick akan dirilis 12 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Wednesday, May 30, 2018

Review Film: 'Tully' (2018)

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Drama, Artikel Komedi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Tully' (2018)
link : Review Film: 'Tully' (2018)

Baca juga


May 2018

'Tully', menurut hemat saya, memberikan potret yang akurat mengenai motherhood, khususnya yang punya banyak anak.

“I'm here to take care of you.”
— Tully
Rating UP:
Yang masih tidak percaya terhadap betapa beratnya beban seorang ibu dalam mengurus rumah tangga sekaligus anak-anak, akan berubah imannya setelah menyaksikan Tully, film yang menggelitik sekaligus menohok tentang krisis identitas yang dialami ibu-ibu modern. Menjadi seorang ibu memang merupakan peran yang terpuji, tapi kita tak bisa sekonyong-konyong melupakan bagaimana tugas mulia tersebut di lain sisi juga berpeluang menguras energi bahkan menyedot semangat hidup yang bersangkutan.


Tully, menurut hemat saya, memberikan potret yang akurat mengenai motherhood, khususnya yang punya banyak anak. Kalimat tadi membuat saya terdengar seperti pernah menjadi ibu saja. Anda tahu saya belum pernah melakukan persalinan, dan terakhir kali saya cek saat mandi kemarin sore, saya masih berjenis kelamin laki-laki. Namun film ini begitu lihainya membuat penonton terhanyut dalam konflik, kita seolah merasakannya langsung. Film ini memposisikan kita untuk otomatis berada di dalam karakter utamanya, Marlo.

Itu merupakan bukti bagaimana sutradara Jason Reitman dan penulis skrip Diablo Cody begitu seksama membangun dunia dan karakter dalam film mereka. Film ini merupakan kerjasama ketiga mereka, menyusul Juno dan Young Adult. Tully juga merupakan film komedi sekaligus drama serius. Humornya berasal dari observasi yang tajam pada situasi yang riil. Seperti biasa, karakter utama yang ditulis Cody suka menyelutuk sadis, menohok langsung pada isu yang sedang mereka hadapi.

Membaca sinopsisnya mungkin membuatnya terdengar seperti Mary Poppins penyelamat ibu-ibu. Namun Tully lebih seperti hibrid Juno dan Young Adult: masalah kehamilan remaja di Juno digabungkan dengan masalah krisis paruh baya ibu-ibu di Young Adult. Dan seperti kedua film tadi, penggambaran situasinya realistis dan tanpa kompromi. Menjadi ibu tak melulu soal kebanggaan bakti tanpa pamrih; kewajibannya sulit, ribet, dan berat. Coba bayangkan bagaimana menyelipkan istirahat dan merawat diri sendiri di antara menyusui, mengganti popok, mendiamkan rengekan, membenahi rumah, ditambah mengurus suami.

Dan Marlo tak selalu terlihat syantik saat melakukannya, sebagaimana diperankan oleh Charlize Theron. Theron adalah aktris berparas syantik yang tak segan tampil berantakan. Level kedrastisan transformasinya disini agaknya bisa disejajarkan dengan perannya sebagai pembunuh berantai dalam Monster. Ia dikabarkan menaikkan berat badan sampai 25 kilogram. Bukan semata berhenti fisik saja, karena yang lebih penting adalah bagaimana ia dengan sukses menghadirkan intensitas emosional. Ia jelas sayang keluarga, tapi hampir selalu terlalu capek untuk peduli akan hal-hal di sekitar. Baju kena tumpahan susu saat makan malam? Buka saja langsung di meja makan. Dalam sebuah montase singkat yang mengesankan, kita bisa melihat bagaimana rutinitas motherhood bisa menggiring sang ibu ke titik keletihan yang haqiqi. Tata suaranya cerdik, menekankan sedemikian rupa sehingga suara rengekan bayi menjadi terdengar sangat annoying.

Kesan yang keliru akan tercipta kalau situasi Marlo tidak sespesifik yang digambarkan film. Marlo sekarang sedang hamil tua. Bukan cuma soal usia kehamilannya, tapi juga usianya sendiri; bayinya sebentar lagi brojol, saat ia sudah berumur 40 tahunan. Kehamilan ini agaknya juga tak begitu diharapkan. Ia sudah punya dua anak yang masih kecil-kecil, yaitu Sarah (Lia Frankland) dan Jonah (Asher Miles Fallica). Masalah anak pertama sih cuma kurang pede, tapi anak kedua bisa dibilang sedikit "aneh" sampai terancam dikeluarkan dari TK. Jadi maklum saja saat ia cuma anteng saja ketika ketubannya pecah atau bahkan saat sang bayi sudah keluar dari perutnya. Marlo seolah sudah bisa memprediksi beban macam apa yang menantinya.

Oleh karena itu, meski awalnya berprinsip bahwa anaknya takkan diasuh oleh orang asing, Marlo akhirnya menyerah pada situasi lalu menerima saran dari adiknya (Mark Duplass) untuk menyewa seorang pengasuh, yang berspesialiasi merawat anak di malam hari biar para orangtua bisa istirahat dengan tenang. Yang datang adalah ibu peri, atau setidaknya begitulah menurut Marlo. Ia adalah impian semua ibu-ibu. Tully (Mackenzie Davis) bukan cuma piawai mengasuh anak. Setelah tidur nyenyak untuk pertama kalinya, Marlo terkejut saat bangun di pagi hari mendapati rumahnya sudah kinclong betul dan ada pancake yang lucu di meja makan.

Usianya masih relatif belia, tapi sudah sangat bijak dan sepertinya tahu banyak hal. Tully cerdas dan seksi. Ia dipenuhi dengan antusiasme khas anak muda yang punya banyak energi menular. Ia bahkan menjalin obrolan yang intim dengan Marlo. Keakraban ini seolah membawa Marlo ke masa-masa jayanya dulu. Tully adalah semua yang dibutuhkan Marlo; begitu ideal sampai kita melihatnya sedikit aneh. Marlo sudah begitu nyaman sampai ia selow saja dengan apa yang disarankan dan semua yang dilakukan Tully di rumahnya. Meski kehadiran Tully membuat daya cengkeram narasinya menurun, Theron dan Davis punya chemistry yang apik.

Pasti ada godaan bagi pembuat film untuk menyuguhkan konfrontasi antara Marlo dengan suaminya, Drew (Ron Livingston). Drew bukan suami yang buruk; ia bertanggung jawab dan suka mendampingi anak bikin PR. Namun ia juga abai, santai bermain PS di atas kasur seolah tak tahu bahwa istrinya sudah kacau balau di dalam. Konfrontasi macam ini akan membuat film mengabaikan poinnya, sebab konflik tidak lagi berfokus pada internal Marlo. Namun film dengan bijak tak melangkah kesana. Saya juga sempat khawatir saat Tully membuat gestur nekat untuk menyegarkan aktivitas ranjang Marlo dan Drew. Untunglah film tak bermain sesuai ekspektasi mesum saya.

Jadi sebenarnya ada apa dengan Tully? Saya tak bisa mendeskripsikan dengan konkrit siapa Tully. Tapi tenang saja, kita tak sedang berada di film mengenai pengasuh anak psikopat. Keberadaan Tully adalah wadah bagi Marlo untuk mempertanyakan hakikatnya sebagai seorang ibu sekaligus sebagai seorang wanita. Di satu titik, Tully akan mengajak Marlo untuk sejenak meninggalkan keluarga lalu berpesta habis-habisan di luar kota. Ini akan menjadi titik balik yang menawarkan insight baru bagi karakternya. Sementara mereka mendapat perspektif baru, kita juga melihat mereka dalam perspektif baru.

Saya mendapati bahwa momen pengungkapan ini tak bekerja segreget yang dimaksud dan secara logika tak bisa diterima. Semakin saya pikirkan, saya semakin senewen. Tapi ia berhasil di level emosional. Awalnya film ini menyuguhkan pemandangan suram yang akan membuat mama-mama muda yang berencana/sedang hamil jadi parno. Namun itu adalah bagian dari hidup. Dan film ini mengajarkan cara untuk merangkulnya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tully

96 menit
Dewasa
Jason Reitman
Diablo Cody
Aaron L. Gilbert, Jason Reitman, Helen Estabrook, Diablo Cody, Mason Novick, Charlize Theron, A.J. Dix, Beth Kono
Eric Steelberg
Rob Simonsen

'Tully', menurut hemat saya, memberikan potret yang akurat mengenai motherhood, khususnya yang punya banyak anak.

“I'm here to take care of you.”
— Tully
Rating UP:
Yang masih tidak percaya terhadap betapa beratnya beban seorang ibu dalam mengurus rumah tangga sekaligus anak-anak, akan berubah imannya setelah menyaksikan Tully, film yang menggelitik sekaligus menohok tentang krisis identitas yang dialami ibu-ibu modern. Menjadi seorang ibu memang merupakan peran yang terpuji, tapi kita tak bisa sekonyong-konyong melupakan bagaimana tugas mulia tersebut di lain sisi juga berpeluang menguras energi bahkan menyedot semangat hidup yang bersangkutan.


Tully, menurut hemat saya, memberikan potret yang akurat mengenai motherhood, khususnya yang punya banyak anak. Kalimat tadi membuat saya terdengar seperti pernah menjadi ibu saja. Anda tahu saya belum pernah melakukan persalinan, dan terakhir kali saya cek saat mandi kemarin sore, saya masih berjenis kelamin laki-laki. Namun film ini begitu lihainya membuat penonton terhanyut dalam konflik, kita seolah merasakannya langsung. Film ini memposisikan kita untuk otomatis berada di dalam karakter utamanya, Marlo.

Itu merupakan bukti bagaimana sutradara Jason Reitman dan penulis skrip Diablo Cody begitu seksama membangun dunia dan karakter dalam film mereka. Film ini merupakan kerjasama ketiga mereka, menyusul Juno dan Young Adult. Tully juga merupakan film komedi sekaligus drama serius. Humornya berasal dari observasi yang tajam pada situasi yang riil. Seperti biasa, karakter utama yang ditulis Cody suka menyelutuk sadis, menohok langsung pada isu yang sedang mereka hadapi.

Membaca sinopsisnya mungkin membuatnya terdengar seperti Mary Poppins penyelamat ibu-ibu. Namun Tully lebih seperti hibrid Juno dan Young Adult: masalah kehamilan remaja di Juno digabungkan dengan masalah krisis paruh baya ibu-ibu di Young Adult. Dan seperti kedua film tadi, penggambaran situasinya realistis dan tanpa kompromi. Menjadi ibu tak melulu soal kebanggaan bakti tanpa pamrih; kewajibannya sulit, ribet, dan berat. Coba bayangkan bagaimana menyelipkan istirahat dan merawat diri sendiri di antara menyusui, mengganti popok, mendiamkan rengekan, membenahi rumah, ditambah mengurus suami.

Dan Marlo tak selalu terlihat syantik saat melakukannya, sebagaimana diperankan oleh Charlize Theron. Theron adalah aktris berparas syantik yang tak segan tampil berantakan. Level kedrastisan transformasinya disini agaknya bisa disejajarkan dengan perannya sebagai pembunuh berantai dalam Monster. Ia dikabarkan menaikkan berat badan sampai 25 kilogram. Bukan semata berhenti fisik saja, karena yang lebih penting adalah bagaimana ia dengan sukses menghadirkan intensitas emosional. Ia jelas sayang keluarga, tapi hampir selalu terlalu capek untuk peduli akan hal-hal di sekitar. Baju kena tumpahan susu saat makan malam? Buka saja langsung di meja makan. Dalam sebuah montase singkat yang mengesankan, kita bisa melihat bagaimana rutinitas motherhood bisa menggiring sang ibu ke titik keletihan yang haqiqi. Tata suaranya cerdik, menekankan sedemikian rupa sehingga suara rengekan bayi menjadi terdengar sangat annoying.

Kesan yang keliru akan tercipta kalau situasi Marlo tidak sespesifik yang digambarkan film. Marlo sekarang sedang hamil tua. Bukan cuma soal usia kehamilannya, tapi juga usianya sendiri; bayinya sebentar lagi brojol, saat ia sudah berumur 40 tahunan. Kehamilan ini agaknya juga tak begitu diharapkan. Ia sudah punya dua anak yang masih kecil-kecil, yaitu Sarah (Lia Frankland) dan Jonah (Asher Miles Fallica). Masalah anak pertama sih cuma kurang pede, tapi anak kedua bisa dibilang sedikit "aneh" sampai terancam dikeluarkan dari TK. Jadi maklum saja saat ia cuma anteng saja ketika ketubannya pecah atau bahkan saat sang bayi sudah keluar dari perutnya. Marlo seolah sudah bisa memprediksi beban macam apa yang menantinya.

Oleh karena itu, meski awalnya berprinsip bahwa anaknya takkan diasuh oleh orang asing, Marlo akhirnya menyerah pada situasi lalu menerima saran dari adiknya (Mark Duplass) untuk menyewa seorang pengasuh, yang berspesialiasi merawat anak di malam hari biar para orangtua bisa istirahat dengan tenang. Yang datang adalah ibu peri, atau setidaknya begitulah menurut Marlo. Ia adalah impian semua ibu-ibu. Tully (Mackenzie Davis) bukan cuma piawai mengasuh anak. Setelah tidur nyenyak untuk pertama kalinya, Marlo terkejut saat bangun di pagi hari mendapati rumahnya sudah kinclong betul dan ada pancake yang lucu di meja makan.

Usianya masih relatif belia, tapi sudah sangat bijak dan sepertinya tahu banyak hal. Tully cerdas dan seksi. Ia dipenuhi dengan antusiasme khas anak muda yang punya banyak energi menular. Ia bahkan menjalin obrolan yang intim dengan Marlo. Keakraban ini seolah membawa Marlo ke masa-masa jayanya dulu. Tully adalah semua yang dibutuhkan Marlo; begitu ideal sampai kita melihatnya sedikit aneh. Marlo sudah begitu nyaman sampai ia selow saja dengan apa yang disarankan dan semua yang dilakukan Tully di rumahnya. Meski kehadiran Tully membuat daya cengkeram narasinya menurun, Theron dan Davis punya chemistry yang apik.

Pasti ada godaan bagi pembuat film untuk menyuguhkan konfrontasi antara Marlo dengan suaminya, Drew (Ron Livingston). Drew bukan suami yang buruk; ia bertanggung jawab dan suka mendampingi anak bikin PR. Namun ia juga abai, santai bermain PS di atas kasur seolah tak tahu bahwa istrinya sudah kacau balau di dalam. Konfrontasi macam ini akan membuat film mengabaikan poinnya, sebab konflik tidak lagi berfokus pada internal Marlo. Namun film dengan bijak tak melangkah kesana. Saya juga sempat khawatir saat Tully membuat gestur nekat untuk menyegarkan aktivitas ranjang Marlo dan Drew. Untunglah film tak bermain sesuai ekspektasi mesum saya.

Jadi sebenarnya ada apa dengan Tully? Saya tak bisa mendeskripsikan dengan konkrit siapa Tully. Tapi tenang saja, kita tak sedang berada di film mengenai pengasuh anak psikopat. Keberadaan Tully adalah wadah bagi Marlo untuk mempertanyakan hakikatnya sebagai seorang ibu sekaligus sebagai seorang wanita. Di satu titik, Tully akan mengajak Marlo untuk sejenak meninggalkan keluarga lalu berpesta habis-habisan di luar kota. Ini akan menjadi titik balik yang menawarkan insight baru bagi karakternya. Sementara mereka mendapat perspektif baru, kita juga melihat mereka dalam perspektif baru.

Saya mendapati bahwa momen pengungkapan ini tak bekerja segreget yang dimaksud dan secara logika tak bisa diterima. Semakin saya pikirkan, saya semakin senewen. Tapi ia berhasil di level emosional. Awalnya film ini menyuguhkan pemandangan suram yang akan membuat mama-mama muda yang berencana/sedang hamil jadi parno. Namun itu adalah bagian dari hidup. Dan film ini mengajarkan cara untuk merangkulnya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tully

96 menit
Dewasa
Jason Reitman
Diablo Cody
Aaron L. Gilbert, Jason Reitman, Helen Estabrook, Diablo Cody, Mason Novick, Charlize Theron, A.J. Dix, Beth Kono
Eric Steelberg
Rob Simonsen

Setelah ‘Justice League’, Zack Snyder akan Garap Remake 'The Fountainhead’

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Setelah ‘Justice League’, Zack Snyder akan Garap Remake 'The Fountainhead’
link : Setelah ‘Justice League’, Zack Snyder akan Garap Remake 'The Fountainhead’

Baca juga


May 2018

Melalui media sosial, Zack Snyder mengungkapkan akan menyutradarai remake ‘The Fountainhead’.

Berkutat menangani film superhero DC Extended Universe selama hampir satu dekade, agaknya mendorong sutradara Zack Snyder untuk mencari proyek film baru di luar genre superhero. Apalagi karena film-film superhero besutan Snyder selama ini tak pernah luput dari yang namanya kontroversi dan polarisasi, tentu ia butuh proyek yang fresh dan jauh dari sentimen negatif. Kini Snyder akhirnya menemukan proyek film terbarunya, seiring melalui media sosial Vero sang sineas mengungkapkan akan menyutradarai remake The Fountainhead.

Diangkat dari novel terbitan 1943 karya Ayn Rand, The Fountainhead berkisah seorang arsitek dan inovator Howard Roark. Dikenal memiliki sifat egois yang tinggi, Roark selalu berpikir idealis dan melawan arus dalam menelurkan karyanya. Akibat dari sikapnya yang kaku, Roark bukan hanya tak disukai para arsitektur, tapi juga aktivis kemanusiaan dan kritikus arsitekur ternama Elisworth Toohey. Selain mereka, Roark juga dimusuhi publisher berpengaruh Gail Wynand, dan seorang kolumnis penggemar Roark, Dominique Francon, yang ternyata berniat menghancurkan karirnya. FYI, The Fountainhead sendiri pertama diangkat ke layar lebar pada 1949, dimana filmnya disutradarai King Vidor dan dibintangi Gary Cooper sebagai Roark.

Selama berkiprah di DC Extended Universe, Snyder diketahui telah menyutradarai Man of Steel (2013), Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) dan Justice League (2017). Untuk film terakhir, Snyder mundur di tengah proses pasca-produksi, menyusul tragedi yang menimpa keluarganya. Kendati film-film superhero garapannya seringkali dikritik karena cerita yang kurang memikat dan terlalu kelam, namun tak ada yang menyangkal kehebatan pembesut 300 dan Watchmen dalam menciptakan adegan bervisual memukau. Ya, semoga saja dengan The Fountainhead yang kisah karakter utamanya tak jauh beda dengan karir Snyder yang sarat pro kontra, sang sineas akhirnya merasa related dan bisa lebih peka dalam membuat cerita yang emosional.

Untuk saat ini belum diketahui kapan The Fountainhead akan diproduksi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Melalui media sosial, Zack Snyder mengungkapkan akan menyutradarai remake ‘The Fountainhead’.

Berkutat menangani film superhero DC Extended Universe selama hampir satu dekade, agaknya mendorong sutradara Zack Snyder untuk mencari proyek film baru di luar genre superhero. Apalagi karena film-film superhero besutan Snyder selama ini tak pernah luput dari yang namanya kontroversi dan polarisasi, tentu ia butuh proyek yang fresh dan jauh dari sentimen negatif. Kini Snyder akhirnya menemukan proyek film terbarunya, seiring melalui media sosial Vero sang sineas mengungkapkan akan menyutradarai remake The Fountainhead.

Diangkat dari novel terbitan 1943 karya Ayn Rand, The Fountainhead berkisah seorang arsitek dan inovator Howard Roark. Dikenal memiliki sifat egois yang tinggi, Roark selalu berpikir idealis dan melawan arus dalam menelurkan karyanya. Akibat dari sikapnya yang kaku, Roark bukan hanya tak disukai para arsitektur, tapi juga aktivis kemanusiaan dan kritikus arsitekur ternama Elisworth Toohey. Selain mereka, Roark juga dimusuhi publisher berpengaruh Gail Wynand, dan seorang kolumnis penggemar Roark, Dominique Francon, yang ternyata berniat menghancurkan karirnya. FYI, The Fountainhead sendiri pertama diangkat ke layar lebar pada 1949, dimana filmnya disutradarai King Vidor dan dibintangi Gary Cooper sebagai Roark.

Selama berkiprah di DC Extended Universe, Snyder diketahui telah menyutradarai Man of Steel (2013), Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) dan Justice League (2017). Untuk film terakhir, Snyder mundur di tengah proses pasca-produksi, menyusul tragedi yang menimpa keluarganya. Kendati film-film superhero garapannya seringkali dikritik karena cerita yang kurang memikat dan terlalu kelam, namun tak ada yang menyangkal kehebatan pembesut 300 dan Watchmen dalam menciptakan adegan bervisual memukau. Ya, semoga saja dengan The Fountainhead yang kisah karakter utamanya tak jauh beda dengan karir Snyder yang sarat pro kontra, sang sineas akhirnya merasa related dan bisa lebih peka dalam membuat cerita yang emosional.

Untuk saat ini belum diketahui kapan The Fountainhead akan diproduksi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tuesday, May 29, 2018

Jamie Foxx Resmi Jadi Pemeran ‘Spawn’

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jamie Foxx Resmi Jadi Pemeran ‘Spawn’
link : Jamie Foxx Resmi Jadi Pemeran ‘Spawn’

Baca juga


May 2018

Pencarian aktor untuk karakter titel dari film reboot ‘Spawn’ telah selesai.

Pencarian aktor untuk karakter titel dari film reboot Spawn telah selesai. Sebagaimana yang dilansir Deadline, Todd MacFarlane – kreator komik Spawn yang juga menulis dan menyutradarai filmnya – resmi menunjuk Jamie Foxx sebagai pemeran karakter titel. Ini menjadi kedua kalinya aktor pemenang Oscar bermain di film adaptasi komik, setelah tampil sebagai villain di The Amazing Spider-Man 2.

Melalui pernyataan resminya, Foxx mengungkapkan antusiasmenya untuk memerankan Spawn, yang menurutnya adalah salah satu karakter komik paling luar biasa. Fox juga mengakui telah bertemu MacFarlane sejak beberapa tahun lalu, saat reboot ini masih dalam pengembangan. Karena itulah, begitu pencarian aktor Spawn dimulai, MacFarlane menyatakan perhatiannya langsung tertuju pada Foxx. Selain karena kemampuan akting Foxx yang tak perlu diragukan lagi, MacFarlane juga memilih Foxx karena passion-nya yang tinggi terhadap karakter Spawn.

Rencananya Foxx akan memerankan prajurit anggota pasukan khusus CIA bernama Al Simmons, yang bangkit dari kematian setelah ia membuat perjanjian dengan iblis neraka. Kembali hidup dengan identitas baru sebagai Spawn yang dibekali kostum super dan multi fungsi, Simmons kemudian melalui perjalanan dilematis yang membentuk dirinya menjadi antihero.

Sementara itu, MacFarlane juga menekankan bahwa Spawn bukanlah pahlawan yang menolong orang lemah layaknya jagoan di film-film superhero. Sebab, di akhir film nanti, MacFarlane berharap bisa membuat penonton bertanya-tanya, apakah Spawn adalah hantu yang berubah jadi manusia atau sebaliknya. Sang sutradara juga memastikan reboot ini bukanlah film tentang asal-usul Spawn, karena ia tak tertarik untuk menceritakannya. Terlebih lagi, MacFarlane mengisyaratkan dirinya teinspirasi oleh A Quiet Place yang tetap memikat penonton meski tak menjelaskan masa lalu karakternya.

Adapun MacFarlane juga berniat menjadikan Spawn sebagai trilogi, jika film pertamanya yang diketahui hanya berbudget belasan juta dollar berakhir sukses di box office. Reboot Spawn sendiri diproduksi Blumhouse, yang kebetulan berpengalaman membidani franchise hemat budget seperti The Purge, Insidious hingga Paranormal Activity.

Versi reboot sendiri kemungkinan akan mengusung cerita yang berbeda dibanding film terdahulu. Pasalnya, McFarlane pernah mengungkapkan, reboot ini menyoroti Spawn yang sedang diburu oleh seorang polisi bernama Twitch. Dalam beberapa hal, McFarlane pun menyamakan situasi kejar-kejaran ini dengan hiu raksasa di Jaws yang diburu sheriff Brody. Ia juga menambahkan, Twitch akan menjadi karakter utama, sedangkan Spawn akan menjadi semacam villain. Nantinya Spawn akan tampil dengan dialog yang minim, dan ia digambarkan sebagai sosok jahat yang mengintai dari kegelapan. Usai merekrut Foxx, diprediksi MacFarlane akan segera mencari aktor pemeran Twitch.

Mengusung rating R, Spawn dijanjikan akan menjadi film thriller supernatural yang kelam dan serius. Dengan syuting yang akan dimulai tahun ini, belum diketahui kapan Spawn akan dirilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Pencarian aktor untuk karakter titel dari film reboot ‘Spawn’ telah selesai.

Pencarian aktor untuk karakter titel dari film reboot Spawn telah selesai. Sebagaimana yang dilansir Deadline, Todd MacFarlane – kreator komik Spawn yang juga menulis dan menyutradarai filmnya – resmi menunjuk Jamie Foxx sebagai pemeran karakter titel. Ini menjadi kedua kalinya aktor pemenang Oscar bermain di film adaptasi komik, setelah tampil sebagai villain di The Amazing Spider-Man 2.

Melalui pernyataan resminya, Foxx mengungkapkan antusiasmenya untuk memerankan Spawn, yang menurutnya adalah salah satu karakter komik paling luar biasa. Fox juga mengakui telah bertemu MacFarlane sejak beberapa tahun lalu, saat reboot ini masih dalam pengembangan. Karena itulah, begitu pencarian aktor Spawn dimulai, MacFarlane menyatakan perhatiannya langsung tertuju pada Foxx. Selain karena kemampuan akting Foxx yang tak perlu diragukan lagi, MacFarlane juga memilih Foxx karena passion-nya yang tinggi terhadap karakter Spawn.

Rencananya Foxx akan memerankan prajurit anggota pasukan khusus CIA bernama Al Simmons, yang bangkit dari kematian setelah ia membuat perjanjian dengan iblis neraka. Kembali hidup dengan identitas baru sebagai Spawn yang dibekali kostum super dan multi fungsi, Simmons kemudian melalui perjalanan dilematis yang membentuk dirinya menjadi antihero.

Sementara itu, MacFarlane juga menekankan bahwa Spawn bukanlah pahlawan yang menolong orang lemah layaknya jagoan di film-film superhero. Sebab, di akhir film nanti, MacFarlane berharap bisa membuat penonton bertanya-tanya, apakah Spawn adalah hantu yang berubah jadi manusia atau sebaliknya. Sang sutradara juga memastikan reboot ini bukanlah film tentang asal-usul Spawn, karena ia tak tertarik untuk menceritakannya. Terlebih lagi, MacFarlane mengisyaratkan dirinya teinspirasi oleh A Quiet Place yang tetap memikat penonton meski tak menjelaskan masa lalu karakternya.

Adapun MacFarlane juga berniat menjadikan Spawn sebagai trilogi, jika film pertamanya yang diketahui hanya berbudget belasan juta dollar berakhir sukses di box office. Reboot Spawn sendiri diproduksi Blumhouse, yang kebetulan berpengalaman membidani franchise hemat budget seperti The Purge, Insidious hingga Paranormal Activity.

Versi reboot sendiri kemungkinan akan mengusung cerita yang berbeda dibanding film terdahulu. Pasalnya, McFarlane pernah mengungkapkan, reboot ini menyoroti Spawn yang sedang diburu oleh seorang polisi bernama Twitch. Dalam beberapa hal, McFarlane pun menyamakan situasi kejar-kejaran ini dengan hiu raksasa di Jaws yang diburu sheriff Brody. Ia juga menambahkan, Twitch akan menjadi karakter utama, sedangkan Spawn akan menjadi semacam villain. Nantinya Spawn akan tampil dengan dialog yang minim, dan ia digambarkan sebagai sosok jahat yang mengintai dari kegelapan. Usai merekrut Foxx, diprediksi MacFarlane akan segera mencari aktor pemeran Twitch.

Mengusung rating R, Spawn dijanjikan akan menjadi film thriller supernatural yang kelam dan serius. Dengan syuting yang akan dimulai tahun ini, belum diketahui kapan Spawn akan dirilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Mulai Syuting, ‘Maleficent 2’ Ungkap Pemain & Sinopsis

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mulai Syuting, ‘Maleficent 2’ Ungkap Pemain & Sinopsis
link : Mulai Syuting, ‘Maleficent 2’ Ungkap Pemain & Sinopsis

Baca juga


May 2018

Setelah sekian lama dikembangkan, sekuel ‘Maleficent’ akhirnya memasuki tahap produksi.

Setelah sekian lama dikembangkan, sekuel Maleficent akhirnya memasuki tahap produksi. Menandai dimulainya proses syuting untuk film berkarakter utama villain dari Sleeping Beauty ini, Disney mengungkap sinopsis, serta deretan pemain baru yang akan beradu akting dengan dua pemain utama dari film sebelumnya, Angeina Jolie (Maleficent) dan Elle Fanning (Princess Aurora).

Bersetting beberapa tahun pasca film pertama yang menjelaskan asal-usul Maleficent dan aksinya memberi kutukan pada bayi Princess Aurora, sekuel ini akan kembali mengeksplor hubungan kompleks antara sang peri bertanduk dan sang calon ratu. Di saat bersamaan, mereka juga mengumpulkan sekutu untuk menghadapi musuh baru yang mengancam negeri tempat tinggal para makhluk ajaib.

Menyusul Jolie dan Fanning, nama-nama baru yang dipastikan bergabung di sekuel meliputi Michelle Pfeiffer (Ant-Man and the Wasp), Chiwetel Ejiofor (Doctor Strange), Ed Skrein (Deadpool) dan Robert Lindsay (Wimbledon). Tak ketinggalan juga ada Sam Riley, Imelda Staunton, Juno Temple dan Leslie Manville. Dengan skrip yang ditulis Linda Woolverton, Maleficent 2 disutradarai Joachim Ronning yang sebelumnya menggarap Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales.

Film pertama Maleficent sendiri dirilis pada 2014 pasca kesuksesan besar Alice in Wonderland. Meski menuai reaksi beragam dari para kritikus, Maleficent tetap menorehkan pendapatan yang cukup tinggi sebesar $758 juta. Kesuksesan beruntun yang diraih Alice in Wonderland dan Maleficent pun dinilai melatarbelakangi strategi Disney, untuk semakin getol membuat film-film live-action berdasarkan film animasi klasik mereka yang sangat populer. Dan taktik studio ini pun berbuah manis di box office, terbukti dengan performa mengesankan Cinderella, The Jungle Book hingga Beauty and the Beast. Selanjutnya, film live-action yang siap dihadirkan Disney antara lain Dumbo, The Lion King, Aladdin dan Mulan.

Untuk saat ini Maleficent 2 belum mendapat tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Setelah sekian lama dikembangkan, sekuel ‘Maleficent’ akhirnya memasuki tahap produksi.

Setelah sekian lama dikembangkan, sekuel Maleficent akhirnya memasuki tahap produksi. Menandai dimulainya proses syuting untuk film berkarakter utama villain dari Sleeping Beauty ini, Disney mengungkap sinopsis, serta deretan pemain baru yang akan beradu akting dengan dua pemain utama dari film sebelumnya, Angeina Jolie (Maleficent) dan Elle Fanning (Princess Aurora).

Bersetting beberapa tahun pasca film pertama yang menjelaskan asal-usul Maleficent dan aksinya memberi kutukan pada bayi Princess Aurora, sekuel ini akan kembali mengeksplor hubungan kompleks antara sang peri bertanduk dan sang calon ratu. Di saat bersamaan, mereka juga mengumpulkan sekutu untuk menghadapi musuh baru yang mengancam negeri tempat tinggal para makhluk ajaib.

Menyusul Jolie dan Fanning, nama-nama baru yang dipastikan bergabung di sekuel meliputi Michelle Pfeiffer (Ant-Man and the Wasp), Chiwetel Ejiofor (Doctor Strange), Ed Skrein (Deadpool) dan Robert Lindsay (Wimbledon). Tak ketinggalan juga ada Sam Riley, Imelda Staunton, Juno Temple dan Leslie Manville. Dengan skrip yang ditulis Linda Woolverton, Maleficent 2 disutradarai Joachim Ronning yang sebelumnya menggarap Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales.

Film pertama Maleficent sendiri dirilis pada 2014 pasca kesuksesan besar Alice in Wonderland. Meski menuai reaksi beragam dari para kritikus, Maleficent tetap menorehkan pendapatan yang cukup tinggi sebesar $758 juta. Kesuksesan beruntun yang diraih Alice in Wonderland dan Maleficent pun dinilai melatarbelakangi strategi Disney, untuk semakin getol membuat film-film live-action berdasarkan film animasi klasik mereka yang sangat populer. Dan taktik studio ini pun berbuah manis di box office, terbukti dengan performa mengesankan Cinderella, The Jungle Book hingga Beauty and the Beast. Selanjutnya, film live-action yang siap dihadirkan Disney antara lain Dumbo, The Lion King, Aladdin dan Mulan.

Untuk saat ini Maleficent 2 belum mendapat tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Kandas

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Kandas
link : Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Kandas

Baca juga


May 2018

'Star Wars'-nya Disney baru saja didera pukulan telak pertama lewat 'Solo: A Star Wars Story', yang tampil lemah baik di Amerika maupun di seluruh dunia. Berikut rekap box office minggu ini.

Sebagaimana judul mana pun dari Marvel, Star Wars bisa dibilang merupakan jaminan kesuksesan finansial. Film-filmnya diprediksi meraup pendapatan masif yang mampu memecahkan rekor box office. Film terbarunya yang saat ini tengah tayang, Solo: A Star Wars Story juga sukses memecahkan rekor. Sayangnya, bukan dalam artian yang bagus.

Film ini menjadi film Star Wars dengan performa terburuk sejak Lucasfilm diakuisisi oleh Disney. Selama tiga hari weekend kemarin, ia cuma bisa mengumpulkan $84,4 juta saja. Tak usahlah kita bandingkan dengan Star Wars: The Force Awakens yang merupakan even sensasional sekali seumur hidup itu. Cukup kita dampingkan dengan film Star Wars lain yang juga sama-sama punya banyak drama di belakang layar, yaitu Rogue One: A Star Wars Story. Film tersebut mendapat debut $155,1 juta, nyaris dua kali lipat dari debutnya Solo.

Mencari satu penyebab yang konkrit boleh dibilang mustahil dilakukan. Ada banyak faktor yang rasa-rasanya berperan disini. Mungkin jadwal perilisannya yang kurang pas, tak bertepatan dengan musim libur akhir tahun sebagaimana 3 film Star Wars yang lain. Atau mungkin jaraknya yang terlalu dekat dengan film Star Wars sebelumnya, hanya berselang lima bulan saja dari Star Wars: The Last Jedi. Atau mungkin dari reputasinya yang kadung tercemar gara-gara drama pada proses produksi. Atau kalau mau mencari kambing hitam, keberadaan Avengers: Infinity War dan Deadpool 2 lah yang salah, kok tayang deket-deketan.

Apapun alasannya, ini menjadi pukulan telak pertama bagi Star Wars-nya Disney. Debut tadi memang bukan angka yang kecil, tapi untuk ukuran film dengan bujet mencapai $300 juta (dan belum termasuk biaya promosi), pendapatan Solo ini sangat mengecewakan. Dalam hal respon penonton, film ini merupakan film Star Wars pertama yang mendapat CinemaScore "A-", bukannya "A".

Sebagai informasi tambahan, kemarin adalah libur Memorial Day di Amerika, sehingga weekend diperpanjang menjadi 4 hari. Disney memprediksi pendapatan 4 hari Solo di kisaran $130 - 150 juta. Tapi apa lacur, film ini cuma bisa mengumpulkan $103,0 juta saja. Hasil ini bahkan berada di bawah debut Memorial Day dari The Hangover II ($103,4 juta).

Peluang untuk menyelamatkan diri dengan memanfaatkan pasar luar Amerika sepertinya juga sudah tertutup. Film ini sudah tayang di semua pasar besar, kecuali Jepang, tapi hanya bisa meraup $68,2 juta saja. Sebagai perbandingan, debut luar Amerika dari Rogue One adalah $134,9 juta. Total debut global Solo yang adalah $153 juta bahkan baru unggul sedikit saja dari debut domestik Rogue One.

Padahal Solo mendapat keistimewaan untuk dirilis tepat waktu di Cina, tak seperti Rogue One. Sayang, penonton disana hanya mau menyumbang $10,1 juta. Memang Star Wars tak pernah sukses-sukses amat di pasar box office terbesar setelah Amerika tersebut, namun pendapatan Solo ini sudah masuk ke dalam level sering-diajak-jalan-tapi-gak-pernah-jadian alias sangat mengenaskan.

Kendati demikian, debut tadi sudah cukup untuk menempatkan Solo sebagai jawara box office, menggeser jawara sebelumnya, Deadpool 2 yang minggu ini mendapat $43,5 juta. Performanya anjlok 65,4% dari minggu lalu. Di Amerika, ia sudah mengumpulkan $208,2 juta. Sedangkan secara global, ia hampir mencapai $500 juta (tepatnya $498 juta) berkat tambahan $57 juta dari 27 negara.

Meski sudah tayang selama 5 minggu, Avengers: Infinity War masih cukup tangguh. Dengan pendapatan $17,3 juta, performanya berarti hanya turun 41,3% dibanding minggu lalu. Total pendapatan domestiknya ($622,5 juta) sebentar lagi akan menyalip The Avengers ($623,4 juta). Sementara itu total pendapatan globalnya sendiri sudah $1,90 miliar (berkat tambahan $32,5 juta minggu ini dari 36 negara).

Book Club berada di posisi keempat dengan pendapatan solid $10,1 juta. Total pendapatannya selama dua minggu adalah $32,2 juta.

Life of the Party menjadi penutup 5 besar dengan $5,4 juta, yang menggenapkan total pendapatan domestiknya ke angka $39,4 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 25 Mei - 27 Mei 2018

1.

Solo: A Star Wars Story
Minggu ini $84,420,489
Total $84,420,489

2.

Deadpool 2
Minggu ini $43,463,043
Total $208,170,395

3.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $17,294,657
Total $622,489,295

4.

Book Club
Minggu ini $10,071,681
Total $32,279,691

5.

Life of the Party
Minggu ini $5,379,490
Total $39,364,476
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Deadpool 2' Belum Bisa Kalahkan Rekor 'Deadpool' ■UP

'Star Wars'-nya Disney baru saja didera pukulan telak pertama lewat 'Solo: A Star Wars Story', yang tampil lemah baik di Amerika maupun di seluruh dunia. Berikut rekap box office minggu ini.

Sebagaimana judul mana pun dari Marvel, Star Wars bisa dibilang merupakan jaminan kesuksesan finansial. Film-filmnya diprediksi meraup pendapatan masif yang mampu memecahkan rekor box office. Film terbarunya yang saat ini tengah tayang, Solo: A Star Wars Story juga sukses memecahkan rekor. Sayangnya, bukan dalam artian yang bagus.

Film ini menjadi film Star Wars dengan performa terburuk sejak Lucasfilm diakuisisi oleh Disney. Selama tiga hari weekend kemarin, ia cuma bisa mengumpulkan $84,4 juta saja. Tak usahlah kita bandingkan dengan Star Wars: The Force Awakens yang merupakan even sensasional sekali seumur hidup itu. Cukup kita dampingkan dengan film Star Wars lain yang juga sama-sama punya banyak drama di belakang layar, yaitu Rogue One: A Star Wars Story. Film tersebut mendapat debut $155,1 juta, nyaris dua kali lipat dari debutnya Solo.

Mencari satu penyebab yang konkrit boleh dibilang mustahil dilakukan. Ada banyak faktor yang rasa-rasanya berperan disini. Mungkin jadwal perilisannya yang kurang pas, tak bertepatan dengan musim libur akhir tahun sebagaimana 3 film Star Wars yang lain. Atau mungkin jaraknya yang terlalu dekat dengan film Star Wars sebelumnya, hanya berselang lima bulan saja dari Star Wars: The Last Jedi. Atau mungkin dari reputasinya yang kadung tercemar gara-gara drama pada proses produksi. Atau kalau mau mencari kambing hitam, keberadaan Avengers: Infinity War dan Deadpool 2 lah yang salah, kok tayang deket-deketan.

Apapun alasannya, ini menjadi pukulan telak pertama bagi Star Wars-nya Disney. Debut tadi memang bukan angka yang kecil, tapi untuk ukuran film dengan bujet mencapai $300 juta (dan belum termasuk biaya promosi), pendapatan Solo ini sangat mengecewakan. Dalam hal respon penonton, film ini merupakan film Star Wars pertama yang mendapat CinemaScore "A-", bukannya "A".

Sebagai informasi tambahan, kemarin adalah libur Memorial Day di Amerika, sehingga weekend diperpanjang menjadi 4 hari. Disney memprediksi pendapatan 4 hari Solo di kisaran $130 - 150 juta. Tapi apa lacur, film ini cuma bisa mengumpulkan $103,0 juta saja. Hasil ini bahkan berada di bawah debut Memorial Day dari The Hangover II ($103,4 juta).

Peluang untuk menyelamatkan diri dengan memanfaatkan pasar luar Amerika sepertinya juga sudah tertutup. Film ini sudah tayang di semua pasar besar, kecuali Jepang, tapi hanya bisa meraup $68,2 juta saja. Sebagai perbandingan, debut luar Amerika dari Rogue One adalah $134,9 juta. Total debut global Solo yang adalah $153 juta bahkan baru unggul sedikit saja dari debut domestik Rogue One.

Padahal Solo mendapat keistimewaan untuk dirilis tepat waktu di Cina, tak seperti Rogue One. Sayang, penonton disana hanya mau menyumbang $10,1 juta. Memang Star Wars tak pernah sukses-sukses amat di pasar box office terbesar setelah Amerika tersebut, namun pendapatan Solo ini sudah masuk ke dalam level sering-diajak-jalan-tapi-gak-pernah-jadian alias sangat mengenaskan.

Kendati demikian, debut tadi sudah cukup untuk menempatkan Solo sebagai jawara box office, menggeser jawara sebelumnya, Deadpool 2 yang minggu ini mendapat $43,5 juta. Performanya anjlok 65,4% dari minggu lalu. Di Amerika, ia sudah mengumpulkan $208,2 juta. Sedangkan secara global, ia hampir mencapai $500 juta (tepatnya $498 juta) berkat tambahan $57 juta dari 27 negara.

Meski sudah tayang selama 5 minggu, Avengers: Infinity War masih cukup tangguh. Dengan pendapatan $17,3 juta, performanya berarti hanya turun 41,3% dibanding minggu lalu. Total pendapatan domestiknya ($622,5 juta) sebentar lagi akan menyalip The Avengers ($623,4 juta). Sementara itu total pendapatan globalnya sendiri sudah $1,90 miliar (berkat tambahan $32,5 juta minggu ini dari 36 negara).

Book Club berada di posisi keempat dengan pendapatan solid $10,1 juta. Total pendapatannya selama dua minggu adalah $32,2 juta.

Life of the Party menjadi penutup 5 besar dengan $5,4 juta, yang menggenapkan total pendapatan domestiknya ke angka $39,4 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 25 Mei - 27 Mei 2018

1.

Solo: A Star Wars Story
Minggu ini $84,420,489
Total $84,420,489

2.

Deadpool 2
Minggu ini $43,463,043
Total $208,170,395

3.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $17,294,657
Total $622,489,295

4.

Book Club
Minggu ini $10,071,681
Total $32,279,691

5.

Life of the Party
Minggu ini $5,379,490
Total $39,364,476
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Deadpool 2' Belum Bisa Kalahkan Rekor 'Deadpool' ■UP

Sunday, May 27, 2018

'Bond 25' Resmi Digarap Danny Boyle, Tayang 2019

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 'Bond 25' Resmi Digarap Danny Boyle, Tayang 2019
link : 'Bond 25' Resmi Digarap Danny Boyle, Tayang 2019

Baca juga


May 2018

Lewat jumpa pers, Danny Boyle resmi diumumkan sebagai sutradara film James Bond ke-25 yang akan kembali dibintangi Daniel Craig.

Kalau boleh jujur, drama di balik layar pada proses produksi film James Bond ke-25 sudah seperti trik tukang PHP saja; banyak menggoda tapi tak memberi kepastian apa-apa. Kita tahu Daniel Craig akan bermain kembali sebagai sang mata-mata ikonik, walau awalnya sempat tarik ulur juga. Tapi pertanyaan mengenai siapa sutradaranya, kapan syuting dimulai, kapan filmnya dirilis, bahkan studio mana distributornya, masih mengambang. Di titik ini, wajar kalau kita mengira bahwa dalam waktu dekat sepertinya kita takkan ditembak filmnya tak akan diproduksi. Namun, akhirnya kepastian itu datang juga.

Dilansir dari Variety, produser Bond 25 mengkonfirmasi beberapa hal sekaligus lewat jumpa pers. Yang paling utama, sineas yang santer digosipkan akan menggarap film baru Bond tersebut, Danny Boyle resmi diumumkan sebagai sutradara. Skrip akan ditulis oleh John Hodge yang pernah berkolaborasi dengan Boyle dalam Trainspotting, Shallow Grave, dan The Beach.

Masalah distribusi filmnya ternyata juga sudah kelar. Setelah hak distribusi bagi Sony kadaluwarsa beberapa waktu yang lalu, film ini diperebutkan oleh berbagai distributor. Yang menjadi pemenang rupanya adalah Universal Pictures. Sementara itu, pasar Amerika akan ditangani oleh MGM yang bekerja sama dengan Annapurna Pictures. Film ini akan tayang pada 8 November 2019 di Amerika. Namun UK mendapat jadwal tayang dua minggu lebih awal biar pas di angka cantik, yaitu 25 Oktober. Proses produksi direncanakan akan dimulai tahun ini.

Menariknya, Boyle punya dua film yang akan dirilis di waktu yang berdekatan tahun depan. Sebagaimana diketahui, saat ini ia sedang menggarap film musikal mengenai Richard Curtis yang dibintangi oleh Lily James, Ana de Armas, dan Kate McKinnon yang akan dilepas pada September 2019. Kalau benar begitu, menakjubkan bagaimana Boyle mampu menangani dua film sekaligus, apalagi salah satunya adalah film dengan skala sebesar James Bond. Tapi barangkali Boyle punya trik tersendiri. Mungkin mau menyaingi Spielberg.

Berikut pernyataan resmi dari acara jumpa persnya:

EON Productions dan Metro Goldwyn Mayer Studios (MGM) telah mencapai kesepakatan dengan Universal Pictures untuk bermitra dalam peluncuran film James Bond ke-25 di seluruh dunia, yang diumumkan hari ini oleh Michael G. Wilson dan Barbara Broccoli dari EON Productions, Direktur Utama MGM Kevin Ulrich, Presiden MGM Jonathan Glickman, dan Pimpinan Universal Pictures Donna Langley.

Daniel Craig akan kembali sebagai 007, agen rahasia Inggris yang legendaris, dan sutradara pemenang Academy Award® Danny Boyle ('Slumdog Millionaire', 'Steve Jobs') akan menanganinya dari skenario asli [yang ditulis] oleh nominator Academy Award® John Hodge ('Trainspotting').

Produksi 'Bond 25' akan dimulai pada 3 Desember 2018. MGM akan merilis film secara teatrikal di AS pada 8 November 2019 melalui kemitraan baru untuk distribusi teater domestik dengan Annapurna Pictures, dan Universal akan merilis secara internasional dimulai dengan perilisan tradisional lebih awal di Inggris pada 25 Oktober 2019.

Di bawah kesepakatan ini, MGM akan mempertahankan hak distribusi televisi digital dan di seluruh dunia. Universal juga akan menangani distribusi fisik home entertainment.

Wilson dan Broccoli berkomentar, “Kami dengan gembira mengumumkan bahwa Danny Boyle yang sangat berbakat akan mengarahkan Daniel Craig dalam film kelimanya sebagai James Bond pada instalmen ke-25 dari franchise ini. Kami akan memulai syuting 'Bond 25' di Pinewood Studios pada bulan Desember dengan mitra kami di MGM dan senang bahwa Universal akan menjadi distributor internasional kami. ”

"Di bawah kepemimpinan Michael dan Barbara, kami tidak bisa lebih senang lagi untuk membawa petualangan 007 berikutnya ke layar lebar yang menyatukan Daniel Craig yang tak ada bandingannya dengan visi luar biasa Danny Boyle," kata Ulrich. Glickman menambahkan, “Sudah 16 tahun sejak 'Die Another Day' didistribusikan oleh MGM dan sangat memuaskan untuk merilis film ini bersama tim tangguh di Universal.” ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Lewat jumpa pers, Danny Boyle resmi diumumkan sebagai sutradara film James Bond ke-25 yang akan kembali dibintangi Daniel Craig.

Kalau boleh jujur, drama di balik layar pada proses produksi film James Bond ke-25 sudah seperti trik tukang PHP saja; banyak menggoda tapi tak memberi kepastian apa-apa. Kita tahu Daniel Craig akan bermain kembali sebagai sang mata-mata ikonik, walau awalnya sempat tarik ulur juga. Tapi pertanyaan mengenai siapa sutradaranya, kapan syuting dimulai, kapan filmnya dirilis, bahkan studio mana distributornya, masih mengambang. Di titik ini, wajar kalau kita mengira bahwa dalam waktu dekat sepertinya kita takkan ditembak filmnya tak akan diproduksi. Namun, akhirnya kepastian itu datang juga.

Dilansir dari Variety, produser Bond 25 mengkonfirmasi beberapa hal sekaligus lewat jumpa pers. Yang paling utama, sineas yang santer digosipkan akan menggarap film baru Bond tersebut, Danny Boyle resmi diumumkan sebagai sutradara. Skrip akan ditulis oleh John Hodge yang pernah berkolaborasi dengan Boyle dalam Trainspotting, Shallow Grave, dan The Beach.

Masalah distribusi filmnya ternyata juga sudah kelar. Setelah hak distribusi bagi Sony kadaluwarsa beberapa waktu yang lalu, film ini diperebutkan oleh berbagai distributor. Yang menjadi pemenang rupanya adalah Universal Pictures. Sementara itu, pasar Amerika akan ditangani oleh MGM yang bekerja sama dengan Annapurna Pictures. Film ini akan tayang pada 8 November 2019 di Amerika. Namun UK mendapat jadwal tayang dua minggu lebih awal biar pas di angka cantik, yaitu 25 Oktober. Proses produksi direncanakan akan dimulai tahun ini.

Menariknya, Boyle punya dua film yang akan dirilis di waktu yang berdekatan tahun depan. Sebagaimana diketahui, saat ini ia sedang menggarap film musikal mengenai Richard Curtis yang dibintangi oleh Lily James, Ana de Armas, dan Kate McKinnon yang akan dilepas pada September 2019. Kalau benar begitu, menakjubkan bagaimana Boyle mampu menangani dua film sekaligus, apalagi salah satunya adalah film dengan skala sebesar James Bond. Tapi barangkali Boyle punya trik tersendiri. Mungkin mau menyaingi Spielberg.

Berikut pernyataan resmi dari acara jumpa persnya:

EON Productions dan Metro Goldwyn Mayer Studios (MGM) telah mencapai kesepakatan dengan Universal Pictures untuk bermitra dalam peluncuran film James Bond ke-25 di seluruh dunia, yang diumumkan hari ini oleh Michael G. Wilson dan Barbara Broccoli dari EON Productions, Direktur Utama MGM Kevin Ulrich, Presiden MGM Jonathan Glickman, dan Pimpinan Universal Pictures Donna Langley.

Daniel Craig akan kembali sebagai 007, agen rahasia Inggris yang legendaris, dan sutradara pemenang Academy Award® Danny Boyle ('Slumdog Millionaire', 'Steve Jobs') akan menanganinya dari skenario asli [yang ditulis] oleh nominator Academy Award® John Hodge ('Trainspotting').

Produksi 'Bond 25' akan dimulai pada 3 Desember 2018. MGM akan merilis film secara teatrikal di AS pada 8 November 2019 melalui kemitraan baru untuk distribusi teater domestik dengan Annapurna Pictures, dan Universal akan merilis secara internasional dimulai dengan perilisan tradisional lebih awal di Inggris pada 25 Oktober 2019.

Di bawah kesepakatan ini, MGM akan mempertahankan hak distribusi televisi digital dan di seluruh dunia. Universal juga akan menangani distribusi fisik home entertainment.

Wilson dan Broccoli berkomentar, “Kami dengan gembira mengumumkan bahwa Danny Boyle yang sangat berbakat akan mengarahkan Daniel Craig dalam film kelimanya sebagai James Bond pada instalmen ke-25 dari franchise ini. Kami akan memulai syuting 'Bond 25' di Pinewood Studios pada bulan Desember dengan mitra kami di MGM dan senang bahwa Universal akan menjadi distributor internasional kami. ”

"Di bawah kepemimpinan Michael dan Barbara, kami tidak bisa lebih senang lagi untuk membawa petualangan 007 berikutnya ke layar lebar yang menyatukan Daniel Craig yang tak ada bandingannya dengan visi luar biasa Danny Boyle," kata Ulrich. Glickman menambahkan, “Sudah 16 tahun sejak 'Die Another Day' didistribusikan oleh MGM dan sangat memuaskan untuk merilis film ini bersama tim tangguh di Universal.” ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Trailer Final 'Ocean's Eight'

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Final 'Ocean's Eight'
link : Trailer Final 'Ocean's Eight'

Baca juga


May 2018

Sandra Bullock dan Cate Blanchett akan saingi George Clooney dan Brad Pitt dalam urusan permalingan di trailer 'Ocean's 8'.

Rasanya tak perlu lagi kita memperdebatkan siapa yang lebih cocok menggantikan dua pentolan Ocean's Eleven, George Clooney dan Brad Pitt, karena sekarang kita sudah punya Sandra Bullock dan Cate Blanchett. Maksud saya, siapa lagi duo yang lebih pas? Keduanya akan beraksi dalam Ocean's 8 yang trailernya bisa anda tonton di bawah ini.

Ocean's 8 berada di semesta yang sama dengan Ocean Eleven. Film ini merupakan sekuel sekaligus spinoff yang akan menampilkan 8 maling wanita profesional (atau tujuh—kita belum tahu pasti) yang diperankan oleh Bullock, Blanchett, Mindy Kaling, Rihanna, Helena Bonham Carter, Sarah Paulson, dan Awkwafina.

Bullock bermain sebagai Debbie Ocean, saudari jauh dari Danny Ocean (Clooney) yang dikabarkan sudah meninggal. Setelah dibebaskan dari penjara, Debbie mengumpulkan teman-temannya untuk mencuri perhiasan senilai $150 juta yang dipakai oleh Anne Hathaway di acara Met Gala.

Sutradara trilogi Ocean's, Steven Soderbergh kali ini hanya akan bertindak sebagai produser, sementara filmnya sendiri disutradarai oleh Gary Ross (The Hunger Games). Meski begitu, Ross sepertinya tetap akan menjaga gaya playful dari Soderbergh. Trailer ini lebih berfokus pada keunikan dan latar belakang dari masing-masing anggota tim maling Ocean. Tambah pas karena ia diiringi dengan lagu upbeat "My Rules"-nya Jadagrace yang punya lirik berisi angka 1 sampai 8.

Ocean’s 8 direncanakan rilis pada 8 Juni 2018. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Sandra Bullock dan Cate Blanchett akan saingi George Clooney dan Brad Pitt dalam urusan permalingan di trailer 'Ocean's 8'.

Rasanya tak perlu lagi kita memperdebatkan siapa yang lebih cocok menggantikan dua pentolan Ocean's Eleven, George Clooney dan Brad Pitt, karena sekarang kita sudah punya Sandra Bullock dan Cate Blanchett. Maksud saya, siapa lagi duo yang lebih pas? Keduanya akan beraksi dalam Ocean's 8 yang trailernya bisa anda tonton di bawah ini.

Ocean's 8 berada di semesta yang sama dengan Ocean Eleven. Film ini merupakan sekuel sekaligus spinoff yang akan menampilkan 8 maling wanita profesional (atau tujuh—kita belum tahu pasti) yang diperankan oleh Bullock, Blanchett, Mindy Kaling, Rihanna, Helena Bonham Carter, Sarah Paulson, dan Awkwafina.

Bullock bermain sebagai Debbie Ocean, saudari jauh dari Danny Ocean (Clooney) yang dikabarkan sudah meninggal. Setelah dibebaskan dari penjara, Debbie mengumpulkan teman-temannya untuk mencuri perhiasan senilai $150 juta yang dipakai oleh Anne Hathaway di acara Met Gala.

Sutradara trilogi Ocean's, Steven Soderbergh kali ini hanya akan bertindak sebagai produser, sementara filmnya sendiri disutradarai oleh Gary Ross (The Hunger Games). Meski begitu, Ross sepertinya tetap akan menjaga gaya playful dari Soderbergh. Trailer ini lebih berfokus pada keunikan dan latar belakang dari masing-masing anggota tim maling Ocean. Tambah pas karena ia diiringi dengan lagu upbeat "My Rules"-nya Jadagrace yang punya lirik berisi angka 1 sampai 8.

Ocean’s 8 direncanakan rilis pada 8 Juni 2018. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Trailer Terbaru 'Christopher Robin'

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Terbaru 'Christopher Robin'
link : Trailer Terbaru 'Christopher Robin'

Baca juga


May 2018

Winnie the Pooh dkk akan membawakan kembali kebahagiaan masa kanak-kanak kepada Christopher Robin dewasa (dan kita).

Bagi yang masih baik-baik saja setelah menonton trailer perdana Christopher Robin meski dibuat syok dengan penampilan Winnie the Pooh yang jauh berbeda dari memori masa kanak-kanak kita, maka sekarang kita bisa berkenalan dengan kawan-kawannya, para hewan dari Hundred Acre Wood, lewat trailer teranyar yang baru saja dirilis Disney.

Rasanya di titik ini kita harus sudah ikhlas menerima penampilan hqq dari Pooh dkk. Saya takkan komplain lagi. Sebab, berdasarkan yang saya lihat di trailer ini, Pooh dkk tetap membawa semangat dan keceriaan yang sama walau penampilan mereka berbeda. Dan sebagaimana semua romantisme masa kecil, trailer ini kemungkinan besar juga akan membuat anda sesenggukan. Tak perlu bohong.

Film ini merupakan kisah Winnie the Pooh versi "resmi" dari Disney, beda dengan film Goodbye Christopher Robin produksi Fox yang dirilis tahun lalu dimana lebih berfokus pada dinamika antara sang pengarang A.A. Milne dengan anaknya. Berikut sinopsis resminya:

Menjanjikan kisah petualangan penuh kehangatan, film ini mengisahkan seorang bocah bernama Christopher Robin yang gemar berpetualang di Hundred Acre Wood bersama Winnie the Pooh dan para binatang lainnya. Namun seiring waktu, Robin kini telah menjadi pria dewasa, ia pun kehilangan kenangannya bersama Pooh semasa kecil. Mengetahui hal ini, Pooh dan teman-temannya pun mendatangi dunia manusia demi membantu Christopher Robin mengingat kembali masa kecilnya yang bahagia.

Tak seperti trailer sebelumnya yang lebih menyoroti kisah sedih Christopher Robin (Ewan McGregor) sebagai pria paruh baya, trailer kali ini lebih berfokus pada Pooh dkk. Dulu, Christopher pernah berjanji bahwa ia takkan melupakan Pooh. Sekarang, beratnya dunia nyata bahkan sampai membuat Christopher harus mengabaikan anak dan istri (Hayley Atwell). Lalu datanglah Pooh dengan membawa keceriaan masa kanak-kanak.

"Sekarang giliran kita untuk menyelamatkannya," ujar Pooh kepada kawan-kawannya. Dan anda tak keliru. Karakter beruang kesayangan kita masih diisikan suaranya oleh Jim Cummings yang sudah menjadi Pooh sejak tahun 1997.

Saat saya bilang "kawan-kawannya", tentu saja mereka adalah Tigger (Chris O'Dowd), Eeyore (Brad Garrett), Owl (Toby Jones), Piglet (Nick Mohammed), Rabbit (Peter Capaldi), dan Kanga (Sophie Okonedo). Dan kita bisa melihat mereka semua di trailer ini.

Disutradarai oleh Marc Forster (Finding Neverland, World War Z), film ini direncanakan tayang pada 3 Agustus. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Winnie the Pooh dkk akan membawakan kembali kebahagiaan masa kanak-kanak kepada Christopher Robin dewasa (dan kita).

Bagi yang masih baik-baik saja setelah menonton trailer perdana Christopher Robin meski dibuat syok dengan penampilan Winnie the Pooh yang jauh berbeda dari memori masa kanak-kanak kita, maka sekarang kita bisa berkenalan dengan kawan-kawannya, para hewan dari Hundred Acre Wood, lewat trailer teranyar yang baru saja dirilis Disney.

Rasanya di titik ini kita harus sudah ikhlas menerima penampilan hqq dari Pooh dkk. Saya takkan komplain lagi. Sebab, berdasarkan yang saya lihat di trailer ini, Pooh dkk tetap membawa semangat dan keceriaan yang sama walau penampilan mereka berbeda. Dan sebagaimana semua romantisme masa kecil, trailer ini kemungkinan besar juga akan membuat anda sesenggukan. Tak perlu bohong.

Film ini merupakan kisah Winnie the Pooh versi "resmi" dari Disney, beda dengan film Goodbye Christopher Robin produksi Fox yang dirilis tahun lalu dimana lebih berfokus pada dinamika antara sang pengarang A.A. Milne dengan anaknya. Berikut sinopsis resminya:

Menjanjikan kisah petualangan penuh kehangatan, film ini mengisahkan seorang bocah bernama Christopher Robin yang gemar berpetualang di Hundred Acre Wood bersama Winnie the Pooh dan para binatang lainnya. Namun seiring waktu, Robin kini telah menjadi pria dewasa, ia pun kehilangan kenangannya bersama Pooh semasa kecil. Mengetahui hal ini, Pooh dan teman-temannya pun mendatangi dunia manusia demi membantu Christopher Robin mengingat kembali masa kecilnya yang bahagia.

Tak seperti trailer sebelumnya yang lebih menyoroti kisah sedih Christopher Robin (Ewan McGregor) sebagai pria paruh baya, trailer kali ini lebih berfokus pada Pooh dkk. Dulu, Christopher pernah berjanji bahwa ia takkan melupakan Pooh. Sekarang, beratnya dunia nyata bahkan sampai membuat Christopher harus mengabaikan anak dan istri (Hayley Atwell). Lalu datanglah Pooh dengan membawa keceriaan masa kanak-kanak.

"Sekarang giliran kita untuk menyelamatkannya," ujar Pooh kepada kawan-kawannya. Dan anda tak keliru. Karakter beruang kesayangan kita masih diisikan suaranya oleh Jim Cummings yang sudah menjadi Pooh sejak tahun 1997.

Saat saya bilang "kawan-kawannya", tentu saja mereka adalah Tigger (Chris O'Dowd), Eeyore (Brad Garrett), Owl (Toby Jones), Piglet (Nick Mohammed), Rabbit (Peter Capaldi), dan Kanga (Sophie Okonedo). Dan kita bisa melihat mereka semua di trailer ini.

Disutradarai oleh Marc Forster (Finding Neverland, World War Z), film ini direncanakan tayang pada 3 Agustus. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Review Film: 'Dark Crimes' (2018)

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Drama, Artikel Kriminal, Artikel Review, Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Dark Crimes' (2018)
link : Review Film: 'Dark Crimes' (2018)

Baca juga


May 2018

Boleh jadi saya akan mendapatkan salah satu film terbaik Carrey. Lalu saya dibuat syok akan betapa nihilistik, pahit, dan sok rumitnya film ini.

“Perception is reality.”
— Kozlov
Rating UP:
Kita lebih mengenal Jim Carrey sebagai komedian, tapi dalam sekali-dua kali kesempatan, ia adalah aktor serius. Bukan baru-baru ini saja ia mencoba hal tersebut. Kita pernah melihatnya dalam The Truman Show dan Eternal Sunshine for the Spotless Mind. Namun agaknya anda akan syok menyaksikannya dalam Dark Crimes. Perannya sangat pahit dan suram. Iya, bahkan melebihi saat ia di film The Number 23. Berjenggot tebal dengan kepala nyaris botak, Carrey bermain sebagai seorang detektif yang minim ngomong dan serius setengah mati.


Namun bukan itu saja alasan anda akan dibuat syok. Sebelum dimulai, film sudah dibuka dengan bagian credit yang menampilkan potongan adegan vulgar dan brutal. Wanita-wanita telanjang diarak merangkak dengan memakai tali pengekang anjing. Di lain kesempatan, mereka digantung ke langit-langit sementara tangan mereka diikat. Di sekeliling mereka, ada belasan oom-oom berjas dengan tampang sange. Ada apa ini? Semua penuh misteri. Sialan, pikir saya, boleh jadi saya akan mendapatkan salah satu film terbaik Carrey.

Lalu saya dibuat syok akan betapa nihilistik, pahit, dan sok rumitnya film ini.

Carrey bermain sebagai Tadek, detektif Polandia yang memancarkan aura depresif dan kesepian. Jabatannya baru saja diturunkan ke bagian administrasi gara-gara membuat masalah di penyidikan sebelumnya. Karena sebentar lagi pensiun, Tadek disarankan oleh teman-temannya untuk anteng-anteng saja dengan pekerjaan barunya. Namun ia merasa perlu untuk menyelesaikan sebuah kasus pelik yang sudah dibungkus oleh kepolisian Polandia karena minimnya alat bukti. Kasus tersebut adalah pembunuhan seorang pria paruh baya yang menjadi langganan sebuah klub misterius bernama "The Cage".

Dan klub ini adalah klub laknat yang aktivitasnya kita lihat di awal film.

Tadek yakin ia baru saja mendapatkan tersangkanya, yaitu seorang novelis bernama Kozlov (Marton Csokas). Alasannya, novel terbaru karya Kozlov bercerita tentang sebuah kasus pembunuhan yang anehnya sangat mirip dengan kasus yang tengah diselidiki Tadek. Deskripsi pembunuhan fiktif di novel Kozlov berisi detail dari kasus tersebut yang hanya diketahui oleh polisi (dan tentu saja pelaku). Ketika ditanya oleh wartawan apakah beberapa kesadisan dalam novel tersebut terinspirasi dari kisah nyata, Kozlov malah menjawab dengan provokatif, "Mungkin iya, mungkin tidak."

Namun orang tak bisa ditangkap begitu saja gara-gara tulisannya, apalagi kalau cuma fiksi. Cerita ini terdengar seperti cerita yang hanya masuk akal terjadi dalam novel atau film. Yang lebih membuat syok, cerita ini benar-benar terjadi di dunia nyata. Pada tahun 2007, seorang novelis Polandia bernama Kryztian Bala ditahan atas tuduhan pembunuhan berencana. Bala ditangkap oleh detektif Jacek Wroblewski yang mendapat petunjuk dari novel yang ditulis Bala. Novel ini menggunakan sudut pandang pertama, dimana karakter "Aku"-nya yang bernama Chris adalah seorang sadis yang suka mengumbar kata-kata jorok dan tak respek sama sekali dengan orang lain. Mengejutkan bagaimana Kryztian yang disebut teman-temannya sebagai orang yang kalem malah menulis novel sebrutal itu. Memang seperti pameo klasik: truth is stranger than fiction.

Kasus ini dirangkum secara komprehensif oleh David Grann, wartawan The New Yorker yang artikelnya "The Lost City of Z" juga telah difilmkan. Artikel berjudul "True Crime: A Postmodern Murder Mystery" tersebut bergaya cerpen, ditulis secara investigatif dengan berisi berbagai detil yang membuat kita serasa terlibat dalam proses penyelidikan. Ini jauuuuuh lebih menarik dan lebih sinematis daripada filmnya sendiri; bahkan punya stinger di bagian akhir (anda bisa membacanya disini). Seolah kisah nyatanya belum cukup menggigit, Jeremy Brock memberi banyak tambahan di skripnya sehingga lebih pelik sampai melewati batas kelogisan, bahkan untuk ukuran film. Motif karakter menjadi tak jelas, seolah hanya bertindak sebagai pembuat syok. Tadek suka memutar versi suara dari novel Kozlov (yang ngomong-ngomong berisi sadisme dan kata-kata jorok) saat makan bersama istrinya. Yah dengan melihat ini sih, wajar kalau rumah tangga Tadek bermasalah.

Ada momen dimana nanti Tadek harus keluar dari jalur otoritasnya hingga melakukan beberapa tindakan yang bisa dibilang kriminal untuk membuktikan bahwa Kozlov bersalah. Kunjungannya terhadap pacar Kozlov, Kasia (Charlotte Gainsbourg) malah berakhir dalam sebuah scene yang begitu absurd, saya tak percaya baru saja menyaksikannya. Bagian ini membunuh standar moral apa pun yang terdapat pada semua karakternya, sehingga anda menyadari betapa rendah visi yang disajikan oleh pembuatnya.

Film ini digarap dengan baik. Sutradara Alexandros Avranas tahu cara menyuguhkan atmosfer yang pas untuk materi ceritanya. Jim Carrey juga sepertinya berkomitmen sekali dengan perannya. Sedari awal, ia sudah tampil dengan begitu baik, kita tak perlu meragukan apakah ia sudah merangkul betul perannya sebagai detektif yang depresif tapi juga obsesif; bahkan saat berbicara bahasa Inggris dengan aksen Polandia yang aneh tak terasa mendistraksi. Keduanya cuma perlu materi yang lebih baik. Dan tak sepahit ini. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Dark Crimes

92 menit
Dewasa
Alexandros Avranas
Jeremy Brock (screenplay), David Grann (artikel)
John Cheng, David Gerson, Simon Horsman, Brett Ratner, Jeffrey Soros
Michal Englert
Richard Patrick, Tobias Enhus

Boleh jadi saya akan mendapatkan salah satu film terbaik Carrey. Lalu saya dibuat syok akan betapa nihilistik, pahit, dan sok rumitnya film ini.

“Perception is reality.”
— Kozlov
Rating UP:
Kita lebih mengenal Jim Carrey sebagai komedian, tapi dalam sekali-dua kali kesempatan, ia adalah aktor serius. Bukan baru-baru ini saja ia mencoba hal tersebut. Kita pernah melihatnya dalam The Truman Show dan Eternal Sunshine for the Spotless Mind. Namun agaknya anda akan syok menyaksikannya dalam Dark Crimes. Perannya sangat pahit dan suram. Iya, bahkan melebihi saat ia di film The Number 23. Berjenggot tebal dengan kepala nyaris botak, Carrey bermain sebagai seorang detektif yang minim ngomong dan serius setengah mati.


Namun bukan itu saja alasan anda akan dibuat syok. Sebelum dimulai, film sudah dibuka dengan bagian credit yang menampilkan potongan adegan vulgar dan brutal. Wanita-wanita telanjang diarak merangkak dengan memakai tali pengekang anjing. Di lain kesempatan, mereka digantung ke langit-langit sementara tangan mereka diikat. Di sekeliling mereka, ada belasan oom-oom berjas dengan tampang sange. Ada apa ini? Semua penuh misteri. Sialan, pikir saya, boleh jadi saya akan mendapatkan salah satu film terbaik Carrey.

Lalu saya dibuat syok akan betapa nihilistik, pahit, dan sok rumitnya film ini.

Carrey bermain sebagai Tadek, detektif Polandia yang memancarkan aura depresif dan kesepian. Jabatannya baru saja diturunkan ke bagian administrasi gara-gara membuat masalah di penyidikan sebelumnya. Karena sebentar lagi pensiun, Tadek disarankan oleh teman-temannya untuk anteng-anteng saja dengan pekerjaan barunya. Namun ia merasa perlu untuk menyelesaikan sebuah kasus pelik yang sudah dibungkus oleh kepolisian Polandia karena minimnya alat bukti. Kasus tersebut adalah pembunuhan seorang pria paruh baya yang menjadi langganan sebuah klub misterius bernama "The Cage".

Dan klub ini adalah klub laknat yang aktivitasnya kita lihat di awal film.

Tadek yakin ia baru saja mendapatkan tersangkanya, yaitu seorang novelis bernama Kozlov (Marton Csokas). Alasannya, novel terbaru karya Kozlov bercerita tentang sebuah kasus pembunuhan yang anehnya sangat mirip dengan kasus yang tengah diselidiki Tadek. Deskripsi pembunuhan fiktif di novel Kozlov berisi detail dari kasus tersebut yang hanya diketahui oleh polisi (dan tentu saja pelaku). Ketika ditanya oleh wartawan apakah beberapa kesadisan dalam novel tersebut terinspirasi dari kisah nyata, Kozlov malah menjawab dengan provokatif, "Mungkin iya, mungkin tidak."

Namun orang tak bisa ditangkap begitu saja gara-gara tulisannya, apalagi kalau cuma fiksi. Cerita ini terdengar seperti cerita yang hanya masuk akal terjadi dalam novel atau film. Yang lebih membuat syok, cerita ini benar-benar terjadi di dunia nyata. Pada tahun 2007, seorang novelis Polandia bernama Kryztian Bala ditahan atas tuduhan pembunuhan berencana. Bala ditangkap oleh detektif Jacek Wroblewski yang mendapat petunjuk dari novel yang ditulis Bala. Novel ini menggunakan sudut pandang pertama, dimana karakter "Aku"-nya yang bernama Chris adalah seorang sadis yang suka mengumbar kata-kata jorok dan tak respek sama sekali dengan orang lain. Mengejutkan bagaimana Kryztian yang disebut teman-temannya sebagai orang yang kalem malah menulis novel sebrutal itu. Memang seperti pameo klasik: truth is stranger than fiction.

Kasus ini dirangkum secara komprehensif oleh David Grann, wartawan The New Yorker yang artikelnya "The Lost City of Z" juga telah difilmkan. Artikel berjudul "True Crime: A Postmodern Murder Mystery" tersebut bergaya cerpen, ditulis secara investigatif dengan berisi berbagai detil yang membuat kita serasa terlibat dalam proses penyelidikan. Ini jauuuuuh lebih menarik dan lebih sinematis daripada filmnya sendiri; bahkan punya stinger di bagian akhir (anda bisa membacanya disini). Seolah kisah nyatanya belum cukup menggigit, Jeremy Brock memberi banyak tambahan di skripnya sehingga lebih pelik sampai melewati batas kelogisan, bahkan untuk ukuran film. Motif karakter menjadi tak jelas, seolah hanya bertindak sebagai pembuat syok. Tadek suka memutar versi suara dari novel Kozlov (yang ngomong-ngomong berisi sadisme dan kata-kata jorok) saat makan bersama istrinya. Yah dengan melihat ini sih, wajar kalau rumah tangga Tadek bermasalah.

Ada momen dimana nanti Tadek harus keluar dari jalur otoritasnya hingga melakukan beberapa tindakan yang bisa dibilang kriminal untuk membuktikan bahwa Kozlov bersalah. Kunjungannya terhadap pacar Kozlov, Kasia (Charlotte Gainsbourg) malah berakhir dalam sebuah scene yang begitu absurd, saya tak percaya baru saja menyaksikannya. Bagian ini membunuh standar moral apa pun yang terdapat pada semua karakternya, sehingga anda menyadari betapa rendah visi yang disajikan oleh pembuatnya.

Film ini digarap dengan baik. Sutradara Alexandros Avranas tahu cara menyuguhkan atmosfer yang pas untuk materi ceritanya. Jim Carrey juga sepertinya berkomitmen sekali dengan perannya. Sedari awal, ia sudah tampil dengan begitu baik, kita tak perlu meragukan apakah ia sudah merangkul betul perannya sebagai detektif yang depresif tapi juga obsesif; bahkan saat berbicara bahasa Inggris dengan aksen Polandia yang aneh tak terasa mendistraksi. Keduanya cuma perlu materi yang lebih baik. Dan tak sepahit ini. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Dark Crimes

92 menit
Dewasa
Alexandros Avranas
Jeremy Brock (screenplay), David Grann (artikel)
John Cheng, David Gerson, Simon Horsman, Brett Ratner, Jeffrey Soros
Michal Englert
Richard Patrick, Tobias Enhus

Friday, May 25, 2018

Spin-Off ‘Star Wars’ Boba Fett Resmi Dikembangkan, Gandeng Sutradara ‘Logan’

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Spin-Off ‘Star Wars’ Boba Fett Resmi Dikembangkan, Gandeng Sutradara ‘Logan’
link : Spin-Off ‘Star Wars’ Boba Fett Resmi Dikembangkan, Gandeng Sutradara ‘Logan’

Baca juga


May 2018

Setelah sekian lama menjadi rumor, Lucasfilm akhirnya resmi mengembangkan proyek film solo Boba Fett dengan melibatkan sutradara ‘Logan’, James Mangold.

Kabar yang menarik baru saja datang dari saga Star Wars. Setelah sekian lama menjadi rumor, Lucasfilm akhirnya resmi mengembangkan proyek film solo Boba Fett, yang di masa lalu diketahui sebagai proyek spin-off rahasia yang sempat melibatkan sutradara Josh Trank (Fantastic Four). Kabar yang dilansir THR ini pun semakin membuat fans Star Wars girang, karena yang bertugas menulis dan menyutradarai film Boba Fett adalah James Mangold, yang baru saja menutup kisah Wolverine dengan impresif di Logan.

Menjadi salah satu karakter populer di saga Star Wars, Boba Fett sendiri merupakan prajurit bayaran tangguh yang debut di Empire Strikes Back. Karakter tanpa dialog ini kembali tampil di Return of the Jedi, dimana ia menangkap Han Solo untuk diserahkan pada alien gangster Jabba the Hutt. Asal-usul Boba Fett pun sempat disinggung dalam Attack of the Clones yang notabene seri kedua di trilogi prekuel Star Wars. Aksi Boba Fett kemudian disorot lewat beragam komik, serial animasi hingga video game yang berhubungan dengan franchise Star Wars.

Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa Simon Kinberg – produser Logan serta film-film X-Men – mengembangkan proyek film berbasis karakter Boba Fett. Kini sumber THR menyebut, Mangold akan menulis skrip film Boba Fett bersama Kinberg, dan di saat bersamaan Kinberg juga mengemban tugas sebagai produser. Selebihnya, belum ada keterangan lebih lanjut perihal jadwal produksi spin-off Boba Fett, tanggal rilis maupun plot cerita filmnya. Namun ada satu rumor yang pernah mengklaim, film ini akan menyoroti aksi sekelompok pembunuh bayaran yang menjalankan misi berbahaya.

Dikenal lewat Walk the Line, Knight and Day dan 3:10 to Yuma, Mangold berhasil membuat film superhero makin diperhitungkan melalui Logan. Bagaimana tidak, film terakhir Wolverine yang ditulis dan disutradarai Mangold ini menyabet nominasi Oscar untuk kategori Best Adapted Screenplay. Saat ini, Mangold sedang bersiap menggarap film terbarunya tentang drama persaingan Ford vs Ferrari, yang akan mulai syuting musim panas 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Setelah sekian lama menjadi rumor, Lucasfilm akhirnya resmi mengembangkan proyek film solo Boba Fett dengan melibatkan sutradara ‘Logan’, James Mangold.

Kabar yang menarik baru saja datang dari saga Star Wars. Setelah sekian lama menjadi rumor, Lucasfilm akhirnya resmi mengembangkan proyek film solo Boba Fett, yang di masa lalu diketahui sebagai proyek spin-off rahasia yang sempat melibatkan sutradara Josh Trank (Fantastic Four). Kabar yang dilansir THR ini pun semakin membuat fans Star Wars girang, karena yang bertugas menulis dan menyutradarai film Boba Fett adalah James Mangold, yang baru saja menutup kisah Wolverine dengan impresif di Logan.

Menjadi salah satu karakter populer di saga Star Wars, Boba Fett sendiri merupakan prajurit bayaran tangguh yang debut di Empire Strikes Back. Karakter tanpa dialog ini kembali tampil di Return of the Jedi, dimana ia menangkap Han Solo untuk diserahkan pada alien gangster Jabba the Hutt. Asal-usul Boba Fett pun sempat disinggung dalam Attack of the Clones yang notabene seri kedua di trilogi prekuel Star Wars. Aksi Boba Fett kemudian disorot lewat beragam komik, serial animasi hingga video game yang berhubungan dengan franchise Star Wars.

Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa Simon Kinberg – produser Logan serta film-film X-Men – mengembangkan proyek film berbasis karakter Boba Fett. Kini sumber THR menyebut, Mangold akan menulis skrip film Boba Fett bersama Kinberg, dan di saat bersamaan Kinberg juga mengemban tugas sebagai produser. Selebihnya, belum ada keterangan lebih lanjut perihal jadwal produksi spin-off Boba Fett, tanggal rilis maupun plot cerita filmnya. Namun ada satu rumor yang pernah mengklaim, film ini akan menyoroti aksi sekelompok pembunuh bayaran yang menjalankan misi berbahaya.

Dikenal lewat Walk the Line, Knight and Day dan 3:10 to Yuma, Mangold berhasil membuat film superhero makin diperhitungkan melalui Logan. Bagaimana tidak, film terakhir Wolverine yang ditulis dan disutradarai Mangold ini menyabet nominasi Oscar untuk kategori Best Adapted Screenplay. Saat ini, Mangold sedang bersiap menggarap film terbarunya tentang drama persaingan Ford vs Ferrari, yang akan mulai syuting musim panas 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Disney Rilis Sinopsis Film Live-Action ‘Dumbo’

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Disney Rilis Sinopsis Film Live-Action ‘Dumbo’
link : Disney Rilis Sinopsis Film Live-Action ‘Dumbo’

Baca juga


May 2018

Kurang dari setahun jelang perilisan filmnya, Disney mengungkap detail cerita live-action ‘Dumbo’ dalam bentuk sinopsis.

Kurang dari setahun jelang perilisan filmnya, Disney mengungkap detail cerita live-action Dumbo dalam bentuk sinopsis. Berbeda dengan film pendahulunya (1941) yang berfokus pada sang gajah terbang, live-action ini mengusung karakter utama manusia bernama Holt. Di bawah arahan sutradara Tim Burton yang terkenal dengan gaya visual khasnya, peran Holt sendiri dipercayakan pada Colin Farrell. Selain Farrell, daftar pemain Dumbo juga diisi nama-nama kawakan lain seperti Danny Devito, Eva Green, Alan Arkin dan aktor Batman pilihan Burton, Michael Keaton.

Berdasarkan sinopsis resminya, Dumbo mengisahkan Holt yang dulunya adalah bintang sirkus. Holt kemudian terjun ke medan perang, dan hal tersebut mengubah kepribadiannya secara drastis setelah ia kembali menjalani hidup normal. Pemilik sirkus, Max Medici (Devito), akhirnya mempekerjakan Holt sebagai perawat Dumbo, gajah kecil bertelinga super besar yang menjadi bahan ejekan di sirkus receh Medici. Namun ketika anak Holt mengetahui Dumbo bisa terbang, pengusaha V.A. Vandevere (Keaton) dan pemain sirkus akrobatik Colette Merchant (Green) datang dan berambisi menjadikan Dumbo bintang besar.

Jika dicermati, sinopsis ini mensinyalkan cerita film live-action Dumbo diambil dari perspektif yang berbeda. Jika di versi film animasinya Dumbo baru ketahuan bisa terbang menjelang akhir film, maka di live-action ini tampaknya kemampuan ajaib Dumbo justru terungkap di awal film, dan petualangan sang gajah baru benar-benar dimulai setelah ia menunjukkan bahwa ia bisa terbang. Karena live-action ini menceritakan kejadian pasca kemampuan Dumbo terungkap, sebagian pihak pun menganggap film ini adalah sekuel dari film animasi klasiknya. Namun nyatanya studio menyebut live-action ini adalah reboot untuk kisah Dumbo.

Rencananya film live-action Dumbo akan dirilis 29 Maret 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Kurang dari setahun jelang perilisan filmnya, Disney mengungkap detail cerita live-action ‘Dumbo’ dalam bentuk sinopsis.

Kurang dari setahun jelang perilisan filmnya, Disney mengungkap detail cerita live-action Dumbo dalam bentuk sinopsis. Berbeda dengan film pendahulunya (1941) yang berfokus pada sang gajah terbang, live-action ini mengusung karakter utama manusia bernama Holt. Di bawah arahan sutradara Tim Burton yang terkenal dengan gaya visual khasnya, peran Holt sendiri dipercayakan pada Colin Farrell. Selain Farrell, daftar pemain Dumbo juga diisi nama-nama kawakan lain seperti Danny Devito, Eva Green, Alan Arkin dan aktor Batman pilihan Burton, Michael Keaton.

Berdasarkan sinopsis resminya, Dumbo mengisahkan Holt yang dulunya adalah bintang sirkus. Holt kemudian terjun ke medan perang, dan hal tersebut mengubah kepribadiannya secara drastis setelah ia kembali menjalani hidup normal. Pemilik sirkus, Max Medici (Devito), akhirnya mempekerjakan Holt sebagai perawat Dumbo, gajah kecil bertelinga super besar yang menjadi bahan ejekan di sirkus receh Medici. Namun ketika anak Holt mengetahui Dumbo bisa terbang, pengusaha V.A. Vandevere (Keaton) dan pemain sirkus akrobatik Colette Merchant (Green) datang dan berambisi menjadikan Dumbo bintang besar.

Jika dicermati, sinopsis ini mensinyalkan cerita film live-action Dumbo diambil dari perspektif yang berbeda. Jika di versi film animasinya Dumbo baru ketahuan bisa terbang menjelang akhir film, maka di live-action ini tampaknya kemampuan ajaib Dumbo justru terungkap di awal film, dan petualangan sang gajah baru benar-benar dimulai setelah ia menunjukkan bahwa ia bisa terbang. Karena live-action ini menceritakan kejadian pasca kemampuan Dumbo terungkap, sebagian pihak pun menganggap film ini adalah sekuel dari film animasi klasiknya. Namun nyatanya studio menyebut live-action ini adalah reboot untuk kisah Dumbo.

Rencananya film live-action Dumbo akan dirilis 29 Maret 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Trivia Time: 'Solo: A Star Wars Story'

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Trivia, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trivia Time: 'Solo: A Star Wars Story'
link : Trivia Time: 'Solo: A Star Wars Story'

Baca juga


May 2018

Tahukah anda bahwa pemilihan pemeran Han Solo kabarnya adalah proses casting terbesar dan terlama sejak pemilihan Christian Grey-nya 'Fifty Shades of Grey'? Itu dan berbagai trivia lain mengenai 'Solo: A Star Wars Story' dapat anda temukan disini.

Terkadang cerita di belakang layar tak kalah seru dari apa yang kita saksikan di layar. Oleh karena itu, hadirlah rubrik santai & gak penting 'Trivia Time' untuk memuaskan dahaga anda akan fakta-fakta menarik mengenai produksi sebuah film. Ini bisa menambah wawasan sekaligus mengisi waktu luang anda. Dan (yang paling penting) bisa dipakai buat pamer ke teman-teman. Ayo buat mereka terjungkal dengan khazanah perfilman anda!

  • Sebelum menjual Lucasfilm kepada Disney, George Lucas sudah berniat untuk membuat film tentang Han Solo muda. Namun penjualan tersebut mengakibatkan Lucas tak bisa banyak campur tangan lagi dalam filmnya.

  • Han Solo awalnya direncanakan tampil di "Battle of Kashyyyk" dalam Star Wars: Episode III - Revenge of the Sith. Masih berumur 10 tahun, Han adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan oleh Chewbacca. Ia kemudian membantu Obi-Wan Kenobi untuk menemukan Jenderal Grevious. Cerita ini sekarang hanya tinggal sebagai trivia belaka, karena ternyata latar belakang Han sama sekali berbeda di Solo: A Star Wars Story.

  • Solo: A Star Wars Story mengambil waktu kira-kira sepuluh tahun sebelum peristiwa dalam Star Wars: Episode IV - A New Hope.

  • Di film ini, umur Han Solo diperkirakan antara 18 sampai 24 tahun. Sementara umur asli pemerannya, Alden Ehrenreich saat syuting berlangsung adalah 28 tahun.

  • Terungkap sudah misteri itu: Han shoots first. Alasannya ada di film.

  • Film ini adalah film antologi Star Wars kedua, menyusul Rogue One: A Star Wars Story. Harusnya sih ketiga, tapi film (yang seharusnya) kedua adalah film mengenai Boba Fett. Dan kita semua tahu bagaimana sutradaranya, Josh Trank yang dipecat dengan sensasional gara-gara perilakunya yang tak menyenangkan di lokasi syuting.

  • Film Solo awalnya disutradarai oleh Phil Lord & Christopher Miller. Namun dikarenakan perbedaan visi antara keduanya dengan produser (Kathleen Kennedy) dan penulis skrip (Lawrence Kasdan), maka mereka dipecat (atau mengundurkan diri—entahlah). Duo ini ingin keluar dari skrip, membuat film yang lebih ringan dan komedik dibanding rancangan awal. Tak lama setelah itu, Ron Howard direkrut untuk membereskannya. Ironisnya, Kasdan lah yang dulu mengusulkan nama Lord & Miller.

  • Menariknya, dulu Miller pernah magang di ILM (rumah produksi efek spesial milik Lucasfilm), bahkan tampil sebagai stormtrooper pada syuting tambahan dalam rangka rilis ulang Star Wars: Episode V - The Empire Strikes Back di tahun 1997.

  • Ini bukan pertama kalinya Lord & Miller menyutradarai film yang menampilkan Han Solo. Hayoo tebak, filmnya apa? Yap, Han juga pernah nongol di The Lego Movie.

  • Saat ditinggalkan Lord & Miller, proses principal photography sudah hampir kelar. Artinya, rangka utama film telah rampung. Produk akhirnya yang melenceng jauh dari selera produser mengharuskan filmnya nyaris dirombak total. Untuk itu, lebih dari 80% film harus disyuting ulang oleh Howard.

  • Sudah kenal dengan George Lucas sejak American Graffiti, Ron Howard dulu pernah ditawari untuk menyutradarai Star Wars: Episode I - The Phantom Menace. Namun ia menolak karena menilai proyek ini "terlalu menakutkan".

  • Karena keduanya adalah teman dekat, Lucas sempat mengunjungi lokasi syuting. Tak bermaksud menyela, Lucas tak sengaja menyelutuk mengenai bagaimana Han seharusnya bersikap di satu situasi. Howard menyimak dan memutuskan untuk memasukkan saran Howard ke dalam film.

  • Dengan direkrutnya Howard, film ini menjadi film Star Wars pertama yang digarap oleh sutradara pemenang Oscar, yaitu untuk A Beautiful Mind (2001).

  • Lord & Miller memutuskan untuk tak menerima kredit sebagai sutradara, alih-alih hanya sebagai produser eksekutif saja.

  • Pemilihan pemeran Han Solo kabarnya adalah proses casting terbesar dan terlama sejak pemilihan Christian Grey-nya Fifty Shades of Grey.

  • Tak kurang dari dua lusin aktor yang diaudisi untuk peran Han Solo. Mereka adalah Dave Franco, Aaron Taylor-Johnson, Miles Teller, Nick Robinson, Leo Howard, Tony Oller, Chandler Riggs, Hunter Parrish, Rami Malek, Landon Liboiron, Ed Westwick, Tom Felton, Joshua Sasse, Logan Lerman, Ansel Elgort, Jack Reynor, Colton Haynes, Max Theriot, Scott Eastwood, Chris Pratt, Emory Cohen, Taron Egerton, Jack O'Connell, Blake Jenner, dan tentu saja, Alden Ehrenreich. Sebelum akhirnya jatuh pada Ehrenreich, aktor yang menjadi sempat menjadi finalis adalah Teller, Elgort, Franco, Reynor, Eastwood, Lerman, Cohen, Egerton, O'Connell, dan Jenner.

  • Yang memilih Ehrenreich adalah Lord & Miller. "Cowok pertama yang kami lihat adalah yang terbaik untuk peran ini," kata mereka. Ehrenreich adalah aktor yang pertama kali menjalani audisi.

  • Merupakan film Star Wars pertama dimana Chewbacca tidak diperankan oleh Peter Mayhew. Disini, ia digantikan oleh Joonas Suotamo. Tapi ini bukan kali pertama Suotamo memerankan Chewbacca. Ia sudah melakukannya di Star Wars: The Force Awakens dan Star Wars: The Last Jedi sebagai cadangan bagi Mayhew saat nyeri lututnya kambuh.

  • Merupakan film Star Wars pertama yang tidak menampilkan duo droid ikonik: R2-D2 dan C-3PO. Lha di Rogue One? Mereka tampil sebentar di bagian akhir.

  • Michael B. Jordan sempat dipertimbangkan untuk memerankan karakter Lando Calrissian. Begitu juga dengan O'Shea Jackson Jr. dan Yahya Abdul-Mateen II yang sempat ikut audisi. Seperti kita ketahui, peran ini kemudian jatuh kepada Donald Glover.

  • Sebelum menjadi milik Emilia Clarke, kandidat pemeran Qi'ra diantaranya Tessa Thompson, Naomi Scott, Zoe Kravitz, Kiersey Clemons, dan Jessica Henwick.

  • Woody Harrelson mengalahkan sang Batman, Christian Bale untuk memerankan karakter Tobias Beckett.

  • Awalnya karakter antagonisnya adalah alien CGI yang diperankan oleh Michael Kenneth Williams. Rupanya semacam manusia setengah singa, kata Williams. Oleh karena film ini disyuting ulang, ia harus ikut mengulang perannya juga. Namun konflik jadwal membuatnya tak bisa hadir, sehingga peran tersebut akhirnya jatuh kepada Paul Bettany.

  • Solo adalah film Star Wars keempat yang ditulis Lawrence Kasdan, setelah Star Wars: Episode V - The Empire Strikes Back (1980), Star Wars: Episode VI - Return of the Jedi (1983), dan Star Wars: The Force Awakens (2015). Film ini kabarnya juga akan menjadi kali terakhir ia terlibat dalam film Star Wars.

  • Beberapa karakter poster untuk film ini disinyalir sebagai hasil plagiat. Seniman Prancis, Hachim Bahous mengklaim bahwa poster-poster tersebut sangat mirip dengan kaver album yang didesainnya untuk Sony Music Prancis. Disney menyatakan bahwa poster diproduksi oleh vendor dari luar dan mereka akan menyelidiki kasus ini.

  • Dengan bujet produksi yang membengkak mencapai $250 juta, film ini diprediksi harus memperoleh pendapatan setidaknya $500 juta agar bisa balik modal.

  • Di Amerika, film ini dirilis bertepatan dengan ulang tahun film pertama Star Wars, A New Hope yaitu pada tanggal 25 Mei. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tahukah anda bahwa pemilihan pemeran Han Solo kabarnya adalah proses casting terbesar dan terlama sejak pemilihan Christian Grey-nya 'Fifty Shades of Grey'? Itu dan berbagai trivia lain mengenai 'Solo: A Star Wars Story' dapat anda temukan disini.

Terkadang cerita di belakang layar tak kalah seru dari apa yang kita saksikan di layar. Oleh karena itu, hadirlah rubrik santai & gak penting 'Trivia Time' untuk memuaskan dahaga anda akan fakta-fakta menarik mengenai produksi sebuah film. Ini bisa menambah wawasan sekaligus mengisi waktu luang anda. Dan (yang paling penting) bisa dipakai buat pamer ke teman-teman. Ayo buat mereka terjungkal dengan khazanah perfilman anda!

  • Sebelum menjual Lucasfilm kepada Disney, George Lucas sudah berniat untuk membuat film tentang Han Solo muda. Namun penjualan tersebut mengakibatkan Lucas tak bisa banyak campur tangan lagi dalam filmnya.

  • Han Solo awalnya direncanakan tampil di "Battle of Kashyyyk" dalam Star Wars: Episode III - Revenge of the Sith. Masih berumur 10 tahun, Han adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan oleh Chewbacca. Ia kemudian membantu Obi-Wan Kenobi untuk menemukan Jenderal Grevious. Cerita ini sekarang hanya tinggal sebagai trivia belaka, karena ternyata latar belakang Han sama sekali berbeda di Solo: A Star Wars Story.

  • Solo: A Star Wars Story mengambil waktu kira-kira sepuluh tahun sebelum peristiwa dalam Star Wars: Episode IV - A New Hope.

  • Di film ini, umur Han Solo diperkirakan antara 18 sampai 24 tahun. Sementara umur asli pemerannya, Alden Ehrenreich saat syuting berlangsung adalah 28 tahun.

  • Terungkap sudah misteri itu: Han shoots first. Alasannya ada di film.

  • Film ini adalah film antologi Star Wars kedua, menyusul Rogue One: A Star Wars Story. Harusnya sih ketiga, tapi film (yang seharusnya) kedua adalah film mengenai Boba Fett. Dan kita semua tahu bagaimana sutradaranya, Josh Trank yang dipecat dengan sensasional gara-gara perilakunya yang tak menyenangkan di lokasi syuting.

  • Film Solo awalnya disutradarai oleh Phil Lord & Christopher Miller. Namun dikarenakan perbedaan visi antara keduanya dengan produser (Kathleen Kennedy) dan penulis skrip (Lawrence Kasdan), maka mereka dipecat (atau mengundurkan diri—entahlah). Duo ini ingin keluar dari skrip, membuat film yang lebih ringan dan komedik dibanding rancangan awal. Tak lama setelah itu, Ron Howard direkrut untuk membereskannya. Ironisnya, Kasdan lah yang dulu mengusulkan nama Lord & Miller.

  • Menariknya, dulu Miller pernah magang di ILM (rumah produksi efek spesial milik Lucasfilm), bahkan tampil sebagai stormtrooper pada syuting tambahan dalam rangka rilis ulang Star Wars: Episode V - The Empire Strikes Back di tahun 1997.

  • Ini bukan pertama kalinya Lord & Miller menyutradarai film yang menampilkan Han Solo. Hayoo tebak, filmnya apa? Yap, Han juga pernah nongol di The Lego Movie.

  • Saat ditinggalkan Lord & Miller, proses principal photography sudah hampir kelar. Artinya, rangka utama film telah rampung. Produk akhirnya yang melenceng jauh dari selera produser mengharuskan filmnya nyaris dirombak total. Untuk itu, lebih dari 80% film harus disyuting ulang oleh Howard.

  • Sudah kenal dengan George Lucas sejak American Graffiti, Ron Howard dulu pernah ditawari untuk menyutradarai Star Wars: Episode I - The Phantom Menace. Namun ia menolak karena menilai proyek ini "terlalu menakutkan".

  • Karena keduanya adalah teman dekat, Lucas sempat mengunjungi lokasi syuting. Tak bermaksud menyela, Lucas tak sengaja menyelutuk mengenai bagaimana Han seharusnya bersikap di satu situasi. Howard menyimak dan memutuskan untuk memasukkan saran Howard ke dalam film.

  • Dengan direkrutnya Howard, film ini menjadi film Star Wars pertama yang digarap oleh sutradara pemenang Oscar, yaitu untuk A Beautiful Mind (2001).

  • Lord & Miller memutuskan untuk tak menerima kredit sebagai sutradara, alih-alih hanya sebagai produser eksekutif saja.

  • Pemilihan pemeran Han Solo kabarnya adalah proses casting terbesar dan terlama sejak pemilihan Christian Grey-nya Fifty Shades of Grey.

  • Tak kurang dari dua lusin aktor yang diaudisi untuk peran Han Solo. Mereka adalah Dave Franco, Aaron Taylor-Johnson, Miles Teller, Nick Robinson, Leo Howard, Tony Oller, Chandler Riggs, Hunter Parrish, Rami Malek, Landon Liboiron, Ed Westwick, Tom Felton, Joshua Sasse, Logan Lerman, Ansel Elgort, Jack Reynor, Colton Haynes, Max Theriot, Scott Eastwood, Chris Pratt, Emory Cohen, Taron Egerton, Jack O'Connell, Blake Jenner, dan tentu saja, Alden Ehrenreich. Sebelum akhirnya jatuh pada Ehrenreich, aktor yang menjadi sempat menjadi finalis adalah Teller, Elgort, Franco, Reynor, Eastwood, Lerman, Cohen, Egerton, O'Connell, dan Jenner.

  • Yang memilih Ehrenreich adalah Lord & Miller. "Cowok pertama yang kami lihat adalah yang terbaik untuk peran ini," kata mereka. Ehrenreich adalah aktor yang pertama kali menjalani audisi.

  • Merupakan film Star Wars pertama dimana Chewbacca tidak diperankan oleh Peter Mayhew. Disini, ia digantikan oleh Joonas Suotamo. Tapi ini bukan kali pertama Suotamo memerankan Chewbacca. Ia sudah melakukannya di Star Wars: The Force Awakens dan Star Wars: The Last Jedi sebagai cadangan bagi Mayhew saat nyeri lututnya kambuh.

  • Merupakan film Star Wars pertama yang tidak menampilkan duo droid ikonik: R2-D2 dan C-3PO. Lha di Rogue One? Mereka tampil sebentar di bagian akhir.

  • Michael B. Jordan sempat dipertimbangkan untuk memerankan karakter Lando Calrissian. Begitu juga dengan O'Shea Jackson Jr. dan Yahya Abdul-Mateen II yang sempat ikut audisi. Seperti kita ketahui, peran ini kemudian jatuh kepada Donald Glover.

  • Sebelum menjadi milik Emilia Clarke, kandidat pemeran Qi'ra diantaranya Tessa Thompson, Naomi Scott, Zoe Kravitz, Kiersey Clemons, dan Jessica Henwick.

  • Woody Harrelson mengalahkan sang Batman, Christian Bale untuk memerankan karakter Tobias Beckett.

  • Awalnya karakter antagonisnya adalah alien CGI yang diperankan oleh Michael Kenneth Williams. Rupanya semacam manusia setengah singa, kata Williams. Oleh karena film ini disyuting ulang, ia harus ikut mengulang perannya juga. Namun konflik jadwal membuatnya tak bisa hadir, sehingga peran tersebut akhirnya jatuh kepada Paul Bettany.

  • Solo adalah film Star Wars keempat yang ditulis Lawrence Kasdan, setelah Star Wars: Episode V - The Empire Strikes Back (1980), Star Wars: Episode VI - Return of the Jedi (1983), dan Star Wars: The Force Awakens (2015). Film ini kabarnya juga akan menjadi kali terakhir ia terlibat dalam film Star Wars.

  • Beberapa karakter poster untuk film ini disinyalir sebagai hasil plagiat. Seniman Prancis, Hachim Bahous mengklaim bahwa poster-poster tersebut sangat mirip dengan kaver album yang didesainnya untuk Sony Music Prancis. Disney menyatakan bahwa poster diproduksi oleh vendor dari luar dan mereka akan menyelidiki kasus ini.

  • Dengan bujet produksi yang membengkak mencapai $250 juta, film ini diprediksi harus memperoleh pendapatan setidaknya $500 juta agar bisa balik modal.

  • Di Amerika, film ini dirilis bertepatan dengan ulang tahun film pertama Star Wars, A New Hope yaitu pada tanggal 25 Mei. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Thursday, May 24, 2018

Trailer Terbaru 'Skyscraper'

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Terbaru 'Skyscraper'
link : Trailer Terbaru 'Skyscraper'

Baca juga


May 2018

Dwayne "The Rock" Johnson harus menyelamatkan keluarganya dari kekacauan yang terjadi di gedung pencakar langit tertinggi di dunia.

Dwayne "The Rock" Johnson belakangan ini sedang onfire, dan Hollywood juga sedang onfire mengeksploitasi pesona bintangnya. Hanya dalam waktu delapan bulan saja, ia sudah membintangi tiga judul film. Dan ketiganya adalah blockbuster Hollywood dari tiga studio yang berbeda. Setelah Jumanji: Welcome to the Jungle, lalu tak lama berselang ada Rampage, sebentar lagi akan tayang Skyscraper.

Sedikit berbeda dari dua film sebelumnya yang cenderung berisi banyak lelucon, Skyscraper agaknya bakal lebih serius. Ditulis dan disutradarai oleh Rawson Marshall Thurber, film ini pada dasarnya terlihat seperti Die Hard yang digenjot steroid. Berikut sinopsis resminya:

Ikon global Dwayne Johnson memimpin para pemain 'Skyscraper'-nya Legendary {Pictures] sebagai mantan ketua FBI Hostage Rescue Team dan veteran perang AS, Will Ford, yang kini mengases keamanan gedung pencakar langit. Saat bertugas di China, dia menemukan gedung tertinggi dan teraman di dunia tiba-tiba terbakar, dan dia dijebak untuk itu. Menjadi buronan yang sedang dalam pelarian, Will harus menemukan mereka yang bertanggung jawab, membersihkan namanya dan bagaimanapun caranya menyelamatkan keluarganya yang terjebak di dalam gedung... di atas garis api.

Kendati demikian, mungkin film ini juga tak bakal serius-serius amat sih. Thurber biasanya menggarap film komedi, seperti Dodgeball dan We're the Millers. Sebelumnya, ia juga pernah berkolaborasi dengan Johnson dalam film aksi-komedi Central Intelligence. Lagipula, kapan ada sebuah film The Rock yang tak menggelikan?

Dari trailernya sendiri, film ini sudah tampak lebay (dan saya suka itu). Dinyatakan bahwa gedung yang dijaga karakter Johnson adalah "gedung tertinggi dan paling mutakhir di dunia... sebuah kota vertikal". Jumlah lantainya mencapai 244 lantai dan setiap ruangannya terlihat sangat megah.

Ketika kekacauan terjadi, Johnson harus bergelayutan di atas kabel, memanjat crane raksasa, dan melompat dari jendela, sementara gedung di bawahnya terbakar dengan hebat. Semua adegan ini sepertinya dibuat dengan CGI. Tapi saya tak bisa menyalahkan CGI yang dipakai untuk kaki Johnson...

Benar sekali, Johnson diceritakan kehilangan satu kaki dan harus memakai kaki prostetik. Situasinya ternyata lebih pelik daripada Bruce Willis di Die Hard. Namun, kaki prostetiknya bukan main, bisa menahan jepitan rolling door. Mungkinkah dilengkapi roket juga? Saya tak heran jika benar begitu; ini The Rock yang kita bicarakan. Yah, tapi mungkin tidak.

Ikut bermain Neve Campbell, Pablo Schreiber, Noah Taylor, Roland Møller, Chin Han, Byron Mann, Hannah Quinlivan, Jason Day, Byron Lawson, dan Elfina Luk.

Skyscraper direncanakan tayang pada 13 Juli. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Dwayne "The Rock" Johnson harus menyelamatkan keluarganya dari kekacauan yang terjadi di gedung pencakar langit tertinggi di dunia.

Dwayne "The Rock" Johnson belakangan ini sedang onfire, dan Hollywood juga sedang onfire mengeksploitasi pesona bintangnya. Hanya dalam waktu delapan bulan saja, ia sudah membintangi tiga judul film. Dan ketiganya adalah blockbuster Hollywood dari tiga studio yang berbeda. Setelah Jumanji: Welcome to the Jungle, lalu tak lama berselang ada Rampage, sebentar lagi akan tayang Skyscraper.

Sedikit berbeda dari dua film sebelumnya yang cenderung berisi banyak lelucon, Skyscraper agaknya bakal lebih serius. Ditulis dan disutradarai oleh Rawson Marshall Thurber, film ini pada dasarnya terlihat seperti Die Hard yang digenjot steroid. Berikut sinopsis resminya:

Ikon global Dwayne Johnson memimpin para pemain 'Skyscraper'-nya Legendary {Pictures] sebagai mantan ketua FBI Hostage Rescue Team dan veteran perang AS, Will Ford, yang kini mengases keamanan gedung pencakar langit. Saat bertugas di China, dia menemukan gedung tertinggi dan teraman di dunia tiba-tiba terbakar, dan dia dijebak untuk itu. Menjadi buronan yang sedang dalam pelarian, Will harus menemukan mereka yang bertanggung jawab, membersihkan namanya dan bagaimanapun caranya menyelamatkan keluarganya yang terjebak di dalam gedung... di atas garis api.

Kendati demikian, mungkin film ini juga tak bakal serius-serius amat sih. Thurber biasanya menggarap film komedi, seperti Dodgeball dan We're the Millers. Sebelumnya, ia juga pernah berkolaborasi dengan Johnson dalam film aksi-komedi Central Intelligence. Lagipula, kapan ada sebuah film The Rock yang tak menggelikan?

Dari trailernya sendiri, film ini sudah tampak lebay (dan saya suka itu). Dinyatakan bahwa gedung yang dijaga karakter Johnson adalah "gedung tertinggi dan paling mutakhir di dunia... sebuah kota vertikal". Jumlah lantainya mencapai 244 lantai dan setiap ruangannya terlihat sangat megah.

Ketika kekacauan terjadi, Johnson harus bergelayutan di atas kabel, memanjat crane raksasa, dan melompat dari jendela, sementara gedung di bawahnya terbakar dengan hebat. Semua adegan ini sepertinya dibuat dengan CGI. Tapi saya tak bisa menyalahkan CGI yang dipakai untuk kaki Johnson...

Benar sekali, Johnson diceritakan kehilangan satu kaki dan harus memakai kaki prostetik. Situasinya ternyata lebih pelik daripada Bruce Willis di Die Hard. Namun, kaki prostetiknya bukan main, bisa menahan jepitan rolling door. Mungkinkah dilengkapi roket juga? Saya tak heran jika benar begitu; ini The Rock yang kita bicarakan. Yah, tapi mungkin tidak.

Ikut bermain Neve Campbell, Pablo Schreiber, Noah Taylor, Roland Møller, Chin Han, Byron Mann, Hannah Quinlivan, Jason Day, Byron Lawson, dan Elfina Luk.

Skyscraper direncanakan tayang pada 13 Juli. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Review Film: 'Solo: A Star Wars Story' (2018)

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Adventure, Artikel Aksi, Artikel Fantasi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Solo: A Star Wars Story' (2018)
link : Review Film: 'Solo: A Star Wars Story' (2018)

Baca juga


May 2018

Petualangan lampau Han Solo ternyata tak segila yang ia bilang. Atau setidaknya begitulah yang kita dapatkan lewat 'Solo: A Star Wars Story'.

“I've got a good feeling about this.”
— Han Solo
Rating UP:
Di semesta yang penuh dengan berbagai alien eksotis dan manusia berkekuatan super, menakjubkan bagaimana Han Solo yang notabene cuma manusia biasa bisa mengambil peran penting di dalamnya. Apa pasal? Pribadinya yang karismatik? Atau petualangan gila yang (((ia bilang))) pernah ia lakukan? Apapun itu, Han terlalu keren sampai kita percaya saja semua yang diucapkannya.


Sekarang kita bisa melihat semuanya dengan mata kepala sendiri. Dan ternyata, petualangan lampaunya tak segila yang ia bilang. Atau setidaknya begitulah yang kita dapatkan lewat Solo: A Star Wars Story. Untuk ukuran karakter yang slenge'an dan berprinsip bodoamat, film ini sayangnya tak seberani itu. Ia bermain terlalu aman sehingga terasa datar. Cerita masa lalu Han Solo memang salah satu film yang tak penting dalam semesta Star Wars. Namun, ada begitu banyak film yang tak penting, dan tak semuanya juga inert dan tak seru keles.

Film ini lebih seperti pengejawantahan dari apa yang sudah kita dengar tentang Han dari Star Wars: Episode IV sampai Episode VII. Ia tak menawarkan sesuatu yang baru, kecuali hal-hal trivial —yang bisa didapatkan dari ensiklopedi Star Wars atau cukup menyapa teman anda penggemar yang Star Wars— semacam: bagaimana Han berjumpa dengan Chewbacca, apakah ia betul mengerti apa yang diucapkan alien Wookie tersebut, bagaimana ia mendapatkan pesawat legendaris Millennium Falcon, atau bagaimana ia melakukan Kessel Run dalam 12 parsecs. Percayalah, awalnya saya juga tak mengerti apa arti itu.

Nama belakang "Solo" ternyata tak lengket pada Han sedari lahir. Ia hanyalah remaja yang besar di planet kumuh, melakukan apa saja untuk bertahan hidup termasuk dieksploitasi oleh bandit alien. Ketika tidak sibuk melakukan itu, ia bercumbu dengan pacarnya, Qi'ra (Emilia Clarke). Suatu hari, mereka berhasil kabur... tapi tidak juga sih. Qi'ra ditangkap. Sementara Han terpaksa mendaftarkan diri menjadi pilot Kekaisaran... tapi malah didepak ke kompi infanteri.

Disinilah ia berkenalan dengan Chewbacca (Joonas Suotamo). Han juga berjumpa dengan Beckett (Woody Harrelson) dan Val (Thandie Newton) yang kelihatannya seperti tentara juga, tapi sebenarnya merupakan kawanan bandit. Melihat ini sebagai kesempatannya untuk membeli pesawat sendiri dan pulang demi menyelamatkan Qi'ra, Han ikut kabur dan bergabung dengan mereka.

Sekuens aksi paling mengesankan berada di bagian awal film, yang melibatkan perampokan kereta tanpa awak yang berkecepatan tinggi di puncak pegunungan bersalju. Tujuan mereka adalah mengambil material istimewa bernama Coaxium. Penadahnya adalah mafia parlente, Dryden Voss (Paul Bettany) yang punya markas portable. Oh, karena satu dan lain hal, ada Qi'ra disana, sekarang menjadi tangan kanan Dryden.

Untuk menyingkat ulasan ini, saya hanya akan bilang bahwa mereka bertualang ke beberapa planet dan berjumpa dengan rekan-rekan baru seperti Lando (Donald Glover) dan robot kesayangannya, L3 (Phoebe Waller-Bridge) —yang getol memperjuangkan kesetaraaan hak bagi robot— untuk mendapatkan Coaxium, McGuffin penyebab konflik yang terus dikejar dan jamak berpindah tangan sampai akhir film. Meski ada beberapa callback terhadap cerita canon Star Wars, tapi saya suka bagaimana Solo yang tak sedikitpun membahas soal The Force atau Jedi; keduanya memang tak punya tempat disini.

Sebagai film yang bertugas untuk memanjang-manjangkan legenda Han, Solo terbilang menunaikan tugasnya dengan lancar. Beberapan adegan aksinya lumayan memadai, alurnya lumayan koheren. Kita semua sudah tahu bahwa film ini didera oleh proses produksi yang kacau. Namun, kekacauan tersebut tak kentara di produk akhirnya. Sutradara veteran Ron Howard melakukan kewajibannya dengan profesional untuk membereskan apapun hasil kerja sutradara sebelumnya Phil Lord & Chris Miller. Namun, maklum jika kita juga penasaran dengan visi seperti apa dibawa oleh duo sutradara tersebut. Yang jelas, pemecatan mereka merupakan buah dari ketar-ketirnya pejabat Lucasfilm dan Disney melihat film Star Wars yang melenceng jauh dari standar Star Wars. Apapun itu, Howard menyetirnya kembali untuk masuk ke jalur.

Melihat bagaimana Star Wars: The Last Jedi yang subversif, saya membayangkan pembuat filmnya yang bermaksud menantang penonton. Sekarang di Solo, mereka kecut. Main aman saja biar tak diprotes fans. Namun Han kan bukan karakter yang suka main aman tho? Kalau aman, petualangannya jadi tak terlalu seru.

Han muda yang sekarang diperankan oleh Alden Ehrenreich tak terlihat semenarik Han matang yang dulu dimainkan oleh Harrison Ford. Ehrenreich sepertinya memberikan penampilan yang total, tapi setiap kali melihatnya tersenyum atau memasang tampang tengil, sulit bagi saya untuk tak luput merasakan bagaimana ia mencoba begitu keras untuk menjadi Han. Justru yang lebih asyik adalah penampilan Glover sebagai Lando, rekan sekaligus rival Han yang jauh lebih keren dan gaul. Glover masuk ke dalam karakternya dengan begitu mulus. Wajar saja Lucasfilm sekarang tengah mempertimbangkan untuk membuatkannya film sendiri.

Film solo Solo *ehem* anehnya tak memberi kita insight baru mengenai sang karakter tituler. Karakternya kurang dieksplor. Faktanya, perkembangan karakter dalam film ini nyaris tak ada. Sebuah subplot melibatkan hubungan antara Han dengan Qi'ra, namun chemistry mereka tipis sekali. Sebenarnya tak terlalu masalah sih, tapi di akhir nanti hubungan keduanya memegang peranan penting secara emosional dan mungkin jadi titik balik yang krusial di film berikutnya. Iya, film ini mengindikasikan sekuel.

Aaah, saya tahu. Mungkin pembuatnya ingin agar kita baru bisa mengetahuinya di film Solo 2. *manggut-manggut* ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Solo: A Star Wars Story

135 menit
Remaja
Ron Howard
Jonathan Kasdan, Lawrence Kasdan
Kathleen Kennedy, Allison Shearmur, Simon Emanuel
Bradford Young
John Powell, John Williams

Petualangan lampau Han Solo ternyata tak segila yang ia bilang. Atau setidaknya begitulah yang kita dapatkan lewat 'Solo: A Star Wars Story'.

“I've got a good feeling about this.”
— Han Solo
Rating UP:
Di semesta yang penuh dengan berbagai alien eksotis dan manusia berkekuatan super, menakjubkan bagaimana Han Solo yang notabene cuma manusia biasa bisa mengambil peran penting di dalamnya. Apa pasal? Pribadinya yang karismatik? Atau petualangan gila yang (((ia bilang))) pernah ia lakukan? Apapun itu, Han terlalu keren sampai kita percaya saja semua yang diucapkannya.


Sekarang kita bisa melihat semuanya dengan mata kepala sendiri. Dan ternyata, petualangan lampaunya tak segila yang ia bilang. Atau setidaknya begitulah yang kita dapatkan lewat Solo: A Star Wars Story. Untuk ukuran karakter yang slenge'an dan berprinsip bodoamat, film ini sayangnya tak seberani itu. Ia bermain terlalu aman sehingga terasa datar. Cerita masa lalu Han Solo memang salah satu film yang tak penting dalam semesta Star Wars. Namun, ada begitu banyak film yang tak penting, dan tak semuanya juga inert dan tak seru keles.

Film ini lebih seperti pengejawantahan dari apa yang sudah kita dengar tentang Han dari Star Wars: Episode IV sampai Episode VII. Ia tak menawarkan sesuatu yang baru, kecuali hal-hal trivial —yang bisa didapatkan dari ensiklopedi Star Wars atau cukup menyapa teman anda penggemar yang Star Wars— semacam: bagaimana Han berjumpa dengan Chewbacca, apakah ia betul mengerti apa yang diucapkan alien Wookie tersebut, bagaimana ia mendapatkan pesawat legendaris Millennium Falcon, atau bagaimana ia melakukan Kessel Run dalam 12 parsecs. Percayalah, awalnya saya juga tak mengerti apa arti itu.

Nama belakang "Solo" ternyata tak lengket pada Han sedari lahir. Ia hanyalah remaja yang besar di planet kumuh, melakukan apa saja untuk bertahan hidup termasuk dieksploitasi oleh bandit alien. Ketika tidak sibuk melakukan itu, ia bercumbu dengan pacarnya, Qi'ra (Emilia Clarke). Suatu hari, mereka berhasil kabur... tapi tidak juga sih. Qi'ra ditangkap. Sementara Han terpaksa mendaftarkan diri menjadi pilot Kekaisaran... tapi malah didepak ke kompi infanteri.

Disinilah ia berkenalan dengan Chewbacca (Joonas Suotamo). Han juga berjumpa dengan Beckett (Woody Harrelson) dan Val (Thandie Newton) yang kelihatannya seperti tentara juga, tapi sebenarnya merupakan kawanan bandit. Melihat ini sebagai kesempatannya untuk membeli pesawat sendiri dan pulang demi menyelamatkan Qi'ra, Han ikut kabur dan bergabung dengan mereka.

Sekuens aksi paling mengesankan berada di bagian awal film, yang melibatkan perampokan kereta tanpa awak yang berkecepatan tinggi di puncak pegunungan bersalju. Tujuan mereka adalah mengambil material istimewa bernama Coaxium. Penadahnya adalah mafia parlente, Dryden Voss (Paul Bettany) yang punya markas portable. Oh, karena satu dan lain hal, ada Qi'ra disana, sekarang menjadi tangan kanan Dryden.

Untuk menyingkat ulasan ini, saya hanya akan bilang bahwa mereka bertualang ke beberapa planet dan berjumpa dengan rekan-rekan baru seperti Lando (Donald Glover) dan robot kesayangannya, L3 (Phoebe Waller-Bridge) —yang getol memperjuangkan kesetaraaan hak bagi robot— untuk mendapatkan Coaxium, McGuffin penyebab konflik yang terus dikejar dan jamak berpindah tangan sampai akhir film. Meski ada beberapa callback terhadap cerita canon Star Wars, tapi saya suka bagaimana Solo yang tak sedikitpun membahas soal The Force atau Jedi; keduanya memang tak punya tempat disini.

Sebagai film yang bertugas untuk memanjang-manjangkan legenda Han, Solo terbilang menunaikan tugasnya dengan lancar. Beberapan adegan aksinya lumayan memadai, alurnya lumayan koheren. Kita semua sudah tahu bahwa film ini didera oleh proses produksi yang kacau. Namun, kekacauan tersebut tak kentara di produk akhirnya. Sutradara veteran Ron Howard melakukan kewajibannya dengan profesional untuk membereskan apapun hasil kerja sutradara sebelumnya Phil Lord & Chris Miller. Namun, maklum jika kita juga penasaran dengan visi seperti apa dibawa oleh duo sutradara tersebut. Yang jelas, pemecatan mereka merupakan buah dari ketar-ketirnya pejabat Lucasfilm dan Disney melihat film Star Wars yang melenceng jauh dari standar Star Wars. Apapun itu, Howard menyetirnya kembali untuk masuk ke jalur.

Melihat bagaimana Star Wars: The Last Jedi yang subversif, saya membayangkan pembuat filmnya yang bermaksud menantang penonton. Sekarang di Solo, mereka kecut. Main aman saja biar tak diprotes fans. Namun Han kan bukan karakter yang suka main aman tho? Kalau aman, petualangannya jadi tak terlalu seru.

Han muda yang sekarang diperankan oleh Alden Ehrenreich tak terlihat semenarik Han matang yang dulu dimainkan oleh Harrison Ford. Ehrenreich sepertinya memberikan penampilan yang total, tapi setiap kali melihatnya tersenyum atau memasang tampang tengil, sulit bagi saya untuk tak luput merasakan bagaimana ia mencoba begitu keras untuk menjadi Han. Justru yang lebih asyik adalah penampilan Glover sebagai Lando, rekan sekaligus rival Han yang jauh lebih keren dan gaul. Glover masuk ke dalam karakternya dengan begitu mulus. Wajar saja Lucasfilm sekarang tengah mempertimbangkan untuk membuatkannya film sendiri.

Film solo Solo *ehem* anehnya tak memberi kita insight baru mengenai sang karakter tituler. Karakternya kurang dieksplor. Faktanya, perkembangan karakter dalam film ini nyaris tak ada. Sebuah subplot melibatkan hubungan antara Han dengan Qi'ra, namun chemistry mereka tipis sekali. Sebenarnya tak terlalu masalah sih, tapi di akhir nanti hubungan keduanya memegang peranan penting secara emosional dan mungkin jadi titik balik yang krusial di film berikutnya. Iya, film ini mengindikasikan sekuel.

Aaah, saya tahu. Mungkin pembuatnya ingin agar kita baru bisa mengetahuinya di film Solo 2. *manggut-manggut* ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Solo: A Star Wars Story

135 menit
Remaja
Ron Howard
Jonathan Kasdan, Lawrence Kasdan
Kathleen Kennedy, Allison Shearmur, Simon Emanuel
Bradford Young
John Powell, John Williams

Wednesday, May 23, 2018

Sutradara: ‘Deadpool 2’ Punya Deleted Scenes 20 Menit

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sutradara: ‘Deadpool 2’ Punya Deleted Scenes 20 Menit
link : Sutradara: ‘Deadpool 2’ Punya Deleted Scenes 20 Menit

Baca juga


May 2018

Rasa penasaran akan konten home video dari ‘Deadpool 2’ kian meningkat, usai sutradara David Leitch memastikan sekuel ini akan punya versi extended cut.

Menyusul Deadpool 2 telah meluncur di bioskop, kini timbul beragam pertanyaan soal apa yang akan yang ditawarkan sekuel ini saat dirilis dalam format home video nanti. Rasa penasaran akan konten home video dari Deadpool 2 pun kian meningkat, usai sutradara David Leitch memastikan film yang kembali dibintangi Ryan Reynolds ini akan punya versi extended cut. Dengan kata lain, home video Deadpool 2 akan menampilkan adegan yang dihapus di versi bioskop, dan deleted scenes ini praktis akan memperpanjang durasi filmnya.

Nah, bicara soal deleted scenes, Leitch baru saja memberikan bocoran menarik saat diwawancarai Collider. Ia mengakui, ada 20 menit adegan di Deadpool 2 yang sebenarnya batal dibawa versi bioskop. Leitch menjelaskan saat ini ia sedang menyortir deleted scenes berdurasi total 20 menit tadi untuk dimasukkan ke dalam versi home video. Dalam proses penyortiran ini, Leitch mengakui ia juga melibatkan pemeran Deadpool, Reynolds, untuk memastikan mereka punya visi sama dalam memilih komedi dan narasi. “Ada beberapa adegan sangat keren yang urung ditampilkan, dan ini akan menyenangkan bisa mengembalikan adegan itu,”ungkap Leitch soal deleted scenes.

Di luar durasi dan proses penyortiran, Leitch belum mau buka suara terkait seperti apa deleted scenes yang akan dihadirkan. Deadpool 2 sendiri tak hanya melanjutkan kisah sang antihero urakan, tapi juga menyoroti petualangan barunya bersama kelompok mutant bernama X-Force. Alih-alih melanjutkan Deadpool 2 dengan seri ketiga seperti rencana awal, Reynolds mensinyalkan Fox berubah haluan dengan memprioritaskan proyek X-Force sebagai film berikutnya dari franchise Deadpool. Untuk saat ini belum diketahui kapan film X-Force akan dirilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Rasa penasaran akan konten home video dari ‘Deadpool 2’ kian meningkat, usai sutradara David Leitch memastikan sekuel ini akan punya versi extended cut.

Menyusul Deadpool 2 telah meluncur di bioskop, kini timbul beragam pertanyaan soal apa yang akan yang ditawarkan sekuel ini saat dirilis dalam format home video nanti. Rasa penasaran akan konten home video dari Deadpool 2 pun kian meningkat, usai sutradara David Leitch memastikan film yang kembali dibintangi Ryan Reynolds ini akan punya versi extended cut. Dengan kata lain, home video Deadpool 2 akan menampilkan adegan yang dihapus di versi bioskop, dan deleted scenes ini praktis akan memperpanjang durasi filmnya.

Nah, bicara soal deleted scenes, Leitch baru saja memberikan bocoran menarik saat diwawancarai Collider. Ia mengakui, ada 20 menit adegan di Deadpool 2 yang sebenarnya batal dibawa versi bioskop. Leitch menjelaskan saat ini ia sedang menyortir deleted scenes berdurasi total 20 menit tadi untuk dimasukkan ke dalam versi home video. Dalam proses penyortiran ini, Leitch mengakui ia juga melibatkan pemeran Deadpool, Reynolds, untuk memastikan mereka punya visi sama dalam memilih komedi dan narasi. “Ada beberapa adegan sangat keren yang urung ditampilkan, dan ini akan menyenangkan bisa mengembalikan adegan itu,”ungkap Leitch soal deleted scenes.

Di luar durasi dan proses penyortiran, Leitch belum mau buka suara terkait seperti apa deleted scenes yang akan dihadirkan. Deadpool 2 sendiri tak hanya melanjutkan kisah sang antihero urakan, tapi juga menyoroti petualangan barunya bersama kelompok mutant bernama X-Force. Alih-alih melanjutkan Deadpool 2 dengan seri ketiga seperti rencana awal, Reynolds mensinyalkan Fox berubah haluan dengan memprioritaskan proyek X-Force sebagai film berikutnya dari franchise Deadpool. Untuk saat ini belum diketahui kapan film X-Force akan dirilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film Black Widow Kemungkinan akan Syuting 2019

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film Black Widow Kemungkinan akan Syuting 2019
link : Film Black Widow Kemungkinan akan Syuting 2019

Baca juga


May 2018

Kabar terbaru mengindikasikan Marvel mengebut pengembangan ‘Black Widow’, seiring filmnya disebut akan syuting pada 2019 mendatang.

Seolah ingin mengabulkan harapan fans setelah bertahun-tahun lamanya, Marvel akhirnya membuat film solo Black Widow usai ia debut di Marvel Cinematic Universe lewat Iron Man 2. Studio pun diketahui saat ini sudah mulai mengembangkan proyek film Black Widow, yang nantinya kembali dibintangi Scarlett Johansson sebagai sang karakter titel. Kini muncul kabar dari Omega Underground yang mengindikasikan Marvel mengebut pengembangan Black Widow, seiring filmnya disebut akan syuting pada 2019 mendatang.

Bersamaan dengan jadwal syuting tersebut, sumber yang sama juga mengabarkan studio telah merekrut production designer Maria Djurkovic, yang dikenal lewat The Imitation Game dan yang terbaru Red Sparrow. Kemampuan mumpuni Maria dalam merancang set Red Sparrow agaknya akan membantu Marvel dalam menggarap Black Widow, karena kebetulan kedua film ini sama-sama mengangkat kisah mata-mata perempuan asal Rusia. Perekrutan Maria pun semakin menguatkan sinyal bahwa studio berupaya mempercepat proses pengembangan Black Widow. Pasalnya, kebanyakan production designer akan bergabung sekitar setahun sebelum syuting film dimulai.

Bicara soal cerita film Black Widow, Johansson sempat mengatakan film ini bisa saja membawa Black Widow kembali ke Rusia, atau film ini bisa saja mengeksplor program yang dijalani Black Widow untuk menjadi mata-mata. Intinya, Johansson menjelaskan film ini bisa digunakan untuk menggali karakter Black Widow lebih dalam, mulai dari identitas, tempat asal hingga tugas Black Widow. Lebih dari itu, Johansson mengakui film Black Widow bisa bersetting sebelum atau sesudah Avengers 4.

Sebelumnya, Marvel diketahui telah menggandeng Jac Scaeffer sebagai penulis skrip Black Widow. Yang menjadi sorotan, kabarnya studio telah mewawancarai lebih dari 60 calon sutradara untuk film ini. Karena itu, terlihat jelas bahwa Marvel tak ingin salah langkah dalam menghadirkan film Black Widow. Ada kemungkinan pula film Black Widow akan syuting pasca Captain Marvel dirilis Maret 2019, sehingga Marvel bisa memahami apa yang disukai penonton dan tidak dari film superhero perempuan. Dengan begitu, studio akan mendapat gambaran untuk membuat film Black Widow yang memuaskan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Kabar terbaru mengindikasikan Marvel mengebut pengembangan ‘Black Widow’, seiring filmnya disebut akan syuting pada 2019 mendatang.

Seolah ingin mengabulkan harapan fans setelah bertahun-tahun lamanya, Marvel akhirnya membuat film solo Black Widow usai ia debut di Marvel Cinematic Universe lewat Iron Man 2. Studio pun diketahui saat ini sudah mulai mengembangkan proyek film Black Widow, yang nantinya kembali dibintangi Scarlett Johansson sebagai sang karakter titel. Kini muncul kabar dari Omega Underground yang mengindikasikan Marvel mengebut pengembangan Black Widow, seiring filmnya disebut akan syuting pada 2019 mendatang.

Bersamaan dengan jadwal syuting tersebut, sumber yang sama juga mengabarkan studio telah merekrut production designer Maria Djurkovic, yang dikenal lewat The Imitation Game dan yang terbaru Red Sparrow. Kemampuan mumpuni Maria dalam merancang set Red Sparrow agaknya akan membantu Marvel dalam menggarap Black Widow, karena kebetulan kedua film ini sama-sama mengangkat kisah mata-mata perempuan asal Rusia. Perekrutan Maria pun semakin menguatkan sinyal bahwa studio berupaya mempercepat proses pengembangan Black Widow. Pasalnya, kebanyakan production designer akan bergabung sekitar setahun sebelum syuting film dimulai.

Bicara soal cerita film Black Widow, Johansson sempat mengatakan film ini bisa saja membawa Black Widow kembali ke Rusia, atau film ini bisa saja mengeksplor program yang dijalani Black Widow untuk menjadi mata-mata. Intinya, Johansson menjelaskan film ini bisa digunakan untuk menggali karakter Black Widow lebih dalam, mulai dari identitas, tempat asal hingga tugas Black Widow. Lebih dari itu, Johansson mengakui film Black Widow bisa bersetting sebelum atau sesudah Avengers 4.

Sebelumnya, Marvel diketahui telah menggandeng Jac Scaeffer sebagai penulis skrip Black Widow. Yang menjadi sorotan, kabarnya studio telah mewawancarai lebih dari 60 calon sutradara untuk film ini. Karena itu, terlihat jelas bahwa Marvel tak ingin salah langkah dalam menghadirkan film Black Widow. Ada kemungkinan pula film Black Widow akan syuting pasca Captain Marvel dirilis Maret 2019, sehingga Marvel bisa memahami apa yang disukai penonton dan tidak dari film superhero perempuan. Dengan begitu, studio akan mendapat gambaran untuk membuat film Black Widow yang memuaskan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tuesday, May 22, 2018

Trailer Perdana 'Mowgli'

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Perdana 'Mowgli'
link : Trailer Perdana 'Mowgli'

Baca juga


May 2018

Warner Bros mengangkat cerita 'The Jungle Book' yang lebih gelap lewat 'Mowgli'. Berikut trailer perdananya.

Persaingan —kalau boleh disebut demikian— antara Warner Bros dan Disney rupanya tak hanya berhenti soal DC dan Marvel saja. Mereka membawanya ke level berikutnya dengan mengadaptasi materi yang sama menjadi film yang relatif sama, hanya saja dengan cita rasa yang berbeda. Wow. Satu-satunya jalan untuk lebih mengeskalasi persaingan ini adalah dengan merilisnya di waktu yang berbarengan. Tapi mungkin lain kali, untuk film yang lain pula.

Film tersebut adalah The Jungle Book, adaptasi dari cerita klasik karya Rudyard Kipling. Untuk membedakan dengan film Disney yang dirilis pada 2016, film yang awalnya berjudul The Jungle Book: Origins ini berganti judul menjadi Mowgli.

Sebagaimana yang dilakukan Warner Bros terhadap properti komik mereka, film ini juga cenderung lebih suram. Namun, atmosfer tersebut katanya lebih dekat dengan materi aslinya dibanding adaptasi Disney yang relatif ceria. Boleh jadi, sebab, hei, ini cerita soal anak kecil yang terdampar di belantara liar kan? Berikut sinopsis resminya:

Cerita ini mengikuti anak manusia Mowgli yang dibesarkan oleh sekelompok serigala di hutan India. Ketika ia belajar aturan-aturan rimba yang seringkali keras, di bawah pengawasan seekor beruang bernama Baloo dan seekor panther bernama Bagheera, Mowgli menjadi diterima oleh hewan-hewan di hutan sebagai bagian dari mereka, kecuali satu: harimau menakutkan Shere Khan. Namun mungkin ada bahaya yang lebih besar bersembunyi di hutan, karena Mowgli harus berhadapan langsung dengan jati dirinya sebagai manusia.

Film ini digarap oleh master-nya akting motion-capture, Andy Serkis. Saat membicarakan The Jungle Book, orang-orang pasti teringat pada film Disney atau bahkan animasi tahun 1967 yang juga dibuat Disney. Oleh karena itu, Serkis berusaha meyakinkan penonton bahwa ia akan menghapus ekspektasi tersebut. Terlihat bagaimana hewan-hewannya didesain agar tampak lebih menakutkan. Trailer sendiri dibuka dengan Mowgli (Rohan Chand) yang ditawan di sebuah kurungan kayu.

Dan tak ada tarian dan lagu. Jadi simpan lirik "Bare Necessities" yang sudah tak sengaja kita hapal itu.

Deretan pengisi suara untuk film ini tak kalah mentereng dibanding versi Disney. Sebagai Bagheera ada Christian Bale. Si ular Kaa diperankan oleh Cate Blanchett. Sementara yang menjadi sang harimau sadis Shere Khan adalah Benedict Cumberbatch. Serkis punya tugas ganda; ia juga bermain sebagai beruang Baloo.

Mowgli direncanakan rilis pada 19 Oktober. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Warner Bros mengangkat cerita 'The Jungle Book' yang lebih gelap lewat 'Mowgli'. Berikut trailer perdananya.

Persaingan —kalau boleh disebut demikian— antara Warner Bros dan Disney rupanya tak hanya berhenti soal DC dan Marvel saja. Mereka membawanya ke level berikutnya dengan mengadaptasi materi yang sama menjadi film yang relatif sama, hanya saja dengan cita rasa yang berbeda. Wow. Satu-satunya jalan untuk lebih mengeskalasi persaingan ini adalah dengan merilisnya di waktu yang berbarengan. Tapi mungkin lain kali, untuk film yang lain pula.

Film tersebut adalah The Jungle Book, adaptasi dari cerita klasik karya Rudyard Kipling. Untuk membedakan dengan film Disney yang dirilis pada 2016, film yang awalnya berjudul The Jungle Book: Origins ini berganti judul menjadi Mowgli.

Sebagaimana yang dilakukan Warner Bros terhadap properti komik mereka, film ini juga cenderung lebih suram. Namun, atmosfer tersebut katanya lebih dekat dengan materi aslinya dibanding adaptasi Disney yang relatif ceria. Boleh jadi, sebab, hei, ini cerita soal anak kecil yang terdampar di belantara liar kan? Berikut sinopsis resminya:

Cerita ini mengikuti anak manusia Mowgli yang dibesarkan oleh sekelompok serigala di hutan India. Ketika ia belajar aturan-aturan rimba yang seringkali keras, di bawah pengawasan seekor beruang bernama Baloo dan seekor panther bernama Bagheera, Mowgli menjadi diterima oleh hewan-hewan di hutan sebagai bagian dari mereka, kecuali satu: harimau menakutkan Shere Khan. Namun mungkin ada bahaya yang lebih besar bersembunyi di hutan, karena Mowgli harus berhadapan langsung dengan jati dirinya sebagai manusia.

Film ini digarap oleh master-nya akting motion-capture, Andy Serkis. Saat membicarakan The Jungle Book, orang-orang pasti teringat pada film Disney atau bahkan animasi tahun 1967 yang juga dibuat Disney. Oleh karena itu, Serkis berusaha meyakinkan penonton bahwa ia akan menghapus ekspektasi tersebut. Terlihat bagaimana hewan-hewannya didesain agar tampak lebih menakutkan. Trailer sendiri dibuka dengan Mowgli (Rohan Chand) yang ditawan di sebuah kurungan kayu.

Dan tak ada tarian dan lagu. Jadi simpan lirik "Bare Necessities" yang sudah tak sengaja kita hapal itu.

Deretan pengisi suara untuk film ini tak kalah mentereng dibanding versi Disney. Sebagai Bagheera ada Christian Bale. Si ular Kaa diperankan oleh Cate Blanchett. Sementara yang menjadi sang harimau sadis Shere Khan adalah Benedict Cumberbatch. Serkis punya tugas ganda; ia juga bermain sebagai beruang Baloo.

Mowgli direncanakan rilis pada 19 Oktober. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Box Office: 'Deadpool 2' Belum Bisa Kalahkan Rekor 'Deadpool'

May 2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul May 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Deadpool 2' Belum Bisa Kalahkan Rekor 'Deadpool'
link : Box Office: 'Deadpool 2' Belum Bisa Kalahkan Rekor 'Deadpool'

Baca juga


May 2018

'Deadpool 2' belum bisa lewati rekor film pertamanya. Meski begitu, debutnya masih terbilang impresif. Berikut rekap box office minggu ini.

Sebagaimana kita tahu, Deadpool sangat bangga dengan perolehan box office-nya. Filmnya menjadi film berating dewasa terlaris kedua sepanjang masa. "Hanya kalah dari Yesus (The Passion of the Christ, red)," klaimnya. Debut film tersebut pada Februari 2016 malah lebih impresif lagi, merupakan debut film berating dewasa tertinggi sepanjang masa.

Pertanyaannya: apakah film kedua mampu menyamai kespektakuleran pendahulunya? Dengan bujet, skala, dan cast yang lebih besar, wajar untuk mengharapkan Deadpool 2 bisa melewati pencapaian Deadpool. Untuk rekor pertama, kita baru bisa mengetahuinya nanti saat penayangan Deadpool 2 berakhir. Namun untuk rekor kedua, laporannya sudah masuk dan Deadpool tak bisa sesongong film pertama.

Pasalnya, ia tak mampu melewati rekor film pertama ($132,4 juta). Hasil ini sedikit di bawah ekspektasi, sebab awalnya Deadpool 2 berhasil mencetak rekor di hari perdana penayangan ($53,3 juta — lebih tinggi dari Deadpool dengan $47,2 juta). Harapan untuk mencetak rekor baru sayangnya harus kandas, karena Deadpool 2 tak bisa menjaga langkah dan hanya berakhir dengan debut weekend $125,5 juta saja.

Apakah 20th Century Fox bakal kecewa? Tidak juga. Angka tersebut terbilang masif untuk ukuran film berating dewasa. Deadpool 2 setidaknya memegang rekor debut film berating dewasa terlaris kedua sepanjang masa. Penonton juga memberinya CinemaScore yang mantap, yakni "A".

Belum lagi perolehan di luar negeri, dimana ia mencetak debut global sebesar $301,3 juta. Jika dicacah, Deadpool 2 meraup tambahan $176,3 juta dari 81 negara selain Amerika. Angka ini merupakan debut luar Amerika tertinggi bagi Fox, melewati X-Men: Days of Future Past ($174 juta) yang ngomong-ngomong punya demografi lebih besar karena berating remaja. Meski "diganggu" oleh Royal Wedding dan Piala FA, UK menjadi penyumbang terbesar dengan $18 juta, diikuti Korea ($17 juta) dan Rusia ($11,8 juta). Indonesia sendiri memberikan sumbangsih yang cukup signifikan, yaitu $4,7 juta.

Deadpool tentu saja membuat Thanos harus rela turun tahta. Performa Avengers: Infinity War anjlok 52,6% dari minggu lalu, dimana pendapatannya adalah $29,4 juta. Namun selama satu bulan penayangan, film ini sudah meraup $595,8 juta. Dengan keberadaan Deadpool 2 dan dirilisnya Solo: A Star Wars Story minggu depan, maka kecil sekali kemungkinan Infinity War untuk melewati rekor Black Panther ($697,8 juta), tapi setidaknya ia sudah menjadi film terlaris ke-8 sepanjang masa di Amerika.

Rekor lebih baik berasal dari luar Amerika, dimana Infinity War merupakan film terlaris keempat sepanjang masa secara global, di bawah Star Wars: The Force Awakens ($2,07 miliar). Ini berkat tambahan $84,4 juta dari 55 negara yang menggenapkan pendapatan globalnya menjadi $1,82 miliar. Benar, Infinity War sudah menjadi film Marvel terlaris sepanjang masa. Untuk saat ini.

Bagi sebagian oom-oom dan tante-tante lainnya (ingat, ini adalah demografi utama Deadpool 2), menyaksikan Merc with a Mouth tak lebih menggoda daripada Book Club, film komedi romantis tentang Diane Keaton dan Jane Fonda yang membaca buku Fifty Shades of Grey. Buktinya, film ini mendapat debut yang solid yaitu $13,6 juta. Cukup untuk menempatkannya di posisi ketiga. CinemaScore-nya juga bagus, yaitu "A-".

Life of the Party dan Breaking In menutup lima besar box office masing-masing dengan $7,6 juta dan $6,8 juta. Film pertama sudah mengumpulkan $30,9 juta dari Amerika saja dan $36,7 juta secara global (berkat tambahan $1,3 juta dari 9 negara). Sementara itu, yang terakhir mencatatkan $29,1 juta dari Amerika saja dan $30,8 juta secara global (berkat tambahan $0,3 juta dari 6 negara).

Oleh karena itu, tentu saja satu lagi film baru yaitu Show Dogs tak mendapat ruang di lima besar. Debut film dimana Will Arnett berpartner dengan anjing polisi ini merupakan salah satu debut wide release terburuk sepanjang masa, hanya $6 juta saja. Namun, setidaknya penonton menyukai apa yang mereka tonton. Terbukti dengan CinemaScore "A-".

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 18 Mei - 20 Mei 2018

1.

Deadpool 2
Minggu ini $125,507,153
Total $125,507,153

2.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $29,452,903
Total $595,813,862

3.

Book Club
Minggu ini $13,582,231
Total $13,582,231

4.

Life of the Party
Minggu ini $7,603,850
Total $30,915,357

5.

Breaking In
Minggu ini $6,826,385
Total $29,106,095
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Avengers: Infinity War' Jadi Film Superhero Terlaris Sepanjang Masa ■UP

'Deadpool 2' belum bisa lewati rekor film pertamanya. Meski begitu, debutnya masih terbilang impresif. Berikut rekap box office minggu ini.

Sebagaimana kita tahu, Deadpool sangat bangga dengan perolehan box office-nya. Filmnya menjadi film berating dewasa terlaris kedua sepanjang masa. "Hanya kalah dari Yesus (The Passion of the Christ, red)," klaimnya. Debut film tersebut pada Februari 2016 malah lebih impresif lagi, merupakan debut film berating dewasa tertinggi sepanjang masa.

Pertanyaannya: apakah film kedua mampu menyamai kespektakuleran pendahulunya? Dengan bujet, skala, dan cast yang lebih besar, wajar untuk mengharapkan Deadpool 2 bisa melewati pencapaian Deadpool. Untuk rekor pertama, kita baru bisa mengetahuinya nanti saat penayangan Deadpool 2 berakhir. Namun untuk rekor kedua, laporannya sudah masuk dan Deadpool tak bisa sesongong film pertama.

Pasalnya, ia tak mampu melewati rekor film pertama ($132,4 juta). Hasil ini sedikit di bawah ekspektasi, sebab awalnya Deadpool 2 berhasil mencetak rekor di hari perdana penayangan ($53,3 juta — lebih tinggi dari Deadpool dengan $47,2 juta). Harapan untuk mencetak rekor baru sayangnya harus kandas, karena Deadpool 2 tak bisa menjaga langkah dan hanya berakhir dengan debut weekend $125,5 juta saja.

Apakah 20th Century Fox bakal kecewa? Tidak juga. Angka tersebut terbilang masif untuk ukuran film berating dewasa. Deadpool 2 setidaknya memegang rekor debut film berating dewasa terlaris kedua sepanjang masa. Penonton juga memberinya CinemaScore yang mantap, yakni "A".

Belum lagi perolehan di luar negeri, dimana ia mencetak debut global sebesar $301,3 juta. Jika dicacah, Deadpool 2 meraup tambahan $176,3 juta dari 81 negara selain Amerika. Angka ini merupakan debut luar Amerika tertinggi bagi Fox, melewati X-Men: Days of Future Past ($174 juta) yang ngomong-ngomong punya demografi lebih besar karena berating remaja. Meski "diganggu" oleh Royal Wedding dan Piala FA, UK menjadi penyumbang terbesar dengan $18 juta, diikuti Korea ($17 juta) dan Rusia ($11,8 juta). Indonesia sendiri memberikan sumbangsih yang cukup signifikan, yaitu $4,7 juta.

Deadpool tentu saja membuat Thanos harus rela turun tahta. Performa Avengers: Infinity War anjlok 52,6% dari minggu lalu, dimana pendapatannya adalah $29,4 juta. Namun selama satu bulan penayangan, film ini sudah meraup $595,8 juta. Dengan keberadaan Deadpool 2 dan dirilisnya Solo: A Star Wars Story minggu depan, maka kecil sekali kemungkinan Infinity War untuk melewati rekor Black Panther ($697,8 juta), tapi setidaknya ia sudah menjadi film terlaris ke-8 sepanjang masa di Amerika.

Rekor lebih baik berasal dari luar Amerika, dimana Infinity War merupakan film terlaris keempat sepanjang masa secara global, di bawah Star Wars: The Force Awakens ($2,07 miliar). Ini berkat tambahan $84,4 juta dari 55 negara yang menggenapkan pendapatan globalnya menjadi $1,82 miliar. Benar, Infinity War sudah menjadi film Marvel terlaris sepanjang masa. Untuk saat ini.

Bagi sebagian oom-oom dan tante-tante lainnya (ingat, ini adalah demografi utama Deadpool 2), menyaksikan Merc with a Mouth tak lebih menggoda daripada Book Club, film komedi romantis tentang Diane Keaton dan Jane Fonda yang membaca buku Fifty Shades of Grey. Buktinya, film ini mendapat debut yang solid yaitu $13,6 juta. Cukup untuk menempatkannya di posisi ketiga. CinemaScore-nya juga bagus, yaitu "A-".

Life of the Party dan Breaking In menutup lima besar box office masing-masing dengan $7,6 juta dan $6,8 juta. Film pertama sudah mengumpulkan $30,9 juta dari Amerika saja dan $36,7 juta secara global (berkat tambahan $1,3 juta dari 9 negara). Sementara itu, yang terakhir mencatatkan $29,1 juta dari Amerika saja dan $30,8 juta secara global (berkat tambahan $0,3 juta dari 6 negara).

Oleh karena itu, tentu saja satu lagi film baru yaitu Show Dogs tak mendapat ruang di lima besar. Debut film dimana Will Arnett berpartner dengan anjing polisi ini merupakan salah satu debut wide release terburuk sepanjang masa, hanya $6 juta saja. Namun, setidaknya penonton menyukai apa yang mereka tonton. Terbukti dengan CinemaScore "A-".

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 18 Mei - 20 Mei 2018

1.

Deadpool 2
Minggu ini $125,507,153
Total $125,507,153

2.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $29,452,903
Total $595,813,862

3.

Book Club
Minggu ini $13,582,231
Total $13,582,231

4.

Life of the Party
Minggu ini $7,603,850
Total $30,915,357

5.

Breaking In
Minggu ini $6,826,385
Total $29,106,095
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Avengers: Infinity War' Jadi Film Superhero Terlaris Sepanjang Masa ■UP