Thursday, February 28, 2019

Alasan Trailer ‘Dark Phoenix’ Lempar Spoiler Kematian Karakter Penting X-Men

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Alasan Trailer ‘Dark Phoenix’ Lempar Spoiler Kematian Karakter Penting X-Men
link : Alasan Trailer ‘Dark Phoenix’ Lempar Spoiler Kematian Karakter Penting X-Men

Baca juga


February 2019

Sebagai penulis veteran franchise film X-Men dan sutradara debutan di ‘Dark Phoenix’, Simon Kinberg menjelaskan kenapa spoiler kematian karakter penting harus diperlihatkan di trailer.

Trailer baru Dark Phoenix akhirnya dirilis, dan langsung menuai beragam tanggapan. Ada yang menilai Dark Phoenix adalah film X-Men terkelam sejauh ini, di saat yang lain masih meragukan kualitas film garapan sutradara Simon Kinberg. Namun lebih dari itu, ada satu hal mencolok di trailer yang berujung memancing kontroversi. Ya, secara gamblang, trailer ini melemparkan spoiler keras berupa kematian salah satu karakter penting X-Men. Well, sebelum membahas lebih jauh, bagi Anda yang tak ingin terkena spoiler, kami sarankan untuk tak membaca lebih dari ini, kecuali Anda ingin tahu kenapa trailer Dark Phoenix berani menampilkan spoiler yang sedemikian intens.

Kembali ke topik utama, karakter gugur yang dimaksud adalah Mystique yang kembali diperankan Jennifer Lawrence. Dalam trailer tersebut, tak lama setelah Jean Grey menemukan kekuatan barunya yang dahsyat, ia mengalami kesulitan dalam mengendalikannya. X-Men di bawah pimpinan Mystique pun berupaya menenangkan Jean agar ia tak lepas kendali. Namun sayangnya, usaha ini harus berakhir tragis, seiring Mystique harus meregang nyawa akibat serangan fatal Jean. Kematian Mystique pun ditandai dengan adegan pemakaman.

Sebagai penulis veteran franchise film X-Men dan sutradara debutan di Dark Phoenix, Kinberg menjelaskan kenapa kematian Mystique harus diperlihatkan di trailer. Rupanya spoiler ini dibuat untuk menegaskan Dark Phoenix tak seperti film-film X-Men yang lain. Seperti realita kehidupan itu sendiri, Kinberg ingin film ini punya hal mengejutkan, menegangkan dan dramatis, dan bagaimana semua itu menciptakan konsekuensi (atau pengorbanan) yang harus dihadapi karakter. Lebih dari itu, kematian Mystique juga untuk menunjukkan bahwa Jean a.k.a. Dark Phoenix adalah ancaman nyata bagi semua orang, termasuk X-Men. Mengejutkannya, Kinberg mengisyaratkan masih ada karakter penting lain yang nantinya jadi korban Jean.

Adapun Kinberg tak bisa memungkiri jika ia sedih karena harus menggugurkan Mystique. Keputusan ini pun semakin berat lantaran Kinberg mengakui dirinya adalah teman sekaligus fans Lawrence. Bagaimanapun, Kinberg menilai kematian Mystique adalah momen paling emosional di filmnya yang perlu dilakukan demi menguatkan cerita. Dan untuk meyakinkan bahwa kekuatan dahsyat Jean amat berbahaya, Kinberg merasa harus ada rasa kehilangan dan duka mendalam untuk menggambarkannya dengan tepat. Apalagi Kinberg juga ingin kisah kelam Jean bukan hanya terasa personal bagi X-Men, tapi juga mengancam keutuhan tim mutant. “Mystique adalah bagian (penting) dari X-Men maupun dunia Magneto. Kematiannya mempengaruhi semua mutant,”pungkas Kinberg.

Dark Phoenix kembali dibintangi sejumlah pemain inti dari trilogi First Class, yakni James McAvoy (Professor X), Jennifer Lawrence (Mystique), Michael Fassbender (Magneto) dan Nicholas Hoult (Beast). Bersama mereka, ada deretan pemain muda dari X-Men: Apocalypse yang ikut serta, diantaranya Sophie Turner (Jean Grey), Tye Sheridan (Cyclops), Alexandra Shipp (Storm) dan Kodi Smit-McPhee (Nightcrawler). Adapun pemain baru Jessica Chastain yang berperan sebagai villain dengan identitas yang misterius.

Rencananya Dark Phoenix akan dirilis 7 Juni 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sebagai penulis veteran franchise film X-Men dan sutradara debutan di ‘Dark Phoenix’, Simon Kinberg menjelaskan kenapa spoiler kematian karakter penting harus diperlihatkan di trailer.

Trailer baru Dark Phoenix akhirnya dirilis, dan langsung menuai beragam tanggapan. Ada yang menilai Dark Phoenix adalah film X-Men terkelam sejauh ini, di saat yang lain masih meragukan kualitas film garapan sutradara Simon Kinberg. Namun lebih dari itu, ada satu hal mencolok di trailer yang berujung memancing kontroversi. Ya, secara gamblang, trailer ini melemparkan spoiler keras berupa kematian salah satu karakter penting X-Men. Well, sebelum membahas lebih jauh, bagi Anda yang tak ingin terkena spoiler, kami sarankan untuk tak membaca lebih dari ini, kecuali Anda ingin tahu kenapa trailer Dark Phoenix berani menampilkan spoiler yang sedemikian intens.

Kembali ke topik utama, karakter gugur yang dimaksud adalah Mystique yang kembali diperankan Jennifer Lawrence. Dalam trailer tersebut, tak lama setelah Jean Grey menemukan kekuatan barunya yang dahsyat, ia mengalami kesulitan dalam mengendalikannya. X-Men di bawah pimpinan Mystique pun berupaya menenangkan Jean agar ia tak lepas kendali. Namun sayangnya, usaha ini harus berakhir tragis, seiring Mystique harus meregang nyawa akibat serangan fatal Jean. Kematian Mystique pun ditandai dengan adegan pemakaman.

Sebagai penulis veteran franchise film X-Men dan sutradara debutan di Dark Phoenix, Kinberg menjelaskan kenapa kematian Mystique harus diperlihatkan di trailer. Rupanya spoiler ini dibuat untuk menegaskan Dark Phoenix tak seperti film-film X-Men yang lain. Seperti realita kehidupan itu sendiri, Kinberg ingin film ini punya hal mengejutkan, menegangkan dan dramatis, dan bagaimana semua itu menciptakan konsekuensi (atau pengorbanan) yang harus dihadapi karakter. Lebih dari itu, kematian Mystique juga untuk menunjukkan bahwa Jean a.k.a. Dark Phoenix adalah ancaman nyata bagi semua orang, termasuk X-Men. Mengejutkannya, Kinberg mengisyaratkan masih ada karakter penting lain yang nantinya jadi korban Jean.

Adapun Kinberg tak bisa memungkiri jika ia sedih karena harus menggugurkan Mystique. Keputusan ini pun semakin berat lantaran Kinberg mengakui dirinya adalah teman sekaligus fans Lawrence. Bagaimanapun, Kinberg menilai kematian Mystique adalah momen paling emosional di filmnya yang perlu dilakukan demi menguatkan cerita. Dan untuk meyakinkan bahwa kekuatan dahsyat Jean amat berbahaya, Kinberg merasa harus ada rasa kehilangan dan duka mendalam untuk menggambarkannya dengan tepat. Apalagi Kinberg juga ingin kisah kelam Jean bukan hanya terasa personal bagi X-Men, tapi juga mengancam keutuhan tim mutant. “Mystique adalah bagian (penting) dari X-Men maupun dunia Magneto. Kematiannya mempengaruhi semua mutant,”pungkas Kinberg.

Dark Phoenix kembali dibintangi sejumlah pemain inti dari trilogi First Class, yakni James McAvoy (Professor X), Jennifer Lawrence (Mystique), Michael Fassbender (Magneto) dan Nicholas Hoult (Beast). Bersama mereka, ada deretan pemain muda dari X-Men: Apocalypse yang ikut serta, diantaranya Sophie Turner (Jean Grey), Tye Sheridan (Cyclops), Alexandra Shipp (Storm) dan Kodi Smit-McPhee (Nightcrawler). Adapun pemain baru Jessica Chastain yang berperan sebagai villain dengan identitas yang misterius.

Rencananya Dark Phoenix akan dirilis 7 Juni 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Trailer Terbaru 'X-Men: Dark Phoenix'

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Terbaru 'X-Men: Dark Phoenix'
link : Trailer Terbaru 'X-Men: Dark Phoenix'

Baca juga


February 2019

Jean Grey membantai seorang anggota penting X-Men dalam trailer terbaru 'Dark Phoenix'.

Dengan segala hiruk-pikuk mengenai merger Fox dengan Disney, semua orang sibuk membicarakan anggota X-Men mana yang akan muncul di film Avengers dan agaknya lupa bahwa ada beberapa film X-Men yang akan terlebih dahulu tayang sebelum itu. Salah satunya adalah X-Men: Dark Phoenix. Tak bisa disalahkan juga sih. Lha, sejauh ini sedikit sekali materi promo yang dirilis padahal tanggal tayangnya sudah dekat. Apakah filmnya benar siap tayang? Tak perlu khawatir, sebab trailer perdananya baru saja dilepas oleh Fox.

Subjudul "Dark Phoenix" mengacu pada nama alter ego dari karakter Jean Grey yang diperankan oleh Sophie Turner. Sebagaimana yang kita tahu, Jean Grey adalah mutan yang punya kemampuan telepati dan telekinesis. Namun sebuah kecelakaan membuatnya berubah. Berikut sinopsis resminya:

Di 'Dark Phoenix', X-Men menghadapi musuh mereka yang paling kuat dan tangguh: salah satu dari mereka, Jean Grey. Selama misi penyelamatan di ruang angkasa, Jean hampir terbunuh ketika dia terkena kekuatan kosmik yang misterius. Begitu dia kembali ke rumah, kekuatan ini tidak hanya membuatnya jauh lebih kuat tetapi jauh lebih tidak stabil.

Bergulat dengan entitas ini di dalam dirinya, Jean melepaskan kekuatannya dengan cara yang tidak bisa dipahami atau ditahan. Tak terkendali dan melukai orang-orang yang paling dia cintai, Jean mulai mengurai ikatan yang menyatukan X-Men. Sekarang, dengan keluarga yang berantakan, X-Men harus menemukan cara untuk bersatu - bukan hanya untuk menyelamatkan jiwa Jean tetapi untuk menyelamatkan planet kita dari alien yang ingin menyulut kekuatan ini dan menguasai galaksi.

Berbeda dengan trailer sebelumnya, trailer kali ini benar-benar menampilkan sekilas "kecelakaan kosmik" dan "ruang angkasa" yang disebut dalam sinopsis. Trailer ini juga mengindikasikan bahwa filmnya akan menjadi film yang serius. Seberapa serius? Seserius membunuh salah satu karakter penting di awal trailer. Karakter tersebut adalah Mystique (Jennifer Lawrence)

Kemudian kita melihat Jessica Chastain yang sepertinya bermaksud menghasut Jean agar menjadi jahat. Sementara itu, rekan-rekan Jean, seperti Charles Xavier (James McAvoy), Magneto (Michael Fassbender), Beast (Nicholas Hoult), Cyclops (Tye Sheridan), Storm (Alexandra Shipp), Nightcrawler (Kodi Smit-McPhee), dan Quicksilver (Evan Peters) berusaha untuk menyadarkannya.


Film ini, bersama dengan New Mutants, akan menjadi film terakhir X-Men sebelum terintegrasi dengan Marvel Cinematic Universe (MCU). Sutradaranya adalah Simon Kinberg yang sudah sekian lama berkutat sebagai penulis dan produser di franchise X-Men sejak X-Men: The Last Stand. Mungkin ingin sekalian menyentil hal ini, adegan terakhir trailer menampilkan para X-Men yang ditawan oleh tentara dengan kostum berlogo "MCU".

Barangkali kepanjangan aslinya adalah "Mutan Containment Unit", mungkin? Sa ae lu Kinberg. 

X-Men: Dark Phoenix direncanakan tayang pada 7 Juni. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem



Jean Grey membantai seorang anggota penting X-Men dalam trailer terbaru 'Dark Phoenix'.

Dengan segala hiruk-pikuk mengenai merger Fox dengan Disney, semua orang sibuk membicarakan anggota X-Men mana yang akan muncul di film Avengers dan agaknya lupa bahwa ada beberapa film X-Men yang akan terlebih dahulu tayang sebelum itu. Salah satunya adalah X-Men: Dark Phoenix. Tak bisa disalahkan juga sih. Lha, sejauh ini sedikit sekali materi promo yang dirilis padahal tanggal tayangnya sudah dekat. Apakah filmnya benar siap tayang? Tak perlu khawatir, sebab trailer perdananya baru saja dilepas oleh Fox.

Subjudul "Dark Phoenix" mengacu pada nama alter ego dari karakter Jean Grey yang diperankan oleh Sophie Turner. Sebagaimana yang kita tahu, Jean Grey adalah mutan yang punya kemampuan telepati dan telekinesis. Namun sebuah kecelakaan membuatnya berubah. Berikut sinopsis resminya:

Di 'Dark Phoenix', X-Men menghadapi musuh mereka yang paling kuat dan tangguh: salah satu dari mereka, Jean Grey. Selama misi penyelamatan di ruang angkasa, Jean hampir terbunuh ketika dia terkena kekuatan kosmik yang misterius. Begitu dia kembali ke rumah, kekuatan ini tidak hanya membuatnya jauh lebih kuat tetapi jauh lebih tidak stabil.

Bergulat dengan entitas ini di dalam dirinya, Jean melepaskan kekuatannya dengan cara yang tidak bisa dipahami atau ditahan. Tak terkendali dan melukai orang-orang yang paling dia cintai, Jean mulai mengurai ikatan yang menyatukan X-Men. Sekarang, dengan keluarga yang berantakan, X-Men harus menemukan cara untuk bersatu - bukan hanya untuk menyelamatkan jiwa Jean tetapi untuk menyelamatkan planet kita dari alien yang ingin menyulut kekuatan ini dan menguasai galaksi.

Berbeda dengan trailer sebelumnya, trailer kali ini benar-benar menampilkan sekilas "kecelakaan kosmik" dan "ruang angkasa" yang disebut dalam sinopsis. Trailer ini juga mengindikasikan bahwa filmnya akan menjadi film yang serius. Seberapa serius? Seserius membunuh salah satu karakter penting di awal trailer. Karakter tersebut adalah Mystique (Jennifer Lawrence)

Kemudian kita melihat Jessica Chastain yang sepertinya bermaksud menghasut Jean agar menjadi jahat. Sementara itu, rekan-rekan Jean, seperti Charles Xavier (James McAvoy), Magneto (Michael Fassbender), Beast (Nicholas Hoult), Cyclops (Tye Sheridan), Storm (Alexandra Shipp), Nightcrawler (Kodi Smit-McPhee), dan Quicksilver (Evan Peters) berusaha untuk menyadarkannya.


Film ini, bersama dengan New Mutants, akan menjadi film terakhir X-Men sebelum terintegrasi dengan Marvel Cinematic Universe (MCU). Sutradaranya adalah Simon Kinberg yang sudah sekian lama berkutat sebagai penulis dan produser di franchise X-Men sejak X-Men: The Last Stand. Mungkin ingin sekalian menyentil hal ini, adegan terakhir trailer menampilkan para X-Men yang ditawan oleh tentara dengan kostum berlogo "MCU".

Barangkali kepanjangan aslinya adalah "Mutan Containment Unit", mungkin? Sa ae lu Kinberg. 

X-Men: Dark Phoenix direncanakan tayang pada 7 Juni. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem



Trailer Terbaru 'Pokémon: Detective Pikachu'

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Terbaru 'Pokémon: Detective Pikachu'
link : Trailer Terbaru 'Pokémon: Detective Pikachu'

Baca juga


February 2019

Deadpool... maksud saya, Pikachu berusaha memecahkan misteri dalam 'Pokémon: Detective Pikachu'.

Bagi anda yang kesehatan nalarnya masih terjaga, yang artinya secara masuk akal menganggap film live-action Pokemon adalah sebuah lelucon, ada kabar terbaru nih: film tersebut ternyata sungguhan gaes. Sebagai buktinya, anda bisa menonton sendiri trailer terbaru Pokemon: Detective Pikachu di bawah ini.

Dan hal paling ganjil —kalau misalnya konsep Pokemon yang digabung dengan dunia nyata masih belum cukup ganjil bagi anda— adalah fakta bahwa sang Pokemon tituler, si kuning imut lucu Pikachu disuarakan oleh Deadpool. Oke, anda barangkali memang sudah tahu kalau Ryan Reynolds akan memerankan Pikachu. Namun mendengar suara Reynolds setiap kali Pikachu membuka mulut mungilnya, sulit untuk tak kepikiran kalau ini terlihat seperti satu lagi parodi bikinan Deadpool.

Berani taruhan ini bakal disentil di film Deadpool 3 / X-Force?

Sebentar, sebentar. Apakah itu berarti Pikachu disini sudah berubah? Tak seperti yang biasa kita kenal dengan trademark suara "Pika Pika"-nya? Tidak juga. Pikachu yaa tetap Pikachu. Bagi orang-orang, ia cuma bisa bilang "Pika Pika". Kecuali bagi Tim Goodman (Justice Smith) yang bisa mendengarnya bicara bahasa Inggris dalam suara Deadpool. Tim barangkali adalah satu-satunya manusia yang bisa mengerti Pikachu.

Tim kemudian bekerja sama dengan Pikachu untuk mencari ayahnya yang hilang. Berikut sinopsis resminya:

Cerita dimulai ketika detektif handal, Harry Goodman hilang secara misterius, mendorong putranya yang berusia 21 tahun, Tim untuk mencari tahu apa yang terjadi. Membantu dalam penyelidikan adalah mantan mitra Pokémon Harry, Detective Pikachu: detektif super yang sangat bijaksana dan menggemaskan, yang membingungkan bahkan bagi dirinya sendiri.

Tahu bahwa mereka bisa berkomunikasi satu sama lain, Tim dan Pokemon bergabung dalam petualangan yang mendebarkan untuk mengungkap misteri. Bersama mencari petunjuk melalui jalan-jalan neon di Kota Ryme — sebuah metropolis modern yang luas di mana manusia dan Pokémon hidup berdampingan dalam dunia live-action yang hiper-realistik — mereka menemukan beragam karakter Pokémon dan mengungkap plot mengejutkan yang dapat menghancurkan ko-eksistensi damai ini dan mengancam seluruh semesta Pokémon.

Jika trailer sebelumnya lebih menekankan pada gambaran dunia dimana Pokemon hidup normal bersama manusia, maka trailer kali ini lebih berfokus pada aksi. Setelah mendengar Pikachu menarasikan misteri soal menghilangnya ayah Tim, kita dibawa mengikuti petualangan mereka bertemu banyak Pokemon. Kita bahkan bisa menyaksikan arena duel Pokemon, dimana Pikachu terlihat grogi saat akan bertarung melawan Charizard.

Tentu saja kita bakal disuguhkan dengan berbagai Pokemon populer yang sudah sangat familiar. Mulai dari Pysduck, Bulbasaur, Gengar, Mr Mime, Jigglypuff, dan... the one and only... sang Pokemon legendaris yang barangkali merupakan Pokemon terkuat sepanjang masa... Mewtwo!

Pokemon: Detective Pikachu direncanakan tayang pada 11 Mei. Disutradarai oleh Rob Letterman (Goosebumps, Monster vs Aliens), ikut bermain Bill Nighy, Ken Watanabe, Rita Ora, Suki Waterhouse, dan Karan Sony. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem



Deadpool... maksud saya, Pikachu berusaha memecahkan misteri dalam 'Pokémon: Detective Pikachu'.

Bagi anda yang kesehatan nalarnya masih terjaga, yang artinya secara masuk akal menganggap film live-action Pokemon adalah sebuah lelucon, ada kabar terbaru nih: film tersebut ternyata sungguhan gaes. Sebagai buktinya, anda bisa menonton sendiri trailer terbaru Pokemon: Detective Pikachu di bawah ini.

Dan hal paling ganjil —kalau misalnya konsep Pokemon yang digabung dengan dunia nyata masih belum cukup ganjil bagi anda— adalah fakta bahwa sang Pokemon tituler, si kuning imut lucu Pikachu disuarakan oleh Deadpool. Oke, anda barangkali memang sudah tahu kalau Ryan Reynolds akan memerankan Pikachu. Namun mendengar suara Reynolds setiap kali Pikachu membuka mulut mungilnya, sulit untuk tak kepikiran kalau ini terlihat seperti satu lagi parodi bikinan Deadpool.

Berani taruhan ini bakal disentil di film Deadpool 3 / X-Force?

Sebentar, sebentar. Apakah itu berarti Pikachu disini sudah berubah? Tak seperti yang biasa kita kenal dengan trademark suara "Pika Pika"-nya? Tidak juga. Pikachu yaa tetap Pikachu. Bagi orang-orang, ia cuma bisa bilang "Pika Pika". Kecuali bagi Tim Goodman (Justice Smith) yang bisa mendengarnya bicara bahasa Inggris dalam suara Deadpool. Tim barangkali adalah satu-satunya manusia yang bisa mengerti Pikachu.

Tim kemudian bekerja sama dengan Pikachu untuk mencari ayahnya yang hilang. Berikut sinopsis resminya:

Cerita dimulai ketika detektif handal, Harry Goodman hilang secara misterius, mendorong putranya yang berusia 21 tahun, Tim untuk mencari tahu apa yang terjadi. Membantu dalam penyelidikan adalah mantan mitra Pokémon Harry, Detective Pikachu: detektif super yang sangat bijaksana dan menggemaskan, yang membingungkan bahkan bagi dirinya sendiri.

Tahu bahwa mereka bisa berkomunikasi satu sama lain, Tim dan Pokemon bergabung dalam petualangan yang mendebarkan untuk mengungkap misteri. Bersama mencari petunjuk melalui jalan-jalan neon di Kota Ryme — sebuah metropolis modern yang luas di mana manusia dan Pokémon hidup berdampingan dalam dunia live-action yang hiper-realistik — mereka menemukan beragam karakter Pokémon dan mengungkap plot mengejutkan yang dapat menghancurkan ko-eksistensi damai ini dan mengancam seluruh semesta Pokémon.

Jika trailer sebelumnya lebih menekankan pada gambaran dunia dimana Pokemon hidup normal bersama manusia, maka trailer kali ini lebih berfokus pada aksi. Setelah mendengar Pikachu menarasikan misteri soal menghilangnya ayah Tim, kita dibawa mengikuti petualangan mereka bertemu banyak Pokemon. Kita bahkan bisa menyaksikan arena duel Pokemon, dimana Pikachu terlihat grogi saat akan bertarung melawan Charizard.

Tentu saja kita bakal disuguhkan dengan berbagai Pokemon populer yang sudah sangat familiar. Mulai dari Pysduck, Bulbasaur, Gengar, Mr Mime, Jigglypuff, dan... the one and only... sang Pokemon legendaris yang barangkali merupakan Pokemon terkuat sepanjang masa... Mewtwo!

Pokemon: Detective Pikachu direncanakan tayang pada 11 Mei. Disutradarai oleh Rob Letterman (Goosebumps, Monster vs Aliens), ikut bermain Bill Nighy, Ken Watanabe, Rita Ora, Suki Waterhouse, dan Karan Sony. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem



Wednesday, February 27, 2019

Rami Malek Berpotensi Jadi Villain ‘Bond 25’

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rami Malek Berpotensi Jadi Villain ‘Bond 25’
link : Rami Malek Berpotensi Jadi Villain ‘Bond 25’

Baca juga


February 2019

Tak lama pasca memenangkan Oscar berkat akting gemilangnya di ‘Bohemian Rhapsody’, Rami Malek langsung dilirik untuk jadi pemain film besar, yakni ‘Bond 25’.

Tak lama pasca memenangkan Oscar berkat akting gemilangnya di Bohemian Rhapsody, Rami Malek langsung dilirik untuk jadi pemain film besar, yang dalam hal ini adalah Bond 25.

Kabar soal potensi Malek bergabung di Bond 25 sebagai villain, sejatinya sudah berhembus sejak akhir tahun lalu. Ketika itu Malek disebut bisa bermain di Bond 25, asalkan ia dapat menyesuaikan jadwal syutingnya di film spionase tersebut dengan serial Mr. Robot yang dibintanginya. Well, kini Collider melaporkan penyesuaian jadwal syuting Malek untuk kedua proyek telah berhasil dilakukan, dan saat ini ia tengah menjalani negosiasi final untuk jadi villain Bond 25. Kendati identitas musuh baru James Bond ini masih misterius, ada rumor yang mengklaim villain ini adalah seorang tuna netra. Kemungkinan lainnya, villain ini diduga berasal dari Afrika Utara, mengingat Malek berkebangsaan Mesir.

Disutradarai Cary Fukunaga, Bond 25 menandai peran terakhir Daniel Craig sebagai James Bond, setelah ia bermain di Casino Royale, Quantum of Solace, Skyfall dan Spectre. Film ini juga dikonfirmasi kembali dibintangi Léa Seydoux sebagai Madeleine Swann, yang sebelumnya jadi Bond Girl di Spectre. Selain itu, juga ada pemain lama lain yang turut kembali memerankan karakternya masing-masing, mulai dari Naomie Harris, Ben Whishaw dan Ralph Fiennes.

Terkait visinya untuk film Bond terakhir Craig, Fukunaga menjelaskan Bond 25 akan melanjutkan cerita yang berawal di Casino Royale, karena disini Bond tampil manusiawi dengan segala masalah dan kerapuhannya, yang membuat dirinya bukan sekedar agen rahasia berkarakter dua dimensi.

Rencananya Bond 25 akan dirilis 8 April 2020, dan proses syuting filmnya akan dimulai pada April nanti.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tak lama pasca memenangkan Oscar berkat akting gemilangnya di ‘Bohemian Rhapsody’, Rami Malek langsung dilirik untuk jadi pemain film besar, yakni ‘Bond 25’.

Tak lama pasca memenangkan Oscar berkat akting gemilangnya di Bohemian Rhapsody, Rami Malek langsung dilirik untuk jadi pemain film besar, yang dalam hal ini adalah Bond 25.

Kabar soal potensi Malek bergabung di Bond 25 sebagai villain, sejatinya sudah berhembus sejak akhir tahun lalu. Ketika itu Malek disebut bisa bermain di Bond 25, asalkan ia dapat menyesuaikan jadwal syutingnya di film spionase tersebut dengan serial Mr. Robot yang dibintanginya. Well, kini Collider melaporkan penyesuaian jadwal syuting Malek untuk kedua proyek telah berhasil dilakukan, dan saat ini ia tengah menjalani negosiasi final untuk jadi villain Bond 25. Kendati identitas musuh baru James Bond ini masih misterius, ada rumor yang mengklaim villain ini adalah seorang tuna netra. Kemungkinan lainnya, villain ini diduga berasal dari Afrika Utara, mengingat Malek berkebangsaan Mesir.

Disutradarai Cary Fukunaga, Bond 25 menandai peran terakhir Daniel Craig sebagai James Bond, setelah ia bermain di Casino Royale, Quantum of Solace, Skyfall dan Spectre. Film ini juga dikonfirmasi kembali dibintangi Léa Seydoux sebagai Madeleine Swann, yang sebelumnya jadi Bond Girl di Spectre. Selain itu, juga ada pemain lama lain yang turut kembali memerankan karakternya masing-masing, mulai dari Naomie Harris, Ben Whishaw dan Ralph Fiennes.

Terkait visinya untuk film Bond terakhir Craig, Fukunaga menjelaskan Bond 25 akan melanjutkan cerita yang berawal di Casino Royale, karena disini Bond tampil manusiawi dengan segala masalah dan kerapuhannya, yang membuat dirinya bukan sekedar agen rahasia berkarakter dua dimensi.

Rencananya Bond 25 akan dirilis 8 April 2020, dan proses syuting filmnya akan dimulai pada April nanti.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

‘Aquaman 2’ Resmi akan Dirilis 2022

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘Aquaman 2’ Resmi akan Dirilis 2022
link : ‘Aquaman 2’ Resmi akan Dirilis 2022

Baca juga


February 2019

Jagoan bawah laut DC siap memulai petualangan baru, sering film keduanya mendapatkan tanggal rilis.

Jagoan bawah laut DC siap memulai petualangan baru. Menyusul kesuksesan baik dari segi kritikal maupun finansial, Aquaman langsung mendapatkan lampu hijau dari Warner Bros. untuk dibuatkan sekuel. Dengan proses pengembangan yang sudah mulai berlangsung, Variety pun mengabarkan studio resmi akan meluncurkan Aquaman 2 pada 16 Desember 2022. Jadwal rilis ini tak jauh berbeda dengan film pertamanya yang debut pada 21 Desember.

Sementara itu, Jason Momoa disebut akan kembali memerankan Aquaman, disusul Amber Heard yang masih jadi heroine tangguh Mera. Mengingat apa yang terjadi dalam adegan post-credit scene, tak menutup kemungkinan Yahya Abdul-Mateen II juga kembali sebagai villain Black Manta. Adapun naskah untuk sekuel Aquaman ditulis David Leslie Johnson, yang sebelumnya juga meracik skrip film pertama.

Sayangnya, hingga kini belum ada kepastian apakah James Wan akan kembali menyutradarai. Namun banyak yang berharap Wan bisa kembali turun tangan, mengingat ia adalah sosok penting di balik kualitas memuaskan film Aquaman. Selain itu, Wan juga dinilai berhasil menyulap Aquaman jadi sosok superhero badass, dan membuat karakter yang bisa bicara dengan ikan tak lagi jadi bahan ledekan.

Meneruskan tren positif yang dimulai Wonder Woman, Aquaman sukses menjadi hits terbaru dari DC Extended Universe. Disamping respon positif yang berasal dari kritikus maupun audiens, filmnya tampil perkasa di box office dengan pendapatan mencapai $1,13 miliar, hingga menjadikannya film terlaris adaptasi komik DC. Selain sekuel, saat ini studio juga menyiapkan spin-off berjudul The Trench, yang menyoroti pasukan monster yang muncul di salah satu adegan action Aquaman. Belum diketahui kapan The Trench akan dirilis.

Rencananya Aquaman 2 akan tayang 16 Desember 2022.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Jagoan bawah laut DC siap memulai petualangan baru, sering film keduanya mendapatkan tanggal rilis.

Jagoan bawah laut DC siap memulai petualangan baru. Menyusul kesuksesan baik dari segi kritikal maupun finansial, Aquaman langsung mendapatkan lampu hijau dari Warner Bros. untuk dibuatkan sekuel. Dengan proses pengembangan yang sudah mulai berlangsung, Variety pun mengabarkan studio resmi akan meluncurkan Aquaman 2 pada 16 Desember 2022. Jadwal rilis ini tak jauh berbeda dengan film pertamanya yang debut pada 21 Desember.

Sementara itu, Jason Momoa disebut akan kembali memerankan Aquaman, disusul Amber Heard yang masih jadi heroine tangguh Mera. Mengingat apa yang terjadi dalam adegan post-credit scene, tak menutup kemungkinan Yahya Abdul-Mateen II juga kembali sebagai villain Black Manta. Adapun naskah untuk sekuel Aquaman ditulis David Leslie Johnson, yang sebelumnya juga meracik skrip film pertama.

Sayangnya, hingga kini belum ada kepastian apakah James Wan akan kembali menyutradarai. Namun banyak yang berharap Wan bisa kembali turun tangan, mengingat ia adalah sosok penting di balik kualitas memuaskan film Aquaman. Selain itu, Wan juga dinilai berhasil menyulap Aquaman jadi sosok superhero badass, dan membuat karakter yang bisa bicara dengan ikan tak lagi jadi bahan ledekan.

Meneruskan tren positif yang dimulai Wonder Woman, Aquaman sukses menjadi hits terbaru dari DC Extended Universe. Disamping respon positif yang berasal dari kritikus maupun audiens, filmnya tampil perkasa di box office dengan pendapatan mencapai $1,13 miliar, hingga menjadikannya film terlaris adaptasi komik DC. Selain sekuel, saat ini studio juga menyiapkan spin-off berjudul The Trench, yang menyoroti pasukan monster yang muncul di salah satu adegan action Aquaman. Belum diketahui kapan The Trench akan dirilis.

Rencananya Aquaman 2 akan tayang 16 Desember 2022.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tuesday, February 26, 2019

Box Office: 'How to Train Your Dragon 3' Jadi Yang Terlaris di Franchise-nya

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'How to Train Your Dragon 3' Jadi Yang Terlaris di Franchise-nya
link : Box Office: 'How to Train Your Dragon 3' Jadi Yang Terlaris di Franchise-nya

Baca juga


February 2019

Baru tayang di Amerika, 'How to Train Your Dragon: The Hidden World' tak hanya memuncaki box office, melainkan juga meraih debut tertinggi di franchise-nya. Berikut rekap box office minggu ini.

How to Train Your Dragon: The Hidden World menjadi jawara box office terdengar seperti berita lama. Tapi tidak di Amerika, karena film ini memang baru tayang disana. Nah, beritanya adalah film ini dengan mudah memuncaki box office minggu ini dengan pendapatan debut mencapai $55,0 juta.

Angka tersebut juga merupakan debut terbesar di antara semua film How to Train Your Dragon, melewati debut film keduanya yang meraih $49,4 juta lima tahun yang lalu. Pendapatan akhirnya diproyeksikan kurang lebih akan sama dengan pendahulunya, karena ia juga mendapat CinemaScore yang sama, yaitu "A". Tapi kalau pun tidak, tak begitu masalah sebetulnya. Sebab, bujet filmnya yang $129 juta lebih rendah dibanding film pertama ($165 juta) dan film kedua ($145 juta).

How to Train Your Dragon 3 sudah tayang di luar Amerika selama beberapa minggu. Dan minggu ini, ia menambahkan $34,7 juta dari 53 negara. Jika ditotal dengan debutnya di Amerika, maka pendapatan globalnya sejauh ini sudah $275 juta. Pasar besar Asia masih ada, karena Cina baru akan merilisnya minggu depan sedangkan Jepang pertengahan tahun.

Ngomong-ngomong soal Cina, Alita: Battle Angel mulai tayang minggu ini disana dan berhasil memperoleh debut impresif, $62,3 juta. Ini merupakan debut tertinggi sepanjang masa di Cina bagi studio 20th Century Fox. Tambahan $19,9 juta dari 81 negara lain mengangkat total pendapatan globalnya ke angka $263,3 juta.

Patut diingat bahwa dari angka tersebut, $202,7 juta-nya berasal dari luar Amerika. Performa Alita di Amerika memang masih lemah. Setelah debutnya yang lumayan bagus minggu lalu, ia anjlok sebesar 56,7% dengan pendapatan $12,3 juta minggu ini. Total pendapatannya di Amerika baru $61 juta.

Dengan adanya saingan di demografi yang sama, The Lego Movie 2: The Second Part harus rela kehilangan sebagian besar kue. Film ini turun sebesar 53,5% dengan pendapatan $9,7 juta. Persenan yang sangat besar untuk ukuran film animasi, terlebih mengingat debutnya yang relatif lemah minggu lalu. Pendapatannya di Amerika sejauh ini adalah $82,3 juta. Tambahan $10,3 juta dari 73 negara membuat total pendapatan globalnya menjadi $136,6 juta.

Di posisi empat, ada Fighting with My Family, film biografi tentang petarung WWE wanita. Diekspansi dari limited release minggu ini, ia berhasil mengumpulkan hasil yang melewati ekspektasi industri, yaitu $7,8 juta. Total pendapatannya sejauh ini adalah $8 juta.

Isn't It Romantic berada di posisi lima dengan $7,1 juta dan total pendapatan $33,4 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 22 Februari - 24 Februari 2019

1.

How to Train Your Dragon 3: The Hidden World
Minggu ini $55,022,245
Total $57,522,245

2.

Alita: Battle Angel
Minggu ini $12,342,291
Total $61,023,359

3.

The Lego Movie 2: The Second Part
Minggu ini $9,683,481
Total $83,287,520

4.

Fighting with My Family
Minggu ini $7,813,113
Total $8,028,134

5.

Isn't It Romantic
Minggu ini $7,121,121
Total $33,379,863
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Alita' Ungguli Jauh 'Happy Death Day 2U' ■UP

Baru tayang di Amerika, 'How to Train Your Dragon: The Hidden World' tak hanya memuncaki box office, melainkan juga meraih debut tertinggi di franchise-nya. Berikut rekap box office minggu ini.

How to Train Your Dragon: The Hidden World menjadi jawara box office terdengar seperti berita lama. Tapi tidak di Amerika, karena film ini memang baru tayang disana. Nah, beritanya adalah film ini dengan mudah memuncaki box office minggu ini dengan pendapatan debut mencapai $55,0 juta.

Angka tersebut juga merupakan debut terbesar di antara semua film How to Train Your Dragon, melewati debut film keduanya yang meraih $49,4 juta lima tahun yang lalu. Pendapatan akhirnya diproyeksikan kurang lebih akan sama dengan pendahulunya, karena ia juga mendapat CinemaScore yang sama, yaitu "A". Tapi kalau pun tidak, tak begitu masalah sebetulnya. Sebab, bujet filmnya yang $129 juta lebih rendah dibanding film pertama ($165 juta) dan film kedua ($145 juta).

How to Train Your Dragon 3 sudah tayang di luar Amerika selama beberapa minggu. Dan minggu ini, ia menambahkan $34,7 juta dari 53 negara. Jika ditotal dengan debutnya di Amerika, maka pendapatan globalnya sejauh ini sudah $275 juta. Pasar besar Asia masih ada, karena Cina baru akan merilisnya minggu depan sedangkan Jepang pertengahan tahun.

Ngomong-ngomong soal Cina, Alita: Battle Angel mulai tayang minggu ini disana dan berhasil memperoleh debut impresif, $62,3 juta. Ini merupakan debut tertinggi sepanjang masa di Cina bagi studio 20th Century Fox. Tambahan $19,9 juta dari 81 negara lain mengangkat total pendapatan globalnya ke angka $263,3 juta.

Patut diingat bahwa dari angka tersebut, $202,7 juta-nya berasal dari luar Amerika. Performa Alita di Amerika memang masih lemah. Setelah debutnya yang lumayan bagus minggu lalu, ia anjlok sebesar 56,7% dengan pendapatan $12,3 juta minggu ini. Total pendapatannya di Amerika baru $61 juta.

Dengan adanya saingan di demografi yang sama, The Lego Movie 2: The Second Part harus rela kehilangan sebagian besar kue. Film ini turun sebesar 53,5% dengan pendapatan $9,7 juta. Persenan yang sangat besar untuk ukuran film animasi, terlebih mengingat debutnya yang relatif lemah minggu lalu. Pendapatannya di Amerika sejauh ini adalah $82,3 juta. Tambahan $10,3 juta dari 73 negara membuat total pendapatan globalnya menjadi $136,6 juta.

Di posisi empat, ada Fighting with My Family, film biografi tentang petarung WWE wanita. Diekspansi dari limited release minggu ini, ia berhasil mengumpulkan hasil yang melewati ekspektasi industri, yaitu $7,8 juta. Total pendapatannya sejauh ini adalah $8 juta.

Isn't It Romantic berada di posisi lima dengan $7,1 juta dan total pendapatan $33,4 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 22 Februari - 24 Februari 2019

1.

How to Train Your Dragon 3: The Hidden World
Minggu ini $55,022,245
Total $57,522,245

2.

Alita: Battle Angel
Minggu ini $12,342,291
Total $61,023,359

3.

The Lego Movie 2: The Second Part
Minggu ini $9,683,481
Total $83,287,520

4.

Fighting with My Family
Minggu ini $7,813,113
Total $8,028,134

5.

Isn't It Romantic
Minggu ini $7,121,121
Total $33,379,863
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Alita' Ungguli Jauh 'Happy Death Day 2U' ■UP

Detail ‘Frozen 2’ Ungkap Tujuan dari Petualangan Elsa & Anna

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Detail ‘Frozen 2’ Ungkap Tujuan dari Petualangan Elsa & Anna
link : Detail ‘Frozen 2’ Ungkap Tujuan dari Petualangan Elsa & Anna

Baca juga


February 2019

Tujuan dari petualangan baru Elsa dan Anna di ‘Frozen 2’ akhirnya terungkap. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Belum lama ini Disney telah merilis teaser trailer Frozen 2 yang harus diakui sangat mengagumkan, berkat adanya sejumlah adegan bervisual cantik plus perubahan kakak beradik Elsa dan Anna yang menarik untuk disorot. Namun layaknya sebuah teaser, cuplikan ini tak memberikan banyak informasi soal cerita yang ditawarkan Frozen 2, sehingga kita hanya bisa berspekulasi tentang petualangan baru Elsa dan Anna. Bagaimanapun, inti cerita sekuel Frozen akhirnya terungkap, menyusul kabar terbaru dari SlashFilm.

Menurut slentingan yang disampaikan lewat Fine Tooning podcast, di film mendatang Elsa dan Anna sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orang tua mereka. Berkaca dari inti cerita tersebut, wajar saja bila sutradara Jennifer Lee menyatakan sekuel nanti akan lebih besar nan epik, dan para karakter akan berpetualang keluar dari Arandelle.

Sebagai informasi, di film pertamanya orang tua Elsa dan Anna dikisahkan tewas dalam sebuah insiden kapal. Namun layaknya twist film-film Disney, siapa tahu jika kematian ini menyimpan rahasia kelam dan mengejutkan, yang bukan tak mungkin berhubungan dengan kekuatan pengendali es milik Elsa. Jika memang demikian, petualangan Elsa dan Anna pastinya akan semakin greget dan emosional, karena bisa jadi orang tua Elsa dan Anna tak seperti yang mereka bayangkan.

Frozen 2 kembali diisisuarakan Idina Menzel (Elsa), Kristen Bell (Anna), Jonathan Groff (Kristoff) dan Josh Gad (Olaf), dimana mereka siap menyanyikan lagu baru. Masih disutradarai Chris Buck dan Jennifer Lee, film ini juga menghadirkan pemain baru Evan Rachel Wood dan Sterling K. Brown yang karakternya masih misterius.

Rencananya Frozen 2 akan dirilis 22 November 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tujuan dari petualangan baru Elsa dan Anna di ‘Frozen 2’ akhirnya terungkap. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Belum lama ini Disney telah merilis teaser trailer Frozen 2 yang harus diakui sangat mengagumkan, berkat adanya sejumlah adegan bervisual cantik plus perubahan kakak beradik Elsa dan Anna yang menarik untuk disorot. Namun layaknya sebuah teaser, cuplikan ini tak memberikan banyak informasi soal cerita yang ditawarkan Frozen 2, sehingga kita hanya bisa berspekulasi tentang petualangan baru Elsa dan Anna. Bagaimanapun, inti cerita sekuel Frozen akhirnya terungkap, menyusul kabar terbaru dari SlashFilm.

Menurut slentingan yang disampaikan lewat Fine Tooning podcast, di film mendatang Elsa dan Anna sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orang tua mereka. Berkaca dari inti cerita tersebut, wajar saja bila sutradara Jennifer Lee menyatakan sekuel nanti akan lebih besar nan epik, dan para karakter akan berpetualang keluar dari Arandelle.

Sebagai informasi, di film pertamanya orang tua Elsa dan Anna dikisahkan tewas dalam sebuah insiden kapal. Namun layaknya twist film-film Disney, siapa tahu jika kematian ini menyimpan rahasia kelam dan mengejutkan, yang bukan tak mungkin berhubungan dengan kekuatan pengendali es milik Elsa. Jika memang demikian, petualangan Elsa dan Anna pastinya akan semakin greget dan emosional, karena bisa jadi orang tua Elsa dan Anna tak seperti yang mereka bayangkan.

Frozen 2 kembali diisisuarakan Idina Menzel (Elsa), Kristen Bell (Anna), Jonathan Groff (Kristoff) dan Josh Gad (Olaf), dimana mereka siap menyanyikan lagu baru. Masih disutradarai Chris Buck dan Jennifer Lee, film ini juga menghadirkan pemain baru Evan Rachel Wood dan Sterling K. Brown yang karakternya masih misterius.

Rencananya Frozen 2 akan dirilis 22 November 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Bos Marvel Jelaskan Langkah MCU Pasca ‘Avengers: Endgame’

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bos Marvel Jelaskan Langkah MCU Pasca ‘Avengers: Endgame’
link : Bos Marvel Jelaskan Langkah MCU Pasca ‘Avengers: Endgame’

Baca juga


February 2019

Detail seputar Phase 4 agaknya mulai terkuak, seiring Kevin Feige menjelaskan langkah MCU pasca event “game-changing” di ‘Avengers: Endgame’.

Di tahun 2019 ini Marvel Cinematic Universe siap meluncurkan tiga film mulai dari Captain Marvel, lalu diikuti Avengers: Endgame dan Spider-Man: Far from Home. Setelah ketiga film tersebut, MCU pun siap beranjak ke Phase 4 yang sejauh ini masih misterius, baik untuk daftar filmnya maupun pendekatan yang diusung. Kini detail seputar Phase 4 agaknya mulai terkuak, seiring Kevin Feige menjelaskan langkah MCU pasca event “game-changing” di Endgame.

Menurut sang arsitek MCU, usai Endgame dan Far From Home, film-film selanjutnya akan tampil beda dan unik, layaknya film-film terdahulu. Lebih jauh lagi, disamping kembali membawa karakter lama, Feige memastikan MCU akan memperkenalkan deretan karakter yang masih asing di telinga audiens, seperti saat Marvel memperkenalkan Guardians atau anggota Avengers sebelum film The Avengers meledak di pasaran. Feige pun mengakui kelompok The Eternals termasuk satu dari sekian karakter baru yang siap memulai debut.

Terkait konsep yang ditawarkan The Eternals, Feige menjelaskan filmnya akan menyerupai Guardians, tapi bukan dari segi tone, melainkan konsep yang mengusung beberapa karakter utama sekaligus ala film ensemble cast. Feige pun menambahkan, cerita epik di komik The Eternals yang berlangsung selama ribuan tahun sangat menarik diadaptasi MCU pasca Endgame, karena hal seperti ini belum pernah dihadirkan Marvel sebelumnya.

FYI, dalam komiknya, karakter The Eternals sendiri diciptakan alien bernama Celestials sebagai evolusi dari ras manusia. Awalnya The Eternals diciptakan untuk menjaga Bumi, dan mereka dibekali kekuatan khusus untuk mengendalikan energi yang terdapat di luar angkasa. Selain evolusi genetik yang berujung pada kekuatan super, para karakter The Eternals juga berumur jauh lebih panjang daripada manusia biasa. Yang menarik, The Eternals juga memiliki hubungan dengan Thanos, karena mereka bermarkas di Titan, yang notabene dunia asal villain Avengers: Infinity War. Selain itu, komik terbaru The Eternals diketahui juga menampilkan X-Men, sehingga filmnya berpotensi membuka pintu bagi para mutant untuk memasuki MCU.

The Eternals disutradarai Chloe Zhao berdasarkan skrip yang ditulis Matthew dan Ryan Firpo. Untuk saat ini The Eternals belum memiliki jadwal syuting maupun tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Detail seputar Phase 4 agaknya mulai terkuak, seiring Kevin Feige menjelaskan langkah MCU pasca event “game-changing” di ‘Avengers: Endgame’.

Di tahun 2019 ini Marvel Cinematic Universe siap meluncurkan tiga film mulai dari Captain Marvel, lalu diikuti Avengers: Endgame dan Spider-Man: Far from Home. Setelah ketiga film tersebut, MCU pun siap beranjak ke Phase 4 yang sejauh ini masih misterius, baik untuk daftar filmnya maupun pendekatan yang diusung. Kini detail seputar Phase 4 agaknya mulai terkuak, seiring Kevin Feige menjelaskan langkah MCU pasca event “game-changing” di Endgame.

Menurut sang arsitek MCU, usai Endgame dan Far From Home, film-film selanjutnya akan tampil beda dan unik, layaknya film-film terdahulu. Lebih jauh lagi, disamping kembali membawa karakter lama, Feige memastikan MCU akan memperkenalkan deretan karakter yang masih asing di telinga audiens, seperti saat Marvel memperkenalkan Guardians atau anggota Avengers sebelum film The Avengers meledak di pasaran. Feige pun mengakui kelompok The Eternals termasuk satu dari sekian karakter baru yang siap memulai debut.

Terkait konsep yang ditawarkan The Eternals, Feige menjelaskan filmnya akan menyerupai Guardians, tapi bukan dari segi tone, melainkan konsep yang mengusung beberapa karakter utama sekaligus ala film ensemble cast. Feige pun menambahkan, cerita epik di komik The Eternals yang berlangsung selama ribuan tahun sangat menarik diadaptasi MCU pasca Endgame, karena hal seperti ini belum pernah dihadirkan Marvel sebelumnya.

FYI, dalam komiknya, karakter The Eternals sendiri diciptakan alien bernama Celestials sebagai evolusi dari ras manusia. Awalnya The Eternals diciptakan untuk menjaga Bumi, dan mereka dibekali kekuatan khusus untuk mengendalikan energi yang terdapat di luar angkasa. Selain evolusi genetik yang berujung pada kekuatan super, para karakter The Eternals juga berumur jauh lebih panjang daripada manusia biasa. Yang menarik, The Eternals juga memiliki hubungan dengan Thanos, karena mereka bermarkas di Titan, yang notabene dunia asal villain Avengers: Infinity War. Selain itu, komik terbaru The Eternals diketahui juga menampilkan X-Men, sehingga filmnya berpotensi membuka pintu bagi para mutant untuk memasuki MCU.

The Eternals disutradarai Chloe Zhao berdasarkan skrip yang ditulis Matthew dan Ryan Firpo. Untuk saat ini The Eternals belum memiliki jadwal syuting maupun tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Monday, February 25, 2019

Film The Flash Berpotensi Hadirkan Multiverse

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film The Flash Berpotensi Hadirkan Multiverse
link : Film The Flash Berpotensi Hadirkan Multiverse

Baca juga


February 2019

Mengikuti konsep multiverse yang kini diusung serial ‘The Flash’, versi filmnya pun berpotensi menawarkan hal serupa, sebagaimana yang disinyalkan Ezra Miller selaku pemeran karakter titel.

Kemampuan The Flash untuk berlari super cepat hingga ia mampu memutar waktu tak jarang berujung menciptakan semesta baru, dengan kondisi lingkungan dan karakter yang bertolak belakang dari semesta sebelumnya. Inilah sebabnya kisah The Flash selalu memperlihatkan beberapa semesta berbeda dan membuat segalanya jadi makin menarik dan kompleks. Mengikuti konsep multiverse yang kini diusung serial The Flash, versi filmnya pun berpotensi menawarkan hal serupa, sebagaimana yang disinyalkan Ezra Miller selaku pemeran karakter titel.

Saat diwawancarai sebuah media, Miller menyebut saat ini tim kreatif sedang mendiskusikan sebuah universe baru, yang tak hanya menyangkut DC Multiverse, tetapi juga Speedster Multiverse. Miller menambahkan, semua universe ini akan dihubungkan oleh para speedster, seperti The Flash misalnya. Lebih detail lagi, Miller menjelaskan,”Marvel itu terdiri dari satu universe, bukan? Itu adalah dunia yang berisi karakter sama di dalamnya. (Sedangkan) DC adalah multiverse yang berisi cerita berbeda dengan kehidupan berbeda, karakter berbeda dan versi karakter yang berbeda-beda pula. Para speedster inilah yang nantinya menghubungkan semua universe berbeda.”

Sayangnya, Miler belum menjelaskan lebih spesifik bagaimana konsep multiverse ini diimplementasikan di DC Extended Universe. Yang jelas, ada kemungkinan multiverse ini menjadi cara bagi Warner Bros. untuk membuat film dengan karakter sama namun dengan aktor berbeda. Hasilnya bisa kita lihat dengan hadirnya film Joker dengan pemeran Joaquin Phoenix, di saat studio sudah punya Jared Leto sebagai Joker versi Suicide Squad.

Untuk sementara The Flash belum mendapatkan tanggal rilis baru, usai beberapa kali sempat ditunda karena mengalami pergantian sutradara. Kini The Flash digarap duo sutradara John Francis Daley dan Jonathan Goldstein, yang dikenal lewat film komedi thriller Game Night. Miller pun mengisyaratkan penundaan ini akan terbayar manis, karena saat ini tim fokus untuk membuat The Flash jadi salah satu film superhero terbaik, yang di sisi lain juga memuaskan bagi fans.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Mengikuti konsep multiverse yang kini diusung serial ‘The Flash’, versi filmnya pun berpotensi menawarkan hal serupa, sebagaimana yang disinyalkan Ezra Miller selaku pemeran karakter titel.

Kemampuan The Flash untuk berlari super cepat hingga ia mampu memutar waktu tak jarang berujung menciptakan semesta baru, dengan kondisi lingkungan dan karakter yang bertolak belakang dari semesta sebelumnya. Inilah sebabnya kisah The Flash selalu memperlihatkan beberapa semesta berbeda dan membuat segalanya jadi makin menarik dan kompleks. Mengikuti konsep multiverse yang kini diusung serial The Flash, versi filmnya pun berpotensi menawarkan hal serupa, sebagaimana yang disinyalkan Ezra Miller selaku pemeran karakter titel.

Saat diwawancarai sebuah media, Miller menyebut saat ini tim kreatif sedang mendiskusikan sebuah universe baru, yang tak hanya menyangkut DC Multiverse, tetapi juga Speedster Multiverse. Miller menambahkan, semua universe ini akan dihubungkan oleh para speedster, seperti The Flash misalnya. Lebih detail lagi, Miller menjelaskan,”Marvel itu terdiri dari satu universe, bukan? Itu adalah dunia yang berisi karakter sama di dalamnya. (Sedangkan) DC adalah multiverse yang berisi cerita berbeda dengan kehidupan berbeda, karakter berbeda dan versi karakter yang berbeda-beda pula. Para speedster inilah yang nantinya menghubungkan semua universe berbeda.”

Sayangnya, Miler belum menjelaskan lebih spesifik bagaimana konsep multiverse ini diimplementasikan di DC Extended Universe. Yang jelas, ada kemungkinan multiverse ini menjadi cara bagi Warner Bros. untuk membuat film dengan karakter sama namun dengan aktor berbeda. Hasilnya bisa kita lihat dengan hadirnya film Joker dengan pemeran Joaquin Phoenix, di saat studio sudah punya Jared Leto sebagai Joker versi Suicide Squad.

Untuk sementara The Flash belum mendapatkan tanggal rilis baru, usai beberapa kali sempat ditunda karena mengalami pergantian sutradara. Kini The Flash digarap duo sutradara John Francis Daley dan Jonathan Goldstein, yang dikenal lewat film komedi thriller Game Night. Miller pun mengisyaratkan penundaan ini akan terbayar manis, karena saat ini tim fokus untuk membuat The Flash jadi salah satu film superhero terbaik, yang di sisi lain juga memuaskan bagi fans.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Daftar Nominasi dan Pemenang Academy Awards 2019

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Award, Artikel Oscar, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Daftar Nominasi dan Pemenang Academy Awards 2019
link : Daftar Nominasi dan Pemenang Academy Awards 2019

Baca juga


February 2019

'Bohemian Rhapsody' mendominasi di Academy Awards ke-91, tapi predikat film terbaik menjadi milik 'Green Book'. Berikut daftar lengkap pemenang.

Akhirnya resmi juga. Setelah berminggu-minggu menebak-nebak, Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) telah memutuskan film-film dan insan film yang mendapat predikat terbaik sepanjang 2018 lewat malam penghargaan Academy Awards ke-91 kemarin (24/2) di Dolby Theatre, Hollywood.

Dan, fiuh, hasilnya lumayan mengejutkan.

The Favourite dan Roma yang awalnya memimpin dengan nominasi terbanyak, rupanya tak menjadi pemenang besar di malam tersebut. Yang membawa pulang piala terbanyak justru adalah... eeooooo... eoo.. ooo... Bohemian Rhapsody.

Film biografi Queen tersebut memboyong 4 piala, yaitu Best Film Editing, Best Sound Editing, Best Sound Mixing, dan tentunya Best Actor bagi Rami Malek atas perannya sebagai sang frontman, Freddie Mercury.

The Favourite hanya membawa satu, yaitu Best Actress untuk Olivia Colman (mari mengheningkan cipta sejenak untuk Glenn Close yang *ehem* very close memenangkan Oscar pertamanya setelah 6 kali gagal). Sementara itu, Roma meraih tiga piala, yaitu Best Foreign Language Film serta Best Cinematography dan Best Director untuk Alfonso Cuaron.

Nah, kompetisi perebutan Best Picture yang barangkali merupakan salah satu yang paling membingungkan sepanjang masa ini ternyata berakhir dengan selow. Film yang diputuskan untuk mendapat predikat tersebut adalah film yang paling aman untuk dipilih dari semuanya. Film yang "Hampir Semua Orang Suka dan Tak Dibenci-Benci Banget Sama yang Gak Suka". Film tersebut tentunya adalah Green Book.

Saya bermaksud bicara lebih banyak soal ini, tapi barangkali lebih pas jika dibuatkan artikel tersendiri. Kalau saya tak mager.

Green Book juga berhasil membawa pulang 3 piala. Selain Best Picture, ada Best Supporting Actor (untuk Mahershala Ali), serta Best Original Screenplay. Best. Original. Screenplay. Boom!

Film terakhir yang mendapat 3 piala adalah Black Panther. Film superhero Marvel ini berhasil menaklukkan The Favourite di dua kategori dimana film Yorgos Lanthimos tersebut relatif lebih diunggulka, yaitu Best Costume Design dan Best Production Design.

Spike Lee akhirnya mendapatkan Oscar perdananya lewat BlacKkKlansman yang memenangkan kategori Best Adapted Screenplay

Kategori animasi menjadi milik Spider-Man: Into the Spider-Verse, sedangkan kategori dokumenter dimenangkan oleh Free Solo. First Man memberi kejutan dengan menjadi pemenang Best Visual Effects, mengungguli Avengers: Infinity War.

Ngomong-ngomong, masih perlukah saya menulis lagu apa yang menjadi Best Song Original Song tahun ini? Asyiaap.

Berikut daftar lengkap pemenang Oscar ke-91.Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Picture

Black Panther – Kevin Feige
BlacKkKlansman – Sean McKittrick, Jason Blum, Raymond Mansfield, Jordan Peele, Spike Lee
Bohemian Rhapsody – Graham King
The Favourite – Ceci Dempsey, Ed Guiney, Lee Magiday, Yorgos Lanthimos
Green Book – Jim Burke, Charles B. Wessler, Brian Currie, Peter Farrelly, Nick Vallelonga
Roma – Gabriela Rodriguez, Alfonso Cuarón
A Star Is Born – Bill Gerber, Bradley Cooper, Lynette Howell Taylor
Vice – Dede Gardner, Jeremy Kleiner, Adam McKay, Kevin J. Messick


Best Director

Spike Lee – BlacKkKlansman
Paweł Pawlikowski – Cold War
Yorgos Lanthimos – The Favourite
Alfonso Cuarón – Roma
Adam McKay – Vice


Best Actor

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson "Jack" Maine
Willem Dafoe – At Eternity's Gate sebagai Vincent van Gogh
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga


Best Actress

Yalitza Aparicio – Roma sebagai Cleodegaria "Cleo" Gutiérrez
Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Anne, Queen of Great Britain
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Best Supporting Actor

Mahershala Ali – Green Book sebagai Don Shirley
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Philip "Flip" Zimmerman
Sam Elliott – A Star Is Born sebagai Bobby Maine
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock
Sam Rockwell – Vice sebagai George W. Bush


Best Supporting Actress

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Marina de Tavira – Roma sebagai Sofía
Regina King – If Beale Street Could Talk sebagai Sharon Rivers
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Masham
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Best Original Screenplay

The Favourite – Deborah Davis, Tony McNamara
First Reformed – Paul Schrader
Green Book – Nick Vallelonga, Brian Currie, Peter Farrelly
Roma – Alfonso Cuarón
Vice – Adam McKay


Best Adapted Screenplay

The Ballad of Buster Scruggs – Screenplay oleh Joel Coen & Ethan Coen, berdasarkan cerita pendek All Gold Canyon oleh Jack London, The Gal Who Got Rattled oleh Stewart Edward White, dan cerita pendek oleh Joel Coen & Ethan Coen
BlacKkKlansman – Screenplay oleh Charlie Wachtel & David Rabinowitz, Kevin Willmott, Spike Lee, berdasarkan buku Ron Stallworth
Can You Ever Forgive Me? – Screenplay oleh Nicole Holofcener, Jeff Whitty, berdasarkan buku Lee Israel
If Beale Street Could Talk – Screenplay oleh Barry Jenkins, berdasarkan buku James Baldwin
A Star Is Born – Screenplay oleh Eric Roth, Bradley Cooper, Will Fetters, berdasarkan screenplay tahun 1954 oleh Moss Hart dan screenplay 1976 oleh Joan Didion, John Gregory Dunne, Frank Pierson; berdasarkan cerita oleh Robert Carson & William A. Wellman


Best Animated Feature Film

Incredibles 2 – Brad Bird, John Walker, Nicole Paradis Grindle
Isle of Dogs – Wes Anderson, Scott Rudin, Steven Rales, Jeremy Dawson
Mirai – Mamoru Hosoda, Yūichirō Saitō
Ralph Breaks the Internet – Rich Moore, Phil Johnston, Clark Spencer
Spider-Man: Into the Spider-Verse – Bob Persichetti, Peter Ramsey, Rodney Rothman, Phil Lord, Christopher Miller


Best Foreign Language Film

Capernaum (Lebanon) – Nadine Labaki
Cold War (Poland) – Paweł Pawlikowski
Never Look Away (Germany) – Florian Henckel von Donnersmarck
Roma (Mexico) – Alfonso Cuarón
Shoplifters (Japan) – Hirokazu Kore-eda


Best Documentary – Feature

Free Solo – Elizabeth Chai Vasarhelyi, Jimmy Chin, Evan Hayes, Shannon Dill
Hale County This Morning, This Evening – RaMell Ross, Joslyn Barnes, Su Kim
Minding the Gap – Bing Liu and Diane Quon
Of Fathers and Sons – Talal Derki, Ansgar Frerich, Eva Kemme, Tobias N. Siebert
RBG – Betsy West, Julie Cohen


Best Documentary – Short Subject

Black Sheep – Ed Perkins, Jonathan Chinn
End Game – Rob Epstein, Jeffrey Friedman
Lifeboat – Skye Fitzgerald, Bryn Mooser
A Night at The Garden – Marshall Curry
Period. End of Sentence. – Rayka Zehtabchi, Melissa Berton


Best Live Action Short Film

Detainment – Vincent Lambe, Darren Mahon
Fauve – Jérémy Comte, Maria Gracia Turgeon
Marguerite – Marianne Farley, Marie-Hélène Panisset
Mother – Rodrigo Sorogoyen, María del Puy Alvarado
Skin – Guy Nattiv, Jaime Ray Newman


Best Animated Short Film

Animal Behaviour – Alison Snowden, David Fine
Bao – Domee Shi, Becky Neiman-Cobb
Late Afternoon – Louise Bagnall, Nuria González Blanco
One Small Step – Andrew Chesworth, Bobby Pontillas
Weekends – Trevor Jimenez


Best Original Score

Black Panther – Ludwig Göransson
BlacKkKlansman – Terence Blanchard
If Beale Street Could Talk – Nicholas Britell
Isle of Dogs – Alexandre Desplat
Mary Poppins Returns – Marc Shaiman


Best Original Song

"All the Stars" from Black Panther – musik oleh Mark Spears, Kendrick Lamar Duckworth, Anthony Tiffith; lirik oleh Kendrick Lamar Duckworth, Anthony Tiffith, Solána Rowe
"I'll Fight" dari RBG – Diane Warren
"The Place Where Lost Things Go" dari Mary Poppins Returns – Marc Shaiman, Scott Wittman
"Shallow" dari A Star Is Born – Lady Gaga, Mark Ronson, Anthony Rossomando, Andrew Wyatt
"When a Cowboy Trades His Spurs for Wings" dari The Ballad of Buster Scruggs – David Rawlings, Gillian Welch


Best Sound Editing

Black Panther – Benjamin A. Burtt, Steve Boeddeker
Bohemian Rhapsody – John Warhurst, Nina Hartstone
First Man – Ai-Ling Lee, Mildred Iatrou Morgan
A Quiet Place – Ethan Van der Ryn, Erik Aadahl
Roma – Sergio Díaz, Skip Lievsay


Best Sound Mixing

Black Panther – Steve Boeddeker, Brandon Proctor, Peter J. Devlin
Bohemian Rhapsody – Paul Massey, Tim Cavagin, John Casali
First Man – Jon Taylor, Frank A. Montaño, Ai-Ling Lee, Mary H. Ellis
Roma – Skip Lievsay, Craig Henighan, José Antonio García
A Star Is Born – Tom Ozanich, Dean Zupancic, Jason Ruder, Steve A. Morrow


Best Production Design

Black Panther – Production Design: Hannah Beachler; Set Decoration: Jay Hart
The Favourite – Production Design: Fiona Crombie; Set Decoration: Alice Felton
First Man – Production Design: Nathan Crowley; Set Decoration: Kathy Lucas
Mary Poppins Returns – Production Design: John Myhre; Set Decoration: Gordon Sim
Roma – Production Design: Eugenio Caballero; Set Decoration: Bárbara Enrı́quez


Best Cinematography

Cold War – Łukasz Żal
The Favourite – Robbie Ryan
Never Look Away – Caleb Deschanel
Roma – Alfonso Cuarón
A Star Is Born – Matthew Libatique


Best Makeup and Hairstyling

Border – Göran Lundström, Pamela Goldammer
Mary Queen of Scots – Jenny Shircore, Marc Pilcher, Jessica Brooks
Vice – Greg Cannom, Kate Biscoe, Patricia Dehaney


Best Costume Design

The Ballad of Buster Scruggs – Mary Zophres
Black Panther – Ruth E. Carter
The Favourite – Sandy Powell
Mary Poppins Returns – Sandy Powell
Mary Queen of Scots – Alexandra Byrne


Best Film Editing

BlacKkKlansman – Barry Alexander Brown
Bohemian Rhapsody – John Ottman
The Favourite – Yorgos Mavropsaridis
Green Book – Patrick J. Don Vito
Vice – Hank Corwin


Best Visual Effects

Avengers: Infinity War – Dan DeLeeuw, Kelly Port, Russell Earl, Dan Sudick
Christopher Robin – Christopher Lawrence, Michael Eames, Theo Jones, Chris Corbould
First Man – Paul Lambert, Ian Hunter, Tristan Myles, J. D. Schwalm
Ready Player One – Roger Guyett, Grady Cofer, Matthew E. Butler, David Shirk
Solo: A Star Wars Story – Rob Bredow, Patrick Tubach, Neal Scanlan, Dominic Tuohy


Governors Awards

Academy Honorary Awards

Cicely Tyson – aktris Amerika
Lalo Schifrin – komposer Amerika kelahiran Argentina
Marvin Levy – penulis Amerika


Irving G. Thalberg Memorial Award

Kathleen Kennedy – produser Amerika
Frank Marshall – produser Amerika


Film dengan Nominasi Jamak
10 – The Favourite, Roma
8 – A Star Is Born, Vice
7 – Black Panther
6 – BlacKkKlansman
5 – Bohemian Rhapsody, Green Book
4 – First Man, Mary Poppins Returns
3 – The Ballad of Buster Scruggs, Can You Ever Forgive Me?, Cold War, If Beale Street Could Talk
2 – Isle of Dogs, Mary Queen of Scots, Never Look Away, RBG


Film dengan Kemenangan Jamak
4 – Bohemian Rhapsody
3 – Black Panther, Green Book, Roma

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

'Bohemian Rhapsody' mendominasi di Academy Awards ke-91, tapi predikat film terbaik menjadi milik 'Green Book'. Berikut daftar lengkap pemenang.

Akhirnya resmi juga. Setelah berminggu-minggu menebak-nebak, Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) telah memutuskan film-film dan insan film yang mendapat predikat terbaik sepanjang 2018 lewat malam penghargaan Academy Awards ke-91 kemarin (24/2) di Dolby Theatre, Hollywood.

Dan, fiuh, hasilnya lumayan mengejutkan.

The Favourite dan Roma yang awalnya memimpin dengan nominasi terbanyak, rupanya tak menjadi pemenang besar di malam tersebut. Yang membawa pulang piala terbanyak justru adalah... eeooooo... eoo.. ooo... Bohemian Rhapsody.

Film biografi Queen tersebut memboyong 4 piala, yaitu Best Film Editing, Best Sound Editing, Best Sound Mixing, dan tentunya Best Actor bagi Rami Malek atas perannya sebagai sang frontman, Freddie Mercury.

The Favourite hanya membawa satu, yaitu Best Actress untuk Olivia Colman (mari mengheningkan cipta sejenak untuk Glenn Close yang *ehem* very close memenangkan Oscar pertamanya setelah 6 kali gagal). Sementara itu, Roma meraih tiga piala, yaitu Best Foreign Language Film serta Best Cinematography dan Best Director untuk Alfonso Cuaron.

Nah, kompetisi perebutan Best Picture yang barangkali merupakan salah satu yang paling membingungkan sepanjang masa ini ternyata berakhir dengan selow. Film yang diputuskan untuk mendapat predikat tersebut adalah film yang paling aman untuk dipilih dari semuanya. Film yang "Hampir Semua Orang Suka dan Tak Dibenci-Benci Banget Sama yang Gak Suka". Film tersebut tentunya adalah Green Book.

Saya bermaksud bicara lebih banyak soal ini, tapi barangkali lebih pas jika dibuatkan artikel tersendiri. Kalau saya tak mager.

Green Book juga berhasil membawa pulang 3 piala. Selain Best Picture, ada Best Supporting Actor (untuk Mahershala Ali), serta Best Original Screenplay. Best. Original. Screenplay. Boom!

Film terakhir yang mendapat 3 piala adalah Black Panther. Film superhero Marvel ini berhasil menaklukkan The Favourite di dua kategori dimana film Yorgos Lanthimos tersebut relatif lebih diunggulka, yaitu Best Costume Design dan Best Production Design.

Spike Lee akhirnya mendapatkan Oscar perdananya lewat BlacKkKlansman yang memenangkan kategori Best Adapted Screenplay

Kategori animasi menjadi milik Spider-Man: Into the Spider-Verse, sedangkan kategori dokumenter dimenangkan oleh Free Solo. First Man memberi kejutan dengan menjadi pemenang Best Visual Effects, mengungguli Avengers: Infinity War.

Ngomong-ngomong, masih perlukah saya menulis lagu apa yang menjadi Best Song Original Song tahun ini? Asyiaap.

Berikut daftar lengkap pemenang Oscar ke-91.Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Picture

Black Panther – Kevin Feige
BlacKkKlansman – Sean McKittrick, Jason Blum, Raymond Mansfield, Jordan Peele, Spike Lee
Bohemian Rhapsody – Graham King
The Favourite – Ceci Dempsey, Ed Guiney, Lee Magiday, Yorgos Lanthimos
Green Book – Jim Burke, Charles B. Wessler, Brian Currie, Peter Farrelly, Nick Vallelonga
Roma – Gabriela Rodriguez, Alfonso Cuarón
A Star Is Born – Bill Gerber, Bradley Cooper, Lynette Howell Taylor
Vice – Dede Gardner, Jeremy Kleiner, Adam McKay, Kevin J. Messick


Best Director

Spike Lee – BlacKkKlansman
Paweł Pawlikowski – Cold War
Yorgos Lanthimos – The Favourite
Alfonso Cuarón – Roma
Adam McKay – Vice


Best Actor

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson "Jack" Maine
Willem Dafoe – At Eternity's Gate sebagai Vincent van Gogh
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga


Best Actress

Yalitza Aparicio – Roma sebagai Cleodegaria "Cleo" Gutiérrez
Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Anne, Queen of Great Britain
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Best Supporting Actor

Mahershala Ali – Green Book sebagai Don Shirley
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Philip "Flip" Zimmerman
Sam Elliott – A Star Is Born sebagai Bobby Maine
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock
Sam Rockwell – Vice sebagai George W. Bush


Best Supporting Actress

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Marina de Tavira – Roma sebagai Sofía
Regina King – If Beale Street Could Talk sebagai Sharon Rivers
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Masham
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Best Original Screenplay

The Favourite – Deborah Davis, Tony McNamara
First Reformed – Paul Schrader
Green Book – Nick Vallelonga, Brian Currie, Peter Farrelly
Roma – Alfonso Cuarón
Vice – Adam McKay


Best Adapted Screenplay

The Ballad of Buster Scruggs – Screenplay oleh Joel Coen & Ethan Coen, berdasarkan cerita pendek All Gold Canyon oleh Jack London, The Gal Who Got Rattled oleh Stewart Edward White, dan cerita pendek oleh Joel Coen & Ethan Coen
BlacKkKlansman – Screenplay oleh Charlie Wachtel & David Rabinowitz, Kevin Willmott, Spike Lee, berdasarkan buku Ron Stallworth
Can You Ever Forgive Me? – Screenplay oleh Nicole Holofcener, Jeff Whitty, berdasarkan buku Lee Israel
If Beale Street Could Talk – Screenplay oleh Barry Jenkins, berdasarkan buku James Baldwin
A Star Is Born – Screenplay oleh Eric Roth, Bradley Cooper, Will Fetters, berdasarkan screenplay tahun 1954 oleh Moss Hart dan screenplay 1976 oleh Joan Didion, John Gregory Dunne, Frank Pierson; berdasarkan cerita oleh Robert Carson & William A. Wellman


Best Animated Feature Film

Incredibles 2 – Brad Bird, John Walker, Nicole Paradis Grindle
Isle of Dogs – Wes Anderson, Scott Rudin, Steven Rales, Jeremy Dawson
Mirai – Mamoru Hosoda, Yūichirō Saitō
Ralph Breaks the Internet – Rich Moore, Phil Johnston, Clark Spencer
Spider-Man: Into the Spider-Verse – Bob Persichetti, Peter Ramsey, Rodney Rothman, Phil Lord, Christopher Miller


Best Foreign Language Film

Capernaum (Lebanon) – Nadine Labaki
Cold War (Poland) – Paweł Pawlikowski
Never Look Away (Germany) – Florian Henckel von Donnersmarck
Roma (Mexico) – Alfonso Cuarón
Shoplifters (Japan) – Hirokazu Kore-eda


Best Documentary – Feature

Free Solo – Elizabeth Chai Vasarhelyi, Jimmy Chin, Evan Hayes, Shannon Dill
Hale County This Morning, This Evening – RaMell Ross, Joslyn Barnes, Su Kim
Minding the Gap – Bing Liu and Diane Quon
Of Fathers and Sons – Talal Derki, Ansgar Frerich, Eva Kemme, Tobias N. Siebert
RBG – Betsy West, Julie Cohen


Best Documentary – Short Subject

Black Sheep – Ed Perkins, Jonathan Chinn
End Game – Rob Epstein, Jeffrey Friedman
Lifeboat – Skye Fitzgerald, Bryn Mooser
A Night at The Garden – Marshall Curry
Period. End of Sentence. – Rayka Zehtabchi, Melissa Berton


Best Live Action Short Film

Detainment – Vincent Lambe, Darren Mahon
Fauve – Jérémy Comte, Maria Gracia Turgeon
Marguerite – Marianne Farley, Marie-Hélène Panisset
Mother – Rodrigo Sorogoyen, María del Puy Alvarado
Skin – Guy Nattiv, Jaime Ray Newman


Best Animated Short Film

Animal Behaviour – Alison Snowden, David Fine
Bao – Domee Shi, Becky Neiman-Cobb
Late Afternoon – Louise Bagnall, Nuria González Blanco
One Small Step – Andrew Chesworth, Bobby Pontillas
Weekends – Trevor Jimenez


Best Original Score

Black Panther – Ludwig Göransson
BlacKkKlansman – Terence Blanchard
If Beale Street Could Talk – Nicholas Britell
Isle of Dogs – Alexandre Desplat
Mary Poppins Returns – Marc Shaiman


Best Original Song

"All the Stars" from Black Panther – musik oleh Mark Spears, Kendrick Lamar Duckworth, Anthony Tiffith; lirik oleh Kendrick Lamar Duckworth, Anthony Tiffith, Solána Rowe
"I'll Fight" dari RBG – Diane Warren
"The Place Where Lost Things Go" dari Mary Poppins Returns – Marc Shaiman, Scott Wittman
"Shallow" dari A Star Is Born – Lady Gaga, Mark Ronson, Anthony Rossomando, Andrew Wyatt
"When a Cowboy Trades His Spurs for Wings" dari The Ballad of Buster Scruggs – David Rawlings, Gillian Welch


Best Sound Editing

Black Panther – Benjamin A. Burtt, Steve Boeddeker
Bohemian Rhapsody – John Warhurst, Nina Hartstone
First Man – Ai-Ling Lee, Mildred Iatrou Morgan
A Quiet Place – Ethan Van der Ryn, Erik Aadahl
Roma – Sergio Díaz, Skip Lievsay


Best Sound Mixing

Black Panther – Steve Boeddeker, Brandon Proctor, Peter J. Devlin
Bohemian Rhapsody – Paul Massey, Tim Cavagin, John Casali
First Man – Jon Taylor, Frank A. Montaño, Ai-Ling Lee, Mary H. Ellis
Roma – Skip Lievsay, Craig Henighan, José Antonio García
A Star Is Born – Tom Ozanich, Dean Zupancic, Jason Ruder, Steve A. Morrow


Best Production Design

Black Panther – Production Design: Hannah Beachler; Set Decoration: Jay Hart
The Favourite – Production Design: Fiona Crombie; Set Decoration: Alice Felton
First Man – Production Design: Nathan Crowley; Set Decoration: Kathy Lucas
Mary Poppins Returns – Production Design: John Myhre; Set Decoration: Gordon Sim
Roma – Production Design: Eugenio Caballero; Set Decoration: Bárbara Enrı́quez


Best Cinematography

Cold War – Łukasz Żal
The Favourite – Robbie Ryan
Never Look Away – Caleb Deschanel
Roma – Alfonso Cuarón
A Star Is Born – Matthew Libatique


Best Makeup and Hairstyling

Border – Göran Lundström, Pamela Goldammer
Mary Queen of Scots – Jenny Shircore, Marc Pilcher, Jessica Brooks
Vice – Greg Cannom, Kate Biscoe, Patricia Dehaney


Best Costume Design

The Ballad of Buster Scruggs – Mary Zophres
Black Panther – Ruth E. Carter
The Favourite – Sandy Powell
Mary Poppins Returns – Sandy Powell
Mary Queen of Scots – Alexandra Byrne


Best Film Editing

BlacKkKlansman – Barry Alexander Brown
Bohemian Rhapsody – John Ottman
The Favourite – Yorgos Mavropsaridis
Green Book – Patrick J. Don Vito
Vice – Hank Corwin


Best Visual Effects

Avengers: Infinity War – Dan DeLeeuw, Kelly Port, Russell Earl, Dan Sudick
Christopher Robin – Christopher Lawrence, Michael Eames, Theo Jones, Chris Corbould
First Man – Paul Lambert, Ian Hunter, Tristan Myles, J. D. Schwalm
Ready Player One – Roger Guyett, Grady Cofer, Matthew E. Butler, David Shirk
Solo: A Star Wars Story – Rob Bredow, Patrick Tubach, Neal Scanlan, Dominic Tuohy


Governors Awards

Academy Honorary Awards

Cicely Tyson – aktris Amerika
Lalo Schifrin – komposer Amerika kelahiran Argentina
Marvin Levy – penulis Amerika


Irving G. Thalberg Memorial Award

Kathleen Kennedy – produser Amerika
Frank Marshall – produser Amerika


Film dengan Nominasi Jamak
10 – The Favourite, Roma
8 – A Star Is Born, Vice
7 – Black Panther
6 – BlacKkKlansman
5 – Bohemian Rhapsody, Green Book
4 – First Man, Mary Poppins Returns
3 – The Ballad of Buster Scruggs, Can You Ever Forgive Me?, Cold War, If Beale Street Could Talk
2 – Isle of Dogs, Mary Queen of Scots, Never Look Away, RBG


Film dengan Kemenangan Jamak
4 – Bohemian Rhapsody
3 – Black Panther, Green Book, Roma

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

Sunday, February 24, 2019

Marvel Pastikan Film Black Widow Takkan Berating R

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Marvel Pastikan Film Black Widow Takkan Berating R
link : Marvel Pastikan Film Black Widow Takkan Berating R

Baca juga


February 2019

Pernyataan terbaru arsitek MCU membuat kabar Black Widow berating R harus berakhir sebagai isapan jempol belaka.

Di pertengahan bulan lalu sempat beredar rumor menarik seputar film Black Widow. Isu ini pun mengklaim, Marvel Studios berpotensi menjadikan film Black Widow sebagai instalmen berating R pertama di Marvel Cinematic Universe. Walau baru sebatas spekulasi, tak sedikit yang menganggap berita ini bisa dipercaya, mengingat Disney ataupun Marvel terbuka untuk memproduksi film berating R. Sayangnya, pernyataan terbaru Kevin Feige selaku arsitek MCU justru mengindikasikan hal sebaliknya, yang membuat kabar Black Widow berating R ini harus berakhir sebagai isapan jempol belaka.

Seperti yang dilansir Comicbook.com, Feige mengakui Black Widow sebenarnya takkan mengusung rating R. Menurutnya, kabar rating R ini bisa merebak karena ada pihak yang mengklaim,”saya dengar ini (Black Widow) berating R”, lalu semua pihak langsung ikut memberitakan hal yang sama.

Merujuk pada klarifikasi Feige, Black Widow boleh dibilang akan mengusung rating PG-13, layaknya film-film MCU lain. Bagaimanapun, rating Black Widow agaknya masih bisa berubah pasca proses akuisisi Disney terhadap Fox rampung. Pasalnya, Bob Iger sang CEO Disney pernah mengungkapkan ketertarikannya untuk melanjutkan Deadpool sebagai franchise berating R. Alan Horn yang menjabat sebagai chairman juga mengatakan, akusisi Fox sangat menguntungkan pihaknya karena kini mereka bisa bebas menggeber film berating R, tanpa perlu mengkhawatirkan segala aturan ketat dan imej ramah keluarga dari Disney.

Disutradarai Cate Shortland, Black Widow kembali dibintangi Scarlett Johansson sebagai karakter titular. Dengan latar belakang Black Widow yang kompleks, Johansson menilai ada banyak cerita yang bisa diangkat. Johansson pun mengakui, film ini bisa saja membawa Black Widow kembali ke Rusia, atau mengeksplor program yang dijalani Black Widow untuk menjadi mata-mata. Meski belum ada konfirmasi soal timeline cerita, pernah dikabarkan bahwa film Black Widow bersetting sebelum film pertama The Avengers (2012).

Dengan proses syuting yang diprediksi akan bergulir pada 2019, untuk saat ini Black Widow belum menentukan tanggal rilis. Adapun setelah Avengers: Infinity War, Black Widow dipastikan kembali di Avengers: Endgame yang akan tayang 3 Mei 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Pernyataan terbaru arsitek MCU membuat kabar Black Widow berating R harus berakhir sebagai isapan jempol belaka.

Di pertengahan bulan lalu sempat beredar rumor menarik seputar film Black Widow. Isu ini pun mengklaim, Marvel Studios berpotensi menjadikan film Black Widow sebagai instalmen berating R pertama di Marvel Cinematic Universe. Walau baru sebatas spekulasi, tak sedikit yang menganggap berita ini bisa dipercaya, mengingat Disney ataupun Marvel terbuka untuk memproduksi film berating R. Sayangnya, pernyataan terbaru Kevin Feige selaku arsitek MCU justru mengindikasikan hal sebaliknya, yang membuat kabar Black Widow berating R ini harus berakhir sebagai isapan jempol belaka.

Seperti yang dilansir Comicbook.com, Feige mengakui Black Widow sebenarnya takkan mengusung rating R. Menurutnya, kabar rating R ini bisa merebak karena ada pihak yang mengklaim,”saya dengar ini (Black Widow) berating R”, lalu semua pihak langsung ikut memberitakan hal yang sama.

Merujuk pada klarifikasi Feige, Black Widow boleh dibilang akan mengusung rating PG-13, layaknya film-film MCU lain. Bagaimanapun, rating Black Widow agaknya masih bisa berubah pasca proses akuisisi Disney terhadap Fox rampung. Pasalnya, Bob Iger sang CEO Disney pernah mengungkapkan ketertarikannya untuk melanjutkan Deadpool sebagai franchise berating R. Alan Horn yang menjabat sebagai chairman juga mengatakan, akusisi Fox sangat menguntungkan pihaknya karena kini mereka bisa bebas menggeber film berating R, tanpa perlu mengkhawatirkan segala aturan ketat dan imej ramah keluarga dari Disney.

Disutradarai Cate Shortland, Black Widow kembali dibintangi Scarlett Johansson sebagai karakter titular. Dengan latar belakang Black Widow yang kompleks, Johansson menilai ada banyak cerita yang bisa diangkat. Johansson pun mengakui, film ini bisa saja membawa Black Widow kembali ke Rusia, atau mengeksplor program yang dijalani Black Widow untuk menjadi mata-mata. Meski belum ada konfirmasi soal timeline cerita, pernah dikabarkan bahwa film Black Widow bersetting sebelum film pertama The Avengers (2012).

Dengan proses syuting yang diprediksi akan bergulir pada 2019, untuk saat ini Black Widow belum menentukan tanggal rilis. Adapun setelah Avengers: Infinity War, Black Widow dipastikan kembali di Avengers: Endgame yang akan tayang 3 Mei 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Daftar Nominasi dan Pemenang Indie Spirit Awards 2019

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Award, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Daftar Nominasi dan Pemenang Indie Spirit Awards 2019
link : Daftar Nominasi dan Pemenang Indie Spirit Awards 2019

Baca juga


February 2019

'If Beale Street Could Talk' menang besar dalam Independent Spirit Awards ke-34. Berikut daftar lengkap pemenang.

Film Independent telah mengumumkan pemenang untuk penghargaan mereka, Film Independent Spirit Awards ke-34 pada Sabtu lalu (23/11) di Santa Monica Beach, California.

Dalam penghargaan yang khusus diberikan untuk mengapresiasi film-film indie ini, If Beale Street Could Talk memimpin dengan total 3 piala yaitu Best Supporting Actress untuk Regina King, Best Director untuk Barry Jenkins, serta piala tertinggi, Best Feature.

Ini merupakan kemenangan ganda kedua bagi Jenkins. Dua tahun yang lalu, Jenkins juga memenangkan Best Director dan Best Feature untuk film Moonlight.

Di kategori akting, Ethan Hawke menjadi Best Male Lead untuk perannya di film First Reformed. Sementara itu, Glenn Close semakin mengukuhkan momentumnya dalam awards season ini dengan menjadi Best Female Lead lewat film The Wife. Richard E Grant akhirnya mendapatkan piala yang pantas didapatkannya lewat perannya sebagai aktor pendukung dalam Can You Ever Forgive Me?.

Film yang saya sebut juga menjadi film satu-satunya selain If Beale Street Could Talk yang mendapat lebih dari satu piala. Film tersebut adalah Best Screenplay, menyusul kemenangannya di WGA. Eight Grade juga mengikuti kemenangan di WGA. Hanya saja, disini di kategori Best First Screenplay.

Kalau anda ingin tahu kenapa kok gak ada film ini film itu, kemungkinan besar karena film-film tersebut tak masuk kualifikasi. Indie Spirit mempersyaratkan bahwa hanya film-film indie yang dibuat dengan bujet di bawah $20 juta yang boleh bersaing. Maka, film-film seperti Vice, Beautiful Boy, Mary Queen of Scots, dll disuruh ke laut aja.

Sementara itu film Roma-nya Alfonso Cuaron dan The Favourite-nya Yorgos Lanthimos yang mendapat respon meriah sepanjang awards season, hanya boleh berkompetisi di kategori Best International Film. Sebab, sebagian besar proses produksinya dilakukan dan dihandel di luar Amerika. Kategori ini akhirnya dimenangkan oleh Roma.

Dikarenakan lingkupnya yang relatif terbatas yaitu hanya untuk film-film indie saja, Indie spirit Awards tak begitu bisa dijadikan barometer mutlak Oscar. Meski demikian, sejak 2015 ajang ini sukses memprediksi pemenang Best Picture Oscar secara berturut-turut, yaitu 12 Years A Slave, Birdman, Spotlight, dan Moonlight. Anomali hanya terjadi tahun lalu, dimana Get Out dikalahkan oleh The Shape of Water di Oscar.

Berikut daftar lengkap pemenang Independent Spirit Awards ke-34. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Feature

Eighth Grade
First Reformed
If Beale Street Could Talk
Leave No Trace
You Were Never Really Here


Best Director

Debra Granik – Leave No Trace
Barry Jenkins – If Beale Street Could Talk
Tamara Jenkins – Private Life
Lynne Ramsay – You Were Never Really Here
Paul Schrader – First Reformed


Best Male Lead

John Cho – Searching
Daveed Diggs – Blindspotting
Ethan Hawke – First Reformed
Christian Malheiros – Sócrates
Joaquin Phoenix – You Were Never Really Here


Best Female Lead

Glenn Close – The Wife
Toni Collette – Hereditary
Elsie Fisher – Eighth Grade
Regina Hall – Support the Girls
Helena Howard – Madeline's Madeline
Carey Mulligan – Wildlife


Best Supporting Male

Raúl Castillo – We the Animals
Adam Driver – BlacKkKlansman
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me?
Josh Hamilton – Eighth Grade
John David Washington – Monsters and Men


Best Supporting Female

Kayli Carter – Private Life
Tyne Daly – A Bread Factory
Regina King – If Beale Street Could Talk
Thomasin McKenzie – Leave No Trace
J. Smith-Cameron – Nancy


Best Screenplay

Richard Glatzer, Rebecca Lenkiewicz, Wash Westmoreland - Colette
Nicole Holofcener, Jeff Whitty - Can You Ever Forgive Me?
Tamara Jenkins – Private Life
Boots Riley – Sorry to Bother You
Paul Schrader – First Reformed


Best First Screenplay

Bo Burnham – Eighth Grade
Christina Choe – Nancy
Cory Finley – Thoroughbreds
Jennifer Fox – The Tale
Laurie & Quinn Shephard – Blame


Best First Feature

Ari Aster – Hereditary
Paul Dano – Wildlife
Jennifer Fox – The Tale
Boots Riley – Sorry to Bother You
Jeremiah Zagar – We the Animals


Best Documentary Feature

Hale County This Morning, This Evening
Minding the Gap
Of Fathers and Sons
On Her Shoulders
Shirkers
Won't You Be My Neighbor?


Best Cinematography

Ashley Connor – Madeline's Madeline
Diego Garcia – Wildlife
Benjamin Loeb – Mandy
Sayombhu Mukdeeprom – Suspiria
Zak Mulligan – We the Animals


Best Editing

Joe Bini – You Were Never Really Here
Keiko Deguchi, Brian A. Kates, Jeremiah Zagar – We the Animals
Luke Dunkley, Nick Fenton, Chris Gill, Julian Hart – American Animals
Anne Fabini, Alex Hall, Gary Levy – The Tale
Nick Houy – Mid90s


Best International Film

Burning – South Korea
The Favourite – United Kingdom
Happy as Lazzaro – Italy
Roma – Mexico
Shoplifters – Japan


SPECIAL

John Cassavetes Award

A Bread Factory
En el Séptimo Día
Never Goin’ Back
Sócrates
Thunder Road


Robert Altman Award (Best Ensemble)

Suspiria


Kiehl's Someone to Watch Award

Alex Moratto – Sócrates
Ioana Uricaru – Lemonade
Jeremiah Zegar – We the Animals


The BONNIE Award

Debra Granik
Tamara Jenkins
Karyn Kusama


Piaget Producers Award

Jonathan Duffy, Kelly Williams
Gabrielle Nadig
Shrihari Sathe


Truer than Fiction Award

Alexandria Bombach – On Her Shoulders
Bing Liu – Minding the Gap
RaMell Ross – Hale County This Morning, This Evening


FILM DENGAN NOMINASI JAMAK
5 – We the Animals 
4 – Eighth Grade, First Reformed, You Were Never Really Here
3 – If Beale Street Could Talk, Leave No Trace, Private Life, Sócrates, The Tale, Wildlife 
2 – A Bread Factory, Can You Ever Forgive Me?, Hale County This Morning This Evening, Hereditary, Madeline's Madeline, Minding the Gap, Nancy, On Her Shoulders, Sorry to Bother You, Suspiria


FILM DENGAN KEMENANGAN JAMAK
3 – If Beale Street Could Talk
2 – Can You Ever Forgive Me?

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

'If Beale Street Could Talk' menang besar dalam Independent Spirit Awards ke-34. Berikut daftar lengkap pemenang.

Film Independent telah mengumumkan pemenang untuk penghargaan mereka, Film Independent Spirit Awards ke-34 pada Sabtu lalu (23/11) di Santa Monica Beach, California.

Dalam penghargaan yang khusus diberikan untuk mengapresiasi film-film indie ini, If Beale Street Could Talk memimpin dengan total 3 piala yaitu Best Supporting Actress untuk Regina King, Best Director untuk Barry Jenkins, serta piala tertinggi, Best Feature.

Ini merupakan kemenangan ganda kedua bagi Jenkins. Dua tahun yang lalu, Jenkins juga memenangkan Best Director dan Best Feature untuk film Moonlight.

Di kategori akting, Ethan Hawke menjadi Best Male Lead untuk perannya di film First Reformed. Sementara itu, Glenn Close semakin mengukuhkan momentumnya dalam awards season ini dengan menjadi Best Female Lead lewat film The Wife. Richard E Grant akhirnya mendapatkan piala yang pantas didapatkannya lewat perannya sebagai aktor pendukung dalam Can You Ever Forgive Me?.

Film yang saya sebut juga menjadi film satu-satunya selain If Beale Street Could Talk yang mendapat lebih dari satu piala. Film tersebut adalah Best Screenplay, menyusul kemenangannya di WGA. Eight Grade juga mengikuti kemenangan di WGA. Hanya saja, disini di kategori Best First Screenplay.

Kalau anda ingin tahu kenapa kok gak ada film ini film itu, kemungkinan besar karena film-film tersebut tak masuk kualifikasi. Indie Spirit mempersyaratkan bahwa hanya film-film indie yang dibuat dengan bujet di bawah $20 juta yang boleh bersaing. Maka, film-film seperti Vice, Beautiful Boy, Mary Queen of Scots, dll disuruh ke laut aja.

Sementara itu film Roma-nya Alfonso Cuaron dan The Favourite-nya Yorgos Lanthimos yang mendapat respon meriah sepanjang awards season, hanya boleh berkompetisi di kategori Best International Film. Sebab, sebagian besar proses produksinya dilakukan dan dihandel di luar Amerika. Kategori ini akhirnya dimenangkan oleh Roma.

Dikarenakan lingkupnya yang relatif terbatas yaitu hanya untuk film-film indie saja, Indie spirit Awards tak begitu bisa dijadikan barometer mutlak Oscar. Meski demikian, sejak 2015 ajang ini sukses memprediksi pemenang Best Picture Oscar secara berturut-turut, yaitu 12 Years A Slave, Birdman, Spotlight, dan Moonlight. Anomali hanya terjadi tahun lalu, dimana Get Out dikalahkan oleh The Shape of Water di Oscar.

Berikut daftar lengkap pemenang Independent Spirit Awards ke-34. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Feature

Eighth Grade
First Reformed
If Beale Street Could Talk
Leave No Trace
You Were Never Really Here


Best Director

Debra Granik – Leave No Trace
Barry Jenkins – If Beale Street Could Talk
Tamara Jenkins – Private Life
Lynne Ramsay – You Were Never Really Here
Paul Schrader – First Reformed


Best Male Lead

John Cho – Searching
Daveed Diggs – Blindspotting
Ethan Hawke – First Reformed
Christian Malheiros – Sócrates
Joaquin Phoenix – You Were Never Really Here


Best Female Lead

Glenn Close – The Wife
Toni Collette – Hereditary
Elsie Fisher – Eighth Grade
Regina Hall – Support the Girls
Helena Howard – Madeline's Madeline
Carey Mulligan – Wildlife


Best Supporting Male

Raúl Castillo – We the Animals
Adam Driver – BlacKkKlansman
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me?
Josh Hamilton – Eighth Grade
John David Washington – Monsters and Men


Best Supporting Female

Kayli Carter – Private Life
Tyne Daly – A Bread Factory
Regina King – If Beale Street Could Talk
Thomasin McKenzie – Leave No Trace
J. Smith-Cameron – Nancy


Best Screenplay

Richard Glatzer, Rebecca Lenkiewicz, Wash Westmoreland - Colette
Nicole Holofcener, Jeff Whitty - Can You Ever Forgive Me?
Tamara Jenkins – Private Life
Boots Riley – Sorry to Bother You
Paul Schrader – First Reformed


Best First Screenplay

Bo Burnham – Eighth Grade
Christina Choe – Nancy
Cory Finley – Thoroughbreds
Jennifer Fox – The Tale
Laurie & Quinn Shephard – Blame


Best First Feature

Ari Aster – Hereditary
Paul Dano – Wildlife
Jennifer Fox – The Tale
Boots Riley – Sorry to Bother You
Jeremiah Zagar – We the Animals


Best Documentary Feature

Hale County This Morning, This Evening
Minding the Gap
Of Fathers and Sons
On Her Shoulders
Shirkers
Won't You Be My Neighbor?


Best Cinematography

Ashley Connor – Madeline's Madeline
Diego Garcia – Wildlife
Benjamin Loeb – Mandy
Sayombhu Mukdeeprom – Suspiria
Zak Mulligan – We the Animals


Best Editing

Joe Bini – You Were Never Really Here
Keiko Deguchi, Brian A. Kates, Jeremiah Zagar – We the Animals
Luke Dunkley, Nick Fenton, Chris Gill, Julian Hart – American Animals
Anne Fabini, Alex Hall, Gary Levy – The Tale
Nick Houy – Mid90s


Best International Film

Burning – South Korea
The Favourite – United Kingdom
Happy as Lazzaro – Italy
Roma – Mexico
Shoplifters – Japan


SPECIAL

John Cassavetes Award

A Bread Factory
En el Séptimo Día
Never Goin’ Back
Sócrates
Thunder Road


Robert Altman Award (Best Ensemble)

Suspiria


Kiehl's Someone to Watch Award

Alex Moratto – Sócrates
Ioana Uricaru – Lemonade
Jeremiah Zegar – We the Animals


The BONNIE Award

Debra Granik
Tamara Jenkins
Karyn Kusama


Piaget Producers Award

Jonathan Duffy, Kelly Williams
Gabrielle Nadig
Shrihari Sathe


Truer than Fiction Award

Alexandria Bombach – On Her Shoulders
Bing Liu – Minding the Gap
RaMell Ross – Hale County This Morning, This Evening


FILM DENGAN NOMINASI JAMAK
5 – We the Animals 
4 – Eighth Grade, First Reformed, You Were Never Really Here
3 – If Beale Street Could Talk, Leave No Trace, Private Life, Sócrates, The Tale, Wildlife 
2 – A Bread Factory, Can You Ever Forgive Me?, Hale County This Morning This Evening, Hereditary, Madeline's Madeline, Minding the Gap, Nancy, On Her Shoulders, Sorry to Bother You, Suspiria


FILM DENGAN KEMENANGAN JAMAK
3 – If Beale Street Could Talk
2 – Can You Ever Forgive Me?

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

Saturday, February 23, 2019

Prediksi Pemenang Academy Awards 2019

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Award, Artikel Oscar, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Prediksi Pemenang Academy Awards 2019
link : Prediksi Pemenang Academy Awards 2019

Baca juga


February 2019

Saya akan membeberkan prediksi saya mengenai pemenang Oscar tahun ini lewat artikel yang mutakhir, sangat ilmiah, punya akurasi tinggi, dan pasti akan menggemparkan jagad perfilman.

Hanya sekitar satu hari lagi, kita sudah bisa mengetahui film-film (dan inslan film) mana saja mendapat predikat terbaik sepanjang tahun lalu. Pasalnya, besok Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) akan mengumumkan para pemenang yang berhak mendapatkan piala Oscar lewat voting yang ditutup Selasa kemarin. Sebagaimana tahun lalu, saya memutuskan tidak memberi suara, karena memang bukan anggota Academy.

Seperti biasa, menjelang malam penghargaan ini gairah kesotoyan saya meluap-meluap. Saya tak tahan untuk menebak-nebak apa dan siapa yang akan menang besok malam. Maka, jadilah artikel prediksi ini buat mencurahkan hal tersebut. Sekalian biar dibilang pengamat film yang hqq.

Biasanya artikel prediksi ini dirilis satu minggu menjelang Oscar, tapi kali ini terpaksa hanya berselang satu hari. Kenapa telat banget? Selain karena mager, berbagai kesibukan di dunia nyata juga membuat saya sampai lupa kalau tanggal 24 Februari itu sudah dekat. Yaa, tapi magernya lebih banyak sih.

Untuk setiap kategori, prediksi saya akan dibagi menjadi 3 pilihan, yaitu: "Akan Menang", "Bisa Menang", dan "Seharusnya Menang". "Akan Menang", tentu saja, tebakan saya mengenai film/insan film yang kemungkinan besar akan menang. "Bisa Menang" adalah yang punya kesempatan terbesar kedua untuk menang. Sedangkan "Seharusnya Menang" adalah jagoan pribadi saya sebagai pemenang, tak peduli apakah ia punya kesempatan menang atau tidak, apakah masuk akal atau tidak. Namanya juga selera.

Prediksi ini saya buat setelah menghabiskan waktu bersemedi di Gunung Ciremai dan meminta wangsit dari juru sinema disana. Silakan dipakai prediksi ini untuk taruhan dengan teman anda, tapi jangan taruhan duit karena itu haram. Cukup cubit-cubitan saja. Kalau ada prediksi yang keliru, salahkan juru sinema tadi.

Baiklah, tanpa ditunda lagi, berikut prediksi saya untuk Oscar ke-90. Bagi yang ingin mengingat kembali nominasinya, bisa diklik disini.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Visual Effects

Film terbesar tahun ini, Avengers: Infinity War membawa pulang sebagian besar piala di Visual Effects Society (VES) Awards. Jadi, film ini barangkali adalah yang paling mungkin menang. Meskipun demikian, ada satu lagi film yang juga lumayan mendominasi dalam VES, yaitu First Man. Film Damien Chazelle ini bisa saja mencuri posisi. Tapi favorit saya adalah Ready Player One, film yang sukses menghidupkan berbagai macam ikon budaya pop dan memberikan pengalaman sinematis yang luar biasa sepanjang tahun.

Akan Menang: Avengers: Infinity War
Bisa Menang: First Man
Seharusnya Menang: Ready Player One


Best Film Editing

Biasanya kategori ini sangat dekat dengan kategori Best Picture. Namun, kecuali Green Book (yang akan kita bahas nanti), tak ada nominee yang benar-benar bisa bersaing kuat di kategori utama tersebut. Kalau ditinjau dari tingkat popularitas di kalangan anggota Academy, Bohemian Rhapsody punya kans yang tidak sedikit. Apalagi pasca kemenangannya di ACE Eddie Awards. Namun firasat saya bilang bahwa kategori ini akan jatuh kepada Vice berkat editing-nya yang sangat kinetik dibanding nominee lain.

Akan Menang: Vice
Bisa Menang: Bohemian Rhapsody
Seharusnya Menang: Vice


Best Costume Design

Baju koko T'Challa karya Ruth E Carter boleh jadi bisa mengantarkan Black Panther mendapat Oscar pertamanya di kategori ini. Namun Sandy Powell sedang berapi-api. Dalam Oscar tahun ini, ia mendapat 2 nominasi sekaligus, yaitu untuk The Favourite dan Mary Poppins Returns. Desainer kostum legendaris yang barangkali hanya kalah nama dari Colleen Atwood ini hampir bisa dipastikan membawa pulang satu piala. Dan kemungkinan besar adalah lewat The Favourite.

Akan Menang: The Favourite
Bisa Menang: Black Panther
Seharusnya Menang: The Favourite


Best Makeup and Hairstyling

Anda pasti juga sudah menyaksikan sendiri kan berbagai macam gaya rambut yang kemiripannya sampai ke taraf mengerikan dalam Vice?

Akan Menang: Vice
Bisa Menang: -
Seharusnya Menang: Vice


Best Production Design

Saya kira kategori ini akan mengerucut pada Black Panther dan The Favourite. Black Panther berkat keunikan latarnya, sedangkan The Favourite berkat kemegahan set-nya. Kalau ada kategori yang layak dimenangkan Black Panther, maka ini adalah salah satunya. Namun The Favourite agaknya lebih kuat. Film ini menjadi film dengan nominasi terbanyak tahun ini dan karena ia mungkin tak bisa banyak bersaing di kategori utama, maka Academy akan menghadiahinya kategori teknis. Lagipula, tata produksi juga tidak main-main.

Akan Menang: The Favourite
Bisa Menang: Black Panther
Seharusnya Menang: The Favourite


Best Cinematography

Tahun ini, Alfonso Cuaron mendapat nominasi perdananya di Oscar sebagai sinematografer lewat film Roma. Kalau menang, Cuaron akan mencetak sejarah sebagai sutradara pertama yang menang di kategori ini. Kemenangan Cuaron bukan sekadar soal pencetakan sejarah belaka, sebab hasil karyanya juga sudah diapresiasi oleh BAFTA dan banyak awards lain. Meski begitu, ada saingan dalam wujud satu film yang juga sama-sama punya gambar hitam putih nan cantik: Cold War. Sebab, ASC, asosiasi sinematografer Amerika, menganugerahkan piala mereka kepada Lukasz Zal.

Akan Menang: Roma
Bisa Menang: Cold War
Seharusnya Menang: Cold War


Best Sound Mixing

Apa perbedaan mixing dan editing? Jawaban yang barangkali tak susah, tapi membingungkan setiap kali saya mencoba menyimpulkannya dari hasil pemenang Oscar di kategori tersebut. Daripada bingung, Academy agaknya cenderung memilih sesuatu yang berhubungan dengan musikal saat sesuatu yang seperti ini ada. Jadi yaa, Bohemian Rhapsody. Terlebih dengan kemenangannya di CAS, ditambah dengan piala Best Sound dari BAFTA. Jagoan saya adalah First Man, yang suara gemuruh adegan aksinya masih terngiang-ngiang itu.

Akan Menang: Bohemian Rhapsody
Bisa Menang: A Star is Born
Seharusnya Menang: First Man


Best Sound Editing

Sama seperti Sound Mixing, kategori ini merupakan salah satu yang hasilnya paling random buat Academy. Namun dari hasil BAFTA serta MPSE, kita bisa melihat bahwa Bohemian Rhapsody menjadi yang terdepan. First Man juga mengendap-endap di belakang karena ia juga sangat unggul di aspek ini. Saya pribadi, senang melihat A Quiet Place punya slot disini, tapi ia sepertinya takkan menang. Bohemian Rhapsody adalah pilihan yang aman bagi Academy.

Akan Menang: Bohemian Rhapsody
Bisa Menang: First Man
Seharusnya Menang: A Quiet Place


Best Original Song

Pengertian "mustahil" adalah Lady Gaga tak menang Oscar di kategori ini. "Shallow" adalah lagu yang mendefinisikan filmnya.

Akan Menang: "Shallow" - A Star is Born
Bisa Menang: "All the Star" - Black Panther (kemungkinannya kecil)
Seharusnya Menang: "Shallow" - A Star is Born


Best Original Score

Beberapa waktu lalu, Ludwig Goransson memenangkan Grammy berkat karyanya di film Black Panther. Melihat tak adanya kompetitor yang lebih kuat, Goransson agaknya akan mengulang kesuksesan yang sama di Oscar.

Akan Menang: Ludwig Goransson - Black Panther
Bisa Menang: Isle of Dog - Alexandre Desplat
Seharusnya Menang: Ludwig Goransson - Black Panther


Best Animated Short Film

Saya baru nonton satu film, jadi... Akan Menang: Bao
Bisa Menang: Bao
Seharusnya Menang: Bao


Best Live Action Short Film

Belum ada yang saya tonton, jadi... Golput!


Best Documentary - Short Subject

Golput


Best Documentary - Feature

Baru satu film yang saya tonton di kategori ini, dan film tersebut langsung mempesona saya sedemikain rupa sampai saya yakin untuk menjagokannya. Lagian, banyak award sebelumnya yang juga menjagokannya kok.

Akan Menang: Free Solo
Bisa Menang: -
Seharusnya Menang: Free Solo


Best Foreign Language Film

Kalau saja di kategori ini adalah Burning-nya Lee Chang-dong, maka tanpa pikir panjang, tanpa semedi, tanpa cari wangsit, saya akan menempatkannya sebagai jagoan utama. Roma (atau Cold War) mah jauh. Setidaknya buat saya. Namun hidup kadang berjalan tak sesuai ekspektasi. Jadi kita mendapatkan Roma dan Cold War sebagai frontrunner. Pasti ada godaan bagi Academy untuk membagi piala; film asing buat Cold War dan film terbaik buat Roma. Tapi bisa juga tidak.

Akan Menang: Roma
Bisa Menang: Cold War
Seharusnya Menang: -


Best Animated Feature Film

Selama 7 tahun terakhir, kategori ini selalu dimenangkan oleh Disney/Pixar. Tahun ini mereka juga punya kans berkat Incredibles 2, film yang tak begitu jauh kualitasnya dibanding yang pertama plus punya box office masif, yang artinya pasti ditonton oleh lebih banyak anggota Academy. Namun, kalau ada keadilan di dunia ini, Spider-Man: Into the Spider-Verse pasti bakal menang. Sebuah film yang benar-benar mengeksplorasi kekuatan mediumnya sebagai film animasi, dan, ooh, sangat menghibur.

Akan Menang: Spider-Man: Into the Spider-Verse
Bisa Menang: Incredibles 2
Seharusnya Menang: Spider-Man: Into the Spider-Verse


Best Adapted Screenplay

Kategori ini awalnya seperti menjadi waktu yang tepat untuk memberikan Oscar perdana bagi Spike Lee. Sampai kemudian hadir WGA yang membuyarkan semuanya dengan memberikan piala utama kepada Can You Ever Forgive Me-nya Nicole Holofcener & Jeff Whitty. Arena tebak-tebakan menjadi kacau, dan semua nominee sepertinya punya kesempatan yang sama untuk menang. Meski begitu, saya masih percaya Academy pada akhirnya akan lebih memilih Lee

Akan Menang: BlacKkKlansman 
Bisa Menang: If Beale Street Could Talk 
Seharusnya Menang: BlacKkKlansman


Best Original Screenplay

Kalau kita mengacu ke WGA, maka pemenang di kategori ini adalah Eight Grade. Tapi dalam sebuah plot-twist, Eight Grade ternyata tak dinominasikan oleh Academy. Coba kita lihat di awards lain: BAFTA memilih The Favourite, Golden Globe memilih Green Book, sedangkan People Choice memilih First Reformed. Bagi saya, First Reformed-nya Paul Schrader adalah yang paling layak. Namun yang punya kans paling besar barangkali adalah The Favourite. Kegagalannya masuk WGA bukan karena tak layak bersaing, melainkan soal eligibilitas belaka.

Akan Menang: The Favourite
Bisa Menang: First Reformed
Seharusnya Menang: First Reformed


Best Supporting Actress

SAG dan BAFTA lebih menjagokan Rachel Weisz berkat perannya dalam The Favourite. Namun jagoan awards season sesungguhnya adalah Regina King lewat film If Beale Street Could Talk. Ia membawa pulang piala dari sebagian besar penghargaan di sepanjang awards season. Dan saya setuju.

Akan Menang: Regina King - If Beale Street Could Talk
Bisa Menang: Rachel Weisz - The Favourite
Seharusnya Menang: Regina King - If Beale Street Could Talk


Best Supporting Actor

Sedari awal awards season, Mahershala Ali nyaris memborong piala di semua awards. Perannya lebih mencolok dibanding peran yang dimainkan nominee lain.

Akan Menang: Mahershala Ali - Green Book
Bisa Menang: -
Seharusnya Menang: Richard E. Grant - Can You Ever Forgive Me?


Best Actress

Saya masih terpana dengan kapabilitas akting dramatis Melissa McCarthy dalam Can You Ever Forgive Me?. Namun sepertinya memang bukan materi Oscar sih. Olivia Colman dari The Favourite menjadi yang paling terdepan, dan ia memang tampil spektakuler. Namun piala buat Glenn Close sudah urgen. Aktris ini sudah mendapat 7 nominasi Oscar tapi belum pernah sekalipun memang. Golden Globe dan SAG sebelumnya juga setuju dengan memberikannya piala di kategori yang sama.

Akan Menang: Glenn Close - The Wife
Bisa Menang: Olivia Colman - The Favourite
Seharusnya Menang: Olivia Colman - The Favourite


Best Actor

Tak ada yang memperhatikan Bradley Cooper sebagai aktor di A Star is Born, karena semua sorotan cenderung diambil oleh Lady Gaga. Cooper tampil fantastis, tau! Di film itu ia berakting, ganteng, macho, berakting, seksi, rocknroll, dan... uhm... berakting. Gak penting! Ia sudah memenangkan hati saya (#NoHomo #NoBias) dan ia juga pantas memenangkan Oscar pertamanya!1!11!1!

Namun Rami Malek hadir untuk mengacaukan fantasi saya. Dalam 16 tahun terakhir, 11 aktor terbaik berasal dari film biografi. Memang ada Christian Bale, tapi sepanjang awards season, Malek lah yang mendominasi di kategori aktor terbaik. Dan agaknya ia tak bisa dihentikan pula di Oscar ini. Saya tak banyak komplain sih kalau memang benar begitu; penampilannya adalah hal terbaik dari Bohemian Rhapsody.

Akan Menang: Rami Malek - Bohemian Rhapsody
Bisa Menang: Christian Bale - Vice
Seharusnya Menang: Bradley Cooper - A Star is Born


Best Director

Apakah Bradley Cooper juga bakal memenangkan kategori ini? Tidak, karena ia memang tak masuk nominasi. Boom. Sangat menggoda untuk memberikan piala kepada Spike Lee yang baru pertama kali mendapat nominasi sebagai sutradara terbaik (serius!). Namun Alfonso Cuaron sudah jauh meninggalkan pesaingnya di kategori ini. Rasanya tak ada satupun awards bergengsi yang tak menjadikan Cuaron sebagai sutradara terbaik. DGA adalah indikator kunci, dan ia juga menang disana.

Akan Menang: Alfonso Cuaron - Roma
Bisa Menang: Spike Lee - BlacKkKlansman
Seharusnya Menang: Alfonso Cuaron - Roma


Best Picture

Saya tak ingin mendramatisasi keadaan, tapi Best Picture 2019 adalah salah satu Best Picture yang paling susah ditebak sejauh ini. Oke, saya memang sedikit mendramatisasi biar seru aja. Tapi coba lihat faktanya; indikator pemenang Best Picture menunjukkan jarum yang random.

SAG memenangkan Black Panther, tapi film ini tak mendapat beberapa nominasi kunci di Oscar. Green Book menjadi pemenang PGA, guild yang sistem voting-nya sama persis dengan Oscar. Golden Globe punya Bohemian Rhapsody. DGA dan BAFTA memenangkan Roma, tapi sepanjang 90 tahun penyelenggaraan Oscar, tak pernah sekalipun Best Picture berasal dari film asing. Sementara itu, 3 film yang punya nominasi kunci, The Favourite, Vice, dan BlacKkKlansman, tak terlalu dijagokan selama awards season.

Teori lama soal menebak pemenang Oscar berdasarkan pemenang guild sepertinya susah untuk diterapkan. Namun, saya tetap harus menebak. Kalau tidak, tentu pembaca UP bakal kecele setelah capek-capek baca tulisan sepanjang ini—eh, kalo ada yang baca sih. Tebakan saya adalah film yang punya momentum paling besar sejauh ini, yaitu Roma. Jagoan saya? BlacKkKlansman dong.

Akan Menang: Roma
Bisa Menang: Green Book
Seharusnya Menang: BlacKkKlansman


Demikian prediksi saya untuk Oscar tahun ini. Bagaimana dengan prediksi anda? Silakan berbagi di kolom komentar di bawah. Tak ada prediksi yang harus benar; namanya juga tebak-tebakan. ■UP

Saya akan membeberkan prediksi saya mengenai pemenang Oscar tahun ini lewat artikel yang mutakhir, sangat ilmiah, punya akurasi tinggi, dan pasti akan menggemparkan jagad perfilman.

Hanya sekitar satu hari lagi, kita sudah bisa mengetahui film-film (dan inslan film) mana saja mendapat predikat terbaik sepanjang tahun lalu. Pasalnya, besok Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) akan mengumumkan para pemenang yang berhak mendapatkan piala Oscar lewat voting yang ditutup Selasa kemarin. Sebagaimana tahun lalu, saya memutuskan tidak memberi suara, karena memang bukan anggota Academy.

Seperti biasa, menjelang malam penghargaan ini gairah kesotoyan saya meluap-meluap. Saya tak tahan untuk menebak-nebak apa dan siapa yang akan menang besok malam. Maka, jadilah artikel prediksi ini buat mencurahkan hal tersebut. Sekalian biar dibilang pengamat film yang hqq.

Biasanya artikel prediksi ini dirilis satu minggu menjelang Oscar, tapi kali ini terpaksa hanya berselang satu hari. Kenapa telat banget? Selain karena mager, berbagai kesibukan di dunia nyata juga membuat saya sampai lupa kalau tanggal 24 Februari itu sudah dekat. Yaa, tapi magernya lebih banyak sih.

Untuk setiap kategori, prediksi saya akan dibagi menjadi 3 pilihan, yaitu: "Akan Menang", "Bisa Menang", dan "Seharusnya Menang". "Akan Menang", tentu saja, tebakan saya mengenai film/insan film yang kemungkinan besar akan menang. "Bisa Menang" adalah yang punya kesempatan terbesar kedua untuk menang. Sedangkan "Seharusnya Menang" adalah jagoan pribadi saya sebagai pemenang, tak peduli apakah ia punya kesempatan menang atau tidak, apakah masuk akal atau tidak. Namanya juga selera.

Prediksi ini saya buat setelah menghabiskan waktu bersemedi di Gunung Ciremai dan meminta wangsit dari juru sinema disana. Silakan dipakai prediksi ini untuk taruhan dengan teman anda, tapi jangan taruhan duit karena itu haram. Cukup cubit-cubitan saja. Kalau ada prediksi yang keliru, salahkan juru sinema tadi.

Baiklah, tanpa ditunda lagi, berikut prediksi saya untuk Oscar ke-90. Bagi yang ingin mengingat kembali nominasinya, bisa diklik disini.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Visual Effects

Film terbesar tahun ini, Avengers: Infinity War membawa pulang sebagian besar piala di Visual Effects Society (VES) Awards. Jadi, film ini barangkali adalah yang paling mungkin menang. Meskipun demikian, ada satu lagi film yang juga lumayan mendominasi dalam VES, yaitu First Man. Film Damien Chazelle ini bisa saja mencuri posisi. Tapi favorit saya adalah Ready Player One, film yang sukses menghidupkan berbagai macam ikon budaya pop dan memberikan pengalaman sinematis yang luar biasa sepanjang tahun.

Akan Menang: Avengers: Infinity War
Bisa Menang: First Man
Seharusnya Menang: Ready Player One


Best Film Editing

Biasanya kategori ini sangat dekat dengan kategori Best Picture. Namun, kecuali Green Book (yang akan kita bahas nanti), tak ada nominee yang benar-benar bisa bersaing kuat di kategori utama tersebut. Kalau ditinjau dari tingkat popularitas di kalangan anggota Academy, Bohemian Rhapsody punya kans yang tidak sedikit. Apalagi pasca kemenangannya di ACE Eddie Awards. Namun firasat saya bilang bahwa kategori ini akan jatuh kepada Vice berkat editing-nya yang sangat kinetik dibanding nominee lain.

Akan Menang: Vice
Bisa Menang: Bohemian Rhapsody
Seharusnya Menang: Vice


Best Costume Design

Baju koko T'Challa karya Ruth E Carter boleh jadi bisa mengantarkan Black Panther mendapat Oscar pertamanya di kategori ini. Namun Sandy Powell sedang berapi-api. Dalam Oscar tahun ini, ia mendapat 2 nominasi sekaligus, yaitu untuk The Favourite dan Mary Poppins Returns. Desainer kostum legendaris yang barangkali hanya kalah nama dari Colleen Atwood ini hampir bisa dipastikan membawa pulang satu piala. Dan kemungkinan besar adalah lewat The Favourite.

Akan Menang: The Favourite
Bisa Menang: Black Panther
Seharusnya Menang: The Favourite


Best Makeup and Hairstyling

Anda pasti juga sudah menyaksikan sendiri kan berbagai macam gaya rambut yang kemiripannya sampai ke taraf mengerikan dalam Vice?

Akan Menang: Vice
Bisa Menang: -
Seharusnya Menang: Vice


Best Production Design

Saya kira kategori ini akan mengerucut pada Black Panther dan The Favourite. Black Panther berkat keunikan latarnya, sedangkan The Favourite berkat kemegahan set-nya. Kalau ada kategori yang layak dimenangkan Black Panther, maka ini adalah salah satunya. Namun The Favourite agaknya lebih kuat. Film ini menjadi film dengan nominasi terbanyak tahun ini dan karena ia mungkin tak bisa banyak bersaing di kategori utama, maka Academy akan menghadiahinya kategori teknis. Lagipula, tata produksi juga tidak main-main.

Akan Menang: The Favourite
Bisa Menang: Black Panther
Seharusnya Menang: The Favourite


Best Cinematography

Tahun ini, Alfonso Cuaron mendapat nominasi perdananya di Oscar sebagai sinematografer lewat film Roma. Kalau menang, Cuaron akan mencetak sejarah sebagai sutradara pertama yang menang di kategori ini. Kemenangan Cuaron bukan sekadar soal pencetakan sejarah belaka, sebab hasil karyanya juga sudah diapresiasi oleh BAFTA dan banyak awards lain. Meski begitu, ada saingan dalam wujud satu film yang juga sama-sama punya gambar hitam putih nan cantik: Cold War. Sebab, ASC, asosiasi sinematografer Amerika, menganugerahkan piala mereka kepada Lukasz Zal.

Akan Menang: Roma
Bisa Menang: Cold War
Seharusnya Menang: Cold War


Best Sound Mixing

Apa perbedaan mixing dan editing? Jawaban yang barangkali tak susah, tapi membingungkan setiap kali saya mencoba menyimpulkannya dari hasil pemenang Oscar di kategori tersebut. Daripada bingung, Academy agaknya cenderung memilih sesuatu yang berhubungan dengan musikal saat sesuatu yang seperti ini ada. Jadi yaa, Bohemian Rhapsody. Terlebih dengan kemenangannya di CAS, ditambah dengan piala Best Sound dari BAFTA. Jagoan saya adalah First Man, yang suara gemuruh adegan aksinya masih terngiang-ngiang itu.

Akan Menang: Bohemian Rhapsody
Bisa Menang: A Star is Born
Seharusnya Menang: First Man


Best Sound Editing

Sama seperti Sound Mixing, kategori ini merupakan salah satu yang hasilnya paling random buat Academy. Namun dari hasil BAFTA serta MPSE, kita bisa melihat bahwa Bohemian Rhapsody menjadi yang terdepan. First Man juga mengendap-endap di belakang karena ia juga sangat unggul di aspek ini. Saya pribadi, senang melihat A Quiet Place punya slot disini, tapi ia sepertinya takkan menang. Bohemian Rhapsody adalah pilihan yang aman bagi Academy.

Akan Menang: Bohemian Rhapsody
Bisa Menang: First Man
Seharusnya Menang: A Quiet Place


Best Original Song

Pengertian "mustahil" adalah Lady Gaga tak menang Oscar di kategori ini. "Shallow" adalah lagu yang mendefinisikan filmnya.

Akan Menang: "Shallow" - A Star is Born
Bisa Menang: "All the Star" - Black Panther (kemungkinannya kecil)
Seharusnya Menang: "Shallow" - A Star is Born


Best Original Score

Beberapa waktu lalu, Ludwig Goransson memenangkan Grammy berkat karyanya di film Black Panther. Melihat tak adanya kompetitor yang lebih kuat, Goransson agaknya akan mengulang kesuksesan yang sama di Oscar.

Akan Menang: Ludwig Goransson - Black Panther
Bisa Menang: Isle of Dog - Alexandre Desplat
Seharusnya Menang: Ludwig Goransson - Black Panther


Best Animated Short Film

Saya baru nonton satu film, jadi... Akan Menang: Bao
Bisa Menang: Bao
Seharusnya Menang: Bao


Best Live Action Short Film

Belum ada yang saya tonton, jadi... Golput!


Best Documentary - Short Subject

Golput


Best Documentary - Feature

Baru satu film yang saya tonton di kategori ini, dan film tersebut langsung mempesona saya sedemikain rupa sampai saya yakin untuk menjagokannya. Lagian, banyak award sebelumnya yang juga menjagokannya kok.

Akan Menang: Free Solo
Bisa Menang: -
Seharusnya Menang: Free Solo


Best Foreign Language Film

Kalau saja di kategori ini adalah Burning-nya Lee Chang-dong, maka tanpa pikir panjang, tanpa semedi, tanpa cari wangsit, saya akan menempatkannya sebagai jagoan utama. Roma (atau Cold War) mah jauh. Setidaknya buat saya. Namun hidup kadang berjalan tak sesuai ekspektasi. Jadi kita mendapatkan Roma dan Cold War sebagai frontrunner. Pasti ada godaan bagi Academy untuk membagi piala; film asing buat Cold War dan film terbaik buat Roma. Tapi bisa juga tidak.

Akan Menang: Roma
Bisa Menang: Cold War
Seharusnya Menang: -


Best Animated Feature Film

Selama 7 tahun terakhir, kategori ini selalu dimenangkan oleh Disney/Pixar. Tahun ini mereka juga punya kans berkat Incredibles 2, film yang tak begitu jauh kualitasnya dibanding yang pertama plus punya box office masif, yang artinya pasti ditonton oleh lebih banyak anggota Academy. Namun, kalau ada keadilan di dunia ini, Spider-Man: Into the Spider-Verse pasti bakal menang. Sebuah film yang benar-benar mengeksplorasi kekuatan mediumnya sebagai film animasi, dan, ooh, sangat menghibur.

Akan Menang: Spider-Man: Into the Spider-Verse
Bisa Menang: Incredibles 2
Seharusnya Menang: Spider-Man: Into the Spider-Verse


Best Adapted Screenplay

Kategori ini awalnya seperti menjadi waktu yang tepat untuk memberikan Oscar perdana bagi Spike Lee. Sampai kemudian hadir WGA yang membuyarkan semuanya dengan memberikan piala utama kepada Can You Ever Forgive Me-nya Nicole Holofcener & Jeff Whitty. Arena tebak-tebakan menjadi kacau, dan semua nominee sepertinya punya kesempatan yang sama untuk menang. Meski begitu, saya masih percaya Academy pada akhirnya akan lebih memilih Lee

Akan Menang: BlacKkKlansman 
Bisa Menang: If Beale Street Could Talk 
Seharusnya Menang: BlacKkKlansman


Best Original Screenplay

Kalau kita mengacu ke WGA, maka pemenang di kategori ini adalah Eight Grade. Tapi dalam sebuah plot-twist, Eight Grade ternyata tak dinominasikan oleh Academy. Coba kita lihat di awards lain: BAFTA memilih The Favourite, Golden Globe memilih Green Book, sedangkan People Choice memilih First Reformed. Bagi saya, First Reformed-nya Paul Schrader adalah yang paling layak. Namun yang punya kans paling besar barangkali adalah The Favourite. Kegagalannya masuk WGA bukan karena tak layak bersaing, melainkan soal eligibilitas belaka.

Akan Menang: The Favourite
Bisa Menang: First Reformed
Seharusnya Menang: First Reformed


Best Supporting Actress

SAG dan BAFTA lebih menjagokan Rachel Weisz berkat perannya dalam The Favourite. Namun jagoan awards season sesungguhnya adalah Regina King lewat film If Beale Street Could Talk. Ia membawa pulang piala dari sebagian besar penghargaan di sepanjang awards season. Dan saya setuju.

Akan Menang: Regina King - If Beale Street Could Talk
Bisa Menang: Rachel Weisz - The Favourite
Seharusnya Menang: Regina King - If Beale Street Could Talk


Best Supporting Actor

Sedari awal awards season, Mahershala Ali nyaris memborong piala di semua awards. Perannya lebih mencolok dibanding peran yang dimainkan nominee lain.

Akan Menang: Mahershala Ali - Green Book
Bisa Menang: -
Seharusnya Menang: Richard E. Grant - Can You Ever Forgive Me?


Best Actress

Saya masih terpana dengan kapabilitas akting dramatis Melissa McCarthy dalam Can You Ever Forgive Me?. Namun sepertinya memang bukan materi Oscar sih. Olivia Colman dari The Favourite menjadi yang paling terdepan, dan ia memang tampil spektakuler. Namun piala buat Glenn Close sudah urgen. Aktris ini sudah mendapat 7 nominasi Oscar tapi belum pernah sekalipun memang. Golden Globe dan SAG sebelumnya juga setuju dengan memberikannya piala di kategori yang sama.

Akan Menang: Glenn Close - The Wife
Bisa Menang: Olivia Colman - The Favourite
Seharusnya Menang: Olivia Colman - The Favourite


Best Actor

Tak ada yang memperhatikan Bradley Cooper sebagai aktor di A Star is Born, karena semua sorotan cenderung diambil oleh Lady Gaga. Cooper tampil fantastis, tau! Di film itu ia berakting, ganteng, macho, berakting, seksi, rocknroll, dan... uhm... berakting. Gak penting! Ia sudah memenangkan hati saya (#NoHomo #NoBias) dan ia juga pantas memenangkan Oscar pertamanya!1!11!1!

Namun Rami Malek hadir untuk mengacaukan fantasi saya. Dalam 16 tahun terakhir, 11 aktor terbaik berasal dari film biografi. Memang ada Christian Bale, tapi sepanjang awards season, Malek lah yang mendominasi di kategori aktor terbaik. Dan agaknya ia tak bisa dihentikan pula di Oscar ini. Saya tak banyak komplain sih kalau memang benar begitu; penampilannya adalah hal terbaik dari Bohemian Rhapsody.

Akan Menang: Rami Malek - Bohemian Rhapsody
Bisa Menang: Christian Bale - Vice
Seharusnya Menang: Bradley Cooper - A Star is Born


Best Director

Apakah Bradley Cooper juga bakal memenangkan kategori ini? Tidak, karena ia memang tak masuk nominasi. Boom. Sangat menggoda untuk memberikan piala kepada Spike Lee yang baru pertama kali mendapat nominasi sebagai sutradara terbaik (serius!). Namun Alfonso Cuaron sudah jauh meninggalkan pesaingnya di kategori ini. Rasanya tak ada satupun awards bergengsi yang tak menjadikan Cuaron sebagai sutradara terbaik. DGA adalah indikator kunci, dan ia juga menang disana.

Akan Menang: Alfonso Cuaron - Roma
Bisa Menang: Spike Lee - BlacKkKlansman
Seharusnya Menang: Alfonso Cuaron - Roma


Best Picture

Saya tak ingin mendramatisasi keadaan, tapi Best Picture 2019 adalah salah satu Best Picture yang paling susah ditebak sejauh ini. Oke, saya memang sedikit mendramatisasi biar seru aja. Tapi coba lihat faktanya; indikator pemenang Best Picture menunjukkan jarum yang random.

SAG memenangkan Black Panther, tapi film ini tak mendapat beberapa nominasi kunci di Oscar. Green Book menjadi pemenang PGA, guild yang sistem voting-nya sama persis dengan Oscar. Golden Globe punya Bohemian Rhapsody. DGA dan BAFTA memenangkan Roma, tapi sepanjang 90 tahun penyelenggaraan Oscar, tak pernah sekalipun Best Picture berasal dari film asing. Sementara itu, 3 film yang punya nominasi kunci, The Favourite, Vice, dan BlacKkKlansman, tak terlalu dijagokan selama awards season.

Teori lama soal menebak pemenang Oscar berdasarkan pemenang guild sepertinya susah untuk diterapkan. Namun, saya tetap harus menebak. Kalau tidak, tentu pembaca UP bakal kecele setelah capek-capek baca tulisan sepanjang ini—eh, kalo ada yang baca sih. Tebakan saya adalah film yang punya momentum paling besar sejauh ini, yaitu Roma. Jagoan saya? BlacKkKlansman dong.

Akan Menang: Roma
Bisa Menang: Green Book
Seharusnya Menang: BlacKkKlansman


Demikian prediksi saya untuk Oscar tahun ini. Bagaimana dengan prediksi anda? Silakan berbagi di kolom komentar di bawah. Tak ada prediksi yang harus benar; namanya juga tebak-tebakan. ■UP

Thursday, February 21, 2019

‘Annabelle 3’ & ‘Godzilla vs. Kong’ Majukan Tanggal Rilis

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘Annabelle 3’ & ‘Godzilla vs. Kong’ Majukan Tanggal Rilis
link : ‘Annabelle 3’ & ‘Godzilla vs. Kong’ Majukan Tanggal Rilis

Baca juga


February 2019

Warner Bros. baru saja mengubah jadwal rilis dua film terbarunya, ‘Annabelle 3’ dan ‘Godzilla vs. Kong’. Selain itu, studio juga menetapkan tanggal tayang ‘Space Jam 2’.

Warner Bros. baru saja mengubah jadwal rilis dua film terbarunya, Annabelle 3 dan Godzilla vs. Kong. Kabar baiknya, dua film beda genre ini dipastikan tayang lebih cepat, dimana Annabelle 3 kini akan meluncur pada 28 Juni 2019, sedangkan Godzilla vs. Kong dimajukan ke 13 Maret 2020.  

Annabelle 3 diketahui mengusung Judy – putri Ed dan Lorraine Warren - sebagai karakter sentral. Cerita filmnya dimulai ketika Judy bersama dua temannya menjadi sasaran teror Annabelle beserta para setan penghuni benda angker yang disimpan di rumah Warrens. Annabelle 3 pun dijanjikan akan menyerupai Night at the Museum namun dengan unsur horror yang kental. Film yang awalnya akan dirilis 3 Juli ini digarap sutradara debutan Gary Dauberman, yang sebelumnya menulis skrip dua film Annabelle terdahulu, The Nun dan IT.

Beralih ke Godzilla vs. Kong, film klimaks MonsterVerse ini menyoroti nasib umat manusia yang terancam seiring terjadinya pertarungan dahsyat antara dua monster legendaris. Menghadapi situasi genting ini, organisasi Monarch menjalankan misi berbahaya dengan mendatangi tempat misterius guna menemukan petunjuk tentang asal-muasal para monster. Di saat bersamaan, muncul konspirasi dari manusia yang berpotensi melenyapkan para monster dari muka Bumi, terlepas mereka berbahaya atau tidak.

Sutradara Adam Wingard pun memastikan film ini akan bernuansa serius, lantaran ia tak ingin pertarungan Godzilla dan Kong dianggap remeh. Selain itu, Wingard juga ingin pertarungan Godzilla dan Kong tak berakhir menggantung, karena ia berniat menentukan pemenang duel ini secara gamblang. FYI, Godzilla Vs. Kong tadinya akan dirilis 22 Mei 2020.

Di luar perubahan tanggal main Annabelle 3 dan Godzilla vs. Kong, Warner Bros. juga memastikan Space Jam 2 akan dirilis 16 Juli 2021. Film basket yang turut menampilkan karakter Looney Tunes ini disutradarai Terence Nance (Random Acts of Flyness) dan dibintangi superstar NBA, LeBron James.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Warner Bros. baru saja mengubah jadwal rilis dua film terbarunya, ‘Annabelle 3’ dan ‘Godzilla vs. Kong’. Selain itu, studio juga menetapkan tanggal tayang ‘Space Jam 2’.

Warner Bros. baru saja mengubah jadwal rilis dua film terbarunya, Annabelle 3 dan Godzilla vs. Kong. Kabar baiknya, dua film beda genre ini dipastikan tayang lebih cepat, dimana Annabelle 3 kini akan meluncur pada 28 Juni 2019, sedangkan Godzilla vs. Kong dimajukan ke 13 Maret 2020.  

Annabelle 3 diketahui mengusung Judy – putri Ed dan Lorraine Warren - sebagai karakter sentral. Cerita filmnya dimulai ketika Judy bersama dua temannya menjadi sasaran teror Annabelle beserta para setan penghuni benda angker yang disimpan di rumah Warrens. Annabelle 3 pun dijanjikan akan menyerupai Night at the Museum namun dengan unsur horror yang kental. Film yang awalnya akan dirilis 3 Juli ini digarap sutradara debutan Gary Dauberman, yang sebelumnya menulis skrip dua film Annabelle terdahulu, The Nun dan IT.

Beralih ke Godzilla vs. Kong, film klimaks MonsterVerse ini menyoroti nasib umat manusia yang terancam seiring terjadinya pertarungan dahsyat antara dua monster legendaris. Menghadapi situasi genting ini, organisasi Monarch menjalankan misi berbahaya dengan mendatangi tempat misterius guna menemukan petunjuk tentang asal-muasal para monster. Di saat bersamaan, muncul konspirasi dari manusia yang berpotensi melenyapkan para monster dari muka Bumi, terlepas mereka berbahaya atau tidak.

Sutradara Adam Wingard pun memastikan film ini akan bernuansa serius, lantaran ia tak ingin pertarungan Godzilla dan Kong dianggap remeh. Selain itu, Wingard juga ingin pertarungan Godzilla dan Kong tak berakhir menggantung, karena ia berniat menentukan pemenang duel ini secara gamblang. FYI, Godzilla Vs. Kong tadinya akan dirilis 22 Mei 2020.

Di luar perubahan tanggal main Annabelle 3 dan Godzilla vs. Kong, Warner Bros. juga memastikan Space Jam 2 akan dirilis 16 Juli 2021. Film basket yang turut menampilkan karakter Looney Tunes ini disutradarai Terence Nance (Random Acts of Flyness) dan dibintangi superstar NBA, LeBron James.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Serial Adaptasi Game ‘HALO’ akan Digarap Sutradara ‘Robin Hood’

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Serial Adaptasi Game ‘HALO’ akan Digarap Sutradara ‘Robin Hood’
link : Serial Adaptasi Game ‘HALO’ akan Digarap Sutradara ‘Robin Hood’

Baca juga


February 2019

Serial adaptasi game populer ‘HALO’ akhirnya menemui titik terang, setelah sekian lama terjebak dalam development hell sejak 2013.

Serial adaptasi game populer HALO akhirnya menemui titik terang, setelah sekian lama terjebak dalam development hell sejak 2013. Kemajuan ini terwujud menyusul hadirnya Otto Bathurst sebagai sutradara untuk pilot dan beberapa episode selanjutnya dari serial produksi Showtime.

Sebagai informasi, serial HALO sebelumnya sempat merekrut sutradara Rupert Wyatt, yang dikenal lewat Rise of the Planet of the Apes. Sayangnya, Wyatt justru memilih hengkang pada Desember 2018, dan kini Showtime menunjuk Otto sebagai penggantinya. Otto sendiri baru saja menggarap film layar lebar Robin Hood, yang membawa sentuhan modern pada legenda asal Inggris. Otto juga kerap menangani beberapa serial seperti Black Mirror, Peaky Blinders dan Criminal Justice. Alhasil, Otto agaknya sudah cukup berpengalaman dalam membidani proyek skala TV.

HALO sendiri mengisahkan perang antara pasukan prajurit super melawan bangsa alien yang bernama Covenant. Bagian menariknya, di tengah kemelut ini, ada sekelompok alien berjuluk The Flood yang lebih berbahaya, karena mereka mampu mengubah manusia dan alien menjadi makhluk menyerupai zombie. Adapun karakter utama di game ini adalah Master Chief, seorang prajurit yang berjuang untuk menyelamatkan galaksi. Berbekal kualitasnya yang ciamik, game action sci-fi buatan Bungie ini pun sukses menjadi franchise yang menelurkan beberapa seri.

Dalam memproduksi serial live-action HALO, Showtime siap berkolaborasi dengan 343 Industries (developer game HALO saat ini) dan Amblin Entertainment Television (studio besutan Steven Spielberg). Dengan proses syuting yang akan bergulir tahun ini, HALO diketahui akan berjumlah sembilan episode, dan belum ada kepastian kapan serial ini akan tayang di Showtime.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Serial adaptasi game populer ‘HALO’ akhirnya menemui titik terang, setelah sekian lama terjebak dalam development hell sejak 2013.

Serial adaptasi game populer HALO akhirnya menemui titik terang, setelah sekian lama terjebak dalam development hell sejak 2013. Kemajuan ini terwujud menyusul hadirnya Otto Bathurst sebagai sutradara untuk pilot dan beberapa episode selanjutnya dari serial produksi Showtime.

Sebagai informasi, serial HALO sebelumnya sempat merekrut sutradara Rupert Wyatt, yang dikenal lewat Rise of the Planet of the Apes. Sayangnya, Wyatt justru memilih hengkang pada Desember 2018, dan kini Showtime menunjuk Otto sebagai penggantinya. Otto sendiri baru saja menggarap film layar lebar Robin Hood, yang membawa sentuhan modern pada legenda asal Inggris. Otto juga kerap menangani beberapa serial seperti Black Mirror, Peaky Blinders dan Criminal Justice. Alhasil, Otto agaknya sudah cukup berpengalaman dalam membidani proyek skala TV.

HALO sendiri mengisahkan perang antara pasukan prajurit super melawan bangsa alien yang bernama Covenant. Bagian menariknya, di tengah kemelut ini, ada sekelompok alien berjuluk The Flood yang lebih berbahaya, karena mereka mampu mengubah manusia dan alien menjadi makhluk menyerupai zombie. Adapun karakter utama di game ini adalah Master Chief, seorang prajurit yang berjuang untuk menyelamatkan galaksi. Berbekal kualitasnya yang ciamik, game action sci-fi buatan Bungie ini pun sukses menjadi franchise yang menelurkan beberapa seri.

Dalam memproduksi serial live-action HALO, Showtime siap berkolaborasi dengan 343 Industries (developer game HALO saat ini) dan Amblin Entertainment Television (studio besutan Steven Spielberg). Dengan proses syuting yang akan bergulir tahun ini, HALO diketahui akan berjumlah sembilan episode, dan belum ada kepastian kapan serial ini akan tayang di Showtime.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Chris Hemsworth akan Bintangi Biopik Pegulat Hulk Hogan

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Chris Hemsworth akan Bintangi Biopik Pegulat Hulk Hogan
link : Chris Hemsworth akan Bintangi Biopik Pegulat Hulk Hogan

Baca juga


February 2019

Aktor Thor siap menjadi Hulk Hogan dalam film biopik sang pegulat kawakan yang diproduksi oleh Netflix.

Setelah sempat memerankan pembalap F1 legendaris James Hunt di Rush, Chris Hemsworth kembali dipercaya menghidupkan figur ternama lain yang tak kalah fenomenal. Kali ini aktor Thor siap menjadi Hulk Hogan dalam film biopik sang pegulat kawakan yang diproduksi oleh Netflix. Film ini sendiri disutradarai Todd Phillips dan ditulis Scott Silver, yang sebelumnya terlibat di film asal-usul Joker.

Bernama asli Terry Gene Bollea, Hogan diketahui memulai karir gulatnya di Florida pada akhir tahun 70-an. Saat bergabung dengan WWF (yang kini berganti nama menjadi WWE), Hogan seringkali berduel melawan Andre the Giant yang memegang peran villain. Nama Hogan pun semakin naik daun sejak ia ditunjuk Vince McMahon (pemilik WWF) sebagai hero sekaligus ikon dari acara gulat tersebut.

Menginjak akhir tahun 80-an, Hogan menjelma menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia, dan wajahnya kerap menghiasi sampul majalah, acara talk-show hingga kartun. Ketenaran Hogan pun sampai membuat ia terjun ke dunia film, dan lebih dari itu, Hogan juga terlibat sebagai pengisi suara di sejumlah video game. Sayangnya, beberapa tahun terakhir popularitas Hogan mulai meredup setelah ia terseret skandal perselingkuhan dan melontarkan pernyataan berbau rasis.

Alih-alih sisi kontroversial Hogan, biopik nanti kabarnya akan menyoroti perjalanannya untuk menjadi pegulat sukses. THR juga melansir, biopik ini akan menceritakan asal-muasal Hulkster dan Hulkamania. Untuk saat ini Netflix belum memastikan jadwal syuting dan rilis biopik Hulk Hogan.

Hemsworth sendiri dalam waktu dekat akan kembali sebagai Thor di Avengers: Endgame (26 April), dan selanjutnya ia akan tampil di Men in Black: International (14 Juni). Sedangkan untuk Phillips, ia tengah mempersiapkan film Joker yang akan dirilis 4 Oktober.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Aktor Thor siap menjadi Hulk Hogan dalam film biopik sang pegulat kawakan yang diproduksi oleh Netflix.

Setelah sempat memerankan pembalap F1 legendaris James Hunt di Rush, Chris Hemsworth kembali dipercaya menghidupkan figur ternama lain yang tak kalah fenomenal. Kali ini aktor Thor siap menjadi Hulk Hogan dalam film biopik sang pegulat kawakan yang diproduksi oleh Netflix. Film ini sendiri disutradarai Todd Phillips dan ditulis Scott Silver, yang sebelumnya terlibat di film asal-usul Joker.

Bernama asli Terry Gene Bollea, Hogan diketahui memulai karir gulatnya di Florida pada akhir tahun 70-an. Saat bergabung dengan WWF (yang kini berganti nama menjadi WWE), Hogan seringkali berduel melawan Andre the Giant yang memegang peran villain. Nama Hogan pun semakin naik daun sejak ia ditunjuk Vince McMahon (pemilik WWF) sebagai hero sekaligus ikon dari acara gulat tersebut.

Menginjak akhir tahun 80-an, Hogan menjelma menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia, dan wajahnya kerap menghiasi sampul majalah, acara talk-show hingga kartun. Ketenaran Hogan pun sampai membuat ia terjun ke dunia film, dan lebih dari itu, Hogan juga terlibat sebagai pengisi suara di sejumlah video game. Sayangnya, beberapa tahun terakhir popularitas Hogan mulai meredup setelah ia terseret skandal perselingkuhan dan melontarkan pernyataan berbau rasis.

Alih-alih sisi kontroversial Hogan, biopik nanti kabarnya akan menyoroti perjalanannya untuk menjadi pegulat sukses. THR juga melansir, biopik ini akan menceritakan asal-muasal Hulkster dan Hulkamania. Untuk saat ini Netflix belum memastikan jadwal syuting dan rilis biopik Hulk Hogan.

Hemsworth sendiri dalam waktu dekat akan kembali sebagai Thor di Avengers: Endgame (26 April), dan selanjutnya ia akan tampil di Men in Black: International (14 Juni). Sedangkan untuk Phillips, ia tengah mempersiapkan film Joker yang akan dirilis 4 Oktober.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Wednesday, February 20, 2019

Michael B. Jordan akan Jadi Hitman Sangar di ‘The Silver Bear’

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Michael B. Jordan akan Jadi Hitman Sangar di ‘The Silver Bear’
link : Michael B. Jordan akan Jadi Hitman Sangar di ‘The Silver Bear’

Baca juga


February 2019

Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di ‘Creed’ dan juga ‘Black Panther’, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk ‘The Silver Bear’.

Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di Creed dan juga Black Panther, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk The Silver Bear.

Dalam The Silver Bear nanti, Jordan didapuk sebagai Columbus, seorang pembunuh bayaran yang paling ditakuti dan disegani di dunia kriminal bawah tanah. Bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis skrip adalah Gerard McMurray, yang sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Jordan di Fruitvale Station. Di luar itu, McMurray sendiri dikenal lewat film thriller The First Purge dan Burning Sands.

Seperti yang dilansir Collider, McMurray menyebut The Silver Bear adalah proyek film action yang sangat menarik dari Lionsgate. Dengan akting solid Jordan, sang sutradara yakin pemainnya akan menghidupkan sosok Columbus dengan mengesankan. McMurray pun juga menjanjikan, ia punya visi unik dalam mempresentasikan kisah kejar-kejaran yang menyoroti hitman paling berbahaya dan ditakuti.

Untuk diketahui, The Silver Bear diadaptasi dari novel berseri karya Derek Haas yang menjadi bestseller. Belum diketahui kapan The Silver Bear akan mulai syuting, mengingat untuk saat ini filmnya juga belum mendapatkan tanggal rilis.

Sementara itu, di tahun ini Lionsgate menyiapkan dua film action yang cukup diantisipasi, yaitu Hellboy reboot untuk 12 April dan John Wick 3 untuk 16 Mei. Tak berhenti sampai disitu, studio juga siap mengeluarkan film lain yang patut ditonton pada 27 November, Knives Out. Film tentang misteri pembunuhan ini disutradarai sineas bertalenta Rian Johnson, yang menuai kontroversi karena visi beraninya dalam membesut Star Wars: The Last Jedi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di ‘Creed’ dan juga ‘Black Panther’, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk ‘The Silver Bear’.

Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di Creed dan juga Black Panther, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk The Silver Bear.

Dalam The Silver Bear nanti, Jordan didapuk sebagai Columbus, seorang pembunuh bayaran yang paling ditakuti dan disegani di dunia kriminal bawah tanah. Bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis skrip adalah Gerard McMurray, yang sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Jordan di Fruitvale Station. Di luar itu, McMurray sendiri dikenal lewat film thriller The First Purge dan Burning Sands.

Seperti yang dilansir Collider, McMurray menyebut The Silver Bear adalah proyek film action yang sangat menarik dari Lionsgate. Dengan akting solid Jordan, sang sutradara yakin pemainnya akan menghidupkan sosok Columbus dengan mengesankan. McMurray pun juga menjanjikan, ia punya visi unik dalam mempresentasikan kisah kejar-kejaran yang menyoroti hitman paling berbahaya dan ditakuti.

Untuk diketahui, The Silver Bear diadaptasi dari novel berseri karya Derek Haas yang menjadi bestseller. Belum diketahui kapan The Silver Bear akan mulai syuting, mengingat untuk saat ini filmnya juga belum mendapatkan tanggal rilis.

Sementara itu, di tahun ini Lionsgate menyiapkan dua film action yang cukup diantisipasi, yaitu Hellboy reboot untuk 12 April dan John Wick 3 untuk 16 Mei. Tak berhenti sampai disitu, studio juga siap mengeluarkan film lain yang patut ditonton pada 27 November, Knives Out. Film tentang misteri pembunuhan ini disutradarai sineas bertalenta Rian Johnson, yang menuai kontroversi karena visi beraninya dalam membesut Star Wars: The Last Jedi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Review Film: 'Dragon Ball Super: Broly' (2019)

February 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul February 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Aksi, Artikel Animasi, Artikel Fantasi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Dragon Ball Super: Broly' (2019)
link : Review Film: 'Dragon Ball Super: Broly' (2019)

Baca juga


February 2019

Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.

“There's no way I can stay at the same level, I'm at right now! I think I'd be all fired up!”
— Son Goku
Rating UP:
Dragon Ball Super: Broly menegur saya soal review (cenderung) negatif yang saya berikan buat Dragon Ball Z: Resurrection 'F'. Film ini mengingatkan saya kembali akan hakikat Dragon Ball. Manga karya Akira Toriyama tersebut dibuat untuk target yang sangat spesifik, dan film ini sendiri setia dengan hal itu. Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.


Manga Dragon Ball barangkali adalah manga shonen pertama yang punya kesuksesan spektakuler secara global. Namun yang lebih penting, Dragon Ball adalah bapaknya semua shonen yang kita jumpai sekarang. Kalau dirunut secara silsilah, Dragon Ball agaknya berada di posisi paling atas. Ia mempelopori semua karakteristik standar yang kita lihat di semua shonen: power-up dan pertarungan epik. Demi menghormati tradisi agar tetap lestari, semua isi Dragon Ball Super: Broly adalah soal itu.

Ingat bagaimana mayoritas karakternya bisa menambah kekuatan di berbagai tingkat Super Saiya, dimana mereka mengalami perubahan rambut mulai dari kuning, merah sampai biru? Saking banyak dan sudah sedemikian tingginya mode power-up terbaru, rasanya sudah tak ada yang lebih kuat daripada itu. Siapa sangka, film ini masih punya satu lagi.

Agar mode terkuat ini bisa keluar, tentu harus dipancing oleh musuh terkuat juga. Namanya Broly. Penggemar lama pasti kenal, karena ia pernah muncul dalam film ke-11, Dragon Ball Z: Broly - The Legendary Super Saiyan. Kisahnya relatif tak berhubungan langsung dengan Goku dkk, tapi berkat latar belakang yang dipermak langsung oleh Toriyama, Broly sekarang berada dalam kontinuitas cerita utama Dragon Ball.

Dengan ini, Toriyama juga berhasil menciptakan karakter paling keren dalam sejarah Dragon Ball. Broly adalah karakter superkuat (bahkan kekuatan mentahnya saja bisa melibas Goku dan Vegeta sekaligus) yang simpatik. Ia tak suka pamer kekuatan, apalagi bertarung *uhuk Goku dkk*. Alasannya duel semata-mata karena manipulasi dari ayahnya, Paragus, dan si jahat Frieza.

Awal mulanya adalah saat planet Saiya dijajah oleh Frieza. Frieza yang terancam oleh keberadaan manusia Saiya, memutuskan untuk menghancurkan planet tersebut beserta isinya. Goku dan Vegeta berhasil diselamatkan dengan dikirim ke bumi. Tapi sebelum itu, Broly bayi dan ayahnya sudah dikirim duluan ke planet terisolir bernama Vampa. Disana, Broly tumbuh menjadi manusia Saiya yang sangat tangguh. Sampai kemudian, Frieza menemukannya lalu mengutusnya ke bumi untuk duel melawan Goku.

Kehadiran Broly membawa kehancuran yang tak terbayangkan. Pertarungan antara tiga karakter superkuat ini (empat jika dihitung dengan Frieza yang nimbrung sebentar) cukup untuk memporak-porandakan bumi. Mereka adalah agen destruksi yang mampu mengubah antartika menjadi gunung berapi. Duel yang bahkan menembus dimensi. Saya sampai penasaran kenapa kok bumi gak kiamat-kiamat juga.

Saya tak akan merahasiakan jurus pamungkas dalam film ini. Sebab, pasti itu yang paling anda tunggu bukan? Lagipula, membicarakannya tentu tak sedahsyat menyaksikannya sendiri. Jurus tersebut adalah sesuatu bernama Gogeta, fusion antara Goku dan Vegeta. Nah, penggemar lama pasti sudah tahu bahwa ini bukan pertama kalinya Gogeta muncul dalam saga Dragon Ball. Namun di film ini lah Toriyama akhirnya menempatkan Gogeta dalam kronologi resminya. Penampilannya sendiri diperlakukan sebagai pencapaian evolusi terkuat.

Saya tak perlu membeberkan akhir ceritanya karena anda pasti sudah tahu. Dragon Ball sepertinya memang tak punya cerita yang bisa diceritakan lagi. Jadi, yang kita dapatkan adalah fanservice belaka. Latar belakang yang sedikit merestrukturisasi mitologi Dragon Ball disini membuat film ini mudah dipahami oleh penonton yang bahkan cuma menyelesaikan satu semester jurusan Ilmu Perdragonballan. Separuh sisanya adalah hajar menghajar dengan energi tingkat tinggi. Buat saya, kalau ini terlalu lama juga jadi terasa sedikit melelahkan. Saya butuh sedikit drama.

*nyalain Liga Dangdut Indonesia* ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Dragon Ball Super: Broly

100 menit
Remaja
Tatsuya Nagamine
Akira Toriyama
Toei Animation
Norihito Sumitomo

Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.

“There's no way I can stay at the same level, I'm at right now! I think I'd be all fired up!”
— Son Goku
Rating UP:
Dragon Ball Super: Broly menegur saya soal review (cenderung) negatif yang saya berikan buat Dragon Ball Z: Resurrection 'F'. Film ini mengingatkan saya kembali akan hakikat Dragon Ball. Manga karya Akira Toriyama tersebut dibuat untuk target yang sangat spesifik, dan film ini sendiri setia dengan hal itu. Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.


Manga Dragon Ball barangkali adalah manga shonen pertama yang punya kesuksesan spektakuler secara global. Namun yang lebih penting, Dragon Ball adalah bapaknya semua shonen yang kita jumpai sekarang. Kalau dirunut secara silsilah, Dragon Ball agaknya berada di posisi paling atas. Ia mempelopori semua karakteristik standar yang kita lihat di semua shonen: power-up dan pertarungan epik. Demi menghormati tradisi agar tetap lestari, semua isi Dragon Ball Super: Broly adalah soal itu.

Ingat bagaimana mayoritas karakternya bisa menambah kekuatan di berbagai tingkat Super Saiya, dimana mereka mengalami perubahan rambut mulai dari kuning, merah sampai biru? Saking banyak dan sudah sedemikian tingginya mode power-up terbaru, rasanya sudah tak ada yang lebih kuat daripada itu. Siapa sangka, film ini masih punya satu lagi.

Agar mode terkuat ini bisa keluar, tentu harus dipancing oleh musuh terkuat juga. Namanya Broly. Penggemar lama pasti kenal, karena ia pernah muncul dalam film ke-11, Dragon Ball Z: Broly - The Legendary Super Saiyan. Kisahnya relatif tak berhubungan langsung dengan Goku dkk, tapi berkat latar belakang yang dipermak langsung oleh Toriyama, Broly sekarang berada dalam kontinuitas cerita utama Dragon Ball.

Dengan ini, Toriyama juga berhasil menciptakan karakter paling keren dalam sejarah Dragon Ball. Broly adalah karakter superkuat (bahkan kekuatan mentahnya saja bisa melibas Goku dan Vegeta sekaligus) yang simpatik. Ia tak suka pamer kekuatan, apalagi bertarung *uhuk Goku dkk*. Alasannya duel semata-mata karena manipulasi dari ayahnya, Paragus, dan si jahat Frieza.

Awal mulanya adalah saat planet Saiya dijajah oleh Frieza. Frieza yang terancam oleh keberadaan manusia Saiya, memutuskan untuk menghancurkan planet tersebut beserta isinya. Goku dan Vegeta berhasil diselamatkan dengan dikirim ke bumi. Tapi sebelum itu, Broly bayi dan ayahnya sudah dikirim duluan ke planet terisolir bernama Vampa. Disana, Broly tumbuh menjadi manusia Saiya yang sangat tangguh. Sampai kemudian, Frieza menemukannya lalu mengutusnya ke bumi untuk duel melawan Goku.

Kehadiran Broly membawa kehancuran yang tak terbayangkan. Pertarungan antara tiga karakter superkuat ini (empat jika dihitung dengan Frieza yang nimbrung sebentar) cukup untuk memporak-porandakan bumi. Mereka adalah agen destruksi yang mampu mengubah antartika menjadi gunung berapi. Duel yang bahkan menembus dimensi. Saya sampai penasaran kenapa kok bumi gak kiamat-kiamat juga.

Saya tak akan merahasiakan jurus pamungkas dalam film ini. Sebab, pasti itu yang paling anda tunggu bukan? Lagipula, membicarakannya tentu tak sedahsyat menyaksikannya sendiri. Jurus tersebut adalah sesuatu bernama Gogeta, fusion antara Goku dan Vegeta. Nah, penggemar lama pasti sudah tahu bahwa ini bukan pertama kalinya Gogeta muncul dalam saga Dragon Ball. Namun di film ini lah Toriyama akhirnya menempatkan Gogeta dalam kronologi resminya. Penampilannya sendiri diperlakukan sebagai pencapaian evolusi terkuat.

Saya tak perlu membeberkan akhir ceritanya karena anda pasti sudah tahu. Dragon Ball sepertinya memang tak punya cerita yang bisa diceritakan lagi. Jadi, yang kita dapatkan adalah fanservice belaka. Latar belakang yang sedikit merestrukturisasi mitologi Dragon Ball disini membuat film ini mudah dipahami oleh penonton yang bahkan cuma menyelesaikan satu semester jurusan Ilmu Perdragonballan. Separuh sisanya adalah hajar menghajar dengan energi tingkat tinggi. Buat saya, kalau ini terlalu lama juga jadi terasa sedikit melelahkan. Saya butuh sedikit drama.

*nyalain Liga Dangdut Indonesia* ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Dragon Ball Super: Broly

100 menit
Remaja
Tatsuya Nagamine
Akira Toriyama
Toei Animation
Norihito Sumitomo