Thursday, January 31, 2019

Film Stephen King ‘Doctor Sleep’ akan Dirilis Lebih Cepat

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film Stephen King ‘Doctor Sleep’ akan Dirilis Lebih Cepat
link : Film Stephen King ‘Doctor Sleep’ akan Dirilis Lebih Cepat

Baca juga


January 2019

Penantian fans Stephen King akan film adaptasi ‘Doctor Sleep’ dipastikan berlangsung lebih cepat. Pasalnya, Warner Bros. belum lama ini memajukan tanggal rilis sekuel ‘The Shining’.

Penantian fans Stephen King akan film adaptasi Doctor Sleep dipastikan berlangsung lebih cepat. Pasalnya, Warner Bros. belum lama ini memajukan tanggal rilis sekuel The Shining dari yang sebelumnya 24 Januari 2020, kini menjadi 8 November 2019.

Seolah ingin memastikan sekuel ini bisa sesolid film pertama yang digarap sineas legendaris Stanley Kubrick, studio pun memercayakan tongkat sutradara kepada Mike Flanagan, yang dikenal sebagai sineas horror bertalenta. Doctor Sleep diketahui telah merampungkan proses syutingnya sejak Desember 2018, dengan melibatkan beberapa akor/aktris ternama seperti Ewan McGregor, Rebecca Ferguson dan Jacob Tremblay.

Diadaptasi dari novel King berjudul sama yang terbit pada 2013 silam, film Doctor Sleep nantinya mengisahkan Danny Torrance – anak dari karakter utama The Shining – yang kini sudah menjadi pria dewasa. Bertahun-tahun setelah ia mengalami peristiwa mengerikan di film pertama, dalam sekuel ini Danny masih merasakan trauma masa lalu yang membuat dirinya jadi pecandu alkohol. Kehidupan Danny pun kembali terguncang setelah bertemu seorang gadis kecil yang punya kekuatan pikiran seperti dirinya. Pertemuan tak terduga ini akhirnya menghadapkan mereka pada sebuah sekte aneh yang mencari orang-orang berkemampuan seperti Danny.

Selain menjadi sutradara, Flanagan juga turut menulis skrip. Adapun Doctor Sleep jadi film adaptasi novel King kedua yang dibesut Flanagan, setelah Gerald's Game (2017) yang dinobatkan sebagai salah satu film adaptasi novel King terbaik. Sebelum itu, Flanagan konsisten menghadirkan film horror bagus seperti Oculus, Hush, Before I Wake dan Ouija: Origin of Evil. Dan belakangan Flanagan baru saja mengeluarkan The Haunting of Hill House, dimana serial horror Netflix ini sukses menuai respon positif.

Rencananya Doctor Sleep akan dirilis 8 November 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Penantian fans Stephen King akan film adaptasi ‘Doctor Sleep’ dipastikan berlangsung lebih cepat. Pasalnya, Warner Bros. belum lama ini memajukan tanggal rilis sekuel ‘The Shining’.

Penantian fans Stephen King akan film adaptasi Doctor Sleep dipastikan berlangsung lebih cepat. Pasalnya, Warner Bros. belum lama ini memajukan tanggal rilis sekuel The Shining dari yang sebelumnya 24 Januari 2020, kini menjadi 8 November 2019.

Seolah ingin memastikan sekuel ini bisa sesolid film pertama yang digarap sineas legendaris Stanley Kubrick, studio pun memercayakan tongkat sutradara kepada Mike Flanagan, yang dikenal sebagai sineas horror bertalenta. Doctor Sleep diketahui telah merampungkan proses syutingnya sejak Desember 2018, dengan melibatkan beberapa akor/aktris ternama seperti Ewan McGregor, Rebecca Ferguson dan Jacob Tremblay.

Diadaptasi dari novel King berjudul sama yang terbit pada 2013 silam, film Doctor Sleep nantinya mengisahkan Danny Torrance – anak dari karakter utama The Shining – yang kini sudah menjadi pria dewasa. Bertahun-tahun setelah ia mengalami peristiwa mengerikan di film pertama, dalam sekuel ini Danny masih merasakan trauma masa lalu yang membuat dirinya jadi pecandu alkohol. Kehidupan Danny pun kembali terguncang setelah bertemu seorang gadis kecil yang punya kekuatan pikiran seperti dirinya. Pertemuan tak terduga ini akhirnya menghadapkan mereka pada sebuah sekte aneh yang mencari orang-orang berkemampuan seperti Danny.

Selain menjadi sutradara, Flanagan juga turut menulis skrip. Adapun Doctor Sleep jadi film adaptasi novel King kedua yang dibesut Flanagan, setelah Gerald's Game (2017) yang dinobatkan sebagai salah satu film adaptasi novel King terbaik. Sebelum itu, Flanagan konsisten menghadirkan film horror bagus seperti Oculus, Hush, Before I Wake dan Ouija: Origin of Evil. Dan belakangan Flanagan baru saja mengeluarkan The Haunting of Hill House, dimana serial horror Netflix ini sukses menuai respon positif.

Rencananya Doctor Sleep akan dirilis 8 November 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

‘Suicide Squad 2’ akan Jadi Reboot, Usung Pemain & Karakter Baru

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘Suicide Squad 2’ akan Jadi Reboot, Usung Pemain & Karakter Baru
link : ‘Suicide Squad 2’ akan Jadi Reboot, Usung Pemain & Karakter Baru

Baca juga


January 2019

Menyusul bergabungnya James Gunn sebagai penulis skrip, ‘Suicide Squad 2’ disebut akan menempuh arah baru, yang membuatnya berbeda dari film sebelumnya.

Menyusul bergabungnya James Gunn sebagai penulis skrip, Suicide Squad 2 disebut akan menempuh arah baru, yang membuatnya berbeda dari film sebelumnya. Perubahan sekuel ini pun agaknya sudah mulai terlihat jika merujuk pada kabar terbaru yang dilansir THR.

Berdasarkan informasi yang mengemuka, sembari menyelesaikan naskah Suicide Squad 2, Gunn kini bernegosiasi dengan Warner Bros. untuk menjadi sutradara filmnya. Jika Gunn sepakat, maka film ini pun akan dirombak sesuai dengan visi Gunn. Dikatakan eks sutradara Guardians of the Galaxy Vol. 3 ini akan mengubah Suicide Squad 2 dengan menyertakan karakter dan pemain yang hampir semuanya baru.

Tak hanya itu, film tim antihero ini juga akan mewakili ciri khas Gunn, yang sebelumnya sempat ia tunjukkan di dua film pertama Guardians. Jika memang demikian, maka Suicide Squad 2 akan jadi film action dengan humor kocak, didukung dengan cerita serta karakter yang memikat. Dengan segala konsep baru ini, Suicide Squad 2 kabarnya bukan diposisikan sebagai sekuel sejati, melainkan “relaunch” yang dinilai sebagai reboot halus. Wajar saja kalau studio belum lama ini mengganti judul filmnya menjadi The Suicide Squad.

Gunn sendiri sebelumnya sukses menulis dan menyutradarai dua film Guardians of the Galaxy produksi Marvel. Berkat kemampuannya yang ciamik, Gunn pun kembali dipercaya untuk membesut Guardians 3, dengan jadwal syuting potensial pada 2019. Gunn juga sempat mengakui ia telah menyelesaikan naskah Guardians 3. Sayangnya, disaat segala sesuatunya berjalan mulus, tiba-tiba tweet lama Gunn yang tak senonoh muncul ke permukaan, hingga akhirnya ia dipecat oleh Disney. Meski jajaran pemain Guardians 3 telah melayangkan protes, Disney tetap kukuh dengan keputusannya, dan membuat Gunn dilirik sejumlah studio Hollywood untuk menangani proyek film mereka.

Kini dengan potensi Gunn menjadi sutradara The Suicide Squad, belum ada kejelasan soal keterlibatan pemain dari film pertama. Namun karena Gunn tak berniat mengusung pemain yang seluruhnya baru, ada kemungkinan ia memboyong beberapa pemain penting dari film pertama, semisal Margot Robbie (Harley Quinn), Will Smith (Deadshot) dan Jared Leto (Joker). Sementara untuk anggota baru Suicide Squad yang hendak dibawa Gunn, diduga takkan jauh-jauh dari daftar musuh besar Batman. Karena di komiknya, Suicide Squad merupakan satgas anti teror bentukan pemerintah, yang beranggotakan penjahat yang berhasil dipenjarakan The Dark Knight.

Rencananya The Suicide Squad akan dirilis 6 Agustus 2021.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Menyusul bergabungnya James Gunn sebagai penulis skrip, ‘Suicide Squad 2’ disebut akan menempuh arah baru, yang membuatnya berbeda dari film sebelumnya.

Menyusul bergabungnya James Gunn sebagai penulis skrip, Suicide Squad 2 disebut akan menempuh arah baru, yang membuatnya berbeda dari film sebelumnya. Perubahan sekuel ini pun agaknya sudah mulai terlihat jika merujuk pada kabar terbaru yang dilansir THR.

Berdasarkan informasi yang mengemuka, sembari menyelesaikan naskah Suicide Squad 2, Gunn kini bernegosiasi dengan Warner Bros. untuk menjadi sutradara filmnya. Jika Gunn sepakat, maka film ini pun akan dirombak sesuai dengan visi Gunn. Dikatakan eks sutradara Guardians of the Galaxy Vol. 3 ini akan mengubah Suicide Squad 2 dengan menyertakan karakter dan pemain yang hampir semuanya baru.

Tak hanya itu, film tim antihero ini juga akan mewakili ciri khas Gunn, yang sebelumnya sempat ia tunjukkan di dua film pertama Guardians. Jika memang demikian, maka Suicide Squad 2 akan jadi film action dengan humor kocak, didukung dengan cerita serta karakter yang memikat. Dengan segala konsep baru ini, Suicide Squad 2 kabarnya bukan diposisikan sebagai sekuel sejati, melainkan “relaunch” yang dinilai sebagai reboot halus. Wajar saja kalau studio belum lama ini mengganti judul filmnya menjadi The Suicide Squad.

Gunn sendiri sebelumnya sukses menulis dan menyutradarai dua film Guardians of the Galaxy produksi Marvel. Berkat kemampuannya yang ciamik, Gunn pun kembali dipercaya untuk membesut Guardians 3, dengan jadwal syuting potensial pada 2019. Gunn juga sempat mengakui ia telah menyelesaikan naskah Guardians 3. Sayangnya, disaat segala sesuatunya berjalan mulus, tiba-tiba tweet lama Gunn yang tak senonoh muncul ke permukaan, hingga akhirnya ia dipecat oleh Disney. Meski jajaran pemain Guardians 3 telah melayangkan protes, Disney tetap kukuh dengan keputusannya, dan membuat Gunn dilirik sejumlah studio Hollywood untuk menangani proyek film mereka.

Kini dengan potensi Gunn menjadi sutradara The Suicide Squad, belum ada kejelasan soal keterlibatan pemain dari film pertama. Namun karena Gunn tak berniat mengusung pemain yang seluruhnya baru, ada kemungkinan ia memboyong beberapa pemain penting dari film pertama, semisal Margot Robbie (Harley Quinn), Will Smith (Deadshot) dan Jared Leto (Joker). Sementara untuk anggota baru Suicide Squad yang hendak dibawa Gunn, diduga takkan jauh-jauh dari daftar musuh besar Batman. Karena di komiknya, Suicide Squad merupakan satgas anti teror bentukan pemerintah, yang beranggotakan penjahat yang berhasil dipenjarakan The Dark Knight.

Rencananya The Suicide Squad akan dirilis 6 Agustus 2021.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film Zombie Resmi Jadi Karya Terbaru Zack Snyder

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film Zombie Resmi Jadi Karya Terbaru Zack Snyder
link : Film Zombie Resmi Jadi Karya Terbaru Zack Snyder

Baca juga


January 2019

Setelah sempat hiatus karena tragedi yang menimpa keluarganya, Zack Snyder akhirnya bangkit dan siap comeback dengan film terbarunya yang berpusat pada invasi zombie, ‘Army of the Dead’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Setelah sempat hiatus karena tragedi yang menimpa keluarganya pada 2017 lalu, Zack Snyder akhirnya bangkit dan siap comeback dengan karya terbarunya. Namun alih-alih film superhero atau adaptasi komik yang selama ini jadi ciri khasnya, film teranyar Snyder ini justru berpusat pada zombie dan mengusung judul Army of the Dead. Ini bukan pertama kalinya Snyder membuat film zombie, mengingat di awal karirnya ia telah membesut Dawn of the Dead (2002) yang kemudian membesarkan namanya.

Sekilas mengenai karir Snyder, ia merupakan sutradara di balik dua film adaptasi komik mengesankan, 300 (2006) dan Watchmen (2009). Snyder juga sempat menghadirkan film yang datang dari idenya sendiri, Sucker Punch, namun sayangnya film dengan karakter utama perempuan ini jatuh mengecewakan. Mengetahui potensi Snyder dalam menangani film komik, Warner Bros. pun menunjuknya sebagai sutradara Man of Steel, yang memberikan perspektif baru terhadap kisah Superman. Sayangnya, visi kelam Snyder untuk Superman justru menimbulkan sentimen negatif tersendiri dan membuat sebagian fans meradang.

Kendati demikian, sineas yang jago menciptakan adegan bervisual keren masih dipercaya WB untuk mendalangi Batman v Superman dan Justice League. Namun lantaran duel superhero ikonik gagal memenuhi ekspektasi, Snyder pun semakin banyak dikritik hingga ia diminta mundur dari Justice League. Waktu pun terus berjalan, dan di tengah kesibukannya menggarap film tim superhero DC, Snyder mengundurkan diri lantaran berkabung atas kematian putrinya. Sineas yang sempat jadi arsitek DC Extended Universe ini pun akhirnya memilih Joss Whedon sebagai penggantinya dalam menyutradarai Justice League.

Menurut informasi dari THR, Army of the Dead mengisahkan seorang pria yang membentuk kelompok pembunuh bayaran demi melakukan aksi perampokan beresiko tinggi di tengah invasi zombie yang melanda Las Vegas. Dengan naskah yang ditulis Joby Harold, Army of the Dead awalnya dimotori WB sebelum diambil alih oleh Netflix. Dengan jadwal syuting musim panas 2018 dan budget berkisar $90 juta, Snyder menjanjikan Army of the Dead akan jadi film zombie yang seru, epik dan gila.

Untuk saat ini Army of the Dead belum memiliki tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Setelah sempat hiatus karena tragedi yang menimpa keluarganya, Zack Snyder akhirnya bangkit dan siap comeback dengan film terbarunya yang berpusat pada invasi zombie, ‘Army of the Dead’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Setelah sempat hiatus karena tragedi yang menimpa keluarganya pada 2017 lalu, Zack Snyder akhirnya bangkit dan siap comeback dengan karya terbarunya. Namun alih-alih film superhero atau adaptasi komik yang selama ini jadi ciri khasnya, film teranyar Snyder ini justru berpusat pada zombie dan mengusung judul Army of the Dead. Ini bukan pertama kalinya Snyder membuat film zombie, mengingat di awal karirnya ia telah membesut Dawn of the Dead (2002) yang kemudian membesarkan namanya.

Sekilas mengenai karir Snyder, ia merupakan sutradara di balik dua film adaptasi komik mengesankan, 300 (2006) dan Watchmen (2009). Snyder juga sempat menghadirkan film yang datang dari idenya sendiri, Sucker Punch, namun sayangnya film dengan karakter utama perempuan ini jatuh mengecewakan. Mengetahui potensi Snyder dalam menangani film komik, Warner Bros. pun menunjuknya sebagai sutradara Man of Steel, yang memberikan perspektif baru terhadap kisah Superman. Sayangnya, visi kelam Snyder untuk Superman justru menimbulkan sentimen negatif tersendiri dan membuat sebagian fans meradang.

Kendati demikian, sineas yang jago menciptakan adegan bervisual keren masih dipercaya WB untuk mendalangi Batman v Superman dan Justice League. Namun lantaran duel superhero ikonik gagal memenuhi ekspektasi, Snyder pun semakin banyak dikritik hingga ia diminta mundur dari Justice League. Waktu pun terus berjalan, dan di tengah kesibukannya menggarap film tim superhero DC, Snyder mengundurkan diri lantaran berkabung atas kematian putrinya. Sineas yang sempat jadi arsitek DC Extended Universe ini pun akhirnya memilih Joss Whedon sebagai penggantinya dalam menyutradarai Justice League.

Menurut informasi dari THR, Army of the Dead mengisahkan seorang pria yang membentuk kelompok pembunuh bayaran demi melakukan aksi perampokan beresiko tinggi di tengah invasi zombie yang melanda Las Vegas. Dengan naskah yang ditulis Joby Harold, Army of the Dead awalnya dimotori WB sebelum diambil alih oleh Netflix. Dengan jadwal syuting musim panas 2018 dan budget berkisar $90 juta, Snyder menjanjikan Army of the Dead akan jadi film zombie yang seru, epik dan gila.

Untuk saat ini Army of the Dead belum memiliki tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Wednesday, January 30, 2019

Sutradara ‘The Batman’ Ungkap Pendekatan Cerita, Villain, Hingga Jadwal Rilis Potensial

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sutradara ‘The Batman’ Ungkap Pendekatan Cerita, Villain, Hingga Jadwal Rilis Potensial
link : Sutradara ‘The Batman’ Ungkap Pendekatan Cerita, Villain, Hingga Jadwal Rilis Potensial

Baca juga


January 2019

Sutradara Matt Reeves membeberkan pendekatan cerita, villain dan jadwal rilis potensial ‘The Batman’, hingga strategi baru Warner Bros. dalam memproduksi film-film superhero DC.

Memulai proses pengembangan The Batman tak lama pasca merilis War for the Planet of the Apes pada 2017, sutradara Matt Reeves akhirnya berbagi banyak detail menarik seputar proyek film DC. Tak tanggung-tanggung, saat diwawancarai THR, Reeves membeberkan pendekatan cerita yang ia gunakan, villain dan jadwal rilis potensial, hingga strategi baru Warner Bros. dalam memproduksi film-film superhero DC.

Dimulai dari cerita, Reeves mengungkapkan harapannya untuk bisa menghadirkan kisah Batman yang tak hanya menegangkan, tapi juga emosional. Untuk mewujudkan visinya itu, Reeves memilih atmosfer ala film noir untuk The Batman, dan nantinya film ini akan lebih menonjolkan skill detektif Batman ketimbang film-film Batman sebelumnya. Konsep Batman sebagai detektif ini diusung Reeves karena di komiknya, sang superhero dijuluki World’s Greatest Detective. Selain itu, konsep detektif ini juga belum pernah jadi elemen utama dalam film-film Batman terdahulu, sehingga keputusan Reeves ini dinilai akan membuat The Batman tampil fresh.

Lebih spesifik lagi, Reeves menyatakan ingin melihat Batman versinya melakukan perjalanan untuk melacak keberadaan penjahat dan mengusut kasus kriminal. Dari cerita seperti ini, Reeves melihat karakter Batman bisa berevolusi seiring berjalannya waktu. Berangkat dari penjelasan Reeves, Batman versinya kemungkinan akan lebih banyak memecahkan teka-teki dan menginterogasi, daripada bertarung dengan segala gadget andalannya.

Lebih dari itu, Reeves mengkonfirmasi The Batman akan menghadirkan Rogues Gallery, sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut deretan penjahat di dunia superhero. Kendati tak mengungkap karakter mana yang tergabung dalam Rogues Gallery, pengakuan Reeves mengisyaratkan di filmnya nanti Batman akan menghadapi beberapa villain sekaligus. Adapun Reeves memastikan proses pencarian pemain akan segera dimulai, namun sayangnya ia belum buka suara apakah Ben Affleck akan kembali sebagai Batman. Yang jelas, saat ini Reeves masih fokus mematangkan skrip, dan memperkirakan The Batman akan dirilis akhir musim semi atau musim panas 2021.

Di luar The Batman, Reeves pun juga berbagi detail lain yang tak kalah menarik, yang menyangkut strategi baru WB untuk DCEU. Diakuinya, sekarang studio berkeyakinan bahwa mereka tak perlu berusaha menyelaraskan atau menghubungkan film-film DCEU. Karena kini prioritas utama WB adalah membuat film bagus berdasarkan karakter DC yang mereka miliki. Dengan demikian, wajar saja bila Reeves mengakui studio sangat supportif dan memberinya banyak waktu dalam meracik cerita The Batman.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sutradara Matt Reeves membeberkan pendekatan cerita, villain dan jadwal rilis potensial ‘The Batman’, hingga strategi baru Warner Bros. dalam memproduksi film-film superhero DC.

Memulai proses pengembangan The Batman tak lama pasca merilis War for the Planet of the Apes pada 2017, sutradara Matt Reeves akhirnya berbagi banyak detail menarik seputar proyek film DC. Tak tanggung-tanggung, saat diwawancarai THR, Reeves membeberkan pendekatan cerita yang ia gunakan, villain dan jadwal rilis potensial, hingga strategi baru Warner Bros. dalam memproduksi film-film superhero DC.

Dimulai dari cerita, Reeves mengungkapkan harapannya untuk bisa menghadirkan kisah Batman yang tak hanya menegangkan, tapi juga emosional. Untuk mewujudkan visinya itu, Reeves memilih atmosfer ala film noir untuk The Batman, dan nantinya film ini akan lebih menonjolkan skill detektif Batman ketimbang film-film Batman sebelumnya. Konsep Batman sebagai detektif ini diusung Reeves karena di komiknya, sang superhero dijuluki World’s Greatest Detective. Selain itu, konsep detektif ini juga belum pernah jadi elemen utama dalam film-film Batman terdahulu, sehingga keputusan Reeves ini dinilai akan membuat The Batman tampil fresh.

Lebih spesifik lagi, Reeves menyatakan ingin melihat Batman versinya melakukan perjalanan untuk melacak keberadaan penjahat dan mengusut kasus kriminal. Dari cerita seperti ini, Reeves melihat karakter Batman bisa berevolusi seiring berjalannya waktu. Berangkat dari penjelasan Reeves, Batman versinya kemungkinan akan lebih banyak memecahkan teka-teki dan menginterogasi, daripada bertarung dengan segala gadget andalannya.

Lebih dari itu, Reeves mengkonfirmasi The Batman akan menghadirkan Rogues Gallery, sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut deretan penjahat di dunia superhero. Kendati tak mengungkap karakter mana yang tergabung dalam Rogues Gallery, pengakuan Reeves mengisyaratkan di filmnya nanti Batman akan menghadapi beberapa villain sekaligus. Adapun Reeves memastikan proses pencarian pemain akan segera dimulai, namun sayangnya ia belum buka suara apakah Ben Affleck akan kembali sebagai Batman. Yang jelas, saat ini Reeves masih fokus mematangkan skrip, dan memperkirakan The Batman akan dirilis akhir musim semi atau musim panas 2021.

Di luar The Batman, Reeves pun juga berbagi detail lain yang tak kalah menarik, yang menyangkut strategi baru WB untuk DCEU. Diakuinya, sekarang studio berkeyakinan bahwa mereka tak perlu berusaha menyelaraskan atau menghubungkan film-film DCEU. Karena kini prioritas utama WB adalah membuat film bagus berdasarkan karakter DC yang mereka miliki. Dengan demikian, wajar saja bila Reeves mengakui studio sangat supportif dan memberinya banyak waktu dalam meracik cerita The Batman.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Box Office: 'Glass' di Puncak, 'Aquaman' Jadi Film Terlaris DC

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Glass' di Puncak, 'Aquaman' Jadi Film Terlaris DC
link : Box Office: 'Glass' di Puncak, 'Aquaman' Jadi Film Terlaris DC

Baca juga


January 2019

'Glass' masih bertahan di puncak. Sementara itu, 'Aquaman' menumbangkan 'The Dark Knight Rises' sebagai film DC terlaris sepanjang masa. Berikut rekap box office minggu ini.

Box office minggu ini relatif sepi. Bukan karena tak ada film baru yang dirilis, melainkan karena film-film baru tersebut rupanya tak begitu mampu untuk bersaing. Hal ini membuat pemuncak box office masih diisi oleh film-film dari minggu lalu.

Di posisi pertama, Glass rupanya bisa mempertahankan tahtanya meski mengalami penurunan performa yang signifikan, 53,2%. Dengan pendapatan $18,9 juta minggu ini, film M Night Shyamalan ini sudah mengumpulkan $73,4 juta hanya dalam dua minggu saja. Meski begitu, performa ini tetap lebih lemah dibanding Split.

Di luar Amerika, Glass mendapat tambahan $23,6 juta dari 55 negara. Kecuali Cina yang masih menunggu jadwal penayangan, Glass sudah dirilis di semua pasar target. Total pendapatan globalnya adalah $162,7 juta, juga lebih lemah dibanding performa minggu kedua Split.

Film yang baru dirilis minggu ini adalah The Kid Who Would Be King. Film fantasi keluarga yang dibuat dengan bujet $59 juta ini mendapat review kritikus dan CinemaScore yang lumayan, "B+". Namun mungkin memang tak begitu mampu menarik perhatian penonton, sehingga debut minggu perdananya hanya $7,2 juta saja.

Film ini juga sudah tayang di 20 negara, dimana ia mendapat sumbangan tambahan sebesar $3,2 juta. Total debut globalnya menjadi $10,4 juta.

The Upside melanjutkan performa solidnya di minggu ketiga, dimana sejauh ini ia sudah meraup $62,8 juta. Mendapat $11,9 juta, film ini hanya mengalami penurunan 20,4% saja. Hasil ini cukup untuk menempatkannya di posisi dua. Tambahan $1,1 juta minggu ini dari 38 negara membuat total pendapatan globalnya menjadi $68,9 juta.

Aquaman juga masih tangguh, hanya turun 28,6% saja dari minggu lalu. Pendapatannya minggu ini adalah $7,3 juta dengan total $316,4 juta. Artinya, ia masih berada di bawah Suicide Squad ($325,6 juta). Namun di luar Amerika, Aquaman membuat ombak besar dengan menjadi film superhero DC terlaris sepanjang masa.

Yup, ia tak hanya mengalahkan Batman v Superman (yang merupakan film DC Extended Universe terlaris), melainkan juga menggulingkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) berkat pendapatan globalnya yang sudah mencapai angka $1,09 miliar. Masih bakal ada tambahan, karena Jepang baru akan menayangkannya awal Februari nanti.

Memasuki minggu ketujuh, Spider-Man: Into the Spider-Verse rupanya masih bisa bertahan di lima besar dengan $6,1 juta. Selama tayang, ia sudah mengumpulkan $169 juta. Hanya dalam sekejap mata, ia bakal melewati rekor Hotel Transylvania 2 yang merupakan film Sony Animation terlaris sepanjang masa. Tambahan $2,8 juta dari 63 negara mengantarkan total pendapatan globalnya menjadi $338,1 juta.

Film Serenity yang dibintangi oleh Matthew McConaughey dan Anne Hathaway mendapat nasib yang naas. Dibantai oleh kritikus sekaligus penonton (CinemaScore "D+"), film ini hanya mampu mencatatkan debut $4,4 juta saja. Angka segitu tak mamu membawanya masuk ke dalam lima besar box office minggu ini.

Sementara itu, Deadpool 2 akhirnya masuk juga ke Cina dalam wujud Once Upon a Deadpool. Barangkali dinilai terlalu vulgar, Merc with a Mouth ternyata bisa menginvasi Cina lewat versi yang lebih aman. Disana, ia mencetak debut sebesar $21,4 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 25 Januari - 27 Januari 2019

1.

Glass
Minggu ini $18,884,440
Total $73,425,575

2.

The Upside
Minggu ini $11,940,352
Total $62,845,198

3.

Aquaman
Minggu ini $7,265,123
Total $316,469,197

4.

The Kid Who Would Be King
Minggu ini $7,173,887
Total $7,173,887

5.

Spider-Man: Into the Spider-Verse
Minggu ini $6,110,126
Total $169,000,242
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Glass' Rapuh, 'Dragon Ball Super' Tangguh ■UP

'Glass' masih bertahan di puncak. Sementara itu, 'Aquaman' menumbangkan 'The Dark Knight Rises' sebagai film DC terlaris sepanjang masa. Berikut rekap box office minggu ini.

Box office minggu ini relatif sepi. Bukan karena tak ada film baru yang dirilis, melainkan karena film-film baru tersebut rupanya tak begitu mampu untuk bersaing. Hal ini membuat pemuncak box office masih diisi oleh film-film dari minggu lalu.

Di posisi pertama, Glass rupanya bisa mempertahankan tahtanya meski mengalami penurunan performa yang signifikan, 53,2%. Dengan pendapatan $18,9 juta minggu ini, film M Night Shyamalan ini sudah mengumpulkan $73,4 juta hanya dalam dua minggu saja. Meski begitu, performa ini tetap lebih lemah dibanding Split.

Di luar Amerika, Glass mendapat tambahan $23,6 juta dari 55 negara. Kecuali Cina yang masih menunggu jadwal penayangan, Glass sudah dirilis di semua pasar target. Total pendapatan globalnya adalah $162,7 juta, juga lebih lemah dibanding performa minggu kedua Split.

Film yang baru dirilis minggu ini adalah The Kid Who Would Be King. Film fantasi keluarga yang dibuat dengan bujet $59 juta ini mendapat review kritikus dan CinemaScore yang lumayan, "B+". Namun mungkin memang tak begitu mampu menarik perhatian penonton, sehingga debut minggu perdananya hanya $7,2 juta saja.

Film ini juga sudah tayang di 20 negara, dimana ia mendapat sumbangan tambahan sebesar $3,2 juta. Total debut globalnya menjadi $10,4 juta.

The Upside melanjutkan performa solidnya di minggu ketiga, dimana sejauh ini ia sudah meraup $62,8 juta. Mendapat $11,9 juta, film ini hanya mengalami penurunan 20,4% saja. Hasil ini cukup untuk menempatkannya di posisi dua. Tambahan $1,1 juta minggu ini dari 38 negara membuat total pendapatan globalnya menjadi $68,9 juta.

Aquaman juga masih tangguh, hanya turun 28,6% saja dari minggu lalu. Pendapatannya minggu ini adalah $7,3 juta dengan total $316,4 juta. Artinya, ia masih berada di bawah Suicide Squad ($325,6 juta). Namun di luar Amerika, Aquaman membuat ombak besar dengan menjadi film superhero DC terlaris sepanjang masa.

Yup, ia tak hanya mengalahkan Batman v Superman (yang merupakan film DC Extended Universe terlaris), melainkan juga menggulingkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) berkat pendapatan globalnya yang sudah mencapai angka $1,09 miliar. Masih bakal ada tambahan, karena Jepang baru akan menayangkannya awal Februari nanti.

Memasuki minggu ketujuh, Spider-Man: Into the Spider-Verse rupanya masih bisa bertahan di lima besar dengan $6,1 juta. Selama tayang, ia sudah mengumpulkan $169 juta. Hanya dalam sekejap mata, ia bakal melewati rekor Hotel Transylvania 2 yang merupakan film Sony Animation terlaris sepanjang masa. Tambahan $2,8 juta dari 63 negara mengantarkan total pendapatan globalnya menjadi $338,1 juta.

Film Serenity yang dibintangi oleh Matthew McConaughey dan Anne Hathaway mendapat nasib yang naas. Dibantai oleh kritikus sekaligus penonton (CinemaScore "D+"), film ini hanya mampu mencatatkan debut $4,4 juta saja. Angka segitu tak mamu membawanya masuk ke dalam lima besar box office minggu ini.

Sementara itu, Deadpool 2 akhirnya masuk juga ke Cina dalam wujud Once Upon a Deadpool. Barangkali dinilai terlalu vulgar, Merc with a Mouth ternyata bisa menginvasi Cina lewat versi yang lebih aman. Disana, ia mencetak debut sebesar $21,4 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 25 Januari - 27 Januari 2019

1.

Glass
Minggu ini $18,884,440
Total $73,425,575

2.

The Upside
Minggu ini $11,940,352
Total $62,845,198

3.

Aquaman
Minggu ini $7,265,123
Total $316,469,197

4.

The Kid Who Would Be King
Minggu ini $7,173,887
Total $7,173,887

5.

Spider-Man: Into the Spider-Verse
Minggu ini $6,110,126
Total $169,000,242
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Glass' Rapuh, 'Dragon Ball Super' Tangguh ■UP

Tuesday, January 29, 2019

Alasan Jake Gyllenhaal Mau Perankan Mysterio di ‘Spider-Man: Far From Home’

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Alasan Jake Gyllenhaal Mau Perankan Mysterio di ‘Spider-Man: Far From Home’
link : Alasan Jake Gyllenhaal Mau Perankan Mysterio di ‘Spider-Man: Far From Home’

Baca juga


January 2019

Jake Gyllenhaal menjelaskan alasannya menerima peran Mysterio di ‘Spider-Man: Far From Home’.

Setelah sekian lama tak bermain di film blockbuster sejak Prince of Persia, Jake Gyllenhaal akhirnya terlibat di film sejenis lewat Spider-Man: Far from Home dengan berperan sebagai Mysterio. Saat ditemui media di sela perhelatan Sundance Film Festival, Jake pun menjelaskan alasannya memerankan karakter yang dikenal sebagai musuh Spider-Man.

Menurut pengakuan Jake, Mysterio adalah karakter yang kompleks, dan hal ini dinilai Jake sangat cocok dengan kemampuan aktingnya, yang selama ini diakui kritikus selalu impresif. Selain menyebut Mysterio karakter yang bagus, Jake juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, ia kerap ditanyai akankah ia membintangi film superhero. Merespon pertanyaan itu, Jake menyatakan bahwa ia selalu mencari film dengan cerita yang mengedepankan pengembangan karakter, karena hal inilah yang jadi alasan utama Jake dalam mengambil peran. Dan akhirnya, Jake merasa Far From Home secara kebetulan memenuhi “syarat” agar ia mau bergabung. “Jadi, saya senang publik menantikan ini (aksinya di Far From Home,”pungkasnya.

Dalam komiknya, meski tak memiliki kekuatan super, Mysterio adalah seorang pesulap, ilusionis dan ahli hipnotis yang sangat handal. Selain itu, villain berkostum unik ini juga mahir meracik ramuan kimia dan memahami teknologi robotik, yang membuatnya jadi salah satu musuh paling berbahaya bagi Spider-Man. Bagaimanapun, status villain Mysterio tampaknya akan punya twist tersendiri di Far From Home. Pasalnya, di trailer filmnya Mysterio justru terlihat menolong Spider-Man (Tom Holland) dalam melawan musuh misterius.

Dalam sekuel Homecoming, Peter Parker dan teman-temannya dikisahkan menghabiskan waktu liburan musim panas mereka di Eropa. Sayangnya, momen menyenangkan ini justru berakhir mengerikan, seiring Peter harus bersedia membantu Nick Fury untuk menguak keberadaan makhluk misterius yang menimbulkan bencana alam dan kehancuran di seantero Benua Biru.

Rencananya Spider-Man: Far From Home akan dirilis 5 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Jake Gyllenhaal menjelaskan alasannya menerima peran Mysterio di ‘Spider-Man: Far From Home’.

Setelah sekian lama tak bermain di film blockbuster sejak Prince of Persia, Jake Gyllenhaal akhirnya terlibat di film sejenis lewat Spider-Man: Far from Home dengan berperan sebagai Mysterio. Saat ditemui media di sela perhelatan Sundance Film Festival, Jake pun menjelaskan alasannya memerankan karakter yang dikenal sebagai musuh Spider-Man.

Menurut pengakuan Jake, Mysterio adalah karakter yang kompleks, dan hal ini dinilai Jake sangat cocok dengan kemampuan aktingnya, yang selama ini diakui kritikus selalu impresif. Selain menyebut Mysterio karakter yang bagus, Jake juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, ia kerap ditanyai akankah ia membintangi film superhero. Merespon pertanyaan itu, Jake menyatakan bahwa ia selalu mencari film dengan cerita yang mengedepankan pengembangan karakter, karena hal inilah yang jadi alasan utama Jake dalam mengambil peran. Dan akhirnya, Jake merasa Far From Home secara kebetulan memenuhi “syarat” agar ia mau bergabung. “Jadi, saya senang publik menantikan ini (aksinya di Far From Home,”pungkasnya.

Dalam komiknya, meski tak memiliki kekuatan super, Mysterio adalah seorang pesulap, ilusionis dan ahli hipnotis yang sangat handal. Selain itu, villain berkostum unik ini juga mahir meracik ramuan kimia dan memahami teknologi robotik, yang membuatnya jadi salah satu musuh paling berbahaya bagi Spider-Man. Bagaimanapun, status villain Mysterio tampaknya akan punya twist tersendiri di Far From Home. Pasalnya, di trailer filmnya Mysterio justru terlihat menolong Spider-Man (Tom Holland) dalam melawan musuh misterius.

Dalam sekuel Homecoming, Peter Parker dan teman-temannya dikisahkan menghabiskan waktu liburan musim panas mereka di Eropa. Sayangnya, momen menyenangkan ini justru berakhir mengerikan, seiring Peter harus bersedia membantu Nick Fury untuk menguak keberadaan makhluk misterius yang menimbulkan bencana alam dan kehancuran di seantero Benua Biru.

Rencananya Spider-Man: Far From Home akan dirilis 5 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

‘The Invisible Man’ Rekrut Sutradara ‘Upgrade’, Dark Universe Punya Strategi Baru

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘The Invisible Man’ Rekrut Sutradara ‘Upgrade’, Dark Universe Punya Strategi Baru
link : ‘The Invisible Man’ Rekrut Sutradara ‘Upgrade’, Dark Universe Punya Strategi Baru

Baca juga


January 2019

Sutradara ‘Upgrade’ punya proyek film baru berjudul ‘The Invisible Man’, yang jadi bagian dari semesta film monster klasik Universal.

Debut penyutradaraan Leigh Whannell di Insidious: Chapter 3 mungkin terbilang biasa saja. Namun begitu Whannell membesut film keduanya yang berjudul Upgrade (2018), di luar dugaan kemampuan sineas ini meningkat drastis, dan membuat film sci-fi thriller dengan cerita menyerupai Venom ini banyak diacungi jempol. Kini co-creator franchise Insidious dan Saw punya proyek film baru untuk ia sutradarai berjudul The Invisible Man, dimana ia akan kembali berkolaborasi dengan studio Blumhouse pasca kesuksesan Upgrade.

Untuk diketahui, proyek The Invisible Man sebenarnya adalah bagian dari semesta film monster klasik Universal, yang dinamai Dark Universe. Seperti yang kita ketahui, Dark Universe sempat mengeluarkan seri perdananya, The Mummy, dengan memboyong Tom Cruise sebagai lakon utamanya. Sayangnya, film ini justru berakhir gagal baik dari segi kualitas maupun finansial, hingga akhirnya membuat Universal menangguhkan beberapa proyek Dark Universe yang telah dikembangkan seperti: Bride of Frankenstein, Dracula, The Invisible Man, Creature from the Black Lagoon, The Wolf Man dan Van Helsing.

Kini setelah meninjau ulang strategi mereka, Universal pun memutuskan untuk menggandeng Blumhouse guna memperbaiki Dark Universe. Dengan rekam jejak Blumhouse yang melahirkan banyak film horror/thriller sukses seperti Paranormal Activity, Halloween, Split hingga Get Out, pengaruh studio pimpinan Jason Blum di Dark Universe pun patut dinanti.

Adapun Variety mencatat beberapa poin penting dari kolaborasi Universal dan Blumhouse dalam memperkuat Dark Universe. Disebutkan bahwa film-film monster nanti akan mengakar pada genre horror, tanpa ada pembatasan pada aspek budget, tone bahkan rating. Selain itu, juga tak ada keharusan film-film Dark Universe saling berhubungan. Lebih dari itu, asal-usul dan kisah monster titular juga akan dibuat berbeda agar menarik bagi audiens modern. Universal pun kabarnya juga membebaskan para sutradara untuk membuat film monster sesuai visi mereka kedepannya.

The Invisible Man sendiri merupakan seorang ilmuwan bernama Jack Griffin yang menemukan cara untuk menjadi tak kasat mata, yang mana kemampuan ini menganggu stabilitas mentalnya. Karakter yang lahir dari novel karya H.G. Wells ini pernah diangkat ke layar lebar pada 1933 dan diperankan Claude Rains.

Selain menyutradarai, Whannell nantinya juga akan menulis film The Invisible Man. Sementara Johnny Depp yang sebelumnya diumumkan sebagai pemeran Invisible Man, kabarnya ia takkan bermain di film ini, namun berpotensi tampil di film monster lain. Kendati baru saja merekrut Whannell, belum diketahui pasti kapan The Invisible Man akan diproduksi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sutradara ‘Upgrade’ punya proyek film baru berjudul ‘The Invisible Man’, yang jadi bagian dari semesta film monster klasik Universal.

Debut penyutradaraan Leigh Whannell di Insidious: Chapter 3 mungkin terbilang biasa saja. Namun begitu Whannell membesut film keduanya yang berjudul Upgrade (2018), di luar dugaan kemampuan sineas ini meningkat drastis, dan membuat film sci-fi thriller dengan cerita menyerupai Venom ini banyak diacungi jempol. Kini co-creator franchise Insidious dan Saw punya proyek film baru untuk ia sutradarai berjudul The Invisible Man, dimana ia akan kembali berkolaborasi dengan studio Blumhouse pasca kesuksesan Upgrade.

Untuk diketahui, proyek The Invisible Man sebenarnya adalah bagian dari semesta film monster klasik Universal, yang dinamai Dark Universe. Seperti yang kita ketahui, Dark Universe sempat mengeluarkan seri perdananya, The Mummy, dengan memboyong Tom Cruise sebagai lakon utamanya. Sayangnya, film ini justru berakhir gagal baik dari segi kualitas maupun finansial, hingga akhirnya membuat Universal menangguhkan beberapa proyek Dark Universe yang telah dikembangkan seperti: Bride of Frankenstein, Dracula, The Invisible Man, Creature from the Black Lagoon, The Wolf Man dan Van Helsing.

Kini setelah meninjau ulang strategi mereka, Universal pun memutuskan untuk menggandeng Blumhouse guna memperbaiki Dark Universe. Dengan rekam jejak Blumhouse yang melahirkan banyak film horror/thriller sukses seperti Paranormal Activity, Halloween, Split hingga Get Out, pengaruh studio pimpinan Jason Blum di Dark Universe pun patut dinanti.

Adapun Variety mencatat beberapa poin penting dari kolaborasi Universal dan Blumhouse dalam memperkuat Dark Universe. Disebutkan bahwa film-film monster nanti akan mengakar pada genre horror, tanpa ada pembatasan pada aspek budget, tone bahkan rating. Selain itu, juga tak ada keharusan film-film Dark Universe saling berhubungan. Lebih dari itu, asal-usul dan kisah monster titular juga akan dibuat berbeda agar menarik bagi audiens modern. Universal pun kabarnya juga membebaskan para sutradara untuk membuat film monster sesuai visi mereka kedepannya.

The Invisible Man sendiri merupakan seorang ilmuwan bernama Jack Griffin yang menemukan cara untuk menjadi tak kasat mata, yang mana kemampuan ini menganggu stabilitas mentalnya. Karakter yang lahir dari novel karya H.G. Wells ini pernah diangkat ke layar lebar pada 1933 dan diperankan Claude Rains.

Selain menyutradarai, Whannell nantinya juga akan menulis film The Invisible Man. Sementara Johnny Depp yang sebelumnya diumumkan sebagai pemeran Invisible Man, kabarnya ia takkan bermain di film ini, namun berpotensi tampil di film monster lain. Kendati baru saja merekrut Whannell, belum diketahui pasti kapan The Invisible Man akan diproduksi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Daftar Nominasi dan Pemenang SAG Awards 2019

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Award, Artikel SAG, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Daftar Nominasi dan Pemenang SAG Awards 2019
link : Daftar Nominasi dan Pemenang SAG Awards 2019

Baca juga


January 2019

'Black Panther' meraih penghargaan tertinggi dalam Screen Actors Guild (SAG) Awards ke-25, sementara piala aktor terbaik menjadi milik Rami Malek dan Glenn Close. Berikut daftar lengkap pemenangnya.

Kalau masih ada keraguan soal keberadaan Black Panther sebagai kontender sahih dalam awards season tahun ini, maka Screen Actors Guild (SAG) Awards 2019 telah menjawabnya kemarin (27/1) di Shrine Auditorium, Los Angeles. Dalam penghargaan untuk mengapresiasi penampilan akting terbaik dalam film dan televisi sepanjang 2018 ini, film superhero Marvel tersebut berhasil memboyong piala tertinggi, yaitu ensembel terbaik yang merupakan Best Picture-nya SAG.

Ia berhasil mengalahkan BlacKkKlansman, Bohemian Rhapsody, Crazy Rich Asians, dan A Star is Born. Lumayan perih buat film terakhir, sebab ia harus pulang dengan tangan hampa meski merupakan film dengan nominasi terbanyak.

Hasil ini menempatkan Black Panther berada di garis depan kontestasi bersama dengan Green Book beberapa waktu lalu memenangkan PGA Awards. Perbedaan selera dari masing-masing guild ini mengindikasikan bahwa tak ada film yang benar-benar menjadi frontrunner mutlak sejauh ini.

SAG Awards boleh dibilang merupakan penghargaan yang paling dekat secara teknis dengan Oscar. Nominasi SAG seringkali beririsan dengan ajang penghargaan film paling tenar tersebut. Lha gimana, dari 2500 anggota SAG, sebagian besarnya juga merupakan anggota Academy.

Sebagai informasi, sejak SAG diselenggarakan di tahun 1995, hanya dua kali saja pemenang Best Picture Oscar yang tak masuk nominasi SAG Awards sebelumnya. Yang pertama adalah Braveheart-nya Mel Gibson. Perusak tradisi berikutnya adalah The Shape of Water yang mengalahkan pemenang Ensemble SAG, Three Billboards Outside Ebbings Missouri dalam perebutan Best Picture Oscar tahun lalu.

Di kategori penghargaan individu, Rami Malek menjadi aktor terbaik berkat perannya sebagai Freddie Mercury dalam Bohemian Rhapsody. Sedangkan Glenn Close semakin memuluskan jalannya untuk menjadi aktris andalan di tahun ini berkat kemenangannya di SAG ini lewat film The Wife.

Menurut catatan, aktor yang menang di SAG biasanya bakal menang pula di Oscar. Tahun lalu, empat pemenang utama SAG juga berhasil memenangkan kategori masing-masing di Oscar, yaitu Frances McDormand dan Sam Rockwell (Three Billboards), Allison Janey (I, Tonya), serta Gary Oldman (Darkest Hour).

Piala aktor pendukung terbaik dibawa pulang oleh Mahershala Ali berkat film Green Book. Sementara itu, Emily Blunt yang dikalahkan oleh Glenn Close di kategori aktris terbaik, berhasil keluar menjadi aktris pendukung terbaik lewat A Quiet Place. Blunt sayangnya tak menjadi nominee di kategori yang sama dalam Oscar tahun ini.

Di departemen televisi, The Marvelous Mrs Maisel mendominasi dengan membawa pulang 3 piala, yaitu komedi terbaik, aktris terbaik untuk Rachel Brosnahan, serta aktor terbaik untuk Tony Shalhoub.

This is Us menjadi film terbaik untuk kategori drama, sementara prediket aktor dan aktris drama terbaik masing-masing menjadi milik Jason Bateman lewat Ozark dan Sandra Oh lewat Killing Eve.

Berikut daftar lengkap pemenang SAG Awards ke-25. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

FILM

Outstanding Performance by a Male Actor in a Leading Role

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson Maine
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga
John David Washington – BlacKkKlansman sebagai Ron Stallworth


Outstanding Performance by a Female Actor in a Leading Role

Emily Blunt – Mary Poppins Returns sebagai Mary Poppins
Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Queen Anne
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Outstanding Performance by a Male Actor in a Supporting Role

Mahershala Ali – Green Book sebagai Don Shirley
Timoth̩e Chalamet РBeautiful Boy sebagai Nic Sheff
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Flip Zimmerman
Sam Elliott – A Star Is Born sebagai Bobby Maine
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock


Outstanding Performance by a Female Actor in a Supporting Role

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Emily Blunt – A Quiet Place sebagai Evelyn Abbott
Margot Robbie – Mary Queen of Scots sebagai Queen Elizabeth I
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Hill
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture

Black Panther – Angela Bassett, Chadwick Boseman, Sterling K. Brown, Winston Duke, Martin Freeman, Danai Gurira, Michael B. Jordan, Daniel Kaluuya, Lupita Nyong'o, Andy Serkis, Forest Whitaker, and Letitia Wright
BlacKkKlansman – Harry Belafonte, Adam Driver, Topher Grace, Laura Harrier, Corey Hawkins, and John David Washington
Bohemian Rhapsody – Lucy Boynton, Aidan Gillen, Ben Hardy, Tom Hollander, Gwilym Lee, Allen Leech, Rami Malek, Joe Mazzello, and Mike Myers
Crazy Rich Asians – Awkwafina, Gemma Chan, Henry Golding, Ken Jeong, Lisa Lu, Harry Shum Jr., Constance Wu, and Michelle Yeoh
A Star Is Born – Dave Chappelle, Andrew Dice Clay, Bradley Cooper, Sam Elliott, Rafi Gavron, Lady Gaga, and Anthony Ramos


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Motion Picture

Ant-Man and the Wasp
Avengers: Infinity War
The Ballad of Buster Scruggs
Black Panther
Mission: Impossible – Fallout


TELEVISION

Outstanding Performance by a Male Actor in a Miniseries or Television Movie

Antonio Banderas – Genius: Picasso sebagai Pablo Picasso
Darren Criss – The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Andrew Cunanan
Hugh Grant – A Very English Scandal sebagai Jeremy Thorpe
Anthony Hopkins – King Lear sebagai Lear
Bill Pullman – The Sinner sebagai Harry Ambrose


Outstanding Performance by a Female Actor in a Miniseries or Television Movie

Amy Adams – Sharp Objects sebagai Camille Preaker
Patricia Arquette – Escape at Dannemora sebagai Tilly Mitchell
Patricia Clarkson – Sharp Objects sebagai Adora Crellin
Pen̩lope Cruz РThe Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Donatella Versace
Emma Stone – Maniac sebagai Annie Landsberg


Outstanding Performance by a Male Actor in a Drama Series

Jason Bateman – Ozark sebagai Marty Byrde
Sterling K. Brown – This Is Us sebagai Randall Pearson
Joseph Fiennes – The Handmaid's Tale sebagai Commander Fred Waterford
John Krasinski – Tom Clancy's Jack Ryan sebagai Jack Ryan
Bob Odenkirk – Better Call Saul sebagai Jimmy McGill


Outstanding Performance by a Female Actor in a Drama Series

Julia Garner – Ozark sebagai Ruth Langmore
Laura Linney – Ozark sebagai Wendy Byrde
Elisabeth Moss – The Handmaid's Tale sebagai June Osborne / Offred
Sandra Oh – Killing Eve sebagai Eve Polastri
Robin Wright – House of Cards sebagai Claire Underwood


Outstanding Performance by a Male Actor in a Comedy Series

Alan Arkin – The Kominsky Method sebagai Norman Newlander
Michael Douglas – The Kominsky Method sebagai Sandy Kominsky
Bill Hader – Barry sebagai Barry Berkman / Barry Block
Tony Shalhoub – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Abe Weissman
Henry Winkler – Barry sebagai Gene Cousineau


Outstanding Performance by a Female Actor in a Comedy Series

Alex Borstein – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Susie Myerson
Alison Brie – GLOW sebagai Ruth Wilder
Rachel Brosnahan – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Miriam "Midge" Maisel
Jane Fonda – Grace and Frankie sebagai Grace Hanson
Lily Tomlin – Grace and Frankie sebagai Frankie Bergstein


Outstanding Performance by an Ensemble in a Drama Series

The Americans – Anthony Arkin, Scott Cohen, Brandon J. Dirden, Noah Emmerich, Laurie Holden, Margo Martindale, Matthew Rhys, Costa Ronin, Keri Russell, Keidrich Sellati, Miriam Shor, and Holly Taylor
Better Call Saul – Jonathan Banks, Rainer Bock, Ray Campbell, Giancarlo Esposito, Michael Mando, Bob Odenkirk, and Rhea Seehorn
The Handmaid's Tale – Alexis Bledel, Madeline Brewer, Amanda Brugel, Ann Dowd, O. T. Fagbenle, Joseph Fiennes, Nina Kiri, Max Minghella, Elisabeth Moss, Yvonne Strahovski, Sydney Sweeney, and Bahia Watson
Ozark – Jason Bateman, Lisa Emery, Skylar Gaertner, Julia Garner, Darren Goldstein, Jason Butler Harner, Carson Holmes, Sofia Hublitz, Laura Linney, Trevor Long, Janet McTeer, Peter Mullan, Jordana Spiro, Charlie Tahan, Robert Treveiler, and Harris Yulin
This Is Us – Eris Baker, Sterling K. Brown, Niles Fitch, Mackenzie Hancsicsak, Justin Hartley, Faithe Herman, Jon Huertas, Melanie Liburd, Chrissy Metz, Mandy Moore, Lyric Ross, Chris Sullivan, Milo Ventimiglia, Susan Kelechi Watson, and Hannah Zeile


Outstanding Performance by an Ensemble in a Comedy Series

Atlanta – Khris Davis, Donald Glover, Brian Tyree Henry, and Lakeith Stanfield
Barry – Darrell Britt-Gibson, D'Arcy Carden, Andy Carey, Anthony Carrigan, Rightor Doyle, Glenn Fleschler, Alejandro Furth, Sarah Goldberg, Bill Hader, Kirby Howell-Baptiste, Paula Newsome, John Pirruccello, Stephen Root, and Henry Winkler
GLOW – Britt Baron, Shakira Barrera, Alison Brie, Kimmy Gatewood, Betty Gilpin, Rebekka Johnson, Chris Lowell, Sunita Mani, Marc Maron, Kate Nash, Sydelle Noel, Victor Quinaz, Gayle Rankin, Bashir Salahuddin, Kia Stevens, Jackie Tohn, Ellen Wong, and Britney Young
The Kominsky Method – Jenna Lyng Adams, Alan Arkin, Sarah Baker, Casey Thomas Brown, Michael Douglas, Ashleigh LaThrop, Emily Osment, Graham Rogers, Susan Sullivan, Melissa Tang, and Nancy Travis
The Marvelous Mrs. Maisel – Caroline Aaron, Alex Borstein, Rachel Brosnahan, Marin Hinkle, Zachary Levi, Kevin Pollak, Tony Shalhoub, Brian Tarantina, and Michael Zegen


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Television Series

GLOW
Marvel's Daredevil
Tom Clancy's Jack Ryan
The Walking Dead
Westworld


SPECIAL

Life Achievement Award

Alan Alda

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

'Black Panther' meraih penghargaan tertinggi dalam Screen Actors Guild (SAG) Awards ke-25, sementara piala aktor terbaik menjadi milik Rami Malek dan Glenn Close. Berikut daftar lengkap pemenangnya.

Kalau masih ada keraguan soal keberadaan Black Panther sebagai kontender sahih dalam awards season tahun ini, maka Screen Actors Guild (SAG) Awards 2019 telah menjawabnya kemarin (27/1) di Shrine Auditorium, Los Angeles. Dalam penghargaan untuk mengapresiasi penampilan akting terbaik dalam film dan televisi sepanjang 2018 ini, film superhero Marvel tersebut berhasil memboyong piala tertinggi, yaitu ensembel terbaik yang merupakan Best Picture-nya SAG.

Ia berhasil mengalahkan BlacKkKlansman, Bohemian Rhapsody, Crazy Rich Asians, dan A Star is Born. Lumayan perih buat film terakhir, sebab ia harus pulang dengan tangan hampa meski merupakan film dengan nominasi terbanyak.

Hasil ini menempatkan Black Panther berada di garis depan kontestasi bersama dengan Green Book beberapa waktu lalu memenangkan PGA Awards. Perbedaan selera dari masing-masing guild ini mengindikasikan bahwa tak ada film yang benar-benar menjadi frontrunner mutlak sejauh ini.

SAG Awards boleh dibilang merupakan penghargaan yang paling dekat secara teknis dengan Oscar. Nominasi SAG seringkali beririsan dengan ajang penghargaan film paling tenar tersebut. Lha gimana, dari 2500 anggota SAG, sebagian besarnya juga merupakan anggota Academy.

Sebagai informasi, sejak SAG diselenggarakan di tahun 1995, hanya dua kali saja pemenang Best Picture Oscar yang tak masuk nominasi SAG Awards sebelumnya. Yang pertama adalah Braveheart-nya Mel Gibson. Perusak tradisi berikutnya adalah The Shape of Water yang mengalahkan pemenang Ensemble SAG, Three Billboards Outside Ebbings Missouri dalam perebutan Best Picture Oscar tahun lalu.

Di kategori penghargaan individu, Rami Malek menjadi aktor terbaik berkat perannya sebagai Freddie Mercury dalam Bohemian Rhapsody. Sedangkan Glenn Close semakin memuluskan jalannya untuk menjadi aktris andalan di tahun ini berkat kemenangannya di SAG ini lewat film The Wife.

Menurut catatan, aktor yang menang di SAG biasanya bakal menang pula di Oscar. Tahun lalu, empat pemenang utama SAG juga berhasil memenangkan kategori masing-masing di Oscar, yaitu Frances McDormand dan Sam Rockwell (Three Billboards), Allison Janey (I, Tonya), serta Gary Oldman (Darkest Hour).

Piala aktor pendukung terbaik dibawa pulang oleh Mahershala Ali berkat film Green Book. Sementara itu, Emily Blunt yang dikalahkan oleh Glenn Close di kategori aktris terbaik, berhasil keluar menjadi aktris pendukung terbaik lewat A Quiet Place. Blunt sayangnya tak menjadi nominee di kategori yang sama dalam Oscar tahun ini.

Di departemen televisi, The Marvelous Mrs Maisel mendominasi dengan membawa pulang 3 piala, yaitu komedi terbaik, aktris terbaik untuk Rachel Brosnahan, serta aktor terbaik untuk Tony Shalhoub.

This is Us menjadi film terbaik untuk kategori drama, sementara prediket aktor dan aktris drama terbaik masing-masing menjadi milik Jason Bateman lewat Ozark dan Sandra Oh lewat Killing Eve.

Berikut daftar lengkap pemenang SAG Awards ke-25. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

FILM

Outstanding Performance by a Male Actor in a Leading Role

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson Maine
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga
John David Washington – BlacKkKlansman sebagai Ron Stallworth


Outstanding Performance by a Female Actor in a Leading Role

Emily Blunt – Mary Poppins Returns sebagai Mary Poppins
Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Queen Anne
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Outstanding Performance by a Male Actor in a Supporting Role

Mahershala Ali – Green Book sebagai Don Shirley
Timoth̩e Chalamet РBeautiful Boy sebagai Nic Sheff
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Flip Zimmerman
Sam Elliott – A Star Is Born sebagai Bobby Maine
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock


Outstanding Performance by a Female Actor in a Supporting Role

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Emily Blunt – A Quiet Place sebagai Evelyn Abbott
Margot Robbie – Mary Queen of Scots sebagai Queen Elizabeth I
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Hill
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture

Black Panther – Angela Bassett, Chadwick Boseman, Sterling K. Brown, Winston Duke, Martin Freeman, Danai Gurira, Michael B. Jordan, Daniel Kaluuya, Lupita Nyong'o, Andy Serkis, Forest Whitaker, and Letitia Wright
BlacKkKlansman – Harry Belafonte, Adam Driver, Topher Grace, Laura Harrier, Corey Hawkins, and John David Washington
Bohemian Rhapsody – Lucy Boynton, Aidan Gillen, Ben Hardy, Tom Hollander, Gwilym Lee, Allen Leech, Rami Malek, Joe Mazzello, and Mike Myers
Crazy Rich Asians – Awkwafina, Gemma Chan, Henry Golding, Ken Jeong, Lisa Lu, Harry Shum Jr., Constance Wu, and Michelle Yeoh
A Star Is Born – Dave Chappelle, Andrew Dice Clay, Bradley Cooper, Sam Elliott, Rafi Gavron, Lady Gaga, and Anthony Ramos


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Motion Picture

Ant-Man and the Wasp
Avengers: Infinity War
The Ballad of Buster Scruggs
Black Panther
Mission: Impossible – Fallout


TELEVISION

Outstanding Performance by a Male Actor in a Miniseries or Television Movie

Antonio Banderas – Genius: Picasso sebagai Pablo Picasso
Darren Criss – The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Andrew Cunanan
Hugh Grant – A Very English Scandal sebagai Jeremy Thorpe
Anthony Hopkins – King Lear sebagai Lear
Bill Pullman – The Sinner sebagai Harry Ambrose


Outstanding Performance by a Female Actor in a Miniseries or Television Movie

Amy Adams – Sharp Objects sebagai Camille Preaker
Patricia Arquette – Escape at Dannemora sebagai Tilly Mitchell
Patricia Clarkson – Sharp Objects sebagai Adora Crellin
Pen̩lope Cruz РThe Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Donatella Versace
Emma Stone – Maniac sebagai Annie Landsberg


Outstanding Performance by a Male Actor in a Drama Series

Jason Bateman – Ozark sebagai Marty Byrde
Sterling K. Brown – This Is Us sebagai Randall Pearson
Joseph Fiennes – The Handmaid's Tale sebagai Commander Fred Waterford
John Krasinski – Tom Clancy's Jack Ryan sebagai Jack Ryan
Bob Odenkirk – Better Call Saul sebagai Jimmy McGill


Outstanding Performance by a Female Actor in a Drama Series

Julia Garner – Ozark sebagai Ruth Langmore
Laura Linney – Ozark sebagai Wendy Byrde
Elisabeth Moss – The Handmaid's Tale sebagai June Osborne / Offred
Sandra Oh – Killing Eve sebagai Eve Polastri
Robin Wright – House of Cards sebagai Claire Underwood


Outstanding Performance by a Male Actor in a Comedy Series

Alan Arkin – The Kominsky Method sebagai Norman Newlander
Michael Douglas – The Kominsky Method sebagai Sandy Kominsky
Bill Hader – Barry sebagai Barry Berkman / Barry Block
Tony Shalhoub – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Abe Weissman
Henry Winkler – Barry sebagai Gene Cousineau


Outstanding Performance by a Female Actor in a Comedy Series

Alex Borstein – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Susie Myerson
Alison Brie – GLOW sebagai Ruth Wilder
Rachel Brosnahan – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Miriam "Midge" Maisel
Jane Fonda – Grace and Frankie sebagai Grace Hanson
Lily Tomlin – Grace and Frankie sebagai Frankie Bergstein


Outstanding Performance by an Ensemble in a Drama Series

The Americans – Anthony Arkin, Scott Cohen, Brandon J. Dirden, Noah Emmerich, Laurie Holden, Margo Martindale, Matthew Rhys, Costa Ronin, Keri Russell, Keidrich Sellati, Miriam Shor, and Holly Taylor
Better Call Saul – Jonathan Banks, Rainer Bock, Ray Campbell, Giancarlo Esposito, Michael Mando, Bob Odenkirk, and Rhea Seehorn
The Handmaid's Tale – Alexis Bledel, Madeline Brewer, Amanda Brugel, Ann Dowd, O. T. Fagbenle, Joseph Fiennes, Nina Kiri, Max Minghella, Elisabeth Moss, Yvonne Strahovski, Sydney Sweeney, and Bahia Watson
Ozark – Jason Bateman, Lisa Emery, Skylar Gaertner, Julia Garner, Darren Goldstein, Jason Butler Harner, Carson Holmes, Sofia Hublitz, Laura Linney, Trevor Long, Janet McTeer, Peter Mullan, Jordana Spiro, Charlie Tahan, Robert Treveiler, and Harris Yulin
This Is Us – Eris Baker, Sterling K. Brown, Niles Fitch, Mackenzie Hancsicsak, Justin Hartley, Faithe Herman, Jon Huertas, Melanie Liburd, Chrissy Metz, Mandy Moore, Lyric Ross, Chris Sullivan, Milo Ventimiglia, Susan Kelechi Watson, and Hannah Zeile


Outstanding Performance by an Ensemble in a Comedy Series

Atlanta – Khris Davis, Donald Glover, Brian Tyree Henry, and Lakeith Stanfield
Barry – Darrell Britt-Gibson, D'Arcy Carden, Andy Carey, Anthony Carrigan, Rightor Doyle, Glenn Fleschler, Alejandro Furth, Sarah Goldberg, Bill Hader, Kirby Howell-Baptiste, Paula Newsome, John Pirruccello, Stephen Root, and Henry Winkler
GLOW – Britt Baron, Shakira Barrera, Alison Brie, Kimmy Gatewood, Betty Gilpin, Rebekka Johnson, Chris Lowell, Sunita Mani, Marc Maron, Kate Nash, Sydelle Noel, Victor Quinaz, Gayle Rankin, Bashir Salahuddin, Kia Stevens, Jackie Tohn, Ellen Wong, and Britney Young
The Kominsky Method – Jenna Lyng Adams, Alan Arkin, Sarah Baker, Casey Thomas Brown, Michael Douglas, Ashleigh LaThrop, Emily Osment, Graham Rogers, Susan Sullivan, Melissa Tang, and Nancy Travis
The Marvelous Mrs. Maisel – Caroline Aaron, Alex Borstein, Rachel Brosnahan, Marin Hinkle, Zachary Levi, Kevin Pollak, Tony Shalhoub, Brian Tarantina, and Michael Zegen


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Television Series

GLOW
Marvel's Daredevil
Tom Clancy's Jack Ryan
The Walking Dead
Westworld


SPECIAL

Life Achievement Award

Alan Alda

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

Monday, January 28, 2019

Respon James Wan Atas Kesuksesan ‘Aquaman’, Sekuelnya Siap Dibuat

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Respon James Wan Atas Kesuksesan ‘Aquaman’, Sekuelnya Siap Dibuat
link : Respon James Wan Atas Kesuksesan ‘Aquaman’, Sekuelnya Siap Dibuat

Baca juga


January 2019

Di tengah performa menggembirakan ‘Aquaman’, sutradara James Wan yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan film baru DC akhirnya buka suara.

Meneruskan tren positif yang dimulai Wonder Woman, Aquaman sukses menjadi hits terbaru dari DC Extended Universe. Disamping respon positif yang berasal dari kritikus maupun audiens, film superhero bawah laut yang digarap James Wan juga tampil perkasa di box office. Terlebih dengan pendapatannya yang telah mencapai $1,07 miliar per 25 Januari 2019, Aquaman pun diprediksi segera mengalahkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) sebagai film adaptasi komik DC terlaris. Di tengah performa menggembirakan ini, Wan - yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan Aquaman - akhirnya buka suara lewat Twitter.

“Selama bertahun-tahun Aquaman telah menjadi bahan tertawaan yang berhubungan dengan kostum orange. (Kini berkat kesuksesan filmnya) tak ada yang menertawainya lagi. Dan akhir pekan ini, kala King of Atlantis menaklukkan Dark Knight of Gotham City, orange akan menjadi hitam yang baru untuk Warner Bros.,”ujar Wan, dimana ia membuat referensi yang merujuk pada serial populer Orange is the New Black.

Mengacu pada pernyataan Wan, boleh dibilang Aquaman akan menjadi superhero andalan baru yang dimiliki Warner Bros., setelah sekian lama studio ini selalu bergantung pada Batman. “Regenerasi” ini tentu saja berdampak positif bagi semesta DC, agar kedepannya film-film DC semakin bervariasi dan tak melulu soal Batman.

Kini menyusul hasil memuaskan Aquaman, Deadline mengabarkan studio sudah mulai berupaya menggandeng Wan untuk kembali terlibat di sekuelnya. Rencananya studio ingin Wan memantau pengembangan Aquaman 2, termasuk dalam pemilihan penulis. Lalu berikutnya ia akan ambil keputusan apakah akan menjadi sutradara lagi usai melihat kualitas skripnya.

Meskipun belum tentu kembali sebagai sutradara, Wan diyakini takkan berpaling begitu saja dari franchise Aquaman. Pasalnya, ia disebut sangat antusias dengan aspek pembuatan dunia Aquaman, dan menariknya, Wan melihat lautan dalam sebagai setting fantasi - yang secara sinematis - bisa dibandingkan dengan Middle-Earth, galaksi Jedi hingga dunia penyihir Harry Potter. Jika visi Wan memang seambisius itu, artinya masih ada banyak area samudera dan kerajaan bawah laut yang bisa dieksplor Wan untuk Aquaman 2.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Di tengah performa menggembirakan ‘Aquaman’, sutradara James Wan yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan film baru DC akhirnya buka suara.

Meneruskan tren positif yang dimulai Wonder Woman, Aquaman sukses menjadi hits terbaru dari DC Extended Universe. Disamping respon positif yang berasal dari kritikus maupun audiens, film superhero bawah laut yang digarap James Wan juga tampil perkasa di box office. Terlebih dengan pendapatannya yang telah mencapai $1,07 miliar per 25 Januari 2019, Aquaman pun diprediksi segera mengalahkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) sebagai film adaptasi komik DC terlaris. Di tengah performa menggembirakan ini, Wan - yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan Aquaman - akhirnya buka suara lewat Twitter.

“Selama bertahun-tahun Aquaman telah menjadi bahan tertawaan yang berhubungan dengan kostum orange. (Kini berkat kesuksesan filmnya) tak ada yang menertawainya lagi. Dan akhir pekan ini, kala King of Atlantis menaklukkan Dark Knight of Gotham City, orange akan menjadi hitam yang baru untuk Warner Bros.,”ujar Wan, dimana ia membuat referensi yang merujuk pada serial populer Orange is the New Black.

Mengacu pada pernyataan Wan, boleh dibilang Aquaman akan menjadi superhero andalan baru yang dimiliki Warner Bros., setelah sekian lama studio ini selalu bergantung pada Batman. “Regenerasi” ini tentu saja berdampak positif bagi semesta DC, agar kedepannya film-film DC semakin bervariasi dan tak melulu soal Batman.

Kini menyusul hasil memuaskan Aquaman, Deadline mengabarkan studio sudah mulai berupaya menggandeng Wan untuk kembali terlibat di sekuelnya. Rencananya studio ingin Wan memantau pengembangan Aquaman 2, termasuk dalam pemilihan penulis. Lalu berikutnya ia akan ambil keputusan apakah akan menjadi sutradara lagi usai melihat kualitas skripnya.

Meskipun belum tentu kembali sebagai sutradara, Wan diyakini takkan berpaling begitu saja dari franchise Aquaman. Pasalnya, ia disebut sangat antusias dengan aspek pembuatan dunia Aquaman, dan menariknya, Wan melihat lautan dalam sebagai setting fantasi - yang secara sinematis - bisa dibandingkan dengan Middle-Earth, galaksi Jedi hingga dunia penyihir Harry Potter. Jika visi Wan memang seambisius itu, artinya masih ada banyak area samudera dan kerajaan bawah laut yang bisa dieksplor Wan untuk Aquaman 2.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sunday, January 27, 2019

Netflix Kembangkan Serial ‘Resident Evil’

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Netflix Kembangkan Serial ‘Resident Evil’
link : Netflix Kembangkan Serial ‘Resident Evil’

Baca juga


January 2019

Menyusul ‘Castlevania’ dan ‘The Witcher’, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial, yakni ‘Resident Evil’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Menyusul Castlevania dan The Witcher, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial. Franchise ini tak lain adalah Resident Evil, yang baru saja merilis seri game terbarunya berjudul Resident Evil 2 Remake.

Eksistensi proyek serial Resident Evil sebenarnya belum mendapat konfirmasi dari Netflix. Namun sumber Deadline menyebut, saat ini Netflix berkolaborasi dengan Constantin Films – studio di balik franchise film Resident Evil - untuk mengembangkan serial Resident Evil. Kendati pengembangan proyek ini baru di tahap awal, ada sedikit detail cerita yang bisa dipetik. Rencananya Resident Evil versi Netflix akan menjadi serial drama yang menyoroti sisi gelap Umbrella Corporation, dan aturan dunia baru yang muncul akibat menyebarnya luasnya T-virus. Adapun serial ini juga memuat ciri khas Resident Evil, mulai dari elemen action hingga easter egg.

Kini kabarnya Netflix bersama Constantin sedang mencari showrunner untuk membidani serial zombie. Di saat bersamaan, Consantin juga mengembangkan film Resident Evil reboot, yang berpotensi ditulis dan disutradarai Johannes Roberts (47 Meters Down), dan konon film ini akan syuting 2019. Belum ada kejelasan apakah serial yang disiapkan Netflix berhubungan dengan film Resident Evil versi reboot.

FYI, Resident Evil sendiri merupakan franchise game Capcom yang menelurkan seri perdananya pada 1996. Sejak saat itu, game Resident Evil yang bergenre horror selalu sukses di pasaran dan memiliki deretan sekuel, yang beberapa diantaranya menitikberatkan elemen action. Popularitas Resident Evil pun akhirnya berujung pada adaptasi film pertamanya yang dirilis 2002. Mengikuti jejak gamenya, film yang digarap Paul W.S. Anderson ini juga menjadi awal franchise yang kemudian melahirkan lima sekuel, dimana yang terakhir meluncur pada 2016 lalu. Agar semakin greget dan tak terkesan mengulangi apa yang telah disajikan Anderson, serial maupun film reboot Resident Evil pun diharapkan lebih menekankan sisi horror dari sebuah wabah zombie.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Menyusul ‘Castlevania’ dan ‘The Witcher’, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial, yakni ‘Resident Evil’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Menyusul Castlevania dan The Witcher, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial. Franchise ini tak lain adalah Resident Evil, yang baru saja merilis seri game terbarunya berjudul Resident Evil 2 Remake.

Eksistensi proyek serial Resident Evil sebenarnya belum mendapat konfirmasi dari Netflix. Namun sumber Deadline menyebut, saat ini Netflix berkolaborasi dengan Constantin Films – studio di balik franchise film Resident Evil - untuk mengembangkan serial Resident Evil. Kendati pengembangan proyek ini baru di tahap awal, ada sedikit detail cerita yang bisa dipetik. Rencananya Resident Evil versi Netflix akan menjadi serial drama yang menyoroti sisi gelap Umbrella Corporation, dan aturan dunia baru yang muncul akibat menyebarnya luasnya T-virus. Adapun serial ini juga memuat ciri khas Resident Evil, mulai dari elemen action hingga easter egg.

Kini kabarnya Netflix bersama Constantin sedang mencari showrunner untuk membidani serial zombie. Di saat bersamaan, Consantin juga mengembangkan film Resident Evil reboot, yang berpotensi ditulis dan disutradarai Johannes Roberts (47 Meters Down), dan konon film ini akan syuting 2019. Belum ada kejelasan apakah serial yang disiapkan Netflix berhubungan dengan film Resident Evil versi reboot.

FYI, Resident Evil sendiri merupakan franchise game Capcom yang menelurkan seri perdananya pada 1996. Sejak saat itu, game Resident Evil yang bergenre horror selalu sukses di pasaran dan memiliki deretan sekuel, yang beberapa diantaranya menitikberatkan elemen action. Popularitas Resident Evil pun akhirnya berujung pada adaptasi film pertamanya yang dirilis 2002. Mengikuti jejak gamenya, film yang digarap Paul W.S. Anderson ini juga menjadi awal franchise yang kemudian melahirkan lima sekuel, dimana yang terakhir meluncur pada 2016 lalu. Agar semakin greget dan tak terkesan mengulangi apa yang telah disajikan Anderson, serial maupun film reboot Resident Evil pun diharapkan lebih menekankan sisi horror dari sebuah wabah zombie.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film Terbaru Christopher Nolan Dapatkan Tanggal Rilis

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film Terbaru Christopher Nolan Dapatkan Tanggal Rilis
link : Film Terbaru Christopher Nolan Dapatkan Tanggal Rilis

Baca juga


January 2019

Usai terakhir kali berkarya lewat ‘Dunkirk’ (2017), Christopher Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros.

Dengan kemampuan hebat Christopher Nolan yang tak terbantahkan lagi, tak aneh jika setiap film yang dibesut sineas asal Inggris ini selalu diantisipasi. Usai terakhir kali berkarya lewat Dunkirk (2017), kini Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros. Dan belum lama ini, studio yang senantiasa berkolaborasi dengan Nolan sejak Insomnia (2002) ini mengumumkan, film terbaru sang sutradara akan dirilis 17 Juli 2020. Adapun film ini juga dikonfirmasi akan memiliki versi IMAX.

Sayangnya, di balik pengumuman tanggal main ini, belum ada keterangan soal judul, cerita, genre hingga pemain. Namun melihat waktu rilisnya yang bertepatan dengan musim panas, ada kemungkinan film terbaru Nolan punya citarasa blockbuster. Proyek besar seperti ini tentunya bukan hal baru bagi Nolan, mengingat ia berpengalaman mendalangi trilogi The Dark Knight, Inception, Interstellar, dan yang terbaru Dunkirk. Semua film ini tak hanya sukses dari sisi finansial, tapi juga kritikal. Bagaimanapun, di antara deretan film blockbuster tersebut, mungkin yang paling berkesan untuk Nolan adalah Dunkirk, karena di film perang inilah Nolan akhirnya berhasil meraih nominasi pertamanya untuk kategori Best Director di ajang Oscar.

Sementara itu, di tahun 2018 lalu, Nolan diketahui sibuk melakukan restorasi film sci-fi legendaris 2001: A Space Odyssey, yang ia klaim takkan menggunakan efek digital maupun editing yang bisa mengubah filmnya. Saat menghadiri sesi tanya jawab Cannes Film Festival di tahun yang sama, Nolan juga membicarakan film lawasnya, Memento, yang dikenal dengan struktur narasinya yang unik nan fantastis. Sayangnya, Nolan tak memberikan petunjuk apapun yang mengarah pada film terbarunya. Bagaimanapun, misteri film baru Nolan tampaknya akan mulai terkuak saat mendekati masa syuting, yang diprediksi akan bergulir pada pertengahan tahun ini.

Film terbaru Christopher Nolan akan dirilis 17 Juli 2020.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Usai terakhir kali berkarya lewat ‘Dunkirk’ (2017), Christopher Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros.

Dengan kemampuan hebat Christopher Nolan yang tak terbantahkan lagi, tak aneh jika setiap film yang dibesut sineas asal Inggris ini selalu diantisipasi. Usai terakhir kali berkarya lewat Dunkirk (2017), kini Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros. Dan belum lama ini, studio yang senantiasa berkolaborasi dengan Nolan sejak Insomnia (2002) ini mengumumkan, film terbaru sang sutradara akan dirilis 17 Juli 2020. Adapun film ini juga dikonfirmasi akan memiliki versi IMAX.

Sayangnya, di balik pengumuman tanggal main ini, belum ada keterangan soal judul, cerita, genre hingga pemain. Namun melihat waktu rilisnya yang bertepatan dengan musim panas, ada kemungkinan film terbaru Nolan punya citarasa blockbuster. Proyek besar seperti ini tentunya bukan hal baru bagi Nolan, mengingat ia berpengalaman mendalangi trilogi The Dark Knight, Inception, Interstellar, dan yang terbaru Dunkirk. Semua film ini tak hanya sukses dari sisi finansial, tapi juga kritikal. Bagaimanapun, di antara deretan film blockbuster tersebut, mungkin yang paling berkesan untuk Nolan adalah Dunkirk, karena di film perang inilah Nolan akhirnya berhasil meraih nominasi pertamanya untuk kategori Best Director di ajang Oscar.

Sementara itu, di tahun 2018 lalu, Nolan diketahui sibuk melakukan restorasi film sci-fi legendaris 2001: A Space Odyssey, yang ia klaim takkan menggunakan efek digital maupun editing yang bisa mengubah filmnya. Saat menghadiri sesi tanya jawab Cannes Film Festival di tahun yang sama, Nolan juga membicarakan film lawasnya, Memento, yang dikenal dengan struktur narasinya yang unik nan fantastis. Sayangnya, Nolan tak memberikan petunjuk apapun yang mengarah pada film terbarunya. Bagaimanapun, misteri film baru Nolan tampaknya akan mulai terkuak saat mendekati masa syuting, yang diprediksi akan bergulir pada pertengahan tahun ini.

Film terbaru Christopher Nolan akan dirilis 17 Juli 2020.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Saturday, January 26, 2019

Trailer Perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'
link : Trailer Perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'

Baca juga


January 2019

Keanu Reeves diburu oleh pembunuh bayaran di seluruh dunia dalam trailer perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'.

Barangkali tak ada yang menduga bahwa film John Wick bakal sesukses ini. Dibuat dengan bujet yang relatif minim, film pertamanya sukses meraup $88 juta dari seluruh dunia. Film keduanya lebih sukses lagi dengan pendapatan $170 juta. Tapi, siapa juga yang komplain. Kesuksesan tersebut mengantarkan kita untuk bisa mengintip lebih banyak soal semesta pembunuh bayaran dan mengijinkan Keanu Reeves untuk membantai banyak orang lewat cara-cara yang unik. Dalam film ketiganya yang berjudul John Wick: Chapter 3 – Parabellum, ancaman semakin besar dan pembunuh yang terlibat makin bertambah.

Dan tentu saja, sebagaimana yang kita mau, John Wick jadi bisa membantai lebih banyak orang. Dalam trailer perdananya –yang bisa anda tonton di bawah ini– saja, kita melihatnya menembakkan senapan, mengayunkan pedang, bahkan menjejalkan buku ke mulut musuh.

Dan kalau itu belum meyakinkan anda untuk segera memesan tiket, tunggu sampai anda melihat John Wick menunggangi kuda... di jalanan kota yang padat!

Rasa-rasanya kita tak perlu khawatir akan kualitas dan kuantitas sekuens aksi di film ini, karena ia masih digarap oleh sutradara dua film sebelumnya, yaitu Chad Stahelski. Setelah melanggar kode etik pembunuh bayaran di film kedua, John Wick sekarang menjadi obyek sayembara dimana kepalanya dihargai bayaran sebesar $14 juta. Hampir semua orang ingin memburunya, sehingga John Wick harus berjuang keras untuk lari dari New York.

"Tak ada tempat lari untukmu," ujar Sang Director (Anjelica Huston).

Dari trailer, John Wick yang ngomong-ngomong punya anjing baru, sepertinya akan dibantu oleh Halle Berry dalam usahanya untuk bertahan hidup. Kembali bermain Ian McShane, Laurence Fishburne, dan John Leguizamo.

John Wick: Chapter 3 – Parabellum direncanakan rilis pada 17 Mei. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Keanu Reeves diburu oleh pembunuh bayaran di seluruh dunia dalam trailer perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'.

Barangkali tak ada yang menduga bahwa film John Wick bakal sesukses ini. Dibuat dengan bujet yang relatif minim, film pertamanya sukses meraup $88 juta dari seluruh dunia. Film keduanya lebih sukses lagi dengan pendapatan $170 juta. Tapi, siapa juga yang komplain. Kesuksesan tersebut mengantarkan kita untuk bisa mengintip lebih banyak soal semesta pembunuh bayaran dan mengijinkan Keanu Reeves untuk membantai banyak orang lewat cara-cara yang unik. Dalam film ketiganya yang berjudul John Wick: Chapter 3 – Parabellum, ancaman semakin besar dan pembunuh yang terlibat makin bertambah.

Dan tentu saja, sebagaimana yang kita mau, John Wick jadi bisa membantai lebih banyak orang. Dalam trailer perdananya –yang bisa anda tonton di bawah ini– saja, kita melihatnya menembakkan senapan, mengayunkan pedang, bahkan menjejalkan buku ke mulut musuh.

Dan kalau itu belum meyakinkan anda untuk segera memesan tiket, tunggu sampai anda melihat John Wick menunggangi kuda... di jalanan kota yang padat!

Rasa-rasanya kita tak perlu khawatir akan kualitas dan kuantitas sekuens aksi di film ini, karena ia masih digarap oleh sutradara dua film sebelumnya, yaitu Chad Stahelski. Setelah melanggar kode etik pembunuh bayaran di film kedua, John Wick sekarang menjadi obyek sayembara dimana kepalanya dihargai bayaran sebesar $14 juta. Hampir semua orang ingin memburunya, sehingga John Wick harus berjuang keras untuk lari dari New York.

"Tak ada tempat lari untukmu," ujar Sang Director (Anjelica Huston).

Dari trailer, John Wick yang ngomong-ngomong punya anjing baru, sepertinya akan dibantu oleh Halle Berry dalam usahanya untuk bertahan hidup. Kembali bermain Ian McShane, Laurence Fishburne, dan John Leguizamo.

John Wick: Chapter 3 – Parabellum direncanakan rilis pada 17 Mei. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Review Film: 'Glass' (2019)

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Drama, Artikel Misteri, Artikel Review, Artikel Sci-Fi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Glass' (2019)
link : Review Film: 'Glass' (2019)

Baca juga


January 2019

Masalah utama dari 'Glass' adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur.

“This is not a cartoon. This is the real world.”
— Elijah Price
Rating UP:
Apakah kekuatan super itu nyata? Ataukah hal tersebut cuma sugesti yang dipercaya oleh orang-orang yang merasa dirinya superhero? Obsesi yang berlebihan kadang memang bisa menciptakan delusi. Dan hal inilah yang menjadi salah satu poin dari Glass, film penutup dari trilogi "superhero realistis" besutan M Night Shyamalan. Konsep yang menarik karena ia melakukan pendekatan kontemplatif terhadap subgenre yang sangat fantasi. Bagaimana kalau ternyata kemampuan terbang Superman hanyalah imajinasi di kepala Clark Kent?


Sayangnya, kedahsyatan Glass cuma sebatas ide. Konsep tersebut sama sekali tak nampol sedikitpun. Masalah utama dari Glass adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur, padahal jelas-jelas ia adalah bubur. Sebuah usaha unfaedah yang sama manfaatnya dengan memperdebatkan Paslon Presiden mana yang paling sempurna. Semakin ngeselin karena usaha ini menghabiskan sebagian besar durasi film.

Film ini dimaksudkan sebagai kulminasi dari film Unbreakable-nya Shyamalan yang dirilis di tahun 2000 dan Split, satu lagi filmnya yang membuat kita kaget dengan ending-nya yang mengisyaratkan bahwa kedua film tersebut berada di semesta yang sama. David Dunn (Bruce Willis) akhirnya akan berhadapan dengan Kevin Wendell Crumb (James McAvoy), dimana Mr Glass (Samuel L Jackson) berada di tengah konflik. Dua film sebelumnya memperlihatkan dengan kepada kita mengenai tiga individu dengan kekuatan super. Di Unbreakable, David berhasil menangani rencaha jahat dari si jenius Mr Glass berkat kekuatan tubuhnya yang "tak bisa patah". Dalam Split, kita menyaksikan bahwa salah satu dari dua lusin kepribadian Kevin memberikannya kemampuan memanjat dinding.

Namun Glass mencoba untuk meng-undo semuanya; mencoba memutarbalikkan semua yang kita tahu. Bahwa para individu super ini sebenarnya bukanlah individu super, melainkan hanya orang-orang gila dengan imajinasi yang besar. "Ini adalah semacam delusi yang spesifik," kata Dr Ellie (Sarah Paulson). Lha, trus yang kita tonton di dua film sebelumnya apa dong Udiiiiiin! Ia menjelaskannya dengan metode spesial yang biasa dipakai pacar saat tercyduk jalan sama orang lain: panjang lebar dan rumit, hingga kita langsung tahu kalau itu cuma ngeles belaka.

Hal tersebut yang membuat Glass gagal dengan spektakuler. Glass menjadi film yang membosankan bagi penonton baru dan penonton lama. Penonton baru akan kebingungan karena film ini sangat bergantung pada film sebelumnya. Sedangkan penonton lama tak mendapat hal yang baru selain dari yang mereka dapat dari film sebelumnya, sebab Shyamalan tak mengembangkan cerita dari pondasi yang sudah ia buat melainkan hanya mencekoki kita dengan lagu lama. Kesannya, Shyamalan tak punya cerita dan tak bisa menemukan cara untuk menghubungkan film-filmnya.

Padahal karakter utama kita sudah terasa alami berada di satu semesta. David Dunn sekarang adalah Batman-nya Philadelphia; memberantas kejahatan jalanan dengan samaran kostum jas hujan yang membuatnya diberi julukan Sang Pengawas. Ia berhasil melacak keberadaan Kevin, psikopat dengan 24 kepribadian yang masih suka menculik dan membunuhi gadis-gadis muda. Mereka berkonfrontasi. Namun tak ada gedung yang akan meledak atau mobil yang akan berhamburan, karena mereka segera ditangkap dan dijebloskan ke sebuah rumah sakit jiwa.

Siapa sangka rumah sakit tersebut ternyata adalah tempat dimana Elijah Pryce alias Mr Glass ditahan. Ini adalah rumah sakit jiwa dengan penjagaan maksimal. Ada kamera di setiap sudut untuk mengawasi setiap pergerakan pasien. Untuk mengatasi ide-ide jenius nan licik meluncur keluar dari otaknya, Elijah dibius dengan obat, membuatnya berada dalam keadaan katatonik. Ada lampu khusus yang bisa menahan agar kepribadian Sang Monster dari Kevin tidak keluar. Sedangkan sel David dilengkapi dengan saluran yang bisa menyemprotkan air yang bisa membuatnya lemas.

Sebagian besar film menghabiskan waktu di rumah sakit ini. Disini lah Dr Ellie berusaha untuk merasionalisasi kemampuan super mereka. Spesialisasinya adalah menangani orang-orang yang merasa dirinya spesial. Ini menginjikankan filmnya untuk melakukan pendekatan yang sama seperti Unbreakable. Meski filmnya mengacu ke arah subgenre superhero, Shyamalan tak mengandalkan efek spesial. Kebanyakan aksinya digerakkan oleh dialog, tapi... GAK KAYAK GINI JUGA KELES! Hampir keseluruhan durasi didominasi dengan sesi terapi verbal yang membahas secara berulang-ulang soal kondisi mental mereka yang sudah kita khatamkan. Bahkan ada dialog gak guna yang menjelaskan dengan gamblang sesuatu yang telah dan sedang terjadi.

Ada pula percakapan ganjil mengenai hakikat superhero, buku komik, dll yang agaknya berhubungan dengan ending film, tapi saya sudah gak peduli lagi. Dan menjelaskan ini menjadi satu-satunya tugas penting bagi Spencer Treat Clark, Anya Taylor-Joy, dan Charlayne Woodard yang kembali membawakan peran mereka masing-masing dari film sebelumnya. Di satu sisi, Shyamalan terkesan tak ingin membuat filmnya terasa seperti film superhero. Ia tak menampilkan sekuens aksi yang barangkali kita semua harapkan. Namun di sisi lain, ia menekankan banget nget nget soal konsep superhero. Ambisinya untuk membuat film supehero tanpa memakai elemen standar superhero patut diapresiasi. Cuma sayang, filmnya tak punya energi.

Meski berjudul "Glass", Mr Glass sendiri tak mendapat sorotan berarti, setidaknya hingga menjelang akhir. Film ini kebanyakan diambil alih oleh Kevin dan kepribadian jamaknya. Penampilan James McAvoy menyuntikkan sedikit keseruan, dan Shyamalan dengan cerdik mengeksploitasi kemampuannya untuk berganti aksen dan gestur dalam sekejap mata lewat beberapa adegan one-take. Film ini menjadi wadah bagi Shyamalan untuk menunjukkan kemahirannya dalam mengeksekusi adegan, pemanfaatan angle, serta pembangunan suspens yang membuat kita merasa bahwa film ini terlihat lebih bagus dari sebenarnya.

Glass menjadi film dengan ide bagus dan penanganan mantap yang digoreng separo matang. Konsepnya lebih kaya dan tajam daripada apa yang kita tonton. Shayamalan dikenal sebagai tukang twist, tapi twist terbesarnya adalah bagaimana ia membangun trilogi film superhero tanpa sepengetahuan kita dalam rentang waktu hampir dua dekade. Artinya, Glass adalah sebuah klimaks. Dan kalau ini adalah klimaks yang ingin diberikan sedari awal oleh Shyamalan, maka foreplay bertahun-tahun rasanya sia-sia. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Glass

129 menit
Remaja - BO
M. Night Shyamalan
M. Night Shyamalan
M. Night Shyamalan, Jason Blum, Marc Bienstock, Ashwin Rajan
Mike Gioulakis
West Dylan Thordson

Masalah utama dari 'Glass' adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur.

“This is not a cartoon. This is the real world.”
— Elijah Price
Rating UP:
Apakah kekuatan super itu nyata? Ataukah hal tersebut cuma sugesti yang dipercaya oleh orang-orang yang merasa dirinya superhero? Obsesi yang berlebihan kadang memang bisa menciptakan delusi. Dan hal inilah yang menjadi salah satu poin dari Glass, film penutup dari trilogi "superhero realistis" besutan M Night Shyamalan. Konsep yang menarik karena ia melakukan pendekatan kontemplatif terhadap subgenre yang sangat fantasi. Bagaimana kalau ternyata kemampuan terbang Superman hanyalah imajinasi di kepala Clark Kent?


Sayangnya, kedahsyatan Glass cuma sebatas ide. Konsep tersebut sama sekali tak nampol sedikitpun. Masalah utama dari Glass adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur, padahal jelas-jelas ia adalah bubur. Sebuah usaha unfaedah yang sama manfaatnya dengan memperdebatkan Paslon Presiden mana yang paling sempurna. Semakin ngeselin karena usaha ini menghabiskan sebagian besar durasi film.

Film ini dimaksudkan sebagai kulminasi dari film Unbreakable-nya Shyamalan yang dirilis di tahun 2000 dan Split, satu lagi filmnya yang membuat kita kaget dengan ending-nya yang mengisyaratkan bahwa kedua film tersebut berada di semesta yang sama. David Dunn (Bruce Willis) akhirnya akan berhadapan dengan Kevin Wendell Crumb (James McAvoy), dimana Mr Glass (Samuel L Jackson) berada di tengah konflik. Dua film sebelumnya memperlihatkan dengan kepada kita mengenai tiga individu dengan kekuatan super. Di Unbreakable, David berhasil menangani rencaha jahat dari si jenius Mr Glass berkat kekuatan tubuhnya yang "tak bisa patah". Dalam Split, kita menyaksikan bahwa salah satu dari dua lusin kepribadian Kevin memberikannya kemampuan memanjat dinding.

Namun Glass mencoba untuk meng-undo semuanya; mencoba memutarbalikkan semua yang kita tahu. Bahwa para individu super ini sebenarnya bukanlah individu super, melainkan hanya orang-orang gila dengan imajinasi yang besar. "Ini adalah semacam delusi yang spesifik," kata Dr Ellie (Sarah Paulson). Lha, trus yang kita tonton di dua film sebelumnya apa dong Udiiiiiin! Ia menjelaskannya dengan metode spesial yang biasa dipakai pacar saat tercyduk jalan sama orang lain: panjang lebar dan rumit, hingga kita langsung tahu kalau itu cuma ngeles belaka.

Hal tersebut yang membuat Glass gagal dengan spektakuler. Glass menjadi film yang membosankan bagi penonton baru dan penonton lama. Penonton baru akan kebingungan karena film ini sangat bergantung pada film sebelumnya. Sedangkan penonton lama tak mendapat hal yang baru selain dari yang mereka dapat dari film sebelumnya, sebab Shyamalan tak mengembangkan cerita dari pondasi yang sudah ia buat melainkan hanya mencekoki kita dengan lagu lama. Kesannya, Shyamalan tak punya cerita dan tak bisa menemukan cara untuk menghubungkan film-filmnya.

Padahal karakter utama kita sudah terasa alami berada di satu semesta. David Dunn sekarang adalah Batman-nya Philadelphia; memberantas kejahatan jalanan dengan samaran kostum jas hujan yang membuatnya diberi julukan Sang Pengawas. Ia berhasil melacak keberadaan Kevin, psikopat dengan 24 kepribadian yang masih suka menculik dan membunuhi gadis-gadis muda. Mereka berkonfrontasi. Namun tak ada gedung yang akan meledak atau mobil yang akan berhamburan, karena mereka segera ditangkap dan dijebloskan ke sebuah rumah sakit jiwa.

Siapa sangka rumah sakit tersebut ternyata adalah tempat dimana Elijah Pryce alias Mr Glass ditahan. Ini adalah rumah sakit jiwa dengan penjagaan maksimal. Ada kamera di setiap sudut untuk mengawasi setiap pergerakan pasien. Untuk mengatasi ide-ide jenius nan licik meluncur keluar dari otaknya, Elijah dibius dengan obat, membuatnya berada dalam keadaan katatonik. Ada lampu khusus yang bisa menahan agar kepribadian Sang Monster dari Kevin tidak keluar. Sedangkan sel David dilengkapi dengan saluran yang bisa menyemprotkan air yang bisa membuatnya lemas.

Sebagian besar film menghabiskan waktu di rumah sakit ini. Disini lah Dr Ellie berusaha untuk merasionalisasi kemampuan super mereka. Spesialisasinya adalah menangani orang-orang yang merasa dirinya spesial. Ini menginjikankan filmnya untuk melakukan pendekatan yang sama seperti Unbreakable. Meski filmnya mengacu ke arah subgenre superhero, Shyamalan tak mengandalkan efek spesial. Kebanyakan aksinya digerakkan oleh dialog, tapi... GAK KAYAK GINI JUGA KELES! Hampir keseluruhan durasi didominasi dengan sesi terapi verbal yang membahas secara berulang-ulang soal kondisi mental mereka yang sudah kita khatamkan. Bahkan ada dialog gak guna yang menjelaskan dengan gamblang sesuatu yang telah dan sedang terjadi.

Ada pula percakapan ganjil mengenai hakikat superhero, buku komik, dll yang agaknya berhubungan dengan ending film, tapi saya sudah gak peduli lagi. Dan menjelaskan ini menjadi satu-satunya tugas penting bagi Spencer Treat Clark, Anya Taylor-Joy, dan Charlayne Woodard yang kembali membawakan peran mereka masing-masing dari film sebelumnya. Di satu sisi, Shyamalan terkesan tak ingin membuat filmnya terasa seperti film superhero. Ia tak menampilkan sekuens aksi yang barangkali kita semua harapkan. Namun di sisi lain, ia menekankan banget nget nget soal konsep superhero. Ambisinya untuk membuat film supehero tanpa memakai elemen standar superhero patut diapresiasi. Cuma sayang, filmnya tak punya energi.

Meski berjudul "Glass", Mr Glass sendiri tak mendapat sorotan berarti, setidaknya hingga menjelang akhir. Film ini kebanyakan diambil alih oleh Kevin dan kepribadian jamaknya. Penampilan James McAvoy menyuntikkan sedikit keseruan, dan Shyamalan dengan cerdik mengeksploitasi kemampuannya untuk berganti aksen dan gestur dalam sekejap mata lewat beberapa adegan one-take. Film ini menjadi wadah bagi Shyamalan untuk menunjukkan kemahirannya dalam mengeksekusi adegan, pemanfaatan angle, serta pembangunan suspens yang membuat kita merasa bahwa film ini terlihat lebih bagus dari sebenarnya.

Glass menjadi film dengan ide bagus dan penanganan mantap yang digoreng separo matang. Konsepnya lebih kaya dan tajam daripada apa yang kita tonton. Shayamalan dikenal sebagai tukang twist, tapi twist terbesarnya adalah bagaimana ia membangun trilogi film superhero tanpa sepengetahuan kita dalam rentang waktu hampir dua dekade. Artinya, Glass adalah sebuah klimaks. Dan kalau ini adalah klimaks yang ingin diberikan sedari awal oleh Shyamalan, maka foreplay bertahun-tahun rasanya sia-sia. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Glass

129 menit
Remaja - BO
M. Night Shyamalan
M. Night Shyamalan
M. Night Shyamalan, Jason Blum, Marc Bienstock, Ashwin Rajan
Mike Gioulakis
West Dylan Thordson

Friday, January 25, 2019

Trailer Perdana 'Spider-Man: Far From Home'

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Perdana 'Spider-Man: Far From Home'
link : Trailer Perdana 'Spider-Man: Far From Home'

Baca juga


January 2019

Pasca tragedi 'Avengers: Infinity War', Peter Parker terlihat sehat dan bahagia dalam trailer 'Spider-Man: Far From Home'.

"Om Stark, aku tak enak badan."

Itu adalah kata-kata terakhir dari Peter Parker/Spider-Man (Tom Holland) sebelum kita melihatnya lenyap menjadi butiran debu dalam Avengers: Infinity War. Bagaimana nasibnya, kita belum akan tahu sampai Avengers: Endgame tayang. Tapi ia barangkali baik-baik saja. Atau setidaknya begitulah yang terlihat dalam trailer perdana Spider-Man: Far From Home yang telah dirilis Sony beberapa waktu lalu.

Dalam sekuel dari Spider-Man: Homecoming ini, Peter bahkan tampak sangat sumringah. Sebab, ia akan berkeliling Eropa dalam rangka karyawisata sekolah. Artinya ini sekalian jadi kesempatan yang bagus untuk pedekate dengan MJ (Zendaya). Yup, sang pahlawan New York akan jalan-jalan ke luar negeri, dan Peter merasa bahwa takkan ada bahaya disana sehingga ia memutuskan untuk tak membawa kostum Spider-Man.

Dasar Peter sotoy. Baru saja sampai, Nick Fury (Samuel L Jackson) malah muncul dan bilang bahwa Peter harus menghadapi ancaman baru. Kita bakal menyaksikan monster batu dan monster air raksasa yang memporak-porandakan Venice dan London. Tapi musuh besarnya barangkali adalah penyihir misterius berjuluk Mysterio yang diperankan oleh Jake Gyllenhaal dengan dandanan ala Doctor Strange.

"Kamu tak mau terlibat dalam semua ini," ancamnya sembari menembakkan sinar hijau.

Kembali bermain Marisa Tomei sebagai Bibi May, Jon Favreau sebagai Happy Hogan, dan Jacob Batalon sebagai sobat karib Peter, Ned. Michael Keaton kabarnya juga akan memainkan lagi perannya sebagai Vulture dari film sebelumnya. Jon Watts juga akan kembali duduk di kursi sutradara.

Spider-Man: Far From Home direncanakan rilis pada 5 Juli. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Pasca tragedi 'Avengers: Infinity War', Peter Parker terlihat sehat dan bahagia dalam trailer 'Spider-Man: Far From Home'.

"Om Stark, aku tak enak badan."

Itu adalah kata-kata terakhir dari Peter Parker/Spider-Man (Tom Holland) sebelum kita melihatnya lenyap menjadi butiran debu dalam Avengers: Infinity War. Bagaimana nasibnya, kita belum akan tahu sampai Avengers: Endgame tayang. Tapi ia barangkali baik-baik saja. Atau setidaknya begitulah yang terlihat dalam trailer perdana Spider-Man: Far From Home yang telah dirilis Sony beberapa waktu lalu.

Dalam sekuel dari Spider-Man: Homecoming ini, Peter bahkan tampak sangat sumringah. Sebab, ia akan berkeliling Eropa dalam rangka karyawisata sekolah. Artinya ini sekalian jadi kesempatan yang bagus untuk pedekate dengan MJ (Zendaya). Yup, sang pahlawan New York akan jalan-jalan ke luar negeri, dan Peter merasa bahwa takkan ada bahaya disana sehingga ia memutuskan untuk tak membawa kostum Spider-Man.

Dasar Peter sotoy. Baru saja sampai, Nick Fury (Samuel L Jackson) malah muncul dan bilang bahwa Peter harus menghadapi ancaman baru. Kita bakal menyaksikan monster batu dan monster air raksasa yang memporak-porandakan Venice dan London. Tapi musuh besarnya barangkali adalah penyihir misterius berjuluk Mysterio yang diperankan oleh Jake Gyllenhaal dengan dandanan ala Doctor Strange.

"Kamu tak mau terlibat dalam semua ini," ancamnya sembari menembakkan sinar hijau.

Kembali bermain Marisa Tomei sebagai Bibi May, Jon Favreau sebagai Happy Hogan, dan Jacob Batalon sebagai sobat karib Peter, Ned. Michael Keaton kabarnya juga akan memainkan lagi perannya sebagai Vulture dari film sebelumnya. Jon Watts juga akan kembali duduk di kursi sutradara.

Spider-Man: Far From Home direncanakan rilis pada 5 Juli. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


DiCaprio, Pitt Hingga Robbie di Jajaran Foto Terbaru ‘Once Upon a Time in Hollywood’

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : DiCaprio, Pitt Hingga Robbie di Jajaran Foto Terbaru ‘Once Upon a Time in Hollywood’
link : DiCaprio, Pitt Hingga Robbie di Jajaran Foto Terbaru ‘Once Upon a Time in Hollywood’

Baca juga


January 2019

‘Once Upon a Time Hollywood’ merilis jajaran foto terbaru yang sangat menarik, yang menampilkan cast bertabur bintang dari film terbaru Quentin Tarantino.

Ada beberapa alasan mengapa Once Upon a Time Hollywood menjadi salah satu film paling diantisipasi tahun 2019. Pertama, jelas karena ini adalah karya terbaru dari penulis/sutradara top Quentin Tarantino. Alasan lainnya, tak bisa dipungkiri adalah jajaran cast filmnya yang bertabur bintang.








Tak tanggung-tanggung, Tarantino bahkan menggandeng Brad Pitt, Leonardo DiCaprio hingga Al Pacino sekaligus, dan untuk melengkapi daftar pemainnya yang sudah mengkilap, sang sineas juga menambahkan Margot Robbie sebagai pemeran aktris Hollywood yang tenar di tahun 60-an, Sharon Tate. Menjawab rasa penasaran akan penampilan mereka di film mendatang, Vanity Fair pun merilis jajaran foto terbaru yang sangat menarik, mulai dari yang di balik layar hingga adegan yang terdapat di filmnya.

Ditulis dan disutradarai Tarantino, Once Upon a Time in Hollywood bersetting di Los Angeles pada tahun 1969, dimana saat itu jagat hiburan Amerika didominasi kaum hippies. Film ini mengusung dua karakter sentral bernama Rick Dalton (DiCaprio) – mantan bintang serial TV western – dan Cliff Booth (Pitt) – stuntman andalan Dalton. Mereka berdua mengalami kesulitan untuk berkarir di Hollywood lantaran kondisinya yang sudah berubah. Namun di tengah kesulitan ini, Rick punya tetangga yang sangat terkenal yang mungkin bisa membantunya, yaitu Sharon Tate.

Disamping cerita utama tentang perjuangan Rick dan Cliff meraih kesuksesan di Hollywood, film ini juga menyoroti beberapa peristiwa menggemparkan di tahun 1969, salah satunya adalah aksi pembunuhan oleh kelompok Charles Manson, dimana Sharon Tate turut menjadi korban. Adapun Once Upon a Time in Hollywood akan menjadi homage untuk dua film klasik legendaris besutan Sergio Leone, Once Upon a Time in the West dan Once Upon a Time in America. Karena itu, film Tarantino ini berpotensi menjadi penutup “spiritual” dari trilogi Once Upon a Time.

Selain Leo, Pitt, Robbie dan Pacino, film yang diakui Tarantino menyerupai Pulp Fiction ini juga menampilkan Lena Dunham, Maya Hawke, Timothy Olyphant, Burt Reynolds, Damian Lewis, Luke Perry, Dakota Fanning, James Marsden, Clifton Collins, Keith Jefferson, Emile Hirsch, Tim Roth, Michael Madsen, Danny Strong, Sydney Sweeney, Clu Gulager, James Landry Hébert, Mikey Madison dan Nicholas Hammond. Once Upon a Time in Hollywood menandai kolaborasi pertama Tarantino dengan Sony Pictures, setelah sekian lama ia bekerja sama dengan The Weinstein Company.

Berjudul resmi Once Upon a Time … in Hollywood, rencananya film terbaru Tarantino akan dirilis 26 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

‘Once Upon a Time Hollywood’ merilis jajaran foto terbaru yang sangat menarik, yang menampilkan cast bertabur bintang dari film terbaru Quentin Tarantino.

Ada beberapa alasan mengapa Once Upon a Time Hollywood menjadi salah satu film paling diantisipasi tahun 2019. Pertama, jelas karena ini adalah karya terbaru dari penulis/sutradara top Quentin Tarantino. Alasan lainnya, tak bisa dipungkiri adalah jajaran cast filmnya yang bertabur bintang.








Tak tanggung-tanggung, Tarantino bahkan menggandeng Brad Pitt, Leonardo DiCaprio hingga Al Pacino sekaligus, dan untuk melengkapi daftar pemainnya yang sudah mengkilap, sang sineas juga menambahkan Margot Robbie sebagai pemeran aktris Hollywood yang tenar di tahun 60-an, Sharon Tate. Menjawab rasa penasaran akan penampilan mereka di film mendatang, Vanity Fair pun merilis jajaran foto terbaru yang sangat menarik, mulai dari yang di balik layar hingga adegan yang terdapat di filmnya.

Ditulis dan disutradarai Tarantino, Once Upon a Time in Hollywood bersetting di Los Angeles pada tahun 1969, dimana saat itu jagat hiburan Amerika didominasi kaum hippies. Film ini mengusung dua karakter sentral bernama Rick Dalton (DiCaprio) – mantan bintang serial TV western – dan Cliff Booth (Pitt) – stuntman andalan Dalton. Mereka berdua mengalami kesulitan untuk berkarir di Hollywood lantaran kondisinya yang sudah berubah. Namun di tengah kesulitan ini, Rick punya tetangga yang sangat terkenal yang mungkin bisa membantunya, yaitu Sharon Tate.

Disamping cerita utama tentang perjuangan Rick dan Cliff meraih kesuksesan di Hollywood, film ini juga menyoroti beberapa peristiwa menggemparkan di tahun 1969, salah satunya adalah aksi pembunuhan oleh kelompok Charles Manson, dimana Sharon Tate turut menjadi korban. Adapun Once Upon a Time in Hollywood akan menjadi homage untuk dua film klasik legendaris besutan Sergio Leone, Once Upon a Time in the West dan Once Upon a Time in America. Karena itu, film Tarantino ini berpotensi menjadi penutup “spiritual” dari trilogi Once Upon a Time.

Selain Leo, Pitt, Robbie dan Pacino, film yang diakui Tarantino menyerupai Pulp Fiction ini juga menampilkan Lena Dunham, Maya Hawke, Timothy Olyphant, Burt Reynolds, Damian Lewis, Luke Perry, Dakota Fanning, James Marsden, Clifton Collins, Keith Jefferson, Emile Hirsch, Tim Roth, Michael Madsen, Danny Strong, Sydney Sweeney, Clu Gulager, James Landry Hébert, Mikey Madison dan Nicholas Hammond. Once Upon a Time in Hollywood menandai kolaborasi pertama Tarantino dengan Sony Pictures, setelah sekian lama ia bekerja sama dengan The Weinstein Company.

Berjudul resmi Once Upon a Time … in Hollywood, rencananya film terbaru Tarantino akan dirilis 26 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Thursday, January 24, 2019

Vin Diesel Umumkan Jadwal Syuting ‘Fast & Furious 9’

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Vin Diesel Umumkan Jadwal Syuting ‘Fast & Furious 9’
link : Vin Diesel Umumkan Jadwal Syuting ‘Fast & Furious 9’

Baca juga


January 2019

Usai belum lama ini menyelesaikan proses syuting film action ‘Bloodshot’, Vin Diesel memastikan film berikutnya yang siap ia mainkan adalah 'Fast & Furious 9'.

Usai belum lama ini menyelesaikan proses syuting film action Bloodshot, Vin Diesel memastikan film berikutnya yang siap ia mainkan adalah Fast & Furious 9.

Melalui postingan terbarunya di Instagram, Diesel pun mengumumkan sekuel The Fate of the Furious ini akan mulai syuting Februari 2019. Jadwal ini diketahui lebih cepat jika dibandingkan kabar sebelumnya yang menyebut filmnya akan syuting April 2019. Dengan lokasi syuting yang mengambil tempat di London, seri teranyar ini kembali disutradarai Justin Lin. Sineas satu ini jelas bukan orang baru dalam franchise Fast & Furious, karena sebelumnya ia berpengalaman membesut Tokyo Drift (2006), Fast & Furious (2009), Fast Five (2011) dan Fast & Furious 6 (2013). Semua film besutan Lin ini selalu sukses merajai box office, sehingga tak berlebihan jika Diesel pernah menobatkan Lin sebagai “arsitek” franchise Fast & Furious. Untuk saat ini, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai cerita serta pemain resmi Fast & Furious 9, selain Diesel.

Lebih dari itu, masih jadi pertanyaan apakah Dwayne Johnson dan Jason Statham akan kembali di Fast & Furious 9, selepas mereka tampil di seri kedelapan. Namun produser/penulis franchise, Chris Morgan, sempat mengungkapkan suatu saat Johnson dan Statham pasti akan absen, hanya saja ia tak tahu di film mana mereka tak diikutsertakan. Johnson dan Statham sendiri rencananya akan kembali di Hobbs and Shaw, spin-off perdana dari Fast & Furious. Ada kemungkinan absennya Johnson di seri utama berhubungan dengan perseteruan panasnya dengan Diesel, semasa mereka menjalani syuting film-film Fast & Furious terdahulu.

Rencananya Fast & Furious 9 akan dirilis 10 April 2020, menyusul Hobbs and Shaw yang akan tayang lebih dulu pada 26 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Usai belum lama ini menyelesaikan proses syuting film action ‘Bloodshot’, Vin Diesel memastikan film berikutnya yang siap ia mainkan adalah 'Fast & Furious 9'.

Usai belum lama ini menyelesaikan proses syuting film action Bloodshot, Vin Diesel memastikan film berikutnya yang siap ia mainkan adalah Fast & Furious 9.

Melalui postingan terbarunya di Instagram, Diesel pun mengumumkan sekuel The Fate of the Furious ini akan mulai syuting Februari 2019. Jadwal ini diketahui lebih cepat jika dibandingkan kabar sebelumnya yang menyebut filmnya akan syuting April 2019. Dengan lokasi syuting yang mengambil tempat di London, seri teranyar ini kembali disutradarai Justin Lin. Sineas satu ini jelas bukan orang baru dalam franchise Fast & Furious, karena sebelumnya ia berpengalaman membesut Tokyo Drift (2006), Fast & Furious (2009), Fast Five (2011) dan Fast & Furious 6 (2013). Semua film besutan Lin ini selalu sukses merajai box office, sehingga tak berlebihan jika Diesel pernah menobatkan Lin sebagai “arsitek” franchise Fast & Furious. Untuk saat ini, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai cerita serta pemain resmi Fast & Furious 9, selain Diesel.

Lebih dari itu, masih jadi pertanyaan apakah Dwayne Johnson dan Jason Statham akan kembali di Fast & Furious 9, selepas mereka tampil di seri kedelapan. Namun produser/penulis franchise, Chris Morgan, sempat mengungkapkan suatu saat Johnson dan Statham pasti akan absen, hanya saja ia tak tahu di film mana mereka tak diikutsertakan. Johnson dan Statham sendiri rencananya akan kembali di Hobbs and Shaw, spin-off perdana dari Fast & Furious. Ada kemungkinan absennya Johnson di seri utama berhubungan dengan perseteruan panasnya dengan Diesel, semasa mereka menjalani syuting film-film Fast & Furious terdahulu.

Rencananya Fast & Furious 9 akan dirilis 10 April 2020, menyusul Hobbs and Shaw yang akan tayang lebih dulu pada 26 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Setelah ‘Bird Box’, Netflix & Sandra Bullock Bereuni di Film Fantasi ‘Reborn’

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Setelah ‘Bird Box’, Netflix & Sandra Bullock Bereuni di Film Fantasi ‘Reborn’
link : Setelah ‘Bird Box’, Netflix & Sandra Bullock Bereuni di Film Fantasi ‘Reborn’

Baca juga


January 2019

Menyusul kesuksesan Bird Box, Netflix dan Sandra kembali berkolaborasi di sebuah film fantasi berjudul ‘Reborn’.

Menyusul kesuksesan Bird Box, Netflix dan Sandra Bullock kembali berkolaborasi di sebuah film fantasi berjudul Reborn. Proyek ini pun semakin menarik dinanti, karena ia diadaptasi dari komik Reborn karya Mark Millar, yang dikenal sebagai komikus di balik Kick-Ass dan Kingsman. Millar diketahui ikut andil menjadi produser eksekutif, di film yang disutradarai pembesut The LEGO Batman, Chris McKay.

Menurut kabar dari Deadline, untuk saat ini Bullock hanya terlibat sebagai produser. Namun tak menutup kemungkinan aktris pemenang Oscar ini juga akan menjadi pemeran utama di Reborn. Bullock dan Netflix sendiri baru saja merasakan kesuksesan dari kolaborasi perdana mereka di Bird Box, yang dirilis 21 Desember 2018. Selain memecahkan rekor sebagai film original Netflix paling banyak ditonton, film thriller sci-fi ini juga menjadi topik perbincangan hangat karena premisnya yang unik. Alhasil, dengan pencapaian Bird Box tersebut, wajar saja bila Netflix kembali menggandeng Bullock, dengan harapan Reborn bisa kembali mengulang kesuksesan serupa.

Sementara itu, Reborn mengisahkan wanita berumur 80 tahun, Bonnie Black, yang menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Manhattan. Namun kematian ini justru hanyalah sebuah awal, karena setelahnya ia kembali hidup di dunia fantasi Adystria yang dihuni banyak monster dan naga. Di dunia yang menjadi tempat perang abadi antara kebaikan dan kejahatan ini, Bonnie juga mendapati tubuhnya kembali kuat seperti saat ia muda, dan di saat bersamaan, kedatangan Bonnie juga dinanti oleh orang-orang yang dekat dengannya. Berbekal senjata pedang dan bantuan dari mendiang ayahnya yang ikut mendampingi, Bonnie pun akhirnya berpetualang di dunia misterius nan keras Adystria untuk mengetahui dimana sebenarnya ia berada.

Reborn sendiri akan diproduksi Vertigo Entertainment, yang sebelumnya dikenal lewat film horror fenomenal IT. Dengan bangku penulis skrip yang masih kosong, belum diketahui pasti kapan Netflix akan menggulirkan proses syuting dan merilis Reborn.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Menyusul kesuksesan Bird Box, Netflix dan Sandra kembali berkolaborasi di sebuah film fantasi berjudul ‘Reborn’.

Menyusul kesuksesan Bird Box, Netflix dan Sandra Bullock kembali berkolaborasi di sebuah film fantasi berjudul Reborn. Proyek ini pun semakin menarik dinanti, karena ia diadaptasi dari komik Reborn karya Mark Millar, yang dikenal sebagai komikus di balik Kick-Ass dan Kingsman. Millar diketahui ikut andil menjadi produser eksekutif, di film yang disutradarai pembesut The LEGO Batman, Chris McKay.

Menurut kabar dari Deadline, untuk saat ini Bullock hanya terlibat sebagai produser. Namun tak menutup kemungkinan aktris pemenang Oscar ini juga akan menjadi pemeran utama di Reborn. Bullock dan Netflix sendiri baru saja merasakan kesuksesan dari kolaborasi perdana mereka di Bird Box, yang dirilis 21 Desember 2018. Selain memecahkan rekor sebagai film original Netflix paling banyak ditonton, film thriller sci-fi ini juga menjadi topik perbincangan hangat karena premisnya yang unik. Alhasil, dengan pencapaian Bird Box tersebut, wajar saja bila Netflix kembali menggandeng Bullock, dengan harapan Reborn bisa kembali mengulang kesuksesan serupa.

Sementara itu, Reborn mengisahkan wanita berumur 80 tahun, Bonnie Black, yang menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Manhattan. Namun kematian ini justru hanyalah sebuah awal, karena setelahnya ia kembali hidup di dunia fantasi Adystria yang dihuni banyak monster dan naga. Di dunia yang menjadi tempat perang abadi antara kebaikan dan kejahatan ini, Bonnie juga mendapati tubuhnya kembali kuat seperti saat ia muda, dan di saat bersamaan, kedatangan Bonnie juga dinanti oleh orang-orang yang dekat dengannya. Berbekal senjata pedang dan bantuan dari mendiang ayahnya yang ikut mendampingi, Bonnie pun akhirnya berpetualang di dunia misterius nan keras Adystria untuk mengetahui dimana sebenarnya ia berada.

Reborn sendiri akan diproduksi Vertigo Entertainment, yang sebelumnya dikenal lewat film horror fenomenal IT. Dengan bangku penulis skrip yang masih kosong, belum diketahui pasti kapan Netflix akan menggulirkan proses syuting dan merilis Reborn.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Wednesday, January 23, 2019

Tanggapan Aktor Daredevil Soal Nasib Serialnya

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tanggapan Aktor Daredevil Soal Nasib Serialnya
link : Tanggapan Aktor Daredevil Soal Nasib Serialnya

Baca juga


January 2019

Keputusan Netflix untuk mempensiunkan serial ‘Daredevil’ akhirnya menuai komentar dari Charlie Cox, yang tak lain pemeran Matt Murdock a.k.a. Daredevil.

Mengusung cerita pertarungan ronde kedua antara Matt Murdock dan Wilson Fisk, Daredevil season ketiga tak bisa dipungkiri serial superhero dengan kualitas luar biasa. Dengan jalan ceritanya yang emosional dan dramatis serta eksplorasi karakter yang memikat, tak berlebihan jika season ketiga dinobatkan sebagai season terbaik Daredevil, bahkan tak sedikit pula yang menyebutnya masterpiece.

Sayangnya, kendati ending season ketiga menyisakan sekelumit cerita potensial untuk digali di season berikutnya, Netflix telah mengumumkan season ketiga adalah yang terakhir, terlepas dari fakta showrunner Erik Oleson sudah punya gambaran cerita untuk season keempat. Keputusan Netflix yang disayangkan banyak pihak ini pun akhirnya menuai komentar dari Charlie Cox, yang tak lain pemeran Matt Murdock a.k.a. Daredevil.

Saat berbincang dengan Collider, Cox mengakui bahwa ia tahu ide cerita season keempat telah diajukan kepada Netflix. Meski tak mengetahui keseluruhan cerita untuk season keempat, Cox telah mengetahui inti ceritanya, dan hal ini membuat dirinya antusias. Terlebih dengan respon penonton terhadap season ketiga, Cox beranggapan tim produksi makin bersemangat untuk membuat season terbaru Daredevil. Jadi ketika mengetahui Daredevil resmi tak lagi dilanjutkan, Cox mengungkapkan bahwa ia merasa terkejut dan sedih, karena tadinya ia sudah siap memainkan karakter yang dicintainya dalam jangka waktu yang lama.

Bagaimanapun, ada sisi positif yang ditangkap Cox di balik pensiunnya Daredevil. Ia justru senang serial ini berakhir dengan performa terbaik, dan bisa terus tampil konsisten dari awal hingga akhir. Karena menurut Cox, ada kalanya serial yang berumur panjang dan punya banyak season malah kesulitan mempertahankan kualitasnya, bahkan tak jarang ada yang mengalami penurunan.

Sementara itu, season pertama Daredevil meluncur pada 2015, diikuti season kedua pada 2016. Netflix sendiri mengumumkan tak melanjutkan Daredevil pada Desember 2018, atau dua bulan pasca season ketiga dirilis. Sayangnya, Netflix tak menjelaskan kenapa mereka tak melanjutkan serial produksi Marvel TV. Yang jelas, Netflix menyebut karakter Daredevil akan muncul di proyek masa depan Marvel, dan memastikan tiga season Daredevil akan tetap eksis di layanan streamingnya selama beberapa tahun kedepan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Keputusan Netflix untuk mempensiunkan serial ‘Daredevil’ akhirnya menuai komentar dari Charlie Cox, yang tak lain pemeran Matt Murdock a.k.a. Daredevil.

Mengusung cerita pertarungan ronde kedua antara Matt Murdock dan Wilson Fisk, Daredevil season ketiga tak bisa dipungkiri serial superhero dengan kualitas luar biasa. Dengan jalan ceritanya yang emosional dan dramatis serta eksplorasi karakter yang memikat, tak berlebihan jika season ketiga dinobatkan sebagai season terbaik Daredevil, bahkan tak sedikit pula yang menyebutnya masterpiece.

Sayangnya, kendati ending season ketiga menyisakan sekelumit cerita potensial untuk digali di season berikutnya, Netflix telah mengumumkan season ketiga adalah yang terakhir, terlepas dari fakta showrunner Erik Oleson sudah punya gambaran cerita untuk season keempat. Keputusan Netflix yang disayangkan banyak pihak ini pun akhirnya menuai komentar dari Charlie Cox, yang tak lain pemeran Matt Murdock a.k.a. Daredevil.

Saat berbincang dengan Collider, Cox mengakui bahwa ia tahu ide cerita season keempat telah diajukan kepada Netflix. Meski tak mengetahui keseluruhan cerita untuk season keempat, Cox telah mengetahui inti ceritanya, dan hal ini membuat dirinya antusias. Terlebih dengan respon penonton terhadap season ketiga, Cox beranggapan tim produksi makin bersemangat untuk membuat season terbaru Daredevil. Jadi ketika mengetahui Daredevil resmi tak lagi dilanjutkan, Cox mengungkapkan bahwa ia merasa terkejut dan sedih, karena tadinya ia sudah siap memainkan karakter yang dicintainya dalam jangka waktu yang lama.

Bagaimanapun, ada sisi positif yang ditangkap Cox di balik pensiunnya Daredevil. Ia justru senang serial ini berakhir dengan performa terbaik, dan bisa terus tampil konsisten dari awal hingga akhir. Karena menurut Cox, ada kalanya serial yang berumur panjang dan punya banyak season malah kesulitan mempertahankan kualitasnya, bahkan tak jarang ada yang mengalami penurunan.

Sementara itu, season pertama Daredevil meluncur pada 2015, diikuti season kedua pada 2016. Netflix sendiri mengumumkan tak melanjutkan Daredevil pada Desember 2018, atau dua bulan pasca season ketiga dirilis. Sayangnya, Netflix tak menjelaskan kenapa mereka tak melanjutkan serial produksi Marvel TV. Yang jelas, Netflix menyebut karakter Daredevil akan muncul di proyek masa depan Marvel, dan memastikan tiga season Daredevil akan tetap eksis di layanan streamingnya selama beberapa tahun kedepan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Teori Baru ‘Avengers: Endgame’ Libatkan Time Travel & Thanos

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Teori Baru ‘Avengers: Endgame’ Libatkan Time Travel & Thanos
link : Teori Baru ‘Avengers: Endgame’ Libatkan Time Travel & Thanos

Baca juga


January 2019

Sembari menunggu peluncuran ‘Avengers: Endgame’ yang tinggal beberapa minggu lagi, para fans terus mengemukakan beragam teori menarik tentang kelanjutan pertarungan tim superhero vs Thanos pasca ‘Infinity War’.

Sembari menunggu peluncuran Avengers: Endgame yang tinggal beberapa minggu lagi, para fans terus mengemukakan beragam teori menarik tentang kelanjutan pertarungan tim superhero vs Thanos pasca Infinity War. Melihat banyaknya anggota Avengers yang dilibas Thanos dengan kekuatan dahsyat Infinity Stones, tak sedikit yang bertanya-tanya bagaimana cara Avengers menaklukkan Mad Titan dengan anggota selamat mereka yang kini tinggal segelintir orang. Pertanyaan yang satu ini pun akhirnya disinggung dalam teori baru dari seorang user Reddit bernama Ak2sup.

Menurut teori tersebut, Thanos tetap diposisikan sebagai villain utama di Endgame, hanya saja ia bukanlah Thanos yang kita lihat di Infinity War. Alasannya, beberapa foto bocoran action figure Endgame menunjukkan, Thanos kembali mengenakan armor lamanya serta sebuah pedang yang belum pernah diperlihatkan sebelumnya. Perubahan ini tentu saja menarik, mengingat di Infinity War Thanos melepas armor miliknya karena ia sudah merasa terlindungi oleh Infinity Stones di tangannya.

Teori lain sendiri menyebut Thanos menggunakan armor lagi karena sarung tangan Infinity Stones mengalami kerusakan, sehingga kekuatan batu ini jadi kurang maksimal. Bagaimanapun, karena co-director Joe Russo menyatakan Thanos memutuskan berhenti berperang setelah berhasil mewujudkan ambisinya di Infinity War, Ak2sup meyakini Thanos yang ber-armor di Endgame adalah Thanos versi masa lalu yang akan dilawan Avengers usai mereka melakukan time travel.

Lebih spesifik, Avengers diduga menantang Thanos ber-armor saat mereka kembali ke peristiwa Battle of New York (klimaks film pertama The Avengers), dimana tim superhero berjuang untuk mengalahkan Thanos, sebelum sang villain sempat memulai perburuan Infinity Stones. Jika memang demikian, artinya Thanos versi masa lalu ini agaknya tak sekuat di Infinity War karena belum mendapatkan seluruh Infinity Stones, sehingga perjuangan Avengers untuk menundukkan Thanos tak sesulit sebelumnya.

Adapun argumen soal Thanos versi masa lalu ini diperkuat dengan pernyataan aktor Nick Fury, Samuel L. Jackson, bahwa salah satu kemampuan hebat Captain Marvel adalah melakukan time travel. Kini yang menjadi tanda tanya, apakah teori baru yang cukup masuk akal ini akan sesuai dengan jalan cerita yang disiapkan Marvel di Endgame?

Rencananya Avengers: Endgame akan dirilis 26 April 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sembari menunggu peluncuran ‘Avengers: Endgame’ yang tinggal beberapa minggu lagi, para fans terus mengemukakan beragam teori menarik tentang kelanjutan pertarungan tim superhero vs Thanos pasca ‘Infinity War’.

Sembari menunggu peluncuran Avengers: Endgame yang tinggal beberapa minggu lagi, para fans terus mengemukakan beragam teori menarik tentang kelanjutan pertarungan tim superhero vs Thanos pasca Infinity War. Melihat banyaknya anggota Avengers yang dilibas Thanos dengan kekuatan dahsyat Infinity Stones, tak sedikit yang bertanya-tanya bagaimana cara Avengers menaklukkan Mad Titan dengan anggota selamat mereka yang kini tinggal segelintir orang. Pertanyaan yang satu ini pun akhirnya disinggung dalam teori baru dari seorang user Reddit bernama Ak2sup.

Menurut teori tersebut, Thanos tetap diposisikan sebagai villain utama di Endgame, hanya saja ia bukanlah Thanos yang kita lihat di Infinity War. Alasannya, beberapa foto bocoran action figure Endgame menunjukkan, Thanos kembali mengenakan armor lamanya serta sebuah pedang yang belum pernah diperlihatkan sebelumnya. Perubahan ini tentu saja menarik, mengingat di Infinity War Thanos melepas armor miliknya karena ia sudah merasa terlindungi oleh Infinity Stones di tangannya.

Teori lain sendiri menyebut Thanos menggunakan armor lagi karena sarung tangan Infinity Stones mengalami kerusakan, sehingga kekuatan batu ini jadi kurang maksimal. Bagaimanapun, karena co-director Joe Russo menyatakan Thanos memutuskan berhenti berperang setelah berhasil mewujudkan ambisinya di Infinity War, Ak2sup meyakini Thanos yang ber-armor di Endgame adalah Thanos versi masa lalu yang akan dilawan Avengers usai mereka melakukan time travel.

Lebih spesifik, Avengers diduga menantang Thanos ber-armor saat mereka kembali ke peristiwa Battle of New York (klimaks film pertama The Avengers), dimana tim superhero berjuang untuk mengalahkan Thanos, sebelum sang villain sempat memulai perburuan Infinity Stones. Jika memang demikian, artinya Thanos versi masa lalu ini agaknya tak sekuat di Infinity War karena belum mendapatkan seluruh Infinity Stones, sehingga perjuangan Avengers untuk menundukkan Thanos tak sesulit sebelumnya.

Adapun argumen soal Thanos versi masa lalu ini diperkuat dengan pernyataan aktor Nick Fury, Samuel L. Jackson, bahwa salah satu kemampuan hebat Captain Marvel adalah melakukan time travel. Kini yang menjadi tanda tanya, apakah teori baru yang cukup masuk akal ini akan sesuai dengan jalan cerita yang disiapkan Marvel di Endgame?

Rencananya Avengers: Endgame akan dirilis 26 April 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Box Office: 'Glass' Rapuh, 'Dragon Ball Super' Tangguh

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Glass' Rapuh, 'Dragon Ball Super' Tangguh
link : Box Office: 'Glass' Rapuh, 'Dragon Ball Super' Tangguh

Baca juga


January 2019

Meski jadi jawara, 'Glass' rupanya tak sekuat yang diharapkan. Sementara itu, 'Dragon Ball Super: Broly' membuat riak di Amerika. Berikut rekap box office minggu ini.

Puncak dari trilogi "superhero realistis"-nya M Night Shyamalan rupanya tak dahsyat-dahsyat amat di box office. Diperkirakan mendapat debut mencapai $50 juta, Glass rupanya hanya berhenti di angka $40,3 juta. Debut ini nyaris sama persis dengan film pendahulunya, Split yang mendapat $40 juta dua tahun yang lalu.

Film ini juga mendapat respon yang lebih rendah dibanding Split. Walau tak sesadis kritikus, penonton memberikannya CinemaScore "B", sedikit lebih rendah daripada nilai "B+"-nya Split.

Meski begitu, debut ini merupakan debut yang lumayan solid untuk ukuran film dengan bujet produksi yang cuma $20 juta. Hasil tersebut dengan mudah membuat Glass memuncaki box office minggu ini. Sementara mengenai rekor, debut tadi merupakan debut Januari tertinggi keempat sepanjang masa, di bawah Kung Fu Panda 3 ($41,3 juta).

Glass juga dirilis berbarengan di 55 negara di luar Amerika dan mendapat tambahan pendapatan sebesar $48,5 juta, sehingga total debut globalnya menjadi $88,8 juta. Sumbangan terbesar berasal dari Rusia ($5,2 juta), Meksiko ($4,5 juta), dan UK ($4,3 juta). Indonesia sendiri menyumbang $1,5 juta.

Debut yang lebih impresif menjadi milik Dragon Ball Super: Broly. Walau cuma bisa masuk di posisi empat, anime ini berhasil meraup pendapatan solid $9,8 juta. Jika ditambah dengan limited release, total pendapatannya adalah $20,2 juta. Sementara itu, telah tayang sejak satu bulan lebih di luar Amerika, ia sudah mengumpulkan $87 juta secara global.

Setelah debutnya yang kuat minggu lalu, The Upside bergeser ke posisi dua. Tapi penurunannya relatif kecil, hanya 26,3% saja dengan pendapatan $15,0 juta. Dalam dua minggu saja, pendapatan domestiknya ($43,3 juta) sudah melewati bujet produksinya ($37,5 juta).

Aquaman berada di posisi tiga dengan $10,2 juta. Setelah tayang selama 5 minggu, ia akhirnya berhasil juga melewati angka $300 juta (tepatnya $304,2 juta). Berita yang lebih penting, dengan total pendapatan global $1,06 miliar (berkat tambahan $14,3 juta dari 79 negara minggu ini), ia sudah siap untuk menyergap The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) dan menjadi film DC terlaris sepanjang masa.

Spider-Man: Into the Spider-Verse menjadi film dengan penurunan terkecil minggu ini, hanya 16,4% saja. Minggu ini, ia mendapat $7,6 juta di Amerika dan $4,7 juta dari luar Amerika yang mengantarkan pendapatan domestiknya menjadi $158,6 juta dan pendapatan global $322 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 18 Januari - 20 Januari 2019

1.

Glass
Minggu ini $40,328,920
Total $40,328,920

2.

The Upside
Minggu ini $15,006,464
Total $43,319,903

3.

Aquaman
Minggu ini $10,176,067
Total $304,182,915

4.

Dragon Ball Super: Broly
Minggu ini $9,816,197
Total $20,235,639

5.

Spider-Man: Into the Spider-Verse
Minggu ini $7,570,269
Total $158,571,654
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'The Upside' Tekuk 'Aquaman' ■UP

Meski jadi jawara, 'Glass' rupanya tak sekuat yang diharapkan. Sementara itu, 'Dragon Ball Super: Broly' membuat riak di Amerika. Berikut rekap box office minggu ini.

Puncak dari trilogi "superhero realistis"-nya M Night Shyamalan rupanya tak dahsyat-dahsyat amat di box office. Diperkirakan mendapat debut mencapai $50 juta, Glass rupanya hanya berhenti di angka $40,3 juta. Debut ini nyaris sama persis dengan film pendahulunya, Split yang mendapat $40 juta dua tahun yang lalu.

Film ini juga mendapat respon yang lebih rendah dibanding Split. Walau tak sesadis kritikus, penonton memberikannya CinemaScore "B", sedikit lebih rendah daripada nilai "B+"-nya Split.

Meski begitu, debut ini merupakan debut yang lumayan solid untuk ukuran film dengan bujet produksi yang cuma $20 juta. Hasil tersebut dengan mudah membuat Glass memuncaki box office minggu ini. Sementara mengenai rekor, debut tadi merupakan debut Januari tertinggi keempat sepanjang masa, di bawah Kung Fu Panda 3 ($41,3 juta).

Glass juga dirilis berbarengan di 55 negara di luar Amerika dan mendapat tambahan pendapatan sebesar $48,5 juta, sehingga total debut globalnya menjadi $88,8 juta. Sumbangan terbesar berasal dari Rusia ($5,2 juta), Meksiko ($4,5 juta), dan UK ($4,3 juta). Indonesia sendiri menyumbang $1,5 juta.

Debut yang lebih impresif menjadi milik Dragon Ball Super: Broly. Walau cuma bisa masuk di posisi empat, anime ini berhasil meraup pendapatan solid $9,8 juta. Jika ditambah dengan limited release, total pendapatannya adalah $20,2 juta. Sementara itu, telah tayang sejak satu bulan lebih di luar Amerika, ia sudah mengumpulkan $87 juta secara global.

Setelah debutnya yang kuat minggu lalu, The Upside bergeser ke posisi dua. Tapi penurunannya relatif kecil, hanya 26,3% saja dengan pendapatan $15,0 juta. Dalam dua minggu saja, pendapatan domestiknya ($43,3 juta) sudah melewati bujet produksinya ($37,5 juta).

Aquaman berada di posisi tiga dengan $10,2 juta. Setelah tayang selama 5 minggu, ia akhirnya berhasil juga melewati angka $300 juta (tepatnya $304,2 juta). Berita yang lebih penting, dengan total pendapatan global $1,06 miliar (berkat tambahan $14,3 juta dari 79 negara minggu ini), ia sudah siap untuk menyergap The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) dan menjadi film DC terlaris sepanjang masa.

Spider-Man: Into the Spider-Verse menjadi film dengan penurunan terkecil minggu ini, hanya 16,4% saja. Minggu ini, ia mendapat $7,6 juta di Amerika dan $4,7 juta dari luar Amerika yang mengantarkan pendapatan domestiknya menjadi $158,6 juta dan pendapatan global $322 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 18 Januari - 20 Januari 2019

1.

Glass
Minggu ini $40,328,920
Total $40,328,920

2.

The Upside
Minggu ini $15,006,464
Total $43,319,903

3.

Aquaman
Minggu ini $10,176,067
Total $304,182,915

4.

Dragon Ball Super: Broly
Minggu ini $9,816,197
Total $20,235,639

5.

Spider-Man: Into the Spider-Verse
Minggu ini $7,570,269
Total $158,571,654
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'The Upside' Tekuk 'Aquaman' ■UP

Monday, January 21, 2019

Berpotensi Ditunda Lagi, ‘The New Mutants’ Disebut akan Pindah ke Layanan Streaming

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Berpotensi Ditunda Lagi, ‘The New Mutants’ Disebut akan Pindah ke Layanan Streaming
link : Berpotensi Ditunda Lagi, ‘The New Mutants’ Disebut akan Pindah ke Layanan Streaming

Baca juga


January 2019

Usai mengalami penundaan rilis dua kali, kini muncul masalah baru yang bukan tak mungkin akan membuat ‘The New Mutants’ diundur lagi.

Meski telah menjalani proses syuting ulang untuk memperbaiki filmnya, The New Mutants agaknya belum sepenuhnya bebas dari masalah. Usai mengalami penundaan rilis dua kali, kini muncul masalah baru yang bukan tak mungkin akan membuat The New Mutants diundur lagi.

Menurut kabar dari Merc With a Podcast, saat ini Fox bersama sutradara Josh Boone sedang kesulitan meracik versi final The New Mutants yang disiapkan untuk meluncur ke bioskop. Imbasnya, film superhero bergenre horror ini pun terancam ditunda hingga November 2019. Namun seolah tak kekurangan akal, studio juga disebut punya langkah alternatif apabila The New Mutants batal unjuk gigi di layar lebar. Langkah ini tidak lain dengan merilis The New Mutants di layanan streaming Hulu pada Oktober 2019.

Bagaimanapun, hingga detik ini studio kabarnya masih mempertimbangkan mana opsi yang paling menguntungkan secara finansial, untuk diterapkan pada film yang konon mereka anggap akan flop. Well, berkaca dari situasi The New Mutants, tampaknya akan ada norma baru di Hollywood, dimana film besar yang diyakini studionya akan gagal, akan “dibuang” ke platform streaming guna menghindari kerugian lebih besar. Jika slentingan ini terbukti akurat, maka The New Mutants akan senasib dengan Mowgli dan The Cloverfield Paradox.

The New Mutants sendiri dibintangi Anya Taylor-Joy (Magik), Maisie Williams (Wolfsbane), Charlie Heaton (Cannonball), Henry Zaga (Sunspot) dan Blu Hunt (Mirage). Film ini mengisahkan lima mutant remaja labil yang dikurung dalam fasilitas rahasia pemerintah. Tak mau terus dikekang, lima remaja berkekuatan super ini akhirnya memberontak dan tak segan menyingkirkan siapapun yang menghalangi mereka. Produser Simon Kinberg mengkonfirmasi, syuting ulang bertujuan untuk memperkuat unsur horror The New Mutants, sehingga rating filmnya berpotensi berubah dari PG-13 menjadi R.

Untuk sementara ini jadwal rilis The New Mutants masih belum berubah, yakni 2 Agustus 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Usai mengalami penundaan rilis dua kali, kini muncul masalah baru yang bukan tak mungkin akan membuat ‘The New Mutants’ diundur lagi.

Meski telah menjalani proses syuting ulang untuk memperbaiki filmnya, The New Mutants agaknya belum sepenuhnya bebas dari masalah. Usai mengalami penundaan rilis dua kali, kini muncul masalah baru yang bukan tak mungkin akan membuat The New Mutants diundur lagi.

Menurut kabar dari Merc With a Podcast, saat ini Fox bersama sutradara Josh Boone sedang kesulitan meracik versi final The New Mutants yang disiapkan untuk meluncur ke bioskop. Imbasnya, film superhero bergenre horror ini pun terancam ditunda hingga November 2019. Namun seolah tak kekurangan akal, studio juga disebut punya langkah alternatif apabila The New Mutants batal unjuk gigi di layar lebar. Langkah ini tidak lain dengan merilis The New Mutants di layanan streaming Hulu pada Oktober 2019.

Bagaimanapun, hingga detik ini studio kabarnya masih mempertimbangkan mana opsi yang paling menguntungkan secara finansial, untuk diterapkan pada film yang konon mereka anggap akan flop. Well, berkaca dari situasi The New Mutants, tampaknya akan ada norma baru di Hollywood, dimana film besar yang diyakini studionya akan gagal, akan “dibuang” ke platform streaming guna menghindari kerugian lebih besar. Jika slentingan ini terbukti akurat, maka The New Mutants akan senasib dengan Mowgli dan The Cloverfield Paradox.

The New Mutants sendiri dibintangi Anya Taylor-Joy (Magik), Maisie Williams (Wolfsbane), Charlie Heaton (Cannonball), Henry Zaga (Sunspot) dan Blu Hunt (Mirage). Film ini mengisahkan lima mutant remaja labil yang dikurung dalam fasilitas rahasia pemerintah. Tak mau terus dikekang, lima remaja berkekuatan super ini akhirnya memberontak dan tak segan menyingkirkan siapapun yang menghalangi mereka. Produser Simon Kinberg mengkonfirmasi, syuting ulang bertujuan untuk memperkuat unsur horror The New Mutants, sehingga rating filmnya berpotensi berubah dari PG-13 menjadi R.

Untuk sementara ini jadwal rilis The New Mutants masih belum berubah, yakni 2 Agustus 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film Horror Sutradara ‘Baby Driver’ Segera Diproduksi

January 2019 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul January 2019, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film Horror Sutradara ‘Baby Driver’ Segera Diproduksi
link : Film Horror Sutradara ‘Baby Driver’ Segera Diproduksi

Baca juga


January 2019

Sembari menunggu ‘Baby Driver 2’ dapat lampu hijau, Wright punya satu proyek film baru yang siap ia garap pada musim panas 2019.

Usai sukses dengan Baby Driver, penulis/sutradara Edgar Wright sempat mensinyalkan bahwa film action ini akan dibuatkan sekuel. Kini sembari menunggu Baby Driver 2 dapat lampu hijau, Wright punya satu proyek film baru yang siap ia garap pada musim panas 2019.

Film ini sendiri belum memiliki judul dan pemain resmi. Yang jelas, Empire mengabarkan, film ini merupakan horror thriller psikologi dan mengusung karakter utama perempuan. Lebih detail lagi, film terbaru Wright ini akan menyerupai Don’t Look Now (1973), film thriller indie yang menjadi inspirasi Wright dalam menggarap trailer Short. Selain itu, cerita film Wright juga terinspirasi oleh film horror psikologi Repulsion (1965) besutan Roman Polanski.

Sebagai informasi, Don’t Look Now dinilai sebagai film yang berpengaruh di genre horror dan dunia perfilman Inggris, yang notabene tempat kelahiran Wright. Film ini dikenal dengan teknik editingnya yang inovatif, dan alur cerita maju mundurnya yang bisa mengubah persepsi penonton terhadap situasi di filmnya. Sedangkan untuk Repulsion, ceritanya menyoroti depresi dan kekerasan yang dialami perempuan. Entah film seperti apa yang disiapkan Wright. Yang pasti, film ini menandai comeback Wright di genre horror, sejak ia menghadirkan Shaun of the Dead (2004) dan trailer Short (2007). Wright diketahui menulis naskah film ini bersama Krysty Wilson-Cairns (Penny Dreadful).

Sementara itu, film horror Wright sendiri rencananya akan mulai syuting Juni hingga September 2019, dengan tanggal rilis yang belum ditentukan. Adapun Wright juga memastikan pengembangan Baby Driver 2 masih berlangsung, dan baru saja draft pertama film ini telah rampung.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sembari menunggu ‘Baby Driver 2’ dapat lampu hijau, Wright punya satu proyek film baru yang siap ia garap pada musim panas 2019.

Usai sukses dengan Baby Driver, penulis/sutradara Edgar Wright sempat mensinyalkan bahwa film action ini akan dibuatkan sekuel. Kini sembari menunggu Baby Driver 2 dapat lampu hijau, Wright punya satu proyek film baru yang siap ia garap pada musim panas 2019.

Film ini sendiri belum memiliki judul dan pemain resmi. Yang jelas, Empire mengabarkan, film ini merupakan horror thriller psikologi dan mengusung karakter utama perempuan. Lebih detail lagi, film terbaru Wright ini akan menyerupai Don’t Look Now (1973), film thriller indie yang menjadi inspirasi Wright dalam menggarap trailer Short. Selain itu, cerita film Wright juga terinspirasi oleh film horror psikologi Repulsion (1965) besutan Roman Polanski.

Sebagai informasi, Don’t Look Now dinilai sebagai film yang berpengaruh di genre horror dan dunia perfilman Inggris, yang notabene tempat kelahiran Wright. Film ini dikenal dengan teknik editingnya yang inovatif, dan alur cerita maju mundurnya yang bisa mengubah persepsi penonton terhadap situasi di filmnya. Sedangkan untuk Repulsion, ceritanya menyoroti depresi dan kekerasan yang dialami perempuan. Entah film seperti apa yang disiapkan Wright. Yang pasti, film ini menandai comeback Wright di genre horror, sejak ia menghadirkan Shaun of the Dead (2004) dan trailer Short (2007). Wright diketahui menulis naskah film ini bersama Krysty Wilson-Cairns (Penny Dreadful).

Sementara itu, film horror Wright sendiri rencananya akan mulai syuting Juni hingga September 2019, dengan tanggal rilis yang belum ditentukan. Adapun Wright juga memastikan pengembangan Baby Driver 2 masih berlangsung, dan baru saja draft pertama film ini telah rampung.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem