Monday, July 2, 2018

Syuting ‘IT: Chapter 2’ Dimulai, Pemeran The Losers Club Dewasa Sudah Lengkap

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Syuting ‘IT: Chapter 2’ Dimulai, Pemeran The Losers Club Dewasa Sudah Lengkap
link : Syuting ‘IT: Chapter 2’ Dimulai, Pemeran The Losers Club Dewasa Sudah Lengkap

Baca juga


2018

Seiring dengan bergulirnya proses syuting ‘IT: Chapter 2’, jajaran pemeran Losers Club dewasa pun kini sudah lengkap.

Setelah melakukan pencarian pemain dalam beberapa minggu terakhir, IT: Chapter 2 akhirnya memulai proses syuting. Kembali disutradarai Andy Muschietti, sekuel ini pun masih menyoroti perjuangan geng The Losers Club menghadapi teror mengerikan badut Pennywise. Namun bedanya, jika di film pertama Losers Club masih di bawah umur, di sekuel nanti mereka sudah beranjak dewasa.


Seiring dengan bergulirnya proses syuting ‘IT: Chapter 2’, jajaran pemeran Losers Club dewasa pun kini sudah lengkap.

Setelah melakukan pencarian pemain dalam beberapa minggu terakhir, IT: Chapter 2 akhirnya memulai proses syuting. Kembali disutradarai Andy Muschietti, sekuel ini pun masih menyoroti perjuangan geng The Losers Club menghadapi teror mengerikan badut Pennywise. Namun bedanya, jika di film pertama Losers Club masih di bawah umur, di sekuel nanti mereka sudah beranjak dewasa.


Teaser Poster ‘Glass’ Tampilkan 3 Karakter Utama

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Teaser Poster ‘Glass’ Tampilkan 3 Karakter Utama
link : Teaser Poster ‘Glass’ Tampilkan 3 Karakter Utama

Baca juga


2018

Seolah mengetahui fans sudah tak sabar menantikan ‘Glass’, penulis/sutradara M. Night Shyamalan pun merilis teaser poster dari film yang menjadi sekuel ‘Unbreakable’ sekaligus ‘Split’.

Seolah mengetahui fans sudah tak sabar menantikan Glass, penulis/sutradara M. Night Shyamalan pun merilis teaser poster dari film yang menjadi sekuel Unbreakable sekaligus Split. Poster ini sendiri menampilkan tiga karakter utama yang nantinya akan bergumul di Glass, diantaranya Elijah Price a.k.a. Mr. Glass (Samuel L. Jackson), Kevin Crumb a.k.a. The Horde (James McAvoy) dan David Dunn (Bruce Willis). “Jika kalian tak sabar menunggu kehadiran Glass pada 20 Juli (di event San Diego Comic-Con 2018), inilah world premiere teaser poster dari kami,”kata Shyamalan saat memamerkan poster Glass lewat Twitter.


Seolah mengetahui fans sudah tak sabar menantikan ‘Glass’, penulis/sutradara M. Night Shyamalan pun merilis teaser poster dari film yang menjadi sekuel ‘Unbreakable’ sekaligus ‘Split’.

Seolah mengetahui fans sudah tak sabar menantikan Glass, penulis/sutradara M. Night Shyamalan pun merilis teaser poster dari film yang menjadi sekuel Unbreakable sekaligus Split. Poster ini sendiri menampilkan tiga karakter utama yang nantinya akan bergumul di Glass, diantaranya Elijah Price a.k.a. Mr. Glass (Samuel L. Jackson), Kevin Crumb a.k.a. The Horde (James McAvoy) dan David Dunn (Bruce Willis). “Jika kalian tak sabar menunggu kehadiran Glass pada 20 Juli (di event San Diego Comic-Con 2018), inilah world premiere teaser poster dari kami,”kata Shyamalan saat memamerkan poster Glass lewat Twitter.


Sunday, July 1, 2018

Produser Sinyalkan ‘A Quiet Place 2’ Masih Lama

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Produser Sinyalkan ‘A Quiet Place 2’ Masih Lama
link : Produser Sinyalkan ‘A Quiet Place 2’ Masih Lama

Baca juga


2018

Jika sebuah film meraih kesuksesan besar, biasanya studio akan langsung memberi lampu hijau untuk sekuel dan mengebut proses pengembangannya, agar bisa segera masuk ke tahap produksi. Namun hal serupa agaknya takkan terjadi pada ‘A Quiet Place 2’.

Jika sebuah film meraih kesuksesan besar, biasanya studio akan langsung memberi lampu hijau untuk sekuel dan mengebut proses pengembangannya, agar bisa segera masuk ke tahap produksi alias syuting. Namun hal serupa agaknya takkan terjadi pada A Quiet Place 2, sebagaimana yang disinyalkan produser Andrew Form saat berbincang dengan Collider.

Diakui Form yang notabene pimpinan rumah produksi Platinum Dunes, sebenarnya tim produksi bisa dengan mudah mengebut pengembangan A Quiet Place 2. Namun karena A Quiet Place adalah film yang spesial bagi studio tersebut, Form mengakui pihaknya takkan buru-buru menggarap A Quiet Place 2. Sebaliknya, Form menekankan bahwa tim akan memanfaatkan waktu selama mungkin untuk meracik cerita yang bagus, seperti film pertama. Di luar itu, Form juga mengkonfirmasi John Krasinski kembali terlibat di A Quiet Place 2, usai ia menyutradarai dan membintangi film pertama.

A Quiet Place sendiri mengisahkan perjuangan keluarga di sebuah dunia, dimana suara sekecil apapun bisa memancing kehadiran alien ganas. Dibintangi Krasinski bersama sang istri Emily Blunt, film berbudget hanya $17 juta ini pun tak hanya hit di box office dengan total pendapatan mencapai $329 juta, tapi juga dari segi kritikal dengan skor nyaris sempurna 95% di situs review aggregator Rotten Tomatoes. Wajar saja jika Form menyebut A Quiet Place adalah film istimewa bagi Platinum Dunes, karena baru kali studio di balik franchise Texas Chainsaw, The Purge dan Friday the 13th meluncurkan film yang luar biasa.

Kendati pemain yang terlibat belum dipastikan, Krasinski sempat mengindikasikan A Quiet Place 2 akan menyoroti perjuangan penyintas baru untuk bertahan hidup. Masih dimotori Paramount, untuk saat ini A Quiet Place 2 masih belum mendapatkan tanggal rilis. Berkaca dari pernyataan Form, fans tampaknya harus bersabar menunggu, karena kemungkinan besar perilisan A Quiet Place 2 masih lama.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Jika sebuah film meraih kesuksesan besar, biasanya studio akan langsung memberi lampu hijau untuk sekuel dan mengebut proses pengembangannya, agar bisa segera masuk ke tahap produksi. Namun hal serupa agaknya takkan terjadi pada ‘A Quiet Place 2’.

Jika sebuah film meraih kesuksesan besar, biasanya studio akan langsung memberi lampu hijau untuk sekuel dan mengebut proses pengembangannya, agar bisa segera masuk ke tahap produksi alias syuting. Namun hal serupa agaknya takkan terjadi pada A Quiet Place 2, sebagaimana yang disinyalkan produser Andrew Form saat berbincang dengan Collider.

Diakui Form yang notabene pimpinan rumah produksi Platinum Dunes, sebenarnya tim produksi bisa dengan mudah mengebut pengembangan A Quiet Place 2. Namun karena A Quiet Place adalah film yang spesial bagi studio tersebut, Form mengakui pihaknya takkan buru-buru menggarap A Quiet Place 2. Sebaliknya, Form menekankan bahwa tim akan memanfaatkan waktu selama mungkin untuk meracik cerita yang bagus, seperti film pertama. Di luar itu, Form juga mengkonfirmasi John Krasinski kembali terlibat di A Quiet Place 2, usai ia menyutradarai dan membintangi film pertama.

A Quiet Place sendiri mengisahkan perjuangan keluarga di sebuah dunia, dimana suara sekecil apapun bisa memancing kehadiran alien ganas. Dibintangi Krasinski bersama sang istri Emily Blunt, film berbudget hanya $17 juta ini pun tak hanya hit di box office dengan total pendapatan mencapai $329 juta, tapi juga dari segi kritikal dengan skor nyaris sempurna 95% di situs review aggregator Rotten Tomatoes. Wajar saja jika Form menyebut A Quiet Place adalah film istimewa bagi Platinum Dunes, karena baru kali studio di balik franchise Texas Chainsaw, The Purge dan Friday the 13th meluncurkan film yang luar biasa.

Kendati pemain yang terlibat belum dipastikan, Krasinski sempat mengindikasikan A Quiet Place 2 akan menyoroti perjuangan penyintas baru untuk bertahan hidup. Masih dimotori Paramount, untuk saat ini A Quiet Place 2 masih belum mendapatkan tanggal rilis. Berkaca dari pernyataan Form, fans tampaknya harus bersabar menunggu, karena kemungkinan besar perilisan A Quiet Place 2 masih lama.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Jim Carrey akan Jadi Villain Film ‘Sonic the Hedgehog’

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jim Carrey akan Jadi Villain Film ‘Sonic the Hedgehog’
link : Jim Carrey akan Jadi Villain Film ‘Sonic the Hedgehog’

Baca juga


2018

Proses pencarian pemain film ‘Sonic the Hedgehog’ rupanya sudah dimulai, dan kini ada Jim Carrey yang berpotensi membintangi film adaptasi game populer.

Proses pencarian pemain film Sonic the Hedgehog rupanya sudah dimulai, dan kini ada Jim Carrey yang berpotensi membintangi film adaptasi game populer. Seperti yang dilansir Deadline, aktor yang terkenal dengan perannya sebagai Ace Ventura itu sedang bernegosiasi dengan pihak Paramount untuk menjadi Doctor Robotnik a.k.a. Eggman, yang tak lain adalah musuh besar Sonic.

Jika Carrey sepakat bergabung, maka ia menyusul James Marsden (Westworld) dan Paul Rudd (Ant-Man). Sementara karakter Marsden masih misterius, Rudd dikabarkan akan menjadi teman polisi Sonic yang bernama Tom. Film produksi Paramount ini sendiri melibatkan sutradara Deadpool dan Terminator 6, Tim Miller, sebagai produser. Adapun Jeff Fowler yang akan memulai debut penyutradaraannya, di film yang ditulis Pat Casey dan Josh Miller (duo kreator serial animasi Golan the Insatiable).

Dengan memadukan unsur live-action dan CGI, kabarnya film ini mulai syuting Juli hingga Oktober 2018. Meski belum ada keterangan mengenai plot cerita, kemungkinan besar film ini akan menghadirkan aksi Sonic berlari secepat kilat, sebagaimana yang ditawarkan franchise game-nya yang ditangani SEGA.

Tak seperti film adaptasi komik, hingga saat ini film adaptasi game masih kesulitan menjadi primadona di box office maupun memikat hati para kritikus. Terakhir ada reboot Tomb Raider, yang walaupun dinaungi aktris papan atas Alicia Vikander dan sutradara yang dinilai berkompeten, belum mampu memutus tren negatif yang selama ini ditunjukkan film adaptasi game. Akankah Sonic the Hedgehog bernasib serupa, atau justru di luar dugaan berhasil menjadi momentum kebangkitan film adaptasi game? Kita akan menemukan jawabannya saat film ini dirilis 15 November 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Proses pencarian pemain film ‘Sonic the Hedgehog’ rupanya sudah dimulai, dan kini ada Jim Carrey yang berpotensi membintangi film adaptasi game populer.

Proses pencarian pemain film Sonic the Hedgehog rupanya sudah dimulai, dan kini ada Jim Carrey yang berpotensi membintangi film adaptasi game populer. Seperti yang dilansir Deadline, aktor yang terkenal dengan perannya sebagai Ace Ventura itu sedang bernegosiasi dengan pihak Paramount untuk menjadi Doctor Robotnik a.k.a. Eggman, yang tak lain adalah musuh besar Sonic.

Jika Carrey sepakat bergabung, maka ia menyusul James Marsden (Westworld) dan Paul Rudd (Ant-Man). Sementara karakter Marsden masih misterius, Rudd dikabarkan akan menjadi teman polisi Sonic yang bernama Tom. Film produksi Paramount ini sendiri melibatkan sutradara Deadpool dan Terminator 6, Tim Miller, sebagai produser. Adapun Jeff Fowler yang akan memulai debut penyutradaraannya, di film yang ditulis Pat Casey dan Josh Miller (duo kreator serial animasi Golan the Insatiable).

Dengan memadukan unsur live-action dan CGI, kabarnya film ini mulai syuting Juli hingga Oktober 2018. Meski belum ada keterangan mengenai plot cerita, kemungkinan besar film ini akan menghadirkan aksi Sonic berlari secepat kilat, sebagaimana yang ditawarkan franchise game-nya yang ditangani SEGA.

Tak seperti film adaptasi komik, hingga saat ini film adaptasi game masih kesulitan menjadi primadona di box office maupun memikat hati para kritikus. Terakhir ada reboot Tomb Raider, yang walaupun dinaungi aktris papan atas Alicia Vikander dan sutradara yang dinilai berkompeten, belum mampu memutus tren negatif yang selama ini ditunjukkan film adaptasi game. Akankah Sonic the Hedgehog bernasib serupa, atau justru di luar dugaan berhasil menjadi momentum kebangkitan film adaptasi game? Kita akan menemukan jawabannya saat film ini dirilis 15 November 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Saturday, June 30, 2018

Review Film: 'Sicario 2: Day of the Soldado' (2018)

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Aksi, Artikel Drama, Artikel Kriminal, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Sicario 2: Day of the Soldado' (2018)
link : Review Film: 'Sicario 2: Day of the Soldado' (2018)

Baca juga


2018

Taylor Sheridan sepertinya mampu bikin cerita apa saja menjadi menarik dan menegangkan.

“You got to do what you got to do.”
— Alejandro
Rating UP:
Taylor Sheridan (Hell or High Water, Wind River) sepertinya mampu bikin cerita apa saja menjadi menarik dan menegangkan. Ia bahkan mungkin bisa membuat riwayat asmara saya yang biasa-biasa saja menjadi film aksi-thriller brutal yang mencekam... dengan banyak nyawa melayang di dalamnya.

Itu adalah testimoni saya mengenai keterampilan skrip Sheridan dalam Sicario 2: Day of the Soldado. Bahkan saat disini ia harus kehilangan empat pemain kunci dari film pertama: aktris Emily Blunt, sutradara Denis Villeneuve, sinematografer Roger Deakins, dan komposer Johann Johannsson. Bahkan saat ia relatif tak punya cerita untuk diceritakan. Yang dibutuhkannya cuma beberapa kru yang lumayan, sutradara yang cukup berkomitmen, dan pemain utama yang karismatik.


Soldado jelas tak sengehek Sicario. Selain karena aspek teknisnya yang sedikit lebih superior, sebagian besar penyebabnya adalah karena ia tak punya hooking point yang dimiliki oleh film pertama, yang dihadirkan lewat kenaifan karakter Blunt yang menyaksikan betapa abu-abunya batas moralitas dalam lingkaran konflik perdagangan narkoba. Kita dibuat syok dengan pengungkapan bahwa penegak keadilan tak jauh berbeda korup dan kejinya dengan para kriminal yang mereka berantas. Soldado hanya sedikit menyampaikan hal baru mengenai sistem pemerintahan yang kebablasan ini, namun ia mampu berdiri dengan kokoh sebagai film aksi-drama yang cukup mengikat.

Setelah menonton Sicario, kita sudah tahu bahwa hanya akan ada sedikit sensitivitas moral yang dipunyai oleh karakter kuncinya. Absennya karakter Blunt membuat perspektif dalam Soldado bergeser. Agen lapangan CIA, Matt Graver (Josh Brolin) dan pembunuh bayaran, Alejandro (Benicio Del Toro) yang sebelumnya menjadi karakter sampingan, sekarang adalah karakter utama. Kita tahu bahwa mereka adalah orang-orang berseragam yang tak punya aturan. Sedari awal, Matt tak ragu-ragu menerapkan metode yang jauh lebih kejam daripada waterboarding saat menginterogasi seorang bajak laut Somalia.

Karisma Brolin dan Del Toro begitu kuat hingga mereka menguasai momen apapun saat muncul di layar. Gaya slenge'an karakter Matt yang pernah ke markas dengan sendal jepit tak lagi akan anda ingat, sebab Brolin kali ini lebih serius. Misi adalah prioritasnya, tapi ada sedikit nuansa pemberontakan yang terasa di dalam dedikasinya. Sementara Del Toro... aktor ini mampu berbuat banyak tanpa perlu banyak bacot. Ia hanya perlu berdiri lalu menatap tajam, dan kita akan bergidik. Ia adalah pembunuh yang efektif, dan meski saya sama sekali tak mendukung ini, ia sukses membuat aksi membantai orang terlihat keren.

Soldado dimulai dengan segerombolan imigran ilegal yang melintasi perbatasan Meksiko-Amerika di tengah malam buta. Mereka bukan imigran biasa, karena saat hampir terciduk, mereka meledakkan diri. Di lain waktu, bom bunuh diri juga terjadi di sebuah supermarket di Amerika. Teroris kah? Bagaimana mereka bisa masuk ke Amerika? Salah satu alasannya adalah karena tembok raksasa nan mutakhir buatan presiden Trump belum jadi. Namun karena ini bukan film politik, maka yang menjadi biang keroknya ternyata adalah kartel narkoba. Katanya, menyusupkan manusia jauh lebih menguntungkan daripada menyelundupkan kokain.

Pemerintah, lewat karakter yang diperankan Matthew Modine dan Catherine Keener, kemudian menghubungi seseorang yang patut dihubungi saat mereka harus melakukan pekerjaan kotor: Matt Graver. Misi Matt adalah menculik Isabel Reyes (Isabela Moner), anak gadis dari seorang bos kartel, lalu membuatnya terkesan sebagai aksi dari kartel sebelah. Dengan begini, mereka akan saling menyalahkan, dan otomatis akan saling bantai lewat perang antarkartel. Pemerintah Amerika bisa ongkang-ongkang kaki. Rencananya sih begitu.

Untuk melakukan ini, Matt merekrut kenalan lamanya, Alejandro yang juga punya dendam lama kepada sang bos kartel. Kebetulan. Tentu saja, semua tak berjalan dengan lancar. Terlebih saat sebagian besar polisi Meksiko ternyata digaji oleh kartel. Saat situasi menjadi kacau, pemerintah Amerika bermaksud cuci tangan. Tapi tim Matt dan Alejandro sudah terlanjur basah. Ya sudah, mandi sekalian.

Sementara itu, dalam bagian yang tak begitu menarik, kita diperkenalkan dengan Miguel (Elijah Rodriguez), remaja Amerika berdarah Meksiko yang tinggal di perbatasan. Ia direkrut oleh kartel sebagai salah satu eksekutor penyelundupan manusia. Tentu saja, nanti petualangan Miguel akan bersilangan dengan karakter utama kita. Saya rasa, momen ini dimaksudkan untuk memberi dampak emosional yang lumayan tajam. Meski begitu, perjalanan karakter yang klise dengan karakterisasi yang kurang mengesankan, membuatnya terasa hambar. Subplot mengenai Miguel terasa sedikit mendistraksi, padahal ini berperan penting nantinya.

Namun ini adalah komplain kecil kalau dibandingkan dengan bagaimana terampilnya Sheridan membangun cerita dan mengatur ritme. Menjelang akhir, ada momen krusial yang sebenarnya terkesan mustahil terjadi dalam konteks film "serius". Tapi nyatanya lumayan bekerja, karena kita sebelumnya dikondisikan untuk berharap itu bakal bekerja, setidaknya selama kita menonton. Saya mencoba sotoy nih, tapi saya yakin sutradara Stefano Sollima lumayan setia mengikuti visi Sheridan. Soalnya, Soldado tetap terasa berlangsung di semesta yang sama dengan Sicario, meski atmosfernya memang tak semisterius itu. Mayoritas intensitas tak lagi tercipta berkat atmosfer, melainkan penanganan sekuens aksi yang kompeten oleh Sollima. Adegan penyergapan di jalanan gurun Meksiko berisi cukup suspens hingga kita terhenyak saat huru-hara yang sesungguhnya dilepaskan.

Kalau dibandingkan dengan Sicario, film ini memang lebih dangkal. Jika yang ingin disampaikan Sheridan adalah soal ambiguitas moral, maka ia sudah membeberkan semuanya lewat film pertama. Bahkan usaha untuk memanusiakan karakter Alejandro juga terasa biasa sekali; ia sekarang (agaknya) menjadi tokoh antihero yang konvensional. Sebetulnya, sulit membayangkan bagaimana film semacam Sicario bisa menghasilkan sekuel. Namun Sheridan pandai mengemas barang receh. Disini, ia bahkan ia mampu menge-set kemungkinan baru yang menjanjikan sesuatu lebih besar yang akan datang. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sicario: Day of the Soldado

122 menit
Dewasa
Stefano Sollima
Taylor Sheridan
Basil Iwanyk, Edward L. McDonnell, Molly Smith, Thad Luckinbill, Trent Luckinbill
Dariusz Wolski
Hildur Guðnadóttir

Taylor Sheridan sepertinya mampu bikin cerita apa saja menjadi menarik dan menegangkan.

“You got to do what you got to do.”
— Alejandro
Rating UP:
Taylor Sheridan (Hell or High Water, Wind River) sepertinya mampu bikin cerita apa saja menjadi menarik dan menegangkan. Ia bahkan mungkin bisa membuat riwayat asmara saya yang biasa-biasa saja menjadi film aksi-thriller brutal yang mencekam... dengan banyak nyawa melayang di dalamnya.

Itu adalah testimoni saya mengenai keterampilan skrip Sheridan dalam Sicario 2: Day of the Soldado. Bahkan saat disini ia harus kehilangan empat pemain kunci dari film pertama: aktris Emily Blunt, sutradara Denis Villeneuve, sinematografer Roger Deakins, dan komposer Johann Johannsson. Bahkan saat ia relatif tak punya cerita untuk diceritakan. Yang dibutuhkannya cuma beberapa kru yang lumayan, sutradara yang cukup berkomitmen, dan pemain utama yang karismatik.


Soldado jelas tak sengehek Sicario. Selain karena aspek teknisnya yang sedikit lebih superior, sebagian besar penyebabnya adalah karena ia tak punya hooking point yang dimiliki oleh film pertama, yang dihadirkan lewat kenaifan karakter Blunt yang menyaksikan betapa abu-abunya batas moralitas dalam lingkaran konflik perdagangan narkoba. Kita dibuat syok dengan pengungkapan bahwa penegak keadilan tak jauh berbeda korup dan kejinya dengan para kriminal yang mereka berantas. Soldado hanya sedikit menyampaikan hal baru mengenai sistem pemerintahan yang kebablasan ini, namun ia mampu berdiri dengan kokoh sebagai film aksi-drama yang cukup mengikat.

Setelah menonton Sicario, kita sudah tahu bahwa hanya akan ada sedikit sensitivitas moral yang dipunyai oleh karakter kuncinya. Absennya karakter Blunt membuat perspektif dalam Soldado bergeser. Agen lapangan CIA, Matt Graver (Josh Brolin) dan pembunuh bayaran, Alejandro (Benicio Del Toro) yang sebelumnya menjadi karakter sampingan, sekarang adalah karakter utama. Kita tahu bahwa mereka adalah orang-orang berseragam yang tak punya aturan. Sedari awal, Matt tak ragu-ragu menerapkan metode yang jauh lebih kejam daripada waterboarding saat menginterogasi seorang bajak laut Somalia.

Karisma Brolin dan Del Toro begitu kuat hingga mereka menguasai momen apapun saat muncul di layar. Gaya slenge'an karakter Matt yang pernah ke markas dengan sendal jepit tak lagi akan anda ingat, sebab Brolin kali ini lebih serius. Misi adalah prioritasnya, tapi ada sedikit nuansa pemberontakan yang terasa di dalam dedikasinya. Sementara Del Toro... aktor ini mampu berbuat banyak tanpa perlu banyak bacot. Ia hanya perlu berdiri lalu menatap tajam, dan kita akan bergidik. Ia adalah pembunuh yang efektif, dan meski saya sama sekali tak mendukung ini, ia sukses membuat aksi membantai orang terlihat keren.

Soldado dimulai dengan segerombolan imigran ilegal yang melintasi perbatasan Meksiko-Amerika di tengah malam buta. Mereka bukan imigran biasa, karena saat hampir terciduk, mereka meledakkan diri. Di lain waktu, bom bunuh diri juga terjadi di sebuah supermarket di Amerika. Teroris kah? Bagaimana mereka bisa masuk ke Amerika? Salah satu alasannya adalah karena tembok raksasa nan mutakhir buatan presiden Trump belum jadi. Namun karena ini bukan film politik, maka yang menjadi biang keroknya ternyata adalah kartel narkoba. Katanya, menyusupkan manusia jauh lebih menguntungkan daripada menyelundupkan kokain.

Pemerintah, lewat karakter yang diperankan Matthew Modine dan Catherine Keener, kemudian menghubungi seseorang yang patut dihubungi saat mereka harus melakukan pekerjaan kotor: Matt Graver. Misi Matt adalah menculik Isabel Reyes (Isabela Moner), anak gadis dari seorang bos kartel, lalu membuatnya terkesan sebagai aksi dari kartel sebelah. Dengan begini, mereka akan saling menyalahkan, dan otomatis akan saling bantai lewat perang antarkartel. Pemerintah Amerika bisa ongkang-ongkang kaki. Rencananya sih begitu.

Untuk melakukan ini, Matt merekrut kenalan lamanya, Alejandro yang juga punya dendam lama kepada sang bos kartel. Kebetulan. Tentu saja, semua tak berjalan dengan lancar. Terlebih saat sebagian besar polisi Meksiko ternyata digaji oleh kartel. Saat situasi menjadi kacau, pemerintah Amerika bermaksud cuci tangan. Tapi tim Matt dan Alejandro sudah terlanjur basah. Ya sudah, mandi sekalian.

Sementara itu, dalam bagian yang tak begitu menarik, kita diperkenalkan dengan Miguel (Elijah Rodriguez), remaja Amerika berdarah Meksiko yang tinggal di perbatasan. Ia direkrut oleh kartel sebagai salah satu eksekutor penyelundupan manusia. Tentu saja, nanti petualangan Miguel akan bersilangan dengan karakter utama kita. Saya rasa, momen ini dimaksudkan untuk memberi dampak emosional yang lumayan tajam. Meski begitu, perjalanan karakter yang klise dengan karakterisasi yang kurang mengesankan, membuatnya terasa hambar. Subplot mengenai Miguel terasa sedikit mendistraksi, padahal ini berperan penting nantinya.

Namun ini adalah komplain kecil kalau dibandingkan dengan bagaimana terampilnya Sheridan membangun cerita dan mengatur ritme. Menjelang akhir, ada momen krusial yang sebenarnya terkesan mustahil terjadi dalam konteks film "serius". Tapi nyatanya lumayan bekerja, karena kita sebelumnya dikondisikan untuk berharap itu bakal bekerja, setidaknya selama kita menonton. Saya mencoba sotoy nih, tapi saya yakin sutradara Stefano Sollima lumayan setia mengikuti visi Sheridan. Soalnya, Soldado tetap terasa berlangsung di semesta yang sama dengan Sicario, meski atmosfernya memang tak semisterius itu. Mayoritas intensitas tak lagi tercipta berkat atmosfer, melainkan penanganan sekuens aksi yang kompeten oleh Sollima. Adegan penyergapan di jalanan gurun Meksiko berisi cukup suspens hingga kita terhenyak saat huru-hara yang sesungguhnya dilepaskan.

Kalau dibandingkan dengan Sicario, film ini memang lebih dangkal. Jika yang ingin disampaikan Sheridan adalah soal ambiguitas moral, maka ia sudah membeberkan semuanya lewat film pertama. Bahkan usaha untuk memanusiakan karakter Alejandro juga terasa biasa sekali; ia sekarang (agaknya) menjadi tokoh antihero yang konvensional. Sebetulnya, sulit membayangkan bagaimana film semacam Sicario bisa menghasilkan sekuel. Namun Sheridan pandai mengemas barang receh. Disini, ia bahkan ia mampu menge-set kemungkinan baru yang menjanjikan sesuatu lebih besar yang akan datang. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sicario: Day of the Soldado

122 menit
Dewasa
Stefano Sollima
Taylor Sheridan
Basil Iwanyk, Edward L. McDonnell, Molly Smith, Thad Luckinbill, Trent Luckinbill
Dariusz Wolski
Hildur Guðnadóttir

Thursday, June 28, 2018

‘Indiana Jones 5’ Batal Dirilis 2020

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘Indiana Jones 5’ Batal Dirilis 2020
link : ‘Indiana Jones 5’ Batal Dirilis 2020

Baca juga


2018

Setelah dikembangkan secara intens dalam beberapa bulan terakhir, ‘Indiana Jones 5’ akhirnya batal tayang pada 10 Juli 2020.

Kabar kurang menyenangkan datang dari Indiana Jones 5. Setelah dikembangkan secara intens dalam beberapa bulan terakhir, seri terbaru dari franchise petualangan legendaris ini batal tayang 10 Juli 2020, yang semula menjadi tanggal rilis yang ditetapkan Disney.

Proses syuting Indiana Jones 5 sejatinya akan mulai bergulir pada April 2019 di Inggris. Namun sumber Variety menyebut, syuting Indiana Jones 5 takkan dimulai pada awal tahun depan lantaran akan ditunda selama beberapa bulan, jika bukan setahun. Terkait penyebab diundurnya syuting Indiana Jones 5, rupanya skrip film ini masih belum rampung. Informasi terakhir mengatakan, Jonathan Kasdan – putra dari penulis Raiders of the Lost Ark, Lawrence Kasdan – dilirik Lucasfilm untuk menulis naskah baru. Meski belum sepakat, Jonathan diyakini akan segera bergabung, dan menggantikan David Koepp yang telah menulis skrip pertama Indiana Jones 5.

Di balik penundaan ini, sumber menekankan bahwa sutradara Steven Spielberg dan pemeran Indiana Jones, Harrison Ford, masih berkomitmen untuk kembali menggawangi film kelima. Hal ini tak mengherankan, mengingat keduanya sudah lama berkolaborasi di franchise Indiana Jones sejak seri perdananya dirilis tahun 80-an.

Sembari menunggu skrip Indiana Jones 5 rampung, kini Spielberg mulai menjalankan proses pra-produksi remake film West Side Story. Disamping itu, sineas veteran yang baru saja menghadirkan film remaja spektakuler Ready Player One ini juga berniat menggarap film drama historis The Kidnapping of Edgardo Mortara. Melihat kesibukan Spielberg saat ini, kemungkinan Indiana Jones 5 baru bisa syuting tahun 2020 mendatang.

Meski Indiana Jones 5 dikabarkan akan mengalami penundaan, Disney belum memberikan tanggapan resmi, bahkan studio pun masih mempertahankan tanggal rilis 10 Juli 2020. Namun jika jadwal tersebut berakhir ditunda, maka ini menjadi kedua kalinya Indiana Jones 5 diundur, karena semula film ini hendak dirilis 19 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Setelah dikembangkan secara intens dalam beberapa bulan terakhir, ‘Indiana Jones 5’ akhirnya batal tayang pada 10 Juli 2020.

Kabar kurang menyenangkan datang dari Indiana Jones 5. Setelah dikembangkan secara intens dalam beberapa bulan terakhir, seri terbaru dari franchise petualangan legendaris ini batal tayang 10 Juli 2020, yang semula menjadi tanggal rilis yang ditetapkan Disney.

Proses syuting Indiana Jones 5 sejatinya akan mulai bergulir pada April 2019 di Inggris. Namun sumber Variety menyebut, syuting Indiana Jones 5 takkan dimulai pada awal tahun depan lantaran akan ditunda selama beberapa bulan, jika bukan setahun. Terkait penyebab diundurnya syuting Indiana Jones 5, rupanya skrip film ini masih belum rampung. Informasi terakhir mengatakan, Jonathan Kasdan – putra dari penulis Raiders of the Lost Ark, Lawrence Kasdan – dilirik Lucasfilm untuk menulis naskah baru. Meski belum sepakat, Jonathan diyakini akan segera bergabung, dan menggantikan David Koepp yang telah menulis skrip pertama Indiana Jones 5.

Di balik penundaan ini, sumber menekankan bahwa sutradara Steven Spielberg dan pemeran Indiana Jones, Harrison Ford, masih berkomitmen untuk kembali menggawangi film kelima. Hal ini tak mengherankan, mengingat keduanya sudah lama berkolaborasi di franchise Indiana Jones sejak seri perdananya dirilis tahun 80-an.

Sembari menunggu skrip Indiana Jones 5 rampung, kini Spielberg mulai menjalankan proses pra-produksi remake film West Side Story. Disamping itu, sineas veteran yang baru saja menghadirkan film remaja spektakuler Ready Player One ini juga berniat menggarap film drama historis The Kidnapping of Edgardo Mortara. Melihat kesibukan Spielberg saat ini, kemungkinan Indiana Jones 5 baru bisa syuting tahun 2020 mendatang.

Meski Indiana Jones 5 dikabarkan akan mengalami penundaan, Disney belum memberikan tanggapan resmi, bahkan studio pun masih mempertahankan tanggal rilis 10 Juli 2020. Namun jika jadwal tersebut berakhir ditunda, maka ini menjadi kedua kalinya Indiana Jones 5 diundur, karena semula film ini hendak dirilis 19 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Edgar Wright Sinyalkan 'Baby Driver 2' Segera Dibuat

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Edgar Wright Sinyalkan 'Baby Driver 2' Segera Dibuat
link : Edgar Wright Sinyalkan 'Baby Driver 2' Segera Dibuat

Baca juga


2018

Saat merayakan satu tahun perilisan ‘Baby Driver’, sutradara Edgar Wright mensinyalkan sekuelnya bisa jadi akan dibuat dalam waktu dekat.

Baby Driver tak dapat dipungkiri menjadi salah satu film terbaik di 2017 lalu, sekaligus menjadi salah satu film yang paling menyenangkan untuk ditonton. Selain karena chemistry apik Ansel Elgort dan Lily James, Baby Driver bisa tampil berkesan juga berkat adegan action-nya yang diiringi musik enerjik. Tak heran jika Baby Driver berakhir menjadi film terlaris dari sutradara bertangan dingin Edgar Wright, dengan total pendapatan menembus $226 juta, dari budget produksi hanya $34 juta. Ditambah lagi, Baby Driver juga menyabet tiga nominasi Oscar, diantaranya Film Editing, Sound Editing dan Sound Mixing.

Tak lama pasca kesuksesan Baby Driver, Wright mengungkapkan bahwa Sony Pictures sempat meminta dirinya untuk mempertimbangkan menulis sekuel. Kendati Wright sebelumnya membuat trilogi Cornetto yang terdiri dari Shaun of the Dead, Hot Fuzz dan The World’s End, film-film tersebut hanya terkait secara tidak langsung, berbeda dengan sekuel. Alhasil, jika Baby Driver 2 benar-benar dibuat, maka ia akan menjadi film pertama Wright yang berformat sekuel.

Menariknya, saat merayakan satu tahun perilisan Baby Driver, Wright mensinyalkan sekuelnya bisa jadi akan dibuat dalam waktu dekat. “Saya berterima kasih atas semua respon luar biasa kalian (terhadap Baby Driver), itu sungguh penting. Dan siapa tahu, mungkin dia (karakter Baby yang diperankan Elgort) bisa segera kembali beraksi di jalanan,”kata Wright melalui Twitter

FYI, bulan Agustus 2017 lalu, Wright menyatakan ketertarikannya untuk membuat sekuel Baby Driver, dengan mengakui ia sudah punya ide cerita keren. Jika film pertama mengisahkan aksi Baby merampok bank untuk mafia sebelum akhirnya hidup Baby terancam karena ingin mundur dari pekerjaan, belum diketahui cerita yang akan diusung Baby Driver 2. Jika menilik pernyataan Wright soal potensi kehadiran Baby Driver 2, tak menutup kemungkinan kini skrip filmnya sudah mulai ditulis.

Sementara itu, proyek film layar lebar berikutnya yang akan ditangani Wright masih simpang siur. Saat ini ia tengah fokus membuat film dokumenter tentang band Sparks. Wright juga terlibat sebagai penulis/sutradara di film adaptasi Grasshopper Jungle, namun pengembangan proyek satu ini belum menemukan kemajuan signifikan. Dengan demikian, sekuel Baby Driver pun dinilai berpotensi besar akan menjadi proyek film terbaru Wright yang siap digarap.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Saat merayakan satu tahun perilisan ‘Baby Driver’, sutradara Edgar Wright mensinyalkan sekuelnya bisa jadi akan dibuat dalam waktu dekat.

Baby Driver tak dapat dipungkiri menjadi salah satu film terbaik di 2017 lalu, sekaligus menjadi salah satu film yang paling menyenangkan untuk ditonton. Selain karena chemistry apik Ansel Elgort dan Lily James, Baby Driver bisa tampil berkesan juga berkat adegan action-nya yang diiringi musik enerjik. Tak heran jika Baby Driver berakhir menjadi film terlaris dari sutradara bertangan dingin Edgar Wright, dengan total pendapatan menembus $226 juta, dari budget produksi hanya $34 juta. Ditambah lagi, Baby Driver juga menyabet tiga nominasi Oscar, diantaranya Film Editing, Sound Editing dan Sound Mixing.

Tak lama pasca kesuksesan Baby Driver, Wright mengungkapkan bahwa Sony Pictures sempat meminta dirinya untuk mempertimbangkan menulis sekuel. Kendati Wright sebelumnya membuat trilogi Cornetto yang terdiri dari Shaun of the Dead, Hot Fuzz dan The World’s End, film-film tersebut hanya terkait secara tidak langsung, berbeda dengan sekuel. Alhasil, jika Baby Driver 2 benar-benar dibuat, maka ia akan menjadi film pertama Wright yang berformat sekuel.

Menariknya, saat merayakan satu tahun perilisan Baby Driver, Wright mensinyalkan sekuelnya bisa jadi akan dibuat dalam waktu dekat. “Saya berterima kasih atas semua respon luar biasa kalian (terhadap Baby Driver), itu sungguh penting. Dan siapa tahu, mungkin dia (karakter Baby yang diperankan Elgort) bisa segera kembali beraksi di jalanan,”kata Wright melalui Twitter

FYI, bulan Agustus 2017 lalu, Wright menyatakan ketertarikannya untuk membuat sekuel Baby Driver, dengan mengakui ia sudah punya ide cerita keren. Jika film pertama mengisahkan aksi Baby merampok bank untuk mafia sebelum akhirnya hidup Baby terancam karena ingin mundur dari pekerjaan, belum diketahui cerita yang akan diusung Baby Driver 2. Jika menilik pernyataan Wright soal potensi kehadiran Baby Driver 2, tak menutup kemungkinan kini skrip filmnya sudah mulai ditulis.

Sementara itu, proyek film layar lebar berikutnya yang akan ditangani Wright masih simpang siur. Saat ini ia tengah fokus membuat film dokumenter tentang band Sparks. Wright juga terlibat sebagai penulis/sutradara di film adaptasi Grasshopper Jungle, namun pengembangan proyek satu ini belum menemukan kemajuan signifikan. Dengan demikian, sekuel Baby Driver pun dinilai berpotensi besar akan menjadi proyek film terbaru Wright yang siap digarap.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Review Film: 'Hereditary' (2018)

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Drama, Artikel Horor, Artikel Misteri, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Hereditary' (2018)
link : Review Film: 'Hereditary' (2018)

Baca juga


2018

Barangkali salah satu film paling intens yang pernah saya tonton. Namun soal klaim 'yang terseram', tunggu dulu.

“Who's going to take care of me?”
— Charlie Graham
Rating UP:
Kita tak bisa memilih dari keluarga mana kita lahir. Ada beberapa hal yang mau tak mau harus kita terima begitu saja. Tak bisa protes, karena itu sudah turunan. Demikianlah yang dialami keluarga Graham. Keluarga ini sepertinya selalu dikutuk dengan kemalangan dalam bentuk penyakit kejiwaan. Hereditary membawa istilah "warisan" ke sisi yang paling ekstrim, dan untuk itu, Ari Aster menyajikannya lewat pendekatan yang sangat intens. Barangkali salah satu film paling intens yang pernah saya tonton. Namun soal klaim "yang terseram", tunggu dulu.

Seram itu relatif. Bagi saya yang anak kosan, hal yang terseram tetaplah tanggal tua. Okefine, garing. Lanjut.


Menyebutnya plek sebagai film horor mungkin akan membuat sebagian penonton kasual kecele. Horor memang, bahkan di satu titik masuk ke ranah supranatural, tapi bukan horor yang berfokus pada hantu-hantuan atau sadis-sadisan belaka. Memang ada adegan penampakan dan barang yang bergerak sendiri serta bagian yang berdarah-darah, namun bukan aktivitas paranormal yang membuat kita takut. Alih-alih, ia menggunakan elemen supranatural untuk mengeksplorasi tragedi emosional. Kita ngeri akan apa yang mungkin bakal menimpa mereka atau apa yang mungkin bakal mereka lakukan.

Ini sukses membuat kita duduk tak nyaman nyaris sepanjang durasi berkat kelihaian pembuatnya dalam membangun atmosfer. Kita langsung bisa menyadari bahwa kita berada di tangan sutradara yang mantap, terlepas dari fakta bahwa ini adalah film panjang pertamanya. Horornya berasal dari sumber teror yang paling hakiki, yaitu realitas jiwa manusia itu sendiri. Namun ini juga membuatnya menjadi film yang pelik. Ia berusaha begitu dekat dengan dunia nyata sampai printilan-printilan cela yang biasanya saya abaikan dalam sebuah film horor tradisional menyentil logika saya berkali-kali, yang jujur saja mengganggu kenikmatan menonton.

Apa yang akan menimpa keluarga Graham, silakan anda temukan sendiri. Tapi saya bisa memberi tahu apa yang baru saja mereka alami. Film dibuka dengan pemakaman. Nenek baru saja meninggal. Meski berduka, Annie (Toni Collette) bilang bahwa ia tak pernah dekat-dekat amat dengan ibunya tersebut. Sang ibu, katanya, adalah orang tertutup yang hanya mau bergaul dengan teman-teman eksklusifnya.

Yang bermasalah bukan cuma si nenek. Anak sulung Annie, Peter (Alex Wolff) adalah remaja canggung yang suka bengong dan ngerokok ganja. Sementara anak bungsunya, Charlie (Milly Shapiro)... sangat aneh. Betul-betul aneh. Ia suka bikin suara "klok" dengan mulut, rajin membuat gambar-gambar seram di buku catatan, dan itu buat apa potongan kepala dari bangkai burung dikantongin. Cuma si ayah (Gabriel Byrne) yang kelihatan agak normal.

Bagaimana dengan Annie? Ia sendiri bahkan tak yakin dengan kesehatan mentalnya. Pernah dulu ia melakukan sesuatu saat sleepwalking yang nyaris membahayakan nyawa kedua anaknya. Di hari biasa, Annie adalah seniman miniatur yang sedang punya proyek komersil, tapi malah membuat membuat miniatur rumahnya sendiri, termasuk reka ulang dari beberapa tragedi yang menimpa keluarganya. Apakah ini perwujudan dari hasratnya yang ingin mengontrol nasib keluarga yang tak bisa ia kendalikan? Atau... atau...

Yang jelas, kematian si nenek memicu kemalangan berturut-turut yang tak terduga buat mereka, yang sebaiknya tak saya ungkap. Film ini bahkan berani mengambil pilihan naratif yang sangat mengejutkan di paruh awal film, saya sampai tak mempercayai apa yang baru saja saya lihat. Setiap tragedi baru terjadi, keluarga ini semakin hancur dan anggotanya semakin menjauh. Kemudian masuklah Joan (Ann Dowd), ibu-ibu simpatik yang baru saja kehilangan anaknya, yang kemudian menunjukkan Annie cara untuk berkomunikasi dengan orang yang sudah mati.

Ada semacam sense of confusion yang terasa hadir, namun agaknya ini disengaja karena Aster menempatkan kita langsung di tengah-tengah keluarga Graham. Setidaknya sampai momen klimaks, kita tak tahu apakah yang kita lihat benar-benar terjadi atau tidak. Yang menuntun kita adalah penampilan kuat dari pemainnya, terutama Collette. Annie Graham adalah karakter yang kompleks, dan Collette sukses membawakannya. Ia mampu berpindah emosi secara ekstrim dalam waktu singkat, bahkan dalam satu adegan. Ini adalah akting yang istimewa, bukan hanya dalam konteks horor saja. Penampilannya menyayat hati. Wolff memberikan akting yang sangat ganjil, tak seperti akting yang biasa kita lihat. Tapi worked dan sangat intens.

Tak hanya urusan aktor, Aster juga mengomandoi penuh filmnya secara teknis. Secara audio-visual, film ini sempurna. Sinematografi suram dari Pawel Pogorzleski, scoring mencekam dari Colin Stetson, dan penguasaan ruang dan tempat oleh Aster menciptakan sensasi kengerian nanggung-nanggung sedap dimana kita selalu mengantisipasi sesuatu yang buruk bakal terjadi. Kita dikondisikan berada di posisi "hampir" sepanjang waktu; tegang tapi berhenti tepat sebelum klimaks. Begitu terus, berulang-ulang. Sedari awal, Aster sudah menanamkan beberapa foreshadowing dan petunjuk untuk membantu kita mencerna detil plot sekaligus memainkan ekspektasi. Dan ketika itu terjadi, ia tak disajikan lewat jumpscares melainkan imagery pembuat syok yang kemungkinan besar akan terpatri lama di benak kita.

Meski begitu, saya tak menyukai film ini sebesar yang saya harapkan. Film ini menjaga ketegangannya hampir selama satu jam lebih, tapi kemudian meloncat keluar rel di paruh akhir. Meteran suspension of disbelief saya sudah hampir lewat batas maksimal saat film beberapa kali menyederhanakan logika demi kenyamanan plot, dan akhirnya jebol juga di bagian klimaks. Saya tak bisa bicara secara detail karena ini mengharuskan saya membeberkan spoiler. Namun yang jelas, ini mengingatkan saya pada The Witch. Namun The Witch punya keuntungan karena skalanya yang sempit; ia sukses berkat setting-nya di masa lampau dan dalam lingkup yang sangat terbatas. Hereditary tak punya keuntungan ini dan jelas sulit bagi Aster untuk membuat situasi yang mencengangkan nanti bisa meyakinkan.

Sekarang, saya bingung. Saya kagum dengan keterampilan pembuatnya. Maksud saya, atmosfernya benar-benar membuat bergidik. Saya juga sangat larut dengan dinamika keluarga Graham. Namun cela logika dasar dan loncatan tone di bagian akhir meninggalkan rasa asam setelah menonton. Mungkin kalau nonton sekali lagi bakal lebih suka.

Eh tunggu, kayaknya tidak jadi deh. Nontonnya capek. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Hereditary

127 menit
Dewasa
Ari Aster
Ari Aster
Kevin Frakes, Lars Knudsen, Buddy Patrick
Pawel Pogorzelski
Colin Stetson

Barangkali salah satu film paling intens yang pernah saya tonton. Namun soal klaim 'yang terseram', tunggu dulu.

“Who's going to take care of me?”
— Charlie Graham
Rating UP:
Kita tak bisa memilih dari keluarga mana kita lahir. Ada beberapa hal yang mau tak mau harus kita terima begitu saja. Tak bisa protes, karena itu sudah turunan. Demikianlah yang dialami keluarga Graham. Keluarga ini sepertinya selalu dikutuk dengan kemalangan dalam bentuk penyakit kejiwaan. Hereditary membawa istilah "warisan" ke sisi yang paling ekstrim, dan untuk itu, Ari Aster menyajikannya lewat pendekatan yang sangat intens. Barangkali salah satu film paling intens yang pernah saya tonton. Namun soal klaim "yang terseram", tunggu dulu.

Seram itu relatif. Bagi saya yang anak kosan, hal yang terseram tetaplah tanggal tua. Okefine, garing. Lanjut.


Menyebutnya plek sebagai film horor mungkin akan membuat sebagian penonton kasual kecele. Horor memang, bahkan di satu titik masuk ke ranah supranatural, tapi bukan horor yang berfokus pada hantu-hantuan atau sadis-sadisan belaka. Memang ada adegan penampakan dan barang yang bergerak sendiri serta bagian yang berdarah-darah, namun bukan aktivitas paranormal yang membuat kita takut. Alih-alih, ia menggunakan elemen supranatural untuk mengeksplorasi tragedi emosional. Kita ngeri akan apa yang mungkin bakal menimpa mereka atau apa yang mungkin bakal mereka lakukan.

Ini sukses membuat kita duduk tak nyaman nyaris sepanjang durasi berkat kelihaian pembuatnya dalam membangun atmosfer. Kita langsung bisa menyadari bahwa kita berada di tangan sutradara yang mantap, terlepas dari fakta bahwa ini adalah film panjang pertamanya. Horornya berasal dari sumber teror yang paling hakiki, yaitu realitas jiwa manusia itu sendiri. Namun ini juga membuatnya menjadi film yang pelik. Ia berusaha begitu dekat dengan dunia nyata sampai printilan-printilan cela yang biasanya saya abaikan dalam sebuah film horor tradisional menyentil logika saya berkali-kali, yang jujur saja mengganggu kenikmatan menonton.

Apa yang akan menimpa keluarga Graham, silakan anda temukan sendiri. Tapi saya bisa memberi tahu apa yang baru saja mereka alami. Film dibuka dengan pemakaman. Nenek baru saja meninggal. Meski berduka, Annie (Toni Collette) bilang bahwa ia tak pernah dekat-dekat amat dengan ibunya tersebut. Sang ibu, katanya, adalah orang tertutup yang hanya mau bergaul dengan teman-teman eksklusifnya.

Yang bermasalah bukan cuma si nenek. Anak sulung Annie, Peter (Alex Wolff) adalah remaja canggung yang suka bengong dan ngerokok ganja. Sementara anak bungsunya, Charlie (Milly Shapiro)... sangat aneh. Betul-betul aneh. Ia suka bikin suara "klok" dengan mulut, rajin membuat gambar-gambar seram di buku catatan, dan itu buat apa potongan kepala dari bangkai burung dikantongin. Cuma si ayah (Gabriel Byrne) yang kelihatan agak normal.

Bagaimana dengan Annie? Ia sendiri bahkan tak yakin dengan kesehatan mentalnya. Pernah dulu ia melakukan sesuatu saat sleepwalking yang nyaris membahayakan nyawa kedua anaknya. Di hari biasa, Annie adalah seniman miniatur yang sedang punya proyek komersil, tapi malah membuat membuat miniatur rumahnya sendiri, termasuk reka ulang dari beberapa tragedi yang menimpa keluarganya. Apakah ini perwujudan dari hasratnya yang ingin mengontrol nasib keluarga yang tak bisa ia kendalikan? Atau... atau...

Yang jelas, kematian si nenek memicu kemalangan berturut-turut yang tak terduga buat mereka, yang sebaiknya tak saya ungkap. Film ini bahkan berani mengambil pilihan naratif yang sangat mengejutkan di paruh awal film, saya sampai tak mempercayai apa yang baru saja saya lihat. Setiap tragedi baru terjadi, keluarga ini semakin hancur dan anggotanya semakin menjauh. Kemudian masuklah Joan (Ann Dowd), ibu-ibu simpatik yang baru saja kehilangan anaknya, yang kemudian menunjukkan Annie cara untuk berkomunikasi dengan orang yang sudah mati.

Ada semacam sense of confusion yang terasa hadir, namun agaknya ini disengaja karena Aster menempatkan kita langsung di tengah-tengah keluarga Graham. Setidaknya sampai momen klimaks, kita tak tahu apakah yang kita lihat benar-benar terjadi atau tidak. Yang menuntun kita adalah penampilan kuat dari pemainnya, terutama Collette. Annie Graham adalah karakter yang kompleks, dan Collette sukses membawakannya. Ia mampu berpindah emosi secara ekstrim dalam waktu singkat, bahkan dalam satu adegan. Ini adalah akting yang istimewa, bukan hanya dalam konteks horor saja. Penampilannya menyayat hati. Wolff memberikan akting yang sangat ganjil, tak seperti akting yang biasa kita lihat. Tapi worked dan sangat intens.

Tak hanya urusan aktor, Aster juga mengomandoi penuh filmnya secara teknis. Secara audio-visual, film ini sempurna. Sinematografi suram dari Pawel Pogorzleski, scoring mencekam dari Colin Stetson, dan penguasaan ruang dan tempat oleh Aster menciptakan sensasi kengerian nanggung-nanggung sedap dimana kita selalu mengantisipasi sesuatu yang buruk bakal terjadi. Kita dikondisikan berada di posisi "hampir" sepanjang waktu; tegang tapi berhenti tepat sebelum klimaks. Begitu terus, berulang-ulang. Sedari awal, Aster sudah menanamkan beberapa foreshadowing dan petunjuk untuk membantu kita mencerna detil plot sekaligus memainkan ekspektasi. Dan ketika itu terjadi, ia tak disajikan lewat jumpscares melainkan imagery pembuat syok yang kemungkinan besar akan terpatri lama di benak kita.

Meski begitu, saya tak menyukai film ini sebesar yang saya harapkan. Film ini menjaga ketegangannya hampir selama satu jam lebih, tapi kemudian meloncat keluar rel di paruh akhir. Meteran suspension of disbelief saya sudah hampir lewat batas maksimal saat film beberapa kali menyederhanakan logika demi kenyamanan plot, dan akhirnya jebol juga di bagian klimaks. Saya tak bisa bicara secara detail karena ini mengharuskan saya membeberkan spoiler. Namun yang jelas, ini mengingatkan saya pada The Witch. Namun The Witch punya keuntungan karena skalanya yang sempit; ia sukses berkat setting-nya di masa lampau dan dalam lingkup yang sangat terbatas. Hereditary tak punya keuntungan ini dan jelas sulit bagi Aster untuk membuat situasi yang mencengangkan nanti bisa meyakinkan.

Sekarang, saya bingung. Saya kagum dengan keterampilan pembuatnya. Maksud saya, atmosfernya benar-benar membuat bergidik. Saya juga sangat larut dengan dinamika keluarga Graham. Namun cela logika dasar dan loncatan tone di bagian akhir meninggalkan rasa asam setelah menonton. Mungkin kalau nonton sekali lagi bakal lebih suka.

Eh tunggu, kayaknya tidak jadi deh. Nontonnya capek. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Hereditary

127 menit
Dewasa
Ari Aster
Ari Aster
Kevin Frakes, Lars Knudsen, Buddy Patrick
Pawel Pogorzelski
Colin Stetson

Wednesday, June 27, 2018

Jared Leto akan Jadi Vampire di Spin-Off Spider-Man ‘Morbius’

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jared Leto akan Jadi Vampire di Spin-Off Spider-Man ‘Morbius’
link : Jared Leto akan Jadi Vampire di Spin-Off Spider-Man ‘Morbius’

Baca juga


2018

Tak puas hanya memerankan Joker dari DC, Jared Leto pun akhirnya mencaplok karakter vampire dari Marvel yang bernama Morbius.

Tak puas bisa memerankan Joker dari DC, Jared Leto pun akhirnya mencaplok karakter dari Marvel yang bernama Morbius. Karakter berjuluk The Living Vampire ini nantinya diperankan Leto dalam film spin-off Spider-Man produksi Sony Pictures, dimana pembesut film thriller sci-fi Life (2017), Daniel Espinosa, terpilih sebagai sutradara.

Menurut kabar dari Variety, Leto sempat bertemu sejumlah sutradara sebelum ia setuju membintangi film berjudul Morbius ini. Pertemuan ini dilakukan Leto karena ia ingin memastikan proyek film ini ditangani dengan tepat, dan selepas bertemu Espinosa bulan lalu di Jerman saat menggelar tur bersama bandnya Thirty Seconds to Mars, Leto akhirnya merasa yakin untuk bergabung di Morbius. Naskah filmnya sendiri ditulis Burk Sharpless dan Matt Sazama (Lost in Space).

FYI, Morbius the Living Vampire mengawali debutnya di komik The Amazing Spider-Man #101. Secara teknis, sebenarnya Morbius bukanlah vampire tulen. Sebab, jiwa makhluk penghisap darah tumbuh dalam diri Morbius, setelah ia melakukan eksperimen terhadap dirinya untuk mengobati penyakit darah langka. Pasca eksperimen ini berakhir gagal, Morbius memiliki taring dan membutuhkan darah untuk bertahan hidup. Meski gigitan Morbius bisa mematikan, korbannya tak berubah menjadi vampire.Dalam komiknya, Morius dikenal sebagai salah satu musuh Spider-Man.

Sebelum Morbius, Leto sempat memerankan karakter komik dengan bermain di Suicide Squad sebagai Joker. Kendati film DC Extended Universe ini dibanjiri kritik pedas, ia terhitung sukses secara finansial, hingga menelurkan satu sekuel (Suicide Squad 2), diikuti dua spin-off berupa film Harley Quinn plus film Joker Leto. Sementara ketiga proyek tersebut belum memiliki jadwal syuting, Morbius kabarnya berpotensi syuting tahun 2018 ini. Alhasil, kemungkinan Leto akan beraksi terlebih dahulu sebagai sang vampire, sebelum kembali memerankan musuh ikonik Batman.

Untuk saat ini, ada beberapa spin-off Spider-Man yang dikembangkan Sony selain Morbius, yakni Silver and Black, Silk dan Nightwatch. Sedangkan Venom – spin-off Spider-Man perdana dari Sony – siap dirilis 5 Oktober 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tak puas hanya memerankan Joker dari DC, Jared Leto pun akhirnya mencaplok karakter vampire dari Marvel yang bernama Morbius.

Tak puas bisa memerankan Joker dari DC, Jared Leto pun akhirnya mencaplok karakter dari Marvel yang bernama Morbius. Karakter berjuluk The Living Vampire ini nantinya diperankan Leto dalam film spin-off Spider-Man produksi Sony Pictures, dimana pembesut film thriller sci-fi Life (2017), Daniel Espinosa, terpilih sebagai sutradara.

Menurut kabar dari Variety, Leto sempat bertemu sejumlah sutradara sebelum ia setuju membintangi film berjudul Morbius ini. Pertemuan ini dilakukan Leto karena ia ingin memastikan proyek film ini ditangani dengan tepat, dan selepas bertemu Espinosa bulan lalu di Jerman saat menggelar tur bersama bandnya Thirty Seconds to Mars, Leto akhirnya merasa yakin untuk bergabung di Morbius. Naskah filmnya sendiri ditulis Burk Sharpless dan Matt Sazama (Lost in Space).

FYI, Morbius the Living Vampire mengawali debutnya di komik The Amazing Spider-Man #101. Secara teknis, sebenarnya Morbius bukanlah vampire tulen. Sebab, jiwa makhluk penghisap darah tumbuh dalam diri Morbius, setelah ia melakukan eksperimen terhadap dirinya untuk mengobati penyakit darah langka. Pasca eksperimen ini berakhir gagal, Morbius memiliki taring dan membutuhkan darah untuk bertahan hidup. Meski gigitan Morbius bisa mematikan, korbannya tak berubah menjadi vampire.Dalam komiknya, Morius dikenal sebagai salah satu musuh Spider-Man.

Sebelum Morbius, Leto sempat memerankan karakter komik dengan bermain di Suicide Squad sebagai Joker. Kendati film DC Extended Universe ini dibanjiri kritik pedas, ia terhitung sukses secara finansial, hingga menelurkan satu sekuel (Suicide Squad 2), diikuti dua spin-off berupa film Harley Quinn plus film Joker Leto. Sementara ketiga proyek tersebut belum memiliki jadwal syuting, Morbius kabarnya berpotensi syuting tahun 2018 ini. Alhasil, kemungkinan Leto akan beraksi terlebih dahulu sebagai sang vampire, sebelum kembali memerankan musuh ikonik Batman.

Untuk saat ini, ada beberapa spin-off Spider-Man yang dikembangkan Sony selain Morbius, yakni Silver and Black, Silk dan Nightwatch. Sedangkan Venom – spin-off Spider-Man perdana dari Sony – siap dirilis 5 Oktober 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Dwayne Johnson Umumkan Tanggal Rilis Sekuel ‘Jumanji’

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Dwayne Johnson Umumkan Tanggal Rilis Sekuel ‘Jumanji’
link : Dwayne Johnson Umumkan Tanggal Rilis Sekuel ‘Jumanji’

Baca juga


2018

Dengan kesuksesan besar di box office pada akhir 2017 lalu, tak sulit membayangkan ‘Jumanji: Welcome to the Jungle' akan mendapatkan sekuel.

Dengan kesuksesan besar di box office pada akhir 2017 lalu, tak sulit membayangkan Jumanji: Welcome to the Jungle akan mendapatkan sekuel dan proses pengembangannya pun berpotensi dikebut. Benar saja, Dwayne Johnson selaku pemain Jumanji mengumumkan, sekuelnya siap dirilis 13 Desember 2019, dan diprediksi film tersebut akan mulai syuting akhir tahun ini juga.

Johnson sendiri mengungkap tanggal main seri ketiga Jumanji lewat Instagram, dan ia memastikan akan ada karakter-karakter baru yang siap unjuk gigi di film mendatang. Lebih dari itu, Johnson mengkonfirmasi Jumanji 3 akan kembali menampilkan empat karakter utama dari Welcome to the Jungle, yakni Smolder Bravestone (Dwayne Johnson), Ruby Roundhouse (Karen Gillan), Sheldon Oberon (Jack Black) dan Franklin Finbar (Kevin Hart). Belum diketahui cerita seperti apa yang akan diusung Jumanji 3.

Diposisikan sebagai sekuel dari Jumanji (1995) yang dibintangi mendiang Robin Williams, Welcome to the Jungle mengisahkan sekelompok remaja yang masuk ke dalam dunia video game bersetting alam liar. Kendati masa produksinya tak pernah lepas dari sentimen negatif, film ini berhasil membuat kejutan dengan menuai respon positif dan pendapatan mencapai $962 juta, hingga akhirnya menjadi film terlaris Sony Pictures di Amerika. Hebatnya lagi, rekor ini dicetak Welcome to the Jungle di saat ia tayang bersamaan dengan Star Wars: The Last Jedi. Nantinya persaingan sengit ini kemungkinan akan kembali terulang, seiring Jumanji 3 tayang seminggu sebelum Star Wars Episode IX di Desember 2019.

Sementara itu, meski kembalinya sutradara Jake Kasdan masih simpang siur, naskah Jumanji 3 dikonfirmasi kembali digarap Jeff Pinkner dan Scott Rosenberg. Di luar itu, Johnson saat ini tengah bersiap melakoni syuting film action Disney, Jungle Cruise, dan sebuah film spin-off Fast and Furious.

Rencananya Jumanji 3 akan dirilis 13 Desember 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Dengan kesuksesan besar di box office pada akhir 2017 lalu, tak sulit membayangkan ‘Jumanji: Welcome to the Jungle' akan mendapatkan sekuel.

Dengan kesuksesan besar di box office pada akhir 2017 lalu, tak sulit membayangkan Jumanji: Welcome to the Jungle akan mendapatkan sekuel dan proses pengembangannya pun berpotensi dikebut. Benar saja, Dwayne Johnson selaku pemain Jumanji mengumumkan, sekuelnya siap dirilis 13 Desember 2019, dan diprediksi film tersebut akan mulai syuting akhir tahun ini juga.

Johnson sendiri mengungkap tanggal main seri ketiga Jumanji lewat Instagram, dan ia memastikan akan ada karakter-karakter baru yang siap unjuk gigi di film mendatang. Lebih dari itu, Johnson mengkonfirmasi Jumanji 3 akan kembali menampilkan empat karakter utama dari Welcome to the Jungle, yakni Smolder Bravestone (Dwayne Johnson), Ruby Roundhouse (Karen Gillan), Sheldon Oberon (Jack Black) dan Franklin Finbar (Kevin Hart). Belum diketahui cerita seperti apa yang akan diusung Jumanji 3.

Diposisikan sebagai sekuel dari Jumanji (1995) yang dibintangi mendiang Robin Williams, Welcome to the Jungle mengisahkan sekelompok remaja yang masuk ke dalam dunia video game bersetting alam liar. Kendati masa produksinya tak pernah lepas dari sentimen negatif, film ini berhasil membuat kejutan dengan menuai respon positif dan pendapatan mencapai $962 juta, hingga akhirnya menjadi film terlaris Sony Pictures di Amerika. Hebatnya lagi, rekor ini dicetak Welcome to the Jungle di saat ia tayang bersamaan dengan Star Wars: The Last Jedi. Nantinya persaingan sengit ini kemungkinan akan kembali terulang, seiring Jumanji 3 tayang seminggu sebelum Star Wars Episode IX di Desember 2019.

Sementara itu, meski kembalinya sutradara Jake Kasdan masih simpang siur, naskah Jumanji 3 dikonfirmasi kembali digarap Jeff Pinkner dan Scott Rosenberg. Di luar itu, Johnson saat ini tengah bersiap melakoni syuting film action Disney, Jungle Cruise, dan sebuah film spin-off Fast and Furious.

Rencananya Jumanji 3 akan dirilis 13 Desember 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Foto Leonardo DiCaprio & Brad Pitt di ‘Once Upon a Time in Hollywood’

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Foto Leonardo DiCaprio & Brad Pitt di ‘Once Upon a Time in Hollywood’
link : Foto Leonardo DiCaprio & Brad Pitt di ‘Once Upon a Time in Hollywood’

Baca juga


2018

Leonardo DiCaprio membagikan fotonya bersama Brad Pitt saat mengenakan kostum untuk film terbaru garapan Quentin Tarantino, ‘Once Upon a Time in Hollywood’.

Menjadi salah satu film paling diantisipasi pada 2019, karya terbaru Quentin Tarantino yang bertajuk Once Upon a Time in Hollywood akhirnya memulai masa produksi. Di film yang menyoroti hingar bingar Hollywood di akhir tahun 60-an ini, Tarantino menduetkan dua aktor besar sebagai pemeran utama, yakni Leonardo DiCaprio dan Brad Pitt. Melalui akun Instagram miliknya, Leo pun membagikan fotonya bersama Pitt saat mengenakan kostum untuk Once Upon a Time in Hollywood, dan penampilan mereka tampak kental akan nuansa vintage.


Ditulis dan disutradarai Tarantino, Once Upon a Time in Hollywood bersetting di Los Angeles pada tahun 1969, dimana saat itu jagat hiburan Amerika didominasi kaum hippies. Film ini mengusung dua karakter sentral bernama Rick Dalton (DiCaprio) – mantan bintang serial TV western – dan Cliff Booth (Pitt) – stuntman andalan Dalton. Mereka berdua mengalami kesulitan untuk berkarir di Hollywood lantaran kondisinya yang sudah berubah. Namun menariknya, Rick punya tetangga yang sangat terkenal, yaitu Sharon Tate.

Dan sebagai tambahan, film ini juga menyoroti beberapa peristiwa yang paling banyak menyita perhatian di tahun 1969, salah satunya adalah aksi pembunuhan oleh kelompok Charles Manson, dimana aktris Sharon Tate turut menjadi korban. Kabarnya, Tate diperankan Margot Robbie, yang sebelumnya pernah bersanding dengan DiCaprio di The Wolf of Wall Street.

Selain Leo, Pitt dan Robbie, film yang diakui Tarantino menyerupai Pulp Fiction ini juga menampilkan Timothy Olyphant, Al Pacino, Burt Reynolds, Damian Lewis, Luke Perry, Dakota Fanning, Clifton Collins, Keith Jefferson, Emile Hirsch, Tim Roth, Michael Madsen, Scoot McNairy dan Nicholas Hammon. Once Upon a Time in Hollywood menandai kolaborasi pertama Tarantino dengan Sony Pictures, setelah sekian lama ia bekerja sama dengan The Weinstein Company.

Rencananya Once Upon a Time in Hollywood akan dirilis 9 Agustus 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Leonardo DiCaprio membagikan fotonya bersama Brad Pitt saat mengenakan kostum untuk film terbaru garapan Quentin Tarantino, ‘Once Upon a Time in Hollywood’.

Menjadi salah satu film paling diantisipasi pada 2019, karya terbaru Quentin Tarantino yang bertajuk Once Upon a Time in Hollywood akhirnya memulai masa produksi. Di film yang menyoroti hingar bingar Hollywood di akhir tahun 60-an ini, Tarantino menduetkan dua aktor besar sebagai pemeran utama, yakni Leonardo DiCaprio dan Brad Pitt. Melalui akun Instagram miliknya, Leo pun membagikan fotonya bersama Pitt saat mengenakan kostum untuk Once Upon a Time in Hollywood, dan penampilan mereka tampak kental akan nuansa vintage.


Ditulis dan disutradarai Tarantino, Once Upon a Time in Hollywood bersetting di Los Angeles pada tahun 1969, dimana saat itu jagat hiburan Amerika didominasi kaum hippies. Film ini mengusung dua karakter sentral bernama Rick Dalton (DiCaprio) – mantan bintang serial TV western – dan Cliff Booth (Pitt) – stuntman andalan Dalton. Mereka berdua mengalami kesulitan untuk berkarir di Hollywood lantaran kondisinya yang sudah berubah. Namun menariknya, Rick punya tetangga yang sangat terkenal, yaitu Sharon Tate.

Dan sebagai tambahan, film ini juga menyoroti beberapa peristiwa yang paling banyak menyita perhatian di tahun 1969, salah satunya adalah aksi pembunuhan oleh kelompok Charles Manson, dimana aktris Sharon Tate turut menjadi korban. Kabarnya, Tate diperankan Margot Robbie, yang sebelumnya pernah bersanding dengan DiCaprio di The Wolf of Wall Street.

Selain Leo, Pitt dan Robbie, film yang diakui Tarantino menyerupai Pulp Fiction ini juga menampilkan Timothy Olyphant, Al Pacino, Burt Reynolds, Damian Lewis, Luke Perry, Dakota Fanning, Clifton Collins, Keith Jefferson, Emile Hirsch, Tim Roth, Michael Madsen, Scoot McNairy dan Nicholas Hammon. Once Upon a Time in Hollywood menandai kolaborasi pertama Tarantino dengan Sony Pictures, setelah sekian lama ia bekerja sama dengan The Weinstein Company.

Rencananya Once Upon a Time in Hollywood akan dirilis 9 Agustus 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Box Office: 'Jurassic World: Fallen Kingdom' Juga Jago di Kandang

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Jurassic World: Fallen Kingdom' Juga Jago di Kandang
link : Box Office: 'Jurassic World: Fallen Kingdom' Juga Jago di Kandang

Baca juga


2018

Menyusul debut masifnya di pasar internasional, 'Jurassic World: Fallen Kingdom' juga mengaum hebat di Amerika. Berikut rekap box office minggu ini.

Setelah menunjukkan tajinya di bioskop global beberapa minggu yang lalu, kali ini Jurassic World: Fallen Kingdom membuktikan bahwa ia juga mampu berbuat serupa di kandang sendiri. Baru tayang di Amerika minggu ini, Fallen Kingdom memperoleh debut masif $148,0 juta, bahkan dengan keberadaan Incredibles 2 yang baru dirilis minggu lalu.

Hasil tadi memang belum melewati raihan Jurassic World ($208,8 juta), namun bisa dimaklumi jika mengingat antisipasi untuk film pertama tersebut jauh lebih tinggi. Debut Fallen Kingdom sudah terbilang cukup memuaskan, sebab merupakan debut terbesar keempat tahun ini. Sejauh ini, belum ada film rilisan 2018 yang bisa memperoleh debut sebesar itu kecuali film superhero.

Meski respon dari kritikus tak begitu bagus (RottenTomatoes "51%"), penonton sepertinya cukup menikmati, terbukti dengan CinemaScore "A-", yang berarti hanya turun sedikit saja dari skor "A"-nya Jurassic World.

Secara global, Fallen Kingdom ternyata sudah mencatatkan omset $715 juta oleh karena ia sudah tayang sejak 3 minggu lalu. Minggu ini ada tambahan $111,9 juta dari 67 negara. Penyumbang terbesar, tentu saja, Cina dengan total $204,4 juta. Pasar besar terakhir adalah Jepang pada Juli nanti. Target $1 miliar sepertinya sudah di depan mata.

Incredibles 2 otomatis turun ke posisi kedua. Performanya juga anjlok 56%. Namun ia masih cukup tangguh untuk meraup $80,3 juta. Dalam dua minggu saja, ia sudah mengumpulkan $349,8 juta untuk menjadi film terlaris keempat Pixar. Dalam beberapa hari, ia akan merebut posisi ketiga yang dipegang Inside Out ($345,5 juta).

Menariknya, Incredibles 2 tak saling makan dengan Fallen Kingdom di Cina. Mereka sama-sama kuat. Incredibles 2 mencetak rekor sebagai film Pixar terlaris disana, dengan perolehan $21 juta. Ini menggenapkan perolehannya di luar Amerika menjadi $56,8 juta (dari total 28 negara) sehingga total pendapatan globalnya sekarang sudah $485 juta. Semua hanya dalam waktu 2 minggu saja.

Kabar baik juga menjadi milik Ocean's 8 yang rupanya menjadi film paling kuat minggu ini di box office Amerika. Memperoleh $11,5 juta, performanya hanya turun 39,1% dibanding minggu lalu. Selama tiga minggu, total pendapatan domestiknya adalah $100,3 juta. Sedangkan total pendapatan globalnya adalah $171,6 juta berkat tambahan $27,6 juta dari 60 negara.

Di posisi keempat, ada Tag dengan $8,2 juta yang menggenapkan total pendapatannya menjadi $30,4 juta.

Deadpool 2 menutup lima besar dengan $5,2 juta. Total pendapatan domestiknya sekarang adalah $304,2 juta, sementara total pendapatan globalnya sudah $705 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 22 Juni - 24 Juni 2018

1.

Jurassic World: Fallen Kingdom
Minggu ini $148,024,610
Total $148,024,610

2.

Incredibles 2
Minggu ini $80,347,651
Total $349,794,341

3.

Ocean's 8
Minggu ini $11,546,462
Total $100,282,222

4.

Tag
Minggu ini $8,251,230
Total $30,418,775

5.

Deadpool 2
Minggu ini $5,271,882
Total $304,172,203
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Incredibles 2' Cetak Rekor Debut Animasi Terlaris ■UP

Menyusul debut masifnya di pasar internasional, 'Jurassic World: Fallen Kingdom' juga mengaum hebat di Amerika. Berikut rekap box office minggu ini.

Setelah menunjukkan tajinya di bioskop global beberapa minggu yang lalu, kali ini Jurassic World: Fallen Kingdom membuktikan bahwa ia juga mampu berbuat serupa di kandang sendiri. Baru tayang di Amerika minggu ini, Fallen Kingdom memperoleh debut masif $148,0 juta, bahkan dengan keberadaan Incredibles 2 yang baru dirilis minggu lalu.

Hasil tadi memang belum melewati raihan Jurassic World ($208,8 juta), namun bisa dimaklumi jika mengingat antisipasi untuk film pertama tersebut jauh lebih tinggi. Debut Fallen Kingdom sudah terbilang cukup memuaskan, sebab merupakan debut terbesar keempat tahun ini. Sejauh ini, belum ada film rilisan 2018 yang bisa memperoleh debut sebesar itu kecuali film superhero.

Meski respon dari kritikus tak begitu bagus (RottenTomatoes "51%"), penonton sepertinya cukup menikmati, terbukti dengan CinemaScore "A-", yang berarti hanya turun sedikit saja dari skor "A"-nya Jurassic World.

Secara global, Fallen Kingdom ternyata sudah mencatatkan omset $715 juta oleh karena ia sudah tayang sejak 3 minggu lalu. Minggu ini ada tambahan $111,9 juta dari 67 negara. Penyumbang terbesar, tentu saja, Cina dengan total $204,4 juta. Pasar besar terakhir adalah Jepang pada Juli nanti. Target $1 miliar sepertinya sudah di depan mata.

Incredibles 2 otomatis turun ke posisi kedua. Performanya juga anjlok 56%. Namun ia masih cukup tangguh untuk meraup $80,3 juta. Dalam dua minggu saja, ia sudah mengumpulkan $349,8 juta untuk menjadi film terlaris keempat Pixar. Dalam beberapa hari, ia akan merebut posisi ketiga yang dipegang Inside Out ($345,5 juta).

Menariknya, Incredibles 2 tak saling makan dengan Fallen Kingdom di Cina. Mereka sama-sama kuat. Incredibles 2 mencetak rekor sebagai film Pixar terlaris disana, dengan perolehan $21 juta. Ini menggenapkan perolehannya di luar Amerika menjadi $56,8 juta (dari total 28 negara) sehingga total pendapatan globalnya sekarang sudah $485 juta. Semua hanya dalam waktu 2 minggu saja.

Kabar baik juga menjadi milik Ocean's 8 yang rupanya menjadi film paling kuat minggu ini di box office Amerika. Memperoleh $11,5 juta, performanya hanya turun 39,1% dibanding minggu lalu. Selama tiga minggu, total pendapatan domestiknya adalah $100,3 juta. Sedangkan total pendapatan globalnya adalah $171,6 juta berkat tambahan $27,6 juta dari 60 negara.

Di posisi keempat, ada Tag dengan $8,2 juta yang menggenapkan total pendapatannya menjadi $30,4 juta.

Deadpool 2 menutup lima besar dengan $5,2 juta. Total pendapatan domestiknya sekarang adalah $304,2 juta, sementara total pendapatan globalnya sudah $705 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 22 Juni - 24 Juni 2018

1.

Jurassic World: Fallen Kingdom
Minggu ini $148,024,610
Total $148,024,610

2.

Incredibles 2
Minggu ini $80,347,651
Total $349,794,341

3.

Ocean's 8
Minggu ini $11,546,462
Total $100,282,222

4.

Tag
Minggu ini $8,251,230
Total $30,418,775

5.

Deadpool 2
Minggu ini $5,271,882
Total $304,172,203
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Incredibles 2' Cetak Rekor Debut Animasi Terlaris ■UP

Tuesday, June 26, 2018

Mark Wahlberg & Peter Berg Kembali Berkolaborasi di 'Wonderland'

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mark Wahlberg & Peter Berg Kembali Berkolaborasi di 'Wonderland'
link : Mark Wahlberg & Peter Berg Kembali Berkolaborasi di 'Wonderland'

Baca juga


2018

Seolah sudah menemukan chemistry yang kuat, untuk kesekian kalinya aktor Mark Wahlberg dan sutradara Peter Berg kembali berkolaborasi di sebuah film detektif bertajuk ‘Wonderland’.

Seolah sudah menemukan chemistry yang kuat, untuk kesekian kalinya aktor Mark Wahlberg dan sutradara Peter Berg kembali berkolaborasi di sebuah film detektif bertajuk Wonderland. Film yang diproduksi Netflix ini datang dari produser franchise Fast and Furious, Neal H. Moritz, dengan skrip yang ditulis Sean O’Keefe.

Berdasarkan kabar dari THR, Wonderland diadaptasi dari seri novel detektif karya Robert B. Parker, yang sukses menjadi bestseller New York Times. Filmnya sendiri mengisahkan seorang pria yang baru bebas dari penjara, yang terpaksa kembali ke dunia kriminal Boston setelah ia mengungkap kebenaran di balik kasus pembunuhan sensasional. Karakter utama dalam seri novel ini bernama Spenser, mantan petinju dan mantan tentara yang dikenal menjunjung tinggi kode etik. Mengingat novel Spenser punya 48 seri, ada kemungkinan Netflix akan membuat sekuel Wonderland jika film pertamanya sukses.

Wonderland disebut jadi karya terbaru Netflix untuk memperkuat daya saingnya dengan studio film Hollywood, dengan cara menggaet aktor dan sutradara ternama. Wonderland merupakan proyek film besar ketiga yang diproduksi Netflix, setelah sebelumnya ada Bright yang digawangi Will Smith dan David Ayer (dua nama di balik Suicide Squad), dan yang terbaru, Six Underground yang dibintangi Ryan Reynolds (Deadpool) dan disutradarai Michael Bay (Transformers).

Wahlberg dan Berg diketahui sudah empat kali berkolaborasi lewat Lone Survivor, Deepwater Horizon, Patriots Day dan Mile 22. Sementara Wonderland masih dikembangkan dan belum menentukan tanggal main, Mile 22 akan dirilis 17 Agustus 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Seolah sudah menemukan chemistry yang kuat, untuk kesekian kalinya aktor Mark Wahlberg dan sutradara Peter Berg kembali berkolaborasi di sebuah film detektif bertajuk ‘Wonderland’.

Seolah sudah menemukan chemistry yang kuat, untuk kesekian kalinya aktor Mark Wahlberg dan sutradara Peter Berg kembali berkolaborasi di sebuah film detektif bertajuk Wonderland. Film yang diproduksi Netflix ini datang dari produser franchise Fast and Furious, Neal H. Moritz, dengan skrip yang ditulis Sean O’Keefe.

Berdasarkan kabar dari THR, Wonderland diadaptasi dari seri novel detektif karya Robert B. Parker, yang sukses menjadi bestseller New York Times. Filmnya sendiri mengisahkan seorang pria yang baru bebas dari penjara, yang terpaksa kembali ke dunia kriminal Boston setelah ia mengungkap kebenaran di balik kasus pembunuhan sensasional. Karakter utama dalam seri novel ini bernama Spenser, mantan petinju dan mantan tentara yang dikenal menjunjung tinggi kode etik. Mengingat novel Spenser punya 48 seri, ada kemungkinan Netflix akan membuat sekuel Wonderland jika film pertamanya sukses.

Wonderland disebut jadi karya terbaru Netflix untuk memperkuat daya saingnya dengan studio film Hollywood, dengan cara menggaet aktor dan sutradara ternama. Wonderland merupakan proyek film besar ketiga yang diproduksi Netflix, setelah sebelumnya ada Bright yang digawangi Will Smith dan David Ayer (dua nama di balik Suicide Squad), dan yang terbaru, Six Underground yang dibintangi Ryan Reynolds (Deadpool) dan disutradarai Michael Bay (Transformers).

Wahlberg dan Berg diketahui sudah empat kali berkolaborasi lewat Lone Survivor, Deepwater Horizon, Patriots Day dan Mile 22. Sementara Wonderland masih dikembangkan dan belum menentukan tanggal main, Mile 22 akan dirilis 17 Agustus 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Penulis ‘A Quiet Place’ Adaptasi Cerpen Stephen King ‘The Boogeyman’

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Penulis ‘A Quiet Place’ Adaptasi Cerpen Stephen King ‘The Boogeyman’
link : Penulis ‘A Quiet Place’ Adaptasi Cerpen Stephen King ‘The Boogeyman’

Baca juga


2018

Tren film adaptasi novel Stephen King di jagat Hollywood rupanya masih berlanjut setelah kesuksesan besar ‘It’ pada akhir 2017 lalu. Kali ini karya King yang diangkat ke layar lebar adalah ‘The Boogeyman’.

Tren film adaptasi novel Stephen King di jagat Hollywood rupanya masih berlanjut setelah kesuksesan besar It pada akhir 2017 lalu. Kali ini karya King yang diangkat ke layar lebar adalah The Boogeyman, yang sebenarnya bukan novel, melainkan cerita pendek yang diterbitkan pada tahun 70-an. Usut punya usut, The Boogeyman telah dijadikan film pendek sebanyak tujuh kali, dan baru kali ini salah satu cerita favorit karangan King diadaptasi menjadi film layar lebar.

Proyek The Boogeyman yang dimotori 20th Century Fox ini pun kian menarik, karena Deadline mengabarkan film ini ditulis Scott Beck dan Bryan Woods. Duo penulis tersebut kini menjadi sorotan setelah film mereka, A Quiet Place, meraih hasil yang fenomenal. Sebab bukan hanya dibanjiri pujian, film horror thriller berbudget hanya $17 juta ini juga membuat kejutan besar dengan mendulang pendapatan $325 juta. Beck dan Woods diketahui menulis A Quiet Place sejak awal pengembangan, dan naskah mereka akhirnya dipoles saat John Krasinski bergabung sebagai sutradara. Adapun sejak A Quiet Place menjadi hit, kabarnya semua mata studio Hollywood tertuju pada Beck dan Woods, dan karena itu, proyek apapun yang ditangani duo ini pasti menarik perhatian.

The Boogeyman sendiri mengisahkan seorang pria yang baru saja kehilangan semua anaknya akibat diserang sesosok makhluk yang mengintai dari dalam closet. Sebuah cerita yang relatif sederhana memang. Namun lewat A Quiet Place, Beck dan Woods membuktikan bahwa mereka mampu menyulap cerita sederhana menjadi istimewa. Kini studio tinggal mencari sutradara bertangan dingin untuk memastikan The Boogeyman bisa tampil maksimal dengan ceritanya yang sederhana. Belum diketahui kapan The Boogeyman akan dirilis.

Selain The Boogeyman, beberapa film adaptasi karya King yang tengah dibuat adalah It 2, Pet Sematary, Doctor Sleep (sekuel The Shining) dan The Tommyknockers. Khusus untuk It 2 dan Pet Sematary, kedua film horror ini siap meluncur pada 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tren film adaptasi novel Stephen King di jagat Hollywood rupanya masih berlanjut setelah kesuksesan besar ‘It’ pada akhir 2017 lalu. Kali ini karya King yang diangkat ke layar lebar adalah ‘The Boogeyman’.

Tren film adaptasi novel Stephen King di jagat Hollywood rupanya masih berlanjut setelah kesuksesan besar It pada akhir 2017 lalu. Kali ini karya King yang diangkat ke layar lebar adalah The Boogeyman, yang sebenarnya bukan novel, melainkan cerita pendek yang diterbitkan pada tahun 70-an. Usut punya usut, The Boogeyman telah dijadikan film pendek sebanyak tujuh kali, dan baru kali ini salah satu cerita favorit karangan King diadaptasi menjadi film layar lebar.

Proyek The Boogeyman yang dimotori 20th Century Fox ini pun kian menarik, karena Deadline mengabarkan film ini ditulis Scott Beck dan Bryan Woods. Duo penulis tersebut kini menjadi sorotan setelah film mereka, A Quiet Place, meraih hasil yang fenomenal. Sebab bukan hanya dibanjiri pujian, film horror thriller berbudget hanya $17 juta ini juga membuat kejutan besar dengan mendulang pendapatan $325 juta. Beck dan Woods diketahui menulis A Quiet Place sejak awal pengembangan, dan naskah mereka akhirnya dipoles saat John Krasinski bergabung sebagai sutradara. Adapun sejak A Quiet Place menjadi hit, kabarnya semua mata studio Hollywood tertuju pada Beck dan Woods, dan karena itu, proyek apapun yang ditangani duo ini pasti menarik perhatian.

The Boogeyman sendiri mengisahkan seorang pria yang baru saja kehilangan semua anaknya akibat diserang sesosok makhluk yang mengintai dari dalam closet. Sebuah cerita yang relatif sederhana memang. Namun lewat A Quiet Place, Beck dan Woods membuktikan bahwa mereka mampu menyulap cerita sederhana menjadi istimewa. Kini studio tinggal mencari sutradara bertangan dingin untuk memastikan The Boogeyman bisa tampil maksimal dengan ceritanya yang sederhana. Belum diketahui kapan The Boogeyman akan dirilis.

Selain The Boogeyman, beberapa film adaptasi karya King yang tengah dibuat adalah It 2, Pet Sematary, Doctor Sleep (sekuel The Shining) dan The Tommyknockers. Khusus untuk It 2 dan Pet Sematary, kedua film horror ini siap meluncur pada 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Review Film: 'Escape Plan 2: Hades' (2018)

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Aksi, Artikel Review, Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Escape Plan 2: Hades' (2018)
link : Review Film: 'Escape Plan 2: Hades' (2018)

Baca juga


2018

Berfaedah betul, rupanya film ini berniat mengajarkan saya kembali agar benar-benar mengingat peribahasa jangan beli kucing dalam karung.

“It's bad to be back.”
— Ray Breslin
Rating UP:
“Yeah, really really bad.” — Teguh Raspati

Kata orang jangan suka "beli kucing dalam karung", sebab kita tak tahu betul apa isi karungnya. Kalau beruntung, kita memang dapat kucing. Tapi kalau tidak, yang mana biasanya begitu jika menilik peribahasanya, yang kita dapati justru yang lebih buruk; mustahil kita dikasih, katakanlah, cendrawasih. Atau seribu followers, misalnya.


Menonton film ini, ekspektasi saya tak muluk-muluk. Tak perlu filmnya high class, yang penting ada Sylvester Stallone dan sedikit adegan planning dan escaping dari penjara, yang mana merupakan ciri yang dicetak oleh film pertamanya. Mari kita sebut ini "kucing". "Karung"-nya adalah poster dengan judul besar "Escape Plan 2: Hades" yang dihiasi wajah raksasa Stallone dan Dave Bautista.

Berfaedah betul, rupanya film ini berniat mengajarkan saya kembali agar benar-benar mengingat peribahasa tadi. Bukannya kucing dalam karung; siapa sangka, saya malah dikasih karung berisi sampah.

Kalau anda masih ingat, Escape Plan pertama adalah film yang mempertemukan Stallone dengan Arnold Schwarzenegger dalam sebuah aksi kabur dari penjara. Team-up mereka ini memang tak seepik yang kita harapkan. Mekanisme plot soal aksi kabur mereka juga lumayan lebay dan sok rumit. Namun semua masih berada di titik yang hampir, kalau tidak mau dibilang cukup, menghibur. Yang jelas, ceritanya berhasil. Tunggu sampai anda menonton sekuelnya ini. Uda Ivan Lanin, apa padanan superlatif dari kata "lebay"?

Penjara superketat kali ini bernama Hades. Ini adalah penjara yang kemutakhiran dan keanehannya sudah bukan level manusia lagi, mungkin dibuat alien. Ada robot dokter, senjata listrik, dan, uhm, medan energi (iki film uopoo?!), yang kesemuanya diejawantahkan lewat efek spesial murahan. Selnya adalah satu ruangan yang dipenuhi dengan lampu neon menyilaukan yang mungkin ditujukan untuk membuat narapidana sakit kepala dan penonton sekaligus. Di waktu tertentu, kepala penjara yang berjuluk Zookeper (Titus Welliver) akan merancang para tahanan untuk bertarung satu sama lain.

Bagaimana ceritanya Ray (Stallone) bisa masuk kesitu? Tak ada ceritanya, sebab yang masuk kesana bukan Ray melainkan Shu (Xiaoming Huang), karyawan di perusahaan inspeksi keamanan milik Ray. Ia dikurung bersama sepupunya, Yusheng (Chen Tang) yang kebetulan adalah bos sebuah perusahaan teknologi yang diincar oleh perusahaan saingan.

Sementara itu, selagi Shu mencoba mencari cara untuk kabur termasuk bekerja sama dengan tahanan lain, sekali-sekali Ray berdiskusi dengan partnernya (50 Cent) sembari memasang tampang khawatir di kantornya. Sebelum benar-benar turun tangan sebentar di bagian akhir sekali nanti, saya menyimpulkan bahwa usaha penyelamatan yang dilakukan Ray meliputi: (1) telepati, sebab setiap kali Shu memusatkan pikiran, ia akan mendengar wejangan Ray; dan (2) penerawangan, sebab tanpa dibisiki siapapun, Ray langsung tahu bahwa Shu dikurung di Hades.

Yang tadi adalah usaha terbaik saya untuk menjelaskan plotnya. Masih ada printilan-printilan lain yang dimasukkan sekenanya ke dalam cerita. Misalnya mantan anak buah Ray lain yang bernama Kimbral (Wes Ctatham) yang ternyata juga ditawan di Hades. Ada pula semacam drama ganjil yang melibatkan persaudaraan antara Shu dan Yusheng yang harus dipertaruhkan gara-gara sebuah paten. Semua ini terasa kosong oleh karena plotting-nya yang amburadul, dialog-dialognya yang sudah cukup menggelikan, ditambah pula dengan akting dari pemain utamanya yang tak lebih baik daripada adik balita anda. Tak sedikitpun kita dibuat tertarik dengan karakternya.

Durasinya cuma 85 menit, tapi terasa dua kali lebih panjang karena ceritanya sendiri tak pernah menemukan momentum sampai akhir. Sutradaranya adalah Steven C. Miller yang (saya asumsikan) pernah menculik keluarga Bruce Willis agar mau bermain dalam 3 filmnya yang receh, Extraction, Marauders, dan First Kill. Ia sepertinya menyuruh kameramen untuk bergerak lebih lincah daripada stuntman, dan ingin agar kita juga seaktif itu mencerna gambar-gambar hiperaktif di layar.

Saya menemukan info bahwa film ini jeblok di Amerika, tapi sukses di luar Amerika, dan sangat berjaya di Cina. Oooooh, makanya yang main orang Cina. Film ini mungkin memang khusus dibuat untuk Cina. Tapi ini tak bisa menjustifikasi akting yang malas. Menariknya, sinopsis film ini di RottenTomatoes menggandengkan nama Stallone dengan prediket Best Suporting Actor-nya Oscar (yang diperolehnya lewat Creed). Ah, mungkin di Escape Plan 2, Stallone tak mau pamer dengan kedahsyatan aktingnya.

Saya tahu film ini akan jelek tapi saya tak mengira bakal sejelek ini. Kalau melihat kualitas produk akhirnya, wajar jika kita menyimpulkan bahwa pembuat film dan semua yang terlibat di dalamnya tak berusaha sama sekali. Setpieces dan efek spesialnya hancur sekali. Film ini terlihat seperti film yang terbentuk saat seseorang menonton film pertamanya lalu memutuskan untuk membuat sekuelnya dalam skala rumahan. Lalu saya dibuat bergidik saat menemukan di Wikipedia bahwa akan ada Escape Plan 3. Bikin planning untuk escape anda mulai dari sekarang.

**

Sebentar. Dimana Bautista muncul? Ah, saya lupa. Tapi siapa peduli, lha yang bikin film juga gitu.■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Escape Plan 2: Hades

94 menit
Dewasa
Steven C. Miller
Miles Chapman
Robbie Brenner, Mark Canton, Randall Emmett, George Furla, Zack Schiller
Brandon Cox
The Newton Brothers

Berfaedah betul, rupanya film ini berniat mengajarkan saya kembali agar benar-benar mengingat peribahasa jangan beli kucing dalam karung.

“It's bad to be back.”
— Ray Breslin
Rating UP:
“Yeah, really really bad.” — Teguh Raspati

Kata orang jangan suka "beli kucing dalam karung", sebab kita tak tahu betul apa isi karungnya. Kalau beruntung, kita memang dapat kucing. Tapi kalau tidak, yang mana biasanya begitu jika menilik peribahasanya, yang kita dapati justru yang lebih buruk; mustahil kita dikasih, katakanlah, cendrawasih. Atau seribu followers, misalnya.


Menonton film ini, ekspektasi saya tak muluk-muluk. Tak perlu filmnya high class, yang penting ada Sylvester Stallone dan sedikit adegan planning dan escaping dari penjara, yang mana merupakan ciri yang dicetak oleh film pertamanya. Mari kita sebut ini "kucing". "Karung"-nya adalah poster dengan judul besar "Escape Plan 2: Hades" yang dihiasi wajah raksasa Stallone dan Dave Bautista.

Berfaedah betul, rupanya film ini berniat mengajarkan saya kembali agar benar-benar mengingat peribahasa tadi. Bukannya kucing dalam karung; siapa sangka, saya malah dikasih karung berisi sampah.

Kalau anda masih ingat, Escape Plan pertama adalah film yang mempertemukan Stallone dengan Arnold Schwarzenegger dalam sebuah aksi kabur dari penjara. Team-up mereka ini memang tak seepik yang kita harapkan. Mekanisme plot soal aksi kabur mereka juga lumayan lebay dan sok rumit. Namun semua masih berada di titik yang hampir, kalau tidak mau dibilang cukup, menghibur. Yang jelas, ceritanya berhasil. Tunggu sampai anda menonton sekuelnya ini. Uda Ivan Lanin, apa padanan superlatif dari kata "lebay"?

Penjara superketat kali ini bernama Hades. Ini adalah penjara yang kemutakhiran dan keanehannya sudah bukan level manusia lagi, mungkin dibuat alien. Ada robot dokter, senjata listrik, dan, uhm, medan energi (iki film uopoo?!), yang kesemuanya diejawantahkan lewat efek spesial murahan. Selnya adalah satu ruangan yang dipenuhi dengan lampu neon menyilaukan yang mungkin ditujukan untuk membuat narapidana sakit kepala dan penonton sekaligus. Di waktu tertentu, kepala penjara yang berjuluk Zookeper (Titus Welliver) akan merancang para tahanan untuk bertarung satu sama lain.

Bagaimana ceritanya Ray (Stallone) bisa masuk kesitu? Tak ada ceritanya, sebab yang masuk kesana bukan Ray melainkan Shu (Xiaoming Huang), karyawan di perusahaan inspeksi keamanan milik Ray. Ia dikurung bersama sepupunya, Yusheng (Chen Tang) yang kebetulan adalah bos sebuah perusahaan teknologi yang diincar oleh perusahaan saingan.

Sementara itu, selagi Shu mencoba mencari cara untuk kabur termasuk bekerja sama dengan tahanan lain, sekali-sekali Ray berdiskusi dengan partnernya (50 Cent) sembari memasang tampang khawatir di kantornya. Sebelum benar-benar turun tangan sebentar di bagian akhir sekali nanti, saya menyimpulkan bahwa usaha penyelamatan yang dilakukan Ray meliputi: (1) telepati, sebab setiap kali Shu memusatkan pikiran, ia akan mendengar wejangan Ray; dan (2) penerawangan, sebab tanpa dibisiki siapapun, Ray langsung tahu bahwa Shu dikurung di Hades.

Yang tadi adalah usaha terbaik saya untuk menjelaskan plotnya. Masih ada printilan-printilan lain yang dimasukkan sekenanya ke dalam cerita. Misalnya mantan anak buah Ray lain yang bernama Kimbral (Wes Ctatham) yang ternyata juga ditawan di Hades. Ada pula semacam drama ganjil yang melibatkan persaudaraan antara Shu dan Yusheng yang harus dipertaruhkan gara-gara sebuah paten. Semua ini terasa kosong oleh karena plotting-nya yang amburadul, dialog-dialognya yang sudah cukup menggelikan, ditambah pula dengan akting dari pemain utamanya yang tak lebih baik daripada adik balita anda. Tak sedikitpun kita dibuat tertarik dengan karakternya.

Durasinya cuma 85 menit, tapi terasa dua kali lebih panjang karena ceritanya sendiri tak pernah menemukan momentum sampai akhir. Sutradaranya adalah Steven C. Miller yang (saya asumsikan) pernah menculik keluarga Bruce Willis agar mau bermain dalam 3 filmnya yang receh, Extraction, Marauders, dan First Kill. Ia sepertinya menyuruh kameramen untuk bergerak lebih lincah daripada stuntman, dan ingin agar kita juga seaktif itu mencerna gambar-gambar hiperaktif di layar.

Saya menemukan info bahwa film ini jeblok di Amerika, tapi sukses di luar Amerika, dan sangat berjaya di Cina. Oooooh, makanya yang main orang Cina. Film ini mungkin memang khusus dibuat untuk Cina. Tapi ini tak bisa menjustifikasi akting yang malas. Menariknya, sinopsis film ini di RottenTomatoes menggandengkan nama Stallone dengan prediket Best Suporting Actor-nya Oscar (yang diperolehnya lewat Creed). Ah, mungkin di Escape Plan 2, Stallone tak mau pamer dengan kedahsyatan aktingnya.

Saya tahu film ini akan jelek tapi saya tak mengira bakal sejelek ini. Kalau melihat kualitas produk akhirnya, wajar jika kita menyimpulkan bahwa pembuat film dan semua yang terlibat di dalamnya tak berusaha sama sekali. Setpieces dan efek spesialnya hancur sekali. Film ini terlihat seperti film yang terbentuk saat seseorang menonton film pertamanya lalu memutuskan untuk membuat sekuelnya dalam skala rumahan. Lalu saya dibuat bergidik saat menemukan di Wikipedia bahwa akan ada Escape Plan 3. Bikin planning untuk escape anda mulai dari sekarang.

**

Sebentar. Dimana Bautista muncul? Ah, saya lupa. Tapi siapa peduli, lha yang bikin film juga gitu.■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Escape Plan 2: Hades

94 menit
Dewasa
Steven C. Miller
Miles Chapman
Robbie Brenner, Mark Canton, Randall Emmett, George Furla, Zack Schiller
Brandon Cox
The Newton Brothers

Monday, June 25, 2018

Marvel Isyaratkan Waktu Pengumuman Judul ‘Avengers 4’

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Marvel Isyaratkan Waktu Pengumuman Judul ‘Avengers 4’
link : Marvel Isyaratkan Waktu Pengumuman Judul ‘Avengers 4’

Baca juga


2018

Kevin Feige selaku pimpinan Marvel Studios akhirnya mengungkap waktu potensial dimana judul ‘Avengers 4’ siap diumumkan.

Satu pertanyaan yang kerap muncul terkait Avengers 4 adalah judul resmi dari film penutup Phase 3. Meski beragam tebakan judul telah dikemukakan fans, Marvel tetap tak meresponnya karena judul Avengers 4 mengandung spoiler jika terungkap. Karena alasan ini pula, studio menunggu waktu yang tepat untuk membuka tabir misteri judul Avengers 4. Kabar baiknya, Kevin Feige selaku pimpinan Marvel Studios akhirnya mengungkap waktu potensial dimana judul Avengers 4 siap diumumkan.

Saat berbincang dengan Collider, Feige menyatakan pengumuman judul Avengers 4 akan dilakukan setelah teaser Captain Marvel dirilis. Lebih spesifik, Feige mengakui akhir tahun 2018 adalah waktu pengumuman judul film yang melanjutkan cerita Infinity War. Pengakuan Feige sendiri praktis mematahkan spekulasi yang belakangan berhembus kencang, bahwa judul Avengers 4 akan terkuak di ending Ant-Man and the Wasp.

Satu hal yang patut diketahui, trailer perdana Infinity War meluncur pada November 2018, atau sekitar lima bulan sebelum perilisannya. Diprediksi trailer Avengers 4 akan meluncur di waktu yang sama, dan ada kemungkinan studio akan mengungkap judul film terlebih dahulu sebelum trailer tersebut unjuk gigi. Mengingat Marvel memastikan akan absen di event akbar San Diego Comic-Con tahun ini, bisa jadi judul Avengers 4 baru akan diumumkan saat musim gugur nanti.

Sebagai recap, Infinity War sendiri mengisahkan perjuangan The Avengers dan Guardians of the Galaxy menghentikan Thanos, yang hendak menghancurkan separuh alam semesta dengan kekuatan tak tertandingi Infinity Stones. Alih-alih bermain aman, film ini justru mengambil langkah berani dan mengejutkan, dengan menggugurkan sejumlah karakter penting, dan membuat Thanos jadi “pemenang” dalam perang epik ini. Bagaimana kelanjutan kisah perjuangan para superhero melawan Thanos di Avengers 4 masih jadi tanda tanya besar, apalagi jika mengingat jumlah superhero yang mati dalam pertempuran. Namun rumor yang santer beredar menyebut, Iron Man cs akan memanfaatkan elemen time travel untuk membalikkan keadaan.

Rencananya Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019. Sedangkan Captain Marvel akan hadir terlebih dahulu pada 8 Maret 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Kevin Feige selaku pimpinan Marvel Studios akhirnya mengungkap waktu potensial dimana judul ‘Avengers 4’ siap diumumkan.

Satu pertanyaan yang kerap muncul terkait Avengers 4 adalah judul resmi dari film penutup Phase 3. Meski beragam tebakan judul telah dikemukakan fans, Marvel tetap tak meresponnya karena judul Avengers 4 mengandung spoiler jika terungkap. Karena alasan ini pula, studio menunggu waktu yang tepat untuk membuka tabir misteri judul Avengers 4. Kabar baiknya, Kevin Feige selaku pimpinan Marvel Studios akhirnya mengungkap waktu potensial dimana judul Avengers 4 siap diumumkan.

Saat berbincang dengan Collider, Feige menyatakan pengumuman judul Avengers 4 akan dilakukan setelah teaser Captain Marvel dirilis. Lebih spesifik, Feige mengakui akhir tahun 2018 adalah waktu pengumuman judul film yang melanjutkan cerita Infinity War. Pengakuan Feige sendiri praktis mematahkan spekulasi yang belakangan berhembus kencang, bahwa judul Avengers 4 akan terkuak di ending Ant-Man and the Wasp.

Satu hal yang patut diketahui, trailer perdana Infinity War meluncur pada November 2018, atau sekitar lima bulan sebelum perilisannya. Diprediksi trailer Avengers 4 akan meluncur di waktu yang sama, dan ada kemungkinan studio akan mengungkap judul film terlebih dahulu sebelum trailer tersebut unjuk gigi. Mengingat Marvel memastikan akan absen di event akbar San Diego Comic-Con tahun ini, bisa jadi judul Avengers 4 baru akan diumumkan saat musim gugur nanti.

Sebagai recap, Infinity War sendiri mengisahkan perjuangan The Avengers dan Guardians of the Galaxy menghentikan Thanos, yang hendak menghancurkan separuh alam semesta dengan kekuatan tak tertandingi Infinity Stones. Alih-alih bermain aman, film ini justru mengambil langkah berani dan mengejutkan, dengan menggugurkan sejumlah karakter penting, dan membuat Thanos jadi “pemenang” dalam perang epik ini. Bagaimana kelanjutan kisah perjuangan para superhero melawan Thanos di Avengers 4 masih jadi tanda tanya besar, apalagi jika mengingat jumlah superhero yang mati dalam pertempuran. Namun rumor yang santer beredar menyebut, Iron Man cs akan memanfaatkan elemen time travel untuk membalikkan keadaan.

Rencananya Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019. Sedangkan Captain Marvel akan hadir terlebih dahulu pada 8 Maret 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film Action Iko Uwais ‘Mile 22’ Dibuatkan Sekuel

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film Action Iko Uwais ‘Mile 22’ Dibuatkan Sekuel
link : Film Action Iko Uwais ‘Mile 22’ Dibuatkan Sekuel

Baca juga


2018

‘Mile 22’, film action Hollywood dimana aktor Indonesia, Iko Uwais, tampil bersama Mark Wahlberg, telah dibuatkan sekuelnya.

Mile 22, film action Hollywood dimana aktor Indonesia, Iko Uwais, tampil sebagai pemain pendukung, telah dibuatkan sekuelnya. Eksistensi sekuel Mile 22 diketahui setelah THR mengabarkan, Umair Aleem (penulis yang skripnya masuk Black List) direkrut STX untuk menggarap naskah film tersebut. Sayangnya, disamping plot cerita yang masih misterius, belum diketahui apakah Iko akan kembali bermain di sekuel Mile 22.

Mile 22 sendiri merupakan film keempat kolaborasi aktor Mark Wahlberg dan sutradara Peter Berg, setelah sukses dengan Lone Survivor, Deepwater Horizon dan Patriots Day. Berdasarkan sinopsisnya, Mile 22 mengisahkan aksi kerjasama petugas intelijen Amerika dan pasukan khusus untuk membawa seorang polisi misterius keluar dari negara tersebut. Dalam prosesnya, aksi pengawalan polisi yang mengetahui informasi sensitif ini mendapat serangan dari berbagai pihak, mulai dari polisi korup hingga penjahat kelas kakap.

Selain Iko, Wahlberg juga beradu akting dengan Ronda Rousey (Furious 7), John Malkovich (RED) dan Lauren Cohan (The Walking Dead). Iko sendiri akan berperan sebagai Li Noor, dan dalam beberapa adegan di trailer, ia terlibat dalam aksi kejar-kejaran bersama karakter Wahlberg.

Seperti yang kita ketahui, Iko akhirnya bisa go international berkat penampilan badassnya di dua film action impresif The Raid. Tercatat, Mile 22 adalah film Holywood kelima yang dibintangi Iko, setelah Man of Tai Chi, Star Wars: The Force Awakens, Triple Threat dan Beyond Skyline. Berikutnya Iko akan satu film dengan bintang Marvel Guardians of the Galaxy, Dave Bautista, lewat Stuber yang akan dirilis 24 Mei 2019.

Rencananya Mile 22 akan tayang 17 Agustus 2018. Sementara untuk sekuelnya yang belum menentukan tanggal rilis, belum dipastikan apakah akan kembali digawangi Wahlberg dan Berg.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

‘Mile 22’, film action Hollywood dimana aktor Indonesia, Iko Uwais, tampil bersama Mark Wahlberg, telah dibuatkan sekuelnya.

Mile 22, film action Hollywood dimana aktor Indonesia, Iko Uwais, tampil sebagai pemain pendukung, telah dibuatkan sekuelnya. Eksistensi sekuel Mile 22 diketahui setelah THR mengabarkan, Umair Aleem (penulis yang skripnya masuk Black List) direkrut STX untuk menggarap naskah film tersebut. Sayangnya, disamping plot cerita yang masih misterius, belum diketahui apakah Iko akan kembali bermain di sekuel Mile 22.

Mile 22 sendiri merupakan film keempat kolaborasi aktor Mark Wahlberg dan sutradara Peter Berg, setelah sukses dengan Lone Survivor, Deepwater Horizon dan Patriots Day. Berdasarkan sinopsisnya, Mile 22 mengisahkan aksi kerjasama petugas intelijen Amerika dan pasukan khusus untuk membawa seorang polisi misterius keluar dari negara tersebut. Dalam prosesnya, aksi pengawalan polisi yang mengetahui informasi sensitif ini mendapat serangan dari berbagai pihak, mulai dari polisi korup hingga penjahat kelas kakap.

Selain Iko, Wahlberg juga beradu akting dengan Ronda Rousey (Furious 7), John Malkovich (RED) dan Lauren Cohan (The Walking Dead). Iko sendiri akan berperan sebagai Li Noor, dan dalam beberapa adegan di trailer, ia terlibat dalam aksi kejar-kejaran bersama karakter Wahlberg.

Seperti yang kita ketahui, Iko akhirnya bisa go international berkat penampilan badassnya di dua film action impresif The Raid. Tercatat, Mile 22 adalah film Holywood kelima yang dibintangi Iko, setelah Man of Tai Chi, Star Wars: The Force Awakens, Triple Threat dan Beyond Skyline. Berikutnya Iko akan satu film dengan bintang Marvel Guardians of the Galaxy, Dave Bautista, lewat Stuber yang akan dirilis 24 Mei 2019.

Rencananya Mile 22 akan tayang 17 Agustus 2018. Sementara untuk sekuelnya yang belum menentukan tanggal rilis, belum dipastikan apakah akan kembali digawangi Wahlberg dan Berg.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Setelah ‘Solo’, Lucasfilm akan Lebih Selektif Buat Film 'Star Wars'

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Setelah ‘Solo’, Lucasfilm akan Lebih Selektif Buat Film 'Star Wars'
link : Setelah ‘Solo’, Lucasfilm akan Lebih Selektif Buat Film 'Star Wars'

Baca juga


2018

Lucasfilm akhirnya mengevaluasi strategi mereka dalam memproduksi film ‘Star Wars’ menyusul hasil buruk yang ditorehkan ‘Solo: A Star Wars Story’.

Seolah belajar dari kesalahan, Lucasfilm akhirnya mengevaluasi strategi mereka dalam memproduksi film Star Wars menyusul hasil buruk yang ditorehkan Solo: A Star Wars Story. Tak lama setelah rumor penangguhan spin-off Star Wars ditepis, kini kabar terbaru dari THR mengungkapkan, studio akan menggunakan pendekatan berbeda untuk deretan proyek Star Wars kedepannya.

Berdasarkan informasi dari THR, kendati performa finansial dan kritikal Solo jauh dari kata memuaskan, hal itu tak menyurutkan semangat Lucasfilm untuk terus menggenjot franchise Star Wars. Hanya saja, mulai sekarang studio akan lebih selektif untuk menentukan proyek mana yang akan diproduksi. Dan pasca hasil mengecewakan Solo, kini Kathleen Kennedy (pimpinan Lucasfilm) berdiskusi dengan tim soal masa depan franchise Star Wars.

“Ini bukan berarti film-film spin-off takkan dibuat. Karena studio hanya berupaya menemukan cara berbeda dalam memproduksi dan mempromosikan film spin-off. Menyusul polarisasi The Last Jedi dan performa negatif Solo, kini studio akan meninjau ulang proyek yang sedang dikembangkan dan menilai akan sebagus apa proyek tersebut, sebelum akhirnya menentukan tanggal rilis. Ini semua sangat wajar,”jelas sumber THR.

Lantas bagaimana dengan status terkini spin-off Boba Fett dan Obi-Wan Kenobi? Diakui sumber, film Boba Fett masih tengah dikembangkan, dengan ditulis dan disutradarai James Mangold (Logan). Namun setelah Solo berakhir mengecewakan, konsep film Boba Fett akan diatur ulang, termasuk skala filmnya yang akan diperkecil agar budgetnya tak terlampau mahal, dan untuk menghindari kerugian yang lebih besar jika filmnya kurang laku. Adapun alasan di balik penghematan ini adalah, jika karakter Star Wars sepopuler Han Solo – yang budget filmnya mencapai ratusan juta dollar - saja bisa sepi penonton, bagaimana dengan performa Boba Fett yang tergolong asing di telinga orang awam?

Sementara itu, kondisi film Obi-Wan pun menjadi tak jelas, seiring keterlibatan sutradara Stephen Daldry tak kunjung dikonfirmasi. Terakhir kali dikabarkan, Ewan McGregor – pemeran Obi-Wan dalam trilogi prekuel – berpotensi kembali memerankan sang Jedi, karena ia mengaku tertarik memainkannya lagi.

Untuk saat ini, pengembangan film-film terbaru Star Wars sangat dirahasiakan. Hanya ada dua proyek film yang resmi diumumkan ke publik, yakni trilogi baru di luar saga Skywalker yang dikembangkan penulis/sutradara The Last Jedi, Rian Johnson. Proyek kedua, rangkaian film Star Wars baru yang dikembangkan kreator Game of Thrones, David Benioff dan D.B. Weiss. Adapun satu film yang siap tayang 20 Desember 2019, yakni Star Wars Episode IX yang menjadi penutup trilogi The Force Awakens. Setelah film tersebut, Lucasfilm belum memastikan film Star Wars apa yang akan dirilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Lucasfilm akhirnya mengevaluasi strategi mereka dalam memproduksi film ‘Star Wars’ menyusul hasil buruk yang ditorehkan ‘Solo: A Star Wars Story’.

Seolah belajar dari kesalahan, Lucasfilm akhirnya mengevaluasi strategi mereka dalam memproduksi film Star Wars menyusul hasil buruk yang ditorehkan Solo: A Star Wars Story. Tak lama setelah rumor penangguhan spin-off Star Wars ditepis, kini kabar terbaru dari THR mengungkapkan, studio akan menggunakan pendekatan berbeda untuk deretan proyek Star Wars kedepannya.

Berdasarkan informasi dari THR, kendati performa finansial dan kritikal Solo jauh dari kata memuaskan, hal itu tak menyurutkan semangat Lucasfilm untuk terus menggenjot franchise Star Wars. Hanya saja, mulai sekarang studio akan lebih selektif untuk menentukan proyek mana yang akan diproduksi. Dan pasca hasil mengecewakan Solo, kini Kathleen Kennedy (pimpinan Lucasfilm) berdiskusi dengan tim soal masa depan franchise Star Wars.

“Ini bukan berarti film-film spin-off takkan dibuat. Karena studio hanya berupaya menemukan cara berbeda dalam memproduksi dan mempromosikan film spin-off. Menyusul polarisasi The Last Jedi dan performa negatif Solo, kini studio akan meninjau ulang proyek yang sedang dikembangkan dan menilai akan sebagus apa proyek tersebut, sebelum akhirnya menentukan tanggal rilis. Ini semua sangat wajar,”jelas sumber THR.

Lantas bagaimana dengan status terkini spin-off Boba Fett dan Obi-Wan Kenobi? Diakui sumber, film Boba Fett masih tengah dikembangkan, dengan ditulis dan disutradarai James Mangold (Logan). Namun setelah Solo berakhir mengecewakan, konsep film Boba Fett akan diatur ulang, termasuk skala filmnya yang akan diperkecil agar budgetnya tak terlampau mahal, dan untuk menghindari kerugian yang lebih besar jika filmnya kurang laku. Adapun alasan di balik penghematan ini adalah, jika karakter Star Wars sepopuler Han Solo – yang budget filmnya mencapai ratusan juta dollar - saja bisa sepi penonton, bagaimana dengan performa Boba Fett yang tergolong asing di telinga orang awam?

Sementara itu, kondisi film Obi-Wan pun menjadi tak jelas, seiring keterlibatan sutradara Stephen Daldry tak kunjung dikonfirmasi. Terakhir kali dikabarkan, Ewan McGregor – pemeran Obi-Wan dalam trilogi prekuel – berpotensi kembali memerankan sang Jedi, karena ia mengaku tertarik memainkannya lagi.

Untuk saat ini, pengembangan film-film terbaru Star Wars sangat dirahasiakan. Hanya ada dua proyek film yang resmi diumumkan ke publik, yakni trilogi baru di luar saga Skywalker yang dikembangkan penulis/sutradara The Last Jedi, Rian Johnson. Proyek kedua, rangkaian film Star Wars baru yang dikembangkan kreator Game of Thrones, David Benioff dan D.B. Weiss. Adapun satu film yang siap tayang 20 Desember 2019, yakni Star Wars Episode IX yang menjadi penutup trilogi The Force Awakens. Setelah film tersebut, Lucasfilm belum memastikan film Star Wars apa yang akan dirilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sunday, June 24, 2018

Meski Reboot, ‘The Batman’ Berpotensi Tetap Jadi Bagian DCEU

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Meski Reboot, ‘The Batman’ Berpotensi Tetap Jadi Bagian DCEU
link : Meski Reboot, ‘The Batman’ Berpotensi Tetap Jadi Bagian DCEU

Baca juga


2018

Sejauh ini memang belum ada yang pasti terkait ‘The Batman’, selain ia disutradarai Matt Reeves. Namun menurut rumor terbaru, film ini akan menjadi reboot dengan karakter titel lebih muda, namun settingnya tetap berada di DCEU.

Sejauh ini memang belum ada yang pasti terkait The Batman, selain ia disutradarai Matt Reeves (War for the Planet of the Apes). Rumor yang beredar sendiri menyebut, film ini akan menjadi reboot dengan Batman yang lebih muda dan diperankan aktor baru, serta yang patut digarisbawahi, film ini takkan berbasis DC Extended Universe. Untuk detail terakhir, tampaknya masih berubah berdasarkan rumor terbaru dari El Fanboy Podcast.

Menurut kabar yang disampaikan Mario-Francisco Robles ketika menghadiri podcast bersangkutan, saat ini The Batman berstatus sebagai film reboot dengan karakter titel lebih muda, namun settingnya tetap berada di DCEU. “Pada dasarnya, mereka ingin mengembangkan film Batman ini seolah ini adalah reboot. Namun mereka takkan membuat pernyataan resmi soal reboot itu. Mereka hanya akan menghadirkan film tentang Batman yang lebih muda. Saya berkeyakinan film ini akan bersetting di masa lalu, dan akan menjadi fondasi jika mereka ingin mempertemukan Batman muda ini dengan karakter DC lain,”ungkap Robles.

Lebih jauh lagi, Robles menyebut Warner Bros. dan DC memang sengaja membiarkan situasi proyek The Batman mengambang, sampai mereka tahu hasil film-film DC yang akan dirilis, seperti Aquaman dan Shazam. “Mereka akan membuka segala kemungkinan. Jika hasil film-film DC yang akan datang sudah terlihat, barulah mereka memutuskan apakah The Batman akan tergabung dalam DCEU, dan apakah kedepannya mereka akan menerapkan konsep cinematic universe di film-film yang akan dibuat,”jelas Robles.

Pengakuan Robles sendiri kian menguatkan laporan Forbes beberapa waktu lalu, bahwa saat ini situasi The Batman maupun DCEU masih cair, setidaknya hingga Aquaman (Desember 2018) dan Shazam (April 2019) dirilis. Laporan yang sama juga menyebut, ada peluang bagi Batman muda ini bertemu dengan Joker baru versi Joaquin Phoenix, jika film asal-usul Joker menuai respon positif. Mengingat event besar San Diego Comic-Con akan digelar beberapa minggu lagi, diharapkan Warner Bros. dan DC akan memanfaatkan momen ini untuk merilis informasi resmi dan merespon segala rumor yang berkembang, utamanya yang terkait dengan The Batman.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sejauh ini memang belum ada yang pasti terkait ‘The Batman’, selain ia disutradarai Matt Reeves. Namun menurut rumor terbaru, film ini akan menjadi reboot dengan karakter titel lebih muda, namun settingnya tetap berada di DCEU.

Sejauh ini memang belum ada yang pasti terkait The Batman, selain ia disutradarai Matt Reeves (War for the Planet of the Apes). Rumor yang beredar sendiri menyebut, film ini akan menjadi reboot dengan Batman yang lebih muda dan diperankan aktor baru, serta yang patut digarisbawahi, film ini takkan berbasis DC Extended Universe. Untuk detail terakhir, tampaknya masih berubah berdasarkan rumor terbaru dari El Fanboy Podcast.

Menurut kabar yang disampaikan Mario-Francisco Robles ketika menghadiri podcast bersangkutan, saat ini The Batman berstatus sebagai film reboot dengan karakter titel lebih muda, namun settingnya tetap berada di DCEU. “Pada dasarnya, mereka ingin mengembangkan film Batman ini seolah ini adalah reboot. Namun mereka takkan membuat pernyataan resmi soal reboot itu. Mereka hanya akan menghadirkan film tentang Batman yang lebih muda. Saya berkeyakinan film ini akan bersetting di masa lalu, dan akan menjadi fondasi jika mereka ingin mempertemukan Batman muda ini dengan karakter DC lain,”ungkap Robles.

Lebih jauh lagi, Robles menyebut Warner Bros. dan DC memang sengaja membiarkan situasi proyek The Batman mengambang, sampai mereka tahu hasil film-film DC yang akan dirilis, seperti Aquaman dan Shazam. “Mereka akan membuka segala kemungkinan. Jika hasil film-film DC yang akan datang sudah terlihat, barulah mereka memutuskan apakah The Batman akan tergabung dalam DCEU, dan apakah kedepannya mereka akan menerapkan konsep cinematic universe di film-film yang akan dibuat,”jelas Robles.

Pengakuan Robles sendiri kian menguatkan laporan Forbes beberapa waktu lalu, bahwa saat ini situasi The Batman maupun DCEU masih cair, setidaknya hingga Aquaman (Desember 2018) dan Shazam (April 2019) dirilis. Laporan yang sama juga menyebut, ada peluang bagi Batman muda ini bertemu dengan Joker baru versi Joaquin Phoenix, jika film asal-usul Joker menuai respon positif. Mengingat event besar San Diego Comic-Con akan digelar beberapa minggu lagi, diharapkan Warner Bros. dan DC akan memanfaatkan momen ini untuk merilis informasi resmi dan merespon segala rumor yang berkembang, utamanya yang terkait dengan The Batman.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tom Holland Bocorkan Judul Sekuel ‘Spider-Man: Homecoming’

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tom Holland Bocorkan Judul Sekuel ‘Spider-Man: Homecoming’
link : Tom Holland Bocorkan Judul Sekuel ‘Spider-Man: Homecoming’

Baca juga


2018

Usai membocorkan ending ‘Avengers: Infinity War’, kali ini mulut ember Tom Holland menguak judul sekuel ‘Spider-Man: Homecoming’.

Ketika berbicara soal menjaga rahasia, aktor Tom Holland dikenal punya reputasi yang buruk. Usai membocorkan ending Avengers: Infinity War sebelumnya filmnya tayang, kali ini mulut ember Holland menguak judul sekuel Spider-Man: Homecoming lewat sebuah postingan di Instagram

Kembali berperan sebagai Spider-Man, Holland membocorkan bahwa sekuel nanti berjudul Spider-Man: Far From Home. Namun sebagian pihak menilai bocoran judul dari Holland adalah trik marketing yang dilancarkan Sony dan Marvel, dengan memanfaatkan kebiasaan buruk Holland. Pasalnya, bocoran ini merupakan bagian dari postingan video dengan caption,”Sorry for no announcements” dan di dalam video inilah Holland mengungkap judul sekuel Spider-Man: Homecoming.

Sebelum ini, Holland diketahui sempat membocorkan ending Infinity War. Seolah mengetahui Holland tak bisa tutup mulut, Marvel kabarnya hanya memberikan sedikit lembaran skrip kepada Holland selama syuting Infinity War berlangsung. Tak heran jika Holland pernah mengakui ia tak tahu cerita yang sebenarnya diusung Infinity War, atau siapa lawan bertarung Spider-Man. Dan untuk mencegah Holland membocorkan rahasia lebih jauh, Marvel pun akhirnya membawa lawan main Holland hampir dalam setiap wawancara agar mulut Holland tidak kebablasan.

Bagaimanapun, judul Spider-Man: Far From Home sendiri sejalan dengan pernyataan pimpinan Marvel Studios, Kevin Feige, pada April lalu. Saat menjelaskan perbedaan sekuel dengan film pertama, Feige mengatakan film ini akan membawa Peter Parker keluar dari New York City yang selama ini selalu menjadi arena beraksi Spider-Man, dan nantinya sang superhero akan beraktivitas di belahan dunia lain. Dengan demikian, bocoran dari Holland agaknya bukan gurauan semata, melainkan sesuatu yang resmi.

Sekuel Homecoming dipastikan kembali dibintangi Holland sebagai karakter titel, meskipun ada pertanyaan bagaimana Spider-Man bisa kembali setelah kejadian Infinity War. Sementara itu, dari balik layar, ada Jon Watts yang kembali menyutradarai, dan kali ini ia siap memvisualisasikan skrip garapan Chris McKenna dan Erik Sommers, yang sebelumnya terlibat di film pertama. Adapun terakhir kali dikabarkan Jake Gyllenhaal akan berperan sebagai Mysterio, dan ada kemungkinan Michael Keaton kembali sebagai Vulture.

Dengan jadwal syuting musim panas ini, Spider-Man: Far From Home akan dirilis 5 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Usai membocorkan ending ‘Avengers: Infinity War’, kali ini mulut ember Tom Holland menguak judul sekuel ‘Spider-Man: Homecoming’.

Ketika berbicara soal menjaga rahasia, aktor Tom Holland dikenal punya reputasi yang buruk. Usai membocorkan ending Avengers: Infinity War sebelumnya filmnya tayang, kali ini mulut ember Holland menguak judul sekuel Spider-Man: Homecoming lewat sebuah postingan di Instagram

Kembali berperan sebagai Spider-Man, Holland membocorkan bahwa sekuel nanti berjudul Spider-Man: Far From Home. Namun sebagian pihak menilai bocoran judul dari Holland adalah trik marketing yang dilancarkan Sony dan Marvel, dengan memanfaatkan kebiasaan buruk Holland. Pasalnya, bocoran ini merupakan bagian dari postingan video dengan caption,”Sorry for no announcements” dan di dalam video inilah Holland mengungkap judul sekuel Spider-Man: Homecoming.

Sebelum ini, Holland diketahui sempat membocorkan ending Infinity War. Seolah mengetahui Holland tak bisa tutup mulut, Marvel kabarnya hanya memberikan sedikit lembaran skrip kepada Holland selama syuting Infinity War berlangsung. Tak heran jika Holland pernah mengakui ia tak tahu cerita yang sebenarnya diusung Infinity War, atau siapa lawan bertarung Spider-Man. Dan untuk mencegah Holland membocorkan rahasia lebih jauh, Marvel pun akhirnya membawa lawan main Holland hampir dalam setiap wawancara agar mulut Holland tidak kebablasan.

Bagaimanapun, judul Spider-Man: Far From Home sendiri sejalan dengan pernyataan pimpinan Marvel Studios, Kevin Feige, pada April lalu. Saat menjelaskan perbedaan sekuel dengan film pertama, Feige mengatakan film ini akan membawa Peter Parker keluar dari New York City yang selama ini selalu menjadi arena beraksi Spider-Man, dan nantinya sang superhero akan beraktivitas di belahan dunia lain. Dengan demikian, bocoran dari Holland agaknya bukan gurauan semata, melainkan sesuatu yang resmi.

Sekuel Homecoming dipastikan kembali dibintangi Holland sebagai karakter titel, meskipun ada pertanyaan bagaimana Spider-Man bisa kembali setelah kejadian Infinity War. Sementara itu, dari balik layar, ada Jon Watts yang kembali menyutradarai, dan kali ini ia siap memvisualisasikan skrip garapan Chris McKenna dan Erik Sommers, yang sebelumnya terlibat di film pertama. Adapun terakhir kali dikabarkan Jake Gyllenhaal akan berperan sebagai Mysterio, dan ada kemungkinan Michael Keaton kembali sebagai Vulture.

Dengan jadwal syuting musim panas ini, Spider-Man: Far From Home akan dirilis 5 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Friday, June 22, 2018

Sony Kembangkan Spin-Off Baru Spider-Man, Silk

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sony Kembangkan Spin-Off Baru Spider-Man, Silk
link : Sony Kembangkan Spin-Off Baru Spider-Man, Silk

Baca juga


2018

Satu lagi film spin-off Spider-Man yang siap dihadirkan Sony Pictures, menyusul ‘Venom’ dan ‘Silver & Black’. Kali ini karakter yang dibuatkan film solonya adalah Silk, sosok superhero perempuan yang memiliki kekuatan ala Spider-Man.

Satu lagi film spin-off Spider-Man yang siap dihadirkan Sony Pictures, menyusul Venom dan Silver & Black. Kali ini karakter yang dibuatkan film solonya adalah Silk, sosok superhero perempuan yang memiliki kekuatan ala Spider-Man.

Dalam komiknya, Silk memiliki nama asli Cindy Moon dan ia merupakan teman sekelas Peter Parker. Karakter keturunan Korea-Amerika ini mendapatkan kekuatan super setelah digigit laba-laba radioaktif sama yang juga menyerang Parker. Meski kekuatannya masih di bawah Spider-Man, Cindy mempunyai kelebihan yang tak dimiliki Parker. Seperti daya ingat yang sangat kuat, indera laba-laba yang lebih senstif dan gerakan yang lebih gesit.

Menariknya, Cindy Moon ternyata telah mengawali debutnya di Marvel Cinematic Universe lewat Spider-Man: Homecoming, dimana ia diperankan Tiffany Espensen dan ikut serta dalam lomba cerdas cermat di Washington D.C. bersama tim Parker. Selain itu, Espensen juga kembali tampil di Avengers: Infinity War dengan menumpangi bus yang sama dengan Parker.

Belum diketahui pasti apakah spin-off Silk akan kembali dibintangi Espensen, atau justru aktris baru. Lebih jauh lagi, belum ada konfirmasi apakah film Silk juga akan tergabung dalam MCU, atau satu universe dengan Venom. Proyek Silk sendiri diketahui baru di tahap awal pengembangan dan belum merekrut sutradara maupun penulis naskah, oleh karenanya detail mengenai film ini masih cukup minim.

Sementara itu, Venom akan tayang 5 Oktober 2018 dengan bintang utama Tom Hardy. Sedangkan laporan terakhir menyebut Silver & Black batal dirilis 18 Februari 2019, menyusul film duet antihero perempuan ini ditangguhkan oleh Sony.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Satu lagi film spin-off Spider-Man yang siap dihadirkan Sony Pictures, menyusul ‘Venom’ dan ‘Silver & Black’. Kali ini karakter yang dibuatkan film solonya adalah Silk, sosok superhero perempuan yang memiliki kekuatan ala Spider-Man.

Satu lagi film spin-off Spider-Man yang siap dihadirkan Sony Pictures, menyusul Venom dan Silver & Black. Kali ini karakter yang dibuatkan film solonya adalah Silk, sosok superhero perempuan yang memiliki kekuatan ala Spider-Man.

Dalam komiknya, Silk memiliki nama asli Cindy Moon dan ia merupakan teman sekelas Peter Parker. Karakter keturunan Korea-Amerika ini mendapatkan kekuatan super setelah digigit laba-laba radioaktif sama yang juga menyerang Parker. Meski kekuatannya masih di bawah Spider-Man, Cindy mempunyai kelebihan yang tak dimiliki Parker. Seperti daya ingat yang sangat kuat, indera laba-laba yang lebih senstif dan gerakan yang lebih gesit.

Menariknya, Cindy Moon ternyata telah mengawali debutnya di Marvel Cinematic Universe lewat Spider-Man: Homecoming, dimana ia diperankan Tiffany Espensen dan ikut serta dalam lomba cerdas cermat di Washington D.C. bersama tim Parker. Selain itu, Espensen juga kembali tampil di Avengers: Infinity War dengan menumpangi bus yang sama dengan Parker.

Belum diketahui pasti apakah spin-off Silk akan kembali dibintangi Espensen, atau justru aktris baru. Lebih jauh lagi, belum ada konfirmasi apakah film Silk juga akan tergabung dalam MCU, atau satu universe dengan Venom. Proyek Silk sendiri diketahui baru di tahap awal pengembangan dan belum merekrut sutradara maupun penulis naskah, oleh karenanya detail mengenai film ini masih cukup minim.

Sementara itu, Venom akan tayang 5 Oktober 2018 dengan bintang utama Tom Hardy. Sedangkan laporan terakhir menyebut Silver & Black batal dirilis 18 Februari 2019, menyusul film duet antihero perempuan ini ditangguhkan oleh Sony.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Thursday, June 21, 2018

Film Horror Stephen King ‘Pet Sematary’ Rilis Sinopsis Resmi

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film Horror Stephen King ‘Pet Sematary’ Rilis Sinopsis Resmi
link : Film Horror Stephen King ‘Pet Sematary’ Rilis Sinopsis Resmi

Baca juga


2018

Menandai dimulainya proses syuting ‘Pet Sematary’, Paramount akhirnya merilis sinopsis resmi dari film horror adaptasi novel populer Steven King.

Menandai dimulainya proses syuting Pet Sematary, Paramount akhirnya merilis sinopsis resmi dari film horror adaptasi novel populer Steven King. Jika sebelumnya daftar pemain belum diketahui, kali ini cast Pet Sematary telah dikonfirmasi. Mereka adalah Jason Clarke (Dawn of the Planet of the Apes), Amy Seimetz (The Girlfriend Experience), Jete Laurence (The Snowman), Hugo Lavoie, Lucas Lavoie dan John Lithgow (The Accountant). Lima nama pertama akan berperan sebagai Creed Family, yang nantinya menjadi sentral cerita Pet Sematary.

Cerita Pet Sematary sendiri dimulai ketika Dr. Louis Creed (Clarke) bersama keluarganya pindah dari Boston ke daerah pelosok Maine. Di tempat tinggal barunya, Louis menemukan sebuah pemakaman misterius yang tersembunyi di hutan dekat rumahnya. Tak lama kemudian, saat malapetaka terjadi, Louis berbicara dengan tetangganya yang aneh, Jud Crandall (Lithgow), dan pertemuan mereka justru memicu reaksi berantai berbahaya yang melahirkan tragedi memiluhkan. Adapun detail lainnya juga menyebut, anak Louis yang bernama Ellie adalah gadis kecil senstif yang mengagumi kucingnya, Winston Churchill alias Church. Kucing ini sendiri berperan penting dalam cerita yang ada di novelnya.

FYI, novel Pet Sematary pernah diangkat ke layar lebar pada 1989, dan karena sukses secara finansial, film ini akhirnya menelurkan satu sekuel pada 1992. Dalam versi terbaru yang merupakan remake, Pet Sematary digarap duo sutradara Kevin Kolsch dan Dennis Widmyer (Starry Eyes) berdasarkan naskah racikan Jeff Buhler. Proyek ini sendiri dikembangkan Paramount menyusul kesuksesan besar film horror adaptasi novel King, It, di akhir 2017 lalu.

Rencananya Pet Sematary akan dirilis 19 April 2019, dan di tahun yang sama, ada sekuel It yang akan tayang 6 September.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Menandai dimulainya proses syuting ‘Pet Sematary’, Paramount akhirnya merilis sinopsis resmi dari film horror adaptasi novel populer Steven King.

Menandai dimulainya proses syuting Pet Sematary, Paramount akhirnya merilis sinopsis resmi dari film horror adaptasi novel populer Steven King. Jika sebelumnya daftar pemain belum diketahui, kali ini cast Pet Sematary telah dikonfirmasi. Mereka adalah Jason Clarke (Dawn of the Planet of the Apes), Amy Seimetz (The Girlfriend Experience), Jete Laurence (The Snowman), Hugo Lavoie, Lucas Lavoie dan John Lithgow (The Accountant). Lima nama pertama akan berperan sebagai Creed Family, yang nantinya menjadi sentral cerita Pet Sematary.

Cerita Pet Sematary sendiri dimulai ketika Dr. Louis Creed (Clarke) bersama keluarganya pindah dari Boston ke daerah pelosok Maine. Di tempat tinggal barunya, Louis menemukan sebuah pemakaman misterius yang tersembunyi di hutan dekat rumahnya. Tak lama kemudian, saat malapetaka terjadi, Louis berbicara dengan tetangganya yang aneh, Jud Crandall (Lithgow), dan pertemuan mereka justru memicu reaksi berantai berbahaya yang melahirkan tragedi memiluhkan. Adapun detail lainnya juga menyebut, anak Louis yang bernama Ellie adalah gadis kecil senstif yang mengagumi kucingnya, Winston Churchill alias Church. Kucing ini sendiri berperan penting dalam cerita yang ada di novelnya.

FYI, novel Pet Sematary pernah diangkat ke layar lebar pada 1989, dan karena sukses secara finansial, film ini akhirnya menelurkan satu sekuel pada 1992. Dalam versi terbaru yang merupakan remake, Pet Sematary digarap duo sutradara Kevin Kolsch dan Dennis Widmyer (Starry Eyes) berdasarkan naskah racikan Jeff Buhler. Proyek ini sendiri dikembangkan Paramount menyusul kesuksesan besar film horror adaptasi novel King, It, di akhir 2017 lalu.

Rencananya Pet Sematary akan dirilis 19 April 2019, dan di tahun yang sama, ada sekuel It yang akan tayang 6 September.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Lucasfilm Tepis Rumor Spin-Off ‘Star Wars’ Ditangguhkan

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Lucasfilm Tepis Rumor Spin-Off ‘Star Wars’ Ditangguhkan
link : Lucasfilm Tepis Rumor Spin-Off ‘Star Wars’ Ditangguhkan

Baca juga


2018

Rumor penangguhan spin-off ‘Star Wars’ ini rupanya tidak akurat, menurut seorang sumber dari Lucasfilm.

Menyusul lemahnya performa Solo: A Star Wars Story baik dari segi kualitas maupun box office, belakangan mencuat rumor yang mengklaim Lucasfilm menangguhkan pengembangan sejumlah film spin-off Star Wars, termasuk spin-off Boba Fett dan Obi-Wan. Karena dua spin-off terakhir – Rogue One dan Solo – selalu diterjang beragam isu miring dan drama di balik layar, sebagian besar pihak menyambut positif kabar ini, dan menilai sudah saatnya studio mengevaluasi strategi dan visi mereka agar spin-off berikutnya tak mengulang hal serupa.

Bagaimanapun, rumor penangguhan spin-off Star Wars ini rupanya tidak akurat, menurut seorang sumber dari Lucasfilm yang ditemui ABC News. Disebutkan bahwa masih ada film Star Wars yang tengah dikembangkan dan belum diumumkan secara resmi. Film ini pun tak terkait dengan trilogi Star Wars baru yang dikembangkan Rian Johnson (sutradara The Last Jedi), juga tak terkait dengan jajaran film Star Wars lainnya yang dikembangkan kreator serial Game of Thrones, David Benioff dan D.B. Weiss. Meski sumber tak menyebut film ini sebagai spin-off, tak sulit untuk menebak ini adalah spin-off Boba Fett dan Obi-Wan, mengingat sejauh ini keduanya belum resmi diumumkan.

Terkait spin-off Boba Fett, film yang menyoroti aksi sang prajurit bayaran tangguh ini disutradarai James Mangold, yang sebelumnya membesut film terakhir Wolverine, Logan. Sedangkan untuk spin-off Obi-Wan, film di bawah arahan Stephen Daldry ini kemungkinan besar kembali dibintangi Ewan McGregor, yang di masa lalu menjadi pemeran Obi-Wan dalam trilogi prekuel. Di luar pengembangan spin-off ini, Lucasfilm juga bersiap menjalankan proses syuting seri utama Star Wars Episode IX, yang akan menjadi penutup trilogi The Force Awakens.

Rencananya Star Wars Episode IX akan dirilis 20 Desember 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Rumor penangguhan spin-off ‘Star Wars’ ini rupanya tidak akurat, menurut seorang sumber dari Lucasfilm.

Menyusul lemahnya performa Solo: A Star Wars Story baik dari segi kualitas maupun box office, belakangan mencuat rumor yang mengklaim Lucasfilm menangguhkan pengembangan sejumlah film spin-off Star Wars, termasuk spin-off Boba Fett dan Obi-Wan. Karena dua spin-off terakhir – Rogue One dan Solo – selalu diterjang beragam isu miring dan drama di balik layar, sebagian besar pihak menyambut positif kabar ini, dan menilai sudah saatnya studio mengevaluasi strategi dan visi mereka agar spin-off berikutnya tak mengulang hal serupa.

Bagaimanapun, rumor penangguhan spin-off Star Wars ini rupanya tidak akurat, menurut seorang sumber dari Lucasfilm yang ditemui ABC News. Disebutkan bahwa masih ada film Star Wars yang tengah dikembangkan dan belum diumumkan secara resmi. Film ini pun tak terkait dengan trilogi Star Wars baru yang dikembangkan Rian Johnson (sutradara The Last Jedi), juga tak terkait dengan jajaran film Star Wars lainnya yang dikembangkan kreator serial Game of Thrones, David Benioff dan D.B. Weiss. Meski sumber tak menyebut film ini sebagai spin-off, tak sulit untuk menebak ini adalah spin-off Boba Fett dan Obi-Wan, mengingat sejauh ini keduanya belum resmi diumumkan.

Terkait spin-off Boba Fett, film yang menyoroti aksi sang prajurit bayaran tangguh ini disutradarai James Mangold, yang sebelumnya membesut film terakhir Wolverine, Logan. Sedangkan untuk spin-off Obi-Wan, film di bawah arahan Stephen Daldry ini kemungkinan besar kembali dibintangi Ewan McGregor, yang di masa lalu menjadi pemeran Obi-Wan dalam trilogi prekuel. Di luar pengembangan spin-off ini, Lucasfilm juga bersiap menjalankan proses syuting seri utama Star Wars Episode IX, yang akan menjadi penutup trilogi The Force Awakens.

Rencananya Star Wars Episode IX akan dirilis 20 Desember 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Karakter The Eternals Berpotensi Muncul di ‘Avengers 4’

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Karakter The Eternals Berpotensi Muncul di ‘Avengers 4’
link : Karakter The Eternals Berpotensi Muncul di ‘Avengers 4’

Baca juga


2018

Terhitung sudah banyak rumor ataupun teori fans yang melingkari ‘Avengers 4’. Kini muncul spekulasi lain yang berkaitan dengan kemunculan Kronos, salah satu karakter The Eternals.

Terhitung sudah banyak rumor ataupun teori fans yang melingkari Avengers 4, mulai dari cerita filmnya yang diyakini akan melibatkan unsur time travel, hingga menebak cara tim superhero menaklukkan Thanos. Tak berhenti sampai disitu, kini muncul spekulasi lain yang berkaitan dengan kemunculan Kronos, salah satu karakter The Eternals.

Dugaan Kronos akan muncul berawal ketika komikus Jim Starlin menghadiri event Puerto Rico Comic-Con 2018, dan mengungkapkan salah satu karakter ciptaannya akan ambil bagian di Avengers 4. Di sepanjang karirnya, Starlin diketahui telah menciptakan karakter Thanos, Drax the Destroyer dan Gamora, yang kesemuanya sudah kita lihat di Marvel Cinematic Universe. Selain mereka, Starlin juga menciptakan beberapa karakter The Eternals seperti Starfox, A’Lars hingga Kronos.

Bagian menariknya, ada satu hint tersembunyi dalam adegan pertemuan Thanos dan Red Skull di Avengers: Infinity War, yang pada intinya menyinggung A’Lars, yang tak lain adalah ayah Thanos. Easter egg A’Lars ini pun dipandang sebagai jembatan menuju film The Eternals, yang kini sedang berada dalam tahap penulisan skrip dan kemungkinan dirilis untuk Phase 4. Berangkat dari easter egg ini pula, A’Lars digadang akan tampil di Avengers 4. Namun di sisi lain, Kronos dinilai punya peluang lebih besar untuk muncul di film penutup Phase 3.

Alasannya, Kronos ikut andil dalam pembangunan planet Titan (tempat asal The Eternals) dan yang terpenting, Kronos adalah ahlinya mengendalikan waktu di dunia komik Marvel. Seperti yang kita tahu, Avengers 4 santer dikabarkan akan melibatkan elemen time travel berkat adanya Alam Kuantum. Dengan demikian, jika Iron Man cs hendak menjelajahi waktu, akan sangat masuk akal jika pada akhirnya mereka bertemu Kronos, yang notabene adalah kakek Thanos. Lebih dari itu, kemunculan Kronos juga bisa memperkuat fondasi film The Eternals. Bagaimanapun, karena belum ada konfirmasi resmi, munculnya Kronos di Avengers 4 masih sebatas rumor, meskipun rumor ini didukung teori yang kuat.

Marvel sendiri dalam waktu dekat akan meluncurkan Ant-Man and the Wasp. Nah, di sekuel Ant-Man inilah Alam Kuantum akan diperkenalkan, dan film ini agaknya tak boleh dilewatkan jika penonton ingin mendapat gambaran bagaimana Tony Stark cs mampu memutar waktu di Avengers 4.

Rencananya Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019, sedangkan Ant-Man and the Wasp akan tayang lebih dulu pada 6 Juli 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Terhitung sudah banyak rumor ataupun teori fans yang melingkari ‘Avengers 4’. Kini muncul spekulasi lain yang berkaitan dengan kemunculan Kronos, salah satu karakter The Eternals.

Terhitung sudah banyak rumor ataupun teori fans yang melingkari Avengers 4, mulai dari cerita filmnya yang diyakini akan melibatkan unsur time travel, hingga menebak cara tim superhero menaklukkan Thanos. Tak berhenti sampai disitu, kini muncul spekulasi lain yang berkaitan dengan kemunculan Kronos, salah satu karakter The Eternals.

Dugaan Kronos akan muncul berawal ketika komikus Jim Starlin menghadiri event Puerto Rico Comic-Con 2018, dan mengungkapkan salah satu karakter ciptaannya akan ambil bagian di Avengers 4. Di sepanjang karirnya, Starlin diketahui telah menciptakan karakter Thanos, Drax the Destroyer dan Gamora, yang kesemuanya sudah kita lihat di Marvel Cinematic Universe. Selain mereka, Starlin juga menciptakan beberapa karakter The Eternals seperti Starfox, A’Lars hingga Kronos.

Bagian menariknya, ada satu hint tersembunyi dalam adegan pertemuan Thanos dan Red Skull di Avengers: Infinity War, yang pada intinya menyinggung A’Lars, yang tak lain adalah ayah Thanos. Easter egg A’Lars ini pun dipandang sebagai jembatan menuju film The Eternals, yang kini sedang berada dalam tahap penulisan skrip dan kemungkinan dirilis untuk Phase 4. Berangkat dari easter egg ini pula, A’Lars digadang akan tampil di Avengers 4. Namun di sisi lain, Kronos dinilai punya peluang lebih besar untuk muncul di film penutup Phase 3.

Alasannya, Kronos ikut andil dalam pembangunan planet Titan (tempat asal The Eternals) dan yang terpenting, Kronos adalah ahlinya mengendalikan waktu di dunia komik Marvel. Seperti yang kita tahu, Avengers 4 santer dikabarkan akan melibatkan elemen time travel berkat adanya Alam Kuantum. Dengan demikian, jika Iron Man cs hendak menjelajahi waktu, akan sangat masuk akal jika pada akhirnya mereka bertemu Kronos, yang notabene adalah kakek Thanos. Lebih dari itu, kemunculan Kronos juga bisa memperkuat fondasi film The Eternals. Bagaimanapun, karena belum ada konfirmasi resmi, munculnya Kronos di Avengers 4 masih sebatas rumor, meskipun rumor ini didukung teori yang kuat.

Marvel sendiri dalam waktu dekat akan meluncurkan Ant-Man and the Wasp. Nah, di sekuel Ant-Man inilah Alam Kuantum akan diperkenalkan, dan film ini agaknya tak boleh dilewatkan jika penonton ingin mendapat gambaran bagaimana Tony Stark cs mampu memutar waktu di Avengers 4.

Rencananya Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019, sedangkan Ant-Man and the Wasp akan tayang lebih dulu pada 6 Juli 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Wednesday, June 20, 2018

Paramount Siapkan Film Baru ‘Teenage Mutant Ninja Turtles’

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Paramount Siapkan Film Baru ‘Teenage Mutant Ninja Turtles’
link : Paramount Siapkan Film Baru ‘Teenage Mutant Ninja Turtles’

Baca juga


2018

Paramount tampaknya masih belum menyerah untuk membangkitkan kejayaan franchise film ‘Teenage Mutant Ninja Turtles’.

Paramount tampaknya masih belum menyerah untuk membangkitkan kejayaan franchise film kura-kura ninja. Usai reboot yang dirilis 2014 dan sekuelnya yang menyusul pada 2016 gagal menjadi hit, kini studio menyiapkan seri terbaru dengan naskah yang ditulis Andrew Dodge (Bad Words).

Sayangnya, film terbaru Teenage Mutant Ninja Turtles ini belum diketahui apakah akan menjadi reboot, atau melanjutkan cerita film yang hadir pada 2016. Namun THR mengabarkan, film ini masih diproduseri Michael Bay, Andrew Form dan Brad Fuller, tiga produser di balik dua film Teenage Mutant Ninja Turtles sebelumnya. Para produser pemilik rumah produksi Platinum Dunes ini sendiri baru saja sukses besar dengan A Quiet Place. Jadi alih-alih mengulang kesalahan mereka di dua film Teenage Mutant Ninja Turtles terdahulu, semoga saja mereka menemukan cara yang tepat agar film baru Teenage Mutant Ninja Turtles nanti tampil menggembirakan.

Di masa lalu, Paramount diketahui telah menghadirkan dua film Teenage Mutant Ninja Turtles adaptasi komik karya Kevin Eastman dan Peter Laird. Kedua film yang dirilis akhir tahun 80-an dan awal 90-an ini sukses menjadi pop kultur, hingga akhirnya menelurkan video game dan beragam merchandise. Sayangnya, performa reboot Teenage Mutant Ninja Turtles (2014) dan sekuelnya kurang solid di box office, bahkan keduanya pun menjadi bulan-bulanan kritikus maupun fans.

Sementara itu, pengembangan film baru Teenage Mutant Ninja Turtles tak lepas dari kehadiran Jim Gianopulos sebagai chairman baru Paramount. Meski belum diketahui apakah film ini akan jadi reboot atau sekuel, kabarnya ia akan mengusung pendekatan baru untuk kisah heroik empat kura-kura ninja – Michaelangelo, Donatello, Leonardo dan Raphael - melindungi New York City. Untuk saat ini studio belum menentukan jadwal rilis film terbaru Teenage Mutant Ninja Turtles.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Paramount tampaknya masih belum menyerah untuk membangkitkan kejayaan franchise film ‘Teenage Mutant Ninja Turtles’.

Paramount tampaknya masih belum menyerah untuk membangkitkan kejayaan franchise film kura-kura ninja. Usai reboot yang dirilis 2014 dan sekuelnya yang menyusul pada 2016 gagal menjadi hit, kini studio menyiapkan seri terbaru dengan naskah yang ditulis Andrew Dodge (Bad Words).

Sayangnya, film terbaru Teenage Mutant Ninja Turtles ini belum diketahui apakah akan menjadi reboot, atau melanjutkan cerita film yang hadir pada 2016. Namun THR mengabarkan, film ini masih diproduseri Michael Bay, Andrew Form dan Brad Fuller, tiga produser di balik dua film Teenage Mutant Ninja Turtles sebelumnya. Para produser pemilik rumah produksi Platinum Dunes ini sendiri baru saja sukses besar dengan A Quiet Place. Jadi alih-alih mengulang kesalahan mereka di dua film Teenage Mutant Ninja Turtles terdahulu, semoga saja mereka menemukan cara yang tepat agar film baru Teenage Mutant Ninja Turtles nanti tampil menggembirakan.

Di masa lalu, Paramount diketahui telah menghadirkan dua film Teenage Mutant Ninja Turtles adaptasi komik karya Kevin Eastman dan Peter Laird. Kedua film yang dirilis akhir tahun 80-an dan awal 90-an ini sukses menjadi pop kultur, hingga akhirnya menelurkan video game dan beragam merchandise. Sayangnya, performa reboot Teenage Mutant Ninja Turtles (2014) dan sekuelnya kurang solid di box office, bahkan keduanya pun menjadi bulan-bulanan kritikus maupun fans.

Sementara itu, pengembangan film baru Teenage Mutant Ninja Turtles tak lepas dari kehadiran Jim Gianopulos sebagai chairman baru Paramount. Meski belum diketahui apakah film ini akan jadi reboot atau sekuel, kabarnya ia akan mengusung pendekatan baru untuk kisah heroik empat kura-kura ninja – Michaelangelo, Donatello, Leonardo dan Raphael - melindungi New York City. Untuk saat ini studio belum menentukan jadwal rilis film terbaru Teenage Mutant Ninja Turtles.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film Asal-Usul Joker Diklaim Terkait Dengan ‘The Batman’

2018 - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2018, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film Asal-Usul Joker Diklaim Terkait Dengan ‘The Batman’
link : Film Asal-Usul Joker Diklaim Terkait Dengan ‘The Batman’

Baca juga


2018

Film asal-usul Joker tak sepenuhnya bersifat standalone, karena ada kemungkinan Joker ini akan dihadapkan dengan Batman baru asuhan Matt Reeves.

Dengan statusnya sebagai proyek yang tak terkait DC Extended Universe, film asal-usul Joker kabarnya akan mulai syuting musim gugur 2018 ini, dengan Joaquin Phoenix yang berpotensi memerankan musuh ikonik Batman. Kini beredar rumor yang mengindikasikan, film asal-usul Joker ini mungkin tak sepenuhnya bersifat standalone, karena ada kemungkinan Joker Phoenix nantinya akan dihadapkan dengan Batman baru asuhan Matt Reeves dalam sebuah film.

Kabar yang masih simpang siur ini sendiri datang dari Mark Hughes, jurnalis Forbes yang selama ini kerap memberitakan proyek DC berdasarkan informasi – yang ia klaim - dari “orang dalam” yang terlibat dalam proyek. Hughes mengakui informasi yang ia terima saat ini belum final, dan masih bisa berubah ke depannya. Namun Hughes mengungkapkan, film Joker Phoenix kemungkinan takkan menjadi standalone, karena situasi film solo Batman dan DCEU yang terus berubah. Dan jika film Joker ini siap diproduksi, Hughes mengatakan filmnya tak hanya akan dibintangi Phoenix, tapi juga diproduseri sineas kelas Oscar, Martin Scorcese.

Selain itu, jika The Batman garapan Reeves memang benar adalah reboot, Hughes menilai Batman ini akan butuh Joker baru, bukan yang sudah eksis yang diperankan Jared Leto di Suicide Squad. Karena itu, Hughes berkeyakinan, jika film asal-usul Joker yang dibintangi Phoenix berakhir sukses, maka Joker ini akan dipertemukan Batman baru pilihan Reeves.

Untuk diketahui, di tahun 2017 lalu Reeves sempat mengakui The Batman bukan bagian DCEU, sebelum akhirnya ia mengklarifikasi bahwa film ini sebenarnya bagian dari DCEU. Namun seperti yang dikatakan Hughes, situasi The Batman dan DCEU memang masih cair. Apalagi Reeves belum lama ini dikabarkan mencari aktor baru yang lebih muda untuk menggantikan Ben Affleck sebagai Batman, dan hal itu menimbulkan spekulasi bahwa The Batman adalah film reboot.

Mengingat event besar San Diego Comic-Con akan digelar beberapa minggu lagi, semoga saja Warner Bros. dan DC akan memanfaatkan momen ini untuk merilis informasi resmi dan merespon segala rumor yang berkembang, termasuk memastikan apakah film Joker Phoenix akan terkait dengan The Batman.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film asal-usul Joker tak sepenuhnya bersifat standalone, karena ada kemungkinan Joker ini akan dihadapkan dengan Batman baru asuhan Matt Reeves.

Dengan statusnya sebagai proyek yang tak terkait DC Extended Universe, film asal-usul Joker kabarnya akan mulai syuting musim gugur 2018 ini, dengan Joaquin Phoenix yang berpotensi memerankan musuh ikonik Batman. Kini beredar rumor yang mengindikasikan, film asal-usul Joker ini mungkin tak sepenuhnya bersifat standalone, karena ada kemungkinan Joker Phoenix nantinya akan dihadapkan dengan Batman baru asuhan Matt Reeves dalam sebuah film.

Kabar yang masih simpang siur ini sendiri datang dari Mark Hughes, jurnalis Forbes yang selama ini kerap memberitakan proyek DC berdasarkan informasi – yang ia klaim - dari “orang dalam” yang terlibat dalam proyek. Hughes mengakui informasi yang ia terima saat ini belum final, dan masih bisa berubah ke depannya. Namun Hughes mengungkapkan, film Joker Phoenix kemungkinan takkan menjadi standalone, karena situasi film solo Batman dan DCEU yang terus berubah. Dan jika film Joker ini siap diproduksi, Hughes mengatakan filmnya tak hanya akan dibintangi Phoenix, tapi juga diproduseri sineas kelas Oscar, Martin Scorcese.

Selain itu, jika The Batman garapan Reeves memang benar adalah reboot, Hughes menilai Batman ini akan butuh Joker baru, bukan yang sudah eksis yang diperankan Jared Leto di Suicide Squad. Karena itu, Hughes berkeyakinan, jika film asal-usul Joker yang dibintangi Phoenix berakhir sukses, maka Joker ini akan dipertemukan Batman baru pilihan Reeves.

Untuk diketahui, di tahun 2017 lalu Reeves sempat mengakui The Batman bukan bagian DCEU, sebelum akhirnya ia mengklarifikasi bahwa film ini sebenarnya bagian dari DCEU. Namun seperti yang dikatakan Hughes, situasi The Batman dan DCEU memang masih cair. Apalagi Reeves belum lama ini dikabarkan mencari aktor baru yang lebih muda untuk menggantikan Ben Affleck sebagai Batman, dan hal itu menimbulkan spekulasi bahwa The Batman adalah film reboot.

Mengingat event besar San Diego Comic-Con akan digelar beberapa minggu lagi, semoga saja Warner Bros. dan DC akan memanfaatkan momen ini untuk merilis informasi resmi dan merespon segala rumor yang berkembang, termasuk memastikan apakah film Joker Phoenix akan terkait dengan The Batman.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem