Thursday, April 30, 2015

Review Film: 'The Last: Naruto the Movie' (2015)

Review Film: 'The Last: Naruto the Movie' (2015) - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Review Film: 'The Last: Naruto the Movie' (2015), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Adventure, Artikel Aksi, Artikel Animasi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'The Last: Naruto the Movie' (2015)
link : Review Film: 'The Last: Naruto the Movie' (2015)

Baca juga


Review Film: 'The Last: Naruto the Movie' (2015)

Masashi Kishimoto melakukan pendekatan segar yang menjadikan 'The Last: Naruto the Movie' sebagai kisah romance yang dibumbui aksi. Bukan tipikal film Naruto, tapi efektif menyentuh penonton.

“I will never, ever let you go”
— Hinata
Sebagai seorang anak yang sedari kecil tumbuh dengan kisah petualangan Naruto — saya mengikuti komik tersebut sejak masih SD — saya merasa sedikit sentimentil saat sang pengarang komik Masashi Kishimoto menamatkan serial tersebut. Sentimentil, namun juga lega, karena Kishimoto menutup Naruto di saat yang tepat, sebelum menjadi membosankan karena dipanjang-panjangkan. The Last: Naruto the Movie bisa dibilang sebagai pelepas rindu dan penutup yang manis bagi saga ninja ini.

Dibuat sebagai benang merah antara chapter 699 dengan chapter 700 dari komiknya, film ini akan menjawab pertanyaan: apa yang terjadi hingga akhirnya Naruto bisa jadian dengan Hinata. Terjalinnya hubungan ini bukanlah hal yang mengejutkan sebenarnya, mengingat Hinata memang sudah menyukai Naruto sejak lama. Namun bagaimana keduanya menikah hingga punya 2 anak, tentu membuat para pembaca sedikit penasaran.

Film ini dibuka dengan adegan bersekuens kaligrafi yang indah yang menceritakan asal mula dunia shinobi, yang melibatkan Pohon Cakra dan leluhur para ninja, Hagoromo Ootsuki. Cerita dengan cepat beralih waktu Naruto dkk masih menginjak bangku sekolah dasar ninja. Sedikit berbeda dengan versi komiknya, disini Hinata telah mengenal Naruto sejak lama dan jatuh hati karena prinsipnya yang tak segan-segan membantu orang yang kesulitan. Bersetting 2 tahun setelah Perang Besar Shinobi ke-4, Naruto sekarang adalah pemuda yang populer, dan ini membuat Hinata semakin kesulitan mendekati Naruto.


Musuh kali ini cukup digdaya, pemuda bernama Toneri Ootsuki yang merupakan keturunan dari Hamura Ootsuki. Hamura adalah adik dari Hagoromo dimana klannya memilih untuk hidup di bulan (serius!). Dengan jurusnya, Toneri tengah berusaha menabrakkan bulan ke bumi untuk menghancurkan dunia shinobi (demi kedamaian tentunya, klise). Dia juga menculik Hanabi Hyuga untuk merampas mata Byakugan dan membangkitkan mata Tenseigan, yang selama ini disegel oleh Hamura.

Karena ini adalah film layar lebar, maka untuk kualitas animasi pastinya lebih baik dibandingkan kualitas serial. Desain para karakter dibuat menarik dan detil setiap pergerakan serta koreografi pertarungan berjalan dengan halus. Perlu dicermati juga penggunaan CGI untuk beberapa efek jurus yang tak terasa janggal menyatu dengan animasi konvensional.

Bagi yang menunggu reuni Tim 7 (Naruto, Sakura, dan Sasuke), anda akan dibikin kecele, karena Sasuke nyaris tak disorot — kecuali muncul seiprit sebagai cameo. Dengan semakin besarnya bahaya yang mendekat, banyak karakter-karakter lama yang dimunculkan, meski harus senasib dengan Sasuke. Kakashi yang sekarang merupakan Hokage ke-6 menugaskan Shikamaru, Sai, dan Hinata bersama dengan Naruto dan Sakura untuk menyelamatkan Hanabi. Cerita kemudian lebih berfokus pada Naruto dan Hinata.

The Last bukanlah tipikal film Naruto yang biasa anda tonton. Film ini adalah kisah cinta, meskipun tetap tak meninggalkan adegan aksi khas ninjanya. Tentu saja, Naruto bukan terkenal gara-gara romansa, dan mungkin beberapa dari anda akan kecewa karena porsi aksinya yang lebih sedikit. Di awal memang terasa sedikit aneh, namun drama yang dihadirkan ternyata cukup menyentuh, sebagian besar karena usaha Hinata yang dengan canggung berusaha menunjukkan perasaannya pada Naruto.

Seperti yang kita tahu, cinta Hinata bertepuk sebelah tangan karena Naruto menyukai Sakura. Disini terungkap motif asli Naruto mengejar-ngejar Sakura — yang ternyata berhubungan dengan rivalitasnya terhadap Sasuke. Akibat genjutsu yang dipasang musuh, dan berkat peran Sakura, Naruto akhirnya menyadari perasaan Hinata padanya. Semua tak berjalan mulus sayangnya, karena terjadi kisah tarik-ulur, bahkan sedikit bumbu cinta segitiga dengan terlibatnya Toneri.

Pendekatan Masashi Kishimoto yang mengangkat kisah cinta ini cukup segar sebenarnya, sayangnya mulai dari tengah film, narasinya menjadi repetitif dan datar, karena narasi dramanya yang tipikal sinetron. Sedikit banyak membuat penonton teralihkan dengan kasus yang lebih besar (hei, Toneri bakal menubrukkan bulan ke bumi!). Ditambah dengan fakta bahwa kita sudah mengetahui akhir drama cinta mereka (saya berasumsi anda telah membaca Chapter 700) membuat kita ingin cepat-cepat sampai di klimaks film.

The Last kembali menemukan energinya kembali saat mendekati bagian akhir. Dengan mengesampingkan rasionalitas (menentang gravitasi dan bernapas tanpa oksigen), pertarungan di bulan yang melibatkan puluhan boneka, meteor, monster raksasa dan adu jurus dahsyat, adalah pertarungan paling seru di antara movie Naruto lainnya.

Walaupun berjudul The Last, ternyata film ini bukanlah penutup, melainkan pembuka dari Naruto New Era Project, yang akan berlanjut di tahun ini dengan movie Boruto: Naruto the Movie. Menarik melihat karakter yang sudah akrab dengan kita, tumbuh dan menjadi dewasa, dengan konflik yang berbeda pula. Memang ini bukan film Naruto yang biasanya, namun perlu diingat bahwa basis film ini adalah kisah cinta Naruto dan Hinata. Alih-alih aksi yang dibumbui romance, The Last adalah romance yang dibumbui aksi. Dan dari perasaan hangat yang saya rasakan saat credit title bergulir, setidaknya Kishimoto berhasil menyajikan penutup yang menyentuh. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

'The Last: Naruto the Movie' |
|

IMDb | Rottentomatoes
112 menit | Remaja

Sutradara Tsuneo Kobayashi
Penulis Kyozuka Maruo (screenplay), Masashi Kishimoto (original idea)
Pemain Junko Takeuchi, Nana Mizuki, Jun Fukuyama


Demikianlah Artikel Review Film: 'The Last: Naruto the Movie' (2015)

Sekianlah artikel Review Film: 'The Last: Naruto the Movie' (2015) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Review Film: 'The Last: Naruto the Movie' (2015) dengan alamat link https://moviefilm99.blogspot.com/2015/04/review-film-last-naruto-movie-2015.html

No comments:

Post a Comment