Wednesday, September 16, 2015

Review Film: 'The Transporter Refueled' (2015)

Review Film: 'The Transporter Refueled' (2015) - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Review Film: 'The Transporter Refueled' (2015), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Aksi, Artikel Kriminal, Artikel Review, Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'The Transporter Refueled' (2015)
link : Review Film: 'The Transporter Refueled' (2015)

Baca juga


Review Film: 'The Transporter Refueled' (2015)

Jason Statham memang tak tergantikan, namun ada cukup sekuens aksi dan "pemanis" yang membuat 'The Transporter Refueled' menjadi film kelas B yang lumayan bisa dinikmati.

“Kidding isn't really my thing.”
— Frank Martin
Sulit membayangkan film The Transporter tanpa Jason Statham. Citranya begitu melekat dalam franchise tersebut, dan secara tak sadar, di beberapa momen saya merefleksikan image Statham di dalam The Transporter Refueled, sebuah reboot yang dimaksudkan untuk membangkitkan kembali franchise-nya, meski tak lagi dibintangi oleh pemain ikoniknya. Nekat ya?

Adalah Ed Skrein, yang menjadi pengganti Statham untuk memerankan Frank Martin. Walaupun memang tak punya karisma yang setara, setidaknya Skrein terlihat cocok saat beradu jotos dan berada di belakang kemudi memacu Audi-nya keliling Eropa.

Masih sama seperti pendahulunya, Frank adalah pengemudi handal alias sang transporter yang mempunyai skill tinggi — tak hanya dalam mengemudi, tentu saja — yang bisa dan mau mengantarkan paket apa saja. Dalam melaksanakan tugas, Frank punya 3 peraturan ketat: tak ada perubahan setelah deal dibuat, tak boleh menyebutkan nama, dan tak boleh memberitahu isi paket yang dikirim. Yah, meski Frank menyebutkan peraturan ini dengan gamblang di bagian awal, namun toh di pertengahan film, Frank seperti melupakan kode etiknya sendiri. Tak bisa disalahkan juga sebenarnya, karena kali ini, misi Frank lebih personal.


Frank awalnya tengah menghabiskan waktu bersama sang ayah, Martin Sr. (Ray Stevenson) saat dia disewa oleh seorang wanita bernama Anna (Loan Chabanol) untuk menjemput "paket" di depan sebuah bank pada jam yang telah ditentukan. Ternyata "paket" tersebut adalah 2 orang wanita, Gina (Gabriella Wright) dan Qiao (Wenxia Yu) yang berdandan persis seperti Anna dengan baju serta rambut palsu yang mirip. Keduanya baru saja merampok akun bank milik Karasov (Radivoje Bukvic), mafia Rusia yang telah memperbudak mereka sebagai pekerja seks komersil selama bertahun-tahun. Peliknya permasalahan ini membuat Frank menolak, namun saat ditunjukkan video bahwa ayahnya tengah disandera oleh seorang lagi rekan Anna, Maria (Tatjana Pajkovic) mau tak mau Frank harus terlibat.

Kerumitan bertambah saat Karasov juga punya hubungan bisnis dengan mafia lain yaitu Imasova (Lenn Kudrjawizki) dan Yuri (Yuri Kolokolnikov). Keempat mantan PSK ini malah bisa memanfaatkan situasi ini demi kepentingan mereka. Rencana yang mereka buat cukup cerdas namun diceritakan dengan narasi yang terlalu berbelit untuk ukuran film sekaliber ini.

Jika ingin membandingkan, Skrein terlihat lebih parlente dibanding Statham. Menurut saya pribadi, penampilan Skrein terkesan lebih "rapi" daripada Statham yang gahar dan macho. Pun demikian, dalam setiap adegan aksi, Skrein memberikan tonjokan yang tetap meyakinkan. Untuk memberikan sedikit sentuhan humor yang sayangnya tak bisa dibawakan dengan pas oleh Skrein — padahal dia punya beberapa kalimat yang (seharusnya) lucu, untungnya ada Stevenson yang perannya tak hanya sebagai korban — 2 kali, oleh pelaku yang berbeda — namun juga menjadi comic relief.

Setelah Lucy, agak aneh memang saat Luc Besson bersama dengan Bill Collage dan Adam Cooper memberikan naskah yang tak rasional, sedikit berantakan dan berisi kutipan-kutipan one-liner yang konyol. Namun sulit untuk mengejeknya habis-habisan, mengingat beberapa sekuens-nya yang cukup inovatif seperti perkelahian di ruang loker, penggunaan tabung gas medis untuk pembiusan sebuah klub malam, atau penyelamatan dari pesawat yang tengah lepas landas dengan mobil berkecepatan tinggi yang berlanjut pada adegan komikal saat Audi-nya Frank melaju di boarding room bandara. Sutradara Camille Delamarre dengan bantuan sinematografer Christophe Collette mengemasnya dengan sorotan close-up dan cut yang cepat dan terkadang terkesan tak jelas.

Yang menjadi katalis dalam Refueled adalah kasus human trafficking dan prostitusi, dan isunya sempat sedikit diangkat oleh Martin Sr. Namun hal ini tak dijamah terlalu jauh dan sebenarnya cukup kontraproduktif dengan omongan Martin Sr. sendiri karena beberapa saat kemudian dia malah terbangun di kasur bersama 2 wanita kliennya, yang terindikasi sebagai momen pasca-threesome. Saya tak ingin bilang film ini seksis, tapi Refueled sendiri malah mengeksploitasi pemain wanitanya dalam adegan "pemanis" tanpa busana, entah itu adegan panas atau berganti pakaian (yang sangat sering terjadi disini).

Saat layar tak menampilkan ledakan, pertarungan tangan kosong, atau suara decitan ban, kita melihat dua Frank berinteraksi dengan keempat wanita pekerja seks komersil, yang mungkin dimaksudkan untuk menunjukkan dinamika karakter. Bahkan ada subplot mengenai hubungan asmara Frank yang sayangnya digarap separo matang. Namun di balik gadis seksi dan beberapa selipan iklan produknya, The Transporter Refueled setidaknya berhasil mengantarkan hiburan kelas-B yang lumayan bagi kliennya (baca: penonton). ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

'The Transporter Refueled' |
|

IMDb | Rottentomatoes
96 menit | Remaja

Sutradara: Camille Delamarre
Penulis: Luc Besson, Bill Collage, Adam Cooper
Pemain: Ed Skrein, Ray Stevenson, Loan Chabanol, Gabriella Wright


Demikianlah Artikel Review Film: 'The Transporter Refueled' (2015)

Sekianlah artikel Review Film: 'The Transporter Refueled' (2015) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Review Film: 'The Transporter Refueled' (2015) dengan alamat link https://moviefilm99.blogspot.com/2015/09/review-film-transporter-refueled-2015.html

No comments:

Post a Comment