Saturday, May 9, 2015

Review Film: 'Escobar: Paradise Lost' (2015)

Review Film: 'Escobar: Paradise Lost' (2015) - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Review Film: 'Escobar: Paradise Lost' (2015), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Review, Artikel Romance, Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Escobar: Paradise Lost' (2015)
link : Review Film: 'Escobar: Paradise Lost' (2015)

Baca juga


Review Film: 'Escobar: Paradise Lost' (2015)

Meski judul dan posternya sedikit menyesatkan, karya debut sutradara Andrea DiStefano ini merupakan film romance-thriller dengan pace yang stabil dan menarik hingga akhir.

“Welcome to the family."
— Escobar
Pablo Escobar adalah mafia narkoba terkejam dan terkaya dalam sejarah Kolombia, dengan aset tercatat mencapai $30 miliar. Meski film ini sedikit menyoroti masa-masa kejatuhannya di tahun 1991, namun Escobar bukanlah tokoh utama. Alih-alih, dia menjadi latar belakang dari kisah cinta romantis bercampur thriller kriminal. Campuran yang aneh, namun sutradara Andrea DiStefano berhasil menggabungkannya dengan apik.

Dimulai dengan setting saat penyerahan dirinya pada pemerintah, Escobar (Benicio del Toro) memberikan misi pada seorang pemuda bernama Nick (Josh Hutcherson) untuk menyembunyikan hartanya. Adegan ini tentu membuat kita bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang pemuda kulit putih menjadi tangan kanan "Raja Kokain" tersebut. Jangan kuatir, karena kita akan dibawa ke beberapa tahun sebelumnya dimana Nick bersama kakaknya untuk pertama kalinya datang ke Kolombia dan berencana menetap disana dengan membuka sekolah surfing.

Disana, Nick bertemu dengan gadis lokal nan menawan, Maria (Claudia Traisac), yang ternyata adalah keponakan dari Escobar. Nick yang naif awalnya menganggap Escobar sebagai politikus lokal biasa yang dermawan, namun saat melihat gaya hidupnya yang mewah dan saat Maria bilang bahwa pamannya tersebut berbisnis kokain, Nick menyadari bahwa pamannya tersebut tak seperti yang terlihat.


Sebenarnya saat pertama kali menonton saya sedikit kecewa, karena kisahnya bukan berfokus pada Escobar melainkan pada pemuda Kanada fiktif yang terlibat dalam rezim Escobar. Poster dan judul filmnya sedikit menyesatkan. Namun dengan mengesampingkan hal tersebut, film ini cukup menarik untuk dinikmati.

Poin yang saya suka dari film ini adalah bagaimana sinematografi dari Luis David Sansans menangkap dengan baik pemandangan lokasi tropis yang indah. Lanskap pantai yang menawan, hutan tropis, hingga matahari sore dan pencahayaan disorot dengan angle yang tepat, menegaskan seperti apa "surga" yang lenyap. Scoring dari Max Richter merupakan faktor penting yang menciptakan atmosfer film.

Dengan jargon "Welcome to the Family", film ini menjadi campuran inferior dari Godfather dan Scarface, dengan menyoroti kehidupan keluarga mafia pada paruh pertamanya. Mulai dari tengah film, diperlihatkan kelaliman Escobar yang tega melenyapkan semua kenalan demi keamanan dirinya.

Untuk ukuran karya debut sebagai sutradara dari DiStefano, Paradise Lost adalah film yang ambisius dan solid. Pace terjaga dengan stabil dari awal hingga akhir film. Transisi cerita dari kisah romantis menjadi tipikal thriller kucing-kucingan mengalir dengan baik. Dengan tujuan relevansi, DiStefano memakai aktor Hispanik dan sebagian besar bahasa yang digunakan dalam film adalah bahasa Spayol — yang merupakan bahasa nasional Kolombia. Hutcherson pun hanya di banyak scene bahkan harus berbicara dengan bahasa Spanyol.

Hutcherson memberikan penampilan yang tak beda jauh dengan perannya dalam The Hunger Games sebagai pria naif yang menjadi korban situasi. Di lain pihak, meski mendapat porsi yang lebih sedikit, Del Toro tampil lebih superior sebagai mafia karismatik yang multidimensi, seorang family-man, seorang dermawan ala Robin Hood, namun juga sebagai penguasa kartel kokain terbesar di dunia.

Film ini adalah kisah cinta, bagaimana seorang pemuda polos yang menjalin cinta dengan gadis lokal harus terlibat dalam jaringan kartel narkoba, dengan latar belakang era kejatuhan Escobar. Bagi anda yang tak terlalu tahu bagaimana seorang Escobar sebenarnya — seperti halnya saya, film ini takkan menambah wawasan selain dari apa yang telah kita tahu: bandar narkoba yang kejam, tanpa konpromi dan sangat berpengaruh. Pada akhirnya, Paradise Lost adalah film melodrama-thriller yang menarik dan menegangkan hingga akhir. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

'Escobar: Paradise Lost' |
|

IMDb | Rottentomatoes
120 menit | Remaja

Sutradara Andrea DiStefano
Penulis Andrea DiStefano
Pemain Benicio Del Toro, Josh Hutcherson, Claudia Traisac


Demikianlah Artikel Review Film: 'Escobar: Paradise Lost' (2015)

Sekianlah artikel Review Film: 'Escobar: Paradise Lost' (2015) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Review Film: 'Escobar: Paradise Lost' (2015) dengan alamat link https://moviefilm99.blogspot.com/2015/05/review-film-paradise-lost-2015.html

No comments:

Post a Comment