Sunday, May 31, 2015

Review Film: 'Pitch Perfect 2' (2015)

Review Film: 'Pitch Perfect 2' (2015) - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Review Film: 'Pitch Perfect 2' (2015), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Komedi, Artikel Musikal, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Pitch Perfect 2' (2015)
link : Review Film: 'Pitch Perfect 2' (2015)

Baca juga


Review Film: 'Pitch Perfect 2' (2015)

Secara musikal dan cerita, 'Pitch Perfect 2' kurang lebih sama seperti film pertamanya. Sayangnya, tak punya energi, drama, dan sisi komedi yang selevel dengan pendahulunya tersebut.

“You are one of us, you paid the registration fee.”
Saya teringat pada 2012 lalu betapa saya sangat menikmati Pitch Perfect. Komedinya, lagu-lagunya, dramanya. Saya tak berharap film ini akan dibuatkan sekuel, karena endingnya sendiri sudah cukup memuaskan. Meski begitu, masuk akal juga jika kemudian Universal Pictures membuat sekuelnya Pitch Perfect 2 mengingat laba yang diraih film pertama. Secara musikal dan cerita, film ini sama saja dengan pendahulunya, tapi minus dari sisi drama dan komedi.

Barden Bellas telah menjadi juara kompetisi acapella nasional 3 kali berturut-turut dan mendapat kesempatan untuk tampil di hadapan Presiden Barrack Obama. Nah di tengah-tengah penampilan mereka membawakan lagu "Wrecking Ball", terjadi tragedi memalukan yang melibatkan Fat Amy (Rebel Wilson) dan "area pribadi"-nya yang membuat Bellas diskors dari semua acara dan kompetisi acapella. Namun berkat komentator John (John Michael Higgins) dan (Elizabeth Banks) — meski mereka pun sedikit skeptis, Bellas mendapat kesempatan untuk menebus kesalahan mereka dalam turnamen acapella dunia, dimana belum pernah ada tim Amerika yang menjadi pemenang di ajang tersebut.

Sementara para Bellas berlatih untuk memenangkan kompetisi, Beca (Anna Kendrick) juga sibuk mengejar ambisi pribadinya untuk menjadi produser musik. Hal ini memberikan sedikit konflik yang awalnya sedikit dipaksakan, namun terasa pas seiring berjalannya cerita.

Karena memang tak ada lagi yang bisa dieksplor di dunia Pitch Perfect, penulis skrip Kay Cannon — yang juga menulis skrip film pertama — memberikan cerita yang kurang lebih sama seperti film pertama: tim acapella underdog yang berjuang keras untuk meraih nama di kompetisi, dengan sedikit bumbu drama dan romance. Dalam film ini, musuh berat yang harus dihadapi adalah juara acapella Jerman, Das Sound Machine (DSM). Meski skalanya lebih besar, naskah Cannon tak terlalu energik karena rivalitas Bellas vs DSM yang terkesan remeh dan kompetisi yang kurang menantang. Padahal, ini kompetisi dunia lho.


Jika di film pertama lebih fokus pada usaha Beca untuk masuk dalam Barden Bellas dan bagaimana karismanya mengubah grup acapella tersebut menjadi lebih baik, maka di film ini Beca hanya menjadi semacam karakter pendukung. Kendrick masih memberikan penampilan yang karismatik dan lovable, namun porsinya lebih sedikit dan tertutupi oleh tokoh Rebel Wilson. Bahkan di film ini, Fat Amy mendapatkan sub-plot kisah cinta dengan Bumper (Adam DeVine).

Dibintangi oleh sebagian besar pemain orisinalnya, kita akan melihat kembali Chloe (Brittany Snow) sang leader, Cynthia (Easter Dean) yang lesbian, Lilly (Hana Mae Lee) yang bersuara kecil dan anggota lainnya. Semuanya nyaris one-note dan saya tak mempermasahkan hal tersebut, karena meskipun one-note, diversitivitas karakter mereka memberikan nuansa tersendiri.

Dihadirkan pula anggota baru Emily Junk (Hailee Steinfeld) yang merupakan anak dari seorang mantan anggota Bellas jaman dulu. Meski perannya tak terlalu signifikan sebagaimana harusnya, namun karakter Emily sedikit memberi penyegaran dengan karakternya yang lucu dan ceplas-ceplos.

Ada banyak alasan kenapa saya sangat menikmati film pertama, dan tak terlalu menyukai film keduanya ini. Film pertamanya lebih superior karena fokus pada karakter dengan sedikit sentuhan komedi. Namun disini, sutradara Elizabeth Banks — ini adalah film debutnya — mencoba untuk menyuguhkan komedi lebih banyak, melewatkan eksplorasi karakter dan melupakan narasi. Komedi yang disuguhkan pun tak terlalu lucu, bahkan semua lelucon yang melibatkan Fat Amy menurut saya malah garing. Joke-joke kecil bernuansa rasis dan vulgar yang biasanya dilemparkan oleh komentator John dan Gail juga kasar. Lelucon rasis yang disampaikan dengan tepat akan menjadi kocak. Dalam kasus ini, sayangnya tidak.

Terlepas dari semua kekurangannya, saya sangat menikmati semua penampilan acapella dari film ini seperti halnya film pertama. Memang tak ada yang penampilan yang selevel dengan "Cup"-nya Beca dari film pertama, namun Kendrick kembali menunjukkan kapabilitasnya bernyanyi bersama Snoop Dogg yang membawakan lagu Natal beraransemen baru. Penampilan terbaik adalah adegan klimaks saat Bella tampil di panggung kompetisi dunia menyanyikan mash-up lagu Beyonce dengan lagu orisinal yang dikoreografi dengan detail dan sangat baik. Ah, kalau saja sepanjang filmnya punya energi seperti itu. ■UP

'Pitch Perfect 2' |
|

IMDb | Rottentomatoes
114 menit | Remaja

Sutradara Elizabeth Banks
Penulis Kay Cannon
Pemain Anna Kendrick, Rebel Wilson, Brittany Snow, Hailee Steinfeld


Demikianlah Artikel Review Film: 'Pitch Perfect 2' (2015)

Sekianlah artikel Review Film: 'Pitch Perfect 2' (2015) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Review Film: 'Pitch Perfect 2' (2015) dengan alamat link https://moviefilm99.blogspot.com/2015/05/review-film-perfect-2-2015.html

No comments:

Post a Comment