Friday, July 31, 2015

Hollywood akan Membuat Live-Action 'Naruto'. Perlukah?

Hollywood akan Membuat Live-Action 'Naruto'. Perlukah? - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hollywood akan Membuat Live-Action 'Naruto'. Perlukah?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Hollywood akan Membuat Live-Action 'Naruto'. Perlukah?
link : Hollywood akan Membuat Live-Action 'Naruto'. Perlukah?

Baca juga


Hollywood akan Membuat Live-Action 'Naruto'. Perlukah?

Variety memberitakan bahwa film live-action 'Naruto' akan dibuat dalam versi Hollywood. Senang? Skeptis? Mari kita telaah lebih jauh.
Hollywood tampaknya cukup senang untuk mengadaptasi materi dari manga dan /atau anime. Beberapa yang cukup dikenal dan saat ini tengah dalam tahap perkembangan diantaranya Death Note, Akira, dan Ghost in the Shell. Kecuali yang terakhir yang direncanakan tayang pada 2017 dengan bintang Scarlett Johansson, proses produksinya terkesan tarik ulur dan bertele-tele, yang membuat kita tak perlu terlalu berharap filmnya akan segera tayang di bioskop dalam waktu dekat.

Nah berita terbaru dari Variety menyebutkan bahwa Lionsgate akan mengadaptasi serial populer Naruto ke layar lebar dalam versi live-action. Untuk proyek ini, Lionsgate menggaet spesialis efek visual dan animasi, Michael Gracey sebagai sutradara. Tak disebutkan siapa yang menulis naskah, tapi diberitakan bahwa Avi Arad (produser film Spider-Man) akan memproduseri film ini.

//variety.com

Seperti yang sudah kita ketahui, Naruto merupakan manga populer karya Masashi Kishimoto yang diserialisasikan sejak 1997 hingga 2014 dan merupakan salah satu serial manga yang paling populer di dunia saat ini. Popularitasnya melahirkan anime berjumlah 220 episode, beberapa original video animation (OVA), 10 film, light novel, video games, dan trading card. Saya tak perlu menjelaskan Naruto itu ceritanya seperti apa, karena saya rasa hampir seluruh umat manusia mengenal karakter Ninja tersebut, dari anak-anak hingga oom-oom. (Percayalah, saya sudah membuktikannya. True story).

Jika ditanya bagaimana pendapat saya mengenai hal ini, jawabannya adalah: adaptasi manga/anime tak pernah menjadi ide yang bagus. Namun Lionsgate tampaknya tak setuju. Well, sebenarnya masuk akal juga sih, setidaknya jika ditinjau dari sisi finansial. Membayangkan para penggemar Naruto berjubel mengantri di bioskop untuk melihat karakter favorit mereka menjadi nyata, tampaknya menghijaukan mata para eksekutif Lionsgate.

Tapi benarkah seperti itu? Ternyata fakta berbicara lain. Dua film adaptasi manga/anime yang duluan tayang telah merasakan betapa kerasnya perjuangan di box office. Speed Racer yang dibuat oleh The Wachowskis pada 2008 hanya meraup laba $93,9 juta. Raihan ini bahkan tak mampu menutupi bujetnya yang mencapai $120 juta. Dragon Ball Evolution yang dirilis pada tahun berikutnya, paling tidak tampil sedikit lebih baik dengan perolehan $57,5 juta dari bujet $30 juta.

Filmnya sendiri juga tak diterima baik oleh penonton dan kritikus film. Speed Racer mendapat kritik yang sebagian besar negatif dan saya rasa kita tak perlu memperdebatkan betapa parahnya Dragon Ball Evolution. Speed Racer hanya mendapat rating IMDb "6,1 dari 10" dan RottenTomatoes "39%". Sementara itu, Dragon Ball Evolutions lebih buruk, dengan rating IMDb "2,8 dari 10" dan RottenTomatoes "14%".

Salah satu kecenderungan Hollywood dalam mengadaptasi manga/anime adalah tendensi untuk melakukan westernisasi, yang menjadi salah satu — namun bukan ini saja — penyebab kurangnya apresiasi penonton. Kita juga tak bisa menyalahkan ini sepenuhnya, karena pada akhirnya ini adalah film Hollywood dan mau tak mau para pembuat film harus memasukkan unsur-unsur ke-Hollywood-an ke dalamnya.

//gambarnaruto.com

Untuk Speed Racer dan Dragon Ball Evolution, westernisasi mungkin bukanlah dilema yang besar, mengingat cerita keduanya yang universal. Namun untuk Naruto, jelas beda soal. Naruto berlatar belakang dunia ninja dan sangat sangat akrab dengan budaya Jepang. Melakukan westernisasi dan mengubahnya menjadi film Barat bisa menjadi bumerang. Kalau boleh sotoy, satu-satunya solusi adalah dengan membuat filmnya tetap lekat dengan budaya Jepang (termasuk menggunakan aktor Jepang, dan memakai bahasa Jepang kalau perlu). Contoh sukses, lihat saja Crouching Tiger Hidden Dragon karya Ang Lee yang fenomenal. Film yang meraih 9 nominasi Oscar (dan memenangkan 4 diantaranya) ini tetap merangkul kebudayaan Cina dengan erat — yah, mungkin contoh yang sedikit berlebihan dan kurang relevan — dan terbukti tetap mendapat respon yang bagus di pasar internasional.

Saya adalah penggemar Naruto sedari kecil dan mempunyai koleksi manga-nya lengkap di rumah. Mendengar kabar seperti ini, seharusnya saja merasa gembira, tapi sejujurnya, sejauh ini saya skeptis. Tapi pada akhirnya, semua kembali lagi pada produk final. Mungkin saja Gracey mampu menjadi sutradara yang tepat untuk proyek ini, mungkin saja Lionsgate bisa mendapatkan formula yang tepat untuk mengadaptasi manga/anime. Namun hingga filmnya nanti tayang di bioskop, saya hanya bisa berharap agar Hollywood tak kembali lagi menghancurkan memori masa kecil saya. ■UP

Follow UlasanPilem di twitter: @ulasanpilem


Demikianlah Artikel Hollywood akan Membuat Live-Action 'Naruto'. Perlukah?

Sekianlah artikel Hollywood akan Membuat Live-Action 'Naruto'. Perlukah? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Hollywood akan Membuat Live-Action 'Naruto'. Perlukah? dengan alamat link https://moviefilm99.blogspot.com/2015/07/hollywood-akan-membuat-live-action.html

No comments:

Post a Comment