Thursday, August 20, 2015

Review Film: 'Child 44' (2015)

Review Film: 'Child 44' (2015) - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Review Film: 'Child 44' (2015), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Drama, Artikel Review, Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Child 44' (2015)
link : Review Film: 'Child 44' (2015)

Baca juga


Review Film: 'Child 44' (2015)

Menjadi film thriller berbalut propaganda anti-komunis, menarik sebenarnya melihat sisi lain dari negeri yang tak pernah kita tahu. Sayangnya sutradara Daniel Espinosa tak dapat menemukan fokus dari banyaknya subplot yang ada.

“There is no murder in paradise.”
— Leo Demidov
Child 44 punya daya tarik eksternal yang luar biasa. Diangkat dari novel best-seller karya Tom Rob Smith yang telah memenangkan banyak penghargaan, film ini diisi oleh deretan aktor mentereng: Tom Hardy, Noomi Rapace, Gary Oldman, Joel Kinnaman, Paddy Considine, Jason Clarke, dan Vincent Cassel. Awalnya, Child 44 direncanakan akan disutradarai oleh Ridley Scott, namun kemudian beralih pada Daniel Espinosa (Easy Money, Safe House) sementara Scott duduk di kursi sutradara.

Menjadi film thriller berbalut propaganda anti-komunis — atau anti-Soviet, tergantung sudut pandang anda — filmnya diisi dengan banyak subplot, yang memberi impresi bahwa naskah Richard Price maupun arahan dari sutradara Daniel Espinosa tak dapat menemukan fokus dalam adaptasi novel pertama dari trilogi Child 44.

Film ini mengambil setting di Uni Soviet pada era kediktatoran Stalin. Di jaman ini, pemerintah memburu para pengkhianat atau mata-mata dengan teror dan kekerasan, tapi di permukaan, pemerintah juga mencuci otak rakyat dengan menekankan bahwa mereka hidup di negeri yang sempurna. "Tak ada pembunuhan di surga", begitulah jargonnya.

Tom Hardy bermain sebagai Leo Demidov, seorang anak yang berhasil bertahan dari tragedi Holomodor Ukraina yang kemudian menjadi pahlawan perang saat menumpas Jerman pada tahun 1945. Cerita sebenarnya dimulai pada tahun 1953, dimana Leo sekarang telah menjadi agen MGB dan hidup bersama istrinya, Raisa (Noomi Rapace). Suatu hari, Leo menemukan bahwa anak dari rekannya sesama agen MGB terbunuh dan berniat melakukan investigasi. Namun pimpinan MGB, Mayor Kuzmin (Vincent Cassel) menolak mengakui bahwa ini adalah kasus pembunuhan, karena dia percaya pembunuhan adalah produk dari kapitalime.


Alih-alih, Kuzmin mendapat informasi bahwa Raisa adalah pengkhianat. Leo diperintahkan untuk menginvestigasi Raisa, namun dia menolak dan keduanya diasingkan ke pinggir kota Volsk. Disana, Leo bersama pimpinan barunya, Jenderal Nesterov (Gary Oldman) menemukan semakin banyaknya anak-anak yang menjadi korban pembunuhan, dimana angka korban mencapai 44 orang.

Misteri ini tentu saja menjadi bagian paling menarik, tapi sayangnya pelaku maupun misterinya sendiri tak terlalu dipedulikan. Tersingkapnya pelaku di pertengahan menghilangkan suspens yang telah terbangun, dimana identitasnya dirahasiakan sejak awal. Malah, dia dikesampingkan menjadi tokoh sampingan dengan motif yang tak begitu jelas, hanya diceritakan sekilas mengenai trauma masa kecil atau apapun itu.

Yang lebih mengerikan bukanlah kasus pembunuhan berantai itu sendiri, melainkan bagaimana situasi negeri komunis tersebut. Karir dan kehidupan rakyat bisa diobrak-abrik demi alasan politis, sembari mencuci otak yang lainnya demi terciptanya negeri totaliter yang sempurna di permukaan. Memang menarik melihat sisi lain dari dunia yang belum pernah kita lihat sebelumnya, namun sulit untuk memaafkan plot filmnya yang membingungkan akibat banyaknya subplot dan penjelasan karakter yang berlebihan.

Meski begitu, dengan mengesampingkan aksen Rusia yang terlalu dipaksakan, deretan pemainnya memberikan penampilan yang cukup baik, termasuk pemain pendukung seperti Oldman, Cassel dan Kinnaman. Hardy bermain sebagai tentara patuh yang harus memilih antara loyalitas pada negara atau hati nuraninya. Rapace menampilkan karakter Raisa yang multi-dimensi, yang terungkap saat Leo mengkonfrontasi soal kehamilannya yang dipalsukan.

Dengan durasi mencapai 137 menit, Child 44 adalah film yang terlalu panjang dengan fokus narasi yang acakadut, menjadikannya kehilangan momentum sejak paruh pertama. Walaupun secara visual, film ini punya tata produksi yang bagus, alurnya yang terlalu berbelit-belit tentu sulit meninggalkan kesan bagi penonton. Sempat ada wacana untuk membuatkan filmnya menjadi trilogi, namun saya yakin tak begitu banyak yang bakal peduli. ■ UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

'Child 44' \
|


IMDb | Rottentomatoes
137 menit | Remaja

Sutradara: Daniel Espinosa
Penulis: Richard Price (screenplay), Tom Rob Smith (buku)
Pemain: Tom Hardy, Noomi Rapace, Gary Oldman, Joel Kinnaman


Demikianlah Artikel Review Film: 'Child 44' (2015)

Sekianlah artikel Review Film: 'Child 44' (2015) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Review Film: 'Child 44' (2015) dengan alamat link https://moviefilm99.blogspot.com/2015/08/review-film-44-2015.html

No comments:

Post a Comment