Tuesday, August 18, 2015

Review Film: 'Inside Out' (2015)

Review Film: 'Inside Out' (2015) - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Review Film: 'Inside Out' (2015), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Adventure, Artikel Animasi, Artikel Komedi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Inside Out' (2015)
link : Review Film: 'Inside Out' (2015)

Baca juga


Review Film: 'Inside Out' (2015)

'Inside Out' punya konsep yang ambisius dan nyaris eksperimental, tapi sutradara Pete Docter berhasil membuat film animasi yang imajinatif namun juga menyentuh, yang layak disandingkan dengan film-film berkualitas Pixar lainnya.

“C'mon! Think positive!”
— Joy
Dikenal sebagai studio pionir dan terdepan dalam animasi 3D, formula yang hampir selalu digunakan Pixar di beberapa film terbaiknya adalah EMOSI. Apakah itu mainan yang punya emosi, robot pembersih sampah yang punya emosi, atau permainan emosi lintas-generasi, semua membuktikan bahwa formula ini telah teruji dan dijamin sukses. Dalam Inside Out, kali ini Pixar mengangkat tema yang tampaknya sulit ditangani di atas kertas: bagaimana jika emosi itu sendiri mempunyai emosi? Konsep yang ambisius dan nyaris eksperimental, tapi sutradara Pete Docter bersama Ronnie del Carmen berhasil membuat film animasi yang imajinatif namun juga menyentuh, yang layak disandingkan dengan film-film trademark Pixar lainnya.

Basis cerita sebenarnya cukup sederhana. Seorang gadis berusia 11 tahun yang bernama Riley (diisikan suaranya oleh Kaitlyn Dias) harus beradaptasi dengan kehidupan baru dikarenakan kedua orangtuanya yang pindah kerja ke San Fransisco. Lahir dan besar di Minnesota, Riley punya kenangan yang membahagiakan disana.

Namun cerita sebenarnya bukanlah dari sudut pandang Riley melainkan terjadi di dalam pikirannya. Secara harfiah digambarkan bahwa dalam pikiran Riley — dan manusia lainnya, termasuk binatang juga — pikiran dikendalikan melalui Ruang Kontrol oleh 5 emosi utama: Joy/Bahagia (Amy Poehler), Sadness/Sedih (Phyllis Smith), Fear/Takut (Bill Hader), Disgust/Jijik (Mindy Kailing), dan Anger/Marah (Lewis Black). Kelima emosi utama ini akan memandu Riley melewati masa remaja dalam transisi kehidupannya di San Fransisco. Atau paling tidak, begitulah seharusnya.

Memori yang diperoleh Riley dari pengalamannya sehari-hari akan disimpan dalam bentuk bola-bola kristal sebagai Memori Jangka Pendek, Memori Jangka Panjang, atau dibuang untuk dilupakan. Memori yang paling penting disimpan sebagai Memori Inti dan digunakan sebagai "bahan bakar" dari sifat utama Riley yang direpresentasikan sebagai "Pulau Kepribadian": Honesty, Friendship, Family, Goofball dan Hockey. Situasi menjadi kacau saat Memori Inti terpencar keluar dari Ruang Kontrol. Joy dan Sadness harus membawanya kembali, sementara Fear, Disgust, dan Anger mengambil alih kendali.


Mempunyai nama karakter yang sesuai dengan sifatnya masing-masing, pastinya 5 emosi utama ini punya karakterisasi yang one-note dan lima pengisi suaranya tampil dengan sangat baik sekali menangkap personanya masing-masing. Yang mencolok tentu saja penampilan Poehler dan Smith yang menjadi tokoh utama. Namun favorit saya adalah Black yang membawakan energi Anger yang meledak-ledak.

Narasi film ini bergantian menceritakan bagaimana Riley beradaptasi dengan rumah baru, sekolah baru, dan teman baru sementara Joy dan Sadness bertualang melewati berbagai bagian dari pikiran Riley seperti Departemen Pikiran Abstrak, Departemen Mimpi hingga Pembuangan Memori — yang digambarkan dengan representasi visual yang brilian — untuk mengembalikan Memori Inti ke Ruang Kontrol. Transisi keduanya tak pernah terasa dipaksakan.

Bagian paling menyentuh ditambahkan dengan kemunculan teman khayalan masa kecil Riley, Bing Bong. Bersama Riley, makhluk hibrid — gajah, lumba-lumba, dan lain-lain — berwarna pink ini dulunya sering membuat roket khayalan berbahan bakar nyanyian. Sama seperti Toy Story, bagian tersedih adalah saat Bing Bong akhirnya tak punya tempat lagi di pikiran Riley yang semakin dewasa.

Dengan dunia yang inventif seperti ini, Docter dan para animator Pixar punya kebebasan untuk menciptakan konsep sendiri. Semakin jauh petualangan Joy, semakin kita terpesona dengan pengejawantahan kreatif dari dunia dalam pikiran Riley, bahkan untuk hal-hal kecil yang terkadang hanya dipakai untuk lelucon kecil. Pacar ideal khayalan misalnya, yang tampaknya diambil dari model personil boyband. Atau lelucon mengenai lagu tema iklan permen yang dipakai berkali-kali sepanjang film. Atau Bing Bong yang sedikit bingung memilih antara Kotak Fakta dengan Opini.

Kebebasan yang bisa dibilang tanpa batas ini, tentu bisa menjadi kesulitan tersendiri karena Inside Out harus menjelaskan konsep dan mekanisme kerjanya pada penonton agar mudah dicerna. Docter mengambil jalan aman dengan tak pernah menyinggung hal-hal bersifat teknis sehingga film ini tak terasa memaksakan konsepnya.

Faktor utama yang membuat penonton bisa melahap konsep yang kompleks ini adalah karena Inside Out mengambil observasi emosional yang berhubungan dengan kehidupan kita. Film ini juga menunjukkan bahwa penilaian terhadap suatu peristiwa tergantung dari perspektif yang kita ambil. Penonton anak-anak mungkin akan melewatkan hal ini, tapi akan terpuaskan dengan karakter lucu dengan aksi dan interaksinya yang kocak. Inside Out adalah animasi yang unik, menghibur, dan juga menyentuh. Film ini mungkin belum bisa menggeser Toy Story, WALL-E, dan Up dari posisi film favorit saya, namun sekali lagi Pixar menunjukkan tajinya menelurkan animasi berkualitas. ■UP

'Inside Out' |
|


IMDb | Rottentomatoes
94 menit | Semua Umur

Sutradara: Pete Docter
Penulis: Pete Docter, Meg LeFauve, Josh Cooley
Pemain: Amy Poehler, Phyllis Smith, Bill Hader, Lewis Black


Demikianlah Artikel Review Film: 'Inside Out' (2015)

Sekianlah artikel Review Film: 'Inside Out' (2015) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Review Film: 'Inside Out' (2015) dengan alamat link https://moviefilm99.blogspot.com/2015/08/review-film-out-2015.html

No comments:

Post a Comment