Saturday, June 27, 2015

Review Film: 'Skin Trade' (2015)

Review Film: 'Skin Trade' (2015) - Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Review Film: 'Skin Trade' (2015), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Aksi, Artikel Kriminal, Artikel Review, Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Skin Trade' (2015)
link : Review Film: 'Skin Trade' (2015)

Baca juga


Review Film: 'Skin Trade' (2015)

Jika anda ingin menonton film aksi dengan banyak adu tembak dan pertarungan tangan kosong, 'Skin Trade' bisa dijadikan sebagai pengisi waktu luang. Alurnya sangat formulatif dan monoton, namun sekuens aksinya cukup menarik untuk dilihat.

“Negotiation is over.”
— Tony Vitayakul
Skin Trade adalah salah satu film kelas B yang menghadirkan cerita klise, dimana seorang polisi berusaha membalaskan dendam atas keluarganya dan sekaligus, memberantas kejahatan internasional yang dilakukan antagonis. Sesuai dengan judulnya, film ini mengangkat kasus human trafficking dengan setting di Asia Tenggara. Alurnya sangat formulatif dan monoton, namun sekuens aksinya cukup menarik untuk dilihat.

Dolph Lundgren bermain sebagai detektif Nick Cassidy, yang tengah memburu bos mafia Serbia, Viktor Dragovic (Ron Perlman). Dalam usahanya menangkap Dragovic, Nick membunuh salah seorang dari 4 anaknya, sementara Dragovic sendiri berhasil bebas. Dragovic kemudian mengutus anak buahnya untuk membunuh Nick sekeluarga dengan cara yang sedikit lebay — menggunakan RPG, namun Nick berhasil lolos dari maut meski menderita luka yang cukup parah.


Mendapat informasi bahwa Dragovic kabur ke Thailand, Nick yang sekarang punya bekas luka bakar di wajahnya dan masih belum sembuh total mengejarnya ke Bangkok. Yap, dia setangguh itu. Sembari pengejarannya berlangsung, kita akan diperkenalkan dengan polisi Bangkok yang temperamen, Tony Vitayakul (Tony Jaa) yang juga berusaha untuk menghentikan human trafficking yang marak terjadi di wilayah Asia Tenggara.

Dari sini, anda bisa menebak apa yang akan terjadi. Tony harus berkonfrontasi terlebih dahulu dengan Nick sebelum akhirnya keduanya bersatu untuk melawan musuh yang sama. Meski narasinya cenderung linear, skrip yang ditulis oleh Lundgren bersama Steven Elder dan John Hyams menyelipkan sedikit plot twist seperti polisi dan pejabat korup, walau tetap saja predictable.

Elemen drama juga dimasukkan sedikit dengan menghadirkan tokoh Min (Celina Jade) yang merupakan pacar sekaligus informan bagi Tony. Saya merasa sutradara Ekachai Uekrongtham memaksudkan film ini bertema buddy-cop, tapi sejujurnya dinamika antara Lundgren dengan Jaa tak mengena. Backstory yang diceritakan di awal film juga hanya menjadi sekedar alasan bagi keduanya untuk menghajar sekelompok orang.

Memasuki usianya yang ke-57, Lundgren tetap terliihat tangguh. Menenteng berbagai senjata bermacam ukuran, Nick adalah karakter polisi yang lebih mengandalkan otot dan Lundgren merepresentasikannya dengan baik. Bagi anda yang sudah mengenal Jaa dalam film The Protector dan Ong Bak tentu sudah tak bakal asing lagi dengan penampilan aktor yang satu ini. Tanpa menggunakan kawat pembantu dan stuntman, Jaa memerankan sendiri semua adegan-adegan martial arts dan disini sekuens aksi dari Jaa tak mengecewakan, termasuk adegan saat Tony menghajar sekelompok penjahat hanya berbekal ikat pinggang.

Terlihat sekali film ini dibuat dengan bujet yang minim. Beberapa adegan ledakan direkayasa dengan efek komputer yang kurang sempurna. Set dan lokasi juga kurang mumpuni. Tapi saya Meskipun adegan kejar-kejaran yang diambil dengan angle yang monoton, namun di beberapa scene hal tersebut bisa dimaafkan berkat penampilan dari Tony Jaa. Sutradara Uekrongtham memanfaatkan adegan berharga tersebut dan menyajikannya efek slow-motion.

Di akhir film, kita akan melihat betapa perihnya kenyataan mengenai human trafficking. Skin Trade tampaknya berusaha menyampaikan pesan moral tentang hal tersebut, namun terasa kontraproduktif dengan gambar-gambar vulgar tempat hiburan malam yang jamak disodorkan pada penonton.

Jika anda ingin menonton film aksi dengan banyak adu tembak dan pertarungan tangan kosong, Skin Trade bisa dijadikan sebagai pengisi waktu luang. Tapi jangan berharap lebih, ini adalah film kelas B dengan plot yang sudah pernah anda lihat sebelumnya. ■ UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

'Skin Trade' |
|

IMDb | Rottentomatoes
95 menit | Dewasa

Sutradara Ekachai Uekrongtham
Penulis Dolph Lundgren, Steven Elder, Gabriel Dowrick
Pemain Dolph Lundgren, Tony Jaa, Ron Perlman, Michael Jai White


Demikianlah Artikel Review Film: 'Skin Trade' (2015)

Sekianlah artikel Review Film: 'Skin Trade' (2015) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Review Film: 'Skin Trade' (2015) dengan alamat link https://moviefilm99.blogspot.com/2015/06/review-film-trade-2015.html

No comments:

Post a Comment