Wednesday, January 30, 2019

Sutradara ‘The Batman’ Ungkap Pendekatan Cerita, Villain, Hingga Jadwal Rilis Potensial

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sutradara ‘The Batman’ Ungkap Pendekatan Cerita, Villain, Hingga Jadwal Rilis Potensial
link : Sutradara ‘The Batman’ Ungkap Pendekatan Cerita, Villain, Hingga Jadwal Rilis Potensial

Baca juga


Sutradara Matt Reeves membeberkan pendekatan cerita, villain dan jadwal rilis potensial ‘The Batman’, hingga strategi baru Warner Bros. dalam memproduksi film-film superhero DC.

Memulai proses pengembangan The Batman tak lama pasca merilis War for the Planet of the Apes pada 2017, sutradara Matt Reeves akhirnya berbagi banyak detail menarik seputar proyek film DC. Tak tanggung-tanggung, saat diwawancarai THR, Reeves membeberkan pendekatan cerita yang ia gunakan, villain dan jadwal rilis potensial, hingga strategi baru Warner Bros. dalam memproduksi film-film superhero DC.

Dimulai dari cerita, Reeves mengungkapkan harapannya untuk bisa menghadirkan kisah Batman yang tak hanya menegangkan, tapi juga emosional. Untuk mewujudkan visinya itu, Reeves memilih atmosfer ala film noir untuk The Batman, dan nantinya film ini akan lebih menonjolkan skill detektif Batman ketimbang film-film Batman sebelumnya. Konsep Batman sebagai detektif ini diusung Reeves karena di komiknya, sang superhero dijuluki World’s Greatest Detective. Selain itu, konsep detektif ini juga belum pernah jadi elemen utama dalam film-film Batman terdahulu, sehingga keputusan Reeves ini dinilai akan membuat The Batman tampil fresh.

Lebih spesifik lagi, Reeves menyatakan ingin melihat Batman versinya melakukan perjalanan untuk melacak keberadaan penjahat dan mengusut kasus kriminal. Dari cerita seperti ini, Reeves melihat karakter Batman bisa berevolusi seiring berjalannya waktu. Berangkat dari penjelasan Reeves, Batman versinya kemungkinan akan lebih banyak memecahkan teka-teki dan menginterogasi, daripada bertarung dengan segala gadget andalannya.

Lebih dari itu, Reeves mengkonfirmasi The Batman akan menghadirkan Rogues Gallery, sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut deretan penjahat di dunia superhero. Kendati tak mengungkap karakter mana yang tergabung dalam Rogues Gallery, pengakuan Reeves mengisyaratkan di filmnya nanti Batman akan menghadapi beberapa villain sekaligus. Adapun Reeves memastikan proses pencarian pemain akan segera dimulai, namun sayangnya ia belum buka suara apakah Ben Affleck akan kembali sebagai Batman. Yang jelas, saat ini Reeves masih fokus mematangkan skrip, dan memperkirakan The Batman akan dirilis akhir musim semi atau musim panas 2021.

Di luar The Batman, Reeves pun juga berbagi detail lain yang tak kalah menarik, yang menyangkut strategi baru WB untuk DCEU. Diakuinya, sekarang studio berkeyakinan bahwa mereka tak perlu berusaha menyelaraskan atau menghubungkan film-film DCEU. Karena kini prioritas utama WB adalah membuat film bagus berdasarkan karakter DC yang mereka miliki. Dengan demikian, wajar saja bila Reeves mengakui studio sangat supportif dan memberinya banyak waktu dalam meracik cerita The Batman.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sutradara Matt Reeves membeberkan pendekatan cerita, villain dan jadwal rilis potensial ‘The Batman’, hingga strategi baru Warner Bros. dalam memproduksi film-film superhero DC.

Memulai proses pengembangan The Batman tak lama pasca merilis War for the Planet of the Apes pada 2017, sutradara Matt Reeves akhirnya berbagi banyak detail menarik seputar proyek film DC. Tak tanggung-tanggung, saat diwawancarai THR, Reeves membeberkan pendekatan cerita yang ia gunakan, villain dan jadwal rilis potensial, hingga strategi baru Warner Bros. dalam memproduksi film-film superhero DC.

Dimulai dari cerita, Reeves mengungkapkan harapannya untuk bisa menghadirkan kisah Batman yang tak hanya menegangkan, tapi juga emosional. Untuk mewujudkan visinya itu, Reeves memilih atmosfer ala film noir untuk The Batman, dan nantinya film ini akan lebih menonjolkan skill detektif Batman ketimbang film-film Batman sebelumnya. Konsep Batman sebagai detektif ini diusung Reeves karena di komiknya, sang superhero dijuluki World’s Greatest Detective. Selain itu, konsep detektif ini juga belum pernah jadi elemen utama dalam film-film Batman terdahulu, sehingga keputusan Reeves ini dinilai akan membuat The Batman tampil fresh.

Lebih spesifik lagi, Reeves menyatakan ingin melihat Batman versinya melakukan perjalanan untuk melacak keberadaan penjahat dan mengusut kasus kriminal. Dari cerita seperti ini, Reeves melihat karakter Batman bisa berevolusi seiring berjalannya waktu. Berangkat dari penjelasan Reeves, Batman versinya kemungkinan akan lebih banyak memecahkan teka-teki dan menginterogasi, daripada bertarung dengan segala gadget andalannya.

Lebih dari itu, Reeves mengkonfirmasi The Batman akan menghadirkan Rogues Gallery, sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut deretan penjahat di dunia superhero. Kendati tak mengungkap karakter mana yang tergabung dalam Rogues Gallery, pengakuan Reeves mengisyaratkan di filmnya nanti Batman akan menghadapi beberapa villain sekaligus. Adapun Reeves memastikan proses pencarian pemain akan segera dimulai, namun sayangnya ia belum buka suara apakah Ben Affleck akan kembali sebagai Batman. Yang jelas, saat ini Reeves masih fokus mematangkan skrip, dan memperkirakan The Batman akan dirilis akhir musim semi atau musim panas 2021.

Di luar The Batman, Reeves pun juga berbagi detail lain yang tak kalah menarik, yang menyangkut strategi baru WB untuk DCEU. Diakuinya, sekarang studio berkeyakinan bahwa mereka tak perlu berusaha menyelaraskan atau menghubungkan film-film DCEU. Karena kini prioritas utama WB adalah membuat film bagus berdasarkan karakter DC yang mereka miliki. Dengan demikian, wajar saja bila Reeves mengakui studio sangat supportif dan memberinya banyak waktu dalam meracik cerita The Batman.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Box Office: 'Glass' di Puncak, 'Aquaman' Jadi Film Terlaris DC

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Glass' di Puncak, 'Aquaman' Jadi Film Terlaris DC
link : Box Office: 'Glass' di Puncak, 'Aquaman' Jadi Film Terlaris DC

Baca juga


'Glass' masih bertahan di puncak. Sementara itu, 'Aquaman' menumbangkan 'The Dark Knight Rises' sebagai film DC terlaris sepanjang masa. Berikut rekap box office minggu ini.

Box office minggu ini relatif sepi. Bukan karena tak ada film baru yang dirilis, melainkan karena film-film baru tersebut rupanya tak begitu mampu untuk bersaing. Hal ini membuat pemuncak box office masih diisi oleh film-film dari minggu lalu.

Di posisi pertama, Glass rupanya bisa mempertahankan tahtanya meski mengalami penurunan performa yang signifikan, 53,2%. Dengan pendapatan $18,9 juta minggu ini, film M Night Shyamalan ini sudah mengumpulkan $73,4 juta hanya dalam dua minggu saja. Meski begitu, performa ini tetap lebih lemah dibanding Split.

Di luar Amerika, Glass mendapat tambahan $23,6 juta dari 55 negara. Kecuali Cina yang masih menunggu jadwal penayangan, Glass sudah dirilis di semua pasar target. Total pendapatan globalnya adalah $162,7 juta, juga lebih lemah dibanding performa minggu kedua Split.

Film yang baru dirilis minggu ini adalah The Kid Who Would Be King. Film fantasi keluarga yang dibuat dengan bujet $59 juta ini mendapat review kritikus dan CinemaScore yang lumayan, "B+". Namun mungkin memang tak begitu mampu menarik perhatian penonton, sehingga debut minggu perdananya hanya $7,2 juta saja.

Film ini juga sudah tayang di 20 negara, dimana ia mendapat sumbangan tambahan sebesar $3,2 juta. Total debut globalnya menjadi $10,4 juta.

The Upside melanjutkan performa solidnya di minggu ketiga, dimana sejauh ini ia sudah meraup $62,8 juta. Mendapat $11,9 juta, film ini hanya mengalami penurunan 20,4% saja. Hasil ini cukup untuk menempatkannya di posisi dua. Tambahan $1,1 juta minggu ini dari 38 negara membuat total pendapatan globalnya menjadi $68,9 juta.

Aquaman juga masih tangguh, hanya turun 28,6% saja dari minggu lalu. Pendapatannya minggu ini adalah $7,3 juta dengan total $316,4 juta. Artinya, ia masih berada di bawah Suicide Squad ($325,6 juta). Namun di luar Amerika, Aquaman membuat ombak besar dengan menjadi film superhero DC terlaris sepanjang masa.

Yup, ia tak hanya mengalahkan Batman v Superman (yang merupakan film DC Extended Universe terlaris), melainkan juga menggulingkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) berkat pendapatan globalnya yang sudah mencapai angka $1,09 miliar. Masih bakal ada tambahan, karena Jepang baru akan menayangkannya awal Februari nanti.

Memasuki minggu ketujuh, Spider-Man: Into the Spider-Verse rupanya masih bisa bertahan di lima besar dengan $6,1 juta. Selama tayang, ia sudah mengumpulkan $169 juta. Hanya dalam sekejap mata, ia bakal melewati rekor Hotel Transylvania 2 yang merupakan film Sony Animation terlaris sepanjang masa. Tambahan $2,8 juta dari 63 negara mengantarkan total pendapatan globalnya menjadi $338,1 juta.

Film Serenity yang dibintangi oleh Matthew McConaughey dan Anne Hathaway mendapat nasib yang naas. Dibantai oleh kritikus sekaligus penonton (CinemaScore "D+"), film ini hanya mampu mencatatkan debut $4,4 juta saja. Angka segitu tak mamu membawanya masuk ke dalam lima besar box office minggu ini.

Sementara itu, Deadpool 2 akhirnya masuk juga ke Cina dalam wujud Once Upon a Deadpool. Barangkali dinilai terlalu vulgar, Merc with a Mouth ternyata bisa menginvasi Cina lewat versi yang lebih aman. Disana, ia mencetak debut sebesar $21,4 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 25 Januari - 27 Januari 2019

1.

Glass
Minggu ini $18,884,440
Total $73,425,575

2.

The Upside
Minggu ini $11,940,352
Total $62,845,198

3.

Aquaman
Minggu ini $7,265,123
Total $316,469,197

4.

The Kid Who Would Be King
Minggu ini $7,173,887
Total $7,173,887

5.

Spider-Man: Into the Spider-Verse
Minggu ini $6,110,126
Total $169,000,242
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Glass' Rapuh, 'Dragon Ball Super' Tangguh ■UP

'Glass' masih bertahan di puncak. Sementara itu, 'Aquaman' menumbangkan 'The Dark Knight Rises' sebagai film DC terlaris sepanjang masa. Berikut rekap box office minggu ini.

Box office minggu ini relatif sepi. Bukan karena tak ada film baru yang dirilis, melainkan karena film-film baru tersebut rupanya tak begitu mampu untuk bersaing. Hal ini membuat pemuncak box office masih diisi oleh film-film dari minggu lalu.

Di posisi pertama, Glass rupanya bisa mempertahankan tahtanya meski mengalami penurunan performa yang signifikan, 53,2%. Dengan pendapatan $18,9 juta minggu ini, film M Night Shyamalan ini sudah mengumpulkan $73,4 juta hanya dalam dua minggu saja. Meski begitu, performa ini tetap lebih lemah dibanding Split.

Di luar Amerika, Glass mendapat tambahan $23,6 juta dari 55 negara. Kecuali Cina yang masih menunggu jadwal penayangan, Glass sudah dirilis di semua pasar target. Total pendapatan globalnya adalah $162,7 juta, juga lebih lemah dibanding performa minggu kedua Split.

Film yang baru dirilis minggu ini adalah The Kid Who Would Be King. Film fantasi keluarga yang dibuat dengan bujet $59 juta ini mendapat review kritikus dan CinemaScore yang lumayan, "B+". Namun mungkin memang tak begitu mampu menarik perhatian penonton, sehingga debut minggu perdananya hanya $7,2 juta saja.

Film ini juga sudah tayang di 20 negara, dimana ia mendapat sumbangan tambahan sebesar $3,2 juta. Total debut globalnya menjadi $10,4 juta.

The Upside melanjutkan performa solidnya di minggu ketiga, dimana sejauh ini ia sudah meraup $62,8 juta. Mendapat $11,9 juta, film ini hanya mengalami penurunan 20,4% saja. Hasil ini cukup untuk menempatkannya di posisi dua. Tambahan $1,1 juta minggu ini dari 38 negara membuat total pendapatan globalnya menjadi $68,9 juta.

Aquaman juga masih tangguh, hanya turun 28,6% saja dari minggu lalu. Pendapatannya minggu ini adalah $7,3 juta dengan total $316,4 juta. Artinya, ia masih berada di bawah Suicide Squad ($325,6 juta). Namun di luar Amerika, Aquaman membuat ombak besar dengan menjadi film superhero DC terlaris sepanjang masa.

Yup, ia tak hanya mengalahkan Batman v Superman (yang merupakan film DC Extended Universe terlaris), melainkan juga menggulingkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) berkat pendapatan globalnya yang sudah mencapai angka $1,09 miliar. Masih bakal ada tambahan, karena Jepang baru akan menayangkannya awal Februari nanti.

Memasuki minggu ketujuh, Spider-Man: Into the Spider-Verse rupanya masih bisa bertahan di lima besar dengan $6,1 juta. Selama tayang, ia sudah mengumpulkan $169 juta. Hanya dalam sekejap mata, ia bakal melewati rekor Hotel Transylvania 2 yang merupakan film Sony Animation terlaris sepanjang masa. Tambahan $2,8 juta dari 63 negara mengantarkan total pendapatan globalnya menjadi $338,1 juta.

Film Serenity yang dibintangi oleh Matthew McConaughey dan Anne Hathaway mendapat nasib yang naas. Dibantai oleh kritikus sekaligus penonton (CinemaScore "D+"), film ini hanya mampu mencatatkan debut $4,4 juta saja. Angka segitu tak mamu membawanya masuk ke dalam lima besar box office minggu ini.

Sementara itu, Deadpool 2 akhirnya masuk juga ke Cina dalam wujud Once Upon a Deadpool. Barangkali dinilai terlalu vulgar, Merc with a Mouth ternyata bisa menginvasi Cina lewat versi yang lebih aman. Disana, ia mencetak debut sebesar $21,4 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 25 Januari - 27 Januari 2019

1.

Glass
Minggu ini $18,884,440
Total $73,425,575

2.

The Upside
Minggu ini $11,940,352
Total $62,845,198

3.

Aquaman
Minggu ini $7,265,123
Total $316,469,197

4.

The Kid Who Would Be King
Minggu ini $7,173,887
Total $7,173,887

5.

Spider-Man: Into the Spider-Verse
Minggu ini $6,110,126
Total $169,000,242
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Glass' Rapuh, 'Dragon Ball Super' Tangguh ■UP

Tuesday, January 29, 2019

Alasan Jake Gyllenhaal Mau Perankan Mysterio di ‘Spider-Man: Far From Home’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Alasan Jake Gyllenhaal Mau Perankan Mysterio di ‘Spider-Man: Far From Home’
link : Alasan Jake Gyllenhaal Mau Perankan Mysterio di ‘Spider-Man: Far From Home’

Baca juga


Jake Gyllenhaal menjelaskan alasannya menerima peran Mysterio di ‘Spider-Man: Far From Home’.

Setelah sekian lama tak bermain di film blockbuster sejak Prince of Persia, Jake Gyllenhaal akhirnya terlibat di film sejenis lewat Spider-Man: Far from Home dengan berperan sebagai Mysterio. Saat ditemui media di sela perhelatan Sundance Film Festival, Jake pun menjelaskan alasannya memerankan karakter yang dikenal sebagai musuh Spider-Man.

Menurut pengakuan Jake, Mysterio adalah karakter yang kompleks, dan hal ini dinilai Jake sangat cocok dengan kemampuan aktingnya, yang selama ini diakui kritikus selalu impresif. Selain menyebut Mysterio karakter yang bagus, Jake juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, ia kerap ditanyai akankah ia membintangi film superhero. Merespon pertanyaan itu, Jake menyatakan bahwa ia selalu mencari film dengan cerita yang mengedepankan pengembangan karakter, karena hal inilah yang jadi alasan utama Jake dalam mengambil peran. Dan akhirnya, Jake merasa Far From Home secara kebetulan memenuhi “syarat” agar ia mau bergabung. “Jadi, saya senang publik menantikan ini (aksinya di Far From Home,”pungkasnya.

Dalam komiknya, meski tak memiliki kekuatan super, Mysterio adalah seorang pesulap, ilusionis dan ahli hipnotis yang sangat handal. Selain itu, villain berkostum unik ini juga mahir meracik ramuan kimia dan memahami teknologi robotik, yang membuatnya jadi salah satu musuh paling berbahaya bagi Spider-Man. Bagaimanapun, status villain Mysterio tampaknya akan punya twist tersendiri di Far From Home. Pasalnya, di trailer filmnya Mysterio justru terlihat menolong Spider-Man (Tom Holland) dalam melawan musuh misterius.

Dalam sekuel Homecoming, Peter Parker dan teman-temannya dikisahkan menghabiskan waktu liburan musim panas mereka di Eropa. Sayangnya, momen menyenangkan ini justru berakhir mengerikan, seiring Peter harus bersedia membantu Nick Fury untuk menguak keberadaan makhluk misterius yang menimbulkan bencana alam dan kehancuran di seantero Benua Biru.

Rencananya Spider-Man: Far From Home akan dirilis 5 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Jake Gyllenhaal menjelaskan alasannya menerima peran Mysterio di ‘Spider-Man: Far From Home’.

Setelah sekian lama tak bermain di film blockbuster sejak Prince of Persia, Jake Gyllenhaal akhirnya terlibat di film sejenis lewat Spider-Man: Far from Home dengan berperan sebagai Mysterio. Saat ditemui media di sela perhelatan Sundance Film Festival, Jake pun menjelaskan alasannya memerankan karakter yang dikenal sebagai musuh Spider-Man.

Menurut pengakuan Jake, Mysterio adalah karakter yang kompleks, dan hal ini dinilai Jake sangat cocok dengan kemampuan aktingnya, yang selama ini diakui kritikus selalu impresif. Selain menyebut Mysterio karakter yang bagus, Jake juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, ia kerap ditanyai akankah ia membintangi film superhero. Merespon pertanyaan itu, Jake menyatakan bahwa ia selalu mencari film dengan cerita yang mengedepankan pengembangan karakter, karena hal inilah yang jadi alasan utama Jake dalam mengambil peran. Dan akhirnya, Jake merasa Far From Home secara kebetulan memenuhi “syarat” agar ia mau bergabung. “Jadi, saya senang publik menantikan ini (aksinya di Far From Home,”pungkasnya.

Dalam komiknya, meski tak memiliki kekuatan super, Mysterio adalah seorang pesulap, ilusionis dan ahli hipnotis yang sangat handal. Selain itu, villain berkostum unik ini juga mahir meracik ramuan kimia dan memahami teknologi robotik, yang membuatnya jadi salah satu musuh paling berbahaya bagi Spider-Man. Bagaimanapun, status villain Mysterio tampaknya akan punya twist tersendiri di Far From Home. Pasalnya, di trailer filmnya Mysterio justru terlihat menolong Spider-Man (Tom Holland) dalam melawan musuh misterius.

Dalam sekuel Homecoming, Peter Parker dan teman-temannya dikisahkan menghabiskan waktu liburan musim panas mereka di Eropa. Sayangnya, momen menyenangkan ini justru berakhir mengerikan, seiring Peter harus bersedia membantu Nick Fury untuk menguak keberadaan makhluk misterius yang menimbulkan bencana alam dan kehancuran di seantero Benua Biru.

Rencananya Spider-Man: Far From Home akan dirilis 5 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

‘The Invisible Man’ Rekrut Sutradara ‘Upgrade’, Dark Universe Punya Strategi Baru

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘The Invisible Man’ Rekrut Sutradara ‘Upgrade’, Dark Universe Punya Strategi Baru
link : ‘The Invisible Man’ Rekrut Sutradara ‘Upgrade’, Dark Universe Punya Strategi Baru

Baca juga


Sutradara ‘Upgrade’ punya proyek film baru berjudul ‘The Invisible Man’, yang jadi bagian dari semesta film monster klasik Universal.

Debut penyutradaraan Leigh Whannell di Insidious: Chapter 3 mungkin terbilang biasa saja. Namun begitu Whannell membesut film keduanya yang berjudul Upgrade (2018), di luar dugaan kemampuan sineas ini meningkat drastis, dan membuat film sci-fi thriller dengan cerita menyerupai Venom ini banyak diacungi jempol. Kini co-creator franchise Insidious dan Saw punya proyek film baru untuk ia sutradarai berjudul The Invisible Man, dimana ia akan kembali berkolaborasi dengan studio Blumhouse pasca kesuksesan Upgrade.

Untuk diketahui, proyek The Invisible Man sebenarnya adalah bagian dari semesta film monster klasik Universal, yang dinamai Dark Universe. Seperti yang kita ketahui, Dark Universe sempat mengeluarkan seri perdananya, The Mummy, dengan memboyong Tom Cruise sebagai lakon utamanya. Sayangnya, film ini justru berakhir gagal baik dari segi kualitas maupun finansial, hingga akhirnya membuat Universal menangguhkan beberapa proyek Dark Universe yang telah dikembangkan seperti: Bride of Frankenstein, Dracula, The Invisible Man, Creature from the Black Lagoon, The Wolf Man dan Van Helsing.

Kini setelah meninjau ulang strategi mereka, Universal pun memutuskan untuk menggandeng Blumhouse guna memperbaiki Dark Universe. Dengan rekam jejak Blumhouse yang melahirkan banyak film horror/thriller sukses seperti Paranormal Activity, Halloween, Split hingga Get Out, pengaruh studio pimpinan Jason Blum di Dark Universe pun patut dinanti.

Adapun Variety mencatat beberapa poin penting dari kolaborasi Universal dan Blumhouse dalam memperkuat Dark Universe. Disebutkan bahwa film-film monster nanti akan mengakar pada genre horror, tanpa ada pembatasan pada aspek budget, tone bahkan rating. Selain itu, juga tak ada keharusan film-film Dark Universe saling berhubungan. Lebih dari itu, asal-usul dan kisah monster titular juga akan dibuat berbeda agar menarik bagi audiens modern. Universal pun kabarnya juga membebaskan para sutradara untuk membuat film monster sesuai visi mereka kedepannya.

The Invisible Man sendiri merupakan seorang ilmuwan bernama Jack Griffin yang menemukan cara untuk menjadi tak kasat mata, yang mana kemampuan ini menganggu stabilitas mentalnya. Karakter yang lahir dari novel karya H.G. Wells ini pernah diangkat ke layar lebar pada 1933 dan diperankan Claude Rains.

Selain menyutradarai, Whannell nantinya juga akan menulis film The Invisible Man. Sementara Johnny Depp yang sebelumnya diumumkan sebagai pemeran Invisible Man, kabarnya ia takkan bermain di film ini, namun berpotensi tampil di film monster lain. Kendati baru saja merekrut Whannell, belum diketahui pasti kapan The Invisible Man akan diproduksi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sutradara ‘Upgrade’ punya proyek film baru berjudul ‘The Invisible Man’, yang jadi bagian dari semesta film monster klasik Universal.

Debut penyutradaraan Leigh Whannell di Insidious: Chapter 3 mungkin terbilang biasa saja. Namun begitu Whannell membesut film keduanya yang berjudul Upgrade (2018), di luar dugaan kemampuan sineas ini meningkat drastis, dan membuat film sci-fi thriller dengan cerita menyerupai Venom ini banyak diacungi jempol. Kini co-creator franchise Insidious dan Saw punya proyek film baru untuk ia sutradarai berjudul The Invisible Man, dimana ia akan kembali berkolaborasi dengan studio Blumhouse pasca kesuksesan Upgrade.

Untuk diketahui, proyek The Invisible Man sebenarnya adalah bagian dari semesta film monster klasik Universal, yang dinamai Dark Universe. Seperti yang kita ketahui, Dark Universe sempat mengeluarkan seri perdananya, The Mummy, dengan memboyong Tom Cruise sebagai lakon utamanya. Sayangnya, film ini justru berakhir gagal baik dari segi kualitas maupun finansial, hingga akhirnya membuat Universal menangguhkan beberapa proyek Dark Universe yang telah dikembangkan seperti: Bride of Frankenstein, Dracula, The Invisible Man, Creature from the Black Lagoon, The Wolf Man dan Van Helsing.

Kini setelah meninjau ulang strategi mereka, Universal pun memutuskan untuk menggandeng Blumhouse guna memperbaiki Dark Universe. Dengan rekam jejak Blumhouse yang melahirkan banyak film horror/thriller sukses seperti Paranormal Activity, Halloween, Split hingga Get Out, pengaruh studio pimpinan Jason Blum di Dark Universe pun patut dinanti.

Adapun Variety mencatat beberapa poin penting dari kolaborasi Universal dan Blumhouse dalam memperkuat Dark Universe. Disebutkan bahwa film-film monster nanti akan mengakar pada genre horror, tanpa ada pembatasan pada aspek budget, tone bahkan rating. Selain itu, juga tak ada keharusan film-film Dark Universe saling berhubungan. Lebih dari itu, asal-usul dan kisah monster titular juga akan dibuat berbeda agar menarik bagi audiens modern. Universal pun kabarnya juga membebaskan para sutradara untuk membuat film monster sesuai visi mereka kedepannya.

The Invisible Man sendiri merupakan seorang ilmuwan bernama Jack Griffin yang menemukan cara untuk menjadi tak kasat mata, yang mana kemampuan ini menganggu stabilitas mentalnya. Karakter yang lahir dari novel karya H.G. Wells ini pernah diangkat ke layar lebar pada 1933 dan diperankan Claude Rains.

Selain menyutradarai, Whannell nantinya juga akan menulis film The Invisible Man. Sementara Johnny Depp yang sebelumnya diumumkan sebagai pemeran Invisible Man, kabarnya ia takkan bermain di film ini, namun berpotensi tampil di film monster lain. Kendati baru saja merekrut Whannell, belum diketahui pasti kapan The Invisible Man akan diproduksi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Daftar Nominasi dan Pemenang SAG Awards 2019

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Award, Artikel SAG, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Daftar Nominasi dan Pemenang SAG Awards 2019
link : Daftar Nominasi dan Pemenang SAG Awards 2019

Baca juga


'Black Panther' meraih penghargaan tertinggi dalam Screen Actors Guild (SAG) Awards ke-25, sementara piala aktor terbaik menjadi milik Rami Malek dan Glenn Close. Berikut daftar lengkap pemenangnya.

Kalau masih ada keraguan soal keberadaan Black Panther sebagai kontender sahih dalam awards season tahun ini, maka Screen Actors Guild (SAG) Awards 2019 telah menjawabnya kemarin (27/1) di Shrine Auditorium, Los Angeles. Dalam penghargaan untuk mengapresiasi penampilan akting terbaik dalam film dan televisi sepanjang 2018 ini, film superhero Marvel tersebut berhasil memboyong piala tertinggi, yaitu ensembel terbaik yang merupakan Best Picture-nya SAG.

Ia berhasil mengalahkan BlacKkKlansman, Bohemian Rhapsody, Crazy Rich Asians, dan A Star is Born. Lumayan perih buat film terakhir, sebab ia harus pulang dengan tangan hampa meski merupakan film dengan nominasi terbanyak.

Hasil ini menempatkan Black Panther berada di garis depan kontestasi bersama dengan Green Book beberapa waktu lalu memenangkan PGA Awards. Perbedaan selera dari masing-masing guild ini mengindikasikan bahwa tak ada film yang benar-benar menjadi frontrunner mutlak sejauh ini.

SAG Awards boleh dibilang merupakan penghargaan yang paling dekat secara teknis dengan Oscar. Nominasi SAG seringkali beririsan dengan ajang penghargaan film paling tenar tersebut. Lha gimana, dari 2500 anggota SAG, sebagian besarnya juga merupakan anggota Academy.

Sebagai informasi, sejak SAG diselenggarakan di tahun 1995, hanya dua kali saja pemenang Best Picture Oscar yang tak masuk nominasi SAG Awards sebelumnya. Yang pertama adalah Braveheart-nya Mel Gibson. Perusak tradisi berikutnya adalah The Shape of Water yang mengalahkan pemenang Ensemble SAG, Three Billboards Outside Ebbings Missouri dalam perebutan Best Picture Oscar tahun lalu.

Di kategori penghargaan individu, Rami Malek menjadi aktor terbaik berkat perannya sebagai Freddie Mercury dalam Bohemian Rhapsody. Sedangkan Glenn Close semakin memuluskan jalannya untuk menjadi aktris andalan di tahun ini berkat kemenangannya di SAG ini lewat film The Wife.

Menurut catatan, aktor yang menang di SAG biasanya bakal menang pula di Oscar. Tahun lalu, empat pemenang utama SAG juga berhasil memenangkan kategori masing-masing di Oscar, yaitu Frances McDormand dan Sam Rockwell (Three Billboards), Allison Janey (I, Tonya), serta Gary Oldman (Darkest Hour).

Piala aktor pendukung terbaik dibawa pulang oleh Mahershala Ali berkat film Green Book. Sementara itu, Emily Blunt yang dikalahkan oleh Glenn Close di kategori aktris terbaik, berhasil keluar menjadi aktris pendukung terbaik lewat A Quiet Place. Blunt sayangnya tak menjadi nominee di kategori yang sama dalam Oscar tahun ini.

Di departemen televisi, The Marvelous Mrs Maisel mendominasi dengan membawa pulang 3 piala, yaitu komedi terbaik, aktris terbaik untuk Rachel Brosnahan, serta aktor terbaik untuk Tony Shalhoub.

This is Us menjadi film terbaik untuk kategori drama, sementara prediket aktor dan aktris drama terbaik masing-masing menjadi milik Jason Bateman lewat Ozark dan Sandra Oh lewat Killing Eve.

Berikut daftar lengkap pemenang SAG Awards ke-25. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

FILM

Outstanding Performance by a Male Actor in a Leading Role

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson Maine
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga
John David Washington – BlacKkKlansman sebagai Ron Stallworth


Outstanding Performance by a Female Actor in a Leading Role

Emily Blunt – Mary Poppins Returns sebagai Mary Poppins
Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Queen Anne
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Outstanding Performance by a Male Actor in a Supporting Role

Mahershala Ali – Green Book sebagai Don Shirley
Timothée Chalamet – Beautiful Boy sebagai Nic Sheff
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Flip Zimmerman
Sam Elliott – A Star Is Born sebagai Bobby Maine
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock


Outstanding Performance by a Female Actor in a Supporting Role

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Emily Blunt – A Quiet Place sebagai Evelyn Abbott
Margot Robbie – Mary Queen of Scots sebagai Queen Elizabeth I
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Hill
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture

Black Panther – Angela Bassett, Chadwick Boseman, Sterling K. Brown, Winston Duke, Martin Freeman, Danai Gurira, Michael B. Jordan, Daniel Kaluuya, Lupita Nyong'o, Andy Serkis, Forest Whitaker, and Letitia Wright
BlacKkKlansman – Harry Belafonte, Adam Driver, Topher Grace, Laura Harrier, Corey Hawkins, and John David Washington
Bohemian Rhapsody – Lucy Boynton, Aidan Gillen, Ben Hardy, Tom Hollander, Gwilym Lee, Allen Leech, Rami Malek, Joe Mazzello, and Mike Myers
Crazy Rich Asians – Awkwafina, Gemma Chan, Henry Golding, Ken Jeong, Lisa Lu, Harry Shum Jr., Constance Wu, and Michelle Yeoh
A Star Is Born – Dave Chappelle, Andrew Dice Clay, Bradley Cooper, Sam Elliott, Rafi Gavron, Lady Gaga, and Anthony Ramos


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Motion Picture

Ant-Man and the Wasp
Avengers: Infinity War
The Ballad of Buster Scruggs
Black Panther
Mission: Impossible – Fallout


TELEVISION

Outstanding Performance by a Male Actor in a Miniseries or Television Movie

Antonio Banderas – Genius: Picasso sebagai Pablo Picasso
Darren Criss – The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Andrew Cunanan
Hugh Grant – A Very English Scandal sebagai Jeremy Thorpe
Anthony Hopkins – King Lear sebagai Lear
Bill Pullman – The Sinner sebagai Harry Ambrose


Outstanding Performance by a Female Actor in a Miniseries or Television Movie

Amy Adams – Sharp Objects sebagai Camille Preaker
Patricia Arquette – Escape at Dannemora sebagai Tilly Mitchell
Patricia Clarkson – Sharp Objects sebagai Adora Crellin
Penélope Cruz – The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Donatella Versace
Emma Stone – Maniac sebagai Annie Landsberg


Outstanding Performance by a Male Actor in a Drama Series

Jason Bateman – Ozark sebagai Marty Byrde
Sterling K. Brown – This Is Us sebagai Randall Pearson
Joseph Fiennes – The Handmaid's Tale sebagai Commander Fred Waterford
John Krasinski – Tom Clancy's Jack Ryan sebagai Jack Ryan
Bob Odenkirk – Better Call Saul sebagai Jimmy McGill


Outstanding Performance by a Female Actor in a Drama Series

Julia Garner – Ozark sebagai Ruth Langmore
Laura Linney – Ozark sebagai Wendy Byrde
Elisabeth Moss – The Handmaid's Tale sebagai June Osborne / Offred
Sandra Oh – Killing Eve sebagai Eve Polastri
Robin Wright – House of Cards sebagai Claire Underwood


Outstanding Performance by a Male Actor in a Comedy Series

Alan Arkin – The Kominsky Method sebagai Norman Newlander
Michael Douglas – The Kominsky Method sebagai Sandy Kominsky
Bill Hader – Barry sebagai Barry Berkman / Barry Block
Tony Shalhoub – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Abe Weissman
Henry Winkler – Barry sebagai Gene Cousineau


Outstanding Performance by a Female Actor in a Comedy Series

Alex Borstein – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Susie Myerson
Alison Brie – GLOW sebagai Ruth Wilder
Rachel Brosnahan – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Miriam "Midge" Maisel
Jane Fonda – Grace and Frankie sebagai Grace Hanson
Lily Tomlin – Grace and Frankie sebagai Frankie Bergstein


Outstanding Performance by an Ensemble in a Drama Series

The Americans – Anthony Arkin, Scott Cohen, Brandon J. Dirden, Noah Emmerich, Laurie Holden, Margo Martindale, Matthew Rhys, Costa Ronin, Keri Russell, Keidrich Sellati, Miriam Shor, and Holly Taylor
Better Call Saul – Jonathan Banks, Rainer Bock, Ray Campbell, Giancarlo Esposito, Michael Mando, Bob Odenkirk, and Rhea Seehorn
The Handmaid's Tale – Alexis Bledel, Madeline Brewer, Amanda Brugel, Ann Dowd, O. T. Fagbenle, Joseph Fiennes, Nina Kiri, Max Minghella, Elisabeth Moss, Yvonne Strahovski, Sydney Sweeney, and Bahia Watson
Ozark – Jason Bateman, Lisa Emery, Skylar Gaertner, Julia Garner, Darren Goldstein, Jason Butler Harner, Carson Holmes, Sofia Hublitz, Laura Linney, Trevor Long, Janet McTeer, Peter Mullan, Jordana Spiro, Charlie Tahan, Robert Treveiler, and Harris Yulin
This Is Us – Eris Baker, Sterling K. Brown, Niles Fitch, Mackenzie Hancsicsak, Justin Hartley, Faithe Herman, Jon Huertas, Melanie Liburd, Chrissy Metz, Mandy Moore, Lyric Ross, Chris Sullivan, Milo Ventimiglia, Susan Kelechi Watson, and Hannah Zeile


Outstanding Performance by an Ensemble in a Comedy Series

Atlanta – Khris Davis, Donald Glover, Brian Tyree Henry, and Lakeith Stanfield
Barry – Darrell Britt-Gibson, D'Arcy Carden, Andy Carey, Anthony Carrigan, Rightor Doyle, Glenn Fleschler, Alejandro Furth, Sarah Goldberg, Bill Hader, Kirby Howell-Baptiste, Paula Newsome, John Pirruccello, Stephen Root, and Henry Winkler
GLOW – Britt Baron, Shakira Barrera, Alison Brie, Kimmy Gatewood, Betty Gilpin, Rebekka Johnson, Chris Lowell, Sunita Mani, Marc Maron, Kate Nash, Sydelle Noel, Victor Quinaz, Gayle Rankin, Bashir Salahuddin, Kia Stevens, Jackie Tohn, Ellen Wong, and Britney Young
The Kominsky Method – Jenna Lyng Adams, Alan Arkin, Sarah Baker, Casey Thomas Brown, Michael Douglas, Ashleigh LaThrop, Emily Osment, Graham Rogers, Susan Sullivan, Melissa Tang, and Nancy Travis
The Marvelous Mrs. Maisel – Caroline Aaron, Alex Borstein, Rachel Brosnahan, Marin Hinkle, Zachary Levi, Kevin Pollak, Tony Shalhoub, Brian Tarantina, and Michael Zegen


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Television Series

GLOW
Marvel's Daredevil
Tom Clancy's Jack Ryan
The Walking Dead
Westworld


SPECIAL

Life Achievement Award

Alan Alda

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

'Black Panther' meraih penghargaan tertinggi dalam Screen Actors Guild (SAG) Awards ke-25, sementara piala aktor terbaik menjadi milik Rami Malek dan Glenn Close. Berikut daftar lengkap pemenangnya.

Kalau masih ada keraguan soal keberadaan Black Panther sebagai kontender sahih dalam awards season tahun ini, maka Screen Actors Guild (SAG) Awards 2019 telah menjawabnya kemarin (27/1) di Shrine Auditorium, Los Angeles. Dalam penghargaan untuk mengapresiasi penampilan akting terbaik dalam film dan televisi sepanjang 2018 ini, film superhero Marvel tersebut berhasil memboyong piala tertinggi, yaitu ensembel terbaik yang merupakan Best Picture-nya SAG.

Ia berhasil mengalahkan BlacKkKlansman, Bohemian Rhapsody, Crazy Rich Asians, dan A Star is Born. Lumayan perih buat film terakhir, sebab ia harus pulang dengan tangan hampa meski merupakan film dengan nominasi terbanyak.

Hasil ini menempatkan Black Panther berada di garis depan kontestasi bersama dengan Green Book beberapa waktu lalu memenangkan PGA Awards. Perbedaan selera dari masing-masing guild ini mengindikasikan bahwa tak ada film yang benar-benar menjadi frontrunner mutlak sejauh ini.

SAG Awards boleh dibilang merupakan penghargaan yang paling dekat secara teknis dengan Oscar. Nominasi SAG seringkali beririsan dengan ajang penghargaan film paling tenar tersebut. Lha gimana, dari 2500 anggota SAG, sebagian besarnya juga merupakan anggota Academy.

Sebagai informasi, sejak SAG diselenggarakan di tahun 1995, hanya dua kali saja pemenang Best Picture Oscar yang tak masuk nominasi SAG Awards sebelumnya. Yang pertama adalah Braveheart-nya Mel Gibson. Perusak tradisi berikutnya adalah The Shape of Water yang mengalahkan pemenang Ensemble SAG, Three Billboards Outside Ebbings Missouri dalam perebutan Best Picture Oscar tahun lalu.

Di kategori penghargaan individu, Rami Malek menjadi aktor terbaik berkat perannya sebagai Freddie Mercury dalam Bohemian Rhapsody. Sedangkan Glenn Close semakin memuluskan jalannya untuk menjadi aktris andalan di tahun ini berkat kemenangannya di SAG ini lewat film The Wife.

Menurut catatan, aktor yang menang di SAG biasanya bakal menang pula di Oscar. Tahun lalu, empat pemenang utama SAG juga berhasil memenangkan kategori masing-masing di Oscar, yaitu Frances McDormand dan Sam Rockwell (Three Billboards), Allison Janey (I, Tonya), serta Gary Oldman (Darkest Hour).

Piala aktor pendukung terbaik dibawa pulang oleh Mahershala Ali berkat film Green Book. Sementara itu, Emily Blunt yang dikalahkan oleh Glenn Close di kategori aktris terbaik, berhasil keluar menjadi aktris pendukung terbaik lewat A Quiet Place. Blunt sayangnya tak menjadi nominee di kategori yang sama dalam Oscar tahun ini.

Di departemen televisi, The Marvelous Mrs Maisel mendominasi dengan membawa pulang 3 piala, yaitu komedi terbaik, aktris terbaik untuk Rachel Brosnahan, serta aktor terbaik untuk Tony Shalhoub.

This is Us menjadi film terbaik untuk kategori drama, sementara prediket aktor dan aktris drama terbaik masing-masing menjadi milik Jason Bateman lewat Ozark dan Sandra Oh lewat Killing Eve.

Berikut daftar lengkap pemenang SAG Awards ke-25. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

FILM

Outstanding Performance by a Male Actor in a Leading Role

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson Maine
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga
John David Washington – BlacKkKlansman sebagai Ron Stallworth


Outstanding Performance by a Female Actor in a Leading Role

Emily Blunt – Mary Poppins Returns sebagai Mary Poppins
Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Queen Anne
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Outstanding Performance by a Male Actor in a Supporting Role

Mahershala Ali – Green Book sebagai Don Shirley
Timothée Chalamet – Beautiful Boy sebagai Nic Sheff
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Flip Zimmerman
Sam Elliott – A Star Is Born sebagai Bobby Maine
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock


Outstanding Performance by a Female Actor in a Supporting Role

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Emily Blunt – A Quiet Place sebagai Evelyn Abbott
Margot Robbie – Mary Queen of Scots sebagai Queen Elizabeth I
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Hill
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture

Black Panther – Angela Bassett, Chadwick Boseman, Sterling K. Brown, Winston Duke, Martin Freeman, Danai Gurira, Michael B. Jordan, Daniel Kaluuya, Lupita Nyong'o, Andy Serkis, Forest Whitaker, and Letitia Wright
BlacKkKlansman – Harry Belafonte, Adam Driver, Topher Grace, Laura Harrier, Corey Hawkins, and John David Washington
Bohemian Rhapsody – Lucy Boynton, Aidan Gillen, Ben Hardy, Tom Hollander, Gwilym Lee, Allen Leech, Rami Malek, Joe Mazzello, and Mike Myers
Crazy Rich Asians – Awkwafina, Gemma Chan, Henry Golding, Ken Jeong, Lisa Lu, Harry Shum Jr., Constance Wu, and Michelle Yeoh
A Star Is Born – Dave Chappelle, Andrew Dice Clay, Bradley Cooper, Sam Elliott, Rafi Gavron, Lady Gaga, and Anthony Ramos


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Motion Picture

Ant-Man and the Wasp
Avengers: Infinity War
The Ballad of Buster Scruggs
Black Panther
Mission: Impossible – Fallout


TELEVISION

Outstanding Performance by a Male Actor in a Miniseries or Television Movie

Antonio Banderas – Genius: Picasso sebagai Pablo Picasso
Darren Criss – The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Andrew Cunanan
Hugh Grant – A Very English Scandal sebagai Jeremy Thorpe
Anthony Hopkins – King Lear sebagai Lear
Bill Pullman – The Sinner sebagai Harry Ambrose


Outstanding Performance by a Female Actor in a Miniseries or Television Movie

Amy Adams – Sharp Objects sebagai Camille Preaker
Patricia Arquette – Escape at Dannemora sebagai Tilly Mitchell
Patricia Clarkson – Sharp Objects sebagai Adora Crellin
Penélope Cruz – The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Donatella Versace
Emma Stone – Maniac sebagai Annie Landsberg


Outstanding Performance by a Male Actor in a Drama Series

Jason Bateman – Ozark sebagai Marty Byrde
Sterling K. Brown – This Is Us sebagai Randall Pearson
Joseph Fiennes – The Handmaid's Tale sebagai Commander Fred Waterford
John Krasinski – Tom Clancy's Jack Ryan sebagai Jack Ryan
Bob Odenkirk – Better Call Saul sebagai Jimmy McGill


Outstanding Performance by a Female Actor in a Drama Series

Julia Garner – Ozark sebagai Ruth Langmore
Laura Linney – Ozark sebagai Wendy Byrde
Elisabeth Moss – The Handmaid's Tale sebagai June Osborne / Offred
Sandra Oh – Killing Eve sebagai Eve Polastri
Robin Wright – House of Cards sebagai Claire Underwood


Outstanding Performance by a Male Actor in a Comedy Series

Alan Arkin – The Kominsky Method sebagai Norman Newlander
Michael Douglas – The Kominsky Method sebagai Sandy Kominsky
Bill Hader – Barry sebagai Barry Berkman / Barry Block
Tony Shalhoub – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Abe Weissman
Henry Winkler – Barry sebagai Gene Cousineau


Outstanding Performance by a Female Actor in a Comedy Series

Alex Borstein – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Susie Myerson
Alison Brie – GLOW sebagai Ruth Wilder
Rachel Brosnahan – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Miriam "Midge" Maisel
Jane Fonda – Grace and Frankie sebagai Grace Hanson
Lily Tomlin – Grace and Frankie sebagai Frankie Bergstein


Outstanding Performance by an Ensemble in a Drama Series

The Americans – Anthony Arkin, Scott Cohen, Brandon J. Dirden, Noah Emmerich, Laurie Holden, Margo Martindale, Matthew Rhys, Costa Ronin, Keri Russell, Keidrich Sellati, Miriam Shor, and Holly Taylor
Better Call Saul – Jonathan Banks, Rainer Bock, Ray Campbell, Giancarlo Esposito, Michael Mando, Bob Odenkirk, and Rhea Seehorn
The Handmaid's Tale – Alexis Bledel, Madeline Brewer, Amanda Brugel, Ann Dowd, O. T. Fagbenle, Joseph Fiennes, Nina Kiri, Max Minghella, Elisabeth Moss, Yvonne Strahovski, Sydney Sweeney, and Bahia Watson
Ozark – Jason Bateman, Lisa Emery, Skylar Gaertner, Julia Garner, Darren Goldstein, Jason Butler Harner, Carson Holmes, Sofia Hublitz, Laura Linney, Trevor Long, Janet McTeer, Peter Mullan, Jordana Spiro, Charlie Tahan, Robert Treveiler, and Harris Yulin
This Is Us – Eris Baker, Sterling K. Brown, Niles Fitch, Mackenzie Hancsicsak, Justin Hartley, Faithe Herman, Jon Huertas, Melanie Liburd, Chrissy Metz, Mandy Moore, Lyric Ross, Chris Sullivan, Milo Ventimiglia, Susan Kelechi Watson, and Hannah Zeile


Outstanding Performance by an Ensemble in a Comedy Series

Atlanta – Khris Davis, Donald Glover, Brian Tyree Henry, and Lakeith Stanfield
Barry – Darrell Britt-Gibson, D'Arcy Carden, Andy Carey, Anthony Carrigan, Rightor Doyle, Glenn Fleschler, Alejandro Furth, Sarah Goldberg, Bill Hader, Kirby Howell-Baptiste, Paula Newsome, John Pirruccello, Stephen Root, and Henry Winkler
GLOW – Britt Baron, Shakira Barrera, Alison Brie, Kimmy Gatewood, Betty Gilpin, Rebekka Johnson, Chris Lowell, Sunita Mani, Marc Maron, Kate Nash, Sydelle Noel, Victor Quinaz, Gayle Rankin, Bashir Salahuddin, Kia Stevens, Jackie Tohn, Ellen Wong, and Britney Young
The Kominsky Method – Jenna Lyng Adams, Alan Arkin, Sarah Baker, Casey Thomas Brown, Michael Douglas, Ashleigh LaThrop, Emily Osment, Graham Rogers, Susan Sullivan, Melissa Tang, and Nancy Travis
The Marvelous Mrs. Maisel – Caroline Aaron, Alex Borstein, Rachel Brosnahan, Marin Hinkle, Zachary Levi, Kevin Pollak, Tony Shalhoub, Brian Tarantina, and Michael Zegen


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Television Series

GLOW
Marvel's Daredevil
Tom Clancy's Jack Ryan
The Walking Dead
Westworld


SPECIAL

Life Achievement Award

Alan Alda

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

Monday, January 28, 2019

Respon James Wan Atas Kesuksesan ‘Aquaman’, Sekuelnya Siap Dibuat

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Respon James Wan Atas Kesuksesan ‘Aquaman’, Sekuelnya Siap Dibuat
link : Respon James Wan Atas Kesuksesan ‘Aquaman’, Sekuelnya Siap Dibuat

Baca juga


Di tengah performa menggembirakan ‘Aquaman’, sutradara James Wan yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan film baru DC akhirnya buka suara.

Meneruskan tren positif yang dimulai Wonder Woman, Aquaman sukses menjadi hits terbaru dari DC Extended Universe. Disamping respon positif yang berasal dari kritikus maupun audiens, film superhero bawah laut yang digarap James Wan juga tampil perkasa di box office. Terlebih dengan pendapatannya yang telah mencapai $1,07 miliar per 25 Januari 2019, Aquaman pun diprediksi segera mengalahkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) sebagai film adaptasi komik DC terlaris. Di tengah performa menggembirakan ini, Wan - yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan Aquaman - akhirnya buka suara lewat Twitter.

“Selama bertahun-tahun Aquaman telah menjadi bahan tertawaan yang berhubungan dengan kostum orange. (Kini berkat kesuksesan filmnya) tak ada yang menertawainya lagi. Dan akhir pekan ini, kala King of Atlantis menaklukkan Dark Knight of Gotham City, orange akan menjadi hitam yang baru untuk Warner Bros.,”ujar Wan, dimana ia membuat referensi yang merujuk pada serial populer Orange is the New Black.

Mengacu pada pernyataan Wan, boleh dibilang Aquaman akan menjadi superhero andalan baru yang dimiliki Warner Bros., setelah sekian lama studio ini selalu bergantung pada Batman. “Regenerasi” ini tentu saja berdampak positif bagi semesta DC, agar kedepannya film-film DC semakin bervariasi dan tak melulu soal Batman.

Kini menyusul hasil memuaskan Aquaman, Deadline mengabarkan studio sudah mulai berupaya menggandeng Wan untuk kembali terlibat di sekuelnya. Rencananya studio ingin Wan memantau pengembangan Aquaman 2, termasuk dalam pemilihan penulis. Lalu berikutnya ia akan ambil keputusan apakah akan menjadi sutradara lagi usai melihat kualitas skripnya.

Meskipun belum tentu kembali sebagai sutradara, Wan diyakini takkan berpaling begitu saja dari franchise Aquaman. Pasalnya, ia disebut sangat antusias dengan aspek pembuatan dunia Aquaman, dan menariknya, Wan melihat lautan dalam sebagai setting fantasi - yang secara sinematis - bisa dibandingkan dengan Middle-Earth, galaksi Jedi hingga dunia penyihir Harry Potter. Jika visi Wan memang seambisius itu, artinya masih ada banyak area samudera dan kerajaan bawah laut yang bisa dieksplor Wan untuk Aquaman 2.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Di tengah performa menggembirakan ‘Aquaman’, sutradara James Wan yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan film baru DC akhirnya buka suara.

Meneruskan tren positif yang dimulai Wonder Woman, Aquaman sukses menjadi hits terbaru dari DC Extended Universe. Disamping respon positif yang berasal dari kritikus maupun audiens, film superhero bawah laut yang digarap James Wan juga tampil perkasa di box office. Terlebih dengan pendapatannya yang telah mencapai $1,07 miliar per 25 Januari 2019, Aquaman pun diprediksi segera mengalahkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) sebagai film adaptasi komik DC terlaris. Di tengah performa menggembirakan ini, Wan - yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan Aquaman - akhirnya buka suara lewat Twitter.

“Selama bertahun-tahun Aquaman telah menjadi bahan tertawaan yang berhubungan dengan kostum orange. (Kini berkat kesuksesan filmnya) tak ada yang menertawainya lagi. Dan akhir pekan ini, kala King of Atlantis menaklukkan Dark Knight of Gotham City, orange akan menjadi hitam yang baru untuk Warner Bros.,”ujar Wan, dimana ia membuat referensi yang merujuk pada serial populer Orange is the New Black.

Mengacu pada pernyataan Wan, boleh dibilang Aquaman akan menjadi superhero andalan baru yang dimiliki Warner Bros., setelah sekian lama studio ini selalu bergantung pada Batman. “Regenerasi” ini tentu saja berdampak positif bagi semesta DC, agar kedepannya film-film DC semakin bervariasi dan tak melulu soal Batman.

Kini menyusul hasil memuaskan Aquaman, Deadline mengabarkan studio sudah mulai berupaya menggandeng Wan untuk kembali terlibat di sekuelnya. Rencananya studio ingin Wan memantau pengembangan Aquaman 2, termasuk dalam pemilihan penulis. Lalu berikutnya ia akan ambil keputusan apakah akan menjadi sutradara lagi usai melihat kualitas skripnya.

Meskipun belum tentu kembali sebagai sutradara, Wan diyakini takkan berpaling begitu saja dari franchise Aquaman. Pasalnya, ia disebut sangat antusias dengan aspek pembuatan dunia Aquaman, dan menariknya, Wan melihat lautan dalam sebagai setting fantasi - yang secara sinematis - bisa dibandingkan dengan Middle-Earth, galaksi Jedi hingga dunia penyihir Harry Potter. Jika visi Wan memang seambisius itu, artinya masih ada banyak area samudera dan kerajaan bawah laut yang bisa dieksplor Wan untuk Aquaman 2.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sunday, January 27, 2019

Netflix Kembangkan Serial ‘Resident Evil’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Netflix Kembangkan Serial ‘Resident Evil’
link : Netflix Kembangkan Serial ‘Resident Evil’

Baca juga


Menyusul ‘Castlevania’ dan ‘The Witcher’, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial, yakni ‘Resident Evil’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Menyusul Castlevania dan The Witcher, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial. Franchise ini tak lain adalah Resident Evil, yang baru saja merilis seri game terbarunya berjudul Resident Evil 2 Remake.

Eksistensi proyek serial Resident Evil sebenarnya belum mendapat konfirmasi dari Netflix. Namun sumber Deadline menyebut, saat ini Netflix berkolaborasi dengan Constantin Films – studio di balik franchise film Resident Evil - untuk mengembangkan serial Resident Evil. Kendati pengembangan proyek ini baru di tahap awal, ada sedikit detail cerita yang bisa dipetik. Rencananya Resident Evil versi Netflix akan menjadi serial drama yang menyoroti sisi gelap Umbrella Corporation, dan aturan dunia baru yang muncul akibat menyebarnya luasnya T-virus. Adapun serial ini juga memuat ciri khas Resident Evil, mulai dari elemen action hingga easter egg.

Kini kabarnya Netflix bersama Constantin sedang mencari showrunner untuk membidani serial zombie. Di saat bersamaan, Consantin juga mengembangkan film Resident Evil reboot, yang berpotensi ditulis dan disutradarai Johannes Roberts (47 Meters Down), dan konon film ini akan syuting 2019. Belum ada kejelasan apakah serial yang disiapkan Netflix berhubungan dengan film Resident Evil versi reboot.

FYI, Resident Evil sendiri merupakan franchise game Capcom yang menelurkan seri perdananya pada 1996. Sejak saat itu, game Resident Evil yang bergenre horror selalu sukses di pasaran dan memiliki deretan sekuel, yang beberapa diantaranya menitikberatkan elemen action. Popularitas Resident Evil pun akhirnya berujung pada adaptasi film pertamanya yang dirilis 2002. Mengikuti jejak gamenya, film yang digarap Paul W.S. Anderson ini juga menjadi awal franchise yang kemudian melahirkan lima sekuel, dimana yang terakhir meluncur pada 2016 lalu. Agar semakin greget dan tak terkesan mengulangi apa yang telah disajikan Anderson, serial maupun film reboot Resident Evil pun diharapkan lebih menekankan sisi horror dari sebuah wabah zombie.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Menyusul ‘Castlevania’ dan ‘The Witcher’, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial, yakni ‘Resident Evil’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Menyusul Castlevania dan The Witcher, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial. Franchise ini tak lain adalah Resident Evil, yang baru saja merilis seri game terbarunya berjudul Resident Evil 2 Remake.

Eksistensi proyek serial Resident Evil sebenarnya belum mendapat konfirmasi dari Netflix. Namun sumber Deadline menyebut, saat ini Netflix berkolaborasi dengan Constantin Films – studio di balik franchise film Resident Evil - untuk mengembangkan serial Resident Evil. Kendati pengembangan proyek ini baru di tahap awal, ada sedikit detail cerita yang bisa dipetik. Rencananya Resident Evil versi Netflix akan menjadi serial drama yang menyoroti sisi gelap Umbrella Corporation, dan aturan dunia baru yang muncul akibat menyebarnya luasnya T-virus. Adapun serial ini juga memuat ciri khas Resident Evil, mulai dari elemen action hingga easter egg.

Kini kabarnya Netflix bersama Constantin sedang mencari showrunner untuk membidani serial zombie. Di saat bersamaan, Consantin juga mengembangkan film Resident Evil reboot, yang berpotensi ditulis dan disutradarai Johannes Roberts (47 Meters Down), dan konon film ini akan syuting 2019. Belum ada kejelasan apakah serial yang disiapkan Netflix berhubungan dengan film Resident Evil versi reboot.

FYI, Resident Evil sendiri merupakan franchise game Capcom yang menelurkan seri perdananya pada 1996. Sejak saat itu, game Resident Evil yang bergenre horror selalu sukses di pasaran dan memiliki deretan sekuel, yang beberapa diantaranya menitikberatkan elemen action. Popularitas Resident Evil pun akhirnya berujung pada adaptasi film pertamanya yang dirilis 2002. Mengikuti jejak gamenya, film yang digarap Paul W.S. Anderson ini juga menjadi awal franchise yang kemudian melahirkan lima sekuel, dimana yang terakhir meluncur pada 2016 lalu. Agar semakin greget dan tak terkesan mengulangi apa yang telah disajikan Anderson, serial maupun film reboot Resident Evil pun diharapkan lebih menekankan sisi horror dari sebuah wabah zombie.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem