Wednesday, June 13, 2018

Pemeran The Wasp Sinyalkan Cerita ‘Avengers 4’ Menyerupai ‘LOST’ Season 4

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pemeran The Wasp Sinyalkan Cerita ‘Avengers 4’ Menyerupai ‘LOST’ Season 4
link : Pemeran The Wasp Sinyalkan Cerita ‘Avengers 4’ Menyerupai ‘LOST’ Season 4

Baca juga


Evangeline Lilly, pemeran The Wasp di sekuel ‘Ant-Man’, mungkin baru saja memberi petunjuk krusial terkait misteri cerita ‘Avengers 4’.

Evangeline Lilly, pemeran The Wasp di sekuel Ant-Man, mungkin baru saja memberi petunjuk krusial terkait misteri cerita Avengers 4.

Saat berbincang dengan Comicbook.com, Lilly mengaku senang karakternya memiliki peran dalam keseluruhan cerita Infinity War dan Avengers 4. Setelahnya, Lilly mengungkap satu detail yang agaknya akan memberi gambaran jelas pada fans soal cerita yang diusung Avengers 4, dan apa yang terjadi setelah film penutup Phase 3 ini berakhir serta implikasinya terhadap Phase 4.

Diakui Lilly, jalan cerita Avengers 4 mengingatkannya pada LOST season 4. FYI, serial buatan J.J. Abrams tersebut mengisahkan sekelompok penumpang pesawat yang berjuang untuk bertahan hidup, setelah mereka terdampar di sebuah pulau terpencil. Menginjak season keempat, serial yang melejitkan nama Lilly ini melakukan perubahan besar, dengan membagi ceritanya dalam beberapa timeline, yaitu masa sekarang dan masa depan. Perubahan drastis LOST ini tak lepas dari cerita season keempat yang mulai menyentuh unsur time travel.

“Saat saya mendengar soal cerita yang mereka buat untuk Infinity War dan Avengers 4, saya merasakan sedikit déjà vu dengan franchise LOST. Di season keempat, segala sesuatunya akan berubah, dan Anda akan kehilangan fondasi solid yang selama ini Anda bangun. Nantinya Ant-Man and the Wasp akan punya andil untuk melakukan perubahan besar itu,”jelas Lilly.

Kendati Lilly tak menyebut secara spesifik bagian cerita Avengers 4 yang menyerupai LOST season keempat, rumor yang berhembus mengklaim Avengers 4 akan mengusung konsep time travel atau beberapa timeline, berdasarkan penampakan karakter yang gugur di Infinity War yang terlihat di lokasi syuting Avengers 4. Kemungkinan besar elemen time travel ini akan diperkenalkan di Ant-Man and the Wasp, sebelum dimanfaatkan secara penuh oleh Marvel di Avengers 4.

Adapun teknologi Hank Pym beserta eksplorasi Alam Kuantum di Ant-Man and the Wasp, diduga menjadi jembatan menuju konsep time travel yang nantinya bisa berujung pada perubahan besar yang disiapkan Avengers 4. Dan jika sudah menyangkut time travel, apapun bisa terjadi, salah satunya adalah karakter yang tewas bisa dihidupkan kembali, sebagaimana yang kita lihat di Deadpool 2.

Diklaim lebih mengejutkan daripada Infinity War, Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019, dan melanjutkan kisah epik perjuangan para superhero menaklukkan Thanos. Sedangkan Ant-Man and the Wasp akan dirilis 6 Juli 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Evangeline Lilly, pemeran The Wasp di sekuel ‘Ant-Man’, mungkin baru saja memberi petunjuk krusial terkait misteri cerita ‘Avengers 4’.

Evangeline Lilly, pemeran The Wasp di sekuel Ant-Man, mungkin baru saja memberi petunjuk krusial terkait misteri cerita Avengers 4.

Saat berbincang dengan Comicbook.com, Lilly mengaku senang karakternya memiliki peran dalam keseluruhan cerita Infinity War dan Avengers 4. Setelahnya, Lilly mengungkap satu detail yang agaknya akan memberi gambaran jelas pada fans soal cerita yang diusung Avengers 4, dan apa yang terjadi setelah film penutup Phase 3 ini berakhir serta implikasinya terhadap Phase 4.

Diakui Lilly, jalan cerita Avengers 4 mengingatkannya pada LOST season 4. FYI, serial buatan J.J. Abrams tersebut mengisahkan sekelompok penumpang pesawat yang berjuang untuk bertahan hidup, setelah mereka terdampar di sebuah pulau terpencil. Menginjak season keempat, serial yang melejitkan nama Lilly ini melakukan perubahan besar, dengan membagi ceritanya dalam beberapa timeline, yaitu masa sekarang dan masa depan. Perubahan drastis LOST ini tak lepas dari cerita season keempat yang mulai menyentuh unsur time travel.

“Saat saya mendengar soal cerita yang mereka buat untuk Infinity War dan Avengers 4, saya merasakan sedikit déjà vu dengan franchise LOST. Di season keempat, segala sesuatunya akan berubah, dan Anda akan kehilangan fondasi solid yang selama ini Anda bangun. Nantinya Ant-Man and the Wasp akan punya andil untuk melakukan perubahan besar itu,”jelas Lilly.

Kendati Lilly tak menyebut secara spesifik bagian cerita Avengers 4 yang menyerupai LOST season keempat, rumor yang berhembus mengklaim Avengers 4 akan mengusung konsep time travel atau beberapa timeline, berdasarkan penampakan karakter yang gugur di Infinity War yang terlihat di lokasi syuting Avengers 4. Kemungkinan besar elemen time travel ini akan diperkenalkan di Ant-Man and the Wasp, sebelum dimanfaatkan secara penuh oleh Marvel di Avengers 4.

Adapun teknologi Hank Pym beserta eksplorasi Alam Kuantum di Ant-Man and the Wasp, diduga menjadi jembatan menuju konsep time travel yang nantinya bisa berujung pada perubahan besar yang disiapkan Avengers 4. Dan jika sudah menyangkut time travel, apapun bisa terjadi, salah satunya adalah karakter yang tewas bisa dihidupkan kembali, sebagaimana yang kita lihat di Deadpool 2.

Diklaim lebih mengejutkan daripada Infinity War, Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019, dan melanjutkan kisah epik perjuangan para superhero menaklukkan Thanos. Sedangkan Ant-Man and the Wasp akan dirilis 6 Juli 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

‘Wonder Woman 2’ Umumkan Judul Resmi, Steve Trevor Dipastikan Kembali

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘Wonder Woman 2’ Umumkan Judul Resmi, Steve Trevor Dipastikan Kembali
link : ‘Wonder Woman 2’ Umumkan Judul Resmi, Steve Trevor Dipastikan Kembali

Baca juga


Dengan proses syuting yang telah berjalan sejak beberapa minggu lalu, sekuel ‘Wonder Woman’ akhirnya merilis detail berupa judul resmi film sekaligus satu karakter penting yang akan kembali.

Dengan proses syuting yang telah berjalan sejak beberapa minggu lalu, sekuel Wonder Woman akhirnya merilis detail berupa judul resmi film sekaligus satu karakter penting yang akan kembali. Melalui akun Twitter miliknya, sutradara Patty Jenkins mengumumkan sekuel ini berjudul Wonder Woman 1984. Dan menariknya, Jenkins juga mengkonfirmasi Chris Pine akan kembali sebagai pilot Steve Trevor, menyusul Gal Gadot yang masih memerankan Wonder Woman.

Terkait sub judul yang diusung sekuel, sebagian pihak menilai sub judul ini terinspirasi oleh novel klasik milik George Orwell yang bertajuk 1984, dimana novel ini menyoroti pemerintahan korup dan aksi spionase yang melanggar hak privasi masyarakat sipil. 1984 kemungkinan juga merujuk pada setting cerita sekuel, dan hal ini kian diperkuat oleh foto syuting Pine yang mengenakan pakaian era tahun 80-an.

Bicara soal karakter Pine, belum diketahui pasti bagaimana Trevor bisa muncul kembali, setelah ia mengorbankan dirinya di film pertama. Namun spekulasi yang beredar menyebut, ada beberapa hal yang memungkinkan Trevor kembali, diantaranya sihir, proses cloning hingga time travel. Di film sebelumnya, Trevor sendiri memegang peran vital dalam perjalanan Wonder Woman. Selain menjadi love interest sang superhero, Trevor juga ikut membantu Wonder Woman di medan perang, dan yang paling penting, ia membuka mata Diana bahwa dunia manusia penuh dengan ambiguitas moral dan tidak sesederhana yang dibayangkan Diana.

Menurut kabar terbaru, Pine dan Gadot telah menjalani proses syuting di mall, dan ini menimbulkan dugaan bahwa di mall inilah villain Cheetah yang diperankan Kristen Wiig akan diperkenalkan. Apalagi di seri komik Wonder Woman Rebirth ada bagian yang menceritakan Diana dan Cheetah berada di mall, lokasi sama yang ditunjukkan foto Pine yang dirilis Jenkins.

Meski sejauh ini belum ada sinopsis resmi, judul Wonder Woman 1984 mengindikasikan filmnya akan memiliki unsur politik. Rencananya sekuel ini akan dirilis 1 November 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Dengan proses syuting yang telah berjalan sejak beberapa minggu lalu, sekuel ‘Wonder Woman’ akhirnya merilis detail berupa judul resmi film sekaligus satu karakter penting yang akan kembali.

Dengan proses syuting yang telah berjalan sejak beberapa minggu lalu, sekuel Wonder Woman akhirnya merilis detail berupa judul resmi film sekaligus satu karakter penting yang akan kembali. Melalui akun Twitter miliknya, sutradara Patty Jenkins mengumumkan sekuel ini berjudul Wonder Woman 1984. Dan menariknya, Jenkins juga mengkonfirmasi Chris Pine akan kembali sebagai pilot Steve Trevor, menyusul Gal Gadot yang masih memerankan Wonder Woman.

Terkait sub judul yang diusung sekuel, sebagian pihak menilai sub judul ini terinspirasi oleh novel klasik milik George Orwell yang bertajuk 1984, dimana novel ini menyoroti pemerintahan korup dan aksi spionase yang melanggar hak privasi masyarakat sipil. 1984 kemungkinan juga merujuk pada setting cerita sekuel, dan hal ini kian diperkuat oleh foto syuting Pine yang mengenakan pakaian era tahun 80-an.

Bicara soal karakter Pine, belum diketahui pasti bagaimana Trevor bisa muncul kembali, setelah ia mengorbankan dirinya di film pertama. Namun spekulasi yang beredar menyebut, ada beberapa hal yang memungkinkan Trevor kembali, diantaranya sihir, proses cloning hingga time travel. Di film sebelumnya, Trevor sendiri memegang peran vital dalam perjalanan Wonder Woman. Selain menjadi love interest sang superhero, Trevor juga ikut membantu Wonder Woman di medan perang, dan yang paling penting, ia membuka mata Diana bahwa dunia manusia penuh dengan ambiguitas moral dan tidak sesederhana yang dibayangkan Diana.

Menurut kabar terbaru, Pine dan Gadot telah menjalani proses syuting di mall, dan ini menimbulkan dugaan bahwa di mall inilah villain Cheetah yang diperankan Kristen Wiig akan diperkenalkan. Apalagi di seri komik Wonder Woman Rebirth ada bagian yang menceritakan Diana dan Cheetah berada di mall, lokasi sama yang ditunjukkan foto Pine yang dirilis Jenkins.

Meski sejauh ini belum ada sinopsis resmi, judul Wonder Woman 1984 mengindikasikan filmnya akan memiliki unsur politik. Rencananya sekuel ini akan dirilis 1 November 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Review Film: 'Unsane' (2018)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Horor, Artikel Review, Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Unsane' (2018)
link : Review Film: 'Unsane' (2018)

Baca juga


Jika ini adalah eksperimen dari sutradara yang memang dikenal suka bereksperimen dengan visual, maka ia sukses.

“I'm not crazy!”
— Sawyer Valentini
Rating UP:
Pak Steven Soderbergh, kalau boleh tahu Apple bayar berapa untuk ini? Kalau bukan di-endorse, saya hampir-hampir tak percaya. Soalnya film ini terlihat mulus seperti film sungguhan. Setelah ini, pasti banyak yang percaya bahwa mudah untuk membuat film "sungguhan" dengan menggunakan iPhone 7. Apalagi yang punya versi terbaru, iPhone 23.


Yang jelas, selama menonton Unsane saya lupa kalau film ini disorot pakai iPhone. Yaa, tentu dengan dilengkapi beberapa alat penunjang, sebab film ini jelas terlihat berkali lipat lebih bagus dari video InstaStory kita yang paling oke. Barangkali gemas setelah menyaksikan Tangerine-nya Sean Baker, Soderbergh pun ikut-ikutan membuktikan bahwa kita tak butuh kamera yang mutakhir untuk membuat film. Cukup pemain serta kru yang kompeten, dan pastinya sentuhan sutradara yang piawai. Dalam hal ini, keterampilan Soderbergh bahkan mampu menanggulangi materinya yang absurd.

Mudah untuk menge-judge film ini atas gimiknya, tapi Soderbergh menggunakan gimik yang tepat untuk film yang tepat. Sebagai informasi, plotnya tentang seseorang yang parno gara-gara dikuntit oleh stalker maniak. Karena disorot dengan iPhone, film ini punya rasio aspek yang agak ganjil; nyaris persegi seperti film-film lawas. Ini memberikan nuansa klaustrofobik. Pinggiran gambar sedikit mengalami distorsi sehingga terlihat agak cembung; cocok sekali menegaskan surealitas dan rasa paranoid yang dialami oleh tokoh utama kita. Semakin nendang karena sorotan dengan iPhone membuat filmnya tampak raw, tak seperti film "sungguhan" yang bling-bling, sehingga adegan-adegannya terkesan spontan.

Dan spontan adalah kata yang paling mewakili film ini. Lihat saja apa yang dialami oleh karakter utama kita, Sawyer Valentini (Claire Foy). Ia punya pekerjaan yang mapan sebagai analis finansial. Ia cerdas dan tampaknya selalu tahu dengan apa yang sedang dan akan dilakukan. Namun, saat datang waktunya nge-date, Sawyer rubuh. Rupanya ia masih trauma dengan pengalaman di-stalking oleh seseorang beberapa tahun lalu. Sawyer tahu bahwa ia butuh bantuan profesional. Dan itulah yang ia lakukan. Eh ladalah, ujung-ujungnya Sawyer malah dikira punya gangguan jiwa.

Cuma mau main-main kok malah jatuh hati, eh jadi curhat. Maksudnya, cuma mau konsul kok malah dimasukin ke rumah sakit jiwa.

Yaa jelas Sawyer protes. Namun usahanya untuk bebas justru membuat situasi semakin buruk. Sawyer ditengarai mengancam keselamatan perawat dan pasien. Penahanan yang awalnya cuma 24 jam diperpanjang menjadi 7 hari. Namun yang lebih parah, Sawyer kemudian mendapati bahwa salah satu perawat ternyata adalah stalker-nya dulu. Kontradiktifnya, perawat ini (Joshua Leonard) dinilai oleh rekan-rekannya sebagai pekerja yang tekun. Sawyer sekarang punya dua masalah: (1) tak bisa kemana-mana dari rumah sakit jiwa, dan (2) terjebak bersama stalker-nya.

Apakah yang dilihat Saywer ini benar begitu atau jangan-jangan stalker tersebut cuma delusinya saja? Film bermain tarik-ulur dengan premis ini, dan Claire Foy tampil brilian lewat karakternya. Ia sukses membawakan karakter yang cerdas tapi juga histeris dan mungkin punya tendensi delusional. Kita tak pernah yakin apakah yang dilihatnya itu benar atau tidak, tapi kita percaya dengan setiap tindakannya. Ada waktu dimana karakter seharusnya berbuat benar, tapi tak dilakukan supaya filmnya tidak langsung beres. Namun dalam Unsane, karakter Claire Foy selalu melakukan tindakan yang benar: ia mencoba menghubungi polisi atau meminta bantuan kepada ibunya.

Faktanya, setidaknya sampai paruh terakhir, Unsane berjalan dengan padat dan efektif. Skrip Jonathan Bernstein & James Greer punya beberapa skenario yang cukup mengejutkan. Nah, rupanya mereka tak ingin kita berlarut-larut tenggelam dalam ambiguitas, sebab film punya resolusi pasti mengenai keadaan mental Sawyer. Saya sebetulnya tak begitu masalah dengan hal ini. Namun saat film memilih berpijak pada realita, kita sewajarnya menaikkan sedikit level suspension of disbelief. Sedangkan Unsane ditutup dengan beberapa hal-hal absurd dan lubang plot yang kentara jika ditinjau dalam konteks realita.

Jadi, plot barangkali cuma merupakan mekanika bagi Soderbergh untuk memamerkan keterampilan filmmaking-nya, mencoba memanfaatkan fleksibilitas smartphone untuk memberikan efek yang spesifik. Bujet film ini kabarnya cuma $1,2 juta saja, sama dengan film pertamanya yang eksperimental, Sex, Lies, and Videotapes yang memenangkan Palme d'Or Cannes hampir tiga dekade yang lalu. Jika ini adalah eksperimen dari sutradara yang memang dikenal suka bereksperimen dengan visual, maka ia sukses. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Unsane

98 menit
Dewasa
Steven Soderbergh
Jonathan Bernstein, James Greer
Joseph Malloch
Steven Soderbergh (sebagai Peter Andrews
Thomas Newman (sebagai David Wilder Savage)

Jika ini adalah eksperimen dari sutradara yang memang dikenal suka bereksperimen dengan visual, maka ia sukses.

“I'm not crazy!”
— Sawyer Valentini
Rating UP:
Pak Steven Soderbergh, kalau boleh tahu Apple bayar berapa untuk ini? Kalau bukan di-endorse, saya hampir-hampir tak percaya. Soalnya film ini terlihat mulus seperti film sungguhan. Setelah ini, pasti banyak yang percaya bahwa mudah untuk membuat film "sungguhan" dengan menggunakan iPhone 7. Apalagi yang punya versi terbaru, iPhone 23.


Yang jelas, selama menonton Unsane saya lupa kalau film ini disorot pakai iPhone. Yaa, tentu dengan dilengkapi beberapa alat penunjang, sebab film ini jelas terlihat berkali lipat lebih bagus dari video InstaStory kita yang paling oke. Barangkali gemas setelah menyaksikan Tangerine-nya Sean Baker, Soderbergh pun ikut-ikutan membuktikan bahwa kita tak butuh kamera yang mutakhir untuk membuat film. Cukup pemain serta kru yang kompeten, dan pastinya sentuhan sutradara yang piawai. Dalam hal ini, keterampilan Soderbergh bahkan mampu menanggulangi materinya yang absurd.

Mudah untuk menge-judge film ini atas gimiknya, tapi Soderbergh menggunakan gimik yang tepat untuk film yang tepat. Sebagai informasi, plotnya tentang seseorang yang parno gara-gara dikuntit oleh stalker maniak. Karena disorot dengan iPhone, film ini punya rasio aspek yang agak ganjil; nyaris persegi seperti film-film lawas. Ini memberikan nuansa klaustrofobik. Pinggiran gambar sedikit mengalami distorsi sehingga terlihat agak cembung; cocok sekali menegaskan surealitas dan rasa paranoid yang dialami oleh tokoh utama kita. Semakin nendang karena sorotan dengan iPhone membuat filmnya tampak raw, tak seperti film "sungguhan" yang bling-bling, sehingga adegan-adegannya terkesan spontan.

Dan spontan adalah kata yang paling mewakili film ini. Lihat saja apa yang dialami oleh karakter utama kita, Sawyer Valentini (Claire Foy). Ia punya pekerjaan yang mapan sebagai analis finansial. Ia cerdas dan tampaknya selalu tahu dengan apa yang sedang dan akan dilakukan. Namun, saat datang waktunya nge-date, Sawyer rubuh. Rupanya ia masih trauma dengan pengalaman di-stalking oleh seseorang beberapa tahun lalu. Sawyer tahu bahwa ia butuh bantuan profesional. Dan itulah yang ia lakukan. Eh ladalah, ujung-ujungnya Sawyer malah dikira punya gangguan jiwa.

Cuma mau main-main kok malah jatuh hati, eh jadi curhat. Maksudnya, cuma mau konsul kok malah dimasukin ke rumah sakit jiwa.

Yaa jelas Sawyer protes. Namun usahanya untuk bebas justru membuat situasi semakin buruk. Sawyer ditengarai mengancam keselamatan perawat dan pasien. Penahanan yang awalnya cuma 24 jam diperpanjang menjadi 7 hari. Namun yang lebih parah, Sawyer kemudian mendapati bahwa salah satu perawat ternyata adalah stalker-nya dulu. Kontradiktifnya, perawat ini (Joshua Leonard) dinilai oleh rekan-rekannya sebagai pekerja yang tekun. Sawyer sekarang punya dua masalah: (1) tak bisa kemana-mana dari rumah sakit jiwa, dan (2) terjebak bersama stalker-nya.

Apakah yang dilihat Saywer ini benar begitu atau jangan-jangan stalker tersebut cuma delusinya saja? Film bermain tarik-ulur dengan premis ini, dan Claire Foy tampil brilian lewat karakternya. Ia sukses membawakan karakter yang cerdas tapi juga histeris dan mungkin punya tendensi delusional. Kita tak pernah yakin apakah yang dilihatnya itu benar atau tidak, tapi kita percaya dengan setiap tindakannya. Ada waktu dimana karakter seharusnya berbuat benar, tapi tak dilakukan supaya filmnya tidak langsung beres. Namun dalam Unsane, karakter Claire Foy selalu melakukan tindakan yang benar: ia mencoba menghubungi polisi atau meminta bantuan kepada ibunya.

Faktanya, setidaknya sampai paruh terakhir, Unsane berjalan dengan padat dan efektif. Skrip Jonathan Bernstein & James Greer punya beberapa skenario yang cukup mengejutkan. Nah, rupanya mereka tak ingin kita berlarut-larut tenggelam dalam ambiguitas, sebab film punya resolusi pasti mengenai keadaan mental Sawyer. Saya sebetulnya tak begitu masalah dengan hal ini. Namun saat film memilih berpijak pada realita, kita sewajarnya menaikkan sedikit level suspension of disbelief. Sedangkan Unsane ditutup dengan beberapa hal-hal absurd dan lubang plot yang kentara jika ditinjau dalam konteks realita.

Jadi, plot barangkali cuma merupakan mekanika bagi Soderbergh untuk memamerkan keterampilan filmmaking-nya, mencoba memanfaatkan fleksibilitas smartphone untuk memberikan efek yang spesifik. Bujet film ini kabarnya cuma $1,2 juta saja, sama dengan film pertamanya yang eksperimental, Sex, Lies, and Videotapes yang memenangkan Palme d'Or Cannes hampir tiga dekade yang lalu. Jika ini adalah eksperimen dari sutradara yang memang dikenal suka bereksperimen dengan visual, maka ia sukses. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Unsane

98 menit
Dewasa
Steven Soderbergh
Jonathan Bernstein, James Greer
Joseph Malloch
Steven Soderbergh (sebagai Peter Andrews
Thomas Newman (sebagai David Wilder Savage)

Tuesday, June 12, 2018

Box Office: 'Ocean's 8' Sukses Rogoh Kocek Penonton

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Ocean's 8' Sukses Rogoh Kocek Penonton
link : Box Office: 'Ocean's 8' Sukses Rogoh Kocek Penonton

Baca juga


'Ocean's 8' dan 'Hereditary' tampil cemerlang di Amerika, sementara 'Jurassic World: Fallen Kingdom' mengaum lumayan kencang di pasar internasional. Berikut rekap box office minggu ini.

Setelah sukses mencuri berlian termahal di dunia, tim Ocean's 8 lanjut membobol kocek penonton. Buktinya, film yang dibintangi oleh Sandra Bullock, Cate Blanchett, dkk ini berhasil memperoleh debut yang sangat solid, yaitu $41,6 juta. Dibuat dengan bujet $70 juta, debut ini terbilang sangat bagus, apalagi jika dibandingkan dengan semua film dari trilogi Ocean's-nya Steven Soderbergh. Sori Danny Ocean, debut Debbie lebih besar dibanding semua film-filmmu. CinemaScore yang diberikan penonton juga lumayan, yakni "B+".

Di luar Amerika, Ocean's 8 baru tayang di 16 negara dengan perolehan $12,2 juta. Penyumbang terbesar adalah Australia ($4,7 juta), Meksiko ($2,6 juta), dan Brazil ($1,7 juta). Jika ditotal, berarti debut globalnya adalah $53,8 juta.

Ocean's 8 boleh saja jadi jawara, namun prediket film paling sensasional minggu ini menjadi milik film horor dari studio A24, Hereditary. Meski cuma masuk di posisi empat, tapi debutnya yang $13,6 juta dinilai menghancurkan prediksi industri. Debut ini merupakan debut tertinggi bagi A24 sejauh ini, menggeser The Witch yang mendapat $8,8 juta dua tahun lalu. Kritikus rata-rata memujinya sebagai film terbaik tahun ini, tapi menariknya, penonton malah jijik. Saya tak melebih-lebihkan; CinemaScore yang didapatnya cuma "D+", lebih buruk dari "C-"-nya The Witch.

Walau harus turun ke posisi kedua, untungnya penurunan Solo: A Star Wars Story tak seadrastis minggu lalu. Kendati demikian, penurunannya (46,4%) masih merupakan yang paling tinggi di antara semua film di 5 besar. Perolehan $15,7 juta minggu ini mengangkat total pendapatannya domestiknya ke angka $176,7 juta. Yap, masih panjang jalannya untuk menanggalkan prediket film Star Wars terburuk, sebab target yang harus dilewati adalah $209,4 juta-nya The Empire Strikes Back.

Di luar Amerika, Solo juga masih merayap perlahan. Tambahan $11,3 juta dari 54 negara baru mengantarkannya ke $312,2 juta. Mencapai angka $500 sepertinya mustahil.

Deadpool 2 mendapat tambahan $14,2 juta, sehingga total pendapatan domestiknya menjadi $279,1 juta. Sementara itu, tambahan $18,5 juta dari 79 negara menggenapkan total pendapatan globalnya menjadi $655,1 juta.

Dalam sebuah kebetulan, total pendapatan Avengers: Infinity War rupanya juga segitu. Bedanya, $655,1 juta Infinity War baru berasal dari Amerika saja (berkat tambahan $7,2 juta minggu ini). Secara global, ia semakin mendekati angka $2 miliar, sebab tambahan $10,9 juta minggu ini dari 51 negara mendongkrak pendapatannya hingga $1,998 miliar.

Yang bernasib paling buruk minggu ini adalah Hotel Artemis. Film kriminal yang dibintangi Jodie Foster ini tak mampu masuk lima besar karena debutnya cuma $3,2 juta. Selain itu, penonton juga cuma memberikannya CinemaScore "C-".

Tayang dua minggu lebih awal dari Amerika, Jurassic World: Fallen Kingdom telah meraup $151,1 juta dari 48 negara. Angka terbesar berasal dari Korea ($27,2 juta), UK ($19,9 juta), dan Prancis ($10 juta). Namun rekor tersebut akan dipecahkan oleh Cina yang diprediksi mengumpulkan $100 juta lebih minggu depan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 8 Juni - 10 Juni 2018

1.

Ocean's 8
Minggu ini $41,607,378
Total $41,607,378

2.

Solo: A Star Wars Story
Minggu ini $15,748,575
Total $176,700,049

3.

Deadpool 2
Minggu ini $14,148,517
Total $279,164,058

4.

Hereditary
Minggu ini $13,575,172
Total $13,575,172

5.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $7,238,699
Total $655,136,398
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Masih Terbang So Low ■UP

'Ocean's 8' dan 'Hereditary' tampil cemerlang di Amerika, sementara 'Jurassic World: Fallen Kingdom' mengaum lumayan kencang di pasar internasional. Berikut rekap box office minggu ini.

Setelah sukses mencuri berlian termahal di dunia, tim Ocean's 8 lanjut membobol kocek penonton. Buktinya, film yang dibintangi oleh Sandra Bullock, Cate Blanchett, dkk ini berhasil memperoleh debut yang sangat solid, yaitu $41,6 juta. Dibuat dengan bujet $70 juta, debut ini terbilang sangat bagus, apalagi jika dibandingkan dengan semua film dari trilogi Ocean's-nya Steven Soderbergh. Sori Danny Ocean, debut Debbie lebih besar dibanding semua film-filmmu. CinemaScore yang diberikan penonton juga lumayan, yakni "B+".

Di luar Amerika, Ocean's 8 baru tayang di 16 negara dengan perolehan $12,2 juta. Penyumbang terbesar adalah Australia ($4,7 juta), Meksiko ($2,6 juta), dan Brazil ($1,7 juta). Jika ditotal, berarti debut globalnya adalah $53,8 juta.

Ocean's 8 boleh saja jadi jawara, namun prediket film paling sensasional minggu ini menjadi milik film horor dari studio A24, Hereditary. Meski cuma masuk di posisi empat, tapi debutnya yang $13,6 juta dinilai menghancurkan prediksi industri. Debut ini merupakan debut tertinggi bagi A24 sejauh ini, menggeser The Witch yang mendapat $8,8 juta dua tahun lalu. Kritikus rata-rata memujinya sebagai film terbaik tahun ini, tapi menariknya, penonton malah jijik. Saya tak melebih-lebihkan; CinemaScore yang didapatnya cuma "D+", lebih buruk dari "C-"-nya The Witch.

Walau harus turun ke posisi kedua, untungnya penurunan Solo: A Star Wars Story tak seadrastis minggu lalu. Kendati demikian, penurunannya (46,4%) masih merupakan yang paling tinggi di antara semua film di 5 besar. Perolehan $15,7 juta minggu ini mengangkat total pendapatannya domestiknya ke angka $176,7 juta. Yap, masih panjang jalannya untuk menanggalkan prediket film Star Wars terburuk, sebab target yang harus dilewati adalah $209,4 juta-nya The Empire Strikes Back.

Di luar Amerika, Solo juga masih merayap perlahan. Tambahan $11,3 juta dari 54 negara baru mengantarkannya ke $312,2 juta. Mencapai angka $500 sepertinya mustahil.

Deadpool 2 mendapat tambahan $14,2 juta, sehingga total pendapatan domestiknya menjadi $279,1 juta. Sementara itu, tambahan $18,5 juta dari 79 negara menggenapkan total pendapatan globalnya menjadi $655,1 juta.

Dalam sebuah kebetulan, total pendapatan Avengers: Infinity War rupanya juga segitu. Bedanya, $655,1 juta Infinity War baru berasal dari Amerika saja (berkat tambahan $7,2 juta minggu ini). Secara global, ia semakin mendekati angka $2 miliar, sebab tambahan $10,9 juta minggu ini dari 51 negara mendongkrak pendapatannya hingga $1,998 miliar.

Yang bernasib paling buruk minggu ini adalah Hotel Artemis. Film kriminal yang dibintangi Jodie Foster ini tak mampu masuk lima besar karena debutnya cuma $3,2 juta. Selain itu, penonton juga cuma memberikannya CinemaScore "C-".

Tayang dua minggu lebih awal dari Amerika, Jurassic World: Fallen Kingdom telah meraup $151,1 juta dari 48 negara. Angka terbesar berasal dari Korea ($27,2 juta), UK ($19,9 juta), dan Prancis ($10 juta). Namun rekor tersebut akan dipecahkan oleh Cina yang diprediksi mengumpulkan $100 juta lebih minggu depan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 8 Juni - 10 Juni 2018

1.

Ocean's 8
Minggu ini $41,607,378
Total $41,607,378

2.

Solo: A Star Wars Story
Minggu ini $15,748,575
Total $176,700,049

3.

Deadpool 2
Minggu ini $14,148,517
Total $279,164,058

4.

Hereditary
Minggu ini $13,575,172
Total $13,575,172

5.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $7,238,699
Total $655,136,398
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Masih Terbang So Low ■UP

Monday, June 11, 2018

Gal Gadot akan Bintangi Film Action Dwayne Johnson 'Red Notice'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Gal Gadot akan Bintangi Film Action Dwayne Johnson 'Red Notice'
link : Gal Gadot akan Bintangi Film Action Dwayne Johnson 'Red Notice'

Baca juga


Usai pertama bertemu di franchise ‘Fast and Furious’, Gal Gadot siap bereuni dengan Dwayne Johnson di ‘Red Notice’.

Usai pertama bertemu di franchise Fast and Furious, Gal Gadot siap bereuni dengan Dwayne Johnson di Red Notice. Diproduksi Universal bersama Legendary, film action komedi ini mengisahkan agen Interpol yang berkeliling dunia untuk memburu art thief terhebat sepanjang sejarah. Johnson dikonfirmasi siap beraksi sebagai sang agen, sedangkan si art thief belum diketahui pemerannya. Mungkin akan lebih menarik jika karakter villain tersebut diperankan aktris Wonder Woman. Sayangnya, belum ada detail lebih lanjut dari Variety terkait peran Gadot di Red Notice.

Film ini sendiri menandai reuni Johnson dengan sutradara Rawson Marshall Thurber, usai sebelumnya mereka berkolaborasi di Central Intelligence dan Skyscraper. Red Notice kabarnya akan menelan budget sebesar $125 juta, dan studio akan mencari bintang ternama untuk didapuk sebagai pemeran art thief buruan karakter Johnson. Dengan naskah yang juga ditulis Rawson, Red Notice ditargetkan akan syuting awal 2019 mendatang.

Selama terlibat di franchise Fast and Furious, Gadot dan Johnson tercatat telah bertemu tiga kali mulai dari seri kelima hingga seri ketujuh. Gadot sendiri baru saja menikmati hasil jerih payahnya untuk menghidupkan Wonder Woman, setelah film solo perdana superhero perempuan DC ini sukses besar secara kritikal dan finansial pada 2017. Kini Gadot tengah menjalani syuting Wonder Woman 2 yang dijadwalkan tayang November 2019.

Di lain pihak, Johnson yang karirnya makin moncer setelah mengantarkan Jumanji menjadi kuda hitam di box office, saat ini sedang bersiap menjalani syuting film spin-off Fast and Furious yang siap meluncur Agustus 2019. Aktor dengan segudang proyek film action ini juga akan bermain sebagai karakter DC lewat film solo Black Adam, yang belum menentukan tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Usai pertama bertemu di franchise ‘Fast and Furious’, Gal Gadot siap bereuni dengan Dwayne Johnson di ‘Red Notice’.

Usai pertama bertemu di franchise Fast and Furious, Gal Gadot siap bereuni dengan Dwayne Johnson di Red Notice. Diproduksi Universal bersama Legendary, film action komedi ini mengisahkan agen Interpol yang berkeliling dunia untuk memburu art thief terhebat sepanjang sejarah. Johnson dikonfirmasi siap beraksi sebagai sang agen, sedangkan si art thief belum diketahui pemerannya. Mungkin akan lebih menarik jika karakter villain tersebut diperankan aktris Wonder Woman. Sayangnya, belum ada detail lebih lanjut dari Variety terkait peran Gadot di Red Notice.

Film ini sendiri menandai reuni Johnson dengan sutradara Rawson Marshall Thurber, usai sebelumnya mereka berkolaborasi di Central Intelligence dan Skyscraper. Red Notice kabarnya akan menelan budget sebesar $125 juta, dan studio akan mencari bintang ternama untuk didapuk sebagai pemeran art thief buruan karakter Johnson. Dengan naskah yang juga ditulis Rawson, Red Notice ditargetkan akan syuting awal 2019 mendatang.

Selama terlibat di franchise Fast and Furious, Gadot dan Johnson tercatat telah bertemu tiga kali mulai dari seri kelima hingga seri ketujuh. Gadot sendiri baru saja menikmati hasil jerih payahnya untuk menghidupkan Wonder Woman, setelah film solo perdana superhero perempuan DC ini sukses besar secara kritikal dan finansial pada 2017. Kini Gadot tengah menjalani syuting Wonder Woman 2 yang dijadwalkan tayang November 2019.

Di lain pihak, Johnson yang karirnya makin moncer setelah mengantarkan Jumanji menjadi kuda hitam di box office, saat ini sedang bersiap menjalani syuting film spin-off Fast and Furious yang siap meluncur Agustus 2019. Aktor dengan segudang proyek film action ini juga akan bermain sebagai karakter DC lewat film solo Black Adam, yang belum menentukan tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Arsitek MCU Tunggu Izin Studio Untuk Masukkan Fantastic Four & X-Men

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Arsitek MCU Tunggu Izin Studio Untuk Masukkan Fantastic Four & X-Men
link : Arsitek MCU Tunggu Izin Studio Untuk Masukkan Fantastic Four & X-Men

Baca juga


Kevin Feige sang arsitek MCU angkat bicara soal potensi bergabungnya Fantastic Four dan X-Men.

Akuisisi yang dilakukan Disney terhadap 20th Century Fox kontan membuat fans film superhero girang. Bagaimana tidak, setelah sekian lama menunggu, akhirnya Fantastic Four dan X-Men – dua franchise milik Fox – punya peluang besar untuk bergabung dengan Marvel Cinematic Universe, dan bertemu dengan The Avengers. Kini Kevin Feige sang arsitek MCU angkat bicara soal potensi bergabungnya kedua tim superhero, ketika ia menghadiri sebuah event.

Satu suara dengan para fans, Feige akan senang jika bisa memasukkan Fantastic Four dan X-Men ke MCU. Namun untuk melakukan langkah besar tersebut, Feige butuh izin dari studio, yang dalam hal ini adalah Disney, pemiik Marvel Studios. Karena itulah, Feige mengatakan,”saat ini saya sedang menunggu panggilan telepon untuk jawaban iya atau tidak (memasukkan Fantastic Four dan X-Men ke MCU.”

Untuk diketahui, proses akuisisi Disney terhadap Fox hingga kini masih berjalan, dan baru akan selesai pada musim panas 2019. Namun di tengah upaya Disney untuk membeli properti film dan TV milik Fox ini, muncul kejutan yang berpotensi mengkandaskan impian fans melihat Fantastic Four dan X-Men satu universe dengan The Avengers. Pasalnya, laporan terbaru menyebut, Comcast – perusahaan pemilik Universal Pictures – mengajukan penawaran yang dinilai lebih baik dibanding Disney untuk mengakuisisi Fox. Alhasil, selama proses akuisisi yang dijalani Disney belum rampung, kans Fantastic Four dan X-Men masuk MCU bisa dibilang masih menggantung.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Kevin Feige sang arsitek MCU angkat bicara soal potensi bergabungnya Fantastic Four dan X-Men.

Akuisisi yang dilakukan Disney terhadap 20th Century Fox kontan membuat fans film superhero girang. Bagaimana tidak, setelah sekian lama menunggu, akhirnya Fantastic Four dan X-Men – dua franchise milik Fox – punya peluang besar untuk bergabung dengan Marvel Cinematic Universe, dan bertemu dengan The Avengers. Kini Kevin Feige sang arsitek MCU angkat bicara soal potensi bergabungnya kedua tim superhero, ketika ia menghadiri sebuah event.

Satu suara dengan para fans, Feige akan senang jika bisa memasukkan Fantastic Four dan X-Men ke MCU. Namun untuk melakukan langkah besar tersebut, Feige butuh izin dari studio, yang dalam hal ini adalah Disney, pemiik Marvel Studios. Karena itulah, Feige mengatakan,”saat ini saya sedang menunggu panggilan telepon untuk jawaban iya atau tidak (memasukkan Fantastic Four dan X-Men ke MCU.”

Untuk diketahui, proses akuisisi Disney terhadap Fox hingga kini masih berjalan, dan baru akan selesai pada musim panas 2019. Namun di tengah upaya Disney untuk membeli properti film dan TV milik Fox ini, muncul kejutan yang berpotensi mengkandaskan impian fans melihat Fantastic Four dan X-Men satu universe dengan The Avengers. Pasalnya, laporan terbaru menyebut, Comcast – perusahaan pemilik Universal Pictures – mengajukan penawaran yang dinilai lebih baik dibanding Disney untuk mengakuisisi Fox. Alhasil, selama proses akuisisi yang dijalani Disney belum rampung, kans Fantastic Four dan X-Men masuk MCU bisa dibilang masih menggantung.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Friday, June 8, 2018

Matthew Vaughn Rencanakan Reboot ‘Kick-Ass’ & Spin-Off ‘Kingsman’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Matthew Vaughn Rencanakan Reboot ‘Kick-Ass’ & Spin-Off ‘Kingsman’
link : Matthew Vaughn Rencanakan Reboot ‘Kick-Ass’ & Spin-Off ‘Kingsman’

Baca juga


Sineas Matthew Vaughn tampaknya punya ambisi besar untuk mengekspansi ‘Kick-Ass’ dan ‘Kingsman’, seiring ia berencana membuat sekuel, spin-off, reboot hingga serial televisi untuk dua franchise yang diadaptasi dari komik Mark Millar.

Sineas Matthew Vaughn tampaknya punya ambisi besar untuk mengekspansi Kick-Ass dan Kingsman, seiring ia berencana membuat sekuel, spin-off, reboot hingga serial televisi untuk dua franchise yang diadaptasi dari komik Mark Millar.

Berbincang dengan Empire, Vaughn mengakui saat ini ia tengah mengembangkan reboot Kick-Ass dengan karakter utama Patience Lee, seorang single mother keturunan Afrika-Amerika yang beraksi menjadi vigilante. FYI, film pertama Kick-Ass (2010) yang disutradarai Vaughn dinilai menghembuskan angin segar terhadap genre superhero, berkat pendekatan filmnya yang enerjik tapi juga brutal. Sayangnya, Kick-Ass 2 yang digarap Jeff Wadlow menuai respon tak sehangat karya Vaughn.

Lebih dari itu, Vaughn juga mengakui pihaknya sedang mendiskusikan film solo Mindy Macready alias Hit-Girl, karakter pendukung di Kick-Ass yang mencuri perhatian. Terkait potensi cerita, spin-off Hit-Girl bisa berfokus pada masa kecil Mindy dan pertumbuhannya bersama Big Daddy, atau saat vigilante berkostum ungu ini telah beranjak dewasa. Vaughn sendiri belum mengkonfirmasi apakah spin-off ini kembali dibintangi Chloe Moretz dan Nicholas Cage, yang sebelumnya memerankan Hit-Girl dan Big Daddy di dua film Kick-Ass terdahulu.

Setelah Kick-Ass, Vaughn kemudian membahas rencana besarnya untuk franchise Kingsman, yang sejauh ini telah menelurkan dua film dengan akumulasi pendapatan tak kurang dari $800 juta. Vaughn menyatakan akan membuat Kingsman 3 yang akan menuntaskan kisah hubungan Harry Hart dan Eggsy. Tak hanya itu, Vaughn ingin menghadirkan spin-off berjudul Kingsman: The Great Game yang rencananya akan ia garap secara marathon dengan Kingsman 3. Adapun spin-off ini akan menyoroti sepak terjang organisasi mata-mata Kingsman di awal tahun 1900-an. Dan lebih jauh lagi, Vaughn juga membeberkan rencananya untuk membuat serial Kingsman berdurasi total delapan jam. Serta membuat film agen rahasia Amerika Statesman, usai mereka diperkenalkan di Kingsman: The Golden Circle.

Sebelumnya, Vaughn pernah bercerita bahwa ia sempat berunding dengan pihak Warner Bros. terkait potensi menyutradarai film DC, yang disinyalir adalah Man of Steel 2. Sayangnya, Vaughn belum memberi keterangan lebih lanjut soal hasil diskusi film DC ini, dan ia juga belum memastikan film apa yang akan digarapnya setelah merilis Kingsman: The Golden Circle pada 2017 lalu.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sineas Matthew Vaughn tampaknya punya ambisi besar untuk mengekspansi ‘Kick-Ass’ dan ‘Kingsman’, seiring ia berencana membuat sekuel, spin-off, reboot hingga serial televisi untuk dua franchise yang diadaptasi dari komik Mark Millar.

Sineas Matthew Vaughn tampaknya punya ambisi besar untuk mengekspansi Kick-Ass dan Kingsman, seiring ia berencana membuat sekuel, spin-off, reboot hingga serial televisi untuk dua franchise yang diadaptasi dari komik Mark Millar.

Berbincang dengan Empire, Vaughn mengakui saat ini ia tengah mengembangkan reboot Kick-Ass dengan karakter utama Patience Lee, seorang single mother keturunan Afrika-Amerika yang beraksi menjadi vigilante. FYI, film pertama Kick-Ass (2010) yang disutradarai Vaughn dinilai menghembuskan angin segar terhadap genre superhero, berkat pendekatan filmnya yang enerjik tapi juga brutal. Sayangnya, Kick-Ass 2 yang digarap Jeff Wadlow menuai respon tak sehangat karya Vaughn.

Lebih dari itu, Vaughn juga mengakui pihaknya sedang mendiskusikan film solo Mindy Macready alias Hit-Girl, karakter pendukung di Kick-Ass yang mencuri perhatian. Terkait potensi cerita, spin-off Hit-Girl bisa berfokus pada masa kecil Mindy dan pertumbuhannya bersama Big Daddy, atau saat vigilante berkostum ungu ini telah beranjak dewasa. Vaughn sendiri belum mengkonfirmasi apakah spin-off ini kembali dibintangi Chloe Moretz dan Nicholas Cage, yang sebelumnya memerankan Hit-Girl dan Big Daddy di dua film Kick-Ass terdahulu.

Setelah Kick-Ass, Vaughn kemudian membahas rencana besarnya untuk franchise Kingsman, yang sejauh ini telah menelurkan dua film dengan akumulasi pendapatan tak kurang dari $800 juta. Vaughn menyatakan akan membuat Kingsman 3 yang akan menuntaskan kisah hubungan Harry Hart dan Eggsy. Tak hanya itu, Vaughn ingin menghadirkan spin-off berjudul Kingsman: The Great Game yang rencananya akan ia garap secara marathon dengan Kingsman 3. Adapun spin-off ini akan menyoroti sepak terjang organisasi mata-mata Kingsman di awal tahun 1900-an. Dan lebih jauh lagi, Vaughn juga membeberkan rencananya untuk membuat serial Kingsman berdurasi total delapan jam. Serta membuat film agen rahasia Amerika Statesman, usai mereka diperkenalkan di Kingsman: The Golden Circle.

Sebelumnya, Vaughn pernah bercerita bahwa ia sempat berunding dengan pihak Warner Bros. terkait potensi menyutradarai film DC, yang disinyalir adalah Man of Steel 2. Sayangnya, Vaughn belum memberi keterangan lebih lanjut soal hasil diskusi film DC ini, dan ia juga belum memastikan film apa yang akan digarapnya setelah merilis Kingsman: The Golden Circle pada 2017 lalu.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem