Tuesday, February 26, 2019

Box Office: 'How to Train Your Dragon 3' Jadi Yang Terlaris di Franchise-nya

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'How to Train Your Dragon 3' Jadi Yang Terlaris di Franchise-nya
link : Box Office: 'How to Train Your Dragon 3' Jadi Yang Terlaris di Franchise-nya

Baca juga


Baru tayang di Amerika, 'How to Train Your Dragon: The Hidden World' tak hanya memuncaki box office, melainkan juga meraih debut tertinggi di franchise-nya. Berikut rekap box office minggu ini.

How to Train Your Dragon: The Hidden World menjadi jawara box office terdengar seperti berita lama. Tapi tidak di Amerika, karena film ini memang baru tayang disana. Nah, beritanya adalah film ini dengan mudah memuncaki box office minggu ini dengan pendapatan debut mencapai $55,0 juta.

Angka tersebut juga merupakan debut terbesar di antara semua film How to Train Your Dragon, melewati debut film keduanya yang meraih $49,4 juta lima tahun yang lalu. Pendapatan akhirnya diproyeksikan kurang lebih akan sama dengan pendahulunya, karena ia juga mendapat CinemaScore yang sama, yaitu "A". Tapi kalau pun tidak, tak begitu masalah sebetulnya. Sebab, bujet filmnya yang $129 juta lebih rendah dibanding film pertama ($165 juta) dan film kedua ($145 juta).

How to Train Your Dragon 3 sudah tayang di luar Amerika selama beberapa minggu. Dan minggu ini, ia menambahkan $34,7 juta dari 53 negara. Jika ditotal dengan debutnya di Amerika, maka pendapatan globalnya sejauh ini sudah $275 juta. Pasar besar Asia masih ada, karena Cina baru akan merilisnya minggu depan sedangkan Jepang pertengahan tahun.

Ngomong-ngomong soal Cina, Alita: Battle Angel mulai tayang minggu ini disana dan berhasil memperoleh debut impresif, $62,3 juta. Ini merupakan debut tertinggi sepanjang masa di Cina bagi studio 20th Century Fox. Tambahan $19,9 juta dari 81 negara lain mengangkat total pendapatan globalnya ke angka $263,3 juta.

Patut diingat bahwa dari angka tersebut, $202,7 juta-nya berasal dari luar Amerika. Performa Alita di Amerika memang masih lemah. Setelah debutnya yang lumayan bagus minggu lalu, ia anjlok sebesar 56,7% dengan pendapatan $12,3 juta minggu ini. Total pendapatannya di Amerika baru $61 juta.

Dengan adanya saingan di demografi yang sama, The Lego Movie 2: The Second Part harus rela kehilangan sebagian besar kue. Film ini turun sebesar 53,5% dengan pendapatan $9,7 juta. Persenan yang sangat besar untuk ukuran film animasi, terlebih mengingat debutnya yang relatif lemah minggu lalu. Pendapatannya di Amerika sejauh ini adalah $82,3 juta. Tambahan $10,3 juta dari 73 negara membuat total pendapatan globalnya menjadi $136,6 juta.

Di posisi empat, ada Fighting with My Family, film biografi tentang petarung WWE wanita. Diekspansi dari limited release minggu ini, ia berhasil mengumpulkan hasil yang melewati ekspektasi industri, yaitu $7,8 juta. Total pendapatannya sejauh ini adalah $8 juta.

Isn't It Romantic berada di posisi lima dengan $7,1 juta dan total pendapatan $33,4 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 22 Februari - 24 Februari 2019

1.

How to Train Your Dragon 3: The Hidden World
Minggu ini $55,022,245
Total $57,522,245

2.

Alita: Battle Angel
Minggu ini $12,342,291
Total $61,023,359

3.

The Lego Movie 2: The Second Part
Minggu ini $9,683,481
Total $83,287,520

4.

Fighting with My Family
Minggu ini $7,813,113
Total $8,028,134

5.

Isn't It Romantic
Minggu ini $7,121,121
Total $33,379,863
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Alita' Ungguli Jauh 'Happy Death Day 2U' ■UP

Baru tayang di Amerika, 'How to Train Your Dragon: The Hidden World' tak hanya memuncaki box office, melainkan juga meraih debut tertinggi di franchise-nya. Berikut rekap box office minggu ini.

How to Train Your Dragon: The Hidden World menjadi jawara box office terdengar seperti berita lama. Tapi tidak di Amerika, karena film ini memang baru tayang disana. Nah, beritanya adalah film ini dengan mudah memuncaki box office minggu ini dengan pendapatan debut mencapai $55,0 juta.

Angka tersebut juga merupakan debut terbesar di antara semua film How to Train Your Dragon, melewati debut film keduanya yang meraih $49,4 juta lima tahun yang lalu. Pendapatan akhirnya diproyeksikan kurang lebih akan sama dengan pendahulunya, karena ia juga mendapat CinemaScore yang sama, yaitu "A". Tapi kalau pun tidak, tak begitu masalah sebetulnya. Sebab, bujet filmnya yang $129 juta lebih rendah dibanding film pertama ($165 juta) dan film kedua ($145 juta).

How to Train Your Dragon 3 sudah tayang di luar Amerika selama beberapa minggu. Dan minggu ini, ia menambahkan $34,7 juta dari 53 negara. Jika ditotal dengan debutnya di Amerika, maka pendapatan globalnya sejauh ini sudah $275 juta. Pasar besar Asia masih ada, karena Cina baru akan merilisnya minggu depan sedangkan Jepang pertengahan tahun.

Ngomong-ngomong soal Cina, Alita: Battle Angel mulai tayang minggu ini disana dan berhasil memperoleh debut impresif, $62,3 juta. Ini merupakan debut tertinggi sepanjang masa di Cina bagi studio 20th Century Fox. Tambahan $19,9 juta dari 81 negara lain mengangkat total pendapatan globalnya ke angka $263,3 juta.

Patut diingat bahwa dari angka tersebut, $202,7 juta-nya berasal dari luar Amerika. Performa Alita di Amerika memang masih lemah. Setelah debutnya yang lumayan bagus minggu lalu, ia anjlok sebesar 56,7% dengan pendapatan $12,3 juta minggu ini. Total pendapatannya di Amerika baru $61 juta.

Dengan adanya saingan di demografi yang sama, The Lego Movie 2: The Second Part harus rela kehilangan sebagian besar kue. Film ini turun sebesar 53,5% dengan pendapatan $9,7 juta. Persenan yang sangat besar untuk ukuran film animasi, terlebih mengingat debutnya yang relatif lemah minggu lalu. Pendapatannya di Amerika sejauh ini adalah $82,3 juta. Tambahan $10,3 juta dari 73 negara membuat total pendapatan globalnya menjadi $136,6 juta.

Di posisi empat, ada Fighting with My Family, film biografi tentang petarung WWE wanita. Diekspansi dari limited release minggu ini, ia berhasil mengumpulkan hasil yang melewati ekspektasi industri, yaitu $7,8 juta. Total pendapatannya sejauh ini adalah $8 juta.

Isn't It Romantic berada di posisi lima dengan $7,1 juta dan total pendapatan $33,4 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 22 Februari - 24 Februari 2019

1.

How to Train Your Dragon 3: The Hidden World
Minggu ini $55,022,245
Total $57,522,245

2.

Alita: Battle Angel
Minggu ini $12,342,291
Total $61,023,359

3.

The Lego Movie 2: The Second Part
Minggu ini $9,683,481
Total $83,287,520

4.

Fighting with My Family
Minggu ini $7,813,113
Total $8,028,134

5.

Isn't It Romantic
Minggu ini $7,121,121
Total $33,379,863
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Alita' Ungguli Jauh 'Happy Death Day 2U' ■UP

Detail ‘Frozen 2’ Ungkap Tujuan dari Petualangan Elsa & Anna

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Detail ‘Frozen 2’ Ungkap Tujuan dari Petualangan Elsa & Anna
link : Detail ‘Frozen 2’ Ungkap Tujuan dari Petualangan Elsa & Anna

Baca juga


Tujuan dari petualangan baru Elsa dan Anna di ‘Frozen 2’ akhirnya terungkap. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Belum lama ini Disney telah merilis teaser trailer Frozen 2 yang harus diakui sangat mengagumkan, berkat adanya sejumlah adegan bervisual cantik plus perubahan kakak beradik Elsa dan Anna yang menarik untuk disorot. Namun layaknya sebuah teaser, cuplikan ini tak memberikan banyak informasi soal cerita yang ditawarkan Frozen 2, sehingga kita hanya bisa berspekulasi tentang petualangan baru Elsa dan Anna. Bagaimanapun, inti cerita sekuel Frozen akhirnya terungkap, menyusul kabar terbaru dari SlashFilm.

Menurut slentingan yang disampaikan lewat Fine Tooning podcast, di film mendatang Elsa dan Anna sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orang tua mereka. Berkaca dari inti cerita tersebut, wajar saja bila sutradara Jennifer Lee menyatakan sekuel nanti akan lebih besar nan epik, dan para karakter akan berpetualang keluar dari Arandelle.

Sebagai informasi, di film pertamanya orang tua Elsa dan Anna dikisahkan tewas dalam sebuah insiden kapal. Namun layaknya twist film-film Disney, siapa tahu jika kematian ini menyimpan rahasia kelam dan mengejutkan, yang bukan tak mungkin berhubungan dengan kekuatan pengendali es milik Elsa. Jika memang demikian, petualangan Elsa dan Anna pastinya akan semakin greget dan emosional, karena bisa jadi orang tua Elsa dan Anna tak seperti yang mereka bayangkan.

Frozen 2 kembali diisisuarakan Idina Menzel (Elsa), Kristen Bell (Anna), Jonathan Groff (Kristoff) dan Josh Gad (Olaf), dimana mereka siap menyanyikan lagu baru. Masih disutradarai Chris Buck dan Jennifer Lee, film ini juga menghadirkan pemain baru Evan Rachel Wood dan Sterling K. Brown yang karakternya masih misterius.

Rencananya Frozen 2 akan dirilis 22 November 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tujuan dari petualangan baru Elsa dan Anna di ‘Frozen 2’ akhirnya terungkap. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Belum lama ini Disney telah merilis teaser trailer Frozen 2 yang harus diakui sangat mengagumkan, berkat adanya sejumlah adegan bervisual cantik plus perubahan kakak beradik Elsa dan Anna yang menarik untuk disorot. Namun layaknya sebuah teaser, cuplikan ini tak memberikan banyak informasi soal cerita yang ditawarkan Frozen 2, sehingga kita hanya bisa berspekulasi tentang petualangan baru Elsa dan Anna. Bagaimanapun, inti cerita sekuel Frozen akhirnya terungkap, menyusul kabar terbaru dari SlashFilm.

Menurut slentingan yang disampaikan lewat Fine Tooning podcast, di film mendatang Elsa dan Anna sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orang tua mereka. Berkaca dari inti cerita tersebut, wajar saja bila sutradara Jennifer Lee menyatakan sekuel nanti akan lebih besar nan epik, dan para karakter akan berpetualang keluar dari Arandelle.

Sebagai informasi, di film pertamanya orang tua Elsa dan Anna dikisahkan tewas dalam sebuah insiden kapal. Namun layaknya twist film-film Disney, siapa tahu jika kematian ini menyimpan rahasia kelam dan mengejutkan, yang bukan tak mungkin berhubungan dengan kekuatan pengendali es milik Elsa. Jika memang demikian, petualangan Elsa dan Anna pastinya akan semakin greget dan emosional, karena bisa jadi orang tua Elsa dan Anna tak seperti yang mereka bayangkan.

Frozen 2 kembali diisisuarakan Idina Menzel (Elsa), Kristen Bell (Anna), Jonathan Groff (Kristoff) dan Josh Gad (Olaf), dimana mereka siap menyanyikan lagu baru. Masih disutradarai Chris Buck dan Jennifer Lee, film ini juga menghadirkan pemain baru Evan Rachel Wood dan Sterling K. Brown yang karakternya masih misterius.

Rencananya Frozen 2 akan dirilis 22 November 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Bos Marvel Jelaskan Langkah MCU Pasca ‘Avengers: Endgame’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bos Marvel Jelaskan Langkah MCU Pasca ‘Avengers: Endgame’
link : Bos Marvel Jelaskan Langkah MCU Pasca ‘Avengers: Endgame’

Baca juga


Detail seputar Phase 4 agaknya mulai terkuak, seiring Kevin Feige menjelaskan langkah MCU pasca event “game-changing” di ‘Avengers: Endgame’.

Di tahun 2019 ini Marvel Cinematic Universe siap meluncurkan tiga film mulai dari Captain Marvel, lalu diikuti Avengers: Endgame dan Spider-Man: Far from Home. Setelah ketiga film tersebut, MCU pun siap beranjak ke Phase 4 yang sejauh ini masih misterius, baik untuk daftar filmnya maupun pendekatan yang diusung. Kini detail seputar Phase 4 agaknya mulai terkuak, seiring Kevin Feige menjelaskan langkah MCU pasca event “game-changing” di Endgame.

Menurut sang arsitek MCU, usai Endgame dan Far From Home, film-film selanjutnya akan tampil beda dan unik, layaknya film-film terdahulu. Lebih jauh lagi, disamping kembali membawa karakter lama, Feige memastikan MCU akan memperkenalkan deretan karakter yang masih asing di telinga audiens, seperti saat Marvel memperkenalkan Guardians atau anggota Avengers sebelum film The Avengers meledak di pasaran. Feige pun mengakui kelompok The Eternals termasuk satu dari sekian karakter baru yang siap memulai debut.

Terkait konsep yang ditawarkan The Eternals, Feige menjelaskan filmnya akan menyerupai Guardians, tapi bukan dari segi tone, melainkan konsep yang mengusung beberapa karakter utama sekaligus ala film ensemble cast. Feige pun menambahkan, cerita epik di komik The Eternals yang berlangsung selama ribuan tahun sangat menarik diadaptasi MCU pasca Endgame, karena hal seperti ini belum pernah dihadirkan Marvel sebelumnya.

FYI, dalam komiknya, karakter The Eternals sendiri diciptakan alien bernama Celestials sebagai evolusi dari ras manusia. Awalnya The Eternals diciptakan untuk menjaga Bumi, dan mereka dibekali kekuatan khusus untuk mengendalikan energi yang terdapat di luar angkasa. Selain evolusi genetik yang berujung pada kekuatan super, para karakter The Eternals juga berumur jauh lebih panjang daripada manusia biasa. Yang menarik, The Eternals juga memiliki hubungan dengan Thanos, karena mereka bermarkas di Titan, yang notabene dunia asal villain Avengers: Infinity War. Selain itu, komik terbaru The Eternals diketahui juga menampilkan X-Men, sehingga filmnya berpotensi membuka pintu bagi para mutant untuk memasuki MCU.

The Eternals disutradarai Chloe Zhao berdasarkan skrip yang ditulis Matthew dan Ryan Firpo. Untuk saat ini The Eternals belum memiliki jadwal syuting maupun tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Detail seputar Phase 4 agaknya mulai terkuak, seiring Kevin Feige menjelaskan langkah MCU pasca event “game-changing” di ‘Avengers: Endgame’.

Di tahun 2019 ini Marvel Cinematic Universe siap meluncurkan tiga film mulai dari Captain Marvel, lalu diikuti Avengers: Endgame dan Spider-Man: Far from Home. Setelah ketiga film tersebut, MCU pun siap beranjak ke Phase 4 yang sejauh ini masih misterius, baik untuk daftar filmnya maupun pendekatan yang diusung. Kini detail seputar Phase 4 agaknya mulai terkuak, seiring Kevin Feige menjelaskan langkah MCU pasca event “game-changing” di Endgame.

Menurut sang arsitek MCU, usai Endgame dan Far From Home, film-film selanjutnya akan tampil beda dan unik, layaknya film-film terdahulu. Lebih jauh lagi, disamping kembali membawa karakter lama, Feige memastikan MCU akan memperkenalkan deretan karakter yang masih asing di telinga audiens, seperti saat Marvel memperkenalkan Guardians atau anggota Avengers sebelum film The Avengers meledak di pasaran. Feige pun mengakui kelompok The Eternals termasuk satu dari sekian karakter baru yang siap memulai debut.

Terkait konsep yang ditawarkan The Eternals, Feige menjelaskan filmnya akan menyerupai Guardians, tapi bukan dari segi tone, melainkan konsep yang mengusung beberapa karakter utama sekaligus ala film ensemble cast. Feige pun menambahkan, cerita epik di komik The Eternals yang berlangsung selama ribuan tahun sangat menarik diadaptasi MCU pasca Endgame, karena hal seperti ini belum pernah dihadirkan Marvel sebelumnya.

FYI, dalam komiknya, karakter The Eternals sendiri diciptakan alien bernama Celestials sebagai evolusi dari ras manusia. Awalnya The Eternals diciptakan untuk menjaga Bumi, dan mereka dibekali kekuatan khusus untuk mengendalikan energi yang terdapat di luar angkasa. Selain evolusi genetik yang berujung pada kekuatan super, para karakter The Eternals juga berumur jauh lebih panjang daripada manusia biasa. Yang menarik, The Eternals juga memiliki hubungan dengan Thanos, karena mereka bermarkas di Titan, yang notabene dunia asal villain Avengers: Infinity War. Selain itu, komik terbaru The Eternals diketahui juga menampilkan X-Men, sehingga filmnya berpotensi membuka pintu bagi para mutant untuk memasuki MCU.

The Eternals disutradarai Chloe Zhao berdasarkan skrip yang ditulis Matthew dan Ryan Firpo. Untuk saat ini The Eternals belum memiliki jadwal syuting maupun tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Monday, February 25, 2019

Film The Flash Berpotensi Hadirkan Multiverse

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film The Flash Berpotensi Hadirkan Multiverse
link : Film The Flash Berpotensi Hadirkan Multiverse

Baca juga


Mengikuti konsep multiverse yang kini diusung serial ‘The Flash’, versi filmnya pun berpotensi menawarkan hal serupa, sebagaimana yang disinyalkan Ezra Miller selaku pemeran karakter titel.

Kemampuan The Flash untuk berlari super cepat hingga ia mampu memutar waktu tak jarang berujung menciptakan semesta baru, dengan kondisi lingkungan dan karakter yang bertolak belakang dari semesta sebelumnya. Inilah sebabnya kisah The Flash selalu memperlihatkan beberapa semesta berbeda dan membuat segalanya jadi makin menarik dan kompleks. Mengikuti konsep multiverse yang kini diusung serial The Flash, versi filmnya pun berpotensi menawarkan hal serupa, sebagaimana yang disinyalkan Ezra Miller selaku pemeran karakter titel.

Saat diwawancarai sebuah media, Miller menyebut saat ini tim kreatif sedang mendiskusikan sebuah universe baru, yang tak hanya menyangkut DC Multiverse, tetapi juga Speedster Multiverse. Miller menambahkan, semua universe ini akan dihubungkan oleh para speedster, seperti The Flash misalnya. Lebih detail lagi, Miller menjelaskan,”Marvel itu terdiri dari satu universe, bukan? Itu adalah dunia yang berisi karakter sama di dalamnya. (Sedangkan) DC adalah multiverse yang berisi cerita berbeda dengan kehidupan berbeda, karakter berbeda dan versi karakter yang berbeda-beda pula. Para speedster inilah yang nantinya menghubungkan semua universe berbeda.”

Sayangnya, Miler belum menjelaskan lebih spesifik bagaimana konsep multiverse ini diimplementasikan di DC Extended Universe. Yang jelas, ada kemungkinan multiverse ini menjadi cara bagi Warner Bros. untuk membuat film dengan karakter sama namun dengan aktor berbeda. Hasilnya bisa kita lihat dengan hadirnya film Joker dengan pemeran Joaquin Phoenix, di saat studio sudah punya Jared Leto sebagai Joker versi Suicide Squad.

Untuk sementara The Flash belum mendapatkan tanggal rilis baru, usai beberapa kali sempat ditunda karena mengalami pergantian sutradara. Kini The Flash digarap duo sutradara John Francis Daley dan Jonathan Goldstein, yang dikenal lewat film komedi thriller Game Night. Miller pun mengisyaratkan penundaan ini akan terbayar manis, karena saat ini tim fokus untuk membuat The Flash jadi salah satu film superhero terbaik, yang di sisi lain juga memuaskan bagi fans.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Mengikuti konsep multiverse yang kini diusung serial ‘The Flash’, versi filmnya pun berpotensi menawarkan hal serupa, sebagaimana yang disinyalkan Ezra Miller selaku pemeran karakter titel.

Kemampuan The Flash untuk berlari super cepat hingga ia mampu memutar waktu tak jarang berujung menciptakan semesta baru, dengan kondisi lingkungan dan karakter yang bertolak belakang dari semesta sebelumnya. Inilah sebabnya kisah The Flash selalu memperlihatkan beberapa semesta berbeda dan membuat segalanya jadi makin menarik dan kompleks. Mengikuti konsep multiverse yang kini diusung serial The Flash, versi filmnya pun berpotensi menawarkan hal serupa, sebagaimana yang disinyalkan Ezra Miller selaku pemeran karakter titel.

Saat diwawancarai sebuah media, Miller menyebut saat ini tim kreatif sedang mendiskusikan sebuah universe baru, yang tak hanya menyangkut DC Multiverse, tetapi juga Speedster Multiverse. Miller menambahkan, semua universe ini akan dihubungkan oleh para speedster, seperti The Flash misalnya. Lebih detail lagi, Miller menjelaskan,”Marvel itu terdiri dari satu universe, bukan? Itu adalah dunia yang berisi karakter sama di dalamnya. (Sedangkan) DC adalah multiverse yang berisi cerita berbeda dengan kehidupan berbeda, karakter berbeda dan versi karakter yang berbeda-beda pula. Para speedster inilah yang nantinya menghubungkan semua universe berbeda.”

Sayangnya, Miler belum menjelaskan lebih spesifik bagaimana konsep multiverse ini diimplementasikan di DC Extended Universe. Yang jelas, ada kemungkinan multiverse ini menjadi cara bagi Warner Bros. untuk membuat film dengan karakter sama namun dengan aktor berbeda. Hasilnya bisa kita lihat dengan hadirnya film Joker dengan pemeran Joaquin Phoenix, di saat studio sudah punya Jared Leto sebagai Joker versi Suicide Squad.

Untuk sementara The Flash belum mendapatkan tanggal rilis baru, usai beberapa kali sempat ditunda karena mengalami pergantian sutradara. Kini The Flash digarap duo sutradara John Francis Daley dan Jonathan Goldstein, yang dikenal lewat film komedi thriller Game Night. Miller pun mengisyaratkan penundaan ini akan terbayar manis, karena saat ini tim fokus untuk membuat The Flash jadi salah satu film superhero terbaik, yang di sisi lain juga memuaskan bagi fans.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Daftar Nominasi dan Pemenang Academy Awards 2019

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Award, Artikel Oscar, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Daftar Nominasi dan Pemenang Academy Awards 2019
link : Daftar Nominasi dan Pemenang Academy Awards 2019

Baca juga


'Bohemian Rhapsody' mendominasi di Academy Awards ke-91, tapi predikat film terbaik menjadi milik 'Green Book'. Berikut daftar lengkap pemenang.

Akhirnya resmi juga. Setelah berminggu-minggu menebak-nebak, Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) telah memutuskan film-film dan insan film yang mendapat predikat terbaik sepanjang 2018 lewat malam penghargaan Academy Awards ke-91 kemarin (24/2) di Dolby Theatre, Hollywood.

Dan, fiuh, hasilnya lumayan mengejutkan.

The Favourite dan Roma yang awalnya memimpin dengan nominasi terbanyak, rupanya tak menjadi pemenang besar di malam tersebut. Yang membawa pulang piala terbanyak justru adalah... eeooooo... eoo.. ooo... Bohemian Rhapsody.

Film biografi Queen tersebut memboyong 4 piala, yaitu Best Film Editing, Best Sound Editing, Best Sound Mixing, dan tentunya Best Actor bagi Rami Malek atas perannya sebagai sang frontman, Freddie Mercury.

The Favourite hanya membawa satu, yaitu Best Actress untuk Olivia Colman (mari mengheningkan cipta sejenak untuk Glenn Close yang *ehem* very close memenangkan Oscar pertamanya setelah 6 kali gagal). Sementara itu, Roma meraih tiga piala, yaitu Best Foreign Language Film serta Best Cinematography dan Best Director untuk Alfonso Cuaron.

Nah, kompetisi perebutan Best Picture yang barangkali merupakan salah satu yang paling membingungkan sepanjang masa ini ternyata berakhir dengan selow. Film yang diputuskan untuk mendapat predikat tersebut adalah film yang paling aman untuk dipilih dari semuanya. Film yang "Hampir Semua Orang Suka dan Tak Dibenci-Benci Banget Sama yang Gak Suka". Film tersebut tentunya adalah Green Book.

Saya bermaksud bicara lebih banyak soal ini, tapi barangkali lebih pas jika dibuatkan artikel tersendiri. Kalau saya tak mager.

Green Book juga berhasil membawa pulang 3 piala. Selain Best Picture, ada Best Supporting Actor (untuk Mahershala Ali), serta Best Original Screenplay. Best. Original. Screenplay. Boom!

Film terakhir yang mendapat 3 piala adalah Black Panther. Film superhero Marvel ini berhasil menaklukkan The Favourite di dua kategori dimana film Yorgos Lanthimos tersebut relatif lebih diunggulka, yaitu Best Costume Design dan Best Production Design.

Spike Lee akhirnya mendapatkan Oscar perdananya lewat BlacKkKlansman yang memenangkan kategori Best Adapted Screenplay

Kategori animasi menjadi milik Spider-Man: Into the Spider-Verse, sedangkan kategori dokumenter dimenangkan oleh Free Solo. First Man memberi kejutan dengan menjadi pemenang Best Visual Effects, mengungguli Avengers: Infinity War.

Ngomong-ngomong, masih perlukah saya menulis lagu apa yang menjadi Best Song Original Song tahun ini? Asyiaap.

Berikut daftar lengkap pemenang Oscar ke-91.Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Picture

Black Panther – Kevin Feige
BlacKkKlansman – Sean McKittrick, Jason Blum, Raymond Mansfield, Jordan Peele, Spike Lee
Bohemian Rhapsody – Graham King
The Favourite – Ceci Dempsey, Ed Guiney, Lee Magiday, Yorgos Lanthimos
Green Book – Jim Burke, Charles B. Wessler, Brian Currie, Peter Farrelly, Nick Vallelonga
Roma – Gabriela Rodriguez, Alfonso Cuarón
A Star Is Born – Bill Gerber, Bradley Cooper, Lynette Howell Taylor
Vice – Dede Gardner, Jeremy Kleiner, Adam McKay, Kevin J. Messick


Best Director

Spike Lee – BlacKkKlansman
Paweł Pawlikowski – Cold War
Yorgos Lanthimos – The Favourite
Alfonso Cuarón – Roma
Adam McKay – Vice


Best Actor

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson "Jack" Maine
Willem Dafoe – At Eternity's Gate sebagai Vincent van Gogh
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga


Best Actress

Yalitza Aparicio – Roma sebagai Cleodegaria "Cleo" Gutiérrez
Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Anne, Queen of Great Britain
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Best Supporting Actor

Mahershala Ali – Green Book sebagai Don Shirley
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Philip "Flip" Zimmerman
Sam Elliott – A Star Is Born sebagai Bobby Maine
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock
Sam Rockwell – Vice sebagai George W. Bush


Best Supporting Actress

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Marina de Tavira – Roma sebagai Sofía
Regina King – If Beale Street Could Talk sebagai Sharon Rivers
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Masham
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Best Original Screenplay

The Favourite – Deborah Davis, Tony McNamara
First Reformed – Paul Schrader
Green Book – Nick Vallelonga, Brian Currie, Peter Farrelly
Roma – Alfonso Cuarón
Vice – Adam McKay


Best Adapted Screenplay

The Ballad of Buster Scruggs – Screenplay oleh Joel Coen & Ethan Coen, berdasarkan cerita pendek All Gold Canyon oleh Jack London, The Gal Who Got Rattled oleh Stewart Edward White, dan cerita pendek oleh Joel Coen & Ethan Coen
BlacKkKlansman – Screenplay oleh Charlie Wachtel & David Rabinowitz, Kevin Willmott, Spike Lee, berdasarkan buku Ron Stallworth
Can You Ever Forgive Me? – Screenplay oleh Nicole Holofcener, Jeff Whitty, berdasarkan buku Lee Israel
If Beale Street Could Talk – Screenplay oleh Barry Jenkins, berdasarkan buku James Baldwin
A Star Is Born – Screenplay oleh Eric Roth, Bradley Cooper, Will Fetters, berdasarkan screenplay tahun 1954 oleh Moss Hart dan screenplay 1976 oleh Joan Didion, John Gregory Dunne, Frank Pierson; berdasarkan cerita oleh Robert Carson & William A. Wellman


Best Animated Feature Film

Incredibles 2 – Brad Bird, John Walker, Nicole Paradis Grindle
Isle of Dogs – Wes Anderson, Scott Rudin, Steven Rales, Jeremy Dawson
Mirai – Mamoru Hosoda, Yūichirō Saitō
Ralph Breaks the Internet – Rich Moore, Phil Johnston, Clark Spencer
Spider-Man: Into the Spider-Verse – Bob Persichetti, Peter Ramsey, Rodney Rothman, Phil Lord, Christopher Miller


Best Foreign Language Film

Capernaum (Lebanon) – Nadine Labaki
Cold War (Poland) – Paweł Pawlikowski
Never Look Away (Germany) – Florian Henckel von Donnersmarck
Roma (Mexico) – Alfonso Cuarón
Shoplifters (Japan) – Hirokazu Kore-eda


Best Documentary – Feature

Free Solo – Elizabeth Chai Vasarhelyi, Jimmy Chin, Evan Hayes, Shannon Dill
Hale County This Morning, This Evening – RaMell Ross, Joslyn Barnes, Su Kim
Minding the Gap – Bing Liu and Diane Quon
Of Fathers and Sons – Talal Derki, Ansgar Frerich, Eva Kemme, Tobias N. Siebert
RBG – Betsy West, Julie Cohen


Best Documentary – Short Subject

Black Sheep – Ed Perkins, Jonathan Chinn
End Game – Rob Epstein, Jeffrey Friedman
Lifeboat – Skye Fitzgerald, Bryn Mooser
A Night at The Garden – Marshall Curry
Period. End of Sentence. – Rayka Zehtabchi, Melissa Berton


Best Live Action Short Film

Detainment – Vincent Lambe, Darren Mahon
Fauve – Jérémy Comte, Maria Gracia Turgeon
Marguerite – Marianne Farley, Marie-Hélène Panisset
Mother – Rodrigo Sorogoyen, María del Puy Alvarado
Skin – Guy Nattiv, Jaime Ray Newman


Best Animated Short Film

Animal Behaviour – Alison Snowden, David Fine
Bao – Domee Shi, Becky Neiman-Cobb
Late Afternoon – Louise Bagnall, Nuria González Blanco
One Small Step – Andrew Chesworth, Bobby Pontillas
Weekends – Trevor Jimenez


Best Original Score

Black Panther – Ludwig Göransson
BlacKkKlansman – Terence Blanchard
If Beale Street Could Talk – Nicholas Britell
Isle of Dogs – Alexandre Desplat
Mary Poppins Returns – Marc Shaiman


Best Original Song

"All the Stars" from Black Panther – musik oleh Mark Spears, Kendrick Lamar Duckworth, Anthony Tiffith; lirik oleh Kendrick Lamar Duckworth, Anthony Tiffith, Solána Rowe
"I'll Fight" dari RBG – Diane Warren
"The Place Where Lost Things Go" dari Mary Poppins Returns – Marc Shaiman, Scott Wittman
"Shallow" dari A Star Is Born – Lady Gaga, Mark Ronson, Anthony Rossomando, Andrew Wyatt
"When a Cowboy Trades His Spurs for Wings" dari The Ballad of Buster Scruggs – David Rawlings, Gillian Welch


Best Sound Editing

Black Panther – Benjamin A. Burtt, Steve Boeddeker
Bohemian Rhapsody – John Warhurst, Nina Hartstone
First Man – Ai-Ling Lee, Mildred Iatrou Morgan
A Quiet Place – Ethan Van der Ryn, Erik Aadahl
Roma – Sergio Díaz, Skip Lievsay


Best Sound Mixing

Black Panther – Steve Boeddeker, Brandon Proctor, Peter J. Devlin
Bohemian Rhapsody – Paul Massey, Tim Cavagin, John Casali
First Man – Jon Taylor, Frank A. Montaño, Ai-Ling Lee, Mary H. Ellis
Roma – Skip Lievsay, Craig Henighan, José Antonio García
A Star Is Born – Tom Ozanich, Dean Zupancic, Jason Ruder, Steve A. Morrow


Best Production Design

Black Panther – Production Design: Hannah Beachler; Set Decoration: Jay Hart
The Favourite – Production Design: Fiona Crombie; Set Decoration: Alice Felton
First Man – Production Design: Nathan Crowley; Set Decoration: Kathy Lucas
Mary Poppins Returns – Production Design: John Myhre; Set Decoration: Gordon Sim
Roma – Production Design: Eugenio Caballero; Set Decoration: Bárbara Enrı́quez


Best Cinematography

Cold War – Łukasz Żal
The Favourite – Robbie Ryan
Never Look Away – Caleb Deschanel
Roma – Alfonso Cuarón
A Star Is Born – Matthew Libatique


Best Makeup and Hairstyling

Border – Göran Lundström, Pamela Goldammer
Mary Queen of Scots – Jenny Shircore, Marc Pilcher, Jessica Brooks
Vice – Greg Cannom, Kate Biscoe, Patricia Dehaney


Best Costume Design

The Ballad of Buster Scruggs – Mary Zophres
Black Panther – Ruth E. Carter
The Favourite – Sandy Powell
Mary Poppins Returns – Sandy Powell
Mary Queen of Scots – Alexandra Byrne


Best Film Editing

BlacKkKlansman – Barry Alexander Brown
Bohemian Rhapsody – John Ottman
The Favourite – Yorgos Mavropsaridis
Green Book – Patrick J. Don Vito
Vice – Hank Corwin


Best Visual Effects

Avengers: Infinity War – Dan DeLeeuw, Kelly Port, Russell Earl, Dan Sudick
Christopher Robin – Christopher Lawrence, Michael Eames, Theo Jones, Chris Corbould
First Man – Paul Lambert, Ian Hunter, Tristan Myles, J. D. Schwalm
Ready Player One – Roger Guyett, Grady Cofer, Matthew E. Butler, David Shirk
Solo: A Star Wars Story – Rob Bredow, Patrick Tubach, Neal Scanlan, Dominic Tuohy


Governors Awards

Academy Honorary Awards

Cicely Tyson – aktris Amerika
Lalo Schifrin – komposer Amerika kelahiran Argentina
Marvin Levy – penulis Amerika


Irving G. Thalberg Memorial Award

Kathleen Kennedy – produser Amerika
Frank Marshall – produser Amerika


Film dengan Nominasi Jamak
10 – The Favourite, Roma
8 – A Star Is Born, Vice
7 – Black Panther
6 – BlacKkKlansman
5 – Bohemian Rhapsody, Green Book
4 – First Man, Mary Poppins Returns
3 – The Ballad of Buster Scruggs, Can You Ever Forgive Me?, Cold War, If Beale Street Could Talk
2 – Isle of Dogs, Mary Queen of Scots, Never Look Away, RBG


Film dengan Kemenangan Jamak
4 – Bohemian Rhapsody
3 – Black Panther, Green Book, Roma

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

'Bohemian Rhapsody' mendominasi di Academy Awards ke-91, tapi predikat film terbaik menjadi milik 'Green Book'. Berikut daftar lengkap pemenang.

Akhirnya resmi juga. Setelah berminggu-minggu menebak-nebak, Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) telah memutuskan film-film dan insan film yang mendapat predikat terbaik sepanjang 2018 lewat malam penghargaan Academy Awards ke-91 kemarin (24/2) di Dolby Theatre, Hollywood.

Dan, fiuh, hasilnya lumayan mengejutkan.

The Favourite dan Roma yang awalnya memimpin dengan nominasi terbanyak, rupanya tak menjadi pemenang besar di malam tersebut. Yang membawa pulang piala terbanyak justru adalah... eeooooo... eoo.. ooo... Bohemian Rhapsody.

Film biografi Queen tersebut memboyong 4 piala, yaitu Best Film Editing, Best Sound Editing, Best Sound Mixing, dan tentunya Best Actor bagi Rami Malek atas perannya sebagai sang frontman, Freddie Mercury.

The Favourite hanya membawa satu, yaitu Best Actress untuk Olivia Colman (mari mengheningkan cipta sejenak untuk Glenn Close yang *ehem* very close memenangkan Oscar pertamanya setelah 6 kali gagal). Sementara itu, Roma meraih tiga piala, yaitu Best Foreign Language Film serta Best Cinematography dan Best Director untuk Alfonso Cuaron.

Nah, kompetisi perebutan Best Picture yang barangkali merupakan salah satu yang paling membingungkan sepanjang masa ini ternyata berakhir dengan selow. Film yang diputuskan untuk mendapat predikat tersebut adalah film yang paling aman untuk dipilih dari semuanya. Film yang "Hampir Semua Orang Suka dan Tak Dibenci-Benci Banget Sama yang Gak Suka". Film tersebut tentunya adalah Green Book.

Saya bermaksud bicara lebih banyak soal ini, tapi barangkali lebih pas jika dibuatkan artikel tersendiri. Kalau saya tak mager.

Green Book juga berhasil membawa pulang 3 piala. Selain Best Picture, ada Best Supporting Actor (untuk Mahershala Ali), serta Best Original Screenplay. Best. Original. Screenplay. Boom!

Film terakhir yang mendapat 3 piala adalah Black Panther. Film superhero Marvel ini berhasil menaklukkan The Favourite di dua kategori dimana film Yorgos Lanthimos tersebut relatif lebih diunggulka, yaitu Best Costume Design dan Best Production Design.

Spike Lee akhirnya mendapatkan Oscar perdananya lewat BlacKkKlansman yang memenangkan kategori Best Adapted Screenplay

Kategori animasi menjadi milik Spider-Man: Into the Spider-Verse, sedangkan kategori dokumenter dimenangkan oleh Free Solo. First Man memberi kejutan dengan menjadi pemenang Best Visual Effects, mengungguli Avengers: Infinity War.

Ngomong-ngomong, masih perlukah saya menulis lagu apa yang menjadi Best Song Original Song tahun ini? Asyiaap.

Berikut daftar lengkap pemenang Oscar ke-91.Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Picture

Black Panther – Kevin Feige
BlacKkKlansman – Sean McKittrick, Jason Blum, Raymond Mansfield, Jordan Peele, Spike Lee
Bohemian Rhapsody – Graham King
The Favourite – Ceci Dempsey, Ed Guiney, Lee Magiday, Yorgos Lanthimos
Green Book – Jim Burke, Charles B. Wessler, Brian Currie, Peter Farrelly, Nick Vallelonga
Roma – Gabriela Rodriguez, Alfonso Cuarón
A Star Is Born – Bill Gerber, Bradley Cooper, Lynette Howell Taylor
Vice – Dede Gardner, Jeremy Kleiner, Adam McKay, Kevin J. Messick


Best Director

Spike Lee – BlacKkKlansman
Paweł Pawlikowski – Cold War
Yorgos Lanthimos – The Favourite
Alfonso Cuarón – Roma
Adam McKay – Vice


Best Actor

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson "Jack" Maine
Willem Dafoe – At Eternity's Gate sebagai Vincent van Gogh
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga


Best Actress

Yalitza Aparicio – Roma sebagai Cleodegaria "Cleo" Gutiérrez
Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Anne, Queen of Great Britain
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Best Supporting Actor

Mahershala Ali – Green Book sebagai Don Shirley
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Philip "Flip" Zimmerman
Sam Elliott – A Star Is Born sebagai Bobby Maine
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock
Sam Rockwell – Vice sebagai George W. Bush


Best Supporting Actress

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Marina de Tavira – Roma sebagai Sofía
Regina King – If Beale Street Could Talk sebagai Sharon Rivers
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Masham
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Best Original Screenplay

The Favourite – Deborah Davis, Tony McNamara
First Reformed – Paul Schrader
Green Book – Nick Vallelonga, Brian Currie, Peter Farrelly
Roma – Alfonso Cuarón
Vice – Adam McKay


Best Adapted Screenplay

The Ballad of Buster Scruggs – Screenplay oleh Joel Coen & Ethan Coen, berdasarkan cerita pendek All Gold Canyon oleh Jack London, The Gal Who Got Rattled oleh Stewart Edward White, dan cerita pendek oleh Joel Coen & Ethan Coen
BlacKkKlansman – Screenplay oleh Charlie Wachtel & David Rabinowitz, Kevin Willmott, Spike Lee, berdasarkan buku Ron Stallworth
Can You Ever Forgive Me? – Screenplay oleh Nicole Holofcener, Jeff Whitty, berdasarkan buku Lee Israel
If Beale Street Could Talk – Screenplay oleh Barry Jenkins, berdasarkan buku James Baldwin
A Star Is Born – Screenplay oleh Eric Roth, Bradley Cooper, Will Fetters, berdasarkan screenplay tahun 1954 oleh Moss Hart dan screenplay 1976 oleh Joan Didion, John Gregory Dunne, Frank Pierson; berdasarkan cerita oleh Robert Carson & William A. Wellman


Best Animated Feature Film

Incredibles 2 – Brad Bird, John Walker, Nicole Paradis Grindle
Isle of Dogs – Wes Anderson, Scott Rudin, Steven Rales, Jeremy Dawson
Mirai – Mamoru Hosoda, Yūichirō Saitō
Ralph Breaks the Internet – Rich Moore, Phil Johnston, Clark Spencer
Spider-Man: Into the Spider-Verse – Bob Persichetti, Peter Ramsey, Rodney Rothman, Phil Lord, Christopher Miller


Best Foreign Language Film

Capernaum (Lebanon) – Nadine Labaki
Cold War (Poland) – Paweł Pawlikowski
Never Look Away (Germany) – Florian Henckel von Donnersmarck
Roma (Mexico) – Alfonso Cuarón
Shoplifters (Japan) – Hirokazu Kore-eda


Best Documentary – Feature

Free Solo – Elizabeth Chai Vasarhelyi, Jimmy Chin, Evan Hayes, Shannon Dill
Hale County This Morning, This Evening – RaMell Ross, Joslyn Barnes, Su Kim
Minding the Gap – Bing Liu and Diane Quon
Of Fathers and Sons – Talal Derki, Ansgar Frerich, Eva Kemme, Tobias N. Siebert
RBG – Betsy West, Julie Cohen


Best Documentary – Short Subject

Black Sheep – Ed Perkins, Jonathan Chinn
End Game – Rob Epstein, Jeffrey Friedman
Lifeboat – Skye Fitzgerald, Bryn Mooser
A Night at The Garden – Marshall Curry
Period. End of Sentence. – Rayka Zehtabchi, Melissa Berton


Best Live Action Short Film

Detainment – Vincent Lambe, Darren Mahon
Fauve – Jérémy Comte, Maria Gracia Turgeon
Marguerite – Marianne Farley, Marie-Hélène Panisset
Mother – Rodrigo Sorogoyen, María del Puy Alvarado
Skin – Guy Nattiv, Jaime Ray Newman


Best Animated Short Film

Animal Behaviour – Alison Snowden, David Fine
Bao – Domee Shi, Becky Neiman-Cobb
Late Afternoon – Louise Bagnall, Nuria González Blanco
One Small Step – Andrew Chesworth, Bobby Pontillas
Weekends – Trevor Jimenez


Best Original Score

Black Panther – Ludwig Göransson
BlacKkKlansman – Terence Blanchard
If Beale Street Could Talk – Nicholas Britell
Isle of Dogs – Alexandre Desplat
Mary Poppins Returns – Marc Shaiman


Best Original Song

"All the Stars" from Black Panther – musik oleh Mark Spears, Kendrick Lamar Duckworth, Anthony Tiffith; lirik oleh Kendrick Lamar Duckworth, Anthony Tiffith, Solána Rowe
"I'll Fight" dari RBG – Diane Warren
"The Place Where Lost Things Go" dari Mary Poppins Returns – Marc Shaiman, Scott Wittman
"Shallow" dari A Star Is Born – Lady Gaga, Mark Ronson, Anthony Rossomando, Andrew Wyatt
"When a Cowboy Trades His Spurs for Wings" dari The Ballad of Buster Scruggs – David Rawlings, Gillian Welch


Best Sound Editing

Black Panther – Benjamin A. Burtt, Steve Boeddeker
Bohemian Rhapsody – John Warhurst, Nina Hartstone
First Man – Ai-Ling Lee, Mildred Iatrou Morgan
A Quiet Place – Ethan Van der Ryn, Erik Aadahl
Roma – Sergio Díaz, Skip Lievsay


Best Sound Mixing

Black Panther – Steve Boeddeker, Brandon Proctor, Peter J. Devlin
Bohemian Rhapsody – Paul Massey, Tim Cavagin, John Casali
First Man – Jon Taylor, Frank A. Montaño, Ai-Ling Lee, Mary H. Ellis
Roma – Skip Lievsay, Craig Henighan, José Antonio García
A Star Is Born – Tom Ozanich, Dean Zupancic, Jason Ruder, Steve A. Morrow


Best Production Design

Black Panther – Production Design: Hannah Beachler; Set Decoration: Jay Hart
The Favourite – Production Design: Fiona Crombie; Set Decoration: Alice Felton
First Man – Production Design: Nathan Crowley; Set Decoration: Kathy Lucas
Mary Poppins Returns – Production Design: John Myhre; Set Decoration: Gordon Sim
Roma – Production Design: Eugenio Caballero; Set Decoration: Bárbara Enrı́quez


Best Cinematography

Cold War – Łukasz Żal
The Favourite – Robbie Ryan
Never Look Away – Caleb Deschanel
Roma – Alfonso Cuarón
A Star Is Born – Matthew Libatique


Best Makeup and Hairstyling

Border – Göran Lundström, Pamela Goldammer
Mary Queen of Scots – Jenny Shircore, Marc Pilcher, Jessica Brooks
Vice – Greg Cannom, Kate Biscoe, Patricia Dehaney


Best Costume Design

The Ballad of Buster Scruggs – Mary Zophres
Black Panther – Ruth E. Carter
The Favourite – Sandy Powell
Mary Poppins Returns – Sandy Powell
Mary Queen of Scots – Alexandra Byrne


Best Film Editing

BlacKkKlansman – Barry Alexander Brown
Bohemian Rhapsody – John Ottman
The Favourite – Yorgos Mavropsaridis
Green Book – Patrick J. Don Vito
Vice – Hank Corwin


Best Visual Effects

Avengers: Infinity War – Dan DeLeeuw, Kelly Port, Russell Earl, Dan Sudick
Christopher Robin – Christopher Lawrence, Michael Eames, Theo Jones, Chris Corbould
First Man – Paul Lambert, Ian Hunter, Tristan Myles, J. D. Schwalm
Ready Player One – Roger Guyett, Grady Cofer, Matthew E. Butler, David Shirk
Solo: A Star Wars Story – Rob Bredow, Patrick Tubach, Neal Scanlan, Dominic Tuohy


Governors Awards

Academy Honorary Awards

Cicely Tyson – aktris Amerika
Lalo Schifrin – komposer Amerika kelahiran Argentina
Marvin Levy – penulis Amerika


Irving G. Thalberg Memorial Award

Kathleen Kennedy – produser Amerika
Frank Marshall – produser Amerika


Film dengan Nominasi Jamak
10 – The Favourite, Roma
8 – A Star Is Born, Vice
7 – Black Panther
6 – BlacKkKlansman
5 – Bohemian Rhapsody, Green Book
4 – First Man, Mary Poppins Returns
3 – The Ballad of Buster Scruggs, Can You Ever Forgive Me?, Cold War, If Beale Street Could Talk
2 – Isle of Dogs, Mary Queen of Scots, Never Look Away, RBG


Film dengan Kemenangan Jamak
4 – Bohemian Rhapsody
3 – Black Panther, Green Book, Roma

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

Sunday, February 24, 2019

Marvel Pastikan Film Black Widow Takkan Berating R

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Marvel Pastikan Film Black Widow Takkan Berating R
link : Marvel Pastikan Film Black Widow Takkan Berating R

Baca juga


Pernyataan terbaru arsitek MCU membuat kabar Black Widow berating R harus berakhir sebagai isapan jempol belaka.

Di pertengahan bulan lalu sempat beredar rumor menarik seputar film Black Widow. Isu ini pun mengklaim, Marvel Studios berpotensi menjadikan film Black Widow sebagai instalmen berating R pertama di Marvel Cinematic Universe. Walau baru sebatas spekulasi, tak sedikit yang menganggap berita ini bisa dipercaya, mengingat Disney ataupun Marvel terbuka untuk memproduksi film berating R. Sayangnya, pernyataan terbaru Kevin Feige selaku arsitek MCU justru mengindikasikan hal sebaliknya, yang membuat kabar Black Widow berating R ini harus berakhir sebagai isapan jempol belaka.

Seperti yang dilansir Comicbook.com, Feige mengakui Black Widow sebenarnya takkan mengusung rating R. Menurutnya, kabar rating R ini bisa merebak karena ada pihak yang mengklaim,”saya dengar ini (Black Widow) berating R”, lalu semua pihak langsung ikut memberitakan hal yang sama.

Merujuk pada klarifikasi Feige, Black Widow boleh dibilang akan mengusung rating PG-13, layaknya film-film MCU lain. Bagaimanapun, rating Black Widow agaknya masih bisa berubah pasca proses akuisisi Disney terhadap Fox rampung. Pasalnya, Bob Iger sang CEO Disney pernah mengungkapkan ketertarikannya untuk melanjutkan Deadpool sebagai franchise berating R. Alan Horn yang menjabat sebagai chairman juga mengatakan, akusisi Fox sangat menguntungkan pihaknya karena kini mereka bisa bebas menggeber film berating R, tanpa perlu mengkhawatirkan segala aturan ketat dan imej ramah keluarga dari Disney.

Disutradarai Cate Shortland, Black Widow kembali dibintangi Scarlett Johansson sebagai karakter titular. Dengan latar belakang Black Widow yang kompleks, Johansson menilai ada banyak cerita yang bisa diangkat. Johansson pun mengakui, film ini bisa saja membawa Black Widow kembali ke Rusia, atau mengeksplor program yang dijalani Black Widow untuk menjadi mata-mata. Meski belum ada konfirmasi soal timeline cerita, pernah dikabarkan bahwa film Black Widow bersetting sebelum film pertama The Avengers (2012).

Dengan proses syuting yang diprediksi akan bergulir pada 2019, untuk saat ini Black Widow belum menentukan tanggal rilis. Adapun setelah Avengers: Infinity War, Black Widow dipastikan kembali di Avengers: Endgame yang akan tayang 3 Mei 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Pernyataan terbaru arsitek MCU membuat kabar Black Widow berating R harus berakhir sebagai isapan jempol belaka.

Di pertengahan bulan lalu sempat beredar rumor menarik seputar film Black Widow. Isu ini pun mengklaim, Marvel Studios berpotensi menjadikan film Black Widow sebagai instalmen berating R pertama di Marvel Cinematic Universe. Walau baru sebatas spekulasi, tak sedikit yang menganggap berita ini bisa dipercaya, mengingat Disney ataupun Marvel terbuka untuk memproduksi film berating R. Sayangnya, pernyataan terbaru Kevin Feige selaku arsitek MCU justru mengindikasikan hal sebaliknya, yang membuat kabar Black Widow berating R ini harus berakhir sebagai isapan jempol belaka.

Seperti yang dilansir Comicbook.com, Feige mengakui Black Widow sebenarnya takkan mengusung rating R. Menurutnya, kabar rating R ini bisa merebak karena ada pihak yang mengklaim,”saya dengar ini (Black Widow) berating R”, lalu semua pihak langsung ikut memberitakan hal yang sama.

Merujuk pada klarifikasi Feige, Black Widow boleh dibilang akan mengusung rating PG-13, layaknya film-film MCU lain. Bagaimanapun, rating Black Widow agaknya masih bisa berubah pasca proses akuisisi Disney terhadap Fox rampung. Pasalnya, Bob Iger sang CEO Disney pernah mengungkapkan ketertarikannya untuk melanjutkan Deadpool sebagai franchise berating R. Alan Horn yang menjabat sebagai chairman juga mengatakan, akusisi Fox sangat menguntungkan pihaknya karena kini mereka bisa bebas menggeber film berating R, tanpa perlu mengkhawatirkan segala aturan ketat dan imej ramah keluarga dari Disney.

Disutradarai Cate Shortland, Black Widow kembali dibintangi Scarlett Johansson sebagai karakter titular. Dengan latar belakang Black Widow yang kompleks, Johansson menilai ada banyak cerita yang bisa diangkat. Johansson pun mengakui, film ini bisa saja membawa Black Widow kembali ke Rusia, atau mengeksplor program yang dijalani Black Widow untuk menjadi mata-mata. Meski belum ada konfirmasi soal timeline cerita, pernah dikabarkan bahwa film Black Widow bersetting sebelum film pertama The Avengers (2012).

Dengan proses syuting yang diprediksi akan bergulir pada 2019, untuk saat ini Black Widow belum menentukan tanggal rilis. Adapun setelah Avengers: Infinity War, Black Widow dipastikan kembali di Avengers: Endgame yang akan tayang 3 Mei 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Daftar Nominasi dan Pemenang Indie Spirit Awards 2019

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Award, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Daftar Nominasi dan Pemenang Indie Spirit Awards 2019
link : Daftar Nominasi dan Pemenang Indie Spirit Awards 2019

Baca juga


'If Beale Street Could Talk' menang besar dalam Independent Spirit Awards ke-34. Berikut daftar lengkap pemenang.

Film Independent telah mengumumkan pemenang untuk penghargaan mereka, Film Independent Spirit Awards ke-34 pada Sabtu lalu (23/11) di Santa Monica Beach, California.

Dalam penghargaan yang khusus diberikan untuk mengapresiasi film-film indie ini, If Beale Street Could Talk memimpin dengan total 3 piala yaitu Best Supporting Actress untuk Regina King, Best Director untuk Barry Jenkins, serta piala tertinggi, Best Feature.

Ini merupakan kemenangan ganda kedua bagi Jenkins. Dua tahun yang lalu, Jenkins juga memenangkan Best Director dan Best Feature untuk film Moonlight.

Di kategori akting, Ethan Hawke menjadi Best Male Lead untuk perannya di film First Reformed. Sementara itu, Glenn Close semakin mengukuhkan momentumnya dalam awards season ini dengan menjadi Best Female Lead lewat film The Wife. Richard E Grant akhirnya mendapatkan piala yang pantas didapatkannya lewat perannya sebagai aktor pendukung dalam Can You Ever Forgive Me?.

Film yang saya sebut juga menjadi film satu-satunya selain If Beale Street Could Talk yang mendapat lebih dari satu piala. Film tersebut adalah Best Screenplay, menyusul kemenangannya di WGA. Eight Grade juga mengikuti kemenangan di WGA. Hanya saja, disini di kategori Best First Screenplay.

Kalau anda ingin tahu kenapa kok gak ada film ini film itu, kemungkinan besar karena film-film tersebut tak masuk kualifikasi. Indie Spirit mempersyaratkan bahwa hanya film-film indie yang dibuat dengan bujet di bawah $20 juta yang boleh bersaing. Maka, film-film seperti Vice, Beautiful Boy, Mary Queen of Scots, dll disuruh ke laut aja.

Sementara itu film Roma-nya Alfonso Cuaron dan The Favourite-nya Yorgos Lanthimos yang mendapat respon meriah sepanjang awards season, hanya boleh berkompetisi di kategori Best International Film. Sebab, sebagian besar proses produksinya dilakukan dan dihandel di luar Amerika. Kategori ini akhirnya dimenangkan oleh Roma.

Dikarenakan lingkupnya yang relatif terbatas yaitu hanya untuk film-film indie saja, Indie spirit Awards tak begitu bisa dijadikan barometer mutlak Oscar. Meski demikian, sejak 2015 ajang ini sukses memprediksi pemenang Best Picture Oscar secara berturut-turut, yaitu 12 Years A Slave, Birdman, Spotlight, dan Moonlight. Anomali hanya terjadi tahun lalu, dimana Get Out dikalahkan oleh The Shape of Water di Oscar.

Berikut daftar lengkap pemenang Independent Spirit Awards ke-34. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Feature

Eighth Grade
First Reformed
If Beale Street Could Talk
Leave No Trace
You Were Never Really Here


Best Director

Debra Granik – Leave No Trace
Barry Jenkins – If Beale Street Could Talk
Tamara Jenkins – Private Life
Lynne Ramsay – You Were Never Really Here
Paul Schrader – First Reformed


Best Male Lead

John Cho – Searching
Daveed Diggs – Blindspotting
Ethan Hawke – First Reformed
Christian Malheiros – Sócrates
Joaquin Phoenix – You Were Never Really Here


Best Female Lead

Glenn Close – The Wife
Toni Collette – Hereditary
Elsie Fisher – Eighth Grade
Regina Hall – Support the Girls
Helena Howard – Madeline's Madeline
Carey Mulligan – Wildlife


Best Supporting Male

Raúl Castillo – We the Animals
Adam Driver – BlacKkKlansman
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me?
Josh Hamilton – Eighth Grade
John David Washington – Monsters and Men


Best Supporting Female

Kayli Carter – Private Life
Tyne Daly – A Bread Factory
Regina King – If Beale Street Could Talk
Thomasin McKenzie – Leave No Trace
J. Smith-Cameron – Nancy


Best Screenplay

Richard Glatzer, Rebecca Lenkiewicz, Wash Westmoreland - Colette
Nicole Holofcener, Jeff Whitty - Can You Ever Forgive Me?
Tamara Jenkins – Private Life
Boots Riley – Sorry to Bother You
Paul Schrader – First Reformed


Best First Screenplay

Bo Burnham – Eighth Grade
Christina Choe – Nancy
Cory Finley – Thoroughbreds
Jennifer Fox – The Tale
Laurie & Quinn Shephard – Blame


Best First Feature

Ari Aster – Hereditary
Paul Dano – Wildlife
Jennifer Fox – The Tale
Boots Riley – Sorry to Bother You
Jeremiah Zagar – We the Animals


Best Documentary Feature

Hale County This Morning, This Evening
Minding the Gap
Of Fathers and Sons
On Her Shoulders
Shirkers
Won't You Be My Neighbor?


Best Cinematography

Ashley Connor – Madeline's Madeline
Diego Garcia – Wildlife
Benjamin Loeb – Mandy
Sayombhu Mukdeeprom – Suspiria
Zak Mulligan – We the Animals


Best Editing

Joe Bini – You Were Never Really Here
Keiko Deguchi, Brian A. Kates, Jeremiah Zagar – We the Animals
Luke Dunkley, Nick Fenton, Chris Gill, Julian Hart – American Animals
Anne Fabini, Alex Hall, Gary Levy – The Tale
Nick Houy – Mid90s


Best International Film

Burning – South Korea
The Favourite – United Kingdom
Happy as Lazzaro – Italy
Roma – Mexico
Shoplifters – Japan


SPECIAL

John Cassavetes Award

A Bread Factory
En el Séptimo Día
Never Goin’ Back
Sócrates
Thunder Road


Robert Altman Award (Best Ensemble)

Suspiria


Kiehl's Someone to Watch Award

Alex Moratto – Sócrates
Ioana Uricaru – Lemonade
Jeremiah Zegar – We the Animals


The BONNIE Award

Debra Granik
Tamara Jenkins
Karyn Kusama


Piaget Producers Award

Jonathan Duffy, Kelly Williams
Gabrielle Nadig
Shrihari Sathe


Truer than Fiction Award

Alexandria Bombach – On Her Shoulders
Bing Liu – Minding the Gap
RaMell Ross – Hale County This Morning, This Evening


FILM DENGAN NOMINASI JAMAK
5 – We the Animals 
4 – Eighth Grade, First Reformed, You Were Never Really Here
3 – If Beale Street Could Talk, Leave No Trace, Private Life, Sócrates, The Tale, Wildlife 
2 – A Bread Factory, Can You Ever Forgive Me?, Hale County This Morning This Evening, Hereditary, Madeline's Madeline, Minding the Gap, Nancy, On Her Shoulders, Sorry to Bother You, Suspiria


FILM DENGAN KEMENANGAN JAMAK
3 – If Beale Street Could Talk
2 – Can You Ever Forgive Me?

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

'If Beale Street Could Talk' menang besar dalam Independent Spirit Awards ke-34. Berikut daftar lengkap pemenang.

Film Independent telah mengumumkan pemenang untuk penghargaan mereka, Film Independent Spirit Awards ke-34 pada Sabtu lalu (23/11) di Santa Monica Beach, California.

Dalam penghargaan yang khusus diberikan untuk mengapresiasi film-film indie ini, If Beale Street Could Talk memimpin dengan total 3 piala yaitu Best Supporting Actress untuk Regina King, Best Director untuk Barry Jenkins, serta piala tertinggi, Best Feature.

Ini merupakan kemenangan ganda kedua bagi Jenkins. Dua tahun yang lalu, Jenkins juga memenangkan Best Director dan Best Feature untuk film Moonlight.

Di kategori akting, Ethan Hawke menjadi Best Male Lead untuk perannya di film First Reformed. Sementara itu, Glenn Close semakin mengukuhkan momentumnya dalam awards season ini dengan menjadi Best Female Lead lewat film The Wife. Richard E Grant akhirnya mendapatkan piala yang pantas didapatkannya lewat perannya sebagai aktor pendukung dalam Can You Ever Forgive Me?.

Film yang saya sebut juga menjadi film satu-satunya selain If Beale Street Could Talk yang mendapat lebih dari satu piala. Film tersebut adalah Best Screenplay, menyusul kemenangannya di WGA. Eight Grade juga mengikuti kemenangan di WGA. Hanya saja, disini di kategori Best First Screenplay.

Kalau anda ingin tahu kenapa kok gak ada film ini film itu, kemungkinan besar karena film-film tersebut tak masuk kualifikasi. Indie Spirit mempersyaratkan bahwa hanya film-film indie yang dibuat dengan bujet di bawah $20 juta yang boleh bersaing. Maka, film-film seperti Vice, Beautiful Boy, Mary Queen of Scots, dll disuruh ke laut aja.

Sementara itu film Roma-nya Alfonso Cuaron dan The Favourite-nya Yorgos Lanthimos yang mendapat respon meriah sepanjang awards season, hanya boleh berkompetisi di kategori Best International Film. Sebab, sebagian besar proses produksinya dilakukan dan dihandel di luar Amerika. Kategori ini akhirnya dimenangkan oleh Roma.

Dikarenakan lingkupnya yang relatif terbatas yaitu hanya untuk film-film indie saja, Indie spirit Awards tak begitu bisa dijadikan barometer mutlak Oscar. Meski demikian, sejak 2015 ajang ini sukses memprediksi pemenang Best Picture Oscar secara berturut-turut, yaitu 12 Years A Slave, Birdman, Spotlight, dan Moonlight. Anomali hanya terjadi tahun lalu, dimana Get Out dikalahkan oleh The Shape of Water di Oscar.

Berikut daftar lengkap pemenang Independent Spirit Awards ke-34. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Feature

Eighth Grade
First Reformed
If Beale Street Could Talk
Leave No Trace
You Were Never Really Here


Best Director

Debra Granik – Leave No Trace
Barry Jenkins – If Beale Street Could Talk
Tamara Jenkins – Private Life
Lynne Ramsay – You Were Never Really Here
Paul Schrader – First Reformed


Best Male Lead

John Cho – Searching
Daveed Diggs – Blindspotting
Ethan Hawke – First Reformed
Christian Malheiros – Sócrates
Joaquin Phoenix – You Were Never Really Here


Best Female Lead

Glenn Close – The Wife
Toni Collette – Hereditary
Elsie Fisher – Eighth Grade
Regina Hall – Support the Girls
Helena Howard – Madeline's Madeline
Carey Mulligan – Wildlife


Best Supporting Male

Raúl Castillo – We the Animals
Adam Driver – BlacKkKlansman
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me?
Josh Hamilton – Eighth Grade
John David Washington – Monsters and Men


Best Supporting Female

Kayli Carter – Private Life
Tyne Daly – A Bread Factory
Regina King – If Beale Street Could Talk
Thomasin McKenzie – Leave No Trace
J. Smith-Cameron – Nancy


Best Screenplay

Richard Glatzer, Rebecca Lenkiewicz, Wash Westmoreland - Colette
Nicole Holofcener, Jeff Whitty - Can You Ever Forgive Me?
Tamara Jenkins – Private Life
Boots Riley – Sorry to Bother You
Paul Schrader – First Reformed


Best First Screenplay

Bo Burnham – Eighth Grade
Christina Choe – Nancy
Cory Finley – Thoroughbreds
Jennifer Fox – The Tale
Laurie & Quinn Shephard – Blame


Best First Feature

Ari Aster – Hereditary
Paul Dano – Wildlife
Jennifer Fox – The Tale
Boots Riley – Sorry to Bother You
Jeremiah Zagar – We the Animals


Best Documentary Feature

Hale County This Morning, This Evening
Minding the Gap
Of Fathers and Sons
On Her Shoulders
Shirkers
Won't You Be My Neighbor?


Best Cinematography

Ashley Connor – Madeline's Madeline
Diego Garcia – Wildlife
Benjamin Loeb – Mandy
Sayombhu Mukdeeprom – Suspiria
Zak Mulligan – We the Animals


Best Editing

Joe Bini – You Were Never Really Here
Keiko Deguchi, Brian A. Kates, Jeremiah Zagar – We the Animals
Luke Dunkley, Nick Fenton, Chris Gill, Julian Hart – American Animals
Anne Fabini, Alex Hall, Gary Levy – The Tale
Nick Houy – Mid90s


Best International Film

Burning – South Korea
The Favourite – United Kingdom
Happy as Lazzaro – Italy
Roma – Mexico
Shoplifters – Japan


SPECIAL

John Cassavetes Award

A Bread Factory
En el Séptimo Día
Never Goin’ Back
Sócrates
Thunder Road


Robert Altman Award (Best Ensemble)

Suspiria


Kiehl's Someone to Watch Award

Alex Moratto – Sócrates
Ioana Uricaru – Lemonade
Jeremiah Zegar – We the Animals


The BONNIE Award

Debra Granik
Tamara Jenkins
Karyn Kusama


Piaget Producers Award

Jonathan Duffy, Kelly Williams
Gabrielle Nadig
Shrihari Sathe


Truer than Fiction Award

Alexandria Bombach – On Her Shoulders
Bing Liu – Minding the Gap
RaMell Ross – Hale County This Morning, This Evening


FILM DENGAN NOMINASI JAMAK
5 – We the Animals 
4 – Eighth Grade, First Reformed, You Were Never Really Here
3 – If Beale Street Could Talk, Leave No Trace, Private Life, Sócrates, The Tale, Wildlife 
2 – A Bread Factory, Can You Ever Forgive Me?, Hale County This Morning This Evening, Hereditary, Madeline's Madeline, Minding the Gap, Nancy, On Her Shoulders, Sorry to Bother You, Suspiria


FILM DENGAN KEMENANGAN JAMAK
3 – If Beale Street Could Talk
2 – Can You Ever Forgive Me?

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut