Wednesday, March 20, 2019

Review Film: 'Us' (2019)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Horor, Artikel Review, Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Us' (2019)
link : Review Film: 'Us' (2019)

Baca juga


'Us' adalah salah satu film paling mendebarkan dalam beberapa tahun belakangan.

“... looks like one f***up performance art.”
— Gabe Wilson
Rating UP:
Mungkin baru sekitar setengah film Us berjalan, teman nonton saya tiba-tiba komplain:

"Yank, nontonnya capek yah".

Saya —sebagai seorang blogger film, seorang penikmat film, dan seseorang yang mengaku-ngaku paham banget soal film padahal bukan— tidak terkejut, apalagi marah. Sebab, saya juga capek. Lha gimana, jantung saya yang sudah tua ini digedor terus, hampir secara konstan sepanjang film. Us adalah salah satu film paling mendebarkan dalam beberapa tahun belakangan. Saya pernah melihat film yang adegannya lebih sadis. Saya pernah melihat film yang jump-scares-nya lebih berisik. Namun, Us lebih berhak mendapat predikat horor sejati di antara semuanya. Jarang-jarang saya nonton setegang ini.


Dua tahun lalu, Jordan Peele memulai debutnya sebagai penulis dan sutradara dengan menghadirkan salah satu horor/thriller paling orisinal, Get Out. Film tersebut sangat tajam dalam menyampaikan pesan sosiopolitisnya, tapi buat saya tak begitu menakutkan. Sekarang ia membawakan Us, film yang tak begitu orisinal tapi anjir sangat menakutkan. Film ini menempeleng saya yang awalnya masih meragukan soal kapabilitasnya sebagai sutradara hqq di Get Out, karena sekarang ia membuktikan bahwa ia bisa membuat film horor yang benar-benar horor jika dibutuhkan.

Peele menangani premis klise home-invasion dari filmnya menjadi horor yang cerdas dan terasa segar. Sebagaimana yang kita harapkan dari seorang motor penggerak sketsa legendaris Key & Peele-nya Comedy Central, ia kembali dengan piawai menggabungkan horor dengan komedi, bukan lewat adegan "eh, gue pengen ngelucu nih" melainkan lewat kecanggungan situasi. Ini menjamin bahwa kita ketawa bukan berarti lepas dari cengkeraman film. Namun yang lebih saya kagumi adalah bagaimana ia dengan brilian menciptakan kengerian yang sangat nampol lewat sesuatu yang relatif sederhana. Sesuatu yang bisa dilakukan oleh kita. Us.

Lebih tepatnya, terornya dibawa oleh sesuatu yang terlihat persis seperti kita. Atau, apa memang begitu? Seorang gadis kecil (Madison Curry) menemukan hal ini saat nyasar di sebuah taman bermain di pantai Santa Cruz. Peristiwa ini meninggalkan trauma sedemikian mendalam sehingga membuat sang gadis kecil yang tumbuh menjadi Lupita Nyong'o, gampang resah serta overprotektif terhadap kedua anaknya (Shahadi Wright Joseph dan Evan Alex). Sialnya, sang suami yang selow abis (Winston Duke) membawanya sekeluarga untuk liburan di wisma yang dekat dengan pantai naas tersebut.

Sungguh awal cerita yang klise. Tapi saya tidak mendelik. Pasalnya, Peele menuturkan ini dengan sangat cakap. Ia membangun karakter dan situasi dengan perlahan tapi mantap. Saya kira poin krusial dari film ini adalah membawa kita masuk ke dalam kondisi pikiran karakter Nyong'o. Dan Peele berhasil melakukannya. Ia sepertinya sangat menguasai komando di setiap lini. Ketegangan tercipta secara simultan lewat akting, pemilihan gambar, dan scoring, dengan kontibusi besar dari semua aktor, sinematografer Mike Gioulakis dan komposer Michael Abels. Baru beberapa menit berjalan, film sudah mencengkeram saya.

Dikarenakan ini adalah spoiler, maka saya takkan memberitahu anda bahwa keluarga Nyong'o akan diinvasi oleh satu keluarga yang sangat mirip dengan mereka. Sial, saya keceplosan. Mereka berdiri di luar rumah dengan posisi kaku, memakai baju terusan warna merah dan bersenjatakan gunting besar berwarna emas. Maksud kedatangan mereka adalah berkunjung dan bercengkerama sambil ngopi santai... tentu saja bukan! Mereka tidak datang dalam damai.

Istilah yang kerap diasosiasikan dengan film Us —meski filmnya sendiri tak pernah menyebut kata ini— adalah Doppelganger. Doppelganger adalah orang yang sangat mirip dengan kita padahal kita tak punya hubungan sama sekali dengan mereka. Konon, bertemu dengan doppelganger adalah pertanda buruk yang bisa berujung pada kematian. Dan sebagaimana resep jitu yang sudah diterapkan oleh manusia sejak jaman dahulu kala; kalau ada sesuatu yang mirip dengan kita, bergerak seperti kita, berbicara seperti kita, bernapas seperti kita, tapi bukan bagian dari kita, maka layak, wajar, dan pantas kita serbu. Uhuk #PesanMoral.

Kembali ke topik, premis ini mengijinkan hampir semua aktornya punya peran ganda. Ternyata menakutkan juga melihat versi jahat dari kita menyerang diri kita sendiri. Semua mendapat momen masing-masing, termasuk Elisabeth Moss dan Tim Heidecker yang bermain sebagai pasangan yang merupakan teman keluarga Nyong'o. Namun yang paling spektakuler, tentunya Nyong'o. Penampilan dobelnya punya kualitas emosional dan fisik yang fantastis. Versi jahatnya barangkali merupakan satu-satunya doppelganger yang bisa bicara; itupun dalam suara yang serak ke dalam. Saat hubungan mereka terungkap lebih dalam, ini membeberkan sesuatu yang lebih mengerikan.

Skala ceritanya pun meluas, lebih dari sekadar home-invasion, karena ia kemudian melibatkan konsep scifi yang sangat ambisius. Dan dengan lebih banyak simbolisme dan subteks. Inilah saat kita teringat kembali dengan teks di awal film yang memberitahu soal banyaknya terowongan rahasia di bawah Amerika. Atau soal berita di televisi jadul yang mewartakan soal aksi "Hands Across America", kegiatan amal yang melibatkan 6 juta warga Amerika bergandeng tangan di seluruh negeri (entah jumlahnya betul atau tidak). Atau soal surat Jeremiah 11:11 tentang Tuhan yang memberi bencana. Atau soal puluhan kelinci dalam kandang yang menjadi adegan pengantar judul film. Semuanya seperti mengisyaratkan... uhm, sesuatu, tapi rasa-rasanya tak nyambung dalam satu konsep yang jelas. Us seperti ingin menyampaikan soal sesuatu, tapi tak tahu apa yang ingin disampaikannya.

Apakah ini soal dualitas dari kualitas pribadi manusia? Atau soal sindiran terhadap kemunafikan beberapa dari kita dalam setiap aksi amal? Atau soal pembalasan dari orang-orang yang direpresi di Amerika? Saya tak bisa menemukan tohokan utamanya. Mitologinya agak memusingkan kalau dipikirkan. Tapi, anda tahu? Saya tak begitu terpikir soal ini saat menonton. Setiap perkembangan cerita dalam Us membuat saya penasaran hanya untuk melihat kemana lagi Peele bisa membawa saya. Ia tak berhenti untuk menjanjikan sesuatu yang tak terduga. Dan ia tak pernah membuat saya kecewa. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Us

116 menit
Remaja - BO
Jordan Peele
Jordan Peele
Jason Blum, Ian Cooper, Sean McKittrick, Jordan Peele
Mike Gioulakis
Michael Abels

Diulas oleh

'Us' adalah salah satu film paling mendebarkan dalam beberapa tahun belakangan.

“... looks like one f***up performance art.”
— Gabe Wilson
Rating UP:
Mungkin baru sekitar setengah film Us berjalan, teman nonton saya tiba-tiba komplain:

"Yank, nontonnya capek yah".

Saya —sebagai seorang blogger film, seorang penikmat film, dan seseorang yang mengaku-ngaku paham banget soal film padahal bukan— tidak terkejut, apalagi marah. Sebab, saya juga capek. Lha gimana, jantung saya yang sudah tua ini digedor terus, hampir secara konstan sepanjang film. Us adalah salah satu film paling mendebarkan dalam beberapa tahun belakangan. Saya pernah melihat film yang adegannya lebih sadis. Saya pernah melihat film yang jump-scares-nya lebih berisik. Namun, Us lebih berhak mendapat predikat horor sejati di antara semuanya. Jarang-jarang saya nonton setegang ini.


Dua tahun lalu, Jordan Peele memulai debutnya sebagai penulis dan sutradara dengan menghadirkan salah satu horor/thriller paling orisinal, Get Out. Film tersebut sangat tajam dalam menyampaikan pesan sosiopolitisnya, tapi buat saya tak begitu menakutkan. Sekarang ia membawakan Us, film yang tak begitu orisinal tapi anjir sangat menakutkan. Film ini menempeleng saya yang awalnya masih meragukan soal kapabilitasnya sebagai sutradara hqq di Get Out, karena sekarang ia membuktikan bahwa ia bisa membuat film horor yang benar-benar horor jika dibutuhkan.

Peele menangani premis klise home-invasion dari filmnya menjadi horor yang cerdas dan terasa segar. Sebagaimana yang kita harapkan dari seorang motor penggerak sketsa legendaris Key & Peele-nya Comedy Central, ia kembali dengan piawai menggabungkan horor dengan komedi, bukan lewat adegan "eh, gue pengen ngelucu nih" melainkan lewat kecanggungan situasi. Ini menjamin bahwa kita ketawa bukan berarti lepas dari cengkeraman film. Namun yang lebih saya kagumi adalah bagaimana ia dengan brilian menciptakan kengerian yang sangat nampol lewat sesuatu yang relatif sederhana. Sesuatu yang bisa dilakukan oleh kita. Us.

Lebih tepatnya, terornya dibawa oleh sesuatu yang terlihat persis seperti kita. Atau, apa memang begitu? Seorang gadis kecil (Madison Curry) menemukan hal ini saat nyasar di sebuah taman bermain di pantai Santa Cruz. Peristiwa ini meninggalkan trauma sedemikian mendalam sehingga membuat sang gadis kecil yang tumbuh menjadi Lupita Nyong'o, gampang resah serta overprotektif terhadap kedua anaknya (Shahadi Wright Joseph dan Evan Alex). Sialnya, sang suami yang selow abis (Winston Duke) membawanya sekeluarga untuk liburan di wisma yang dekat dengan pantai naas tersebut.

Sungguh awal cerita yang klise. Tapi saya tidak mendelik. Pasalnya, Peele menuturkan ini dengan sangat cakap. Ia membangun karakter dan situasi dengan perlahan tapi mantap. Saya kira poin krusial dari film ini adalah membawa kita masuk ke dalam kondisi pikiran karakter Nyong'o. Dan Peele berhasil melakukannya. Ia sepertinya sangat menguasai komando di setiap lini. Ketegangan tercipta secara simultan lewat akting, pemilihan gambar, dan scoring, dengan kontibusi besar dari semua aktor, sinematografer Mike Gioulakis dan komposer Michael Abels. Baru beberapa menit berjalan, film sudah mencengkeram saya.

Dikarenakan ini adalah spoiler, maka saya takkan memberitahu anda bahwa keluarga Nyong'o akan diinvasi oleh satu keluarga yang sangat mirip dengan mereka. Sial, saya keceplosan. Mereka berdiri di luar rumah dengan posisi kaku, memakai baju terusan warna merah dan bersenjatakan gunting besar berwarna emas. Maksud kedatangan mereka adalah berkunjung dan bercengkerama sambil ngopi santai... tentu saja bukan! Mereka tidak datang dalam damai.

Istilah yang kerap diasosiasikan dengan film Us —meski filmnya sendiri tak pernah menyebut kata ini— adalah Doppelganger. Doppelganger adalah orang yang sangat mirip dengan kita padahal kita tak punya hubungan sama sekali dengan mereka. Konon, bertemu dengan doppelganger adalah pertanda buruk yang bisa berujung pada kematian. Dan sebagaimana resep jitu yang sudah diterapkan oleh manusia sejak jaman dahulu kala; kalau ada sesuatu yang mirip dengan kita, bergerak seperti kita, berbicara seperti kita, bernapas seperti kita, tapi bukan bagian dari kita, maka layak, wajar, dan pantas kita serbu. Uhuk #PesanMoral.

Kembali ke topik, premis ini mengijinkan hampir semua aktornya punya peran ganda. Ternyata menakutkan juga melihat versi jahat dari kita menyerang diri kita sendiri. Semua mendapat momen masing-masing, termasuk Elisabeth Moss dan Tim Heidecker yang bermain sebagai pasangan yang merupakan teman keluarga Nyong'o. Namun yang paling spektakuler, tentunya Nyong'o. Penampilan dobelnya punya kualitas emosional dan fisik yang fantastis. Versi jahatnya barangkali merupakan satu-satunya doppelganger yang bisa bicara; itupun dalam suara yang serak ke dalam. Saat hubungan mereka terungkap lebih dalam, ini membeberkan sesuatu yang lebih mengerikan.

Skala ceritanya pun meluas, lebih dari sekadar home-invasion, karena ia kemudian melibatkan konsep scifi yang sangat ambisius. Dan dengan lebih banyak simbolisme dan subteks. Inilah saat kita teringat kembali dengan teks di awal film yang memberitahu soal banyaknya terowongan rahasia di bawah Amerika. Atau soal berita di televisi jadul yang mewartakan soal aksi "Hands Across America", kegiatan amal yang melibatkan 6 juta warga Amerika bergandeng tangan di seluruh negeri (entah jumlahnya betul atau tidak). Atau soal surat Jeremiah 11:11 tentang Tuhan yang memberi bencana. Atau soal puluhan kelinci dalam kandang yang menjadi adegan pengantar judul film. Semuanya seperti mengisyaratkan... uhm, sesuatu, tapi rasa-rasanya tak nyambung dalam satu konsep yang jelas. Us seperti ingin menyampaikan soal sesuatu, tapi tak tahu apa yang ingin disampaikannya.

Apakah ini soal dualitas dari kualitas pribadi manusia? Atau soal sindiran terhadap kemunafikan beberapa dari kita dalam setiap aksi amal? Atau soal pembalasan dari orang-orang yang direpresi di Amerika? Saya tak bisa menemukan tohokan utamanya. Mitologinya agak memusingkan kalau dipikirkan. Tapi, anda tahu? Saya tak begitu terpikir soal ini saat menonton. Setiap perkembangan cerita dalam Us membuat saya penasaran hanya untuk melihat kemana lagi Peele bisa membawa saya. Ia tak berhenti untuk menjanjikan sesuatu yang tak terduga. Dan ia tak pernah membuat saya kecewa. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Us

116 menit
Remaja - BO
Jordan Peele
Jordan Peele
Jason Blum, Ian Cooper, Sean McKittrick, Jordan Peele
Mike Gioulakis
Michael Abels

Diulas oleh

Tuesday, March 19, 2019

Sutradara 'Kong: Skull Island' Siapkan Film Monster Baru

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sutradara 'Kong: Skull Island' Siapkan Film Monster Baru
link : Sutradara 'Kong: Skull Island' Siapkan Film Monster Baru

Baca juga


Sukses dengan 'Kong: Skull Island', sineas Jordan Vogt-Roberts kembali menyutradarai proyek film yang berhubungan dengan monster.

Sukses dengan Kong: Skull Island, sineas Jordan Vogt-Roberts kembali menyutradarai proyek film yang berhubungan dengan monster.

Seperti yang dilansir THR, Vogt-Roberts juga bertindak sebagai produser dalam film monster untitled ini, bersama dengan aktor kenamaan Michael B. Jordan. Sayangnya, belum ada keterangan lebih lanjut apakah Jordan akan turut jadi pemain. Adapun film yang sedang mencari penulis skrip ini diproduksi oleh New Regency, studio di balik film pemenang Oscar yang juga hits di box office, Bohemian Rhapsody.

Untuk saat ini plot cerita film monster besutan Vogt-Roberts masih misterius. Yang jelas, cerita film ini kabarnya berasal dari ide Vogt-Roberts, dan akan bersetting di Detroit, yang notabene kampung halaman sang sineas. Sedikit fakta menarik, Vogt-Roberts dikenal sering menggunakan Detroit sebagai tempat produksi film, dan ia juga menjadi salah satu pendiri The Detroit Creativity Project untuk membantu anak muda Motor City.

Bicara soal Kong: Skull Island, film berbasis MonsterVerse ini memang terbilang standar dari segi cerita. Namun yang membuatnya istimewa adalah cara Vogt-Roberts mengemas adegan action sehingga terlihat epik dan sangar, apalagi jika sudah menyoroti aksi Kong bertarung melawan monster ganas. Alhasil, meskipun ceritanya biasa saja, Skull Island tetap seru ditonton berkat penyutradaraan Vogt-Roberts yang menarik.

Selain film monster untitled, saat ini Vogt-Roberts juga terlibat di film adaptasi game Metal Gear Solid sebagai sutradara. Kedua proyek film ini pun belum mendapatkan tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sukses dengan 'Kong: Skull Island', sineas Jordan Vogt-Roberts kembali menyutradarai proyek film yang berhubungan dengan monster.

Sukses dengan Kong: Skull Island, sineas Jordan Vogt-Roberts kembali menyutradarai proyek film yang berhubungan dengan monster.

Seperti yang dilansir THR, Vogt-Roberts juga bertindak sebagai produser dalam film monster untitled ini, bersama dengan aktor kenamaan Michael B. Jordan. Sayangnya, belum ada keterangan lebih lanjut apakah Jordan akan turut jadi pemain. Adapun film yang sedang mencari penulis skrip ini diproduksi oleh New Regency, studio di balik film pemenang Oscar yang juga hits di box office, Bohemian Rhapsody.

Untuk saat ini plot cerita film monster besutan Vogt-Roberts masih misterius. Yang jelas, cerita film ini kabarnya berasal dari ide Vogt-Roberts, dan akan bersetting di Detroit, yang notabene kampung halaman sang sineas. Sedikit fakta menarik, Vogt-Roberts dikenal sering menggunakan Detroit sebagai tempat produksi film, dan ia juga menjadi salah satu pendiri The Detroit Creativity Project untuk membantu anak muda Motor City.

Bicara soal Kong: Skull Island, film berbasis MonsterVerse ini memang terbilang standar dari segi cerita. Namun yang membuatnya istimewa adalah cara Vogt-Roberts mengemas adegan action sehingga terlihat epik dan sangar, apalagi jika sudah menyoroti aksi Kong bertarung melawan monster ganas. Alhasil, meskipun ceritanya biasa saja, Skull Island tetap seru ditonton berkat penyutradaraan Vogt-Roberts yang menarik.

Selain film monster untitled, saat ini Vogt-Roberts juga terlibat di film adaptasi game Metal Gear Solid sebagai sutradara. Kedua proyek film ini pun belum mendapatkan tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

6 Anggota Awal Avengers akan Jadi Fokus ‘Endgame’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 6 Anggota Awal Avengers akan Jadi Fokus ‘Endgame’
link : 6 Anggota Awal Avengers akan Jadi Fokus ‘Endgame’

Baca juga


Kevin Feige sang arsitek Marvel Cinematic Universe membagikan detail penting terkait ‘Avengers: Endgame’.

Meskipun sejauh ini telah merilis dua trailer, cerita Avengers: Endgame terkesan masih misterius dan tak memberikan banyak petunjuk soal pertarungan ronde kedua antara tim superhero vs Thanos. Bagaimanapun, jika ada satu hal yang pasti, maka itu adalah enam anggota awal Avengers yang akan jadi sorotan di film penutup Phase 3. Detail tersebut disampaikan langsung oleh Kevin Feige, saat arsitek Marvel Cinematic Universe ini berbincang dengan Empire.

“Penonton menilai porsi penampilan Captain America kurang di Infinity War. Iron Man juga kurang berbicara di setengah jam terakhir karena situasi. Namun kedua karakter tersebut, dan semua enam anggota awal (Avengers), akan menjadi fokus utama Endgame dalam hal yang sangat personal dan emosional,”jelas Feige.

Enam anggota awal yang dimaksud Feige tak lain adalah Captain America, Iron Man, Black Widow, Hulk, Hawkeye dan Thor. Keenam karakter ini jadi deretan superhero pertama MCU yang beraksi sebagai tim lewat The Avengers (2012), dimana pada film puncak Phase 1 itu mereka berjibaku menyelamatkan Bumi dari serangan pasukan alien pimpinan Loki.

Sementara itu, untuk anggota baru yang terkena jurus The Decimation milik Thanos seperti Black Panther, Spider-Man, Doctor Strange, Falcon dan Winter Soldier, belum diketahui pasti bagaimana mereka akan kembali. Yang jelas, dengan bantuan anggota baru lainnya seperti Ant-Man yang memiliki akses masuk Alam Kuantum, dan Captain Marvel dengan kekuatan dahsyatnya, keenam anggota awal Avengers pasti punya taktik jitu untuk kembali berjuang menaklukkan Thanos, dan memulihkan alam semesta seperti sedia kala.

Kembali digarap duo sutradara Russo, rencananya Avengers: Endgame akan dirilis 26 April 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Kevin Feige sang arsitek Marvel Cinematic Universe membagikan detail penting terkait ‘Avengers: Endgame’.

Meskipun sejauh ini telah merilis dua trailer, cerita Avengers: Endgame terkesan masih misterius dan tak memberikan banyak petunjuk soal pertarungan ronde kedua antara tim superhero vs Thanos. Bagaimanapun, jika ada satu hal yang pasti, maka itu adalah enam anggota awal Avengers yang akan jadi sorotan di film penutup Phase 3. Detail tersebut disampaikan langsung oleh Kevin Feige, saat arsitek Marvel Cinematic Universe ini berbincang dengan Empire.

“Penonton menilai porsi penampilan Captain America kurang di Infinity War. Iron Man juga kurang berbicara di setengah jam terakhir karena situasi. Namun kedua karakter tersebut, dan semua enam anggota awal (Avengers), akan menjadi fokus utama Endgame dalam hal yang sangat personal dan emosional,”jelas Feige.

Enam anggota awal yang dimaksud Feige tak lain adalah Captain America, Iron Man, Black Widow, Hulk, Hawkeye dan Thor. Keenam karakter ini jadi deretan superhero pertama MCU yang beraksi sebagai tim lewat The Avengers (2012), dimana pada film puncak Phase 1 itu mereka berjibaku menyelamatkan Bumi dari serangan pasukan alien pimpinan Loki.

Sementara itu, untuk anggota baru yang terkena jurus The Decimation milik Thanos seperti Black Panther, Spider-Man, Doctor Strange, Falcon dan Winter Soldier, belum diketahui pasti bagaimana mereka akan kembali. Yang jelas, dengan bantuan anggota baru lainnya seperti Ant-Man yang memiliki akses masuk Alam Kuantum, dan Captain Marvel dengan kekuatan dahsyatnya, keenam anggota awal Avengers pasti punya taktik jitu untuk kembali berjuang menaklukkan Thanos, dan memulihkan alam semesta seperti sedia kala.

Kembali digarap duo sutradara Russo, rencananya Avengers: Endgame akan dirilis 26 April 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

‘Terminator 6’ Resmi Berjudul ‘Terminator: Dark Fate’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘Terminator 6’ Resmi Berjudul ‘Terminator: Dark Fate’
link : ‘Terminator 6’ Resmi Berjudul ‘Terminator: Dark Fate’

Baca juga


Senada dengan pernyataan James Cameron beberapa waktu lalu, Paramount akhirnya memastikan ‘Terminator 6’ akan berjudul ‘Terminator: Dark Fate’.

Senada dengan pernyataan James Cameron beberapa waktu lalu, Paramount akhirnya memastikan Terminator 6 akan berjudul Terminator: Dark Fate.

Berbeda dengan film-film Terminator sebelumnya, Dark Fate berhasil menyulut antusiasme para fans karena untuk pertama kalinya Cameron ikut turun tangan sebagai produser. Cameron sendiri dikenal sebagai kreator franchise Terminator, dimana ia telah menggarap The Terminator dan Terminator 2: Judgement Day. Pasca dua seri legendaris tersebut, Cameron tak lagi berkecimpung di franchise, dan membuat seri-seri berikutnya kehilangan taringnya. Untuk Dark Fate nanti, Cameron memercayakan tongkat sutradara kepada Tim Miller, yang namanya meroket karena sukses mendalangi Deadpool. Kombinasi Cameron dan Miller inilah yang membuat Dark Fate tampil menjanjikan.

Dark Fate dipastikan kembali dibintangi pemain lama franchise, Arnold Schwarzenegger dan Linda Hamilton (Sarah Connor). Diakui Cameron, Sarah akan semakin tangguh di Dark Fate karena kerasnya situasi, dan action heroine ini pun akan berperan penting dalam memperkenalkan karakter baru. Cameron juga menyebut Arnold akan menjadi cyborg yang berbeda dari film-film Terminator sebelumnya. Di luar itu, Dark Fate menghadirkan sederet pemain baru meliputi Mackenzie Davis, Natalia Reyes, Gabriel Luna dan Diego Boneta.

Dengan statusnya sebagai film lanjutan Judgment Day, Dark Fate dikonfirmasi mengabaikan segala event mulai dari Terminator 3: Rise of the Machines, Terminator: Salvation hingga reboot Terminator Genisys. Cameron menganggap tiga seri terakhir adalah film Terminator bersetting alternate universe, dan hal ini dinilai masuk akal karena adanya unsur time travel dalam setiap film Terminator.

Rencananya Terminator: Dark Fate akan dirilis 1 November 2019, dan siap berduel dengan Charlie’s Angels reboot di hari yang sama.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Senada dengan pernyataan James Cameron beberapa waktu lalu, Paramount akhirnya memastikan ‘Terminator 6’ akan berjudul ‘Terminator: Dark Fate’.

Senada dengan pernyataan James Cameron beberapa waktu lalu, Paramount akhirnya memastikan Terminator 6 akan berjudul Terminator: Dark Fate.

Berbeda dengan film-film Terminator sebelumnya, Dark Fate berhasil menyulut antusiasme para fans karena untuk pertama kalinya Cameron ikut turun tangan sebagai produser. Cameron sendiri dikenal sebagai kreator franchise Terminator, dimana ia telah menggarap The Terminator dan Terminator 2: Judgement Day. Pasca dua seri legendaris tersebut, Cameron tak lagi berkecimpung di franchise, dan membuat seri-seri berikutnya kehilangan taringnya. Untuk Dark Fate nanti, Cameron memercayakan tongkat sutradara kepada Tim Miller, yang namanya meroket karena sukses mendalangi Deadpool. Kombinasi Cameron dan Miller inilah yang membuat Dark Fate tampil menjanjikan.

Dark Fate dipastikan kembali dibintangi pemain lama franchise, Arnold Schwarzenegger dan Linda Hamilton (Sarah Connor). Diakui Cameron, Sarah akan semakin tangguh di Dark Fate karena kerasnya situasi, dan action heroine ini pun akan berperan penting dalam memperkenalkan karakter baru. Cameron juga menyebut Arnold akan menjadi cyborg yang berbeda dari film-film Terminator sebelumnya. Di luar itu, Dark Fate menghadirkan sederet pemain baru meliputi Mackenzie Davis, Natalia Reyes, Gabriel Luna dan Diego Boneta.

Dengan statusnya sebagai film lanjutan Judgment Day, Dark Fate dikonfirmasi mengabaikan segala event mulai dari Terminator 3: Rise of the Machines, Terminator: Salvation hingga reboot Terminator Genisys. Cameron menganggap tiga seri terakhir adalah film Terminator bersetting alternate universe, dan hal ini dinilai masuk akal karena adanya unsur time travel dalam setiap film Terminator.

Rencananya Terminator: Dark Fate akan dirilis 1 November 2019, dan siap berduel dengan Charlie’s Angels reboot di hari yang sama.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Monday, March 18, 2019

DiCaprio Rilis Poster Perdana ‘Once Upon a Time Hollywood’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : DiCaprio Rilis Poster Perdana ‘Once Upon a Time Hollywood’
link : DiCaprio Rilis Poster Perdana ‘Once Upon a Time Hollywood’

Baca juga


Menjelang perilisan trailer perdana ‘Once Upon a Time Hollywood’, Leonardo DiCaprio sebagai salah satu pemain utama merilis poster film besutan Quentin Tarantino.

Menjelang perilisan trailer perdana Once Upon a Time Hollywood, Leonardo DiCaprio sebagai salah satu pemain utama merilis poster film besutan Quentin Tarantino. Poster keren yang dibagikan lewat Instagram ini menampilkan DiCaprio dan lawan mainnya, Brad Pitt, berdiri di depan landmark Hollywood, dengan suasana akhir tahun 60-an.


Ada beberapa alasan mengapa Once Upon a Time Hollywood menjadi salah satu film paling diantisipasi tahun 2019. Pertama, jelas karena ini adalah karya terbaru dari penulis/sutradara top Quentin Tarantino, yang telah melahirkan film-film jempolan seperti Pulp Fiction, Kill Bill, Inglourious Basterds dan Django Unchained. Alasan lainnya, tak bisa dipungkiri adalah jajaran cast filmnya yang bertabur bintang. Disamping DiCaprio dan Pitt serta Al Pacino, Tarantino juga menggandeng Margot Robbie sebagai pemeran aktris Hollywood yang tenar di tahun 60-an, Sharon Tate.

Once Upon a Time in Hollywood bersetting di Los Angeles pada tahun 1969, dimana saat itu jagat hiburan Amerika didominasi kaum hippies. Film ini mengusung dua karakter sentral bernama Rick Dalton (DiCaprio) – mantan bintang serial TV western – dan Cliff Booth (Pitt) – stuntman andalan Dalton. Mereka berdua mengalami kesulitan untuk berkarir di Hollywood lantaran kondisinya yang sudah berubah. Namun di tengah kesulitan ini, Rick punya tetangga yang sangat terkenal yang mungkin bisa membantunya, yaitu Sharon Tate.

Disamping cerita utama tentang perjuangan Rick dan Cliff meraih kesuksesan di Hollywood, film ini juga menyoroti beberapa peristiwa menggemparkan di tahun 1969, salah satunya adalah aksi pembunuhan oleh kelompok Charles Manson, dimana Sharon Tate turut menjadi korban. Adapun Once Upon a Time in Hollywood akan menjadi homage untuk dua film klasik legendaris besutan Sergio Leone, Once Upon a Time in the West dan Once Upon a Time in America. Karena itu, film Tarantino ini berpotensi menjadi penutup “spiritual” dari trilogi Once Upon a Time.

Selain Leo, Pitt, Robbie dan Pacino, film yang diakui Tarantino menyerupai Pulp Fiction ini juga menampilkan Lena Dunham, Maya Hawke, Timothy Olyphant, Burt Reynolds, Damian Lewis, Luke Perry dan Dakota Fanning. Selain mereka, juga ada James Marsden, Clifton Collins, Keith Jefferson, Emile Hirsch, Tim Roth, Michael Madsen, Danny Strong, Sydney Sweeney, Clu Gulager, James Landry Hébert, Mikey Madison dan Nicholas Hammond. Once Upon a Time in Hollywood menandai kolaborasi pertama Tarantino dengan Sony Pictures, setelah sekian lama ia bekerja sama dengan The Weinstein Company.

Berjudul resmi Once Upon a Time … in Hollywood, rencananya film terbaru Tarantino akan dirilis 26 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Menjelang perilisan trailer perdana ‘Once Upon a Time Hollywood’, Leonardo DiCaprio sebagai salah satu pemain utama merilis poster film besutan Quentin Tarantino.

Menjelang perilisan trailer perdana Once Upon a Time Hollywood, Leonardo DiCaprio sebagai salah satu pemain utama merilis poster film besutan Quentin Tarantino. Poster keren yang dibagikan lewat Instagram ini menampilkan DiCaprio dan lawan mainnya, Brad Pitt, berdiri di depan landmark Hollywood, dengan suasana akhir tahun 60-an.


Ada beberapa alasan mengapa Once Upon a Time Hollywood menjadi salah satu film paling diantisipasi tahun 2019. Pertama, jelas karena ini adalah karya terbaru dari penulis/sutradara top Quentin Tarantino, yang telah melahirkan film-film jempolan seperti Pulp Fiction, Kill Bill, Inglourious Basterds dan Django Unchained. Alasan lainnya, tak bisa dipungkiri adalah jajaran cast filmnya yang bertabur bintang. Disamping DiCaprio dan Pitt serta Al Pacino, Tarantino juga menggandeng Margot Robbie sebagai pemeran aktris Hollywood yang tenar di tahun 60-an, Sharon Tate.

Once Upon a Time in Hollywood bersetting di Los Angeles pada tahun 1969, dimana saat itu jagat hiburan Amerika didominasi kaum hippies. Film ini mengusung dua karakter sentral bernama Rick Dalton (DiCaprio) – mantan bintang serial TV western – dan Cliff Booth (Pitt) – stuntman andalan Dalton. Mereka berdua mengalami kesulitan untuk berkarir di Hollywood lantaran kondisinya yang sudah berubah. Namun di tengah kesulitan ini, Rick punya tetangga yang sangat terkenal yang mungkin bisa membantunya, yaitu Sharon Tate.

Disamping cerita utama tentang perjuangan Rick dan Cliff meraih kesuksesan di Hollywood, film ini juga menyoroti beberapa peristiwa menggemparkan di tahun 1969, salah satunya adalah aksi pembunuhan oleh kelompok Charles Manson, dimana Sharon Tate turut menjadi korban. Adapun Once Upon a Time in Hollywood akan menjadi homage untuk dua film klasik legendaris besutan Sergio Leone, Once Upon a Time in the West dan Once Upon a Time in America. Karena itu, film Tarantino ini berpotensi menjadi penutup “spiritual” dari trilogi Once Upon a Time.

Selain Leo, Pitt, Robbie dan Pacino, film yang diakui Tarantino menyerupai Pulp Fiction ini juga menampilkan Lena Dunham, Maya Hawke, Timothy Olyphant, Burt Reynolds, Damian Lewis, Luke Perry dan Dakota Fanning. Selain mereka, juga ada James Marsden, Clifton Collins, Keith Jefferson, Emile Hirsch, Tim Roth, Michael Madsen, Danny Strong, Sydney Sweeney, Clu Gulager, James Landry Hébert, Mikey Madison dan Nicholas Hammond. Once Upon a Time in Hollywood menandai kolaborasi pertama Tarantino dengan Sony Pictures, setelah sekian lama ia bekerja sama dengan The Weinstein Company.

Berjudul resmi Once Upon a Time … in Hollywood, rencananya film terbaru Tarantino akan dirilis 26 Juli 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Mulai Syuting, Pemain Lengkap & Sinopsis ‘Dune’ Reboot Diumumkan

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mulai Syuting, Pemain Lengkap & Sinopsis ‘Dune’ Reboot Diumumkan
link : Mulai Syuting, Pemain Lengkap & Sinopsis ‘Dune’ Reboot Diumumkan

Baca juga


Bersamaan dengan dimulainya proses syuting, Warner Bros. dan Legendary mengumumkan sinopsis serta jajaran cast ‘Dune’ yang bertabur bintang.

Kepiawaian sutradara Denis Villeneuve dalam membuat film sci-fi memukau tak ayal menjadikan Dune film yang cukup diantisipasi. Kini setelah proses pencarian pemain rampung, film reboot ini pun akhirnya memasuki tahap produksi. Bersamaan dengan dimulainya proses syuting, Warner Bros. Legendary pun mengumumkan sinopsis serta jajaran cast Dune yang bertabur bintang.

Diadaptasi dari novel klasik Frank Herbert, film Dune menyoroti perjalanan epik nan emosional dari pemuda brilian bernama Paul Atreides. Dengan kemampuan khusus yang ia miliki, Paul terpanggil untuk berkelana ke planet paling berbahaya di alam semesta demi masa depan keluarga dan orang yang disayanginya. Bagaimanapun, di tengah petualangannya, Paul harus menghadapi konflik besar antar penguasa yang berebut sumber daya alam istimewa, yang bisa memaksimalkan potensi umat manusia. Hanya mereka yang mampu menaklukkan rasa takutnya yang akan bertahan hidup di kondisi ekstrim tersebut.

Dune dibintangi nama-nama mentereng seperti Timothee Chalamet (Paul Atreides), Rebecca Ferguson (Lady Jessica), Oscar Isaac (Duke Leto Atreides), Josh Brolin (Gurney Halleck), Stellan Skarsgard (Baron Harkonnen), Jason Momoa (Duncan Idaho), Zendaya (Chani), Javier Bardem (Stilgar) dan Charlotte Rampling (Gaius Helen Mohiam). Adapun Chang Chen dikabarkan berperan sebagai Dr. Yueh. Proses syuting filmnya sendiri akan berlokasi di Budapest dan Jordania.

Sebagai informasi, Dune pertama kali diangkat ke layar lebar pada 1984, di bawah arahan sutradara David Lynch. Sayangnya, adaptasi karya Lynch berujung flop dan dibanjiri kritik, sebelum akhirnya film ini semakin diapresiasi seiring berjalannya waktu. Kini dengan dipercayakannya reboot kepada Villeneuve (yang memukau kritikus lewat Arrival dan Blade Runner 2049), Dune pun diharapkan bisa tampil impresif dan menjelma jadi franchise space opera sekaliber Star Wars.

Dengan naskah yang ditulis Villeneuve bersama Eric Roth (The Curious Case of Benjamin Button) dan Jon Spaihts (Passengers), rencananya Dune reboot akan dirilis 20 November 2020.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Bersamaan dengan dimulainya proses syuting, Warner Bros. dan Legendary mengumumkan sinopsis serta jajaran cast ‘Dune’ yang bertabur bintang.

Kepiawaian sutradara Denis Villeneuve dalam membuat film sci-fi memukau tak ayal menjadikan Dune film yang cukup diantisipasi. Kini setelah proses pencarian pemain rampung, film reboot ini pun akhirnya memasuki tahap produksi. Bersamaan dengan dimulainya proses syuting, Warner Bros. Legendary pun mengumumkan sinopsis serta jajaran cast Dune yang bertabur bintang.

Diadaptasi dari novel klasik Frank Herbert, film Dune menyoroti perjalanan epik nan emosional dari pemuda brilian bernama Paul Atreides. Dengan kemampuan khusus yang ia miliki, Paul terpanggil untuk berkelana ke planet paling berbahaya di alam semesta demi masa depan keluarga dan orang yang disayanginya. Bagaimanapun, di tengah petualangannya, Paul harus menghadapi konflik besar antar penguasa yang berebut sumber daya alam istimewa, yang bisa memaksimalkan potensi umat manusia. Hanya mereka yang mampu menaklukkan rasa takutnya yang akan bertahan hidup di kondisi ekstrim tersebut.

Dune dibintangi nama-nama mentereng seperti Timothee Chalamet (Paul Atreides), Rebecca Ferguson (Lady Jessica), Oscar Isaac (Duke Leto Atreides), Josh Brolin (Gurney Halleck), Stellan Skarsgard (Baron Harkonnen), Jason Momoa (Duncan Idaho), Zendaya (Chani), Javier Bardem (Stilgar) dan Charlotte Rampling (Gaius Helen Mohiam). Adapun Chang Chen dikabarkan berperan sebagai Dr. Yueh. Proses syuting filmnya sendiri akan berlokasi di Budapest dan Jordania.

Sebagai informasi, Dune pertama kali diangkat ke layar lebar pada 1984, di bawah arahan sutradara David Lynch. Sayangnya, adaptasi karya Lynch berujung flop dan dibanjiri kritik, sebelum akhirnya film ini semakin diapresiasi seiring berjalannya waktu. Kini dengan dipercayakannya reboot kepada Villeneuve (yang memukau kritikus lewat Arrival dan Blade Runner 2049), Dune pun diharapkan bisa tampil impresif dan menjelma jadi franchise space opera sekaliber Star Wars.

Dengan naskah yang ditulis Villeneuve bersama Eric Roth (The Curious Case of Benjamin Button) dan Jon Spaihts (Passengers), rencananya Dune reboot akan dirilis 20 November 2020.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sunday, March 17, 2019

Eks Sutradara ‘Gambit’ Sebut Filmnya Menyerupai ‘The Godfather’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Eks Sutradara ‘Gambit’ Sebut Filmnya Menyerupai ‘The Godfather’
link : Eks Sutradara ‘Gambit’ Sebut Filmnya Menyerupai ‘The Godfather’

Baca juga


Rupert Wyatt pun mengungkapkan konsep film spin-off ‘X-Men’ yang dibintangi Channing Tatum sebagai karakter titel.

Kehilangan sutradara berulang kali dinilai jadi salah satu faktor yang menyebabkan pengembangan film Gambit berjalan stagnan. Satu sineas yang sempat menduduki bangku sutradara sebelum akhirnya mundur adalah Rupert Wyatt, yang sukses menggarap Rise of the Planet of the Apes. Saat berbincang dengan Collider, Wyatt pun mengungkapkan konsep film spin-off X-Men yang dibintangi Channing Tatum sebagai karakter titel.

Menurut pengakuan Wyatt, Gambit menyerupai film gangster legendaris The Godfather namun dengan karakter mutant. Lebih detail lagi, Gambit akan bersetting di New Orleans yang menjadi tempat bernaung sejumlah geng mutant. Wyatt juga menyebut cerita Gambit akan berlangsung di era tahun 70-an sampai masa kini, dan filmnya sendiri akan memiliki unsur heist sampai komedi romantis. Konsep yang terdengar cukup menarik ini diakui Wyatt berasal dari ide Tatum, produser Reid Carolin dan penulis skrip Josh Zeutemer. Namun Wyatt tak tahu apakah konsep ala Godfather ini masih dipertahankan, pasca Disney mengakuisisi Fox.

Wyatt juga membeberkan alasan proyek Gambit mangkrak, yang pada akhirnya mendorong dirinya untuk hengkang. Usut punya usut, pasca kegagalan Fantastic Four (2015), Fox memangkas budget Gambit, di saat filmnya segera menjalani proses syuting. Imbasnya, pemotongan budget ini membuat skrip filmnya harus dirombak, dan sayangnya, studio enggan memberi ekstra waktu bagi Wyatt dan tim untuk melakukannya. Sejak momen itulah film Gambit kesulitan untuk melangkah maju, hingga Wyatt memutuskan untuk cabut. Singkat cerita, disamping kehilangan sutradara, performa buruk Fantastic Four juga menjadi biang masalah produksi Gambit.

Selepas Wyatt keluar, sempat ada Doug Liman (Edge of Tomorrow) dan Gore Verbinski (The Lone Ranger) yang bergabung untuk menggantikan dirinya. Namun ujungnya kedua sineas tersebut juga mundur. Meski hingga kini belum mendapatkan sutradara, Gambit sempat dikabarkan berpotensi syuting musim panas 2019, untuk mengejar jadwal rilis 13 Maret 2020.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Rupert Wyatt pun mengungkapkan konsep film spin-off ‘X-Men’ yang dibintangi Channing Tatum sebagai karakter titel.

Kehilangan sutradara berulang kali dinilai jadi salah satu faktor yang menyebabkan pengembangan film Gambit berjalan stagnan. Satu sineas yang sempat menduduki bangku sutradara sebelum akhirnya mundur adalah Rupert Wyatt, yang sukses menggarap Rise of the Planet of the Apes. Saat berbincang dengan Collider, Wyatt pun mengungkapkan konsep film spin-off X-Men yang dibintangi Channing Tatum sebagai karakter titel.

Menurut pengakuan Wyatt, Gambit menyerupai film gangster legendaris The Godfather namun dengan karakter mutant. Lebih detail lagi, Gambit akan bersetting di New Orleans yang menjadi tempat bernaung sejumlah geng mutant. Wyatt juga menyebut cerita Gambit akan berlangsung di era tahun 70-an sampai masa kini, dan filmnya sendiri akan memiliki unsur heist sampai komedi romantis. Konsep yang terdengar cukup menarik ini diakui Wyatt berasal dari ide Tatum, produser Reid Carolin dan penulis skrip Josh Zeutemer. Namun Wyatt tak tahu apakah konsep ala Godfather ini masih dipertahankan, pasca Disney mengakuisisi Fox.

Wyatt juga membeberkan alasan proyek Gambit mangkrak, yang pada akhirnya mendorong dirinya untuk hengkang. Usut punya usut, pasca kegagalan Fantastic Four (2015), Fox memangkas budget Gambit, di saat filmnya segera menjalani proses syuting. Imbasnya, pemotongan budget ini membuat skrip filmnya harus dirombak, dan sayangnya, studio enggan memberi ekstra waktu bagi Wyatt dan tim untuk melakukannya. Sejak momen itulah film Gambit kesulitan untuk melangkah maju, hingga Wyatt memutuskan untuk cabut. Singkat cerita, disamping kehilangan sutradara, performa buruk Fantastic Four juga menjadi biang masalah produksi Gambit.

Selepas Wyatt keluar, sempat ada Doug Liman (Edge of Tomorrow) dan Gore Verbinski (The Lone Ranger) yang bergabung untuk menggantikan dirinya. Namun ujungnya kedua sineas tersebut juga mundur. Meski hingga kini belum mendapatkan sutradara, Gambit sempat dikabarkan berpotensi syuting musim panas 2019, untuk mengejar jadwal rilis 13 Maret 2020.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem