Thursday, April 26, 2018

Marvel Pertimbangkan Film The Eternals untuk MCU Phase 4

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Marvel Pertimbangkan Film The Eternals untuk MCU Phase 4
link : Marvel Pertimbangkan Film The Eternals untuk MCU Phase 4

Baca juga


Marvel sudah mulai aktif mendiskusikan sejumlah film yang siap diluncurkan untuk Phase 4. Salah satu film yang didiskusikan adalah The Eternals.

Marvel Studios tampaknya sudah mulai berancang-ancang untuk membangun Marvel Cinematic Universe Phase 4. Persiapan ini dibuktikan dengan pernyataan Kevin Feige selaku pimpinan studio saat ditemui The Wrap.

Menurut pengakuan Feige, pihaknya saat ini sudah mulai aktif mendiskusikan sejumlah film yang siap diluncurkan untuk Phase 4. Salah satu film yang didiskusikan adalah The Eternals, sebuah kelompok beranggotakan manusia super hasil rekayasa genetik yang diciptakan alien. Terkait status film The Eternals, Feige menjelaskan saat ini pihaknya sedang mempertimbangkan apakah film The Eternals layak dibuat atau tidak.

Dalam komiknya, karakter The Eternals sendiri diciptakan alien bernama Celestials sebagai evolusi dari ras manusia. Awalnya The Eternals diciptakan untuk menjaga Bumi, dan mereka dibekali kekuatan khusus untuk mengendalikan energi yang terdapat di luar angkasa. Disamping evolusi genetik berupa kekuatan super, para karakter The Eternals juga berumur jauh lebih panjang daripada manusia biasa. Lebih dari itu, The Eternals juga berhubungan dengan Thanos, karena mereka bermarkas di Titan, yang notabene dunia asal Thanos.

Mengingat Thanos baru saja unjuk gigi di Avengers: Infinity War, tak mengejutkan bila Marvel tertarik membuat film The Eternals. Apalagi di komiknya, Thanos adalah anggota paling dikenal dari kelompok The Eternals. Alhasil, penampilan Thanos di Infinity War bisa jadi jembatan menuju film The Eternals, jika Marvel memang berniat membuatnya.

Bagaimanapun, meski telah memiliki wacana terkait film untuk Phase 4, Feige menekankan bahwa saat ini studio masih fokus untuk menggarap beberapa film Phase 3. Diantaranya, selain Infinity War, ada Avengers 4, Ant-Man and the Wasp dan Captain Marvel.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Marvel sudah mulai aktif mendiskusikan sejumlah film yang siap diluncurkan untuk Phase 4. Salah satu film yang didiskusikan adalah The Eternals.

Marvel Studios tampaknya sudah mulai berancang-ancang untuk membangun Marvel Cinematic Universe Phase 4. Persiapan ini dibuktikan dengan pernyataan Kevin Feige selaku pimpinan studio saat ditemui The Wrap.

Menurut pengakuan Feige, pihaknya saat ini sudah mulai aktif mendiskusikan sejumlah film yang siap diluncurkan untuk Phase 4. Salah satu film yang didiskusikan adalah The Eternals, sebuah kelompok beranggotakan manusia super hasil rekayasa genetik yang diciptakan alien. Terkait status film The Eternals, Feige menjelaskan saat ini pihaknya sedang mempertimbangkan apakah film The Eternals layak dibuat atau tidak.

Dalam komiknya, karakter The Eternals sendiri diciptakan alien bernama Celestials sebagai evolusi dari ras manusia. Awalnya The Eternals diciptakan untuk menjaga Bumi, dan mereka dibekali kekuatan khusus untuk mengendalikan energi yang terdapat di luar angkasa. Disamping evolusi genetik berupa kekuatan super, para karakter The Eternals juga berumur jauh lebih panjang daripada manusia biasa. Lebih dari itu, The Eternals juga berhubungan dengan Thanos, karena mereka bermarkas di Titan, yang notabene dunia asal Thanos.

Mengingat Thanos baru saja unjuk gigi di Avengers: Infinity War, tak mengejutkan bila Marvel tertarik membuat film The Eternals. Apalagi di komiknya, Thanos adalah anggota paling dikenal dari kelompok The Eternals. Alhasil, penampilan Thanos di Infinity War bisa jadi jembatan menuju film The Eternals, jika Marvel memang berniat membuatnya.

Bagaimanapun, meski telah memiliki wacana terkait film untuk Phase 4, Feige menekankan bahwa saat ini studio masih fokus untuk menggarap beberapa film Phase 3. Diantaranya, selain Infinity War, ada Avengers 4, Ant-Man and the Wasp dan Captain Marvel.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Review Film: 'Avengers: Infinity War' (2018)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Adventure, Artikel Aksi, Artikel Fantasi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Avengers: Infinity War' (2018)
link : Review Film: 'Avengers: Infinity War' (2018)

Baca juga


Apapun kritik kita sekarang hanya bisa terjawab sepenuhnya saat Bagian 2 dirilis tahun depan. Untuk sekarang, 'Avengers: Infinity War' adalah trailer yang epik.

“We're in the endgame now”
— Doctor Strange
Rating UP:
Akhirnya kita sampai juga disini: Avengers: Infinity War, bagian pertama dari babak (yang katanya) penghujung dari kisah Avengers yang telah dibangun dengan telaten selama satu dekade. Sutradara Anthony & Joe Russo mendapat kesempatan untuk menggabungkan jalinan kisah dari 18 film Marvel Cinematic Universe (MCU) sebelumnya dan menampilkan tak kurang dari 284 karakter superhero ke dalam satu film. Kabarnya, film ini akan menjadi film yang serius karena punya sense of finality, sehingga kita diwajibkan untuk menanggapi apa yang terjadi dengan serius pula. Tapi saya dan anda bahkan bang Haji pun tahu bahwa tak ada superhero yang mati terlalu lama.

Atau jangan-jangan ada? Saya tak berani bilang. Takut nanti dikirimi santet oleh pembaca.


Sebagai satu film tunggal, Infinity War merupakan film dengan plot yang relatif hampa—amorf karena tidak punya bentuk yang mantap. Benar, ada sekitar 3 atau 4 subplot yang punya awal dan tuntas di akhir, tapi secara keseluruhan kita tak menangkap struktur yang tegas setelah selesai menonton. Namun tentu saja film ini tak bisa dinilai seperti itu. Infinity War sudah bukan lagi sekadar film, melainkan even. Kita tak bisa sekonyong-konyong menontonnya kalau belum menyaksikan film-film yang lalu. Yang baru pertama kali berkenalan dengan MCU akan kebingungan karena film ini membutuhkan pengetahuan MCU level intermediet agar bisa lulus. Bahkan, terkadang saya juga tak begitu tahu apa yang sedang dibicarakan oleh karakternya.

Menimbang hal tersebut, hal terbaik yang bisa saya katakan untuk filmnya adalah bahwa Avengers: Infinity War merupakan ultimate fanservice bagi penggemar MCU, terutama bagi yang ingin melihat Iron Man (Robert Downey Jr.) dan Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) beradu ego. Atau Star-Lord (Chris Pratt) dan Thor (Chris Hemsworth) beradu macho. Yang terakhir kurang tepat sih, soalnya cuma Star-Lord saja yang merasa kemachoannya terancam. Thor tidak.

Ada begitu banyak kans kombinasi yang bisa muncul dengan karakter sebanyak ini. Dan untuk itu, Russo bersaudara layak diberi kredit karena mampu menghandel aksi juggling ini dengan cukup baik. Bahkan dengan durasi mencapai dua setengah jam, hal ini terbilang hampir mustahil. Agar satu layar tak penuh sesak, skrip mengkondisikan agar para jagoan ini terpisah menjadi beberapa grup yang terlibat dalam subplot yang berbeda. Satu bagian memang lebih menarik daripada beberapa yang lain. Namun entah bagaimana caranya, film tak begitu berantakan—kita tetap berhasil dibuat untuk bisa merasakan bahwa semuanya berlangsung secara simultan.

Meski demikian, seperti halnya di dunia nyata, disini Hukum Ketiga Newton mutlak berlaku. Sebelum lanjut, saya mau nanya: anda terpesona tidak dengan saya yang bawa-bawa teori Fisika buat ulasan film superhero? Okefine.

Untuk membuat karakter-karakter berkekuatan super yang berjumlah besar ini muat dalam kanvas yang kecil, maka film harus mengkerdilkan skala, kemungkinan, kekuatan, dll agar pas dengan cerita. Jadi, akan ada banyak sekali hal-hal serba-kebetulan atau kenapa-gak-gitu yang terjadi demi kepentingan plot. Beberapa karakter mendapat porsi yang minim sekali, rasanya gak ngaruh seandainya ia tak muncul sekalian. Film ini berjalan dengan plotting yang sederhana, karena kalau tidak, kita akan mendapatkan film yang lebih rumit atau lebih panjang atau malah lebih kacau.

Jadi kenapa semua pahlawan ini bergabung? Film ini mengkonfirmasi kecurigaan saya bahwa memang ada oom-oom yang rela membunuh orang lain demi mendapatkan batu akik langka. Salah satu dari oom-oom tersebut adalah Thanos (Josh Brolin dalam balutan CGI), alien raksasa megalomaniak yang punya rencana untuk melenyapkan separuh semesta. Sementara batu akik langkanya adalah 6 Batu Abadi yang mampu memberi kekuatan tak terbatas. Bersama antek-anteknya, Thanos meneror berbagai planet demi mencari batu tadi, termasuk Asgard yang dihuni Thor dan Loki (Tom Hiddleston).

Nah, meski rencananya adalah memusnahkan planet, Thanos bukanlah villain yang murni jahat. Memang tak sejalan dengan hati nurani dan prinsip superhero kita, tapi kita bisa memahami maksudnya apa. Ambisinya yang keji punya nuansa yang melankolis. Marvel dengan bijak memberikan latar belakang yang memadai bagi villain super yang nyaris tak bisa ditaklukkan ini. Dan film juga memberinya momen dramatis lewat relasinya dengan dua anak angkatnya, Gamora (Zoe Saldana) dan Nebula (Karen Gillan).

Tak mungkin ada film jika isinya cuma Thanos yang langsung dikeroyok oleh 539 superhero kita. Oleh karena itu kita akan diajak berkunjung ke berbagai planet, seperti Knowhere, Vormir, dan Nidavellir, serta berbagai kota di bumi, mulai dari New York sampai Wakanda. Para superhero juga masih terpencar di berbagai belahan semesta. Star-Lord dan krunya baru saja bertemu Thor yang mengambang di luar angkasa. Doctor Strange meminta bantuan Iron Man yang kemudian diboncengi penumpang gelap, Spider-Man (Tom Holland). War Machine (Don Cheadle) yang ditinggal Iron Man berusaha mengontak Captain America (Chris Evans). Vision (Paul Bettany) dan Scarlet Witch (Elizabeth Olsen) harus keluar dari persembunyian mereka di Skotlandia. Lalu, ada pula Bruce Banner (Mark Ruffalo) yang gusar karena Hulk tak mau keluar.

Saya takkan meng-spoiler lebih lanjut. Saya cuma akan bilang bahwa Thanos punya kemampuan untuk melawan semua jagoan kita. Iya, bahkan ilmu tenung Doctor Strange yang tidak main-main itu. Seperti biasanya film MCU, film ini juga diisi banyak lelucon dan lumayan banyak yang mengena. Efek spesialnya kompeten. Tapi adegan aksinya cenderung menjemukan; ritmenya kurang enerjik dan koreografinya relatif lebih statis. Saya harus membandingkan karena sudah melihat pencapaian Russo Bersaudara yang lebih baik lewat film mereka sebelumnya, Captain America: Civil War.

Sekarang soal klaim "film serius" dari Marvel. Film ditutup ending yang gelap, mengindikasikan tragedi yang lebih besar dari film MCU manapun yang pernah ada. Kendati demikian, bagian emosionalnya terasa tidak sekuat seperti yang dimaksudkan oleh pembuatnya. Apakah karena tendensi tragedi-film-superhero-hanya-sementara membuat momen dramatisnya kurang bertaji? Ataukah karena stake-nya yang kurang membumi, berbeda dengan Civil War? Apapun alasannya, film ini kurang greget secara emosional padahal itulah poin utamanya.

Penonton, yang saya yakin sebagian besarnya mengantri lama-lama atau jauh-jauh hari membeli tiket online, akan puas dengan film ini karena mendapatkan hal yang sepadan dengan harga yang mereka beli. Namun film ini menjanjikan ide yang menarik yang butuh hasil yang sepadan pula. Meski begitu, apapun kritik kita sekarang hanya bisa terjawab sepenuhnya saat Infinity War Bagian 2 dirilis tahun depan. Untuk sekarang, Avengers: Infinity War adalah trailer yang epik. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Avengers: Infinity War

149 menit
Remaja
Anthony Russo, Joe Russo
Christopher Markus, Stephen McFeely
Kevin Feige
Trent Opaloch
Alan Silvestri

Apapun kritik kita sekarang hanya bisa terjawab sepenuhnya saat Bagian 2 dirilis tahun depan. Untuk sekarang, 'Avengers: Infinity War' adalah trailer yang epik.

“We're in the endgame now”
— Doctor Strange
Rating UP:
Akhirnya kita sampai juga disini: Avengers: Infinity War, bagian pertama dari babak (yang katanya) penghujung dari kisah Avengers yang telah dibangun dengan telaten selama satu dekade. Sutradara Anthony & Joe Russo mendapat kesempatan untuk menggabungkan jalinan kisah dari 18 film Marvel Cinematic Universe (MCU) sebelumnya dan menampilkan tak kurang dari 284 karakter superhero ke dalam satu film. Kabarnya, film ini akan menjadi film yang serius karena punya sense of finality, sehingga kita diwajibkan untuk menanggapi apa yang terjadi dengan serius pula. Tapi saya dan anda bahkan bang Haji pun tahu bahwa tak ada superhero yang mati terlalu lama.

Atau jangan-jangan ada? Saya tak berani bilang. Takut nanti dikirimi santet oleh pembaca.


Sebagai satu film tunggal, Infinity War merupakan film dengan plot yang relatif hampa—amorf karena tidak punya bentuk yang mantap. Benar, ada sekitar 3 atau 4 subplot yang punya awal dan tuntas di akhir, tapi secara keseluruhan kita tak menangkap struktur yang tegas setelah selesai menonton. Namun tentu saja film ini tak bisa dinilai seperti itu. Infinity War sudah bukan lagi sekadar film, melainkan even. Kita tak bisa sekonyong-konyong menontonnya kalau belum menyaksikan film-film yang lalu. Yang baru pertama kali berkenalan dengan MCU akan kebingungan karena film ini membutuhkan pengetahuan MCU level intermediet agar bisa lulus. Bahkan, terkadang saya juga tak begitu tahu apa yang sedang dibicarakan oleh karakternya.

Menimbang hal tersebut, hal terbaik yang bisa saya katakan untuk filmnya adalah bahwa Avengers: Infinity War merupakan ultimate fanservice bagi penggemar MCU, terutama bagi yang ingin melihat Iron Man (Robert Downey Jr.) dan Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) beradu ego. Atau Star-Lord (Chris Pratt) dan Thor (Chris Hemsworth) beradu macho. Yang terakhir kurang tepat sih, soalnya cuma Star-Lord saja yang merasa kemachoannya terancam. Thor tidak.

Ada begitu banyak kans kombinasi yang bisa muncul dengan karakter sebanyak ini. Dan untuk itu, Russo bersaudara layak diberi kredit karena mampu menghandel aksi juggling ini dengan cukup baik. Bahkan dengan durasi mencapai dua setengah jam, hal ini terbilang hampir mustahil. Agar satu layar tak penuh sesak, skrip mengkondisikan agar para jagoan ini terpisah menjadi beberapa grup yang terlibat dalam subplot yang berbeda. Satu bagian memang lebih menarik daripada beberapa yang lain. Namun entah bagaimana caranya, film tak begitu berantakan—kita tetap berhasil dibuat untuk bisa merasakan bahwa semuanya berlangsung secara simultan.

Meski demikian, seperti halnya di dunia nyata, disini Hukum Ketiga Newton mutlak berlaku. Sebelum lanjut, saya mau nanya: anda terpesona tidak dengan saya yang bawa-bawa teori Fisika buat ulasan film superhero? Okefine.

Untuk membuat karakter-karakter berkekuatan super yang berjumlah besar ini muat dalam kanvas yang kecil, maka film harus mengkerdilkan skala, kemungkinan, kekuatan, dll agar pas dengan cerita. Jadi, akan ada banyak sekali hal-hal serba-kebetulan atau kenapa-gak-gitu yang terjadi demi kepentingan plot. Beberapa karakter mendapat porsi yang minim sekali, rasanya gak ngaruh seandainya ia tak muncul sekalian. Film ini berjalan dengan plotting yang sederhana, karena kalau tidak, kita akan mendapatkan film yang lebih rumit atau lebih panjang atau malah lebih kacau.

Jadi kenapa semua pahlawan ini bergabung? Film ini mengkonfirmasi kecurigaan saya bahwa memang ada oom-oom yang rela membunuh orang lain demi mendapatkan batu akik langka. Salah satu dari oom-oom tersebut adalah Thanos (Josh Brolin dalam balutan CGI), alien raksasa megalomaniak yang punya rencana untuk melenyapkan separuh semesta. Sementara batu akik langkanya adalah 6 Batu Abadi yang mampu memberi kekuatan tak terbatas. Bersama antek-anteknya, Thanos meneror berbagai planet demi mencari batu tadi, termasuk Asgard yang dihuni Thor dan Loki (Tom Hiddleston).

Nah, meski rencananya adalah memusnahkan planet, Thanos bukanlah villain yang murni jahat. Memang tak sejalan dengan hati nurani dan prinsip superhero kita, tapi kita bisa memahami maksudnya apa. Ambisinya yang keji punya nuansa yang melankolis. Marvel dengan bijak memberikan latar belakang yang memadai bagi villain super yang nyaris tak bisa ditaklukkan ini. Dan film juga memberinya momen dramatis lewat relasinya dengan dua anak angkatnya, Gamora (Zoe Saldana) dan Nebula (Karen Gillan).

Tak mungkin ada film jika isinya cuma Thanos yang langsung dikeroyok oleh 539 superhero kita. Oleh karena itu kita akan diajak berkunjung ke berbagai planet, seperti Knowhere, Vormir, dan Nidavellir, serta berbagai kota di bumi, mulai dari New York sampai Wakanda. Para superhero juga masih terpencar di berbagai belahan semesta. Star-Lord dan krunya baru saja bertemu Thor yang mengambang di luar angkasa. Doctor Strange meminta bantuan Iron Man yang kemudian diboncengi penumpang gelap, Spider-Man (Tom Holland). War Machine (Don Cheadle) yang ditinggal Iron Man berusaha mengontak Captain America (Chris Evans). Vision (Paul Bettany) dan Scarlet Witch (Elizabeth Olsen) harus keluar dari persembunyian mereka di Skotlandia. Lalu, ada pula Bruce Banner (Mark Ruffalo) yang gusar karena Hulk tak mau keluar.

Saya takkan meng-spoiler lebih lanjut. Saya cuma akan bilang bahwa Thanos punya kemampuan untuk melawan semua jagoan kita. Iya, bahkan ilmu tenung Doctor Strange yang tidak main-main itu. Seperti biasanya film MCU, film ini juga diisi banyak lelucon dan lumayan banyak yang mengena. Efek spesialnya kompeten. Tapi adegan aksinya cenderung menjemukan; ritmenya kurang enerjik dan koreografinya relatif lebih statis. Saya harus membandingkan karena sudah melihat pencapaian Russo Bersaudara yang lebih baik lewat film mereka sebelumnya, Captain America: Civil War.

Sekarang soal klaim "film serius" dari Marvel. Film ditutup ending yang gelap, mengindikasikan tragedi yang lebih besar dari film MCU manapun yang pernah ada. Kendati demikian, bagian emosionalnya terasa tidak sekuat seperti yang dimaksudkan oleh pembuatnya. Apakah karena tendensi tragedi-film-superhero-hanya-sementara membuat momen dramatisnya kurang bertaji? Ataukah karena stake-nya yang kurang membumi, berbeda dengan Civil War? Apapun alasannya, film ini kurang greget secara emosional padahal itulah poin utamanya.

Penonton, yang saya yakin sebagian besarnya mengantri lama-lama atau jauh-jauh hari membeli tiket online, akan puas dengan film ini karena mendapatkan hal yang sepadan dengan harga yang mereka beli. Namun film ini menjanjikan ide yang menarik yang butuh hasil yang sepadan pula. Meski begitu, apapun kritik kita sekarang hanya bisa terjawab sepenuhnya saat Infinity War Bagian 2 dirilis tahun depan. Untuk sekarang, Avengers: Infinity War adalah trailer yang epik. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Avengers: Infinity War

149 menit
Remaja
Anthony Russo, Joe Russo
Christopher Markus, Stephen McFeely
Kevin Feige
Trent Opaloch
Alan Silvestri

Wednesday, April 25, 2018

Sutradara: Sekuel ‘It’ akan Lebih Seram & Intens

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sutradara: Sekuel ‘It’ akan Lebih Seram & Intens
link : Sutradara: Sekuel ‘It’ akan Lebih Seram & Intens

Baca juga


Sutradara Andy Muschietti ‘IT: Chapter 2’ akan lebih seram dan lebih intens.

Melihat Pennywise memangsa anak kecil dengan brutal di It membuat film besutan Andy Muschietti ini tak hanya seram, tapi juga menegangkan. Namun jika dua hal tersebut dirasa masih kurang, Muscietti yang kembali menyutradarai sekuel It membawa kabar baik saat ia melakukan presentasi di event CinemaCon 2018.

Tanpa basa-basi, dalam presentasinya Muscietti menjanjikan sekuel berjudul IT: Chapter 2 ini akan lebih seram dan lebih intens, yang dalam hal ini bisa berarti lebih sadis dari film sebelumnya. Bahkan saking seramnya sekuel ini, Muschietti sampai mengingatkan para penonton untuk membawa popok khusus orang dewasa.

Apapun itu, pernyataan Muschietti mengindikasikan bahwa ia takkan setengah-setengah dalam menghadirkan kengerian teror Pennywise di film mendatang. Di sisi lain, visi Muschietti untuk menjadikan IT: Chapter 2 lebih seram dan intens dinilai masuk akal. Pasalnya, di film kali ini Pennywise akan menyerang geng The Losers Club yang sudah beranjak dewasa, sehingga kisah mereka pastinya akan menjadi lebih gelap ketimbang saat mereka masih berusia belia.

IT: Chapter 2 sendiri mengisahkan reuni Losers Club 27 tahun kemudian, dimana mereka kembali menghadapi Pennywise (masih diperankan Bill Skarsgard). Sejauh ini, pemeran Losers Club dewasa meliputi Jessica Chastain (Beverly), diikuti dua aktor yang berpotensi bergabung, yakni Bill Hader (Richie) dan James McAvoy (Bill).

Rencananya IT: Chapter 2 akan dirilis 6 September 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sutradara Andy Muschietti ‘IT: Chapter 2’ akan lebih seram dan lebih intens.

Melihat Pennywise memangsa anak kecil dengan brutal di It membuat film besutan Andy Muschietti ini tak hanya seram, tapi juga menegangkan. Namun jika dua hal tersebut dirasa masih kurang, Muscietti yang kembali menyutradarai sekuel It membawa kabar baik saat ia melakukan presentasi di event CinemaCon 2018.

Tanpa basa-basi, dalam presentasinya Muscietti menjanjikan sekuel berjudul IT: Chapter 2 ini akan lebih seram dan lebih intens, yang dalam hal ini bisa berarti lebih sadis dari film sebelumnya. Bahkan saking seramnya sekuel ini, Muschietti sampai mengingatkan para penonton untuk membawa popok khusus orang dewasa.

Apapun itu, pernyataan Muschietti mengindikasikan bahwa ia takkan setengah-setengah dalam menghadirkan kengerian teror Pennywise di film mendatang. Di sisi lain, visi Muschietti untuk menjadikan IT: Chapter 2 lebih seram dan intens dinilai masuk akal. Pasalnya, di film kali ini Pennywise akan menyerang geng The Losers Club yang sudah beranjak dewasa, sehingga kisah mereka pastinya akan menjadi lebih gelap ketimbang saat mereka masih berusia belia.

IT: Chapter 2 sendiri mengisahkan reuni Losers Club 27 tahun kemudian, dimana mereka kembali menghadapi Pennywise (masih diperankan Bill Skarsgard). Sejauh ini, pemeran Losers Club dewasa meliputi Jessica Chastain (Beverly), diikuti dua aktor yang berpotensi bergabung, yakni Bill Hader (Richie) dan James McAvoy (Bill).

Rencananya IT: Chapter 2 akan dirilis 6 September 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Quentin Tarantino Sebut Film Terbarunya akan Serupa Dengan ‘Pulp Fiction’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Quentin Tarantino Sebut Film Terbarunya akan Serupa Dengan ‘Pulp Fiction’
link : Quentin Tarantino Sebut Film Terbarunya akan Serupa Dengan ‘Pulp Fiction’

Baca juga


Di tengah persiapan syuting film terbarunya yang berjudul ‘Once Upon a Time in Hollywood’, penulis/sutradara Quentin Tarantino berbagi detail baru soal filmnya.

Di tengah persiapan syuting film terbarunya yang berjudul Once Upon a Time in Hollywood, penulis/sutradara Quentin Tarantino menghadiri event CinemaCon 2018 untuk berbagi detail baru soal filmnya.

Kendati tak menjelaskan cerita Once Upon a Time in Hollywood secara spesifik, Tarantino mengakui keterkaitan antar cerita di film ini membuatnya sangat mirip dengan Pulp Fiction, film klasik rilisan 1994 yang membesarkan nama sang sutradara. Menariknya lagi, dua bintang utama Once Upon a Time in HollywoodBrad Pitt dan Leonardo DiCaprio – dijanjikan Tarantino akan menjadi duet akting paling asyik sejak duet Paul Newman dan Robert Redford di Butch Cassidy and the Sundance Kid. Kebetulan sekali, film tersebut dirilis 1969, yang mana tahun ini akan menjadi setting Once Upon a Time in Hollywood dalam menuturkan ceritanya.

Selain Pitt dan DiCaprio, balum ada pemain lain yang keterlibatannya dikonfirmasi. Namun sejauh ini ada kabar yang menyebut Margot Robbie akan berperan sebagai Sharon Tate, aktris Holywood yang tenar di era 1960-an dan menjadi korban pembunuhan kelompok Charles Manson. FYI, Once Upon a Time in Hollywood sendiri akan menyoroti beberapa peristiwa yang paling banyak menyedot perhatian di tahun 1969, salah satunya tentu adalah aksi pembunuhan Charles Manson.

Berdasarkan detail sebelumnya, Once Upon a Time in Hollywood akan bersetting di Los Angeles pada tahun 1969, dimana saat itu jagat hiburan Amerika didominasi kaum hippies. Film ini mengusung dua karakter sentral bernama Rick Dalton (DiCaprio) – mantan bintang serial TV western – dan Cliff Booth (Pitt) – stuntman andalan Dalton. Mereka berdua mengalami kesulitan untuk berkarir di Hollywood lantaran kondisinya yang sudah berubah. Namun menariknya, Rick punya tetangga yang sangat terkenal, Sharon Tate. Film ini pun akan menjadi homage untuk dua film klasik legendaris besutan Sergio Leone, Once Upon a Time in the West dan Once Upon a Time in America. Karena itu, Once Upon a Time in Hollywood ini disebut-sebut akan menjadi penutup “spiritual” dari trilogi Once Upon a Time.

Dengan syuting yang akan dimulai pada musim panas ini, rencananya Once Upon a Time in Hollywood akan dirilis 9 Agustus 2019, yang bertepatan dengan peringatan 50 tahun kematian Sharon Tate.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Di tengah persiapan syuting film terbarunya yang berjudul ‘Once Upon a Time in Hollywood’, penulis/sutradara Quentin Tarantino berbagi detail baru soal filmnya.

Di tengah persiapan syuting film terbarunya yang berjudul Once Upon a Time in Hollywood, penulis/sutradara Quentin Tarantino menghadiri event CinemaCon 2018 untuk berbagi detail baru soal filmnya.

Kendati tak menjelaskan cerita Once Upon a Time in Hollywood secara spesifik, Tarantino mengakui keterkaitan antar cerita di film ini membuatnya sangat mirip dengan Pulp Fiction, film klasik rilisan 1994 yang membesarkan nama sang sutradara. Menariknya lagi, dua bintang utama Once Upon a Time in HollywoodBrad Pitt dan Leonardo DiCaprio – dijanjikan Tarantino akan menjadi duet akting paling asyik sejak duet Paul Newman dan Robert Redford di Butch Cassidy and the Sundance Kid. Kebetulan sekali, film tersebut dirilis 1969, yang mana tahun ini akan menjadi setting Once Upon a Time in Hollywood dalam menuturkan ceritanya.

Selain Pitt dan DiCaprio, balum ada pemain lain yang keterlibatannya dikonfirmasi. Namun sejauh ini ada kabar yang menyebut Margot Robbie akan berperan sebagai Sharon Tate, aktris Holywood yang tenar di era 1960-an dan menjadi korban pembunuhan kelompok Charles Manson. FYI, Once Upon a Time in Hollywood sendiri akan menyoroti beberapa peristiwa yang paling banyak menyedot perhatian di tahun 1969, salah satunya tentu adalah aksi pembunuhan Charles Manson.

Berdasarkan detail sebelumnya, Once Upon a Time in Hollywood akan bersetting di Los Angeles pada tahun 1969, dimana saat itu jagat hiburan Amerika didominasi kaum hippies. Film ini mengusung dua karakter sentral bernama Rick Dalton (DiCaprio) – mantan bintang serial TV western – dan Cliff Booth (Pitt) – stuntman andalan Dalton. Mereka berdua mengalami kesulitan untuk berkarir di Hollywood lantaran kondisinya yang sudah berubah. Namun menariknya, Rick punya tetangga yang sangat terkenal, Sharon Tate. Film ini pun akan menjadi homage untuk dua film klasik legendaris besutan Sergio Leone, Once Upon a Time in the West dan Once Upon a Time in America. Karena itu, Once Upon a Time in Hollywood ini disebut-sebut akan menjadi penutup “spiritual” dari trilogi Once Upon a Time.

Dengan syuting yang akan dimulai pada musim panas ini, rencananya Once Upon a Time in Hollywood akan dirilis 9 Agustus 2019, yang bertepatan dengan peringatan 50 tahun kematian Sharon Tate.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Box Office: 'A Quiet Place' Kembali ke Puncak

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'A Quiet Place' Kembali ke Puncak
link : Box Office: 'A Quiet Place' Kembali ke Puncak

Baca juga


Sebelum 'Avengers: Infinity War' menyerang, 'A Quiet Place' masih sempat merebut prediket jawara dari 'Rampage'. Berikut rekap box office minggu ini.

Tinggal seminggu lagi Avengers: Infinity War menyerbu bioskop dan meluluhlantakkan apapun yang ada di jalannya. Namun sebelum itu, kompetisi kecil masih berlangsung di box office.

Tanpa adanya film besar baru yang tayang minggu ini, kompetisi memperebutkan posisi puncak sebenarnya hanya mengerucut pada runner-up dan jawara minggu lalu: A Quiet Place dan Rampage. Ternyata, dengan selisih yang tipis saja, film horor-thriller karya John Krasinksi tersebut berhasil mengalahkan The Rock dan merebut mahkota juara. Memperoleh $20,9 juta, film ini total sudah mengumpulkan $131,3 juta selama 3 minggu. Sebagai perbandingan, The Conjuring hanya mampu mengumpulkan $137,4 juta saja sepanjang penayangannya.

Dengan review kritikus dan respon penonton yang sangat bagus serta performa yang masih sangat kuat (hanya turun 36,6% dibanding minggu lalu), ia sudah bisa dibilang sebagai hit besar di Amerika bagi Paramount. Ingat, tahun lalu Transformers: The Last Knight cuma mampu mengumpulkan $130,1 juta saja di Amerika.

Di luar Amerika, A Quiet Place juga masih bertahan. Dari 57 negara, ia mengumpulkan $15 juta, sehingga menggenapkan total pendapatan globalnya ke angka $207,2 juta.

Film komedi terbaru dari Amy Schumer, I Feel Pretty masuk di posisi ketiga dengan $16,0 juta. Meski katanya melebihi ekspektasi pengamat, tapi debut ini lebih rendah daripada film Schumer sebelumnya, Trainwreck ($30 juta) dan Snatched ($19,5 juta). Belum lagi fakta bahwa ini berating PG-13/Remaja yang berarti punya demografi penonton yang (seharusnya) lebih luas dibanding 2 film tadi yang berating R/Dewasa. Penonton memberikannya CinemaScore "B+".

Yang benar-benar melewati ekspektasi adalah Super Troopers 2, film komedi yang katanya hanya bakal meraih debut minimalis. Realitanya, film ini meraup $15,2 juta, dua kali lipat tinggi dibanding prediksi awal. Hanya dalam seminggu, pendapatannya sudah melewati bujetnya yang $13,5 juta. Ia bahkan tinggal memperoleh $3,5 juta saja untuk melewati pendapatan total dari film pertamanya yang dirilis 16 tahun yang silam. CinemaScore-nya adalah "B+".

Rampage turun ke posisi dengan $20,1 juta. Selama dua minggu, ia sudah mengumpulkan $65,7 juta di Amerika. Cerita sesungguhnya berasal dari luar Amerika, dimana ia meraup $58 juta dari 61 negara minggu ini. Total pendapatan globalnya sekarang adalah $283,3 juta. Cina menjad penyumbang terbesar dengan $106,4 juta.

Terjerembab ke posisi kelima dengan penurunan besar 58,3%, Truth or Dare mendapat $7,8 juta. Terdengar mengecewakan memang, tapi studio Blumhouse sudah lebih dari untung karena filmnya telah mengumpulkan $30,3 juta dari bujet yang hanya $3,5 juta. Apalagi ada tambahan $7,9 juta dari 25 negara yang membuat total pendapatan globalnya menjadi $38,3 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 20 April - 22 April 2018

1.

A Quiet Place
Minggu ini $20,911,809
Total $131,270,520

2.

Rampage
Minggu ini $20,094,294
Total $65,694,360

3.

I Feel Pretty
Minggu ini $16,030,218
Total $16,030,218

4.

Super Troopers 2
Minggu ini $15,181,624
Total $15,181,624

5.

Truth or Dare
Minggu ini $7,793,425
Total $30,268,840
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Rampage' Rebut Posisi 'A Quiet Place' ■UP

Sebelum 'Avengers: Infinity War' menyerang, 'A Quiet Place' masih sempat merebut prediket jawara dari 'Rampage'. Berikut rekap box office minggu ini.

Tinggal seminggu lagi Avengers: Infinity War menyerbu bioskop dan meluluhlantakkan apapun yang ada di jalannya. Namun sebelum itu, kompetisi kecil masih berlangsung di box office.

Tanpa adanya film besar baru yang tayang minggu ini, kompetisi memperebutkan posisi puncak sebenarnya hanya mengerucut pada runner-up dan jawara minggu lalu: A Quiet Place dan Rampage. Ternyata, dengan selisih yang tipis saja, film horor-thriller karya John Krasinksi tersebut berhasil mengalahkan The Rock dan merebut mahkota juara. Memperoleh $20,9 juta, film ini total sudah mengumpulkan $131,3 juta selama 3 minggu. Sebagai perbandingan, The Conjuring hanya mampu mengumpulkan $137,4 juta saja sepanjang penayangannya.

Dengan review kritikus dan respon penonton yang sangat bagus serta performa yang masih sangat kuat (hanya turun 36,6% dibanding minggu lalu), ia sudah bisa dibilang sebagai hit besar di Amerika bagi Paramount. Ingat, tahun lalu Transformers: The Last Knight cuma mampu mengumpulkan $130,1 juta saja di Amerika.

Di luar Amerika, A Quiet Place juga masih bertahan. Dari 57 negara, ia mengumpulkan $15 juta, sehingga menggenapkan total pendapatan globalnya ke angka $207,2 juta.

Film komedi terbaru dari Amy Schumer, I Feel Pretty masuk di posisi ketiga dengan $16,0 juta. Meski katanya melebihi ekspektasi pengamat, tapi debut ini lebih rendah daripada film Schumer sebelumnya, Trainwreck ($30 juta) dan Snatched ($19,5 juta). Belum lagi fakta bahwa ini berating PG-13/Remaja yang berarti punya demografi penonton yang (seharusnya) lebih luas dibanding 2 film tadi yang berating R/Dewasa. Penonton memberikannya CinemaScore "B+".

Yang benar-benar melewati ekspektasi adalah Super Troopers 2, film komedi yang katanya hanya bakal meraih debut minimalis. Realitanya, film ini meraup $15,2 juta, dua kali lipat tinggi dibanding prediksi awal. Hanya dalam seminggu, pendapatannya sudah melewati bujetnya yang $13,5 juta. Ia bahkan tinggal memperoleh $3,5 juta saja untuk melewati pendapatan total dari film pertamanya yang dirilis 16 tahun yang silam. CinemaScore-nya adalah "B+".

Rampage turun ke posisi dengan $20,1 juta. Selama dua minggu, ia sudah mengumpulkan $65,7 juta di Amerika. Cerita sesungguhnya berasal dari luar Amerika, dimana ia meraup $58 juta dari 61 negara minggu ini. Total pendapatan globalnya sekarang adalah $283,3 juta. Cina menjad penyumbang terbesar dengan $106,4 juta.

Terjerembab ke posisi kelima dengan penurunan besar 58,3%, Truth or Dare mendapat $7,8 juta. Terdengar mengecewakan memang, tapi studio Blumhouse sudah lebih dari untung karena filmnya telah mengumpulkan $30,3 juta dari bujet yang hanya $3,5 juta. Apalagi ada tambahan $7,9 juta dari 25 negara yang membuat total pendapatan globalnya menjadi $38,3 juta.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 20 April - 22 April 2018

1.

A Quiet Place
Minggu ini $20,911,809
Total $131,270,520

2.

Rampage
Minggu ini $20,094,294
Total $65,694,360

3.

I Feel Pretty
Minggu ini $16,030,218
Total $16,030,218

4.

Super Troopers 2
Minggu ini $15,181,624
Total $15,181,624

5.

Truth or Dare
Minggu ini $7,793,425
Total $30,268,840
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Rampage' Rebut Posisi 'A Quiet Place' ■UP

Tuesday, April 24, 2018

James Cameron Samakan Jajaran Sekuel ‘Avatar’ Dengan Saga ‘Godfather’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : James Cameron Samakan Jajaran Sekuel ‘Avatar’ Dengan Saga ‘Godfather’
link : James Cameron Samakan Jajaran Sekuel ‘Avatar’ Dengan Saga ‘Godfather’

Baca juga


Di tengah kesibukan menggarap ‘Avatar 2’ dan ‘Avatar 3’, sutradara James Cameron bicara soal visinya untuk keempat sekuel ‘Avatar’ yang kesemuanya ia sutradarai.

Di tengah kesibukan menggarap Avatar 2 dan Avatar 3 secara marathon, sutradara James Cameron sedikit meluangkan waktunya untuk berbincang dengan Deadline. Tak hanya membicarakan serial terbarunya yang bertajuk AMC Visionaries: James Cameron's Story of Science Fiction, Cameron juga menyinggung keempat sekuel Avatar yang kesemuanya ia sutradarai.

Menurut pengakuan Cameron, jajaran sekuel Avatar adalah drama keluarga, layaknya saga Godfather yang legendaris itu. Kendati tahu betul bahwa Avatar mengusung genre dan cerita yang sangat berbeda, Cameron tergugah oleh ide menghadirkan drama keluarga yang menyerupai Godfather. Lebih dari itu, Cameron juga mengungkapkan jajaran sekuel Avatar akan sangat berbeda dengan film pertama, karena film-film ini akan menjadi saga keluarga lintas generasi. Dan meski kenyataannya akan kembali membawa karakter serta tipe setting yang sama, Cameron menjanjikan keempat sekuel Avatar tak hanya akan menjadi tontonan yang belum pernah kita lihat, tapi juga belum pernah kita bayangkan.

Cameron juga menambahkan, saat diwawancarai Deadline, proses syuting Avatar 2 dan Avatar 3 telah memasuki hari ke-100. Sineas veteran ini pun menyebut kedua film ini sebagai karya gabungan, karena ia mondar-mandir tanpa urutan jadwal tertentu dalam proses penggarapan keduanya. Disebutkan pula skrip Avatar 4 dan Avatar 5 sudah siap difilmkan, namun untuk saat ini Cameron fokus membidani Avatar 2 dan Avatar 3 yang akan dirilis 2020 dan 2021. Cameron pun juga memastikan produksi proyek sekuel Avatar takkan terpengaruh setelah Fox (studio Avatar) resmi diakuisisi Disney pada 2019 mendatang. Terakhir, Cameron menyatakan ia akan mulai serius mengembangkan Avatar 4 dan Avatar 5 begitu ia merampungkan Avatar 2 dan Avatar 3.

Berkisah kehidupan keluarga baru Jake Sully bersama suku Na’Vi di planet Pandora, jajaran sekuel Avatar kembali dibintangi Sam Worthington (Jake), Zoe Saldana (Neytiri), Stephen Lang (Colonel Quaritch) dan Sigourney Weaver (Dr. Grace Augustine). Selain mereka, juga ada pemain baru meliputi Oona Chaplin dan Cliff Curtis, serta aktris yang pernah berkolaborasi dengan Cameron di Titanic, Kate Winslet.

Avatar 2 akan dirilis 18 Desember 2020. Sementara, tiga sekuel lainnya siap menyusul secara bergiliran pada 17 Desember 2021, 20 Desember 2024 dan 19 Desember 2025.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Di tengah kesibukan menggarap ‘Avatar 2’ dan ‘Avatar 3’, sutradara James Cameron bicara soal visinya untuk keempat sekuel ‘Avatar’ yang kesemuanya ia sutradarai.

Di tengah kesibukan menggarap Avatar 2 dan Avatar 3 secara marathon, sutradara James Cameron sedikit meluangkan waktunya untuk berbincang dengan Deadline. Tak hanya membicarakan serial terbarunya yang bertajuk AMC Visionaries: James Cameron's Story of Science Fiction, Cameron juga menyinggung keempat sekuel Avatar yang kesemuanya ia sutradarai.

Menurut pengakuan Cameron, jajaran sekuel Avatar adalah drama keluarga, layaknya saga Godfather yang legendaris itu. Kendati tahu betul bahwa Avatar mengusung genre dan cerita yang sangat berbeda, Cameron tergugah oleh ide menghadirkan drama keluarga yang menyerupai Godfather. Lebih dari itu, Cameron juga mengungkapkan jajaran sekuel Avatar akan sangat berbeda dengan film pertama, karena film-film ini akan menjadi saga keluarga lintas generasi. Dan meski kenyataannya akan kembali membawa karakter serta tipe setting yang sama, Cameron menjanjikan keempat sekuel Avatar tak hanya akan menjadi tontonan yang belum pernah kita lihat, tapi juga belum pernah kita bayangkan.

Cameron juga menambahkan, saat diwawancarai Deadline, proses syuting Avatar 2 dan Avatar 3 telah memasuki hari ke-100. Sineas veteran ini pun menyebut kedua film ini sebagai karya gabungan, karena ia mondar-mandir tanpa urutan jadwal tertentu dalam proses penggarapan keduanya. Disebutkan pula skrip Avatar 4 dan Avatar 5 sudah siap difilmkan, namun untuk saat ini Cameron fokus membidani Avatar 2 dan Avatar 3 yang akan dirilis 2020 dan 2021. Cameron pun juga memastikan produksi proyek sekuel Avatar takkan terpengaruh setelah Fox (studio Avatar) resmi diakuisisi Disney pada 2019 mendatang. Terakhir, Cameron menyatakan ia akan mulai serius mengembangkan Avatar 4 dan Avatar 5 begitu ia merampungkan Avatar 2 dan Avatar 3.

Berkisah kehidupan keluarga baru Jake Sully bersama suku Na’Vi di planet Pandora, jajaran sekuel Avatar kembali dibintangi Sam Worthington (Jake), Zoe Saldana (Neytiri), Stephen Lang (Colonel Quaritch) dan Sigourney Weaver (Dr. Grace Augustine). Selain mereka, juga ada pemain baru meliputi Oona Chaplin dan Cliff Curtis, serta aktris yang pernah berkolaborasi dengan Cameron di Titanic, Kate Winslet.

Avatar 2 akan dirilis 18 Desember 2020. Sementara, tiga sekuel lainnya siap menyusul secara bergiliran pada 17 Desember 2021, 20 Desember 2024 dan 19 Desember 2025.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Monday, April 23, 2018

Marvel Pastikan Moon Knight akan Muncul di MCU

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Marvel Pastikan Moon Knight akan Muncul di MCU
link : Marvel Pastikan Moon Knight akan Muncul di MCU

Baca juga


Bicara soal superhero baru yang akan debut di MCU, belum lama ini Marvel mengkonfirmasi satu karakter yang siap unjuk gigi.


Seiring Phase 3 akan ditutup dengan Avengers: Infinity War dan Avengers 4, Marvel pun mulai ancang-ancang untuk membangun Marvel Cinematic Universe Phase 4. Dengan potensi gugurnya beberapa superhero di Avengers 4 yang tak terelakkan, studio diprediksi akan mengganti mereka dengan superhero baru yang belum pernah tampil di layar lebar. Bicara soal superhero baru yang akan debut di MCU, belum lama ini Marvel mengkonfirmasi satu karakter yang siap unjuk gigi.

Seperti yang dilansir Screen Rant, Kevin Feige selaku pimpinan Marvel Studios membenarkan bahwa Moon Knight akan muncul di MCU. Namun Feige tak memastikan kapan Moon Knight akan muncul di Phase 4, karena kehadirannya bisa 5, 10 atau bahkan 15 tahun lagi. Menariknya, di luar Moon Knight, Feige juga mengakui ada deretan karakter lain – yang namanya tak disebutkan - yang dipertimbangkan untuk muncul. Pernyataan Feige pun seolah mengisyaratkan, Marvel masih punya banyak stok superhero jika anggota The Avengers yang sekarang tak lagi eksis di masa depan.

FYI, Marc Spector a.k.a. Moon Knight adalah seorang marinir Amerika Serikat juga pembunuh bayaran yang tak hanya diberi kesempatan kedua untuk hidup, tapi juga diberi kekuatan super oleh dewa bulan Khonshu asal Mesir. Namun karena Spector haus akan balas dendam dan menderita kepribadian ganda, ia seringkali menjadi vigilante berbahaya.

Kisah Moon Knight di komiknya yang bernuansa kelam pun membuat ia kerap dibandingkan dengan Batman. Dengan basis fans yang besar, Moon Knight dengan tone gelapnya diharapkan bisa membawa angin segar untuk MCU yang selama ini didominasi film-film yang tergolong ceria dan santai.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Bicara soal superhero baru yang akan debut di MCU, belum lama ini Marvel mengkonfirmasi satu karakter yang siap unjuk gigi.


Seiring Phase 3 akan ditutup dengan Avengers: Infinity War dan Avengers 4, Marvel pun mulai ancang-ancang untuk membangun Marvel Cinematic Universe Phase 4. Dengan potensi gugurnya beberapa superhero di Avengers 4 yang tak terelakkan, studio diprediksi akan mengganti mereka dengan superhero baru yang belum pernah tampil di layar lebar. Bicara soal superhero baru yang akan debut di MCU, belum lama ini Marvel mengkonfirmasi satu karakter yang siap unjuk gigi.

Seperti yang dilansir Screen Rant, Kevin Feige selaku pimpinan Marvel Studios membenarkan bahwa Moon Knight akan muncul di MCU. Namun Feige tak memastikan kapan Moon Knight akan muncul di Phase 4, karena kehadirannya bisa 5, 10 atau bahkan 15 tahun lagi. Menariknya, di luar Moon Knight, Feige juga mengakui ada deretan karakter lain – yang namanya tak disebutkan - yang dipertimbangkan untuk muncul. Pernyataan Feige pun seolah mengisyaratkan, Marvel masih punya banyak stok superhero jika anggota The Avengers yang sekarang tak lagi eksis di masa depan.

FYI, Marc Spector a.k.a. Moon Knight adalah seorang marinir Amerika Serikat juga pembunuh bayaran yang tak hanya diberi kesempatan kedua untuk hidup, tapi juga diberi kekuatan super oleh dewa bulan Khonshu asal Mesir. Namun karena Spector haus akan balas dendam dan menderita kepribadian ganda, ia seringkali menjadi vigilante berbahaya.

Kisah Moon Knight di komiknya yang bernuansa kelam pun membuat ia kerap dibandingkan dengan Batman. Dengan basis fans yang besar, Moon Knight dengan tone gelapnya diharapkan bisa membawa angin segar untuk MCU yang selama ini didominasi film-film yang tergolong ceria dan santai.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem