Tuesday, June 12, 2018

Box Office: 'Ocean's 8' Sukses Rogoh Kocek Penonton

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Ocean's 8' Sukses Rogoh Kocek Penonton
link : Box Office: 'Ocean's 8' Sukses Rogoh Kocek Penonton

Baca juga


'Ocean's 8' dan 'Hereditary' tampil cemerlang di Amerika, sementara 'Jurassic World: Fallen Kingdom' mengaum lumayan kencang di pasar internasional. Berikut rekap box office minggu ini.

Setelah sukses mencuri berlian termahal di dunia, tim Ocean's 8 lanjut membobol kocek penonton. Buktinya, film yang dibintangi oleh Sandra Bullock, Cate Blanchett, dkk ini berhasil memperoleh debut yang sangat solid, yaitu $41,6 juta. Dibuat dengan bujet $70 juta, debut ini terbilang sangat bagus, apalagi jika dibandingkan dengan semua film dari trilogi Ocean's-nya Steven Soderbergh. Sori Danny Ocean, debut Debbie lebih besar dibanding semua film-filmmu. CinemaScore yang diberikan penonton juga lumayan, yakni "B+".

Di luar Amerika, Ocean's 8 baru tayang di 16 negara dengan perolehan $12,2 juta. Penyumbang terbesar adalah Australia ($4,7 juta), Meksiko ($2,6 juta), dan Brazil ($1,7 juta). Jika ditotal, berarti debut globalnya adalah $53,8 juta.

Ocean's 8 boleh saja jadi jawara, namun prediket film paling sensasional minggu ini menjadi milik film horor dari studio A24, Hereditary. Meski cuma masuk di posisi empat, tapi debutnya yang $13,6 juta dinilai menghancurkan prediksi industri. Debut ini merupakan debut tertinggi bagi A24 sejauh ini, menggeser The Witch yang mendapat $8,8 juta dua tahun lalu. Kritikus rata-rata memujinya sebagai film terbaik tahun ini, tapi menariknya, penonton malah jijik. Saya tak melebih-lebihkan; CinemaScore yang didapatnya cuma "D+", lebih buruk dari "C-"-nya The Witch.

Walau harus turun ke posisi kedua, untungnya penurunan Solo: A Star Wars Story tak seadrastis minggu lalu. Kendati demikian, penurunannya (46,4%) masih merupakan yang paling tinggi di antara semua film di 5 besar. Perolehan $15,7 juta minggu ini mengangkat total pendapatannya domestiknya ke angka $176,7 juta. Yap, masih panjang jalannya untuk menanggalkan prediket film Star Wars terburuk, sebab target yang harus dilewati adalah $209,4 juta-nya The Empire Strikes Back.

Di luar Amerika, Solo juga masih merayap perlahan. Tambahan $11,3 juta dari 54 negara baru mengantarkannya ke $312,2 juta. Mencapai angka $500 sepertinya mustahil.

Deadpool 2 mendapat tambahan $14,2 juta, sehingga total pendapatan domestiknya menjadi $279,1 juta. Sementara itu, tambahan $18,5 juta dari 79 negara menggenapkan total pendapatan globalnya menjadi $655,1 juta.

Dalam sebuah kebetulan, total pendapatan Avengers: Infinity War rupanya juga segitu. Bedanya, $655,1 juta Infinity War baru berasal dari Amerika saja (berkat tambahan $7,2 juta minggu ini). Secara global, ia semakin mendekati angka $2 miliar, sebab tambahan $10,9 juta minggu ini dari 51 negara mendongkrak pendapatannya hingga $1,998 miliar.

Yang bernasib paling buruk minggu ini adalah Hotel Artemis. Film kriminal yang dibintangi Jodie Foster ini tak mampu masuk lima besar karena debutnya cuma $3,2 juta. Selain itu, penonton juga cuma memberikannya CinemaScore "C-".

Tayang dua minggu lebih awal dari Amerika, Jurassic World: Fallen Kingdom telah meraup $151,1 juta dari 48 negara. Angka terbesar berasal dari Korea ($27,2 juta), UK ($19,9 juta), dan Prancis ($10 juta). Namun rekor tersebut akan dipecahkan oleh Cina yang diprediksi mengumpulkan $100 juta lebih minggu depan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 8 Juni - 10 Juni 2018

1.

Ocean's 8
Minggu ini $41,607,378
Total $41,607,378

2.

Solo: A Star Wars Story
Minggu ini $15,748,575
Total $176,700,049

3.

Deadpool 2
Minggu ini $14,148,517
Total $279,164,058

4.

Hereditary
Minggu ini $13,575,172
Total $13,575,172

5.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $7,238,699
Total $655,136,398
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Masih Terbang So Low ■UP

'Ocean's 8' dan 'Hereditary' tampil cemerlang di Amerika, sementara 'Jurassic World: Fallen Kingdom' mengaum lumayan kencang di pasar internasional. Berikut rekap box office minggu ini.

Setelah sukses mencuri berlian termahal di dunia, tim Ocean's 8 lanjut membobol kocek penonton. Buktinya, film yang dibintangi oleh Sandra Bullock, Cate Blanchett, dkk ini berhasil memperoleh debut yang sangat solid, yaitu $41,6 juta. Dibuat dengan bujet $70 juta, debut ini terbilang sangat bagus, apalagi jika dibandingkan dengan semua film dari trilogi Ocean's-nya Steven Soderbergh. Sori Danny Ocean, debut Debbie lebih besar dibanding semua film-filmmu. CinemaScore yang diberikan penonton juga lumayan, yakni "B+".

Di luar Amerika, Ocean's 8 baru tayang di 16 negara dengan perolehan $12,2 juta. Penyumbang terbesar adalah Australia ($4,7 juta), Meksiko ($2,6 juta), dan Brazil ($1,7 juta). Jika ditotal, berarti debut globalnya adalah $53,8 juta.

Ocean's 8 boleh saja jadi jawara, namun prediket film paling sensasional minggu ini menjadi milik film horor dari studio A24, Hereditary. Meski cuma masuk di posisi empat, tapi debutnya yang $13,6 juta dinilai menghancurkan prediksi industri. Debut ini merupakan debut tertinggi bagi A24 sejauh ini, menggeser The Witch yang mendapat $8,8 juta dua tahun lalu. Kritikus rata-rata memujinya sebagai film terbaik tahun ini, tapi menariknya, penonton malah jijik. Saya tak melebih-lebihkan; CinemaScore yang didapatnya cuma "D+", lebih buruk dari "C-"-nya The Witch.

Walau harus turun ke posisi kedua, untungnya penurunan Solo: A Star Wars Story tak seadrastis minggu lalu. Kendati demikian, penurunannya (46,4%) masih merupakan yang paling tinggi di antara semua film di 5 besar. Perolehan $15,7 juta minggu ini mengangkat total pendapatannya domestiknya ke angka $176,7 juta. Yap, masih panjang jalannya untuk menanggalkan prediket film Star Wars terburuk, sebab target yang harus dilewati adalah $209,4 juta-nya The Empire Strikes Back.

Di luar Amerika, Solo juga masih merayap perlahan. Tambahan $11,3 juta dari 54 negara baru mengantarkannya ke $312,2 juta. Mencapai angka $500 sepertinya mustahil.

Deadpool 2 mendapat tambahan $14,2 juta, sehingga total pendapatan domestiknya menjadi $279,1 juta. Sementara itu, tambahan $18,5 juta dari 79 negara menggenapkan total pendapatan globalnya menjadi $655,1 juta.

Dalam sebuah kebetulan, total pendapatan Avengers: Infinity War rupanya juga segitu. Bedanya, $655,1 juta Infinity War baru berasal dari Amerika saja (berkat tambahan $7,2 juta minggu ini). Secara global, ia semakin mendekati angka $2 miliar, sebab tambahan $10,9 juta minggu ini dari 51 negara mendongkrak pendapatannya hingga $1,998 miliar.

Yang bernasib paling buruk minggu ini adalah Hotel Artemis. Film kriminal yang dibintangi Jodie Foster ini tak mampu masuk lima besar karena debutnya cuma $3,2 juta. Selain itu, penonton juga cuma memberikannya CinemaScore "C-".

Tayang dua minggu lebih awal dari Amerika, Jurassic World: Fallen Kingdom telah meraup $151,1 juta dari 48 negara. Angka terbesar berasal dari Korea ($27,2 juta), UK ($19,9 juta), dan Prancis ($10 juta). Namun rekor tersebut akan dipecahkan oleh Cina yang diprediksi mengumpulkan $100 juta lebih minggu depan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 8 Juni - 10 Juni 2018

1.

Ocean's 8
Minggu ini $41,607,378
Total $41,607,378

2.

Solo: A Star Wars Story
Minggu ini $15,748,575
Total $176,700,049

3.

Deadpool 2
Minggu ini $14,148,517
Total $279,164,058

4.

Hereditary
Minggu ini $13,575,172
Total $13,575,172

5.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $7,238,699
Total $655,136,398
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Masih Terbang So Low ■UP

Monday, June 11, 2018

Gal Gadot akan Bintangi Film Action Dwayne Johnson 'Red Notice'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Gal Gadot akan Bintangi Film Action Dwayne Johnson 'Red Notice'
link : Gal Gadot akan Bintangi Film Action Dwayne Johnson 'Red Notice'

Baca juga


Usai pertama bertemu di franchise ‘Fast and Furious’, Gal Gadot siap bereuni dengan Dwayne Johnson di ‘Red Notice’.

Usai pertama bertemu di franchise Fast and Furious, Gal Gadot siap bereuni dengan Dwayne Johnson di Red Notice. Diproduksi Universal bersama Legendary, film action komedi ini mengisahkan agen Interpol yang berkeliling dunia untuk memburu art thief terhebat sepanjang sejarah. Johnson dikonfirmasi siap beraksi sebagai sang agen, sedangkan si art thief belum diketahui pemerannya. Mungkin akan lebih menarik jika karakter villain tersebut diperankan aktris Wonder Woman. Sayangnya, belum ada detail lebih lanjut dari Variety terkait peran Gadot di Red Notice.

Film ini sendiri menandai reuni Johnson dengan sutradara Rawson Marshall Thurber, usai sebelumnya mereka berkolaborasi di Central Intelligence dan Skyscraper. Red Notice kabarnya akan menelan budget sebesar $125 juta, dan studio akan mencari bintang ternama untuk didapuk sebagai pemeran art thief buruan karakter Johnson. Dengan naskah yang juga ditulis Rawson, Red Notice ditargetkan akan syuting awal 2019 mendatang.

Selama terlibat di franchise Fast and Furious, Gadot dan Johnson tercatat telah bertemu tiga kali mulai dari seri kelima hingga seri ketujuh. Gadot sendiri baru saja menikmati hasil jerih payahnya untuk menghidupkan Wonder Woman, setelah film solo perdana superhero perempuan DC ini sukses besar secara kritikal dan finansial pada 2017. Kini Gadot tengah menjalani syuting Wonder Woman 2 yang dijadwalkan tayang November 2019.

Di lain pihak, Johnson yang karirnya makin moncer setelah mengantarkan Jumanji menjadi kuda hitam di box office, saat ini sedang bersiap menjalani syuting film spin-off Fast and Furious yang siap meluncur Agustus 2019. Aktor dengan segudang proyek film action ini juga akan bermain sebagai karakter DC lewat film solo Black Adam, yang belum menentukan tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Usai pertama bertemu di franchise ‘Fast and Furious’, Gal Gadot siap bereuni dengan Dwayne Johnson di ‘Red Notice’.

Usai pertama bertemu di franchise Fast and Furious, Gal Gadot siap bereuni dengan Dwayne Johnson di Red Notice. Diproduksi Universal bersama Legendary, film action komedi ini mengisahkan agen Interpol yang berkeliling dunia untuk memburu art thief terhebat sepanjang sejarah. Johnson dikonfirmasi siap beraksi sebagai sang agen, sedangkan si art thief belum diketahui pemerannya. Mungkin akan lebih menarik jika karakter villain tersebut diperankan aktris Wonder Woman. Sayangnya, belum ada detail lebih lanjut dari Variety terkait peran Gadot di Red Notice.

Film ini sendiri menandai reuni Johnson dengan sutradara Rawson Marshall Thurber, usai sebelumnya mereka berkolaborasi di Central Intelligence dan Skyscraper. Red Notice kabarnya akan menelan budget sebesar $125 juta, dan studio akan mencari bintang ternama untuk didapuk sebagai pemeran art thief buruan karakter Johnson. Dengan naskah yang juga ditulis Rawson, Red Notice ditargetkan akan syuting awal 2019 mendatang.

Selama terlibat di franchise Fast and Furious, Gadot dan Johnson tercatat telah bertemu tiga kali mulai dari seri kelima hingga seri ketujuh. Gadot sendiri baru saja menikmati hasil jerih payahnya untuk menghidupkan Wonder Woman, setelah film solo perdana superhero perempuan DC ini sukses besar secara kritikal dan finansial pada 2017. Kini Gadot tengah menjalani syuting Wonder Woman 2 yang dijadwalkan tayang November 2019.

Di lain pihak, Johnson yang karirnya makin moncer setelah mengantarkan Jumanji menjadi kuda hitam di box office, saat ini sedang bersiap menjalani syuting film spin-off Fast and Furious yang siap meluncur Agustus 2019. Aktor dengan segudang proyek film action ini juga akan bermain sebagai karakter DC lewat film solo Black Adam, yang belum menentukan tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Arsitek MCU Tunggu Izin Studio Untuk Masukkan Fantastic Four & X-Men

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Arsitek MCU Tunggu Izin Studio Untuk Masukkan Fantastic Four & X-Men
link : Arsitek MCU Tunggu Izin Studio Untuk Masukkan Fantastic Four & X-Men

Baca juga


Kevin Feige sang arsitek MCU angkat bicara soal potensi bergabungnya Fantastic Four dan X-Men.

Akuisisi yang dilakukan Disney terhadap 20th Century Fox kontan membuat fans film superhero girang. Bagaimana tidak, setelah sekian lama menunggu, akhirnya Fantastic Four dan X-Men – dua franchise milik Fox – punya peluang besar untuk bergabung dengan Marvel Cinematic Universe, dan bertemu dengan The Avengers. Kini Kevin Feige sang arsitek MCU angkat bicara soal potensi bergabungnya kedua tim superhero, ketika ia menghadiri sebuah event.

Satu suara dengan para fans, Feige akan senang jika bisa memasukkan Fantastic Four dan X-Men ke MCU. Namun untuk melakukan langkah besar tersebut, Feige butuh izin dari studio, yang dalam hal ini adalah Disney, pemiik Marvel Studios. Karena itulah, Feige mengatakan,”saat ini saya sedang menunggu panggilan telepon untuk jawaban iya atau tidak (memasukkan Fantastic Four dan X-Men ke MCU.”

Untuk diketahui, proses akuisisi Disney terhadap Fox hingga kini masih berjalan, dan baru akan selesai pada musim panas 2019. Namun di tengah upaya Disney untuk membeli properti film dan TV milik Fox ini, muncul kejutan yang berpotensi mengkandaskan impian fans melihat Fantastic Four dan X-Men satu universe dengan The Avengers. Pasalnya, laporan terbaru menyebut, Comcast – perusahaan pemilik Universal Pictures – mengajukan penawaran yang dinilai lebih baik dibanding Disney untuk mengakuisisi Fox. Alhasil, selama proses akuisisi yang dijalani Disney belum rampung, kans Fantastic Four dan X-Men masuk MCU bisa dibilang masih menggantung.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Kevin Feige sang arsitek MCU angkat bicara soal potensi bergabungnya Fantastic Four dan X-Men.

Akuisisi yang dilakukan Disney terhadap 20th Century Fox kontan membuat fans film superhero girang. Bagaimana tidak, setelah sekian lama menunggu, akhirnya Fantastic Four dan X-Men – dua franchise milik Fox – punya peluang besar untuk bergabung dengan Marvel Cinematic Universe, dan bertemu dengan The Avengers. Kini Kevin Feige sang arsitek MCU angkat bicara soal potensi bergabungnya kedua tim superhero, ketika ia menghadiri sebuah event.

Satu suara dengan para fans, Feige akan senang jika bisa memasukkan Fantastic Four dan X-Men ke MCU. Namun untuk melakukan langkah besar tersebut, Feige butuh izin dari studio, yang dalam hal ini adalah Disney, pemiik Marvel Studios. Karena itulah, Feige mengatakan,”saat ini saya sedang menunggu panggilan telepon untuk jawaban iya atau tidak (memasukkan Fantastic Four dan X-Men ke MCU.”

Untuk diketahui, proses akuisisi Disney terhadap Fox hingga kini masih berjalan, dan baru akan selesai pada musim panas 2019. Namun di tengah upaya Disney untuk membeli properti film dan TV milik Fox ini, muncul kejutan yang berpotensi mengkandaskan impian fans melihat Fantastic Four dan X-Men satu universe dengan The Avengers. Pasalnya, laporan terbaru menyebut, Comcast – perusahaan pemilik Universal Pictures – mengajukan penawaran yang dinilai lebih baik dibanding Disney untuk mengakuisisi Fox. Alhasil, selama proses akuisisi yang dijalani Disney belum rampung, kans Fantastic Four dan X-Men masuk MCU bisa dibilang masih menggantung.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Friday, June 8, 2018

Matthew Vaughn Rencanakan Reboot ‘Kick-Ass’ & Spin-Off ‘Kingsman’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Matthew Vaughn Rencanakan Reboot ‘Kick-Ass’ & Spin-Off ‘Kingsman’
link : Matthew Vaughn Rencanakan Reboot ‘Kick-Ass’ & Spin-Off ‘Kingsman’

Baca juga


Sineas Matthew Vaughn tampaknya punya ambisi besar untuk mengekspansi ‘Kick-Ass’ dan ‘Kingsman’, seiring ia berencana membuat sekuel, spin-off, reboot hingga serial televisi untuk dua franchise yang diadaptasi dari komik Mark Millar.

Sineas Matthew Vaughn tampaknya punya ambisi besar untuk mengekspansi Kick-Ass dan Kingsman, seiring ia berencana membuat sekuel, spin-off, reboot hingga serial televisi untuk dua franchise yang diadaptasi dari komik Mark Millar.

Berbincang dengan Empire, Vaughn mengakui saat ini ia tengah mengembangkan reboot Kick-Ass dengan karakter utama Patience Lee, seorang single mother keturunan Afrika-Amerika yang beraksi menjadi vigilante. FYI, film pertama Kick-Ass (2010) yang disutradarai Vaughn dinilai menghembuskan angin segar terhadap genre superhero, berkat pendekatan filmnya yang enerjik tapi juga brutal. Sayangnya, Kick-Ass 2 yang digarap Jeff Wadlow menuai respon tak sehangat karya Vaughn.

Lebih dari itu, Vaughn juga mengakui pihaknya sedang mendiskusikan film solo Mindy Macready alias Hit-Girl, karakter pendukung di Kick-Ass yang mencuri perhatian. Terkait potensi cerita, spin-off Hit-Girl bisa berfokus pada masa kecil Mindy dan pertumbuhannya bersama Big Daddy, atau saat vigilante berkostum ungu ini telah beranjak dewasa. Vaughn sendiri belum mengkonfirmasi apakah spin-off ini kembali dibintangi Chloe Moretz dan Nicholas Cage, yang sebelumnya memerankan Hit-Girl dan Big Daddy di dua film Kick-Ass terdahulu.

Setelah Kick-Ass, Vaughn kemudian membahas rencana besarnya untuk franchise Kingsman, yang sejauh ini telah menelurkan dua film dengan akumulasi pendapatan tak kurang dari $800 juta. Vaughn menyatakan akan membuat Kingsman 3 yang akan menuntaskan kisah hubungan Harry Hart dan Eggsy. Tak hanya itu, Vaughn ingin menghadirkan spin-off berjudul Kingsman: The Great Game yang rencananya akan ia garap secara marathon dengan Kingsman 3. Adapun spin-off ini akan menyoroti sepak terjang organisasi mata-mata Kingsman di awal tahun 1900-an. Dan lebih jauh lagi, Vaughn juga membeberkan rencananya untuk membuat serial Kingsman berdurasi total delapan jam. Serta membuat film agen rahasia Amerika Statesman, usai mereka diperkenalkan di Kingsman: The Golden Circle.

Sebelumnya, Vaughn pernah bercerita bahwa ia sempat berunding dengan pihak Warner Bros. terkait potensi menyutradarai film DC, yang disinyalir adalah Man of Steel 2. Sayangnya, Vaughn belum memberi keterangan lebih lanjut soal hasil diskusi film DC ini, dan ia juga belum memastikan film apa yang akan digarapnya setelah merilis Kingsman: The Golden Circle pada 2017 lalu.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sineas Matthew Vaughn tampaknya punya ambisi besar untuk mengekspansi ‘Kick-Ass’ dan ‘Kingsman’, seiring ia berencana membuat sekuel, spin-off, reboot hingga serial televisi untuk dua franchise yang diadaptasi dari komik Mark Millar.

Sineas Matthew Vaughn tampaknya punya ambisi besar untuk mengekspansi Kick-Ass dan Kingsman, seiring ia berencana membuat sekuel, spin-off, reboot hingga serial televisi untuk dua franchise yang diadaptasi dari komik Mark Millar.

Berbincang dengan Empire, Vaughn mengakui saat ini ia tengah mengembangkan reboot Kick-Ass dengan karakter utama Patience Lee, seorang single mother keturunan Afrika-Amerika yang beraksi menjadi vigilante. FYI, film pertama Kick-Ass (2010) yang disutradarai Vaughn dinilai menghembuskan angin segar terhadap genre superhero, berkat pendekatan filmnya yang enerjik tapi juga brutal. Sayangnya, Kick-Ass 2 yang digarap Jeff Wadlow menuai respon tak sehangat karya Vaughn.

Lebih dari itu, Vaughn juga mengakui pihaknya sedang mendiskusikan film solo Mindy Macready alias Hit-Girl, karakter pendukung di Kick-Ass yang mencuri perhatian. Terkait potensi cerita, spin-off Hit-Girl bisa berfokus pada masa kecil Mindy dan pertumbuhannya bersama Big Daddy, atau saat vigilante berkostum ungu ini telah beranjak dewasa. Vaughn sendiri belum mengkonfirmasi apakah spin-off ini kembali dibintangi Chloe Moretz dan Nicholas Cage, yang sebelumnya memerankan Hit-Girl dan Big Daddy di dua film Kick-Ass terdahulu.

Setelah Kick-Ass, Vaughn kemudian membahas rencana besarnya untuk franchise Kingsman, yang sejauh ini telah menelurkan dua film dengan akumulasi pendapatan tak kurang dari $800 juta. Vaughn menyatakan akan membuat Kingsman 3 yang akan menuntaskan kisah hubungan Harry Hart dan Eggsy. Tak hanya itu, Vaughn ingin menghadirkan spin-off berjudul Kingsman: The Great Game yang rencananya akan ia garap secara marathon dengan Kingsman 3. Adapun spin-off ini akan menyoroti sepak terjang organisasi mata-mata Kingsman di awal tahun 1900-an. Dan lebih jauh lagi, Vaughn juga membeberkan rencananya untuk membuat serial Kingsman berdurasi total delapan jam. Serta membuat film agen rahasia Amerika Statesman, usai mereka diperkenalkan di Kingsman: The Golden Circle.

Sebelumnya, Vaughn pernah bercerita bahwa ia sempat berunding dengan pihak Warner Bros. terkait potensi menyutradarai film DC, yang disinyalir adalah Man of Steel 2. Sayangnya, Vaughn belum memberi keterangan lebih lanjut soal hasil diskusi film DC ini, dan ia juga belum memastikan film apa yang akan digarapnya setelah merilis Kingsman: The Golden Circle pada 2017 lalu.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Review Film: 'Ocean's 8' (2018)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Aksi, Artikel Komedi, Artikel Kriminal, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Ocean's 8' (2018)
link : Review Film: 'Ocean's 8' (2018)

Baca juga


A heist movie is a movie about heist. Sementara 'Ocean's 8' tak punya cukup pengalihan dan kelihaian yang dibutuhkan.

“A him gets noticed. A her gets ignored. For once, we want to be ignored.”
— Debbie Ocean
Rating UP:
Lewat Ocean's Eleven dan dua sekuelnya, Steven Soderbergh tak hanya membuat perbuatan kriminal terlihat keren (astaghfirullohaladzim), tapi juga menciptakan kesan bahwa bikin film heist itu gampang; yang dibutuhkan cuma segambreng karisma bintang dan sejumput gaya. Nah, Ocean's 8 punya itu. Namun itu tak otomatis menjadikannya film heist yang seru. A heist movie is a movie about heist. Sementara Ocean's 8 tak punya cukup pengalihan dan kelihaian yang dibutuhkan.


Meski demikian, nyaris mustahil untuk tak terhibur menyaksikan deretan pemain dengan level seperti ini dalam satu film. Film ini punya metodologi yang sama dengan trilogi Ocean's-nya Soderbergh, hanya saja semua pencuri kita sekarang adalah wanita. Semua pemain yang tepat sudah berkumpul. Mereka punya sumber daya yang memadai. Mereka punya rencana. Dan sungguh rencana yang lebih dari matang, sebab semua berjalan terlalu mulus untuk kita pedulikan. Timing-nya begitu sempurna, dan keberuntungan mereka begitu bagus.

Targetnya adalah kalung mewah seharga $150 juta yang disimpan di brankas yang aman selama bertahun-tahun. Kalung ini direncanakan nangkring di leher seorang aktris terkenal dalam Met Gala, acara amal tahunan yang lebih mirip arisan sosialita karena diramaikan dengan lusinan selebritis yang berpakaian glamor. Masalahnya, arisan ini adalah arisan dengan pengamanan paling ketat sedunia.

Ini tentu bukan halangan bagi Debbie Ocean (Sandra Bullock), sebab ia adalah saudari Danny Ocean, pimpinan tim pencuri di trilogi Ocean's yang dulu diperankan oleh George Clooney. Bahkan, sebetulnya rencana ini sudah dibangun Debbie dalam 5 tahun, selama ia dipenjara. Setelah berhasil meyakinkan semua orang bahwa ia sudah berhenti dengan aksi pencurian dan akan hidup dengan lurus, Debbie mengumpulkan timnya yang terdiri dari:

  1. Dirinya sendiri sebagai ketua tim.

  2. Lou (Cate Blanchett), sobat lama Debbie yang (kemungkinan) dulu pernah beraksi bersama.

  3. Rose Weil (Helena Bonham Carter), desainer fashion yang ketenarannya sudah tertinggal jauh di masa lalu.

  4. Amita (Mindy Kalling), pakar perhiasan yang getol disuruh emaknya untuk kawin.

  5. Nine Ball (Rihanna), hacker jenius yang suka merokok ganja.

  6. Tammy (Sarah Paulson), ibu rumah tangga yang bekerja sampingan sebagai penadah dan penyalur barang gelap.

  7. Constance (Awkwafina), pencopet dan penipu jalanan yang ulung.
Anda pasti sudah selesai menghitung, lalu menyadari satu hal: mana anggota ke-8? Orang tersebut adalah Daphne Kluger (Anna Hathaway), aktris yang tak menyadari semua rencana pencurian ini. Target tim Ocean adalah mencuri kalung mewah tadi langsung dari leher Daphne, tak peduli dengan keberadaan puluhan kamera pengawas, satpam yang adalah mantan agen khusus, bahkan kalungnya sendiri yang punya kunci magnetik.

Menghandel karakter sebanyak ini lewat satu film, tentu saja mengharuskan mereka diberi sorotan secara bergantian. Pesona tim ini tak kalah dengan rival pria mereka di trilogi Ocean's, meski chemistry mereka tak seasyik itu. Bullock dan Blanchett mencolok cukup dengan muncul di layar; apapun yang mereka lakukan cukup untuk membuat kita terpikat. Namun yang paling bersenang-senang mungkin adalah Hathaway. Ia bermain sebagai seleb yang lebay dan labil, seolah mengolok hakikat seleb itu sendiri; seleb dengan ke-seleb-an paripurna. Penampilannya bagus, sebab tidak mendistraksi film.

Proses perencanaan pencurian rasanya lumayan lama, mengingat durasi film yang mencapai 2 jam sementara eksekusinya tak ribet-ribet amat. Tapi kalau saya ingat-ingat lagi, tak ada bagian ini yang berkesan. Padahal kan itu bisa menjadi modal suspens bagi penonton; kita dapat mengantisipasi apa yang mereka lakukan atau dibuat terkejut saat yang terjadi berjalan tak sesuai dengan yang kita ekspektasikan. Kita tak bisa diharapkan sekonyong-konyong terkejut kalau film tak membangun momen untuk itu.

Oleh karena itu, struktur film jadi terasa ganjil dengan kemunculan James Corden sebagai investigator asuransi pasca eksekusi pencurian. Corden bukan cameo, karena cameo adalah saat kita melihat Katie Holmes, Heidi Klum, dll di Met Gala. Ini barangkali adalah improvisasi dari Gary Ross yang menulis skrip bersama Olivia Milch. Ross juga menjadi sutradara, dan ia memakai trik khas franchise Ocean's: potongan gambar yang gesit serta musik latar yang nge-jazz. Namun Ross bukan Soderbergh. Improvisasinya tidak sehalus dan seenerjik Soderbergh yang membuat kita mengangguk-anggukkan kepala meski kita tahu apa yang sedang terjadi sebetulnya menggelikan dan bertentangan dengan plausibilitas dunia nyata.

Tak semua film heist harus punya detail yang ekstensif. Ada banyak film heist lain yang lebih cerdas. Namun, trilogi Ocean's pada dasarnya memang bukan soal heist, melainkan tentang bagaimana elegannya sebuah heist dilakukan. Meski begitu, bukan berarti heist-nya sendiri tak serta-merta menawarkan ketiadaan keseruan atau stakes. Apa yang dilakukan tim Ocean's 8 terlalu mudah, membuat kita berharap untuk sesuatu yang lebih. Mereka tampaknya menarik, cerdik, dan asyik. Saya yakin mereka bisa menunaikan misi yang lebih berat. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Ocean's 8

110 menit
Dewasa
Gary Ross
Gary Ross, Olivia Milch
Steven Soderbergh, Susan Ekins
Eigil Bryld
Daniel Pemberton

A heist movie is a movie about heist. Sementara 'Ocean's 8' tak punya cukup pengalihan dan kelihaian yang dibutuhkan.

“A him gets noticed. A her gets ignored. For once, we want to be ignored.”
— Debbie Ocean
Rating UP:
Lewat Ocean's Eleven dan dua sekuelnya, Steven Soderbergh tak hanya membuat perbuatan kriminal terlihat keren (astaghfirullohaladzim), tapi juga menciptakan kesan bahwa bikin film heist itu gampang; yang dibutuhkan cuma segambreng karisma bintang dan sejumput gaya. Nah, Ocean's 8 punya itu. Namun itu tak otomatis menjadikannya film heist yang seru. A heist movie is a movie about heist. Sementara Ocean's 8 tak punya cukup pengalihan dan kelihaian yang dibutuhkan.


Meski demikian, nyaris mustahil untuk tak terhibur menyaksikan deretan pemain dengan level seperti ini dalam satu film. Film ini punya metodologi yang sama dengan trilogi Ocean's-nya Soderbergh, hanya saja semua pencuri kita sekarang adalah wanita. Semua pemain yang tepat sudah berkumpul. Mereka punya sumber daya yang memadai. Mereka punya rencana. Dan sungguh rencana yang lebih dari matang, sebab semua berjalan terlalu mulus untuk kita pedulikan. Timing-nya begitu sempurna, dan keberuntungan mereka begitu bagus.

Targetnya adalah kalung mewah seharga $150 juta yang disimpan di brankas yang aman selama bertahun-tahun. Kalung ini direncanakan nangkring di leher seorang aktris terkenal dalam Met Gala, acara amal tahunan yang lebih mirip arisan sosialita karena diramaikan dengan lusinan selebritis yang berpakaian glamor. Masalahnya, arisan ini adalah arisan dengan pengamanan paling ketat sedunia.

Ini tentu bukan halangan bagi Debbie Ocean (Sandra Bullock), sebab ia adalah saudari Danny Ocean, pimpinan tim pencuri di trilogi Ocean's yang dulu diperankan oleh George Clooney. Bahkan, sebetulnya rencana ini sudah dibangun Debbie dalam 5 tahun, selama ia dipenjara. Setelah berhasil meyakinkan semua orang bahwa ia sudah berhenti dengan aksi pencurian dan akan hidup dengan lurus, Debbie mengumpulkan timnya yang terdiri dari:

  1. Dirinya sendiri sebagai ketua tim.

  2. Lou (Cate Blanchett), sobat lama Debbie yang (kemungkinan) dulu pernah beraksi bersama.

  3. Rose Weil (Helena Bonham Carter), desainer fashion yang ketenarannya sudah tertinggal jauh di masa lalu.

  4. Amita (Mindy Kalling), pakar perhiasan yang getol disuruh emaknya untuk kawin.

  5. Nine Ball (Rihanna), hacker jenius yang suka merokok ganja.

  6. Tammy (Sarah Paulson), ibu rumah tangga yang bekerja sampingan sebagai penadah dan penyalur barang gelap.

  7. Constance (Awkwafina), pencopet dan penipu jalanan yang ulung.
Anda pasti sudah selesai menghitung, lalu menyadari satu hal: mana anggota ke-8? Orang tersebut adalah Daphne Kluger (Anna Hathaway), aktris yang tak menyadari semua rencana pencurian ini. Target tim Ocean adalah mencuri kalung mewah tadi langsung dari leher Daphne, tak peduli dengan keberadaan puluhan kamera pengawas, satpam yang adalah mantan agen khusus, bahkan kalungnya sendiri yang punya kunci magnetik.

Menghandel karakter sebanyak ini lewat satu film, tentu saja mengharuskan mereka diberi sorotan secara bergantian. Pesona tim ini tak kalah dengan rival pria mereka di trilogi Ocean's, meski chemistry mereka tak seasyik itu. Bullock dan Blanchett mencolok cukup dengan muncul di layar; apapun yang mereka lakukan cukup untuk membuat kita terpikat. Namun yang paling bersenang-senang mungkin adalah Hathaway. Ia bermain sebagai seleb yang lebay dan labil, seolah mengolok hakikat seleb itu sendiri; seleb dengan ke-seleb-an paripurna. Penampilannya bagus, sebab tidak mendistraksi film.

Proses perencanaan pencurian rasanya lumayan lama, mengingat durasi film yang mencapai 2 jam sementara eksekusinya tak ribet-ribet amat. Tapi kalau saya ingat-ingat lagi, tak ada bagian ini yang berkesan. Padahal kan itu bisa menjadi modal suspens bagi penonton; kita dapat mengantisipasi apa yang mereka lakukan atau dibuat terkejut saat yang terjadi berjalan tak sesuai dengan yang kita ekspektasikan. Kita tak bisa diharapkan sekonyong-konyong terkejut kalau film tak membangun momen untuk itu.

Oleh karena itu, struktur film jadi terasa ganjil dengan kemunculan James Corden sebagai investigator asuransi pasca eksekusi pencurian. Corden bukan cameo, karena cameo adalah saat kita melihat Katie Holmes, Heidi Klum, dll di Met Gala. Ini barangkali adalah improvisasi dari Gary Ross yang menulis skrip bersama Olivia Milch. Ross juga menjadi sutradara, dan ia memakai trik khas franchise Ocean's: potongan gambar yang gesit serta musik latar yang nge-jazz. Namun Ross bukan Soderbergh. Improvisasinya tidak sehalus dan seenerjik Soderbergh yang membuat kita mengangguk-anggukkan kepala meski kita tahu apa yang sedang terjadi sebetulnya menggelikan dan bertentangan dengan plausibilitas dunia nyata.

Tak semua film heist harus punya detail yang ekstensif. Ada banyak film heist lain yang lebih cerdas. Namun, trilogi Ocean's pada dasarnya memang bukan soal heist, melainkan tentang bagaimana elegannya sebuah heist dilakukan. Meski begitu, bukan berarti heist-nya sendiri tak serta-merta menawarkan ketiadaan keseruan atau stakes. Apa yang dilakukan tim Ocean's 8 terlalu mudah, membuat kita berharap untuk sesuatu yang lebih. Mereka tampaknya menarik, cerdik, dan asyik. Saya yakin mereka bisa menunaikan misi yang lebih berat. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Ocean's 8

110 menit
Dewasa
Gary Ross
Gary Ross, Olivia Milch
Steven Soderbergh, Susan Ekins
Eigil Bryld
Daniel Pemberton

Thursday, June 7, 2018

Amanda Seyfried Gabung Kevin Bacon di Film Thriller Blumhouse ‘You Should Have Left’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Amanda Seyfried Gabung Kevin Bacon di Film Thriller Blumhouse ‘You Should Have Left’
link : Amanda Seyfried Gabung Kevin Bacon di Film Thriller Blumhouse ‘You Should Have Left’

Baca juga


Mengusung judul ‘You Should Have Left’, film thriller produksi Blumhouse ini akan menampilkan duet aktris kondang Amanda Seyfried dan aktor spesialis peran antagonis Kevin Bacon sebagai pasangan suami istri.

Satu lagi film thriller baru yang siap dihadirkan Blumhouse, dan kali ini studio fenomenal tersebut menggaet dua bintang yang membuat film ini menarik dinanti. Mengusung judul You Should Have Left, film ini akan menampilkan duet aktris kondang Amanda Seyfried dan aktor spesialis peran antagonis Kevin Bacon sebagai pasangan suami istri.

Diadaptasi dari novel karya Daniel Kehlmann berjudul sama, You Should Have Left menawarkan kisah mengerikan tentang pria kaya raya (Bacon) beristri muda (Seyfried) dan seorang anak berusia 6 tahun. Ketidakpercayaan dan kecurigaan antara satu sama lain sudah menjadi kebiasaan pasangan tersebut, saat mereka sedang berada di sebuah tempat, yang anehnya, berpotensi melanggar semua hukum fisika yang terkait dengan alam semesta.

Film berunsur supernatural ini disutradarai David Koepp, penulis skrip veteran di balik Jurassic Park dan Spider-Man (2002). FYI, pengembangan proyek ini bermula ketika Bacon menemukan novel You Should Have Left dan membawanya ke Koepp. Diketahui Bacon juga akan duduk di bangku produser bersama Jason Blum, yang di tahun lalu sukses memproduseri film thriller Get Out dan Split.

Bacon sendiri terkenal dengan peran-perannya yang berbau antagonis, setelah ia tampil mengintimidasi di Criminal Law, The River Wild, Hollow Man (dimana Bacon beradu akting dengan pemeran Thanos, Josh Brolin) hingga film superhero X-Men: First Class. Dan belum lama ini, Bacon menjadi bahan perbincangan setelah namanya disebut dalam satu adegan di Avengers: Infinity War. Sementara itu, Seyried dikenal lewat film-film populer seperti Red Riding Hood, Les Miserables dan Ted 2. Berikutnya Seyfried akan kembali berperan sebagai anak Meryl Streep di sekuel musikal Mamma Mia! yang akan tayang dalam waktu dekat.

Meski belum menentukan tanggal rilis, rencananya You Should Have Left akan syuting tahun 2018 ini.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Mengusung judul ‘You Should Have Left’, film thriller produksi Blumhouse ini akan menampilkan duet aktris kondang Amanda Seyfried dan aktor spesialis peran antagonis Kevin Bacon sebagai pasangan suami istri.

Satu lagi film thriller baru yang siap dihadirkan Blumhouse, dan kali ini studio fenomenal tersebut menggaet dua bintang yang membuat film ini menarik dinanti. Mengusung judul You Should Have Left, film ini akan menampilkan duet aktris kondang Amanda Seyfried dan aktor spesialis peran antagonis Kevin Bacon sebagai pasangan suami istri.

Diadaptasi dari novel karya Daniel Kehlmann berjudul sama, You Should Have Left menawarkan kisah mengerikan tentang pria kaya raya (Bacon) beristri muda (Seyfried) dan seorang anak berusia 6 tahun. Ketidakpercayaan dan kecurigaan antara satu sama lain sudah menjadi kebiasaan pasangan tersebut, saat mereka sedang berada di sebuah tempat, yang anehnya, berpotensi melanggar semua hukum fisika yang terkait dengan alam semesta.

Film berunsur supernatural ini disutradarai David Koepp, penulis skrip veteran di balik Jurassic Park dan Spider-Man (2002). FYI, pengembangan proyek ini bermula ketika Bacon menemukan novel You Should Have Left dan membawanya ke Koepp. Diketahui Bacon juga akan duduk di bangku produser bersama Jason Blum, yang di tahun lalu sukses memproduseri film thriller Get Out dan Split.

Bacon sendiri terkenal dengan peran-perannya yang berbau antagonis, setelah ia tampil mengintimidasi di Criminal Law, The River Wild, Hollow Man (dimana Bacon beradu akting dengan pemeran Thanos, Josh Brolin) hingga film superhero X-Men: First Class. Dan belum lama ini, Bacon menjadi bahan perbincangan setelah namanya disebut dalam satu adegan di Avengers: Infinity War. Sementara itu, Seyried dikenal lewat film-film populer seperti Red Riding Hood, Les Miserables dan Ted 2. Berikutnya Seyfried akan kembali berperan sebagai anak Meryl Streep di sekuel musikal Mamma Mia! yang akan tayang dalam waktu dekat.

Meski belum menentukan tanggal rilis, rencananya You Should Have Left akan syuting tahun 2018 ini.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Punya Visi, Sutradara ‘Pacific Rim: Uprising’ Ingin Buat Film ‘God of War’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Punya Visi, Sutradara ‘Pacific Rim: Uprising’ Ingin Buat Film ‘God of War’
link : Punya Visi, Sutradara ‘Pacific Rim: Uprising’ Ingin Buat Film ‘God of War’

Baca juga


Game ‘God of War’ berpotensi diangkat ke layar lebar, dan yang ingin menyutradarainya adalah Steven DeKnight, sineas pembesut ‘Pacific Rim: Uprising’.

Setiap video game yang sukses menjadi franchise raksasa, didukung dengan kualitas luar biasa, selalu punya potensi untuk diadaptasi menjadi film oleh Hollywood. Meski sejauh ini belum pernah ada film adaptasi game yang pantas diacungi jempol, para sineas bersama studio belum menunjukkan sikap menyerah untuk memutus “kutukan” yang telah lama melingkari film adaptasi game. Kini muncul satu judul lagi yang berpotensi diangkat ke layar lebar, dan yang ingin menyutradarainya adalah Steven DeKnight, sineas pembesut Pacific Rim: Uprising. Game ini adalah God of War, yang terkenal dengan sajian aksi brutal Kratos dalam membunuh para Dewa.

Seperti yang dilansir ComicBook.com, DeKnight mengakui sudah punya calon aktor yang tepat untuk menghidupkan keberingasan Kratos. Ia adalah pemeran Drax di Guardians of the Galaxy, Dave Bautista. Soal alasan memilihnya, DeKnight menilai Bautista mampu melakoni dengan baik adegan drama, emosional, komedi dan action. “Saya selalu menjadi fans God of War. Menurut saya, seri terbarunya sangat cantik dan fenomenal. Saya ingin menggarap film God of War dan ingin melihat seseorang memerankannya di layar lebar,”ungkap DeKnight.

Jika ditanya film God of War seperti apa yang ingin ia hadirkan, DeKnight merasa bingung lantaran sejauh ini belum ada film adaptasi game yang benar-benar sukses secara kualitas. Namun agaknya DeKnight punya visi tersendiri dalam memfilmkan God of War. Menurutnya, untuk bisa membuat film God of War dengan tepat, pendekatan adaptasi gamenya harus seperti mengadaptasi sebuah buku. DeKnight pun mencontohkan film dan novel Jaws yang sama-sama bagus, padahal keduanya sangat berbeda.

Bagaimanapun, DeKnight tak menampik jika membuat film adaptasi game adalah proses yang sangat sulit. Pasalnya, di satu sisi film ini harus melakukan perubahan tanpa harus membuat fans gamenya merasa asing. Namun di sisi lain, film ini juga harus disajikan layaknya sebuah film betulan agar menarik di mata audiens non-gamer.

Menjadi game eksklusif andalan PlayStation, franchise God of War mengisahkan prajurit Sparta, Kratos, yang membunuh istri dan putrinya setelah ia dimanipulasi Ares sang Dewa Perang Yunani. Kratos pun akhirnya membunuh Ares atas perbuatannya dan menjadi Dewa Perang yang baru, di saat ia masih dihantui masa lalunya yang kelam. Perjalanan Kratos pun memasuki babak baru saat ia mengetahui dirinya adalah putra Zeus. Setelah ia dikhianati sang ayah, Kratos kemudian balas dendam pada para Dewa Yunani karena benci dengan aksi licik mereka. Usai menghancurkan kuil Dewa Yunani, Kratos akhirnya berkelana ke dunia Dewa Skandinavia untuk memulai hidup baru. Dan suatu ketika, Kratos dan putranya, Atreus, melakukan perjalanan jauh penuh rintangan demi memenuhi permintaan terakhir istri barunya. Dalam prosesnya, Kratos dan sang anak tak hanya harus menghadapi beragam monster kuat, tapi juga Dewa Skandinavia yang mengincar nyawa mereka.

Yang menarik, DeKnight mengkonfirmasi bahwa ia sempat berdiskusi dengan pihak Sony PlayStation soal adaptasi God of War. Ini menandakan, proyek film adaptasi God of War bisa saja dibuat, jika sudah ada momentum yang tepat untuk memberinya lampu hijau.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Game ‘God of War’ berpotensi diangkat ke layar lebar, dan yang ingin menyutradarainya adalah Steven DeKnight, sineas pembesut ‘Pacific Rim: Uprising’.

Setiap video game yang sukses menjadi franchise raksasa, didukung dengan kualitas luar biasa, selalu punya potensi untuk diadaptasi menjadi film oleh Hollywood. Meski sejauh ini belum pernah ada film adaptasi game yang pantas diacungi jempol, para sineas bersama studio belum menunjukkan sikap menyerah untuk memutus “kutukan” yang telah lama melingkari film adaptasi game. Kini muncul satu judul lagi yang berpotensi diangkat ke layar lebar, dan yang ingin menyutradarainya adalah Steven DeKnight, sineas pembesut Pacific Rim: Uprising. Game ini adalah God of War, yang terkenal dengan sajian aksi brutal Kratos dalam membunuh para Dewa.

Seperti yang dilansir ComicBook.com, DeKnight mengakui sudah punya calon aktor yang tepat untuk menghidupkan keberingasan Kratos. Ia adalah pemeran Drax di Guardians of the Galaxy, Dave Bautista. Soal alasan memilihnya, DeKnight menilai Bautista mampu melakoni dengan baik adegan drama, emosional, komedi dan action. “Saya selalu menjadi fans God of War. Menurut saya, seri terbarunya sangat cantik dan fenomenal. Saya ingin menggarap film God of War dan ingin melihat seseorang memerankannya di layar lebar,”ungkap DeKnight.

Jika ditanya film God of War seperti apa yang ingin ia hadirkan, DeKnight merasa bingung lantaran sejauh ini belum ada film adaptasi game yang benar-benar sukses secara kualitas. Namun agaknya DeKnight punya visi tersendiri dalam memfilmkan God of War. Menurutnya, untuk bisa membuat film God of War dengan tepat, pendekatan adaptasi gamenya harus seperti mengadaptasi sebuah buku. DeKnight pun mencontohkan film dan novel Jaws yang sama-sama bagus, padahal keduanya sangat berbeda.

Bagaimanapun, DeKnight tak menampik jika membuat film adaptasi game adalah proses yang sangat sulit. Pasalnya, di satu sisi film ini harus melakukan perubahan tanpa harus membuat fans gamenya merasa asing. Namun di sisi lain, film ini juga harus disajikan layaknya sebuah film betulan agar menarik di mata audiens non-gamer.

Menjadi game eksklusif andalan PlayStation, franchise God of War mengisahkan prajurit Sparta, Kratos, yang membunuh istri dan putrinya setelah ia dimanipulasi Ares sang Dewa Perang Yunani. Kratos pun akhirnya membunuh Ares atas perbuatannya dan menjadi Dewa Perang yang baru, di saat ia masih dihantui masa lalunya yang kelam. Perjalanan Kratos pun memasuki babak baru saat ia mengetahui dirinya adalah putra Zeus. Setelah ia dikhianati sang ayah, Kratos kemudian balas dendam pada para Dewa Yunani karena benci dengan aksi licik mereka. Usai menghancurkan kuil Dewa Yunani, Kratos akhirnya berkelana ke dunia Dewa Skandinavia untuk memulai hidup baru. Dan suatu ketika, Kratos dan putranya, Atreus, melakukan perjalanan jauh penuh rintangan demi memenuhi permintaan terakhir istri barunya. Dalam prosesnya, Kratos dan sang anak tak hanya harus menghadapi beragam monster kuat, tapi juga Dewa Skandinavia yang mengincar nyawa mereka.

Yang menarik, DeKnight mengkonfirmasi bahwa ia sempat berdiskusi dengan pihak Sony PlayStation soal adaptasi God of War. Ini menandakan, proyek film adaptasi God of War bisa saja dibuat, jika sudah ada momentum yang tepat untuk memberinya lampu hijau.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem