Wednesday, February 13, 2019

Harley Quinn Berpotensi Tak Kembali di ‘Suicide Squad 2’, Film Joker Leto Dibatalkan

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Harley Quinn Berpotensi Tak Kembali di ‘Suicide Squad 2’, Film Joker Leto Dibatalkan
link : Harley Quinn Berpotensi Tak Kembali di ‘Suicide Squad 2’, Film Joker Leto Dibatalkan

Baca juga


Kabar terbaru menjelaskan nasib Harley Quinn dan Joker di DC Extended Universe. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Seiring Harley Quinn menjadi karakter favorit di Suicide Squad, banyak yang memprediksi pasangan Joker ini akan kembali menggila di sekuelnya, The Suicide Squad. Namun kenyataan justru berkata lain. Pasalnya, laporan terbaru Forbes menyebut karakter yang diperankan Margot Robbie ini berpotensi tak kembali, lantaran sekuel ini diposisikan sebagai reboot. James Gunn – selaku penulis skrip dan calon sutradara – disebut hendak membawa tim antihero DC ke arah yang sepenuhnya baru, yang pada akhirnya memperkecil peluang kembalinya Harley Quinn dan beberapa karakter penting lain dari film pertama.

Bagaimanapun, potensi absennya Harley Quinn di The Suicide Squad agaknya bukan kabar buruk bagi fans. Karena sejak Suicide Squad sukses di box office dan popularitas Harley Quinn meroket, Warner Bros. langsung membuat film khusus untuk sang karakter. Film ini tak lain adalah Birds of Prey yang siap dirilis 7 Februari 2020, dengan fokus cerita menyoroti aksi Harley Quinn bersama geng perempuannya melindungi Gotham City.

Selain Birds of Prey, studio sebenarnya juga menyiapkan film Harley Quinn lain berjudul Gotham City Sirens. Namun sumber Forbes mengklaim, film tersebut takkan berhubungan dengan Birds of Prey. Lebih jauh lagi, Harley Quinn - yang sebelumnya dikabarkan akan tampil - kini diduga akan absen di Gotham City Sirens. Bagaimanapun, meski berpotensi tanpa Harley Quinn, status proyek Gotham City Sirens untuk saat ini masih aman, alias masih dikembangkan.

Sementara itu, seolah bertolak dengan nasib menjanjikan Harley Quinn, Joker yang diperankan Jared Leto malah ketiban sial lantaran dua filmnya dibatalkan. Dua film ini sendiri masing-masing menghadirkan aksi solo Joker, dan satu lagi menyajikan kisah romantis gila antara Joker dan Harley Quinn. Meski alasan pembatalan ini belum diketahui, bisa jadi derasnya kritik terhadap debut Leto di Suicide Squad adalah penyebabnya. Apalagi Leto juga dikabarkan sudah move on dari peran Joker, semenjak ia jadi pemeran karakter titel di Morbius the Living Vampire, yang merupakan spin-off Spider-Man terbaru setelah Venom.

Rencananya Birds of Prey akan dirilis 7 Februari 2020, sedangkan The Suicide Squad menyusul pada 6 Agustus 2021.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Kabar terbaru menjelaskan nasib Harley Quinn dan Joker di DC Extended Universe. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Seiring Harley Quinn menjadi karakter favorit di Suicide Squad, banyak yang memprediksi pasangan Joker ini akan kembali menggila di sekuelnya, The Suicide Squad. Namun kenyataan justru berkata lain. Pasalnya, laporan terbaru Forbes menyebut karakter yang diperankan Margot Robbie ini berpotensi tak kembali, lantaran sekuel ini diposisikan sebagai reboot. James Gunn – selaku penulis skrip dan calon sutradara – disebut hendak membawa tim antihero DC ke arah yang sepenuhnya baru, yang pada akhirnya memperkecil peluang kembalinya Harley Quinn dan beberapa karakter penting lain dari film pertama.

Bagaimanapun, potensi absennya Harley Quinn di The Suicide Squad agaknya bukan kabar buruk bagi fans. Karena sejak Suicide Squad sukses di box office dan popularitas Harley Quinn meroket, Warner Bros. langsung membuat film khusus untuk sang karakter. Film ini tak lain adalah Birds of Prey yang siap dirilis 7 Februari 2020, dengan fokus cerita menyoroti aksi Harley Quinn bersama geng perempuannya melindungi Gotham City.

Selain Birds of Prey, studio sebenarnya juga menyiapkan film Harley Quinn lain berjudul Gotham City Sirens. Namun sumber Forbes mengklaim, film tersebut takkan berhubungan dengan Birds of Prey. Lebih jauh lagi, Harley Quinn - yang sebelumnya dikabarkan akan tampil - kini diduga akan absen di Gotham City Sirens. Bagaimanapun, meski berpotensi tanpa Harley Quinn, status proyek Gotham City Sirens untuk saat ini masih aman, alias masih dikembangkan.

Sementara itu, seolah bertolak dengan nasib menjanjikan Harley Quinn, Joker yang diperankan Jared Leto malah ketiban sial lantaran dua filmnya dibatalkan. Dua film ini sendiri masing-masing menghadirkan aksi solo Joker, dan satu lagi menyajikan kisah romantis gila antara Joker dan Harley Quinn. Meski alasan pembatalan ini belum diketahui, bisa jadi derasnya kritik terhadap debut Leto di Suicide Squad adalah penyebabnya. Apalagi Leto juga dikabarkan sudah move on dari peran Joker, semenjak ia jadi pemeran karakter titel di Morbius the Living Vampire, yang merupakan spin-off Spider-Man terbaru setelah Venom.

Rencananya Birds of Prey akan dirilis 7 Februari 2020, sedangkan The Suicide Squad menyusul pada 6 Agustus 2021.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Review Film: 'The Lego Movie 2: The Second Part' (2019)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Adventure, Artikel Aksi, Artikel Animasi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'The Lego Movie 2: The Second Part' (2019)
link : Review Film: 'The Lego Movie 2: The Second Part' (2019)

Baca juga


Rasa-rasanya memang tak realistis mengharapkan bahwa film ini bakal se-awesome film pertama.

“It's like it knows our every move!”
— Lucy
Rating UP:
Dalam The Lego Movie 2: The Second Part, ada lagu baru yang merupakan versi plesetan dari lagu racun "Everything is Awesome"-nya The Lego Movie. Judulnya "Everything's Not Awesome". Saya tak tahu apakah ini memang sengaja dimaksudkan sebagai pengakuan akan kualitas filmnya dibandingkan film yang pertama, tapi yang jelas, saya menangkap potongan liriknya yang sangat ngeklik dengan hal tersebut:

♪ "Everything's not awesome. Things can't be awesome all of the time. It's not realistic expectation. But that doesn't mean we shouldn't try." ♪


Rasa-rasanya memang tak realistis mengharapkan bahwa film ini bakal se-awesome film pertama. Animasi yang dirilis di tahun 2014 tersebut sukses menghancurkan ekspektasi kita dengan menjadi film yang lucu, cerdas, dan hangat. Salah satu penyebabnya barangkali karena kitanya saja yang sudah berekspektasi duluan akan menyaksikan iklan lego sepanjang dua jam. Namun ternyata, lebih dari sekadar visual yang unik dan kreatif, The Lego Movie juga memperdaya kita dengan narasi dan pengungkapan yang dieksekusi dengan brilian.

Sekarang, kita sudah tahu cara main The Lego Movie. Tak ada lagi yang bisa membuat kita seterkejut dulu. Dan ya, ini menjadikan The Lego Movie 2 tak se-awesome The Lego Movie. Namun bukan berarti pembuat filmnya tak mencoba untuk menjadikannya awesome. Film ini bahkan menggali angle baru dari premisnya yang lalu, yang otomatis mengekspansi karakter dan semestanya menjadi lebih berwarna. Walau tak lagi terasa segar lagi, tapi ia masih fun.

Melanjutkan langsung akhir dari film pertama, kita kembali ke Bricksburg. Kota Lego yang ceria ini diinvasi oleh alien imut tapi mematikan yang berasal dari planet Duplo. Bahkan pahlawan Lego Justice League tak bisa menangani ini (catatan: Lego Avengers tak memberi kabar). Lima tahu kemudian, Bricksburg berubah menjadi Apocalypseburg; reruntuhan gersang versi Lego dari Mad Max: Fury Road, lengkap dengan para karakter yang nyeleneh.

Jagoan kita, Emmett (Chris Pratt) masih seperti yang dulu kita kenal; polos dan penuh semangat. Tapi temannya, Lucy (Elizabeth Banks) berubah menjadi getir dan suram. Lucy suka menatap jauh ke depan dan berkontemplasi muram soal apa pun, bahkan soal kopi yang dibawa Emmett. Lucy bilang bahwa gak semua hal itu awesome dan cobalah dewasa dikit.

Tiba-tiba ada invasi lagi. Kali ini Jendral Mayhem (Stephanie Beatriz) berhasil menculik Lucy, Batman (Will Arnett), Unikitty (Alison Brie), MetalBeard (Nick Offerman), dan Spaceman Benny (Charlie Day). Emmett harus berjuang untuk menyelamatkan mereka ke Galaksi Sys-Tar, dimana Ratu Wateva Wan'abi (Tiffany Haddish) berencana untuk menikahi Batman. Untuk itu, Emmett untungnya dibantu oleh Rex Dangervest (juga disuarakan Pratt), jagoan yang sikapnya kebalikan dari Emmett. Macho, tangguh, dan percaya diri. Oh dan kebetulan ia juga space cowboy ala Star-Lord-nya Guardians of the Galaxy dan punya peliharaan velociraptor ala Owen Grady-nya Jurassic World.

Kebetulan yang gak disengaja.

Jadi... uhm, Bricksburg hancur... uhm, supaya Batman... mau nikah. Absurd memang. Tapi coba bayangkan dari sisi dunia nyata, dimana bocah yang punya Lego dari film pertama, Finn (Jadon Sand) disuruh main meladeni adiknya (Brooklyn Prince) yang punya mainan Duplo. Sama seperti film pertama, peristiwa di semesta Lego berlangsung paralel dengan dunia nyata. Anak cewek mana coba yang gak main nikah-nikahan? Ini membuka kesempatan bagi filmnya untuk menyajikan lebih banyak karakter, setpieces dan lelucon baru. Kapan lagi melihat Superman memotong rumput atau Batman memakai kostum berwarna putih?

Kreator film pertama, Phil Lord & Christopher Miller, kembali menangani film ini meski hanya sebatas penulis skrip, sementara posisi sutradara diambil alih oleh Mike Mitchell (Trolls). Mereka kembali memberikan pesan keluarga yang hangat soal pendewasaan tanpa melupakan kesenangan masa kanak-kanak. Kali ini soal adik-kakak, dimana Maya Rudolph bermain sebagai sang ibu. Namun hal ini tentu tak punya tohokan emosional sedahsyat film pertama. Dalam The Lego Movie 2, kita sudah tahu apa yang sedang dan bakal terjadi. Ini menimbulkan sedikit sensasi dragging dalam bercerita. 

Namun film ini juga punya semua yang mau dari sebuah sekuel The Lego Movie. Meski tak digarap langsung oleh tangan yang sama, ia tak lantas terasa lebih inferior secara teknis. Sekuens aksinya masih imajinatif. Dialog dan lelucon dilemparkan dengan gesit. Referensi budaya populer dan cameo bertebaran disana-sini. Di satu titik, Lucy harus kabur lewat saluran ventilasi, dan tebak ia ketemu siapa. Dan soal lagu. Film ini punya lebih banyak adegan musikal, terutama karena Ratu Wateva Wan'abi memang suka bernyanyi. Salah satunya adalah "Catchy Song" yang memang didesain untuk bersarang di kepala kita.

Semua ini fun. Namun tak lagi begitu mengejutkan; kita kurang lebih sudah melihat semuanya di film pertama. Petir tak menyambar di tempat yang sama dua kali walau sumber dan energinya sama. Kita bisa merasakan bahwa film ini dibuat dengan sangat telaten, lebih dari sekedar usaha gampangan untuk menjual merek. Hal ini membuatnya menjadi sekuel yang sangat pas untuk The Lego Movie pertama. Film ini enerjik, cerdik, dan punya pesan hangat. But yeah, things can't be awesome all of the time. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

The Lego Movie 2: The Second Part

107 menit
Semua Umur - BO
Mike Mitchell
Phil Lord, Christopher Miller
Dan Lin, Phil Lord, Christopher Miller, Roy Lee, Jinko Goto
Mark Mothersbaugh

Rasa-rasanya memang tak realistis mengharapkan bahwa film ini bakal se-awesome film pertama.

“It's like it knows our every move!”
— Lucy
Rating UP:
Dalam The Lego Movie 2: The Second Part, ada lagu baru yang merupakan versi plesetan dari lagu racun "Everything is Awesome"-nya The Lego Movie. Judulnya "Everything's Not Awesome". Saya tak tahu apakah ini memang sengaja dimaksudkan sebagai pengakuan akan kualitas filmnya dibandingkan film yang pertama, tapi yang jelas, saya menangkap potongan liriknya yang sangat ngeklik dengan hal tersebut:

♪ "Everything's not awesome. Things can't be awesome all of the time. It's not realistic expectation. But that doesn't mean we shouldn't try." ♪


Rasa-rasanya memang tak realistis mengharapkan bahwa film ini bakal se-awesome film pertama. Animasi yang dirilis di tahun 2014 tersebut sukses menghancurkan ekspektasi kita dengan menjadi film yang lucu, cerdas, dan hangat. Salah satu penyebabnya barangkali karena kitanya saja yang sudah berekspektasi duluan akan menyaksikan iklan lego sepanjang dua jam. Namun ternyata, lebih dari sekadar visual yang unik dan kreatif, The Lego Movie juga memperdaya kita dengan narasi dan pengungkapan yang dieksekusi dengan brilian.

Sekarang, kita sudah tahu cara main The Lego Movie. Tak ada lagi yang bisa membuat kita seterkejut dulu. Dan ya, ini menjadikan The Lego Movie 2 tak se-awesome The Lego Movie. Namun bukan berarti pembuat filmnya tak mencoba untuk menjadikannya awesome. Film ini bahkan menggali angle baru dari premisnya yang lalu, yang otomatis mengekspansi karakter dan semestanya menjadi lebih berwarna. Walau tak lagi terasa segar lagi, tapi ia masih fun.

Melanjutkan langsung akhir dari film pertama, kita kembali ke Bricksburg. Kota Lego yang ceria ini diinvasi oleh alien imut tapi mematikan yang berasal dari planet Duplo. Bahkan pahlawan Lego Justice League tak bisa menangani ini (catatan: Lego Avengers tak memberi kabar). Lima tahu kemudian, Bricksburg berubah menjadi Apocalypseburg; reruntuhan gersang versi Lego dari Mad Max: Fury Road, lengkap dengan para karakter yang nyeleneh.

Jagoan kita, Emmett (Chris Pratt) masih seperti yang dulu kita kenal; polos dan penuh semangat. Tapi temannya, Lucy (Elizabeth Banks) berubah menjadi getir dan suram. Lucy suka menatap jauh ke depan dan berkontemplasi muram soal apa pun, bahkan soal kopi yang dibawa Emmett. Lucy bilang bahwa gak semua hal itu awesome dan cobalah dewasa dikit.

Tiba-tiba ada invasi lagi. Kali ini Jendral Mayhem (Stephanie Beatriz) berhasil menculik Lucy, Batman (Will Arnett), Unikitty (Alison Brie), MetalBeard (Nick Offerman), dan Spaceman Benny (Charlie Day). Emmett harus berjuang untuk menyelamatkan mereka ke Galaksi Sys-Tar, dimana Ratu Wateva Wan'abi (Tiffany Haddish) berencana untuk menikahi Batman. Untuk itu, Emmett untungnya dibantu oleh Rex Dangervest (juga disuarakan Pratt), jagoan yang sikapnya kebalikan dari Emmett. Macho, tangguh, dan percaya diri. Oh dan kebetulan ia juga space cowboy ala Star-Lord-nya Guardians of the Galaxy dan punya peliharaan velociraptor ala Owen Grady-nya Jurassic World.

Kebetulan yang gak disengaja.

Jadi... uhm, Bricksburg hancur... uhm, supaya Batman... mau nikah. Absurd memang. Tapi coba bayangkan dari sisi dunia nyata, dimana bocah yang punya Lego dari film pertama, Finn (Jadon Sand) disuruh main meladeni adiknya (Brooklyn Prince) yang punya mainan Duplo. Sama seperti film pertama, peristiwa di semesta Lego berlangsung paralel dengan dunia nyata. Anak cewek mana coba yang gak main nikah-nikahan? Ini membuka kesempatan bagi filmnya untuk menyajikan lebih banyak karakter, setpieces dan lelucon baru. Kapan lagi melihat Superman memotong rumput atau Batman memakai kostum berwarna putih?

Kreator film pertama, Phil Lord & Christopher Miller, kembali menangani film ini meski hanya sebatas penulis skrip, sementara posisi sutradara diambil alih oleh Mike Mitchell (Trolls). Mereka kembali memberikan pesan keluarga yang hangat soal pendewasaan tanpa melupakan kesenangan masa kanak-kanak. Kali ini soal adik-kakak, dimana Maya Rudolph bermain sebagai sang ibu. Namun hal ini tentu tak punya tohokan emosional sedahsyat film pertama. Dalam The Lego Movie 2, kita sudah tahu apa yang sedang dan bakal terjadi. Ini menimbulkan sedikit sensasi dragging dalam bercerita. 

Namun film ini juga punya semua yang mau dari sebuah sekuel The Lego Movie. Meski tak digarap langsung oleh tangan yang sama, ia tak lantas terasa lebih inferior secara teknis. Sekuens aksinya masih imajinatif. Dialog dan lelucon dilemparkan dengan gesit. Referensi budaya populer dan cameo bertebaran disana-sini. Di satu titik, Lucy harus kabur lewat saluran ventilasi, dan tebak ia ketemu siapa. Dan soal lagu. Film ini punya lebih banyak adegan musikal, terutama karena Ratu Wateva Wan'abi memang suka bernyanyi. Salah satunya adalah "Catchy Song" yang memang didesain untuk bersarang di kepala kita.

Semua ini fun. Namun tak lagi begitu mengejutkan; kita kurang lebih sudah melihat semuanya di film pertama. Petir tak menyambar di tempat yang sama dua kali walau sumber dan energinya sama. Kita bisa merasakan bahwa film ini dibuat dengan sangat telaten, lebih dari sekedar usaha gampangan untuk menjual merek. Hal ini membuatnya menjadi sekuel yang sangat pas untuk The Lego Movie pertama. Film ini enerjik, cerdik, dan punya pesan hangat. But yeah, things can't be awesome all of the time. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

The Lego Movie 2: The Second Part

107 menit
Semua Umur - BO
Mike Mitchell
Phil Lord, Christopher Miller
Dan Lin, Phil Lord, Christopher Miller, Roy Lee, Jinko Goto
Mark Mothersbaugh

Neill Blomkamp Segera Rilis Film Pendek dari Game Action ‘Anthem’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Neill Blomkamp Segera Rilis Film Pendek dari Game Action ‘Anthem’
link : Neill Blomkamp Segera Rilis Film Pendek dari Game Action ‘Anthem’

Baca juga


Belakangan Neill Blomkamp diketahui bertindak sebagai sutradara untuk film pendek berbasis dunia ‘Anthem’, sebuah game action multiplayer keluaran EA.

Neill Blomkamp dikenal lewat film-film sci-fi garapannya yang punya visual keren, seperti District 9, Elysium hingga Chappie. Meski kemampuannya dalam meracik skenario tak sepenuhnya bagus, film-film action tadi cukup menegaskan bahwa Blomkamp punya style visual yang mengesankan, dan membuat proyek barunya selalu dinanti.

Well, bicara soal proyek baru Blomkamp, belakangan ia diketahui bertindak sebagai sutradara untuk film pendek berbasis dunia Anthem, sebuah game action multiplayer keluaran EA. Game yang siap dirilis 22 Februari 2019 ini pun sangat mewakili selera Blomkamp karena ada exosuit canggih hingga dunia futuristik bernuansa post-apocalyptic.

Anthem sendiri menyoroti aksi para prajurit memerangi teror yang membahayakan nasib umat manusia di Fort Tarsis. Dalam misinya, prajurit ini menggunakan exosuit bernama Javelin yang memiliki jenis dan kemampuan yang berbeda-beda. Nantinya film pendek bertajuk Conviction akan bersetting puluhan tahun sebelum cerita game Anthem dimulai. Rencananya Conviction akan dirilis 14 Februari 2019 di channel YouTube Oats Studios, studio milik Blomkamp yang menjadi wadah baginya untuk melahirkan film-film pendek sci-fi eksperimental.

Pasca Chappie dirilis, Blomkamp sejatinya akan menggarap Alien 5, yang melanjutkan cerita Aliens besutan James Cameron. Sayangnya, proyek ini berakhir dibatalkan akibat performa kurang memuaskan dari Alien: Covenant. Sejak saat itu, Blomkamp bersama studionya fokus membuat film pendek sci-fi antimainstream seperti Rakka, Firebase, Zygote hingga Adam. Kabar terakhir menyebutkan, Blomkamp kini terlibat sebagai sutradara di RoboCop Returns yang belum mendapatkan jadwal produksi maupun tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Belakangan Neill Blomkamp diketahui bertindak sebagai sutradara untuk film pendek berbasis dunia ‘Anthem’, sebuah game action multiplayer keluaran EA.

Neill Blomkamp dikenal lewat film-film sci-fi garapannya yang punya visual keren, seperti District 9, Elysium hingga Chappie. Meski kemampuannya dalam meracik skenario tak sepenuhnya bagus, film-film action tadi cukup menegaskan bahwa Blomkamp punya style visual yang mengesankan, dan membuat proyek barunya selalu dinanti.

Well, bicara soal proyek baru Blomkamp, belakangan ia diketahui bertindak sebagai sutradara untuk film pendek berbasis dunia Anthem, sebuah game action multiplayer keluaran EA. Game yang siap dirilis 22 Februari 2019 ini pun sangat mewakili selera Blomkamp karena ada exosuit canggih hingga dunia futuristik bernuansa post-apocalyptic.

Anthem sendiri menyoroti aksi para prajurit memerangi teror yang membahayakan nasib umat manusia di Fort Tarsis. Dalam misinya, prajurit ini menggunakan exosuit bernama Javelin yang memiliki jenis dan kemampuan yang berbeda-beda. Nantinya film pendek bertajuk Conviction akan bersetting puluhan tahun sebelum cerita game Anthem dimulai. Rencananya Conviction akan dirilis 14 Februari 2019 di channel YouTube Oats Studios, studio milik Blomkamp yang menjadi wadah baginya untuk melahirkan film-film pendek sci-fi eksperimental.

Pasca Chappie dirilis, Blomkamp sejatinya akan menggarap Alien 5, yang melanjutkan cerita Aliens besutan James Cameron. Sayangnya, proyek ini berakhir dibatalkan akibat performa kurang memuaskan dari Alien: Covenant. Sejak saat itu, Blomkamp bersama studionya fokus membuat film pendek sci-fi antimainstream seperti Rakka, Firebase, Zygote hingga Adam. Kabar terakhir menyebutkan, Blomkamp kini terlibat sebagai sutradara di RoboCop Returns yang belum mendapatkan jadwal produksi maupun tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Box Office: Debut 'Lego Movie 2' Tak Se-Awesome Film Pertama

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: Debut 'Lego Movie 2' Tak Se-Awesome Film Pertama
link : Box Office: Debut 'Lego Movie 2' Tak Se-Awesome Film Pertama

Baca juga


'The Lego Movie 2: The Second Part' memang jadi jawara, tapi debutnya tertinggal jauh dari film pertama. Berikut rekap box office minggu ini.

Ada 4 film baru yang dirilis minggu ini, tapi box office Amerika tetap tak begitu bergairah. Performanya semua film tersebut relatif tak menggembirakan. Meski begitu, mereka tetap bisa memuncaki box office. Penyebabnya yaa karena sepinya film-film baru beberapa minggu ke belakang.

Barangkali film yang menjadi paling mengecawakan adalah The Lego Movie 2: The Second Part. Debut film ini memang diprediksi tak bakal sekuat film pertamanya yang berhasil mencetak $70 juta lima tahun yang lalu. Estimasi Warner Bros pun berada di kisaran yang masuk akal, $50-55 juta.

Namun apa lacur, Lego Movie 2 hanya bisa meraih debut $34,1 juta saja. Debut ini bahkan jauh ketinggalan dari The Lego Batman Movie yang dulu memperoleh $53 juta. Ia hanya lebih baik dari Ninjago ($20,4 juta). Baru memasuki film keempat, franchise ini tampaknya sudah mencapai titik jenuh. Meski begitu, penonton yang menontonnya sangat menikmati, terbukti dengan CinemaScore "A-".

Di luar Amerika, film ini juga sudah tayang di 63 negara dan mendapat tambahan $18,1 juta. Pasar terbesar adalah UK ($5,3 juta), Rusia ($1,7 juta), dan Polandia ($1,3 juta). Kalau dibandingkan dengan film pertama, ia juga kalah jauh. The Lego Movie berhasil meraup angka segitu hanya dari 30 negara saja.

Meski demikian, debut tadi sudah cukup untuk menempatkan Lego Movie 2 di puncak box office minggu ini. Dan What Men Want, film komedi remake dari What Women Want, harus puas di posisi dua dengan $18,2 juta. Tak begitu solid, tapi lumayan untuk ukuran film dengan bujet $20 juta. Respon penonton di IMDb dan kritikus di RottenTomatoes sangat jelek, tapi entah bagaimana CinemaScore-nya bisa "A-".

Film aksi terbaru dari Liam Neeson, Cold Pursuit menjadi salah satu film dengan debut terendah sepanjang karirnya, yaitu $11,0 juta. Angka tersebut menempatkannya di posisi ketiga. Meski begitu, hasil ini konon melewati ekspektasi dari studionya, Lionsgate. Penonton memberikannya CinemaScore "B-".

Film baru terakhir, The Prodigy tak bisa masuk lima besar karena debutnya yang lemah, cuma $5,8 juta. Penonton pun memberikannya CinemaScore buruk, "C+". Namun, dengan bujet produksi yang cuma $6 juta, film ini sudah dipastikan bakal untung.

Di posisi keempat ada The Upside dengan $7,1 juta. Total pendapatan domestiknya adalah $85,7 juta, sedangkan total pendapatannya globalnya $94,7 juta.

Jawara minggu lalu, Glass terjun ke posisi kelima dengan $6,3 juta. Selama satu bulan, ia sudah mengumpulkan $98,3 juta di Amerika dan $221 juta secara global.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 8 Februari - 10 Februari 2019

1.

The Lego Movie 2: The Second Part
Minggu ini $34,115,335
Total $34,115,335

2.

What Men Want
Minggu ini $18,232,087
Total $18,232,087

3.

Cold Pursuit
Minggu ini $11,030,233
Total $11,030,233

4.

The Upside
Minggu ini $7,082,763
Total $85,663,129

5.

Glass
Minggu ini $6,279,655
Total $98,331,235
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Glass' Jadi Jawara Tiga Minggu ■UP

'The Lego Movie 2: The Second Part' memang jadi jawara, tapi debutnya tertinggal jauh dari film pertama. Berikut rekap box office minggu ini.

Ada 4 film baru yang dirilis minggu ini, tapi box office Amerika tetap tak begitu bergairah. Performanya semua film tersebut relatif tak menggembirakan. Meski begitu, mereka tetap bisa memuncaki box office. Penyebabnya yaa karena sepinya film-film baru beberapa minggu ke belakang.

Barangkali film yang menjadi paling mengecawakan adalah The Lego Movie 2: The Second Part. Debut film ini memang diprediksi tak bakal sekuat film pertamanya yang berhasil mencetak $70 juta lima tahun yang lalu. Estimasi Warner Bros pun berada di kisaran yang masuk akal, $50-55 juta.

Namun apa lacur, Lego Movie 2 hanya bisa meraih debut $34,1 juta saja. Debut ini bahkan jauh ketinggalan dari The Lego Batman Movie yang dulu memperoleh $53 juta. Ia hanya lebih baik dari Ninjago ($20,4 juta). Baru memasuki film keempat, franchise ini tampaknya sudah mencapai titik jenuh. Meski begitu, penonton yang menontonnya sangat menikmati, terbukti dengan CinemaScore "A-".

Di luar Amerika, film ini juga sudah tayang di 63 negara dan mendapat tambahan $18,1 juta. Pasar terbesar adalah UK ($5,3 juta), Rusia ($1,7 juta), dan Polandia ($1,3 juta). Kalau dibandingkan dengan film pertama, ia juga kalah jauh. The Lego Movie berhasil meraup angka segitu hanya dari 30 negara saja.

Meski demikian, debut tadi sudah cukup untuk menempatkan Lego Movie 2 di puncak box office minggu ini. Dan What Men Want, film komedi remake dari What Women Want, harus puas di posisi dua dengan $18,2 juta. Tak begitu solid, tapi lumayan untuk ukuran film dengan bujet $20 juta. Respon penonton di IMDb dan kritikus di RottenTomatoes sangat jelek, tapi entah bagaimana CinemaScore-nya bisa "A-".

Film aksi terbaru dari Liam Neeson, Cold Pursuit menjadi salah satu film dengan debut terendah sepanjang karirnya, yaitu $11,0 juta. Angka tersebut menempatkannya di posisi ketiga. Meski begitu, hasil ini konon melewati ekspektasi dari studionya, Lionsgate. Penonton memberikannya CinemaScore "B-".

Film baru terakhir, The Prodigy tak bisa masuk lima besar karena debutnya yang lemah, cuma $5,8 juta. Penonton pun memberikannya CinemaScore buruk, "C+". Namun, dengan bujet produksi yang cuma $6 juta, film ini sudah dipastikan bakal untung.

Di posisi keempat ada The Upside dengan $7,1 juta. Total pendapatan domestiknya adalah $85,7 juta, sedangkan total pendapatannya globalnya $94,7 juta.

Jawara minggu lalu, Glass terjun ke posisi kelima dengan $6,3 juta. Selama satu bulan, ia sudah mengumpulkan $98,3 juta di Amerika dan $221 juta secara global.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 8 Februari - 10 Februari 2019

1.

The Lego Movie 2: The Second Part
Minggu ini $34,115,335
Total $34,115,335

2.

What Men Want
Minggu ini $18,232,087
Total $18,232,087

3.

Cold Pursuit
Minggu ini $11,030,233
Total $11,030,233

4.

The Upside
Minggu ini $7,082,763
Total $85,663,129

5.

Glass
Minggu ini $6,279,655
Total $98,331,235
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Glass' Jadi Jawara Tiga Minggu ■UP

Tuesday, February 12, 2019

Proyek Film DiCaprio & Scorcese ‘The Devil in the White City’ Kini Jadi Serial

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Proyek Film DiCaprio & Scorcese ‘The Devil in the White City’ Kini Jadi Serial
link : Proyek Film DiCaprio & Scorcese ‘The Devil in the White City’ Kini Jadi Serial

Baca juga


‘The Devil in the White City’, proyek film yang cukup diantisipasi karena digawangi Leonardo DiCaprio dan Martin Scorcese mengalami perubahan format.

The Devil in the White City, proyek film yang cukup diantisipasi karena digawangi Leonardo DiCaprio dan Martin Scorcese mengalami perubahan format. Dari yang sebelumnya film layar lebar, kini proyek adaptasi novel thriller karya Erik Larson ini berganti menjadi serial televisi.

Berdasarkan sinopsisnya, novel The Devil menceritakan kisah nyata dua pria beda profesi di Chicago tahun 1893. Pria pertama adalah Daniel H. Burnham, arsitek jenius dan selektif yang berambisi menjadi figur terkenal di dunia. Sedangkan pria satunya adalah Henry H. Holmes, dokter kharismatik dan licik yang terobsesi melakukan penganiayaan keji terhadap wanita muda di tempat rahasia yang ia namai “Murder Castle”. Kisah dua pria ini nantinya akan terhubung lewat Chicago World’s Fair.

Proyek The Devil kabarnya telah dikembangkan sejak 2003. Semula filmnya dimotori Warner Bros. sebelum akhirnya berpindah ke Paramount. Studio juga diketahui sempat melepas lisensi The Devil pada 2004 dan 2007, lantaran pengembangan filmnya terbentur masalah budget. Adapun Tom Cruise pernah terlibat sebagai pemain merangkap produser, dan setelahnya ada Kathryn Bigelow (Zero Dark Thirty) yang bergabung sebagai sutradara dan produser.

Akhirnya proyek adaptasi The Devil menemukan titik cerah setelah di tahun 2010, DiCaprio membeli lisensi novelnya karena sudah lama tertarik dengan ceritanya yang kelam. Tahun 2015 Scorcese pun bergabung sebagai sutradara, dan menandai reuninya dengan DiCaprio pasca mereka berkolaborasi di film-film kelas Oscar, meliputi Gangs of New York, The Aviator, The Departed, Shutter Island dan The Wolf of Wall Street.

Menurut informasi dari THR, serial The Devil diproduksi Paramount Television bersama platform streaming Hulu, dengan tanggal main yang belum ditentukan. Belum ada kepastian apakah serial ini tetap dibintangi DiCaprio dan disutradarai Scorcese. Yang jelas, mereka disebut masih memegang kendali sebagai produser eksekutif.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

‘The Devil in the White City’, proyek film yang cukup diantisipasi karena digawangi Leonardo DiCaprio dan Martin Scorcese mengalami perubahan format.

The Devil in the White City, proyek film yang cukup diantisipasi karena digawangi Leonardo DiCaprio dan Martin Scorcese mengalami perubahan format. Dari yang sebelumnya film layar lebar, kini proyek adaptasi novel thriller karya Erik Larson ini berganti menjadi serial televisi.

Berdasarkan sinopsisnya, novel The Devil menceritakan kisah nyata dua pria beda profesi di Chicago tahun 1893. Pria pertama adalah Daniel H. Burnham, arsitek jenius dan selektif yang berambisi menjadi figur terkenal di dunia. Sedangkan pria satunya adalah Henry H. Holmes, dokter kharismatik dan licik yang terobsesi melakukan penganiayaan keji terhadap wanita muda di tempat rahasia yang ia namai “Murder Castle”. Kisah dua pria ini nantinya akan terhubung lewat Chicago World’s Fair.

Proyek The Devil kabarnya telah dikembangkan sejak 2003. Semula filmnya dimotori Warner Bros. sebelum akhirnya berpindah ke Paramount. Studio juga diketahui sempat melepas lisensi The Devil pada 2004 dan 2007, lantaran pengembangan filmnya terbentur masalah budget. Adapun Tom Cruise pernah terlibat sebagai pemain merangkap produser, dan setelahnya ada Kathryn Bigelow (Zero Dark Thirty) yang bergabung sebagai sutradara dan produser.

Akhirnya proyek adaptasi The Devil menemukan titik cerah setelah di tahun 2010, DiCaprio membeli lisensi novelnya karena sudah lama tertarik dengan ceritanya yang kelam. Tahun 2015 Scorcese pun bergabung sebagai sutradara, dan menandai reuninya dengan DiCaprio pasca mereka berkolaborasi di film-film kelas Oscar, meliputi Gangs of New York, The Aviator, The Departed, Shutter Island dan The Wolf of Wall Street.

Menurut informasi dari THR, serial The Devil diproduksi Paramount Television bersama platform streaming Hulu, dengan tanggal main yang belum ditentukan. Belum ada kepastian apakah serial ini tetap dibintangi DiCaprio dan disutradarai Scorcese. Yang jelas, mereka disebut masih memegang kendali sebagai produser eksekutif.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Monday, February 11, 2019

Villain Potensial Kedua di ‘The Batman’ Setelah Penguin

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Villain Potensial Kedua di ‘The Batman’ Setelah Penguin
link : Villain Potensial Kedua di ‘The Batman’ Setelah Penguin

Baca juga


Sejauh ini baru ada si mafia The Penguin yang digadang villain ‘The Batman’. Nah, kini muncul desas-desus yang mengungkap karakter yang menjadi villain kedua.

The Batman dipastikan siap membawa Rogues Gallery alias deretan musuh The Dark Knight. Konfirmasi yang datang dari sutradara Matt Reeves ini pun otomatis akan menghadapkan Batman pada beberapa villain sekaligus yang hendak mengacaukan Gotham. Sejauh ini baru ada si mafia The Penguin yang digadang sebagai musuh Batman di filmnya. Nah, kini muncul desas-desus bahwa The Riddler akan menjadi villain kedua yang siap mempersulit perjuangan Batman melindungi kota naungannya.

Isu ini diketahui berasal dari laporan casting yang menyebut “The Brain” sebagai villain kedua di The Batman. Awalnya nama tersebut disinyalir merujuk pada musuh bebuyutan Doom Patrol. Namun karena ini adalah filmnya Batman, akhirnya “The Brain” diyakini sebagai nama kode The Riddler yang terkenal dengan kecerdasannya.

Bernama asli Edward Nigma, The Riddler dikenal sebagai otak kejahatan yang hobi meninggalkan teka-teki dalam setiap aksi kriminalnya, agar bisa dijadikan petunjuk bagi otoritas yang memburunya. Di masa lalu, Riddler sempat unjuk gigi di film Batman Forever (1995) dengan diperankan Jim Carrey, dan yang terbaru, villain yang identik dengan simbol tanda tanya ini hadir di serial Gotham dengan pemeran Cory Michael Smith. Untuk diingat, laporan Riddler sebagai villain potensial kedua di The Batman ini masih simpang siur dan belum direspon Reeves. Bagaimanapun, ciri khas Riddler yang suka membuat teka-teki rumit agaknya sesuai dengan visi Reeves, dimana ia ingin menonjolkan skill detektif yang dimiliki Batman.

Sebelumnya, Reeves mengungkapkan harapannya untuk bisa menghadirkan kisah Batman yang tak hanya menegangkan, tapi juga emosional. Untuk mewujudkan visinya itu, Reeves memilih atmosfer ala film noir untuk The Batman, dan nantinya film ini akan lebih mengedepankan skill detektif Batman ketimbang film-film Batman sebelumnya. Lebih spesifik lagi, Reeves menyatakan ingin melihat Batman versinya melakukan perjalanan untuk melacak keberadaan penjahat dan mengusut kasus kriminal. Dari cerita seperti ini, Reeves menilai karakter Batman bisa berevolusi seiring berjalannya waktu.

Sementara itu, Ben Affleck resmi tak kembali memerankan Batman di film garapan Reeves. Beberapa nama yang dilirik untuk menjadi Batman baru pun mulai mencuat. Diantaranya Jack O’Connell, Kit Harrington, Nicholas Hoult, Aaron Taylor-Johnson, Robert Pattinson dan Armie Hammer. Siapapun itu, aktor Batman diprediksi akan segera terungkap seiring filmnya akan mulai syuting akhir 2019.

Rencananya The Batman akan dirilis 25 Juni 2021.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sejauh ini baru ada si mafia The Penguin yang digadang villain ‘The Batman’. Nah, kini muncul desas-desus yang mengungkap karakter yang menjadi villain kedua.

The Batman dipastikan siap membawa Rogues Gallery alias deretan musuh The Dark Knight. Konfirmasi yang datang dari sutradara Matt Reeves ini pun otomatis akan menghadapkan Batman pada beberapa villain sekaligus yang hendak mengacaukan Gotham. Sejauh ini baru ada si mafia The Penguin yang digadang sebagai musuh Batman di filmnya. Nah, kini muncul desas-desus bahwa The Riddler akan menjadi villain kedua yang siap mempersulit perjuangan Batman melindungi kota naungannya.

Isu ini diketahui berasal dari laporan casting yang menyebut “The Brain” sebagai villain kedua di The Batman. Awalnya nama tersebut disinyalir merujuk pada musuh bebuyutan Doom Patrol. Namun karena ini adalah filmnya Batman, akhirnya “The Brain” diyakini sebagai nama kode The Riddler yang terkenal dengan kecerdasannya.

Bernama asli Edward Nigma, The Riddler dikenal sebagai otak kejahatan yang hobi meninggalkan teka-teki dalam setiap aksi kriminalnya, agar bisa dijadikan petunjuk bagi otoritas yang memburunya. Di masa lalu, Riddler sempat unjuk gigi di film Batman Forever (1995) dengan diperankan Jim Carrey, dan yang terbaru, villain yang identik dengan simbol tanda tanya ini hadir di serial Gotham dengan pemeran Cory Michael Smith. Untuk diingat, laporan Riddler sebagai villain potensial kedua di The Batman ini masih simpang siur dan belum direspon Reeves. Bagaimanapun, ciri khas Riddler yang suka membuat teka-teki rumit agaknya sesuai dengan visi Reeves, dimana ia ingin menonjolkan skill detektif yang dimiliki Batman.

Sebelumnya, Reeves mengungkapkan harapannya untuk bisa menghadirkan kisah Batman yang tak hanya menegangkan, tapi juga emosional. Untuk mewujudkan visinya itu, Reeves memilih atmosfer ala film noir untuk The Batman, dan nantinya film ini akan lebih mengedepankan skill detektif Batman ketimbang film-film Batman sebelumnya. Lebih spesifik lagi, Reeves menyatakan ingin melihat Batman versinya melakukan perjalanan untuk melacak keberadaan penjahat dan mengusut kasus kriminal. Dari cerita seperti ini, Reeves menilai karakter Batman bisa berevolusi seiring berjalannya waktu.

Sementara itu, Ben Affleck resmi tak kembali memerankan Batman di film garapan Reeves. Beberapa nama yang dilirik untuk menjadi Batman baru pun mulai mencuat. Diantaranya Jack O’Connell, Kit Harrington, Nicholas Hoult, Aaron Taylor-Johnson, Robert Pattinson dan Armie Hammer. Siapapun itu, aktor Batman diprediksi akan segera terungkap seiring filmnya akan mulai syuting akhir 2019.

Rencananya The Batman akan dirilis 25 Juni 2021.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Daftar Nominasi dan Pemenang British Academy Film Awards 2019

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Award, Artikel BAFTA, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Daftar Nominasi dan Pemenang British Academy Film Awards 2019
link : Daftar Nominasi dan Pemenang British Academy Film Awards 2019

Baca juga


'Roma' menjadi film terbaik, sementara 'The Favourite menggondol 7 piala dalam BAFTA Film Awards ke-72. Berikut daftar lengkap pemenang.

Oscar-nya Inggris rupanya betul-betul memfavoritkan *ehem* The Favourite. Setelah mencatatkan 12 nominasi dalam British Academy of Film and Television Arts (BAFTA) Film Awards, film garapan Yorgos Lanthimos tersebut akhirnya juga membawa pulang 7 piala.

Dalam acara yang disenggarakan kemarin (10/2) di Royal Albert Hall London ini, The Favourite memenangkan dua kategori akting masing-masing untuk Olivia Colman dan Rachel Weisz, Best Original Screenplay, Best Production Design, Best Costume Design, Best Makeup and Hair, serta tentu saja, Outstanding British Film.

Namun yang menjadi pemenang sesungguhnya adalah Roma yang meraih piala film terbaik. Film ini juga memberikan 3 piala tambahan bagi sutradara Alfonso Cuaron yaitu sutradara terbaik, sinematografi terbaik, dan film asing terbaik.

Di kategori aktor, Rami Malek dan Mahershala Ali masing-masing membawa pulang satu piala berkat film Bohemian Rhapsody dan Green Book.


BAFTA Awards adalah penghargaan film ala Oscar yang paling prestisius di luar Amerika. Dan ini bukan soal popularitas saja, sebab secara struktur organisasi mereka juga sebelas-duabelas. Dari total 6500 anggota BAFTA, sebagian besarnya juga merupakan anggota Academy. Sejak nominasi Best Picture Oscar diekspansi, film terbaik BAFTA biasanya senada dengan Academy. Meski begitu, mereka meleset di empat tahun terakhir, dimana The Revenant, Boyhood, La La Land, dan Three Billboards tumbang di Oscar.

Yang menarik, ada beberapa film andalan awards season yang dicuekin. Black Panther, If Beale Street Could Talk, dan Mary Poppins Returns nyaris tak berkutik

Berikut daftar lengkap pemenang British Academy Film Awards ke-72. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Film

BlacKkKlansman – Jason Blum, Spike Lee, Raymond Mansfield, Sean McKittrick, Jordan Peele
The Favourite – Ceci Dempsey, Ed Guiney, Yorgos Lanthimos, Lee Magiday
Green Book – Jim Burke, Brian Currie, Peter Farrelly, Nick Vallelonga, Charles B. Wessler
Roma – Alfonso Cuarón, Gabriela Rodriguez
A Star Is Born – Bradley Cooper, Bill Gerber, Lynette Howell Taylor


Best Director

Alfonso Cuarón – Roma
Bradley Cooper - A Star Is Born
Yorgos Lanthimos – The Favourite
Spike Lee – BlacKkKlansman
Pawel Pawlikowski – Cold War


Best Actor in a Leading Role

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Steve Coogan – Stan & Ollie sebagai Stan Laurel
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson "Jack" Maine
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga


Best Actress in a Leading Role

Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Queen Anne
Viola Davis – Widows sebagai Veronica Rawlings
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Best Actor in a Supporting Role

Mahershala Ali – Green Book sebagai "Doc" Don Shirley
Timothée Chalamet – Beautiful Boy sebagai Nicholas "Nic" Sheff
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Detective Philip "Flip" Zimmerman
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock
Sam Rockwell – Vice sebagai George W. Bush


Best Actress in a Supporting Role

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Claire Foy – First Man sebagai Janet Shearon Armstrong
Margot Robbie – Mary Queen of Scots sebagai Queen Elizabeth I
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Hill
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Best Original Screenplay

Janusz Glowacki, Pawel Pawlikowski – Cold War
Deborah Davis, Tony McNamara – The Favourite
Brian Currie, Peter Farrelly, Nick Vallelonga – Green Book
Alfonso Cuarón – Roma
Adam McKay – Vice


Best Adapted Screenplay

Spike Lee, David Rabinowitz, Charlie Wachtel, Kevin Willmott – BlacKkKlansman
Nicole Holofcener, Jeff Whitty – Can You Ever Forgive Me?
Josh Singer – First Man
Barry Jenkins – If Beale Street Could Talk
Bradley Cooper, Will Fetters, Eric Roth – A Star Is Born


Best Cinematography

Bohemian Rhapsody – Newton Thomas Sigel
Cold War – Lukasz Zal
The Favourite – Robbie Ryan
First Man – Linus Sandgren
Roma – Alfonso Cuarón


Outstanding Debut by a British Writer, Director or Producer

Daniel Kokotajilo (Writer/Director) – Apostasy
Michael Pearce (Writer/Director), Lauren Dark (Producer) – Beast
Chris Kelly (Writer/Director/Producer) – A Cambodian Spring
Leanne Welham (Writer/Director), Sophie Harman (Producer) – Pili
Richard Billingham (Writer/Director), Jacqui Davies (Producer) – Ray & Liz


Outstanding British Film

Beast – Michael Pearce, Kristian Brodie, Lauren Dark, Ivana MacKinnon
Bohemian Rhapsody – Bryan Singer, Graham King, Anthony McCarten
The Favourite – Yorgos Lanthimos, Ceci Dempsey, Ed Guiney, Lee Magiday, Deborah Davis, Tony McNamara
McQueen – Ian Bonhôte, Peter Ettedgui, Andee Ryder, Nick Taussig
Stan & Ollie – Jon S. Baird, Faye Ward, Jeff Pope
You Were Never Really Here – Lynne Ramsay, Rosa Attab, Pascal Caucheteux, James Wilson


Best Documentary

Free Solo – Elizabeth Chai Vasarhelyi, Jimmy Chin
McQueen – Ian Bonhôte, Peter Ettedgui
RBG – Julie Cohen, Betsy West
They Shall Not Grow Old – Peter Jackson
Three Identical Strangers – Tim Wardle, Grace Hughes-Hallett, Becky Read


Best Original Music

BlacKkKlansman – Terence Blanchard
If Beale Street Could Talk – Nicholas Britell
Isle of Dogs – Alexandre Desplat
Mary Poppins Returns – Marc Shaiman
A Star Is Born – Bradley Cooper, Lady Gaga, Lukas Nelson


Best Sound

Bohemian Rhapsody – John Casali, Tim Cavagin, Nina Hartstone, Paul Massey, John Warhurst
First Man – Mary H. Ellis, Mildred Iatrou Morgan, Ai-Ling Lee, Frank A. Montaño, Jon Taylor
Mission: Impossible - Fallout – Gilbert Lake, James H. Mather, Christopher Munro, Mike Prestwood Smith
A Quiet Place – Erik Aadahl, Michael Barosky, Brandon Procter, Ethan Van der Ryn
A Star Is Born – Steve Morrow, Alan Robert Murray, Jason Ruder, Tom Ozanich, Dean Zupancic


Best Production Design

Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald – Stuart Craig, Anna Pinnock
The Favourite – Fiona Crombie, Alice Felton
First Man – Nathan Crowley, Kathy Lucas
Mary Poppins Returns – John Myhre, Gordon Sim
Roma – Eugenio Caballero, Bárbara Enríquez


Best Special Visual Effects

Avengers: Infinity War – Dan DeLeeuw, Russell Earl, Kelly Port, Dan Sudick
Black Panther – Geoffrey Baumann, Jesse James Chisholm, Craig Hammack, Dan Sudick
Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald – Tim Burke, Andy Kind, Christian Manz, David Watkins
First Man – Ian Hunter, Paul Lambert, Tristan Myles, J.D. Schwalm
Ready Player One – Matthew E. Butler, Grady Cofer, Roger Guyett, Dave Shirk


Best Costume Design

The Ballad of Buster Scruggs – Mary Zophres
Bohemian Rhapsody – Julian Day
The Favourite – Sandy Powell
Mary Poppins Returns – Sandy Powell
Mary Queen of Scots – Alexandra Byrne


Best Makeup and Hair

Bohemian Rhapsody – Mark Coulier, Jan Sewell
The Favourite – Nadia Stacey
Mary Queen of Scots – Jenny Shircore
Stan & Ollie – Mark Coulier, Jeremy Woodhead
Vice – Nominees TBC


Best Editing

Bohemian Rhapsody – John Ottman
The Favourite – Yorgos Mavropsaridis
First Man – Tom Cross
Roma – Alfonso Cuarón, Adam Gough
Vice – Hank Corwin


Best Film Not in the English Language

Capernaum – Nadine Labaki, Khaled Mouzanar
Cold War – Paweł Pawlikowski, Tanya Seghatchian, Ewa Puszczyńska
Dogman – Matteo Garrone
Roma – Alfonso Cuarón, Gabriela Rodriguez
Shoplifters – Hirokazu Kore-eda, Kaoru Matsuzaki


Best Animated Film

Incredibles 2 – Brad Bird, John Walker
Isle of Dogs – Wes Anderson, Jeremy Dawson
Spider-Man: Into the Spider-Verse – Bob Persichetti, Peter Ramsey, Rodney Rothman, Phil Lord


Best Short Animation

I'm OK – Elizabeth Hobbs, Abigail Addison, Jelena Popović
Marfa – Gary McLeod, Myles McLeod
Roughhouse – Jonathan Hodgson, Richard Van Den Boom


Best Short Film

73 Cows – Alex Lockwood
Bachelor, 38 – Angela Clarke
The Blue Door – Ben Clark, Megan Pugh, Paul Taylor
The Field – Sandhya Suri, Balthazar de Ganay
Wale – Barnaby Blackburn, Sophie Alexander, Catherine Slater, Edward Speleers


EE Rising Star Award (voted for by the public)

Jessie Buckley
Cynthia Erivo
Barry Keoghan
Lakeith Stanfield
Letitia Wright


Film dengan nominasi jamak
12 – The Favourite
7 – A Star Is Born, Bohemian Rhapsody, First Man, Roma
6 – Vice
5 – BlacKkKlansman
4 – Cold War, Green Book
3 – Can You Ever Forgive Me?, Mary Poppins Returns, Mary Queen of Scots, Stan & Ollie
2 – Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald, If Beale Street Could Talk, Isle of Dogs


Film dengan kemenangan jamak
7 – The Favourite
4 – Roma
2 – Bohemian Rhapsody

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

'Roma' menjadi film terbaik, sementara 'The Favourite menggondol 7 piala dalam BAFTA Film Awards ke-72. Berikut daftar lengkap pemenang.

Oscar-nya Inggris rupanya betul-betul memfavoritkan *ehem* The Favourite. Setelah mencatatkan 12 nominasi dalam British Academy of Film and Television Arts (BAFTA) Film Awards, film garapan Yorgos Lanthimos tersebut akhirnya juga membawa pulang 7 piala.

Dalam acara yang disenggarakan kemarin (10/2) di Royal Albert Hall London ini, The Favourite memenangkan dua kategori akting masing-masing untuk Olivia Colman dan Rachel Weisz, Best Original Screenplay, Best Production Design, Best Costume Design, Best Makeup and Hair, serta tentu saja, Outstanding British Film.

Namun yang menjadi pemenang sesungguhnya adalah Roma yang meraih piala film terbaik. Film ini juga memberikan 3 piala tambahan bagi sutradara Alfonso Cuaron yaitu sutradara terbaik, sinematografi terbaik, dan film asing terbaik.

Di kategori aktor, Rami Malek dan Mahershala Ali masing-masing membawa pulang satu piala berkat film Bohemian Rhapsody dan Green Book.


BAFTA Awards adalah penghargaan film ala Oscar yang paling prestisius di luar Amerika. Dan ini bukan soal popularitas saja, sebab secara struktur organisasi mereka juga sebelas-duabelas. Dari total 6500 anggota BAFTA, sebagian besarnya juga merupakan anggota Academy. Sejak nominasi Best Picture Oscar diekspansi, film terbaik BAFTA biasanya senada dengan Academy. Meski begitu, mereka meleset di empat tahun terakhir, dimana The Revenant, Boyhood, La La Land, dan Three Billboards tumbang di Oscar.

Yang menarik, ada beberapa film andalan awards season yang dicuekin. Black Panther, If Beale Street Could Talk, dan Mary Poppins Returns nyaris tak berkutik

Berikut daftar lengkap pemenang British Academy Film Awards ke-72. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Best Film

BlacKkKlansman – Jason Blum, Spike Lee, Raymond Mansfield, Sean McKittrick, Jordan Peele
The Favourite – Ceci Dempsey, Ed Guiney, Yorgos Lanthimos, Lee Magiday
Green Book – Jim Burke, Brian Currie, Peter Farrelly, Nick Vallelonga, Charles B. Wessler
Roma – Alfonso Cuarón, Gabriela Rodriguez
A Star Is Born – Bradley Cooper, Bill Gerber, Lynette Howell Taylor


Best Director

Alfonso Cuarón – Roma
Bradley Cooper - A Star Is Born
Yorgos Lanthimos – The Favourite
Spike Lee – BlacKkKlansman
Pawel Pawlikowski – Cold War


Best Actor in a Leading Role

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Steve Coogan – Stan & Ollie sebagai Stan Laurel
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson "Jack" Maine
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga


Best Actress in a Leading Role

Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Queen Anne
Viola Davis – Widows sebagai Veronica Rawlings
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Best Actor in a Supporting Role

Mahershala Ali – Green Book sebagai "Doc" Don Shirley
Timothée Chalamet – Beautiful Boy sebagai Nicholas "Nic" Sheff
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Detective Philip "Flip" Zimmerman
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock
Sam Rockwell – Vice sebagai George W. Bush


Best Actress in a Supporting Role

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Claire Foy – First Man sebagai Janet Shearon Armstrong
Margot Robbie – Mary Queen of Scots sebagai Queen Elizabeth I
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Hill
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Best Original Screenplay

Janusz Glowacki, Pawel Pawlikowski – Cold War
Deborah Davis, Tony McNamara – The Favourite
Brian Currie, Peter Farrelly, Nick Vallelonga – Green Book
Alfonso Cuarón – Roma
Adam McKay – Vice


Best Adapted Screenplay

Spike Lee, David Rabinowitz, Charlie Wachtel, Kevin Willmott – BlacKkKlansman
Nicole Holofcener, Jeff Whitty – Can You Ever Forgive Me?
Josh Singer – First Man
Barry Jenkins – If Beale Street Could Talk
Bradley Cooper, Will Fetters, Eric Roth – A Star Is Born


Best Cinematography

Bohemian Rhapsody – Newton Thomas Sigel
Cold War – Lukasz Zal
The Favourite – Robbie Ryan
First Man – Linus Sandgren
Roma – Alfonso Cuarón


Outstanding Debut by a British Writer, Director or Producer

Daniel Kokotajilo (Writer/Director) – Apostasy
Michael Pearce (Writer/Director), Lauren Dark (Producer) – Beast
Chris Kelly (Writer/Director/Producer) – A Cambodian Spring
Leanne Welham (Writer/Director), Sophie Harman (Producer) – Pili
Richard Billingham (Writer/Director), Jacqui Davies (Producer) – Ray & Liz


Outstanding British Film

Beast – Michael Pearce, Kristian Brodie, Lauren Dark, Ivana MacKinnon
Bohemian Rhapsody – Bryan Singer, Graham King, Anthony McCarten
The Favourite – Yorgos Lanthimos, Ceci Dempsey, Ed Guiney, Lee Magiday, Deborah Davis, Tony McNamara
McQueen – Ian Bonhôte, Peter Ettedgui, Andee Ryder, Nick Taussig
Stan & Ollie – Jon S. Baird, Faye Ward, Jeff Pope
You Were Never Really Here – Lynne Ramsay, Rosa Attab, Pascal Caucheteux, James Wilson


Best Documentary

Free Solo – Elizabeth Chai Vasarhelyi, Jimmy Chin
McQueen – Ian Bonhôte, Peter Ettedgui
RBG – Julie Cohen, Betsy West
They Shall Not Grow Old – Peter Jackson
Three Identical Strangers – Tim Wardle, Grace Hughes-Hallett, Becky Read


Best Original Music

BlacKkKlansman – Terence Blanchard
If Beale Street Could Talk – Nicholas Britell
Isle of Dogs – Alexandre Desplat
Mary Poppins Returns – Marc Shaiman
A Star Is Born – Bradley Cooper, Lady Gaga, Lukas Nelson


Best Sound

Bohemian Rhapsody – John Casali, Tim Cavagin, Nina Hartstone, Paul Massey, John Warhurst
First Man – Mary H. Ellis, Mildred Iatrou Morgan, Ai-Ling Lee, Frank A. Montaño, Jon Taylor
Mission: Impossible - Fallout – Gilbert Lake, James H. Mather, Christopher Munro, Mike Prestwood Smith
A Quiet Place – Erik Aadahl, Michael Barosky, Brandon Procter, Ethan Van der Ryn
A Star Is Born – Steve Morrow, Alan Robert Murray, Jason Ruder, Tom Ozanich, Dean Zupancic


Best Production Design

Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald – Stuart Craig, Anna Pinnock
The Favourite – Fiona Crombie, Alice Felton
First Man – Nathan Crowley, Kathy Lucas
Mary Poppins Returns – John Myhre, Gordon Sim
Roma – Eugenio Caballero, Bárbara Enríquez


Best Special Visual Effects

Avengers: Infinity War – Dan DeLeeuw, Russell Earl, Kelly Port, Dan Sudick
Black Panther – Geoffrey Baumann, Jesse James Chisholm, Craig Hammack, Dan Sudick
Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald – Tim Burke, Andy Kind, Christian Manz, David Watkins
First Man – Ian Hunter, Paul Lambert, Tristan Myles, J.D. Schwalm
Ready Player One – Matthew E. Butler, Grady Cofer, Roger Guyett, Dave Shirk


Best Costume Design

The Ballad of Buster Scruggs – Mary Zophres
Bohemian Rhapsody – Julian Day
The Favourite – Sandy Powell
Mary Poppins Returns – Sandy Powell
Mary Queen of Scots – Alexandra Byrne


Best Makeup and Hair

Bohemian Rhapsody – Mark Coulier, Jan Sewell
The Favourite – Nadia Stacey
Mary Queen of Scots – Jenny Shircore
Stan & Ollie – Mark Coulier, Jeremy Woodhead
Vice – Nominees TBC


Best Editing

Bohemian Rhapsody – John Ottman
The Favourite – Yorgos Mavropsaridis
First Man – Tom Cross
Roma – Alfonso Cuarón, Adam Gough
Vice – Hank Corwin


Best Film Not in the English Language

Capernaum – Nadine Labaki, Khaled Mouzanar
Cold War – Paweł Pawlikowski, Tanya Seghatchian, Ewa Puszczyńska
Dogman – Matteo Garrone
Roma – Alfonso Cuarón, Gabriela Rodriguez
Shoplifters – Hirokazu Kore-eda, Kaoru Matsuzaki


Best Animated Film

Incredibles 2 – Brad Bird, John Walker
Isle of Dogs – Wes Anderson, Jeremy Dawson
Spider-Man: Into the Spider-Verse – Bob Persichetti, Peter Ramsey, Rodney Rothman, Phil Lord


Best Short Animation

I'm OK – Elizabeth Hobbs, Abigail Addison, Jelena Popović
Marfa – Gary McLeod, Myles McLeod
Roughhouse – Jonathan Hodgson, Richard Van Den Boom


Best Short Film

73 Cows – Alex Lockwood
Bachelor, 38 – Angela Clarke
The Blue Door – Ben Clark, Megan Pugh, Paul Taylor
The Field – Sandhya Suri, Balthazar de Ganay
Wale – Barnaby Blackburn, Sophie Alexander, Catherine Slater, Edward Speleers


EE Rising Star Award (voted for by the public)

Jessie Buckley
Cynthia Erivo
Barry Keoghan
Lakeith Stanfield
Letitia Wright


Film dengan nominasi jamak
12 – The Favourite
7 – A Star Is Born, Bohemian Rhapsody, First Man, Roma
6 – Vice
5 – BlacKkKlansman
4 – Cold War, Green Book
3 – Can You Ever Forgive Me?, Mary Poppins Returns, Mary Queen of Scots, Stan & Ollie
2 – Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald, If Beale Street Could Talk, Isle of Dogs


Film dengan kemenangan jamak
7 – The Favourite
4 – Roma
2 – Bohemian Rhapsody

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut