Wednesday, February 20, 2019

Michael B. Jordan akan Jadi Hitman Sangar di ‘The Silver Bear’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Michael B. Jordan akan Jadi Hitman Sangar di ‘The Silver Bear’
link : Michael B. Jordan akan Jadi Hitman Sangar di ‘The Silver Bear’

Baca juga


Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di ‘Creed’ dan juga ‘Black Panther’, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk ‘The Silver Bear’.

Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di Creed dan juga Black Panther, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk The Silver Bear.

Dalam The Silver Bear nanti, Jordan didapuk sebagai Columbus, seorang pembunuh bayaran yang paling ditakuti dan disegani di dunia kriminal bawah tanah. Bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis skrip adalah Gerard McMurray, yang sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Jordan di Fruitvale Station. Di luar itu, McMurray sendiri dikenal lewat film thriller The First Purge dan Burning Sands.

Seperti yang dilansir Collider, McMurray menyebut The Silver Bear adalah proyek film action yang sangat menarik dari Lionsgate. Dengan akting solid Jordan, sang sutradara yakin pemainnya akan menghidupkan sosok Columbus dengan mengesankan. McMurray pun juga menjanjikan, ia punya visi unik dalam mempresentasikan kisah kejar-kejaran yang menyoroti hitman paling berbahaya dan ditakuti.

Untuk diketahui, The Silver Bear diadaptasi dari novel berseri karya Derek Haas yang menjadi bestseller. Belum diketahui kapan The Silver Bear akan mulai syuting, mengingat untuk saat ini filmnya juga belum mendapatkan tanggal rilis.

Sementara itu, di tahun ini Lionsgate menyiapkan dua film action yang cukup diantisipasi, yaitu Hellboy reboot untuk 12 April dan John Wick 3 untuk 16 Mei. Tak berhenti sampai disitu, studio juga siap mengeluarkan film lain yang patut ditonton pada 27 November, Knives Out. Film tentang misteri pembunuhan ini disutradarai sineas bertalenta Rian Johnson, yang menuai kontroversi karena visi beraninya dalam membesut Star Wars: The Last Jedi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di ‘Creed’ dan juga ‘Black Panther’, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk ‘The Silver Bear’.

Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di Creed dan juga Black Panther, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk The Silver Bear.

Dalam The Silver Bear nanti, Jordan didapuk sebagai Columbus, seorang pembunuh bayaran yang paling ditakuti dan disegani di dunia kriminal bawah tanah. Bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis skrip adalah Gerard McMurray, yang sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Jordan di Fruitvale Station. Di luar itu, McMurray sendiri dikenal lewat film thriller The First Purge dan Burning Sands.

Seperti yang dilansir Collider, McMurray menyebut The Silver Bear adalah proyek film action yang sangat menarik dari Lionsgate. Dengan akting solid Jordan, sang sutradara yakin pemainnya akan menghidupkan sosok Columbus dengan mengesankan. McMurray pun juga menjanjikan, ia punya visi unik dalam mempresentasikan kisah kejar-kejaran yang menyoroti hitman paling berbahaya dan ditakuti.

Untuk diketahui, The Silver Bear diadaptasi dari novel berseri karya Derek Haas yang menjadi bestseller. Belum diketahui kapan The Silver Bear akan mulai syuting, mengingat untuk saat ini filmnya juga belum mendapatkan tanggal rilis.

Sementara itu, di tahun ini Lionsgate menyiapkan dua film action yang cukup diantisipasi, yaitu Hellboy reboot untuk 12 April dan John Wick 3 untuk 16 Mei. Tak berhenti sampai disitu, studio juga siap mengeluarkan film lain yang patut ditonton pada 27 November, Knives Out. Film tentang misteri pembunuhan ini disutradarai sineas bertalenta Rian Johnson, yang menuai kontroversi karena visi beraninya dalam membesut Star Wars: The Last Jedi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Review Film: 'Dragon Ball Super: Broly' (2019)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Aksi, Artikel Animasi, Artikel Fantasi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Dragon Ball Super: Broly' (2019)
link : Review Film: 'Dragon Ball Super: Broly' (2019)

Baca juga


Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.

“There's no way I can stay at the same level, I'm at right now! I think I'd be all fired up!”
— Son Goku
Rating UP:
Dragon Ball Super: Broly menegur saya soal review (cenderung) negatif yang saya berikan buat Dragon Ball Z: Resurrection 'F'. Film ini mengingatkan saya kembali akan hakikat Dragon Ball. Manga karya Akira Toriyama tersebut dibuat untuk target yang sangat spesifik, dan film ini sendiri setia dengan hal itu. Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.


Manga Dragon Ball barangkali adalah manga shonen pertama yang punya kesuksesan spektakuler secara global. Namun yang lebih penting, Dragon Ball adalah bapaknya semua shonen yang kita jumpai sekarang. Kalau dirunut secara silsilah, Dragon Ball agaknya berada di posisi paling atas. Ia mempelopori semua karakteristik standar yang kita lihat di semua shonen: power-up dan pertarungan epik. Demi menghormati tradisi agar tetap lestari, semua isi Dragon Ball Super: Broly adalah soal itu.

Ingat bagaimana mayoritas karakternya bisa menambah kekuatan di berbagai tingkat Super Saiya, dimana mereka mengalami perubahan rambut mulai dari kuning, merah sampai biru? Saking banyak dan sudah sedemikian tingginya mode power-up terbaru, rasanya sudah tak ada yang lebih kuat daripada itu. Siapa sangka, film ini masih punya satu lagi.

Agar mode terkuat ini bisa keluar, tentu harus dipancing oleh musuh terkuat juga. Namanya Broly. Penggemar lama pasti kenal, karena ia pernah muncul dalam film ke-11, Dragon Ball Z: Broly - The Legendary Super Saiyan. Kisahnya relatif tak berhubungan langsung dengan Goku dkk, tapi berkat latar belakang yang dipermak langsung oleh Toriyama, Broly sekarang berada dalam kontinuitas cerita utama Dragon Ball.

Dengan ini, Toriyama juga berhasil menciptakan karakter paling keren dalam sejarah Dragon Ball. Broly adalah karakter superkuat (bahkan kekuatan mentahnya saja bisa melibas Goku dan Vegeta sekaligus) yang simpatik. Ia tak suka pamer kekuatan, apalagi bertarung *uhuk Goku dkk*. Alasannya duel semata-mata karena manipulasi dari ayahnya, Paragus, dan si jahat Frieza.

Awal mulanya adalah saat planet Saiya dijajah oleh Frieza. Frieza yang terancam oleh keberadaan manusia Saiya, memutuskan untuk menghancurkan planet tersebut beserta isinya. Goku dan Vegeta berhasil diselamatkan dengan dikirim ke bumi. Tapi sebelum itu, Broly bayi dan ayahnya sudah dikirim duluan ke planet terisolir bernama Vampa. Disana, Broly tumbuh menjadi manusia Saiya yang sangat tangguh. Sampai kemudian, Frieza menemukannya lalu mengutusnya ke bumi untuk duel melawan Goku.

Kehadiran Broly membawa kehancuran yang tak terbayangkan. Pertarungan antara tiga karakter superkuat ini (empat jika dihitung dengan Frieza yang nimbrung sebentar) cukup untuk memporak-porandakan bumi. Mereka adalah agen destruksi yang mampu mengubah antartika menjadi gunung berapi. Duel yang bahkan menembus dimensi. Saya sampai penasaran kenapa kok bumi gak kiamat-kiamat juga.

Saya tak akan merahasiakan jurus pamungkas dalam film ini. Sebab, pasti itu yang paling anda tunggu bukan? Lagipula, membicarakannya tentu tak sedahsyat menyaksikannya sendiri. Jurus tersebut adalah sesuatu bernama Gogeta, fusion antara Goku dan Vegeta. Nah, penggemar lama pasti sudah tahu bahwa ini bukan pertama kalinya Gogeta muncul dalam saga Dragon Ball. Namun di film ini lah Toriyama akhirnya menempatkan Gogeta dalam kronologi resminya. Penampilannya sendiri diperlakukan sebagai pencapaian evolusi terkuat.

Saya tak perlu membeberkan akhir ceritanya karena anda pasti sudah tahu. Dragon Ball sepertinya memang tak punya cerita yang bisa diceritakan lagi. Jadi, yang kita dapatkan adalah fanservice belaka. Latar belakang yang sedikit merestrukturisasi mitologi Dragon Ball disini membuat film ini mudah dipahami oleh penonton yang bahkan cuma menyelesaikan satu semester jurusan Ilmu Perdragonballan. Separuh sisanya adalah hajar menghajar dengan energi tingkat tinggi. Buat saya, kalau ini terlalu lama juga jadi terasa sedikit melelahkan. Saya butuh sedikit drama.

*nyalain Liga Dangdut Indonesia* ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Dragon Ball Super: Broly

100 menit
Remaja
Tatsuya Nagamine
Akira Toriyama
Toei Animation
Norihito Sumitomo

Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.

“There's no way I can stay at the same level, I'm at right now! I think I'd be all fired up!”
— Son Goku
Rating UP:
Dragon Ball Super: Broly menegur saya soal review (cenderung) negatif yang saya berikan buat Dragon Ball Z: Resurrection 'F'. Film ini mengingatkan saya kembali akan hakikat Dragon Ball. Manga karya Akira Toriyama tersebut dibuat untuk target yang sangat spesifik, dan film ini sendiri setia dengan hal itu. Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.


Manga Dragon Ball barangkali adalah manga shonen pertama yang punya kesuksesan spektakuler secara global. Namun yang lebih penting, Dragon Ball adalah bapaknya semua shonen yang kita jumpai sekarang. Kalau dirunut secara silsilah, Dragon Ball agaknya berada di posisi paling atas. Ia mempelopori semua karakteristik standar yang kita lihat di semua shonen: power-up dan pertarungan epik. Demi menghormati tradisi agar tetap lestari, semua isi Dragon Ball Super: Broly adalah soal itu.

Ingat bagaimana mayoritas karakternya bisa menambah kekuatan di berbagai tingkat Super Saiya, dimana mereka mengalami perubahan rambut mulai dari kuning, merah sampai biru? Saking banyak dan sudah sedemikian tingginya mode power-up terbaru, rasanya sudah tak ada yang lebih kuat daripada itu. Siapa sangka, film ini masih punya satu lagi.

Agar mode terkuat ini bisa keluar, tentu harus dipancing oleh musuh terkuat juga. Namanya Broly. Penggemar lama pasti kenal, karena ia pernah muncul dalam film ke-11, Dragon Ball Z: Broly - The Legendary Super Saiyan. Kisahnya relatif tak berhubungan langsung dengan Goku dkk, tapi berkat latar belakang yang dipermak langsung oleh Toriyama, Broly sekarang berada dalam kontinuitas cerita utama Dragon Ball.

Dengan ini, Toriyama juga berhasil menciptakan karakter paling keren dalam sejarah Dragon Ball. Broly adalah karakter superkuat (bahkan kekuatan mentahnya saja bisa melibas Goku dan Vegeta sekaligus) yang simpatik. Ia tak suka pamer kekuatan, apalagi bertarung *uhuk Goku dkk*. Alasannya duel semata-mata karena manipulasi dari ayahnya, Paragus, dan si jahat Frieza.

Awal mulanya adalah saat planet Saiya dijajah oleh Frieza. Frieza yang terancam oleh keberadaan manusia Saiya, memutuskan untuk menghancurkan planet tersebut beserta isinya. Goku dan Vegeta berhasil diselamatkan dengan dikirim ke bumi. Tapi sebelum itu, Broly bayi dan ayahnya sudah dikirim duluan ke planet terisolir bernama Vampa. Disana, Broly tumbuh menjadi manusia Saiya yang sangat tangguh. Sampai kemudian, Frieza menemukannya lalu mengutusnya ke bumi untuk duel melawan Goku.

Kehadiran Broly membawa kehancuran yang tak terbayangkan. Pertarungan antara tiga karakter superkuat ini (empat jika dihitung dengan Frieza yang nimbrung sebentar) cukup untuk memporak-porandakan bumi. Mereka adalah agen destruksi yang mampu mengubah antartika menjadi gunung berapi. Duel yang bahkan menembus dimensi. Saya sampai penasaran kenapa kok bumi gak kiamat-kiamat juga.

Saya tak akan merahasiakan jurus pamungkas dalam film ini. Sebab, pasti itu yang paling anda tunggu bukan? Lagipula, membicarakannya tentu tak sedahsyat menyaksikannya sendiri. Jurus tersebut adalah sesuatu bernama Gogeta, fusion antara Goku dan Vegeta. Nah, penggemar lama pasti sudah tahu bahwa ini bukan pertama kalinya Gogeta muncul dalam saga Dragon Ball. Namun di film ini lah Toriyama akhirnya menempatkan Gogeta dalam kronologi resminya. Penampilannya sendiri diperlakukan sebagai pencapaian evolusi terkuat.

Saya tak perlu membeberkan akhir ceritanya karena anda pasti sudah tahu. Dragon Ball sepertinya memang tak punya cerita yang bisa diceritakan lagi. Jadi, yang kita dapatkan adalah fanservice belaka. Latar belakang yang sedikit merestrukturisasi mitologi Dragon Ball disini membuat film ini mudah dipahami oleh penonton yang bahkan cuma menyelesaikan satu semester jurusan Ilmu Perdragonballan. Separuh sisanya adalah hajar menghajar dengan energi tingkat tinggi. Buat saya, kalau ini terlalu lama juga jadi terasa sedikit melelahkan. Saya butuh sedikit drama.

*nyalain Liga Dangdut Indonesia* ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Dragon Ball Super: Broly

100 menit
Remaja
Tatsuya Nagamine
Akira Toriyama
Toei Animation
Norihito Sumitomo

Box Office: 'Alita' Ungguli Jauh 'Happy Death Day 2U'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Alita' Ungguli Jauh 'Happy Death Day 2U'
link : Box Office: 'Alita' Ungguli Jauh 'Happy Death Day 2U'

Baca juga


Melewati ekspektasi industri, 'Alita: Battle Angel' berhasil menjadi jawara, sementara 'Happy Death Day 2U' bercokol di posisi buncit. Berikut rekap box office minggu ini.

Alita: Battle Angel, film blockbuster produksi James Cameron diprediksi bakal menjadi salah satu flop terbesar tahun ini. Dibuat dengan bujet mencapai $170 juta (belum termasuk ongkos promosi dll), film ini diperkirakan tak mampu berbuat banyak di box office. Namun debutnya minggu ini di Amerika memberi sedikit angin segar.

Selama 3 hari weekend, Alita rupanya berhasil meraup $28,5 juta. Dan dikarenakan Senin ini adalah hari libur President's Day, ia berhasil mengambil kesempatan untuk mencatatkan pendapatan hingga $42,2 juta. Memang angka yang tak besar untuk sebuah film blockbuster mewah, tapi patut dipertimbangkan bahwa ekspektasi industri sebelumnya hanya di kisaran $30 juta. Hasil yang lumayan ini ditambah pula dengan CinemaScore bagus ("A-") dari penonton.

Kabar yang (((sedikit)) lebih menggembirakan datang dari luar Amerika. Film ini baru tayang di 11 negara, tapi tambahan $56,1 juta mengantarkan total pendapatannya ke angka $136,5 juta. Masih jauh untuk melewati target $400 juta yang konon merupakan titik balik modal. Namun kabar ini terdengar cukup menjanjikan. Apalagi film ini belum tayang di beberapa pasar potensial seperti Cina dan Jepang.

Memanfaatkan momentum Valentine, Warner Bros merilis Isn't It Romantic yang dibintangi Rebel Wilson. Film ini masuk di posisi tiga dengan debut $14,2 juta dan total $22,9 juta sampai libur President's Day. Penonton memberikannya CinemaScore "B".

Sementara itu, Happy Death Day 2U yang diprediksi tampil solid, ternyata hanya bisa memulai debut di posisi terakhir. Debutnya selama 3 hari cuma $9,5 juta. Saking lemahnya, bahkan total pendapatannya sampai President's Day ($14,7 juta) masih jauh tertinggal dari debut film pertama yang mendapat $26 juta hanya dari 3 hari penayangan. Meski begitu, sebagaimana kebanyakan produksi Blumhouse, bujetnya yang sangat minim (dalam hal ini $9 juta saja) membuatnya sudah dipastikan meraih laba. CinemaScore-nya "B".

Happy Death Day 2U juga sudah tayang di kebanyakan pasar luar Amerika. Ia dirilis berbarengan di 41 negara dan mendapat tambahan $11,8 juta. Sumbangan terbesar berasal dari Korea Selatan ($2,2 juta), Prancis ($1 juta), dan Jerman ($1 juta). Indonesia sendiri menyumbang debut $0,9 juta.

Pasca debut lemahnya minggu lalu, The Lego Movie 2: The Second Part berhasil mengkompensasinya dengan penurunan performa yang kecil minggu ini, hanya 39% saja. Dengan $20,8 juta, ia berada di posisi dua. Total pendapatannya sejauh ini adalah $69,2 juta di Amerika saja dan $98 juta secara global berkat tambahan $12 juta minggu ini dari 69 negara.

Di posisi empat, ada What Men Want dengan $10,6 juta. Runner-up minggu lalu ini sudah meraup total $37,4 juta di Amerika dan $39,9 juta secara global berkat tambahan $2,2 juta minggu ini dari 6 negara.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 15 Februari - 17 Februari 2019

1.

Alita: Battle Angel
Minggu ini $28,525,613
Total $42,250,332

2.

The Lego Movie 2: The Second Part
Minggu ini $20,804,670
Total $69,228,853

3.

Isn't It Romantic
Minggu ini $14,247,758
Total $22,890,162

4.

What Men Want
Minggu ini $10,675,205
Total $37,440,612

5.

Happy Death Day 2U
Minggu ini $9,497,665
Total $14,718,195
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: Debut 'Lego Movie 2' Tak Se-Awesome Film Pertama ■UP

Melewati ekspektasi industri, 'Alita: Battle Angel' berhasil menjadi jawara, sementara 'Happy Death Day 2U' bercokol di posisi buncit. Berikut rekap box office minggu ini.

Alita: Battle Angel, film blockbuster produksi James Cameron diprediksi bakal menjadi salah satu flop terbesar tahun ini. Dibuat dengan bujet mencapai $170 juta (belum termasuk ongkos promosi dll), film ini diperkirakan tak mampu berbuat banyak di box office. Namun debutnya minggu ini di Amerika memberi sedikit angin segar.

Selama 3 hari weekend, Alita rupanya berhasil meraup $28,5 juta. Dan dikarenakan Senin ini adalah hari libur President's Day, ia berhasil mengambil kesempatan untuk mencatatkan pendapatan hingga $42,2 juta. Memang angka yang tak besar untuk sebuah film blockbuster mewah, tapi patut dipertimbangkan bahwa ekspektasi industri sebelumnya hanya di kisaran $30 juta. Hasil yang lumayan ini ditambah pula dengan CinemaScore bagus ("A-") dari penonton.

Kabar yang (((sedikit)) lebih menggembirakan datang dari luar Amerika. Film ini baru tayang di 11 negara, tapi tambahan $56,1 juta mengantarkan total pendapatannya ke angka $136,5 juta. Masih jauh untuk melewati target $400 juta yang konon merupakan titik balik modal. Namun kabar ini terdengar cukup menjanjikan. Apalagi film ini belum tayang di beberapa pasar potensial seperti Cina dan Jepang.

Memanfaatkan momentum Valentine, Warner Bros merilis Isn't It Romantic yang dibintangi Rebel Wilson. Film ini masuk di posisi tiga dengan debut $14,2 juta dan total $22,9 juta sampai libur President's Day. Penonton memberikannya CinemaScore "B".

Sementara itu, Happy Death Day 2U yang diprediksi tampil solid, ternyata hanya bisa memulai debut di posisi terakhir. Debutnya selama 3 hari cuma $9,5 juta. Saking lemahnya, bahkan total pendapatannya sampai President's Day ($14,7 juta) masih jauh tertinggal dari debut film pertama yang mendapat $26 juta hanya dari 3 hari penayangan. Meski begitu, sebagaimana kebanyakan produksi Blumhouse, bujetnya yang sangat minim (dalam hal ini $9 juta saja) membuatnya sudah dipastikan meraih laba. CinemaScore-nya "B".

Happy Death Day 2U juga sudah tayang di kebanyakan pasar luar Amerika. Ia dirilis berbarengan di 41 negara dan mendapat tambahan $11,8 juta. Sumbangan terbesar berasal dari Korea Selatan ($2,2 juta), Prancis ($1 juta), dan Jerman ($1 juta). Indonesia sendiri menyumbang debut $0,9 juta.

Pasca debut lemahnya minggu lalu, The Lego Movie 2: The Second Part berhasil mengkompensasinya dengan penurunan performa yang kecil minggu ini, hanya 39% saja. Dengan $20,8 juta, ia berada di posisi dua. Total pendapatannya sejauh ini adalah $69,2 juta di Amerika saja dan $98 juta secara global berkat tambahan $12 juta minggu ini dari 69 negara.

Di posisi empat, ada What Men Want dengan $10,6 juta. Runner-up minggu lalu ini sudah meraup total $37,4 juta di Amerika dan $39,9 juta secara global berkat tambahan $2,2 juta minggu ini dari 6 negara.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 15 Februari - 17 Februari 2019

1.

Alita: Battle Angel
Minggu ini $28,525,613
Total $42,250,332

2.

The Lego Movie 2: The Second Part
Minggu ini $20,804,670
Total $69,228,853

3.

Isn't It Romantic
Minggu ini $14,247,758
Total $22,890,162

4.

What Men Want
Minggu ini $10,675,205
Total $37,440,612

5.

Happy Death Day 2U
Minggu ini $9,497,665
Total $14,718,195
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: Debut 'Lego Movie 2' Tak Se-Awesome Film Pertama ■UP

Daftar Nominasi dan Pemenang CDG Awards 2019

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Award, Artikel CDG, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Daftar Nominasi dan Pemenang CDG Awards 2019
link : Daftar Nominasi dan Pemenang CDG Awards 2019

Baca juga


'Black Panther' dan 'Crazy Rich Asians' menang dalam Costume Designers Guild (CDG) Awards ke-21. Berikut daftar lengkap pemenang.

Ini dia trofi yang takkan dipermasalahkan oleh siapa pun buat Black Panther: Costume Designers Guild (CDG) Award. Dalam penghargaan yang berlangsung di Beverly Hilton, Los Angeles kemarin (19/2), film Marvel tersebut berhasil menggondol piala CDG di kategori Sci-Fi/Fantasy.

Sementara itu, kategori Period dimenangkan oleh The Favourite dan kategori Contemporary dibawa pulang Crazy Rich Asians.

Black Panther dan The Favourite akan kembali berkompetisi di kategori kostum Oscar bersama The Ballad of Buster Scruggs, Mary Poppins Returns, dan Mary Gueen of Scots. Crazy Rich Asians tidak masuk nominasi.

Di departemen televisi, The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story memenangkan kategori Contemporary, The Marvelous Mrs Maisel di kategori Period, serta Westworld di kategori Sci-Fi/Fantasy.

Berikut daftar lengkap pemenang CDG Awards ke-21. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film

Excellence in Contemporary Film

Crazy Rich Asians — Mary E. Vogt
Mamma Mia! Here We Go Again — Michele Clapton
Ocean's 8 — Sarah Edwards
A Star Is Born — Erin Benach
Widows — Jenny Eagan


Excellence in Period Film

BlacKkKlansman — Marci Rodgers
Bohemian Rhapsody — Julian Day
The Favourite — Sandy Powell
Mary Poppins Returns — Sandy Powell
Mary Queen of Scots — Alexandra Byrne


Excellence in Sci-Fi/Fantasy Film

Aquaman — Kym Barrett
Avengers: Infinity War — Judianna Makovsky
Black Panther — Ruth E. Carter
The Nutcracker and the Four Realms — Jenny Beavan
A Wrinkle in Time — Paco Delgado


Television

Excellence in Contemporary Television

The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story — Lou Eyrich, Allison Leach
Grace and Frankie — Allyson B. Fanger
The Romanoffs — Janie Bryant, Wendy Chuck
Sharp Objects — Alix Friedberg
This Is Us — Hala Bahmet


Excellence in Period Television

The Alienist — Michael Kaplan
GLOW — Beth Morgan
The Man in the High Castle — Catherine Adair
The Marvelous Mrs. Maisel — Donna Zakowska
Outlander — Nina Ayres and Terry Dresbach


Excellence in Sci-Fi/Fantasy Television

American Horror Story: Apocalypse — Paula Bradley, Lou Eyrich
The Handmaid's Tale — Ane Crabtree
A Series of Unfortunate Events — Cynthia Summers
Star Trek: Discovery — Gersha Phillips
Westworld — Sharen Davis


Excellence in Variety, Reality-Competition, Live Television

Jesus Christ Superstar Live in Concert — Paul Tazewell
The Late Late Show with James Corden — Lauren Shapiro
RuPaul's Drag Race — Zaldy
Saturday Night Live — Tom Broecker, Eric Justian
So You Think You Can Dance — Marina Toybina


Short Form

Excellence in Short Film Design

Adidas: "See My Creativity" commercial — Bonnie Stauch
Childish Gambino: "This Is America" music video — Natasha Newman-Thomas
Elton John: "Farewell Yellow Brick Road: The Legacy" short film — Charlie Altuna
Justin Timberlake: "Supplies" music video — Ami Goodheart
Nespresso: "The Quest" commercial — Jenny Eagan
Star Trek: Short Treks: “The Brightest Star” - Gersha Phillips


Special

Career Achievement Award

Ruth E. Carter


Spotlight Award

Glenn Close


Distinguished Collaborator Award

Ryan Murphy


Distinguished Service Award

Betty Pecha Madden

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

'Black Panther' dan 'Crazy Rich Asians' menang dalam Costume Designers Guild (CDG) Awards ke-21. Berikut daftar lengkap pemenang.

Ini dia trofi yang takkan dipermasalahkan oleh siapa pun buat Black Panther: Costume Designers Guild (CDG) Award. Dalam penghargaan yang berlangsung di Beverly Hilton, Los Angeles kemarin (19/2), film Marvel tersebut berhasil menggondol piala CDG di kategori Sci-Fi/Fantasy.

Sementara itu, kategori Period dimenangkan oleh The Favourite dan kategori Contemporary dibawa pulang Crazy Rich Asians.

Black Panther dan The Favourite akan kembali berkompetisi di kategori kostum Oscar bersama The Ballad of Buster Scruggs, Mary Poppins Returns, dan Mary Gueen of Scots. Crazy Rich Asians tidak masuk nominasi.

Di departemen televisi, The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story memenangkan kategori Contemporary, The Marvelous Mrs Maisel di kategori Period, serta Westworld di kategori Sci-Fi/Fantasy.

Berikut daftar lengkap pemenang CDG Awards ke-21. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film

Excellence in Contemporary Film

Crazy Rich Asians — Mary E. Vogt
Mamma Mia! Here We Go Again — Michele Clapton
Ocean's 8 — Sarah Edwards
A Star Is Born — Erin Benach
Widows — Jenny Eagan


Excellence in Period Film

BlacKkKlansman — Marci Rodgers
Bohemian Rhapsody — Julian Day
The Favourite — Sandy Powell
Mary Poppins Returns — Sandy Powell
Mary Queen of Scots — Alexandra Byrne


Excellence in Sci-Fi/Fantasy Film

Aquaman — Kym Barrett
Avengers: Infinity War — Judianna Makovsky
Black Panther — Ruth E. Carter
The Nutcracker and the Four Realms — Jenny Beavan
A Wrinkle in Time — Paco Delgado


Television

Excellence in Contemporary Television

The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story — Lou Eyrich, Allison Leach
Grace and Frankie — Allyson B. Fanger
The Romanoffs — Janie Bryant, Wendy Chuck
Sharp Objects — Alix Friedberg
This Is Us — Hala Bahmet


Excellence in Period Television

The Alienist — Michael Kaplan
GLOW — Beth Morgan
The Man in the High Castle — Catherine Adair
The Marvelous Mrs. Maisel — Donna Zakowska
Outlander — Nina Ayres and Terry Dresbach


Excellence in Sci-Fi/Fantasy Television

American Horror Story: Apocalypse — Paula Bradley, Lou Eyrich
The Handmaid's Tale — Ane Crabtree
A Series of Unfortunate Events — Cynthia Summers
Star Trek: Discovery — Gersha Phillips
Westworld — Sharen Davis


Excellence in Variety, Reality-Competition, Live Television

Jesus Christ Superstar Live in Concert — Paul Tazewell
The Late Late Show with James Corden — Lauren Shapiro
RuPaul's Drag Race — Zaldy
Saturday Night Live — Tom Broecker, Eric Justian
So You Think You Can Dance — Marina Toybina


Short Form

Excellence in Short Film Design

Adidas: "See My Creativity" commercial — Bonnie Stauch
Childish Gambino: "This Is America" music video — Natasha Newman-Thomas
Elton John: "Farewell Yellow Brick Road: The Legacy" short film — Charlie Altuna
Justin Timberlake: "Supplies" music video — Ami Goodheart
Nespresso: "The Quest" commercial — Jenny Eagan
Star Trek: Short Treks: “The Brightest Star” - Gersha Phillips


Special

Career Achievement Award

Ruth E. Carter


Spotlight Award

Glenn Close


Distinguished Collaborator Award

Ryan Murphy


Distinguished Service Award

Betty Pecha Madden

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

Tuesday, February 19, 2019

‘Captain Marvel’ Menuai Reaksi Awal Positif

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘Captain Marvel’ Menuai Reaksi Awal Positif
link : ‘Captain Marvel’ Menuai Reaksi Awal Positif

Baca juga


Seiring 'Captain Marvel' akan tayang dalam waktu dekat, reaksi awal dari film superhero perempuan pertama di Marvel Cinematic Universe pun mulai mengemuka.

Seiring Captain Marvel akan tayang dalam waktu dekat, reaksi awal dari film superhero perempuan pertama di Marvel Cinematic Universe pun mulai mengemuka. Dikutip dari Collider, mayoritas kritikus yang menghadiri screening awal sepakat melayangkan pujian untuk film yang dibintangi Brie Larson sebagai karakter titel.

Seperti kritikus Erik Davis misalnya, yang menyebut Captain Marvel sebagai film sci-fi bernuansa era tahun 90-an yang mantap, dan berbeda dengan film-film Marvel lainnya. Ia juga mengakui filmnya menghibur karena kocak pada momen yang tak terduga dan badass di saat yang tepat. Erik Eisenberg pun menambahkan, Captain Marvel tak hanya melempar rentetan kejutan seru yang belum pernah ia duga sebelumnya, tapi juga menawarkan misteri atau asal-usul yang menarik untuk digali. Selain itu, ada pula yang mengatakan Captain Marvel akan disukai kalangan pecinta kucing.

Acungan jempol para kritikus lainnya juga ditujukan kepada Larson yang berhasil mengawali debutnya di MCU dengan impresif, serta Ben Mendelsohn yang sukses mencuri perhatian sebagai villain Talos. Bagaimanapun, Captain Marvel rupanya juga bukan tanpa kekurangan. Pasalnya, film ini dinilai masih memakai formula Marvel yang kini mulai terasa membosankan bagi beberapa pihak.

Captain Marvel disutradarai Anna Boden dan Ryan Fleck, berdasarkan skrip yang ditulis Meg LeFauve dan Nicole Perlman. Ceritanya sendiri menyoroti pilot pesawat tempur Carol Danvers yang meninggalkan kehidupannya di Bumi, untuk bergabung dengan pasukan elit luar angkasa Starforce. Film ini pun akan menjelaskan kenapa selama ini Captain Marvel tidak ada saat The Avengers sibuk menangani serangan yang mengancam dunia.

Rencananya Captain Marvel akan dirilis 8 Maret 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Seiring 'Captain Marvel' akan tayang dalam waktu dekat, reaksi awal dari film superhero perempuan pertama di Marvel Cinematic Universe pun mulai mengemuka.

Seiring Captain Marvel akan tayang dalam waktu dekat, reaksi awal dari film superhero perempuan pertama di Marvel Cinematic Universe pun mulai mengemuka. Dikutip dari Collider, mayoritas kritikus yang menghadiri screening awal sepakat melayangkan pujian untuk film yang dibintangi Brie Larson sebagai karakter titel.

Seperti kritikus Erik Davis misalnya, yang menyebut Captain Marvel sebagai film sci-fi bernuansa era tahun 90-an yang mantap, dan berbeda dengan film-film Marvel lainnya. Ia juga mengakui filmnya menghibur karena kocak pada momen yang tak terduga dan badass di saat yang tepat. Erik Eisenberg pun menambahkan, Captain Marvel tak hanya melempar rentetan kejutan seru yang belum pernah ia duga sebelumnya, tapi juga menawarkan misteri atau asal-usul yang menarik untuk digali. Selain itu, ada pula yang mengatakan Captain Marvel akan disukai kalangan pecinta kucing.

Acungan jempol para kritikus lainnya juga ditujukan kepada Larson yang berhasil mengawali debutnya di MCU dengan impresif, serta Ben Mendelsohn yang sukses mencuri perhatian sebagai villain Talos. Bagaimanapun, Captain Marvel rupanya juga bukan tanpa kekurangan. Pasalnya, film ini dinilai masih memakai formula Marvel yang kini mulai terasa membosankan bagi beberapa pihak.

Captain Marvel disutradarai Anna Boden dan Ryan Fleck, berdasarkan skrip yang ditulis Meg LeFauve dan Nicole Perlman. Ceritanya sendiri menyoroti pilot pesawat tempur Carol Danvers yang meninggalkan kehidupannya di Bumi, untuk bergabung dengan pasukan elit luar angkasa Starforce. Film ini pun akan menjelaskan kenapa selama ini Captain Marvel tidak ada saat The Avengers sibuk menangani serangan yang mengancam dunia.

Rencananya Captain Marvel akan dirilis 8 Maret 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Jake & Neytiri akan Berseteru di ‘Avatar 2’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jake & Neytiri akan Berseteru di ‘Avatar 2’
link : Jake & Neytiri akan Berseteru di ‘Avatar 2’

Baca juga


Sembari mempromosikan ‘Alita: Batte Angel’ yang ia produseri, James Cameron juga membagikan detail cerita ‘Avatar 2’ yang membuat film ini kian menarik diantisipasi.

Sembari mempromosikan Alita: Batte Angel yang ia produseri, James Cameron juga membagikan detail cerita Avatar 2 yang membuat film ini kian menarik diantisipasi. Saat berbincang dengan Empire, sang sutradara mensinyalkan hubungan dua karakter utama, Jake dan Neytiri, tak seharmonis di film pertama.

Pasalnya, diakui Cameron, cekcok rumah tangga Jake (Sam Worthington) dan Neytiri (Zoe Saldana) akan berpengaruh penting terhadap jalan cerita Avatar 2. Lebih jauh lagi, Cameron menyebut konflik Jake dan Neytiri akan diceritakan dari anak berumur delapan tahun yang diam-diam mengetahui perseteruan mereka. Selain dinamika hubungan Jake dan Neytiri, Cameron juga menyinggung soal porsi penampilan karakter motion capture. Menurutnya, sebagian besar durasi Avatar 2 digunakan untuk menyoroti sepak terjang karakter motion capture, dimana hal ini cukup masuk akal lantaran franchise ini memang berfokus pada kehidupan suku Na’Vi di planet Pandora.

Bagaimanapun, Cameron tampaknya juga tak ingin setengah hati dalam menangani elemen live-action, seiring ia akan menghabiskan waktu lima bulan untuk menggarap adegan live-action Avatar 2 dan Avatar 3, yang diproduksi dalam sekali jalan. Ini menandakan adegan yang melibatkan manusia juga menjadi elemen yang tak kalah krusial dalam cerita sekuel Avatar nanti.

Deretan sekuel Avatar berkisah kehidupan keluarga baru Jake Sully bersama suku Na’Vi di planet Pandora. Menurut pengakuan Cameron, keempat sekuel Avatar adalah drama keluarga, layaknya saga Godfather yang legendaris. Kendati tahu betul bahwa Avatar mengusung genre dan cerita yang sangat berbeda, Cameron tertarik untuk menghadirkan drama keluarga yang menyerupai Godfather. Lebih dari itu, Cameron juga mengungkapkan jajaran sekuel Avatar akan sangat berbeda dengan film pertama, karena film-film ini akan menjadi kisah keluarga lintas generasi. Menyusul Worthington dan Saldana, sekuel Avatar juga kembali dibintangi Sigourney Weaver dan Stephen Lang, serta pemain baru Kate Winslet yang bereuni dengan Cameron setelah Titanic.

Rencananya Avatar 2 akan dirilis 18 Desember 2020. Sementara, tiga sekuel lainnya siap menyusul secara bergiliran pada 17 Desember 2021, 20 Desember 2024 dan 19 Desember 2025.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sembari mempromosikan ‘Alita: Batte Angel’ yang ia produseri, James Cameron juga membagikan detail cerita ‘Avatar 2’ yang membuat film ini kian menarik diantisipasi.

Sembari mempromosikan Alita: Batte Angel yang ia produseri, James Cameron juga membagikan detail cerita Avatar 2 yang membuat film ini kian menarik diantisipasi. Saat berbincang dengan Empire, sang sutradara mensinyalkan hubungan dua karakter utama, Jake dan Neytiri, tak seharmonis di film pertama.

Pasalnya, diakui Cameron, cekcok rumah tangga Jake (Sam Worthington) dan Neytiri (Zoe Saldana) akan berpengaruh penting terhadap jalan cerita Avatar 2. Lebih jauh lagi, Cameron menyebut konflik Jake dan Neytiri akan diceritakan dari anak berumur delapan tahun yang diam-diam mengetahui perseteruan mereka. Selain dinamika hubungan Jake dan Neytiri, Cameron juga menyinggung soal porsi penampilan karakter motion capture. Menurutnya, sebagian besar durasi Avatar 2 digunakan untuk menyoroti sepak terjang karakter motion capture, dimana hal ini cukup masuk akal lantaran franchise ini memang berfokus pada kehidupan suku Na’Vi di planet Pandora.

Bagaimanapun, Cameron tampaknya juga tak ingin setengah hati dalam menangani elemen live-action, seiring ia akan menghabiskan waktu lima bulan untuk menggarap adegan live-action Avatar 2 dan Avatar 3, yang diproduksi dalam sekali jalan. Ini menandakan adegan yang melibatkan manusia juga menjadi elemen yang tak kalah krusial dalam cerita sekuel Avatar nanti.

Deretan sekuel Avatar berkisah kehidupan keluarga baru Jake Sully bersama suku Na’Vi di planet Pandora. Menurut pengakuan Cameron, keempat sekuel Avatar adalah drama keluarga, layaknya saga Godfather yang legendaris. Kendati tahu betul bahwa Avatar mengusung genre dan cerita yang sangat berbeda, Cameron tertarik untuk menghadirkan drama keluarga yang menyerupai Godfather. Lebih dari itu, Cameron juga mengungkapkan jajaran sekuel Avatar akan sangat berbeda dengan film pertama, karena film-film ini akan menjadi kisah keluarga lintas generasi. Menyusul Worthington dan Saldana, sekuel Avatar juga kembali dibintangi Sigourney Weaver dan Stephen Lang, serta pemain baru Kate Winslet yang bereuni dengan Cameron setelah Titanic.

Rencananya Avatar 2 akan dirilis 18 Desember 2020. Sementara, tiga sekuel lainnya siap menyusul secara bergiliran pada 17 Desember 2021, 20 Desember 2024 dan 19 Desember 2025.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Monday, February 18, 2019

Netflix Resmi Akhiri Serial ‘Jessica Jones’ & ‘The Punisher’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Netflix Resmi Akhiri Serial ‘Jessica Jones’ & ‘The Punisher’
link : Netflix Resmi Akhiri Serial ‘Jessica Jones’ & ‘The Punisher’

Baca juga


Menyusul ‘Iron Fist’, ‘Luke Cage’ dan ‘Daredevil’, kali ini gilliran ‘Jessica Jones’ dan ‘The Punisher’ yang tak dilanjutkan.

Perlahan namun pasti Netflix mulai membabat habis serial superhero Marvel yang unjuk gigi di layanan streamingnya. Menyusul Iron Fist, Luke Cage dan Daredevil, kali ini gilliran Jessica Jones dan The Punisher yang tak dilanjutkan. Langkah berani Netflix pun praktis menjadikan season ketiga Jessica Jones sebagai yang terakhir, demikian halnya dengan season kedua The Punisher.

Melalui Deadline, Netflix tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terlibat dalam pembuatan Jessica Jones dan The Punisher, tak terkecuali kepada Krysten Ritter dan Jon Bernthal yang masing-masing berperan sebagai karakter titel. Studio juga sangat mengapresiasi antusiasme fans, karena berkat dukungan merekalah jajaran serial Marvel/Netflix bisa menjadi populer dan melangkah sejauh ini.

Berkolaborasi dengan Marvel TV, Netflix sendiri menghadirkan serial superhero dengan pendekatan dan cerita yang lebih kelam dan dewasa, dibanding film-film Marvel Cinematic Universe. Alih-alih menjadi kelemahan, konsep “dark and gritty” yang diusung Netflix ini justru memperkuat kualitas serial mereka, hingga ada yang sampai menjadi masterpiece seperti Daredevil season ketiga. Pendekatan ini juga diterapkan pada The Defenders (yang juga tak dilanjutkan), yang pada dasarnya The Avengers ala Netflix dengan anggota meliputi Daredevil, Jessica Jones, Luke Cage dan Iron Fist. Konsep serupa juga dipertahankan untuk menggarap serial The Punisher yang menyoroti aksi brutal sang antihero Marvel. Dengan berakhirnya sepak terjang dari deretan serial ini, Netflix pun resmi berpisah dengan Marvel TV.

Sementara itu, tiada yang tahu pasti kenapa Netflix mempensiunkan Daredevil dan serial Marvel lainnya, di saat tontonan superhero mereka masih populer dan punya komunitas fans yang besar. Namun banyak pihak meyakini, keputusan Netflix ada kaitannya dengan peluncuran Disney+, layanan streaming Disney.

Mengingat Disney adalah pemilik brand Marvel dan berencana menggenjot produksi serial Marvel untuk layanan streamingnya, mungkin ada benarnya jika Netflix memilih untuk tak melanjutkan serial Marvel miliknya, dan fokus menggeber serial lain yang tak kalah menarik. Sebut saja Stranger Things dan Mindhunter, dan yang akan datang seperti The Witcher dan Avatar: The Last Airbender. Tak ketinggalan serial superhero teranyar Netflix, The Umbrella Academy, yang mencuri perhatian berkat ceritanya yang unik.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Menyusul ‘Iron Fist’, ‘Luke Cage’ dan ‘Daredevil’, kali ini gilliran ‘Jessica Jones’ dan ‘The Punisher’ yang tak dilanjutkan.

Perlahan namun pasti Netflix mulai membabat habis serial superhero Marvel yang unjuk gigi di layanan streamingnya. Menyusul Iron Fist, Luke Cage dan Daredevil, kali ini gilliran Jessica Jones dan The Punisher yang tak dilanjutkan. Langkah berani Netflix pun praktis menjadikan season ketiga Jessica Jones sebagai yang terakhir, demikian halnya dengan season kedua The Punisher.

Melalui Deadline, Netflix tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terlibat dalam pembuatan Jessica Jones dan The Punisher, tak terkecuali kepada Krysten Ritter dan Jon Bernthal yang masing-masing berperan sebagai karakter titel. Studio juga sangat mengapresiasi antusiasme fans, karena berkat dukungan merekalah jajaran serial Marvel/Netflix bisa menjadi populer dan melangkah sejauh ini.

Berkolaborasi dengan Marvel TV, Netflix sendiri menghadirkan serial superhero dengan pendekatan dan cerita yang lebih kelam dan dewasa, dibanding film-film Marvel Cinematic Universe. Alih-alih menjadi kelemahan, konsep “dark and gritty” yang diusung Netflix ini justru memperkuat kualitas serial mereka, hingga ada yang sampai menjadi masterpiece seperti Daredevil season ketiga. Pendekatan ini juga diterapkan pada The Defenders (yang juga tak dilanjutkan), yang pada dasarnya The Avengers ala Netflix dengan anggota meliputi Daredevil, Jessica Jones, Luke Cage dan Iron Fist. Konsep serupa juga dipertahankan untuk menggarap serial The Punisher yang menyoroti aksi brutal sang antihero Marvel. Dengan berakhirnya sepak terjang dari deretan serial ini, Netflix pun resmi berpisah dengan Marvel TV.

Sementara itu, tiada yang tahu pasti kenapa Netflix mempensiunkan Daredevil dan serial Marvel lainnya, di saat tontonan superhero mereka masih populer dan punya komunitas fans yang besar. Namun banyak pihak meyakini, keputusan Netflix ada kaitannya dengan peluncuran Disney+, layanan streaming Disney.

Mengingat Disney adalah pemilik brand Marvel dan berencana menggenjot produksi serial Marvel untuk layanan streamingnya, mungkin ada benarnya jika Netflix memilih untuk tak melanjutkan serial Marvel miliknya, dan fokus menggeber serial lain yang tak kalah menarik. Sebut saja Stranger Things dan Mindhunter, dan yang akan datang seperti The Witcher dan Avatar: The Last Airbender. Tak ketinggalan serial superhero teranyar Netflix, The Umbrella Academy, yang mencuri perhatian berkat ceritanya yang unik.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem