Wednesday, August 23, 2017

Review Film: 'The Dark Tower' (2017)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Adventure, Artikel Aksi, Artikel Fantasi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'The Dark Tower' (2017)
link : Review Film: 'The Dark Tower' (2017)

Baca juga


Jika pondasi menaranya saja tidak kuat, bagaimana bangunan franchise-nya bisa kokoh?

“I kill with my heart.”
— Roland Deschain
Rating UP:
“Aku tidak menembak dengan tanganku. Aku menembak dengan pikiranku. Aku tidak membunuh dengan pistolku. Aku membunuh dengan hatiku.”

Minta waktu sebentar. Saya harus memastikan kalau ini memang bukan kalimat jagoan paling garing yang pernah anda tonton sepanjang 2017. Benar kan? Kalimat ini berasal dari mulut Roland Deschain sang Gunslinger, jagoan dari The Dark Tower yang begitu mahir menembak, ia sampai bisa menembak dengan akurat peluru yang memantul menggunakan pantulan peluru pula. Saat Idris Elba menyampaikan kalimat tadi dengan ekspresi serius, kegaringannya berkurang dan jadinya terdengar sedikit lebih elegan. Dengan jubah gelap dilengkapi dengan ikat pinggang penuh amunisi, Elba punya karisma yang membuatnya tampak tangguh dan keren, meski harus melontarkan beberapa kalimat yang tak jelas dan terkadang konyol.


Menjadi lawannya, ada Matthew McConaughey sebagai Walter Padick alias Man in Black. Jubahnya jauh lebih mewah daripada Roland. Rambutnya spiky gaul berkilau, dan McConaughey memerankannya dengan gaya flamboyan McConaughey biasanya; cowok keren yang siap merayu dan melelehkan hati gebetan kita. Namun ia adalah manusia keji dengan kemampuan super. Walter bisa menangkap peluru dengan tangan kosong, mengeluarkan api dari tangan, atau mengendalikan orang untuk bunuh diri hanya dengan perintah “berhenti bernapas!”. Ia merupakan karakter horor yang murni jahatnya. Saat ia muncul, kita seharusnya takut, tapi McConaughey lebih sering terlihat konyol.

Kedua karakter tersebut adalah figur kunci dalam serial novel The Dark Tower karya penulis tenar Amerika, Stephen King. Pertarungan mereka pasti sensasional. Jadi sedikit mengherankan saat keduanya relatif mundur ke latar belakang sebagai karakter pendukung, dimana karakter utamanya diambil alih oleh remaja biasa bernama Jake Chambers (Tom Taylor). Ia tak begitu biasa sih karena punya semacam kemampuan spesial, tapi nyaris tak ada yang menarik dengan Jake, baik dari penampilan atau kepribadian. Ia hanyalah avatar untuk membimbing kita mulai masuk ke dalam semesta filmnya, yang sayangnya juga sangat generik dan dangkal.

Maaf, saya terlalu buru-buru. Saya melakukan sesuatu yang juga dilakukan oleh film The Dark Tower: langsung masuk tanpa memberi penjelasan, lalu ingin cepat-cepat selesai. Baiklah. Novel The Dark Tower merupakan novel yang diakui oleh Stephen King sendiri sebagai karya pamungkasnya. Terdiri dari 8 seri yang dibuat dalam rentang waktu lebih dari 3 dekade, film tentang pertarungan epik yang menyangkut takdir semesta ini punya mitologi yang katanya sekompleks The Lord of the Rings-nya J.R.R. Tolkien.

Bagaimana merangkum materi sebanyak itu dalam satu film? Apalagi dengan durasi yang hanya satu setengah jam? Yah, mereka tak melakukannya. Film ini adalah adaptasi yang tak mengambil langsung poin plot melainkan hanya elemen khas dari novelnya. Semacam sekuel katanya. Dan ini menghasilkan sebuah film yang tak buruk, tapi menjemukan, tak imajinatif, dan tak berkesan. Anda merasa pernah melihat film seperti ini di tempat lain sebelumnya. Tak ada hal yang mengejutkan lagi; ceritanya seperti berjalan dalam mode autopilot.

Film dibuka dengan teks yang bilang bahwa ada sebuah menara yang menjadi pusat alam semesta, yang katanya melindungi kita dari kegelapan. Hanya pikiran anak-anak yang bisa meruntuhkannya. Jake bermimpi melihat Man in Black yang berhasil melakukan hal tersebut. Ia juga melihat sekilas seorang pria keren dengan pistol serta monster yang bisa memakai wajah manusia. Penerawangan Jake ini asli, karena di film fantasi seperti tak ada protagonis yang delusional. Karena tak punya tempat curhat, ia menumpahkannya ke media gambar. Ibunya yang khawatir jangan-jangan Jake stres akibat berpulangnya sang ayah, meminta bantuan psikolog. Namun, karena curiga bahwa yang menjemputnya adalah monster berkulit manusia, Jake melarikan diri. Anda tahu, manusia biasa tak bisa melihat monster ini, karena Jake yang punya kemampuan khusus bernama “shine”. Penggemar karya Stephen King pasti tahu ini adalah referensi kepada The Shining.

Di sebuah rumah bobrok, Jake menemukan gerbang menuju dunia paralel yang disebut Mid-World. Kok bisa? Berkat “shine” dong. Mid-World merupakan semacam semesta fantasi yang didominasi gurun ala film-film koboi, dimana Jake kemudian berjumpa dengan Roland (Elba). Roland adalah keturunan terakhir dari pejuang berjuluk Gunslinger yang bertugas menjaga kedamaian semesta. Ia secara misterius punya kemampuan untuk menangkal sihir dari Man in Black (McConaughey).

Man in Black sendiri sedang berusaha keras untuk merubuhkan menara. Ia menculik anak-anak, mengikat mereka di kursi baja, dan mengekstrak energi mereka menjadi laser raksasa yang diarahkan ke menara. Kenapa Man in Black berbuat begitu? Saya juga tak tahu pasti, mungkin karena ia jahat. Yang ia butuhkan sekarang hanyalah energi dari Jake yang bisa menciptakan laser mahadahsyat yang akan memporak-porandakan semesta.

Itu baru premisnya. Saya tak perlu banyak menjelaskan plotnya, karena anda bisa menebak sendiri ke arah mana cerita bergerak. Mereka menjadi yang mengejar dan dikejar, tak peduli pihak yang manapun, yang kemudian berujung pada konfrontasi final di klimaks. Yang akan saya beritahu adalah betapa petualangan mereka nyaris nihil energi dan imajinasi. Kita tak merasakan betapa luasnya semesta atau mitologi dari dunianya. Anda bisa menukar Mid-World dengan dunia fantasi manapun, dan perubahan ini takkan signifikan bagi filmnya.

Film ini diberitakan sudah dikembangkan sejak lama, dengan sineas yang berganti-ganti pula, mulai dari J.J. Abrams sampai Ron Howard. Yang berhasil membawakannya kepada kita sekarang adalah Nikolaj Arcel (A Royal Affair) yang tampaknya tak begitu terampil menangani skala naratifnya. Set pieces dan efek spesialnya, uhm, tak spesial. Ruang lingkup ceritanya terasa sempit dan nyaris tak punya stake. Apa benar semesta dalam bahaya? Kok tidak ada ketegangan dan urgensi yang terasa? Saya belum membaca novelnya, tapi saya bisa menebak dari betapa generiknya plot, ada begitu banyak hal-hal yang sudah dilewatkan atau ditampilkan terlalu cepat oleh film dari materi sumbernya.

Kita bisa bilang bahwa The Dark Tower bermain terlalu aman, mungkin tak peduli walau hasilnya selevel dengan film-film fantasi kelas B yang populer di era 90-an. Ada usaha untuk memasukkan trivia dari karya King sebelumnya, mulai dari It, The Shawshank Redemption hingga 1408, namun ini dan filmnya secara keseluruhan adalah usaha yang sia-sia. Sony berencana membangun semesta sinematis dari film ini yang kabarnya akan terdiri dari sekuel dan beberapa serial televisi. Saya jadi ingat nasihat seorang teman. Membangun film itu sama seperti membangun rumah; jika pondasinya saja tak kuat, bagaimana bangunannya bisa kokoh? Tunggu. Rasanya ini analogi untuk rumah tangga. Yah, tetap bisa diterapkan untuk film sih. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

The Dark Tower

95 menit
Remaja
Nikolaj Arcel
Akiva Goldsman, Jeff Pinkner, Anders Thomas Jensen, Nikolaj Arcel (screenplay), Stephen King (novel)
Akiva Goldsman, Ron Howard, Erica Huggins
Rasmus Videbæk
Tom Holkenborg

Jika pondasi menaranya saja tidak kuat, bagaimana bangunan franchise-nya bisa kokoh?

“I kill with my heart.”
— Roland Deschain
Rating UP:
“Aku tidak menembak dengan tanganku. Aku menembak dengan pikiranku. Aku tidak membunuh dengan pistolku. Aku membunuh dengan hatiku.”

Minta waktu sebentar. Saya harus memastikan kalau ini memang bukan kalimat jagoan paling garing yang pernah anda tonton sepanjang 2017. Benar kan? Kalimat ini berasal dari mulut Roland Deschain sang Gunslinger, jagoan dari The Dark Tower yang begitu mahir menembak, ia sampai bisa menembak dengan akurat peluru yang memantul menggunakan pantulan peluru pula. Saat Idris Elba menyampaikan kalimat tadi dengan ekspresi serius, kegaringannya berkurang dan jadinya terdengar sedikit lebih elegan. Dengan jubah gelap dilengkapi dengan ikat pinggang penuh amunisi, Elba punya karisma yang membuatnya tampak tangguh dan keren, meski harus melontarkan beberapa kalimat yang tak jelas dan terkadang konyol.


Menjadi lawannya, ada Matthew McConaughey sebagai Walter Padick alias Man in Black. Jubahnya jauh lebih mewah daripada Roland. Rambutnya spiky gaul berkilau, dan McConaughey memerankannya dengan gaya flamboyan McConaughey biasanya; cowok keren yang siap merayu dan melelehkan hati gebetan kita. Namun ia adalah manusia keji dengan kemampuan super. Walter bisa menangkap peluru dengan tangan kosong, mengeluarkan api dari tangan, atau mengendalikan orang untuk bunuh diri hanya dengan perintah “berhenti bernapas!”. Ia merupakan karakter horor yang murni jahatnya. Saat ia muncul, kita seharusnya takut, tapi McConaughey lebih sering terlihat konyol.

Kedua karakter tersebut adalah figur kunci dalam serial novel The Dark Tower karya penulis tenar Amerika, Stephen King. Pertarungan mereka pasti sensasional. Jadi sedikit mengherankan saat keduanya relatif mundur ke latar belakang sebagai karakter pendukung, dimana karakter utamanya diambil alih oleh remaja biasa bernama Jake Chambers (Tom Taylor). Ia tak begitu biasa sih karena punya semacam kemampuan spesial, tapi nyaris tak ada yang menarik dengan Jake, baik dari penampilan atau kepribadian. Ia hanyalah avatar untuk membimbing kita mulai masuk ke dalam semesta filmnya, yang sayangnya juga sangat generik dan dangkal.

Maaf, saya terlalu buru-buru. Saya melakukan sesuatu yang juga dilakukan oleh film The Dark Tower: langsung masuk tanpa memberi penjelasan, lalu ingin cepat-cepat selesai. Baiklah. Novel The Dark Tower merupakan novel yang diakui oleh Stephen King sendiri sebagai karya pamungkasnya. Terdiri dari 8 seri yang dibuat dalam rentang waktu lebih dari 3 dekade, film tentang pertarungan epik yang menyangkut takdir semesta ini punya mitologi yang katanya sekompleks The Lord of the Rings-nya J.R.R. Tolkien.

Bagaimana merangkum materi sebanyak itu dalam satu film? Apalagi dengan durasi yang hanya satu setengah jam? Yah, mereka tak melakukannya. Film ini adalah adaptasi yang tak mengambil langsung poin plot melainkan hanya elemen khas dari novelnya. Semacam sekuel katanya. Dan ini menghasilkan sebuah film yang tak buruk, tapi menjemukan, tak imajinatif, dan tak berkesan. Anda merasa pernah melihat film seperti ini di tempat lain sebelumnya. Tak ada hal yang mengejutkan lagi; ceritanya seperti berjalan dalam mode autopilot.

Film dibuka dengan teks yang bilang bahwa ada sebuah menara yang menjadi pusat alam semesta, yang katanya melindungi kita dari kegelapan. Hanya pikiran anak-anak yang bisa meruntuhkannya. Jake bermimpi melihat Man in Black yang berhasil melakukan hal tersebut. Ia juga melihat sekilas seorang pria keren dengan pistol serta monster yang bisa memakai wajah manusia. Penerawangan Jake ini asli, karena di film fantasi seperti tak ada protagonis yang delusional. Karena tak punya tempat curhat, ia menumpahkannya ke media gambar. Ibunya yang khawatir jangan-jangan Jake stres akibat berpulangnya sang ayah, meminta bantuan psikolog. Namun, karena curiga bahwa yang menjemputnya adalah monster berkulit manusia, Jake melarikan diri. Anda tahu, manusia biasa tak bisa melihat monster ini, karena Jake yang punya kemampuan khusus bernama “shine”. Penggemar karya Stephen King pasti tahu ini adalah referensi kepada The Shining.

Di sebuah rumah bobrok, Jake menemukan gerbang menuju dunia paralel yang disebut Mid-World. Kok bisa? Berkat “shine” dong. Mid-World merupakan semacam semesta fantasi yang didominasi gurun ala film-film koboi, dimana Jake kemudian berjumpa dengan Roland (Elba). Roland adalah keturunan terakhir dari pejuang berjuluk Gunslinger yang bertugas menjaga kedamaian semesta. Ia secara misterius punya kemampuan untuk menangkal sihir dari Man in Black (McConaughey).

Man in Black sendiri sedang berusaha keras untuk merubuhkan menara. Ia menculik anak-anak, mengikat mereka di kursi baja, dan mengekstrak energi mereka menjadi laser raksasa yang diarahkan ke menara. Kenapa Man in Black berbuat begitu? Saya juga tak tahu pasti, mungkin karena ia jahat. Yang ia butuhkan sekarang hanyalah energi dari Jake yang bisa menciptakan laser mahadahsyat yang akan memporak-porandakan semesta.

Itu baru premisnya. Saya tak perlu banyak menjelaskan plotnya, karena anda bisa menebak sendiri ke arah mana cerita bergerak. Mereka menjadi yang mengejar dan dikejar, tak peduli pihak yang manapun, yang kemudian berujung pada konfrontasi final di klimaks. Yang akan saya beritahu adalah betapa petualangan mereka nyaris nihil energi dan imajinasi. Kita tak merasakan betapa luasnya semesta atau mitologi dari dunianya. Anda bisa menukar Mid-World dengan dunia fantasi manapun, dan perubahan ini takkan signifikan bagi filmnya.

Film ini diberitakan sudah dikembangkan sejak lama, dengan sineas yang berganti-ganti pula, mulai dari J.J. Abrams sampai Ron Howard. Yang berhasil membawakannya kepada kita sekarang adalah Nikolaj Arcel (A Royal Affair) yang tampaknya tak begitu terampil menangani skala naratifnya. Set pieces dan efek spesialnya, uhm, tak spesial. Ruang lingkup ceritanya terasa sempit dan nyaris tak punya stake. Apa benar semesta dalam bahaya? Kok tidak ada ketegangan dan urgensi yang terasa? Saya belum membaca novelnya, tapi saya bisa menebak dari betapa generiknya plot, ada begitu banyak hal-hal yang sudah dilewatkan atau ditampilkan terlalu cepat oleh film dari materi sumbernya.

Kita bisa bilang bahwa The Dark Tower bermain terlalu aman, mungkin tak peduli walau hasilnya selevel dengan film-film fantasi kelas B yang populer di era 90-an. Ada usaha untuk memasukkan trivia dari karya King sebelumnya, mulai dari It, The Shawshank Redemption hingga 1408, namun ini dan filmnya secara keseluruhan adalah usaha yang sia-sia. Sony berencana membangun semesta sinematis dari film ini yang kabarnya akan terdiri dari sekuel dan beberapa serial televisi. Saya jadi ingat nasihat seorang teman. Membangun film itu sama seperti membangun rumah; jika pondasinya saja tak kuat, bagaimana bangunannya bisa kokoh? Tunggu. Rasanya ini analogi untuk rumah tangga. Yah, tetap bisa diterapkan untuk film sih. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

The Dark Tower

95 menit
Remaja
Nikolaj Arcel
Akiva Goldsman, Jeff Pinkner, Anders Thomas Jensen, Nikolaj Arcel (screenplay), Stephen King (novel)
Akiva Goldsman, Ron Howard, Erica Huggins
Rasmus Videbæk
Tom Holkenborg

Tuesday, August 22, 2017

Box Office: 'The Hitman's Bodyguard' Hoki, 'Logan Lucky' Naas

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'The Hitman's Bodyguard' Hoki, 'Logan Lucky' Naas
link : Box Office: 'The Hitman's Bodyguard' Hoki, 'Logan Lucky' Naas

Baca juga


'The Hitman's Bodyguard' memuncaki bioskop Amerika minggu ini, sementara 'Logan Lucky' malah bernasib naas. Di pasar internasional, 'Wolf Warrior' baru saja mengalahkan rekor 'The Mermaid' dan 'Avatar'. Berikut rekap box office minggu ini.

Terlepas dari respon kritikus yang lumayan buruk (RottenTomatoes "39%"), film aksi-komedi The Hitman's Bodyguard nyatanya berhasil mencetak debut $21,4 juta. Mungkin semua orang rindu dengan Ryan Reynolds yang ber-wisecracking atau Samuel L. Jackson yang melemparkan kata "motherf***er" yang merdu di depan layar. Memang bukan angka yang sensasional, tapi patut dicermati bahwa film ini berating "R/Dewasa" dan dibuat dengan bujet yang hanya $30 juta, sementara debutnya jauh lebih baik dibanding film Reynolds sebelumnya, Criminal ($5,8 juta) dan Life ($12,5 juta). Penonton juga lumayan menikmati, terbukti dari CinemaScore "B+".

The Hitman's Bodyguard juga telah tayang di 11 negara. ComScore melaporkan bahwa dari luar Amerika, ia memperoleh $6,6 juta, dimana pendapatan terbesar berasal dari UK ($2,5 juta). Dengan demikian, total debut globalnya menjadi $33,2 juta.

Di lain sisi, Logan Lucky sayangnya tak begitu, uhm, lucky. Ia hanya mampu memperoleh debut $7,6 juta padahal tayang secara wide release. Merupakan pencapaian buruk saat sebuah film wide release tak bisa melewati pendapatan dua digit di minggu perdananya. Nama-nama mentereng di deretan pemainnya seperti Daniel Craig, Channing Tatum, Hillary Swank, dan Adam Driver, tak begitu membantu. Demikian pula dengan resepsi bagus dari kritikus (RottenTomatoes "93%"). Ini adalah hasil terburuk bagi sutradara Steven Soderbergh sejak Solaris ($6,7 juta) yang dirilis 15 tahun lalu. Penonton memberinya CinemaScore "B". Film ini baru tayang di 3 negara dengan perolehan $0,8 juta, yang membuat total debut globalnya menjadi $8,9 juta.

Digeser The Hitman's Bodyguard, Annabelle: Creation turun ke posisi kedua sebesar 55,4% dengan pendapatan $15,6 juta. Dari dua minggu penayangan saja, film ini sudah mendapatkan laba lebih dari empat kali bujetnya, yaitu $64,2 juta. Di luar Amerika, film horor ini juga masih kuat dengan perolehan $43,4 juta dari 56 negara. Secara global, ia sudah meraup total $162,8 juta.

Dunkirk masih bertahan di lima besar meski sudah memasuki minggu kelima penayangan. Minggu ini ia mendapat $6,6 juta, sehingga total pendapatan domestiknya menjadi $165,4 juta. Minggu ini, ia mendapat tambahan $9,2 juta dari 61 negara, yang mengangkat total pendapatan globalnya ke angka $395,2 juta. Ini belum termasuk dari Cina yang baru menayangkannya pada awal September mendatang.

Anak-anak yang relatif tak punya tontonan minggu ini tampaknya hanya bisa memilih film animasi The Nut Job 2: Nutty by Nature. Cuma ini penjelasan logis kenapa filmnya masih dapat meraup $5,1 juta, hanya turun 39,0% dibanding minggu lalu. Selama dua minggu, ia baru mengumpulkan $17,7 juta.

Melewati rekor The Mermaid, Wolf Warrior 2 menjadi film Mandarin terlaris sepanjang masa dengan total perolehan global $774,3 juta, berkat tambahan $36 juta minggu ini. Film ini juga mengalahkan rekor Avatar sebagai film terlaris kedua di pasar tunggal karena sukses memanen $768,2 juta hanya dari Cina saja. Buat para importir, kenapa kita belum mendengar kabar kapan filmnya tayang disini?

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 18 Agustus - 20 Agustus 2017

1.

The Hitman's Bodyguard
Minggu ini $21,384,504
Total $21,384,504

2.

Annabelle: Creation
Minggu ini $15,612,680
Total $64,156,901

3.

Logan Lucky
Minggu ini $7,600,036
Total $7,600,036

4.

Dunkirk
Minggu ini $6,614,385
Total $165,422,464

5.

The Nut Job 2: Nutty by Nature
Minggu ini $5,092,344
Total $17,675,989
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Annabelle 2' Tampil Fantastis di Indonesia ■UP

'The Hitman's Bodyguard' memuncaki bioskop Amerika minggu ini, sementara 'Logan Lucky' malah bernasib naas. Di pasar internasional, 'Wolf Warrior' baru saja mengalahkan rekor 'The Mermaid' dan 'Avatar'. Berikut rekap box office minggu ini.

Terlepas dari respon kritikus yang lumayan buruk (RottenTomatoes "39%"), film aksi-komedi The Hitman's Bodyguard nyatanya berhasil mencetak debut $21,4 juta. Mungkin semua orang rindu dengan Ryan Reynolds yang ber-wisecracking atau Samuel L. Jackson yang melemparkan kata "motherf***er" yang merdu di depan layar. Memang bukan angka yang sensasional, tapi patut dicermati bahwa film ini berating "R/Dewasa" dan dibuat dengan bujet yang hanya $30 juta, sementara debutnya jauh lebih baik dibanding film Reynolds sebelumnya, Criminal ($5,8 juta) dan Life ($12,5 juta). Penonton juga lumayan menikmati, terbukti dari CinemaScore "B+".

The Hitman's Bodyguard juga telah tayang di 11 negara. ComScore melaporkan bahwa dari luar Amerika, ia memperoleh $6,6 juta, dimana pendapatan terbesar berasal dari UK ($2,5 juta). Dengan demikian, total debut globalnya menjadi $33,2 juta.

Di lain sisi, Logan Lucky sayangnya tak begitu, uhm, lucky. Ia hanya mampu memperoleh debut $7,6 juta padahal tayang secara wide release. Merupakan pencapaian buruk saat sebuah film wide release tak bisa melewati pendapatan dua digit di minggu perdananya. Nama-nama mentereng di deretan pemainnya seperti Daniel Craig, Channing Tatum, Hillary Swank, dan Adam Driver, tak begitu membantu. Demikian pula dengan resepsi bagus dari kritikus (RottenTomatoes "93%"). Ini adalah hasil terburuk bagi sutradara Steven Soderbergh sejak Solaris ($6,7 juta) yang dirilis 15 tahun lalu. Penonton memberinya CinemaScore "B". Film ini baru tayang di 3 negara dengan perolehan $0,8 juta, yang membuat total debut globalnya menjadi $8,9 juta.

Digeser The Hitman's Bodyguard, Annabelle: Creation turun ke posisi kedua sebesar 55,4% dengan pendapatan $15,6 juta. Dari dua minggu penayangan saja, film ini sudah mendapatkan laba lebih dari empat kali bujetnya, yaitu $64,2 juta. Di luar Amerika, film horor ini juga masih kuat dengan perolehan $43,4 juta dari 56 negara. Secara global, ia sudah meraup total $162,8 juta.

Dunkirk masih bertahan di lima besar meski sudah memasuki minggu kelima penayangan. Minggu ini ia mendapat $6,6 juta, sehingga total pendapatan domestiknya menjadi $165,4 juta. Minggu ini, ia mendapat tambahan $9,2 juta dari 61 negara, yang mengangkat total pendapatan globalnya ke angka $395,2 juta. Ini belum termasuk dari Cina yang baru menayangkannya pada awal September mendatang.

Anak-anak yang relatif tak punya tontonan minggu ini tampaknya hanya bisa memilih film animasi The Nut Job 2: Nutty by Nature. Cuma ini penjelasan logis kenapa filmnya masih dapat meraup $5,1 juta, hanya turun 39,0% dibanding minggu lalu. Selama dua minggu, ia baru mengumpulkan $17,7 juta.

Melewati rekor The Mermaid, Wolf Warrior 2 menjadi film Mandarin terlaris sepanjang masa dengan total perolehan global $774,3 juta, berkat tambahan $36 juta minggu ini. Film ini juga mengalahkan rekor Avatar sebagai film terlaris kedua di pasar tunggal karena sukses memanen $768,2 juta hanya dari Cina saja. Buat para importir, kenapa kita belum mendengar kabar kapan filmnya tayang disini?

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 18 Agustus - 20 Agustus 2017

1.

The Hitman's Bodyguard
Minggu ini $21,384,504
Total $21,384,504

2.

Annabelle: Creation
Minggu ini $15,612,680
Total $64,156,901

3.

Logan Lucky
Minggu ini $7,600,036
Total $7,600,036

4.

Dunkirk
Minggu ini $6,614,385
Total $165,422,464

5.

The Nut Job 2: Nutty by Nature
Minggu ini $5,092,344
Total $17,675,989
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Annabelle 2' Tampil Fantastis di Indonesia ■UP

Monday, August 21, 2017

Duel ‘Godzilla Vs. Kong’ akan Ungkap Pemenangnya Secara Pasti

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Duel ‘Godzilla Vs. Kong’ akan Ungkap Pemenangnya Secara Pasti
link : Duel ‘Godzilla Vs. Kong’ akan Ungkap Pemenangnya Secara Pasti

Baca juga


Sutradara Adam Wingard akan membuat jelas siapa monster yang keluar sebagai pemenang dalam pertarungan titular 'Godzilla Vs. Kong'.

Menyuguhkan pertarungan Godzilla vs Kong di layar lebar memang terdengar epik. Namun di sisi lain, duel antar dua monster raksasa dengan jutaan penggemar fanatik ini juga bisa berakhir dengan polarisasi pendapat atau bahkan debat kusir, jika nyatanya hanya ada satu pemenang dari pertarungan masif tersebut. Konsekuensi inilah yang siap dihadapi Adam Wingard selaku sutradara dari Godzilla Vs. Kong, film keempat dalam MonsterVerse.

Melalui wawancara dengan Entertainment Weekly, Wingard menyatakan ia akan membuat jelas siapa monster yang keluar sebagai pemenang dalam pertarungan titular Godzilla Vs. Kong. Lebih lanjut, Wingard memastikan film ini akan bernuansa serius, lantaran ia tak ingin pertarungan dua monster legendaris ini dianggap main-main.

“Saya ingin ada satu pemenang (di Godzilla Vs. Kong). Film originalnya sangat seru, tapi Anda merasa agak kecewa karena di filmnya tak ada pemenang pasti. Hingga kini orang masih memperdebatkan siapa pemenang di film original tersebut. Jadi, saya ingin penonton film ini mengetahui pemenang secara pasti,”jelas Wingard terkait visinya.

FYI, film original yang dimaksud Wingard adalah King Kong vs. Godzilla (1962) yang menandai pertarungan pertama kedua monster di layar lebar. Duel ini pun berakhir menggantung sebab keduanya jatuh ke dalam laut. Banyak yang menilai King Kong menjadi pemenang karena hanya ia yang menyeruak dari air. Namun anggapan ini masih dipertanyakan lantaran Godzilla bisa saja masih bertahan hidup dan berenang ke tempat aman untuk memulihkan diri.

Bagaimanapun, meski pemenang duel titular Godzilla Vs. Kong akan ditentukan dengan gamblang, diprediksi akan tetap terjadi adu argumen antara mereka yang pro dan kontra. Sementara itu, saat ini Wingard sedang mempersiapkan film live-action adaptasi anime Death Note yang akan dirilis di Netflix pada 25 Agustus 2017. Setelahnya, Wingard akan mulai mengembangkan Godzilla Vs. Kong yang akan tayang 22 Mei 2020. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sutradara Adam Wingard akan membuat jelas siapa monster yang keluar sebagai pemenang dalam pertarungan titular 'Godzilla Vs. Kong'.

Menyuguhkan pertarungan Godzilla vs Kong di layar lebar memang terdengar epik. Namun di sisi lain, duel antar dua monster raksasa dengan jutaan penggemar fanatik ini juga bisa berakhir dengan polarisasi pendapat atau bahkan debat kusir, jika nyatanya hanya ada satu pemenang dari pertarungan masif tersebut. Konsekuensi inilah yang siap dihadapi Adam Wingard selaku sutradara dari Godzilla Vs. Kong, film keempat dalam MonsterVerse.

Melalui wawancara dengan Entertainment Weekly, Wingard menyatakan ia akan membuat jelas siapa monster yang keluar sebagai pemenang dalam pertarungan titular Godzilla Vs. Kong. Lebih lanjut, Wingard memastikan film ini akan bernuansa serius, lantaran ia tak ingin pertarungan dua monster legendaris ini dianggap main-main.

“Saya ingin ada satu pemenang (di Godzilla Vs. Kong). Film originalnya sangat seru, tapi Anda merasa agak kecewa karena di filmnya tak ada pemenang pasti. Hingga kini orang masih memperdebatkan siapa pemenang di film original tersebut. Jadi, saya ingin penonton film ini mengetahui pemenang secara pasti,”jelas Wingard terkait visinya.

FYI, film original yang dimaksud Wingard adalah King Kong vs. Godzilla (1962) yang menandai pertarungan pertama kedua monster di layar lebar. Duel ini pun berakhir menggantung sebab keduanya jatuh ke dalam laut. Banyak yang menilai King Kong menjadi pemenang karena hanya ia yang menyeruak dari air. Namun anggapan ini masih dipertanyakan lantaran Godzilla bisa saja masih bertahan hidup dan berenang ke tempat aman untuk memulihkan diri.

Bagaimanapun, meski pemenang duel titular Godzilla Vs. Kong akan ditentukan dengan gamblang, diprediksi akan tetap terjadi adu argumen antara mereka yang pro dan kontra. Sementara itu, saat ini Wingard sedang mempersiapkan film live-action adaptasi anime Death Note yang akan dirilis di Netflix pada 25 Agustus 2017. Setelahnya, Wingard akan mulai mengembangkan Godzilla Vs. Kong yang akan tayang 22 Mei 2020. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sunday, August 20, 2017

Sinopsis 'Glass' Sinyalkan Pertarungan Bruce Willis vs James McAvoy

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sinopsis 'Glass' Sinyalkan Pertarungan Bruce Willis vs James McAvoy
link : Sinopsis 'Glass' Sinyalkan Pertarungan Bruce Willis vs James McAvoy

Baca juga


Selepas membangun fondasi yang solid lewat 'Unbreakable' dan 'Split', penulis/sutradara M. Night Shyamalan kini siap menghadirkan momen klimaks di 'Glass'.

Selepas membangun fondasi yang solid lewat Unbreakable dan Split, penulis/sutradara M. Night Shyamalan kini siap menghadirkan momen klimaks di Glass. Menjadi seri pamungkas dalam trilogi yang dimulai dengan Unbreakable dan dilanjutkan dengan Split, Glass akan mempertemukan pemain dari dua film pendahulunya meliputi: Samuel L. Jackson (Elijah Price a.k.a. Mr. Glass), Bruce Willis (Nick Dunn), James McAvoy (Kevin Crumb a.k.a. The Beast) dan Anya Taylor-Joy (Casey Cooke).

Berdasarkan sinopsisnya yang baru saja dirilis, film ini mengisahkan aksi Dunn si manusia kebal yang mengejar Crumb si manusia super berkepribadian ganda dalam rangkaian pertemuan mendebarkan. Di saat mengetahui mereka sedang bergumul, Price si manusia bertulang rapuh diam-diam bertindak sebagai dalang yang memegang rahasia penting menyangkut Dunn dan Crumb. Tentunya “rahasia” ini akan berakhir sebagai twist, dimana elemen pelintiran cerita ini selalu menjadi ciri khas dan keistimewaan seorang Shyamalan.

Sebelumnya, Shyamalan mengisyaratkan Glass – sebagai konklusi dari trilogi superhero buatannya – akan menyuguhkan klimaks emosional. Lebih dari itu, budget Glass juga akan lebih tinggi dari para pendahulunya, sehingga ada kemungkinan skala adegan action di film ini akan lebih besar. Rencananya Glass akan dirilis 18 Januari 2019, dan diprediksi proses syutingnya akan bergulir akhir tahun ini atau awal tahun depan. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Selepas membangun fondasi yang solid lewat 'Unbreakable' dan 'Split', penulis/sutradara M. Night Shyamalan kini siap menghadirkan momen klimaks di 'Glass'.

Selepas membangun fondasi yang solid lewat Unbreakable dan Split, penulis/sutradara M. Night Shyamalan kini siap menghadirkan momen klimaks di Glass. Menjadi seri pamungkas dalam trilogi yang dimulai dengan Unbreakable dan dilanjutkan dengan Split, Glass akan mempertemukan pemain dari dua film pendahulunya meliputi: Samuel L. Jackson (Elijah Price a.k.a. Mr. Glass), Bruce Willis (Nick Dunn), James McAvoy (Kevin Crumb a.k.a. The Beast) dan Anya Taylor-Joy (Casey Cooke).

Berdasarkan sinopsisnya yang baru saja dirilis, film ini mengisahkan aksi Dunn si manusia kebal yang mengejar Crumb si manusia super berkepribadian ganda dalam rangkaian pertemuan mendebarkan. Di saat mengetahui mereka sedang bergumul, Price si manusia bertulang rapuh diam-diam bertindak sebagai dalang yang memegang rahasia penting menyangkut Dunn dan Crumb. Tentunya “rahasia” ini akan berakhir sebagai twist, dimana elemen pelintiran cerita ini selalu menjadi ciri khas dan keistimewaan seorang Shyamalan.

Sebelumnya, Shyamalan mengisyaratkan Glass – sebagai konklusi dari trilogi superhero buatannya – akan menyuguhkan klimaks emosional. Lebih dari itu, budget Glass juga akan lebih tinggi dari para pendahulunya, sehingga ada kemungkinan skala adegan action di film ini akan lebih besar. Rencananya Glass akan dirilis 18 Januari 2019, dan diprediksi proses syutingnya akan bergulir akhir tahun ini atau awal tahun depan. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Buletin LSF: 'Nyai Ahman Dahlan', 'Arumi', 'Inhumans', dll

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Buletin, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Buletin LSF: 'Nyai Ahman Dahlan', 'Arumi', 'Inhumans', dll
link : Buletin LSF: 'Nyai Ahman Dahlan', 'Arumi', 'Inhumans', dll

Baca juga


Film lulus sensor minggu ini antara lain: 'The Real Penelusuran Jejak Parakang', 'Nyai Ahmad Dahlan', 'Negeri Dongeng', 'Arumi', dan 'Inhumans'.

Jadi sebenarnya berapa banyak film Parakang yang kita butuhkan? Apakah manusia jadi-jadian dari Sulawesi Selatan ini sepopuler itu? Setelah Parakang dan The Real Parakang, sekarang ada lagi The Real Penelusuran Jejak Parakang. Tapi film kali ini tampaknya lebih sadis, karena diberi rating "17+".

Mungkin bertepatan dengan momen Agutusan, mayoritas rilisan LSF minggu ini adalah film Indonesia. Selain Parakang tadi, ada pula Nyai Ahmad Dahlan yang dibintangi oleh Tika Bravani sebagai karakter tituler yang mendapat rating "Semua Umur". Film terbaru Nayato Fionala berjudul Arumi yang dibintangi oleh Ardina Rasti diberi rating "17+".

Saya cukup bingung dengan film Negeri Dongeng. LSF menyatakan bahwa film ini bergenre drama, sementara Google memberitahu saya filmnya adalah dokumenter tentang perjalanan pendakian ke-7 puncak gunung tertinggi di Indonesia. Yang manapun, filmnya dibintangi oleh Nadine Chandrawinata.

Dua episode perdana dari serial terbaru Marvel, Inhumans direncanakan tayang di bioskop IMAX di Amerika pada awal September mendatang. Dengan lulusnya film serial ini dari kantor LSF, berarti ia juga akan tayang di bioskop Indonesia. Inhumans merupakan serial live-action pertama yang tayang di bioskop IMAX. Entah bagaimana nanti hasil akhirnya, tapi yang jelas trailernya hancur parah.

Berikut daftar lengkap buletin LSF minggu ini.

THE REAL PENELUSURAN JEJAK PARAKANG
768/DCP/NAS/17/08.2022/2017
DRAMA / HOROR
Klasifikasi Usia 17+
Pemilik PT. Qia Film Mediatama
Tanggal 15 Agustus 2017
Durasi 2276 Meter / 83 Menit
NYAI AHMAD DAHLAN
766/DCP/NAS/SU/08.2022/2017
DRAMA / SEJARAH
Klasifikasi Usia Semua Umur
Pemilik PT. Iras Pesona Film
Tanggal 15 Agustus 2017
Durasi 2797 Meter / 102 Menit
NEGERI DONGENG
765/DCP/NAS/SU/08.2022/2017
DRAMA
Klasifikasi Usia Semua Umur
Pemilik PT. Aksa Bumi Langit
Tanggal 15 Agustus 2017
Durasi 2852 Meter / 104 Menit
ARUMI
764/DCP/NAS/17/08.2022/2017
DRAMA / HOROR
Klasifikasi Usia 17+
Pemilik PT BINTANG TERBANG
Tanggal 15 Agustus 2017
Durasi 2303 Meter / 84 Menit
INHUMANS
774/DCP/EA/17/04.2022/2017
KHAYAL / ADVENTURE
Klasifikasi Usia 17+
Pemilik PT. Omega Film
Tanggal 16 Agustus 2017
Durasi 2084 Meter / 76 Menit

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem ■UP

[Sumber Data : Lembaga Sensor Film]

Film lulus sensor minggu ini antara lain: 'The Real Penelusuran Jejak Parakang', 'Nyai Ahmad Dahlan', 'Negeri Dongeng', 'Arumi', dan 'Inhumans'.

Jadi sebenarnya berapa banyak film Parakang yang kita butuhkan? Apakah manusia jadi-jadian dari Sulawesi Selatan ini sepopuler itu? Setelah Parakang dan The Real Parakang, sekarang ada lagi The Real Penelusuran Jejak Parakang. Tapi film kali ini tampaknya lebih sadis, karena diberi rating "17+".

Mungkin bertepatan dengan momen Agutusan, mayoritas rilisan LSF minggu ini adalah film Indonesia. Selain Parakang tadi, ada pula Nyai Ahmad Dahlan yang dibintangi oleh Tika Bravani sebagai karakter tituler yang mendapat rating "Semua Umur". Film terbaru Nayato Fionala berjudul Arumi yang dibintangi oleh Ardina Rasti diberi rating "17+".

Saya cukup bingung dengan film Negeri Dongeng. LSF menyatakan bahwa film ini bergenre drama, sementara Google memberitahu saya filmnya adalah dokumenter tentang perjalanan pendakian ke-7 puncak gunung tertinggi di Indonesia. Yang manapun, filmnya dibintangi oleh Nadine Chandrawinata.

Dua episode perdana dari serial terbaru Marvel, Inhumans direncanakan tayang di bioskop IMAX di Amerika pada awal September mendatang. Dengan lulusnya film serial ini dari kantor LSF, berarti ia juga akan tayang di bioskop Indonesia. Inhumans merupakan serial live-action pertama yang tayang di bioskop IMAX. Entah bagaimana nanti hasil akhirnya, tapi yang jelas trailernya hancur parah.

Berikut daftar lengkap buletin LSF minggu ini.

THE REAL PENELUSURAN JEJAK PARAKANG
768/DCP/NAS/17/08.2022/2017
DRAMA / HOROR
Klasifikasi Usia 17+
Pemilik PT. Qia Film Mediatama
Tanggal 15 Agustus 2017
Durasi 2276 Meter / 83 Menit
NYAI AHMAD DAHLAN
766/DCP/NAS/SU/08.2022/2017
DRAMA / SEJARAH
Klasifikasi Usia Semua Umur
Pemilik PT. Iras Pesona Film
Tanggal 15 Agustus 2017
Durasi 2797 Meter / 102 Menit
NEGERI DONGENG
765/DCP/NAS/SU/08.2022/2017
DRAMA
Klasifikasi Usia Semua Umur
Pemilik PT. Aksa Bumi Langit
Tanggal 15 Agustus 2017
Durasi 2852 Meter / 104 Menit
ARUMI
764/DCP/NAS/17/08.2022/2017
DRAMA / HOROR
Klasifikasi Usia 17+
Pemilik PT BINTANG TERBANG
Tanggal 15 Agustus 2017
Durasi 2303 Meter / 84 Menit
INHUMANS
774/DCP/EA/17/04.2022/2017
KHAYAL / ADVENTURE
Klasifikasi Usia 17+
Pemilik PT. Omega Film
Tanggal 16 Agustus 2017
Durasi 2084 Meter / 76 Menit

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem ■UP

[Sumber Data : Lembaga Sensor Film]

Friday, August 18, 2017

Guardians & Avengers Bersatu di Promo Art Baru ‘Infinity War’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Guardians & Avengers Bersatu di Promo Art Baru ‘Infinity War’
link : Guardians & Avengers Bersatu di Promo Art Baru ‘Infinity War’

Baca juga


'Avengers: Infinity War' merilis promo art baru yang memperlihatkan penampilan anyar dari para jagoan Marvel.

Diposisikan sebagai klimaks dari Marvel Cinematic Universe Phase 1 hingga Phase 3, Avengers: Infinity War siap tampil epik dengan menyuguhkan aksi gabungan The Avengers dan Guardians of the Galaxy melawan Thanos. Sementara trailer filmnya masih ditahan Marvel hingga akhir tahun ini, rasa penasaran fans agaknya bisa sedikit terobati berkat dirilisnya promo art yang memperlihatkan penampilan baru dari para jagoan Marvel.


Datang dari akun Instagram milik artist Steve Cas, promo art ini menampilkan Teen Groot - yang baru muncul di post-credit scene Guardians of the Galaxy Vol. 2 - bersama Rocket Raccoon. Selain dynamic duo tersebut, juga ada anggota Guardians lainnya, yakni Star-Lord, disusul trio anggota Avengers meliputi Iron Man, Captain America dan Spider-Man. Terlihat Spidey mengenakan kostum Iron Spider yang ditawarkan Tony Stark kepadanya di akhir Spider-Man: Homecoming.

Dan yang paling menarik perhatian, Captain America yang tampil beda dan lebih garang dengan jenggot lebatnya. Lebih dari itu, ia juga tak lagi memakai helm khas Captain America dan di kostumnya tak lagi terpampang simbol bintang. Bisa jadi penampilan baru Steve Rogers ini berkaitan dengan ending Captain America: Civil War, dimana ia menyerahkan tamengnya kepada Stark dan mengindikasikan ia pensiun sebagai Captain America. Rumornya, Rogers akan kembali dengan alter-ego baru bernama “Nomad” saat beraksi di Infinity War nanti.

Avengers: Infinity War sendiri disutradarai Russo bersaudara, yang sebelumnya sukses membesut dua film solo terakhir Captain America. Diketahui Infinity War telah menyelesaikan proses syuting pada bulan Juli lalu, dan kini Russo sudah mulai menggarap Avengers 4.

Avengers: Infinity War akan dirilis 4 Mei 2018. Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

'Avengers: Infinity War' merilis promo art baru yang memperlihatkan penampilan anyar dari para jagoan Marvel.

Diposisikan sebagai klimaks dari Marvel Cinematic Universe Phase 1 hingga Phase 3, Avengers: Infinity War siap tampil epik dengan menyuguhkan aksi gabungan The Avengers dan Guardians of the Galaxy melawan Thanos. Sementara trailer filmnya masih ditahan Marvel hingga akhir tahun ini, rasa penasaran fans agaknya bisa sedikit terobati berkat dirilisnya promo art yang memperlihatkan penampilan baru dari para jagoan Marvel.


Datang dari akun Instagram milik artist Steve Cas, promo art ini menampilkan Teen Groot - yang baru muncul di post-credit scene Guardians of the Galaxy Vol. 2 - bersama Rocket Raccoon. Selain dynamic duo tersebut, juga ada anggota Guardians lainnya, yakni Star-Lord, disusul trio anggota Avengers meliputi Iron Man, Captain America dan Spider-Man. Terlihat Spidey mengenakan kostum Iron Spider yang ditawarkan Tony Stark kepadanya di akhir Spider-Man: Homecoming.

Dan yang paling menarik perhatian, Captain America yang tampil beda dan lebih garang dengan jenggot lebatnya. Lebih dari itu, ia juga tak lagi memakai helm khas Captain America dan di kostumnya tak lagi terpampang simbol bintang. Bisa jadi penampilan baru Steve Rogers ini berkaitan dengan ending Captain America: Civil War, dimana ia menyerahkan tamengnya kepada Stark dan mengindikasikan ia pensiun sebagai Captain America. Rumornya, Rogers akan kembali dengan alter-ego baru bernama “Nomad” saat beraksi di Infinity War nanti.

Avengers: Infinity War sendiri disutradarai Russo bersaudara, yang sebelumnya sukses membesut dua film solo terakhir Captain America. Diketahui Infinity War telah menyelesaikan proses syuting pada bulan Juli lalu, dan kini Russo sudah mulai menggarap Avengers 4.

Avengers: Infinity War akan dirilis 4 Mei 2018. Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Thursday, August 17, 2017

Film Live-Action 'Naruto' Rekrut Penulis ‘Red’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film Live-Action 'Naruto' Rekrut Penulis ‘Red’
link : Film Live-Action 'Naruto' Rekrut Penulis ‘Red’

Baca juga


Proyek film live-action 'Naruto' melangkah maju dengan merekrut duo penulis film action 'Red'.

Dibuatnya film live-action Naruto oleh studio Hollywood tak jarang mengundang reaksi beragam. Bagaimanapun, proyek garapan Lionsgate ini tetap melangkah maju, dan kini studio telah merekrut duo penulis film action Red beserta sekuelnya, yakni John Hoeber dan Erich Hoeber. Menurut kabar dari THR, Hoeber ditugaskan untuk menulis ulang skrip, dan mereka akan berkolaborasi dengan sang kreator manga Naruto, Masashi Kishimoto, yang terlibat dalam proses produksi.

Sementara itu, Michael Gracey diketahui masih tetap menempati bangku sutradara di film Naruto. Sineas yang mengawali karirnya sebagai visual effect artist ini telah terlibat di live-action tersebut sejak tahun 2015 lalu. Saat ini Gracey sedang mempersiapkan film yang menandai debut penyutradaraannya, The Greatest Showman, yang akan dirilis Natal 2017. Film bergenre drama musikal ini menampilkan sederet bintang kenamaan seperti Hugh Jackman, Zac Efron, Zendaya hingga Michelle Williams. Kemungkinan film Naruto baru dikembangkan Gracey secara intens pasca The Greatest Showman dirilis.

Tayang perdana pada 2002 dan tamat pada 2007 silam, Naruto menjadi salah satu tontonan terpopuler di kalangan penggemar anime. Dengan tema pendewasaan diri dan persahabatan yang ia usung, anime ini berkisah ninja muda bernama Naruto Uzumaki yang bercita-cita menjadi Hokage, sebuah gelar untuk seorang ninja pemimpin desa dan memiliki kemampuan terkuat di desanya. Menarik untuk melihat apakah Lionsgate akan menggandeng aktor/aktris barat dan menyulut isu whitewashing (seperti Ghost in the Shell dan live-action anime buatan Hollywood lainnya), atau justru bermain aman dengan menghadirkan cast oriental. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Proyek film live-action 'Naruto' melangkah maju dengan merekrut duo penulis film action 'Red'.

Dibuatnya film live-action Naruto oleh studio Hollywood tak jarang mengundang reaksi beragam. Bagaimanapun, proyek garapan Lionsgate ini tetap melangkah maju, dan kini studio telah merekrut duo penulis film action Red beserta sekuelnya, yakni John Hoeber dan Erich Hoeber. Menurut kabar dari THR, Hoeber ditugaskan untuk menulis ulang skrip, dan mereka akan berkolaborasi dengan sang kreator manga Naruto, Masashi Kishimoto, yang terlibat dalam proses produksi.

Sementara itu, Michael Gracey diketahui masih tetap menempati bangku sutradara di film Naruto. Sineas yang mengawali karirnya sebagai visual effect artist ini telah terlibat di live-action tersebut sejak tahun 2015 lalu. Saat ini Gracey sedang mempersiapkan film yang menandai debut penyutradaraannya, The Greatest Showman, yang akan dirilis Natal 2017. Film bergenre drama musikal ini menampilkan sederet bintang kenamaan seperti Hugh Jackman, Zac Efron, Zendaya hingga Michelle Williams. Kemungkinan film Naruto baru dikembangkan Gracey secara intens pasca The Greatest Showman dirilis.

Tayang perdana pada 2002 dan tamat pada 2007 silam, Naruto menjadi salah satu tontonan terpopuler di kalangan penggemar anime. Dengan tema pendewasaan diri dan persahabatan yang ia usung, anime ini berkisah ninja muda bernama Naruto Uzumaki yang bercita-cita menjadi Hokage, sebuah gelar untuk seorang ninja pemimpin desa dan memiliki kemampuan terkuat di desanya. Menarik untuk melihat apakah Lionsgate akan menggandeng aktor/aktris barat dan menyulut isu whitewashing (seperti Ghost in the Shell dan live-action anime buatan Hollywood lainnya), atau justru bermain aman dengan menghadirkan cast oriental. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem