- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Polling, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Saya kira kita semua bisa setuju bahwa hanya ada dua film besar yang dirilis minggu lalu, yaitu Baby Driver dan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2. Sisanya adalah Midnight Runners, Inhumans (IMAX), dan Colossal.
Persaingan ini dimenangkan oleh Baby Driver dengan 55,56% , sementara Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2 menyusul di bawahnya dengan 22,22%. Berikut hasil lengkapnya.
Berikut adalah polling untuk minggu ini. Seperti biasa, peraturannya: saya hanya mencantumkan film terbaru yang tayang dalam minggu ini, saya tidak akan mengikutsertakan film yang tayang pada midnight show, dan anda hanya bisa memilih maksimal 3 film.
Polling akan saya tutup Kamis depan pukul 23.59. Silakan pilih film pilihan anda minggu ini agar bisa menjadi referensi bagi penonton lainnya (dan mungkin bagi saya juga). Polling juga bisa anda akses setiap saat di bagian sidebar blog ini. Happy voting. ■UP
Saya kira kita semua bisa setuju bahwa hanya ada dua film besar yang dirilis minggu lalu, yaitu Baby Driver dan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2. Sisanya adalah Midnight Runners, Inhumans (IMAX), dan Colossal.
Persaingan ini dimenangkan oleh Baby Driver dengan 55,56% , sementara Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2 menyusul di bawahnya dengan 22,22%. Berikut hasil lengkapnya.
Berikut adalah polling untuk minggu ini. Seperti biasa, peraturannya: saya hanya mencantumkan film terbaru yang tayang dalam minggu ini, saya tidak akan mengikutsertakan film yang tayang pada midnight show, dan anda hanya bisa memilih maksimal 3 film.
Polling akan saya tutup Kamis depan pukul 23.59. Silakan pilih film pilihan anda minggu ini agar bisa menjadi referensi bagi penonton lainnya (dan mungkin bagi saya juga). Polling juga bisa anda akses setiap saat di bagian sidebar blog ini. Happy voting. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Salah satu proyek film mutant milik 20th Century yang fokus pada aksi X-Force akhirnya melangkah maju berkat kedatangan Drew Goddard.
Salah satu proyek film mutant milik 20th Century yang fokus pada aksi X-Force akhirnya melangkah maju berkat kedatangan Drew Goddard. Seperti dilansir Deadline, Goddard ditunjuk sebagai sutradara merangkap penulis naskah untuk film yang memasang Deadpool sebagai karakter sentral ini. Diketahui pula film X-Forceakan diproduseri Simon Kinberg, Lauren Shuler Donner dan sang pemeran Deadpool, Ryan Reynolds.
Berdasarkan informasi yang beredar, film ini mengisahkan Deadpool yang memimpin pasukan rahasia beranggotakan mutant-mutan sinting yang jauh lebih kejam dibanding saudara mereka di X-Men. Dengan sinopsis tersebut, tak heran jika film X-Force dirancang sebagai versi dewasa dari X-Men. Apalagi dengan kesuksesan beruntun dari Deadpool dan Logan, tak perlu diragukan lagi Fox akan melabeli X-Force rating R (17+) yang identik dengan kekerasan tingkat tinggi.
Dikenal lewat film horor arahannya yang berjudul Cabin in the Woods, Goddard diketahui juga pernah menjadi penulis skrip di beberapa film populer seperti Cloverfield, World War Zdan TheMartian. Goddard juga tak asing dengan proyek berbau superhero mengingat ia bertindak sebagai kreator serial Daredevilseason pertama. Selain itu, ia sempat jadi sutradara spin-off The AmazingSpider-Man, Sinister Six, sebelum proyek tersebut dibatalkan Sony. Kini, Goddard tengah menulis skrip X-Force, sembari bersiap menggarap film terbarunya, Bad Times at the El Royale. Usai skrip X-Force rampung, kabarnya Goddard akan langsung menggarap filmnya.
Dalam komiknya, mutant yang pernah bergabung jadi anggota X-Force bermacam-macam. Namun di filmnya nanti, selain Deadpool, ada kemungkinan X-Force juga akan digawangi Cable (Josh Brolin) dan Domino (Zazie Beetz) yang siap debut di Deadpool 2.
Untuk saat ini belum ada konfirmasi terkait jadwal syuting maupun tanggal rilis X-Force. Yang pasti, Fox akan meluncurkan tiga film mutant untuk 2018, yakni New Mutants (April), Deadpool 2 (Juni) dan X-Men: Dark Phoenix (November). ■UP
Salah satu proyek film mutant milik 20th Century yang fokus pada aksi X-Force akhirnya melangkah maju berkat kedatangan Drew Goddard.
Salah satu proyek film mutant milik 20th Century yang fokus pada aksi X-Force akhirnya melangkah maju berkat kedatangan Drew Goddard. Seperti dilansir Deadline, Goddard ditunjuk sebagai sutradara merangkap penulis naskah untuk film yang memasang Deadpool sebagai karakter sentral ini. Diketahui pula film X-Forceakan diproduseri Simon Kinberg, Lauren Shuler Donner dan sang pemeran Deadpool, Ryan Reynolds.
Berdasarkan informasi yang beredar, film ini mengisahkan Deadpool yang memimpin pasukan rahasia beranggotakan mutant-mutan sinting yang jauh lebih kejam dibanding saudara mereka di X-Men. Dengan sinopsis tersebut, tak heran jika film X-Force dirancang sebagai versi dewasa dari X-Men. Apalagi dengan kesuksesan beruntun dari Deadpool dan Logan, tak perlu diragukan lagi Fox akan melabeli X-Force rating R (17+) yang identik dengan kekerasan tingkat tinggi.
Dikenal lewat film horor arahannya yang berjudul Cabin in the Woods, Goddard diketahui juga pernah menjadi penulis skrip di beberapa film populer seperti Cloverfield, World War Zdan TheMartian. Goddard juga tak asing dengan proyek berbau superhero mengingat ia bertindak sebagai kreator serial Daredevilseason pertama. Selain itu, ia sempat jadi sutradara spin-off The AmazingSpider-Man, Sinister Six, sebelum proyek tersebut dibatalkan Sony. Kini, Goddard tengah menulis skrip X-Force, sembari bersiap menggarap film terbarunya, Bad Times at the El Royale. Usai skrip X-Force rampung, kabarnya Goddard akan langsung menggarap filmnya.
Dalam komiknya, mutant yang pernah bergabung jadi anggota X-Force bermacam-macam. Namun di filmnya nanti, selain Deadpool, ada kemungkinan X-Force juga akan digawangi Cable (Josh Brolin) dan Domino (Zazie Beetz) yang siap debut di Deadpool 2.
Untuk saat ini belum ada konfirmasi terkait jadwal syuting maupun tanggal rilis X-Force. Yang pasti, Fox akan meluncurkan tiga film mutant untuk 2018, yakni New Mutants (April), Deadpool 2 (Juni) dan X-Men: Dark Phoenix (November). ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Jelang perilisannya di Amerika Serikat pada akhir pekan ini, New Line akhirnya memberi lampu hijau untuk sekuel 'It'.
Jelang perilisannya di Amerika Serikat pada akhir pekan ini, New Line akhirnya memberi lampu hijau untuk sekuel It yang sebelumnya hanya menjadi sebatas rumor belaka. Keputusan studio membuat sekuel tentunya tak lepas dari respon positif kritikus untuk film pertama, juga proyeksi debut box office berkisar $50-$60 juta yang terhitung tinggi untuk ukuran film horror .
Pembuatan sekuel ini diberitakan oleh The Hollywood Reporter, dimana media tersebut juga mengabarkan sutradara Andy Muschietti dalam negosiasi untuk kembali membesutIt 2. Andai Muschietti setuju untuk kembali, maka ia akan kembali berkolaborasi dengan para produser di film pertama seperti Barbara Muschietti, Roy Lee, Dan Lin, Seth Grahame-Smith dan David Katzenberg.
Diadaptasi dari novel karya Stephen King, It mengisahkan geng anak-anak bernama Losers Club yang menyelidiki kasus anak hilang di kota mereka. Keingintahuan Losers Club pun berujung mengancam nyawa mereka usai mengungkap pelaku di balik kasus ini adalah badut setan bernama Pennywise. Losers Club akhirnya harus berjuang menyelamatkan diri jika tak ingin meregang nyawa akibat teror mengerikan Pennywise. Jika sekuel It mengikuti jalan cerita novelnya, berarti film ini menyoroti pertemuan kedua Losers Club dan Pennywise selang 27 tahun pasca mereka pertama kali berhadapan.
Sementara itu, New Line kabarnya tak pernah ragu dalam merestui It 2. Hanya saja, studio menunggu momen tepat untuk berdiskusi dengan tim kreatif. Sayangnya, belum ada kepastian apakah cast cilik kembali tampil di It 2. Namun jika sekuel ini menyelipkan adegan flashback, ada potensi filmnya akan menghadirkan Losers Club versi cilik maupun versi dewasa. ■UP
Jelang perilisannya di Amerika Serikat pada akhir pekan ini, New Line akhirnya memberi lampu hijau untuk sekuel 'It'.
Jelang perilisannya di Amerika Serikat pada akhir pekan ini, New Line akhirnya memberi lampu hijau untuk sekuel It yang sebelumnya hanya menjadi sebatas rumor belaka. Keputusan studio membuat sekuel tentunya tak lepas dari respon positif kritikus untuk film pertama, juga proyeksi debut box office berkisar $50-$60 juta yang terhitung tinggi untuk ukuran film horror .
Pembuatan sekuel ini diberitakan oleh The Hollywood Reporter, dimana media tersebut juga mengabarkan sutradara Andy Muschietti dalam negosiasi untuk kembali membesutIt 2. Andai Muschietti setuju untuk kembali, maka ia akan kembali berkolaborasi dengan para produser di film pertama seperti Barbara Muschietti, Roy Lee, Dan Lin, Seth Grahame-Smith dan David Katzenberg.
Diadaptasi dari novel karya Stephen King, It mengisahkan geng anak-anak bernama Losers Club yang menyelidiki kasus anak hilang di kota mereka. Keingintahuan Losers Club pun berujung mengancam nyawa mereka usai mengungkap pelaku di balik kasus ini adalah badut setan bernama Pennywise. Losers Club akhirnya harus berjuang menyelamatkan diri jika tak ingin meregang nyawa akibat teror mengerikan Pennywise. Jika sekuel It mengikuti jalan cerita novelnya, berarti film ini menyoroti pertemuan kedua Losers Club dan Pennywise selang 27 tahun pasca mereka pertama kali berhadapan.
Sementara itu, New Line kabarnya tak pernah ragu dalam merestui It 2. Hanya saja, studio menunggu momen tepat untuk berdiskusi dengan tim kreatif. Sayangnya, belum ada kepastian apakah cast cilik kembali tampil di It 2. Namun jika sekuel ini menyelipkan adegan flashback, ada potensi filmnya akan menghadirkan Losers Club versi cilik maupun versi dewasa. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Drama,
Artikel Horor,
Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
'It' adalah film horor yang digarap dengan sangat baik sekali, namun ia berjalan di garis tipis antara brutal dan konyol.
“You'll float, too.” — Pennywise
Rating UP: Badut setan pemakan anak-anak. Terdengar seperti premis yang menggelikan, dan ini yang membuat saya tak sepenuhnya tercekat dengan horor dalam It. It adalah film horor yang digarap dengan sangat baik sekali, namun ia berjalan di garis tipis antara brutal dan konyol. Pembuat filmnya pasti menyasar kata pertama, tetapi saya mendapati bahwa ia sering tersasar di kata kedua. Mungkin karena saya, di dunia nyata, lumayan suka dengan badut. Entahlah, horor itu subyektif. Beberapa teknik menakut-nakutinya menggunakan efek spesial yang kompeten, tapi terasa berlebihan di beberapa bagian.
Mungkin ini karena materi sumbernya? Saya tak bisa memastikannya, karena belum membaca novel tahun 1986 yang dikarang oleh penulis horor ternama, Stephen King. Namun saya sudah menonton adaptasi miniserinya yang dirilis di tahun 1990 dimana Tim Curry berperan sebagai Pennywise si Badut. Miniseri ini berdurasi hampir 4 jam dan jika menimbang pernyataan Wikipedia dimana penulis skripnya “harus mengabaikan banyak subplot karena durasi”, maka saya menyimpulkan bahwa novelnya pastilah padat dan tebal. Jadi masuk akal saat versi film yang ini hanya mengambil separuh cerita dari novel. Tak perlu khawatir kalau pemotongannya janggal, karena cerita di novelnya memang terdiri dari dua lingkup waktu yang berbeda.
Meski begitu, ini menjadi dilema. Bagian pertama yang kita tonton sekarang mengambil waktu saat para tokohnya masih anak-anak, sementara bagian kedua (di sekuel yang sudah direncanakan) menceritakan bagaimana anak-anak ini sudah dewasa dan “dipanggil kembali” oleh si Badut. Motivasi karakter baru lebih dari sekadar mengigit di bagian kedua, karena mereka harus berhadapan dengan trauma masa kecil. Hal ini membuat film yang ini tidak komplit. Ada sesuatu yang kurang yang mungkin juga akan anda rasakan saat credit title mulai bergulir.
Anak-anak yang harus menaklukkan badut setan adalah Klub Pecundang yang beranggotan si gagap Bill (Jaeden Lieberher), si cerewet berkacamata Richie (Finn Wolfhard), si takut kuman Eddie (Jack Dylan Grazer), dan si pendiam Stanley (Wyatt Oleff). Nantinya, anggota mereka akan bertambah dengan kedatangan si gendut cerdas Ben (Jeremy Ray Taylor), si cewek cantik yang digosipkan genit Beverly (Sophia Lillis), dan si anak berkulit hitam Mike (Chosen Jacobs). Jika anda mendapati perasaan familiar saat melihat anak-anak ini, mungkin karena anda sudah menyaksikan serial Stranger Things dari Netflix. Sekarang kita tahu mereka dapat inspirasi dari mana.
Untuk film ini, latar waktunya dirubah, dari yang aslinya di tahun 50-an diganti menjadi 80-an. Tak begitu berpengaruh sebenarnya, karena filmnya masih menangkap esensi dari materi aslinya. Rating “R/Dewasa” mengijinkan filmnya untuk menampilkan beberapa bagian yang tak berani diangkat oleh miniserinya. Akan ada banyak adegan relatif brutal dimana anak-anak yang menjadi objek atau beberapa kata-kata jorok yang dilemparkan oleh anak-anak. Ia juga menyentuh hal-hal subversif semacam pelecehan seksual dan KDRT. Namun anda pasti tahu bahwa ini adalah potret yang realistis. Anak-anak memang tak semanis kelihatannya dan orangtua tak semuanya selalu mengayomi. Bahkan, semua orang dewasa di film ini digambarkan sebagai semacam monster tersendiri. Bagi saya, horor dunia nyata yang harus dihadapi anak-anak prapubertas ini jauh lebih meyeramkan. Oleh karenanya, tolong jangan dulu bawa anak/adik anda menonton It. Mereka belum siap.
Film dibuka dengan hujan deras di kota kecil Derry. Bill ogah diajak oleh adiknya, Georgie untuk main perahu kertas di luar rumah. Georgie main sendirian, mengejar perahu kertas yang hanyut di aliran air di sepanjang jalan. Namun, perahunya masuk ke dalam selokan. Georgie bermaksud mengambilnya, sebelum tiba-tiba muncullah Pennywise si Badut dari dalam gorong-gorong. Ia merayu Georgie, dan kemudian kita akan disuguhkan sebuah pemandangan mengerikan yang tak kita sangka akan kita dapatkan dalam sebuah film yang dibintangi anak-anak. Georgie menjadi salah satu dari banyak anak-anak yang menghilang di kota Derry.
Beberapa bulan kemudian, Bill percaya bahwa adiknya tersebut masih hidup. Namun seluruh kota sudah melupakannya, tertutupi oleh kasus kehilangan berikutnya. Jadi bersama teman-temannya di Klub Pecundang, Bill menghabiskan liburan musim panasnya untuk menemukan Georgie. Tentu saja, teman-temannya juga tak ada yang percaya, tetapi, hei, itulah gunanya teman, kan?
Yang sangat menarik dari film ini adalah bagaimana ia mengambil waktu yang cukup banyak bagi kita untuk mengenal para anak-anak ini. Kita benar-benar dibuat percaya dengan persahabatan mereka. Mereka nongkrong bareng, main sepeda bareng, dan saat dalam bahaya, mereka khawatir satu sama lain dan kita juga mengkhawatirkan keselamatan mereka. Film ini didominasi oleh aktor cilik, dan anda penasaran melihat bagaimana proses castingnya. Para aktor cilik ini begitu pandai berakting, setiap karakternya yang unik terasa nyata dan dekat dengan kita.
Pennywise ternyata hanyalah salah satu wujud dari “dia”, makhluk supranatural yang bisa berubah bentuk sesuai dengan apa yang paling kita takuti. Ia memangsa ketakutan terdalam dari korbannya. Oleh karenanya, kita akan menyaksikan anak-anak ini diteror saat mereka sedang sendirian di gudang bawah tanah atau di kamar mandi, melihat sesuatu yang paling mereka takuti, entah itu hantu Georgie, wastafel berdarah, penderita lepra, dan badut setan, pastinya. Terornya random. Meski secara terpisah sekuens ini lumayan membuat ngeri, namun ia tak menyatu secara keseluruhan dalam kerangka naratif yang lebih besar. Klimaksnya tak terasa sebagai sebuah kulminasi dari semua teror di awal.
Mungkin ini karena “dia” itu sendiri yang tak terejawantahkan dengan mantap. Bill Skarsgard tampil sensasional sebagai sang badut setan, tapi ia tak diberi porsi yang pas. Pennywise hanya berakhir sebatas “teknik” menakuti, alih-alih entitas teror yang berwujud. Kengerian yang dibawa “dia”, semakin lama semakin berkurang, terlebih saat muncul dengan blak-blakan terlalu sering. Sutradaranya adalah Andy Muschietti yang pernah menghadirkan makhluk berkaki dan berlengan kurus panjang (entah apapun namanya) dalam film Mama. Muschietti memanfaatkan apa yang bisa dilakukan efek komputer masa kini. Ada adegan dimana Pennywise membuka mulut sedemikian lebar, menunjukkan ratusan gigi tajamnya yang dihadirkan lewat CGI. Ini menakutkan tapi juga komikal di saat bersamaan. Efek spesialnya over-the-top, membuat kita sangat menyadari bahwa kita sedang melihat efek spesial. Tak banyak orang yang takut dengan efek spesial.
It memang hanya adaptasi separuh dari novelnya, namun filmnya sendiri sudah berisi materi dari dua film. Yang pertama adalah mengenai anak-anak yang harus menghadapi permasalahan mereka di dunia nyata yang begitu menarik sampai saya mau nongkrong lagi di musim panas berikutnya bersama mereka. Untuk yang kedua, karena melibatkan badut setan, indikasinya adalah saya tak ingin berlama-lama “nongkrong” dengan setannya saking takutnya. Saya cuma akan bilang bahwa saya masih sanggup melihat Pennywise selama dua jam lagi. ■UP
Chase Palmer, Cary Fukunaga, Gary Dauberman (screenplay), Stephen King (novel)
Roy Lee, Dan Lin, Seth Grahame-Smith, David Katzenberg, Barbara Muschietti
Chung-hoon Chung
Benjamin Wallfisch
'It' adalah film horor yang digarap dengan sangat baik sekali, namun ia berjalan di garis tipis antara brutal dan konyol.
“You'll float, too.” — Pennywise
Rating UP: Badut setan pemakan anak-anak. Terdengar seperti premis yang menggelikan, dan ini yang membuat saya tak sepenuhnya tercekat dengan horor dalam It. It adalah film horor yang digarap dengan sangat baik sekali, namun ia berjalan di garis tipis antara brutal dan konyol. Pembuat filmnya pasti menyasar kata pertama, tetapi saya mendapati bahwa ia sering tersasar di kata kedua. Mungkin karena saya, di dunia nyata, lumayan suka dengan badut. Entahlah, horor itu subyektif. Beberapa teknik menakut-nakutinya menggunakan efek spesial yang kompeten, tapi terasa berlebihan di beberapa bagian.
Mungkin ini karena materi sumbernya? Saya tak bisa memastikannya, karena belum membaca novel tahun 1986 yang dikarang oleh penulis horor ternama, Stephen King. Namun saya sudah menonton adaptasi miniserinya yang dirilis di tahun 1990 dimana Tim Curry berperan sebagai Pennywise si Badut. Miniseri ini berdurasi hampir 4 jam dan jika menimbang pernyataan Wikipedia dimana penulis skripnya “harus mengabaikan banyak subplot karena durasi”, maka saya menyimpulkan bahwa novelnya pastilah padat dan tebal. Jadi masuk akal saat versi film yang ini hanya mengambil separuh cerita dari novel. Tak perlu khawatir kalau pemotongannya janggal, karena cerita di novelnya memang terdiri dari dua lingkup waktu yang berbeda.
Meski begitu, ini menjadi dilema. Bagian pertama yang kita tonton sekarang mengambil waktu saat para tokohnya masih anak-anak, sementara bagian kedua (di sekuel yang sudah direncanakan) menceritakan bagaimana anak-anak ini sudah dewasa dan “dipanggil kembali” oleh si Badut. Motivasi karakter baru lebih dari sekadar mengigit di bagian kedua, karena mereka harus berhadapan dengan trauma masa kecil. Hal ini membuat film yang ini tidak komplit. Ada sesuatu yang kurang yang mungkin juga akan anda rasakan saat credit title mulai bergulir.
Anak-anak yang harus menaklukkan badut setan adalah Klub Pecundang yang beranggotan si gagap Bill (Jaeden Lieberher), si cerewet berkacamata Richie (Finn Wolfhard), si takut kuman Eddie (Jack Dylan Grazer), dan si pendiam Stanley (Wyatt Oleff). Nantinya, anggota mereka akan bertambah dengan kedatangan si gendut cerdas Ben (Jeremy Ray Taylor), si cewek cantik yang digosipkan genit Beverly (Sophia Lillis), dan si anak berkulit hitam Mike (Chosen Jacobs). Jika anda mendapati perasaan familiar saat melihat anak-anak ini, mungkin karena anda sudah menyaksikan serial Stranger Things dari Netflix. Sekarang kita tahu mereka dapat inspirasi dari mana.
Untuk film ini, latar waktunya dirubah, dari yang aslinya di tahun 50-an diganti menjadi 80-an. Tak begitu berpengaruh sebenarnya, karena filmnya masih menangkap esensi dari materi aslinya. Rating “R/Dewasa” mengijinkan filmnya untuk menampilkan beberapa bagian yang tak berani diangkat oleh miniserinya. Akan ada banyak adegan relatif brutal dimana anak-anak yang menjadi objek atau beberapa kata-kata jorok yang dilemparkan oleh anak-anak. Ia juga menyentuh hal-hal subversif semacam pelecehan seksual dan KDRT. Namun anda pasti tahu bahwa ini adalah potret yang realistis. Anak-anak memang tak semanis kelihatannya dan orangtua tak semuanya selalu mengayomi. Bahkan, semua orang dewasa di film ini digambarkan sebagai semacam monster tersendiri. Bagi saya, horor dunia nyata yang harus dihadapi anak-anak prapubertas ini jauh lebih meyeramkan. Oleh karenanya, tolong jangan dulu bawa anak/adik anda menonton It. Mereka belum siap.
Film dibuka dengan hujan deras di kota kecil Derry. Bill ogah diajak oleh adiknya, Georgie untuk main perahu kertas di luar rumah. Georgie main sendirian, mengejar perahu kertas yang hanyut di aliran air di sepanjang jalan. Namun, perahunya masuk ke dalam selokan. Georgie bermaksud mengambilnya, sebelum tiba-tiba muncullah Pennywise si Badut dari dalam gorong-gorong. Ia merayu Georgie, dan kemudian kita akan disuguhkan sebuah pemandangan mengerikan yang tak kita sangka akan kita dapatkan dalam sebuah film yang dibintangi anak-anak. Georgie menjadi salah satu dari banyak anak-anak yang menghilang di kota Derry.
Beberapa bulan kemudian, Bill percaya bahwa adiknya tersebut masih hidup. Namun seluruh kota sudah melupakannya, tertutupi oleh kasus kehilangan berikutnya. Jadi bersama teman-temannya di Klub Pecundang, Bill menghabiskan liburan musim panasnya untuk menemukan Georgie. Tentu saja, teman-temannya juga tak ada yang percaya, tetapi, hei, itulah gunanya teman, kan?
Yang sangat menarik dari film ini adalah bagaimana ia mengambil waktu yang cukup banyak bagi kita untuk mengenal para anak-anak ini. Kita benar-benar dibuat percaya dengan persahabatan mereka. Mereka nongkrong bareng, main sepeda bareng, dan saat dalam bahaya, mereka khawatir satu sama lain dan kita juga mengkhawatirkan keselamatan mereka. Film ini didominasi oleh aktor cilik, dan anda penasaran melihat bagaimana proses castingnya. Para aktor cilik ini begitu pandai berakting, setiap karakternya yang unik terasa nyata dan dekat dengan kita.
Pennywise ternyata hanyalah salah satu wujud dari “dia”, makhluk supranatural yang bisa berubah bentuk sesuai dengan apa yang paling kita takuti. Ia memangsa ketakutan terdalam dari korbannya. Oleh karenanya, kita akan menyaksikan anak-anak ini diteror saat mereka sedang sendirian di gudang bawah tanah atau di kamar mandi, melihat sesuatu yang paling mereka takuti, entah itu hantu Georgie, wastafel berdarah, penderita lepra, dan badut setan, pastinya. Terornya random. Meski secara terpisah sekuens ini lumayan membuat ngeri, namun ia tak menyatu secara keseluruhan dalam kerangka naratif yang lebih besar. Klimaksnya tak terasa sebagai sebuah kulminasi dari semua teror di awal.
Mungkin ini karena “dia” itu sendiri yang tak terejawantahkan dengan mantap. Bill Skarsgard tampil sensasional sebagai sang badut setan, tapi ia tak diberi porsi yang pas. Pennywise hanya berakhir sebatas “teknik” menakuti, alih-alih entitas teror yang berwujud. Kengerian yang dibawa “dia”, semakin lama semakin berkurang, terlebih saat muncul dengan blak-blakan terlalu sering. Sutradaranya adalah Andy Muschietti yang pernah menghadirkan makhluk berkaki dan berlengan kurus panjang (entah apapun namanya) dalam film Mama. Muschietti memanfaatkan apa yang bisa dilakukan efek komputer masa kini. Ada adegan dimana Pennywise membuka mulut sedemikian lebar, menunjukkan ratusan gigi tajamnya yang dihadirkan lewat CGI. Ini menakutkan tapi juga komikal di saat bersamaan. Efek spesialnya over-the-top, membuat kita sangat menyadari bahwa kita sedang melihat efek spesial. Tak banyak orang yang takut dengan efek spesial.
It memang hanya adaptasi separuh dari novelnya, namun filmnya sendiri sudah berisi materi dari dua film. Yang pertama adalah mengenai anak-anak yang harus menghadapi permasalahan mereka di dunia nyata yang begitu menarik sampai saya mau nongkrong lagi di musim panas berikutnya bersama mereka. Untuk yang kedua, karena melibatkan badut setan, indikasinya adalah saya tak ingin berlama-lama “nongkrong” dengan setannya saking takutnya. Saya cuma akan bilang bahwa saya masih sanggup melihat Pennywise selama dua jam lagi. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Pencarian Warner Bros. dalam menemukan sutradara baru 'Suicide Squad 2' telah selesai.
Pencarian Warner Bros. dalam menemukan sutradara baru Suicide Squad 2 telah selesai. Sebagaimana yang dilansir Deadline, sineas yang terpilih mendalangi sekuel film tim villain DC ini adalah Gavin O’Connor. Sebelumnya, ia sempat bekerja sama dengan WB dalam menyutradarai film action thriller The Accountantyang sukses di box office. Saat ini Gavin juga mengembangkan sekuel The Accountant yang kembali dibintangi Ben Affleck.
Suicide Squad 2 sendiri awalnya akan kembali disutradarai David Ayer. Namun rencana ini urung terlaksana lantaran Ayer mundur untuk fokus mengembangkan spin-off Suicide Squad yang bertajuk Gotham City Sirens. Sejak saat itulah pencarian WB untuk menemukan pengganti Ayer dimulai. Beberapa sutradara action handal yang sempat dilirik studio antara lain Mel Gibson (HacksawRidge), Daniel Espinosa (Life) dan Jaume Collet-Serra (The Shallows). Nama terakhir sebenarnya menjadi calon kuat sutradara Suicide Squad 2, sebelum akhirnya Jaume memilih berlabuh di JungleCruiseproduksi Disney.
Gavin dikenal piawai menggabungkan emosi dan action gahar sebagaimana yang ia perlihatkan di Warrior, Pride and Glory, Miracle dan Tumbleweeds. Jika eksekusi Gavin di Suicide Squad 2 semantap film-filmnya terdahulu, maka sekuel ini berpeluang tampil jauh lebih baik dibanding pendahulunya.
Meski banyak dianggap sebagai film terburuk dari DC Extended Universe,Suicide Squad nyatanya jadi film yang sangat menguntungkan secara finansial bagi WB dengan pendapatan $745 juta. Berkat kesuksesan ini, studio tak ragu melampuhijaukan sekuel Suicide Squad sekaligus dua buah spin-off dalam bentuk Gotham City Sirens dan sebuah film tentang kisah cinta Joker dan Harley Quinn.
Kembali dibintangi Will Smith (Deadshot), Jared Leto (Joker) dan Margot Robbie (Harley Quinn), Suicide Squad 2 ditargetkan syuting pada 2018 dan kemungkinan akan dirilis 2019. ■UP
Pencarian Warner Bros. dalam menemukan sutradara baru 'Suicide Squad 2' telah selesai.
Pencarian Warner Bros. dalam menemukan sutradara baru Suicide Squad 2 telah selesai. Sebagaimana yang dilansir Deadline, sineas yang terpilih mendalangi sekuel film tim villain DC ini adalah Gavin O’Connor. Sebelumnya, ia sempat bekerja sama dengan WB dalam menyutradarai film action thriller The Accountantyang sukses di box office. Saat ini Gavin juga mengembangkan sekuel The Accountant yang kembali dibintangi Ben Affleck.
Suicide Squad 2 sendiri awalnya akan kembali disutradarai David Ayer. Namun rencana ini urung terlaksana lantaran Ayer mundur untuk fokus mengembangkan spin-off Suicide Squad yang bertajuk Gotham City Sirens. Sejak saat itulah pencarian WB untuk menemukan pengganti Ayer dimulai. Beberapa sutradara action handal yang sempat dilirik studio antara lain Mel Gibson (HacksawRidge), Daniel Espinosa (Life) dan Jaume Collet-Serra (The Shallows). Nama terakhir sebenarnya menjadi calon kuat sutradara Suicide Squad 2, sebelum akhirnya Jaume memilih berlabuh di JungleCruiseproduksi Disney.
Gavin dikenal piawai menggabungkan emosi dan action gahar sebagaimana yang ia perlihatkan di Warrior, Pride and Glory, Miracle dan Tumbleweeds. Jika eksekusi Gavin di Suicide Squad 2 semantap film-filmnya terdahulu, maka sekuel ini berpeluang tampil jauh lebih baik dibanding pendahulunya.
Meski banyak dianggap sebagai film terburuk dari DC Extended Universe,Suicide Squad nyatanya jadi film yang sangat menguntungkan secara finansial bagi WB dengan pendapatan $745 juta. Berkat kesuksesan ini, studio tak ragu melampuhijaukan sekuel Suicide Squad sekaligus dua buah spin-off dalam bentuk Gotham City Sirens dan sebuah film tentang kisah cinta Joker dan Harley Quinn.
Kembali dibintangi Will Smith (Deadshot), Jared Leto (Joker) dan Margot Robbie (Harley Quinn), Suicide Squad 2 ditargetkan syuting pada 2018 dan kemungkinan akan dirilis 2019. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Usai menuntaskan proses pencarian pemain, Disney akhirnya menggulirkan proses syuting 'Aladdin'.
Usai menuntaskan proses pencarian pemain, Disney akhirnya menggulirkan proses syuting Aladdin. Menandai dimulainya masa produksi, Will Smith sebagai pemeran Genie membagikan foto syuting via Facebook miliknya. Dalam foto ini, Smith juga terlihat bersama pemain lainnya seperti Mena Massoud (Aladdin), Naomi Scott (Princess Jasmine) dan Marwan Kenzari (villain Jafar).
Aladdin sendiri merupakan seorang pencuri jalanan yang jatuh cinta pada seorang puteri. Demi bisa meminang sang puteri, Aladdin kemudian meminta bantuan jin lampu untuk mengubahnya jadi pangeran. Namun dalam perjalanannya, Aladdin harus berhadapan dengan Jafar yang mengincar lampu ajaib miliknya, dan di saat bersamaan, Aladdin harus bertindak cepat sebelum sang puteri menikah dengan pria lain.
Diadaptasi dari film animasi populer Disney rilisan 1992, live-action ini disutradarai Guy Ritchie (King Arthur: Legend of the Sword) dengan naskah yang ditulis John August (Frankenweenie). Ritchie pun mengakui bahwa live-action ini akan berunsur musikal seperti versi animasinya. Selain Smith dan tiga pemain yang ada di fotonya, Aladdin juga dibintangi Navid Negahban (Sultan, penguasa Agrabah dan ayah Jasmine), Billy Magnussen (Prince Anders, bangsawan yang hendak dijodohkan dengan Jasmine) dan Numan Acar (Hakim, tangan kanan Jafar yang juga kepala keamanan istana).
Menyusul kesuksesan beruntun dari Cinderella, The Jungle Book hingga Beauty and the Beast, Disney kian getol untuk membuat versi live-action berdasarkan film-film animasinya yang populer dan melegenda. Selain Aladdin, studio ini juga siap menghadirkan live-action The Lion King, Mulan danDumbo.
Sementara itu, belum diketahui pasti kapan Aladdin akan dirilis. Namun karena syuting filmnya kini sedang berlangsung, ada kemungkinan Aladdin dijadwalkan tayang pada akhir 2018 atau awal 2019. ■UP
Usai menuntaskan proses pencarian pemain, Disney akhirnya menggulirkan proses syuting 'Aladdin'.
Usai menuntaskan proses pencarian pemain, Disney akhirnya menggulirkan proses syuting Aladdin. Menandai dimulainya masa produksi, Will Smith sebagai pemeran Genie membagikan foto syuting via Facebook miliknya. Dalam foto ini, Smith juga terlihat bersama pemain lainnya seperti Mena Massoud (Aladdin), Naomi Scott (Princess Jasmine) dan Marwan Kenzari (villain Jafar).
Aladdin sendiri merupakan seorang pencuri jalanan yang jatuh cinta pada seorang puteri. Demi bisa meminang sang puteri, Aladdin kemudian meminta bantuan jin lampu untuk mengubahnya jadi pangeran. Namun dalam perjalanannya, Aladdin harus berhadapan dengan Jafar yang mengincar lampu ajaib miliknya, dan di saat bersamaan, Aladdin harus bertindak cepat sebelum sang puteri menikah dengan pria lain.
Diadaptasi dari film animasi populer Disney rilisan 1992, live-action ini disutradarai Guy Ritchie (King Arthur: Legend of the Sword) dengan naskah yang ditulis John August (Frankenweenie). Ritchie pun mengakui bahwa live-action ini akan berunsur musikal seperti versi animasinya. Selain Smith dan tiga pemain yang ada di fotonya, Aladdin juga dibintangi Navid Negahban (Sultan, penguasa Agrabah dan ayah Jasmine), Billy Magnussen (Prince Anders, bangsawan yang hendak dijodohkan dengan Jasmine) dan Numan Acar (Hakim, tangan kanan Jafar yang juga kepala keamanan istana).
Menyusul kesuksesan beruntun dari Cinderella, The Jungle Book hingga Beauty and the Beast, Disney kian getol untuk membuat versi live-action berdasarkan film-film animasinya yang populer dan melegenda. Selain Aladdin, studio ini juga siap menghadirkan live-action The Lion King, Mulan danDumbo.
Sementara itu, belum diketahui pasti kapan Aladdin akan dirilis. Namun karena syuting filmnya kini sedang berlangsung, ada kemungkinan Aladdin dijadwalkan tayang pada akhir 2018 atau awal 2019. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Segala skeptisme tampaknya berhasil dipatahkan Rami Malek, menyusul foto perdana dirinya sebagai vokalis band Queen telah dirilis.
Casting Rami Malek sebagai rockstar legendaris Freddie Mercury di biopik Bohemian Rhapsodyawalnya mengundang keraguan hingga cibiran. Namun segala skeptisme tersebut tampaknya berhasil dipatahkan Malek, menyusul foto perdana dirinya sebagai vokalis band Queen dirilis EntertainmentWeekly.
Tak sekedar penampilan fisik, Malek juga dinilai sukses menghidupkan gestur, mimik hingga gaya manggung flamboyan yang selama ini menjadi ciri khas seorang Mercury. Terlihat sekali Malek sangat menghayati perannya hingga membuat sebagian pihak tak lagi melihatnya sebagai Malek, melainkan Mercury itu sendiri.
Bohemian Rhapsody sendiri disutradarai Bryan Singer (X-Men) berdasarkan naskah yang ditulis Anthony McCarten (Theory of Everything). Melibatkan anggota asli Queen, Brian May dan Roger Taylor, sebagai produser musik, film ini diketahui sedang menjalankan proses syuting.
Kabarnya, biopik ini mengisahkan 15 tahun perjalanan hidup Mercury, mulai dari saat dirinya bertemu teman-teman bandnya, sampai momen fenomenal mereka saat manggung di Live Aid tahun 1985. Ini menandakan, biopik ini tak sampai mengulik fase kelam dalam kehidupan Mercury ketika ia didiagnosa mengidap AIDS. Maklum saja, mengingat Bohemian Rhapsody dibuat bukan untuk mengeksplor sisi kelam Mercury, melainkan sebagai selebrasi dari kehidupan sang musisi.
“Film ini bukan sekedar kisah kelam Freddie, tapi juga sebuah penghormatan. Ini adalah tentang kolaborasi. Ini adalah selebrasi,”ungkap Singer kepada Entertainment Weekly. Lebih dari itu, Bohemian Rhapsody juga akan menunjukkan kebolehan Malek dalam bernyanyi. Diakui Malek, selain menggunakan rekaman suara asli Mercury sebanyak mungkin, film ini juga menggunakan suara sang aktor sebanyak mungkin. Bahkan agar suaranya enak didengar dan berkarakter, Malek sampai menjalani latihan vokal di Abbey Road Studios.
Selain Malek, film ini juga dibintangi Joseph Mazzello (John Deacon), Allen Leech (Paul Prenter), Ben Hardy (Roger Taylor) dan Gwilym Lee (Brian May). Rencananya Bohemian Rhapsody akan tayang 25 Desember 2018. ■UP
Segala skeptisme tampaknya berhasil dipatahkan Rami Malek, menyusul foto perdana dirinya sebagai vokalis band Queen telah dirilis.
Casting Rami Malek sebagai rockstar legendaris Freddie Mercury di biopik Bohemian Rhapsodyawalnya mengundang keraguan hingga cibiran. Namun segala skeptisme tersebut tampaknya berhasil dipatahkan Malek, menyusul foto perdana dirinya sebagai vokalis band Queen dirilis EntertainmentWeekly.
Tak sekedar penampilan fisik, Malek juga dinilai sukses menghidupkan gestur, mimik hingga gaya manggung flamboyan yang selama ini menjadi ciri khas seorang Mercury. Terlihat sekali Malek sangat menghayati perannya hingga membuat sebagian pihak tak lagi melihatnya sebagai Malek, melainkan Mercury itu sendiri.
Bohemian Rhapsody sendiri disutradarai Bryan Singer (X-Men) berdasarkan naskah yang ditulis Anthony McCarten (Theory of Everything). Melibatkan anggota asli Queen, Brian May dan Roger Taylor, sebagai produser musik, film ini diketahui sedang menjalankan proses syuting.
Kabarnya, biopik ini mengisahkan 15 tahun perjalanan hidup Mercury, mulai dari saat dirinya bertemu teman-teman bandnya, sampai momen fenomenal mereka saat manggung di Live Aid tahun 1985. Ini menandakan, biopik ini tak sampai mengulik fase kelam dalam kehidupan Mercury ketika ia didiagnosa mengidap AIDS. Maklum saja, mengingat Bohemian Rhapsody dibuat bukan untuk mengeksplor sisi kelam Mercury, melainkan sebagai selebrasi dari kehidupan sang musisi.
“Film ini bukan sekedar kisah kelam Freddie, tapi juga sebuah penghormatan. Ini adalah tentang kolaborasi. Ini adalah selebrasi,”ungkap Singer kepada Entertainment Weekly. Lebih dari itu, Bohemian Rhapsody juga akan menunjukkan kebolehan Malek dalam bernyanyi. Diakui Malek, selain menggunakan rekaman suara asli Mercury sebanyak mungkin, film ini juga menggunakan suara sang aktor sebanyak mungkin. Bahkan agar suaranya enak didengar dan berkarakter, Malek sampai menjalani latihan vokal di Abbey Road Studios.
Selain Malek, film ini juga dibintangi Joseph Mazzello (John Deacon), Allen Leech (Paul Prenter), Ben Hardy (Roger Taylor) dan Gwilym Lee (Brian May). Rencananya Bohemian Rhapsody akan tayang 25 Desember 2018. ■UP