Friday, May 25, 2018

Trivia Time: 'Solo: A Star Wars Story'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Trivia, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trivia Time: 'Solo: A Star Wars Story'
link : Trivia Time: 'Solo: A Star Wars Story'

Baca juga


Tahukah anda bahwa pemilihan pemeran Han Solo kabarnya adalah proses casting terbesar dan terlama sejak pemilihan Christian Grey-nya 'Fifty Shades of Grey'? Itu dan berbagai trivia lain mengenai 'Solo: A Star Wars Story' dapat anda temukan disini.

Terkadang cerita di belakang layar tak kalah seru dari apa yang kita saksikan di layar. Oleh karena itu, hadirlah rubrik santai & gak penting 'Trivia Time' untuk memuaskan dahaga anda akan fakta-fakta menarik mengenai produksi sebuah film. Ini bisa menambah wawasan sekaligus mengisi waktu luang anda. Dan (yang paling penting) bisa dipakai buat pamer ke teman-teman. Ayo buat mereka terjungkal dengan khazanah perfilman anda!

  • Sebelum menjual Lucasfilm kepada Disney, George Lucas sudah berniat untuk membuat film tentang Han Solo muda. Namun penjualan tersebut mengakibatkan Lucas tak bisa banyak campur tangan lagi dalam filmnya.

  • Han Solo awalnya direncanakan tampil di "Battle of Kashyyyk" dalam Star Wars: Episode III - Revenge of the Sith. Masih berumur 10 tahun, Han adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan oleh Chewbacca. Ia kemudian membantu Obi-Wan Kenobi untuk menemukan Jenderal Grevious. Cerita ini sekarang hanya tinggal sebagai trivia belaka, karena ternyata latar belakang Han sama sekali berbeda di Solo: A Star Wars Story.

  • Solo: A Star Wars Story mengambil waktu kira-kira sepuluh tahun sebelum peristiwa dalam Star Wars: Episode IV - A New Hope.

  • Di film ini, umur Han Solo diperkirakan antara 18 sampai 24 tahun. Sementara umur asli pemerannya, Alden Ehrenreich saat syuting berlangsung adalah 28 tahun.

  • Terungkap sudah misteri itu: Han shoots first. Alasannya ada di film.

  • Film ini adalah film antologi Star Wars kedua, menyusul Rogue One: A Star Wars Story. Harusnya sih ketiga, tapi film (yang seharusnya) kedua adalah film mengenai Boba Fett. Dan kita semua tahu bagaimana sutradaranya, Josh Trank yang dipecat dengan sensasional gara-gara perilakunya yang tak menyenangkan di lokasi syuting.

  • Film Solo awalnya disutradarai oleh Phil Lord & Christopher Miller. Namun dikarenakan perbedaan visi antara keduanya dengan produser (Kathleen Kennedy) dan penulis skrip (Lawrence Kasdan), maka mereka dipecat (atau mengundurkan diri—entahlah). Duo ini ingin keluar dari skrip, membuat film yang lebih ringan dan komedik dibanding rancangan awal. Tak lama setelah itu, Ron Howard direkrut untuk membereskannya. Ironisnya, Kasdan lah yang dulu mengusulkan nama Lord & Miller.

  • Menariknya, dulu Miller pernah magang di ILM (rumah produksi efek spesial milik Lucasfilm), bahkan tampil sebagai stormtrooper pada syuting tambahan dalam rangka rilis ulang Star Wars: Episode V - The Empire Strikes Back di tahun 1997.

  • Ini bukan pertama kalinya Lord & Miller menyutradarai film yang menampilkan Han Solo. Hayoo tebak, filmnya apa? Yap, Han juga pernah nongol di The Lego Movie.

  • Saat ditinggalkan Lord & Miller, proses principal photography sudah hampir kelar. Artinya, rangka utama film telah rampung. Produk akhirnya yang melenceng jauh dari selera produser mengharuskan filmnya nyaris dirombak total. Untuk itu, lebih dari 80% film harus disyuting ulang oleh Howard.

  • Sudah kenal dengan George Lucas sejak American Graffiti, Ron Howard dulu pernah ditawari untuk menyutradarai Star Wars: Episode I - The Phantom Menace. Namun ia menolak karena menilai proyek ini "terlalu menakutkan".

  • Karena keduanya adalah teman dekat, Lucas sempat mengunjungi lokasi syuting. Tak bermaksud menyela, Lucas tak sengaja menyelutuk mengenai bagaimana Han seharusnya bersikap di satu situasi. Howard menyimak dan memutuskan untuk memasukkan saran Howard ke dalam film.

  • Dengan direkrutnya Howard, film ini menjadi film Star Wars pertama yang digarap oleh sutradara pemenang Oscar, yaitu untuk A Beautiful Mind (2001).

  • Lord & Miller memutuskan untuk tak menerima kredit sebagai sutradara, alih-alih hanya sebagai produser eksekutif saja.

  • Pemilihan pemeran Han Solo kabarnya adalah proses casting terbesar dan terlama sejak pemilihan Christian Grey-nya Fifty Shades of Grey.

  • Tak kurang dari dua lusin aktor yang diaudisi untuk peran Han Solo. Mereka adalah Dave Franco, Aaron Taylor-Johnson, Miles Teller, Nick Robinson, Leo Howard, Tony Oller, Chandler Riggs, Hunter Parrish, Rami Malek, Landon Liboiron, Ed Westwick, Tom Felton, Joshua Sasse, Logan Lerman, Ansel Elgort, Jack Reynor, Colton Haynes, Max Theriot, Scott Eastwood, Chris Pratt, Emory Cohen, Taron Egerton, Jack O'Connell, Blake Jenner, dan tentu saja, Alden Ehrenreich. Sebelum akhirnya jatuh pada Ehrenreich, aktor yang menjadi sempat menjadi finalis adalah Teller, Elgort, Franco, Reynor, Eastwood, Lerman, Cohen, Egerton, O'Connell, dan Jenner.

  • Yang memilih Ehrenreich adalah Lord & Miller. "Cowok pertama yang kami lihat adalah yang terbaik untuk peran ini," kata mereka. Ehrenreich adalah aktor yang pertama kali menjalani audisi.

  • Merupakan film Star Wars pertama dimana Chewbacca tidak diperankan oleh Peter Mayhew. Disini, ia digantikan oleh Joonas Suotamo. Tapi ini bukan kali pertama Suotamo memerankan Chewbacca. Ia sudah melakukannya di Star Wars: The Force Awakens dan Star Wars: The Last Jedi sebagai cadangan bagi Mayhew saat nyeri lututnya kambuh.

  • Merupakan film Star Wars pertama yang tidak menampilkan duo droid ikonik: R2-D2 dan C-3PO. Lha di Rogue One? Mereka tampil sebentar di bagian akhir.

  • Michael B. Jordan sempat dipertimbangkan untuk memerankan karakter Lando Calrissian. Begitu juga dengan O'Shea Jackson Jr. dan Yahya Abdul-Mateen II yang sempat ikut audisi. Seperti kita ketahui, peran ini kemudian jatuh kepada Donald Glover.

  • Sebelum menjadi milik Emilia Clarke, kandidat pemeran Qi'ra diantaranya Tessa Thompson, Naomi Scott, Zoe Kravitz, Kiersey Clemons, dan Jessica Henwick.

  • Woody Harrelson mengalahkan sang Batman, Christian Bale untuk memerankan karakter Tobias Beckett.

  • Awalnya karakter antagonisnya adalah alien CGI yang diperankan oleh Michael Kenneth Williams. Rupanya semacam manusia setengah singa, kata Williams. Oleh karena film ini disyuting ulang, ia harus ikut mengulang perannya juga. Namun konflik jadwal membuatnya tak bisa hadir, sehingga peran tersebut akhirnya jatuh kepada Paul Bettany.

  • Solo adalah film Star Wars keempat yang ditulis Lawrence Kasdan, setelah Star Wars: Episode V - The Empire Strikes Back (1980), Star Wars: Episode VI - Return of the Jedi (1983), dan Star Wars: The Force Awakens (2015). Film ini kabarnya juga akan menjadi kali terakhir ia terlibat dalam film Star Wars.

  • Beberapa karakter poster untuk film ini disinyalir sebagai hasil plagiat. Seniman Prancis, Hachim Bahous mengklaim bahwa poster-poster tersebut sangat mirip dengan kaver album yang didesainnya untuk Sony Music Prancis. Disney menyatakan bahwa poster diproduksi oleh vendor dari luar dan mereka akan menyelidiki kasus ini.

  • Dengan bujet produksi yang membengkak mencapai $250 juta, film ini diprediksi harus memperoleh pendapatan setidaknya $500 juta agar bisa balik modal.

  • Di Amerika, film ini dirilis bertepatan dengan ulang tahun film pertama Star Wars, A New Hope yaitu pada tanggal 25 Mei. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tahukah anda bahwa pemilihan pemeran Han Solo kabarnya adalah proses casting terbesar dan terlama sejak pemilihan Christian Grey-nya 'Fifty Shades of Grey'? Itu dan berbagai trivia lain mengenai 'Solo: A Star Wars Story' dapat anda temukan disini.

Terkadang cerita di belakang layar tak kalah seru dari apa yang kita saksikan di layar. Oleh karena itu, hadirlah rubrik santai & gak penting 'Trivia Time' untuk memuaskan dahaga anda akan fakta-fakta menarik mengenai produksi sebuah film. Ini bisa menambah wawasan sekaligus mengisi waktu luang anda. Dan (yang paling penting) bisa dipakai buat pamer ke teman-teman. Ayo buat mereka terjungkal dengan khazanah perfilman anda!

  • Sebelum menjual Lucasfilm kepada Disney, George Lucas sudah berniat untuk membuat film tentang Han Solo muda. Namun penjualan tersebut mengakibatkan Lucas tak bisa banyak campur tangan lagi dalam filmnya.

  • Han Solo awalnya direncanakan tampil di "Battle of Kashyyyk" dalam Star Wars: Episode III - Revenge of the Sith. Masih berumur 10 tahun, Han adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan oleh Chewbacca. Ia kemudian membantu Obi-Wan Kenobi untuk menemukan Jenderal Grevious. Cerita ini sekarang hanya tinggal sebagai trivia belaka, karena ternyata latar belakang Han sama sekali berbeda di Solo: A Star Wars Story.

  • Solo: A Star Wars Story mengambil waktu kira-kira sepuluh tahun sebelum peristiwa dalam Star Wars: Episode IV - A New Hope.

  • Di film ini, umur Han Solo diperkirakan antara 18 sampai 24 tahun. Sementara umur asli pemerannya, Alden Ehrenreich saat syuting berlangsung adalah 28 tahun.

  • Terungkap sudah misteri itu: Han shoots first. Alasannya ada di film.

  • Film ini adalah film antologi Star Wars kedua, menyusul Rogue One: A Star Wars Story. Harusnya sih ketiga, tapi film (yang seharusnya) kedua adalah film mengenai Boba Fett. Dan kita semua tahu bagaimana sutradaranya, Josh Trank yang dipecat dengan sensasional gara-gara perilakunya yang tak menyenangkan di lokasi syuting.

  • Film Solo awalnya disutradarai oleh Phil Lord & Christopher Miller. Namun dikarenakan perbedaan visi antara keduanya dengan produser (Kathleen Kennedy) dan penulis skrip (Lawrence Kasdan), maka mereka dipecat (atau mengundurkan diri—entahlah). Duo ini ingin keluar dari skrip, membuat film yang lebih ringan dan komedik dibanding rancangan awal. Tak lama setelah itu, Ron Howard direkrut untuk membereskannya. Ironisnya, Kasdan lah yang dulu mengusulkan nama Lord & Miller.

  • Menariknya, dulu Miller pernah magang di ILM (rumah produksi efek spesial milik Lucasfilm), bahkan tampil sebagai stormtrooper pada syuting tambahan dalam rangka rilis ulang Star Wars: Episode V - The Empire Strikes Back di tahun 1997.

  • Ini bukan pertama kalinya Lord & Miller menyutradarai film yang menampilkan Han Solo. Hayoo tebak, filmnya apa? Yap, Han juga pernah nongol di The Lego Movie.

  • Saat ditinggalkan Lord & Miller, proses principal photography sudah hampir kelar. Artinya, rangka utama film telah rampung. Produk akhirnya yang melenceng jauh dari selera produser mengharuskan filmnya nyaris dirombak total. Untuk itu, lebih dari 80% film harus disyuting ulang oleh Howard.

  • Sudah kenal dengan George Lucas sejak American Graffiti, Ron Howard dulu pernah ditawari untuk menyutradarai Star Wars: Episode I - The Phantom Menace. Namun ia menolak karena menilai proyek ini "terlalu menakutkan".

  • Karena keduanya adalah teman dekat, Lucas sempat mengunjungi lokasi syuting. Tak bermaksud menyela, Lucas tak sengaja menyelutuk mengenai bagaimana Han seharusnya bersikap di satu situasi. Howard menyimak dan memutuskan untuk memasukkan saran Howard ke dalam film.

  • Dengan direkrutnya Howard, film ini menjadi film Star Wars pertama yang digarap oleh sutradara pemenang Oscar, yaitu untuk A Beautiful Mind (2001).

  • Lord & Miller memutuskan untuk tak menerima kredit sebagai sutradara, alih-alih hanya sebagai produser eksekutif saja.

  • Pemilihan pemeran Han Solo kabarnya adalah proses casting terbesar dan terlama sejak pemilihan Christian Grey-nya Fifty Shades of Grey.

  • Tak kurang dari dua lusin aktor yang diaudisi untuk peran Han Solo. Mereka adalah Dave Franco, Aaron Taylor-Johnson, Miles Teller, Nick Robinson, Leo Howard, Tony Oller, Chandler Riggs, Hunter Parrish, Rami Malek, Landon Liboiron, Ed Westwick, Tom Felton, Joshua Sasse, Logan Lerman, Ansel Elgort, Jack Reynor, Colton Haynes, Max Theriot, Scott Eastwood, Chris Pratt, Emory Cohen, Taron Egerton, Jack O'Connell, Blake Jenner, dan tentu saja, Alden Ehrenreich. Sebelum akhirnya jatuh pada Ehrenreich, aktor yang menjadi sempat menjadi finalis adalah Teller, Elgort, Franco, Reynor, Eastwood, Lerman, Cohen, Egerton, O'Connell, dan Jenner.

  • Yang memilih Ehrenreich adalah Lord & Miller. "Cowok pertama yang kami lihat adalah yang terbaik untuk peran ini," kata mereka. Ehrenreich adalah aktor yang pertama kali menjalani audisi.

  • Merupakan film Star Wars pertama dimana Chewbacca tidak diperankan oleh Peter Mayhew. Disini, ia digantikan oleh Joonas Suotamo. Tapi ini bukan kali pertama Suotamo memerankan Chewbacca. Ia sudah melakukannya di Star Wars: The Force Awakens dan Star Wars: The Last Jedi sebagai cadangan bagi Mayhew saat nyeri lututnya kambuh.

  • Merupakan film Star Wars pertama yang tidak menampilkan duo droid ikonik: R2-D2 dan C-3PO. Lha di Rogue One? Mereka tampil sebentar di bagian akhir.

  • Michael B. Jordan sempat dipertimbangkan untuk memerankan karakter Lando Calrissian. Begitu juga dengan O'Shea Jackson Jr. dan Yahya Abdul-Mateen II yang sempat ikut audisi. Seperti kita ketahui, peran ini kemudian jatuh kepada Donald Glover.

  • Sebelum menjadi milik Emilia Clarke, kandidat pemeran Qi'ra diantaranya Tessa Thompson, Naomi Scott, Zoe Kravitz, Kiersey Clemons, dan Jessica Henwick.

  • Woody Harrelson mengalahkan sang Batman, Christian Bale untuk memerankan karakter Tobias Beckett.

  • Awalnya karakter antagonisnya adalah alien CGI yang diperankan oleh Michael Kenneth Williams. Rupanya semacam manusia setengah singa, kata Williams. Oleh karena film ini disyuting ulang, ia harus ikut mengulang perannya juga. Namun konflik jadwal membuatnya tak bisa hadir, sehingga peran tersebut akhirnya jatuh kepada Paul Bettany.

  • Solo adalah film Star Wars keempat yang ditulis Lawrence Kasdan, setelah Star Wars: Episode V - The Empire Strikes Back (1980), Star Wars: Episode VI - Return of the Jedi (1983), dan Star Wars: The Force Awakens (2015). Film ini kabarnya juga akan menjadi kali terakhir ia terlibat dalam film Star Wars.

  • Beberapa karakter poster untuk film ini disinyalir sebagai hasil plagiat. Seniman Prancis, Hachim Bahous mengklaim bahwa poster-poster tersebut sangat mirip dengan kaver album yang didesainnya untuk Sony Music Prancis. Disney menyatakan bahwa poster diproduksi oleh vendor dari luar dan mereka akan menyelidiki kasus ini.

  • Dengan bujet produksi yang membengkak mencapai $250 juta, film ini diprediksi harus memperoleh pendapatan setidaknya $500 juta agar bisa balik modal.

  • Di Amerika, film ini dirilis bertepatan dengan ulang tahun film pertama Star Wars, A New Hope yaitu pada tanggal 25 Mei. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Thursday, May 24, 2018

Trailer Terbaru 'Skyscraper'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Terbaru 'Skyscraper'
link : Trailer Terbaru 'Skyscraper'

Baca juga


Dwayne "The Rock" Johnson harus menyelamatkan keluarganya dari kekacauan yang terjadi di gedung pencakar langit tertinggi di dunia.

Dwayne "The Rock" Johnson belakangan ini sedang onfire, dan Hollywood juga sedang onfire mengeksploitasi pesona bintangnya. Hanya dalam waktu delapan bulan saja, ia sudah membintangi tiga judul film. Dan ketiganya adalah blockbuster Hollywood dari tiga studio yang berbeda. Setelah Jumanji: Welcome to the Jungle, lalu tak lama berselang ada Rampage, sebentar lagi akan tayang Skyscraper.

Sedikit berbeda dari dua film sebelumnya yang cenderung berisi banyak lelucon, Skyscraper agaknya bakal lebih serius. Ditulis dan disutradarai oleh Rawson Marshall Thurber, film ini pada dasarnya terlihat seperti Die Hard yang digenjot steroid. Berikut sinopsis resminya:

Ikon global Dwayne Johnson memimpin para pemain 'Skyscraper'-nya Legendary {Pictures] sebagai mantan ketua FBI Hostage Rescue Team dan veteran perang AS, Will Ford, yang kini mengases keamanan gedung pencakar langit. Saat bertugas di China, dia menemukan gedung tertinggi dan teraman di dunia tiba-tiba terbakar, dan dia dijebak untuk itu. Menjadi buronan yang sedang dalam pelarian, Will harus menemukan mereka yang bertanggung jawab, membersihkan namanya dan bagaimanapun caranya menyelamatkan keluarganya yang terjebak di dalam gedung... di atas garis api.

Kendati demikian, mungkin film ini juga tak bakal serius-serius amat sih. Thurber biasanya menggarap film komedi, seperti Dodgeball dan We're the Millers. Sebelumnya, ia juga pernah berkolaborasi dengan Johnson dalam film aksi-komedi Central Intelligence. Lagipula, kapan ada sebuah film The Rock yang tak menggelikan?

Dari trailernya sendiri, film ini sudah tampak lebay (dan saya suka itu). Dinyatakan bahwa gedung yang dijaga karakter Johnson adalah "gedung tertinggi dan paling mutakhir di dunia... sebuah kota vertikal". Jumlah lantainya mencapai 244 lantai dan setiap ruangannya terlihat sangat megah.

Ketika kekacauan terjadi, Johnson harus bergelayutan di atas kabel, memanjat crane raksasa, dan melompat dari jendela, sementara gedung di bawahnya terbakar dengan hebat. Semua adegan ini sepertinya dibuat dengan CGI. Tapi saya tak bisa menyalahkan CGI yang dipakai untuk kaki Johnson...

Benar sekali, Johnson diceritakan kehilangan satu kaki dan harus memakai kaki prostetik. Situasinya ternyata lebih pelik daripada Bruce Willis di Die Hard. Namun, kaki prostetiknya bukan main, bisa menahan jepitan rolling door. Mungkinkah dilengkapi roket juga? Saya tak heran jika benar begitu; ini The Rock yang kita bicarakan. Yah, tapi mungkin tidak.

Ikut bermain Neve Campbell, Pablo Schreiber, Noah Taylor, Roland Møller, Chin Han, Byron Mann, Hannah Quinlivan, Jason Day, Byron Lawson, dan Elfina Luk.

Skyscraper direncanakan tayang pada 13 Juli. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Dwayne "The Rock" Johnson harus menyelamatkan keluarganya dari kekacauan yang terjadi di gedung pencakar langit tertinggi di dunia.

Dwayne "The Rock" Johnson belakangan ini sedang onfire, dan Hollywood juga sedang onfire mengeksploitasi pesona bintangnya. Hanya dalam waktu delapan bulan saja, ia sudah membintangi tiga judul film. Dan ketiganya adalah blockbuster Hollywood dari tiga studio yang berbeda. Setelah Jumanji: Welcome to the Jungle, lalu tak lama berselang ada Rampage, sebentar lagi akan tayang Skyscraper.

Sedikit berbeda dari dua film sebelumnya yang cenderung berisi banyak lelucon, Skyscraper agaknya bakal lebih serius. Ditulis dan disutradarai oleh Rawson Marshall Thurber, film ini pada dasarnya terlihat seperti Die Hard yang digenjot steroid. Berikut sinopsis resminya:

Ikon global Dwayne Johnson memimpin para pemain 'Skyscraper'-nya Legendary {Pictures] sebagai mantan ketua FBI Hostage Rescue Team dan veteran perang AS, Will Ford, yang kini mengases keamanan gedung pencakar langit. Saat bertugas di China, dia menemukan gedung tertinggi dan teraman di dunia tiba-tiba terbakar, dan dia dijebak untuk itu. Menjadi buronan yang sedang dalam pelarian, Will harus menemukan mereka yang bertanggung jawab, membersihkan namanya dan bagaimanapun caranya menyelamatkan keluarganya yang terjebak di dalam gedung... di atas garis api.

Kendati demikian, mungkin film ini juga tak bakal serius-serius amat sih. Thurber biasanya menggarap film komedi, seperti Dodgeball dan We're the Millers. Sebelumnya, ia juga pernah berkolaborasi dengan Johnson dalam film aksi-komedi Central Intelligence. Lagipula, kapan ada sebuah film The Rock yang tak menggelikan?

Dari trailernya sendiri, film ini sudah tampak lebay (dan saya suka itu). Dinyatakan bahwa gedung yang dijaga karakter Johnson adalah "gedung tertinggi dan paling mutakhir di dunia... sebuah kota vertikal". Jumlah lantainya mencapai 244 lantai dan setiap ruangannya terlihat sangat megah.

Ketika kekacauan terjadi, Johnson harus bergelayutan di atas kabel, memanjat crane raksasa, dan melompat dari jendela, sementara gedung di bawahnya terbakar dengan hebat. Semua adegan ini sepertinya dibuat dengan CGI. Tapi saya tak bisa menyalahkan CGI yang dipakai untuk kaki Johnson...

Benar sekali, Johnson diceritakan kehilangan satu kaki dan harus memakai kaki prostetik. Situasinya ternyata lebih pelik daripada Bruce Willis di Die Hard. Namun, kaki prostetiknya bukan main, bisa menahan jepitan rolling door. Mungkinkah dilengkapi roket juga? Saya tak heran jika benar begitu; ini The Rock yang kita bicarakan. Yah, tapi mungkin tidak.

Ikut bermain Neve Campbell, Pablo Schreiber, Noah Taylor, Roland Møller, Chin Han, Byron Mann, Hannah Quinlivan, Jason Day, Byron Lawson, dan Elfina Luk.

Skyscraper direncanakan tayang pada 13 Juli. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Review Film: 'Solo: A Star Wars Story' (2018)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Adventure, Artikel Aksi, Artikel Fantasi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Solo: A Star Wars Story' (2018)
link : Review Film: 'Solo: A Star Wars Story' (2018)

Baca juga


Petualangan lampau Han Solo ternyata tak segila yang ia bilang. Atau setidaknya begitulah yang kita dapatkan lewat 'Solo: A Star Wars Story'.

“I've got a good feeling about this.”
— Han Solo
Rating UP:
Di semesta yang penuh dengan berbagai alien eksotis dan manusia berkekuatan super, menakjubkan bagaimana Han Solo yang notabene cuma manusia biasa bisa mengambil peran penting di dalamnya. Apa pasal? Pribadinya yang karismatik? Atau petualangan gila yang (((ia bilang))) pernah ia lakukan? Apapun itu, Han terlalu keren sampai kita percaya saja semua yang diucapkannya.


Sekarang kita bisa melihat semuanya dengan mata kepala sendiri. Dan ternyata, petualangan lampaunya tak segila yang ia bilang. Atau setidaknya begitulah yang kita dapatkan lewat Solo: A Star Wars Story. Untuk ukuran karakter yang slenge'an dan berprinsip bodoamat, film ini sayangnya tak seberani itu. Ia bermain terlalu aman sehingga terasa datar. Cerita masa lalu Han Solo memang salah satu film yang tak penting dalam semesta Star Wars. Namun, ada begitu banyak film yang tak penting, dan tak semuanya juga inert dan tak seru keles.

Film ini lebih seperti pengejawantahan dari apa yang sudah kita dengar tentang Han dari Star Wars: Episode IV sampai Episode VII. Ia tak menawarkan sesuatu yang baru, kecuali hal-hal trivial —yang bisa didapatkan dari ensiklopedi Star Wars atau cukup menyapa teman anda penggemar yang Star Wars— semacam: bagaimana Han berjumpa dengan Chewbacca, apakah ia betul mengerti apa yang diucapkan alien Wookie tersebut, bagaimana ia mendapatkan pesawat legendaris Millennium Falcon, atau bagaimana ia melakukan Kessel Run dalam 12 parsecs. Percayalah, awalnya saya juga tak mengerti apa arti itu.

Nama belakang "Solo" ternyata tak lengket pada Han sedari lahir. Ia hanyalah remaja yang besar di planet kumuh, melakukan apa saja untuk bertahan hidup termasuk dieksploitasi oleh bandit alien. Ketika tidak sibuk melakukan itu, ia bercumbu dengan pacarnya, Qi'ra (Emilia Clarke). Suatu hari, mereka berhasil kabur... tapi tidak juga sih. Qi'ra ditangkap. Sementara Han terpaksa mendaftarkan diri menjadi pilot Kekaisaran... tapi malah didepak ke kompi infanteri.

Disinilah ia berkenalan dengan Chewbacca (Joonas Suotamo). Han juga berjumpa dengan Beckett (Woody Harrelson) dan Val (Thandie Newton) yang kelihatannya seperti tentara juga, tapi sebenarnya merupakan kawanan bandit. Melihat ini sebagai kesempatannya untuk membeli pesawat sendiri dan pulang demi menyelamatkan Qi'ra, Han ikut kabur dan bergabung dengan mereka.

Sekuens aksi paling mengesankan berada di bagian awal film, yang melibatkan perampokan kereta tanpa awak yang berkecepatan tinggi di puncak pegunungan bersalju. Tujuan mereka adalah mengambil material istimewa bernama Coaxium. Penadahnya adalah mafia parlente, Dryden Voss (Paul Bettany) yang punya markas portable. Oh, karena satu dan lain hal, ada Qi'ra disana, sekarang menjadi tangan kanan Dryden.

Untuk menyingkat ulasan ini, saya hanya akan bilang bahwa mereka bertualang ke beberapa planet dan berjumpa dengan rekan-rekan baru seperti Lando (Donald Glover) dan robot kesayangannya, L3 (Phoebe Waller-Bridge) —yang getol memperjuangkan kesetaraaan hak bagi robot— untuk mendapatkan Coaxium, McGuffin penyebab konflik yang terus dikejar dan jamak berpindah tangan sampai akhir film. Meski ada beberapa callback terhadap cerita canon Star Wars, tapi saya suka bagaimana Solo yang tak sedikitpun membahas soal The Force atau Jedi; keduanya memang tak punya tempat disini.

Sebagai film yang bertugas untuk memanjang-manjangkan legenda Han, Solo terbilang menunaikan tugasnya dengan lancar. Beberapan adegan aksinya lumayan memadai, alurnya lumayan koheren. Kita semua sudah tahu bahwa film ini didera oleh proses produksi yang kacau. Namun, kekacauan tersebut tak kentara di produk akhirnya. Sutradara veteran Ron Howard melakukan kewajibannya dengan profesional untuk membereskan apapun hasil kerja sutradara sebelumnya Phil Lord & Chris Miller. Namun, maklum jika kita juga penasaran dengan visi seperti apa dibawa oleh duo sutradara tersebut. Yang jelas, pemecatan mereka merupakan buah dari ketar-ketirnya pejabat Lucasfilm dan Disney melihat film Star Wars yang melenceng jauh dari standar Star Wars. Apapun itu, Howard menyetirnya kembali untuk masuk ke jalur.

Melihat bagaimana Star Wars: The Last Jedi yang subversif, saya membayangkan pembuat filmnya yang bermaksud menantang penonton. Sekarang di Solo, mereka kecut. Main aman saja biar tak diprotes fans. Namun Han kan bukan karakter yang suka main aman tho? Kalau aman, petualangannya jadi tak terlalu seru.

Han muda yang sekarang diperankan oleh Alden Ehrenreich tak terlihat semenarik Han matang yang dulu dimainkan oleh Harrison Ford. Ehrenreich sepertinya memberikan penampilan yang total, tapi setiap kali melihatnya tersenyum atau memasang tampang tengil, sulit bagi saya untuk tak luput merasakan bagaimana ia mencoba begitu keras untuk menjadi Han. Justru yang lebih asyik adalah penampilan Glover sebagai Lando, rekan sekaligus rival Han yang jauh lebih keren dan gaul. Glover masuk ke dalam karakternya dengan begitu mulus. Wajar saja Lucasfilm sekarang tengah mempertimbangkan untuk membuatkannya film sendiri.

Film solo Solo *ehem* anehnya tak memberi kita insight baru mengenai sang karakter tituler. Karakternya kurang dieksplor. Faktanya, perkembangan karakter dalam film ini nyaris tak ada. Sebuah subplot melibatkan hubungan antara Han dengan Qi'ra, namun chemistry mereka tipis sekali. Sebenarnya tak terlalu masalah sih, tapi di akhir nanti hubungan keduanya memegang peranan penting secara emosional dan mungkin jadi titik balik yang krusial di film berikutnya. Iya, film ini mengindikasikan sekuel.

Aaah, saya tahu. Mungkin pembuatnya ingin agar kita baru bisa mengetahuinya di film Solo 2. *manggut-manggut* ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Solo: A Star Wars Story

135 menit
Remaja
Ron Howard
Jonathan Kasdan, Lawrence Kasdan
Kathleen Kennedy, Allison Shearmur, Simon Emanuel
Bradford Young
John Powell, John Williams

Petualangan lampau Han Solo ternyata tak segila yang ia bilang. Atau setidaknya begitulah yang kita dapatkan lewat 'Solo: A Star Wars Story'.

“I've got a good feeling about this.”
— Han Solo
Rating UP:
Di semesta yang penuh dengan berbagai alien eksotis dan manusia berkekuatan super, menakjubkan bagaimana Han Solo yang notabene cuma manusia biasa bisa mengambil peran penting di dalamnya. Apa pasal? Pribadinya yang karismatik? Atau petualangan gila yang (((ia bilang))) pernah ia lakukan? Apapun itu, Han terlalu keren sampai kita percaya saja semua yang diucapkannya.


Sekarang kita bisa melihat semuanya dengan mata kepala sendiri. Dan ternyata, petualangan lampaunya tak segila yang ia bilang. Atau setidaknya begitulah yang kita dapatkan lewat Solo: A Star Wars Story. Untuk ukuran karakter yang slenge'an dan berprinsip bodoamat, film ini sayangnya tak seberani itu. Ia bermain terlalu aman sehingga terasa datar. Cerita masa lalu Han Solo memang salah satu film yang tak penting dalam semesta Star Wars. Namun, ada begitu banyak film yang tak penting, dan tak semuanya juga inert dan tak seru keles.

Film ini lebih seperti pengejawantahan dari apa yang sudah kita dengar tentang Han dari Star Wars: Episode IV sampai Episode VII. Ia tak menawarkan sesuatu yang baru, kecuali hal-hal trivial —yang bisa didapatkan dari ensiklopedi Star Wars atau cukup menyapa teman anda penggemar yang Star Wars— semacam: bagaimana Han berjumpa dengan Chewbacca, apakah ia betul mengerti apa yang diucapkan alien Wookie tersebut, bagaimana ia mendapatkan pesawat legendaris Millennium Falcon, atau bagaimana ia melakukan Kessel Run dalam 12 parsecs. Percayalah, awalnya saya juga tak mengerti apa arti itu.

Nama belakang "Solo" ternyata tak lengket pada Han sedari lahir. Ia hanyalah remaja yang besar di planet kumuh, melakukan apa saja untuk bertahan hidup termasuk dieksploitasi oleh bandit alien. Ketika tidak sibuk melakukan itu, ia bercumbu dengan pacarnya, Qi'ra (Emilia Clarke). Suatu hari, mereka berhasil kabur... tapi tidak juga sih. Qi'ra ditangkap. Sementara Han terpaksa mendaftarkan diri menjadi pilot Kekaisaran... tapi malah didepak ke kompi infanteri.

Disinilah ia berkenalan dengan Chewbacca (Joonas Suotamo). Han juga berjumpa dengan Beckett (Woody Harrelson) dan Val (Thandie Newton) yang kelihatannya seperti tentara juga, tapi sebenarnya merupakan kawanan bandit. Melihat ini sebagai kesempatannya untuk membeli pesawat sendiri dan pulang demi menyelamatkan Qi'ra, Han ikut kabur dan bergabung dengan mereka.

Sekuens aksi paling mengesankan berada di bagian awal film, yang melibatkan perampokan kereta tanpa awak yang berkecepatan tinggi di puncak pegunungan bersalju. Tujuan mereka adalah mengambil material istimewa bernama Coaxium. Penadahnya adalah mafia parlente, Dryden Voss (Paul Bettany) yang punya markas portable. Oh, karena satu dan lain hal, ada Qi'ra disana, sekarang menjadi tangan kanan Dryden.

Untuk menyingkat ulasan ini, saya hanya akan bilang bahwa mereka bertualang ke beberapa planet dan berjumpa dengan rekan-rekan baru seperti Lando (Donald Glover) dan robot kesayangannya, L3 (Phoebe Waller-Bridge) —yang getol memperjuangkan kesetaraaan hak bagi robot— untuk mendapatkan Coaxium, McGuffin penyebab konflik yang terus dikejar dan jamak berpindah tangan sampai akhir film. Meski ada beberapa callback terhadap cerita canon Star Wars, tapi saya suka bagaimana Solo yang tak sedikitpun membahas soal The Force atau Jedi; keduanya memang tak punya tempat disini.

Sebagai film yang bertugas untuk memanjang-manjangkan legenda Han, Solo terbilang menunaikan tugasnya dengan lancar. Beberapan adegan aksinya lumayan memadai, alurnya lumayan koheren. Kita semua sudah tahu bahwa film ini didera oleh proses produksi yang kacau. Namun, kekacauan tersebut tak kentara di produk akhirnya. Sutradara veteran Ron Howard melakukan kewajibannya dengan profesional untuk membereskan apapun hasil kerja sutradara sebelumnya Phil Lord & Chris Miller. Namun, maklum jika kita juga penasaran dengan visi seperti apa dibawa oleh duo sutradara tersebut. Yang jelas, pemecatan mereka merupakan buah dari ketar-ketirnya pejabat Lucasfilm dan Disney melihat film Star Wars yang melenceng jauh dari standar Star Wars. Apapun itu, Howard menyetirnya kembali untuk masuk ke jalur.

Melihat bagaimana Star Wars: The Last Jedi yang subversif, saya membayangkan pembuat filmnya yang bermaksud menantang penonton. Sekarang di Solo, mereka kecut. Main aman saja biar tak diprotes fans. Namun Han kan bukan karakter yang suka main aman tho? Kalau aman, petualangannya jadi tak terlalu seru.

Han muda yang sekarang diperankan oleh Alden Ehrenreich tak terlihat semenarik Han matang yang dulu dimainkan oleh Harrison Ford. Ehrenreich sepertinya memberikan penampilan yang total, tapi setiap kali melihatnya tersenyum atau memasang tampang tengil, sulit bagi saya untuk tak luput merasakan bagaimana ia mencoba begitu keras untuk menjadi Han. Justru yang lebih asyik adalah penampilan Glover sebagai Lando, rekan sekaligus rival Han yang jauh lebih keren dan gaul. Glover masuk ke dalam karakternya dengan begitu mulus. Wajar saja Lucasfilm sekarang tengah mempertimbangkan untuk membuatkannya film sendiri.

Film solo Solo *ehem* anehnya tak memberi kita insight baru mengenai sang karakter tituler. Karakternya kurang dieksplor. Faktanya, perkembangan karakter dalam film ini nyaris tak ada. Sebuah subplot melibatkan hubungan antara Han dengan Qi'ra, namun chemistry mereka tipis sekali. Sebenarnya tak terlalu masalah sih, tapi di akhir nanti hubungan keduanya memegang peranan penting secara emosional dan mungkin jadi titik balik yang krusial di film berikutnya. Iya, film ini mengindikasikan sekuel.

Aaah, saya tahu. Mungkin pembuatnya ingin agar kita baru bisa mengetahuinya di film Solo 2. *manggut-manggut* ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Solo: A Star Wars Story

135 menit
Remaja
Ron Howard
Jonathan Kasdan, Lawrence Kasdan
Kathleen Kennedy, Allison Shearmur, Simon Emanuel
Bradford Young
John Powell, John Williams

Wednesday, May 23, 2018

Sutradara: ‘Deadpool 2’ Punya Deleted Scenes 20 Menit

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sutradara: ‘Deadpool 2’ Punya Deleted Scenes 20 Menit
link : Sutradara: ‘Deadpool 2’ Punya Deleted Scenes 20 Menit

Baca juga


Rasa penasaran akan konten home video dari ‘Deadpool 2’ kian meningkat, usai sutradara David Leitch memastikan sekuel ini akan punya versi extended cut.

Menyusul Deadpool 2 telah meluncur di bioskop, kini timbul beragam pertanyaan soal apa yang akan yang ditawarkan sekuel ini saat dirilis dalam format home video nanti. Rasa penasaran akan konten home video dari Deadpool 2 pun kian meningkat, usai sutradara David Leitch memastikan film yang kembali dibintangi Ryan Reynolds ini akan punya versi extended cut. Dengan kata lain, home video Deadpool 2 akan menampilkan adegan yang dihapus di versi bioskop, dan deleted scenes ini praktis akan memperpanjang durasi filmnya.

Nah, bicara soal deleted scenes, Leitch baru saja memberikan bocoran menarik saat diwawancarai Collider. Ia mengakui, ada 20 menit adegan di Deadpool 2 yang sebenarnya batal dibawa versi bioskop. Leitch menjelaskan saat ini ia sedang menyortir deleted scenes berdurasi total 20 menit tadi untuk dimasukkan ke dalam versi home video. Dalam proses penyortiran ini, Leitch mengakui ia juga melibatkan pemeran Deadpool, Reynolds, untuk memastikan mereka punya visi sama dalam memilih komedi dan narasi. “Ada beberapa adegan sangat keren yang urung ditampilkan, dan ini akan menyenangkan bisa mengembalikan adegan itu,”ungkap Leitch soal deleted scenes.

Di luar durasi dan proses penyortiran, Leitch belum mau buka suara terkait seperti apa deleted scenes yang akan dihadirkan. Deadpool 2 sendiri tak hanya melanjutkan kisah sang antihero urakan, tapi juga menyoroti petualangan barunya bersama kelompok mutant bernama X-Force. Alih-alih melanjutkan Deadpool 2 dengan seri ketiga seperti rencana awal, Reynolds mensinyalkan Fox berubah haluan dengan memprioritaskan proyek X-Force sebagai film berikutnya dari franchise Deadpool. Untuk saat ini belum diketahui kapan film X-Force akan dirilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Rasa penasaran akan konten home video dari ‘Deadpool 2’ kian meningkat, usai sutradara David Leitch memastikan sekuel ini akan punya versi extended cut.

Menyusul Deadpool 2 telah meluncur di bioskop, kini timbul beragam pertanyaan soal apa yang akan yang ditawarkan sekuel ini saat dirilis dalam format home video nanti. Rasa penasaran akan konten home video dari Deadpool 2 pun kian meningkat, usai sutradara David Leitch memastikan film yang kembali dibintangi Ryan Reynolds ini akan punya versi extended cut. Dengan kata lain, home video Deadpool 2 akan menampilkan adegan yang dihapus di versi bioskop, dan deleted scenes ini praktis akan memperpanjang durasi filmnya.

Nah, bicara soal deleted scenes, Leitch baru saja memberikan bocoran menarik saat diwawancarai Collider. Ia mengakui, ada 20 menit adegan di Deadpool 2 yang sebenarnya batal dibawa versi bioskop. Leitch menjelaskan saat ini ia sedang menyortir deleted scenes berdurasi total 20 menit tadi untuk dimasukkan ke dalam versi home video. Dalam proses penyortiran ini, Leitch mengakui ia juga melibatkan pemeran Deadpool, Reynolds, untuk memastikan mereka punya visi sama dalam memilih komedi dan narasi. “Ada beberapa adegan sangat keren yang urung ditampilkan, dan ini akan menyenangkan bisa mengembalikan adegan itu,”ungkap Leitch soal deleted scenes.

Di luar durasi dan proses penyortiran, Leitch belum mau buka suara terkait seperti apa deleted scenes yang akan dihadirkan. Deadpool 2 sendiri tak hanya melanjutkan kisah sang antihero urakan, tapi juga menyoroti petualangan barunya bersama kelompok mutant bernama X-Force. Alih-alih melanjutkan Deadpool 2 dengan seri ketiga seperti rencana awal, Reynolds mensinyalkan Fox berubah haluan dengan memprioritaskan proyek X-Force sebagai film berikutnya dari franchise Deadpool. Untuk saat ini belum diketahui kapan film X-Force akan dirilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film Black Widow Kemungkinan akan Syuting 2019

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film Black Widow Kemungkinan akan Syuting 2019
link : Film Black Widow Kemungkinan akan Syuting 2019

Baca juga


Kabar terbaru mengindikasikan Marvel mengebut pengembangan ‘Black Widow’, seiring filmnya disebut akan syuting pada 2019 mendatang.

Seolah ingin mengabulkan harapan fans setelah bertahun-tahun lamanya, Marvel akhirnya membuat film solo Black Widow usai ia debut di Marvel Cinematic Universe lewat Iron Man 2. Studio pun diketahui saat ini sudah mulai mengembangkan proyek film Black Widow, yang nantinya kembali dibintangi Scarlett Johansson sebagai sang karakter titel. Kini muncul kabar dari Omega Underground yang mengindikasikan Marvel mengebut pengembangan Black Widow, seiring filmnya disebut akan syuting pada 2019 mendatang.

Bersamaan dengan jadwal syuting tersebut, sumber yang sama juga mengabarkan studio telah merekrut production designer Maria Djurkovic, yang dikenal lewat The Imitation Game dan yang terbaru Red Sparrow. Kemampuan mumpuni Maria dalam merancang set Red Sparrow agaknya akan membantu Marvel dalam menggarap Black Widow, karena kebetulan kedua film ini sama-sama mengangkat kisah mata-mata perempuan asal Rusia. Perekrutan Maria pun semakin menguatkan sinyal bahwa studio berupaya mempercepat proses pengembangan Black Widow. Pasalnya, kebanyakan production designer akan bergabung sekitar setahun sebelum syuting film dimulai.

Bicara soal cerita film Black Widow, Johansson sempat mengatakan film ini bisa saja membawa Black Widow kembali ke Rusia, atau film ini bisa saja mengeksplor program yang dijalani Black Widow untuk menjadi mata-mata. Intinya, Johansson menjelaskan film ini bisa digunakan untuk menggali karakter Black Widow lebih dalam, mulai dari identitas, tempat asal hingga tugas Black Widow. Lebih dari itu, Johansson mengakui film Black Widow bisa bersetting sebelum atau sesudah Avengers 4.

Sebelumnya, Marvel diketahui telah menggandeng Jac Scaeffer sebagai penulis skrip Black Widow. Yang menjadi sorotan, kabarnya studio telah mewawancarai lebih dari 60 calon sutradara untuk film ini. Karena itu, terlihat jelas bahwa Marvel tak ingin salah langkah dalam menghadirkan film Black Widow. Ada kemungkinan pula film Black Widow akan syuting pasca Captain Marvel dirilis Maret 2019, sehingga Marvel bisa memahami apa yang disukai penonton dan tidak dari film superhero perempuan. Dengan begitu, studio akan mendapat gambaran untuk membuat film Black Widow yang memuaskan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Kabar terbaru mengindikasikan Marvel mengebut pengembangan ‘Black Widow’, seiring filmnya disebut akan syuting pada 2019 mendatang.

Seolah ingin mengabulkan harapan fans setelah bertahun-tahun lamanya, Marvel akhirnya membuat film solo Black Widow usai ia debut di Marvel Cinematic Universe lewat Iron Man 2. Studio pun diketahui saat ini sudah mulai mengembangkan proyek film Black Widow, yang nantinya kembali dibintangi Scarlett Johansson sebagai sang karakter titel. Kini muncul kabar dari Omega Underground yang mengindikasikan Marvel mengebut pengembangan Black Widow, seiring filmnya disebut akan syuting pada 2019 mendatang.

Bersamaan dengan jadwal syuting tersebut, sumber yang sama juga mengabarkan studio telah merekrut production designer Maria Djurkovic, yang dikenal lewat The Imitation Game dan yang terbaru Red Sparrow. Kemampuan mumpuni Maria dalam merancang set Red Sparrow agaknya akan membantu Marvel dalam menggarap Black Widow, karena kebetulan kedua film ini sama-sama mengangkat kisah mata-mata perempuan asal Rusia. Perekrutan Maria pun semakin menguatkan sinyal bahwa studio berupaya mempercepat proses pengembangan Black Widow. Pasalnya, kebanyakan production designer akan bergabung sekitar setahun sebelum syuting film dimulai.

Bicara soal cerita film Black Widow, Johansson sempat mengatakan film ini bisa saja membawa Black Widow kembali ke Rusia, atau film ini bisa saja mengeksplor program yang dijalani Black Widow untuk menjadi mata-mata. Intinya, Johansson menjelaskan film ini bisa digunakan untuk menggali karakter Black Widow lebih dalam, mulai dari identitas, tempat asal hingga tugas Black Widow. Lebih dari itu, Johansson mengakui film Black Widow bisa bersetting sebelum atau sesudah Avengers 4.

Sebelumnya, Marvel diketahui telah menggandeng Jac Scaeffer sebagai penulis skrip Black Widow. Yang menjadi sorotan, kabarnya studio telah mewawancarai lebih dari 60 calon sutradara untuk film ini. Karena itu, terlihat jelas bahwa Marvel tak ingin salah langkah dalam menghadirkan film Black Widow. Ada kemungkinan pula film Black Widow akan syuting pasca Captain Marvel dirilis Maret 2019, sehingga Marvel bisa memahami apa yang disukai penonton dan tidak dari film superhero perempuan. Dengan begitu, studio akan mendapat gambaran untuk membuat film Black Widow yang memuaskan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tuesday, May 22, 2018

Trailer Perdana 'Mowgli'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Perdana 'Mowgli'
link : Trailer Perdana 'Mowgli'

Baca juga


Warner Bros mengangkat cerita 'The Jungle Book' yang lebih gelap lewat 'Mowgli'. Berikut trailer perdananya.

Persaingan —kalau boleh disebut demikian— antara Warner Bros dan Disney rupanya tak hanya berhenti soal DC dan Marvel saja. Mereka membawanya ke level berikutnya dengan mengadaptasi materi yang sama menjadi film yang relatif sama, hanya saja dengan cita rasa yang berbeda. Wow. Satu-satunya jalan untuk lebih mengeskalasi persaingan ini adalah dengan merilisnya di waktu yang berbarengan. Tapi mungkin lain kali, untuk film yang lain pula.

Film tersebut adalah The Jungle Book, adaptasi dari cerita klasik karya Rudyard Kipling. Untuk membedakan dengan film Disney yang dirilis pada 2016, film yang awalnya berjudul The Jungle Book: Origins ini berganti judul menjadi Mowgli.

Sebagaimana yang dilakukan Warner Bros terhadap properti komik mereka, film ini juga cenderung lebih suram. Namun, atmosfer tersebut katanya lebih dekat dengan materi aslinya dibanding adaptasi Disney yang relatif ceria. Boleh jadi, sebab, hei, ini cerita soal anak kecil yang terdampar di belantara liar kan? Berikut sinopsis resminya:

Cerita ini mengikuti anak manusia Mowgli yang dibesarkan oleh sekelompok serigala di hutan India. Ketika ia belajar aturan-aturan rimba yang seringkali keras, di bawah pengawasan seekor beruang bernama Baloo dan seekor panther bernama Bagheera, Mowgli menjadi diterima oleh hewan-hewan di hutan sebagai bagian dari mereka, kecuali satu: harimau menakutkan Shere Khan. Namun mungkin ada bahaya yang lebih besar bersembunyi di hutan, karena Mowgli harus berhadapan langsung dengan jati dirinya sebagai manusia.

Film ini digarap oleh master-nya akting motion-capture, Andy Serkis. Saat membicarakan The Jungle Book, orang-orang pasti teringat pada film Disney atau bahkan animasi tahun 1967 yang juga dibuat Disney. Oleh karena itu, Serkis berusaha meyakinkan penonton bahwa ia akan menghapus ekspektasi tersebut. Terlihat bagaimana hewan-hewannya didesain agar tampak lebih menakutkan. Trailer sendiri dibuka dengan Mowgli (Rohan Chand) yang ditawan di sebuah kurungan kayu.

Dan tak ada tarian dan lagu. Jadi simpan lirik "Bare Necessities" yang sudah tak sengaja kita hapal itu.

Deretan pengisi suara untuk film ini tak kalah mentereng dibanding versi Disney. Sebagai Bagheera ada Christian Bale. Si ular Kaa diperankan oleh Cate Blanchett. Sementara yang menjadi sang harimau sadis Shere Khan adalah Benedict Cumberbatch. Serkis punya tugas ganda; ia juga bermain sebagai beruang Baloo.

Mowgli direncanakan rilis pada 19 Oktober. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Warner Bros mengangkat cerita 'The Jungle Book' yang lebih gelap lewat 'Mowgli'. Berikut trailer perdananya.

Persaingan —kalau boleh disebut demikian— antara Warner Bros dan Disney rupanya tak hanya berhenti soal DC dan Marvel saja. Mereka membawanya ke level berikutnya dengan mengadaptasi materi yang sama menjadi film yang relatif sama, hanya saja dengan cita rasa yang berbeda. Wow. Satu-satunya jalan untuk lebih mengeskalasi persaingan ini adalah dengan merilisnya di waktu yang berbarengan. Tapi mungkin lain kali, untuk film yang lain pula.

Film tersebut adalah The Jungle Book, adaptasi dari cerita klasik karya Rudyard Kipling. Untuk membedakan dengan film Disney yang dirilis pada 2016, film yang awalnya berjudul The Jungle Book: Origins ini berganti judul menjadi Mowgli.

Sebagaimana yang dilakukan Warner Bros terhadap properti komik mereka, film ini juga cenderung lebih suram. Namun, atmosfer tersebut katanya lebih dekat dengan materi aslinya dibanding adaptasi Disney yang relatif ceria. Boleh jadi, sebab, hei, ini cerita soal anak kecil yang terdampar di belantara liar kan? Berikut sinopsis resminya:

Cerita ini mengikuti anak manusia Mowgli yang dibesarkan oleh sekelompok serigala di hutan India. Ketika ia belajar aturan-aturan rimba yang seringkali keras, di bawah pengawasan seekor beruang bernama Baloo dan seekor panther bernama Bagheera, Mowgli menjadi diterima oleh hewan-hewan di hutan sebagai bagian dari mereka, kecuali satu: harimau menakutkan Shere Khan. Namun mungkin ada bahaya yang lebih besar bersembunyi di hutan, karena Mowgli harus berhadapan langsung dengan jati dirinya sebagai manusia.

Film ini digarap oleh master-nya akting motion-capture, Andy Serkis. Saat membicarakan The Jungle Book, orang-orang pasti teringat pada film Disney atau bahkan animasi tahun 1967 yang juga dibuat Disney. Oleh karena itu, Serkis berusaha meyakinkan penonton bahwa ia akan menghapus ekspektasi tersebut. Terlihat bagaimana hewan-hewannya didesain agar tampak lebih menakutkan. Trailer sendiri dibuka dengan Mowgli (Rohan Chand) yang ditawan di sebuah kurungan kayu.

Dan tak ada tarian dan lagu. Jadi simpan lirik "Bare Necessities" yang sudah tak sengaja kita hapal itu.

Deretan pengisi suara untuk film ini tak kalah mentereng dibanding versi Disney. Sebagai Bagheera ada Christian Bale. Si ular Kaa diperankan oleh Cate Blanchett. Sementara yang menjadi sang harimau sadis Shere Khan adalah Benedict Cumberbatch. Serkis punya tugas ganda; ia juga bermain sebagai beruang Baloo.

Mowgli direncanakan rilis pada 19 Oktober. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Box Office: 'Deadpool 2' Belum Bisa Kalahkan Rekor 'Deadpool'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Deadpool 2' Belum Bisa Kalahkan Rekor 'Deadpool'
link : Box Office: 'Deadpool 2' Belum Bisa Kalahkan Rekor 'Deadpool'

Baca juga


'Deadpool 2' belum bisa lewati rekor film pertamanya. Meski begitu, debutnya masih terbilang impresif. Berikut rekap box office minggu ini.

Sebagaimana kita tahu, Deadpool sangat bangga dengan perolehan box office-nya. Filmnya menjadi film berating dewasa terlaris kedua sepanjang masa. "Hanya kalah dari Yesus (The Passion of the Christ, red)," klaimnya. Debut film tersebut pada Februari 2016 malah lebih impresif lagi, merupakan debut film berating dewasa tertinggi sepanjang masa.

Pertanyaannya: apakah film kedua mampu menyamai kespektakuleran pendahulunya? Dengan bujet, skala, dan cast yang lebih besar, wajar untuk mengharapkan Deadpool 2 bisa melewati pencapaian Deadpool. Untuk rekor pertama, kita baru bisa mengetahuinya nanti saat penayangan Deadpool 2 berakhir. Namun untuk rekor kedua, laporannya sudah masuk dan Deadpool tak bisa sesongong film pertama.

Pasalnya, ia tak mampu melewati rekor film pertama ($132,4 juta). Hasil ini sedikit di bawah ekspektasi, sebab awalnya Deadpool 2 berhasil mencetak rekor di hari perdana penayangan ($53,3 juta — lebih tinggi dari Deadpool dengan $47,2 juta). Harapan untuk mencetak rekor baru sayangnya harus kandas, karena Deadpool 2 tak bisa menjaga langkah dan hanya berakhir dengan debut weekend $125,5 juta saja.

Apakah 20th Century Fox bakal kecewa? Tidak juga. Angka tersebut terbilang masif untuk ukuran film berating dewasa. Deadpool 2 setidaknya memegang rekor debut film berating dewasa terlaris kedua sepanjang masa. Penonton juga memberinya CinemaScore yang mantap, yakni "A".

Belum lagi perolehan di luar negeri, dimana ia mencetak debut global sebesar $301,3 juta. Jika dicacah, Deadpool 2 meraup tambahan $176,3 juta dari 81 negara selain Amerika. Angka ini merupakan debut luar Amerika tertinggi bagi Fox, melewati X-Men: Days of Future Past ($174 juta) yang ngomong-ngomong punya demografi lebih besar karena berating remaja. Meski "diganggu" oleh Royal Wedding dan Piala FA, UK menjadi penyumbang terbesar dengan $18 juta, diikuti Korea ($17 juta) dan Rusia ($11,8 juta). Indonesia sendiri memberikan sumbangsih yang cukup signifikan, yaitu $4,7 juta.

Deadpool tentu saja membuat Thanos harus rela turun tahta. Performa Avengers: Infinity War anjlok 52,6% dari minggu lalu, dimana pendapatannya adalah $29,4 juta. Namun selama satu bulan penayangan, film ini sudah meraup $595,8 juta. Dengan keberadaan Deadpool 2 dan dirilisnya Solo: A Star Wars Story minggu depan, maka kecil sekali kemungkinan Infinity War untuk melewati rekor Black Panther ($697,8 juta), tapi setidaknya ia sudah menjadi film terlaris ke-8 sepanjang masa di Amerika.

Rekor lebih baik berasal dari luar Amerika, dimana Infinity War merupakan film terlaris keempat sepanjang masa secara global, di bawah Star Wars: The Force Awakens ($2,07 miliar). Ini berkat tambahan $84,4 juta dari 55 negara yang menggenapkan pendapatan globalnya menjadi $1,82 miliar. Benar, Infinity War sudah menjadi film Marvel terlaris sepanjang masa. Untuk saat ini.

Bagi sebagian oom-oom dan tante-tante lainnya (ingat, ini adalah demografi utama Deadpool 2), menyaksikan Merc with a Mouth tak lebih menggoda daripada Book Club, film komedi romantis tentang Diane Keaton dan Jane Fonda yang membaca buku Fifty Shades of Grey. Buktinya, film ini mendapat debut yang solid yaitu $13,6 juta. Cukup untuk menempatkannya di posisi ketiga. CinemaScore-nya juga bagus, yaitu "A-".

Life of the Party dan Breaking In menutup lima besar box office masing-masing dengan $7,6 juta dan $6,8 juta. Film pertama sudah mengumpulkan $30,9 juta dari Amerika saja dan $36,7 juta secara global (berkat tambahan $1,3 juta dari 9 negara). Sementara itu, yang terakhir mencatatkan $29,1 juta dari Amerika saja dan $30,8 juta secara global (berkat tambahan $0,3 juta dari 6 negara).

Oleh karena itu, tentu saja satu lagi film baru yaitu Show Dogs tak mendapat ruang di lima besar. Debut film dimana Will Arnett berpartner dengan anjing polisi ini merupakan salah satu debut wide release terburuk sepanjang masa, hanya $6 juta saja. Namun, setidaknya penonton menyukai apa yang mereka tonton. Terbukti dengan CinemaScore "A-".

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 18 Mei - 20 Mei 2018

1.

Deadpool 2
Minggu ini $125,507,153
Total $125,507,153

2.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $29,452,903
Total $595,813,862

3.

Book Club
Minggu ini $13,582,231
Total $13,582,231

4.

Life of the Party
Minggu ini $7,603,850
Total $30,915,357

5.

Breaking In
Minggu ini $6,826,385
Total $29,106,095
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Avengers: Infinity War' Jadi Film Superhero Terlaris Sepanjang Masa ■UP

'Deadpool 2' belum bisa lewati rekor film pertamanya. Meski begitu, debutnya masih terbilang impresif. Berikut rekap box office minggu ini.

Sebagaimana kita tahu, Deadpool sangat bangga dengan perolehan box office-nya. Filmnya menjadi film berating dewasa terlaris kedua sepanjang masa. "Hanya kalah dari Yesus (The Passion of the Christ, red)," klaimnya. Debut film tersebut pada Februari 2016 malah lebih impresif lagi, merupakan debut film berating dewasa tertinggi sepanjang masa.

Pertanyaannya: apakah film kedua mampu menyamai kespektakuleran pendahulunya? Dengan bujet, skala, dan cast yang lebih besar, wajar untuk mengharapkan Deadpool 2 bisa melewati pencapaian Deadpool. Untuk rekor pertama, kita baru bisa mengetahuinya nanti saat penayangan Deadpool 2 berakhir. Namun untuk rekor kedua, laporannya sudah masuk dan Deadpool tak bisa sesongong film pertama.

Pasalnya, ia tak mampu melewati rekor film pertama ($132,4 juta). Hasil ini sedikit di bawah ekspektasi, sebab awalnya Deadpool 2 berhasil mencetak rekor di hari perdana penayangan ($53,3 juta — lebih tinggi dari Deadpool dengan $47,2 juta). Harapan untuk mencetak rekor baru sayangnya harus kandas, karena Deadpool 2 tak bisa menjaga langkah dan hanya berakhir dengan debut weekend $125,5 juta saja.

Apakah 20th Century Fox bakal kecewa? Tidak juga. Angka tersebut terbilang masif untuk ukuran film berating dewasa. Deadpool 2 setidaknya memegang rekor debut film berating dewasa terlaris kedua sepanjang masa. Penonton juga memberinya CinemaScore yang mantap, yakni "A".

Belum lagi perolehan di luar negeri, dimana ia mencetak debut global sebesar $301,3 juta. Jika dicacah, Deadpool 2 meraup tambahan $176,3 juta dari 81 negara selain Amerika. Angka ini merupakan debut luar Amerika tertinggi bagi Fox, melewati X-Men: Days of Future Past ($174 juta) yang ngomong-ngomong punya demografi lebih besar karena berating remaja. Meski "diganggu" oleh Royal Wedding dan Piala FA, UK menjadi penyumbang terbesar dengan $18 juta, diikuti Korea ($17 juta) dan Rusia ($11,8 juta). Indonesia sendiri memberikan sumbangsih yang cukup signifikan, yaitu $4,7 juta.

Deadpool tentu saja membuat Thanos harus rela turun tahta. Performa Avengers: Infinity War anjlok 52,6% dari minggu lalu, dimana pendapatannya adalah $29,4 juta. Namun selama satu bulan penayangan, film ini sudah meraup $595,8 juta. Dengan keberadaan Deadpool 2 dan dirilisnya Solo: A Star Wars Story minggu depan, maka kecil sekali kemungkinan Infinity War untuk melewati rekor Black Panther ($697,8 juta), tapi setidaknya ia sudah menjadi film terlaris ke-8 sepanjang masa di Amerika.

Rekor lebih baik berasal dari luar Amerika, dimana Infinity War merupakan film terlaris keempat sepanjang masa secara global, di bawah Star Wars: The Force Awakens ($2,07 miliar). Ini berkat tambahan $84,4 juta dari 55 negara yang menggenapkan pendapatan globalnya menjadi $1,82 miliar. Benar, Infinity War sudah menjadi film Marvel terlaris sepanjang masa. Untuk saat ini.

Bagi sebagian oom-oom dan tante-tante lainnya (ingat, ini adalah demografi utama Deadpool 2), menyaksikan Merc with a Mouth tak lebih menggoda daripada Book Club, film komedi romantis tentang Diane Keaton dan Jane Fonda yang membaca buku Fifty Shades of Grey. Buktinya, film ini mendapat debut yang solid yaitu $13,6 juta. Cukup untuk menempatkannya di posisi ketiga. CinemaScore-nya juga bagus, yaitu "A-".

Life of the Party dan Breaking In menutup lima besar box office masing-masing dengan $7,6 juta dan $6,8 juta. Film pertama sudah mengumpulkan $30,9 juta dari Amerika saja dan $36,7 juta secara global (berkat tambahan $1,3 juta dari 9 negara). Sementara itu, yang terakhir mencatatkan $29,1 juta dari Amerika saja dan $30,8 juta secara global (berkat tambahan $0,3 juta dari 6 negara).

Oleh karena itu, tentu saja satu lagi film baru yaitu Show Dogs tak mendapat ruang di lima besar. Debut film dimana Will Arnett berpartner dengan anjing polisi ini merupakan salah satu debut wide release terburuk sepanjang masa, hanya $6 juta saja. Namun, setidaknya penonton menyukai apa yang mereka tonton. Terbukti dengan CinemaScore "A-".

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 18 Mei - 20 Mei 2018

1.

Deadpool 2
Minggu ini $125,507,153
Total $125,507,153

2.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $29,452,903
Total $595,813,862

3.

Book Club
Minggu ini $13,582,231
Total $13,582,231

4.

Life of the Party
Minggu ini $7,603,850
Total $30,915,357

5.

Breaking In
Minggu ini $6,826,385
Total $29,106,095
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Avengers: Infinity War' Jadi Film Superhero Terlaris Sepanjang Masa ■UP