Wednesday, June 6, 2018

Review Film: 'Jurassic World: Fallen Kingdom'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Adventure, Artikel Aksi, Artikel Review, Artikel Sci-Fi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Jurassic World: Fallen Kingdom'
link : Review Film: 'Jurassic World: Fallen Kingdom'

Baca juga


Triknya efektif, saya hampir tidak pernah merasa bosan saat menonton.

“These creatures were here before us. And if we're not careful, they'll be here after us.”
— Dr Ian Malcolm
Rating UP:
Konsep fundamental dari Jurassic World: Fallen Kingdom bisa diamati lewat dinosaurus yang khusus dikreasikan untuk filmnya, yakni Indoraptor, hibrid antara Velociraptor dengan dinosaurus dari Jurassic World, Indominus Rex. Dinosaurus fiktif baru ini tak sebesar Indominus, namun sama mematikannya plus segesit Velociraptor. Penciptanya hanya butuh pembunuh yang efektif, bukan pembunuh berukuran raksasa. Filmnya sendiri tak merasa perlu untuk tampil lebih besar dibanding film pendahulunya. Yang penting efektif.


Saat ini teknologi perfilman sudah sangat mutakhir; hampir tak ada yang tak bisa dilakukan oleh efek komputer, yang pada akhirnya meninggalkan fakta bahwa hanya sedikit hal yang bisa membuat kita takjub dalam menonton film. Bisa dibilang mustahil untuk membawa kembali sense of wonder seperti yang dilakukan Steven Spielberg lewat Jurassic Park, film terobosannya yang membawa dunia sinema ke era baru. Oleh karena itu, saya yakin pembuat Fallen Kingdom menargetkan filmnya sebagai wahana pemberi keseruan dan pemicu ketegangan. Dan film ini berhasil melakukan apa yang ingin ia lakukan.

Fallen Kingdom masihlah film Jurassic Park yang dungu. Karakterisasi manusianya tipis, plotnya berisi banyak kemustahilan. Namun mereka dibutuhkan agar karakter manusia kita bisa berteriak histeris atau berlarian dengan panik, sementara karakter dinosaurus kita mengamuk dan kadang-kadang memakan manusia. Singkat kata, film ini adalah film monster standar. Permainan moralitas mengenai perlu atau tidaknya menyelamatkan dinosaurus dari kepunahan ulang hanyalah menjadi piranti plot untuk membuat kita terikat dengan apa yang akan terjadi di menit berikutnya. Namun trik ini efektif, saya hampir tidak pernah merasa bosan saat menonton.

Film ini juga mengeset kontinuitas yang masuk akal dengan film sebelumnya dan (kemungkinan besar) film berikutnya. Setelah kekacauan di Isla Nublar dalam Jurassic World, taman dinosaurus sekarang sudah terbengkalai. Namun ekosistem dinosaurusnya berkembang dengan subur. Cuma ada satu masalah: gunung berapi Isla Nublar akan meletus sehingga mengancam semua kehidupan disana. Apakah pemerintah perlu mengintervensi bencana alami ini agar hewan-hewan langka ini tak kembali punah? Tidak, menurut Dr Ian Malcolm (Jeff Goldblum) kepada anggota DPR Amerika.

Namun pendapat tersebut jelas tak disetujui oleh Claire (Bryce Dallas Howard), mantan petugas taman Jurassic World yang sekarang menjadi aktivis dinosaurus. Jadi ketika ia mendapat tawaran dari milyuner Ben Lockwood (James Cromwell) —partner John Hammond dari film orisinal Jurassic Park— via asistennya, Eli (Rafe Spall) untuk menyelamatkan dinosaurus dan membawa mereka ke pulau suaka yang sangat aman, maka Claire segera merekrut mantan pacarnya, Owen (Chris Pratt) dan membawa serta rekan sesama aktivis, Franklin (Justice Smith) dan Zia (Daniella Pineda).

Bagi Owen, misi ini personal karena ia ingin menyelamatkan mantan sobatnya dulu, velociraptor cerdas bernama Blue. Namun sebagaimana di semua film Jurassic Park, setiap misi ke pulau dinosaurus pasti punya maksud terselubung. Dan titik ini, saya kira anda akan meminta saya untuk berhenti membeberkan plotnya. Yang jelas, Claire dan Owen harus berusaha lebih keras untuk menyelamatkan para penghuni Isla Nublar. Usaha ini melibatkan mengendap-endap di markas musuh dan berlarian di beberapa tempat. Untung Claire sekarang tidak lagi memakai sepatu hak tinggi.

Pencapaian paling penting dari sebuah film penuh efek adalah saat kita berhenti memperhatikan efek spesialnya, alih-alih kita mulai peduli terhadap karakternya dan manut begitu saja dengan filmnya. Sutradara film, JA Bayona menerapkan teknik efektif yang tidak kentara. Filmografinya mulai dari film minimalis seperti horor gothic The Orphanage sampai yang punya sekuens besar macam film bencana The Impossible. Oleh karena itu, ia mampu bertindak dengan mulus pada berbagai momen. Disini, ia bermain dengan trik kamera, siluet, dan bayangan untuk mengarahkan intensitas. Di satu titik, ia bahkan mampu menyetir emosi.

Salah satu adegan terbaik adalah ketika erupsi gunung berapi berlangsung. Hampir semua dinosaurus berbondong-bondong melarikan diri, sementara karakter kita ikut terseret di dalamnya. Ini adalah sekuens dengan skala terbesar dalam Fallen Kingdom; di antara hiruk pikuk tersebut, pembuat film masih sempat-sempatnya memasukkan pertarungan antara T-Rex dengan Stegosaurus. Namun yang bikin saya kagum adalah bagaimana Bayona memindahkan fokusnya antara dinosaurus dan karakter kita di antara destruksi masif tanpa kehilangan ketegangan.

Setelah kejadian ini, Fallen Kingdom akhirnya membawa dinosaurus keluar pulau... lalu ke tengah masyarakat? Tidak juga. Bagian selanjutnya adalah kesempatan bagi Bayona untuk menunjukkan kemahirannya dalam menggunakan koridor, kamar, tangga, atap, lift, dan kerangkeng untuk menyajikan kebrutalan dinosaurus. Kali ini aksi mereka lebih gamblang daripada yang diperlihatkan Colin Trevorrow dalam Jurassic World. Tentu saja, harus ada anak kecil (Isabella Sermon) yang terjebak di tengah-tengahnya.

Saya tak tahu apakah yang terjadi dalam Fallen Kingdom merupakan visi dari Trevorrow sejak awal. Namun menarik melihat bagaimana sutradara/penulis yang kali ini hanya bertindak sebagai penulis naskah ini membawa filmnya ke arah yang baru, sementara ia masih memakai template klise dari franchisenya. Kata "World" dalam judul Jurassic World bukan buat gaya-gayaan semata. Betul, kita takkan merasa tergugah setelah keluar bioskop. Tapi saya tak keberatan menonton film dungu selagi ia seru. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Jurassic World: Fallen Kingdom

128 menit
Remaja - BO
J.A. Bayona
Colin Trevorrow, Derek Connolly
Frank Marshall, Patrick Crowley, Belén Atienza
Óscar Faura
Michael Giacchino

Triknya efektif, saya hampir tidak pernah merasa bosan saat menonton.

“These creatures were here before us. And if we're not careful, they'll be here after us.”
— Dr Ian Malcolm
Rating UP:
Konsep fundamental dari Jurassic World: Fallen Kingdom bisa diamati lewat dinosaurus yang khusus dikreasikan untuk filmnya, yakni Indoraptor, hibrid antara Velociraptor dengan dinosaurus dari Jurassic World, Indominus Rex. Dinosaurus fiktif baru ini tak sebesar Indominus, namun sama mematikannya plus segesit Velociraptor. Penciptanya hanya butuh pembunuh yang efektif, bukan pembunuh berukuran raksasa. Filmnya sendiri tak merasa perlu untuk tampil lebih besar dibanding film pendahulunya. Yang penting efektif.


Saat ini teknologi perfilman sudah sangat mutakhir; hampir tak ada yang tak bisa dilakukan oleh efek komputer, yang pada akhirnya meninggalkan fakta bahwa hanya sedikit hal yang bisa membuat kita takjub dalam menonton film. Bisa dibilang mustahil untuk membawa kembali sense of wonder seperti yang dilakukan Steven Spielberg lewat Jurassic Park, film terobosannya yang membawa dunia sinema ke era baru. Oleh karena itu, saya yakin pembuat Fallen Kingdom menargetkan filmnya sebagai wahana pemberi keseruan dan pemicu ketegangan. Dan film ini berhasil melakukan apa yang ingin ia lakukan.

Fallen Kingdom masihlah film Jurassic Park yang dungu. Karakterisasi manusianya tipis, plotnya berisi banyak kemustahilan. Namun mereka dibutuhkan agar karakter manusia kita bisa berteriak histeris atau berlarian dengan panik, sementara karakter dinosaurus kita mengamuk dan kadang-kadang memakan manusia. Singkat kata, film ini adalah film monster standar. Permainan moralitas mengenai perlu atau tidaknya menyelamatkan dinosaurus dari kepunahan ulang hanyalah menjadi piranti plot untuk membuat kita terikat dengan apa yang akan terjadi di menit berikutnya. Namun trik ini efektif, saya hampir tidak pernah merasa bosan saat menonton.

Film ini juga mengeset kontinuitas yang masuk akal dengan film sebelumnya dan (kemungkinan besar) film berikutnya. Setelah kekacauan di Isla Nublar dalam Jurassic World, taman dinosaurus sekarang sudah terbengkalai. Namun ekosistem dinosaurusnya berkembang dengan subur. Cuma ada satu masalah: gunung berapi Isla Nublar akan meletus sehingga mengancam semua kehidupan disana. Apakah pemerintah perlu mengintervensi bencana alami ini agar hewan-hewan langka ini tak kembali punah? Tidak, menurut Dr Ian Malcolm (Jeff Goldblum) kepada anggota DPR Amerika.

Namun pendapat tersebut jelas tak disetujui oleh Claire (Bryce Dallas Howard), mantan petugas taman Jurassic World yang sekarang menjadi aktivis dinosaurus. Jadi ketika ia mendapat tawaran dari milyuner Ben Lockwood (James Cromwell) —partner John Hammond dari film orisinal Jurassic Park— via asistennya, Eli (Rafe Spall) untuk menyelamatkan dinosaurus dan membawa mereka ke pulau suaka yang sangat aman, maka Claire segera merekrut mantan pacarnya, Owen (Chris Pratt) dan membawa serta rekan sesama aktivis, Franklin (Justice Smith) dan Zia (Daniella Pineda).

Bagi Owen, misi ini personal karena ia ingin menyelamatkan mantan sobatnya dulu, velociraptor cerdas bernama Blue. Namun sebagaimana di semua film Jurassic Park, setiap misi ke pulau dinosaurus pasti punya maksud terselubung. Dan titik ini, saya kira anda akan meminta saya untuk berhenti membeberkan plotnya. Yang jelas, Claire dan Owen harus berusaha lebih keras untuk menyelamatkan para penghuni Isla Nublar. Usaha ini melibatkan mengendap-endap di markas musuh dan berlarian di beberapa tempat. Untung Claire sekarang tidak lagi memakai sepatu hak tinggi.

Pencapaian paling penting dari sebuah film penuh efek adalah saat kita berhenti memperhatikan efek spesialnya, alih-alih kita mulai peduli terhadap karakternya dan manut begitu saja dengan filmnya. Sutradara film, JA Bayona menerapkan teknik efektif yang tidak kentara. Filmografinya mulai dari film minimalis seperti horor gothic The Orphanage sampai yang punya sekuens besar macam film bencana The Impossible. Oleh karena itu, ia mampu bertindak dengan mulus pada berbagai momen. Disini, ia bermain dengan trik kamera, siluet, dan bayangan untuk mengarahkan intensitas. Di satu titik, ia bahkan mampu menyetir emosi.

Salah satu adegan terbaik adalah ketika erupsi gunung berapi berlangsung. Hampir semua dinosaurus berbondong-bondong melarikan diri, sementara karakter kita ikut terseret di dalamnya. Ini adalah sekuens dengan skala terbesar dalam Fallen Kingdom; di antara hiruk pikuk tersebut, pembuat film masih sempat-sempatnya memasukkan pertarungan antara T-Rex dengan Stegosaurus. Namun yang bikin saya kagum adalah bagaimana Bayona memindahkan fokusnya antara dinosaurus dan karakter kita di antara destruksi masif tanpa kehilangan ketegangan.

Setelah kejadian ini, Fallen Kingdom akhirnya membawa dinosaurus keluar pulau... lalu ke tengah masyarakat? Tidak juga. Bagian selanjutnya adalah kesempatan bagi Bayona untuk menunjukkan kemahirannya dalam menggunakan koridor, kamar, tangga, atap, lift, dan kerangkeng untuk menyajikan kebrutalan dinosaurus. Kali ini aksi mereka lebih gamblang daripada yang diperlihatkan Colin Trevorrow dalam Jurassic World. Tentu saja, harus ada anak kecil (Isabella Sermon) yang terjebak di tengah-tengahnya.

Saya tak tahu apakah yang terjadi dalam Fallen Kingdom merupakan visi dari Trevorrow sejak awal. Namun menarik melihat bagaimana sutradara/penulis yang kali ini hanya bertindak sebagai penulis naskah ini membawa filmnya ke arah yang baru, sementara ia masih memakai template klise dari franchisenya. Kata "World" dalam judul Jurassic World bukan buat gaya-gayaan semata. Betul, kita takkan merasa tergugah setelah keluar bioskop. Tapi saya tak keberatan menonton film dungu selagi ia seru. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Jurassic World: Fallen Kingdom

128 menit
Remaja - BO
J.A. Bayona
Colin Trevorrow, Derek Connolly
Frank Marshall, Patrick Crowley, Belén Atienza
Óscar Faura
Michael Giacchino

Tuesday, June 5, 2018

Prekuel Willy Wonka Lirik Donald Glover & Ryan Gosling

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Prekuel Willy Wonka Lirik Donald Glover & Ryan Gosling
link : Prekuel Willy Wonka Lirik Donald Glover & Ryan Gosling

Baca juga


Seolah ingin karakter Willy Wonka ini tampil semenarik mungkin, Warner Bros. pun membidik aktor keren untuk peran titular.

Film terbaru Willy Wonka produksi Warner Bros. akhirnya memasuki tahap casting, sebuah tahap yang biasanya menjadi sorotan dalam proses pengembangan film-film blockbuster. Seolah ingin karakter pengusaha cokelat ini tampil semenarik mungkin, studio pun membidik tiga aktor keren untuk peran titular, yang dulu pernah dimainkan Gene Wilder (Willy Wonka and the Chocolate Factory) dan Johnny Depp (Charlie and the Chocolate Factory).

Sebagaimana yang dilansir Collider, incaran studio yang pertama adalah Ryan Gosling. Kabar terakhir sendiri menyebut Gosling terus berusaha mendapatkan peran Willy Wonka, dan karena itulah namanya masuk radar studio. Gosling diketahui sempat bekerja sama dengan Warner Bros. lewat Crazy Stupid Love, The Nice Guys dan Blade Runner 2049. Film Willy Wonka pun dinilai akan menjadi tantangan baru bagi Gosling, karena selama ini ia belum pernah membintangi film ramah keluarga.

Aktor selanjutnya yang dipertimbangkan adalah Ezra Miller. Mengingat film ini diproduseri David Heyman (Fantastic Beasts) dan berada di bawah bendera Warner Bros., tak mengherankan jika nama Miller muncul. Pasalnya, ia adalah pemeran The Flash di DC Extended Universe dan juga menjadi pemain penting di saga Fantastic Beasts. Jika Miller terpilih sebagai Willy Wonka, tentunya aktor muda ini berpotensi memiliki tiga franchise film besar.

Terakhir, ada aktor multitalenta yang sedang naik daun Donald Glover, yang baru saja mencuri perhatian di Solo: A Star Wars Story. Tak hanya memiliki kharisma kuat dalam berakting, Glover juga unjuk kebolehannya dalam bernyanyi sebagai Childish Gambino lewat single This Is America. Ini membuat Glover jadi pilihan sempurna jika film Willy Wonka nanti berunsur musikal dan ingin tampil beda dari pendahulunya. Glover sendiri berikutnya akan bermain di film live-action The Lion King (2019) dengan mengisi suara Simba.

Dengan skrip tulisan Simon Rich (Man Seeking Woman), film Willy Wonka disutradarai Paul King yang sukses dengan film boneka beruang Paddington. Diadaptasi dari buku karangan Roald Dahl, film prekuel ini kabarnya akan mengisahkan perjalanan Willy Wonka sebelum ia menjadi pengusaha cokelat sukses.

Untuk saat ini, film Willy Wonka belum menentukan tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Seolah ingin karakter Willy Wonka ini tampil semenarik mungkin, Warner Bros. pun membidik aktor keren untuk peran titular.

Film terbaru Willy Wonka produksi Warner Bros. akhirnya memasuki tahap casting, sebuah tahap yang biasanya menjadi sorotan dalam proses pengembangan film-film blockbuster. Seolah ingin karakter pengusaha cokelat ini tampil semenarik mungkin, studio pun membidik tiga aktor keren untuk peran titular, yang dulu pernah dimainkan Gene Wilder (Willy Wonka and the Chocolate Factory) dan Johnny Depp (Charlie and the Chocolate Factory).

Sebagaimana yang dilansir Collider, incaran studio yang pertama adalah Ryan Gosling. Kabar terakhir sendiri menyebut Gosling terus berusaha mendapatkan peran Willy Wonka, dan karena itulah namanya masuk radar studio. Gosling diketahui sempat bekerja sama dengan Warner Bros. lewat Crazy Stupid Love, The Nice Guys dan Blade Runner 2049. Film Willy Wonka pun dinilai akan menjadi tantangan baru bagi Gosling, karena selama ini ia belum pernah membintangi film ramah keluarga.

Aktor selanjutnya yang dipertimbangkan adalah Ezra Miller. Mengingat film ini diproduseri David Heyman (Fantastic Beasts) dan berada di bawah bendera Warner Bros., tak mengherankan jika nama Miller muncul. Pasalnya, ia adalah pemeran The Flash di DC Extended Universe dan juga menjadi pemain penting di saga Fantastic Beasts. Jika Miller terpilih sebagai Willy Wonka, tentunya aktor muda ini berpotensi memiliki tiga franchise film besar.

Terakhir, ada aktor multitalenta yang sedang naik daun Donald Glover, yang baru saja mencuri perhatian di Solo: A Star Wars Story. Tak hanya memiliki kharisma kuat dalam berakting, Glover juga unjuk kebolehannya dalam bernyanyi sebagai Childish Gambino lewat single This Is America. Ini membuat Glover jadi pilihan sempurna jika film Willy Wonka nanti berunsur musikal dan ingin tampil beda dari pendahulunya. Glover sendiri berikutnya akan bermain di film live-action The Lion King (2019) dengan mengisi suara Simba.

Dengan skrip tulisan Simon Rich (Man Seeking Woman), film Willy Wonka disutradarai Paul King yang sukses dengan film boneka beruang Paddington. Diadaptasi dari buku karangan Roald Dahl, film prekuel ini kabarnya akan mengisahkan perjalanan Willy Wonka sebelum ia menjadi pengusaha cokelat sukses.

Untuk saat ini, film Willy Wonka belum menentukan tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Helena Bonham Carter Berpotensi Jadi Villain ‘Bond 25’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Helena Bonham Carter Berpotensi Jadi Villain ‘Bond 25’
link : Helena Bonham Carter Berpotensi Jadi Villain ‘Bond 25’

Baca juga


Kini, ‘Bond 25’ pun sudah memulai proses pencarian pemain, seiring Helena Bonham Carter dilirik sebagai pemeran villain.

Usai beberapa bulan diwarnai rumor dan spekulasi, proyek Bond 25 akhirnya siap digarap dengan kembali dibintangi Daniel Craig sebagai agen rahasia Inggris, dan ditangani sutradara baru Danny Boyle. Kini, Bond 25 pun sudah memulai proses pencarian pemain, seiring Helena Bonham Carter dilirik sebagai pemeran villain.

Kabar casting ini sendiri datang dari media The Mirror. Sumber mengklaim, sebenarnya semua pihak yang terlibat di proyek Bond 25 beranggapan Angelina Jolie seharusnya memegang peran villain ini. Namun rupanya para petinggi lebih ingin karakter antagonis ini dipercayakan kepada Helena. Bagaimanapun, untuk saat ini, mereka disebut tengah memfinalisasikan daftar pemain Bond 25. Sayangnya, belum ada detail lebih lanjut soal villain perempuan yang akan jadi lawan James Bond.

Dikenal dengan peran-perannya yang unik, Helena diketahui kerap bermain di film-film besutan Tim Burton. Sebut saja Planet of the Apes, Big Fish, Corpse Bride, Dark Shadows hingga Alice in Wonderland. Adapun Helena juga sempat terlibat di film-film Harry Potter sebagai penyihir Bellatrix Lestrange. Selanjutnya Helena akan membintangi film heist Ocean’s Eight, dimana ia akan beradu akting dengan Cate Blanchett dan Sandra Bullock.

Bond 25 sendiri menjadi film James Bond kelima sekaligus yang terakhir bagi Craig, setelah ia menggawangi Casino Royale (2006), Quantum of Solace (2008), Skyfall (2012) dan Spectre (2015). Sedangkan untuk posisi sutradara, Boyle datang menggantikan Sam Mendes, yang telah membidani dua film terakhir. Nantinya Boyle juga menulis skrip Bond 25 bersama John Hodge, dimana mereka sebelumnya pernah berkolaborasi di Trainspotting.

Selain Craig, belum ada konfirmasi apakah para pemain pendukung di film sebelumnya akan kembali tampil. Seperti misalnya Naomi Harris (Moneypenny), Ben Whishaw (Q) dan Ralph Fiennes (M). Namun karena MGM akan menggulirkan syuting tahun ini, diprediksi pemain film akan segera diumumkan. Di luar itu, Bond 25 akan menandai era baru franchise spionase legendaris. Karena setelah sekian lama dipegang Sony sejak Casino Royale hingga Spectre, kini hak edar film Bond berpindah tangan ke Universal.

Rencananya Bond 25 akan dirilis 8 November 2019, dan siap bersaing ketat dengan Wonder Woman 2, Death on the Nile (sekuel Murder on the Orient Express) dan film adaptasi game Sonic the Hedgehog.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Kini, ‘Bond 25’ pun sudah memulai proses pencarian pemain, seiring Helena Bonham Carter dilirik sebagai pemeran villain.

Usai beberapa bulan diwarnai rumor dan spekulasi, proyek Bond 25 akhirnya siap digarap dengan kembali dibintangi Daniel Craig sebagai agen rahasia Inggris, dan ditangani sutradara baru Danny Boyle. Kini, Bond 25 pun sudah memulai proses pencarian pemain, seiring Helena Bonham Carter dilirik sebagai pemeran villain.

Kabar casting ini sendiri datang dari media The Mirror. Sumber mengklaim, sebenarnya semua pihak yang terlibat di proyek Bond 25 beranggapan Angelina Jolie seharusnya memegang peran villain ini. Namun rupanya para petinggi lebih ingin karakter antagonis ini dipercayakan kepada Helena. Bagaimanapun, untuk saat ini, mereka disebut tengah memfinalisasikan daftar pemain Bond 25. Sayangnya, belum ada detail lebih lanjut soal villain perempuan yang akan jadi lawan James Bond.

Dikenal dengan peran-perannya yang unik, Helena diketahui kerap bermain di film-film besutan Tim Burton. Sebut saja Planet of the Apes, Big Fish, Corpse Bride, Dark Shadows hingga Alice in Wonderland. Adapun Helena juga sempat terlibat di film-film Harry Potter sebagai penyihir Bellatrix Lestrange. Selanjutnya Helena akan membintangi film heist Ocean’s Eight, dimana ia akan beradu akting dengan Cate Blanchett dan Sandra Bullock.

Bond 25 sendiri menjadi film James Bond kelima sekaligus yang terakhir bagi Craig, setelah ia menggawangi Casino Royale (2006), Quantum of Solace (2008), Skyfall (2012) dan Spectre (2015). Sedangkan untuk posisi sutradara, Boyle datang menggantikan Sam Mendes, yang telah membidani dua film terakhir. Nantinya Boyle juga menulis skrip Bond 25 bersama John Hodge, dimana mereka sebelumnya pernah berkolaborasi di Trainspotting.

Selain Craig, belum ada konfirmasi apakah para pemain pendukung di film sebelumnya akan kembali tampil. Seperti misalnya Naomi Harris (Moneypenny), Ben Whishaw (Q) dan Ralph Fiennes (M). Namun karena MGM akan menggulirkan syuting tahun ini, diprediksi pemain film akan segera diumumkan. Di luar itu, Bond 25 akan menandai era baru franchise spionase legendaris. Karena setelah sekian lama dipegang Sony sejak Casino Royale hingga Spectre, kini hak edar film Bond berpindah tangan ke Universal.

Rencananya Bond 25 akan dirilis 8 November 2019, dan siap bersaing ketat dengan Wonder Woman 2, Death on the Nile (sekuel Murder on the Orient Express) dan film adaptasi game Sonic the Hedgehog.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Masih Terbang So Low

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Masih Terbang So Low
link : Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Masih Terbang So Low

Baca juga


Setelah debut yang lemah minggu lalu, 'Solo: A Star Wars Story' masih terseok-seok. Hingga saat ini, pendapatan globalnya bahkan belum melewati angka $300 juta. Berikut rekap box office minggu ini.

Sebagaimana yang sudah kita tahu, Solo: A Star Wars Story mendapat debut yang mengecewakan minggu lalu. Ada beberapa spekulasi mengenai penyebab performanya yang tergolong sangat lemah untuk sebuah film Star Wars, termasuk menyebut keberadaan Avengers: Infinity War dan Deadpool 2 sebagai biang kerok. Oke, boleh jadi penonton memang masih banyak yang lebih memilih menonton dua film tersebut dibanding Solo.

Nah, dua film tersebut kan sudah tayang lumayan lama, masa sih penonton belum bosan. Jadi, mungkinkah di minggu keduanya, penonton akhirnya akan selesai dengan Infinity War dan Deadpool 2 lalu berpaling ke Solo? Mungkinkah Solo cuma kebetulan apes saja di minggu pertama dan bisa menggenjot performa di minggu kedua dan seterusnya?

Uhm, sepertinya tidak. Sebab, minggu ini pun Solo masih saja melempem; memperoleh $29,4 juta saja, yang berarti anjlok 65,2% dari debutnya minggu lalu yang beidewei juga terbilang lemah. Sejauh ini, Solo baru mengumpulkan $149,0 juta di Amerika. Sementara itu, sumbangan $30,3 juta minggu ini dari 54 negara baru bisa membawanya ke angka global $264,2 juta. Solo menjadi film Star Wars-nya Disney yang harus terseok-seok di box office, bahkan untuk mencapai target $500 juta saja akan sangat sulit. Patut diingat, bujetnya mencapai $300 juta, dan ini belum termasuk marketing.

Minggu ini ada 3 film baru yang tayang di Amerika. Namun satu-satunya yang bisa masuk ke lima besar adalah Adrift. Film romance yang yang dibintangi Shailene Woodley ini mendapat $11,6 juta, cukup untuk menempatkannya di posisi ketiga. Penonton memberikannya CinemaScore "B". Di luar Amerika, ia baru tayang di 9 pasar kecil dengan mengumpulkan $0,4 juta.

Posisi kedua masih ditempati oleh Deadpool 2 dengan $23,2 juta. Deadpool 2 memang tak tampil sespektakuler film pertamanya. Namun selama 3 minggu, film ini telah meraup $254,5 juta di Amerika dan $598,6 juta secara global (berkat tambahan $41,6 juta dari 79 negara), yang mana jelas sangat tak mengecewakan bagi 20th Century Fox.

Thanos rupanya masih cukup kuat. Avengers: Infinity War sekarang memang cuma berada di posisi keempat. Namun patut dicatat bahwa ia sudah bertahan di lima besar box office selama 6 minggu berturut-turut. Apalagi minggu ini performanya cuma turun 39,2% (dengan pendapatan $10,5 juta) dari minggu lalu. Pendapatannya? $643,0 juta di Amerika dan $1,96 miliar secara global.

Book Club berada di posisi bontot dengan $7,0 juta dan total $47,6 juta. Di luar Amerika, ia baru tayang di UK dengan perolehan $1,1 juta.

Film horor terbaru dari Blumhouse, Upgrade memang tak masuk lima besar, tapi film ini mampu mendapat debut solid $4,7 juta. Angka yang tak besar tapi memuaskan jika mempertimbangkan bujet produksinya yang kabarnya di bawah $5 juta.

Yang paling sial minggu ini adalah Action Point. Film Johnny Knoxville yang digadang-gadang sebagai film Jackass keempat ini cuma mampu mengumpulkan $2,3 juta. Prediksi pengamat memang rendah, tapi debut aktual ini merupakan salah satu debut wide release terburuk sepanjang masa. CinemaScore-nya adalah "C+".

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 1 Juni - 3 Juni 2018

1.

Solo: A Star Wars Story
Minggu ini $29,396,882
Total $148,989,574

2.

Deadpool 2
Minggu ini $23,178,597
Total $254,506,035

3.

Adrift
Minggu ini $11,603,039
Total $11,603,039

4.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $10,507,279
Total $643,006,211

5.

Book Club
Minggu ini $7,039,033
Total $47,555,781
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Kandas ■UP

Setelah debut yang lemah minggu lalu, 'Solo: A Star Wars Story' masih terseok-seok. Hingga saat ini, pendapatan globalnya bahkan belum melewati angka $300 juta. Berikut rekap box office minggu ini.

Sebagaimana yang sudah kita tahu, Solo: A Star Wars Story mendapat debut yang mengecewakan minggu lalu. Ada beberapa spekulasi mengenai penyebab performanya yang tergolong sangat lemah untuk sebuah film Star Wars, termasuk menyebut keberadaan Avengers: Infinity War dan Deadpool 2 sebagai biang kerok. Oke, boleh jadi penonton memang masih banyak yang lebih memilih menonton dua film tersebut dibanding Solo.

Nah, dua film tersebut kan sudah tayang lumayan lama, masa sih penonton belum bosan. Jadi, mungkinkah di minggu keduanya, penonton akhirnya akan selesai dengan Infinity War dan Deadpool 2 lalu berpaling ke Solo? Mungkinkah Solo cuma kebetulan apes saja di minggu pertama dan bisa menggenjot performa di minggu kedua dan seterusnya?

Uhm, sepertinya tidak. Sebab, minggu ini pun Solo masih saja melempem; memperoleh $29,4 juta saja, yang berarti anjlok 65,2% dari debutnya minggu lalu yang beidewei juga terbilang lemah. Sejauh ini, Solo baru mengumpulkan $149,0 juta di Amerika. Sementara itu, sumbangan $30,3 juta minggu ini dari 54 negara baru bisa membawanya ke angka global $264,2 juta. Solo menjadi film Star Wars-nya Disney yang harus terseok-seok di box office, bahkan untuk mencapai target $500 juta saja akan sangat sulit. Patut diingat, bujetnya mencapai $300 juta, dan ini belum termasuk marketing.

Minggu ini ada 3 film baru yang tayang di Amerika. Namun satu-satunya yang bisa masuk ke lima besar adalah Adrift. Film romance yang yang dibintangi Shailene Woodley ini mendapat $11,6 juta, cukup untuk menempatkannya di posisi ketiga. Penonton memberikannya CinemaScore "B". Di luar Amerika, ia baru tayang di 9 pasar kecil dengan mengumpulkan $0,4 juta.

Posisi kedua masih ditempati oleh Deadpool 2 dengan $23,2 juta. Deadpool 2 memang tak tampil sespektakuler film pertamanya. Namun selama 3 minggu, film ini telah meraup $254,5 juta di Amerika dan $598,6 juta secara global (berkat tambahan $41,6 juta dari 79 negara), yang mana jelas sangat tak mengecewakan bagi 20th Century Fox.

Thanos rupanya masih cukup kuat. Avengers: Infinity War sekarang memang cuma berada di posisi keempat. Namun patut dicatat bahwa ia sudah bertahan di lima besar box office selama 6 minggu berturut-turut. Apalagi minggu ini performanya cuma turun 39,2% (dengan pendapatan $10,5 juta) dari minggu lalu. Pendapatannya? $643,0 juta di Amerika dan $1,96 miliar secara global.

Book Club berada di posisi bontot dengan $7,0 juta dan total $47,6 juta. Di luar Amerika, ia baru tayang di UK dengan perolehan $1,1 juta.

Film horor terbaru dari Blumhouse, Upgrade memang tak masuk lima besar, tapi film ini mampu mendapat debut solid $4,7 juta. Angka yang tak besar tapi memuaskan jika mempertimbangkan bujet produksinya yang kabarnya di bawah $5 juta.

Yang paling sial minggu ini adalah Action Point. Film Johnny Knoxville yang digadang-gadang sebagai film Jackass keempat ini cuma mampu mengumpulkan $2,3 juta. Prediksi pengamat memang rendah, tapi debut aktual ini merupakan salah satu debut wide release terburuk sepanjang masa. CinemaScore-nya adalah "C+".

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 1 Juni - 3 Juni 2018

1.

Solo: A Star Wars Story
Minggu ini $29,396,882
Total $148,989,574

2.

Deadpool 2
Minggu ini $23,178,597
Total $254,506,035

3.

Adrift
Minggu ini $11,603,039
Total $11,603,039

4.

Avengers: Infinity War
Minggu ini $10,507,279
Total $643,006,211

5.

Book Club
Minggu ini $7,039,033
Total $47,555,781
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Solo: A Star Wars Story' Kandas ■UP

Monday, June 4, 2018

Chris Hemsworth: 'Avengers 4' Lebih Mengejutkan Dibanding 'Infinity War'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Chris Hemsworth: 'Avengers 4' Lebih Mengejutkan Dibanding 'Infinity War'
link : Chris Hemsworth: 'Avengers 4' Lebih Mengejutkan Dibanding 'Infinity War'

Baca juga


Untuk saat ini detail seputar ‘Avengers 4’ masih dikunci rapat oleh Marvel. Namun di tengah situasi yang penuh misteri ini, ada satu hal pasti yang diungkapkan pemeran Thor akan hadir di sekuel ‘Infinity War’.

Untuk saat ini detail seputar Avengers 4 masih dikunci rapat oleh Marvel. Bahkan setelah menonton film pendahulunya, Avengers: Infinity War, duo penulis skrip Christopher Markus dan Stephen McFeely menjamin fans takkan bisa membaca arah cerita di film mendatang, meskipun sudah ada banyak teori yang dikemukakan. Namun di tengah situasi yang penuh misteri ini, ada satu hal pasti yang diungkapkan Chris Hemsworth akan hadir di Avengers 4. Melalui wawancaranya dengan Esquire, pemeran Thor mengakui Avengers 4 akan lebih mengejutkan dibanding Infinity War.

“Jika Anda terkejut dengan apa yang terjadi di Infinity War, maka menurut saya film berikutnya (Avengers 4) akan lebih mengejutkan lagi karena alasan yang sepenuhnya berbeda,”tutur Hemsworth. Lebih jauh lagi, ia juga merasa tercengang saat pertama kali membaca kedua film Avengers tersebut. Sebab, Hemsworth kagum dengan cara kedua film ambisius Marvel ini mengorkestra begitu banyak karakter berbeda, dan memberi ruang bagi mereka untuk bersinar lewat momen keren masing-masing. Kelihaian Marvel dalam mengolah ensemble cast inilah yang membuat Hemsworth menilai, Infinity War dan Avengers 4 akan terasa fresh dan unik, bukan sekedar film yang mengumpulkan banyak karakter dalam satu layar.

Tak berhenti sampai disitu, Hemsworth juga mengungkapkan ia lebih tak sabar menunggu penayangan Avengers 4 ketimbang Infinity War. Alasannya, ia menyukai perkembangan dan evolusi karakter di Avengers 4, dan bagian inilah yang dinilai Hemsworth tak hanya mengejutkan penonton, tapi juga membuktikan Marvel tak pernah kekurangan ide kreatif untuk memikat audiens. “Bagi saya, keseluruhan pengalaman (menonton Infinity War dan Avengers 4) ini luar biasa. Terutama untuk film yang terakhir (Avengers 4),”papar Hemsworth.

Sebagai recap, Infinity War sendiri mengisahkan perjuangan The Avengers dan Guardians of the Galaxy menghentikan Thanos, yang hendak menghancurkan separuh alam semesta dengan kekuatan tak tertandingi Infinity Stones. Alih-alih bermain aman, film ini justru mengambil langkah berani dan mengejutkan, dengan menggugurkan sejumlah karakter penting, dan mengukuhkan Thanos jadi “pemenang” dalam perang epik ini. Mungkin klaim Hemsworth ada benarnya. Bahwa setelah menyaksikan event di Infinity War, kita lebih tak sabar lagi menunggu Avengers 4, dan mengetahui kejutan seperti apa yang disimpan film penutup Phase 3

Kembali dibesut Russo bersaudara, Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Untuk saat ini detail seputar ‘Avengers 4’ masih dikunci rapat oleh Marvel. Namun di tengah situasi yang penuh misteri ini, ada satu hal pasti yang diungkapkan pemeran Thor akan hadir di sekuel ‘Infinity War’.

Untuk saat ini detail seputar Avengers 4 masih dikunci rapat oleh Marvel. Bahkan setelah menonton film pendahulunya, Avengers: Infinity War, duo penulis skrip Christopher Markus dan Stephen McFeely menjamin fans takkan bisa membaca arah cerita di film mendatang, meskipun sudah ada banyak teori yang dikemukakan. Namun di tengah situasi yang penuh misteri ini, ada satu hal pasti yang diungkapkan Chris Hemsworth akan hadir di Avengers 4. Melalui wawancaranya dengan Esquire, pemeran Thor mengakui Avengers 4 akan lebih mengejutkan dibanding Infinity War.

“Jika Anda terkejut dengan apa yang terjadi di Infinity War, maka menurut saya film berikutnya (Avengers 4) akan lebih mengejutkan lagi karena alasan yang sepenuhnya berbeda,”tutur Hemsworth. Lebih jauh lagi, ia juga merasa tercengang saat pertama kali membaca kedua film Avengers tersebut. Sebab, Hemsworth kagum dengan cara kedua film ambisius Marvel ini mengorkestra begitu banyak karakter berbeda, dan memberi ruang bagi mereka untuk bersinar lewat momen keren masing-masing. Kelihaian Marvel dalam mengolah ensemble cast inilah yang membuat Hemsworth menilai, Infinity War dan Avengers 4 akan terasa fresh dan unik, bukan sekedar film yang mengumpulkan banyak karakter dalam satu layar.

Tak berhenti sampai disitu, Hemsworth juga mengungkapkan ia lebih tak sabar menunggu penayangan Avengers 4 ketimbang Infinity War. Alasannya, ia menyukai perkembangan dan evolusi karakter di Avengers 4, dan bagian inilah yang dinilai Hemsworth tak hanya mengejutkan penonton, tapi juga membuktikan Marvel tak pernah kekurangan ide kreatif untuk memikat audiens. “Bagi saya, keseluruhan pengalaman (menonton Infinity War dan Avengers 4) ini luar biasa. Terutama untuk film yang terakhir (Avengers 4),”papar Hemsworth.

Sebagai recap, Infinity War sendiri mengisahkan perjuangan The Avengers dan Guardians of the Galaxy menghentikan Thanos, yang hendak menghancurkan separuh alam semesta dengan kekuatan tak tertandingi Infinity Stones. Alih-alih bermain aman, film ini justru mengambil langkah berani dan mengejutkan, dengan menggugurkan sejumlah karakter penting, dan mengukuhkan Thanos jadi “pemenang” dalam perang epik ini. Mungkin klaim Hemsworth ada benarnya. Bahwa setelah menyaksikan event di Infinity War, kita lebih tak sabar lagi menunggu Avengers 4, dan mengetahui kejutan seperti apa yang disimpan film penutup Phase 3

Kembali dibesut Russo bersaudara, Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sunday, June 3, 2018

Sutradara ‘Mission: Impossible’ Tulis Film Horror Tentang Skandal Harvey Weinstein

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sutradara ‘Mission: Impossible’ Tulis Film Horror Tentang Skandal Harvey Weinstein
link : Sutradara ‘Mission: Impossible’ Tulis Film Horror Tentang Skandal Harvey Weinstein

Baca juga


Skandal Harvey Weinstein rupanya sangat menyedot perhatian Brian De Palma, hingga akhirnya sineas legendaris Hollywood ini menulis skrip film yang menyoroti skandal Weinstein.

Dari produser top Hollywood dengan jajaran film berkualitas jempolan, menjadi kriminal yang dibanjiri hujatan. Ya, karir gemilang seorang Harvey Weinstein hancur seketika begitu tindakan asusilanya terungkap ke publik, dan mengguncang industri film Hollywood. Banyaknya aktris yang mengaku pernah jadi korban kekerasan seksual Weinstein pun membuat skandalnya jadi sorotan dunia di sepanjang tahun 2017 lalu. Skandal Weinstein ini rupanya juga sangat menyedot perhatian Brian De Palma, hingga akhirnya sineas legendaris Hollywood ini menulis skrip film yang menyoroti skandal Weinstein.

Di masa lalu, Palma sendiri pernah menyutradarai film pertama Mission: Impossible, yang kini menjelma menjadi franchise action raksasa. Palma juga dikenal dengan film-filmnya yang berbau thriller psikologi dan kriminal, seperti Carrie dan Scarface. Dengan rekam jejaknya, tentu proyek film skandal Weinstein yang ditulis Palma menarik dinanti.

Ketika mengungkap eksistensi proyek ini lewat media Le Parisian, Palma pun memastikan karakter di film ini takkan dinamai Harvey Weinstein. Namun Palma mengakui ini akan menjadi film horror, dengan karakter pelaku kekerasan seksual, dan setting cerita di industri film. Meski tak menjelaskan sudah sejauh mana pengembangan skrip ini, Palma menyatakan saat ini ia sedang berdiskusi dengan seorang produser Perancis untuk merealisasikan proyek film tersebut. Karena itu, ada kemungkinan ini akan menjadi film produksi Perancis, yang seringkali tampil lebih eksplisit ketimbang punya Hollywood. Sayangnya, belum ada konfirmasi apakah film tentang skandal Weinstein ini juga akan disutradarai Palma dan kapan ia akan mulai syuting.

Palma sendiri terakhir kali membuat film pada 2012 silam dengan judul Passion yang dibintangi Rachel McAdams (Doctor Strange) dan Noomi Rapace (Prometheus). Kini Palma tengah mempersiapkan film terbarunya, Domino, yang akan dirilis tahun 2018. Menghadirkan Nikolaj Coster Waldau (Game of Thrones) dan Guy Pearce (Iron Man 3), film ini mengisahkan seorang polisi yang menuntut keadilan atas kematian temannya yang dibunuh oleh pria misterius.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Skandal Harvey Weinstein rupanya sangat menyedot perhatian Brian De Palma, hingga akhirnya sineas legendaris Hollywood ini menulis skrip film yang menyoroti skandal Weinstein.

Dari produser top Hollywood dengan jajaran film berkualitas jempolan, menjadi kriminal yang dibanjiri hujatan. Ya, karir gemilang seorang Harvey Weinstein hancur seketika begitu tindakan asusilanya terungkap ke publik, dan mengguncang industri film Hollywood. Banyaknya aktris yang mengaku pernah jadi korban kekerasan seksual Weinstein pun membuat skandalnya jadi sorotan dunia di sepanjang tahun 2017 lalu. Skandal Weinstein ini rupanya juga sangat menyedot perhatian Brian De Palma, hingga akhirnya sineas legendaris Hollywood ini menulis skrip film yang menyoroti skandal Weinstein.

Di masa lalu, Palma sendiri pernah menyutradarai film pertama Mission: Impossible, yang kini menjelma menjadi franchise action raksasa. Palma juga dikenal dengan film-filmnya yang berbau thriller psikologi dan kriminal, seperti Carrie dan Scarface. Dengan rekam jejaknya, tentu proyek film skandal Weinstein yang ditulis Palma menarik dinanti.

Ketika mengungkap eksistensi proyek ini lewat media Le Parisian, Palma pun memastikan karakter di film ini takkan dinamai Harvey Weinstein. Namun Palma mengakui ini akan menjadi film horror, dengan karakter pelaku kekerasan seksual, dan setting cerita di industri film. Meski tak menjelaskan sudah sejauh mana pengembangan skrip ini, Palma menyatakan saat ini ia sedang berdiskusi dengan seorang produser Perancis untuk merealisasikan proyek film tersebut. Karena itu, ada kemungkinan ini akan menjadi film produksi Perancis, yang seringkali tampil lebih eksplisit ketimbang punya Hollywood. Sayangnya, belum ada konfirmasi apakah film tentang skandal Weinstein ini juga akan disutradarai Palma dan kapan ia akan mulai syuting.

Palma sendiri terakhir kali membuat film pada 2012 silam dengan judul Passion yang dibintangi Rachel McAdams (Doctor Strange) dan Noomi Rapace (Prometheus). Kini Palma tengah mempersiapkan film terbarunya, Domino, yang akan dirilis tahun 2018. Menghadirkan Nikolaj Coster Waldau (Game of Thrones) dan Guy Pearce (Iron Man 3), film ini mengisahkan seorang polisi yang menuntut keadilan atas kematian temannya yang dibunuh oleh pria misterius.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Hasbro Siap Hadirkan Film Terbaru ‘Power Rangers’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Hasbro Siap Hadirkan Film Terbaru ‘Power Rangers’
link : Hasbro Siap Hadirkan Film Terbaru ‘Power Rangers’

Baca juga


Pasca mengakuisisi brand ‘Power Rangers’, Hasbro mengumumkan mereka akan membuat film terbaru ‘Power Rangers’ kedepannya.

Setelah tampil melempem di box office pada 2017 lalu, nasib sekuel dari film reboot Power Rangers pun dipertanyakan. Rencana Lionsgate untuk menjadikan Power Rangers sebagai franchise film baru mereka juga seolah hilang ditelan bumi, lantaran hingga saat ini belum ada kabar yang mengindikasikan studio di balik franchise The Hunger Games ini melanjutkan proyek sekuel Power Rangers. Kendati demikian, harapan fans untuk kembali melihat aksi Power Rangers di layar lebar belum sepenuhnya pupus. Pasalnya, Hasbro yang belum lama ini mengakuisisi brand Power Rangers dan properti milik Saban lainnya telah mengumumkan, mereka akan membuat film terbaru Power Rangers kedepannya.

Kepastian soal pembuatan film terbaru Power Rangers ini disampaikan langsung oleh CEO Hasbro Brian Goldner. Usai berhasil mengantongi lisensi Power Rangers bulan lalu, Goldner menyatakan pihaknya berniat memperkuat brand Power Rangers di dunia hiburan. Ambisi ini akan diwujudkan dengan cara memproduksi film, mainan hingga game di masa depan.

“Kami merasa potensi brand Power Rangers sangat kurang dimaksimalkan dan kurang diapresiasi. Kami rasa kami mampu mengeksploitasi Power Rangers lebih jauh lagi, dan ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi kami untuk mengakuisisi brand tersebut,”terang Goldner.

Di luar pengumuman tersebut, Goldner belum berbicara lebih lanjut terkait kapan film terbaru Power Rangers akan diproduksi dan dirilis. Selain itu, juga belum diketahui apakah Power Rangers garapan Hasbro ini akan melibatkan pemain yang sama dengan reboot milik Lionsgate. Dan satu hal lagi yang menjadi tanda tanya, apakah Hasbro akan memproduksi film terbaru Power Rangers bersama partner setia mereka, Paramount, atau justru memilih berkolaborasi dengan Lionsgate.

Reboot Power Rangers yang dirilis 2017 sendiri masih menawarkan kisah lima remaja berkostum canggih yang menyelamatkan dunia dari serangan alien, sebagaimana serial TV-nya yang populer di era 90-an. Dengan budget $100 juta, reboot ini harus puas dengan hanya mengumpulkan total pendapatan $140 juta. Berkaca dari kesuksesan Hasbro menjadikan Transformers sebagai franchise film miliaran dollar, diharapkan mereka mampu melakukan hal serupa untuk Power Rangers.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Pasca mengakuisisi brand ‘Power Rangers’, Hasbro mengumumkan mereka akan membuat film terbaru ‘Power Rangers’ kedepannya.

Setelah tampil melempem di box office pada 2017 lalu, nasib sekuel dari film reboot Power Rangers pun dipertanyakan. Rencana Lionsgate untuk menjadikan Power Rangers sebagai franchise film baru mereka juga seolah hilang ditelan bumi, lantaran hingga saat ini belum ada kabar yang mengindikasikan studio di balik franchise The Hunger Games ini melanjutkan proyek sekuel Power Rangers. Kendati demikian, harapan fans untuk kembali melihat aksi Power Rangers di layar lebar belum sepenuhnya pupus. Pasalnya, Hasbro yang belum lama ini mengakuisisi brand Power Rangers dan properti milik Saban lainnya telah mengumumkan, mereka akan membuat film terbaru Power Rangers kedepannya.

Kepastian soal pembuatan film terbaru Power Rangers ini disampaikan langsung oleh CEO Hasbro Brian Goldner. Usai berhasil mengantongi lisensi Power Rangers bulan lalu, Goldner menyatakan pihaknya berniat memperkuat brand Power Rangers di dunia hiburan. Ambisi ini akan diwujudkan dengan cara memproduksi film, mainan hingga game di masa depan.

“Kami merasa potensi brand Power Rangers sangat kurang dimaksimalkan dan kurang diapresiasi. Kami rasa kami mampu mengeksploitasi Power Rangers lebih jauh lagi, dan ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi kami untuk mengakuisisi brand tersebut,”terang Goldner.

Di luar pengumuman tersebut, Goldner belum berbicara lebih lanjut terkait kapan film terbaru Power Rangers akan diproduksi dan dirilis. Selain itu, juga belum diketahui apakah Power Rangers garapan Hasbro ini akan melibatkan pemain yang sama dengan reboot milik Lionsgate. Dan satu hal lagi yang menjadi tanda tanya, apakah Hasbro akan memproduksi film terbaru Power Rangers bersama partner setia mereka, Paramount, atau justru memilih berkolaborasi dengan Lionsgate.

Reboot Power Rangers yang dirilis 2017 sendiri masih menawarkan kisah lima remaja berkostum canggih yang menyelamatkan dunia dari serangan alien, sebagaimana serial TV-nya yang populer di era 90-an. Dengan budget $100 juta, reboot ini harus puas dengan hanya mengumpulkan total pendapatan $140 juta. Berkaca dari kesuksesan Hasbro menjadikan Transformers sebagai franchise film miliaran dollar, diharapkan mereka mampu melakukan hal serupa untuk Power Rangers.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem