- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Setelah sekian lama betah bermain aman dengan film berating PG-13, Marvel Cinematic Universe tampaknya siap keluar dari zona nyaman dengan membuat film berating R lewat ‘Black Widow’.
Setelah sekian lama betah bermain aman dengan film berating PG-13, Marvel Cinematic Universe tampaknya siap keluar dari zona nyaman dengan membuat film berating R. Dan jika rumor ini terbukti akurat, maka Black Widow akan menandai debut MCU menghadirkan film dewasa.
Menurut informasi yang diterima Charles Murphy The Hashtag Show, saat eksistensi proyek Black Widow pertama kali terungkap, ia mendengar ada diskusi yang membahas potensi filmnya menjadi karya Marvel Studios pertama yang berating R.
Namun tak lama usai menyampaikan berita ini, Murphy mengklarifikasi bahwa informasinya bisa saja meleset. Bagaimanapun, jika nantinya Black Widow memang berating R, ia berharap hal itu tak mengejutkan banyak pihak. Wajar saja, karena pimpinan Marvel Studios Kevin Feige dan CEO Disney Bob Iger pernah mensinyalkan, mereka tak menutup peluang untuk memproduksi film MCU berating R. Ditambah lagi, melihat masa lalu kelam Black Widow yang sempat diceritakan di Avengers: Age of Ultron, akan lebih sesuai jika film solonya dilabeli rating R.
Disutradarai Cate Shortland, Black Widow kembali dibintangi Scarlett Johansson sebagai karakter titular. Dengan latar belakang Black Widow yang kompleks, Johansson menilai ada banyak cerita yang bisa diangkat. Johansson pun mengakui, film ini bisa saja membawa Black Widow kembali ke Rusia, atau mengeksplor program yang dijalani Black Widow untuk menjadi mata-mata. Meski belum ada konfirmasi soal timeline cerita, pernah dikabarkan bahwa film Black Widow bersetting sebelum film pertama The Avengers (2012).
Dengan proses syuting yang diprediksi akan bergulir pada 2019, untuk saat ini film Black Widow belum menentukan tanggal rilis. Adapun setelah Avengers: Infinity War, Black Widow dipastikan kembali di Avengers: Endgame yang akan tayang 3 Mei 2019.
Setelah sekian lama betah bermain aman dengan film berating PG-13, Marvel Cinematic Universe tampaknya siap keluar dari zona nyaman dengan membuat film berating R lewat ‘Black Widow’.
Setelah sekian lama betah bermain aman dengan film berating PG-13, Marvel Cinematic Universe tampaknya siap keluar dari zona nyaman dengan membuat film berating R. Dan jika rumor ini terbukti akurat, maka Black Widow akan menandai debut MCU menghadirkan film dewasa.
Menurut informasi yang diterima Charles Murphy The Hashtag Show, saat eksistensi proyek Black Widow pertama kali terungkap, ia mendengar ada diskusi yang membahas potensi filmnya menjadi karya Marvel Studios pertama yang berating R.
Namun tak lama usai menyampaikan berita ini, Murphy mengklarifikasi bahwa informasinya bisa saja meleset. Bagaimanapun, jika nantinya Black Widow memang berating R, ia berharap hal itu tak mengejutkan banyak pihak. Wajar saja, karena pimpinan Marvel Studios Kevin Feige dan CEO Disney Bob Iger pernah mensinyalkan, mereka tak menutup peluang untuk memproduksi film MCU berating R. Ditambah lagi, melihat masa lalu kelam Black Widow yang sempat diceritakan di Avengers: Age of Ultron, akan lebih sesuai jika film solonya dilabeli rating R.
Disutradarai Cate Shortland, Black Widow kembali dibintangi Scarlett Johansson sebagai karakter titular. Dengan latar belakang Black Widow yang kompleks, Johansson menilai ada banyak cerita yang bisa diangkat. Johansson pun mengakui, film ini bisa saja membawa Black Widow kembali ke Rusia, atau mengeksplor program yang dijalani Black Widow untuk menjadi mata-mata. Meski belum ada konfirmasi soal timeline cerita, pernah dikabarkan bahwa film Black Widow bersetting sebelum film pertama The Avengers (2012).
Dengan proses syuting yang diprediksi akan bergulir pada 2019, untuk saat ini film Black Widow belum menentukan tanggal rilis. Adapun setelah Avengers: Infinity War, Black Widow dipastikan kembali di Avengers: Endgame yang akan tayang 3 Mei 2019.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Setelah ‘The Social Network’ hadir pada 2010 silam, kini ada potensi dibuatnya sekuel.
Menjadi salah satu biopik terbaik yang pernah dibuat, ada banyak hal yang bisa dikagumi dari The Social Network. Salah satunya tentu adalah skrip gemilang racikan Aaron Sorkin, yang menjadikan sosok Mark Zuckerberg sebagai karakter tiga dimensi, dengan segala kelebihan dan kekurangannya yang membuat ia meninggalkan kesan kuat pada penonton. Ditambah lagi dengan penyutradaraan David Fincher dan akting Jesse Eisenberg yang fantastis, The Social Network tak hanya berhasil menyajikan perjalanan Zuckerberg mendirikan Facebook dengan dramatis, tapi juga menghibur. Kini setelah film kelas Oscar produksi Sony hadir pada 2010 silam, ada potensi dibuatnya sekuel.
Peluang pembuatan sekuel The Social Network diungkap Sorkin saat ia berbincang dengan APEntertainment. Diakui Sorkin, ia kerap mendapatkan email dari Scott Rudin (produser film pertama) yang mengatakan,”bukankah ini saatnya untuk sekuel (The Social Network)?”. Menanggapi dorongan sang produser, Sorkin menjelaskan bahwa ia juga sadar The Social Network seharusnya dilanjutkan. Alasannya, Sorkin menilai masih ada banyak hal menarik dan dramatis pasca ending film pertama, dimana Zuckerberg berhasil membatalkan gugatan hukum yang dilayangkan Eduardo Saverin (Andrew Garfield) dan si kembar Winklevoss (Armie Hammer).
Sebagai informasi, seperti pernyataan Sorkin, masih ada hal yang menarik untuk dieksplor dari kisah nyata Zuckerberg dan media sosialnya yang mendunia. Sebut saja deretan skandal peretasan, isu kebocoran data pribadi pengguna, hingga dampak negatif Facebook yang memicu banyaknya kasus kriminal. Semua kontroversi yang mewarnai perjalanan Facebook ini pastinya akan menjadi cerita yang greget di tangan Sorkin. Kini yang menjadi pertanyaan, apakah Sony akan mengamini gagasan Sorkin dan melampuhijaukan sekuel.
FYI, The Social Network sendiri telah meraup total pendapatan $224 juta, dari budget hanya $40 juta. Kesuksesan The Social Network pun semakin lengkap dengan kemenangan tiga piala Oscar, meliputi kategori Best Adapted Screenplay, Best Original Score dan Best Film Editing.
Setelah ‘The Social Network’ hadir pada 2010 silam, kini ada potensi dibuatnya sekuel.
Menjadi salah satu biopik terbaik yang pernah dibuat, ada banyak hal yang bisa dikagumi dari The Social Network. Salah satunya tentu adalah skrip gemilang racikan Aaron Sorkin, yang menjadikan sosok Mark Zuckerberg sebagai karakter tiga dimensi, dengan segala kelebihan dan kekurangannya yang membuat ia meninggalkan kesan kuat pada penonton. Ditambah lagi dengan penyutradaraan David Fincher dan akting Jesse Eisenberg yang fantastis, The Social Network tak hanya berhasil menyajikan perjalanan Zuckerberg mendirikan Facebook dengan dramatis, tapi juga menghibur. Kini setelah film kelas Oscar produksi Sony hadir pada 2010 silam, ada potensi dibuatnya sekuel.
Peluang pembuatan sekuel The Social Network diungkap Sorkin saat ia berbincang dengan APEntertainment. Diakui Sorkin, ia kerap mendapatkan email dari Scott Rudin (produser film pertama) yang mengatakan,”bukankah ini saatnya untuk sekuel (The Social Network)?”. Menanggapi dorongan sang produser, Sorkin menjelaskan bahwa ia juga sadar The Social Network seharusnya dilanjutkan. Alasannya, Sorkin menilai masih ada banyak hal menarik dan dramatis pasca ending film pertama, dimana Zuckerberg berhasil membatalkan gugatan hukum yang dilayangkan Eduardo Saverin (Andrew Garfield) dan si kembar Winklevoss (Armie Hammer).
Sebagai informasi, seperti pernyataan Sorkin, masih ada hal yang menarik untuk dieksplor dari kisah nyata Zuckerberg dan media sosialnya yang mendunia. Sebut saja deretan skandal peretasan, isu kebocoran data pribadi pengguna, hingga dampak negatif Facebook yang memicu banyaknya kasus kriminal. Semua kontroversi yang mewarnai perjalanan Facebook ini pastinya akan menjadi cerita yang greget di tangan Sorkin. Kini yang menjadi pertanyaan, apakah Sony akan mengamini gagasan Sorkin dan melampuhijaukan sekuel.
FYI, The Social Network sendiri telah meraup total pendapatan $224 juta, dari budget hanya $40 juta. Kesuksesan The Social Network pun semakin lengkap dengan kemenangan tiga piala Oscar, meliputi kategori Best Adapted Screenplay, Best Original Score dan Best Film Editing.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Seiring Fox – studio di balik Deadpool dan franchise ‘X-Men’ – segera diakuisisi Disney, nasib ‘X-Force’ dan beberapa proyek film superhero Fox pun menjadi dipertanyakan. Potensi pembatalan ‘X-Force’ akhirnya ditanggapi langsung oleh kreator Deadpool dan X-Force, Rob Liefeld.
Setelah Deadpool 2, petualangan seru dan kocak antihero Marvel akan berlanjut di X-Force, dimana ia siap beraksi bersama tim barunya. Namun seiring Fox – studio di balik Deadpool dan franchise X-Men – segera diakuisisi Disney, nasib X-Force dan beberapa proyek film superhero Fox pun menjadi dipertanyakan.
Bahkan belum lama ini, jurnalis bernama Daniel Richtman mengklaim, proyek Gambit – yang dibintangi Channing Tatum – dan Doctor Doom – yang dikembangkan Noah Hawley (Legion) – resmi ditutup. Bagimanapun, Daniel juga menggarisbawahi X-Force belum dibatalkan, dan film ini masih bisa melangkah maju, asalkan proses syutingnya dimulai sebelum Disney resmi memegang Fox pada Maret 2019. Hal ini pun dinilai sulit untuk tercapai, sehingga banyak yang menyimpulkan X-Force juga akan mengikuti nasib suram Gambit dan Doctor Doom.
Potensi pembatalan X-Force akhirnya ditanggapi langsung oleh kreator Deadpool dan X-Force, Rob Liefeld. Menurutnya, X-Force adalah korban dari akuisisi Disney terhadap Fox yang menelan biaya $71.3 miliar. Di luar X-Force, Liefeld memilih untuk tak berkomentar. Namun berkaca dari laporan Daniel dan respon Liefeld, status beberapa proyek film superhero Fox kini jelas tidak menjanjikan. Sementara di lain pihak, Kevin Feige – arsitek Marvel Cinematic Universe – juga menyatakan, pihaknya baru mengambil langkah konkrit jika sudah diberi lampu hijau oleh Disney. Alhasil, kondisi proyek superhero Fox yang kini sedang dikembangkan agaknya akan terus simpang siur, setidaknya sampai akuisisi Disney kelar.
Ditulis dan disutradarai Drew Goddard, X-Force menampilkan Deadpool (Ryan Reynolds) yang akan beraksi bersama tim beranggotakan Cable (Josh Brolin) dan Domino (Zazie Beetz) - dua karakter yang tampil perdana di Deadpool 2 – serta beberapa karakter potensial lain seperti Colossus, Negasonic hingga Dopinder. Kendati plot cerita belum diketahui, Liefeld pernah mengungkapkan bahwa X-Force akan menjadi The Avengers versi rating R.
Untuk saat ini X-Force belum memiliki jadwal syuting maupun tanggal rilis.
Seiring Fox – studio di balik Deadpool dan franchise ‘X-Men’ – segera diakuisisi Disney, nasib ‘X-Force’ dan beberapa proyek film superhero Fox pun menjadi dipertanyakan. Potensi pembatalan ‘X-Force’ akhirnya ditanggapi langsung oleh kreator Deadpool dan X-Force, Rob Liefeld.
Setelah Deadpool 2, petualangan seru dan kocak antihero Marvel akan berlanjut di X-Force, dimana ia siap beraksi bersama tim barunya. Namun seiring Fox – studio di balik Deadpool dan franchise X-Men – segera diakuisisi Disney, nasib X-Force dan beberapa proyek film superhero Fox pun menjadi dipertanyakan.
Bahkan belum lama ini, jurnalis bernama Daniel Richtman mengklaim, proyek Gambit – yang dibintangi Channing Tatum – dan Doctor Doom – yang dikembangkan Noah Hawley (Legion) – resmi ditutup. Bagimanapun, Daniel juga menggarisbawahi X-Force belum dibatalkan, dan film ini masih bisa melangkah maju, asalkan proses syutingnya dimulai sebelum Disney resmi memegang Fox pada Maret 2019. Hal ini pun dinilai sulit untuk tercapai, sehingga banyak yang menyimpulkan X-Force juga akan mengikuti nasib suram Gambit dan Doctor Doom.
Potensi pembatalan X-Force akhirnya ditanggapi langsung oleh kreator Deadpool dan X-Force, Rob Liefeld. Menurutnya, X-Force adalah korban dari akuisisi Disney terhadap Fox yang menelan biaya $71.3 miliar. Di luar X-Force, Liefeld memilih untuk tak berkomentar. Namun berkaca dari laporan Daniel dan respon Liefeld, status beberapa proyek film superhero Fox kini jelas tidak menjanjikan. Sementara di lain pihak, Kevin Feige – arsitek Marvel Cinematic Universe – juga menyatakan, pihaknya baru mengambil langkah konkrit jika sudah diberi lampu hijau oleh Disney. Alhasil, kondisi proyek superhero Fox yang kini sedang dikembangkan agaknya akan terus simpang siur, setidaknya sampai akuisisi Disney kelar.
Ditulis dan disutradarai Drew Goddard, X-Force menampilkan Deadpool (Ryan Reynolds) yang akan beraksi bersama tim beranggotakan Cable (Josh Brolin) dan Domino (Zazie Beetz) - dua karakter yang tampil perdana di Deadpool 2 – serta beberapa karakter potensial lain seperti Colossus, Negasonic hingga Dopinder. Kendati plot cerita belum diketahui, Liefeld pernah mengungkapkan bahwa X-Force akan menjadi The Avengers versi rating R.
Untuk saat ini X-Force belum memiliki jadwal syuting maupun tanggal rilis.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Menambah panjang daftar franchise lawas yang direboot, kali ini gilliran ‘Final Destination’ yang siap menelurkan seri terbaru yang mengulang segalanya dari awal.
Menambah panjang daftar franchise lawas yang direboot, kali ini gilliran Final Destination yang siap menelurkan seri terbaru yang mengulang segalanya dari awal.
Bertindak sebagai rumah produksi adalah New Line, studio sama di balik kesuksesan franchise Final Destination pada awal tahun 2000-an. Biarpun kelima film Final Destination tak pernah menuai sambutan hangat dari para kritikus, jajaran film horror sadis ini punya daya tariknya sendiri dalam menarik penonton, terbukti dari total pendapatan $665 juta yang ditorehkan kelima filmnya.
Terakhir kali Final Destination meluncurkan seri teranyar pada 2011, dan setelah sekian lama dibiarkan pensiun, franchise ini kembali dihidupkan studio dalam bentuk reboot yang naskahnya ditulis Patrick Melton dan Marcus Dunstan. Mereka berdua agaknya sudah tak asing lagi dengan film-film bersimbah darah, mengingat keduanya telah menulis skrip empat film Saw (mulai seri keempat) plus Piranha 3DD. Patrick dan Marcus juga terlibat di Scary Stories to Tell in the Dark, film horror dari Guillermo del Toro yang siap dirilis Agustus 2019.
Secara garis besar, kelima film Final Destination mengisahkan segelintir orang yang berhasil selamat dari kecelakaan maut. Para korban selamat ini lalu diperingatkan oleh sang karakter utama bahwa mereka akan tewas dengan cara mengenaskan. Sayangnya, meski si protagonis sudah menjelaskan soal pertanda buruk yang ia rasakan, para korban selamat tetap tewas satu per satu dalam rentetan insiden yang tak lazim dan di luar nalar.
Menurut kabar dari THR, Patrick dan Marcus akan melakukan pembaruan terhadap premis Final Destination reboot, meskipun belum diketahui pasti perubahan seperti apa yang hendak mereka hadirkan. Sementara itu, New Line – yang sedang berada di atas angin karena film-film horrornya selalu sukses - saat ini masih belum menentukan sutradara.
Menambah panjang daftar franchise lawas yang direboot, kali ini gilliran ‘Final Destination’ yang siap menelurkan seri terbaru yang mengulang segalanya dari awal.
Menambah panjang daftar franchise lawas yang direboot, kali ini gilliran Final Destination yang siap menelurkan seri terbaru yang mengulang segalanya dari awal.
Bertindak sebagai rumah produksi adalah New Line, studio sama di balik kesuksesan franchise Final Destination pada awal tahun 2000-an. Biarpun kelima film Final Destination tak pernah menuai sambutan hangat dari para kritikus, jajaran film horror sadis ini punya daya tariknya sendiri dalam menarik penonton, terbukti dari total pendapatan $665 juta yang ditorehkan kelima filmnya.
Terakhir kali Final Destination meluncurkan seri teranyar pada 2011, dan setelah sekian lama dibiarkan pensiun, franchise ini kembali dihidupkan studio dalam bentuk reboot yang naskahnya ditulis Patrick Melton dan Marcus Dunstan. Mereka berdua agaknya sudah tak asing lagi dengan film-film bersimbah darah, mengingat keduanya telah menulis skrip empat film Saw (mulai seri keempat) plus Piranha 3DD. Patrick dan Marcus juga terlibat di Scary Stories to Tell in the Dark, film horror dari Guillermo del Toro yang siap dirilis Agustus 2019.
Secara garis besar, kelima film Final Destination mengisahkan segelintir orang yang berhasil selamat dari kecelakaan maut. Para korban selamat ini lalu diperingatkan oleh sang karakter utama bahwa mereka akan tewas dengan cara mengenaskan. Sayangnya, meski si protagonis sudah menjelaskan soal pertanda buruk yang ia rasakan, para korban selamat tetap tewas satu per satu dalam rentetan insiden yang tak lazim dan di luar nalar.
Menurut kabar dari THR, Patrick dan Marcus akan melakukan pembaruan terhadap premis Final Destination reboot, meskipun belum diketahui pasti perubahan seperti apa yang hendak mereka hadirkan. Sementara itu, New Line – yang sedang berada di atas angin karena film-film horrornya selalu sukses - saat ini masih belum menentukan sutradara.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Di saat ada belum ada kejelasan mengenai status terkini dari film teranyar 'Mortal Kombat', muncul rumor bahwa Warner Bros. mengembangkan film berjudul sama dalam format animasi
Di saat ada belum ada kejelasan mengenai status terkini dari film teranyarMortal Kombat, muncul rumor bahwa Warner Bros. mengembangkan film berjudul sama dalam format animasi.
Eksistensi proyek film animasi Mortal Kombat ini sendiri terungkap lewat kabar dari Revenge of the Fans. Kendati baru sebatas rumor dan belum mendapat konfirmasi, informasi ini juga menyertakan daftar pengisi suara yang terlibat. Sebut saja Joel McHale sebagai Johnny Cage dan JenniferCarpenter sebagai Sonya Blade. Disusul beberapa pemain yang karakternya belum diketahui, diantaranya Darin DePaul, Fred Tatasciore, Grey Griffin, Ike Amadi, Kevin Michael Richardson, Robin Atkin Downes, Jordan Rodrigues, Patrick Seitz dan Steve Blum.
Khusus untuk dua nama terakhir, masing-masing dari mereka menjadi pengisi suara Scorpion dan Sub-Zero di sejumlah game Mortal Kombat. Adapun jika rumor ini terbukti benar, film animasi Mortal Kombat diharapkan berating R agar dapat membawa daya tarik utama gamenya, yakni pertarungan sadis dengan dibumbui koreografi serangan yang atraktif.
Bicara soal film terbaru Mortal Kombat yang berformat live-action, proyek ini diproduseri James Wan (Aquaman) dan dibesut sutradara iklan Simon McQuoid yang akan mengawali debutnya dalam menggarap film. Alih-alih melanjutkan cerita dua film live-action pendahulunya, Mortal Kombat (1995) dan Mortal Kombat: Annihilation (1997), seri ini kabarnya akan menjadi reboot. Well, lantaran proyek live-action ini sudah lama tak terdengar rimbanya, boleh jadi studio diam-diam telah membatalkannya dan berganti haluan dengan fokus mengembangkan film animasi Mortal Kombat.
Di saat ada belum ada kejelasan mengenai status terkini dari film teranyar 'Mortal Kombat', muncul rumor bahwa Warner Bros. mengembangkan film berjudul sama dalam format animasi
Di saat ada belum ada kejelasan mengenai status terkini dari film teranyarMortal Kombat, muncul rumor bahwa Warner Bros. mengembangkan film berjudul sama dalam format animasi.
Eksistensi proyek film animasi Mortal Kombat ini sendiri terungkap lewat kabar dari Revenge of the Fans. Kendati baru sebatas rumor dan belum mendapat konfirmasi, informasi ini juga menyertakan daftar pengisi suara yang terlibat. Sebut saja Joel McHale sebagai Johnny Cage dan JenniferCarpenter sebagai Sonya Blade. Disusul beberapa pemain yang karakternya belum diketahui, diantaranya Darin DePaul, Fred Tatasciore, Grey Griffin, Ike Amadi, Kevin Michael Richardson, Robin Atkin Downes, Jordan Rodrigues, Patrick Seitz dan Steve Blum.
Khusus untuk dua nama terakhir, masing-masing dari mereka menjadi pengisi suara Scorpion dan Sub-Zero di sejumlah game Mortal Kombat. Adapun jika rumor ini terbukti benar, film animasi Mortal Kombat diharapkan berating R agar dapat membawa daya tarik utama gamenya, yakni pertarungan sadis dengan dibumbui koreografi serangan yang atraktif.
Bicara soal film terbaru Mortal Kombat yang berformat live-action, proyek ini diproduseri James Wan (Aquaman) dan dibesut sutradara iklan Simon McQuoid yang akan mengawali debutnya dalam menggarap film. Alih-alih melanjutkan cerita dua film live-action pendahulunya, Mortal Kombat (1995) dan Mortal Kombat: Annihilation (1997), seri ini kabarnya akan menjadi reboot. Well, lantaran proyek live-action ini sudah lama tak terdengar rimbanya, boleh jadi studio diam-diam telah membatalkannya dan berganti haluan dengan fokus mengembangkan film animasi Mortal Kombat.
'How to Train Your Dragon 3' punya cerita lama untuk disimpulkan walau tak punya cerita baru untuk diceritakan.
“Its you and me bud. Always.” — Hiccup
Rating UP: Setelah sembilan tahun belajar cara melatih naga, jagoan kita, Hiccup (Jay Baruchel) tentu saja seharusnya sudah lulus; kalau tidak, yaa dropout karena sudah lewat dari standar 7-tahun-nya Kemristekdikti. Jadi sekarang sudah bukan soal melatih naga lagi. Maka, senang menjumpai bahwa How to Train Your Dragon 3 yang merupakan film terakhir dari franchisenya, benar-benar berperan sebagai penutup yang hakiki. Film ini memberikan kita momen dramatis, yang memang tak bisa dihindari, dengan (((cukup))) pas. Ia sekaligus juga memberi jawaban memuaskan soal kenapa manusia tak lagi menjumpai naga saat ini.
Sudah banyak yang berubah selama hampir satu dekade. Hiccup sudah jadi kepala suku Berk, melanjutkan tongkat estafet dari ayahnya. Brewoknya sudah mulai tumbuh. Ia juga harus siap melanjutkan hubungannya dengan Astrid (America Ferrerra) ke jenjang yang lebih jauh, soalnya Astrid pasti juga gak mau digantung terus. Naga peliharaan Hiccup, seekor Night Fury yang diberi nama Toothless, sudah menjadi naga alfa, yang membuatnya bisa memerintah naga mana pun. Satu hal yang membuat How to Train Your Dragon menarik dicermati adalah karena filmnya bertumbuh bersama karakter. Para jagoan kita bertambah dewasa, demikian pula dengan masalah mereka. Ceritanya dibangun dengan menyadari perubahan dalam rentang waktu yang panjang.
Di film pertama, Hiccup berhasil membuat sukunya hidup harmonis dengan naga, merubah mereka dari pemburu naga menjadi penjinak naga. Di film berikutnya, ia sukses mengatasi ancaman dari tim pemburu naga yang dipimpin si sadis Drago Bludvist dengan naga raksasanya. Setelah semua itu, apalagi coba konflik yang bakal dihadapi Hiccup dan Toothless? Kayaknya sih tak ada yang bisa lebih besar.
Itulah kenapa ancaman baru dari Grimmel the Grisly (F. Murray Abraham) tak begitu menggigit, padahal ia punya pasukan naga kalajengking yang bisa menyemburkan asam korosif dari mulut mereka. "Kamu belum pernah ketemu yang seperti aku," ujar Grimmel kepada Hiccup saat ia nyaris berhasil menculik Toothless. Namun kita serasa sudah pernah. Film ini butuh sesuatu untuk menggerakkan Hiccup dan sukunya dari kampung halaman mereka. Dan Grimmel hanyalah duri kecil yang bertugas untuk itu.
Tujuan mereka adalah surga dunia bagi para naga, tempat misterius yang bernama "Hidden World". Gak hidden-hidden banget sih, soalnya kita sudah bisa melihatnya dengan utuh di pertengahan film. Tapi saya tak akan komplain. "Hidden World" benar-benar surga visual; tempat yang dibangun dengan CGI mempesona, dihiasi dengan warna-warni neon yang menyilaukan mata. Kualitas gambar di film ketiga ini melewati semua yang pernah kita lihat di film pendahulunya. Detailnya luar biasa. Sutradara Dean DeBlois, yang terbang solo sejak film kedua, memanfaatkan kedinamisan mediumnya untuk memberikan sekuens aerial yang imersif.
Menemukan "Hidden World" bukan satu-satunya masalah Hiccup. Sobat karibnya, Toothless sedang kasmaran karena baru berjumpa dengan naga satu spesies yang diberi nama Light Fury. Kasmarannya sudah kronis, sampai Toothless harus menggelinjang tak karuan demi menarik perhatian sang gebetan. Ini membuat Hiccup tertinggal, dengan konflik batin yang Hiccup sendiri pun tak tahu. Tanpa Toothless, Hiccup ternyata menjadi protagonis yang tak begitu menarik. Disini saya menyadari bahwa Hiccup ini sebetulnya adalah karakter yang lumayan membosankan. Ia tak *uhuk* bergigi tanpa naganya.
Hal yang sama barangkali juga berlaku untuk karakter yang sudah kita kenal dari film-film sebelumnya. Kita berjumpa kembali dengan si kembar Tuffnut (Justin Rupple) dan Ruffnut (Kristen Wiig), Fishleg (Christopher Mintz-Plasse), Gobber (Craig Ferguson), Eret (Kit Harrington), Snotlout (Jonah Hill), serta ibu Hiccup, Valka (Cate Blanchett). Mereka *benar-benar* terasa seperti karakter pendukung saja, entah itu untuk memperumit situasi atau sekadar ngelawak.
Namun barangkali itu bukan poin utamanya. Semua hiruk pikuk tersebut hanyalah mekanika plot agar Hiccup bisa meninjau kembali hubungannya dengan Toothless. Film ini tak ragu-ragu untuk memberikan pernyataan realistis tentang bagaimana arti sesungguhnya dari peduli terhadap seseorang/sesuatu. Menatap tujuan baru dan merelakan yang telah berlalu. Tak begitu emosional, tapi film memolesnya dengan cara melandaskan konflik internal ini lewat flashback yang melibatkan Hiccup kecil dengan ayahnya Stoick (Gerard Butler).
Meski plotnya tak begitu mengikat, ada banyak hal yang sangat layak untuk disaksikan dari film ini, khususnya kualitas animasinya yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Meski demikian, How to Train Your Dragon 3 pantas eksis bukan cuma karena alasan itu saja; ia punya cerita lama untuk disimpulkan walau tak punya cerita baru untuk diceritakan. ■UP
'How to Train Your Dragon 3' punya cerita lama untuk disimpulkan walau tak punya cerita baru untuk diceritakan.
“Its you and me bud. Always.” — Hiccup
Rating UP: Setelah sembilan tahun belajar cara melatih naga, jagoan kita, Hiccup (Jay Baruchel) tentu saja seharusnya sudah lulus; kalau tidak, yaa dropout karena sudah lewat dari standar 7-tahun-nya Kemristekdikti. Jadi sekarang sudah bukan soal melatih naga lagi. Maka, senang menjumpai bahwa How to Train Your Dragon 3 yang merupakan film terakhir dari franchisenya, benar-benar berperan sebagai penutup yang hakiki. Film ini memberikan kita momen dramatis, yang memang tak bisa dihindari, dengan (((cukup))) pas. Ia sekaligus juga memberi jawaban memuaskan soal kenapa manusia tak lagi menjumpai naga saat ini.
Sudah banyak yang berubah selama hampir satu dekade. Hiccup sudah jadi kepala suku Berk, melanjutkan tongkat estafet dari ayahnya. Brewoknya sudah mulai tumbuh. Ia juga harus siap melanjutkan hubungannya dengan Astrid (America Ferrerra) ke jenjang yang lebih jauh, soalnya Astrid pasti juga gak mau digantung terus. Naga peliharaan Hiccup, seekor Night Fury yang diberi nama Toothless, sudah menjadi naga alfa, yang membuatnya bisa memerintah naga mana pun. Satu hal yang membuat How to Train Your Dragon menarik dicermati adalah karena filmnya bertumbuh bersama karakter. Para jagoan kita bertambah dewasa, demikian pula dengan masalah mereka. Ceritanya dibangun dengan menyadari perubahan dalam rentang waktu yang panjang.
Di film pertama, Hiccup berhasil membuat sukunya hidup harmonis dengan naga, merubah mereka dari pemburu naga menjadi penjinak naga. Di film berikutnya, ia sukses mengatasi ancaman dari tim pemburu naga yang dipimpin si sadis Drago Bludvist dengan naga raksasanya. Setelah semua itu, apalagi coba konflik yang bakal dihadapi Hiccup dan Toothless? Kayaknya sih tak ada yang bisa lebih besar.
Itulah kenapa ancaman baru dari Grimmel the Grisly (F. Murray Abraham) tak begitu menggigit, padahal ia punya pasukan naga kalajengking yang bisa menyemburkan asam korosif dari mulut mereka. "Kamu belum pernah ketemu yang seperti aku," ujar Grimmel kepada Hiccup saat ia nyaris berhasil menculik Toothless. Namun kita serasa sudah pernah. Film ini butuh sesuatu untuk menggerakkan Hiccup dan sukunya dari kampung halaman mereka. Dan Grimmel hanyalah duri kecil yang bertugas untuk itu.
Tujuan mereka adalah surga dunia bagi para naga, tempat misterius yang bernama "Hidden World". Gak hidden-hidden banget sih, soalnya kita sudah bisa melihatnya dengan utuh di pertengahan film. Tapi saya tak akan komplain. "Hidden World" benar-benar surga visual; tempat yang dibangun dengan CGI mempesona, dihiasi dengan warna-warni neon yang menyilaukan mata. Kualitas gambar di film ketiga ini melewati semua yang pernah kita lihat di film pendahulunya. Detailnya luar biasa. Sutradara Dean DeBlois, yang terbang solo sejak film kedua, memanfaatkan kedinamisan mediumnya untuk memberikan sekuens aerial yang imersif.
Menemukan "Hidden World" bukan satu-satunya masalah Hiccup. Sobat karibnya, Toothless sedang kasmaran karena baru berjumpa dengan naga satu spesies yang diberi nama Light Fury. Kasmarannya sudah kronis, sampai Toothless harus menggelinjang tak karuan demi menarik perhatian sang gebetan. Ini membuat Hiccup tertinggal, dengan konflik batin yang Hiccup sendiri pun tak tahu. Tanpa Toothless, Hiccup ternyata menjadi protagonis yang tak begitu menarik. Disini saya menyadari bahwa Hiccup ini sebetulnya adalah karakter yang lumayan membosankan. Ia tak *uhuk* bergigi tanpa naganya.
Hal yang sama barangkali juga berlaku untuk karakter yang sudah kita kenal dari film-film sebelumnya. Kita berjumpa kembali dengan si kembar Tuffnut (Justin Rupple) dan Ruffnut (Kristen Wiig), Fishleg (Christopher Mintz-Plasse), Gobber (Craig Ferguson), Eret (Kit Harrington), Snotlout (Jonah Hill), serta ibu Hiccup, Valka (Cate Blanchett). Mereka *benar-benar* terasa seperti karakter pendukung saja, entah itu untuk memperumit situasi atau sekadar ngelawak.
Namun barangkali itu bukan poin utamanya. Semua hiruk pikuk tersebut hanyalah mekanika plot agar Hiccup bisa meninjau kembali hubungannya dengan Toothless. Film ini tak ragu-ragu untuk memberikan pernyataan realistis tentang bagaimana arti sesungguhnya dari peduli terhadap seseorang/sesuatu. Menatap tujuan baru dan merelakan yang telah berlalu. Tak begitu emosional, tapi film memolesnya dengan cara melandaskan konflik internal ini lewat flashback yang melibatkan Hiccup kecil dengan ayahnya Stoick (Gerard Butler).
Meski plotnya tak begitu mengikat, ada banyak hal yang sangat layak untuk disaksikan dari film ini, khususnya kualitas animasinya yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Meski demikian, How to Train Your Dragon 3 pantas eksis bukan cuma karena alasan itu saja; ia punya cerita lama untuk disimpulkan walau tak punya cerita baru untuk diceritakan. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Memuncaki box office selama 3 minggu berturut-turut, 'Aquaman' sekarang menjadi film DCEU terlaris. Berikut rekap box office minggu ini.
Kita hampir bisa mendengar grasak-grusuk di kantor Warner Bros untuk segera membuat Aquaman 2 saat laporan box office minggu ini masuk. Betul sekali, film tentang pahlawan yang bisa berbicara dengan ikan sudah resmi menjadi film terlaris dalam DC Extended Universe.
Minggu ini, Aquaman telah meraup $940 juta dari seluruh dunia, mendongkel rekor yang diperoleh Batman v Superman ($873,6 juta). Angka tersebut diperoleh berkat tambahan $56,2 juta dari 79 negara.
Pertanyaannya sekarang bukan "apakah" Aquaman punya cukup kekuatan untuk menaklukkan dua film superhero DC terlaris sepanjang masa, The Dark Knight ($1 miliar) dan The Dark Knight Rises ($1,1 miliar), melainkan "kapan".
Meskipun demikian, Aquaman rupanya cuma tangguh di luar. Di kampung halamannya, ia masih merupakan film DCEU paling gak laku. Tambahan $31,0 juta minggu ini tetap saja cuma bisa menempatkannya di bawah Man of Steel ($291 juta) dengan $260,0 juta. Tapi bodoamat. Yang penting, laba total sudah hampir 1 miliar cuy.
Di musim liburan yang biasanya sepi ini, satu film nyelip dan tampil mengejutkan dengan merebut posisi runner-up. Film tersebut adalah horor-thriller Escape Room yang mendapat $18,2 juta. Semakin mengejutkan saat mendapati bahwa film ini dibuat hanya dengan bujet $9 juta saja. Artinya, debut di minggu pertamanya saja sudah dua kali lipat dari bujet produksi. Penonton memberikannya CinemaScore "B".
Setelah mengalami kenaikan minggu lalu, Mary Poppins Returns harus rela anjlok 44,1%. Ia berada di posisi tiga dengan $15,9 juta. Total pendapatannya di Amerika sejauh ini baru $138,8 juta. Sementara itu secara global, pendapatannya adalah $257,9 juta berkat tambahan $23 juta dari luar Amerika.
Bumblebee dan Spider-Man: Into the Spider-Verse bersaing ketat di posisi empat. Namun pemenangnya adalah Bumblebee dengan $13,2 juta. Film ini sudah mendapat $97,6 juta secara domestik dan $289,6 juta secara global (berkat tambahan $82,7 juta dari luar Amerika). Hasil masif tersebut sebagian besar disumbang dari debut di Cina sebesar $59,4 juta.
Sementara itu, Spider-Man: Into the Spider-Verse membayangi di bawahnya dengan $13,1 juta. Total pendapatan domestiknya adalah $134 juta. Sedangkan total pendapatan globalnya adalah $275,5 juta.
Memuncaki box office selama 3 minggu berturut-turut, 'Aquaman' sekarang menjadi film DCEU terlaris. Berikut rekap box office minggu ini.
Kita hampir bisa mendengar grasak-grusuk di kantor Warner Bros untuk segera membuat Aquaman 2 saat laporan box office minggu ini masuk. Betul sekali, film tentang pahlawan yang bisa berbicara dengan ikan sudah resmi menjadi film terlaris dalam DC Extended Universe.
Minggu ini, Aquaman telah meraup $940 juta dari seluruh dunia, mendongkel rekor yang diperoleh Batman v Superman ($873,6 juta). Angka tersebut diperoleh berkat tambahan $56,2 juta dari 79 negara.
Pertanyaannya sekarang bukan "apakah" Aquaman punya cukup kekuatan untuk menaklukkan dua film superhero DC terlaris sepanjang masa, The Dark Knight ($1 miliar) dan The Dark Knight Rises ($1,1 miliar), melainkan "kapan".
Meskipun demikian, Aquaman rupanya cuma tangguh di luar. Di kampung halamannya, ia masih merupakan film DCEU paling gak laku. Tambahan $31,0 juta minggu ini tetap saja cuma bisa menempatkannya di bawah Man of Steel ($291 juta) dengan $260,0 juta. Tapi bodoamat. Yang penting, laba total sudah hampir 1 miliar cuy.
Di musim liburan yang biasanya sepi ini, satu film nyelip dan tampil mengejutkan dengan merebut posisi runner-up. Film tersebut adalah horor-thriller Escape Room yang mendapat $18,2 juta. Semakin mengejutkan saat mendapati bahwa film ini dibuat hanya dengan bujet $9 juta saja. Artinya, debut di minggu pertamanya saja sudah dua kali lipat dari bujet produksi. Penonton memberikannya CinemaScore "B".
Setelah mengalami kenaikan minggu lalu, Mary Poppins Returns harus rela anjlok 44,1%. Ia berada di posisi tiga dengan $15,9 juta. Total pendapatannya di Amerika sejauh ini baru $138,8 juta. Sementara itu secara global, pendapatannya adalah $257,9 juta berkat tambahan $23 juta dari luar Amerika.
Bumblebee dan Spider-Man: Into the Spider-Verse bersaing ketat di posisi empat. Namun pemenangnya adalah Bumblebee dengan $13,2 juta. Film ini sudah mendapat $97,6 juta secara domestik dan $289,6 juta secara global (berkat tambahan $82,7 juta dari luar Amerika). Hasil masif tersebut sebagian besar disumbang dari debut di Cina sebesar $59,4 juta.
Sementara itu, Spider-Man: Into the Spider-Verse membayangi di bawahnya dengan $13,1 juta. Total pendapatan domestiknya adalah $134 juta. Sedangkan total pendapatan globalnya adalah $275,5 juta.