- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Aktor 'Zootopia' mengakui ada dua sekuel ‘Zootopia’ yang tengah dikembangkan Disney.
Sejak dirilis 2016 dan menjadi film animasi garapan Disney terlaris setelah Frozen, Zootopia banyak diprediksi akan segera dibuatkan sekuel. Namun kenyataannya sejauh ini belum ada indikasi yang mengarah pada pengembangan Zootopia 2, hingga akhirnya eksistensi sekuel ini baru terungkap lewat wawancara yang dilakukan Blog Mickey.
Blog tersebut belum lama ini berbincang dengan Tommy Lister, yang mengisi suara Finnick (partner imut Nick Wilde) di Zootopia. Tanpa basa-basi, Lister memastikan bahwa ia sedang terlibat di film terbaru Zootopia. Bagian menariknya, Lister mengakui ada dua sekuel Zootopia yang tengah dikembangkan studio, yang praktis menjadikannya trilogi seperti sesama film fable Madagascar.
Lister juga mengklaim sekuel Zootopia adalah film termahal yang diproduksi Disney, dimana seri kedua ini akan menelan budget mencapai $300 juta, dan belum termasuk biaya promosi. Namun Lister menilai kondisi finansial Disney akan baik-baik saja, karena sejauh yang ia ketahui, film pertama Zootopia sukses meraup total pendapatan $2.6 miliar dari hasil penjualan merchandise dan box office.
Zootopia sendiri menyoroti petualangan polisi kelinci Judy Hopps dan rubah penipu Nick Wilde, dimana mereka bekerja sama untuk membongkar konspirasi di balik hilangnya para penduduk berlatar belakang predator di kota mamalia. Selain menghibur dan menawarkan visual yang imajinatif, film ini juga dibanjiri pujian karena pesan sosialnya yang sangat mengena. Karena itulah Zootopia diganjar penghargaan film animasi terbaik di sejumlah ajang bergengsi, mulai dari GoldenGlobe, Annie hingga Oscar.
Sementara dua sekuel Zootopia belum mendapatkan tanggal rilis, Disney berikutnya akan meluncurkan Frozen 2 pada 22 November 2019.
Aktor 'Zootopia' mengakui ada dua sekuel ‘Zootopia’ yang tengah dikembangkan Disney.
Sejak dirilis 2016 dan menjadi film animasi garapan Disney terlaris setelah Frozen, Zootopia banyak diprediksi akan segera dibuatkan sekuel. Namun kenyataannya sejauh ini belum ada indikasi yang mengarah pada pengembangan Zootopia 2, hingga akhirnya eksistensi sekuel ini baru terungkap lewat wawancara yang dilakukan Blog Mickey.
Blog tersebut belum lama ini berbincang dengan Tommy Lister, yang mengisi suara Finnick (partner imut Nick Wilde) di Zootopia. Tanpa basa-basi, Lister memastikan bahwa ia sedang terlibat di film terbaru Zootopia. Bagian menariknya, Lister mengakui ada dua sekuel Zootopia yang tengah dikembangkan studio, yang praktis menjadikannya trilogi seperti sesama film fable Madagascar.
Lister juga mengklaim sekuel Zootopia adalah film termahal yang diproduksi Disney, dimana seri kedua ini akan menelan budget mencapai $300 juta, dan belum termasuk biaya promosi. Namun Lister menilai kondisi finansial Disney akan baik-baik saja, karena sejauh yang ia ketahui, film pertama Zootopia sukses meraup total pendapatan $2.6 miliar dari hasil penjualan merchandise dan box office.
Zootopia sendiri menyoroti petualangan polisi kelinci Judy Hopps dan rubah penipu Nick Wilde, dimana mereka bekerja sama untuk membongkar konspirasi di balik hilangnya para penduduk berlatar belakang predator di kota mamalia. Selain menghibur dan menawarkan visual yang imajinatif, film ini juga dibanjiri pujian karena pesan sosialnya yang sangat mengena. Karena itulah Zootopia diganjar penghargaan film animasi terbaik di sejumlah ajang bergengsi, mulai dari GoldenGlobe, Annie hingga Oscar.
Sementara dua sekuel Zootopia belum mendapatkan tanggal rilis, Disney berikutnya akan meluncurkan Frozen 2 pada 22 November 2019.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel ADG,
Artikel Award, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
'Black Panther', 'Crazy Rich Asians', dan 'The Favourite' menjadi pemenang utama Art Directors Guild Awards ke-23. Berikut daftar lengkap pemenangnya.
Art Directors Guild (ADG) telah mengumumkan pemenang bagi film dan acara telivisi sepanjang 2018 yang berhak mendapat penghargaan desain produksi terbaik. Seperti biasa, nominasi untuk film dibagi menjadi 3 kategori yaitu Period, Fantasy, dan Contemporary.
Kategori Period Film dimenangkan oleh The Favourite yang mengalahkan The Ballad of Buster Scruggs, Bohemian Rhapsody, First Man, dan Roma.
Di kategori Fantasy Film, Black Panther tentu saja bakal unggul mudah melawan Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald, The House With a Clock in Its Walls, Mary Poppins Returns, dan Ready Player One.
Sementara itu, Crazy Rich Asians dengan mengejutkan berhasil keluar sebagai pemenang di kategori Contemporary Film, meninggalkanA Star is Born, A Quiet Place, Mission: Impossible - Fallout, dan Welcome to Marwen.
Sepanjang 22 tahun penyelenggaraannya, semua pemenang Best Production Design di Oscar berasal dari nominasi ADG. Pemenang Oscar tahun lalu, The Shape of Water memenangkan kategori Best Period ADG. La La Land yang memenangkan Best Production Design di Oscar 2017, sebelumnya membawa pulang piala Best Contemporary ADG.
Tapi ini barangkali adalah rekor yang tak begitu mengejutkan. Kategori Best Production Design Oscar hanya berisi 5 nominee, sedangkan total nominee ADG untuk film adalah 15. Dengan rasio sebesar itu, tentu saja peluang nominee Oscar dengan ADG untuk beririsan relatif besar.
Pemenang di departemen televisi diantaranya oleh The Marvelous Mrs Maisel, The Handmaid's Tale, The Alienist,danGLOW.
Berikut daftar lengkap pemenang ADG Awards ke-23. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.
The Ballad of Buster Scruggs – Jess Gonchor Bohemian Rhapsody – Aaron Haye The Favourite – Fiona Crombie First Man – Nathan Crowley Roma – Eugenio Caballero
Fantasy Film
Black Panther – Hannah Beachler Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald – Stuart Craig The House With a Clock in Its Walls – Jon Hutman Mary Poppins Returns – John Myhre Ready Player One – Adam Stockhausen
Contemporary Film
A Quiet Place – Jeffrey Beecroft A Star Is Born – Karen Murphy Crazy Rich Asians – Nelson Coates Mission: Impossible — Fallout – Peter Wenham Welcome to Marwen – Stefan Dechant
Animated Film
Dr. Seuss’ The Grinch – Colin Stimpson Incredibles 2 – Ralph Eggleston Isle of Dogs – Adam Stockhausen, Paul Harrod Ralph Breaks the Internet – Cory Loftis Spider-Man: Into the Spider-Verse – Justin K. Thompson
TELEVISION
One-Hour Period or Fantasy Single-Camera Series
A Series of Unfortunate Events – “The Ersatz Elevator: Part One – Bo Welch The Haunting of Hill House – “The Bent-Neck Lady – Patricio M. Farrell The Man in the High Castle – “Now More Than Ever, We Care About You,” “History Ends,” "Jahr Null” – Drew Broughton The Marvelous Mrs. Maisel – “Simone,” “We’re Going to the Catskills!” – Bill Groom Westworld – “Akane No Mai” – Howard Cummings
One-Hour Contemporary Single-Camera Series
Better Call Saul – “Piñata,” “Coushatta” (Judy Rhee Castle Rock – “The Box” (Steve Arnold The Handmaid’s Tale – “June,” “Unwomen” – Mark White, Elisabeth Williams House of Cards – “Episode 627: Chapter 72” – Julie Walker Ozark – “Once a Langmore…,” “The Gold Coast” – Derek R. Hill
Television Movie or Miniseries
The Alienist – “The Boy on the Bridge” – Mara LePere-Schloop American Horror Story: Apocalypse – “Fire and Reign” – Valdar Wilt The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story – Judy Becker Maniac – Alex Digerlando Sharp Objects – John Paino
Half-Hour Single-Camera Series
Atlanta – “Teddy Perkins” – Timothy O’Brien Glow – “Viking Funeral,” “Perfects are People, Too,” “Rosalie” – Todd Fjelsted The Good Place – “Janet(s)” – Ian Phillips Homecoming – “Mandatory” – Anastasia White Silicon Valley – “Tech Evangelist,” “Artificial Emotional Intelligence” – Richard Toyon
Multi-Camera Series
The Big Bang Theory – “The Novelization Correlation,” “The Sibling Realignment,” “The Bow Tie Asymmetry” – John Shaffner Murphy Brown – “#MurphyToo” – Jane Musky The Ranch – “Travelin’ Prayer,” “Tie Our Love (In a Double Knot,” “Fresh Out of Forgiveness” – John Shaffner Sesame Street – “Book Worming,” “The Count’s Counting Error,” “Street Food” – David Gallo Will & Grace – “The Three Wise Men,” “Tex and the City,” “Anchor Away” – Glenda Rovello
Short Format: Web Series, Music Video or Commercial
Apple – “Welcome Home” – Christopher Glass Ariana Grande – “No Tears Left to Cry” – Ethan Tobman Kendrick Lamar – “All the Stars” – Ethan Tobman Nespresso – “Quest” – Michael Gaw Rolex – “2018 Academy Awards” – Shane Valentino, Craig Pavilionis A Tribe Called Quest – “The Space Program” – Kay Boydell
Variety, Reality or Event Special
Drunk History – “Halloween” – Chloe Arbiture Jesus Christ Superstar Live in Concert – Jason Ardizzone-West The Oscars: 90th Annual Academy Awards – Derek McLane Portlandia – “Riot Spray” – Schuyler Telleen Saturday Night Live – “Bill Hader + Arcade Fire,” “John Mulaney + Jack White,” “Donald Glover + Childish Gambino” – Keith Raywood, Eugene Lee, Akira Yoshimura, Joseph DeTullio
SPECIAL
Cinematic Imagery Award
Rob Marshall
ADG Hall of Fame
Anthony Masters Benjamin Carre
Lifetime Achievement Award
Jeannine Oppewall Ed Verreaux Jim Fiorito William F. Matthews
■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut
'Black Panther', 'Crazy Rich Asians', dan 'The Favourite' menjadi pemenang utama Art Directors Guild Awards ke-23. Berikut daftar lengkap pemenangnya.
Art Directors Guild (ADG) telah mengumumkan pemenang bagi film dan acara telivisi sepanjang 2018 yang berhak mendapat penghargaan desain produksi terbaik. Seperti biasa, nominasi untuk film dibagi menjadi 3 kategori yaitu Period, Fantasy, dan Contemporary.
Kategori Period Film dimenangkan oleh The Favourite yang mengalahkan The Ballad of Buster Scruggs, Bohemian Rhapsody, First Man, dan Roma.
Di kategori Fantasy Film, Black Panther tentu saja bakal unggul mudah melawan Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald, The House With a Clock in Its Walls, Mary Poppins Returns, dan Ready Player One.
Sementara itu, Crazy Rich Asians dengan mengejutkan berhasil keluar sebagai pemenang di kategori Contemporary Film, meninggalkanA Star is Born, A Quiet Place, Mission: Impossible - Fallout, dan Welcome to Marwen.
Sepanjang 22 tahun penyelenggaraannya, semua pemenang Best Production Design di Oscar berasal dari nominasi ADG. Pemenang Oscar tahun lalu, The Shape of Water memenangkan kategori Best Period ADG. La La Land yang memenangkan Best Production Design di Oscar 2017, sebelumnya membawa pulang piala Best Contemporary ADG.
Tapi ini barangkali adalah rekor yang tak begitu mengejutkan. Kategori Best Production Design Oscar hanya berisi 5 nominee, sedangkan total nominee ADG untuk film adalah 15. Dengan rasio sebesar itu, tentu saja peluang nominee Oscar dengan ADG untuk beririsan relatif besar.
Pemenang di departemen televisi diantaranya oleh The Marvelous Mrs Maisel, The Handmaid's Tale, The Alienist,danGLOW.
Berikut daftar lengkap pemenang ADG Awards ke-23. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.
The Ballad of Buster Scruggs – Jess Gonchor Bohemian Rhapsody – Aaron Haye The Favourite – Fiona Crombie First Man – Nathan Crowley Roma – Eugenio Caballero
Fantasy Film
Black Panther – Hannah Beachler Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald – Stuart Craig The House With a Clock in Its Walls – Jon Hutman Mary Poppins Returns – John Myhre Ready Player One – Adam Stockhausen
Contemporary Film
A Quiet Place – Jeffrey Beecroft A Star Is Born – Karen Murphy Crazy Rich Asians – Nelson Coates Mission: Impossible — Fallout – Peter Wenham Welcome to Marwen – Stefan Dechant
Animated Film
Dr. Seuss’ The Grinch – Colin Stimpson Incredibles 2 – Ralph Eggleston Isle of Dogs – Adam Stockhausen, Paul Harrod Ralph Breaks the Internet – Cory Loftis Spider-Man: Into the Spider-Verse – Justin K. Thompson
TELEVISION
One-Hour Period or Fantasy Single-Camera Series
A Series of Unfortunate Events – “The Ersatz Elevator: Part One – Bo Welch The Haunting of Hill House – “The Bent-Neck Lady – Patricio M. Farrell The Man in the High Castle – “Now More Than Ever, We Care About You,” “History Ends,” "Jahr Null” – Drew Broughton The Marvelous Mrs. Maisel – “Simone,” “We’re Going to the Catskills!” – Bill Groom Westworld – “Akane No Mai” – Howard Cummings
One-Hour Contemporary Single-Camera Series
Better Call Saul – “Piñata,” “Coushatta” (Judy Rhee Castle Rock – “The Box” (Steve Arnold The Handmaid’s Tale – “June,” “Unwomen” – Mark White, Elisabeth Williams House of Cards – “Episode 627: Chapter 72” – Julie Walker Ozark – “Once a Langmore…,” “The Gold Coast” – Derek R. Hill
Television Movie or Miniseries
The Alienist – “The Boy on the Bridge” – Mara LePere-Schloop American Horror Story: Apocalypse – “Fire and Reign” – Valdar Wilt The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story – Judy Becker Maniac – Alex Digerlando Sharp Objects – John Paino
Half-Hour Single-Camera Series
Atlanta – “Teddy Perkins” – Timothy O’Brien Glow – “Viking Funeral,” “Perfects are People, Too,” “Rosalie” – Todd Fjelsted The Good Place – “Janet(s)” – Ian Phillips Homecoming – “Mandatory” – Anastasia White Silicon Valley – “Tech Evangelist,” “Artificial Emotional Intelligence” – Richard Toyon
Multi-Camera Series
The Big Bang Theory – “The Novelization Correlation,” “The Sibling Realignment,” “The Bow Tie Asymmetry” – John Shaffner Murphy Brown – “#MurphyToo” – Jane Musky The Ranch – “Travelin’ Prayer,” “Tie Our Love (In a Double Knot,” “Fresh Out of Forgiveness” – John Shaffner Sesame Street – “Book Worming,” “The Count’s Counting Error,” “Street Food” – David Gallo Will & Grace – “The Three Wise Men,” “Tex and the City,” “Anchor Away” – Glenda Rovello
Short Format: Web Series, Music Video or Commercial
Apple – “Welcome Home” – Christopher Glass Ariana Grande – “No Tears Left to Cry” – Ethan Tobman Kendrick Lamar – “All the Stars” – Ethan Tobman Nespresso – “Quest” – Michael Gaw Rolex – “2018 Academy Awards” – Shane Valentino, Craig Pavilionis A Tribe Called Quest – “The Space Program” – Kay Boydell
Variety, Reality or Event Special
Drunk History – “Halloween” – Chloe Arbiture Jesus Christ Superstar Live in Concert – Jason Ardizzone-West The Oscars: 90th Annual Academy Awards – Derek McLane Portlandia – “Riot Spray” – Schuyler Telleen Saturday Night Live – “Bill Hader + Arcade Fire,” “John Mulaney + Jack White,” “Donald Glover + Childish Gambino” – Keith Raywood, Eugene Lee, Akira Yoshimura, Joseph DeTullio
SPECIAL
Cinematic Imagery Award
Rob Marshall
ADG Hall of Fame
Anthony Masters Benjamin Carre
Lifetime Achievement Award
Jeannine Oppewall Ed Verreaux Jim Fiorito William F. Matthews
■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Award,
Artikel DGA, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Berkat 'Roma', Alfonso Cuaron berhasil menjadi sutradara terbaik dalam DGA Awards ke-71. Berikut daftar lengkap pemenangnya.
Agaknya awards season tahun ini tak punya frontrunner. Yang menarik, penyebabnya adalah karena (hampir) semuanya merupakan frontrunner. Terdengar kontradiktif memang, tapi saat semua kontestan berada di depan, maka tak ada lagi yang namanya "terdepan".
Beberapa waktu lalu, PGA Awards menjadi milik Green Book, sementara SAG memberikan penghargaan tertinggi mereka kepada Black Panther. Kemarin, piala ACE Eddie dibawa pulang oleh Bohemian Rhapsody. Dan sekarang, satu lagi penghargaan paling penting, DGA Awards dimenangkan oleh Alfonso Cuaron lewat Roma.
Yup, kemarin (2/2) di Hollywood and Highland Center Los Angeles, Directors Guild of America (DGA) menobatkan Cuaron sebagai sutradara terbaik tahun ini. Ia berhasil mengalahkan Bradley Cooper dengan A Star is Born, Peter Farrelly dengan Green Book, Spike Lee dengan BlacKkKlansman, dan Adam McKay dengan Vice.
Kecuali PGA, penghargaan-penghargaan tadi memang tak berhubungan langsung dengan Best Picture Oscar, tapi biasanya mereka merupakan variabel yang patut diperhitungkan pengaruhnya.
Dalam hal Best Picture Oscar, DGA Awards sangat mantul sekali dalam menebak pemenangnya. Sejak penyelenggarannya di tahun 1949, hanya 7 kali saja pemenang DGA yang tak berjaya di Oscar. Cuaron sendiri pernah memenangkan keduanya lewat film Gravity.
Di kategori First-Time Feature, Cooper juga harus rela dipecundangi oleh Bo Burnham berkat film Eight Grade. Di kategori ini, Burnham juga berhasil mengalahkan Carlos Lopez Estrada dengan Blidspotting, Matthew Heineman dengan A Private War, dan Boots Riley dengan Sorry to Bother You.
Sementara itu, pemenang di departemen televisi uniknya diisi oleh orang-orang yang barangkali lebih kita kenal di dunia film. Mereka adalah Bill Hader, Ben Stiller, dan Adam McKay. Secara berturut-turut, mereka menang berkat serial Barry, Escape at Dannemora, dan Succession.
Berikut daftar lengkap pemenang DGA Awards ke-71.Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.
Bradley Cooper – A Star Is Born Alfonso Cuarón – Roma Peter Farrelly – Green Book Spike Lee – BlacKkKlansman Adam McKay – Vice
Documentaries
Morgan Neville – Won't You Be My Neighbor? RaMell Ross – Hale County This Morning, This Evening Elizabeth Chai Vasarhelyi and Jimmy Chin – Free Solo Tim Wardle – Three Identical Strangers Betsy West and Julie Cohen – RBG
First-Time Feature Film
Bo Burnham – Eighth Grade Bradley Cooper – A Star Is Born Carlos López Estrada – Blindspotting Matthew Heineman – A Private War Boots Riley – Sorry to Bother You
Television
Drama Series
Jason Bateman – Ozark "Reparations" Lesli Linka Glatter – Homeland "Paean to the People" Chris Long – The Americans "START" Adam McKay – Succession "Celebration" Daina Reid – The Handmaid's Tale "Holly"
Comedy Series
Donald Glover – Atlanta "FUBU" Bill Hader – Barry "Chapter One: Make Your Mark" Hiro Murai – Atlanta "Teddy Perkins" Daniel Palladino – The Marvelous Mrs. Maisel "We're Going to the Catskills!" Amy Sherman-Palladino – The Marvelous Mrs. Maisel "All Alone"
Movies for Television and Limited Series
Cary Joji Fukunaga – Maniac David Leveaux and Alex Rudzinski – Jesus Christ Superstar Live in Concert Barry Levinson – Paterno Ben Stiller – Escape at Dannemora Jean-Marc Vallée – Sharp Objects
Paul G. Casey – Real Time with Bill Maher "#1633" Sacha Baron Cohen, Nathan Fielder, Daniel Gray Longino, and Dan Mazer – Who Is America? "Episode 102" Jim Hoskinson – The Late Show with Stephen Colbert "#480" Don Roy King – Saturday Night Live "Host Adam Driver/Musical Guest Kanye West" Paul Pennolino – Last Week Tonight with John Oliver "Italian Election"
Variety/Talk/News/Sports – Specials
Louis J. Horvitz – The 60th Annual Grammy Awards Tim Mancinelli and Glenn Clements – The Late Late Show Carpool Karaoke Primetime Special 2018 Beth McCarthy-Miller – Bill Maher: Live from Oklahoma Marcus Raboy – Steve Martin and Martin Short: An Evening You Will Forget for the Rest of Your Life Glenn Weiss – The 72nd Annual Tony Awards
Reality Programs
Neil P. DeGroot – Better Late Than Never "How Do You Say Roots in German?" Eytan Keller – Iron Chef Gauntlet "Episode 201" Patrick McManus – American Ninja Warrior "Miami City Qualifiers" Russell Norman – The Final Table "Japan" Bertram van Munster – The Amazing Race "It's Just a Million Dollars, No Pressure"
Children's Programs
Allan Arkush – A Series of Unfortunate Events "The Hostile Hospital: Part 1" Jack Jameson – When You Wish Upon a Pickle: A Sesame Street Special Greg Mottola – The Dangerous Book for Boys "How to Walk on the Moon" Barry Sonnenfeld – A Series of Unfortunate Events "The Vile Village: Part 1" Bo Welch – A Series of Unfortunate Events "The Ersatz Elevator: Part 1"
Commercials
Commercials
Steve Ayson – Dollar Shave Club's "Getting Ready", Speight's' "The Dance" Fredrik Bond – Virgin TV's "Harmony", BT Sport's "Take Them All On", Confused.com's "The Big Win" Martin de Thurah – Audi's "Final Breath", Chase Bank's "Mama Said Knock You Out", Macy's' "Space Station" Spike Jonze – Apple's "Welcome Home" David Shane – Babbel's "Alien", Cure Alzheimer's Fund's "Mothers & Daughters"
Special
Lifetime Achievement in Television
Don Mischer
Frank Capra Achievement Award
Kathleen McGill
Franklin J. Schaffner Achievement Award
Mimi Deaton
Diversity Award
FX Networks
■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut
Berkat 'Roma', Alfonso Cuaron berhasil menjadi sutradara terbaik dalam DGA Awards ke-71. Berikut daftar lengkap pemenangnya.
Agaknya awards season tahun ini tak punya frontrunner. Yang menarik, penyebabnya adalah karena (hampir) semuanya merupakan frontrunner. Terdengar kontradiktif memang, tapi saat semua kontestan berada di depan, maka tak ada lagi yang namanya "terdepan".
Beberapa waktu lalu, PGA Awards menjadi milik Green Book, sementara SAG memberikan penghargaan tertinggi mereka kepada Black Panther. Kemarin, piala ACE Eddie dibawa pulang oleh Bohemian Rhapsody. Dan sekarang, satu lagi penghargaan paling penting, DGA Awards dimenangkan oleh Alfonso Cuaron lewat Roma.
Yup, kemarin (2/2) di Hollywood and Highland Center Los Angeles, Directors Guild of America (DGA) menobatkan Cuaron sebagai sutradara terbaik tahun ini. Ia berhasil mengalahkan Bradley Cooper dengan A Star is Born, Peter Farrelly dengan Green Book, Spike Lee dengan BlacKkKlansman, dan Adam McKay dengan Vice.
Kecuali PGA, penghargaan-penghargaan tadi memang tak berhubungan langsung dengan Best Picture Oscar, tapi biasanya mereka merupakan variabel yang patut diperhitungkan pengaruhnya.
Dalam hal Best Picture Oscar, DGA Awards sangat mantul sekali dalam menebak pemenangnya. Sejak penyelenggarannya di tahun 1949, hanya 7 kali saja pemenang DGA yang tak berjaya di Oscar. Cuaron sendiri pernah memenangkan keduanya lewat film Gravity.
Di kategori First-Time Feature, Cooper juga harus rela dipecundangi oleh Bo Burnham berkat film Eight Grade. Di kategori ini, Burnham juga berhasil mengalahkan Carlos Lopez Estrada dengan Blidspotting, Matthew Heineman dengan A Private War, dan Boots Riley dengan Sorry to Bother You.
Sementara itu, pemenang di departemen televisi uniknya diisi oleh orang-orang yang barangkali lebih kita kenal di dunia film. Mereka adalah Bill Hader, Ben Stiller, dan Adam McKay. Secara berturut-turut, mereka menang berkat serial Barry, Escape at Dannemora, dan Succession.
Berikut daftar lengkap pemenang DGA Awards ke-71.Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.
Bradley Cooper – A Star Is Born Alfonso Cuarón – Roma Peter Farrelly – Green Book Spike Lee – BlacKkKlansman Adam McKay – Vice
Documentaries
Morgan Neville – Won't You Be My Neighbor? RaMell Ross – Hale County This Morning, This Evening Elizabeth Chai Vasarhelyi and Jimmy Chin – Free Solo Tim Wardle – Three Identical Strangers Betsy West and Julie Cohen – RBG
First-Time Feature Film
Bo Burnham – Eighth Grade Bradley Cooper – A Star Is Born Carlos López Estrada – Blindspotting Matthew Heineman – A Private War Boots Riley – Sorry to Bother You
Television
Drama Series
Jason Bateman – Ozark "Reparations" Lesli Linka Glatter – Homeland "Paean to the People" Chris Long – The Americans "START" Adam McKay – Succession "Celebration" Daina Reid – The Handmaid's Tale "Holly"
Comedy Series
Donald Glover – Atlanta "FUBU" Bill Hader – Barry "Chapter One: Make Your Mark" Hiro Murai – Atlanta "Teddy Perkins" Daniel Palladino – The Marvelous Mrs. Maisel "We're Going to the Catskills!" Amy Sherman-Palladino – The Marvelous Mrs. Maisel "All Alone"
Movies for Television and Limited Series
Cary Joji Fukunaga – Maniac David Leveaux and Alex Rudzinski – Jesus Christ Superstar Live in Concert Barry Levinson – Paterno Ben Stiller – Escape at Dannemora Jean-Marc Vallée – Sharp Objects
Paul G. Casey – Real Time with Bill Maher "#1633" Sacha Baron Cohen, Nathan Fielder, Daniel Gray Longino, and Dan Mazer – Who Is America? "Episode 102" Jim Hoskinson – The Late Show with Stephen Colbert "#480" Don Roy King – Saturday Night Live "Host Adam Driver/Musical Guest Kanye West" Paul Pennolino – Last Week Tonight with John Oliver "Italian Election"
Variety/Talk/News/Sports – Specials
Louis J. Horvitz – The 60th Annual Grammy Awards Tim Mancinelli and Glenn Clements – The Late Late Show Carpool Karaoke Primetime Special 2018 Beth McCarthy-Miller – Bill Maher: Live from Oklahoma Marcus Raboy – Steve Martin and Martin Short: An Evening You Will Forget for the Rest of Your Life Glenn Weiss – The 72nd Annual Tony Awards
Reality Programs
Neil P. DeGroot – Better Late Than Never "How Do You Say Roots in German?" Eytan Keller – Iron Chef Gauntlet "Episode 201" Patrick McManus – American Ninja Warrior "Miami City Qualifiers" Russell Norman – The Final Table "Japan" Bertram van Munster – The Amazing Race "It's Just a Million Dollars, No Pressure"
Children's Programs
Allan Arkush – A Series of Unfortunate Events "The Hostile Hospital: Part 1" Jack Jameson – When You Wish Upon a Pickle: A Sesame Street Special Greg Mottola – The Dangerous Book for Boys "How to Walk on the Moon" Barry Sonnenfeld – A Series of Unfortunate Events "The Vile Village: Part 1" Bo Welch – A Series of Unfortunate Events "The Ersatz Elevator: Part 1"
Commercials
Commercials
Steve Ayson – Dollar Shave Club's "Getting Ready", Speight's' "The Dance" Fredrik Bond – Virgin TV's "Harmony", BT Sport's "Take Them All On", Confused.com's "The Big Win" Martin de Thurah – Audi's "Final Breath", Chase Bank's "Mama Said Knock You Out", Macy's' "Space Station" Spike Jonze – Apple's "Welcome Home" David Shane – Babbel's "Alien", Cure Alzheimer's Fund's "Mothers & Daughters"
Special
Lifetime Achievement in Television
Don Mischer
Frank Capra Achievement Award
Kathleen McGill
Franklin J. Schaffner Achievement Award
Mimi Deaton
Diversity Award
FX Networks
■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Setelah selama ini menghadirkan action yang gila dan di luar nalar, kini franchise yang bermula dari balapan jalanan ini meningkatkan level permainannya dengan menampilkan karakter manusia super. Hal baru ini nantinya siap disajikan dalam spin-off perdana ‘Hobbs and Shaw’.
Semakin kesini franchise Fast and Furious boleh dibilang semakin liar. Bagaimana tidak, setelah selama ini menghadirkan action melibatkan mobil yang gila dan di luar nalar, kini franchise yang bermula dari balapan jalanan ini meningkatkan level permainannya dengan menampilkan karakter manusia super. Hal baru ini nantinya siap disajikan dalam spin-off perdana Hobbs and Shaw, yang menduetkan Dwayne Johnson dan Jason Statham.
Karakter superhuman ini sendiri terungkap lewat trailer perdana Hobbs and Shaw. Berstatus sebagai villain dan diperankan Idris Elba, dalam trailernya karakter bernama Brixton ini menyatakan,”aku adalah kejutan yang dibutuhkan untuk sistem. Aku adalah evolusi manusia. Tahan peluru. Manusia super.” Tak lama setelahnya, Brixton mengakui bahwa ia adalah penjahat, hingga kemudian menjadi lawan yang harus ditaklukkan Hobbs (Johnson) dan Shaw (Statham). Meski kekuatan super Brixton sempat disinyalkan akun Twitter resmi Hobbs and Shaw, fans tetap saja terkejut saat melihat aksi Brixton di trailer, yang membuat Hobbs and Shaw serasa jadi film superhero. Sontak kehadiran Brixton sebagai karakter manusia super pertama di franchise Fast and Furious pun memicu beragam reaksi dari fans.
Sebut saja @DannHerbolario yang menyebut, Vin Diesel – pemain utama di franchise – pasti kesal melihat film Fast and Furious punya karakter manusia super, dan selain itu, netizen ini juga merasa franchise ini kian tak masuk akal. Sementara @uneducatedpop justru menyambut antusias, karena Hobbs and Shaw menawarkan aksi pertarungan kedua karakter favorit fans melawan Elba yang dikenal sebagai aktor kharismatik, ditambah dengan karakternya yang berkekuatan super. Terlepas dari beragam komentar yang ada, supervillain agaknya memang cocok digunakan sebagai musuh karakter Johnson dan Statham. Alasannya, dengan cara bertarung Hobbs dan Shaw yang sangar dan sulit dikalahkan, takkan seru apabila mereka hanya berhadapan dengan manusia biasa.
Johnson dan Statham sendiri pertama bertemu di franchise Fast and Furious lewat seri ketujuh, dimana masing-masing berperan sebagai agen Hobbs dan penjahat Deckard Shaw. Karakter Johnson dan Statham yang tadinya berseteru terpaksa harus saling bekerja sama di seri kedelapan Fate of the Furious. Duet mereka yang menarik dan dinamis akhirnya mendorong Universal untuk membuat film khusus Hobbs dan Shaw.
Adapun skrip Hobbs and Shaw ditangani Chris Morgan, yang selama ini dikenal sebagai penulis reguler franchise Fast and Furious. Bertindak sebagai sutradara adalah David Leitch , yang sebelumnya sukses dengan John Wick dan Deadpool 2.
Rencananya Hobbs and Shaw akan dirilis 26 Juli 2019.
Setelah selama ini menghadirkan action yang gila dan di luar nalar, kini franchise yang bermula dari balapan jalanan ini meningkatkan level permainannya dengan menampilkan karakter manusia super. Hal baru ini nantinya siap disajikan dalam spin-off perdana ‘Hobbs and Shaw’.
Semakin kesini franchise Fast and Furious boleh dibilang semakin liar. Bagaimana tidak, setelah selama ini menghadirkan action melibatkan mobil yang gila dan di luar nalar, kini franchise yang bermula dari balapan jalanan ini meningkatkan level permainannya dengan menampilkan karakter manusia super. Hal baru ini nantinya siap disajikan dalam spin-off perdana Hobbs and Shaw, yang menduetkan Dwayne Johnson dan Jason Statham.
Karakter superhuman ini sendiri terungkap lewat trailer perdana Hobbs and Shaw. Berstatus sebagai villain dan diperankan Idris Elba, dalam trailernya karakter bernama Brixton ini menyatakan,”aku adalah kejutan yang dibutuhkan untuk sistem. Aku adalah evolusi manusia. Tahan peluru. Manusia super.” Tak lama setelahnya, Brixton mengakui bahwa ia adalah penjahat, hingga kemudian menjadi lawan yang harus ditaklukkan Hobbs (Johnson) dan Shaw (Statham). Meski kekuatan super Brixton sempat disinyalkan akun Twitter resmi Hobbs and Shaw, fans tetap saja terkejut saat melihat aksi Brixton di trailer, yang membuat Hobbs and Shaw serasa jadi film superhero. Sontak kehadiran Brixton sebagai karakter manusia super pertama di franchise Fast and Furious pun memicu beragam reaksi dari fans.
Sebut saja @DannHerbolario yang menyebut, Vin Diesel – pemain utama di franchise – pasti kesal melihat film Fast and Furious punya karakter manusia super, dan selain itu, netizen ini juga merasa franchise ini kian tak masuk akal. Sementara @uneducatedpop justru menyambut antusias, karena Hobbs and Shaw menawarkan aksi pertarungan kedua karakter favorit fans melawan Elba yang dikenal sebagai aktor kharismatik, ditambah dengan karakternya yang berkekuatan super. Terlepas dari beragam komentar yang ada, supervillain agaknya memang cocok digunakan sebagai musuh karakter Johnson dan Statham. Alasannya, dengan cara bertarung Hobbs dan Shaw yang sangar dan sulit dikalahkan, takkan seru apabila mereka hanya berhadapan dengan manusia biasa.
Johnson dan Statham sendiri pertama bertemu di franchise Fast and Furious lewat seri ketujuh, dimana masing-masing berperan sebagai agen Hobbs dan penjahat Deckard Shaw. Karakter Johnson dan Statham yang tadinya berseteru terpaksa harus saling bekerja sama di seri kedelapan Fate of the Furious. Duet mereka yang menarik dan dinamis akhirnya mendorong Universal untuk membuat film khusus Hobbs dan Shaw.
Adapun skrip Hobbs and Shaw ditangani Chris Morgan, yang selama ini dikenal sebagai penulis reguler franchise Fast and Furious. Bertindak sebagai sutradara adalah David Leitch , yang sebelumnya sukses dengan John Wick dan Deadpool 2.
Rencananya Hobbs and Shaw akan dirilis 26 Juli 2019.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Dwayne Johnson dan Jason Statham dipaksa bekerja sama untuk menghadapi Idris Elba berkekuatan super.
Ingat saat Fast & Furious adalah film soal balap-balapan? Begitu cepat waktu berlalu dan begitu banyak hal yang berubah. Setelah hampir dua puluh tahun, franchise ini sudah bertransformasi menjadi banyak hal, tapi yang paling utama adalah menjadi film supermacho yang menentang logika dan hukum fisika. Sekarang, memasuki film ke-9, ia menjadi film dimana Dwayne Johnson dan Jason Statham menghajar orang.
Atau setidaknya begitulah yang terlihat dari trailer perdana Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw.
Film ini tidak lagi berfokus pada Dom (Vin Diesel) dan keluarganya, melainkan agen Luke Hobbs (Dwayne Johnson) dan mantan penjahat Deckard Shaw (Jason Statham). Terakhir kali kita berjumpa di The Fate of the Furious, mereka sepertinya punya chemistry yang asyik. Sekarang keduanya dimintai tolong untuk mengatasi ancaman dari teroris bernama Brixton (Idris Elba). Respon mereka saat mereka disuruh bekerja sama?
"Mustahil, dia ini bajingan!" teriak mereka satu sama lain.
Tapi mereka harus bergabung sebab musuh kali ini punya kekuatan super. Dalam trailer, kita melihat Idris Elba ditembakkan dengan semacam sinar laser yang bisa membuat ototnya semakin kuat.
"Aku adalah evolusi manusia. Antipeluru. Manusia super," katanya.
Kita juga bakal menyaksikan aksi standar film Fast & Furious seperti sekuens mobil yang berloncatan dari gedung. Ada pula aksi komikal dimana Shaw mengerjai Hobbs saat mereka akan meloncat dari pencakar langit. Sebagian porsi durasi juga diberikan untuk Vanessa Kirby yang selalu terlihat khawatir. Tapi sebagian besar trailer ini adalah soal Dwayne Johnson dan Jason Statham menghajar orang.
Film ini sendiri digarap oleh sutradara yang sudah biasa membuat film soal hajar-menghajar orang. Sutradara tersebut adalah David Leitch, yang sebelumnya membesut John Wick, Atomic Blonde, dan Deadpool 2.
Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw direncanakan tayang pada 2 Agustus. Berikut trailernya. ■UP
Dwayne Johnson dan Jason Statham dipaksa bekerja sama untuk menghadapi Idris Elba berkekuatan super.
Ingat saat Fast & Furious adalah film soal balap-balapan? Begitu cepat waktu berlalu dan begitu banyak hal yang berubah. Setelah hampir dua puluh tahun, franchise ini sudah bertransformasi menjadi banyak hal, tapi yang paling utama adalah menjadi film supermacho yang menentang logika dan hukum fisika. Sekarang, memasuki film ke-9, ia menjadi film dimana Dwayne Johnson dan Jason Statham menghajar orang.
Atau setidaknya begitulah yang terlihat dari trailer perdana Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw.
Film ini tidak lagi berfokus pada Dom (Vin Diesel) dan keluarganya, melainkan agen Luke Hobbs (Dwayne Johnson) dan mantan penjahat Deckard Shaw (Jason Statham). Terakhir kali kita berjumpa di The Fate of the Furious, mereka sepertinya punya chemistry yang asyik. Sekarang keduanya dimintai tolong untuk mengatasi ancaman dari teroris bernama Brixton (Idris Elba). Respon mereka saat mereka disuruh bekerja sama?
"Mustahil, dia ini bajingan!" teriak mereka satu sama lain.
Tapi mereka harus bergabung sebab musuh kali ini punya kekuatan super. Dalam trailer, kita melihat Idris Elba ditembakkan dengan semacam sinar laser yang bisa membuat ototnya semakin kuat.
"Aku adalah evolusi manusia. Antipeluru. Manusia super," katanya.
Kita juga bakal menyaksikan aksi standar film Fast & Furious seperti sekuens mobil yang berloncatan dari gedung. Ada pula aksi komikal dimana Shaw mengerjai Hobbs saat mereka akan meloncat dari pencakar langit. Sebagian porsi durasi juga diberikan untuk Vanessa Kirby yang selalu terlihat khawatir. Tapi sebagian besar trailer ini adalah soal Dwayne Johnson dan Jason Statham menghajar orang.
Film ini sendiri digarap oleh sutradara yang sudah biasa membuat film soal hajar-menghajar orang. Sutradara tersebut adalah David Leitch, yang sebelumnya membesut John Wick, Atomic Blonde, dan Deadpool 2.
Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw direncanakan tayang pada 2 Agustus. Berikut trailernya. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel ACE,
Artikel Award, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
'Bohemian Rhapsody' dengan mengejutkan menjadi film dengan editing terbaik tahun ini dalam ACE Eddie Awards ke-69. Berikut daftar lengkap nominasinya.
Awards season tahun ini semakin tak bisa diduga. Bohemian Rhapsody, salah satu film yang relatif kurang dijagokan, rupanya mengukuhkan posisinya sebagai kontender betulan. Dalam malam penghargaan ACE Eddie Awards ke-69 yang diselenggarakan kemarin (1/2), film biografi Queen tersebut berhasil menyabet piala tertinggi untuk editornya, John Ottman.
Film ini secara mengejutkan sukses mengalahkan film-film lain yang lebih diandalkan diantaranya BlacKkKlansman, First Man, Roma, dan A Star is Born.
ACE Eddie Awards merupakan penghargaan yang diberikan oleh American Cinema Editors (ACE) untuk mengapresiasi editing terbaik dalam film, acara televisi, dan dokumenter. Penghargaan ini biasanya merupakan barometer yang kuat untuk memprediksi kategori Editing di Oscar. Dalam 28 tahun terakhir, 21 pemenang ACE berhasil memenangkan kategori Editing Oscar.
Nah, yang lebih penting lagi, kategori Editing Oscar merupakan salah satu kategori kunci dalam penentuan Best Picture. 17 Best Picture Oscar dalam 28 tahun terakhir merupakan pemenang ACE. Artinya, Bohemian Rhapsody baru saja melontarkan dirinya sebagai kontender kuat di kontestasi Best Picture Oscar.
Sementara itu, di kategori Comedy or Musical, The Favourite berhasil mengalahkan Crazy Rich Asians, Deadpool 2, Green Book, dan Vice. Yah, bukan kompetisi yang pelik sih.
Kategori animasi, tentu saja dimenangkan oleh Spider-Man: Into the Spider-Verse. Film ini mengalahkan Incredibles 2 dan Isle of Dogs.
Piala di departemen televisi dibawa pulang oleh Atlanta, The Marvelous Mrs Maisel, Killing Eve, Bodyguard, Escape at Dannemora, dan Anthony Bourdain: Parts Unknown.
Berikut daftar lengkap pemenang ACE Eddie Awards ke-69. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.
BlacKkKlansman – Barry Alexander Brown Bohemian Rhapsody – John Ottman, ACE First Man – Tom Cross, ACE Roma – Alfonso Cuarón & Adam Gough A Star is Born – Jay Cassidy, ACE
BEST EDITED FEATURE FILM (COMEDY)
Crazy Rich Asians – Myron Kerstein Deadpool 2 – Craig Alpert, ACE, Elísabet Ronaldsdóttir & Dirk Westervelt The Favourite – Yorgos Mavropsaridis, ACE Green Book – Patrick J. Don Vito Vice – Hank Corwin, ACE
BEST EDITED ANIMATED FEATURE FILM
Incredibles 2 – Stephen Schaffer, ACE Isle of Dogs – Andrew Weisblum, ACE, Ralph Foster & Edward Bursch Spider-Man: Into the Spider-Verse – Robert Fisher, Jr.
BEST EDITED DOCUMENTARY (FEATURE)
Free Solo – Bob Eisenhardt, ACE RBG – Carla Gutierrez Three Identical Strangers – Michael Harte Won’t You Be My Neighbor? – Jeff Malmberg & Aaron Wickenden, ACE
BEST EDITED DOCUMENTARY (NON-THEATRICAL)
A Final Cut for Orson: 40 Years in the Making – Martin Singer Robin Williams: Come Inside My Mind – Greg Finton, ACE & Poppy Das, ACE Wild Wild Country, Part 3 – Neil Meiklejohn The Zen Diaries of Garry Shandling – Joe Beshenkovsky, ACE
BEST EDITED COMEDY SERIES FOR COMMERCIAL TELEVISION
Atlanta: “Alligator Man” – Isaac Hagy Atlanta: “Teddy Perkins” – Kyle Reiter The Good Place: “Don’t Let the Good Life Pass You By” – Eric Kissack Portlandia: “Rose Route” – Jordan Kim, Ali Greer, Heather Capps & Stacy Moon
BEST EDITED COMEDY SERIES FOR NON-COMMERCIAL TELEVISION
Barry: “Make Your Mark” – Jeff Buchanan Insecure: “Obsessed-Like” – Nena Erb, ACE The Marvelous Mrs. Maisel: “Simone” – Kate Sanford, ACE The Marvelous Mrs. Maisel: “We’re Going to the Catskills!” – Tim Streeto, ACE
BEST EDITED DRAMA SERIES FOR COMMERCIAL TELEVISION
The Americans: “Start” – Daniel Valverde Better Call Saul: “Something Stupid” – Skip Macdonald, ACE Better Call Saul: “Winner” – Chris McCaleb Killing Eve: “Nice Face” – Gary Dollner, ACE
BEST EDITED DRAMA SERIES FOR NON-COMMERCIAL TELEVISION
Bodyguard: “Episode 1” – Steve Singleton Homecoming: “Redwood” – Rosanne Tan Ozark: “One Way Out” – Cindy Mollo, ACE & Heather Goodwin Floyd Westworld: “The Passenger” – Andrew Seklir, ACE, Anna Hauger & Mako Kamitsuna
BEST EDITED MINISERIES OR MOTION PICTURE FOR TELEVISION
The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story: “A Random Killing” – Emily Greene Escape at Dannemora: “Better Days” – Malcolm Jamieson & Geoffrey Richman ACE Sharp Objects: “Milk” – Véronique Barbe, Dominique Champagne, Justin Lachance, Maxime Lahaie, Émile Vallée & Jai M. Vee
BEST EDITED NON-SCRIPTED SERIES
Anthony Bourdain – Parts Unknown: “West Virginia” – Hunter Gross, ACE Deadliest Catch: “Storm Surge” – Rob Butler, ACE Naked & Afraid: “Fire and Fury” – Molly Shock, ACE and Jnani Butler
■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut
'Bohemian Rhapsody' dengan mengejutkan menjadi film dengan editing terbaik tahun ini dalam ACE Eddie Awards ke-69. Berikut daftar lengkap nominasinya.
Awards season tahun ini semakin tak bisa diduga. Bohemian Rhapsody, salah satu film yang relatif kurang dijagokan, rupanya mengukuhkan posisinya sebagai kontender betulan. Dalam malam penghargaan ACE Eddie Awards ke-69 yang diselenggarakan kemarin (1/2), film biografi Queen tersebut berhasil menyabet piala tertinggi untuk editornya, John Ottman.
Film ini secara mengejutkan sukses mengalahkan film-film lain yang lebih diandalkan diantaranya BlacKkKlansman, First Man, Roma, dan A Star is Born.
ACE Eddie Awards merupakan penghargaan yang diberikan oleh American Cinema Editors (ACE) untuk mengapresiasi editing terbaik dalam film, acara televisi, dan dokumenter. Penghargaan ini biasanya merupakan barometer yang kuat untuk memprediksi kategori Editing di Oscar. Dalam 28 tahun terakhir, 21 pemenang ACE berhasil memenangkan kategori Editing Oscar.
Nah, yang lebih penting lagi, kategori Editing Oscar merupakan salah satu kategori kunci dalam penentuan Best Picture. 17 Best Picture Oscar dalam 28 tahun terakhir merupakan pemenang ACE. Artinya, Bohemian Rhapsody baru saja melontarkan dirinya sebagai kontender kuat di kontestasi Best Picture Oscar.
Sementara itu, di kategori Comedy or Musical, The Favourite berhasil mengalahkan Crazy Rich Asians, Deadpool 2, Green Book, dan Vice. Yah, bukan kompetisi yang pelik sih.
Kategori animasi, tentu saja dimenangkan oleh Spider-Man: Into the Spider-Verse. Film ini mengalahkan Incredibles 2 dan Isle of Dogs.
Piala di departemen televisi dibawa pulang oleh Atlanta, The Marvelous Mrs Maisel, Killing Eve, Bodyguard, Escape at Dannemora, dan Anthony Bourdain: Parts Unknown.
Berikut daftar lengkap pemenang ACE Eddie Awards ke-69. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.
BlacKkKlansman – Barry Alexander Brown Bohemian Rhapsody – John Ottman, ACE First Man – Tom Cross, ACE Roma – Alfonso Cuarón & Adam Gough A Star is Born – Jay Cassidy, ACE
BEST EDITED FEATURE FILM (COMEDY)
Crazy Rich Asians – Myron Kerstein Deadpool 2 – Craig Alpert, ACE, Elísabet Ronaldsdóttir & Dirk Westervelt The Favourite – Yorgos Mavropsaridis, ACE Green Book – Patrick J. Don Vito Vice – Hank Corwin, ACE
BEST EDITED ANIMATED FEATURE FILM
Incredibles 2 – Stephen Schaffer, ACE Isle of Dogs – Andrew Weisblum, ACE, Ralph Foster & Edward Bursch Spider-Man: Into the Spider-Verse – Robert Fisher, Jr.
BEST EDITED DOCUMENTARY (FEATURE)
Free Solo – Bob Eisenhardt, ACE RBG – Carla Gutierrez Three Identical Strangers – Michael Harte Won’t You Be My Neighbor? – Jeff Malmberg & Aaron Wickenden, ACE
BEST EDITED DOCUMENTARY (NON-THEATRICAL)
A Final Cut for Orson: 40 Years in the Making – Martin Singer Robin Williams: Come Inside My Mind – Greg Finton, ACE & Poppy Das, ACE Wild Wild Country, Part 3 – Neil Meiklejohn The Zen Diaries of Garry Shandling – Joe Beshenkovsky, ACE
BEST EDITED COMEDY SERIES FOR COMMERCIAL TELEVISION
Atlanta: “Alligator Man” – Isaac Hagy Atlanta: “Teddy Perkins” – Kyle Reiter The Good Place: “Don’t Let the Good Life Pass You By” – Eric Kissack Portlandia: “Rose Route” – Jordan Kim, Ali Greer, Heather Capps & Stacy Moon
BEST EDITED COMEDY SERIES FOR NON-COMMERCIAL TELEVISION
Barry: “Make Your Mark” – Jeff Buchanan Insecure: “Obsessed-Like” – Nena Erb, ACE The Marvelous Mrs. Maisel: “Simone” – Kate Sanford, ACE The Marvelous Mrs. Maisel: “We’re Going to the Catskills!” – Tim Streeto, ACE
BEST EDITED DRAMA SERIES FOR COMMERCIAL TELEVISION
The Americans: “Start” – Daniel Valverde Better Call Saul: “Something Stupid” – Skip Macdonald, ACE Better Call Saul: “Winner” – Chris McCaleb Killing Eve: “Nice Face” – Gary Dollner, ACE
BEST EDITED DRAMA SERIES FOR NON-COMMERCIAL TELEVISION
Bodyguard: “Episode 1” – Steve Singleton Homecoming: “Redwood” – Rosanne Tan Ozark: “One Way Out” – Cindy Mollo, ACE & Heather Goodwin Floyd Westworld: “The Passenger” – Andrew Seklir, ACE, Anna Hauger & Mako Kamitsuna
BEST EDITED MINISERIES OR MOTION PICTURE FOR TELEVISION
The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story: “A Random Killing” – Emily Greene Escape at Dannemora: “Better Days” – Malcolm Jamieson & Geoffrey Richman ACE Sharp Objects: “Milk” – Véronique Barbe, Dominique Champagne, Justin Lachance, Maxime Lahaie, Émile Vallée & Jai M. Vee
BEST EDITED NON-SCRIPTED SERIES
Anthony Bourdain – Parts Unknown: “West Virginia” – Hunter Gross, ACE Deadliest Catch: “Storm Surge” – Rob Butler, ACE Naked & Afraid: “Fire and Fury” – Molly Shock, ACE and Jnani Butler
■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Drama,
Artikel Misteri,
Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
'Burning' adalah pencapaian hebat dalam hal penciptaan suspens.
“Why do we live? What is the significance of living?” — Shin Hae-mi
Rating UP: Sepanjang sejarah perfilman thriller, Burning barangkali merupakan salah satu film yang paling tak konklusif dari segi misteri. Namun, secara emosional, ia sangat memuaskan. Film ini dibangun dengan perlahan tapi sangat terukur, mencekat kita lewat cara yang tak terduga sembari memberi cukup ruang agar bobot emosionalnya terakumulasi dengan begitu hebat. Semua ini kemudian mengantarkan kita ke momen puncak yang saking gregetnya kita merasa sangat butuh sebuah pelepasan. Tidak bisa tidak. Wajib.
"Ya Tuhan, satu pelepasan saja dan saya akan lega," kita pikir.
Dan BAM! Burning memberikannya dengan cara dan waktu yang tepat.
Saya bisa menggambarkan Burning dengan deskripsi sederhana: sebuah cinta segitiga yang berujung pada cerita kriminal. Tapi saya bakal sotoy. Film ini jauh lebih kompleks daripada itu. Lagipula, saya tak tahu apakah deskripsi tersebut memang mewakili atau tidak. Saya bisa saja menonton film ini lebih dari 10 kali, dan ujung-ujungnya tetap saja tak bakal sepenuhnya yakin dengan apa yang (saya kira) saya lihat. Burning penuh dengan ketidakpastian dan justru itulah yang membuatnya sangat menegangkan.
Kita sebagai penonton, sama seperti para karakter di dalam film, tak persis tahu apa yang sebenarnya terjadi dan melihat karakter lain lewat kacamata masing-masing; persepsi yang sebetulnya hanyalah produk ambigu dari pengalaman hidup yang cuma sebentar dengan orang yang dimaksud. Apakah mereka memang betul seperti apa yang kita kira?
Mari kita mulai dengan karakter utama kita, Jongsu (Yoo Ah-in), pria kampung yang bercita-cita menjadi penulis walau saat ini hanya berkutat sebagai kurir di kota Seoul. Jongsu pendiam dan tak begitu ekspresif. Ia hanyalah pria biasa yang sama sekali tak mencolok. Namun seorang SPG seksi yang ditemuinya tak sengaja di jalan bilang bahwa mereka saling kenal. Katanya mereka dulu adalah teman sekelas di kampung. Jongsu melongo.
"Aku operasi plastik," celoteh si SPG. Cewek ini namanya Haemi (Jeon Jong-seo), seorang optimis, penuh semangat, dan tampaknya sangat polos. Saat nongkrong, Haemi kemudian bilang kepada Jongsu bahwa ia sedang mempelajari pantomim. Tak butuh lama, Jongsu diajak main ke apartemen Haemi dan mereka melakukan hal yang iya-iya disana.
Jelas sekali kalau Jongsu langsung merasa terikat dengan Haemi. Ia bahkan mau saja saat dimintai tolong untuk memberi makan kucing Haemi selama Haemi pergi ke Afrika dalam sebuah perjalanan mencari jati diri. Setiap hari Jongsu mengunjungi apartemen Haemi, dan setiap hari itu pula ia merancap sambil membayangkan Haemi.
Iya. Merancap. Jongsu memang punya kehidupan yang sedikit, ehm, ganjil. Ia seperti selalu sendirian dan tak punya satu pun teman. Kita mendengar bahwa ayahnya sedang dalam masalah, tapi kita tak perlu tahu persisnya apa. Kita tahu bahwa sang ibu sudah meninggalkannya. Kita tahu Jongsu rutin mengunjungi kebun ayahnya di kampung. Film menuturkan detail kehidupan Jongsu dengan perlahan dan telaten, tapi rasa-rasanya gambaran besarnya masih saja buram.
Namun yang lebih buram adalah Ben (Steven Yeun). Jongsu ketemu Ben saat menjemput Haemi di bandara sekembalinya dari Afrika. Situasi ini menciptakan hubungan segitiga yang tak nyaman. Ben adalah teman seperjalanan Haemi. Tapi mereka sepertinya sangat akrab. Apakah mereka jadian? Entahlah. Haemi sepertinya menikmati sekali saat jalan dengan Ben, tapi ia juga berusaha untuk selalu mengajak Jongsu. Ben tampaknya juga tak pernah keberatan.
Jongsu punya firasat buruk soal Ben. Ada sesuatu yang janggal dengan Ben; ia sosialita, punya mobil Porsche dan apartemen mewah, tapi kelihatannya tak punya pekerjaan. Kepribadiannya mulus tapi nyaris hampa, bahkan mungkin punya bakat psikopat. Ben memberitahu Jongsu dan Haemi bahwa ia tak pernah menangis seumur hidup. Penampilan Steven Yeun luar biasa; ia menciptakan karakter dingin yang penuh misteri.
Film ini memang punya kemasan thriller kriminal. Namun ia lebih terasa seperti studi psikologi karakter. Atau barangkali lebih tepat: permainan studi psikologi karakter. Kita melihat sesuatu cukup banyak, tapi kita tetap saja tak tahu banyak. Apa maksud Ben terhadap Jongsu? Atau terhadap Haemi?
Atau soal Haemi sendiri. Apakah ia benar bisa dipercaya? Apakah Jongsu dulu memang pernah menyelamatkan Haemi saat terjebak di sumur? Atau itu hanya karangan Haemi belaka? Cerita film ini seolah cerita antara dua orang pria yang sangat berbeda dengan satu wanita polos terjebak di tengahnya. Apa benar begitu? Kebenaran hakiki adalah sebuah kemustahilan dalam Burning. Kita diperdaya untuk membuat asumsi yang belum tentu kebenarannya.
Ketika Haemi tiba-tiba menghilang, Jongsu hampir sepenuhnya yakin bahwa pelakunya adalah Ben, walau tak ada bukti yang jelas. Ini memancing Jongsu untuk membuntuti Ben. Jongsu ingat bahwa Ben pernah bilang bahwa ia suka membakar greenhouse; bukan untuk apa-apa, melainkan hanya untuk sekadar melihat greenhouse tersebut terbakar. Dan target selanjutnya, kata Ben sembari tersenyum, berada sangat dekat dengan Jongsu. Jongsu sangat percaya dengan ini sampai ia mengecek semua greenhouse di kampungnya. Jongsu tak menemukan apapun. Apakah Ben benar-benar tukang bakar atau cuma sedang mempermainkannya?
Film ini digarap oleh sutradara Lee Chang-dong dari cerita pendek karya penulis kenamaan Jepang, Haruki Murakami. Plotnya terasa berjalan dengan alami meski latarnya diubah menjadi di Korea. Film Lee dengan luar biasa menangkap nuansa kesendirian dan hasrat terpendam yang kerap ditemui dalam karya Murakami. Poin utamanya adalah apa yang diutarakan Haemi kepada Jongsu sebelum berangkat ke Afrika: "Semua orang lapar akan sesuatu."
Burning adalah pencapaian hebat dalam hal penciptaan suspens. Kita sukses dijaga untuk merasa tak nyaman dalam durasinya yang sangat panjang, nyaris 3 jam. Metode narasinya barangkali adalah aplikasi sinematis dari teori Kucing Schrodinger. Teori ini menyebutkan bahwa seekor kucing yang dimasukkan ke dalam kotak radioaktif, berada dalam kondisi hidup dan mati secara simultan. Kita belum tahu status kucingnya almarhum atau bukan sebelum kita melihat isi kotak tersebut. Entah sengaja atau tidak, Lee bahkan menyelipkan Kucing Schrodinger ala-ala ke dalam Burning. Jongsu dengan rutin memberi makan kucing Haemi, tapi ia tak pernah melihat wujud kucing tersebut. Meski begitu, makanannya selalu habis.
Saya sengaja bawa-bawa teori fisika kuantum biar dibilang intelek.
Lee tidak menciptakan Kucing Schrodinger-nya dengan manipulasi palsu. Alih-alih, ia melakukannya dengan memberikan latar situasi yang sedemikian kompleks demi menciptakan tensi. Ada perbedaan strata sosial dan kepribadian yang mencolok antara Jongsu dengan Ben. Apakah Jongsu merasa iri terhadap Ben? Ataukah Jongsu murka karena Ben tak mengapresiasi Haemi seperti ia menyukai Haemi? Saat Haemi bercerita di depan teman-teman Ben, Jongsu melihat sekilas Ben yang menguap bosan. Dan barangkali tak tahu itu semua, Haemi malah dengan nyaman menari bertelanjang dada di depan Ben.
Ada semacam sensasi bahaya yang mengendap-endap di dalam Burning. Dan kita tak tahu pasti apa itu. Saya lebih suka untuk berpikir bahwa apa yang terjadi tak seperti kelihatannya. Karena pilihan tersebut memang lebih nyaman. Namun, tetap ada rasa yang mengganjal bahwa apa yang terjadi memang seperti yang kita kira. Lebih mengerikan untuk dibayangkan, tapi tak apa, karena Jongsu sudah mendapat sebuah pelepasan. Kotak radioaktif kucing Schrodinger diputuskan untuk dimusnahkan. ■UP
Oh Jung-mi, Lee Chang-dong (screenplay), Haruki Murakami (cerita)
Lee Joon-dong, Lee Chang-dong
Hong Kyung-pyo
Mowg
'Burning' adalah pencapaian hebat dalam hal penciptaan suspens.
“Why do we live? What is the significance of living?” — Shin Hae-mi
Rating UP: Sepanjang sejarah perfilman thriller, Burning barangkali merupakan salah satu film yang paling tak konklusif dari segi misteri. Namun, secara emosional, ia sangat memuaskan. Film ini dibangun dengan perlahan tapi sangat terukur, mencekat kita lewat cara yang tak terduga sembari memberi cukup ruang agar bobot emosionalnya terakumulasi dengan begitu hebat. Semua ini kemudian mengantarkan kita ke momen puncak yang saking gregetnya kita merasa sangat butuh sebuah pelepasan. Tidak bisa tidak. Wajib.
"Ya Tuhan, satu pelepasan saja dan saya akan lega," kita pikir.
Dan BAM! Burning memberikannya dengan cara dan waktu yang tepat.
Saya bisa menggambarkan Burning dengan deskripsi sederhana: sebuah cinta segitiga yang berujung pada cerita kriminal. Tapi saya bakal sotoy. Film ini jauh lebih kompleks daripada itu. Lagipula, saya tak tahu apakah deskripsi tersebut memang mewakili atau tidak. Saya bisa saja menonton film ini lebih dari 10 kali, dan ujung-ujungnya tetap saja tak bakal sepenuhnya yakin dengan apa yang (saya kira) saya lihat. Burning penuh dengan ketidakpastian dan justru itulah yang membuatnya sangat menegangkan.
Kita sebagai penonton, sama seperti para karakter di dalam film, tak persis tahu apa yang sebenarnya terjadi dan melihat karakter lain lewat kacamata masing-masing; persepsi yang sebetulnya hanyalah produk ambigu dari pengalaman hidup yang cuma sebentar dengan orang yang dimaksud. Apakah mereka memang betul seperti apa yang kita kira?
Mari kita mulai dengan karakter utama kita, Jongsu (Yoo Ah-in), pria kampung yang bercita-cita menjadi penulis walau saat ini hanya berkutat sebagai kurir di kota Seoul. Jongsu pendiam dan tak begitu ekspresif. Ia hanyalah pria biasa yang sama sekali tak mencolok. Namun seorang SPG seksi yang ditemuinya tak sengaja di jalan bilang bahwa mereka saling kenal. Katanya mereka dulu adalah teman sekelas di kampung. Jongsu melongo.
"Aku operasi plastik," celoteh si SPG. Cewek ini namanya Haemi (Jeon Jong-seo), seorang optimis, penuh semangat, dan tampaknya sangat polos. Saat nongkrong, Haemi kemudian bilang kepada Jongsu bahwa ia sedang mempelajari pantomim. Tak butuh lama, Jongsu diajak main ke apartemen Haemi dan mereka melakukan hal yang iya-iya disana.
Jelas sekali kalau Jongsu langsung merasa terikat dengan Haemi. Ia bahkan mau saja saat dimintai tolong untuk memberi makan kucing Haemi selama Haemi pergi ke Afrika dalam sebuah perjalanan mencari jati diri. Setiap hari Jongsu mengunjungi apartemen Haemi, dan setiap hari itu pula ia merancap sambil membayangkan Haemi.
Iya. Merancap. Jongsu memang punya kehidupan yang sedikit, ehm, ganjil. Ia seperti selalu sendirian dan tak punya satu pun teman. Kita mendengar bahwa ayahnya sedang dalam masalah, tapi kita tak perlu tahu persisnya apa. Kita tahu bahwa sang ibu sudah meninggalkannya. Kita tahu Jongsu rutin mengunjungi kebun ayahnya di kampung. Film menuturkan detail kehidupan Jongsu dengan perlahan dan telaten, tapi rasa-rasanya gambaran besarnya masih saja buram.
Namun yang lebih buram adalah Ben (Steven Yeun). Jongsu ketemu Ben saat menjemput Haemi di bandara sekembalinya dari Afrika. Situasi ini menciptakan hubungan segitiga yang tak nyaman. Ben adalah teman seperjalanan Haemi. Tapi mereka sepertinya sangat akrab. Apakah mereka jadian? Entahlah. Haemi sepertinya menikmati sekali saat jalan dengan Ben, tapi ia juga berusaha untuk selalu mengajak Jongsu. Ben tampaknya juga tak pernah keberatan.
Jongsu punya firasat buruk soal Ben. Ada sesuatu yang janggal dengan Ben; ia sosialita, punya mobil Porsche dan apartemen mewah, tapi kelihatannya tak punya pekerjaan. Kepribadiannya mulus tapi nyaris hampa, bahkan mungkin punya bakat psikopat. Ben memberitahu Jongsu dan Haemi bahwa ia tak pernah menangis seumur hidup. Penampilan Steven Yeun luar biasa; ia menciptakan karakter dingin yang penuh misteri.
Film ini memang punya kemasan thriller kriminal. Namun ia lebih terasa seperti studi psikologi karakter. Atau barangkali lebih tepat: permainan studi psikologi karakter. Kita melihat sesuatu cukup banyak, tapi kita tetap saja tak tahu banyak. Apa maksud Ben terhadap Jongsu? Atau terhadap Haemi?
Atau soal Haemi sendiri. Apakah ia benar bisa dipercaya? Apakah Jongsu dulu memang pernah menyelamatkan Haemi saat terjebak di sumur? Atau itu hanya karangan Haemi belaka? Cerita film ini seolah cerita antara dua orang pria yang sangat berbeda dengan satu wanita polos terjebak di tengahnya. Apa benar begitu? Kebenaran hakiki adalah sebuah kemustahilan dalam Burning. Kita diperdaya untuk membuat asumsi yang belum tentu kebenarannya.
Ketika Haemi tiba-tiba menghilang, Jongsu hampir sepenuhnya yakin bahwa pelakunya adalah Ben, walau tak ada bukti yang jelas. Ini memancing Jongsu untuk membuntuti Ben. Jongsu ingat bahwa Ben pernah bilang bahwa ia suka membakar greenhouse; bukan untuk apa-apa, melainkan hanya untuk sekadar melihat greenhouse tersebut terbakar. Dan target selanjutnya, kata Ben sembari tersenyum, berada sangat dekat dengan Jongsu. Jongsu sangat percaya dengan ini sampai ia mengecek semua greenhouse di kampungnya. Jongsu tak menemukan apapun. Apakah Ben benar-benar tukang bakar atau cuma sedang mempermainkannya?
Film ini digarap oleh sutradara Lee Chang-dong dari cerita pendek karya penulis kenamaan Jepang, Haruki Murakami. Plotnya terasa berjalan dengan alami meski latarnya diubah menjadi di Korea. Film Lee dengan luar biasa menangkap nuansa kesendirian dan hasrat terpendam yang kerap ditemui dalam karya Murakami. Poin utamanya adalah apa yang diutarakan Haemi kepada Jongsu sebelum berangkat ke Afrika: "Semua orang lapar akan sesuatu."
Burning adalah pencapaian hebat dalam hal penciptaan suspens. Kita sukses dijaga untuk merasa tak nyaman dalam durasinya yang sangat panjang, nyaris 3 jam. Metode narasinya barangkali adalah aplikasi sinematis dari teori Kucing Schrodinger. Teori ini menyebutkan bahwa seekor kucing yang dimasukkan ke dalam kotak radioaktif, berada dalam kondisi hidup dan mati secara simultan. Kita belum tahu status kucingnya almarhum atau bukan sebelum kita melihat isi kotak tersebut. Entah sengaja atau tidak, Lee bahkan menyelipkan Kucing Schrodinger ala-ala ke dalam Burning. Jongsu dengan rutin memberi makan kucing Haemi, tapi ia tak pernah melihat wujud kucing tersebut. Meski begitu, makanannya selalu habis.
Saya sengaja bawa-bawa teori fisika kuantum biar dibilang intelek.
Lee tidak menciptakan Kucing Schrodinger-nya dengan manipulasi palsu. Alih-alih, ia melakukannya dengan memberikan latar situasi yang sedemikian kompleks demi menciptakan tensi. Ada perbedaan strata sosial dan kepribadian yang mencolok antara Jongsu dengan Ben. Apakah Jongsu merasa iri terhadap Ben? Ataukah Jongsu murka karena Ben tak mengapresiasi Haemi seperti ia menyukai Haemi? Saat Haemi bercerita di depan teman-teman Ben, Jongsu melihat sekilas Ben yang menguap bosan. Dan barangkali tak tahu itu semua, Haemi malah dengan nyaman menari bertelanjang dada di depan Ben.
Ada semacam sensasi bahaya yang mengendap-endap di dalam Burning. Dan kita tak tahu pasti apa itu. Saya lebih suka untuk berpikir bahwa apa yang terjadi tak seperti kelihatannya. Karena pilihan tersebut memang lebih nyaman. Namun, tetap ada rasa yang mengganjal bahwa apa yang terjadi memang seperti yang kita kira. Lebih mengerikan untuk dibayangkan, tapi tak apa, karena Jongsu sudah mendapat sebuah pelepasan. Kotak radioaktif kucing Schrodinger diputuskan untuk dimusnahkan. ■UP