Thursday, February 21, 2019

Serial Adaptasi Game ‘HALO’ akan Digarap Sutradara ‘Robin Hood’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Serial Adaptasi Game ‘HALO’ akan Digarap Sutradara ‘Robin Hood’
link : Serial Adaptasi Game ‘HALO’ akan Digarap Sutradara ‘Robin Hood’

Baca juga


Serial adaptasi game populer ‘HALO’ akhirnya menemui titik terang, setelah sekian lama terjebak dalam development hell sejak 2013.

Serial adaptasi game populer HALO akhirnya menemui titik terang, setelah sekian lama terjebak dalam development hell sejak 2013. Kemajuan ini terwujud menyusul hadirnya Otto Bathurst sebagai sutradara untuk pilot dan beberapa episode selanjutnya dari serial produksi Showtime.

Sebagai informasi, serial HALO sebelumnya sempat merekrut sutradara Rupert Wyatt, yang dikenal lewat Rise of the Planet of the Apes. Sayangnya, Wyatt justru memilih hengkang pada Desember 2018, dan kini Showtime menunjuk Otto sebagai penggantinya. Otto sendiri baru saja menggarap film layar lebar Robin Hood, yang membawa sentuhan modern pada legenda asal Inggris. Otto juga kerap menangani beberapa serial seperti Black Mirror, Peaky Blinders dan Criminal Justice. Alhasil, Otto agaknya sudah cukup berpengalaman dalam membidani proyek skala TV.

HALO sendiri mengisahkan perang antara pasukan prajurit super melawan bangsa alien yang bernama Covenant. Bagian menariknya, di tengah kemelut ini, ada sekelompok alien berjuluk The Flood yang lebih berbahaya, karena mereka mampu mengubah manusia dan alien menjadi makhluk menyerupai zombie. Adapun karakter utama di game ini adalah Master Chief, seorang prajurit yang berjuang untuk menyelamatkan galaksi. Berbekal kualitasnya yang ciamik, game action sci-fi buatan Bungie ini pun sukses menjadi franchise yang menelurkan beberapa seri.

Dalam memproduksi serial live-action HALO, Showtime siap berkolaborasi dengan 343 Industries (developer game HALO saat ini) dan Amblin Entertainment Television (studio besutan Steven Spielberg). Dengan proses syuting yang akan bergulir tahun ini, HALO diketahui akan berjumlah sembilan episode, dan belum ada kepastian kapan serial ini akan tayang di Showtime.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Serial adaptasi game populer ‘HALO’ akhirnya menemui titik terang, setelah sekian lama terjebak dalam development hell sejak 2013.

Serial adaptasi game populer HALO akhirnya menemui titik terang, setelah sekian lama terjebak dalam development hell sejak 2013. Kemajuan ini terwujud menyusul hadirnya Otto Bathurst sebagai sutradara untuk pilot dan beberapa episode selanjutnya dari serial produksi Showtime.

Sebagai informasi, serial HALO sebelumnya sempat merekrut sutradara Rupert Wyatt, yang dikenal lewat Rise of the Planet of the Apes. Sayangnya, Wyatt justru memilih hengkang pada Desember 2018, dan kini Showtime menunjuk Otto sebagai penggantinya. Otto sendiri baru saja menggarap film layar lebar Robin Hood, yang membawa sentuhan modern pada legenda asal Inggris. Otto juga kerap menangani beberapa serial seperti Black Mirror, Peaky Blinders dan Criminal Justice. Alhasil, Otto agaknya sudah cukup berpengalaman dalam membidani proyek skala TV.

HALO sendiri mengisahkan perang antara pasukan prajurit super melawan bangsa alien yang bernama Covenant. Bagian menariknya, di tengah kemelut ini, ada sekelompok alien berjuluk The Flood yang lebih berbahaya, karena mereka mampu mengubah manusia dan alien menjadi makhluk menyerupai zombie. Adapun karakter utama di game ini adalah Master Chief, seorang prajurit yang berjuang untuk menyelamatkan galaksi. Berbekal kualitasnya yang ciamik, game action sci-fi buatan Bungie ini pun sukses menjadi franchise yang menelurkan beberapa seri.

Dalam memproduksi serial live-action HALO, Showtime siap berkolaborasi dengan 343 Industries (developer game HALO saat ini) dan Amblin Entertainment Television (studio besutan Steven Spielberg). Dengan proses syuting yang akan bergulir tahun ini, HALO diketahui akan berjumlah sembilan episode, dan belum ada kepastian kapan serial ini akan tayang di Showtime.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Chris Hemsworth akan Bintangi Biopik Pegulat Hulk Hogan

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Chris Hemsworth akan Bintangi Biopik Pegulat Hulk Hogan
link : Chris Hemsworth akan Bintangi Biopik Pegulat Hulk Hogan

Baca juga


Aktor Thor siap menjadi Hulk Hogan dalam film biopik sang pegulat kawakan yang diproduksi oleh Netflix.

Setelah sempat memerankan pembalap F1 legendaris James Hunt di Rush, Chris Hemsworth kembali dipercaya menghidupkan figur ternama lain yang tak kalah fenomenal. Kali ini aktor Thor siap menjadi Hulk Hogan dalam film biopik sang pegulat kawakan yang diproduksi oleh Netflix. Film ini sendiri disutradarai Todd Phillips dan ditulis Scott Silver, yang sebelumnya terlibat di film asal-usul Joker.

Bernama asli Terry Gene Bollea, Hogan diketahui memulai karir gulatnya di Florida pada akhir tahun 70-an. Saat bergabung dengan WWF (yang kini berganti nama menjadi WWE), Hogan seringkali berduel melawan Andre the Giant yang memegang peran villain. Nama Hogan pun semakin naik daun sejak ia ditunjuk Vince McMahon (pemilik WWF) sebagai hero sekaligus ikon dari acara gulat tersebut.

Menginjak akhir tahun 80-an, Hogan menjelma menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia, dan wajahnya kerap menghiasi sampul majalah, acara talk-show hingga kartun. Ketenaran Hogan pun sampai membuat ia terjun ke dunia film, dan lebih dari itu, Hogan juga terlibat sebagai pengisi suara di sejumlah video game. Sayangnya, beberapa tahun terakhir popularitas Hogan mulai meredup setelah ia terseret skandal perselingkuhan dan melontarkan pernyataan berbau rasis.

Alih-alih sisi kontroversial Hogan, biopik nanti kabarnya akan menyoroti perjalanannya untuk menjadi pegulat sukses. THR juga melansir, biopik ini akan menceritakan asal-muasal Hulkster dan Hulkamania. Untuk saat ini Netflix belum memastikan jadwal syuting dan rilis biopik Hulk Hogan.

Hemsworth sendiri dalam waktu dekat akan kembali sebagai Thor di Avengers: Endgame (26 April), dan selanjutnya ia akan tampil di Men in Black: International (14 Juni). Sedangkan untuk Phillips, ia tengah mempersiapkan film Joker yang akan dirilis 4 Oktober.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Aktor Thor siap menjadi Hulk Hogan dalam film biopik sang pegulat kawakan yang diproduksi oleh Netflix.

Setelah sempat memerankan pembalap F1 legendaris James Hunt di Rush, Chris Hemsworth kembali dipercaya menghidupkan figur ternama lain yang tak kalah fenomenal. Kali ini aktor Thor siap menjadi Hulk Hogan dalam film biopik sang pegulat kawakan yang diproduksi oleh Netflix. Film ini sendiri disutradarai Todd Phillips dan ditulis Scott Silver, yang sebelumnya terlibat di film asal-usul Joker.

Bernama asli Terry Gene Bollea, Hogan diketahui memulai karir gulatnya di Florida pada akhir tahun 70-an. Saat bergabung dengan WWF (yang kini berganti nama menjadi WWE), Hogan seringkali berduel melawan Andre the Giant yang memegang peran villain. Nama Hogan pun semakin naik daun sejak ia ditunjuk Vince McMahon (pemilik WWF) sebagai hero sekaligus ikon dari acara gulat tersebut.

Menginjak akhir tahun 80-an, Hogan menjelma menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia, dan wajahnya kerap menghiasi sampul majalah, acara talk-show hingga kartun. Ketenaran Hogan pun sampai membuat ia terjun ke dunia film, dan lebih dari itu, Hogan juga terlibat sebagai pengisi suara di sejumlah video game. Sayangnya, beberapa tahun terakhir popularitas Hogan mulai meredup setelah ia terseret skandal perselingkuhan dan melontarkan pernyataan berbau rasis.

Alih-alih sisi kontroversial Hogan, biopik nanti kabarnya akan menyoroti perjalanannya untuk menjadi pegulat sukses. THR juga melansir, biopik ini akan menceritakan asal-muasal Hulkster dan Hulkamania. Untuk saat ini Netflix belum memastikan jadwal syuting dan rilis biopik Hulk Hogan.

Hemsworth sendiri dalam waktu dekat akan kembali sebagai Thor di Avengers: Endgame (26 April), dan selanjutnya ia akan tampil di Men in Black: International (14 Juni). Sedangkan untuk Phillips, ia tengah mempersiapkan film Joker yang akan dirilis 4 Oktober.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Wednesday, February 20, 2019

Michael B. Jordan akan Jadi Hitman Sangar di ‘The Silver Bear’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Michael B. Jordan akan Jadi Hitman Sangar di ‘The Silver Bear’
link : Michael B. Jordan akan Jadi Hitman Sangar di ‘The Silver Bear’

Baca juga


Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di ‘Creed’ dan juga ‘Black Panther’, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk ‘The Silver Bear’.

Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di Creed dan juga Black Panther, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk The Silver Bear.

Dalam The Silver Bear nanti, Jordan didapuk sebagai Columbus, seorang pembunuh bayaran yang paling ditakuti dan disegani di dunia kriminal bawah tanah. Bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis skrip adalah Gerard McMurray, yang sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Jordan di Fruitvale Station. Di luar itu, McMurray sendiri dikenal lewat film thriller The First Purge dan Burning Sands.

Seperti yang dilansir Collider, McMurray menyebut The Silver Bear adalah proyek film action yang sangat menarik dari Lionsgate. Dengan akting solid Jordan, sang sutradara yakin pemainnya akan menghidupkan sosok Columbus dengan mengesankan. McMurray pun juga menjanjikan, ia punya visi unik dalam mempresentasikan kisah kejar-kejaran yang menyoroti hitman paling berbahaya dan ditakuti.

Untuk diketahui, The Silver Bear diadaptasi dari novel berseri karya Derek Haas yang menjadi bestseller. Belum diketahui kapan The Silver Bear akan mulai syuting, mengingat untuk saat ini filmnya juga belum mendapatkan tanggal rilis.

Sementara itu, di tahun ini Lionsgate menyiapkan dua film action yang cukup diantisipasi, yaitu Hellboy reboot untuk 12 April dan John Wick 3 untuk 16 Mei. Tak berhenti sampai disitu, studio juga siap mengeluarkan film lain yang patut ditonton pada 27 November, Knives Out. Film tentang misteri pembunuhan ini disutradarai sineas bertalenta Rian Johnson, yang menuai kontroversi karena visi beraninya dalam membesut Star Wars: The Last Jedi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di ‘Creed’ dan juga ‘Black Panther’, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk ‘The Silver Bear’.

Melihat penampilan sangar Michael B. Jordan di Creed dan juga Black Panther, muncul harapan untuk bisa melihat sang aktor berperan sebagai karakter badass di film lain yang tak kalah menarik. Kabar baiknya, keinginan ini siap diwujudkan Lionsgate lewat film terbarunya yang bertajuk The Silver Bear.

Dalam The Silver Bear nanti, Jordan didapuk sebagai Columbus, seorang pembunuh bayaran yang paling ditakuti dan disegani di dunia kriminal bawah tanah. Bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis skrip adalah Gerard McMurray, yang sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Jordan di Fruitvale Station. Di luar itu, McMurray sendiri dikenal lewat film thriller The First Purge dan Burning Sands.

Seperti yang dilansir Collider, McMurray menyebut The Silver Bear adalah proyek film action yang sangat menarik dari Lionsgate. Dengan akting solid Jordan, sang sutradara yakin pemainnya akan menghidupkan sosok Columbus dengan mengesankan. McMurray pun juga menjanjikan, ia punya visi unik dalam mempresentasikan kisah kejar-kejaran yang menyoroti hitman paling berbahaya dan ditakuti.

Untuk diketahui, The Silver Bear diadaptasi dari novel berseri karya Derek Haas yang menjadi bestseller. Belum diketahui kapan The Silver Bear akan mulai syuting, mengingat untuk saat ini filmnya juga belum mendapatkan tanggal rilis.

Sementara itu, di tahun ini Lionsgate menyiapkan dua film action yang cukup diantisipasi, yaitu Hellboy reboot untuk 12 April dan John Wick 3 untuk 16 Mei. Tak berhenti sampai disitu, studio juga siap mengeluarkan film lain yang patut ditonton pada 27 November, Knives Out. Film tentang misteri pembunuhan ini disutradarai sineas bertalenta Rian Johnson, yang menuai kontroversi karena visi beraninya dalam membesut Star Wars: The Last Jedi.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Review Film: 'Dragon Ball Super: Broly' (2019)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Aksi, Artikel Animasi, Artikel Fantasi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Dragon Ball Super: Broly' (2019)
link : Review Film: 'Dragon Ball Super: Broly' (2019)

Baca juga


Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.

“There's no way I can stay at the same level, I'm at right now! I think I'd be all fired up!”
— Son Goku
Rating UP:
Dragon Ball Super: Broly menegur saya soal review (cenderung) negatif yang saya berikan buat Dragon Ball Z: Resurrection 'F'. Film ini mengingatkan saya kembali akan hakikat Dragon Ball. Manga karya Akira Toriyama tersebut dibuat untuk target yang sangat spesifik, dan film ini sendiri setia dengan hal itu. Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.


Manga Dragon Ball barangkali adalah manga shonen pertama yang punya kesuksesan spektakuler secara global. Namun yang lebih penting, Dragon Ball adalah bapaknya semua shonen yang kita jumpai sekarang. Kalau dirunut secara silsilah, Dragon Ball agaknya berada di posisi paling atas. Ia mempelopori semua karakteristik standar yang kita lihat di semua shonen: power-up dan pertarungan epik. Demi menghormati tradisi agar tetap lestari, semua isi Dragon Ball Super: Broly adalah soal itu.

Ingat bagaimana mayoritas karakternya bisa menambah kekuatan di berbagai tingkat Super Saiya, dimana mereka mengalami perubahan rambut mulai dari kuning, merah sampai biru? Saking banyak dan sudah sedemikian tingginya mode power-up terbaru, rasanya sudah tak ada yang lebih kuat daripada itu. Siapa sangka, film ini masih punya satu lagi.

Agar mode terkuat ini bisa keluar, tentu harus dipancing oleh musuh terkuat juga. Namanya Broly. Penggemar lama pasti kenal, karena ia pernah muncul dalam film ke-11, Dragon Ball Z: Broly - The Legendary Super Saiyan. Kisahnya relatif tak berhubungan langsung dengan Goku dkk, tapi berkat latar belakang yang dipermak langsung oleh Toriyama, Broly sekarang berada dalam kontinuitas cerita utama Dragon Ball.

Dengan ini, Toriyama juga berhasil menciptakan karakter paling keren dalam sejarah Dragon Ball. Broly adalah karakter superkuat (bahkan kekuatan mentahnya saja bisa melibas Goku dan Vegeta sekaligus) yang simpatik. Ia tak suka pamer kekuatan, apalagi bertarung *uhuk Goku dkk*. Alasannya duel semata-mata karena manipulasi dari ayahnya, Paragus, dan si jahat Frieza.

Awal mulanya adalah saat planet Saiya dijajah oleh Frieza. Frieza yang terancam oleh keberadaan manusia Saiya, memutuskan untuk menghancurkan planet tersebut beserta isinya. Goku dan Vegeta berhasil diselamatkan dengan dikirim ke bumi. Tapi sebelum itu, Broly bayi dan ayahnya sudah dikirim duluan ke planet terisolir bernama Vampa. Disana, Broly tumbuh menjadi manusia Saiya yang sangat tangguh. Sampai kemudian, Frieza menemukannya lalu mengutusnya ke bumi untuk duel melawan Goku.

Kehadiran Broly membawa kehancuran yang tak terbayangkan. Pertarungan antara tiga karakter superkuat ini (empat jika dihitung dengan Frieza yang nimbrung sebentar) cukup untuk memporak-porandakan bumi. Mereka adalah agen destruksi yang mampu mengubah antartika menjadi gunung berapi. Duel yang bahkan menembus dimensi. Saya sampai penasaran kenapa kok bumi gak kiamat-kiamat juga.

Saya tak akan merahasiakan jurus pamungkas dalam film ini. Sebab, pasti itu yang paling anda tunggu bukan? Lagipula, membicarakannya tentu tak sedahsyat menyaksikannya sendiri. Jurus tersebut adalah sesuatu bernama Gogeta, fusion antara Goku dan Vegeta. Nah, penggemar lama pasti sudah tahu bahwa ini bukan pertama kalinya Gogeta muncul dalam saga Dragon Ball. Namun di film ini lah Toriyama akhirnya menempatkan Gogeta dalam kronologi resminya. Penampilannya sendiri diperlakukan sebagai pencapaian evolusi terkuat.

Saya tak perlu membeberkan akhir ceritanya karena anda pasti sudah tahu. Dragon Ball sepertinya memang tak punya cerita yang bisa diceritakan lagi. Jadi, yang kita dapatkan adalah fanservice belaka. Latar belakang yang sedikit merestrukturisasi mitologi Dragon Ball disini membuat film ini mudah dipahami oleh penonton yang bahkan cuma menyelesaikan satu semester jurusan Ilmu Perdragonballan. Separuh sisanya adalah hajar menghajar dengan energi tingkat tinggi. Buat saya, kalau ini terlalu lama juga jadi terasa sedikit melelahkan. Saya butuh sedikit drama.

*nyalain Liga Dangdut Indonesia* ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Dragon Ball Super: Broly

100 menit
Remaja
Tatsuya Nagamine
Akira Toriyama
Toei Animation
Norihito Sumitomo

Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.

“There's no way I can stay at the same level, I'm at right now! I think I'd be all fired up!”
— Son Goku
Rating UP:
Dragon Ball Super: Broly menegur saya soal review (cenderung) negatif yang saya berikan buat Dragon Ball Z: Resurrection 'F'. Film ini mengingatkan saya kembali akan hakikat Dragon Ball. Manga karya Akira Toriyama tersebut dibuat untuk target yang sangat spesifik, dan film ini sendiri setia dengan hal itu. Penggemar lama pasti bakal sangat puas. Sayanya saja yang sudah mulai uzur.


Manga Dragon Ball barangkali adalah manga shonen pertama yang punya kesuksesan spektakuler secara global. Namun yang lebih penting, Dragon Ball adalah bapaknya semua shonen yang kita jumpai sekarang. Kalau dirunut secara silsilah, Dragon Ball agaknya berada di posisi paling atas. Ia mempelopori semua karakteristik standar yang kita lihat di semua shonen: power-up dan pertarungan epik. Demi menghormati tradisi agar tetap lestari, semua isi Dragon Ball Super: Broly adalah soal itu.

Ingat bagaimana mayoritas karakternya bisa menambah kekuatan di berbagai tingkat Super Saiya, dimana mereka mengalami perubahan rambut mulai dari kuning, merah sampai biru? Saking banyak dan sudah sedemikian tingginya mode power-up terbaru, rasanya sudah tak ada yang lebih kuat daripada itu. Siapa sangka, film ini masih punya satu lagi.

Agar mode terkuat ini bisa keluar, tentu harus dipancing oleh musuh terkuat juga. Namanya Broly. Penggemar lama pasti kenal, karena ia pernah muncul dalam film ke-11, Dragon Ball Z: Broly - The Legendary Super Saiyan. Kisahnya relatif tak berhubungan langsung dengan Goku dkk, tapi berkat latar belakang yang dipermak langsung oleh Toriyama, Broly sekarang berada dalam kontinuitas cerita utama Dragon Ball.

Dengan ini, Toriyama juga berhasil menciptakan karakter paling keren dalam sejarah Dragon Ball. Broly adalah karakter superkuat (bahkan kekuatan mentahnya saja bisa melibas Goku dan Vegeta sekaligus) yang simpatik. Ia tak suka pamer kekuatan, apalagi bertarung *uhuk Goku dkk*. Alasannya duel semata-mata karena manipulasi dari ayahnya, Paragus, dan si jahat Frieza.

Awal mulanya adalah saat planet Saiya dijajah oleh Frieza. Frieza yang terancam oleh keberadaan manusia Saiya, memutuskan untuk menghancurkan planet tersebut beserta isinya. Goku dan Vegeta berhasil diselamatkan dengan dikirim ke bumi. Tapi sebelum itu, Broly bayi dan ayahnya sudah dikirim duluan ke planet terisolir bernama Vampa. Disana, Broly tumbuh menjadi manusia Saiya yang sangat tangguh. Sampai kemudian, Frieza menemukannya lalu mengutusnya ke bumi untuk duel melawan Goku.

Kehadiran Broly membawa kehancuran yang tak terbayangkan. Pertarungan antara tiga karakter superkuat ini (empat jika dihitung dengan Frieza yang nimbrung sebentar) cukup untuk memporak-porandakan bumi. Mereka adalah agen destruksi yang mampu mengubah antartika menjadi gunung berapi. Duel yang bahkan menembus dimensi. Saya sampai penasaran kenapa kok bumi gak kiamat-kiamat juga.

Saya tak akan merahasiakan jurus pamungkas dalam film ini. Sebab, pasti itu yang paling anda tunggu bukan? Lagipula, membicarakannya tentu tak sedahsyat menyaksikannya sendiri. Jurus tersebut adalah sesuatu bernama Gogeta, fusion antara Goku dan Vegeta. Nah, penggemar lama pasti sudah tahu bahwa ini bukan pertama kalinya Gogeta muncul dalam saga Dragon Ball. Namun di film ini lah Toriyama akhirnya menempatkan Gogeta dalam kronologi resminya. Penampilannya sendiri diperlakukan sebagai pencapaian evolusi terkuat.

Saya tak perlu membeberkan akhir ceritanya karena anda pasti sudah tahu. Dragon Ball sepertinya memang tak punya cerita yang bisa diceritakan lagi. Jadi, yang kita dapatkan adalah fanservice belaka. Latar belakang yang sedikit merestrukturisasi mitologi Dragon Ball disini membuat film ini mudah dipahami oleh penonton yang bahkan cuma menyelesaikan satu semester jurusan Ilmu Perdragonballan. Separuh sisanya adalah hajar menghajar dengan energi tingkat tinggi. Buat saya, kalau ini terlalu lama juga jadi terasa sedikit melelahkan. Saya butuh sedikit drama.

*nyalain Liga Dangdut Indonesia* ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Dragon Ball Super: Broly

100 menit
Remaja
Tatsuya Nagamine
Akira Toriyama
Toei Animation
Norihito Sumitomo

Box Office: 'Alita' Ungguli Jauh 'Happy Death Day 2U'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Alita' Ungguli Jauh 'Happy Death Day 2U'
link : Box Office: 'Alita' Ungguli Jauh 'Happy Death Day 2U'

Baca juga


Melewati ekspektasi industri, 'Alita: Battle Angel' berhasil menjadi jawara, sementara 'Happy Death Day 2U' bercokol di posisi buncit. Berikut rekap box office minggu ini.

Alita: Battle Angel, film blockbuster produksi James Cameron diprediksi bakal menjadi salah satu flop terbesar tahun ini. Dibuat dengan bujet mencapai $170 juta (belum termasuk ongkos promosi dll), film ini diperkirakan tak mampu berbuat banyak di box office. Namun debutnya minggu ini di Amerika memberi sedikit angin segar.

Selama 3 hari weekend, Alita rupanya berhasil meraup $28,5 juta. Dan dikarenakan Senin ini adalah hari libur President's Day, ia berhasil mengambil kesempatan untuk mencatatkan pendapatan hingga $42,2 juta. Memang angka yang tak besar untuk sebuah film blockbuster mewah, tapi patut dipertimbangkan bahwa ekspektasi industri sebelumnya hanya di kisaran $30 juta. Hasil yang lumayan ini ditambah pula dengan CinemaScore bagus ("A-") dari penonton.

Kabar yang (((sedikit)) lebih menggembirakan datang dari luar Amerika. Film ini baru tayang di 11 negara, tapi tambahan $56,1 juta mengantarkan total pendapatannya ke angka $136,5 juta. Masih jauh untuk melewati target $400 juta yang konon merupakan titik balik modal. Namun kabar ini terdengar cukup menjanjikan. Apalagi film ini belum tayang di beberapa pasar potensial seperti Cina dan Jepang.

Memanfaatkan momentum Valentine, Warner Bros merilis Isn't It Romantic yang dibintangi Rebel Wilson. Film ini masuk di posisi tiga dengan debut $14,2 juta dan total $22,9 juta sampai libur President's Day. Penonton memberikannya CinemaScore "B".

Sementara itu, Happy Death Day 2U yang diprediksi tampil solid, ternyata hanya bisa memulai debut di posisi terakhir. Debutnya selama 3 hari cuma $9,5 juta. Saking lemahnya, bahkan total pendapatannya sampai President's Day ($14,7 juta) masih jauh tertinggal dari debut film pertama yang mendapat $26 juta hanya dari 3 hari penayangan. Meski begitu, sebagaimana kebanyakan produksi Blumhouse, bujetnya yang sangat minim (dalam hal ini $9 juta saja) membuatnya sudah dipastikan meraih laba. CinemaScore-nya "B".

Happy Death Day 2U juga sudah tayang di kebanyakan pasar luar Amerika. Ia dirilis berbarengan di 41 negara dan mendapat tambahan $11,8 juta. Sumbangan terbesar berasal dari Korea Selatan ($2,2 juta), Prancis ($1 juta), dan Jerman ($1 juta). Indonesia sendiri menyumbang debut $0,9 juta.

Pasca debut lemahnya minggu lalu, The Lego Movie 2: The Second Part berhasil mengkompensasinya dengan penurunan performa yang kecil minggu ini, hanya 39% saja. Dengan $20,8 juta, ia berada di posisi dua. Total pendapatannya sejauh ini adalah $69,2 juta di Amerika saja dan $98 juta secara global berkat tambahan $12 juta minggu ini dari 69 negara.

Di posisi empat, ada What Men Want dengan $10,6 juta. Runner-up minggu lalu ini sudah meraup total $37,4 juta di Amerika dan $39,9 juta secara global berkat tambahan $2,2 juta minggu ini dari 6 negara.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 15 Februari - 17 Februari 2019

1.

Alita: Battle Angel
Minggu ini $28,525,613
Total $42,250,332

2.

The Lego Movie 2: The Second Part
Minggu ini $20,804,670
Total $69,228,853

3.

Isn't It Romantic
Minggu ini $14,247,758
Total $22,890,162

4.

What Men Want
Minggu ini $10,675,205
Total $37,440,612

5.

Happy Death Day 2U
Minggu ini $9,497,665
Total $14,718,195
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: Debut 'Lego Movie 2' Tak Se-Awesome Film Pertama ■UP

Melewati ekspektasi industri, 'Alita: Battle Angel' berhasil menjadi jawara, sementara 'Happy Death Day 2U' bercokol di posisi buncit. Berikut rekap box office minggu ini.

Alita: Battle Angel, film blockbuster produksi James Cameron diprediksi bakal menjadi salah satu flop terbesar tahun ini. Dibuat dengan bujet mencapai $170 juta (belum termasuk ongkos promosi dll), film ini diperkirakan tak mampu berbuat banyak di box office. Namun debutnya minggu ini di Amerika memberi sedikit angin segar.

Selama 3 hari weekend, Alita rupanya berhasil meraup $28,5 juta. Dan dikarenakan Senin ini adalah hari libur President's Day, ia berhasil mengambil kesempatan untuk mencatatkan pendapatan hingga $42,2 juta. Memang angka yang tak besar untuk sebuah film blockbuster mewah, tapi patut dipertimbangkan bahwa ekspektasi industri sebelumnya hanya di kisaran $30 juta. Hasil yang lumayan ini ditambah pula dengan CinemaScore bagus ("A-") dari penonton.

Kabar yang (((sedikit)) lebih menggembirakan datang dari luar Amerika. Film ini baru tayang di 11 negara, tapi tambahan $56,1 juta mengantarkan total pendapatannya ke angka $136,5 juta. Masih jauh untuk melewati target $400 juta yang konon merupakan titik balik modal. Namun kabar ini terdengar cukup menjanjikan. Apalagi film ini belum tayang di beberapa pasar potensial seperti Cina dan Jepang.

Memanfaatkan momentum Valentine, Warner Bros merilis Isn't It Romantic yang dibintangi Rebel Wilson. Film ini masuk di posisi tiga dengan debut $14,2 juta dan total $22,9 juta sampai libur President's Day. Penonton memberikannya CinemaScore "B".

Sementara itu, Happy Death Day 2U yang diprediksi tampil solid, ternyata hanya bisa memulai debut di posisi terakhir. Debutnya selama 3 hari cuma $9,5 juta. Saking lemahnya, bahkan total pendapatannya sampai President's Day ($14,7 juta) masih jauh tertinggal dari debut film pertama yang mendapat $26 juta hanya dari 3 hari penayangan. Meski begitu, sebagaimana kebanyakan produksi Blumhouse, bujetnya yang sangat minim (dalam hal ini $9 juta saja) membuatnya sudah dipastikan meraih laba. CinemaScore-nya "B".

Happy Death Day 2U juga sudah tayang di kebanyakan pasar luar Amerika. Ia dirilis berbarengan di 41 negara dan mendapat tambahan $11,8 juta. Sumbangan terbesar berasal dari Korea Selatan ($2,2 juta), Prancis ($1 juta), dan Jerman ($1 juta). Indonesia sendiri menyumbang debut $0,9 juta.

Pasca debut lemahnya minggu lalu, The Lego Movie 2: The Second Part berhasil mengkompensasinya dengan penurunan performa yang kecil minggu ini, hanya 39% saja. Dengan $20,8 juta, ia berada di posisi dua. Total pendapatannya sejauh ini adalah $69,2 juta di Amerika saja dan $98 juta secara global berkat tambahan $12 juta minggu ini dari 69 negara.

Di posisi empat, ada What Men Want dengan $10,6 juta. Runner-up minggu lalu ini sudah meraup total $37,4 juta di Amerika dan $39,9 juta secara global berkat tambahan $2,2 juta minggu ini dari 6 negara.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Weekend Box Office 15 Februari - 17 Februari 2019

1.

Alita: Battle Angel
Minggu ini $28,525,613
Total $42,250,332

2.

The Lego Movie 2: The Second Part
Minggu ini $20,804,670
Total $69,228,853

3.

Isn't It Romantic
Minggu ini $14,247,758
Total $22,890,162

4.

What Men Want
Minggu ini $10,675,205
Total $37,440,612

5.

Happy Death Day 2U
Minggu ini $9,497,665
Total $14,718,195
Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: Debut 'Lego Movie 2' Tak Se-Awesome Film Pertama ■UP

Daftar Nominasi dan Pemenang CDG Awards 2019

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Award, Artikel CDG, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Daftar Nominasi dan Pemenang CDG Awards 2019
link : Daftar Nominasi dan Pemenang CDG Awards 2019

Baca juga


'Black Panther' dan 'Crazy Rich Asians' menang dalam Costume Designers Guild (CDG) Awards ke-21. Berikut daftar lengkap pemenang.

Ini dia trofi yang takkan dipermasalahkan oleh siapa pun buat Black Panther: Costume Designers Guild (CDG) Award. Dalam penghargaan yang berlangsung di Beverly Hilton, Los Angeles kemarin (19/2), film Marvel tersebut berhasil menggondol piala CDG di kategori Sci-Fi/Fantasy.

Sementara itu, kategori Period dimenangkan oleh The Favourite dan kategori Contemporary dibawa pulang Crazy Rich Asians.

Black Panther dan The Favourite akan kembali berkompetisi di kategori kostum Oscar bersama The Ballad of Buster Scruggs, Mary Poppins Returns, dan Mary Gueen of Scots. Crazy Rich Asians tidak masuk nominasi.

Di departemen televisi, The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story memenangkan kategori Contemporary, The Marvelous Mrs Maisel di kategori Period, serta Westworld di kategori Sci-Fi/Fantasy.

Berikut daftar lengkap pemenang CDG Awards ke-21. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film

Excellence in Contemporary Film

Crazy Rich Asians — Mary E. Vogt
Mamma Mia! Here We Go Again — Michele Clapton
Ocean's 8 — Sarah Edwards
A Star Is Born — Erin Benach
Widows — Jenny Eagan


Excellence in Period Film

BlacKkKlansman — Marci Rodgers
Bohemian Rhapsody — Julian Day
The Favourite — Sandy Powell
Mary Poppins Returns — Sandy Powell
Mary Queen of Scots — Alexandra Byrne


Excellence in Sci-Fi/Fantasy Film

Aquaman — Kym Barrett
Avengers: Infinity War — Judianna Makovsky
Black Panther — Ruth E. Carter
The Nutcracker and the Four Realms — Jenny Beavan
A Wrinkle in Time — Paco Delgado


Television

Excellence in Contemporary Television

The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story — Lou Eyrich, Allison Leach
Grace and Frankie — Allyson B. Fanger
The Romanoffs — Janie Bryant, Wendy Chuck
Sharp Objects — Alix Friedberg
This Is Us — Hala Bahmet


Excellence in Period Television

The Alienist — Michael Kaplan
GLOW — Beth Morgan
The Man in the High Castle — Catherine Adair
The Marvelous Mrs. Maisel — Donna Zakowska
Outlander — Nina Ayres and Terry Dresbach


Excellence in Sci-Fi/Fantasy Television

American Horror Story: Apocalypse — Paula Bradley, Lou Eyrich
The Handmaid's Tale — Ane Crabtree
A Series of Unfortunate Events — Cynthia Summers
Star Trek: Discovery — Gersha Phillips
Westworld — Sharen Davis


Excellence in Variety, Reality-Competition, Live Television

Jesus Christ Superstar Live in Concert — Paul Tazewell
The Late Late Show with James Corden — Lauren Shapiro
RuPaul's Drag Race — Zaldy
Saturday Night Live — Tom Broecker, Eric Justian
So You Think You Can Dance — Marina Toybina


Short Form

Excellence in Short Film Design

Adidas: "See My Creativity" commercial — Bonnie Stauch
Childish Gambino: "This Is America" music video — Natasha Newman-Thomas
Elton John: "Farewell Yellow Brick Road: The Legacy" short film — Charlie Altuna
Justin Timberlake: "Supplies" music video — Ami Goodheart
Nespresso: "The Quest" commercial — Jenny Eagan
Star Trek: Short Treks: “The Brightest Star” - Gersha Phillips


Special

Career Achievement Award

Ruth E. Carter


Spotlight Award

Glenn Close


Distinguished Collaborator Award

Ryan Murphy


Distinguished Service Award

Betty Pecha Madden

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

'Black Panther' dan 'Crazy Rich Asians' menang dalam Costume Designers Guild (CDG) Awards ke-21. Berikut daftar lengkap pemenang.

Ini dia trofi yang takkan dipermasalahkan oleh siapa pun buat Black Panther: Costume Designers Guild (CDG) Award. Dalam penghargaan yang berlangsung di Beverly Hilton, Los Angeles kemarin (19/2), film Marvel tersebut berhasil menggondol piala CDG di kategori Sci-Fi/Fantasy.

Sementara itu, kategori Period dimenangkan oleh The Favourite dan kategori Contemporary dibawa pulang Crazy Rich Asians.

Black Panther dan The Favourite akan kembali berkompetisi di kategori kostum Oscar bersama The Ballad of Buster Scruggs, Mary Poppins Returns, dan Mary Gueen of Scots. Crazy Rich Asians tidak masuk nominasi.

Di departemen televisi, The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story memenangkan kategori Contemporary, The Marvelous Mrs Maisel di kategori Period, serta Westworld di kategori Sci-Fi/Fantasy.

Berikut daftar lengkap pemenang CDG Awards ke-21. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film

Excellence in Contemporary Film

Crazy Rich Asians — Mary E. Vogt
Mamma Mia! Here We Go Again — Michele Clapton
Ocean's 8 — Sarah Edwards
A Star Is Born — Erin Benach
Widows — Jenny Eagan


Excellence in Period Film

BlacKkKlansman — Marci Rodgers
Bohemian Rhapsody — Julian Day
The Favourite — Sandy Powell
Mary Poppins Returns — Sandy Powell
Mary Queen of Scots — Alexandra Byrne


Excellence in Sci-Fi/Fantasy Film

Aquaman — Kym Barrett
Avengers: Infinity War — Judianna Makovsky
Black Panther — Ruth E. Carter
The Nutcracker and the Four Realms — Jenny Beavan
A Wrinkle in Time — Paco Delgado


Television

Excellence in Contemporary Television

The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story — Lou Eyrich, Allison Leach
Grace and Frankie — Allyson B. Fanger
The Romanoffs — Janie Bryant, Wendy Chuck
Sharp Objects — Alix Friedberg
This Is Us — Hala Bahmet


Excellence in Period Television

The Alienist — Michael Kaplan
GLOW — Beth Morgan
The Man in the High Castle — Catherine Adair
The Marvelous Mrs. Maisel — Donna Zakowska
Outlander — Nina Ayres and Terry Dresbach


Excellence in Sci-Fi/Fantasy Television

American Horror Story: Apocalypse — Paula Bradley, Lou Eyrich
The Handmaid's Tale — Ane Crabtree
A Series of Unfortunate Events — Cynthia Summers
Star Trek: Discovery — Gersha Phillips
Westworld — Sharen Davis


Excellence in Variety, Reality-Competition, Live Television

Jesus Christ Superstar Live in Concert — Paul Tazewell
The Late Late Show with James Corden — Lauren Shapiro
RuPaul's Drag Race — Zaldy
Saturday Night Live — Tom Broecker, Eric Justian
So You Think You Can Dance — Marina Toybina


Short Form

Excellence in Short Film Design

Adidas: "See My Creativity" commercial — Bonnie Stauch
Childish Gambino: "This Is America" music video — Natasha Newman-Thomas
Elton John: "Farewell Yellow Brick Road: The Legacy" short film — Charlie Altuna
Justin Timberlake: "Supplies" music video — Ami Goodheart
Nespresso: "The Quest" commercial — Jenny Eagan
Star Trek: Short Treks: “The Brightest Star” - Gersha Phillips


Special

Career Achievement Award

Ruth E. Carter


Spotlight Award

Glenn Close


Distinguished Collaborator Award

Ryan Murphy


Distinguished Service Award

Betty Pecha Madden

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

Tuesday, February 19, 2019

‘Captain Marvel’ Menuai Reaksi Awal Positif

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘Captain Marvel’ Menuai Reaksi Awal Positif
link : ‘Captain Marvel’ Menuai Reaksi Awal Positif

Baca juga


Seiring 'Captain Marvel' akan tayang dalam waktu dekat, reaksi awal dari film superhero perempuan pertama di Marvel Cinematic Universe pun mulai mengemuka.

Seiring Captain Marvel akan tayang dalam waktu dekat, reaksi awal dari film superhero perempuan pertama di Marvel Cinematic Universe pun mulai mengemuka. Dikutip dari Collider, mayoritas kritikus yang menghadiri screening awal sepakat melayangkan pujian untuk film yang dibintangi Brie Larson sebagai karakter titel.

Seperti kritikus Erik Davis misalnya, yang menyebut Captain Marvel sebagai film sci-fi bernuansa era tahun 90-an yang mantap, dan berbeda dengan film-film Marvel lainnya. Ia juga mengakui filmnya menghibur karena kocak pada momen yang tak terduga dan badass di saat yang tepat. Erik Eisenberg pun menambahkan, Captain Marvel tak hanya melempar rentetan kejutan seru yang belum pernah ia duga sebelumnya, tapi juga menawarkan misteri atau asal-usul yang menarik untuk digali. Selain itu, ada pula yang mengatakan Captain Marvel akan disukai kalangan pecinta kucing.

Acungan jempol para kritikus lainnya juga ditujukan kepada Larson yang berhasil mengawali debutnya di MCU dengan impresif, serta Ben Mendelsohn yang sukses mencuri perhatian sebagai villain Talos. Bagaimanapun, Captain Marvel rupanya juga bukan tanpa kekurangan. Pasalnya, film ini dinilai masih memakai formula Marvel yang kini mulai terasa membosankan bagi beberapa pihak.

Captain Marvel disutradarai Anna Boden dan Ryan Fleck, berdasarkan skrip yang ditulis Meg LeFauve dan Nicole Perlman. Ceritanya sendiri menyoroti pilot pesawat tempur Carol Danvers yang meninggalkan kehidupannya di Bumi, untuk bergabung dengan pasukan elit luar angkasa Starforce. Film ini pun akan menjelaskan kenapa selama ini Captain Marvel tidak ada saat The Avengers sibuk menangani serangan yang mengancam dunia.

Rencananya Captain Marvel akan dirilis 8 Maret 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Seiring 'Captain Marvel' akan tayang dalam waktu dekat, reaksi awal dari film superhero perempuan pertama di Marvel Cinematic Universe pun mulai mengemuka.

Seiring Captain Marvel akan tayang dalam waktu dekat, reaksi awal dari film superhero perempuan pertama di Marvel Cinematic Universe pun mulai mengemuka. Dikutip dari Collider, mayoritas kritikus yang menghadiri screening awal sepakat melayangkan pujian untuk film yang dibintangi Brie Larson sebagai karakter titel.

Seperti kritikus Erik Davis misalnya, yang menyebut Captain Marvel sebagai film sci-fi bernuansa era tahun 90-an yang mantap, dan berbeda dengan film-film Marvel lainnya. Ia juga mengakui filmnya menghibur karena kocak pada momen yang tak terduga dan badass di saat yang tepat. Erik Eisenberg pun menambahkan, Captain Marvel tak hanya melempar rentetan kejutan seru yang belum pernah ia duga sebelumnya, tapi juga menawarkan misteri atau asal-usul yang menarik untuk digali. Selain itu, ada pula yang mengatakan Captain Marvel akan disukai kalangan pecinta kucing.

Acungan jempol para kritikus lainnya juga ditujukan kepada Larson yang berhasil mengawali debutnya di MCU dengan impresif, serta Ben Mendelsohn yang sukses mencuri perhatian sebagai villain Talos. Bagaimanapun, Captain Marvel rupanya juga bukan tanpa kekurangan. Pasalnya, film ini dinilai masih memakai formula Marvel yang kini mulai terasa membosankan bagi beberapa pihak.

Captain Marvel disutradarai Anna Boden dan Ryan Fleck, berdasarkan skrip yang ditulis Meg LeFauve dan Nicole Perlman. Ceritanya sendiri menyoroti pilot pesawat tempur Carol Danvers yang meninggalkan kehidupannya di Bumi, untuk bergabung dengan pasukan elit luar angkasa Starforce. Film ini pun akan menjelaskan kenapa selama ini Captain Marvel tidak ada saat The Avengers sibuk menangani serangan yang mengancam dunia.

Rencananya Captain Marvel akan dirilis 8 Maret 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem