- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Sementara proses syuting sekuel 'Fantastic Beast and Where to Find Them' masih berlangsung sejak pertengahan Juli 2017, kini ada satu pemain baru yang ikut bergabung sebagai villain.
Sementara proses syuting sekuel Fantastic Beast and Where to Find Them masih berlangsung sejak pertengahan Juli 2017, kini ada satu pemain baru yang ikut bergabung sebagai villain. Seperti yang dilansir Deadline, pemain baru ini ialah David Sakurai (Iron Fist) yang akan berperan sebagai penyihir dengan nama Krall. Berdasarkan informasinya, Krall merupakan salah satu tangan kanan (henchman) ambisius yang dimiliki Grindelwald. Selebihnya, belum diketahui pasti apakah aktor berdarah Denmark-Jepang sudah mulai menjalani syuting adegannya, atau kapan proses produksi Fantastic Beasts 2 akan tuntas.
Masih disutradarai David Yates berdasarkan naskah buatan J.K. Rowling, sekuel ini kembali dibintangi Eddie Redmayne (Newt Scamander), Katherine Waterston (Auror Tina Goldstein), AlisonSudol (Queenie Goldstein) dan Dan Fogler (Jacob Kowalski) serta Ezra Miller (Credence).
Sementara untuk jajaran pemain baru, ada Jude Law yang terpilih sebagai Albus Dumbledore muda, Callum Turner sebagai Theseus Scamander (saudara Newt), Zoe Kravitz sebagai Leta Lestrange (teman dekat Newt semasa sekolah) dan tak ketinggalan, Johnny Depp sebagai penyihir Gellert Grindelwald yang akan menjadi villain utama di sepanjang lima seri prekuel Harry Potter. FYI, baik Kravitz maupun Depp sebelumnya sempat jadi cameo di film pertama Fantastic Beasts yang dirilis 2016 lalu.
Bersetting beberapa bulan pasca Newt bersama penyihir Amerika menangkap Grindelwald, di sekuel ini sang penyihir jahat dikisahkan berhasil melarikan diri secara dramatis, dan mengumpulkan lebih banyak pengikut untuk melaksanakan rencananya membinasakan kaum non-penyihir. Mengetahui aksi sahabatnya yang kini berubah jadi jahat, Dumbledore akhirnya meminta bantuan muridnya, Newt, untuk menghentikan Grindewald. Newt pun kemudian bereuni dengan Tina, Queenie dan Jacob, sebelum akhirnya mereka menyadari misi berbahaya ini ternyata juga akan menguji kesetiaan mereka. Adapun setting Fantastic Beasts 2 akan berada di London dan Paris pada tahun 1927.
Fantastic Beasts and Where to Find Them 2 akan dirilis 16 November 2018 ■UP
Sementara proses syuting sekuel 'Fantastic Beast and Where to Find Them' masih berlangsung sejak pertengahan Juli 2017, kini ada satu pemain baru yang ikut bergabung sebagai villain.
Sementara proses syuting sekuel Fantastic Beast and Where to Find Them masih berlangsung sejak pertengahan Juli 2017, kini ada satu pemain baru yang ikut bergabung sebagai villain. Seperti yang dilansir Deadline, pemain baru ini ialah David Sakurai (Iron Fist) yang akan berperan sebagai penyihir dengan nama Krall. Berdasarkan informasinya, Krall merupakan salah satu tangan kanan (henchman) ambisius yang dimiliki Grindelwald. Selebihnya, belum diketahui pasti apakah aktor berdarah Denmark-Jepang sudah mulai menjalani syuting adegannya, atau kapan proses produksi Fantastic Beasts 2 akan tuntas.
Masih disutradarai David Yates berdasarkan naskah buatan J.K. Rowling, sekuel ini kembali dibintangi Eddie Redmayne (Newt Scamander), Katherine Waterston (Auror Tina Goldstein), AlisonSudol (Queenie Goldstein) dan Dan Fogler (Jacob Kowalski) serta Ezra Miller (Credence).
Sementara untuk jajaran pemain baru, ada Jude Law yang terpilih sebagai Albus Dumbledore muda, Callum Turner sebagai Theseus Scamander (saudara Newt), Zoe Kravitz sebagai Leta Lestrange (teman dekat Newt semasa sekolah) dan tak ketinggalan, Johnny Depp sebagai penyihir Gellert Grindelwald yang akan menjadi villain utama di sepanjang lima seri prekuel Harry Potter. FYI, baik Kravitz maupun Depp sebelumnya sempat jadi cameo di film pertama Fantastic Beasts yang dirilis 2016 lalu.
Bersetting beberapa bulan pasca Newt bersama penyihir Amerika menangkap Grindelwald, di sekuel ini sang penyihir jahat dikisahkan berhasil melarikan diri secara dramatis, dan mengumpulkan lebih banyak pengikut untuk melaksanakan rencananya membinasakan kaum non-penyihir. Mengetahui aksi sahabatnya yang kini berubah jadi jahat, Dumbledore akhirnya meminta bantuan muridnya, Newt, untuk menghentikan Grindewald. Newt pun kemudian bereuni dengan Tina, Queenie dan Jacob, sebelum akhirnya mereka menyadari misi berbahaya ini ternyata juga akan menguji kesetiaan mereka. Adapun setting Fantastic Beasts 2 akan berada di London dan Paris pada tahun 1927.
Fantastic Beasts and Where to Find Them 2 akan dirilis 16 November 2018 ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Meski jadwal rilis 'Terminator 6' belum resmi diumumkan, beberapa detail baru terkait film yang diproduseri James Cameron ini terus mengemuka.
Meski jadwal rilis Terminator 6belum resmi diumumkan, beberapa detail baru terkait film yang diproduseri James Cameron ini terus mengemuka. Detail kali ini masih datang dari bintang franchise Terminator, Arnold Schwarzenegger, yang akan kembali tampil di film mendatang.
Saat menghadiri sebuah event di Inggris, Arnie mengungkapkan Terminator 6 akan sepenuhnya mengabaikan event dari Terminator: Genisys (termasuk twist John Connor yang ternyata cyborg). Arnie pun juga mensinyalkan, Terminator 6 akan melanjutkan cerita yang tertinggal di Terminator2:Judgment Day, dan hal ini menandakan event dari Terminator 3hinggaTerminator: Salvation juga turut diabaikan.
Pernyataan Arnie tentu sejalan dengan kepastian bahwa lawan mainnya di T2: Judgement Day, LindaHamilton, siap kembali sebagai wanita perkasa Sarah Connor. Diakui Arnie, saat ini Hamilton sudah mulai menjalani latihan untuk menunjang perannya usai dua dekade lebih tak memainkan ibu John Connor. Keterlibatan Hamilton sendiri dikonfirmasi Cameron saat screening spesial Terminator 2 yang diadakan minggu lalu.
Lebih dari itu, Arnie juga mengakui ia akan menerima skrip utuh Terminator 6 racikan Cameron dalam kurun dua minggu, atau sekitar awal Oktober 2017. Dan menariknya, Arnie mengungkapkan proses syuting Terminator 6 akan bergulir pada Maret 2018. Sementara Cameron bertindak sebagai produser, tugas penyutradaraan dipercayakan kepada Tim Miller yang sukses dengan Deadpool.
Sebelumnya, Cameron menyatakan ia berniat menjadikan Terminator 6 sebagai awal trilogi baru. Meski plot ceritanya belum diketahui, Cameron memastikan Terminator 6 akan mengusung wanita muda untuk jadi karakter sentral. Adapun layaknya Star Wars: The Force Awakens, Cameron mengakui Terminator 6 akan menghadirkan karakter generasi lama sekaligus generasi baru. ■UP
Meski jadwal rilis 'Terminator 6' belum resmi diumumkan, beberapa detail baru terkait film yang diproduseri James Cameron ini terus mengemuka.
Meski jadwal rilis Terminator 6belum resmi diumumkan, beberapa detail baru terkait film yang diproduseri James Cameron ini terus mengemuka. Detail kali ini masih datang dari bintang franchise Terminator, Arnold Schwarzenegger, yang akan kembali tampil di film mendatang.
Saat menghadiri sebuah event di Inggris, Arnie mengungkapkan Terminator 6 akan sepenuhnya mengabaikan event dari Terminator: Genisys (termasuk twist John Connor yang ternyata cyborg). Arnie pun juga mensinyalkan, Terminator 6 akan melanjutkan cerita yang tertinggal di Terminator2:Judgment Day, dan hal ini menandakan event dari Terminator 3hinggaTerminator: Salvation juga turut diabaikan.
Pernyataan Arnie tentu sejalan dengan kepastian bahwa lawan mainnya di T2: Judgement Day, LindaHamilton, siap kembali sebagai wanita perkasa Sarah Connor. Diakui Arnie, saat ini Hamilton sudah mulai menjalani latihan untuk menunjang perannya usai dua dekade lebih tak memainkan ibu John Connor. Keterlibatan Hamilton sendiri dikonfirmasi Cameron saat screening spesial Terminator 2 yang diadakan minggu lalu.
Lebih dari itu, Arnie juga mengakui ia akan menerima skrip utuh Terminator 6 racikan Cameron dalam kurun dua minggu, atau sekitar awal Oktober 2017. Dan menariknya, Arnie mengungkapkan proses syuting Terminator 6 akan bergulir pada Maret 2018. Sementara Cameron bertindak sebagai produser, tugas penyutradaraan dipercayakan kepada Tim Miller yang sukses dengan Deadpool.
Sebelumnya, Cameron menyatakan ia berniat menjadikan Terminator 6 sebagai awal trilogi baru. Meski plot ceritanya belum diketahui, Cameron memastikan Terminator 6 akan mengusung wanita muda untuk jadi karakter sentral. Adapun layaknya Star Wars: The Force Awakens, Cameron mengakui Terminator 6 akan menghadirkan karakter generasi lama sekaligus generasi baru. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Usai sutradara Zack Snyder digantikan Joss Whedon, tak sedikit yang memprediksi 'Justice League' akan mengalami perubahan. Dan benar saja, ternyata ada perubahan menyangkut penampilan dua karakter, yakni Lex Luthor dan Iris West.
Beda sutradara, beda pula hasil filmnya. Kalimat inilah yang tampaknya tepat untuk menggambarkan kondisi Justice League saat ini. Bagaimana tidak, usai sutradara Zack Snyder digantikan JossWhedon, tak sedikit yang memprediksi film tim superhero DC akan mengalami perubahan, baik itu bersifat signifikan ataupun minor. Dan benar saja, ternyata ada perubahan menyusul ditunjuknya Whedon sebagai sutradara baru.
Menurut Batman-News, perubahan ini menyangkut penampilan dua karakter cameo, yakni Lex Luthor (Jesse Eisenberg) dan Iris West (Kiersey Clemons). Semula Snyder diketahui hendak menghadirkan musuh bebuyutan Superman beserta love interest The Flash. Namun kini di bawah komando Whedon, adegan Lex dan Iris telah dihapus, dengan alasan yang masih misterius. Apapun itu, informasi ini diperoleh dari penonton yang berkesempatan menghadiri test screening JusticeLeague, sehingga kabar ini tampaknya bukan sekedar isapan jempol belaka.
Lex milik Eisenberg sendiri tampil perdana di Batman v Superman: Dawn of Justice. Berbeda dengan Lex yang kita kenal, versi Eisenberg lebih ekspresif, banyak berbicara dan gemar melempar kata-kata filosofis. Dalam ending BvS, ada indikasi Lex akan bertransformasi jadi Lex sesungguhnya, seiring ia akan dikirim Batman ke RSJ Arkham Asylum. Bisa jadi kita baru akan melihat perubahan Lex di Man of Steel 2 yang kini sedang dikembangkan. Sementara untuk Iris, jika memang Clemons batal debut di Justice League, kemungkinan besar ia disiapkan untuk tampil di film solo The Flash bertajuk Flashpoint.
Selain Lex dan Iris, karakter cameo lain yang kabarnya dicopot adalah Darkseid, alias Thanos-nya DC Extended Universe. Meski sebagian merasa kecewa, penghilangan ketiga karakter ini tentu bisa berdampak positif agar Justice League tak semakin sesak. Adapun Batman-News mengabarkan, test screening Justice League menuai reaksi positif, bahkan ada yang mengklaim film ini epik.
Justice League dibintangi Ben Affleck (Batman), Gal Gadot (Wonder Woman), Jason Momoa (Aquaman), Ezra Miller (The Flash) dan Ray Fisher (Cyborg ). Pemain lainnya meliputi AmyAdams (Lois Lane), J.K. Simmons (Commissioner Gordon), JeremyIrons (Alfred), Amber Heard (Mera), Willem Dafoe (Vulko) dan Ciarán Hinds (Steppenwolf). Rencananya film ini akan dirilis 17 November 2017. ■UP
Usai sutradara Zack Snyder digantikan Joss Whedon, tak sedikit yang memprediksi 'Justice League' akan mengalami perubahan. Dan benar saja, ternyata ada perubahan menyangkut penampilan dua karakter, yakni Lex Luthor dan Iris West.
Beda sutradara, beda pula hasil filmnya. Kalimat inilah yang tampaknya tepat untuk menggambarkan kondisi Justice League saat ini. Bagaimana tidak, usai sutradara Zack Snyder digantikan JossWhedon, tak sedikit yang memprediksi film tim superhero DC akan mengalami perubahan, baik itu bersifat signifikan ataupun minor. Dan benar saja, ternyata ada perubahan menyusul ditunjuknya Whedon sebagai sutradara baru.
Menurut Batman-News, perubahan ini menyangkut penampilan dua karakter cameo, yakni Lex Luthor (Jesse Eisenberg) dan Iris West (Kiersey Clemons). Semula Snyder diketahui hendak menghadirkan musuh bebuyutan Superman beserta love interest The Flash. Namun kini di bawah komando Whedon, adegan Lex dan Iris telah dihapus, dengan alasan yang masih misterius. Apapun itu, informasi ini diperoleh dari penonton yang berkesempatan menghadiri test screening JusticeLeague, sehingga kabar ini tampaknya bukan sekedar isapan jempol belaka.
Lex milik Eisenberg sendiri tampil perdana di Batman v Superman: Dawn of Justice. Berbeda dengan Lex yang kita kenal, versi Eisenberg lebih ekspresif, banyak berbicara dan gemar melempar kata-kata filosofis. Dalam ending BvS, ada indikasi Lex akan bertransformasi jadi Lex sesungguhnya, seiring ia akan dikirim Batman ke RSJ Arkham Asylum. Bisa jadi kita baru akan melihat perubahan Lex di Man of Steel 2 yang kini sedang dikembangkan. Sementara untuk Iris, jika memang Clemons batal debut di Justice League, kemungkinan besar ia disiapkan untuk tampil di film solo The Flash bertajuk Flashpoint.
Selain Lex dan Iris, karakter cameo lain yang kabarnya dicopot adalah Darkseid, alias Thanos-nya DC Extended Universe. Meski sebagian merasa kecewa, penghilangan ketiga karakter ini tentu bisa berdampak positif agar Justice League tak semakin sesak. Adapun Batman-News mengabarkan, test screening Justice League menuai reaksi positif, bahkan ada yang mengklaim film ini epik.
Justice League dibintangi Ben Affleck (Batman), Gal Gadot (Wonder Woman), Jason Momoa (Aquaman), Ezra Miller (The Flash) dan Ray Fisher (Cyborg ). Pemain lainnya meliputi AmyAdams (Lois Lane), J.K. Simmons (Commissioner Gordon), JeremyIrons (Alfred), Amber Heard (Mera), Willem Dafoe (Vulko) dan Ciarán Hinds (Steppenwolf). Rencananya film ini akan dirilis 17 November 2017. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Buletin, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Film lulus sensor minggu ini antara lain: 'Beyond Skyline', 'Nails', 'Devil's Whisper', 'The Mimic', 'Mumon: The Land of Stealth', dan 'Jojo's Bizarre Adventure: Diamond is Unbreakable'.
Satu-satunya film milik PT Prima Cinema Multimedia alias sobat karib XXI adalah Beyond Skyline, sekuel dari Skyline (2010) yang didefinisikan oleh salah seorang sepuh perfilman Indonesia sebagai "Mad Dog vs Alien Predator". Benar sekali. Karena film ini dibintangi oleh Yayan Ruhian, plus Iko Uwais. Ada Frank Grillo juga, ngomong-ngomong. Filmnya mendapat rating "17+", tanpa pemotongan durasi.
Selain dari itu, film rilisan LSF minggu ini didominasi oleh film-film jaringan bioskop non-XXI, dimana tiga diantaranya adalah film impor Asia. Dari Jepang ada Jojo's Bizarre Adventure: Diamond is Unbreakable, satu lagi film absurd karya Takashi Miike yang diadaptasi dari manga, serta Mumon: The Land of Stealth, film sejarah tentang Tensho Iga War yang digarap oleh Yoshihiro Nakamura. Film terakhir tampaknya cukup sadis, sehingga diberi rating "21+".
Film horor asal Korea, The Mimic yang mengangkat cerita tentang legenda urban monster pemakan manusia baru akan rilis minggu ini di Indonesia, dengan rating "17+". Film ini sebenarnya sudah tayang di kampung halamannya sejak 17 Agustus lalu.
Luna Maya akan bermain dalam film horor Devil's Whisper, kolaborasi antara studio lokal MD Pictures dengan studio Hollywood Vega, Baby!. Sependek yang saya tahu, Luna adalah satu-satunya aktor Indonesia yang bermain disana. Film ini mendapat rating "17+".
Film lulus sensor minggu ini antara lain: 'Beyond Skyline', 'Nails', 'Devil's Whisper', 'The Mimic', 'Mumon: The Land of Stealth', dan 'Jojo's Bizarre Adventure: Diamond is Unbreakable'.
Satu-satunya film milik PT Prima Cinema Multimedia alias sobat karib XXI adalah Beyond Skyline, sekuel dari Skyline (2010) yang didefinisikan oleh salah seorang sepuh perfilman Indonesia sebagai "Mad Dog vs Alien Predator". Benar sekali. Karena film ini dibintangi oleh Yayan Ruhian, plus Iko Uwais. Ada Frank Grillo juga, ngomong-ngomong. Filmnya mendapat rating "17+", tanpa pemotongan durasi.
Selain dari itu, film rilisan LSF minggu ini didominasi oleh film-film jaringan bioskop non-XXI, dimana tiga diantaranya adalah film impor Asia. Dari Jepang ada Jojo's Bizarre Adventure: Diamond is Unbreakable, satu lagi film absurd karya Takashi Miike yang diadaptasi dari manga, serta Mumon: The Land of Stealth, film sejarah tentang Tensho Iga War yang digarap oleh Yoshihiro Nakamura. Film terakhir tampaknya cukup sadis, sehingga diberi rating "21+".
Film horor asal Korea, The Mimic yang mengangkat cerita tentang legenda urban monster pemakan manusia baru akan rilis minggu ini di Indonesia, dengan rating "17+". Film ini sebenarnya sudah tayang di kampung halamannya sejak 17 Agustus lalu.
Luna Maya akan bermain dalam film horor Devil's Whisper, kolaborasi antara studio lokal MD Pictures dengan studio Hollywood Vega, Baby!. Sependek yang saya tahu, Luna adalah satu-satunya aktor Indonesia yang bermain disana. Film ini mendapat rating "17+".
Secara luas, 'A Ghost Story' mengeksplorasi tema tentang eksistensi manusia dan posisinya yang relatif terhadap waktu. Sebuah film hantu yang sangat manusiawi.
“I'm waiting for someone." — Ghost 2
Rating UP: Kalau hantu bisa membuat film, saya membayangkan filmnya akan seperti ini. A Ghost Story adalah jawaban mereka atas film horor haunted-house konvensional. Bagaimana jika penampakan atau barang-barang yang bergerak sendiri di rumah angker disebabkan lebih dari sekadar mereka yang ingin mengusik kita? Bagaimana jika ini bukan sekadar tindakan jahil? Bagaimana jika ternyata mereka punya motif yang tak hanya rasional tapi juga melankolis? Kita tak bisa bilang bahwa hantu tak punya perasaan. Siapa yang tahu.
Saya jadi melantur. Namun A Ghost Story memang mengangkat kisah supranatural dari sudut pandang yang jarang kita temui. Film ini mengambil perspektif dari hantu. Hantu yang sendu. Hantu yang tak bisa move-on, lantas menghantui rumah tempat ia dan istrinya tinggal semasa hidup dulu. Ia diam sepanjang film. Memang sesekali menganggu, tapi ia hanyalah pengamat pasif yang mencoba menemukan sesuatu. Apa itu? Ia juga tak yakin pada awalnya. Oleh karenanya, film ini sama sekali bukan film horor, alih-alih film drama yang mendayu-dayu tapi juga sangat dalam. Secara luas, A Ghost Story mengeksplorasi tema tentang eksistensi manusia dan posisinya yang relatif terhadap waktu. Sebuah film hantu yang sangat manusiawi.
Sejauh yang saya tahu, ini juga merupakan film serius pertama yang menampilkan hantu dalam wujud yang menggelikan. Benar sekali. Anda akan menyaksikan aktor terbaik Oscar tahun lalu, Casey Affleck menghabiskan sebagian besar durasi film dalam kostum hantu yang terbuat dari seprei yang tengahnya dilobangi untuk bagian mata (meski saya tak bisa memastikannya, karena siapapun bisa memakai kostum seprei dan kita takkan menyadari perbedaannya) DAN nomine dua kali aktris terbaik Oscar, Rooney Mara memakan pie selama 5 menit, in real time, dalam sebuah film yang menjadi kandidat kuat sebagai film terbaik tahun ini. Versi saya.
Kostum hantunya memang konyol, tapi ini esensial, saya pikir. Dengan mengurung Affleck (atau siapapun) di balik seprei, kita "dipaksa" memahami apa yang ia rasakan, tak terikat dengan ekspresi aktornya. Hal ini sangat sesuai dengan penceritaannya yang subtle; apa yang dirasakan sang seprei adalah apa yang kita pikir ia rasakan. Sang seprei seolah menjadi avatar dari perasaan kita. Pengalaman sang seprei menjadi pengalaman personal.
Pembuatnya adalah David Lowery, sutradara yang lebih akrab dengan film indie tapi tahun lalu sukses mencoba peruntungannya di blockbuster lewat Pete's Dragon. Seperti filmnya yang lalu, Ain't Them Bodies Saint, Lowery seperti mengacu pada gaya naratif Terence Malick. A Ghost Story pas sebagai padanan Tree of Life-nya Malick, karena ia bermaksud menangkap skema besar kehidupan melalui sekeping kisah kehidupan kecil di dalamnya, atau dalam hal ini: kematian. Ketika anda sudah beradaptasi dengan alurnya yang sangat pelan, anda akan merasakan tohokan emosional dan spiritualnya. Saya pikir takkan sulit, karena film ini adalah tentang cinta dan kehilangan; semua orang pernah kehilangan seseorang/sesuatu yang sangat mereka cintai bukan?
Affleck dan Mara bermain sebagai C dan M, pasangan yang tinggal di sebuah rumah usang di pinggiran kota yang sepi. Di malam hari, mereka mendengar suara-suara aneh. M ingin pindah rumah, sementara C suka dengan rumah yang sekarang. Mereka boleh jadi dalam konflik, tapi saat tidur masih berpelukan dengan mesra. Sebelum mengenal mereka lebih dekat lagi, di suatu pagi C tewas di belakang setirnya, tak jauh dari rumah.
Setelah diidentifikasi di rumah sakit oleh M, kita melihat C terbujur kaku. Kamera menyorotnya dengan statis dalam waktu yang lumayan lama. Namun tepat sebelum anda akan melempar layar karena kesal, seprei ini bangkit. Tanpa disadari oleh orang-orang, ia berjalan dan berjalan pulang ke rumahnya. Ia melihat M yang sedang berduka berat sampai memakan pie dalam satu lagi sorotan statis yang tak terputus (selama 5 menit, saya ingatkan lagi). Sang seprei mencoba menyentuhnya, tapi M tak merasakannya.
Tentu saja, akhirnya M move-on, lalu pindah rumah. Namun sang seprei tetap tinggal, sementara penghuni datang silih berganti, mulai dari keluarga Latino dengan dua orang anak sampai remaja tua yang gila pesta. Ia jadi arwah penasaran, mencari sesuatu yang terselip di balik dinding rumah. Waktu berjalan dengan cepat, tapi sang seprei masih terjebak disana, bahkan hingga rumahnya dihancurkan dan berganti menjadi apartemen mewah.
Film ini bermain dengan persepsi kita terhadap waktu. C sudah tewas; sang seprei bukan lagi manusia melainkan hantu. Hantu tidak terikat dengan peraturan waktu. Lowery menggambarkan bahwa persepsi mereka akan waktu berbeda dengan kita. Ia menggunakan cut mendadak, tak menjelaskan dengan gamblang seberapa lama waktu berlalu alih-alih menyerahkan pada kita untuk mencernanya sendiri. Bagi sang seprei, beberapa momen pendek terasa berlangsung lama, sementara beberapa momen panjang terasa berlangsung sebentar. Ia melihat setiap detik M memakan pie (selama 5 menit; kenapa saya terus-terusan membahas ini?), sementara di satu titik nanti ketika ia menyaksikan sejarah rumahnya, semua terjadi dalam hitungan detik. Menurut saya, sang seprei hanya melihat apa yang penting baginya.
Ada sebuah monolog menarik dari seorang remaja-tua-gila-pesta yang sedang mabuk (Will Oldham) kepada teman-temannya yang juga didengar oleh sang seprei. Awalnya mengapresiasi seni, si remaja tua malah melantur soal tempat manusia dalam perjalanan waktu. Saat manusia mati, ia meninggalkan karya, tapi kehidupan terus berjalan. Cinta kita, kehilangan kita, hidup kita tak ada apa-apanya di depan waktu. Meski demikian, semua itu juga merupakan momen berharga. Anda mungkin berpikir apa-apaan omong kosong filosofis ini, tapi A Ghost Story tak terasa pretensius karena tak menyuapi kita dengan filosofi. Film ini hanya menyuruh kita untuk merasa. Di satu adegan, sang seprei melihat hantu tetangga (yang juga dalam wujud seprei) mengakhiri perjalanannya saat sadar akan hakikatnya.
Luar biasa bagaimana film yang sesederhana ini bisa punya dampak emosional sebesar itu. Penggarapannya minimalis dengan akting yang simpel pula, tapi tak ada satupun rasanya scene yang disia-siakan. Kabarnya Lowery hanya melakukan proses syuting selama 19 hari saja. Ia menggunakan rasio yang nyaris persegi, 1,33:1 lalu menambahkan sisi bundar alih-alih tajam, memberi kesan bahwa kita adalah pengamat. Ini membuatnya semakin intim. Filmnya minim dialog dan nyaris tanpa konflik yang gamblang, tapi dengan brilian mengeksplorasi temanya. Eksposisi di awal saat M bercengkrama dengan C tentang masa kecilnya, ternyata punya peranan besar untuk menjawab ending yang tak berani saya ungkap disini, yang baru saya temukan saat menonton kedua kali.
A Ghost Story adalah film ganjil yang sepertinya ingin menguji kesabaran anda, tapi jangan biarkan fakta tersebut menghalangi anda menontonnya. Ini juga menyatakan bahwa filmnya sangat orisinal. Lowery baru saja mempresentasikan sesuatu yang besar yang bisa dirangkum oleh sebuah film dari sesuatu yang sedikit. ■UP
Secara luas, 'A Ghost Story' mengeksplorasi tema tentang eksistensi manusia dan posisinya yang relatif terhadap waktu. Sebuah film hantu yang sangat manusiawi.
“I'm waiting for someone." — Ghost 2
Rating UP: Kalau hantu bisa membuat film, saya membayangkan filmnya akan seperti ini. A Ghost Story adalah jawaban mereka atas film horor haunted-house konvensional. Bagaimana jika penampakan atau barang-barang yang bergerak sendiri di rumah angker disebabkan lebih dari sekadar mereka yang ingin mengusik kita? Bagaimana jika ini bukan sekadar tindakan jahil? Bagaimana jika ternyata mereka punya motif yang tak hanya rasional tapi juga melankolis? Kita tak bisa bilang bahwa hantu tak punya perasaan. Siapa yang tahu.
Saya jadi melantur. Namun A Ghost Story memang mengangkat kisah supranatural dari sudut pandang yang jarang kita temui. Film ini mengambil perspektif dari hantu. Hantu yang sendu. Hantu yang tak bisa move-on, lantas menghantui rumah tempat ia dan istrinya tinggal semasa hidup dulu. Ia diam sepanjang film. Memang sesekali menganggu, tapi ia hanyalah pengamat pasif yang mencoba menemukan sesuatu. Apa itu? Ia juga tak yakin pada awalnya. Oleh karenanya, film ini sama sekali bukan film horor, alih-alih film drama yang mendayu-dayu tapi juga sangat dalam. Secara luas, A Ghost Story mengeksplorasi tema tentang eksistensi manusia dan posisinya yang relatif terhadap waktu. Sebuah film hantu yang sangat manusiawi.
Sejauh yang saya tahu, ini juga merupakan film serius pertama yang menampilkan hantu dalam wujud yang menggelikan. Benar sekali. Anda akan menyaksikan aktor terbaik Oscar tahun lalu, Casey Affleck menghabiskan sebagian besar durasi film dalam kostum hantu yang terbuat dari seprei yang tengahnya dilobangi untuk bagian mata (meski saya tak bisa memastikannya, karena siapapun bisa memakai kostum seprei dan kita takkan menyadari perbedaannya) DAN nomine dua kali aktris terbaik Oscar, Rooney Mara memakan pie selama 5 menit, in real time, dalam sebuah film yang menjadi kandidat kuat sebagai film terbaik tahun ini. Versi saya.
Kostum hantunya memang konyol, tapi ini esensial, saya pikir. Dengan mengurung Affleck (atau siapapun) di balik seprei, kita "dipaksa" memahami apa yang ia rasakan, tak terikat dengan ekspresi aktornya. Hal ini sangat sesuai dengan penceritaannya yang subtle; apa yang dirasakan sang seprei adalah apa yang kita pikir ia rasakan. Sang seprei seolah menjadi avatar dari perasaan kita. Pengalaman sang seprei menjadi pengalaman personal.
Pembuatnya adalah David Lowery, sutradara yang lebih akrab dengan film indie tapi tahun lalu sukses mencoba peruntungannya di blockbuster lewat Pete's Dragon. Seperti filmnya yang lalu, Ain't Them Bodies Saint, Lowery seperti mengacu pada gaya naratif Terence Malick. A Ghost Story pas sebagai padanan Tree of Life-nya Malick, karena ia bermaksud menangkap skema besar kehidupan melalui sekeping kisah kehidupan kecil di dalamnya, atau dalam hal ini: kematian. Ketika anda sudah beradaptasi dengan alurnya yang sangat pelan, anda akan merasakan tohokan emosional dan spiritualnya. Saya pikir takkan sulit, karena film ini adalah tentang cinta dan kehilangan; semua orang pernah kehilangan seseorang/sesuatu yang sangat mereka cintai bukan?
Affleck dan Mara bermain sebagai C dan M, pasangan yang tinggal di sebuah rumah usang di pinggiran kota yang sepi. Di malam hari, mereka mendengar suara-suara aneh. M ingin pindah rumah, sementara C suka dengan rumah yang sekarang. Mereka boleh jadi dalam konflik, tapi saat tidur masih berpelukan dengan mesra. Sebelum mengenal mereka lebih dekat lagi, di suatu pagi C tewas di belakang setirnya, tak jauh dari rumah.
Setelah diidentifikasi di rumah sakit oleh M, kita melihat C terbujur kaku. Kamera menyorotnya dengan statis dalam waktu yang lumayan lama. Namun tepat sebelum anda akan melempar layar karena kesal, seprei ini bangkit. Tanpa disadari oleh orang-orang, ia berjalan dan berjalan pulang ke rumahnya. Ia melihat M yang sedang berduka berat sampai memakan pie dalam satu lagi sorotan statis yang tak terputus (selama 5 menit, saya ingatkan lagi). Sang seprei mencoba menyentuhnya, tapi M tak merasakannya.
Tentu saja, akhirnya M move-on, lalu pindah rumah. Namun sang seprei tetap tinggal, sementara penghuni datang silih berganti, mulai dari keluarga Latino dengan dua orang anak sampai remaja tua yang gila pesta. Ia jadi arwah penasaran, mencari sesuatu yang terselip di balik dinding rumah. Waktu berjalan dengan cepat, tapi sang seprei masih terjebak disana, bahkan hingga rumahnya dihancurkan dan berganti menjadi apartemen mewah.
Film ini bermain dengan persepsi kita terhadap waktu. C sudah tewas; sang seprei bukan lagi manusia melainkan hantu. Hantu tidak terikat dengan peraturan waktu. Lowery menggambarkan bahwa persepsi mereka akan waktu berbeda dengan kita. Ia menggunakan cut mendadak, tak menjelaskan dengan gamblang seberapa lama waktu berlalu alih-alih menyerahkan pada kita untuk mencernanya sendiri. Bagi sang seprei, beberapa momen pendek terasa berlangsung lama, sementara beberapa momen panjang terasa berlangsung sebentar. Ia melihat setiap detik M memakan pie (selama 5 menit; kenapa saya terus-terusan membahas ini?), sementara di satu titik nanti ketika ia menyaksikan sejarah rumahnya, semua terjadi dalam hitungan detik. Menurut saya, sang seprei hanya melihat apa yang penting baginya.
Ada sebuah monolog menarik dari seorang remaja-tua-gila-pesta yang sedang mabuk (Will Oldham) kepada teman-temannya yang juga didengar oleh sang seprei. Awalnya mengapresiasi seni, si remaja tua malah melantur soal tempat manusia dalam perjalanan waktu. Saat manusia mati, ia meninggalkan karya, tapi kehidupan terus berjalan. Cinta kita, kehilangan kita, hidup kita tak ada apa-apanya di depan waktu. Meski demikian, semua itu juga merupakan momen berharga. Anda mungkin berpikir apa-apaan omong kosong filosofis ini, tapi A Ghost Story tak terasa pretensius karena tak menyuapi kita dengan filosofi. Film ini hanya menyuruh kita untuk merasa. Di satu adegan, sang seprei melihat hantu tetangga (yang juga dalam wujud seprei) mengakhiri perjalanannya saat sadar akan hakikatnya.
Luar biasa bagaimana film yang sesederhana ini bisa punya dampak emosional sebesar itu. Penggarapannya minimalis dengan akting yang simpel pula, tapi tak ada satupun rasanya scene yang disia-siakan. Kabarnya Lowery hanya melakukan proses syuting selama 19 hari saja. Ia menggunakan rasio yang nyaris persegi, 1,33:1 lalu menambahkan sisi bundar alih-alih tajam, memberi kesan bahwa kita adalah pengamat. Ini membuatnya semakin intim. Filmnya minim dialog dan nyaris tanpa konflik yang gamblang, tapi dengan brilian mengeksplorasi temanya. Eksposisi di awal saat M bercengkrama dengan C tentang masa kecilnya, ternyata punya peranan besar untuk menjawab ending yang tak berani saya ungkap disini, yang baru saya temukan saat menonton kedua kali.
A Ghost Story adalah film ganjil yang sepertinya ingin menguji kesabaran anda, tapi jangan biarkan fakta tersebut menghalangi anda menontonnya. Ini juga menyatakan bahwa filmnya sangat orisinal. Lowery baru saja mempresentasikan sesuatu yang besar yang bisa dirangkum oleh sebuah film dari sesuatu yang sedikit. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Lama tak terdengar gaungnya sejak proses syuting dimulai, kini ada detail terbaru 'The Predator' yang disampaikan CEO Fox.
Dari sekian seri teranyar franchise yang siap meluncur ke layar lebar,The Predator milik Fox menjadi salah satu judul yang menarik dinanti. Disutradarai Shane Black (yang sempat membintangi film pertama Predator rilisan 1987), film yang ditulis Black bersama Fred Dekker ini dimaksudkan untuk menghidupkan kembali keangkeran franchise Predator. Lama tak terdengar gaungnya sejak proses syuting dimulai, kini ada detail terbaru The Predator yang disampaikan CEO Fox Stacey Snider kepada Variety.
Menurut penilaian Snider, The Predator akan tampil di luar ekspektasi dan sepenuhnya fresh. Lebih jauh lagi, Snider memastikan film ini akan bersetting di suburbia alias daerah pinggiran kota. Ia juga menjelaskan film ini akan menyoroti seorang anak dan ayahnya yang berada di dalam kemelut pertempuran melawan Predator.
Sebagai pembanding setting cerita, Predator (1987) mengambil lokasi di hutan, kemudian Predator 2 (1990) membawa aksinya ke jalanan Los Angeles, dan Predators (2010) mengembalikan lagi ceritanya ke hutan. Sementara untuk film crossover Aliens vs Predator: Requiem (2007) mengusung kota kecil Colorado sebagai arena pertarungan antar dua karakter titular.
Sementara itu, kata “di luar ekspektasi dan sepenuhnya fresh” yang dimaksud Snider dinilai bukan mengarah pada kisah ayah dan anak yang disajikan The Predator. Melainkan merujuk pada teknik filmmaking dari Black yang dikenal piawai menghadirkan sesuatu berbeda dan menarik dalam setiap karyanya. Hal ini terbukti dari film-film besutan Black seperti Kiss Kiss Bang Bang, Iron Man 3 danThe Nice Guys.
Berstatus sebagai sekuel, cerita The Predator akan berlangsung pasca peristiwa di Predator dan Predator 2, serta sebelum terjadinya peristiwa di Predators. Film berating R ini dibintangi BoydHolbrook, Jacob Tremblay, Olivia Munn dan Keegan Michael-Key.
Rencananya The Predator akan dirilis 3 Agustus 2018. ■UP
Lama tak terdengar gaungnya sejak proses syuting dimulai, kini ada detail terbaru 'The Predator' yang disampaikan CEO Fox.
Dari sekian seri teranyar franchise yang siap meluncur ke layar lebar,The Predator milik Fox menjadi salah satu judul yang menarik dinanti. Disutradarai Shane Black (yang sempat membintangi film pertama Predator rilisan 1987), film yang ditulis Black bersama Fred Dekker ini dimaksudkan untuk menghidupkan kembali keangkeran franchise Predator. Lama tak terdengar gaungnya sejak proses syuting dimulai, kini ada detail terbaru The Predator yang disampaikan CEO Fox Stacey Snider kepada Variety.
Menurut penilaian Snider, The Predator akan tampil di luar ekspektasi dan sepenuhnya fresh. Lebih jauh lagi, Snider memastikan film ini akan bersetting di suburbia alias daerah pinggiran kota. Ia juga menjelaskan film ini akan menyoroti seorang anak dan ayahnya yang berada di dalam kemelut pertempuran melawan Predator.
Sebagai pembanding setting cerita, Predator (1987) mengambil lokasi di hutan, kemudian Predator 2 (1990) membawa aksinya ke jalanan Los Angeles, dan Predators (2010) mengembalikan lagi ceritanya ke hutan. Sementara untuk film crossover Aliens vs Predator: Requiem (2007) mengusung kota kecil Colorado sebagai arena pertarungan antar dua karakter titular.
Sementara itu, kata “di luar ekspektasi dan sepenuhnya fresh” yang dimaksud Snider dinilai bukan mengarah pada kisah ayah dan anak yang disajikan The Predator. Melainkan merujuk pada teknik filmmaking dari Black yang dikenal piawai menghadirkan sesuatu berbeda dan menarik dalam setiap karyanya. Hal ini terbukti dari film-film besutan Black seperti Kiss Kiss Bang Bang, Iron Man 3 danThe Nice Guys.
Berstatus sebagai sekuel, cerita The Predator akan berlangsung pasca peristiwa di Predator dan Predator 2, serta sebelum terjadinya peristiwa di Predators. Film berating R ini dibintangi BoydHolbrook, Jacob Tremblay, Olivia Munn dan Keegan Michael-Key.
Rencananya The Predator akan dirilis 3 Agustus 2018. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Jelang perilisan 'Maze Runner: The Death Cure' yang tinggal beberapa bulan lagi, Fox pun mulai mempromosikan seri terakhir 'Maze Runner' dengan merilis deretan foto pertama yang menampilkan Dylan O’Brien.
Setelah sekian lama tertunda lantaran mengalami masalah semasa syuting, Maze Runner: The Death Cure akhirnya siap meluncur ke layar lebar. Jelang perilisan The Death Cure yang tinggal beberapa bulan lagi, Fox pun mulai mempromosikan seri terakhir Maze Runner dengan merilis deretan foto pertama yang menampilkan sang lakon utama, Dylan O’Brien. Foto-foto ini juga memperlihatkan aksi Dylan bersama para pemain lainnya dalam usaha membongkar konspirasi yang selama ini dilakukan WCKD.
Disamping foto, Fox juga merilis sinopsis untuk The Death Cure. Dalam film pamungkas saga MazeRunner, Thomas (O’Brien) dikisahkan memimpin grup penyintas Gladers dalam perjalanan terakhir mereka untuk menjalankan misi paling berbahaya. Demi menyelamatkan teman mereka, Gladers pun harus melewati Last City, sebuah labirin legendaris buatan WCKD yang berpotensi menjadi labirin paling mematikan yang pernah dilewati Gladers. Siapapun anggota Gladers yang berhasil keluar dari Last City secara hidup-hidup, maka mereka akan mendapat jawaban dari pertanyaan yang selama ini direnungkan Gladers sejak pertama tiba dan terkurung di labirin.
Semula, The Death Cure dijadwalkan tayang pada awal 2017 ini. Namun pasca O’Brien mengalami cedera serius saat syuting pada 2016 lalu, studio akhirnya menangguhkan proses syuting untuk menunggu O’Brien kembali dalam kondisi prima, dan kebijakan ini pun berujung pada penundaan rilis film selama hampir setahun. Seperti dua film Maze Runner terdahulu, The Death Cure masih disutradarai Wes Ball berdaasarkan novel young-adult karya James Dashner.
Rencananya trailer perdana Maze Runner: The Death Cure akan dirilis dalam waktu dekat, dan filmnya sendiri akan tayang pada 12 Januari 2018. ■UP
Jelang perilisan 'Maze Runner: The Death Cure' yang tinggal beberapa bulan lagi, Fox pun mulai mempromosikan seri terakhir 'Maze Runner' dengan merilis deretan foto pertama yang menampilkan Dylan O’Brien.
Setelah sekian lama tertunda lantaran mengalami masalah semasa syuting, Maze Runner: The Death Cure akhirnya siap meluncur ke layar lebar. Jelang perilisan The Death Cure yang tinggal beberapa bulan lagi, Fox pun mulai mempromosikan seri terakhir Maze Runner dengan merilis deretan foto pertama yang menampilkan sang lakon utama, Dylan O’Brien. Foto-foto ini juga memperlihatkan aksi Dylan bersama para pemain lainnya dalam usaha membongkar konspirasi yang selama ini dilakukan WCKD.
Disamping foto, Fox juga merilis sinopsis untuk The Death Cure. Dalam film pamungkas saga MazeRunner, Thomas (O’Brien) dikisahkan memimpin grup penyintas Gladers dalam perjalanan terakhir mereka untuk menjalankan misi paling berbahaya. Demi menyelamatkan teman mereka, Gladers pun harus melewati Last City, sebuah labirin legendaris buatan WCKD yang berpotensi menjadi labirin paling mematikan yang pernah dilewati Gladers. Siapapun anggota Gladers yang berhasil keluar dari Last City secara hidup-hidup, maka mereka akan mendapat jawaban dari pertanyaan yang selama ini direnungkan Gladers sejak pertama tiba dan terkurung di labirin.
Semula, The Death Cure dijadwalkan tayang pada awal 2017 ini. Namun pasca O’Brien mengalami cedera serius saat syuting pada 2016 lalu, studio akhirnya menangguhkan proses syuting untuk menunggu O’Brien kembali dalam kondisi prima, dan kebijakan ini pun berujung pada penundaan rilis film selama hampir setahun. Seperti dua film Maze Runner terdahulu, The Death Cure masih disutradarai Wes Ball berdaasarkan novel young-adult karya James Dashner.
Rencananya trailer perdana Maze Runner: The Death Cure akan dirilis dalam waktu dekat, dan filmnya sendiri akan tayang pada 12 Januari 2018. ■UP