- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Ryan Reynolds mengutarakan pendapatnya soal nasib ‘Deadpool 3’ dan ‘X-Force’.
Ketika Deadpool sukses mengguncang box office pada 2016 lalu, Fox langsung memberi film superhero berating R ini dua sekuel sekaligus. Tak hanya itu, proyek film X-Forceyang sempat kandas pun juga kembali dihidupkan, yang nantinya akan menyoroti aksi Deadpool memimpin tim mutant. Kini dengan Deadpool 2yang akan dirilis dalam waktu dekat, Ryan Reynolds sang pemeran karakter titel mengutarakan pendapatnya soal nasib Deadpool 3dan X-Force.
Di luar dugaan, rupanya Reynolds merasa takkan ada Deadpool 3, meskipun di sisi lain ia tahu skeptismenya ini terdengar aneh. Sebaliknya, Reynolds justru optimis film X-Force akan dibuat. Merujuk pada pernyataan Reynolds, tampaknya kini studio lebih memprioritaskan tim X-Force ketimbang petualangan solo Deadpool. Karenanya, alih-alih Deadpool 3, film yang berpotensi dibuat pasca Deadpool 2 justru adalah X-Force. Belum diketahui pasti apakah ini mengindikasikan Deadpool 3 akan batal dibuat, atau ditangguhkan hingga batas waktu yang tak ditentukan.
X-Force sendiri nantinya akan diperkenalkan di Deadpool 2, dimana tim pimpinan Deadpool ini akan digawangi Cable (Josh Broin) dan Domino (Zazie Beets). Film tim mutant ini diketahui melibatkan Drew Goddard sebagai sutradara merangkap penulis naskah. Adapun film X-Force akan dirancang sebagai versi dewasa dari X-Men.
Untuk saat ini belum ada konfirmasi terkait jadwal syuting maupun tanggal rilis X-Force. Ada kemungkinan Goddard akan mulai fokus mengembangkan proyek X-Force, usai ia merampungkan film terbarunya,Bad Times at the El Royale, yang akan dirilis Oktober 2018.
Ryan Reynolds mengutarakan pendapatnya soal nasib ‘Deadpool 3’ dan ‘X-Force’.
Ketika Deadpool sukses mengguncang box office pada 2016 lalu, Fox langsung memberi film superhero berating R ini dua sekuel sekaligus. Tak hanya itu, proyek film X-Forceyang sempat kandas pun juga kembali dihidupkan, yang nantinya akan menyoroti aksi Deadpool memimpin tim mutant. Kini dengan Deadpool 2yang akan dirilis dalam waktu dekat, Ryan Reynolds sang pemeran karakter titel mengutarakan pendapatnya soal nasib Deadpool 3dan X-Force.
Di luar dugaan, rupanya Reynolds merasa takkan ada Deadpool 3, meskipun di sisi lain ia tahu skeptismenya ini terdengar aneh. Sebaliknya, Reynolds justru optimis film X-Force akan dibuat. Merujuk pada pernyataan Reynolds, tampaknya kini studio lebih memprioritaskan tim X-Force ketimbang petualangan solo Deadpool. Karenanya, alih-alih Deadpool 3, film yang berpotensi dibuat pasca Deadpool 2 justru adalah X-Force. Belum diketahui pasti apakah ini mengindikasikan Deadpool 3 akan batal dibuat, atau ditangguhkan hingga batas waktu yang tak ditentukan.
X-Force sendiri nantinya akan diperkenalkan di Deadpool 2, dimana tim pimpinan Deadpool ini akan digawangi Cable (Josh Broin) dan Domino (Zazie Beets). Film tim mutant ini diketahui melibatkan Drew Goddard sebagai sutradara merangkap penulis naskah. Adapun film X-Force akan dirancang sebagai versi dewasa dari X-Men.
Untuk saat ini belum ada konfirmasi terkait jadwal syuting maupun tanggal rilis X-Force. Ada kemungkinan Goddard akan mulai fokus mengembangkan proyek X-Force, usai ia merampungkan film terbarunya,Bad Times at the El Royale, yang akan dirilis Oktober 2018.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
‘The One and Only Ivan’, salah satu film yang dikembangkan Disney telah memasuki masa produksi.
The One and Only Ivan, salah satu film yang dikembangkan Disney telah memasuki masa produksi. Mengusung kisah seekor gorilla punggung perak yang merawat bayi gajah, The One and Only Ivan akan tampil sebagai film yang memadukan unsur live-action dan efek CGI. Bangku sutradara dipercayakan studio kepada Thea Sharrock, yang sebelumnya menghadirkan drama romantisMe Before You.
Dengan naskah yang ditulis Mike White (Pitch Perfect 3), Disney menggandeng sejumlah aktor/aktris kawakan untuk mengisi suara di The One and Only Ivan. Sebut saja Sam Rockwell, Bryan Cranston, Angelina Jolie, Helen Mirren dan Danny DeVito. Sedangkan pemain lainnya yang ikut bermain meliputi Ramon Rodriquez (Iron Fist), Arianna Greenblatt (A Bad Moms Christmas), Indira Varma (Exodus: Gods and Kings) dan Eleanor Matsuura (Wonder Woman).
Diadaptasi dari buku anak karya Katherine Applegate, The One and Only Ivan berkisah gorilla punggung perak bernama Ivan (Rockwell) yang hidup dalam kandang di sebuah mall, bersama gajah yang bernama Stella (Jolie) dan anjing yang tersesat bernama Bob. Ivan sendiri tak ingat kehidupannya sebelum berada di mall. Namun seiring kemunculan seorang bayi yang kemudian dirawat Ivan, gorilla ini pun mulai menemukan kembali kehidupannya yang dulu, dan ia berencana membawa bayi gajah ini ke rumah baru.
Untuk saat ini, Disney belum menentukan tanggal rilis The One and Only Ivan.
‘The One and Only Ivan’, salah satu film yang dikembangkan Disney telah memasuki masa produksi.
The One and Only Ivan, salah satu film yang dikembangkan Disney telah memasuki masa produksi. Mengusung kisah seekor gorilla punggung perak yang merawat bayi gajah, The One and Only Ivan akan tampil sebagai film yang memadukan unsur live-action dan efek CGI. Bangku sutradara dipercayakan studio kepada Thea Sharrock, yang sebelumnya menghadirkan drama romantisMe Before You.
Dengan naskah yang ditulis Mike White (Pitch Perfect 3), Disney menggandeng sejumlah aktor/aktris kawakan untuk mengisi suara di The One and Only Ivan. Sebut saja Sam Rockwell, Bryan Cranston, Angelina Jolie, Helen Mirren dan Danny DeVito. Sedangkan pemain lainnya yang ikut bermain meliputi Ramon Rodriquez (Iron Fist), Arianna Greenblatt (A Bad Moms Christmas), Indira Varma (Exodus: Gods and Kings) dan Eleanor Matsuura (Wonder Woman).
Diadaptasi dari buku anak karya Katherine Applegate, The One and Only Ivan berkisah gorilla punggung perak bernama Ivan (Rockwell) yang hidup dalam kandang di sebuah mall, bersama gajah yang bernama Stella (Jolie) dan anjing yang tersesat bernama Bob. Ivan sendiri tak ingat kehidupannya sebelum berada di mall. Namun seiring kemunculan seorang bayi yang kemudian dirawat Ivan, gorilla ini pun mulai menemukan kembali kehidupannya yang dulu, dan ia berencana membawa bayi gajah ini ke rumah baru.
Untuk saat ini, Disney belum menentukan tanggal rilis The One and Only Ivan.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Teka-teki absennya Ant-Man di ‘Avengers: Infinity War’ akhirnya dijawab duo penulis skrip Stephen McFeely dan Christopher Markus.
Avengers: Infinity War memang menyatukan segenap superhero yang selama ini beraksi dalam lingkup Marvel Cinematic Universe. Namun kenyataannya, ada dua jagoan Marvel yang absen dalam pertempuran epik melawan Thanos, yakni Ant-Man dan Hawkeye. Sementara keberadaan Hawkeye hingga kini masih tanda tanya besar, teka-teki absennya Ant-Man di Infinity War akhirnya dijawab duo penulis skrip Stephen McFeely dan Christopher Markus.
Saat berbincang dengan THR, McFeely dan Markus menjelaskan alasan utama absennya Ant-Man tak lain karena film solo terbarunya, Ant-Man and the Wasp, akan tayang di antara perilisan Infinity War danAvengers 4. Menurut duo penulis, film solo macam Ant-Man and the Wasp memberi ruang bagi mereka untuk fokus pada superhero lain di Infinity War yang takkan mendapatkan filmnya sendiri sampai Avengers 4 meluncur. Alasan absennya Ant-Man ini pun juga berlaku bagi Captain Marvel, yang film solonya dirilis sebelum Avengers 4.
Singkat cerita, superhero yang siap mengeluarkan film solonya sebelum Avengers 4, tidak akan diturunkan Marvel di Infinity War guna memberi ruang unjuk gigi untuk superhero yang kehadiran film solonya masih lama atau bahkan tidak dibuatkan filmnya.
Selain karena film solo, McFeely dan Markus juga menyebut tone film adalah alasan lain yang membuat Ant-Man harus absen. Mengingat film Ant-Man mengusung cerita yang tergolong ringan dan santai, akan terasa aneh bila Ant-Man muncul di film kelam dan berat seperti Infinity War. Alhasil, agar petualangan Ant-Man tetap ringan dan santai seperti biasanya, Ant-Man pun akhirnya urung diikutsertakan dalam perjuangan menyelamatkan alam semesta di Infinity War. Boleh jadi setelah Ant-Man mengalami peristiwa cukup kelam di Ant-Man and the Wasp nanti, barulah ia siap muncul di Avengers 4.
Sementara itu, Ant-Man and the Wasp akan dirilis 6 Juli 2018, Captain Marvel akan meluncur pada 8 Maret 2019, dan Avengers 4 akan tayang 3 Mei 2019.
Teka-teki absennya Ant-Man di ‘Avengers: Infinity War’ akhirnya dijawab duo penulis skrip Stephen McFeely dan Christopher Markus.
Avengers: Infinity War memang menyatukan segenap superhero yang selama ini beraksi dalam lingkup Marvel Cinematic Universe. Namun kenyataannya, ada dua jagoan Marvel yang absen dalam pertempuran epik melawan Thanos, yakni Ant-Man dan Hawkeye. Sementara keberadaan Hawkeye hingga kini masih tanda tanya besar, teka-teki absennya Ant-Man di Infinity War akhirnya dijawab duo penulis skrip Stephen McFeely dan Christopher Markus.
Saat berbincang dengan THR, McFeely dan Markus menjelaskan alasan utama absennya Ant-Man tak lain karena film solo terbarunya, Ant-Man and the Wasp, akan tayang di antara perilisan Infinity War danAvengers 4. Menurut duo penulis, film solo macam Ant-Man and the Wasp memberi ruang bagi mereka untuk fokus pada superhero lain di Infinity War yang takkan mendapatkan filmnya sendiri sampai Avengers 4 meluncur. Alasan absennya Ant-Man ini pun juga berlaku bagi Captain Marvel, yang film solonya dirilis sebelum Avengers 4.
Singkat cerita, superhero yang siap mengeluarkan film solonya sebelum Avengers 4, tidak akan diturunkan Marvel di Infinity War guna memberi ruang unjuk gigi untuk superhero yang kehadiran film solonya masih lama atau bahkan tidak dibuatkan filmnya.
Selain karena film solo, McFeely dan Markus juga menyebut tone film adalah alasan lain yang membuat Ant-Man harus absen. Mengingat film Ant-Man mengusung cerita yang tergolong ringan dan santai, akan terasa aneh bila Ant-Man muncul di film kelam dan berat seperti Infinity War. Alhasil, agar petualangan Ant-Man tetap ringan dan santai seperti biasanya, Ant-Man pun akhirnya urung diikutsertakan dalam perjuangan menyelamatkan alam semesta di Infinity War. Boleh jadi setelah Ant-Man mengalami peristiwa cukup kelam di Ant-Man and the Wasp nanti, barulah ia siap muncul di Avengers 4.
Sementara itu, Ant-Man and the Wasp akan dirilis 6 Juli 2018, Captain Marvel akan meluncur pada 8 Maret 2019, dan Avengers 4 akan tayang 3 Mei 2019.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Horor,
Artikel Review,
Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Filmnya kayak 'Final Destination', tapi lebih payah dan membosankan.
“Once you're asked, you're in.” — Olivia
Rating UP: Kita sudah berkali-kali berada disini: Horor Remaja Dungu—remajanya yang dungu, bukan horornya, tapi di beberapa kasus memang keduanya sih. Kita akan melihat para remaja dungu berbuat dungu sehingga mereka nanti akan mati satu per satu. Namun saya bisa membayangkan bagaimana sineasnya bikin proposal kepada produser: "Filmnya kayak Final Destination, tapi dengan gimik permainan "Truth or Dare"". Ini memang bukan ide film paling kreatif sepanjang masa, tapi terus terang, lumayan menarik.
Kalau saja kreativitas tersebut juga ditumpahkan buat filmnya sendiri. Oleh karena saya sudah melakukan "Dare" yaitu dengan nekat menonton film ini meski sudah diperingatkan dengan rating naudzubillah dari IMDb, maka saya akan membeberkan "Truth". Ini proposal saya buat anda yang berencana menonton filmnya: "Filmnya kayak Final Destination, tapi lebih payah dan membosankan."
Terlebih dahulu kita akan berkenalan dengan karakter stok klise dari film horor remaja. Tokoh utama yang baik (setidaknya dibandingkan dengan teman-temannya) Olivia (Lucy Hale), gadis hedon Markie (Violett Beane), gadis yang satunya Penelope (Sophia Ali), bujang dungu Ronnie (Sam Lerner) serta bujang macho. Faktanya, film ini sangat suka dengan bujang macho sampai kita mendapatkan 3 bujang macho: Lucas (Tyler Posey) yang juga pacar Markie, Brad (Hayden Szeto), serta... Ronnie. Ya, bahkan Ronnie yang barangkali tak mau diperteman oleh siapapun itu tak alpa untuk nge-gym.
Singkat cerita, mereka menghabiskan liburan musim panas ke Meksiko. Kenapa si baik Olivia mau ikut? Karena Markie mengecohnya dengan bilang bahwa mereka akan melakukan semacam aksi sosial. Kenapa Meksiko? Kenapa pula mereka mau saja menerima ajakan dari seorang pria asing untuk minum-minum di sebuah tempat gelap dan sepi yang sepertinya merupakan bekas gereja tua yang berhantu? Lalu, kok ya mau saja main "Truth or Dare" di tempat seperti itu, kayak gak ada tempat lain saja. Tentu saja, biar kita bisa mendapatkan film Truth or Dare.
Memang sudah ada tanda-tandanya sejak awal sih, tapi mereka baru menyadari bahwa setan ikut nimbrung dalam permainan ini saat mereka kembali ke kampus. Namanya Setan Truth or Dare. Mungkin. Caranya menghantui adalah dengan mengubah ekspresi orang-orang di sekeliling remaja kita menjadi seperti ekspresi Jack Nicholson dari film The Shining atau dengan menanyakan "Truth or Dare?" lewat SMS. Tolong jangan ketawa, ini film horor. Tidak sopan.
Kalau tidak dijawab, setannya makin getol nanya. Kalau dijawab, anda harus melakukan apa yang diminta dan tidak bisa tidak. Pilih "Truth", atau pilih "Dare", atau pilih mati. Untuk membuat permainan lebih sulit, tentu saja "Truth" atau "Dare" yang dilakukan tidak segampang itu. Sayangnya, setannya tak sepintar Sang Takdir dari Final Destination.
Saya awalnya mengira film ini akan menjadi film siapa-mati-berikutnya yang cukup seru, karena kita mungkin akan melihat bagaimana remaja dungu ini menemui ajal dengan cara supranatural yang menghibur. Tak seperti yang saya duga, film ini ternyata lebih condong ke "Truth". Cocok sekali saat remaja kita diberi konflik interpersonal. Olivia jatuh hati pada Lucas apalagi Markie sendiri suka selingkuh. Brad gay sementara ayahnya seorang homofobia.
Ini akan berhasil jika filmnya dibuat berbobot. Kita dikondisikan untuk dibuat terikat dengan karakternya, yang mana tidak demikian halnya dengan remaja dalam Truth or Dare. Mereka dangkal, bahkan Olivia sendiri tak punya dimensi. Satu lagi cara untuk membuatnya berhasil, yaa itu tadi, dengan membuatnya campy seperti film horor kelas B, yang mana tak berani (ehem) dilakukan oleh filmnya. Film ini tak mengikat, tak mengibur, dan juga tak membuat syok. Satu-satunya alasan saya tidak memberi rating 1 adalah karena ia tidak insulting. Saya mungkin bosan, tapi saya tak sampai terdorong untuk menjedotkan kepala.
Mitosnya sendiri cukup seram, lho. Menjelang akhir, seorang wanita tua Meksiko akan menjelaskan dari mana asal setan "Truth or Dare" tersebut. Telan saja, penjelasannya yang ribet, termasuk penggunaannya untuk twist di akhir. Anda tahu, setan ini ternyata tak hanya bespesialisasi di "Truth or Dare" saja, melainkan juga di permainan "Petak Umpet"! Bayangkan spin-off yang bisa dibuat: "Lompat Tali", "Congklak", "Engklek", "Ludo", atau "Monopoli".
Tapi yang terakhir memang sudah bisa disebut permainan setan sih. Lha gimana, dari dulu "Monopoli" sudah sukses memutus tali silaturrahmi antarpemain. ■UP
Michael Reisz, Jillian Jacobs, Chris Roach, Jeff Wadlow
Jason Blum
Jacques Jouffret
Matthew Margeson
Filmnya kayak 'Final Destination', tapi lebih payah dan membosankan.
“Once you're asked, you're in.” — Olivia
Rating UP: Kita sudah berkali-kali berada disini: Horor Remaja Dungu—remajanya yang dungu, bukan horornya, tapi di beberapa kasus memang keduanya sih. Kita akan melihat para remaja dungu berbuat dungu sehingga mereka nanti akan mati satu per satu. Namun saya bisa membayangkan bagaimana sineasnya bikin proposal kepada produser: "Filmnya kayak Final Destination, tapi dengan gimik permainan "Truth or Dare"". Ini memang bukan ide film paling kreatif sepanjang masa, tapi terus terang, lumayan menarik.
Kalau saja kreativitas tersebut juga ditumpahkan buat filmnya sendiri. Oleh karena saya sudah melakukan "Dare" yaitu dengan nekat menonton film ini meski sudah diperingatkan dengan rating naudzubillah dari IMDb, maka saya akan membeberkan "Truth". Ini proposal saya buat anda yang berencana menonton filmnya: "Filmnya kayak Final Destination, tapi lebih payah dan membosankan."
Terlebih dahulu kita akan berkenalan dengan karakter stok klise dari film horor remaja. Tokoh utama yang baik (setidaknya dibandingkan dengan teman-temannya) Olivia (Lucy Hale), gadis hedon Markie (Violett Beane), gadis yang satunya Penelope (Sophia Ali), bujang dungu Ronnie (Sam Lerner) serta bujang macho. Faktanya, film ini sangat suka dengan bujang macho sampai kita mendapatkan 3 bujang macho: Lucas (Tyler Posey) yang juga pacar Markie, Brad (Hayden Szeto), serta... Ronnie. Ya, bahkan Ronnie yang barangkali tak mau diperteman oleh siapapun itu tak alpa untuk nge-gym.
Singkat cerita, mereka menghabiskan liburan musim panas ke Meksiko. Kenapa si baik Olivia mau ikut? Karena Markie mengecohnya dengan bilang bahwa mereka akan melakukan semacam aksi sosial. Kenapa Meksiko? Kenapa pula mereka mau saja menerima ajakan dari seorang pria asing untuk minum-minum di sebuah tempat gelap dan sepi yang sepertinya merupakan bekas gereja tua yang berhantu? Lalu, kok ya mau saja main "Truth or Dare" di tempat seperti itu, kayak gak ada tempat lain saja. Tentu saja, biar kita bisa mendapatkan film Truth or Dare.
Memang sudah ada tanda-tandanya sejak awal sih, tapi mereka baru menyadari bahwa setan ikut nimbrung dalam permainan ini saat mereka kembali ke kampus. Namanya Setan Truth or Dare. Mungkin. Caranya menghantui adalah dengan mengubah ekspresi orang-orang di sekeliling remaja kita menjadi seperti ekspresi Jack Nicholson dari film The Shining atau dengan menanyakan "Truth or Dare?" lewat SMS. Tolong jangan ketawa, ini film horor. Tidak sopan.
Kalau tidak dijawab, setannya makin getol nanya. Kalau dijawab, anda harus melakukan apa yang diminta dan tidak bisa tidak. Pilih "Truth", atau pilih "Dare", atau pilih mati. Untuk membuat permainan lebih sulit, tentu saja "Truth" atau "Dare" yang dilakukan tidak segampang itu. Sayangnya, setannya tak sepintar Sang Takdir dari Final Destination.
Saya awalnya mengira film ini akan menjadi film siapa-mati-berikutnya yang cukup seru, karena kita mungkin akan melihat bagaimana remaja dungu ini menemui ajal dengan cara supranatural yang menghibur. Tak seperti yang saya duga, film ini ternyata lebih condong ke "Truth". Cocok sekali saat remaja kita diberi konflik interpersonal. Olivia jatuh hati pada Lucas apalagi Markie sendiri suka selingkuh. Brad gay sementara ayahnya seorang homofobia.
Ini akan berhasil jika filmnya dibuat berbobot. Kita dikondisikan untuk dibuat terikat dengan karakternya, yang mana tidak demikian halnya dengan remaja dalam Truth or Dare. Mereka dangkal, bahkan Olivia sendiri tak punya dimensi. Satu lagi cara untuk membuatnya berhasil, yaa itu tadi, dengan membuatnya campy seperti film horor kelas B, yang mana tak berani (ehem) dilakukan oleh filmnya. Film ini tak mengikat, tak mengibur, dan juga tak membuat syok. Satu-satunya alasan saya tidak memberi rating 1 adalah karena ia tidak insulting. Saya mungkin bosan, tapi saya tak sampai terdorong untuk menjedotkan kepala.
Mitosnya sendiri cukup seram, lho. Menjelang akhir, seorang wanita tua Meksiko akan menjelaskan dari mana asal setan "Truth or Dare" tersebut. Telan saja, penjelasannya yang ribet, termasuk penggunaannya untuk twist di akhir. Anda tahu, setan ini ternyata tak hanya bespesialisasi di "Truth or Dare" saja, melainkan juga di permainan "Petak Umpet"! Bayangkan spin-off yang bisa dibuat: "Lompat Tali", "Congklak", "Engklek", "Ludo", atau "Monopoli".
Tapi yang terakhir memang sudah bisa disebut permainan setan sih. Lha gimana, dari dulu "Monopoli" sudah sukses memutus tali silaturrahmi antarpemain. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Poster,
Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Jika filmnya nanti seasyik trailer ini, maka kita baru saja mendapatkan film terbaik dalam semesta DC.
Sekadar mengingatkan kembali, Aquaman bukan satu-satunya film superhero DC yang akan dirilis tahun ini. Ada Teen Titans juga, tapi memang tak seperti yang kita kira. Trailer terbarunya sudah dirilis oleh Warner Bros Animation (yup) dan jika filmnya nanti seasyik trailer ini, maka kita baru saja mendapatkan film terbaik dalam semesta DC.
Film ini diangkat dari serial animasi Teen Titans Go! yang sudah tayang sejak lima tahun lalu di Cartoon Network. Sebagaimana lazimnya kebanyakan animasi di kanal tersebut, serial ini juga sangat receh dan kekanak-kanakan. Semangat tersebut tetap dibawa ke versi film. Tambahkan lelucon meta, maka hasilnya adalah trailer yang sangat fun.
Para jagoan DC muda ini tak luput mengamati booming-nya film superhero belakangan ini. Robin sampai bertanya-tanya kenapa mereka tak pernah dibuatkan film tersendiri. Maklum saja, sang pembantu Batman, Alfred bahkan sudah punya film solo. Jadi saat Superman bilang bahwa itu karena mereka tak pernah melakukan hal yang heroik, maka Teen Titans segera bergerak untuk mengatasi ancaman yang dibawa Deathstroke.
Ijinkan saya untuk berhenti sejenak dan membahas soal Superman versi Teen Titans Go! ini. Suaranya dan logatnya sangat familiar, jangan-jangan... Ya, pengisi suaranya ternyata adalah the one and onlyNicolas Cage! Penggemar militan DC tentu tahu bahwa Cage sempat akan dicanangkan sebagai pahlawan paling tersohor sejagad dalam filmnya Tim Burton sebelum proyek ini kandas di tahun 90an.
Bukan cuma Deadpool yang bisa meledek film orang. Teen Titans balas menyindir kalau karakter Marvel tersebut adalah contekan dari Deathstroke-nya DC yang diciptakan jauh sebelum dia, meski mereka juga mengakui bahwa Deadpool lebih populer. Mereka juga tak segan mengolok film-film DC sendiri. Tentu saja, film Green Lantern kena. Demikian pula dengan poster "Batman v Joker: Yawn of Justice" yang mengingatkan kita akan, ehem, sesuatu.
Film ini menggandeng sebagian besar tim dari serialnya, termasuk pengisi suara Scott Menville sebagai Robin, Greg Cipes sebagai Beast Boy, Khary Payton sebagai Cyborg, Tara Strong sebagai Raven, Hynden Walch sebagai Starfire, serta penulis Aaron Horvath dan Peter Rida Michail yang sekarang bertindak sebagai sutradara versi film.
Teen Titans Go! To The Movies direncanakan tayang pada 27 Juli. Berikut trailernya. Oh, dan jangan lewatkan pula poster karakter dimana para Teen Titans disajarkan dengan karakter live-action dari Justice League. ■UP
— Teen Titans GO Movie (@TeenTitansMovie) 30 April 2018
Jika filmnya nanti seasyik trailer ini, maka kita baru saja mendapatkan film terbaik dalam semesta DC.
Sekadar mengingatkan kembali, Aquaman bukan satu-satunya film superhero DC yang akan dirilis tahun ini. Ada Teen Titans juga, tapi memang tak seperti yang kita kira. Trailer terbarunya sudah dirilis oleh Warner Bros Animation (yup) dan jika filmnya nanti seasyik trailer ini, maka kita baru saja mendapatkan film terbaik dalam semesta DC.
Film ini diangkat dari serial animasi Teen Titans Go! yang sudah tayang sejak lima tahun lalu di Cartoon Network. Sebagaimana lazimnya kebanyakan animasi di kanal tersebut, serial ini juga sangat receh dan kekanak-kanakan. Semangat tersebut tetap dibawa ke versi film. Tambahkan lelucon meta, maka hasilnya adalah trailer yang sangat fun.
Para jagoan DC muda ini tak luput mengamati booming-nya film superhero belakangan ini. Robin sampai bertanya-tanya kenapa mereka tak pernah dibuatkan film tersendiri. Maklum saja, sang pembantu Batman, Alfred bahkan sudah punya film solo. Jadi saat Superman bilang bahwa itu karena mereka tak pernah melakukan hal yang heroik, maka Teen Titans segera bergerak untuk mengatasi ancaman yang dibawa Deathstroke.
Ijinkan saya untuk berhenti sejenak dan membahas soal Superman versi Teen Titans Go! ini. Suaranya dan logatnya sangat familiar, jangan-jangan... Ya, pengisi suaranya ternyata adalah the one and onlyNicolas Cage! Penggemar militan DC tentu tahu bahwa Cage sempat akan dicanangkan sebagai pahlawan paling tersohor sejagad dalam filmnya Tim Burton sebelum proyek ini kandas di tahun 90an.
Bukan cuma Deadpool yang bisa meledek film orang. Teen Titans balas menyindir kalau karakter Marvel tersebut adalah contekan dari Deathstroke-nya DC yang diciptakan jauh sebelum dia, meski mereka juga mengakui bahwa Deadpool lebih populer. Mereka juga tak segan mengolok film-film DC sendiri. Tentu saja, film Green Lantern kena. Demikian pula dengan poster "Batman v Joker: Yawn of Justice" yang mengingatkan kita akan, ehem, sesuatu.
Film ini menggandeng sebagian besar tim dari serialnya, termasuk pengisi suara Scott Menville sebagai Robin, Greg Cipes sebagai Beast Boy, Khary Payton sebagai Cyborg, Tara Strong sebagai Raven, Hynden Walch sebagai Starfire, serta penulis Aaron Horvath dan Peter Rida Michail yang sekarang bertindak sebagai sutradara versi film.
Teen Titans Go! To The Movies direncanakan tayang pada 27 Juli. Berikut trailernya. Oh, dan jangan lewatkan pula poster karakter dimana para Teen Titans disajarkan dengan karakter live-action dari Justice League. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Jake Gyllenhaal akan memerankan komposer legendaris Leonard Bernstein di film biopiknya yang berjudul 'The American’.
Aktor bertalenta Jake Gyllenhaal (Nightcrawler) baru saja mendapatkan peran prestis. Dilansir dari Collider, Jake akan memerankan komposer legendaris Leonard Bernstein di film biopiknya yang berjudulThe American. Selain berakting, Jake diketahui juga turut ambil bagian di balik layar sebagai produser. Nantinya The American disutradarai Cary Fukunaga, sineas yang dikenal lewat serialTrue Detective dan sempat menjadi sutradara film horror IT.
Berdasarkan sinopsisnya, The American akan mengisahkan perjalanan Bernstein mulai dari saat ia menjadi konduktor orkestra New York Philharmonic di usianya yang relatif muda 25 tahun, hingga ia berada di puncak popularitas. Segala pencapaian gemilang ini diraih Bernstein di saat ia sedang menghadapi tekanan personal maupun dari publik yang menuntut dirinya untuk selalu tampil sempurna. Skrip The American sendiri ditulis Michael Mitnick (Vinyl) berdasarkan biografi Leonard Bernstein karya Humphrey Burton. Di mata Jake, Berntein adalah adalah figur yang sangat mengesankan karena ia dipenuhi kejeniusan dan kontradiksi.
FYI, Bernstein sendiri berkiprah di dunia musik sejak tahun 1940 hingga 1990. Dalam rentang waktu setengah dekade itu, musisi kelahiran Amerika Serikat tak hanya mengkonduktori sejumlah konser yang digawangi orkestra top dunia, tapi juga mengkomposeri musik untuk balet, opera, drama teater hingga film. Beberapafilm yang mendapatkan sentuhan tangan dingin dari sang maestro musik antara lainOn the Town, On the Waterfrontdan yang paling melambungkan namanya, West Side Story.
Seolah mengetahui menariknya kisah Bernstein untuk diangkat ke layar lebar, ada dua film biopik Bernstein lain yang saat ini tengah dikembangkan studio Hollywood, yang masing-masing disutradarai sineas veteran Martin Scorcese dan Steven Spielberg. Sementara biopik garapan Scorcese dan Spielberg baru di tahap awal pengembangan, biopik Bernstein arahan Fukunaga rencananya akan mulai syuting pada musim gugur di tahun 2018, dengan jadwal rilis yang belum ditentukan.
Jake Gyllenhaal akan memerankan komposer legendaris Leonard Bernstein di film biopiknya yang berjudul 'The American’.
Aktor bertalenta Jake Gyllenhaal (Nightcrawler) baru saja mendapatkan peran prestis. Dilansir dari Collider, Jake akan memerankan komposer legendaris Leonard Bernstein di film biopiknya yang berjudulThe American. Selain berakting, Jake diketahui juga turut ambil bagian di balik layar sebagai produser. Nantinya The American disutradarai Cary Fukunaga, sineas yang dikenal lewat serialTrue Detective dan sempat menjadi sutradara film horror IT.
Berdasarkan sinopsisnya, The American akan mengisahkan perjalanan Bernstein mulai dari saat ia menjadi konduktor orkestra New York Philharmonic di usianya yang relatif muda 25 tahun, hingga ia berada di puncak popularitas. Segala pencapaian gemilang ini diraih Bernstein di saat ia sedang menghadapi tekanan personal maupun dari publik yang menuntut dirinya untuk selalu tampil sempurna. Skrip The American sendiri ditulis Michael Mitnick (Vinyl) berdasarkan biografi Leonard Bernstein karya Humphrey Burton. Di mata Jake, Berntein adalah adalah figur yang sangat mengesankan karena ia dipenuhi kejeniusan dan kontradiksi.
FYI, Bernstein sendiri berkiprah di dunia musik sejak tahun 1940 hingga 1990. Dalam rentang waktu setengah dekade itu, musisi kelahiran Amerika Serikat tak hanya mengkonduktori sejumlah konser yang digawangi orkestra top dunia, tapi juga mengkomposeri musik untuk balet, opera, drama teater hingga film. Beberapafilm yang mendapatkan sentuhan tangan dingin dari sang maestro musik antara lainOn the Town, On the Waterfrontdan yang paling melambungkan namanya, West Side Story.
Seolah mengetahui menariknya kisah Bernstein untuk diangkat ke layar lebar, ada dua film biopik Bernstein lain yang saat ini tengah dikembangkan studio Hollywood, yang masing-masing disutradarai sineas veteran Martin Scorcese dan Steven Spielberg. Sementara biopik garapan Scorcese dan Spielberg baru di tahap awal pengembangan, biopik Bernstein arahan Fukunaga rencananya akan mulai syuting pada musim gugur di tahun 2018, dengan jadwal rilis yang belum ditentukan.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Poster,
Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Ant-Man dan Wasp menghadapi musuh misterius yang bisa menembus materi dalam trailer terbaru 'Ant-Man and The Wasp'.
Kalau sudah menonton Avengers: Infinity War, maka anda mungkin akan bertanya-tanya: kemana Ant-Man selagi Avengers dan Guardians of the Galaxy dihajar Thanos? Yah, trailer terbaru Ant-Man and the Wasp yang baru saja dirilis Marvel ini takkan menjawab hal tersebut.
Alih-alih, trailer ini menyoroti dinamika antara Scott Lang/Ant-Man (Paul Rudd) dengan tandem barunya, Hope van Dyne alias The Wasp (Evangeline Lilly) yang juga punya kemampuan untuk mengecil dan membesar. Plus, dipersenjatai dengan sayap dan blaster.
Misi mereka sepertinya adalah menyelamatkan The Wasp generasi pertama yang terjebak di dimensi kuantum, sebagaimana yang disentil di film pertama. Berikut sinopsis resminya:
Dari Marvel Cinematic Universe hadirlah kisah terbaru yang menampilkan para pahlawan dengan kemampuan untuk mengecil yang luar biasa: "Ant-Man and The Wasp". Pasca "Captain America: Civil War", Scott Lang menghadapi konsekuensi atas pilihannya sebagai pahlawan dan seorang ayah. Selagi ia berjuang untuk menyeimbangkan kembali kehidupan rumahnya dengan tanggung jawabnya sebagai Ant-Man, ia dikonfrontasi oleh Hope van Dyne dan Dr. Hank Pym untuk misi baru yang mendesak. Scott sekali lagi harus memakai kostumnya dan belajar bertarung bersama The Wasp sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk mengungkap rahasia dari masa lalu.
Kata siapa ukuran itu tidak penting. Dalam semesta Ant-Man, ukuran adalah koentji. Jika di trailer perdana kita menyaksikan permen PEZ Hello Kitty dijadikan senjata mematikan, trailer terbarunya ini memperlihatkan bagaimana Ant-Man memanfaatkan besarnya ukuran tubuh. Menghentikan truk terlihat seperti bermain-main saja. Ternyata ada banyak cara yang seru untuk menggunakan perubahan ukuran ini, baik sebagai bahan lelucon maupun sekuens aksi.
Tampak juga sekilas penampilan villain misterius bernama Ghost (Hannah Jon-Karmen) yang punya kemampuan memanipulasi semesta kuantum, sehingga ia bisa menembus materi.
Sebagai tambahan bagi Michael Douglas yang kembali bermain sebagai Hank Pym, ikut bergabung Michelle Pfeiffer sebagai Janet van Dyne serta Laurence Fishburne sebagai Bill Foster/Goliath. Karakter terakhir tak mau kalah dalam adu ukuran melawan Ant-Man.
Sebagaimana film pertamanya, sekuel ini masih disutradarai oleh Peyton Reed. Filmnya sendiri direncanakan rilis pada 6 Juli mendatang. Berikut trailernya. ■UP
Ant-Man dan Wasp menghadapi musuh misterius yang bisa menembus materi dalam trailer terbaru 'Ant-Man and The Wasp'.
Kalau sudah menonton Avengers: Infinity War, maka anda mungkin akan bertanya-tanya: kemana Ant-Man selagi Avengers dan Guardians of the Galaxy dihajar Thanos? Yah, trailer terbaru Ant-Man and the Wasp yang baru saja dirilis Marvel ini takkan menjawab hal tersebut.
Alih-alih, trailer ini menyoroti dinamika antara Scott Lang/Ant-Man (Paul Rudd) dengan tandem barunya, Hope van Dyne alias The Wasp (Evangeline Lilly) yang juga punya kemampuan untuk mengecil dan membesar. Plus, dipersenjatai dengan sayap dan blaster.
Misi mereka sepertinya adalah menyelamatkan The Wasp generasi pertama yang terjebak di dimensi kuantum, sebagaimana yang disentil di film pertama. Berikut sinopsis resminya:
Dari Marvel Cinematic Universe hadirlah kisah terbaru yang menampilkan para pahlawan dengan kemampuan untuk mengecil yang luar biasa: "Ant-Man and The Wasp". Pasca "Captain America: Civil War", Scott Lang menghadapi konsekuensi atas pilihannya sebagai pahlawan dan seorang ayah. Selagi ia berjuang untuk menyeimbangkan kembali kehidupan rumahnya dengan tanggung jawabnya sebagai Ant-Man, ia dikonfrontasi oleh Hope van Dyne dan Dr. Hank Pym untuk misi baru yang mendesak. Scott sekali lagi harus memakai kostumnya dan belajar bertarung bersama The Wasp sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk mengungkap rahasia dari masa lalu.
Kata siapa ukuran itu tidak penting. Dalam semesta Ant-Man, ukuran adalah koentji. Jika di trailer perdana kita menyaksikan permen PEZ Hello Kitty dijadikan senjata mematikan, trailer terbarunya ini memperlihatkan bagaimana Ant-Man memanfaatkan besarnya ukuran tubuh. Menghentikan truk terlihat seperti bermain-main saja. Ternyata ada banyak cara yang seru untuk menggunakan perubahan ukuran ini, baik sebagai bahan lelucon maupun sekuens aksi.
Tampak juga sekilas penampilan villain misterius bernama Ghost (Hannah Jon-Karmen) yang punya kemampuan memanipulasi semesta kuantum, sehingga ia bisa menembus materi.
Sebagai tambahan bagi Michael Douglas yang kembali bermain sebagai Hank Pym, ikut bergabung Michelle Pfeiffer sebagai Janet van Dyne serta Laurence Fishburne sebagai Bill Foster/Goliath. Karakter terakhir tak mau kalah dalam adu ukuran melawan Ant-Man.
Sebagaimana film pertamanya, sekuel ini masih disutradarai oleh Peyton Reed. Filmnya sendiri direncanakan rilis pada 6 Juli mendatang. Berikut trailernya. ■UP