Thursday, May 3, 2018

Benedict Cumberbatch Siap Perankan Mata-Mata di ‘Ironbark’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Benedict Cumberbatch Siap Perankan Mata-Mata di ‘Ironbark’
link : Benedict Cumberbatch Siap Perankan Mata-Mata di ‘Ironbark’

Baca juga


Seolah ingin menjawab harapan fans yang ingin melihat aktor British beraksi sebagai James Bond, Benedict Cumberbatch akan menjadi mata-mata di 'Ironbark'.

Setelah sukses menghidupkan Julian Assange di The Fifth Estate dan Alan Turing di The Imitation Game, Benedict Cumberbatch kembali mendapatkan peran sebagai tokoh nyata di Ironbark. Seolah ingin menjawab harapan fans yang ingin melihat aktor British beraksi sebagai James Bond, Benedict akan menjadi mata-mata bernama Greville Wynne di Ironbark.

Dalam perjalanannya, Wynne adalah seorang teknisi listrik dan pebisnis Inggris yang kemudian direkrut MI5 sebagai mata-mata sebelum Perang Dunia II. Nama Wynne akhirnya terukir dalam sejarah, setelah ia membantu CIA untuk melakukan penetrasi terhadap program nuklir Soviet pada masa Perang Dingin. Wynne dan informannya yang berasal dari Rusia, Oleg Penkovsky (yang punya nama kode Ironbark), menyediakan informasi intelijen krusial yang berhasil mengakhiri Krisis Misil Kuba.

Aksi Wynne mengakhiri Krisis Misil Kuba inilah yang menjadi fokus cerita di Ironbark. Nantinya Benedict akan bereuni dengan sutradara Dominic Cooke, setelah mereka pernah berkolaborasi di serial The Hollow Crown. Adapun selain menjadi pemain, Benedict akan berkontribusi di balik layar sebagai produser eksekutif. Deadline juga menyebut Ironbark yang ditulis Tom O’Connor (The Hitman’s Bodyguard) ini akan punya tone yang serupa dengan Tinker Tailor Soldier Spy. Rencananya pencarian pemain baru Ironbark akan berlangsung dalam waktu dekat.

Ironbark sendiri diproduksi oleh FilmNation, yang sebelumnya memotori film kelas Oscar The Imitation Game (yang juga dibintangi Benedict) dan yang terbaru, Arrival. Dengan proses syuting yang akan dimulai pada awal 2019, belum diketahui kapan Ironbark akan dirilis. Sementara itu, Benedict yang baru saja tampil di Avengers: Infinity War sebagai Doctor Strange, selanjutnya akan mengisi suara karakter titel di film animasi The Grinch yang akan tayang 9 November 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Seolah ingin menjawab harapan fans yang ingin melihat aktor British beraksi sebagai James Bond, Benedict Cumberbatch akan menjadi mata-mata di 'Ironbark'.

Setelah sukses menghidupkan Julian Assange di The Fifth Estate dan Alan Turing di The Imitation Game, Benedict Cumberbatch kembali mendapatkan peran sebagai tokoh nyata di Ironbark. Seolah ingin menjawab harapan fans yang ingin melihat aktor British beraksi sebagai James Bond, Benedict akan menjadi mata-mata bernama Greville Wynne di Ironbark.

Dalam perjalanannya, Wynne adalah seorang teknisi listrik dan pebisnis Inggris yang kemudian direkrut MI5 sebagai mata-mata sebelum Perang Dunia II. Nama Wynne akhirnya terukir dalam sejarah, setelah ia membantu CIA untuk melakukan penetrasi terhadap program nuklir Soviet pada masa Perang Dingin. Wynne dan informannya yang berasal dari Rusia, Oleg Penkovsky (yang punya nama kode Ironbark), menyediakan informasi intelijen krusial yang berhasil mengakhiri Krisis Misil Kuba.

Aksi Wynne mengakhiri Krisis Misil Kuba inilah yang menjadi fokus cerita di Ironbark. Nantinya Benedict akan bereuni dengan sutradara Dominic Cooke, setelah mereka pernah berkolaborasi di serial The Hollow Crown. Adapun selain menjadi pemain, Benedict akan berkontribusi di balik layar sebagai produser eksekutif. Deadline juga menyebut Ironbark yang ditulis Tom O’Connor (The Hitman’s Bodyguard) ini akan punya tone yang serupa dengan Tinker Tailor Soldier Spy. Rencananya pencarian pemain baru Ironbark akan berlangsung dalam waktu dekat.

Ironbark sendiri diproduksi oleh FilmNation, yang sebelumnya memotori film kelas Oscar The Imitation Game (yang juga dibintangi Benedict) dan yang terbaru, Arrival. Dengan proses syuting yang akan dimulai pada awal 2019, belum diketahui kapan Ironbark akan dirilis. Sementara itu, Benedict yang baru saja tampil di Avengers: Infinity War sebagai Doctor Strange, selanjutnya akan mengisi suara karakter titel di film animasi The Grinch yang akan tayang 9 November 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Isabela Moner Resmi Jadi Pemeran ‘Dora the Explorer’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Isabela Moner Resmi Jadi Pemeran ‘Dora the Explorer’
link : Isabela Moner Resmi Jadi Pemeran ‘Dora the Explorer’

Baca juga


Film live-action ‘Dora the Explorer’ akhirnya menemukan pemeran karakter titelnya.

Film live-action Dora the Explorer akhirnya menemukan pemeran karakter titelnya. Yang terpilih sebagai Dora di film yang diproduseri Michael Bay ini adalah Isabela Moner, yang sebelumnya jadi pemeran utama di film garapan Bay, Transformers: The Last Knight.

Melalui pengumuman resmi Moner sebagai Dora, Paamount Players selaku rumah produksi mengungkapkan sang aktris punya semangat luar biasa yang cocok untuk menghidupkan karakter Dora di layar lebar. Melanjutkan pernyataan studio, Moner pun mengakui ia telah menonton kartun Dora sejak kecil, dan karakter ini menjadi idola yang istimewa bagi Moner, apalagi karena ia adalah keturunan Latin. “Dora adalah gadis yang tangguh, gemar berpetualang dan punya kepribadian yang menyenangkan. Saya tak sabar mengenakan ransel dan memulai petualangan barunya,”tutur Moner.

Proyek film live-action Dora the Explorer sendiri telah dikembangkan Paramount sejak 2015 lalu, bersama Tom Wheeler (penulis Puss in Boots) dan produser Mary Parent (The SpongeBob Movie). Namun pada akhirnya proyek Dora the Explorer ditangguhkan, sebelum kini kembali dijalankan pasca Platinum Dunes (rumah produksi Bay) bergabung. Sementara bangku sutradara ditempati James Bobin (The Muppets), naskah Dora the Explorer ditulis Nick Stoller.

Tayang di Nickelodeon sejak tahun 2000 hingga 2014, kartun Dora the Explorer mengisahkan gadis Amerika Latin yang berpetualang bersama monyet piaraannya yang bernama Boots. Di setiap episodenya, petualangan ini selalu disajikan dengan interaktif, yang mengajak penontonnya untuk memecahkan setiap teka-teki baru yang datang silih berganti. Dengan mayoritas penonton yang masih anak-anak, Dora the Explorer termasuk salah satu kartun tersukses yang pernah dimiliki Nickelodeon, hingga ia menelurkan beragam merchandise dan sejumlah video game.

Berdasarkan informasi yang beredar sebelumnya, film live-actionnya nanti akan sedikit berbeda dengan kartunnya, karena akan mengisahkan Dora remaja yang pindah ke kota untuk tinggal bersama sepupunya, Diego. Rencananya film live-action Dora the Explorer akan dirilis 2 Agustus 2019, dan akan menghadapkannya dengan The New Mutants.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film live-action ‘Dora the Explorer’ akhirnya menemukan pemeran karakter titelnya.

Film live-action Dora the Explorer akhirnya menemukan pemeran karakter titelnya. Yang terpilih sebagai Dora di film yang diproduseri Michael Bay ini adalah Isabela Moner, yang sebelumnya jadi pemeran utama di film garapan Bay, Transformers: The Last Knight.

Melalui pengumuman resmi Moner sebagai Dora, Paamount Players selaku rumah produksi mengungkapkan sang aktris punya semangat luar biasa yang cocok untuk menghidupkan karakter Dora di layar lebar. Melanjutkan pernyataan studio, Moner pun mengakui ia telah menonton kartun Dora sejak kecil, dan karakter ini menjadi idola yang istimewa bagi Moner, apalagi karena ia adalah keturunan Latin. “Dora adalah gadis yang tangguh, gemar berpetualang dan punya kepribadian yang menyenangkan. Saya tak sabar mengenakan ransel dan memulai petualangan barunya,”tutur Moner.

Proyek film live-action Dora the Explorer sendiri telah dikembangkan Paramount sejak 2015 lalu, bersama Tom Wheeler (penulis Puss in Boots) dan produser Mary Parent (The SpongeBob Movie). Namun pada akhirnya proyek Dora the Explorer ditangguhkan, sebelum kini kembali dijalankan pasca Platinum Dunes (rumah produksi Bay) bergabung. Sementara bangku sutradara ditempati James Bobin (The Muppets), naskah Dora the Explorer ditulis Nick Stoller.

Tayang di Nickelodeon sejak tahun 2000 hingga 2014, kartun Dora the Explorer mengisahkan gadis Amerika Latin yang berpetualang bersama monyet piaraannya yang bernama Boots. Di setiap episodenya, petualangan ini selalu disajikan dengan interaktif, yang mengajak penontonnya untuk memecahkan setiap teka-teki baru yang datang silih berganti. Dengan mayoritas penonton yang masih anak-anak, Dora the Explorer termasuk salah satu kartun tersukses yang pernah dimiliki Nickelodeon, hingga ia menelurkan beragam merchandise dan sejumlah video game.

Berdasarkan informasi yang beredar sebelumnya, film live-actionnya nanti akan sedikit berbeda dengan kartunnya, karena akan mengisahkan Dora remaja yang pindah ke kota untuk tinggal bersama sepupunya, Diego. Rencananya film live-action Dora the Explorer akan dirilis 2 Agustus 2019, dan akan menghadapkannya dengan The New Mutants.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Wednesday, May 2, 2018

‘Avengers 4’ Takkan Pelintir Kejadian di ‘Infinity War’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘Avengers 4’ Takkan Pelintir Kejadian di ‘Infinity War’
link : ‘Avengers 4’ Takkan Pelintir Kejadian di ‘Infinity War’

Baca juga


Artikel ini mengandung spoiler berat ‘Avengers: Infinity War’.


Apa yang dilakukan Marvel di Avengers: Infinity War memang cukup mengejutkan. Jika biasanya film superhero selalu “memenangkan” pahlawannya apapun yang terjadi, maka di Infinity War justru lain lagi ceritanya. Thanos sang villain akhirnya berhasil mewujudkan ambisinya untuk mengumpulkan semua Infinity Stones dan menghancurkan separuh alam semesta, sebelum akhirnya ia berteleportasi ke planet lain. Dan berbekal kekuatan Infinity Stone yang mustahil ditaklukkan, Thanos pun juga “merontokkan” segenap anggota Avengers dan Guardians of the Galaxy yang berjuang melawannya. Bisa dibilang hampir setiap superhero di Infinity War telah tewas di tangan Thanos.

Namun karena Infinity War adalah film superhero, fans pun meyakini kematian Avengers dan Guardians tidaklah permanen. Apalagi di masa lalu Marvel pernah memalsukan kematian lewat The Avengers, dimana karakter bernama Phil Coulson yang harusnya sudah tewas, ternyata kembali hidup di serial Agents of SHIELD. Berkaca dari fakta tersebut, fans pun beranggapan Marvel akan memelintir kejadian tragis di Infinity War, dengan kembali menghidupkan para superhero di Avengers 4 apapun caranya.

Bagaimanapun, duo penulis skrip Stephen McFeely dan Christopher Markus menegaskan jalan cerita Avengers 4 takkan sesuai dengan asumsi fans. Alasannya pun sederhana, karena duo ini memastikan kematian para superhero memang benar-benar terjadi. “Avengers 4 takkan melakukan hal yang Anda kira akan dilakukan. Ini adalah film yang berbeda dari yang Anda pikirkan. Kami beritahu bahwa kematian ini sungguhan. Dan Anda segera akan menerimanya, dan akan move on ke tahap kesedihan yang berikutnya,”terang duo penulis kepada BuzzFeed.

Lebih dari itu, Markus dan McFeely juga menyebut meski Infinity War dan Avengers 4 sangat berkaitan, dua film ini sepenuhnya berbeda. Hal serupa juga pernah diungkapkan duo sutradara Russo, yang mengakui dua film Avengers tadi bukanlah satu film panjang yang dibagi menjadi dua bagian. Dan menurut Markus dan McFeely, kejadian di Infinity War akan menentukan bagaimana jalan cerita di Avengers 4.

Dengan plot cerita dan karakter yang masih misterius, diikuti dengan banyaknya kemungkinan yang bisa terjadi karena ending menggantung Infinity War, Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Artikel ini mengandung spoiler berat ‘Avengers: Infinity War’.


Apa yang dilakukan Marvel di Avengers: Infinity War memang cukup mengejutkan. Jika biasanya film superhero selalu “memenangkan” pahlawannya apapun yang terjadi, maka di Infinity War justru lain lagi ceritanya. Thanos sang villain akhirnya berhasil mewujudkan ambisinya untuk mengumpulkan semua Infinity Stones dan menghancurkan separuh alam semesta, sebelum akhirnya ia berteleportasi ke planet lain. Dan berbekal kekuatan Infinity Stone yang mustahil ditaklukkan, Thanos pun juga “merontokkan” segenap anggota Avengers dan Guardians of the Galaxy yang berjuang melawannya. Bisa dibilang hampir setiap superhero di Infinity War telah tewas di tangan Thanos.

Namun karena Infinity War adalah film superhero, fans pun meyakini kematian Avengers dan Guardians tidaklah permanen. Apalagi di masa lalu Marvel pernah memalsukan kematian lewat The Avengers, dimana karakter bernama Phil Coulson yang harusnya sudah tewas, ternyata kembali hidup di serial Agents of SHIELD. Berkaca dari fakta tersebut, fans pun beranggapan Marvel akan memelintir kejadian tragis di Infinity War, dengan kembali menghidupkan para superhero di Avengers 4 apapun caranya.

Bagaimanapun, duo penulis skrip Stephen McFeely dan Christopher Markus menegaskan jalan cerita Avengers 4 takkan sesuai dengan asumsi fans. Alasannya pun sederhana, karena duo ini memastikan kematian para superhero memang benar-benar terjadi. “Avengers 4 takkan melakukan hal yang Anda kira akan dilakukan. Ini adalah film yang berbeda dari yang Anda pikirkan. Kami beritahu bahwa kematian ini sungguhan. Dan Anda segera akan menerimanya, dan akan move on ke tahap kesedihan yang berikutnya,”terang duo penulis kepada BuzzFeed.

Lebih dari itu, Markus dan McFeely juga menyebut meski Infinity War dan Avengers 4 sangat berkaitan, dua film ini sepenuhnya berbeda. Hal serupa juga pernah diungkapkan duo sutradara Russo, yang mengakui dua film Avengers tadi bukanlah satu film panjang yang dibagi menjadi dua bagian. Dan menurut Markus dan McFeely, kejadian di Infinity War akan menentukan bagaimana jalan cerita di Avengers 4.

Dengan plot cerita dan karakter yang masih misterius, diikuti dengan banyaknya kemungkinan yang bisa terjadi karena ending menggantung Infinity War, Avengers 4 akan dirilis 3 Mei 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Ryan Reynolds Bicara Soal Nasib ‘Deadpool 3’ & ‘X-Force’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ryan Reynolds Bicara Soal Nasib ‘Deadpool 3’ & ‘X-Force’
link : Ryan Reynolds Bicara Soal Nasib ‘Deadpool 3’ & ‘X-Force’

Baca juga


Ryan Reynolds mengutarakan pendapatnya soal nasib ‘Deadpool 3’ dan ‘X-Force’.

Ketika Deadpool sukses mengguncang box office pada 2016 lalu, Fox langsung memberi film superhero berating R ini dua sekuel sekaligus. Tak hanya itu, proyek film X-Force yang sempat kandas pun juga kembali dihidupkan, yang nantinya akan menyoroti aksi Deadpool memimpin tim mutant. Kini dengan Deadpool 2 yang akan dirilis dalam waktu dekat, Ryan Reynolds sang pemeran karakter titel mengutarakan pendapatnya soal nasib Deadpool 3 dan X-Force.

Di luar dugaan, rupanya Reynolds merasa takkan ada Deadpool 3, meskipun di sisi lain ia tahu skeptismenya ini terdengar aneh. Sebaliknya, Reynolds justru optimis film X-Force akan dibuat. Merujuk pada pernyataan Reynolds, tampaknya kini studio lebih memprioritaskan tim X-Force ketimbang petualangan solo Deadpool. Karenanya, alih-alih Deadpool 3, film yang berpotensi dibuat pasca Deadpool 2 justru adalah X-Force. Belum diketahui pasti apakah ini mengindikasikan Deadpool 3 akan batal dibuat, atau ditangguhkan hingga batas waktu yang tak ditentukan.

X-Force sendiri nantinya akan diperkenalkan di Deadpool 2, dimana tim pimpinan Deadpool ini akan digawangi Cable (Josh Broin) dan Domino (Zazie Beets). Film tim mutant ini diketahui melibatkan Drew Goddard sebagai sutradara merangkap penulis naskah. Adapun film X-Force akan dirancang sebagai versi dewasa dari X-Men.

Untuk saat ini belum ada konfirmasi terkait jadwal syuting maupun tanggal rilis X-Force. Ada kemungkinan Goddard akan mulai fokus mengembangkan proyek X-Force, usai ia merampungkan film terbarunya, Bad Times at the El Royale, yang akan dirilis Oktober 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Ryan Reynolds mengutarakan pendapatnya soal nasib ‘Deadpool 3’ dan ‘X-Force’.

Ketika Deadpool sukses mengguncang box office pada 2016 lalu, Fox langsung memberi film superhero berating R ini dua sekuel sekaligus. Tak hanya itu, proyek film X-Force yang sempat kandas pun juga kembali dihidupkan, yang nantinya akan menyoroti aksi Deadpool memimpin tim mutant. Kini dengan Deadpool 2 yang akan dirilis dalam waktu dekat, Ryan Reynolds sang pemeran karakter titel mengutarakan pendapatnya soal nasib Deadpool 3 dan X-Force.

Di luar dugaan, rupanya Reynolds merasa takkan ada Deadpool 3, meskipun di sisi lain ia tahu skeptismenya ini terdengar aneh. Sebaliknya, Reynolds justru optimis film X-Force akan dibuat. Merujuk pada pernyataan Reynolds, tampaknya kini studio lebih memprioritaskan tim X-Force ketimbang petualangan solo Deadpool. Karenanya, alih-alih Deadpool 3, film yang berpotensi dibuat pasca Deadpool 2 justru adalah X-Force. Belum diketahui pasti apakah ini mengindikasikan Deadpool 3 akan batal dibuat, atau ditangguhkan hingga batas waktu yang tak ditentukan.

X-Force sendiri nantinya akan diperkenalkan di Deadpool 2, dimana tim pimpinan Deadpool ini akan digawangi Cable (Josh Broin) dan Domino (Zazie Beets). Film tim mutant ini diketahui melibatkan Drew Goddard sebagai sutradara merangkap penulis naskah. Adapun film X-Force akan dirancang sebagai versi dewasa dari X-Men.

Untuk saat ini belum ada konfirmasi terkait jadwal syuting maupun tanggal rilis X-Force. Ada kemungkinan Goddard akan mulai fokus mengembangkan proyek X-Force, usai ia merampungkan film terbarunya, Bad Times at the El Royale, yang akan dirilis Oktober 2018.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Disney Mulai Gulirkan Syuting ‘The One and Only Ivan’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Disney Mulai Gulirkan Syuting ‘The One and Only Ivan’
link : Disney Mulai Gulirkan Syuting ‘The One and Only Ivan’

Baca juga


‘The One and Only Ivan’, salah satu film yang dikembangkan Disney telah memasuki masa produksi.

The One and Only Ivan, salah satu film yang dikembangkan Disney telah memasuki masa produksi. Mengusung kisah seekor gorilla punggung perak yang merawat bayi gajah, The One and Only Ivan akan tampil sebagai film yang memadukan unsur live-action dan efek CGI. Bangku sutradara dipercayakan studio kepada Thea Sharrock, yang sebelumnya menghadirkan drama romantis Me Before You.

Dengan naskah yang ditulis Mike White (Pitch Perfect 3), Disney menggandeng sejumlah aktor/aktris kawakan untuk mengisi suara di The One and Only Ivan. Sebut saja Sam Rockwell, Bryan Cranston, Angelina Jolie, Helen Mirren dan Danny DeVito. Sedangkan pemain lainnya yang ikut bermain meliputi Ramon Rodriquez (Iron Fist), Arianna Greenblatt (A Bad Moms Christmas), Indira Varma (Exodus: Gods and Kings) dan Eleanor Matsuura (Wonder Woman).

Diadaptasi dari buku anak karya Katherine Applegate, The One and Only Ivan berkisah gorilla punggung perak bernama Ivan (Rockwell) yang hidup dalam kandang di sebuah mall, bersama gajah yang bernama Stella (Jolie) dan anjing yang tersesat bernama Bob. Ivan sendiri tak ingat kehidupannya sebelum berada di mall. Namun seiring kemunculan seorang bayi yang kemudian dirawat Ivan, gorilla ini pun mulai menemukan kembali kehidupannya yang dulu, dan ia berencana membawa bayi gajah ini ke rumah baru.

Untuk saat ini, Disney belum menentukan tanggal rilis The One and Only Ivan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

‘The One and Only Ivan’, salah satu film yang dikembangkan Disney telah memasuki masa produksi.

The One and Only Ivan, salah satu film yang dikembangkan Disney telah memasuki masa produksi. Mengusung kisah seekor gorilla punggung perak yang merawat bayi gajah, The One and Only Ivan akan tampil sebagai film yang memadukan unsur live-action dan efek CGI. Bangku sutradara dipercayakan studio kepada Thea Sharrock, yang sebelumnya menghadirkan drama romantis Me Before You.

Dengan naskah yang ditulis Mike White (Pitch Perfect 3), Disney menggandeng sejumlah aktor/aktris kawakan untuk mengisi suara di The One and Only Ivan. Sebut saja Sam Rockwell, Bryan Cranston, Angelina Jolie, Helen Mirren dan Danny DeVito. Sedangkan pemain lainnya yang ikut bermain meliputi Ramon Rodriquez (Iron Fist), Arianna Greenblatt (A Bad Moms Christmas), Indira Varma (Exodus: Gods and Kings) dan Eleanor Matsuura (Wonder Woman).

Diadaptasi dari buku anak karya Katherine Applegate, The One and Only Ivan berkisah gorilla punggung perak bernama Ivan (Rockwell) yang hidup dalam kandang di sebuah mall, bersama gajah yang bernama Stella (Jolie) dan anjing yang tersesat bernama Bob. Ivan sendiri tak ingat kehidupannya sebelum berada di mall. Namun seiring kemunculan seorang bayi yang kemudian dirawat Ivan, gorilla ini pun mulai menemukan kembali kehidupannya yang dulu, dan ia berencana membawa bayi gajah ini ke rumah baru.

Untuk saat ini, Disney belum menentukan tanggal rilis The One and Only Ivan.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Alasan Ant-Man Absen di ‘Avengers: Infinity War’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Alasan Ant-Man Absen di ‘Avengers: Infinity War’
link : Alasan Ant-Man Absen di ‘Avengers: Infinity War’

Baca juga


Teka-teki absennya Ant-Man di ‘Avengers: Infinity War’ akhirnya dijawab duo penulis skrip Stephen McFeely dan Christopher Markus.

Avengers: Infinity War memang menyatukan segenap superhero yang selama ini beraksi dalam lingkup Marvel Cinematic Universe. Namun kenyataannya, ada dua jagoan Marvel yang absen dalam pertempuran epik melawan Thanos, yakni Ant-Man dan Hawkeye. Sementara keberadaan Hawkeye hingga kini masih tanda tanya besar, teka-teki absennya Ant-Man di Infinity War akhirnya dijawab duo penulis skrip Stephen McFeely dan Christopher Markus.

Saat berbincang dengan THR, McFeely dan Markus menjelaskan alasan utama absennya Ant-Man tak lain karena film solo terbarunya, Ant-Man and the Wasp, akan tayang di antara perilisan Infinity War dan Avengers 4. Menurut duo penulis, film solo macam Ant-Man and the Wasp memberi ruang bagi mereka untuk fokus pada superhero lain di Infinity War yang takkan mendapatkan filmnya sendiri sampai Avengers 4 meluncur. Alasan absennya Ant-Man ini pun juga berlaku bagi Captain Marvel, yang film solonya dirilis sebelum Avengers 4.

Singkat cerita, superhero yang siap mengeluarkan film solonya sebelum Avengers 4, tidak akan diturunkan Marvel di Infinity War guna memberi ruang unjuk gigi untuk superhero yang kehadiran film solonya masih lama atau bahkan tidak dibuatkan filmnya.

Selain karena film solo, McFeely dan Markus juga menyebut tone film adalah alasan lain yang membuat Ant-Man harus absen. Mengingat film Ant-Man mengusung cerita yang tergolong ringan dan santai, akan terasa aneh bila Ant-Man muncul di film kelam dan berat seperti Infinity War. Alhasil, agar petualangan Ant-Man tetap ringan dan santai seperti biasanya, Ant-Man pun akhirnya urung diikutsertakan dalam perjuangan menyelamatkan alam semesta di Infinity War. Boleh jadi setelah Ant-Man mengalami peristiwa cukup kelam di Ant-Man and the Wasp nanti, barulah ia siap muncul di Avengers 4.

Sementara itu, Ant-Man and the Wasp akan dirilis 6 Juli 2018, Captain Marvel akan meluncur pada 8 Maret 2019, dan Avengers 4 akan tayang 3 Mei 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Teka-teki absennya Ant-Man di ‘Avengers: Infinity War’ akhirnya dijawab duo penulis skrip Stephen McFeely dan Christopher Markus.

Avengers: Infinity War memang menyatukan segenap superhero yang selama ini beraksi dalam lingkup Marvel Cinematic Universe. Namun kenyataannya, ada dua jagoan Marvel yang absen dalam pertempuran epik melawan Thanos, yakni Ant-Man dan Hawkeye. Sementara keberadaan Hawkeye hingga kini masih tanda tanya besar, teka-teki absennya Ant-Man di Infinity War akhirnya dijawab duo penulis skrip Stephen McFeely dan Christopher Markus.

Saat berbincang dengan THR, McFeely dan Markus menjelaskan alasan utama absennya Ant-Man tak lain karena film solo terbarunya, Ant-Man and the Wasp, akan tayang di antara perilisan Infinity War dan Avengers 4. Menurut duo penulis, film solo macam Ant-Man and the Wasp memberi ruang bagi mereka untuk fokus pada superhero lain di Infinity War yang takkan mendapatkan filmnya sendiri sampai Avengers 4 meluncur. Alasan absennya Ant-Man ini pun juga berlaku bagi Captain Marvel, yang film solonya dirilis sebelum Avengers 4.

Singkat cerita, superhero yang siap mengeluarkan film solonya sebelum Avengers 4, tidak akan diturunkan Marvel di Infinity War guna memberi ruang unjuk gigi untuk superhero yang kehadiran film solonya masih lama atau bahkan tidak dibuatkan filmnya.

Selain karena film solo, McFeely dan Markus juga menyebut tone film adalah alasan lain yang membuat Ant-Man harus absen. Mengingat film Ant-Man mengusung cerita yang tergolong ringan dan santai, akan terasa aneh bila Ant-Man muncul di film kelam dan berat seperti Infinity War. Alhasil, agar petualangan Ant-Man tetap ringan dan santai seperti biasanya, Ant-Man pun akhirnya urung diikutsertakan dalam perjuangan menyelamatkan alam semesta di Infinity War. Boleh jadi setelah Ant-Man mengalami peristiwa cukup kelam di Ant-Man and the Wasp nanti, barulah ia siap muncul di Avengers 4.

Sementara itu, Ant-Man and the Wasp akan dirilis 6 Juli 2018, Captain Marvel akan meluncur pada 8 Maret 2019, dan Avengers 4 akan tayang 3 Mei 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Tuesday, May 1, 2018

Review Film: 'Truth or Dare' (2018)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Horor, Artikel Review, Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Truth or Dare' (2018)
link : Review Film: 'Truth or Dare' (2018)

Baca juga


Filmnya kayak 'Final Destination', tapi lebih payah dan membosankan.

“Once you're asked, you're in.”
— Olivia
Rating UP:
Kita sudah berkali-kali berada disini: Horor Remaja Dungu—remajanya yang dungu, bukan horornya, tapi di beberapa kasus memang keduanya sih. Kita akan melihat para remaja dungu berbuat dungu sehingga mereka nanti akan mati satu per satu. Namun saya bisa membayangkan bagaimana sineasnya bikin proposal kepada produser: "Filmnya kayak Final Destination, tapi dengan gimik permainan "Truth or Dare"". Ini memang bukan ide film paling kreatif sepanjang masa, tapi terus terang, lumayan menarik.

Kalau saja kreativitas tersebut juga ditumpahkan buat filmnya sendiri. Oleh karena saya sudah melakukan "Dare" yaitu dengan nekat menonton film ini meski sudah diperingatkan dengan rating naudzubillah dari IMDb, maka saya akan membeberkan "Truth". Ini proposal saya buat anda yang berencana menonton filmnya: "Filmnya kayak Final Destination, tapi lebih payah dan membosankan."


Terlebih dahulu kita akan berkenalan dengan karakter stok klise dari film horor remaja. Tokoh utama yang baik (setidaknya dibandingkan dengan teman-temannya) Olivia (Lucy Hale), gadis hedon Markie (Violett Beane), gadis yang satunya Penelope (Sophia Ali), bujang dungu Ronnie (Sam Lerner) serta bujang macho. Faktanya, film ini sangat suka dengan bujang macho sampai kita mendapatkan 3 bujang macho: Lucas (Tyler Posey) yang juga pacar Markie, Brad (Hayden Szeto), serta... Ronnie. Ya, bahkan Ronnie yang barangkali tak mau diperteman oleh siapapun itu tak alpa untuk nge-gym.

Singkat cerita, mereka menghabiskan liburan musim panas ke Meksiko. Kenapa si baik Olivia mau ikut? Karena Markie mengecohnya dengan bilang bahwa mereka akan melakukan semacam aksi sosial. Kenapa Meksiko? Kenapa pula mereka mau saja menerima ajakan dari seorang pria asing untuk minum-minum di sebuah tempat gelap dan sepi yang sepertinya merupakan bekas gereja tua yang berhantu? Lalu, kok ya mau saja main "Truth or Dare" di tempat seperti itu, kayak gak ada tempat lain saja. Tentu saja, biar kita bisa mendapatkan film Truth or Dare.

Memang sudah ada tanda-tandanya sejak awal sih, tapi mereka baru menyadari bahwa setan ikut nimbrung dalam permainan ini saat mereka kembali ke kampus. Namanya Setan Truth or Dare. Mungkin. Caranya menghantui adalah dengan mengubah ekspresi orang-orang di sekeliling remaja kita menjadi seperti ekspresi Jack Nicholson dari film The Shining atau dengan menanyakan "Truth or Dare?" lewat SMS. Tolong jangan ketawa, ini film horor. Tidak sopan.

Kalau tidak dijawab, setannya makin getol nanya. Kalau dijawab, anda harus melakukan apa yang diminta dan tidak bisa tidak. Pilih "Truth", atau pilih "Dare", atau pilih mati. Untuk membuat permainan lebih sulit, tentu saja "Truth" atau "Dare" yang dilakukan tidak segampang itu. Sayangnya, setannya tak sepintar Sang Takdir dari Final Destination.

Saya awalnya mengira film ini akan menjadi film siapa-mati-berikutnya yang cukup seru, karena kita mungkin akan melihat bagaimana remaja dungu ini menemui ajal dengan cara supranatural yang menghibur. Tak seperti yang saya duga, film ini ternyata lebih condong ke "Truth". Cocok sekali saat remaja kita diberi konflik interpersonal. Olivia jatuh hati pada Lucas apalagi Markie sendiri suka selingkuh. Brad gay sementara ayahnya seorang homofobia.

Ini akan berhasil jika filmnya dibuat berbobot. Kita dikondisikan untuk dibuat terikat dengan karakternya, yang mana tidak demikian halnya dengan remaja dalam Truth or Dare. Mereka dangkal, bahkan Olivia sendiri tak punya dimensi. Satu lagi cara untuk membuatnya berhasil, yaa itu tadi, dengan membuatnya campy seperti film horor kelas B, yang mana tak berani (ehem) dilakukan oleh filmnya. Film ini tak mengikat, tak mengibur, dan juga tak membuat syok. Satu-satunya alasan saya tidak memberi rating 1 adalah karena ia tidak insulting. Saya mungkin bosan, tapi saya tak sampai terdorong untuk menjedotkan kepala.

Mitosnya sendiri cukup seram, lho. Menjelang akhir, seorang wanita tua Meksiko akan menjelaskan dari mana asal setan "Truth or Dare" tersebut. Telan saja, penjelasannya yang ribet, termasuk penggunaannya untuk twist di akhir. Anda tahu, setan ini ternyata tak hanya bespesialisasi di "Truth or Dare" saja, melainkan juga di permainan "Petak Umpet"! Bayangkan spin-off yang bisa dibuat: "Lompat Tali", "Congklak", "Engklek", "Ludo", atau "Monopoli".

Tapi yang terakhir memang sudah bisa disebut permainan setan sih. Lha gimana, dari dulu "Monopoli" sudah sukses memutus tali silaturrahmi antarpemain. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Truth or Dare

100 menit
Remaja
Jeff Wadlow
Michael Reisz, Jillian Jacobs, Chris Roach, Jeff Wadlow
Jason Blum
Jacques Jouffret
Matthew Margeson

Filmnya kayak 'Final Destination', tapi lebih payah dan membosankan.

“Once you're asked, you're in.”
— Olivia
Rating UP:
Kita sudah berkali-kali berada disini: Horor Remaja Dungu—remajanya yang dungu, bukan horornya, tapi di beberapa kasus memang keduanya sih. Kita akan melihat para remaja dungu berbuat dungu sehingga mereka nanti akan mati satu per satu. Namun saya bisa membayangkan bagaimana sineasnya bikin proposal kepada produser: "Filmnya kayak Final Destination, tapi dengan gimik permainan "Truth or Dare"". Ini memang bukan ide film paling kreatif sepanjang masa, tapi terus terang, lumayan menarik.

Kalau saja kreativitas tersebut juga ditumpahkan buat filmnya sendiri. Oleh karena saya sudah melakukan "Dare" yaitu dengan nekat menonton film ini meski sudah diperingatkan dengan rating naudzubillah dari IMDb, maka saya akan membeberkan "Truth". Ini proposal saya buat anda yang berencana menonton filmnya: "Filmnya kayak Final Destination, tapi lebih payah dan membosankan."


Terlebih dahulu kita akan berkenalan dengan karakter stok klise dari film horor remaja. Tokoh utama yang baik (setidaknya dibandingkan dengan teman-temannya) Olivia (Lucy Hale), gadis hedon Markie (Violett Beane), gadis yang satunya Penelope (Sophia Ali), bujang dungu Ronnie (Sam Lerner) serta bujang macho. Faktanya, film ini sangat suka dengan bujang macho sampai kita mendapatkan 3 bujang macho: Lucas (Tyler Posey) yang juga pacar Markie, Brad (Hayden Szeto), serta... Ronnie. Ya, bahkan Ronnie yang barangkali tak mau diperteman oleh siapapun itu tak alpa untuk nge-gym.

Singkat cerita, mereka menghabiskan liburan musim panas ke Meksiko. Kenapa si baik Olivia mau ikut? Karena Markie mengecohnya dengan bilang bahwa mereka akan melakukan semacam aksi sosial. Kenapa Meksiko? Kenapa pula mereka mau saja menerima ajakan dari seorang pria asing untuk minum-minum di sebuah tempat gelap dan sepi yang sepertinya merupakan bekas gereja tua yang berhantu? Lalu, kok ya mau saja main "Truth or Dare" di tempat seperti itu, kayak gak ada tempat lain saja. Tentu saja, biar kita bisa mendapatkan film Truth or Dare.

Memang sudah ada tanda-tandanya sejak awal sih, tapi mereka baru menyadari bahwa setan ikut nimbrung dalam permainan ini saat mereka kembali ke kampus. Namanya Setan Truth or Dare. Mungkin. Caranya menghantui adalah dengan mengubah ekspresi orang-orang di sekeliling remaja kita menjadi seperti ekspresi Jack Nicholson dari film The Shining atau dengan menanyakan "Truth or Dare?" lewat SMS. Tolong jangan ketawa, ini film horor. Tidak sopan.

Kalau tidak dijawab, setannya makin getol nanya. Kalau dijawab, anda harus melakukan apa yang diminta dan tidak bisa tidak. Pilih "Truth", atau pilih "Dare", atau pilih mati. Untuk membuat permainan lebih sulit, tentu saja "Truth" atau "Dare" yang dilakukan tidak segampang itu. Sayangnya, setannya tak sepintar Sang Takdir dari Final Destination.

Saya awalnya mengira film ini akan menjadi film siapa-mati-berikutnya yang cukup seru, karena kita mungkin akan melihat bagaimana remaja dungu ini menemui ajal dengan cara supranatural yang menghibur. Tak seperti yang saya duga, film ini ternyata lebih condong ke "Truth". Cocok sekali saat remaja kita diberi konflik interpersonal. Olivia jatuh hati pada Lucas apalagi Markie sendiri suka selingkuh. Brad gay sementara ayahnya seorang homofobia.

Ini akan berhasil jika filmnya dibuat berbobot. Kita dikondisikan untuk dibuat terikat dengan karakternya, yang mana tidak demikian halnya dengan remaja dalam Truth or Dare. Mereka dangkal, bahkan Olivia sendiri tak punya dimensi. Satu lagi cara untuk membuatnya berhasil, yaa itu tadi, dengan membuatnya campy seperti film horor kelas B, yang mana tak berani (ehem) dilakukan oleh filmnya. Film ini tak mengikat, tak mengibur, dan juga tak membuat syok. Satu-satunya alasan saya tidak memberi rating 1 adalah karena ia tidak insulting. Saya mungkin bosan, tapi saya tak sampai terdorong untuk menjedotkan kepala.

Mitosnya sendiri cukup seram, lho. Menjelang akhir, seorang wanita tua Meksiko akan menjelaskan dari mana asal setan "Truth or Dare" tersebut. Telan saja, penjelasannya yang ribet, termasuk penggunaannya untuk twist di akhir. Anda tahu, setan ini ternyata tak hanya bespesialisasi di "Truth or Dare" saja, melainkan juga di permainan "Petak Umpet"! Bayangkan spin-off yang bisa dibuat: "Lompat Tali", "Congklak", "Engklek", "Ludo", atau "Monopoli".

Tapi yang terakhir memang sudah bisa disebut permainan setan sih. Lha gimana, dari dulu "Monopoli" sudah sukses memutus tali silaturrahmi antarpemain. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Truth or Dare

100 menit
Remaja
Jeff Wadlow
Michael Reisz, Jillian Jacobs, Chris Roach, Jeff Wadlow
Jason Blum
Jacques Jouffret
Matthew Margeson