- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Di tengah performa menggembirakan ‘Aquaman’, sutradara James Wan yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan film baru DC akhirnya buka suara.
Meneruskan tren positif yang dimulai Wonder Woman, Aquaman sukses menjadi hits terbaru dari DCExtended Universe. Disamping respon positif yang berasal dari kritikus maupun audiens, film superhero bawah laut yang digarap James Wan juga tampil perkasa di box office. Terlebih dengan pendapatannya yang telah mencapai $1,07 miliar per 25 Januari 2019, Aquaman pun diprediksi segera mengalahkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) sebagai film adaptasi komik DC terlaris. Di tengah performa menggembirakan ini, Wan - yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan Aquaman - akhirnya buka suara lewat Twitter.
“Selama bertahun-tahun Aquaman telah menjadi bahan tertawaan yang berhubungan dengan kostum orange. (Kini berkat kesuksesan filmnya) tak ada yang menertawainya lagi. Dan akhir pekan ini, kala King of Atlantis menaklukkan Dark Knight of Gotham City, orange akan menjadi hitam yang baru untuk Warner Bros.,”ujar Wan, dimana ia membuat referensi yang merujuk pada serial populer Orange is the New Black.
Mengacu pada pernyataan Wan, boleh dibilang Aquaman akan menjadi superhero andalan baru yang dimiliki Warner Bros., setelah sekian lama studio ini selalu bergantung pada Batman. “Regenerasi” ini tentu saja berdampak positif bagi semesta DC, agar kedepannya film-film DC semakin bervariasi dan tak melulu soal Batman.
Kini menyusul hasil memuaskan Aquaman, Deadline mengabarkan studio sudah mulai berupaya menggandeng Wan untuk kembali terlibat di sekuelnya. Rencananya studio ingin Wan memantau pengembangan Aquaman 2, termasuk dalam pemilihan penulis. Lalu berikutnya ia akan ambil keputusan apakah akan menjadi sutradara lagi usai melihat kualitas skripnya.
Meskipun belum tentu kembali sebagai sutradara, Wan diyakini takkan berpaling begitu saja dari franchise Aquaman. Pasalnya, ia disebut sangat antusias dengan aspek pembuatan dunia Aquaman, dan menariknya, Wan melihat lautan dalam sebagai setting fantasi - yang secara sinematis - bisa dibandingkan dengan Middle-Earth, galaksi Jedi hingga dunia penyihir Harry Potter. Jika visi Wan memang seambisius itu, artinya masih ada banyak area samudera dan kerajaan bawah laut yang bisa dieksplor Wan untuk Aquaman 2.
Di tengah performa menggembirakan ‘Aquaman’, sutradara James Wan yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan film baru DC akhirnya buka suara.
Meneruskan tren positif yang dimulai Wonder Woman, Aquaman sukses menjadi hits terbaru dari DCExtended Universe. Disamping respon positif yang berasal dari kritikus maupun audiens, film superhero bawah laut yang digarap James Wan juga tampil perkasa di box office. Terlebih dengan pendapatannya yang telah mencapai $1,07 miliar per 25 Januari 2019, Aquaman pun diprediksi segera mengalahkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) sebagai film adaptasi komik DC terlaris. Di tengah performa menggembirakan ini, Wan - yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan Aquaman - akhirnya buka suara lewat Twitter.
“Selama bertahun-tahun Aquaman telah menjadi bahan tertawaan yang berhubungan dengan kostum orange. (Kini berkat kesuksesan filmnya) tak ada yang menertawainya lagi. Dan akhir pekan ini, kala King of Atlantis menaklukkan Dark Knight of Gotham City, orange akan menjadi hitam yang baru untuk Warner Bros.,”ujar Wan, dimana ia membuat referensi yang merujuk pada serial populer Orange is the New Black.
Mengacu pada pernyataan Wan, boleh dibilang Aquaman akan menjadi superhero andalan baru yang dimiliki Warner Bros., setelah sekian lama studio ini selalu bergantung pada Batman. “Regenerasi” ini tentu saja berdampak positif bagi semesta DC, agar kedepannya film-film DC semakin bervariasi dan tak melulu soal Batman.
Kini menyusul hasil memuaskan Aquaman, Deadline mengabarkan studio sudah mulai berupaya menggandeng Wan untuk kembali terlibat di sekuelnya. Rencananya studio ingin Wan memantau pengembangan Aquaman 2, termasuk dalam pemilihan penulis. Lalu berikutnya ia akan ambil keputusan apakah akan menjadi sutradara lagi usai melihat kualitas skripnya.
Meskipun belum tentu kembali sebagai sutradara, Wan diyakini takkan berpaling begitu saja dari franchise Aquaman. Pasalnya, ia disebut sangat antusias dengan aspek pembuatan dunia Aquaman, dan menariknya, Wan melihat lautan dalam sebagai setting fantasi - yang secara sinematis - bisa dibandingkan dengan Middle-Earth, galaksi Jedi hingga dunia penyihir Harry Potter. Jika visi Wan memang seambisius itu, artinya masih ada banyak area samudera dan kerajaan bawah laut yang bisa dieksplor Wan untuk Aquaman 2.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Menyusul ‘Castlevania’ dan ‘The Witcher’, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial, yakni ‘Resident Evil’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys
Menyusul Castlevania dan The Witcher, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial. Franchise ini tak lain adalah Resident Evil, yang baru saja merilis seri game terbarunya berjudul Resident Evil 2 Remake.
Eksistensi proyek serial Resident Evil sebenarnya belum mendapat konfirmasi dari Netflix. Namun sumber Deadline menyebut, saat ini Netflix berkolaborasi dengan Constantin Films – studio di balik franchise film Resident Evil - untuk mengembangkan serial Resident Evil. Kendati pengembangan proyek ini baru di tahap awal, ada sedikit detail cerita yang bisa dipetik. Rencananya Resident Evil versi Netflix akan menjadi serial drama yang menyoroti sisi gelap Umbrella Corporation, dan aturan dunia baru yang muncul akibat menyebarnya luasnya T-virus. Adapun serial ini juga memuat ciri khas Resident Evil, mulai dari elemen action hingga easter egg.
Kini kabarnya Netflix bersama Constantin sedang mencari showrunner untuk membidani serial zombie. Di saat bersamaan, Consantin juga mengembangkan film Resident Evil reboot, yang berpotensi ditulis dan disutradarai Johannes Roberts (47 Meters Down), dan konon film ini akan syuting 2019. Belum ada kejelasan apakah serial yang disiapkan Netflix berhubungan dengan film Resident Evil versi reboot.
FYI, Resident Evil sendiri merupakan franchise game Capcom yang menelurkan seri perdananya pada 1996. Sejak saat itu, game Resident Evil yang bergenre horror selalu sukses di pasaran dan memiliki deretan sekuel, yang beberapa diantaranya menitikberatkan elemen action. Popularitas Resident Evil pun akhirnya berujung pada adaptasi film pertamanya yang dirilis 2002. Mengikuti jejak gamenya, film yang digarap Paul W.S. Anderson ini juga menjadi awal franchise yang kemudian melahirkan lima sekuel, dimana yang terakhir meluncur pada 2016 lalu. Agar semakin greget dan tak terkesan mengulangi apa yang telah disajikan Anderson, serial maupun film reboot Resident Evil pun diharapkan lebih menekankan sisi horror dari sebuah wabah zombie.
Menyusul ‘Castlevania’ dan ‘The Witcher’, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial, yakni ‘Resident Evil’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys
Menyusul Castlevania dan The Witcher, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial. Franchise ini tak lain adalah Resident Evil, yang baru saja merilis seri game terbarunya berjudul Resident Evil 2 Remake.
Eksistensi proyek serial Resident Evil sebenarnya belum mendapat konfirmasi dari Netflix. Namun sumber Deadline menyebut, saat ini Netflix berkolaborasi dengan Constantin Films – studio di balik franchise film Resident Evil - untuk mengembangkan serial Resident Evil. Kendati pengembangan proyek ini baru di tahap awal, ada sedikit detail cerita yang bisa dipetik. Rencananya Resident Evil versi Netflix akan menjadi serial drama yang menyoroti sisi gelap Umbrella Corporation, dan aturan dunia baru yang muncul akibat menyebarnya luasnya T-virus. Adapun serial ini juga memuat ciri khas Resident Evil, mulai dari elemen action hingga easter egg.
Kini kabarnya Netflix bersama Constantin sedang mencari showrunner untuk membidani serial zombie. Di saat bersamaan, Consantin juga mengembangkan film Resident Evil reboot, yang berpotensi ditulis dan disutradarai Johannes Roberts (47 Meters Down), dan konon film ini akan syuting 2019. Belum ada kejelasan apakah serial yang disiapkan Netflix berhubungan dengan film Resident Evil versi reboot.
FYI, Resident Evil sendiri merupakan franchise game Capcom yang menelurkan seri perdananya pada 1996. Sejak saat itu, game Resident Evil yang bergenre horror selalu sukses di pasaran dan memiliki deretan sekuel, yang beberapa diantaranya menitikberatkan elemen action. Popularitas Resident Evil pun akhirnya berujung pada adaptasi film pertamanya yang dirilis 2002. Mengikuti jejak gamenya, film yang digarap Paul W.S. Anderson ini juga menjadi awal franchise yang kemudian melahirkan lima sekuel, dimana yang terakhir meluncur pada 2016 lalu. Agar semakin greget dan tak terkesan mengulangi apa yang telah disajikan Anderson, serial maupun film reboot Resident Evil pun diharapkan lebih menekankan sisi horror dari sebuah wabah zombie.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Usai terakhir kali berkarya lewat ‘Dunkirk’ (2017), Christopher Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros.
Dengan kemampuan hebat Christopher Nolan yang tak terbantahkan lagi, tak aneh jika setiap film yang dibesut sineas asal Inggris ini selalu diantisipasi. Usai terakhir kali berkarya lewat Dunkirk (2017), kini Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros. Dan belum lama ini, studio yang senantiasa berkolaborasi dengan Nolan sejak Insomnia (2002) ini mengumumkan, film terbaru sang sutradara akan dirilis 17 Juli 2020. Adapun film ini juga dikonfirmasi akan memiliki versi IMAX.
Sayangnya, di balik pengumuman tanggal main ini, belum ada keterangan soal judul, cerita, genre hingga pemain. Namun melihat waktu rilisnya yang bertepatan dengan musim panas, ada kemungkinan film terbaru Nolan punya citarasa blockbuster. Proyek besar seperti ini tentunya bukan hal baru bagi Nolan, mengingat ia berpengalaman mendalangi trilogi The Dark Knight, Inception, Interstellar, dan yang terbaru Dunkirk. Semua film ini tak hanya sukses dari sisi finansial, tapi juga kritikal. Bagaimanapun, di antara deretan film blockbuster tersebut, mungkin yang paling berkesan untuk Nolan adalah Dunkirk, karena di film perang inilah Nolan akhirnya berhasil meraih nominasi pertamanya untuk kategori Best Director di ajang Oscar.
Sementara itu, di tahun 2018 lalu, Nolan diketahui sibuk melakukan restorasi film sci-fi legendaris 2001: A Space Odyssey, yang ia klaim takkan menggunakan efek digital maupun editing yang bisa mengubah filmnya. Saat menghadiri sesi tanya jawab Cannes Film Festival di tahun yang sama, Nolan juga membicarakan film lawasnya, Memento, yang dikenal dengan struktur narasinya yang unik nan fantastis. Sayangnya, Nolan tak memberikan petunjuk apapun yang mengarah pada film terbarunya. Bagaimanapun, misteri film baru Nolan tampaknya akan mulai terkuak saat mendekati masa syuting, yang diprediksi akan bergulir pada pertengahan tahun ini.
Film terbaru Christopher Nolan akan dirilis 17 Juli 2020.
Usai terakhir kali berkarya lewat ‘Dunkirk’ (2017), Christopher Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros.
Dengan kemampuan hebat Christopher Nolan yang tak terbantahkan lagi, tak aneh jika setiap film yang dibesut sineas asal Inggris ini selalu diantisipasi. Usai terakhir kali berkarya lewat Dunkirk (2017), kini Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros. Dan belum lama ini, studio yang senantiasa berkolaborasi dengan Nolan sejak Insomnia (2002) ini mengumumkan, film terbaru sang sutradara akan dirilis 17 Juli 2020. Adapun film ini juga dikonfirmasi akan memiliki versi IMAX.
Sayangnya, di balik pengumuman tanggal main ini, belum ada keterangan soal judul, cerita, genre hingga pemain. Namun melihat waktu rilisnya yang bertepatan dengan musim panas, ada kemungkinan film terbaru Nolan punya citarasa blockbuster. Proyek besar seperti ini tentunya bukan hal baru bagi Nolan, mengingat ia berpengalaman mendalangi trilogi The Dark Knight, Inception, Interstellar, dan yang terbaru Dunkirk. Semua film ini tak hanya sukses dari sisi finansial, tapi juga kritikal. Bagaimanapun, di antara deretan film blockbuster tersebut, mungkin yang paling berkesan untuk Nolan adalah Dunkirk, karena di film perang inilah Nolan akhirnya berhasil meraih nominasi pertamanya untuk kategori Best Director di ajang Oscar.
Sementara itu, di tahun 2018 lalu, Nolan diketahui sibuk melakukan restorasi film sci-fi legendaris 2001: A Space Odyssey, yang ia klaim takkan menggunakan efek digital maupun editing yang bisa mengubah filmnya. Saat menghadiri sesi tanya jawab Cannes Film Festival di tahun yang sama, Nolan juga membicarakan film lawasnya, Memento, yang dikenal dengan struktur narasinya yang unik nan fantastis. Sayangnya, Nolan tak memberikan petunjuk apapun yang mengarah pada film terbarunya. Bagaimanapun, misteri film baru Nolan tampaknya akan mulai terkuak saat mendekati masa syuting, yang diprediksi akan bergulir pada pertengahan tahun ini.
Film terbaru Christopher Nolan akan dirilis 17 Juli 2020.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Poster,
Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Keanu Reeves diburu oleh pembunuh bayaran di seluruh dunia dalam trailer perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'.
Barangkali tak ada yang menduga bahwa film John Wick bakal sesukses ini. Dibuat dengan bujet yang relatif minim, film pertamanya sukses meraup $88 juta dari seluruh dunia. Film keduanya lebih sukses lagi dengan pendapatan $170 juta. Tapi, siapa juga yang komplain. Kesuksesan tersebut mengantarkan kita untuk bisa mengintip lebih banyak soal semesta pembunuh bayaran dan mengijinkan Keanu Reeves untuk membantai banyak orang lewat cara-cara yang unik. Dalam film ketiganya yang berjudul John Wick: Chapter 3 – Parabellum, ancaman semakin besar dan pembunuh yang terlibat makin bertambah.
Dan tentu saja, sebagaimana yang kita mau, John Wick jadi bisa membantai lebih banyak orang. Dalam trailer perdananya –yang bisa anda tonton di bawah ini– saja, kita melihatnya menembakkan senapan, mengayunkan pedang, bahkan menjejalkan buku ke mulut musuh.
Dan kalau itu belum meyakinkan anda untuk segera memesan tiket, tunggu sampai anda melihat John Wick menunggangi kuda... di jalanan kota yang padat!
Rasa-rasanya kita tak perlu khawatir akan kualitas dan kuantitas sekuens aksi di film ini, karena ia masih digarap oleh sutradara dua film sebelumnya, yaitu Chad Stahelski. Setelah melanggar kode etik pembunuh bayaran di film kedua, John Wick sekarang menjadi obyek sayembara dimana kepalanya dihargai bayaran sebesar $14 juta. Hampir semua orang ingin memburunya, sehingga John Wick harus berjuang keras untuk lari dari New York.
"Tak ada tempat lari untukmu," ujar Sang Director (Anjelica Huston).
Dari trailer, John Wick yang ngomong-ngomong punya anjing baru, sepertinya akan dibantu oleh Halle Berry dalam usahanya untuk bertahan hidup. Kembali bermain Ian McShane, Laurence Fishburne, dan John Leguizamo.
John Wick: Chapter 3 – Parabellum direncanakan rilis pada 17 Mei. Berikut trailernya. ■UP
— John Wick: Chapter 3 - Parabellum (@JohnWickMovie) January 17, 2019
Keanu Reeves diburu oleh pembunuh bayaran di seluruh dunia dalam trailer perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'.
Barangkali tak ada yang menduga bahwa film John Wick bakal sesukses ini. Dibuat dengan bujet yang relatif minim, film pertamanya sukses meraup $88 juta dari seluruh dunia. Film keduanya lebih sukses lagi dengan pendapatan $170 juta. Tapi, siapa juga yang komplain. Kesuksesan tersebut mengantarkan kita untuk bisa mengintip lebih banyak soal semesta pembunuh bayaran dan mengijinkan Keanu Reeves untuk membantai banyak orang lewat cara-cara yang unik. Dalam film ketiganya yang berjudul John Wick: Chapter 3 – Parabellum, ancaman semakin besar dan pembunuh yang terlibat makin bertambah.
Dan tentu saja, sebagaimana yang kita mau, John Wick jadi bisa membantai lebih banyak orang. Dalam trailer perdananya –yang bisa anda tonton di bawah ini– saja, kita melihatnya menembakkan senapan, mengayunkan pedang, bahkan menjejalkan buku ke mulut musuh.
Dan kalau itu belum meyakinkan anda untuk segera memesan tiket, tunggu sampai anda melihat John Wick menunggangi kuda... di jalanan kota yang padat!
Rasa-rasanya kita tak perlu khawatir akan kualitas dan kuantitas sekuens aksi di film ini, karena ia masih digarap oleh sutradara dua film sebelumnya, yaitu Chad Stahelski. Setelah melanggar kode etik pembunuh bayaran di film kedua, John Wick sekarang menjadi obyek sayembara dimana kepalanya dihargai bayaran sebesar $14 juta. Hampir semua orang ingin memburunya, sehingga John Wick harus berjuang keras untuk lari dari New York.
"Tak ada tempat lari untukmu," ujar Sang Director (Anjelica Huston).
Dari trailer, John Wick yang ngomong-ngomong punya anjing baru, sepertinya akan dibantu oleh Halle Berry dalam usahanya untuk bertahan hidup. Kembali bermain Ian McShane, Laurence Fishburne, dan John Leguizamo.
John Wick: Chapter 3 – Parabellum direncanakan rilis pada 17 Mei. Berikut trailernya. ■UP
Masalah utama dari 'Glass' adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur.
“This is not a cartoon. This is the real world.” — Elijah Price
Rating UP: Apakah kekuatan super itu nyata? Ataukah hal tersebut cuma sugesti yang dipercaya oleh orang-orang yang merasa dirinya superhero? Obsesi yang berlebihan kadang memang bisa menciptakan delusi. Dan hal inilah yang menjadi salah satu poin dari Glass, film penutup dari trilogi "superhero realistis" besutan M Night Shyamalan. Konsep yang menarik karena ia melakukan pendekatan kontemplatif terhadap subgenre yang sangat fantasi. Bagaimana kalau ternyata kemampuan terbang Superman hanyalah imajinasi di kepala Clark Kent?
Sayangnya, kedahsyatan Glass cuma sebatas ide. Konsep tersebut sama sekali tak nampol sedikitpun. Masalah utama dari Glass adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur, padahal jelas-jelas ia adalah bubur. Sebuah usaha unfaedah yang sama manfaatnya dengan memperdebatkan Paslon Presiden mana yang paling sempurna. Semakin ngeselin karena usaha ini menghabiskan sebagian besar durasi film.
Film ini dimaksudkan sebagai kulminasi dari film Unbreakable-nya Shyamalan yang dirilis di tahun 2000 dan Split, satu lagi filmnya yang membuat kita kaget dengan ending-nya yang mengisyaratkan bahwa kedua film tersebut berada di semesta yang sama. David Dunn (Bruce Willis) akhirnya akan berhadapan dengan Kevin Wendell Crumb (James McAvoy), dimana Mr Glass (Samuel L Jackson) berada di tengah konflik. Dua film sebelumnya memperlihatkan dengan kepada kita mengenai tiga individu dengan kekuatan super. Di Unbreakable, David berhasil menangani rencaha jahat dari si jenius Mr Glass berkat kekuatan tubuhnya yang "tak bisa patah". Dalam Split, kita menyaksikan bahwa salah satu dari dua lusin kepribadian Kevin memberikannya kemampuan memanjat dinding.
Namun Glass mencoba untuk meng-undo semuanya; mencoba memutarbalikkan semua yang kita tahu. Bahwa para individu super ini sebenarnya bukanlah individu super, melainkan hanya orang-orang gila dengan imajinasi yang besar. "Ini adalah semacam delusi yang spesifik," kata Dr Ellie (Sarah Paulson). Lha, trus yang kita tonton di dua film sebelumnya apa dong Udiiiiiin! Ia menjelaskannya dengan metode spesial yang biasa dipakai pacar saat tercyduk jalan sama orang lain: panjang lebar dan rumit, hingga kita langsung tahu kalau itu cuma ngeles belaka.
Hal tersebut yang membuat Glass gagal dengan spektakuler. Glass menjadi film yang membosankan bagi penonton baru dan penonton lama. Penonton baru akan kebingungan karena film ini sangat bergantung pada film sebelumnya. Sedangkan penonton lama tak mendapat hal yang baru selain dari yang mereka dapat dari film sebelumnya, sebab Shyamalan tak mengembangkan cerita dari pondasi yang sudah ia buat melainkan hanya mencekoki kita dengan lagu lama. Kesannya, Shyamalan tak punya cerita dan tak bisa menemukan cara untuk menghubungkan film-filmnya.
Padahal karakter utama kita sudah terasa alami berada di satu semesta. David Dunn sekarang adalah Batman-nya Philadelphia; memberantas kejahatan jalanan dengan samaran kostum jas hujan yang membuatnya diberi julukan Sang Pengawas. Ia berhasil melacak keberadaan Kevin, psikopat dengan 24 kepribadian yang masih suka menculik dan membunuhi gadis-gadis muda. Mereka berkonfrontasi. Namun tak ada gedung yang akan meledak atau mobil yang akan berhamburan, karena mereka segera ditangkap dan dijebloskan ke sebuah rumah sakit jiwa.
Siapa sangka rumah sakit tersebut ternyata adalah tempat dimana Elijah Pryce alias Mr Glass ditahan. Ini adalah rumah sakit jiwa dengan penjagaan maksimal. Ada kamera di setiap sudut untuk mengawasi setiap pergerakan pasien. Untuk mengatasi ide-ide jenius nan licik meluncur keluar dari otaknya, Elijah dibius dengan obat, membuatnya berada dalam keadaan katatonik. Ada lampu khusus yang bisa menahan agar kepribadian Sang Monster dari Kevin tidak keluar. Sedangkan sel David dilengkapi dengan saluran yang bisa menyemprotkan air yang bisa membuatnya lemas.
Sebagian besar film menghabiskan waktu di rumah sakit ini. Disini lah Dr Ellie berusaha untuk merasionalisasi kemampuan super mereka. Spesialisasinya adalah menangani orang-orang yang merasa dirinya spesial. Ini menginjikankan filmnya untuk melakukan pendekatan yang sama seperti Unbreakable. Meski filmnya mengacu ke arah subgenre superhero, Shyamalan tak mengandalkan efek spesial. Kebanyakan aksinya digerakkan oleh dialog, tapi... GAK KAYAK GINI JUGA KELES! Hampir keseluruhan durasi didominasi dengan sesi terapi verbal yang membahas secara berulang-ulang soal kondisi mental mereka yang sudah kita khatamkan. Bahkan ada dialog gak guna yang menjelaskan dengan gamblang sesuatu yang telah dan sedang terjadi.
Ada pula percakapan ganjil mengenai hakikat superhero, buku komik, dll yang agaknya berhubungan dengan ending film, tapi saya sudah gak peduli lagi. Dan menjelaskan ini menjadi satu-satunya tugas penting bagi Spencer Treat Clark, Anya Taylor-Joy, dan Charlayne Woodard yang kembali membawakan peran mereka masing-masing dari film sebelumnya. Di satu sisi, Shyamalan terkesan tak ingin membuat filmnya terasa seperti film superhero. Ia tak menampilkan sekuens aksi yang barangkali kita semua harapkan. Namun di sisi lain, ia menekankan banget nget nget soal konsep superhero. Ambisinya untuk membuat film supehero tanpa memakai elemen standar superhero patut diapresiasi. Cuma sayang, filmnya tak punya energi.
Meski berjudul "Glass", Mr Glass sendiri tak mendapat sorotan berarti, setidaknya hingga menjelang akhir. Film ini kebanyakan diambil alih oleh Kevin dan kepribadian jamaknya. Penampilan James McAvoy menyuntikkan sedikit keseruan, dan Shyamalan dengan cerdik mengeksploitasi kemampuannya untuk berganti aksen dan gestur dalam sekejap mata lewat beberapa adegan one-take. Film ini menjadi wadah bagi Shyamalan untuk menunjukkan kemahirannya dalam mengeksekusi adegan, pemanfaatan angle, serta pembangunan suspens yang membuat kita merasa bahwa film ini terlihat lebih bagus dari sebenarnya.
Glass menjadi film dengan ide bagus dan penanganan mantap yang digoreng separo matang. Konsepnya lebih kaya dan tajam daripada apa yang kita tonton. Shayamalan dikenal sebagai tukang twist, tapi twist terbesarnya adalah bagaimana ia membangun trilogi film superhero tanpa sepengetahuan kita dalam rentang waktu hampir dua dekade. Artinya, Glass adalah sebuah klimaks. Dan kalau ini adalah klimaks yang ingin diberikan sedari awal oleh Shyamalan, maka foreplay bertahun-tahun rasanya sia-sia. ■UP
M. Night Shyamalan, Jason Blum, Marc Bienstock, Ashwin Rajan
Mike Gioulakis
West Dylan Thordson
Masalah utama dari 'Glass' adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur.
“This is not a cartoon. This is the real world.” — Elijah Price
Rating UP: Apakah kekuatan super itu nyata? Ataukah hal tersebut cuma sugesti yang dipercaya oleh orang-orang yang merasa dirinya superhero? Obsesi yang berlebihan kadang memang bisa menciptakan delusi. Dan hal inilah yang menjadi salah satu poin dari Glass, film penutup dari trilogi "superhero realistis" besutan M Night Shyamalan. Konsep yang menarik karena ia melakukan pendekatan kontemplatif terhadap subgenre yang sangat fantasi. Bagaimana kalau ternyata kemampuan terbang Superman hanyalah imajinasi di kepala Clark Kent?
Sayangnya, kedahsyatan Glass cuma sebatas ide. Konsep tersebut sama sekali tak nampol sedikitpun. Masalah utama dari Glass adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur, padahal jelas-jelas ia adalah bubur. Sebuah usaha unfaedah yang sama manfaatnya dengan memperdebatkan Paslon Presiden mana yang paling sempurna. Semakin ngeselin karena usaha ini menghabiskan sebagian besar durasi film.
Film ini dimaksudkan sebagai kulminasi dari film Unbreakable-nya Shyamalan yang dirilis di tahun 2000 dan Split, satu lagi filmnya yang membuat kita kaget dengan ending-nya yang mengisyaratkan bahwa kedua film tersebut berada di semesta yang sama. David Dunn (Bruce Willis) akhirnya akan berhadapan dengan Kevin Wendell Crumb (James McAvoy), dimana Mr Glass (Samuel L Jackson) berada di tengah konflik. Dua film sebelumnya memperlihatkan dengan kepada kita mengenai tiga individu dengan kekuatan super. Di Unbreakable, David berhasil menangani rencaha jahat dari si jenius Mr Glass berkat kekuatan tubuhnya yang "tak bisa patah". Dalam Split, kita menyaksikan bahwa salah satu dari dua lusin kepribadian Kevin memberikannya kemampuan memanjat dinding.
Namun Glass mencoba untuk meng-undo semuanya; mencoba memutarbalikkan semua yang kita tahu. Bahwa para individu super ini sebenarnya bukanlah individu super, melainkan hanya orang-orang gila dengan imajinasi yang besar. "Ini adalah semacam delusi yang spesifik," kata Dr Ellie (Sarah Paulson). Lha, trus yang kita tonton di dua film sebelumnya apa dong Udiiiiiin! Ia menjelaskannya dengan metode spesial yang biasa dipakai pacar saat tercyduk jalan sama orang lain: panjang lebar dan rumit, hingga kita langsung tahu kalau itu cuma ngeles belaka.
Hal tersebut yang membuat Glass gagal dengan spektakuler. Glass menjadi film yang membosankan bagi penonton baru dan penonton lama. Penonton baru akan kebingungan karena film ini sangat bergantung pada film sebelumnya. Sedangkan penonton lama tak mendapat hal yang baru selain dari yang mereka dapat dari film sebelumnya, sebab Shyamalan tak mengembangkan cerita dari pondasi yang sudah ia buat melainkan hanya mencekoki kita dengan lagu lama. Kesannya, Shyamalan tak punya cerita dan tak bisa menemukan cara untuk menghubungkan film-filmnya.
Padahal karakter utama kita sudah terasa alami berada di satu semesta. David Dunn sekarang adalah Batman-nya Philadelphia; memberantas kejahatan jalanan dengan samaran kostum jas hujan yang membuatnya diberi julukan Sang Pengawas. Ia berhasil melacak keberadaan Kevin, psikopat dengan 24 kepribadian yang masih suka menculik dan membunuhi gadis-gadis muda. Mereka berkonfrontasi. Namun tak ada gedung yang akan meledak atau mobil yang akan berhamburan, karena mereka segera ditangkap dan dijebloskan ke sebuah rumah sakit jiwa.
Siapa sangka rumah sakit tersebut ternyata adalah tempat dimana Elijah Pryce alias Mr Glass ditahan. Ini adalah rumah sakit jiwa dengan penjagaan maksimal. Ada kamera di setiap sudut untuk mengawasi setiap pergerakan pasien. Untuk mengatasi ide-ide jenius nan licik meluncur keluar dari otaknya, Elijah dibius dengan obat, membuatnya berada dalam keadaan katatonik. Ada lampu khusus yang bisa menahan agar kepribadian Sang Monster dari Kevin tidak keluar. Sedangkan sel David dilengkapi dengan saluran yang bisa menyemprotkan air yang bisa membuatnya lemas.
Sebagian besar film menghabiskan waktu di rumah sakit ini. Disini lah Dr Ellie berusaha untuk merasionalisasi kemampuan super mereka. Spesialisasinya adalah menangani orang-orang yang merasa dirinya spesial. Ini menginjikankan filmnya untuk melakukan pendekatan yang sama seperti Unbreakable. Meski filmnya mengacu ke arah subgenre superhero, Shyamalan tak mengandalkan efek spesial. Kebanyakan aksinya digerakkan oleh dialog, tapi... GAK KAYAK GINI JUGA KELES! Hampir keseluruhan durasi didominasi dengan sesi terapi verbal yang membahas secara berulang-ulang soal kondisi mental mereka yang sudah kita khatamkan. Bahkan ada dialog gak guna yang menjelaskan dengan gamblang sesuatu yang telah dan sedang terjadi.
Ada pula percakapan ganjil mengenai hakikat superhero, buku komik, dll yang agaknya berhubungan dengan ending film, tapi saya sudah gak peduli lagi. Dan menjelaskan ini menjadi satu-satunya tugas penting bagi Spencer Treat Clark, Anya Taylor-Joy, dan Charlayne Woodard yang kembali membawakan peran mereka masing-masing dari film sebelumnya. Di satu sisi, Shyamalan terkesan tak ingin membuat filmnya terasa seperti film superhero. Ia tak menampilkan sekuens aksi yang barangkali kita semua harapkan. Namun di sisi lain, ia menekankan banget nget nget soal konsep superhero. Ambisinya untuk membuat film supehero tanpa memakai elemen standar superhero patut diapresiasi. Cuma sayang, filmnya tak punya energi.
Meski berjudul "Glass", Mr Glass sendiri tak mendapat sorotan berarti, setidaknya hingga menjelang akhir. Film ini kebanyakan diambil alih oleh Kevin dan kepribadian jamaknya. Penampilan James McAvoy menyuntikkan sedikit keseruan, dan Shyamalan dengan cerdik mengeksploitasi kemampuannya untuk berganti aksen dan gestur dalam sekejap mata lewat beberapa adegan one-take. Film ini menjadi wadah bagi Shyamalan untuk menunjukkan kemahirannya dalam mengeksekusi adegan, pemanfaatan angle, serta pembangunan suspens yang membuat kita merasa bahwa film ini terlihat lebih bagus dari sebenarnya.
Glass menjadi film dengan ide bagus dan penanganan mantap yang digoreng separo matang. Konsepnya lebih kaya dan tajam daripada apa yang kita tonton. Shayamalan dikenal sebagai tukang twist, tapi twist terbesarnya adalah bagaimana ia membangun trilogi film superhero tanpa sepengetahuan kita dalam rentang waktu hampir dua dekade. Artinya, Glass adalah sebuah klimaks. Dan kalau ini adalah klimaks yang ingin diberikan sedari awal oleh Shyamalan, maka foreplay bertahun-tahun rasanya sia-sia. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Poster,
Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Pasca tragedi 'Avengers: Infinity War', Peter Parker terlihat sehat dan bahagia dalam trailer 'Spider-Man: Far From Home'.
"Om Stark, aku tak enak badan."
Itu adalah kata-kata terakhir dari Peter Parker/Spider-Man (Tom Holland) sebelum kita melihatnya lenyap menjadi butiran debu dalam Avengers: Infinity War. Bagaimana nasibnya, kita belum akan tahu sampai Avengers: Endgame tayang. Tapi ia barangkali baik-baik saja. Atau setidaknya begitulah yang terlihat dalam trailer perdana Spider-Man: Far From Home yang telah dirilis Sony beberapa waktu lalu.
Dalam sekuel dari Spider-Man: Homecoming ini, Peter bahkan tampak sangat sumringah. Sebab, ia akan berkeliling Eropa dalam rangka karyawisata sekolah. Artinya ini sekalian jadi kesempatan yang bagus untuk pedekate dengan MJ (Zendaya). Yup, sang pahlawan New York akan jalan-jalan ke luar negeri, dan Peter merasa bahwa takkan ada bahaya disana sehingga ia memutuskan untuk tak membawa kostum Spider-Man.
Dasar Peter sotoy. Baru saja sampai, Nick Fury (Samuel L Jackson) malah muncul dan bilang bahwa Peter harus menghadapi ancaman baru. Kita bakal menyaksikan monster batu dan monster air raksasa yang memporak-porandakan Venice dan London. Tapi musuh besarnya barangkali adalah penyihir misterius berjuluk Mysterio yang diperankan oleh Jake Gyllenhaal dengan dandanan ala Doctor Strange.
"Kamu tak mau terlibat dalam semua ini," ancamnya sembari menembakkan sinar hijau.
Kembali bermain Marisa Tomei sebagai Bibi May, Jon Favreau sebagai Happy Hogan, dan Jacob Batalon sebagai sobat karib Peter, Ned. Michael Keaton kabarnya juga akan memainkan lagi perannya sebagai Vulture dari film sebelumnya. Jon Watts juga akan kembali duduk di kursi sutradara.
Spider-Man: Far From Home direncanakan rilis pada 5 Juli. Berikut trailernya. ■UP
Pasca tragedi 'Avengers: Infinity War', Peter Parker terlihat sehat dan bahagia dalam trailer 'Spider-Man: Far From Home'.
"Om Stark, aku tak enak badan."
Itu adalah kata-kata terakhir dari Peter Parker/Spider-Man (Tom Holland) sebelum kita melihatnya lenyap menjadi butiran debu dalam Avengers: Infinity War. Bagaimana nasibnya, kita belum akan tahu sampai Avengers: Endgame tayang. Tapi ia barangkali baik-baik saja. Atau setidaknya begitulah yang terlihat dalam trailer perdana Spider-Man: Far From Home yang telah dirilis Sony beberapa waktu lalu.
Dalam sekuel dari Spider-Man: Homecoming ini, Peter bahkan tampak sangat sumringah. Sebab, ia akan berkeliling Eropa dalam rangka karyawisata sekolah. Artinya ini sekalian jadi kesempatan yang bagus untuk pedekate dengan MJ (Zendaya). Yup, sang pahlawan New York akan jalan-jalan ke luar negeri, dan Peter merasa bahwa takkan ada bahaya disana sehingga ia memutuskan untuk tak membawa kostum Spider-Man.
Dasar Peter sotoy. Baru saja sampai, Nick Fury (Samuel L Jackson) malah muncul dan bilang bahwa Peter harus menghadapi ancaman baru. Kita bakal menyaksikan monster batu dan monster air raksasa yang memporak-porandakan Venice dan London. Tapi musuh besarnya barangkali adalah penyihir misterius berjuluk Mysterio yang diperankan oleh Jake Gyllenhaal dengan dandanan ala Doctor Strange.
"Kamu tak mau terlibat dalam semua ini," ancamnya sembari menembakkan sinar hijau.
Kembali bermain Marisa Tomei sebagai Bibi May, Jon Favreau sebagai Happy Hogan, dan Jacob Batalon sebagai sobat karib Peter, Ned. Michael Keaton kabarnya juga akan memainkan lagi perannya sebagai Vulture dari film sebelumnya. Jon Watts juga akan kembali duduk di kursi sutradara.
Spider-Man: Far From Home direncanakan rilis pada 5 Juli. Berikut trailernya. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
‘Once Upon a Time Hollywood’ merilis jajaran foto terbaru yang sangat menarik, yang menampilkan cast bertabur bintang dari film terbaru Quentin Tarantino.
Ada beberapa alasan mengapa Once Upon a Time Hollywoodmenjadi salah satu film paling diantisipasi tahun 2019. Pertama, jelas karena ini adalah karya terbaru dari penulis/sutradara top Quentin Tarantino. Alasan lainnya, tak bisa dipungkiri adalah jajaran cast filmnya yang bertabur bintang.
Tak tanggung-tanggung, Tarantino bahkan menggandeng Brad Pitt, Leonardo DiCaprio hingga Al Pacino sekaligus, dan untuk melengkapi daftar pemainnya yang sudah mengkilap, sang sineas juga menambahkan Margot Robbie sebagai pemeran aktris Hollywood yang tenar di tahun 60-an, Sharon Tate. Menjawab rasa penasaran akan penampilan mereka di film mendatang, Vanity Fair pun merilis jajaran foto terbaru yang sangat menarik, mulai dari yang di balik layar hingga adegan yang terdapat di filmnya.
Ditulis dan disutradarai Tarantino, Once Upon a Time in Hollywood bersetting di Los Angeles pada tahun 1969, dimana saat itu jagat hiburan Amerika didominasi kaum hippies. Film ini mengusung dua karakter sentral bernama Rick Dalton (DiCaprio) – mantan bintang serial TV western – dan Cliff Booth (Pitt) – stuntman andalan Dalton. Mereka berdua mengalami kesulitan untuk berkarir di Hollywood lantaran kondisinya yang sudah berubah. Namun di tengah kesulitan ini, Rick punya tetangga yang sangat terkenal yang mungkin bisa membantunya, yaitu Sharon Tate.
Disamping cerita utama tentang perjuangan Rick dan Cliff meraih kesuksesan di Hollywood, film ini juga menyoroti beberapa peristiwa menggemparkan di tahun 1969, salah satunya adalah aksi pembunuhan oleh kelompok Charles Manson, dimana Sharon Tate turut menjadi korban. Adapun Once Upon a Time in Hollywood akan menjadi homage untuk dua film klasik legendaris besutan Sergio Leone, Once Upon a Time in the West dan Once Upon a Time in America. Karena itu, film Tarantino ini berpotensi menjadi penutup “spiritual” dari trilogi Once Upon a Time.
Selain Leo, Pitt, Robbie dan Pacino, film yang diakui Tarantino menyerupai Pulp Fiction ini juga menampilkan Lena Dunham, Maya Hawke, Timothy Olyphant, Burt Reynolds, Damian Lewis, LukePerry, Dakota Fanning, James Marsden, Clifton Collins, Keith Jefferson, Emile Hirsch, Tim Roth, Michael Madsen, Danny Strong, Sydney Sweeney, Clu Gulager, James Landry Hébert, Mikey Madison dan Nicholas Hammond. Once Upon a Time in Hollywood menandai kolaborasi pertama Tarantino dengan Sony Pictures, setelah sekian lama ia bekerja sama dengan The Weinstein Company.
Berjudul resmi Once Upon a Time … in Hollywood, rencananya film terbaru Tarantino akan dirilis 26 Juli 2019.
‘Once Upon a Time Hollywood’ merilis jajaran foto terbaru yang sangat menarik, yang menampilkan cast bertabur bintang dari film terbaru Quentin Tarantino.
Ada beberapa alasan mengapa Once Upon a Time Hollywoodmenjadi salah satu film paling diantisipasi tahun 2019. Pertama, jelas karena ini adalah karya terbaru dari penulis/sutradara top Quentin Tarantino. Alasan lainnya, tak bisa dipungkiri adalah jajaran cast filmnya yang bertabur bintang.
Tak tanggung-tanggung, Tarantino bahkan menggandeng Brad Pitt, Leonardo DiCaprio hingga Al Pacino sekaligus, dan untuk melengkapi daftar pemainnya yang sudah mengkilap, sang sineas juga menambahkan Margot Robbie sebagai pemeran aktris Hollywood yang tenar di tahun 60-an, Sharon Tate. Menjawab rasa penasaran akan penampilan mereka di film mendatang, Vanity Fair pun merilis jajaran foto terbaru yang sangat menarik, mulai dari yang di balik layar hingga adegan yang terdapat di filmnya.
Ditulis dan disutradarai Tarantino, Once Upon a Time in Hollywood bersetting di Los Angeles pada tahun 1969, dimana saat itu jagat hiburan Amerika didominasi kaum hippies. Film ini mengusung dua karakter sentral bernama Rick Dalton (DiCaprio) – mantan bintang serial TV western – dan Cliff Booth (Pitt) – stuntman andalan Dalton. Mereka berdua mengalami kesulitan untuk berkarir di Hollywood lantaran kondisinya yang sudah berubah. Namun di tengah kesulitan ini, Rick punya tetangga yang sangat terkenal yang mungkin bisa membantunya, yaitu Sharon Tate.
Disamping cerita utama tentang perjuangan Rick dan Cliff meraih kesuksesan di Hollywood, film ini juga menyoroti beberapa peristiwa menggemparkan di tahun 1969, salah satunya adalah aksi pembunuhan oleh kelompok Charles Manson, dimana Sharon Tate turut menjadi korban. Adapun Once Upon a Time in Hollywood akan menjadi homage untuk dua film klasik legendaris besutan Sergio Leone, Once Upon a Time in the West dan Once Upon a Time in America. Karena itu, film Tarantino ini berpotensi menjadi penutup “spiritual” dari trilogi Once Upon a Time.
Selain Leo, Pitt, Robbie dan Pacino, film yang diakui Tarantino menyerupai Pulp Fiction ini juga menampilkan Lena Dunham, Maya Hawke, Timothy Olyphant, Burt Reynolds, Damian Lewis, LukePerry, Dakota Fanning, James Marsden, Clifton Collins, Keith Jefferson, Emile Hirsch, Tim Roth, Michael Madsen, Danny Strong, Sydney Sweeney, Clu Gulager, James Landry Hébert, Mikey Madison dan Nicholas Hammond. Once Upon a Time in Hollywood menandai kolaborasi pertama Tarantino dengan Sony Pictures, setelah sekian lama ia bekerja sama dengan The Weinstein Company.
Berjudul resmi Once Upon a Time … in Hollywood, rencananya film terbaru Tarantino akan dirilis 26 Juli 2019.