Tuesday, January 29, 2019

Daftar Nominasi dan Pemenang SAG Awards 2019

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Award, Artikel SAG, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Daftar Nominasi dan Pemenang SAG Awards 2019
link : Daftar Nominasi dan Pemenang SAG Awards 2019

Baca juga


'Black Panther' meraih penghargaan tertinggi dalam Screen Actors Guild (SAG) Awards ke-25, sementara piala aktor terbaik menjadi milik Rami Malek dan Glenn Close. Berikut daftar lengkap pemenangnya.

Kalau masih ada keraguan soal keberadaan Black Panther sebagai kontender sahih dalam awards season tahun ini, maka Screen Actors Guild (SAG) Awards 2019 telah menjawabnya kemarin (27/1) di Shrine Auditorium, Los Angeles. Dalam penghargaan untuk mengapresiasi penampilan akting terbaik dalam film dan televisi sepanjang 2018 ini, film superhero Marvel tersebut berhasil memboyong piala tertinggi, yaitu ensembel terbaik yang merupakan Best Picture-nya SAG.

Ia berhasil mengalahkan BlacKkKlansman, Bohemian Rhapsody, Crazy Rich Asians, dan A Star is Born. Lumayan perih buat film terakhir, sebab ia harus pulang dengan tangan hampa meski merupakan film dengan nominasi terbanyak.

Hasil ini menempatkan Black Panther berada di garis depan kontestasi bersama dengan Green Book beberapa waktu lalu memenangkan PGA Awards. Perbedaan selera dari masing-masing guild ini mengindikasikan bahwa tak ada film yang benar-benar menjadi frontrunner mutlak sejauh ini.

SAG Awards boleh dibilang merupakan penghargaan yang paling dekat secara teknis dengan Oscar. Nominasi SAG seringkali beririsan dengan ajang penghargaan film paling tenar tersebut. Lha gimana, dari 2500 anggota SAG, sebagian besarnya juga merupakan anggota Academy.

Sebagai informasi, sejak SAG diselenggarakan di tahun 1995, hanya dua kali saja pemenang Best Picture Oscar yang tak masuk nominasi SAG Awards sebelumnya. Yang pertama adalah Braveheart-nya Mel Gibson. Perusak tradisi berikutnya adalah The Shape of Water yang mengalahkan pemenang Ensemble SAG, Three Billboards Outside Ebbings Missouri dalam perebutan Best Picture Oscar tahun lalu.

Di kategori penghargaan individu, Rami Malek menjadi aktor terbaik berkat perannya sebagai Freddie Mercury dalam Bohemian Rhapsody. Sedangkan Glenn Close semakin memuluskan jalannya untuk menjadi aktris andalan di tahun ini berkat kemenangannya di SAG ini lewat film The Wife.

Menurut catatan, aktor yang menang di SAG biasanya bakal menang pula di Oscar. Tahun lalu, empat pemenang utama SAG juga berhasil memenangkan kategori masing-masing di Oscar, yaitu Frances McDormand dan Sam Rockwell (Three Billboards), Allison Janey (I, Tonya), serta Gary Oldman (Darkest Hour).

Piala aktor pendukung terbaik dibawa pulang oleh Mahershala Ali berkat film Green Book. Sementara itu, Emily Blunt yang dikalahkan oleh Glenn Close di kategori aktris terbaik, berhasil keluar menjadi aktris pendukung terbaik lewat A Quiet Place. Blunt sayangnya tak menjadi nominee di kategori yang sama dalam Oscar tahun ini.

Di departemen televisi, The Marvelous Mrs Maisel mendominasi dengan membawa pulang 3 piala, yaitu komedi terbaik, aktris terbaik untuk Rachel Brosnahan, serta aktor terbaik untuk Tony Shalhoub.

This is Us menjadi film terbaik untuk kategori drama, sementara prediket aktor dan aktris drama terbaik masing-masing menjadi milik Jason Bateman lewat Ozark dan Sandra Oh lewat Killing Eve.

Berikut daftar lengkap pemenang SAG Awards ke-25. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

FILM

Outstanding Performance by a Male Actor in a Leading Role

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson Maine
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga
John David Washington – BlacKkKlansman sebagai Ron Stallworth


Outstanding Performance by a Female Actor in a Leading Role

Emily Blunt – Mary Poppins Returns sebagai Mary Poppins
Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Queen Anne
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Outstanding Performance by a Male Actor in a Supporting Role

Mahershala Ali – Green Book sebagai Don Shirley
Timothée Chalamet – Beautiful Boy sebagai Nic Sheff
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Flip Zimmerman
Sam Elliott – A Star Is Born sebagai Bobby Maine
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock


Outstanding Performance by a Female Actor in a Supporting Role

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Emily Blunt – A Quiet Place sebagai Evelyn Abbott
Margot Robbie – Mary Queen of Scots sebagai Queen Elizabeth I
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Hill
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture

Black Panther – Angela Bassett, Chadwick Boseman, Sterling K. Brown, Winston Duke, Martin Freeman, Danai Gurira, Michael B. Jordan, Daniel Kaluuya, Lupita Nyong'o, Andy Serkis, Forest Whitaker, and Letitia Wright
BlacKkKlansman – Harry Belafonte, Adam Driver, Topher Grace, Laura Harrier, Corey Hawkins, and John David Washington
Bohemian Rhapsody – Lucy Boynton, Aidan Gillen, Ben Hardy, Tom Hollander, Gwilym Lee, Allen Leech, Rami Malek, Joe Mazzello, and Mike Myers
Crazy Rich Asians – Awkwafina, Gemma Chan, Henry Golding, Ken Jeong, Lisa Lu, Harry Shum Jr., Constance Wu, and Michelle Yeoh
A Star Is Born – Dave Chappelle, Andrew Dice Clay, Bradley Cooper, Sam Elliott, Rafi Gavron, Lady Gaga, and Anthony Ramos


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Motion Picture

Ant-Man and the Wasp
Avengers: Infinity War
The Ballad of Buster Scruggs
Black Panther
Mission: Impossible – Fallout


TELEVISION

Outstanding Performance by a Male Actor in a Miniseries or Television Movie

Antonio Banderas – Genius: Picasso sebagai Pablo Picasso
Darren Criss – The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Andrew Cunanan
Hugh Grant – A Very English Scandal sebagai Jeremy Thorpe
Anthony Hopkins – King Lear sebagai Lear
Bill Pullman – The Sinner sebagai Harry Ambrose


Outstanding Performance by a Female Actor in a Miniseries or Television Movie

Amy Adams – Sharp Objects sebagai Camille Preaker
Patricia Arquette – Escape at Dannemora sebagai Tilly Mitchell
Patricia Clarkson – Sharp Objects sebagai Adora Crellin
Penélope Cruz – The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Donatella Versace
Emma Stone – Maniac sebagai Annie Landsberg


Outstanding Performance by a Male Actor in a Drama Series

Jason Bateman – Ozark sebagai Marty Byrde
Sterling K. Brown – This Is Us sebagai Randall Pearson
Joseph Fiennes – The Handmaid's Tale sebagai Commander Fred Waterford
John Krasinski – Tom Clancy's Jack Ryan sebagai Jack Ryan
Bob Odenkirk – Better Call Saul sebagai Jimmy McGill


Outstanding Performance by a Female Actor in a Drama Series

Julia Garner – Ozark sebagai Ruth Langmore
Laura Linney – Ozark sebagai Wendy Byrde
Elisabeth Moss – The Handmaid's Tale sebagai June Osborne / Offred
Sandra Oh – Killing Eve sebagai Eve Polastri
Robin Wright – House of Cards sebagai Claire Underwood


Outstanding Performance by a Male Actor in a Comedy Series

Alan Arkin – The Kominsky Method sebagai Norman Newlander
Michael Douglas – The Kominsky Method sebagai Sandy Kominsky
Bill Hader – Barry sebagai Barry Berkman / Barry Block
Tony Shalhoub – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Abe Weissman
Henry Winkler – Barry sebagai Gene Cousineau


Outstanding Performance by a Female Actor in a Comedy Series

Alex Borstein – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Susie Myerson
Alison Brie – GLOW sebagai Ruth Wilder
Rachel Brosnahan – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Miriam "Midge" Maisel
Jane Fonda – Grace and Frankie sebagai Grace Hanson
Lily Tomlin – Grace and Frankie sebagai Frankie Bergstein


Outstanding Performance by an Ensemble in a Drama Series

The Americans – Anthony Arkin, Scott Cohen, Brandon J. Dirden, Noah Emmerich, Laurie Holden, Margo Martindale, Matthew Rhys, Costa Ronin, Keri Russell, Keidrich Sellati, Miriam Shor, and Holly Taylor
Better Call Saul – Jonathan Banks, Rainer Bock, Ray Campbell, Giancarlo Esposito, Michael Mando, Bob Odenkirk, and Rhea Seehorn
The Handmaid's Tale – Alexis Bledel, Madeline Brewer, Amanda Brugel, Ann Dowd, O. T. Fagbenle, Joseph Fiennes, Nina Kiri, Max Minghella, Elisabeth Moss, Yvonne Strahovski, Sydney Sweeney, and Bahia Watson
Ozark – Jason Bateman, Lisa Emery, Skylar Gaertner, Julia Garner, Darren Goldstein, Jason Butler Harner, Carson Holmes, Sofia Hublitz, Laura Linney, Trevor Long, Janet McTeer, Peter Mullan, Jordana Spiro, Charlie Tahan, Robert Treveiler, and Harris Yulin
This Is Us – Eris Baker, Sterling K. Brown, Niles Fitch, Mackenzie Hancsicsak, Justin Hartley, Faithe Herman, Jon Huertas, Melanie Liburd, Chrissy Metz, Mandy Moore, Lyric Ross, Chris Sullivan, Milo Ventimiglia, Susan Kelechi Watson, and Hannah Zeile


Outstanding Performance by an Ensemble in a Comedy Series

Atlanta – Khris Davis, Donald Glover, Brian Tyree Henry, and Lakeith Stanfield
Barry – Darrell Britt-Gibson, D'Arcy Carden, Andy Carey, Anthony Carrigan, Rightor Doyle, Glenn Fleschler, Alejandro Furth, Sarah Goldberg, Bill Hader, Kirby Howell-Baptiste, Paula Newsome, John Pirruccello, Stephen Root, and Henry Winkler
GLOW – Britt Baron, Shakira Barrera, Alison Brie, Kimmy Gatewood, Betty Gilpin, Rebekka Johnson, Chris Lowell, Sunita Mani, Marc Maron, Kate Nash, Sydelle Noel, Victor Quinaz, Gayle Rankin, Bashir Salahuddin, Kia Stevens, Jackie Tohn, Ellen Wong, and Britney Young
The Kominsky Method – Jenna Lyng Adams, Alan Arkin, Sarah Baker, Casey Thomas Brown, Michael Douglas, Ashleigh LaThrop, Emily Osment, Graham Rogers, Susan Sullivan, Melissa Tang, and Nancy Travis
The Marvelous Mrs. Maisel – Caroline Aaron, Alex Borstein, Rachel Brosnahan, Marin Hinkle, Zachary Levi, Kevin Pollak, Tony Shalhoub, Brian Tarantina, and Michael Zegen


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Television Series

GLOW
Marvel's Daredevil
Tom Clancy's Jack Ryan
The Walking Dead
Westworld


SPECIAL

Life Achievement Award

Alan Alda

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

'Black Panther' meraih penghargaan tertinggi dalam Screen Actors Guild (SAG) Awards ke-25, sementara piala aktor terbaik menjadi milik Rami Malek dan Glenn Close. Berikut daftar lengkap pemenangnya.

Kalau masih ada keraguan soal keberadaan Black Panther sebagai kontender sahih dalam awards season tahun ini, maka Screen Actors Guild (SAG) Awards 2019 telah menjawabnya kemarin (27/1) di Shrine Auditorium, Los Angeles. Dalam penghargaan untuk mengapresiasi penampilan akting terbaik dalam film dan televisi sepanjang 2018 ini, film superhero Marvel tersebut berhasil memboyong piala tertinggi, yaitu ensembel terbaik yang merupakan Best Picture-nya SAG.

Ia berhasil mengalahkan BlacKkKlansman, Bohemian Rhapsody, Crazy Rich Asians, dan A Star is Born. Lumayan perih buat film terakhir, sebab ia harus pulang dengan tangan hampa meski merupakan film dengan nominasi terbanyak.

Hasil ini menempatkan Black Panther berada di garis depan kontestasi bersama dengan Green Book beberapa waktu lalu memenangkan PGA Awards. Perbedaan selera dari masing-masing guild ini mengindikasikan bahwa tak ada film yang benar-benar menjadi frontrunner mutlak sejauh ini.

SAG Awards boleh dibilang merupakan penghargaan yang paling dekat secara teknis dengan Oscar. Nominasi SAG seringkali beririsan dengan ajang penghargaan film paling tenar tersebut. Lha gimana, dari 2500 anggota SAG, sebagian besarnya juga merupakan anggota Academy.

Sebagai informasi, sejak SAG diselenggarakan di tahun 1995, hanya dua kali saja pemenang Best Picture Oscar yang tak masuk nominasi SAG Awards sebelumnya. Yang pertama adalah Braveheart-nya Mel Gibson. Perusak tradisi berikutnya adalah The Shape of Water yang mengalahkan pemenang Ensemble SAG, Three Billboards Outside Ebbings Missouri dalam perebutan Best Picture Oscar tahun lalu.

Di kategori penghargaan individu, Rami Malek menjadi aktor terbaik berkat perannya sebagai Freddie Mercury dalam Bohemian Rhapsody. Sedangkan Glenn Close semakin memuluskan jalannya untuk menjadi aktris andalan di tahun ini berkat kemenangannya di SAG ini lewat film The Wife.

Menurut catatan, aktor yang menang di SAG biasanya bakal menang pula di Oscar. Tahun lalu, empat pemenang utama SAG juga berhasil memenangkan kategori masing-masing di Oscar, yaitu Frances McDormand dan Sam Rockwell (Three Billboards), Allison Janey (I, Tonya), serta Gary Oldman (Darkest Hour).

Piala aktor pendukung terbaik dibawa pulang oleh Mahershala Ali berkat film Green Book. Sementara itu, Emily Blunt yang dikalahkan oleh Glenn Close di kategori aktris terbaik, berhasil keluar menjadi aktris pendukung terbaik lewat A Quiet Place. Blunt sayangnya tak menjadi nominee di kategori yang sama dalam Oscar tahun ini.

Di departemen televisi, The Marvelous Mrs Maisel mendominasi dengan membawa pulang 3 piala, yaitu komedi terbaik, aktris terbaik untuk Rachel Brosnahan, serta aktor terbaik untuk Tony Shalhoub.

This is Us menjadi film terbaik untuk kategori drama, sementara prediket aktor dan aktris drama terbaik masing-masing menjadi milik Jason Bateman lewat Ozark dan Sandra Oh lewat Killing Eve.

Berikut daftar lengkap pemenang SAG Awards ke-25. Pemenang ditandai dengan huruf tebal berwarna merah.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

FILM

Outstanding Performance by a Male Actor in a Leading Role

Christian Bale – Vice sebagai Dick Cheney
Bradley Cooper – A Star Is Born sebagai Jackson Maine
Rami Malek – Bohemian Rhapsody sebagai Freddie Mercury
Viggo Mortensen – Green Book sebagai Frank "Tony Lip" Vallelonga
John David Washington – BlacKkKlansman sebagai Ron Stallworth


Outstanding Performance by a Female Actor in a Leading Role

Emily Blunt – Mary Poppins Returns sebagai Mary Poppins
Glenn Close – The Wife sebagai Joan Castleman
Olivia Colman – The Favourite sebagai Queen Anne
Lady Gaga – A Star Is Born sebagai Ally Maine
Melissa McCarthy – Can You Ever Forgive Me? sebagai Lee Israel


Outstanding Performance by a Male Actor in a Supporting Role

Mahershala Ali – Green Book sebagai Don Shirley
Timothée Chalamet – Beautiful Boy sebagai Nic Sheff
Adam Driver – BlacKkKlansman sebagai Flip Zimmerman
Sam Elliott – A Star Is Born sebagai Bobby Maine
Richard E. Grant – Can You Ever Forgive Me? sebagai Jack Hock


Outstanding Performance by a Female Actor in a Supporting Role

Amy Adams – Vice sebagai Lynne Cheney
Emily Blunt – A Quiet Place sebagai Evelyn Abbott
Margot Robbie – Mary Queen of Scots sebagai Queen Elizabeth I
Emma Stone – The Favourite sebagai Abigail Hill
Rachel Weisz – The Favourite sebagai Sarah Churchill


Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture

Black Panther – Angela Bassett, Chadwick Boseman, Sterling K. Brown, Winston Duke, Martin Freeman, Danai Gurira, Michael B. Jordan, Daniel Kaluuya, Lupita Nyong'o, Andy Serkis, Forest Whitaker, and Letitia Wright
BlacKkKlansman – Harry Belafonte, Adam Driver, Topher Grace, Laura Harrier, Corey Hawkins, and John David Washington
Bohemian Rhapsody – Lucy Boynton, Aidan Gillen, Ben Hardy, Tom Hollander, Gwilym Lee, Allen Leech, Rami Malek, Joe Mazzello, and Mike Myers
Crazy Rich Asians – Awkwafina, Gemma Chan, Henry Golding, Ken Jeong, Lisa Lu, Harry Shum Jr., Constance Wu, and Michelle Yeoh
A Star Is Born – Dave Chappelle, Andrew Dice Clay, Bradley Cooper, Sam Elliott, Rafi Gavron, Lady Gaga, and Anthony Ramos


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Motion Picture

Ant-Man and the Wasp
Avengers: Infinity War
The Ballad of Buster Scruggs
Black Panther
Mission: Impossible – Fallout


TELEVISION

Outstanding Performance by a Male Actor in a Miniseries or Television Movie

Antonio Banderas – Genius: Picasso sebagai Pablo Picasso
Darren Criss – The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Andrew Cunanan
Hugh Grant – A Very English Scandal sebagai Jeremy Thorpe
Anthony Hopkins – King Lear sebagai Lear
Bill Pullman – The Sinner sebagai Harry Ambrose


Outstanding Performance by a Female Actor in a Miniseries or Television Movie

Amy Adams – Sharp Objects sebagai Camille Preaker
Patricia Arquette – Escape at Dannemora sebagai Tilly Mitchell
Patricia Clarkson – Sharp Objects sebagai Adora Crellin
Penélope Cruz – The Assassination of Gianni Versace: American Crime Story sebagai Donatella Versace
Emma Stone – Maniac sebagai Annie Landsberg


Outstanding Performance by a Male Actor in a Drama Series

Jason Bateman – Ozark sebagai Marty Byrde
Sterling K. Brown – This Is Us sebagai Randall Pearson
Joseph Fiennes – The Handmaid's Tale sebagai Commander Fred Waterford
John Krasinski – Tom Clancy's Jack Ryan sebagai Jack Ryan
Bob Odenkirk – Better Call Saul sebagai Jimmy McGill


Outstanding Performance by a Female Actor in a Drama Series

Julia Garner – Ozark sebagai Ruth Langmore
Laura Linney – Ozark sebagai Wendy Byrde
Elisabeth Moss – The Handmaid's Tale sebagai June Osborne / Offred
Sandra Oh – Killing Eve sebagai Eve Polastri
Robin Wright – House of Cards sebagai Claire Underwood


Outstanding Performance by a Male Actor in a Comedy Series

Alan Arkin – The Kominsky Method sebagai Norman Newlander
Michael Douglas – The Kominsky Method sebagai Sandy Kominsky
Bill Hader – Barry sebagai Barry Berkman / Barry Block
Tony Shalhoub – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Abe Weissman
Henry Winkler – Barry sebagai Gene Cousineau


Outstanding Performance by a Female Actor in a Comedy Series

Alex Borstein – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Susie Myerson
Alison Brie – GLOW sebagai Ruth Wilder
Rachel Brosnahan – The Marvelous Mrs. Maisel sebagai Miriam "Midge" Maisel
Jane Fonda – Grace and Frankie sebagai Grace Hanson
Lily Tomlin – Grace and Frankie sebagai Frankie Bergstein


Outstanding Performance by an Ensemble in a Drama Series

The Americans – Anthony Arkin, Scott Cohen, Brandon J. Dirden, Noah Emmerich, Laurie Holden, Margo Martindale, Matthew Rhys, Costa Ronin, Keri Russell, Keidrich Sellati, Miriam Shor, and Holly Taylor
Better Call Saul – Jonathan Banks, Rainer Bock, Ray Campbell, Giancarlo Esposito, Michael Mando, Bob Odenkirk, and Rhea Seehorn
The Handmaid's Tale – Alexis Bledel, Madeline Brewer, Amanda Brugel, Ann Dowd, O. T. Fagbenle, Joseph Fiennes, Nina Kiri, Max Minghella, Elisabeth Moss, Yvonne Strahovski, Sydney Sweeney, and Bahia Watson
Ozark – Jason Bateman, Lisa Emery, Skylar Gaertner, Julia Garner, Darren Goldstein, Jason Butler Harner, Carson Holmes, Sofia Hublitz, Laura Linney, Trevor Long, Janet McTeer, Peter Mullan, Jordana Spiro, Charlie Tahan, Robert Treveiler, and Harris Yulin
This Is Us – Eris Baker, Sterling K. Brown, Niles Fitch, Mackenzie Hancsicsak, Justin Hartley, Faithe Herman, Jon Huertas, Melanie Liburd, Chrissy Metz, Mandy Moore, Lyric Ross, Chris Sullivan, Milo Ventimiglia, Susan Kelechi Watson, and Hannah Zeile


Outstanding Performance by an Ensemble in a Comedy Series

Atlanta – Khris Davis, Donald Glover, Brian Tyree Henry, and Lakeith Stanfield
Barry – Darrell Britt-Gibson, D'Arcy Carden, Andy Carey, Anthony Carrigan, Rightor Doyle, Glenn Fleschler, Alejandro Furth, Sarah Goldberg, Bill Hader, Kirby Howell-Baptiste, Paula Newsome, John Pirruccello, Stephen Root, and Henry Winkler
GLOW – Britt Baron, Shakira Barrera, Alison Brie, Kimmy Gatewood, Betty Gilpin, Rebekka Johnson, Chris Lowell, Sunita Mani, Marc Maron, Kate Nash, Sydelle Noel, Victor Quinaz, Gayle Rankin, Bashir Salahuddin, Kia Stevens, Jackie Tohn, Ellen Wong, and Britney Young
The Kominsky Method – Jenna Lyng Adams, Alan Arkin, Sarah Baker, Casey Thomas Brown, Michael Douglas, Ashleigh LaThrop, Emily Osment, Graham Rogers, Susan Sullivan, Melissa Tang, and Nancy Travis
The Marvelous Mrs. Maisel – Caroline Aaron, Alex Borstein, Rachel Brosnahan, Marin Hinkle, Zachary Levi, Kevin Pollak, Tony Shalhoub, Brian Tarantina, and Michael Zegen


Outstanding Performance by a Stunt Ensemble in a Television Series

GLOW
Marvel's Daredevil
Tom Clancy's Jack Ryan
The Walking Dead
Westworld


SPECIAL

Life Achievement Award

Alan Alda

■UP
Pantau terus rekap Awards Season di UlasanPilem via kanal berikut

Monday, January 28, 2019

Respon James Wan Atas Kesuksesan ‘Aquaman’, Sekuelnya Siap Dibuat

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Respon James Wan Atas Kesuksesan ‘Aquaman’, Sekuelnya Siap Dibuat
link : Respon James Wan Atas Kesuksesan ‘Aquaman’, Sekuelnya Siap Dibuat

Baca juga


Di tengah performa menggembirakan ‘Aquaman’, sutradara James Wan yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan film baru DC akhirnya buka suara.

Meneruskan tren positif yang dimulai Wonder Woman, Aquaman sukses menjadi hits terbaru dari DC Extended Universe. Disamping respon positif yang berasal dari kritikus maupun audiens, film superhero bawah laut yang digarap James Wan juga tampil perkasa di box office. Terlebih dengan pendapatannya yang telah mencapai $1,07 miliar per 25 Januari 2019, Aquaman pun diprediksi segera mengalahkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) sebagai film adaptasi komik DC terlaris. Di tengah performa menggembirakan ini, Wan - yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan Aquaman - akhirnya buka suara lewat Twitter.

“Selama bertahun-tahun Aquaman telah menjadi bahan tertawaan yang berhubungan dengan kostum orange. (Kini berkat kesuksesan filmnya) tak ada yang menertawainya lagi. Dan akhir pekan ini, kala King of Atlantis menaklukkan Dark Knight of Gotham City, orange akan menjadi hitam yang baru untuk Warner Bros.,”ujar Wan, dimana ia membuat referensi yang merujuk pada serial populer Orange is the New Black.

Mengacu pada pernyataan Wan, boleh dibilang Aquaman akan menjadi superhero andalan baru yang dimiliki Warner Bros., setelah sekian lama studio ini selalu bergantung pada Batman. “Regenerasi” ini tentu saja berdampak positif bagi semesta DC, agar kedepannya film-film DC semakin bervariasi dan tak melulu soal Batman.

Kini menyusul hasil memuaskan Aquaman, Deadline mengabarkan studio sudah mulai berupaya menggandeng Wan untuk kembali terlibat di sekuelnya. Rencananya studio ingin Wan memantau pengembangan Aquaman 2, termasuk dalam pemilihan penulis. Lalu berikutnya ia akan ambil keputusan apakah akan menjadi sutradara lagi usai melihat kualitas skripnya.

Meskipun belum tentu kembali sebagai sutradara, Wan diyakini takkan berpaling begitu saja dari franchise Aquaman. Pasalnya, ia disebut sangat antusias dengan aspek pembuatan dunia Aquaman, dan menariknya, Wan melihat lautan dalam sebagai setting fantasi - yang secara sinematis - bisa dibandingkan dengan Middle-Earth, galaksi Jedi hingga dunia penyihir Harry Potter. Jika visi Wan memang seambisius itu, artinya masih ada banyak area samudera dan kerajaan bawah laut yang bisa dieksplor Wan untuk Aquaman 2.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Di tengah performa menggembirakan ‘Aquaman’, sutradara James Wan yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan film baru DC akhirnya buka suara.

Meneruskan tren positif yang dimulai Wonder Woman, Aquaman sukses menjadi hits terbaru dari DC Extended Universe. Disamping respon positif yang berasal dari kritikus maupun audiens, film superhero bawah laut yang digarap James Wan juga tampil perkasa di box office. Terlebih dengan pendapatannya yang telah mencapai $1,07 miliar per 25 Januari 2019, Aquaman pun diprediksi segera mengalahkan The Dark Knight Rises ($1,08 miliar) sebagai film adaptasi komik DC terlaris. Di tengah performa menggembirakan ini, Wan - yang dinilai sebagai sosok sentral di balik kualitas membanggakan Aquaman - akhirnya buka suara lewat Twitter.

“Selama bertahun-tahun Aquaman telah menjadi bahan tertawaan yang berhubungan dengan kostum orange. (Kini berkat kesuksesan filmnya) tak ada yang menertawainya lagi. Dan akhir pekan ini, kala King of Atlantis menaklukkan Dark Knight of Gotham City, orange akan menjadi hitam yang baru untuk Warner Bros.,”ujar Wan, dimana ia membuat referensi yang merujuk pada serial populer Orange is the New Black.

Mengacu pada pernyataan Wan, boleh dibilang Aquaman akan menjadi superhero andalan baru yang dimiliki Warner Bros., setelah sekian lama studio ini selalu bergantung pada Batman. “Regenerasi” ini tentu saja berdampak positif bagi semesta DC, agar kedepannya film-film DC semakin bervariasi dan tak melulu soal Batman.

Kini menyusul hasil memuaskan Aquaman, Deadline mengabarkan studio sudah mulai berupaya menggandeng Wan untuk kembali terlibat di sekuelnya. Rencananya studio ingin Wan memantau pengembangan Aquaman 2, termasuk dalam pemilihan penulis. Lalu berikutnya ia akan ambil keputusan apakah akan menjadi sutradara lagi usai melihat kualitas skripnya.

Meskipun belum tentu kembali sebagai sutradara, Wan diyakini takkan berpaling begitu saja dari franchise Aquaman. Pasalnya, ia disebut sangat antusias dengan aspek pembuatan dunia Aquaman, dan menariknya, Wan melihat lautan dalam sebagai setting fantasi - yang secara sinematis - bisa dibandingkan dengan Middle-Earth, galaksi Jedi hingga dunia penyihir Harry Potter. Jika visi Wan memang seambisius itu, artinya masih ada banyak area samudera dan kerajaan bawah laut yang bisa dieksplor Wan untuk Aquaman 2.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sunday, January 27, 2019

Netflix Kembangkan Serial ‘Resident Evil’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Netflix Kembangkan Serial ‘Resident Evil’
link : Netflix Kembangkan Serial ‘Resident Evil’

Baca juga


Menyusul ‘Castlevania’ dan ‘The Witcher’, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial, yakni ‘Resident Evil’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Menyusul Castlevania dan The Witcher, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial. Franchise ini tak lain adalah Resident Evil, yang baru saja merilis seri game terbarunya berjudul Resident Evil 2 Remake.

Eksistensi proyek serial Resident Evil sebenarnya belum mendapat konfirmasi dari Netflix. Namun sumber Deadline menyebut, saat ini Netflix berkolaborasi dengan Constantin Films – studio di balik franchise film Resident Evil - untuk mengembangkan serial Resident Evil. Kendati pengembangan proyek ini baru di tahap awal, ada sedikit detail cerita yang bisa dipetik. Rencananya Resident Evil versi Netflix akan menjadi serial drama yang menyoroti sisi gelap Umbrella Corporation, dan aturan dunia baru yang muncul akibat menyebarnya luasnya T-virus. Adapun serial ini juga memuat ciri khas Resident Evil, mulai dari elemen action hingga easter egg.

Kini kabarnya Netflix bersama Constantin sedang mencari showrunner untuk membidani serial zombie. Di saat bersamaan, Consantin juga mengembangkan film Resident Evil reboot, yang berpotensi ditulis dan disutradarai Johannes Roberts (47 Meters Down), dan konon film ini akan syuting 2019. Belum ada kejelasan apakah serial yang disiapkan Netflix berhubungan dengan film Resident Evil versi reboot.

FYI, Resident Evil sendiri merupakan franchise game Capcom yang menelurkan seri perdananya pada 1996. Sejak saat itu, game Resident Evil yang bergenre horror selalu sukses di pasaran dan memiliki deretan sekuel, yang beberapa diantaranya menitikberatkan elemen action. Popularitas Resident Evil pun akhirnya berujung pada adaptasi film pertamanya yang dirilis 2002. Mengikuti jejak gamenya, film yang digarap Paul W.S. Anderson ini juga menjadi awal franchise yang kemudian melahirkan lima sekuel, dimana yang terakhir meluncur pada 2016 lalu. Agar semakin greget dan tak terkesan mengulangi apa yang telah disajikan Anderson, serial maupun film reboot Resident Evil pun diharapkan lebih menekankan sisi horror dari sebuah wabah zombie.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Menyusul ‘Castlevania’ dan ‘The Witcher’, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial, yakni ‘Resident Evil’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Menyusul Castlevania dan The Witcher, ada satu lagi franchise game populer yang akan diadaptasi Netflix menjadi serial. Franchise ini tak lain adalah Resident Evil, yang baru saja merilis seri game terbarunya berjudul Resident Evil 2 Remake.

Eksistensi proyek serial Resident Evil sebenarnya belum mendapat konfirmasi dari Netflix. Namun sumber Deadline menyebut, saat ini Netflix berkolaborasi dengan Constantin Films – studio di balik franchise film Resident Evil - untuk mengembangkan serial Resident Evil. Kendati pengembangan proyek ini baru di tahap awal, ada sedikit detail cerita yang bisa dipetik. Rencananya Resident Evil versi Netflix akan menjadi serial drama yang menyoroti sisi gelap Umbrella Corporation, dan aturan dunia baru yang muncul akibat menyebarnya luasnya T-virus. Adapun serial ini juga memuat ciri khas Resident Evil, mulai dari elemen action hingga easter egg.

Kini kabarnya Netflix bersama Constantin sedang mencari showrunner untuk membidani serial zombie. Di saat bersamaan, Consantin juga mengembangkan film Resident Evil reboot, yang berpotensi ditulis dan disutradarai Johannes Roberts (47 Meters Down), dan konon film ini akan syuting 2019. Belum ada kejelasan apakah serial yang disiapkan Netflix berhubungan dengan film Resident Evil versi reboot.

FYI, Resident Evil sendiri merupakan franchise game Capcom yang menelurkan seri perdananya pada 1996. Sejak saat itu, game Resident Evil yang bergenre horror selalu sukses di pasaran dan memiliki deretan sekuel, yang beberapa diantaranya menitikberatkan elemen action. Popularitas Resident Evil pun akhirnya berujung pada adaptasi film pertamanya yang dirilis 2002. Mengikuti jejak gamenya, film yang digarap Paul W.S. Anderson ini juga menjadi awal franchise yang kemudian melahirkan lima sekuel, dimana yang terakhir meluncur pada 2016 lalu. Agar semakin greget dan tak terkesan mengulangi apa yang telah disajikan Anderson, serial maupun film reboot Resident Evil pun diharapkan lebih menekankan sisi horror dari sebuah wabah zombie.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film Terbaru Christopher Nolan Dapatkan Tanggal Rilis

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film Terbaru Christopher Nolan Dapatkan Tanggal Rilis
link : Film Terbaru Christopher Nolan Dapatkan Tanggal Rilis

Baca juga


Usai terakhir kali berkarya lewat ‘Dunkirk’ (2017), Christopher Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros.

Dengan kemampuan hebat Christopher Nolan yang tak terbantahkan lagi, tak aneh jika setiap film yang dibesut sineas asal Inggris ini selalu diantisipasi. Usai terakhir kali berkarya lewat Dunkirk (2017), kini Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros. Dan belum lama ini, studio yang senantiasa berkolaborasi dengan Nolan sejak Insomnia (2002) ini mengumumkan, film terbaru sang sutradara akan dirilis 17 Juli 2020. Adapun film ini juga dikonfirmasi akan memiliki versi IMAX.

Sayangnya, di balik pengumuman tanggal main ini, belum ada keterangan soal judul, cerita, genre hingga pemain. Namun melihat waktu rilisnya yang bertepatan dengan musim panas, ada kemungkinan film terbaru Nolan punya citarasa blockbuster. Proyek besar seperti ini tentunya bukan hal baru bagi Nolan, mengingat ia berpengalaman mendalangi trilogi The Dark Knight, Inception, Interstellar, dan yang terbaru Dunkirk. Semua film ini tak hanya sukses dari sisi finansial, tapi juga kritikal. Bagaimanapun, di antara deretan film blockbuster tersebut, mungkin yang paling berkesan untuk Nolan adalah Dunkirk, karena di film perang inilah Nolan akhirnya berhasil meraih nominasi pertamanya untuk kategori Best Director di ajang Oscar.

Sementara itu, di tahun 2018 lalu, Nolan diketahui sibuk melakukan restorasi film sci-fi legendaris 2001: A Space Odyssey, yang ia klaim takkan menggunakan efek digital maupun editing yang bisa mengubah filmnya. Saat menghadiri sesi tanya jawab Cannes Film Festival di tahun yang sama, Nolan juga membicarakan film lawasnya, Memento, yang dikenal dengan struktur narasinya yang unik nan fantastis. Sayangnya, Nolan tak memberikan petunjuk apapun yang mengarah pada film terbarunya. Bagaimanapun, misteri film baru Nolan tampaknya akan mulai terkuak saat mendekati masa syuting, yang diprediksi akan bergulir pada pertengahan tahun ini.

Film terbaru Christopher Nolan akan dirilis 17 Juli 2020.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Usai terakhir kali berkarya lewat ‘Dunkirk’ (2017), Christopher Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros.

Dengan kemampuan hebat Christopher Nolan yang tak terbantahkan lagi, tak aneh jika setiap film yang dibesut sineas asal Inggris ini selalu diantisipasi. Usai terakhir kali berkarya lewat Dunkirk (2017), kini Nolan pun siap menelurkan film terbaru yang masih dimotori Warner Bros. Dan belum lama ini, studio yang senantiasa berkolaborasi dengan Nolan sejak Insomnia (2002) ini mengumumkan, film terbaru sang sutradara akan dirilis 17 Juli 2020. Adapun film ini juga dikonfirmasi akan memiliki versi IMAX.

Sayangnya, di balik pengumuman tanggal main ini, belum ada keterangan soal judul, cerita, genre hingga pemain. Namun melihat waktu rilisnya yang bertepatan dengan musim panas, ada kemungkinan film terbaru Nolan punya citarasa blockbuster. Proyek besar seperti ini tentunya bukan hal baru bagi Nolan, mengingat ia berpengalaman mendalangi trilogi The Dark Knight, Inception, Interstellar, dan yang terbaru Dunkirk. Semua film ini tak hanya sukses dari sisi finansial, tapi juga kritikal. Bagaimanapun, di antara deretan film blockbuster tersebut, mungkin yang paling berkesan untuk Nolan adalah Dunkirk, karena di film perang inilah Nolan akhirnya berhasil meraih nominasi pertamanya untuk kategori Best Director di ajang Oscar.

Sementara itu, di tahun 2018 lalu, Nolan diketahui sibuk melakukan restorasi film sci-fi legendaris 2001: A Space Odyssey, yang ia klaim takkan menggunakan efek digital maupun editing yang bisa mengubah filmnya. Saat menghadiri sesi tanya jawab Cannes Film Festival di tahun yang sama, Nolan juga membicarakan film lawasnya, Memento, yang dikenal dengan struktur narasinya yang unik nan fantastis. Sayangnya, Nolan tak memberikan petunjuk apapun yang mengarah pada film terbarunya. Bagaimanapun, misteri film baru Nolan tampaknya akan mulai terkuak saat mendekati masa syuting, yang diprediksi akan bergulir pada pertengahan tahun ini.

Film terbaru Christopher Nolan akan dirilis 17 Juli 2020.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Saturday, January 26, 2019

Trailer Perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'
link : Trailer Perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'

Baca juga


Keanu Reeves diburu oleh pembunuh bayaran di seluruh dunia dalam trailer perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'.

Barangkali tak ada yang menduga bahwa film John Wick bakal sesukses ini. Dibuat dengan bujet yang relatif minim, film pertamanya sukses meraup $88 juta dari seluruh dunia. Film keduanya lebih sukses lagi dengan pendapatan $170 juta. Tapi, siapa juga yang komplain. Kesuksesan tersebut mengantarkan kita untuk bisa mengintip lebih banyak soal semesta pembunuh bayaran dan mengijinkan Keanu Reeves untuk membantai banyak orang lewat cara-cara yang unik. Dalam film ketiganya yang berjudul John Wick: Chapter 3 – Parabellum, ancaman semakin besar dan pembunuh yang terlibat makin bertambah.

Dan tentu saja, sebagaimana yang kita mau, John Wick jadi bisa membantai lebih banyak orang. Dalam trailer perdananya –yang bisa anda tonton di bawah ini– saja, kita melihatnya menembakkan senapan, mengayunkan pedang, bahkan menjejalkan buku ke mulut musuh.

Dan kalau itu belum meyakinkan anda untuk segera memesan tiket, tunggu sampai anda melihat John Wick menunggangi kuda... di jalanan kota yang padat!

Rasa-rasanya kita tak perlu khawatir akan kualitas dan kuantitas sekuens aksi di film ini, karena ia masih digarap oleh sutradara dua film sebelumnya, yaitu Chad Stahelski. Setelah melanggar kode etik pembunuh bayaran di film kedua, John Wick sekarang menjadi obyek sayembara dimana kepalanya dihargai bayaran sebesar $14 juta. Hampir semua orang ingin memburunya, sehingga John Wick harus berjuang keras untuk lari dari New York.

"Tak ada tempat lari untukmu," ujar Sang Director (Anjelica Huston).

Dari trailer, John Wick yang ngomong-ngomong punya anjing baru, sepertinya akan dibantu oleh Halle Berry dalam usahanya untuk bertahan hidup. Kembali bermain Ian McShane, Laurence Fishburne, dan John Leguizamo.

John Wick: Chapter 3 – Parabellum direncanakan rilis pada 17 Mei. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Keanu Reeves diburu oleh pembunuh bayaran di seluruh dunia dalam trailer perdana 'John Wick: Chapter 3 – Parabellum'.

Barangkali tak ada yang menduga bahwa film John Wick bakal sesukses ini. Dibuat dengan bujet yang relatif minim, film pertamanya sukses meraup $88 juta dari seluruh dunia. Film keduanya lebih sukses lagi dengan pendapatan $170 juta. Tapi, siapa juga yang komplain. Kesuksesan tersebut mengantarkan kita untuk bisa mengintip lebih banyak soal semesta pembunuh bayaran dan mengijinkan Keanu Reeves untuk membantai banyak orang lewat cara-cara yang unik. Dalam film ketiganya yang berjudul John Wick: Chapter 3 – Parabellum, ancaman semakin besar dan pembunuh yang terlibat makin bertambah.

Dan tentu saja, sebagaimana yang kita mau, John Wick jadi bisa membantai lebih banyak orang. Dalam trailer perdananya –yang bisa anda tonton di bawah ini– saja, kita melihatnya menembakkan senapan, mengayunkan pedang, bahkan menjejalkan buku ke mulut musuh.

Dan kalau itu belum meyakinkan anda untuk segera memesan tiket, tunggu sampai anda melihat John Wick menunggangi kuda... di jalanan kota yang padat!

Rasa-rasanya kita tak perlu khawatir akan kualitas dan kuantitas sekuens aksi di film ini, karena ia masih digarap oleh sutradara dua film sebelumnya, yaitu Chad Stahelski. Setelah melanggar kode etik pembunuh bayaran di film kedua, John Wick sekarang menjadi obyek sayembara dimana kepalanya dihargai bayaran sebesar $14 juta. Hampir semua orang ingin memburunya, sehingga John Wick harus berjuang keras untuk lari dari New York.

"Tak ada tempat lari untukmu," ujar Sang Director (Anjelica Huston).

Dari trailer, John Wick yang ngomong-ngomong punya anjing baru, sepertinya akan dibantu oleh Halle Berry dalam usahanya untuk bertahan hidup. Kembali bermain Ian McShane, Laurence Fishburne, dan John Leguizamo.

John Wick: Chapter 3 – Parabellum direncanakan rilis pada 17 Mei. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Review Film: 'Glass' (2019)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Drama, Artikel Misteri, Artikel Review, Artikel Sci-Fi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Glass' (2019)
link : Review Film: 'Glass' (2019)

Baca juga


Masalah utama dari 'Glass' adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur.

“This is not a cartoon. This is the real world.”
— Elijah Price
Rating UP:
Apakah kekuatan super itu nyata? Ataukah hal tersebut cuma sugesti yang dipercaya oleh orang-orang yang merasa dirinya superhero? Obsesi yang berlebihan kadang memang bisa menciptakan delusi. Dan hal inilah yang menjadi salah satu poin dari Glass, film penutup dari trilogi "superhero realistis" besutan M Night Shyamalan. Konsep yang menarik karena ia melakukan pendekatan kontemplatif terhadap subgenre yang sangat fantasi. Bagaimana kalau ternyata kemampuan terbang Superman hanyalah imajinasi di kepala Clark Kent?


Sayangnya, kedahsyatan Glass cuma sebatas ide. Konsep tersebut sama sekali tak nampol sedikitpun. Masalah utama dari Glass adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur, padahal jelas-jelas ia adalah bubur. Sebuah usaha unfaedah yang sama manfaatnya dengan memperdebatkan Paslon Presiden mana yang paling sempurna. Semakin ngeselin karena usaha ini menghabiskan sebagian besar durasi film.

Film ini dimaksudkan sebagai kulminasi dari film Unbreakable-nya Shyamalan yang dirilis di tahun 2000 dan Split, satu lagi filmnya yang membuat kita kaget dengan ending-nya yang mengisyaratkan bahwa kedua film tersebut berada di semesta yang sama. David Dunn (Bruce Willis) akhirnya akan berhadapan dengan Kevin Wendell Crumb (James McAvoy), dimana Mr Glass (Samuel L Jackson) berada di tengah konflik. Dua film sebelumnya memperlihatkan dengan kepada kita mengenai tiga individu dengan kekuatan super. Di Unbreakable, David berhasil menangani rencaha jahat dari si jenius Mr Glass berkat kekuatan tubuhnya yang "tak bisa patah". Dalam Split, kita menyaksikan bahwa salah satu dari dua lusin kepribadian Kevin memberikannya kemampuan memanjat dinding.

Namun Glass mencoba untuk meng-undo semuanya; mencoba memutarbalikkan semua yang kita tahu. Bahwa para individu super ini sebenarnya bukanlah individu super, melainkan hanya orang-orang gila dengan imajinasi yang besar. "Ini adalah semacam delusi yang spesifik," kata Dr Ellie (Sarah Paulson). Lha, trus yang kita tonton di dua film sebelumnya apa dong Udiiiiiin! Ia menjelaskannya dengan metode spesial yang biasa dipakai pacar saat tercyduk jalan sama orang lain: panjang lebar dan rumit, hingga kita langsung tahu kalau itu cuma ngeles belaka.

Hal tersebut yang membuat Glass gagal dengan spektakuler. Glass menjadi film yang membosankan bagi penonton baru dan penonton lama. Penonton baru akan kebingungan karena film ini sangat bergantung pada film sebelumnya. Sedangkan penonton lama tak mendapat hal yang baru selain dari yang mereka dapat dari film sebelumnya, sebab Shyamalan tak mengembangkan cerita dari pondasi yang sudah ia buat melainkan hanya mencekoki kita dengan lagu lama. Kesannya, Shyamalan tak punya cerita dan tak bisa menemukan cara untuk menghubungkan film-filmnya.

Padahal karakter utama kita sudah terasa alami berada di satu semesta. David Dunn sekarang adalah Batman-nya Philadelphia; memberantas kejahatan jalanan dengan samaran kostum jas hujan yang membuatnya diberi julukan Sang Pengawas. Ia berhasil melacak keberadaan Kevin, psikopat dengan 24 kepribadian yang masih suka menculik dan membunuhi gadis-gadis muda. Mereka berkonfrontasi. Namun tak ada gedung yang akan meledak atau mobil yang akan berhamburan, karena mereka segera ditangkap dan dijebloskan ke sebuah rumah sakit jiwa.

Siapa sangka rumah sakit tersebut ternyata adalah tempat dimana Elijah Pryce alias Mr Glass ditahan. Ini adalah rumah sakit jiwa dengan penjagaan maksimal. Ada kamera di setiap sudut untuk mengawasi setiap pergerakan pasien. Untuk mengatasi ide-ide jenius nan licik meluncur keluar dari otaknya, Elijah dibius dengan obat, membuatnya berada dalam keadaan katatonik. Ada lampu khusus yang bisa menahan agar kepribadian Sang Monster dari Kevin tidak keluar. Sedangkan sel David dilengkapi dengan saluran yang bisa menyemprotkan air yang bisa membuatnya lemas.

Sebagian besar film menghabiskan waktu di rumah sakit ini. Disini lah Dr Ellie berusaha untuk merasionalisasi kemampuan super mereka. Spesialisasinya adalah menangani orang-orang yang merasa dirinya spesial. Ini menginjikankan filmnya untuk melakukan pendekatan yang sama seperti Unbreakable. Meski filmnya mengacu ke arah subgenre superhero, Shyamalan tak mengandalkan efek spesial. Kebanyakan aksinya digerakkan oleh dialog, tapi... GAK KAYAK GINI JUGA KELES! Hampir keseluruhan durasi didominasi dengan sesi terapi verbal yang membahas secara berulang-ulang soal kondisi mental mereka yang sudah kita khatamkan. Bahkan ada dialog gak guna yang menjelaskan dengan gamblang sesuatu yang telah dan sedang terjadi.

Ada pula percakapan ganjil mengenai hakikat superhero, buku komik, dll yang agaknya berhubungan dengan ending film, tapi saya sudah gak peduli lagi. Dan menjelaskan ini menjadi satu-satunya tugas penting bagi Spencer Treat Clark, Anya Taylor-Joy, dan Charlayne Woodard yang kembali membawakan peran mereka masing-masing dari film sebelumnya. Di satu sisi, Shyamalan terkesan tak ingin membuat filmnya terasa seperti film superhero. Ia tak menampilkan sekuens aksi yang barangkali kita semua harapkan. Namun di sisi lain, ia menekankan banget nget nget soal konsep superhero. Ambisinya untuk membuat film supehero tanpa memakai elemen standar superhero patut diapresiasi. Cuma sayang, filmnya tak punya energi.

Meski berjudul "Glass", Mr Glass sendiri tak mendapat sorotan berarti, setidaknya hingga menjelang akhir. Film ini kebanyakan diambil alih oleh Kevin dan kepribadian jamaknya. Penampilan James McAvoy menyuntikkan sedikit keseruan, dan Shyamalan dengan cerdik mengeksploitasi kemampuannya untuk berganti aksen dan gestur dalam sekejap mata lewat beberapa adegan one-take. Film ini menjadi wadah bagi Shyamalan untuk menunjukkan kemahirannya dalam mengeksekusi adegan, pemanfaatan angle, serta pembangunan suspens yang membuat kita merasa bahwa film ini terlihat lebih bagus dari sebenarnya.

Glass menjadi film dengan ide bagus dan penanganan mantap yang digoreng separo matang. Konsepnya lebih kaya dan tajam daripada apa yang kita tonton. Shayamalan dikenal sebagai tukang twist, tapi twist terbesarnya adalah bagaimana ia membangun trilogi film superhero tanpa sepengetahuan kita dalam rentang waktu hampir dua dekade. Artinya, Glass adalah sebuah klimaks. Dan kalau ini adalah klimaks yang ingin diberikan sedari awal oleh Shyamalan, maka foreplay bertahun-tahun rasanya sia-sia. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Glass

129 menit
Remaja - BO
M. Night Shyamalan
M. Night Shyamalan
M. Night Shyamalan, Jason Blum, Marc Bienstock, Ashwin Rajan
Mike Gioulakis
West Dylan Thordson

Masalah utama dari 'Glass' adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur.

“This is not a cartoon. This is the real world.”
— Elijah Price
Rating UP:
Apakah kekuatan super itu nyata? Ataukah hal tersebut cuma sugesti yang dipercaya oleh orang-orang yang merasa dirinya superhero? Obsesi yang berlebihan kadang memang bisa menciptakan delusi. Dan hal inilah yang menjadi salah satu poin dari Glass, film penutup dari trilogi "superhero realistis" besutan M Night Shyamalan. Konsep yang menarik karena ia melakukan pendekatan kontemplatif terhadap subgenre yang sangat fantasi. Bagaimana kalau ternyata kemampuan terbang Superman hanyalah imajinasi di kepala Clark Kent?


Sayangnya, kedahsyatan Glass cuma sebatas ide. Konsep tersebut sama sekali tak nampol sedikitpun. Masalah utama dari Glass adalah film ini berusaha untuk meyakinkan kita bahwa nasi yang sudah menjadi bubur sebetulnya adalah nasi dan bukan bubur, padahal jelas-jelas ia adalah bubur. Sebuah usaha unfaedah yang sama manfaatnya dengan memperdebatkan Paslon Presiden mana yang paling sempurna. Semakin ngeselin karena usaha ini menghabiskan sebagian besar durasi film.

Film ini dimaksudkan sebagai kulminasi dari film Unbreakable-nya Shyamalan yang dirilis di tahun 2000 dan Split, satu lagi filmnya yang membuat kita kaget dengan ending-nya yang mengisyaratkan bahwa kedua film tersebut berada di semesta yang sama. David Dunn (Bruce Willis) akhirnya akan berhadapan dengan Kevin Wendell Crumb (James McAvoy), dimana Mr Glass (Samuel L Jackson) berada di tengah konflik. Dua film sebelumnya memperlihatkan dengan kepada kita mengenai tiga individu dengan kekuatan super. Di Unbreakable, David berhasil menangani rencaha jahat dari si jenius Mr Glass berkat kekuatan tubuhnya yang "tak bisa patah". Dalam Split, kita menyaksikan bahwa salah satu dari dua lusin kepribadian Kevin memberikannya kemampuan memanjat dinding.

Namun Glass mencoba untuk meng-undo semuanya; mencoba memutarbalikkan semua yang kita tahu. Bahwa para individu super ini sebenarnya bukanlah individu super, melainkan hanya orang-orang gila dengan imajinasi yang besar. "Ini adalah semacam delusi yang spesifik," kata Dr Ellie (Sarah Paulson). Lha, trus yang kita tonton di dua film sebelumnya apa dong Udiiiiiin! Ia menjelaskannya dengan metode spesial yang biasa dipakai pacar saat tercyduk jalan sama orang lain: panjang lebar dan rumit, hingga kita langsung tahu kalau itu cuma ngeles belaka.

Hal tersebut yang membuat Glass gagal dengan spektakuler. Glass menjadi film yang membosankan bagi penonton baru dan penonton lama. Penonton baru akan kebingungan karena film ini sangat bergantung pada film sebelumnya. Sedangkan penonton lama tak mendapat hal yang baru selain dari yang mereka dapat dari film sebelumnya, sebab Shyamalan tak mengembangkan cerita dari pondasi yang sudah ia buat melainkan hanya mencekoki kita dengan lagu lama. Kesannya, Shyamalan tak punya cerita dan tak bisa menemukan cara untuk menghubungkan film-filmnya.

Padahal karakter utama kita sudah terasa alami berada di satu semesta. David Dunn sekarang adalah Batman-nya Philadelphia; memberantas kejahatan jalanan dengan samaran kostum jas hujan yang membuatnya diberi julukan Sang Pengawas. Ia berhasil melacak keberadaan Kevin, psikopat dengan 24 kepribadian yang masih suka menculik dan membunuhi gadis-gadis muda. Mereka berkonfrontasi. Namun tak ada gedung yang akan meledak atau mobil yang akan berhamburan, karena mereka segera ditangkap dan dijebloskan ke sebuah rumah sakit jiwa.

Siapa sangka rumah sakit tersebut ternyata adalah tempat dimana Elijah Pryce alias Mr Glass ditahan. Ini adalah rumah sakit jiwa dengan penjagaan maksimal. Ada kamera di setiap sudut untuk mengawasi setiap pergerakan pasien. Untuk mengatasi ide-ide jenius nan licik meluncur keluar dari otaknya, Elijah dibius dengan obat, membuatnya berada dalam keadaan katatonik. Ada lampu khusus yang bisa menahan agar kepribadian Sang Monster dari Kevin tidak keluar. Sedangkan sel David dilengkapi dengan saluran yang bisa menyemprotkan air yang bisa membuatnya lemas.

Sebagian besar film menghabiskan waktu di rumah sakit ini. Disini lah Dr Ellie berusaha untuk merasionalisasi kemampuan super mereka. Spesialisasinya adalah menangani orang-orang yang merasa dirinya spesial. Ini menginjikankan filmnya untuk melakukan pendekatan yang sama seperti Unbreakable. Meski filmnya mengacu ke arah subgenre superhero, Shyamalan tak mengandalkan efek spesial. Kebanyakan aksinya digerakkan oleh dialog, tapi... GAK KAYAK GINI JUGA KELES! Hampir keseluruhan durasi didominasi dengan sesi terapi verbal yang membahas secara berulang-ulang soal kondisi mental mereka yang sudah kita khatamkan. Bahkan ada dialog gak guna yang menjelaskan dengan gamblang sesuatu yang telah dan sedang terjadi.

Ada pula percakapan ganjil mengenai hakikat superhero, buku komik, dll yang agaknya berhubungan dengan ending film, tapi saya sudah gak peduli lagi. Dan menjelaskan ini menjadi satu-satunya tugas penting bagi Spencer Treat Clark, Anya Taylor-Joy, dan Charlayne Woodard yang kembali membawakan peran mereka masing-masing dari film sebelumnya. Di satu sisi, Shyamalan terkesan tak ingin membuat filmnya terasa seperti film superhero. Ia tak menampilkan sekuens aksi yang barangkali kita semua harapkan. Namun di sisi lain, ia menekankan banget nget nget soal konsep superhero. Ambisinya untuk membuat film supehero tanpa memakai elemen standar superhero patut diapresiasi. Cuma sayang, filmnya tak punya energi.

Meski berjudul "Glass", Mr Glass sendiri tak mendapat sorotan berarti, setidaknya hingga menjelang akhir. Film ini kebanyakan diambil alih oleh Kevin dan kepribadian jamaknya. Penampilan James McAvoy menyuntikkan sedikit keseruan, dan Shyamalan dengan cerdik mengeksploitasi kemampuannya untuk berganti aksen dan gestur dalam sekejap mata lewat beberapa adegan one-take. Film ini menjadi wadah bagi Shyamalan untuk menunjukkan kemahirannya dalam mengeksekusi adegan, pemanfaatan angle, serta pembangunan suspens yang membuat kita merasa bahwa film ini terlihat lebih bagus dari sebenarnya.

Glass menjadi film dengan ide bagus dan penanganan mantap yang digoreng separo matang. Konsepnya lebih kaya dan tajam daripada apa yang kita tonton. Shayamalan dikenal sebagai tukang twist, tapi twist terbesarnya adalah bagaimana ia membangun trilogi film superhero tanpa sepengetahuan kita dalam rentang waktu hampir dua dekade. Artinya, Glass adalah sebuah klimaks. Dan kalau ini adalah klimaks yang ingin diberikan sedari awal oleh Shyamalan, maka foreplay bertahun-tahun rasanya sia-sia. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Glass

129 menit
Remaja - BO
M. Night Shyamalan
M. Night Shyamalan
M. Night Shyamalan, Jason Blum, Marc Bienstock, Ashwin Rajan
Mike Gioulakis
West Dylan Thordson

Friday, January 25, 2019

Trailer Perdana 'Spider-Man: Far From Home'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Perdana 'Spider-Man: Far From Home'
link : Trailer Perdana 'Spider-Man: Far From Home'

Baca juga


Pasca tragedi 'Avengers: Infinity War', Peter Parker terlihat sehat dan bahagia dalam trailer 'Spider-Man: Far From Home'.

"Om Stark, aku tak enak badan."

Itu adalah kata-kata terakhir dari Peter Parker/Spider-Man (Tom Holland) sebelum kita melihatnya lenyap menjadi butiran debu dalam Avengers: Infinity War. Bagaimana nasibnya, kita belum akan tahu sampai Avengers: Endgame tayang. Tapi ia barangkali baik-baik saja. Atau setidaknya begitulah yang terlihat dalam trailer perdana Spider-Man: Far From Home yang telah dirilis Sony beberapa waktu lalu.

Dalam sekuel dari Spider-Man: Homecoming ini, Peter bahkan tampak sangat sumringah. Sebab, ia akan berkeliling Eropa dalam rangka karyawisata sekolah. Artinya ini sekalian jadi kesempatan yang bagus untuk pedekate dengan MJ (Zendaya). Yup, sang pahlawan New York akan jalan-jalan ke luar negeri, dan Peter merasa bahwa takkan ada bahaya disana sehingga ia memutuskan untuk tak membawa kostum Spider-Man.

Dasar Peter sotoy. Baru saja sampai, Nick Fury (Samuel L Jackson) malah muncul dan bilang bahwa Peter harus menghadapi ancaman baru. Kita bakal menyaksikan monster batu dan monster air raksasa yang memporak-porandakan Venice dan London. Tapi musuh besarnya barangkali adalah penyihir misterius berjuluk Mysterio yang diperankan oleh Jake Gyllenhaal dengan dandanan ala Doctor Strange.

"Kamu tak mau terlibat dalam semua ini," ancamnya sembari menembakkan sinar hijau.

Kembali bermain Marisa Tomei sebagai Bibi May, Jon Favreau sebagai Happy Hogan, dan Jacob Batalon sebagai sobat karib Peter, Ned. Michael Keaton kabarnya juga akan memainkan lagi perannya sebagai Vulture dari film sebelumnya. Jon Watts juga akan kembali duduk di kursi sutradara.

Spider-Man: Far From Home direncanakan rilis pada 5 Juli. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Pasca tragedi 'Avengers: Infinity War', Peter Parker terlihat sehat dan bahagia dalam trailer 'Spider-Man: Far From Home'.

"Om Stark, aku tak enak badan."

Itu adalah kata-kata terakhir dari Peter Parker/Spider-Man (Tom Holland) sebelum kita melihatnya lenyap menjadi butiran debu dalam Avengers: Infinity War. Bagaimana nasibnya, kita belum akan tahu sampai Avengers: Endgame tayang. Tapi ia barangkali baik-baik saja. Atau setidaknya begitulah yang terlihat dalam trailer perdana Spider-Man: Far From Home yang telah dirilis Sony beberapa waktu lalu.

Dalam sekuel dari Spider-Man: Homecoming ini, Peter bahkan tampak sangat sumringah. Sebab, ia akan berkeliling Eropa dalam rangka karyawisata sekolah. Artinya ini sekalian jadi kesempatan yang bagus untuk pedekate dengan MJ (Zendaya). Yup, sang pahlawan New York akan jalan-jalan ke luar negeri, dan Peter merasa bahwa takkan ada bahaya disana sehingga ia memutuskan untuk tak membawa kostum Spider-Man.

Dasar Peter sotoy. Baru saja sampai, Nick Fury (Samuel L Jackson) malah muncul dan bilang bahwa Peter harus menghadapi ancaman baru. Kita bakal menyaksikan monster batu dan monster air raksasa yang memporak-porandakan Venice dan London. Tapi musuh besarnya barangkali adalah penyihir misterius berjuluk Mysterio yang diperankan oleh Jake Gyllenhaal dengan dandanan ala Doctor Strange.

"Kamu tak mau terlibat dalam semua ini," ancamnya sembari menembakkan sinar hijau.

Kembali bermain Marisa Tomei sebagai Bibi May, Jon Favreau sebagai Happy Hogan, dan Jacob Batalon sebagai sobat karib Peter, Ned. Michael Keaton kabarnya juga akan memainkan lagi perannya sebagai Vulture dari film sebelumnya. Jon Watts juga akan kembali duduk di kursi sutradara.

Spider-Man: Far From Home direncanakan rilis pada 5 Juli. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem