- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Chris McKay selaku sutradara memiliki visi yang terdengar cocok dengan karakter Nightwing.
Nightwing menjadi salah satu dari sejumlah proyek DC Extended Universe yang saat ini tengah dikembangkan. Meski popularitasnya tak setinggi Robin di mata orang awam, Nightwing yang juga dikenal sebagai partner setia Batman dalam menumpas kejahatan ini punya daya tarik tersendiri dengan gaya bertarungnya yang lincah dan akrobatik.
Merujuk pada karakter Nightwing alias Dick Grayson yang demikian, Chris McKay (Lego Batman Movie) selaku sutradara filmnya memiliki visi yang terdengar cocok. Saat ditemui Collider, McKay mengakui Nightwing akan jadi film action badass yang punya banyak hati dan emosi. Pada intinya, McKay menjanjikan Nightwing akan menghadirkan pengalaman menonton yang gila dan seru.
Beralih ke soal teknis, McKay menyatakan ia tak berniat menggunakan banyak efek CGI di Nightwing. McKay mengakui segala aksi di filmnya harus terlihat sungguhan, dan karenanya ia ingin para stuntman melakukan tugasnya di depan kamera dengan kredibel. Bagi McKay, Nightwing akan menjadi pengalaman intens baik bagi pemain, kru maupun penonton.
“Nightwing takkan seperti film superhero lain yang mengandalkan banyak efek CGI. Semua yang ia lakukan harus tampak sungguhan. Sebagai manusia biasa, kekuatan supernya (Nightwing) ada di keahliannya dalam bertarung dan berakrobat. Jadi itulah yang nanti akan Anda saksikan di filmnya,”jelas McKay.
Disamping visi dan teknis, McKay juga membicarakan kecintaannya terhadap Nightwing. Tumbuh besar sebagai penggemar sang superhero, McKay menilai Nightwing adalah salah satu kisah karakter underdog terbaik yang ada di di komik. Ia pun mengakui cerita di filmnya akan setia dengan komiknya, yakni mengisahkan perjalanan Nightwing yang sarat akan tema from zero to hero.
Untuk saat ini Nightwing masih belum memiliki tanggal rilis. ■UP
Chris McKay selaku sutradara memiliki visi yang terdengar cocok dengan karakter Nightwing.
Nightwing menjadi salah satu dari sejumlah proyek DC Extended Universe yang saat ini tengah dikembangkan. Meski popularitasnya tak setinggi Robin di mata orang awam, Nightwing yang juga dikenal sebagai partner setia Batman dalam menumpas kejahatan ini punya daya tarik tersendiri dengan gaya bertarungnya yang lincah dan akrobatik.
Merujuk pada karakter Nightwing alias Dick Grayson yang demikian, Chris McKay (Lego Batman Movie) selaku sutradara filmnya memiliki visi yang terdengar cocok. Saat ditemui Collider, McKay mengakui Nightwing akan jadi film action badass yang punya banyak hati dan emosi. Pada intinya, McKay menjanjikan Nightwing akan menghadirkan pengalaman menonton yang gila dan seru.
Beralih ke soal teknis, McKay menyatakan ia tak berniat menggunakan banyak efek CGI di Nightwing. McKay mengakui segala aksi di filmnya harus terlihat sungguhan, dan karenanya ia ingin para stuntman melakukan tugasnya di depan kamera dengan kredibel. Bagi McKay, Nightwing akan menjadi pengalaman intens baik bagi pemain, kru maupun penonton.
“Nightwing takkan seperti film superhero lain yang mengandalkan banyak efek CGI. Semua yang ia lakukan harus tampak sungguhan. Sebagai manusia biasa, kekuatan supernya (Nightwing) ada di keahliannya dalam bertarung dan berakrobat. Jadi itulah yang nanti akan Anda saksikan di filmnya,”jelas McKay.
Disamping visi dan teknis, McKay juga membicarakan kecintaannya terhadap Nightwing. Tumbuh besar sebagai penggemar sang superhero, McKay menilai Nightwing adalah salah satu kisah karakter underdog terbaik yang ada di di komik. Ia pun mengakui cerita di filmnya akan setia dengan komiknya, yakni mengisahkan perjalanan Nightwing yang sarat akan tema from zero to hero.
Untuk saat ini Nightwing masih belum memiliki tanggal rilis. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Aksi,
Artikel Review,
Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Digarap dengan baik, tapi tak ada karakteristik yang membuatnya benar-benar berbeda dari para agen sinematis lainnya.
“Don't make it personal.” — Stan Hurley
Rating UP: Mungkin CIA seharusnya membiarkannya melakukan apa yang sedang ia lakukan. Mitch Rapp (Dylan O’Brien) adalah seorang vigilante, pejuang jalanan yang menumpas teroris internasional dari satu sarang ke sarang lainnya hanya berbekal kemampuan dan akomodasi pribadi. Namun jangan salah, Mitch sudah sedemikian terampil hingga bisa menyusup ke sarang teroris yang menjadi target pamungkasnya. Ia pada dasarnya adalah Batman wannabe spesialis teroris. CIA butuh lebih banyak orang yang seperti ini; mereka tak perlu repot-repot lagi turun tangan langsung. Di lain sisi, Mitch juga terlalu sayang untuk dikorbankan, meski ia lebih sering membahayakan nyawanya dan misi gara-gara tak bisa mengontrol diri.
Mitch Rapp merupakan karakter rekaan Vince Flynn yang diciptakan sebagai tokoh utama untuk belasan seri novelnya. American Assassin adalah penampilan perdananya di layar lebar, dan sepertinya dimaksudkan sebagai pembuka bagi franchise aksi mata-mata berbasis karakter, sama halnya dengan Jack Ryan-nya Tom Clancy atau Jack Reacher-nya Lee Child. Mitch adalah agen yang lumayan tangguh dan efektif tapi agresif dan pikirannya tak terlalu panjang. Semacam Bourne versi ceroboh. Selain dari itu, sama seperti filmnya ini sendiri, tak ada karakteristik lain yang membuatnya benar-benar berbeda dari para agen sinematis lainnya.
Kita pertama kali mengenal Mitch 18 bulan sebelumnya, saat ia akan melamar pacarnya di sebuah resort mewah di pantai Ibiza. Namun, tiba-tiba pantai tersebut diserbu oleh teroris muslim yang segera menembaki pengunjung dengan membabi-buta dalam sebuah sekuens one-take yang kesadisannya di luar perkiraan saya sebelum menonton. Mitch berhasil selamat meski mengalami luka tembak yang cukup parah. Namun, di antara puluhan yang meninggal, salah satu korban adalah pacarnya.
Sekarang Mitch sudah menjadi pria tangguh. Tahu darimana? Tahu dari sikapnya yang suka memancing keributan. Di sasana MMA, ia menghajar teman sparring-nya. Di area menembak, ia sembarangan menembaki semua target (walau semuanya tepat sasaran). Di rumah, ia dengan gaduh meninju sansak sampai membuat tetangganya protes. Oh, dan ia juga menumbuhkan jenggot lebat, karena orang tangguh selalu punya jenggot lebat. Hasratnya adalah membunuh teroris yang sudah membantai pacarnya. Agar lebih meyakinkan saat menyusup ke sarang mereka nanti, Mitch juga sudah mendalami Islam.
Ia berangkat ke Libya dengan modal sendiri. Kerennya lagi, ia berhasil berhadapan langsung dengan para teroris. Begitulah tangguhnya Mitch. Ia siap membunuh Mansur si pimpinan teroris dan semua orang yang ada disana, namun CIA lagi-lagi melakukan sesuatu yang menjadi spesialiasi mereka: ikut campur dalam urusan orang lain. Dor! Kalau dipikir-pikir sekarang, mungkin ini alasan kenapa Mitch cepat panas dan selalu bandel dalam menjalankan misinya nanti.
Ternyata CIA sudah lama memantau aktivitas Mitch. Ia dibawa ke kantor CIA. Namun alih-alih ditangkap, CIA malah bermaksud untuk melatih Mitch menjadi agen sungguhan. “Ia adalah vigilante terbaik yang pernah kulihat,” ujar Sekretaris CIA, Irene (Sanaa Lathan) yang kemudian membawa Mitch untuk dilatih oleh Batman langsung, Michael Keaton sebagai veteran perang bernama Stan Hurley yang punya fasilitas latihan khusus di tengah hutan. Bagian di fasilitas latihan ini menginjeksikan sedikit orisinalitas bagi plotnya yang relatif standar. Latihan yang diberikan lumayan barbar, dimana para murid harus bertarung satu sama lain dengan brutal sementara Hurley melakukan provokasi verbal sampai menembakkan pistol hanya untuk sekadar mengganggu fokus mereka. Namun fasilitas ini sebenarnya juga canggih. Ada latihan menembak dengan perangkat virtual reality hingga simulasi di area soundstage studio.
Ceritanya tak bisa lebih klise lagi dengan sumber konflik yang melibatkan pemicu nuklir. Kita bahkan diberikan antagonis berjuluk “The Ghost” (Taylor Kistch) yang merupakan mantan agen yang sekarang menjadi penjahat internasional. Ia baru saja mencuri pemicu tersebut dari mafia Rusia, dan sekarang berniat untuk menjualnya kepada penawar tertinggi. Stan merasa Mitch belum siap untuk misi ini, namun Irene yakin ia sudah mampu. Tak perlu kita tanya kenapa.
Yang dibutuhkan oleh film semacam ini hanyalah tokoh utama dan sekuens laga yang meyakinkan. Dylan O’Brien menarik untuk dilihat. Ia bukan lagi remaja puber yang anda ingat pernah berlarian di The Maze Runner, melainkan benar-benar tampak tangguh sebagai bintang laga meski masih punya rambut bergaya anak band. Ia memberikan fokus dan amarah yang cukup bagi karakternya. Sementara itu, Keaton sepertinya tahu ia sedang bermain di film seperti apa. Scott Adkins dan Shiva Negar tampil singkat sebagai pemeran pendukung.
Adegan aksinya berlangsung di semesta khas film aksi, dimana para karakter kita saling menembak di tengah keramaian tapi tak terlalu menarik perhatian polisi. Kalau saya tak salah ingat, hanya ada 4 polisi yang muncul disini, dan tak ada satupun yang krusial bagi cerita. Mungkin mereka tak mau ikut campur urusan CIA. Meski begitu, ia digarap dengan baik. Sutradara Michael Cuesta kebanyakan merancang sekuens aksinya yang agresif dalam sorotan close-up, lebih sering melibatkan pertarungan jarak dekat. Ada sebuah adegan besar di klimaks, lebih dari sekadar tabrakan mobil atau kehancuran gedung, yang dibuat menggunakan banyak CGI dan tak kita duga akan kita dapatkan dalam film seperti ini. Adegan ini takkan saya ungkap, yang jelas lumayan membuat saya terpana.
Saya bisa membayangkan bagaimana film ini mungkin akan membuat tersinggung banyak orang, khususnya di jaman sekarang dimana semua orang bisa tersinggung hampir karena apapun. Pemilihan antagonisnya yang berdasarkan paradigma sosiopolitis Amerika akan memancing kontroversi terutama di negara Islam. Ada pula beberapa adegan yang memperlihatkan kekerasan terhadap wanita, yang secara naratif masuk akal, tapi tetap membuat lidah saya sedikit kecut saat menyaksikannya.
Namun kita lebih baik tidak memikirkannya, karena filmnya sendiri juga tak begitu memikirkannya. Elemen tadi hanyalah mekanika plot untuk menyuguhkan kita sebuah film aksi yang lebih bergantung pada aksi daripada melibatkan aspek manusiawi apalagi kontemplasi politik. Dan bagian aksinya lumayan seru untuk disaksikan. Lagipula tak banyak yang akan anda ingat dari film ini saat anda melangkah keluar dari pintu bioskop. ■UP
Stephen Schiff, Michael Finch, Edward Zwick, Marshall Herskovitz (screenplay), Vince Flynn (novel)
Lorenzo di Bonaventura, Nick Wechsler
Enrique Chediak
Steven Price
Digarap dengan baik, tapi tak ada karakteristik yang membuatnya benar-benar berbeda dari para agen sinematis lainnya.
“Don't make it personal.” — Stan Hurley
Rating UP: Mungkin CIA seharusnya membiarkannya melakukan apa yang sedang ia lakukan. Mitch Rapp (Dylan O’Brien) adalah seorang vigilante, pejuang jalanan yang menumpas teroris internasional dari satu sarang ke sarang lainnya hanya berbekal kemampuan dan akomodasi pribadi. Namun jangan salah, Mitch sudah sedemikian terampil hingga bisa menyusup ke sarang teroris yang menjadi target pamungkasnya. Ia pada dasarnya adalah Batman wannabe spesialis teroris. CIA butuh lebih banyak orang yang seperti ini; mereka tak perlu repot-repot lagi turun tangan langsung. Di lain sisi, Mitch juga terlalu sayang untuk dikorbankan, meski ia lebih sering membahayakan nyawanya dan misi gara-gara tak bisa mengontrol diri.
Mitch Rapp merupakan karakter rekaan Vince Flynn yang diciptakan sebagai tokoh utama untuk belasan seri novelnya. American Assassin adalah penampilan perdananya di layar lebar, dan sepertinya dimaksudkan sebagai pembuka bagi franchise aksi mata-mata berbasis karakter, sama halnya dengan Jack Ryan-nya Tom Clancy atau Jack Reacher-nya Lee Child. Mitch adalah agen yang lumayan tangguh dan efektif tapi agresif dan pikirannya tak terlalu panjang. Semacam Bourne versi ceroboh. Selain dari itu, sama seperti filmnya ini sendiri, tak ada karakteristik lain yang membuatnya benar-benar berbeda dari para agen sinematis lainnya.
Kita pertama kali mengenal Mitch 18 bulan sebelumnya, saat ia akan melamar pacarnya di sebuah resort mewah di pantai Ibiza. Namun, tiba-tiba pantai tersebut diserbu oleh teroris muslim yang segera menembaki pengunjung dengan membabi-buta dalam sebuah sekuens one-take yang kesadisannya di luar perkiraan saya sebelum menonton. Mitch berhasil selamat meski mengalami luka tembak yang cukup parah. Namun, di antara puluhan yang meninggal, salah satu korban adalah pacarnya.
Sekarang Mitch sudah menjadi pria tangguh. Tahu darimana? Tahu dari sikapnya yang suka memancing keributan. Di sasana MMA, ia menghajar teman sparring-nya. Di area menembak, ia sembarangan menembaki semua target (walau semuanya tepat sasaran). Di rumah, ia dengan gaduh meninju sansak sampai membuat tetangganya protes. Oh, dan ia juga menumbuhkan jenggot lebat, karena orang tangguh selalu punya jenggot lebat. Hasratnya adalah membunuh teroris yang sudah membantai pacarnya. Agar lebih meyakinkan saat menyusup ke sarang mereka nanti, Mitch juga sudah mendalami Islam.
Ia berangkat ke Libya dengan modal sendiri. Kerennya lagi, ia berhasil berhadapan langsung dengan para teroris. Begitulah tangguhnya Mitch. Ia siap membunuh Mansur si pimpinan teroris dan semua orang yang ada disana, namun CIA lagi-lagi melakukan sesuatu yang menjadi spesialiasi mereka: ikut campur dalam urusan orang lain. Dor! Kalau dipikir-pikir sekarang, mungkin ini alasan kenapa Mitch cepat panas dan selalu bandel dalam menjalankan misinya nanti.
Ternyata CIA sudah lama memantau aktivitas Mitch. Ia dibawa ke kantor CIA. Namun alih-alih ditangkap, CIA malah bermaksud untuk melatih Mitch menjadi agen sungguhan. “Ia adalah vigilante terbaik yang pernah kulihat,” ujar Sekretaris CIA, Irene (Sanaa Lathan) yang kemudian membawa Mitch untuk dilatih oleh Batman langsung, Michael Keaton sebagai veteran perang bernama Stan Hurley yang punya fasilitas latihan khusus di tengah hutan. Bagian di fasilitas latihan ini menginjeksikan sedikit orisinalitas bagi plotnya yang relatif standar. Latihan yang diberikan lumayan barbar, dimana para murid harus bertarung satu sama lain dengan brutal sementara Hurley melakukan provokasi verbal sampai menembakkan pistol hanya untuk sekadar mengganggu fokus mereka. Namun fasilitas ini sebenarnya juga canggih. Ada latihan menembak dengan perangkat virtual reality hingga simulasi di area soundstage studio.
Ceritanya tak bisa lebih klise lagi dengan sumber konflik yang melibatkan pemicu nuklir. Kita bahkan diberikan antagonis berjuluk “The Ghost” (Taylor Kistch) yang merupakan mantan agen yang sekarang menjadi penjahat internasional. Ia baru saja mencuri pemicu tersebut dari mafia Rusia, dan sekarang berniat untuk menjualnya kepada penawar tertinggi. Stan merasa Mitch belum siap untuk misi ini, namun Irene yakin ia sudah mampu. Tak perlu kita tanya kenapa.
Yang dibutuhkan oleh film semacam ini hanyalah tokoh utama dan sekuens laga yang meyakinkan. Dylan O’Brien menarik untuk dilihat. Ia bukan lagi remaja puber yang anda ingat pernah berlarian di The Maze Runner, melainkan benar-benar tampak tangguh sebagai bintang laga meski masih punya rambut bergaya anak band. Ia memberikan fokus dan amarah yang cukup bagi karakternya. Sementara itu, Keaton sepertinya tahu ia sedang bermain di film seperti apa. Scott Adkins dan Shiva Negar tampil singkat sebagai pemeran pendukung.
Adegan aksinya berlangsung di semesta khas film aksi, dimana para karakter kita saling menembak di tengah keramaian tapi tak terlalu menarik perhatian polisi. Kalau saya tak salah ingat, hanya ada 4 polisi yang muncul disini, dan tak ada satupun yang krusial bagi cerita. Mungkin mereka tak mau ikut campur urusan CIA. Meski begitu, ia digarap dengan baik. Sutradara Michael Cuesta kebanyakan merancang sekuens aksinya yang agresif dalam sorotan close-up, lebih sering melibatkan pertarungan jarak dekat. Ada sebuah adegan besar di klimaks, lebih dari sekadar tabrakan mobil atau kehancuran gedung, yang dibuat menggunakan banyak CGI dan tak kita duga akan kita dapatkan dalam film seperti ini. Adegan ini takkan saya ungkap, yang jelas lumayan membuat saya terpana.
Saya bisa membayangkan bagaimana film ini mungkin akan membuat tersinggung banyak orang, khususnya di jaman sekarang dimana semua orang bisa tersinggung hampir karena apapun. Pemilihan antagonisnya yang berdasarkan paradigma sosiopolitis Amerika akan memancing kontroversi terutama di negara Islam. Ada pula beberapa adegan yang memperlihatkan kekerasan terhadap wanita, yang secara naratif masuk akal, tapi tetap membuat lidah saya sedikit kecut saat menyaksikannya.
Namun kita lebih baik tidak memikirkannya, karena filmnya sendiri juga tak begitu memikirkannya. Elemen tadi hanyalah mekanika plot untuk menyuguhkan kita sebuah film aksi yang lebih bergantung pada aksi daripada melibatkan aspek manusiawi apalagi kontemplasi politik. Dan bagian aksinya lumayan seru untuk disaksikan. Lagipula tak banyak yang akan anda ingat dari film ini saat anda melangkah keluar dari pintu bioskop. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Seiring Patty Jenkins resmi kembali menyutradarai 'Wonder Woman 2', tim kreatif pun kini mulai dibentuk. Satu nama yang baru saja bergabung ialah Dave Callaham.
Seiring Patty Jenkins resmi kembali menyutradarai Wonder Woman 2, tim kreatif pun kini mulai dibentuk. Satu nama yang baru saja bergabung ialah Dave Callaham, yang tak lain salah satu penulis skrip The Expendables. Menurut The Hollywood Reporter, Callaham akan menulis naskah WonderWoman 2 bersama Jenkins dan arsitek DC Extended Universe, Geoff Johns.
Disamping The Expendables, Callaham juga terlibat di Godzilla (2014) dan Zombieland 2. Belum lama ini Callaham digandeng Universal untuk menulis ulang skrip film Dark Universe bertajuk TheWolf Man.
Kedatangan Callaham sendiri tepat sehari pasca Jenkins menyepakati negosiasi untuk kembali di Wonder Woman 2, yang menjadikannya sutradara perempuan bergaji tertinggi. Kabarnya, Callaham direkrut langsung oleh Jenkins karena mereka pernah berkolaborasi mengembangkan Jackpot. Semula, film adaptasi novel milik Jo Nesbo ini akan menjadi film baru Jenkins, sebelum ia terpilih sebagai sutradara Wonder Woman.
Selama beberapa bulan terakhir, Jenkins dan Johns disebut telah meracik cerita Wonder Woman 2, dan kini giliran Callaham yang akan menerjemahkannya dalam bentuk skrip. Rencananya sekuel yang kembali dibintangi Gal Gadot ini akan bersetting di Amerika semasa Perang Dingin. Jenkins juga sempat mengakui kendaraan ikonik Wonder Woman, Invisible Jet, berpotensi muncul di sekuel.
Seiring Patty Jenkins resmi kembali menyutradarai 'Wonder Woman 2', tim kreatif pun kini mulai dibentuk. Satu nama yang baru saja bergabung ialah Dave Callaham.
Seiring Patty Jenkins resmi kembali menyutradarai Wonder Woman 2, tim kreatif pun kini mulai dibentuk. Satu nama yang baru saja bergabung ialah Dave Callaham, yang tak lain salah satu penulis skrip The Expendables. Menurut The Hollywood Reporter, Callaham akan menulis naskah WonderWoman 2 bersama Jenkins dan arsitek DC Extended Universe, Geoff Johns.
Disamping The Expendables, Callaham juga terlibat di Godzilla (2014) dan Zombieland 2. Belum lama ini Callaham digandeng Universal untuk menulis ulang skrip film Dark Universe bertajuk TheWolf Man.
Kedatangan Callaham sendiri tepat sehari pasca Jenkins menyepakati negosiasi untuk kembali di Wonder Woman 2, yang menjadikannya sutradara perempuan bergaji tertinggi. Kabarnya, Callaham direkrut langsung oleh Jenkins karena mereka pernah berkolaborasi mengembangkan Jackpot. Semula, film adaptasi novel milik Jo Nesbo ini akan menjadi film baru Jenkins, sebelum ia terpilih sebagai sutradara Wonder Woman.
Selama beberapa bulan terakhir, Jenkins dan Johns disebut telah meracik cerita Wonder Woman 2, dan kini giliran Callaham yang akan menerjemahkannya dalam bentuk skrip. Rencananya sekuel yang kembali dibintangi Gal Gadot ini akan bersetting di Amerika semasa Perang Dingin. Jenkins juga sempat mengakui kendaraan ikonik Wonder Woman, Invisible Jet, berpotensi muncul di sekuel.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Menandai dimulainya proses syuting, Netflix akhirnya merilis foto pertama 'Outlaw King' yang disutradarai David Mackenzie dan dibintangi Chris Pine.
Menandai dimulainya proses syuting, Netflix akhirnya merilis foto pertama Outlaw King. Mengusung cerita tentang Robert the Bruce sang Raja Skotlandia, film ini pun menjadi menarik untuk dinanti karena disutradarai David Mackenzie dan dibintangi Chris Pine, dua nama di balik film western jempolan Hell or High Water. Foto dari Netflix pun memperlihatkan penampilan berbeda Pine dalam menghidupkan sosok Robert the Bruce.
Berdasarkan sinopsisnya, Outlaw King menyoroti kisah nyata perjuangan Robert the Bruce dalam membebaskan negaranya dari penjajahan Inggris. Dan sebagaimana yang disinyalkan judulnya, untuk menaklukkan pasukan Inggris yang jauh lebih banyak dan tangguh, Robert the Bruce tak hanya bermodalkan keberanian saja, melainkan juga strategi licik yang jauh dari kesan mulia. Melalui Outlaw King, Mackenzie pun berniat mengeksplor kisah Robert the Bruce lebih jauh, dan membuka sejumlah fakta dari sang Raja Skotlandia yang selama ini jarang diketahui.
FYI, tokoh Robert the Bruce sebelumnya sempat muncul di film kolosal epik Braveheart yang didalangi Mel Gibson. Namun jika di film rilisan 1995 ini Robert the Bruce hanya menjadi karakter pendukung, maka di Outlaw King ia naik pangkat menjadi karakter utama.
Ditulis dan disutradarai Mackenzie, Outlaw King juga menampilkan Aaron Taylor-Johnson (Nocturnal Animals), Florence Pugh (Lady Macbeth), Tony Curran (Sons of Anarchy), StephenDillane (Game of Thrones) dan Billy Howle (On Chesil Beach). Rencananya film ini akan rilis di Netflix pada 2018. ■UP
Menandai dimulainya proses syuting, Netflix akhirnya merilis foto pertama 'Outlaw King' yang disutradarai David Mackenzie dan dibintangi Chris Pine.
Menandai dimulainya proses syuting, Netflix akhirnya merilis foto pertama Outlaw King. Mengusung cerita tentang Robert the Bruce sang Raja Skotlandia, film ini pun menjadi menarik untuk dinanti karena disutradarai David Mackenzie dan dibintangi Chris Pine, dua nama di balik film western jempolan Hell or High Water. Foto dari Netflix pun memperlihatkan penampilan berbeda Pine dalam menghidupkan sosok Robert the Bruce.
Berdasarkan sinopsisnya, Outlaw King menyoroti kisah nyata perjuangan Robert the Bruce dalam membebaskan negaranya dari penjajahan Inggris. Dan sebagaimana yang disinyalkan judulnya, untuk menaklukkan pasukan Inggris yang jauh lebih banyak dan tangguh, Robert the Bruce tak hanya bermodalkan keberanian saja, melainkan juga strategi licik yang jauh dari kesan mulia. Melalui Outlaw King, Mackenzie pun berniat mengeksplor kisah Robert the Bruce lebih jauh, dan membuka sejumlah fakta dari sang Raja Skotlandia yang selama ini jarang diketahui.
FYI, tokoh Robert the Bruce sebelumnya sempat muncul di film kolosal epik Braveheart yang didalangi Mel Gibson. Namun jika di film rilisan 1995 ini Robert the Bruce hanya menjadi karakter pendukung, maka di Outlaw King ia naik pangkat menjadi karakter utama.
Ditulis dan disutradarai Mackenzie, Outlaw King juga menampilkan Aaron Taylor-Johnson (Nocturnal Animals), Florence Pugh (Lady Macbeth), Tony Curran (Sons of Anarchy), StephenDillane (Game of Thrones) dan Billy Howle (On Chesil Beach). Rencananya film ini akan rilis di Netflix pada 2018. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Setelah sekian lama menjadi misteri, penampilan David Harbour sebagai Hellboy terbaru akhirnya terungkap lewat foto perdana yang dirilis Lionsgate.
Setelah sekian lama menjadi misteri, penampilan David Harbour sebagai Hellboy terbaru akhirnya terungkap lewat foto perdana yang dirilis Lionsgate.
Meski sepintas mirip dengan versi Ron Perlman yang ada di film Hellboykarya Guillermo Del Toro, versi Harbour rupanya memiliki perbedaan jika kita amati lebih detail. Sebut saja rambutnya yang kini lebih panjang, disusul tangan kanannya (Right Hand of Doom) yang lebih ramping. Dan yang lebih menarik, penampilan Hellboy terbaru ini dinilai lebih mengintimidasi dan sangat mencerminkan latar belakangnya yang berasal dari neraka.
Diposisikan sebagai reboot, versi anyar ini diumumkan pasca Del Toro urung membuat film Hellboy ketiga. Dengan arahan sutradara Neil Marshall, reboot ini yang melibatkan kreator Hellboy, MikeMignola, ini dijanjikan akan lebih sadis dan kelam serta menawarkan cerita yang lebih dewasa. Selain itu, meski masih ada unsur action, film ini akan lebih mengedepankan eksplorasi karakter Hellboy sehingga penonton bisa mengenalnya secara mendalam.
Mengusung judul resmi Hellboy: Rise of the Blood Queen, film ini juga dibintangi Ian McShane (Professor Broom, ayah adopsi Hellboy), Milla Jovovich (villain The Blood Queen), Sasha Lane (Alice Monaghan) dan Daniel Dae Kim (Major Ben Daimio). Dengan proses syuting yang akan bergulir dalam waktu dekat, Hellboy ditargetkan tayang pada 2018. ■UP
Setelah sekian lama menjadi misteri, penampilan David Harbour sebagai Hellboy terbaru akhirnya terungkap lewat foto perdana yang dirilis Lionsgate.
Setelah sekian lama menjadi misteri, penampilan David Harbour sebagai Hellboy terbaru akhirnya terungkap lewat foto perdana yang dirilis Lionsgate.
Meski sepintas mirip dengan versi Ron Perlman yang ada di film Hellboykarya Guillermo Del Toro, versi Harbour rupanya memiliki perbedaan jika kita amati lebih detail. Sebut saja rambutnya yang kini lebih panjang, disusul tangan kanannya (Right Hand of Doom) yang lebih ramping. Dan yang lebih menarik, penampilan Hellboy terbaru ini dinilai lebih mengintimidasi dan sangat mencerminkan latar belakangnya yang berasal dari neraka.
Diposisikan sebagai reboot, versi anyar ini diumumkan pasca Del Toro urung membuat film Hellboy ketiga. Dengan arahan sutradara Neil Marshall, reboot ini yang melibatkan kreator Hellboy, MikeMignola, ini dijanjikan akan lebih sadis dan kelam serta menawarkan cerita yang lebih dewasa. Selain itu, meski masih ada unsur action, film ini akan lebih mengedepankan eksplorasi karakter Hellboy sehingga penonton bisa mengenalnya secara mendalam.
Mengusung judul resmi Hellboy: Rise of the Blood Queen, film ini juga dibintangi Ian McShane (Professor Broom, ayah adopsi Hellboy), Milla Jovovich (villain The Blood Queen), Sasha Lane (Alice Monaghan) dan Daniel Dae Kim (Major Ben Daimio). Dengan proses syuting yang akan bergulir dalam waktu dekat, Hellboy ditargetkan tayang pada 2018. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Lucasfilm resmi mengumumkan J.J. Abrams sebagai sutradara 'Star Wars: Episode IX'.
Sebagai seri pamungkas dalam trilogi baru, tak ayalStar Wars: Episode IXbanyak diharapkan mampu tampil memuaskan, dan menutup cerita yang terbangun di The Force Awakens dan TheLastJedi dengan sempurna. Ketika sutradara Colin Trevorrow hengkang, muncul pertanyaan siapakah sutradara baru pilihan Lucasfilm yang cukup berkompeten dalam memenuhi tingginya ekspektasi terhadap Episode IX.
Pertanyaan besar ini akhirnya terjawab seiring studio resmi mengumumkan J.J. Abrams sebagai sutradara Episode IX. Sebagian pihak pun menilai Abrams memang pilihan paling tepat dan aman. Pasalnya, selain membawa The Force Awakens besutannya laku keras dengan pendapatan menembus $2 miliar, Abrams juga sukses memadukan hal baru dan nostalgia di film rilisan 2015.
“Dengan The Force Awakens, J.J. Abrams berhasil menghadirkan segala hal yang kami harapkan, dan saya amat senang dia kembali untuk menyelesaikan trilogi ini,”papar Kathleen Kennedy selaku pimpinan Lucasfilm.
Disamping menyutradarai, Abrams juga menulis skrip Episode IX bersama penulis baru Chris Terrio. Mereka berdua siap menulis ulang skrip yang sebelumnya dikerjakan Jack Thorne, Colin Trevorrow dan Derek Connolly. Terrio sendiri tak asing dengan tugas penulisan film blockbuster mengingat ia pernah terlibat di Batman v Superman: Dawn of Justice dan Justice League.
Sementara itu, dengan adanya sutradara dan penulis naskah baru, otomatis akan terjadi perubahan dan penyesuaian konsep cerita Episode IX yang membutuhkan waktu ekstra. Oleh sebab itu, Lucasfilm akhirnya memutuskan untuk menunda tanggal main Star Wars: Episode IX dari 24 Mei 2019 ke 20 Desember di tahun yang sama. ■UP
Lucasfilm resmi mengumumkan J.J. Abrams sebagai sutradara 'Star Wars: Episode IX'.
Sebagai seri pamungkas dalam trilogi baru, tak ayalStar Wars: Episode IXbanyak diharapkan mampu tampil memuaskan, dan menutup cerita yang terbangun di The Force Awakens dan TheLastJedi dengan sempurna. Ketika sutradara Colin Trevorrow hengkang, muncul pertanyaan siapakah sutradara baru pilihan Lucasfilm yang cukup berkompeten dalam memenuhi tingginya ekspektasi terhadap Episode IX.
Pertanyaan besar ini akhirnya terjawab seiring studio resmi mengumumkan J.J. Abrams sebagai sutradara Episode IX. Sebagian pihak pun menilai Abrams memang pilihan paling tepat dan aman. Pasalnya, selain membawa The Force Awakens besutannya laku keras dengan pendapatan menembus $2 miliar, Abrams juga sukses memadukan hal baru dan nostalgia di film rilisan 2015.
“Dengan The Force Awakens, J.J. Abrams berhasil menghadirkan segala hal yang kami harapkan, dan saya amat senang dia kembali untuk menyelesaikan trilogi ini,”papar Kathleen Kennedy selaku pimpinan Lucasfilm.
Disamping menyutradarai, Abrams juga menulis skrip Episode IX bersama penulis baru Chris Terrio. Mereka berdua siap menulis ulang skrip yang sebelumnya dikerjakan Jack Thorne, Colin Trevorrow dan Derek Connolly. Terrio sendiri tak asing dengan tugas penulisan film blockbuster mengingat ia pernah terlibat di Batman v Superman: Dawn of Justice dan Justice League.
Sementara itu, dengan adanya sutradara dan penulis naskah baru, otomatis akan terjadi perubahan dan penyesuaian konsep cerita Episode IX yang membutuhkan waktu ekstra. Oleh sebab itu, Lucasfilm akhirnya memutuskan untuk menunda tanggal main Star Wars: Episode IX dari 24 Mei 2019 ke 20 Desember di tahun yang sama. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Box Office, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Melewati ekspektasi, 'It' mencetak rekor baru bagi film horor sekaligus menjadi salah satu film dengan debut terbesar sepanjang 2017. Berikut rekap box office minggu ini.
Jangan main-main dengan badut setan. Setelah dua minggu lalu kita mendapati box office dengan performa terburuk selama 2 dekade, minggu ini bioskop kembali hidup berkat It. Sejak awal pengamat industri memang sudah memprediksi bahwa filmnya akan menjadi hit, tapi tak banyak yang menduga bahwa akan sebesar ini.
Diperkirakan memperoleh debut sekitar $60 juta, It tampil jauh lebih bombastis dengan $123,1 juta. Debut ini literally menghancurkan semua rekor film horor; ia adalah film horor dengan debut tertinggi sepanjang masa. Bahkan di minggu perdananya, It sudah menjadi film horor berating "R/Dewasa" dengan total pendapatan tertinggi kelima sepanjang masa, hanya berada sedikit di bawah $137,4-nya The Conjuring yang didapat selama 15 minggu penayangan.
Di luar genre horor, It memecahkan rekor debut September tertinggi, sekaligus rekor musim gugur tertinggi. Debutnya ini juga merupakan debut film berating "R/Dewasa" terbesar kedua sepanjang masa setelah Deadpool ($132,4 juta) dan terbesar ketiga sepanjang 2017 setelah Beauty and the Beast dan Guardians of the Galaxy Vol.2.
Ini adalah salah satu lagi kesuksesan dari film horor bagi Warner Bros, apalagi bujetnya hanya $35 juta. Review solid dari kritikus (RottenTomatoes "86%") dan resepsi cukup bagus dari penonton (CinemaScore "B+") mengindikasikan bahwa filmnya mungkin akan punya kontinuitas yang baik di box office.
Di luar Amerika, It juga tak kalah impresif. Juga tayang berbarengan di 46 negara, adaptasi novel Stephen King ini meraup $66,3 juta, sehingga total debut globalnya menjadi $189,3 juta. Ini juga merupakan debut horor terbesar sepanjang masa secara global. Pendapatan terbesar diperoleh dari Australia ($6,0 juta), Korea ($3,1 juta), dan Belanda ($1,5 juta).
Satu-satunya film baru selain It adalah Home Again, yang berhasil masuk ke posisi kedua. Namun bukan berarti debutnya sedemikian bagus. Film ini sebenarnya hanya meraup $8,6 juta. Bagi Reese Witherspoon, hasil ini bahkan lebih rendah daripada debut Hot Pursuit ($13,9 juta) dua tahun yang lalu. Penonton memberinya CinemaScore "B".
The Hitman's Bodyguard minggu ini mengumpulkan $4,8 juta sehingga total pendapatannya selama 4 minggu menjadi $64,8 juta. Tambahan dari luar Amerika membuat total pendapatan globalnya menjadi $101,5 juta.
Satu lagi film horor yang juga milik Warner Bros, Annabelle: Creation berada di posisi keempat. Turun 46,7%, film ini memperoleh $4,0 juta. Total pendapatan domestiknya adalah $96,3 juta, sedangkan total pendapatan globalnya adalah $281,0 juta.
Wind River bergerak perlahan tapi menjadi hit kecil yang meyakinkan bagi The Weinstein Company. Filmnya sudah mengumpulkan $24,9 juta berkat tambahan $3,1 juta minggu ini.
Melewati ekspektasi, 'It' mencetak rekor baru bagi film horor sekaligus menjadi salah satu film dengan debut terbesar sepanjang 2017. Berikut rekap box office minggu ini.
Jangan main-main dengan badut setan. Setelah dua minggu lalu kita mendapati box office dengan performa terburuk selama 2 dekade, minggu ini bioskop kembali hidup berkat It. Sejak awal pengamat industri memang sudah memprediksi bahwa filmnya akan menjadi hit, tapi tak banyak yang menduga bahwa akan sebesar ini.
Diperkirakan memperoleh debut sekitar $60 juta, It tampil jauh lebih bombastis dengan $123,1 juta. Debut ini literally menghancurkan semua rekor film horor; ia adalah film horor dengan debut tertinggi sepanjang masa. Bahkan di minggu perdananya, It sudah menjadi film horor berating "R/Dewasa" dengan total pendapatan tertinggi kelima sepanjang masa, hanya berada sedikit di bawah $137,4-nya The Conjuring yang didapat selama 15 minggu penayangan.
Di luar genre horor, It memecahkan rekor debut September tertinggi, sekaligus rekor musim gugur tertinggi. Debutnya ini juga merupakan debut film berating "R/Dewasa" terbesar kedua sepanjang masa setelah Deadpool ($132,4 juta) dan terbesar ketiga sepanjang 2017 setelah Beauty and the Beast dan Guardians of the Galaxy Vol.2.
Ini adalah salah satu lagi kesuksesan dari film horor bagi Warner Bros, apalagi bujetnya hanya $35 juta. Review solid dari kritikus (RottenTomatoes "86%") dan resepsi cukup bagus dari penonton (CinemaScore "B+") mengindikasikan bahwa filmnya mungkin akan punya kontinuitas yang baik di box office.
Di luar Amerika, It juga tak kalah impresif. Juga tayang berbarengan di 46 negara, adaptasi novel Stephen King ini meraup $66,3 juta, sehingga total debut globalnya menjadi $189,3 juta. Ini juga merupakan debut horor terbesar sepanjang masa secara global. Pendapatan terbesar diperoleh dari Australia ($6,0 juta), Korea ($3,1 juta), dan Belanda ($1,5 juta).
Satu-satunya film baru selain It adalah Home Again, yang berhasil masuk ke posisi kedua. Namun bukan berarti debutnya sedemikian bagus. Film ini sebenarnya hanya meraup $8,6 juta. Bagi Reese Witherspoon, hasil ini bahkan lebih rendah daripada debut Hot Pursuit ($13,9 juta) dua tahun yang lalu. Penonton memberinya CinemaScore "B".
The Hitman's Bodyguard minggu ini mengumpulkan $4,8 juta sehingga total pendapatannya selama 4 minggu menjadi $64,8 juta. Tambahan dari luar Amerika membuat total pendapatan globalnya menjadi $101,5 juta.
Satu lagi film horor yang juga milik Warner Bros, Annabelle: Creation berada di posisi keempat. Turun 46,7%, film ini memperoleh $4,0 juta. Total pendapatan domestiknya adalah $96,3 juta, sedangkan total pendapatan globalnya adalah $281,0 juta.
Wind River bergerak perlahan tapi menjadi hit kecil yang meyakinkan bagi The Weinstein Company. Filmnya sudah mengumpulkan $24,9 juta berkat tambahan $3,1 juta minggu ini.