- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Sony merilis logo ‘The Girl in the Spider's Web’ sekaligus foto jajaran pemain, termasuk yang paling ditunggu Claire Foy sebagai hacker Lisbeth Salander.
Seiring proses syutingThe Girl in the Spider's Web telah selesai, kini saatnya bagi Sony untuk mulai mempromosikan film lanjutanThe Girl with the Dragon Tattoo. Langkah ini dibuktikan dengan dirilisnya logo Spider's Web sekaligus foto jajaran pemain, termasuk yang paling ditunggu Claire Foy sebagai hacker Lisbeth Salander.
Meski menjadi sekuel Dragon Tattoo, film ini mengusung sutradara dan pemain baru. Jika film sebelumnya disutradarai David Fincher dengan pemain Rooney Mara (Lisbeth Salander) dan Daniel Craig (Mikael Blomkvist), maka film ini disutradarai Fede Alvarez (Don’t Breathe) yang mengarahkan akting Foy dan Sverrir Gudnason (Blomkvist). Jika melihat foto di atas, boleh dikatakan gaya gothic Salander tak seliar versi Mara.
Spider's Web sendiri mengisahkan kerjasama Lisbeth Salander dan jurnalis Mikael Blomkvist dalam mengusut kasus yang melibatkan mata-mata, kejahatan cyber dan pemerintahan korup. Film ini diadaptasi dari seri keempat dalam sagaMillenium. Dengan kata lain, film ini akan melompati cerita yang ada di novel The Girl Who Played with Fire (seri kedua) dan novel The Girl in the Hornet’s Nest (seri ketiga), sebagaimana yang dikatakan penulis naskah Steven Knight. Lebih dari itu, berbeda dengan Dragon Tattoo, Spider’s Web dijanjikan akan lebih fokus pada kisah Lisbeth Salander.
Selain Foy dan Gudnason, Spider’s Web juga menampilkan Lakeith Stanfield, Sylvia Hoeks, Stephen Merchant, Claes Bang, Christopher Convery, Synnøve Macody Lund dan Vicky Krieps. Pada awalnya film ini kerap mengundang skeptisme lantaran tak lagi melibatkan Fincher, Mara dan Craig. Namun di tangan Alvarez yang sukses menggarap Don’t Breathe, Spider’s Web diharapkan berhasil melampaui ekspektasi. The Girl in the Spider's Web akan dirilis 9 November 2018.
Sony merilis logo ‘The Girl in the Spider's Web’ sekaligus foto jajaran pemain, termasuk yang paling ditunggu Claire Foy sebagai hacker Lisbeth Salander.
Seiring proses syutingThe Girl in the Spider's Web telah selesai, kini saatnya bagi Sony untuk mulai mempromosikan film lanjutanThe Girl with the Dragon Tattoo. Langkah ini dibuktikan dengan dirilisnya logo Spider's Web sekaligus foto jajaran pemain, termasuk yang paling ditunggu Claire Foy sebagai hacker Lisbeth Salander.
Meski menjadi sekuel Dragon Tattoo, film ini mengusung sutradara dan pemain baru. Jika film sebelumnya disutradarai David Fincher dengan pemain Rooney Mara (Lisbeth Salander) dan Daniel Craig (Mikael Blomkvist), maka film ini disutradarai Fede Alvarez (Don’t Breathe) yang mengarahkan akting Foy dan Sverrir Gudnason (Blomkvist). Jika melihat foto di atas, boleh dikatakan gaya gothic Salander tak seliar versi Mara.
Spider's Web sendiri mengisahkan kerjasama Lisbeth Salander dan jurnalis Mikael Blomkvist dalam mengusut kasus yang melibatkan mata-mata, kejahatan cyber dan pemerintahan korup. Film ini diadaptasi dari seri keempat dalam sagaMillenium. Dengan kata lain, film ini akan melompati cerita yang ada di novel The Girl Who Played with Fire (seri kedua) dan novel The Girl in the Hornet’s Nest (seri ketiga), sebagaimana yang dikatakan penulis naskah Steven Knight. Lebih dari itu, berbeda dengan Dragon Tattoo, Spider’s Web dijanjikan akan lebih fokus pada kisah Lisbeth Salander.
Selain Foy dan Gudnason, Spider’s Web juga menampilkan Lakeith Stanfield, Sylvia Hoeks, Stephen Merchant, Claes Bang, Christopher Convery, Synnøve Macody Lund dan Vicky Krieps. Pada awalnya film ini kerap mengundang skeptisme lantaran tak lagi melibatkan Fincher, Mara dan Craig. Namun di tangan Alvarez yang sukses menggarap Don’t Breathe, Spider’s Web diharapkan berhasil melampaui ekspektasi. The Girl in the Spider's Web akan dirilis 9 November 2018.
Barangkali film ini bakal jauh lebih asyik kalau ia tak malu-malu untuk tampil konyol sepenuhnya.
“This is what happens when you mess with my friend, mother...” — Davis Okoye
Rating UP: Sebetulnya saya sudah siap untuk memberikan rating 4 bagi Rampage, bahkan saat baru melihat trailernya saja. Film ini dibintangi oleh, bukan satu, bukan dua, tapi tiga hewan buas yang siap menggila dan membuat kekacauan. Hewan buas bukan sembarang hewan buas, melainkan hewan buas mutan: gorila raksasa, serigala terbang, dan buaya monster. Tambahkan anakonda gergasi, maka saya akan mengobral rating 5. Dan siapa lagi aktor yang bisa menjual film sedungu itu kalau bukan Dwayne "The Rock" Johnson. Rasanya mustahil untuk membuat film yang membosankan dari premis yang konyol seperti itu.
Namun film ini ternyata tak semenggelikan dan seasyik yang saya kira. Tentu saja saat mereka mengamuk di kota, melempar mobil, menerkam helikopter, atau memporak-porandakan gedung, filmnya jadi seru betul, karena hellaw tak ada film yang tak seru kalau menampilkan adegan-adegan tersebut. Usaha untuk membuat plot yang kredibel lah yang menahannya untuk menjadi film yang hqq serunya.
Apakah kita butuh penjelasan panjang lebar mengenai bagaimana sesuatu terjadi? Apakah kita peduli dengan konspirasi dari perusahaan riset yang keji? Apakah kita percaya bahwa film mempersembahkan analogi tragedi 9/11 padahal sebelumnya menampilkan kematian tokoh antagonis demi tujuan komikal? Cepat bawa 4 monster tadi (saya memasukkan Dwayne Johnson ke dalam hitungan) ke kota dan biarkan mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan.
Sebagaimana yang kita tahu, film ini diangkat dari salah satu permainan mesin dingdong. Kalimat tadi adalah pernyataan jebakan. Kalau anda langsung mengangguk saat membacanya, berarti anda sudah jadi papa/mama generasi milenial. Atau minimal om/tante generasi milenial.
Saya jadi ngelantur. Oke, lanjut.
Bagi adik-adik ucul yang belum tahu soal dingdong, bisa diklik disini. Cara memainkan permainan Rampage sederhana: kita boleh mengontrol salah satu dari 3 monster untuk menghancurkan kota sehancur-hancurnya sembari menghindari serangan balik dari militer. Monster ini aslinya adalah manusia yang termutasi. Tapi film menggantinya dengan hewan yang terinfeksi oleh serum beracun buatan Engyne Corp. Untuk memberitahu kita betapa berbahayanya serum tersebut, film dibuka dengan stasiun luar angkasa yang diluluhlantakkan oleh seekor tikus mutan. Saya mohon agar ia tolong dibuatkan film sendiri.
Serum ini jatuh ke 3 tempat: sebuah hutan, sebuah rawa, dan sebuah cagar alam. Tempat terakhir kebetulan dihuni oleh George, gorila albino cerdas yang bersahabat karib dengan Dwayne Johnson yang kali ini berkesempatan bermain sebagai ahli primata bernama Davis Okoye. Tentu saja, tak mengejutkan saat mengetahui bahwa Davis sebelumnya adalah seorang tentara, karena film ini nanti membutuhkannya untuk memiloti helikopter dan menenteng senapan.
Pastinya, kemunculan tiba-tiba dari monster-monster ini mustahil tak ketahuan, dan pemerintah berusaha mati-matian untuk menetralisir mereka. Ini dia film yang membutuhkan sikon dimana para pemegang tanggung jawab harus selalu bandel dan tak mengindahkan saran dari para ahli di bidangnya (ehem, satir dikit biar dikira intelek), agar bencana yang lebih besar bisa terjadi. Dalam hal ini, Rampage tak mengecewakan. Keputusan-keputusan dungu memberi kans bagi monster-monster kita untuk semakin menggila.
Yang berada di peringkat pertama soal kedunguan adalah dua bersaudara petinggi Engyne Corp, Claire (Malin Akerman) dan Brett (Jake Lacy) yang punya ide brilian untuk memancing 3 monster ini ke gedung utama mereka yang btw berada di tengah kota hanya demi mengambil sekeping DNA. Bagaimana mereka melakukannya? Siapa peduli. Kalau anda mulai mempertanyakan logika, maka patut diingat bahwa Claire dan Brett memancing monster ke gedung mereka saat MEREKA MASIH BERADA DI GEDUNG TERSEBUT!
Tak perlu logika karena semua itu semata-mata merupakan prolog agar para monster kita bisa berkumpul di satu tempat sembari mengacak-acak apapun di sepanjang jalan mereka. Tidak jelas pula bagaimana cara menghentikan monster raksasa yang nyaris tak bisa ditaklukkan ini, meski kalau saya ingat lagi rasa-rasanya film menggunakan piranti plot berupa vaksin. Huft. Sebenarnya tak perlu sih, soalnya kan kita sudah punya DWAYNE "THE ROCK" JOHNSON!
Kalau film berhenti disana lalu alih-alih menyajikan lebih banyak huru-hara yang ditimbulkan monster, maka saya takkan mengurangi rencana pemberian rating 4 tadi. Namun, ada sedikit nuansa-nuansa agak serius yang coba dihadirkan lewat karakter Naomi Harris yang bermain sebagai mantan ilmuwan Engyne Corp serta persahabatan antara Davis dengan George. Ini tak keliru sih sebenarnya, tapi tone-nya tidak begitu ngeklik dengan film secara keseluruhan, sehingga terasa agak canggung.
Satu-satunya materi aditif lain yang saya nikmati cuma Jeffrey Dean Morgan yang memberikan penampilan seolah sangat menyadari bahwa ia sedang bermain di film seperti apa. Dengan gaya sengaknya yang sok keren, ia mengklaim diri sebagai agen rahasia yang bukan CIA, FBI, atau Justice League, melainkan OGA, "Other Goverment Agency"/"Agensi Pemerintah yang Satunya" yang bertugas membereskan misi-misi nyeleneh. Salah satu anggota timnya adalah Joe Manganiello yang langsung menghilang sebelum ia punya kesempatan untuk pamer sixpack.
Film ini melibatkan tim dari San Andreas, film bencana yang juga dibintangi Johnson, termasuk sutradara Brad Peyton. Efek spesialnya meyakinkan, dan Peyton sepertinya cukup mampu menghandel spektakel besar yang melibatkan monster raksasa dan kehancuran spektakuler. Mudah untuk mengikuti kekacauan yang disajikannya di momen puncak yang baru hadir di 15 menit terakhir. Saya berharap semua ini terjadi lebih awal, karena jujur saja, bagian sebelum itu lumayan membosankan. Barangkali film ini bakal jauh lebih asyik kalau ia tak malu-malu untuk tampil konyol sepenuhnya. ■UP
Ryan Engle, Carlton Cuse, Ryan J. Condal, Adam Sztykiel
Brad Peyton, Beau Flynn, John Rickard, Hiram Garcia
Jaron Presant
Andrew Lockington
Barangkali film ini bakal jauh lebih asyik kalau ia tak malu-malu untuk tampil konyol sepenuhnya.
“This is what happens when you mess with my friend, mother...” — Davis Okoye
Rating UP: Sebetulnya saya sudah siap untuk memberikan rating 4 bagi Rampage, bahkan saat baru melihat trailernya saja. Film ini dibintangi oleh, bukan satu, bukan dua, tapi tiga hewan buas yang siap menggila dan membuat kekacauan. Hewan buas bukan sembarang hewan buas, melainkan hewan buas mutan: gorila raksasa, serigala terbang, dan buaya monster. Tambahkan anakonda gergasi, maka saya akan mengobral rating 5. Dan siapa lagi aktor yang bisa menjual film sedungu itu kalau bukan Dwayne "The Rock" Johnson. Rasanya mustahil untuk membuat film yang membosankan dari premis yang konyol seperti itu.
Namun film ini ternyata tak semenggelikan dan seasyik yang saya kira. Tentu saja saat mereka mengamuk di kota, melempar mobil, menerkam helikopter, atau memporak-porandakan gedung, filmnya jadi seru betul, karena hellaw tak ada film yang tak seru kalau menampilkan adegan-adegan tersebut. Usaha untuk membuat plot yang kredibel lah yang menahannya untuk menjadi film yang hqq serunya.
Apakah kita butuh penjelasan panjang lebar mengenai bagaimana sesuatu terjadi? Apakah kita peduli dengan konspirasi dari perusahaan riset yang keji? Apakah kita percaya bahwa film mempersembahkan analogi tragedi 9/11 padahal sebelumnya menampilkan kematian tokoh antagonis demi tujuan komikal? Cepat bawa 4 monster tadi (saya memasukkan Dwayne Johnson ke dalam hitungan) ke kota dan biarkan mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan.
Sebagaimana yang kita tahu, film ini diangkat dari salah satu permainan mesin dingdong. Kalimat tadi adalah pernyataan jebakan. Kalau anda langsung mengangguk saat membacanya, berarti anda sudah jadi papa/mama generasi milenial. Atau minimal om/tante generasi milenial.
Saya jadi ngelantur. Oke, lanjut.
Bagi adik-adik ucul yang belum tahu soal dingdong, bisa diklik disini. Cara memainkan permainan Rampage sederhana: kita boleh mengontrol salah satu dari 3 monster untuk menghancurkan kota sehancur-hancurnya sembari menghindari serangan balik dari militer. Monster ini aslinya adalah manusia yang termutasi. Tapi film menggantinya dengan hewan yang terinfeksi oleh serum beracun buatan Engyne Corp. Untuk memberitahu kita betapa berbahayanya serum tersebut, film dibuka dengan stasiun luar angkasa yang diluluhlantakkan oleh seekor tikus mutan. Saya mohon agar ia tolong dibuatkan film sendiri.
Serum ini jatuh ke 3 tempat: sebuah hutan, sebuah rawa, dan sebuah cagar alam. Tempat terakhir kebetulan dihuni oleh George, gorila albino cerdas yang bersahabat karib dengan Dwayne Johnson yang kali ini berkesempatan bermain sebagai ahli primata bernama Davis Okoye. Tentu saja, tak mengejutkan saat mengetahui bahwa Davis sebelumnya adalah seorang tentara, karena film ini nanti membutuhkannya untuk memiloti helikopter dan menenteng senapan.
Pastinya, kemunculan tiba-tiba dari monster-monster ini mustahil tak ketahuan, dan pemerintah berusaha mati-matian untuk menetralisir mereka. Ini dia film yang membutuhkan sikon dimana para pemegang tanggung jawab harus selalu bandel dan tak mengindahkan saran dari para ahli di bidangnya (ehem, satir dikit biar dikira intelek), agar bencana yang lebih besar bisa terjadi. Dalam hal ini, Rampage tak mengecewakan. Keputusan-keputusan dungu memberi kans bagi monster-monster kita untuk semakin menggila.
Yang berada di peringkat pertama soal kedunguan adalah dua bersaudara petinggi Engyne Corp, Claire (Malin Akerman) dan Brett (Jake Lacy) yang punya ide brilian untuk memancing 3 monster ini ke gedung utama mereka yang btw berada di tengah kota hanya demi mengambil sekeping DNA. Bagaimana mereka melakukannya? Siapa peduli. Kalau anda mulai mempertanyakan logika, maka patut diingat bahwa Claire dan Brett memancing monster ke gedung mereka saat MEREKA MASIH BERADA DI GEDUNG TERSEBUT!
Tak perlu logika karena semua itu semata-mata merupakan prolog agar para monster kita bisa berkumpul di satu tempat sembari mengacak-acak apapun di sepanjang jalan mereka. Tidak jelas pula bagaimana cara menghentikan monster raksasa yang nyaris tak bisa ditaklukkan ini, meski kalau saya ingat lagi rasa-rasanya film menggunakan piranti plot berupa vaksin. Huft. Sebenarnya tak perlu sih, soalnya kan kita sudah punya DWAYNE "THE ROCK" JOHNSON!
Kalau film berhenti disana lalu alih-alih menyajikan lebih banyak huru-hara yang ditimbulkan monster, maka saya takkan mengurangi rencana pemberian rating 4 tadi. Namun, ada sedikit nuansa-nuansa agak serius yang coba dihadirkan lewat karakter Naomi Harris yang bermain sebagai mantan ilmuwan Engyne Corp serta persahabatan antara Davis dengan George. Ini tak keliru sih sebenarnya, tapi tone-nya tidak begitu ngeklik dengan film secara keseluruhan, sehingga terasa agak canggung.
Satu-satunya materi aditif lain yang saya nikmati cuma Jeffrey Dean Morgan yang memberikan penampilan seolah sangat menyadari bahwa ia sedang bermain di film seperti apa. Dengan gaya sengaknya yang sok keren, ia mengklaim diri sebagai agen rahasia yang bukan CIA, FBI, atau Justice League, melainkan OGA, "Other Goverment Agency"/"Agensi Pemerintah yang Satunya" yang bertugas membereskan misi-misi nyeleneh. Salah satu anggota timnya adalah Joe Manganiello yang langsung menghilang sebelum ia punya kesempatan untuk pamer sixpack.
Film ini melibatkan tim dari San Andreas, film bencana yang juga dibintangi Johnson, termasuk sutradara Brad Peyton. Efek spesialnya meyakinkan, dan Peyton sepertinya cukup mampu menghandel spektakel besar yang melibatkan monster raksasa dan kehancuran spektakuler. Mudah untuk mengikuti kekacauan yang disajikannya di momen puncak yang baru hadir di 15 menit terakhir. Saya berharap semua ini terjadi lebih awal, karena jujur saja, bagian sebelum itu lumayan membosankan. Barangkali film ini bakal jauh lebih asyik kalau ia tak malu-malu untuk tampil konyol sepenuhnya. ■UP
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Setelah karakter perempuan tangguh ala Sarah Connor, kini Terminator 6 akan membawa cyborg pemusnah baru yang akan menyerupai T-800.
Mengikuti pakem film reboot pada umumnya,Terminator 6 juga diketahui siap menghadirkan karakter baru. Setelah karakter perempuan tangguh ala Sarah Connor, kini Terminator 6 akan membawa cyborg pemusnah baru yang akan menyerupai T-800. Seperti yang dilansir Deadline, cyborg baru ini akan dimainkan oleh Gabriel Luna, yang dikenal lewat serial Agents of S.H.I.E.L.D. sebagai pemeran Ghost Rider. Belum diketahui pasti apakah cyborg baru ini diposisikan sebagai villain, atau berpihak pada sang protagonis.
Menyusul Gabriel, pemain baru yang direkrut seri reboot ini adalah Natalia Reyes (La Vendedorade Rosa) dan Diego Boneta (Scream Queens), dimana peran keduanya masih misterius. Yang jelas, keterlibatan mereka seolah menguatkan rumor bahwa Terminator 6 akan bersetting di Meksiko. Sementara itu, pemain lain yang sudah bergabung terlebih dahulu antara lain Mackenzie Davis sebagai karakter perempuan tangguh, serta dua pemain lama franchise Terminator - Arnold Schwarzenegger (cyborg T-800) dan Linda Hamilton (Sarah Connor).
Diproduseri James Cameron sang kreator franchise Terminator, seri keenam ini disutradarai TimMiller (Deadpool) dan ditulis David S. Goyer (Batman v Superman: Dawn of Justice). Film ini dipastikan melanjutkan ceritaTerminator 2: Judgment Day, dan mengabaikan segala event mulai dari Terminator 3, Terminator: Salvationhingga reboot Terminator Genisys. Cameron pun memproyeksikan Terminator 6 sebagai awal trilogi baru.
Terminator 6 rencananya akan dirilis 22 November 2019.
Setelah karakter perempuan tangguh ala Sarah Connor, kini Terminator 6 akan membawa cyborg pemusnah baru yang akan menyerupai T-800.
Mengikuti pakem film reboot pada umumnya,Terminator 6 juga diketahui siap menghadirkan karakter baru. Setelah karakter perempuan tangguh ala Sarah Connor, kini Terminator 6 akan membawa cyborg pemusnah baru yang akan menyerupai T-800. Seperti yang dilansir Deadline, cyborg baru ini akan dimainkan oleh Gabriel Luna, yang dikenal lewat serial Agents of S.H.I.E.L.D. sebagai pemeran Ghost Rider. Belum diketahui pasti apakah cyborg baru ini diposisikan sebagai villain, atau berpihak pada sang protagonis.
Menyusul Gabriel, pemain baru yang direkrut seri reboot ini adalah Natalia Reyes (La Vendedorade Rosa) dan Diego Boneta (Scream Queens), dimana peran keduanya masih misterius. Yang jelas, keterlibatan mereka seolah menguatkan rumor bahwa Terminator 6 akan bersetting di Meksiko. Sementara itu, pemain lain yang sudah bergabung terlebih dahulu antara lain Mackenzie Davis sebagai karakter perempuan tangguh, serta dua pemain lama franchise Terminator - Arnold Schwarzenegger (cyborg T-800) dan Linda Hamilton (Sarah Connor).
Diproduseri James Cameron sang kreator franchise Terminator, seri keenam ini disutradarai TimMiller (Deadpool) dan ditulis David S. Goyer (Batman v Superman: Dawn of Justice). Film ini dipastikan melanjutkan ceritaTerminator 2: Judgment Day, dan mengabaikan segala event mulai dari Terminator 3, Terminator: Salvationhingga reboot Terminator Genisys. Cameron pun memproyeksikan Terminator 6 sebagai awal trilogi baru.
Terminator 6 rencananya akan dirilis 22 November 2019.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Sekuel ‘It’ yang kembali disutradarai Andy Muschietti mengincar dua aktor, yakni Bill Hader dan James McAvoy.
Usai menghadapi teror badut Pennywise di It, anak-anak dari geng The Losers Club akan kembali mengalami hal serupa di It 2, di saat mereka telah menjadi orang dewasa. Berangkat dari jalan cerita tersebut, It 2 kini mulai fokus mencari pemain untuk memerankan Losers Club versi dewasa. Kabar terbaru dari THR pun menyebut, sekuel yang kembali disutradarai Andy Muschietti ini mengincar dua aktor, yakni Bill Hader dan James McAvoy. Jika sepakat bergabung, Hader dan McAvoy akan menyusul Jessica Chastain yang telah didapuk sebagai Beverly dewasa, satu-satunya anggota perempuan Losers Club.
Bicara soal peran, McAvoy kabarnya dilirik sebagai pemeran Bill Denbrough, yang di film terdahulu diperankan Jaeden Lieberher. Bill diketahui adalah pemimpin Losers Club, dan saat dewasa Ia menjadi penulis sukses. McAvoy sendiri sebelumnya sempat mencicipi genre horror lewat Splitbesutan M. Night Shyamalan, dimana ia tampil luar biasa dalam memerankan penderita kepribadian ganda. Selanjutnya McAvoy akan kembali di sekuel Split bertajukGlass yang siap dirilis 2019 mendatang. Di luar itu, It 2 bisa menandai reuni McAvoy dan Chastain, setelah mereka sempat bersanding di The Disappearance of Eleanor Rigby.
Beralih ke peran Hader, ia berpotensi memerankan Richie Tozer dewasa, yang sebelumnya dimainkan Finn Wolfhard di film pertama. Richie merupakan anggota Losers Club yang gemar melempar lelucon, dan saat dewasa ia berprofesi sebagai DJ. Menariknya, Hader yang dikenal sebagai aktor film komedi ini kerap masuk dalam daftar favorit pemeran Losers Club dewasa.
Sekuel It sendiri langsung diberi lampu hijau, usai film pertamanya sukses besar di box office dengan menjadi film horror terlaris sepanjang masa. Dengan jadwal syuting musim panas 2018 ini, naskah It 2 kabarnya digarap Gary Dauberman, yang sebelumnya menjadi co-writer di film pertama It. Meski sekuelnya nanti akan mengisahkan reuni Losers Club 27 tahun kemudian dan pertemuan kedua mereka dengan Pennywise (kembali diperankan Bill Skarsgard), Muschietti menyatakan ia berharap bisa membawa kembali para pemain muda dari film pertama untuk adegan flashback.
Sekuel ‘It’ yang kembali disutradarai Andy Muschietti mengincar dua aktor, yakni Bill Hader dan James McAvoy.
Usai menghadapi teror badut Pennywise di It, anak-anak dari geng The Losers Club akan kembali mengalami hal serupa di It 2, di saat mereka telah menjadi orang dewasa. Berangkat dari jalan cerita tersebut, It 2 kini mulai fokus mencari pemain untuk memerankan Losers Club versi dewasa. Kabar terbaru dari THR pun menyebut, sekuel yang kembali disutradarai Andy Muschietti ini mengincar dua aktor, yakni Bill Hader dan James McAvoy. Jika sepakat bergabung, Hader dan McAvoy akan menyusul Jessica Chastain yang telah didapuk sebagai Beverly dewasa, satu-satunya anggota perempuan Losers Club.
Bicara soal peran, McAvoy kabarnya dilirik sebagai pemeran Bill Denbrough, yang di film terdahulu diperankan Jaeden Lieberher. Bill diketahui adalah pemimpin Losers Club, dan saat dewasa Ia menjadi penulis sukses. McAvoy sendiri sebelumnya sempat mencicipi genre horror lewat Splitbesutan M. Night Shyamalan, dimana ia tampil luar biasa dalam memerankan penderita kepribadian ganda. Selanjutnya McAvoy akan kembali di sekuel Split bertajukGlass yang siap dirilis 2019 mendatang. Di luar itu, It 2 bisa menandai reuni McAvoy dan Chastain, setelah mereka sempat bersanding di The Disappearance of Eleanor Rigby.
Beralih ke peran Hader, ia berpotensi memerankan Richie Tozer dewasa, yang sebelumnya dimainkan Finn Wolfhard di film pertama. Richie merupakan anggota Losers Club yang gemar melempar lelucon, dan saat dewasa ia berprofesi sebagai DJ. Menariknya, Hader yang dikenal sebagai aktor film komedi ini kerap masuk dalam daftar favorit pemeran Losers Club dewasa.
Sekuel It sendiri langsung diberi lampu hijau, usai film pertamanya sukses besar di box office dengan menjadi film horror terlaris sepanjang masa. Dengan jadwal syuting musim panas 2018 ini, naskah It 2 kabarnya digarap Gary Dauberman, yang sebelumnya menjadi co-writer di film pertama It. Meski sekuelnya nanti akan mengisahkan reuni Losers Club 27 tahun kemudian dan pertemuan kedua mereka dengan Pennywise (kembali diperankan Bill Skarsgard), Muschietti menyatakan ia berharap bisa membawa kembali para pemain muda dari film pertama untuk adegan flashback.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Spin-off ‘Fast and Furious’ yang dibintangi Dwayne Johnson dan Jason Statham akhirnya resmi mendapatkan sutradara.
Spin-off Fast and Furious yang dibintangi Dwayne Johnson dan Jason Statham akhirnya resmi mendapatkan sutradara. Sebelumnya, telah dikabarkan bahwa pembesut John Wick, Atomic Blondedan Deadpool 2, David Leitch, berpotensi menjadi sutradara. Kini keterlibatan Leitch sebagai sutradara telah dikonfirmasi oleh akun Twitter resmi Fast and Furious.
Johnson dan Statham sendiri pertama bertemu di franchise Fast and Furious lewat seri ketujuh, dimana masing-masing berperan sebagai agen Hobbs dan Deckard Shaw. Karakter Johnson dan Statham yang tadinya berseteru pun berubah menjadi saling bekerja sama di seri kedelapanFate of the Furious, dan duet mereka yang dinamis berhasil menuai respon positif.
Berangkat dari hal itu, Universal akhirnya melampuhijaukan spin-off Hobbs dan Shaw, dengan jadwal rilis 26 Juli 2019. Kendati demikian, spin-off ini sempat menemui jalan terjal lantaran pernah mendapat pertentangan dari sesama pemain Fast and Furious, sebut saja Vin Diesel dan Tyrese Gibson. Namun kini tampaknya isu tersebut sudah diselesaikan, terbukti dengan spin-off Hobbs dan Shaw yang tetap melangkah maju.
Untuk saat ini belum ada detail lebih lanjut mengenai cerita yang ditawarkan film spin-off Hobbs dan Shaw yang masih berstatus untitled. Yang jelas, kepiawaian Leitch dalam mengemas adegan action membuat dirinya dinilai cocok untuk menangani duet badass Johnson dan Statham. Dengan proses syuting yang kemungkinan dimulai musim gugur nanti, spin-off Hobbs dan Shaw akan dirilis 26 Juli 2019.
Spin-off ‘Fast and Furious’ yang dibintangi Dwayne Johnson dan Jason Statham akhirnya resmi mendapatkan sutradara.
Spin-off Fast and Furious yang dibintangi Dwayne Johnson dan Jason Statham akhirnya resmi mendapatkan sutradara. Sebelumnya, telah dikabarkan bahwa pembesut John Wick, Atomic Blondedan Deadpool 2, David Leitch, berpotensi menjadi sutradara. Kini keterlibatan Leitch sebagai sutradara telah dikonfirmasi oleh akun Twitter resmi Fast and Furious.
Johnson dan Statham sendiri pertama bertemu di franchise Fast and Furious lewat seri ketujuh, dimana masing-masing berperan sebagai agen Hobbs dan Deckard Shaw. Karakter Johnson dan Statham yang tadinya berseteru pun berubah menjadi saling bekerja sama di seri kedelapanFate of the Furious, dan duet mereka yang dinamis berhasil menuai respon positif.
Berangkat dari hal itu, Universal akhirnya melampuhijaukan spin-off Hobbs dan Shaw, dengan jadwal rilis 26 Juli 2019. Kendati demikian, spin-off ini sempat menemui jalan terjal lantaran pernah mendapat pertentangan dari sesama pemain Fast and Furious, sebut saja Vin Diesel dan Tyrese Gibson. Namun kini tampaknya isu tersebut sudah diselesaikan, terbukti dengan spin-off Hobbs dan Shaw yang tetap melangkah maju.
Untuk saat ini belum ada detail lebih lanjut mengenai cerita yang ditawarkan film spin-off Hobbs dan Shaw yang masih berstatus untitled. Yang jelas, kepiawaian Leitch dalam mengemas adegan action membuat dirinya dinilai cocok untuk menangani duet badass Johnson dan Statham. Dengan proses syuting yang kemungkinan dimulai musim gugur nanti, spin-off Hobbs dan Shaw akan dirilis 26 Juli 2019.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Sukses besar menyutradarai ‘A Quiet Place’, John Krasinski kini menemukan proyek film yang masih kental dengan genre thriller, ‘Life on Mars’.
Sukses besar menyutradarai A Quiet Place, John Krasinski kini menemukan proyek film yang masih kental dengan genre thriller. Sebagaimana yang dilansir THR, film ini bertajukLife on Mars yang menyoroti kehidupan kolonis di planet Mars.
Untuk saat ini, belum ada kepastian apakah Krasinski akan menjadi sutradara maupun pemain di Life on Mars. Yang pasti, ia akan ikut andil sebagai produser, bersama para produser A Quiet Place seperti Michael Bay, Andrew Form dan Brad Fuller. Dengan penulis skrip yang juga belum ditemukan, Life on Mars berpotensi diproduksi Paramount, yang sebelumnya juga menggarap A Quiet Place.
Selain menjadi sutradara, di A Quiet Place Krasinski juga turut berakting bersama sang istri, EmilyBlunt. Film thriller ini sendiri mengisahkan perjuangan keluarga untuk bertahan hidup di sebuah dunia, dimana suara bisa memancing kehadiran makhluk ganas. Film berbudget $17 juta ini pun tak hanya hit dari segi box office, tapi juga dari segi kritikal dengan skor nyaris sempurna 96% di situs review aggregator Rotten Tomatoes.
Diadaptasi dari cerpenWe Have Always Lived on Mars karya Cecil Castellucci, Life on Mars mengisahkan seorang wanita dan sejumlah kolonis Martian yang sudah lama ditinggalkan kru di Bumi pasca terjadinya bencana alam. Suatu hari wanita ini pun mendapati dirinya bisa menghirup udara di Mars dengan bebas, dan di saat itulah kehidupannya dan sesama kolonis berubah drastis. Sementara Life on Mars belum memiliki jadwal produksi, Krasinski berikutnya akan tampil sebagai karakter titel di serialJack Ryan produksi Paramount Television yang siap tayang di Amazon.
Sukses besar menyutradarai ‘A Quiet Place’, John Krasinski kini menemukan proyek film yang masih kental dengan genre thriller, ‘Life on Mars’.
Sukses besar menyutradarai A Quiet Place, John Krasinski kini menemukan proyek film yang masih kental dengan genre thriller. Sebagaimana yang dilansir THR, film ini bertajukLife on Mars yang menyoroti kehidupan kolonis di planet Mars.
Untuk saat ini, belum ada kepastian apakah Krasinski akan menjadi sutradara maupun pemain di Life on Mars. Yang pasti, ia akan ikut andil sebagai produser, bersama para produser A Quiet Place seperti Michael Bay, Andrew Form dan Brad Fuller. Dengan penulis skrip yang juga belum ditemukan, Life on Mars berpotensi diproduksi Paramount, yang sebelumnya juga menggarap A Quiet Place.
Selain menjadi sutradara, di A Quiet Place Krasinski juga turut berakting bersama sang istri, EmilyBlunt. Film thriller ini sendiri mengisahkan perjuangan keluarga untuk bertahan hidup di sebuah dunia, dimana suara bisa memancing kehadiran makhluk ganas. Film berbudget $17 juta ini pun tak hanya hit dari segi box office, tapi juga dari segi kritikal dengan skor nyaris sempurna 96% di situs review aggregator Rotten Tomatoes.
Diadaptasi dari cerpenWe Have Always Lived on Mars karya Cecil Castellucci, Life on Mars mengisahkan seorang wanita dan sejumlah kolonis Martian yang sudah lama ditinggalkan kru di Bumi pasca terjadinya bencana alam. Suatu hari wanita ini pun mendapati dirinya bisa menghirup udara di Mars dengan bebas, dan di saat itulah kehidupannya dan sesama kolonis berubah drastis. Sementara Life on Mars belum memiliki jadwal produksi, Krasinski berikutnya akan tampil sebagai karakter titel di serialJack Ryan produksi Paramount Television yang siap tayang di Amazon.
- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul
, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Usai menghadirkan ‘Sinister 2’ yang dirilis 2015 lalu, sutradara Ciaran Foy kembali menyiapkan film horror yang kali ini berjudul ‘Eli’.
Usai menghadirkan Sinister 2 yang dirilis 2015 lalu, sutradara Ciaran Foy kembali menyiapkan film horror yang kali ini berjudul Eli. Berdasarkan synopsis yang mengemuka, Eli mengisahkan klinik di daerah terpencil yang merawat seorang bocah yang menderita penyakit langka. Tak lama kemudian, klinik tersebut menjadi penjara angker yang tak memiliki pintu keluar.
Sinister 2 sendiri bukan tergolong sebagai film horror yang bagus. Bahkan jika merujuk pada situs agregator review Rotten Tomatoes, Sinister 2 hanya mampu mendulang skor 13%, jauh di bawah pendahulunya yang tampil lumayan dengan skor 63%. Lantas, apa yang membuat Eli garapan Foy patut dilirik?
Usut punya usut, skrip Eli yang ditulis David Chirchirillo ternyata masuk Black List 2015, sebuah daftar yang berisi skrip-skrip potensial yang menunggu untuk difilmkan. Begitu Eli resmi berlabuh ke Paramount Pictures, skrip Eli kemudian direvisi oleh Ian Goldberg dan Richard Naing, duo penulis di balik The Autopsy of Jane Doe. Keterlibatan Goldberg dan Naing dinilai membuat Eli terlihat menjanjikan, mengingat The Autopsy of Jane Doe kerap muncul dalam daftar film horror terbaik pada 2016 lalu.
Kini Paramount memastikan Eli akan dirilis pada 4 Januari 2019. Dengan demikian, Eli akan tayang beberapa minggu sebelum film-film unggulan meluncur. Sebut saja Glass besutan M. Night Shyamalan, film sci-fi thriller Ad Astra yang dibintangi Brad Pitt, dan film animasi Spies in Disguiseyang menghadirkan duet Tom Holland dan Will Smith. ■UP
Usai menghadirkan ‘Sinister 2’ yang dirilis 2015 lalu, sutradara Ciaran Foy kembali menyiapkan film horror yang kali ini berjudul ‘Eli’.
Usai menghadirkan Sinister 2 yang dirilis 2015 lalu, sutradara Ciaran Foy kembali menyiapkan film horror yang kali ini berjudul Eli. Berdasarkan synopsis yang mengemuka, Eli mengisahkan klinik di daerah terpencil yang merawat seorang bocah yang menderita penyakit langka. Tak lama kemudian, klinik tersebut menjadi penjara angker yang tak memiliki pintu keluar.
Sinister 2 sendiri bukan tergolong sebagai film horror yang bagus. Bahkan jika merujuk pada situs agregator review Rotten Tomatoes, Sinister 2 hanya mampu mendulang skor 13%, jauh di bawah pendahulunya yang tampil lumayan dengan skor 63%. Lantas, apa yang membuat Eli garapan Foy patut dilirik?
Usut punya usut, skrip Eli yang ditulis David Chirchirillo ternyata masuk Black List 2015, sebuah daftar yang berisi skrip-skrip potensial yang menunggu untuk difilmkan. Begitu Eli resmi berlabuh ke Paramount Pictures, skrip Eli kemudian direvisi oleh Ian Goldberg dan Richard Naing, duo penulis di balik The Autopsy of Jane Doe. Keterlibatan Goldberg dan Naing dinilai membuat Eli terlihat menjanjikan, mengingat The Autopsy of Jane Doe kerap muncul dalam daftar film horror terbaik pada 2016 lalu.
Kini Paramount memastikan Eli akan dirilis pada 4 Januari 2019. Dengan demikian, Eli akan tayang beberapa minggu sebelum film-film unggulan meluncur. Sebut saja Glass besutan M. Night Shyamalan, film sci-fi thriller Ad Astra yang dibintangi Brad Pitt, dan film animasi Spies in Disguiseyang menghadirkan duet Tom Holland dan Will Smith. ■UP