Saturday, February 16, 2019

Review Film: 'Happy Death Day 2U' (2019)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Horor, Artikel Misteri, Artikel Review, Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Happy Death Day 2U' (2019)
link : Review Film: 'Happy Death Day 2U' (2019)

Baca juga


Film ini memang mengulang hari yang sama dengan 'Happy Death Day', tapi ia menjadi film yang sepenuhnya berbeda.

“Dude, I'm tripping right now.”
— Ryan
Rating UP:
Sekuel apa yang cocok untuk melanjutkan film soal mengulang hari? Jawabannya: mengulang hari lagi. Dalam Happy Death Day, karakter utama kita menjalani hari yang sama (dan mati) berkali-kali. Di Happy Death Day 2U, siapa sangka ia masih kembali menjalani hari yang sama dengan film pertama. Rasanya, kita yang menonton seperti ikut terjebak dalam pengulangan hari juga. Namun rupanya film ini adalah sekuel yang cukup cerdas. Ia tahu cara untuk membuat hari yang repetitif jadi terasa, uhm, tidak repetitif. Harinya boleh jadi sama, tapi ceritanya didaur ulang dengan struktur yang berbeda.


Film ini juga lebih cerdas jika dibandingkan dengan pendahulunya. Saya pernah bilang dalam review Happy Death Day bahwa film tersebut dieksekusi setengah hati, baik di aspek komedi maupun horor. Nah, sekuelnya ini ternyata benar-benar merengkuh kekonyolan premisnya. Ia memilih untuk cenderung fokus ke satu sudut saja. Elemen horornya dikurangi, justru ditambah dengan berbagai elemen lain yang ringan dan sangat beragam. Hasilnya, film ini jadi lebih kacau tapi saya juga lebih menikmatinya.

Masalah terbesarnya adalah karakter utama kita, Tree (Jessica Rothe) sudah menutup putaran waktu dan menemukan pembunuh dirinya di akhir film pertama. Jadi bagaimana cara membawanya kembali masuk? Awalnya tak begitu menjanjikan. Sebab, kita melihat hal yang kurang lebih sama persis seperti Tree, di hari yang sama pula. Bedanya, kali ini dialami oleh Ryan (Phi Vu), karakter sampingan dari film pertama. Saat ditikam oleh pembunuh bertopeng bayi, Ryan kaget menemukan bahwa ia bangun di hari yang sama. Apakah film ini bakal mengulang plek ketiplek film pertama, hanya saja dengan karakter baru?

Happy Death Day 2U punya kejutan buat kita. Ia berhasil menemukan cara untuk memutus siklus keberulangan... lewat keberulangan! Ternyata penyebab dari semua kekacauan ini adalah proyek sains bernama "Sisyphus Quantum Cooling Reactor" yang tengah dikerjakan Ryan dan kawan-kawannya. Lebih kacaunya lagi, usaha untuk memutus siklus Ryan malah mengakibatkan siklusnya kembali ke Tree. Bukan sebab-akibat paling masuk akal sepanjang sejarah sinema sih. Yaa namanya juga film scifi-scifi-an.

Dengan wajah muak, Tree menjalani setiap detil menjemukan dari hari yang sudah berulang berkali-kali. Filmnya self-aware dengan kekliseannya, tahu bahwa kita pun muak dengan peristiwa yang begitu-begitu saja. Namun ada bedanya. Di hari kali ini, Carter (Israel Broussard) rupanya tak berpacaran dengan Tree, melainkan dengan teman satu kosan Tree, Danielle (Rachel Matthews). Tree juga tak selingkuh dengan dosennya, dokter Gregory. Teman sekamarnya, Lori (Ruby Modine) juga tak jahat. Dan yang lebih penting, salah satu orang yang disayangi Tree ternyata masih hidup.

Apakah ia artinya ia berada di semesta yang berbeda? Berarti pembunuh bertopeng bayi sebelumnya juga punya identitas yang berbeda dong?

Penonton yang menikmati elemen horor dari film sebelumnya boleh dibilang bakal kecele. Sebab sutradaranya, Christopher Landon yang kali ini juga menulis naskah, tak begitu berusaha untuk menyuguhkan horor. Nyaris tak ada ketegangan dalam setiap adegan-adegan yang melibatkan pembunuhan. Alih-alih, ia mengemas filmnya ini seperti film drama-scifi-komedi yang remaja banget. Jadi tak perlu penjelasan yang mumpuni buat ini-itu, yang penting ada lawakan dan sedikit drama.

Dan itu lumayan mengena.

Kalau bisa hidup lagi setelah mati berkali-kali, kenapa tak sekalian mencoba cara baru setiap kali mati? Dalam satu montase adegan yang sangat kocak, kita melihat bagaimana Tree menemukan berbagai cara kreatif untuk mati, mulai dari yang melibatkan hairdryer sampai pemotong kayu. Jessica Rothe lagi-lagi menunjukkan kapabilitas aktingnya yang dinamis. Ia mampu bermain ekspresi dengan skala yang luas, mulai dari kaget biasa sampai sinting betulan, secara meyakinkan. Ia bahkan mampu membuat satu momen dramatis terasa begitu mengena, karena kita benar-benar merasa terikat dengan dilema yang dialami Tree.

Nah, anda yang belum menonton barangkali sedikit heran lalu bertanya, "Trus dimana masuknya cerita soal si pembunuh?". Gimana yah; yang nonton filmnya juga ngerasa gitu sih selama menonton. Film ini memasukkan terlalu banyak hal, sehingga beberapa hal terasa tak sejalan dengan koherensi cerita. Ia tak mengikuti satu lintasan yang sama, sehingga ada beberapa bagian yang terasa seperti berada di film lain. Di satu titik, film seolah lupa bahwa ada pembunuh bertopeng bayi yang sedang berkeliaran.

Jadi, yap. Film ini memang mengulang hari yang sama dengan Happy Death Day, tapi ia menjadi film yang sepenuhnya berbeda. Konflik moralnya berbeda. Struktur ceritanya berbeda. Bahkan atmosfernya jauh berbeda. Film ini barangkali tak cocok disandingkan di genre yang sama dengan film pertama karena ia mengkhianati premisnya. Tapi saya menikmatinya karena ia mengeksplor kemungkinan-kemungkinan baru dan merengkuh keseruan itu sepenuhnya. Dan juga karena ia tahu bagaimana cara memanfaatkan kecairan akting Jessica Rothe. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Happy Death Day 2U

100 menit
Remaja
Christopher Landon
Christopher Landon
Jason Blum
Toby Oliver
Bear McCreary

Film ini memang mengulang hari yang sama dengan 'Happy Death Day', tapi ia menjadi film yang sepenuhnya berbeda.

“Dude, I'm tripping right now.”
— Ryan
Rating UP:
Sekuel apa yang cocok untuk melanjutkan film soal mengulang hari? Jawabannya: mengulang hari lagi. Dalam Happy Death Day, karakter utama kita menjalani hari yang sama (dan mati) berkali-kali. Di Happy Death Day 2U, siapa sangka ia masih kembali menjalani hari yang sama dengan film pertama. Rasanya, kita yang menonton seperti ikut terjebak dalam pengulangan hari juga. Namun rupanya film ini adalah sekuel yang cukup cerdas. Ia tahu cara untuk membuat hari yang repetitif jadi terasa, uhm, tidak repetitif. Harinya boleh jadi sama, tapi ceritanya didaur ulang dengan struktur yang berbeda.


Film ini juga lebih cerdas jika dibandingkan dengan pendahulunya. Saya pernah bilang dalam review Happy Death Day bahwa film tersebut dieksekusi setengah hati, baik di aspek komedi maupun horor. Nah, sekuelnya ini ternyata benar-benar merengkuh kekonyolan premisnya. Ia memilih untuk cenderung fokus ke satu sudut saja. Elemen horornya dikurangi, justru ditambah dengan berbagai elemen lain yang ringan dan sangat beragam. Hasilnya, film ini jadi lebih kacau tapi saya juga lebih menikmatinya.

Masalah terbesarnya adalah karakter utama kita, Tree (Jessica Rothe) sudah menutup putaran waktu dan menemukan pembunuh dirinya di akhir film pertama. Jadi bagaimana cara membawanya kembali masuk? Awalnya tak begitu menjanjikan. Sebab, kita melihat hal yang kurang lebih sama persis seperti Tree, di hari yang sama pula. Bedanya, kali ini dialami oleh Ryan (Phi Vu), karakter sampingan dari film pertama. Saat ditikam oleh pembunuh bertopeng bayi, Ryan kaget menemukan bahwa ia bangun di hari yang sama. Apakah film ini bakal mengulang plek ketiplek film pertama, hanya saja dengan karakter baru?

Happy Death Day 2U punya kejutan buat kita. Ia berhasil menemukan cara untuk memutus siklus keberulangan... lewat keberulangan! Ternyata penyebab dari semua kekacauan ini adalah proyek sains bernama "Sisyphus Quantum Cooling Reactor" yang tengah dikerjakan Ryan dan kawan-kawannya. Lebih kacaunya lagi, usaha untuk memutus siklus Ryan malah mengakibatkan siklusnya kembali ke Tree. Bukan sebab-akibat paling masuk akal sepanjang sejarah sinema sih. Yaa namanya juga film scifi-scifi-an.

Dengan wajah muak, Tree menjalani setiap detil menjemukan dari hari yang sudah berulang berkali-kali. Filmnya self-aware dengan kekliseannya, tahu bahwa kita pun muak dengan peristiwa yang begitu-begitu saja. Namun ada bedanya. Di hari kali ini, Carter (Israel Broussard) rupanya tak berpacaran dengan Tree, melainkan dengan teman satu kosan Tree, Danielle (Rachel Matthews). Tree juga tak selingkuh dengan dosennya, dokter Gregory. Teman sekamarnya, Lori (Ruby Modine) juga tak jahat. Dan yang lebih penting, salah satu orang yang disayangi Tree ternyata masih hidup.

Apakah ia artinya ia berada di semesta yang berbeda? Berarti pembunuh bertopeng bayi sebelumnya juga punya identitas yang berbeda dong?

Penonton yang menikmati elemen horor dari film sebelumnya boleh dibilang bakal kecele. Sebab sutradaranya, Christopher Landon yang kali ini juga menulis naskah, tak begitu berusaha untuk menyuguhkan horor. Nyaris tak ada ketegangan dalam setiap adegan-adegan yang melibatkan pembunuhan. Alih-alih, ia mengemas filmnya ini seperti film drama-scifi-komedi yang remaja banget. Jadi tak perlu penjelasan yang mumpuni buat ini-itu, yang penting ada lawakan dan sedikit drama.

Dan itu lumayan mengena.

Kalau bisa hidup lagi setelah mati berkali-kali, kenapa tak sekalian mencoba cara baru setiap kali mati? Dalam satu montase adegan yang sangat kocak, kita melihat bagaimana Tree menemukan berbagai cara kreatif untuk mati, mulai dari yang melibatkan hairdryer sampai pemotong kayu. Jessica Rothe lagi-lagi menunjukkan kapabilitas aktingnya yang dinamis. Ia mampu bermain ekspresi dengan skala yang luas, mulai dari kaget biasa sampai sinting betulan, secara meyakinkan. Ia bahkan mampu membuat satu momen dramatis terasa begitu mengena, karena kita benar-benar merasa terikat dengan dilema yang dialami Tree.

Nah, anda yang belum menonton barangkali sedikit heran lalu bertanya, "Trus dimana masuknya cerita soal si pembunuh?". Gimana yah; yang nonton filmnya juga ngerasa gitu sih selama menonton. Film ini memasukkan terlalu banyak hal, sehingga beberapa hal terasa tak sejalan dengan koherensi cerita. Ia tak mengikuti satu lintasan yang sama, sehingga ada beberapa bagian yang terasa seperti berada di film lain. Di satu titik, film seolah lupa bahwa ada pembunuh bertopeng bayi yang sedang berkeliaran.

Jadi, yap. Film ini memang mengulang hari yang sama dengan Happy Death Day, tapi ia menjadi film yang sepenuhnya berbeda. Konflik moralnya berbeda. Struktur ceritanya berbeda. Bahkan atmosfernya jauh berbeda. Film ini barangkali tak cocok disandingkan di genre yang sama dengan film pertama karena ia mengkhianati premisnya. Tapi saya menikmatinya karena ia mengeksplor kemungkinan-kemungkinan baru dan merengkuh keseruan itu sepenuhnya. Dan juga karena ia tahu bagaimana cara memanfaatkan kecairan akting Jessica Rothe. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Happy Death Day 2U

100 menit
Remaja
Christopher Landon
Christopher Landon
Jason Blum
Toby Oliver
Bear McCreary

Friday, February 15, 2019

'Your Name' Remake Gaet Sutradara ‘The Amazing Spider-Man’

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 'Your Name' Remake Gaet Sutradara ‘The Amazing Spider-Man’
link : 'Your Name' Remake Gaet Sutradara ‘The Amazing Spider-Man’

Baca juga


Produser mengumumkan ‘Your Name’ remake disutradarai Marc Webb, pembesut dua film ‘The Amazing Spider-Man’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Kesuksesan fenomenal film anime Your Name akhirnya mendorong studio Hollywood untuk membuat versi remakenya. Proyek ini pun diketahui sedang dikembangkan oleh studio pimpinan J.J. Abrams, Bad Robot, yang bekerja sama dengan Toho, studio Jepang di balik Your Name versi original. Lebih dari itu, remake ini juga melibatkan produser Genki Kawamura, yang sebelumnya juga memproduseri versi original.

Melalui Deadline, Kawamura akhirnya mengumumkan Your Name remake disutradarai Marc Webb. Nantinya Webb akan mendalangi filmnya berdasarkan naskah yang ditulis Eric Heisserer (Arrival). Karena film ini berstatus “reimagining”, tak heran jika ia mengusung karakter baru namun dengan cerita yang serupa dengan versi aslinya. Disebutkan bahwa remake ini mengisahkan seorang wanita Indian yang hidup di pedesaan dan seorang pria dari Chicago, yang mendapati tubuh mereka bertukar secara ajaib. Ketika sebuah bencana datang mengancam nyawa, mereka pun harus melakukan perjalanan untuk bertemu dan menyelamatkan dunia mereka. Belum ada konfirmasi apakah remake yang turut diproduseri Abrams ini berformat live-action atau animasi.

Sementara itu, Webb dikenal sebagai sutradara dua film The Amazing Spider-Man. Namun sebelum itu, sineas yang kerap menangani video klip musisi ternama ini sudah mencuri perhatian lewat film perdananya, 500 Days of Summer. Nah, film romantis bittersweet inilah yang membuat Webb terpilih jadi sutradara Your Name. Kawamura pun menilai, Webb punya talenta hebat untuk membuat kisah cinta yang seemosional Your Name original. Oleh karena itu, Kawamura yakin Webb akan berhasil memikat fans yang menyukai versi Makoto Shinkai, maupun audiens baru yang belum mengenal Your Name.

Ditulis dan disutradarai Shinkai, Your Name berkisah seorang remaja lelaki dan perempuan dari latar belakang berbeda yang mendapati tubuh mereka bisa bertukar. Selain menjadi film terlaris keempat sepanjang masa di Jepang, Your Name juga memecahkan rekor sebagai film anime terlaris dengan pendapatan $355 juta. Mengingat kualitas versi originalnya yang sungguh fantastis, tampaknya Webb akan menghadapi ekspektasi melambung dari para fans dalam membawakan remakenya.

Untuk saat ini Your Name remake belum menentukan tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Produser mengumumkan ‘Your Name’ remake disutradarai Marc Webb, pembesut dua film ‘The Amazing Spider-Man’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Kesuksesan fenomenal film anime Your Name akhirnya mendorong studio Hollywood untuk membuat versi remakenya. Proyek ini pun diketahui sedang dikembangkan oleh studio pimpinan J.J. Abrams, Bad Robot, yang bekerja sama dengan Toho, studio Jepang di balik Your Name versi original. Lebih dari itu, remake ini juga melibatkan produser Genki Kawamura, yang sebelumnya juga memproduseri versi original.

Melalui Deadline, Kawamura akhirnya mengumumkan Your Name remake disutradarai Marc Webb. Nantinya Webb akan mendalangi filmnya berdasarkan naskah yang ditulis Eric Heisserer (Arrival). Karena film ini berstatus “reimagining”, tak heran jika ia mengusung karakter baru namun dengan cerita yang serupa dengan versi aslinya. Disebutkan bahwa remake ini mengisahkan seorang wanita Indian yang hidup di pedesaan dan seorang pria dari Chicago, yang mendapati tubuh mereka bertukar secara ajaib. Ketika sebuah bencana datang mengancam nyawa, mereka pun harus melakukan perjalanan untuk bertemu dan menyelamatkan dunia mereka. Belum ada konfirmasi apakah remake yang turut diproduseri Abrams ini berformat live-action atau animasi.

Sementara itu, Webb dikenal sebagai sutradara dua film The Amazing Spider-Man. Namun sebelum itu, sineas yang kerap menangani video klip musisi ternama ini sudah mencuri perhatian lewat film perdananya, 500 Days of Summer. Nah, film romantis bittersweet inilah yang membuat Webb terpilih jadi sutradara Your Name. Kawamura pun menilai, Webb punya talenta hebat untuk membuat kisah cinta yang seemosional Your Name original. Oleh karena itu, Kawamura yakin Webb akan berhasil memikat fans yang menyukai versi Makoto Shinkai, maupun audiens baru yang belum mengenal Your Name.

Ditulis dan disutradarai Shinkai, Your Name berkisah seorang remaja lelaki dan perempuan dari latar belakang berbeda yang mendapati tubuh mereka bisa bertukar. Selain menjadi film terlaris keempat sepanjang masa di Jepang, Your Name juga memecahkan rekor sebagai film anime terlaris dengan pendapatan $355 juta. Mengingat kualitas versi originalnya yang sungguh fantastis, tampaknya Webb akan menghadapi ekspektasi melambung dari para fans dalam membawakan remakenya.

Untuk saat ini Your Name remake belum menentukan tanggal rilis.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Thursday, February 14, 2019

Trailer Perdana 'Frozen 2'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, Artikel Trailer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Trailer Perdana 'Frozen 2'
link : Trailer Perdana 'Frozen 2'

Baca juga


Elsa dan Anna bersiap untuk menghadapi pertarungan besar. Kayaknya sih.

Seingat saya, semua orang berbahagia di akhir Frozen. Elsa dan Anna akur kembali. Kristoff pacaran dengan Anna. Olaf tak perlu khawatir dengan cuaca panas. Warga Arendelle hidup dengan damai. Dan petinggi Disney berpesta pora dengan laba $1,3 miliar, prediket sebagai film animasi terlaris sepanjang masa, dan 2 piala Oscar.

Yaah, yang tidak bahagia mungkin orangtua yang sudah eneg dengan lagu "Let It Go" yang diputar dan dinyanyikan beratus-ratus kali oleh anak-anak mereka. Tapi bodoamat buat mereka. "Let It Go" adalah pencapaian kultural, warisan budaya yang harus dilestarikan, hymne wajib buat seluruh penduduk di muka bumi.

Namun, dalam trailer Frozen 2 yang baru saja dirilis, tak ada satu pun yang terlihat bahagia. Semuanya, Anna (Kristen Bell), Olaf (Josh Gad) and Kristoff (Jonathan Groff), memasang tampang serius. Elsa (Idina Menzel) bahkan tengah berjuang keras untuk menaklukkan ombak.

Tak jelas apa yang terjadi, karena teaser ini sama sekali tak memberikan secuil info mengenai plot. Tapi sepertinya mereka sedang bersiap untuk menghadapi pertarungan besar. Barangkali bukan di Arendelle, sebab kita mellihat hutan yang penuh dengan daun berwarna merah.

Atau itu memang Arendelle yang sudah berubah? Entahlah. Yang jelas, saya lebih menantikan lagu racun apa lagi yang bakal dihidangkan oleh Kristen Anderson-Lopez & Robert Lopez yang akan kembali terlibat. Sutradaranya juga masih sama, yaitu Jennifer Lee & Chris Buck.

Anda barangkali terlalu sibuk dengan Avengers: Endgame, Captain Marvel, dan The Lion King, sampai lupa kalau Frozen 2 juga dirilis tahun ini. Tepatnya di 22 November. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


Elsa dan Anna bersiap untuk menghadapi pertarungan besar. Kayaknya sih.

Seingat saya, semua orang berbahagia di akhir Frozen. Elsa dan Anna akur kembali. Kristoff pacaran dengan Anna. Olaf tak perlu khawatir dengan cuaca panas. Warga Arendelle hidup dengan damai. Dan petinggi Disney berpesta pora dengan laba $1,3 miliar, prediket sebagai film animasi terlaris sepanjang masa, dan 2 piala Oscar.

Yaah, yang tidak bahagia mungkin orangtua yang sudah eneg dengan lagu "Let It Go" yang diputar dan dinyanyikan beratus-ratus kali oleh anak-anak mereka. Tapi bodoamat buat mereka. "Let It Go" adalah pencapaian kultural, warisan budaya yang harus dilestarikan, hymne wajib buat seluruh penduduk di muka bumi.

Namun, dalam trailer Frozen 2 yang baru saja dirilis, tak ada satu pun yang terlihat bahagia. Semuanya, Anna (Kristen Bell), Olaf (Josh Gad) and Kristoff (Jonathan Groff), memasang tampang serius. Elsa (Idina Menzel) bahkan tengah berjuang keras untuk menaklukkan ombak.

Tak jelas apa yang terjadi, karena teaser ini sama sekali tak memberikan secuil info mengenai plot. Tapi sepertinya mereka sedang bersiap untuk menghadapi pertarungan besar. Barangkali bukan di Arendelle, sebab kita mellihat hutan yang penuh dengan daun berwarna merah.

Atau itu memang Arendelle yang sudah berubah? Entahlah. Yang jelas, saya lebih menantikan lagu racun apa lagi yang bakal dihidangkan oleh Kristen Anderson-Lopez & Robert Lopez yang akan kembali terlibat. Sutradaranya juga masih sama, yaitu Jennifer Lee & Chris Buck.

Anda barangkali terlalu sibuk dengan Avengers: Endgame, Captain Marvel, dan The Lion King, sampai lupa kalau Frozen 2 juga dirilis tahun ini. Tepatnya di 22 November. Berikut trailernya. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem


‘Jumanji 3’ Mulai Proses Syuting

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ‘Jumanji 3’ Mulai Proses Syuting
link : ‘Jumanji 3’ Mulai Proses Syuting

Baca juga


Usai proyek film ketiga ‘Jumanji’ diumumkan sejak awal 2018 lalu, kini film yang kembali dibintangi Dwayne Johnson memasuki fase produksi.

Dengan kesuksesan besar Jumanji: Welcome to the Jungle, tak ayal jika Sony Pictures langsung mengebut pengembangan sekuelnya. Usai proyek film ketiga Jumanji diumumkan sejak awal 2018 lalu, kini film yang kembali dibintangi Dwayne Johnson memasuki fase produksi. Lewat akun Twitter miliknya, Johnson pun mengunggah foto dimulainya proses syuting. Alih-alih pemain, foto ini justru memperlihatkan semacam perangkat gaming, yang membuat para remaja di film sebelumnya “tersedot” ke dalam dunia Jumanji.

Bersetting dua dekade pasca film pertama (1996) yang dibintangi Robin Williams, Welcome to the Jungle berkisah empat remaja yang masuk ke dalam dunia game Jumanji dan menjadi karakter yang mereka pilih, yang diperankan Johnson, Kevin Hart, Karen Gillan dan Jack Black. Keempat remaja ini pun harus bersatu untuk melewati berbagai rintangan maut agar bisa kembali ke dunia nyata. Dipastikan Johnson bersama Hart, Gillian dan Black akan kembali memainkan karakter yang sama di film mendatang. Mengingat interaksi karakter mereka yang cukup menghibur dan jadi kelebihan utama Welcome to the Jungle, diharapkan Jumanji 3 bisa menghadirkan hal serupa.

Selain menuai respon yang bagus, Welcome to the Jungle di luar dugaan juga sukses meraup $962 juta, atau hampir sepuluh kali lipat dari budget produksinya. Adapun sekuelnya nanti kembali disutradarai Jake Kasdan, dengan naskah yang ia tulis bersama Scott Rosenberg dan Jeff Pinkner. Sementara untuk pemain barunya meliputi Awkwafina (Crazy Rich Asians), Danny Devito (Dumbo) dan Danny Glover (Lethal Weapon). Untuk saat ini, belum ada detail lebih lanjut soal cerita yang diusung Jumanji 3.

Rencananya Jumanji 3 akan dirilis 13 Desember 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Usai proyek film ketiga ‘Jumanji’ diumumkan sejak awal 2018 lalu, kini film yang kembali dibintangi Dwayne Johnson memasuki fase produksi.

Dengan kesuksesan besar Jumanji: Welcome to the Jungle, tak ayal jika Sony Pictures langsung mengebut pengembangan sekuelnya. Usai proyek film ketiga Jumanji diumumkan sejak awal 2018 lalu, kini film yang kembali dibintangi Dwayne Johnson memasuki fase produksi. Lewat akun Twitter miliknya, Johnson pun mengunggah foto dimulainya proses syuting. Alih-alih pemain, foto ini justru memperlihatkan semacam perangkat gaming, yang membuat para remaja di film sebelumnya “tersedot” ke dalam dunia Jumanji.

Bersetting dua dekade pasca film pertama (1996) yang dibintangi Robin Williams, Welcome to the Jungle berkisah empat remaja yang masuk ke dalam dunia game Jumanji dan menjadi karakter yang mereka pilih, yang diperankan Johnson, Kevin Hart, Karen Gillan dan Jack Black. Keempat remaja ini pun harus bersatu untuk melewati berbagai rintangan maut agar bisa kembali ke dunia nyata. Dipastikan Johnson bersama Hart, Gillian dan Black akan kembali memainkan karakter yang sama di film mendatang. Mengingat interaksi karakter mereka yang cukup menghibur dan jadi kelebihan utama Welcome to the Jungle, diharapkan Jumanji 3 bisa menghadirkan hal serupa.

Selain menuai respon yang bagus, Welcome to the Jungle di luar dugaan juga sukses meraup $962 juta, atau hampir sepuluh kali lipat dari budget produksinya. Adapun sekuelnya nanti kembali disutradarai Jake Kasdan, dengan naskah yang ia tulis bersama Scott Rosenberg dan Jeff Pinkner. Sementara untuk pemain barunya meliputi Awkwafina (Crazy Rich Asians), Danny Devito (Dumbo) dan Danny Glover (Lethal Weapon). Untuk saat ini, belum ada detail lebih lanjut soal cerita yang diusung Jumanji 3.

Rencananya Jumanji 3 akan dirilis 13 Desember 2019.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Film 'Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles' Segera Dirilis

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Film 'Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles' Segera Dirilis
link : Film 'Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles' Segera Dirilis

Baca juga


Sebuah crossover tak terduga namun terdengar seru segera hadir dalam bentuk film ‘Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Sebuah crossover tak terduga namun terdengar seru segera hadir dalam bentuk film Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles. Mengusung format animasi, proyek ini merupakan hasil kerjasama antara DC Entertainment dan Nickelodeon, dengan Warner Bros. Animation yang bertindak sebagai studio animasi.

Meski ini baru pertama kalinya manusia kelelawar dan kura-kura ninja bertemu dalam sebuah film, para karakter ikonik ini sebenarnya sudah pernah berduet di komik miniseri Batman/Teenage Mutant Ninja Turtles (2015). Komik karya James Tynion IV and Freddie Williams II inilah yang menjadi sumber materi untuk filmnya.

Kendati judul filmnya mensinyalkan perseteruan Batman dan Ninja Turtles, sinopsis justru mengatakan mereka akan bekerja sama untuk membekuk beberapa musuh besar Batman. Adapun pertemuan Batman dan Ninja di film ini berawal dari portal yang membuka dimensi lain. Dengan karakter Batman yang serius dan pembawaan Ninja Turtles yang cenderung santai, sangat menarik untuk melihat bagaimana aksi mereka akan bergulir.

Jajaran pengisi suara Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles meliputi Troy Baker sebagai Batman dan The Joker, Darren Criss sebagai Raphael, Kyle Mooney sebagai Michelangelo, Baron Vaughn sebagai Donatello dan Eric Bauza sebagai Leonardo. Film ini juga menampilkan karakter Batgirl, Robin, Mr. Freeze, Harley Quinn, Poison Ivy, Bane dan Ra’s al Ghul. Satu fakta menarik, Baker jadi aktor pertama yang memainkan karakter Batman dan Joker sekaligus.

Dengan tanggal rilis yang belum ditentukan, Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles segera hadir pada musim semi ini dalam bentuk 4K, Blu-Ray dan Digital.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Sebuah crossover tak terduga namun terdengar seru segera hadir dalam bentuk film ‘Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles’. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Sebuah crossover tak terduga namun terdengar seru segera hadir dalam bentuk film Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles. Mengusung format animasi, proyek ini merupakan hasil kerjasama antara DC Entertainment dan Nickelodeon, dengan Warner Bros. Animation yang bertindak sebagai studio animasi.

Meski ini baru pertama kalinya manusia kelelawar dan kura-kura ninja bertemu dalam sebuah film, para karakter ikonik ini sebenarnya sudah pernah berduet di komik miniseri Batman/Teenage Mutant Ninja Turtles (2015). Komik karya James Tynion IV and Freddie Williams II inilah yang menjadi sumber materi untuk filmnya.

Kendati judul filmnya mensinyalkan perseteruan Batman dan Ninja Turtles, sinopsis justru mengatakan mereka akan bekerja sama untuk membekuk beberapa musuh besar Batman. Adapun pertemuan Batman dan Ninja di film ini berawal dari portal yang membuka dimensi lain. Dengan karakter Batman yang serius dan pembawaan Ninja Turtles yang cenderung santai, sangat menarik untuk melihat bagaimana aksi mereka akan bergulir.

Jajaran pengisi suara Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles meliputi Troy Baker sebagai Batman dan The Joker, Darren Criss sebagai Raphael, Kyle Mooney sebagai Michelangelo, Baron Vaughn sebagai Donatello dan Eric Bauza sebagai Leonardo. Film ini juga menampilkan karakter Batgirl, Robin, Mr. Freeze, Harley Quinn, Poison Ivy, Bane dan Ra’s al Ghul. Satu fakta menarik, Baker jadi aktor pertama yang memainkan karakter Batman dan Joker sekaligus.

Dengan tanggal rilis yang belum ditentukan, Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles segera hadir pada musim semi ini dalam bentuk 4K, Blu-Ray dan Digital.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Wednesday, February 13, 2019

Harley Quinn Berpotensi Tak Kembali di ‘Suicide Squad 2’, Film Joker Leto Dibatalkan

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Harley Quinn Berpotensi Tak Kembali di ‘Suicide Squad 2’, Film Joker Leto Dibatalkan
link : Harley Quinn Berpotensi Tak Kembali di ‘Suicide Squad 2’, Film Joker Leto Dibatalkan

Baca juga


Kabar terbaru menjelaskan nasib Harley Quinn dan Joker di DC Extended Universe. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Seiring Harley Quinn menjadi karakter favorit di Suicide Squad, banyak yang memprediksi pasangan Joker ini akan kembali menggila di sekuelnya, The Suicide Squad. Namun kenyataan justru berkata lain. Pasalnya, laporan terbaru Forbes menyebut karakter yang diperankan Margot Robbie ini berpotensi tak kembali, lantaran sekuel ini diposisikan sebagai reboot. James Gunn – selaku penulis skrip dan calon sutradara – disebut hendak membawa tim antihero DC ke arah yang sepenuhnya baru, yang pada akhirnya memperkecil peluang kembalinya Harley Quinn dan beberapa karakter penting lain dari film pertama.

Bagaimanapun, potensi absennya Harley Quinn di The Suicide Squad agaknya bukan kabar buruk bagi fans. Karena sejak Suicide Squad sukses di box office dan popularitas Harley Quinn meroket, Warner Bros. langsung membuat film khusus untuk sang karakter. Film ini tak lain adalah Birds of Prey yang siap dirilis 7 Februari 2020, dengan fokus cerita menyoroti aksi Harley Quinn bersama geng perempuannya melindungi Gotham City.

Selain Birds of Prey, studio sebenarnya juga menyiapkan film Harley Quinn lain berjudul Gotham City Sirens. Namun sumber Forbes mengklaim, film tersebut takkan berhubungan dengan Birds of Prey. Lebih jauh lagi, Harley Quinn - yang sebelumnya dikabarkan akan tampil - kini diduga akan absen di Gotham City Sirens. Bagaimanapun, meski berpotensi tanpa Harley Quinn, status proyek Gotham City Sirens untuk saat ini masih aman, alias masih dikembangkan.

Sementara itu, seolah bertolak dengan nasib menjanjikan Harley Quinn, Joker yang diperankan Jared Leto malah ketiban sial lantaran dua filmnya dibatalkan. Dua film ini sendiri masing-masing menghadirkan aksi solo Joker, dan satu lagi menyajikan kisah romantis gila antara Joker dan Harley Quinn. Meski alasan pembatalan ini belum diketahui, bisa jadi derasnya kritik terhadap debut Leto di Suicide Squad adalah penyebabnya. Apalagi Leto juga dikabarkan sudah move on dari peran Joker, semenjak ia jadi pemeran karakter titel di Morbius the Living Vampire, yang merupakan spin-off Spider-Man terbaru setelah Venom.

Rencananya Birds of Prey akan dirilis 7 Februari 2020, sedangkan The Suicide Squad menyusul pada 6 Agustus 2021.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Kabar terbaru menjelaskan nasib Harley Quinn dan Joker di DC Extended Universe. Jangan lupa untuk share atau like artikel ini jika kalian suka ya guys

Seiring Harley Quinn menjadi karakter favorit di Suicide Squad, banyak yang memprediksi pasangan Joker ini akan kembali menggila di sekuelnya, The Suicide Squad. Namun kenyataan justru berkata lain. Pasalnya, laporan terbaru Forbes menyebut karakter yang diperankan Margot Robbie ini berpotensi tak kembali, lantaran sekuel ini diposisikan sebagai reboot. James Gunn – selaku penulis skrip dan calon sutradara – disebut hendak membawa tim antihero DC ke arah yang sepenuhnya baru, yang pada akhirnya memperkecil peluang kembalinya Harley Quinn dan beberapa karakter penting lain dari film pertama.

Bagaimanapun, potensi absennya Harley Quinn di The Suicide Squad agaknya bukan kabar buruk bagi fans. Karena sejak Suicide Squad sukses di box office dan popularitas Harley Quinn meroket, Warner Bros. langsung membuat film khusus untuk sang karakter. Film ini tak lain adalah Birds of Prey yang siap dirilis 7 Februari 2020, dengan fokus cerita menyoroti aksi Harley Quinn bersama geng perempuannya melindungi Gotham City.

Selain Birds of Prey, studio sebenarnya juga menyiapkan film Harley Quinn lain berjudul Gotham City Sirens. Namun sumber Forbes mengklaim, film tersebut takkan berhubungan dengan Birds of Prey. Lebih jauh lagi, Harley Quinn - yang sebelumnya dikabarkan akan tampil - kini diduga akan absen di Gotham City Sirens. Bagaimanapun, meski berpotensi tanpa Harley Quinn, status proyek Gotham City Sirens untuk saat ini masih aman, alias masih dikembangkan.

Sementara itu, seolah bertolak dengan nasib menjanjikan Harley Quinn, Joker yang diperankan Jared Leto malah ketiban sial lantaran dua filmnya dibatalkan. Dua film ini sendiri masing-masing menghadirkan aksi solo Joker, dan satu lagi menyajikan kisah romantis gila antara Joker dan Harley Quinn. Meski alasan pembatalan ini belum diketahui, bisa jadi derasnya kritik terhadap debut Leto di Suicide Squad adalah penyebabnya. Apalagi Leto juga dikabarkan sudah move on dari peran Joker, semenjak ia jadi pemeran karakter titel di Morbius the Living Vampire, yang merupakan spin-off Spider-Man terbaru setelah Venom.

Rencananya Birds of Prey akan dirilis 7 Februari 2020, sedangkan The Suicide Squad menyusul pada 6 Agustus 2021.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

Review Film: 'The Lego Movie 2: The Second Part' (2019)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Adventure, Artikel Aksi, Artikel Animasi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'The Lego Movie 2: The Second Part' (2019)
link : Review Film: 'The Lego Movie 2: The Second Part' (2019)

Baca juga


Rasa-rasanya memang tak realistis mengharapkan bahwa film ini bakal se-awesome film pertama.

“It's like it knows our every move!”
— Lucy
Rating UP:
Dalam The Lego Movie 2: The Second Part, ada lagu baru yang merupakan versi plesetan dari lagu racun "Everything is Awesome"-nya The Lego Movie. Judulnya "Everything's Not Awesome". Saya tak tahu apakah ini memang sengaja dimaksudkan sebagai pengakuan akan kualitas filmnya dibandingkan film yang pertama, tapi yang jelas, saya menangkap potongan liriknya yang sangat ngeklik dengan hal tersebut:

♪ "Everything's not awesome. Things can't be awesome all of the time. It's not realistic expectation. But that doesn't mean we shouldn't try." ♪


Rasa-rasanya memang tak realistis mengharapkan bahwa film ini bakal se-awesome film pertama. Animasi yang dirilis di tahun 2014 tersebut sukses menghancurkan ekspektasi kita dengan menjadi film yang lucu, cerdas, dan hangat. Salah satu penyebabnya barangkali karena kitanya saja yang sudah berekspektasi duluan akan menyaksikan iklan lego sepanjang dua jam. Namun ternyata, lebih dari sekadar visual yang unik dan kreatif, The Lego Movie juga memperdaya kita dengan narasi dan pengungkapan yang dieksekusi dengan brilian.

Sekarang, kita sudah tahu cara main The Lego Movie. Tak ada lagi yang bisa membuat kita seterkejut dulu. Dan ya, ini menjadikan The Lego Movie 2 tak se-awesome The Lego Movie. Namun bukan berarti pembuat filmnya tak mencoba untuk menjadikannya awesome. Film ini bahkan menggali angle baru dari premisnya yang lalu, yang otomatis mengekspansi karakter dan semestanya menjadi lebih berwarna. Walau tak lagi terasa segar lagi, tapi ia masih fun.

Melanjutkan langsung akhir dari film pertama, kita kembali ke Bricksburg. Kota Lego yang ceria ini diinvasi oleh alien imut tapi mematikan yang berasal dari planet Duplo. Bahkan pahlawan Lego Justice League tak bisa menangani ini (catatan: Lego Avengers tak memberi kabar). Lima tahu kemudian, Bricksburg berubah menjadi Apocalypseburg; reruntuhan gersang versi Lego dari Mad Max: Fury Road, lengkap dengan para karakter yang nyeleneh.

Jagoan kita, Emmett (Chris Pratt) masih seperti yang dulu kita kenal; polos dan penuh semangat. Tapi temannya, Lucy (Elizabeth Banks) berubah menjadi getir dan suram. Lucy suka menatap jauh ke depan dan berkontemplasi muram soal apa pun, bahkan soal kopi yang dibawa Emmett. Lucy bilang bahwa gak semua hal itu awesome dan cobalah dewasa dikit.

Tiba-tiba ada invasi lagi. Kali ini Jendral Mayhem (Stephanie Beatriz) berhasil menculik Lucy, Batman (Will Arnett), Unikitty (Alison Brie), MetalBeard (Nick Offerman), dan Spaceman Benny (Charlie Day). Emmett harus berjuang untuk menyelamatkan mereka ke Galaksi Sys-Tar, dimana Ratu Wateva Wan'abi (Tiffany Haddish) berencana untuk menikahi Batman. Untuk itu, Emmett untungnya dibantu oleh Rex Dangervest (juga disuarakan Pratt), jagoan yang sikapnya kebalikan dari Emmett. Macho, tangguh, dan percaya diri. Oh dan kebetulan ia juga space cowboy ala Star-Lord-nya Guardians of the Galaxy dan punya peliharaan velociraptor ala Owen Grady-nya Jurassic World.

Kebetulan yang gak disengaja.

Jadi... uhm, Bricksburg hancur... uhm, supaya Batman... mau nikah. Absurd memang. Tapi coba bayangkan dari sisi dunia nyata, dimana bocah yang punya Lego dari film pertama, Finn (Jadon Sand) disuruh main meladeni adiknya (Brooklyn Prince) yang punya mainan Duplo. Sama seperti film pertama, peristiwa di semesta Lego berlangsung paralel dengan dunia nyata. Anak cewek mana coba yang gak main nikah-nikahan? Ini membuka kesempatan bagi filmnya untuk menyajikan lebih banyak karakter, setpieces dan lelucon baru. Kapan lagi melihat Superman memotong rumput atau Batman memakai kostum berwarna putih?

Kreator film pertama, Phil Lord & Christopher Miller, kembali menangani film ini meski hanya sebatas penulis skrip, sementara posisi sutradara diambil alih oleh Mike Mitchell (Trolls). Mereka kembali memberikan pesan keluarga yang hangat soal pendewasaan tanpa melupakan kesenangan masa kanak-kanak. Kali ini soal adik-kakak, dimana Maya Rudolph bermain sebagai sang ibu. Namun hal ini tentu tak punya tohokan emosional sedahsyat film pertama. Dalam The Lego Movie 2, kita sudah tahu apa yang sedang dan bakal terjadi. Ini menimbulkan sedikit sensasi dragging dalam bercerita. 

Namun film ini juga punya semua yang mau dari sebuah sekuel The Lego Movie. Meski tak digarap langsung oleh tangan yang sama, ia tak lantas terasa lebih inferior secara teknis. Sekuens aksinya masih imajinatif. Dialog dan lelucon dilemparkan dengan gesit. Referensi budaya populer dan cameo bertebaran disana-sini. Di satu titik, Lucy harus kabur lewat saluran ventilasi, dan tebak ia ketemu siapa. Dan soal lagu. Film ini punya lebih banyak adegan musikal, terutama karena Ratu Wateva Wan'abi memang suka bernyanyi. Salah satunya adalah "Catchy Song" yang memang didesain untuk bersarang di kepala kita.

Semua ini fun. Namun tak lagi begitu mengejutkan; kita kurang lebih sudah melihat semuanya di film pertama. Petir tak menyambar di tempat yang sama dua kali walau sumber dan energinya sama. Kita bisa merasakan bahwa film ini dibuat dengan sangat telaten, lebih dari sekedar usaha gampangan untuk menjual merek. Hal ini membuatnya menjadi sekuel yang sangat pas untuk The Lego Movie pertama. Film ini enerjik, cerdik, dan punya pesan hangat. But yeah, things can't be awesome all of the time. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

The Lego Movie 2: The Second Part

107 menit
Semua Umur - BO
Mike Mitchell
Phil Lord, Christopher Miller
Dan Lin, Phil Lord, Christopher Miller, Roy Lee, Jinko Goto
Mark Mothersbaugh

Rasa-rasanya memang tak realistis mengharapkan bahwa film ini bakal se-awesome film pertama.

“It's like it knows our every move!”
— Lucy
Rating UP:
Dalam The Lego Movie 2: The Second Part, ada lagu baru yang merupakan versi plesetan dari lagu racun "Everything is Awesome"-nya The Lego Movie. Judulnya "Everything's Not Awesome". Saya tak tahu apakah ini memang sengaja dimaksudkan sebagai pengakuan akan kualitas filmnya dibandingkan film yang pertama, tapi yang jelas, saya menangkap potongan liriknya yang sangat ngeklik dengan hal tersebut:

♪ "Everything's not awesome. Things can't be awesome all of the time. It's not realistic expectation. But that doesn't mean we shouldn't try." ♪


Rasa-rasanya memang tak realistis mengharapkan bahwa film ini bakal se-awesome film pertama. Animasi yang dirilis di tahun 2014 tersebut sukses menghancurkan ekspektasi kita dengan menjadi film yang lucu, cerdas, dan hangat. Salah satu penyebabnya barangkali karena kitanya saja yang sudah berekspektasi duluan akan menyaksikan iklan lego sepanjang dua jam. Namun ternyata, lebih dari sekadar visual yang unik dan kreatif, The Lego Movie juga memperdaya kita dengan narasi dan pengungkapan yang dieksekusi dengan brilian.

Sekarang, kita sudah tahu cara main The Lego Movie. Tak ada lagi yang bisa membuat kita seterkejut dulu. Dan ya, ini menjadikan The Lego Movie 2 tak se-awesome The Lego Movie. Namun bukan berarti pembuat filmnya tak mencoba untuk menjadikannya awesome. Film ini bahkan menggali angle baru dari premisnya yang lalu, yang otomatis mengekspansi karakter dan semestanya menjadi lebih berwarna. Walau tak lagi terasa segar lagi, tapi ia masih fun.

Melanjutkan langsung akhir dari film pertama, kita kembali ke Bricksburg. Kota Lego yang ceria ini diinvasi oleh alien imut tapi mematikan yang berasal dari planet Duplo. Bahkan pahlawan Lego Justice League tak bisa menangani ini (catatan: Lego Avengers tak memberi kabar). Lima tahu kemudian, Bricksburg berubah menjadi Apocalypseburg; reruntuhan gersang versi Lego dari Mad Max: Fury Road, lengkap dengan para karakter yang nyeleneh.

Jagoan kita, Emmett (Chris Pratt) masih seperti yang dulu kita kenal; polos dan penuh semangat. Tapi temannya, Lucy (Elizabeth Banks) berubah menjadi getir dan suram. Lucy suka menatap jauh ke depan dan berkontemplasi muram soal apa pun, bahkan soal kopi yang dibawa Emmett. Lucy bilang bahwa gak semua hal itu awesome dan cobalah dewasa dikit.

Tiba-tiba ada invasi lagi. Kali ini Jendral Mayhem (Stephanie Beatriz) berhasil menculik Lucy, Batman (Will Arnett), Unikitty (Alison Brie), MetalBeard (Nick Offerman), dan Spaceman Benny (Charlie Day). Emmett harus berjuang untuk menyelamatkan mereka ke Galaksi Sys-Tar, dimana Ratu Wateva Wan'abi (Tiffany Haddish) berencana untuk menikahi Batman. Untuk itu, Emmett untungnya dibantu oleh Rex Dangervest (juga disuarakan Pratt), jagoan yang sikapnya kebalikan dari Emmett. Macho, tangguh, dan percaya diri. Oh dan kebetulan ia juga space cowboy ala Star-Lord-nya Guardians of the Galaxy dan punya peliharaan velociraptor ala Owen Grady-nya Jurassic World.

Kebetulan yang gak disengaja.

Jadi... uhm, Bricksburg hancur... uhm, supaya Batman... mau nikah. Absurd memang. Tapi coba bayangkan dari sisi dunia nyata, dimana bocah yang punya Lego dari film pertama, Finn (Jadon Sand) disuruh main meladeni adiknya (Brooklyn Prince) yang punya mainan Duplo. Sama seperti film pertama, peristiwa di semesta Lego berlangsung paralel dengan dunia nyata. Anak cewek mana coba yang gak main nikah-nikahan? Ini membuka kesempatan bagi filmnya untuk menyajikan lebih banyak karakter, setpieces dan lelucon baru. Kapan lagi melihat Superman memotong rumput atau Batman memakai kostum berwarna putih?

Kreator film pertama, Phil Lord & Christopher Miller, kembali menangani film ini meski hanya sebatas penulis skrip, sementara posisi sutradara diambil alih oleh Mike Mitchell (Trolls). Mereka kembali memberikan pesan keluarga yang hangat soal pendewasaan tanpa melupakan kesenangan masa kanak-kanak. Kali ini soal adik-kakak, dimana Maya Rudolph bermain sebagai sang ibu. Namun hal ini tentu tak punya tohokan emosional sedahsyat film pertama. Dalam The Lego Movie 2, kita sudah tahu apa yang sedang dan bakal terjadi. Ini menimbulkan sedikit sensasi dragging dalam bercerita. 

Namun film ini juga punya semua yang mau dari sebuah sekuel The Lego Movie. Meski tak digarap langsung oleh tangan yang sama, ia tak lantas terasa lebih inferior secara teknis. Sekuens aksinya masih imajinatif. Dialog dan lelucon dilemparkan dengan gesit. Referensi budaya populer dan cameo bertebaran disana-sini. Di satu titik, Lucy harus kabur lewat saluran ventilasi, dan tebak ia ketemu siapa. Dan soal lagu. Film ini punya lebih banyak adegan musikal, terutama karena Ratu Wateva Wan'abi memang suka bernyanyi. Salah satunya adalah "Catchy Song" yang memang didesain untuk bersarang di kepala kita.

Semua ini fun. Namun tak lagi begitu mengejutkan; kita kurang lebih sudah melihat semuanya di film pertama. Petir tak menyambar di tempat yang sama dua kali walau sumber dan energinya sama. Kita bisa merasakan bahwa film ini dibuat dengan sangat telaten, lebih dari sekedar usaha gampangan untuk menjual merek. Hal ini membuatnya menjadi sekuel yang sangat pas untuk The Lego Movie pertama. Film ini enerjik, cerdik, dan punya pesan hangat. But yeah, things can't be awesome all of the time. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem dan di instagram: @ulasanpilem
Kunjungi Ulasan Pilem di facebook: facebook.com/ulasanpilem

The Lego Movie 2: The Second Part

107 menit
Semua Umur - BO
Mike Mitchell
Phil Lord, Christopher Miller
Dan Lin, Phil Lord, Christopher Miller, Roy Lee, Jinko Goto
Mark Mothersbaugh