Tuesday, August 18, 2015

Box Office: 'Straight Outta Compton' Kalahkan 'The Man from U.N.C.L.E.', 'Fantastic Four' Anjlok Fantastis

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Office, Artikel Featured, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Box Office: 'Straight Outta Compton' Kalahkan 'The Man from U.N.C.L.E.', 'Fantastic Four' Anjlok Fantastis
link : Box Office: 'Straight Outta Compton' Kalahkan 'The Man from U.N.C.L.E.', 'Fantastic Four' Anjlok Fantastis

Baca juga


[AKTUAL] Film biopik grup hip-hop N.W.A. 'Straight Outta Compton dengan mudah mengalahkan 'The Man from U.N.C.L.E.'. Sementara itu, 'Fantastic Four' terjun bebas ke posisi 4. Berikut rekap box office minggu ini.

Film biopik dari N.W.A., salah satu grup rap yang paling berpengaruh dan kontroversial sepanjang sejarah yang berjudul Straight Outta Compton menjadi hit yang mengejutkan minggu ini. Hanya ditayangkan di setengah dari total keseluruhan bioskop di Amerika, Compton memperoleh hasil yang sangat memuaskan, $60,2 juta dan dengan mudah memuncaki box office minggu ini.

Film yang menceritakan tentang Dr. Dre, Eazy-E, Ice Cube DJ Yella, dan MC Ren ini juga direspon dengan baik oleh penonton dengan nilai CinemaScore "A". Secara internasional, film ini baru tayang di Trinidad dan Kepulauan Karibia dengan tambahan $0,015 juta.

Di posisi kedua, ada Mission: Impossible - Rogue Nation dengan $17,2 juta yang hanya mengalami penurunan 39% dari minggu lalu. Total laba domestik Tom Cruise di film ini adalah $138,3 juta. Sementara itu, di luar Amerika minggu ini Rogue Nation memperoleh $46,1 juta dari 62 negara dengan total pendapatan global $373,4 juta. Pendapatan tertinggi diraih di Prancis ($7 juta) dan Jepang ($5,2 juta). Film ini baru akan tayang di Cina pada 8 September.

Compton jauh meninggalkan The Man from U.N.C.L.E. yang juga baru tayang minggu ini. Dengan bujet mencapai $75 juta didukung dengan nama Henry Cavill dan sutradara Guy Ritchie, raihan $13,4 juta dan nilai CinemaScore "B" tentunya di bawah ekspektasi. Film ini baru akan tayang di Indonesia akhir Agustus ini.

Fantastic Four terjun bebas dengan 68,9%. Penurunan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer yang anjlok 65,5% di minggu kedua. Dengan raihan debut yang mengecewakan, penurunan drastis ini tentu lebih fantastis. Menambahkan $8,2 juta, total raihan domestiknya dalam 2 minggu penayangan hanya $42,1 juta. Bandingkan dengan bujetnya yang mencapai $120 juta. Di luar Amerika, ada tambahan $16,2 juta dari 54 negara yang berarti total pendapatan globalnya sekitar $102,1 juta.

The Gift yang dilaporkan dibuat dengan bujet minim, $5 juta, memperoleh tambahan $6,5 juta dengan total pendapatan domestik $23,6 juta.

Minions yang tak lagi masuk lima besar box office, memperoleh tambahan $15,0 juta di luar Amerika dan sekarang telah menjadi film animasi terlaris nomor lima sepanjang masa dengan $957,4 juta, berada di belakang Despicable Me ($975,5 juta), The Lion King ($987,5 juta), Toy Story 3 ($1,06 miliar), dan Frozen ($1,28 miliar).

Inside Out menambahkan $11,4 juta dari 55 negara dengan total pendapatan global $667 juta setelah 9 minggu penayangan. Animasi Pixar ini baru akan dirilis minggu depan di Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Norwegia.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem


Weekend Box Office 14 Agustus - 16 Agustus 2015

#01 Straight Outta Compton


Minggu ini: $60,200,000
Total: $60,200,000

#02 Mission: Impossible - Rogue Nation


Minggu ini: $17,186,540
Total: $138,323,095

#03The Man from U.N.C.L.E.


Minggu ini: $13,421,036
Total: $13,421,036

#04 Fantastic Four


Minggu ini: $8,168,756
Total: $42,129,974

#05 The Gift


Minggu ini: $6,509,604
Total: $23,586,927

Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Fantastic Four' Tak Begitu Fantastis, 'M:I - Rogue Nation' Masih Nomor 1 ■UP

[Sumber Data : Box Office Mojo]

[AKTUAL] Film biopik grup hip-hop N.W.A. 'Straight Outta Compton dengan mudah mengalahkan 'The Man from U.N.C.L.E.'. Sementara itu, 'Fantastic Four' terjun bebas ke posisi 4. Berikut rekap box office minggu ini.

Film biopik dari N.W.A., salah satu grup rap yang paling berpengaruh dan kontroversial sepanjang sejarah yang berjudul Straight Outta Compton menjadi hit yang mengejutkan minggu ini. Hanya ditayangkan di setengah dari total keseluruhan bioskop di Amerika, Compton memperoleh hasil yang sangat memuaskan, $60,2 juta dan dengan mudah memuncaki box office minggu ini.

Film yang menceritakan tentang Dr. Dre, Eazy-E, Ice Cube DJ Yella, dan MC Ren ini juga direspon dengan baik oleh penonton dengan nilai CinemaScore "A". Secara internasional, film ini baru tayang di Trinidad dan Kepulauan Karibia dengan tambahan $0,015 juta.

Di posisi kedua, ada Mission: Impossible - Rogue Nation dengan $17,2 juta yang hanya mengalami penurunan 39% dari minggu lalu. Total laba domestik Tom Cruise di film ini adalah $138,3 juta. Sementara itu, di luar Amerika minggu ini Rogue Nation memperoleh $46,1 juta dari 62 negara dengan total pendapatan global $373,4 juta. Pendapatan tertinggi diraih di Prancis ($7 juta) dan Jepang ($5,2 juta). Film ini baru akan tayang di Cina pada 8 September.

Compton jauh meninggalkan The Man from U.N.C.L.E. yang juga baru tayang minggu ini. Dengan bujet mencapai $75 juta didukung dengan nama Henry Cavill dan sutradara Guy Ritchie, raihan $13,4 juta dan nilai CinemaScore "B" tentunya di bawah ekspektasi. Film ini baru akan tayang di Indonesia akhir Agustus ini.

Fantastic Four terjun bebas dengan 68,9%. Penurunan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer yang anjlok 65,5% di minggu kedua. Dengan raihan debut yang mengecewakan, penurunan drastis ini tentu lebih fantastis. Menambahkan $8,2 juta, total raihan domestiknya dalam 2 minggu penayangan hanya $42,1 juta. Bandingkan dengan bujetnya yang mencapai $120 juta. Di luar Amerika, ada tambahan $16,2 juta dari 54 negara yang berarti total pendapatan globalnya sekitar $102,1 juta.

The Gift yang dilaporkan dibuat dengan bujet minim, $5 juta, memperoleh tambahan $6,5 juta dengan total pendapatan domestik $23,6 juta.

Minions yang tak lagi masuk lima besar box office, memperoleh tambahan $15,0 juta di luar Amerika dan sekarang telah menjadi film animasi terlaris nomor lima sepanjang masa dengan $957,4 juta, berada di belakang Despicable Me ($975,5 juta), The Lion King ($987,5 juta), Toy Story 3 ($1,06 miliar), dan Frozen ($1,28 miliar).

Inside Out menambahkan $11,4 juta dari 55 negara dengan total pendapatan global $667 juta setelah 9 minggu penayangan. Animasi Pixar ini baru akan dirilis minggu depan di Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Norwegia.

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem


Weekend Box Office 14 Agustus - 16 Agustus 2015

#01 Straight Outta Compton


Minggu ini: $60,200,000
Total: $60,200,000

#02 Mission: Impossible - Rogue Nation


Minggu ini: $17,186,540
Total: $138,323,095

#03The Man from U.N.C.L.E.


Minggu ini: $13,421,036
Total: $13,421,036

#04 Fantastic Four


Minggu ini: $8,168,756
Total: $42,129,974

#05 The Gift


Minggu ini: $6,509,604
Total: $23,586,927

Ulasan Weekend Box Office Minggu Sebelumnya: Box Office: 'Fantastic Four' Tak Begitu Fantastis, 'M:I - Rogue Nation' Masih Nomor 1 ■UP

[Sumber Data : Box Office Mojo]

Sunday, August 16, 2015

4 Poster Karakter 'Pan', Adaptasi Versi Baru dari Kisah 'Peter Pan'

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Poster, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 4 Poster Karakter 'Pan', Adaptasi Versi Baru dari Kisah 'Peter Pan'
link : 4 Poster Karakter 'Pan', Adaptasi Versi Baru dari Kisah 'Peter Pan'

Baca juga


Berikut poster karakter dari 'Pan' yang direncanakan rilis Oktober ini, diantaranya menampilkan Peter Pan, Blackbeard, Kapten Hook, serta Tiger Lily.

Warner Bros merilis 4 poster karakter dari film Pan yang disutradarai oleh Joe Wright (Atonement, Anna Karenina). Film ini bukanlah reboot dari film Peter Pan, melainkan mengangkat kisah baru yang menceritakan masa lalu Peter Pan dan Kapten Hook.

Empat poster karakter yang bisa anda lihat di bawah ini menampilkan Levi Miller sebagai Peter Pan, Hugh Jackman sebagai Blackbeard, Garrett Hedlund sebagai Kapten Hook, dan Rooney Mara sebagai Tiger Lily.

Berikut sinopsisinya:

Peter diculik oleh Blackbeard bersama beberapa anak lainnya, yang kemudian memperbudak mereka di Neverland. Disana, Peter yang berteman dengan Hook merasa bahwa mungkin menjadi takdirnya untuk menggulingkan Blackbeard dan membebaskan negeri ajaib tersebut selagi masih ada waktu.

Mungkin kita tak membutuhkan reboot dari Peter Pan. Namun melihat perspektif baru yang coba diangkat oleh Wright membuat saya sedikit tertarik, apalagi dari trailernya yang telah dirilis beberapa saat lalu menunjukkan tampilan visual yang cukup mengagumkan.

Pan direncanakan rilis di bioskop pada 9 Oktober ini. Silakan menikmati poster karakter berikut. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem




//screenrant.com

Berikut poster karakter dari 'Pan' yang direncanakan rilis Oktober ini, diantaranya menampilkan Peter Pan, Blackbeard, Kapten Hook, serta Tiger Lily.

Warner Bros merilis 4 poster karakter dari film Pan yang disutradarai oleh Joe Wright (Atonement, Anna Karenina). Film ini bukanlah reboot dari film Peter Pan, melainkan mengangkat kisah baru yang menceritakan masa lalu Peter Pan dan Kapten Hook.

Empat poster karakter yang bisa anda lihat di bawah ini menampilkan Levi Miller sebagai Peter Pan, Hugh Jackman sebagai Blackbeard, Garrett Hedlund sebagai Kapten Hook, dan Rooney Mara sebagai Tiger Lily.

Berikut sinopsisinya:

Peter diculik oleh Blackbeard bersama beberapa anak lainnya, yang kemudian memperbudak mereka di Neverland. Disana, Peter yang berteman dengan Hook merasa bahwa mungkin menjadi takdirnya untuk menggulingkan Blackbeard dan membebaskan negeri ajaib tersebut selagi masih ada waktu.

Mungkin kita tak membutuhkan reboot dari Peter Pan. Namun melihat perspektif baru yang coba diangkat oleh Wright membuat saya sedikit tertarik, apalagi dari trailernya yang telah dirilis beberapa saat lalu menunjukkan tampilan visual yang cukup mengagumkan.

Pan direncanakan rilis di bioskop pada 9 Oktober ini. Silakan menikmati poster karakter berikut. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem




//screenrant.com

Tontonan Minggu Ini #11

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Misc, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tontonan Minggu Ini #11
link : Tontonan Minggu Ini #11

Baca juga


Minggu ini saya menonton 'Fantastic Four', 'Elite Squad 2', 'The DUFF', 'Unfriended', serta 'True Detective' season 2 finale dan 'Daredevil' episode 8. Apa tontonan anda?

Tak banyak film yang saya tonton minggu ini. Selain dari Fantastic Four, saya hanya menonton 3 film di rumah. Pemilihan saya lakukan secara acak, dan kebetulan 2 diantara film yang saya pilih mengangkat tema cyberbullying, tapi berbeda genre. Yang satu bergenre horor dan satu lagi bergenre komedi romantis. Berikut tontonan saya minggu ini:

Fantastic Four -- Sudah terlebih dahulu tayang di Amerika, banyak kabar tak enak yang menyelimuti film ini. Bahkan film ini hanya mendapat nilai CinemaScore "C-", sebuah nilai yang notabene cukup rendah sepanjang sejarah CinemaScore. Namun saya tetap saja keukeuh buat nonton, setidaknya demi alasan guilty pleasure. Ternyata, kejelekannya memang terbukti. Anda bisa membaca review lengkap dari saya disini.

Elite Squad 2: The Enemy Within -- Sejak menonton film pertamanya beberapa tahun yang lalu, Elite Squad menjadi salah satu favorit saya. Film ini terasa begitu nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Film keduanya lebih kompleks lagi. Sang tokoh utama, Nascimento dikeluarkan dari BOPE dan sekarang menjadi pejabat berkerah. Disini dia melihat betapa bobroknya sistem pemerintahan. Saya sangat merekomendasikan film ini bagi anda yang belum pernah menontonnya.

The DUFF -- Designated Ugly Fat Friend. Film komedi romantis yang sedikit menyentil cyberbullying. Film ini sedikit lebih baik dibanding film rom-com kebanyakan berkat kecermatannya mengamati fenomena kecanduan teknologi yang dialami anak muda. Mae White juga memberikan penampilan yang energik. Anda bisa membaca review saya disini.

Unfriended -- Satu lagi film yang mengangkat tema cyberbullying, tapi dengan pendekatan horor. Bisa dibilang ini adalah inovasi dari horor found-footage, dimana keseluruhan peristiwa yang terjadi diceritakan melalui layar monitor karakter utama. Aktingnya lumayan bagus, sisi teknis juga tak bermasalah, tapi bukanlah film horor yang spesial. Anda bisa membaca review saya disini.

True Detective season 2 episode 8 -- Serial ini ditutup dengan episode yang berdurasi hampir satu setengah jam. Ending-nya lebih suram dibandingkan dengan ending season 1, dimana semua karakter utama kita harus mengalami takdir yang tragis. Frank Semyon yang doyan mengumbar janji menerima ganjaran dari pihak yang tak disangka-sangka. Sementara itu, Velcoro mengalami nasib naas saat akan mengunjungi anaknya. Kasus Caspere memang terungkap, namun bukan inilah yang menjadi poin utama. Ngomong-ngomong, saya tampaknya harus mencari serial baru lagi nih.

Daredevil season 1 episode 8 -- Tak banyak yang terjadi di episode ini. Selain Fisk yang mengunjungi berbagai rekanannya serta Page, Foggy dan Matt yang berencana menjegal Fisk dengan sistem hukum yang legal, sebagian besar episode ini hanya berfokus pada masa kecil Fisk.

Nah, itulah tontonan saya minggu ini. Apa tontonan anda? Silakan masukkan ke kolom komentar dan akan saya baca dengan senang hati. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

Minggu ini saya menonton 'Fantastic Four', 'Elite Squad 2', 'The DUFF', 'Unfriended', serta 'True Detective' season 2 finale dan 'Daredevil' episode 8. Apa tontonan anda?

Tak banyak film yang saya tonton minggu ini. Selain dari Fantastic Four, saya hanya menonton 3 film di rumah. Pemilihan saya lakukan secara acak, dan kebetulan 2 diantara film yang saya pilih mengangkat tema cyberbullying, tapi berbeda genre. Yang satu bergenre horor dan satu lagi bergenre komedi romantis. Berikut tontonan saya minggu ini:

Fantastic Four -- Sudah terlebih dahulu tayang di Amerika, banyak kabar tak enak yang menyelimuti film ini. Bahkan film ini hanya mendapat nilai CinemaScore "C-", sebuah nilai yang notabene cukup rendah sepanjang sejarah CinemaScore. Namun saya tetap saja keukeuh buat nonton, setidaknya demi alasan guilty pleasure. Ternyata, kejelekannya memang terbukti. Anda bisa membaca review lengkap dari saya disini.

Elite Squad 2: The Enemy Within -- Sejak menonton film pertamanya beberapa tahun yang lalu, Elite Squad menjadi salah satu favorit saya. Film ini terasa begitu nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Film keduanya lebih kompleks lagi. Sang tokoh utama, Nascimento dikeluarkan dari BOPE dan sekarang menjadi pejabat berkerah. Disini dia melihat betapa bobroknya sistem pemerintahan. Saya sangat merekomendasikan film ini bagi anda yang belum pernah menontonnya.

The DUFF -- Designated Ugly Fat Friend. Film komedi romantis yang sedikit menyentil cyberbullying. Film ini sedikit lebih baik dibanding film rom-com kebanyakan berkat kecermatannya mengamati fenomena kecanduan teknologi yang dialami anak muda. Mae White juga memberikan penampilan yang energik. Anda bisa membaca review saya disini.

Unfriended -- Satu lagi film yang mengangkat tema cyberbullying, tapi dengan pendekatan horor. Bisa dibilang ini adalah inovasi dari horor found-footage, dimana keseluruhan peristiwa yang terjadi diceritakan melalui layar monitor karakter utama. Aktingnya lumayan bagus, sisi teknis juga tak bermasalah, tapi bukanlah film horor yang spesial. Anda bisa membaca review saya disini.

True Detective season 2 episode 8 -- Serial ini ditutup dengan episode yang berdurasi hampir satu setengah jam. Ending-nya lebih suram dibandingkan dengan ending season 1, dimana semua karakter utama kita harus mengalami takdir yang tragis. Frank Semyon yang doyan mengumbar janji menerima ganjaran dari pihak yang tak disangka-sangka. Sementara itu, Velcoro mengalami nasib naas saat akan mengunjungi anaknya. Kasus Caspere memang terungkap, namun bukan inilah yang menjadi poin utama. Ngomong-ngomong, saya tampaknya harus mencari serial baru lagi nih.

Daredevil season 1 episode 8 -- Tak banyak yang terjadi di episode ini. Selain Fisk yang mengunjungi berbagai rekanannya serta Page, Foggy dan Matt yang berencana menjegal Fisk dengan sistem hukum yang legal, sebagian besar episode ini hanya berfokus pada masa kecil Fisk.

Nah, itulah tontonan saya minggu ini. Apa tontonan anda? Silakan masukkan ke kolom komentar dan akan saya baca dengan senang hati. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

Saturday, August 15, 2015

Berita Film Minggu Ini #11

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Featured, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Berita Film Minggu Ini #11
link : Berita Film Minggu Ini #11

Baca juga


Berita apa yang mungkin anda lewatkan minggu ini? Kompilasi berita film minggu ini diantaranya sekuel 'Filosofi Kopi', 'AADC 2', 'Baywatch', 'Wolverine 3' dan masih banyak lagi.

Bagaimana kabar anda minggu ini? Episode kali ini akan mengangkat 14 berita. Ada 2 berita dari dunia perfilman dalam negeri berhubung dengan adanya gelaran PopCon Asia 2015 yang tengah berlangsung. Ada juga kabar dari James Wan yang tampaknya sekarang beralih ke genre aksi setelah kesuksesannya dengan Furious 7. Zac Efron diberitakan akan bergabung bersama Dwayne "The Rock" Johnson dalam film Baywatch. Namun, berita yang paling menarik perhatian saya adalah reuni antara Leonardo DiCaprio dengan sutradara Martin Scorsese dalam The Devil in the White City. Wow, saya sudah siap mengantri di bioskop.

Berikut kompilasi berita film minggu ini:

#01 Sekuel 'Filosofi Kopi' Pasti Dibuat, Ceritanya Tergantung Anda

//liputan6.com

Sukses di bioskop, film Filosofi Kopi dari Angga Dwimas Sasongko resmi akan dibuatkan sekuel berjudul BEN & JODY. Namun film ini belum punya cerita. Entah karena memang tak punya materi atau ingin membuat sekuel yang sesuai dengan selera pasar, proses kreatif hampir sepenuhnya diserahkan pada penonton. Anda bisa membuka aplikasi FILOSOFI KOPI dan mengajukan cerita. Cerita yang masuk akan disupervisi oleh penulis cerpen Filosofi Kopi sendiri, Dewi Lestari lalu dijadikan novel grafis, dan diangkat ke layar lebar oleh penulis naskah Jenny Jusuf.

BEN & JODY direncanakan tayang tahun depan. Chicco Jericho dan Rio Dewanto kembali bermain.


#02 'AADC 2' Syuting Oktober, Dian Sastro & Nicholas Saputra Diperkirakan Bermain Kembali

//metrotvnews.com

Dalam acara PopCon 2015, Mira Lesmana angkat bicara soal Ada Apa dengan Cinta 2?. Sekuel ini dipastikan akan memulai proses syuting pada Oktober mendatang di 3 lokasi yaitu Jakarta, New York, dan Yogyakarta. Kursi sutradara beralih dari Rudi Soedjarwo kepada Riri Riza, yang dalam film pertamanya hanya bertindak sebagai penulis naskah dan produser bersama Mira.

Belum ada detail mengenai cerita, tetapi Dian Sastro dan Nicholas Saputra diperkirakan kembali bermain sebagai pemeran utama.


#03 FOX Lanjutkan Serial 'Prison Break'

//nullker.hu

Setelah 6 tahun, serial Prison Break direncanakan akan berlanjut. Namun serial kali ini dibuat dalam format limited series sebanyak 10 episode. Berita ini diumumkan dalam panel TCA (Television Critics Association). Pemain utama, Wentworth Miller dan Dominic Purcell kembali bermain.

"Ini menjadi semacam sekuel," ujar CEO FOX, Dana Walden. "Ini mengambil cerita beberapa tahun setelah musim terakhir serialnya. Tokoh utama akan kembali. Beberapa tokoh ikonik juga akan kembali. Pastinya akan menjelaskan pertanyaan di bagian akhir serial dan bagi para penggemar baru."


#04 Bill Murray akan Tampil dalam 'Ghostbuster' Terbaru

//scifinow.co.uk

Meski sebelumnya sempat emoh, Bill Murray dipastikan bermain dalam film Ghostbusters terbaru sebagaimana diberitakan Variety. Dia akan kembali memerankan karakter Dr. Peter Venkman yang kemungkinan muncul sebagai cameo.

Murray bersama Dan Aykroyd dan Harold Ramis bermain sebagai karakter utama dalam film Ghostbusters pada 1984 dan Ghostbusters II pada 1989.


#05 James Wan Produseri Reboot 'Mortal Kombat'

//vgi.co.id

Sebagai salah satu penggemar serial animasi dan game-nya sejak kecil, saya merasa bahwa film layar lebar Mortal Kombat memang layak mendapatkan reboot dan ternyata harapan saya menjadi nyata. THR menyebutkan bahwa James Wan (The Conjuring, Furious 7, Aquaman) akan memproduseri reboot dari film tersebut untuk New Line Cinema.

Oren Uziel dan Dave Callaham (Mortal Kombat Legacy, The Expendables). Belum ada berita lebih lanjut mengenai jadwal tayang maupun pemainnya.


#06 Inilah Judul Resmi dan Jadwal Tayang 'Ice Age 5'

//THR.com

Sebagai salah satu franchise animasi tersukses, Ice Age adalah lumbung duit bagi 20th Century Fox. Ice Age: Dawn of the Dinosaur menghasilkan $886 juta pada 2009 dan Ice Age: Continental Drift $877 juta pada 2012. Selagi masih bisa memproduksi dolar, kita tentunya bakal disuguhkan lagi dengan film-film Ice Age berikutnya.

Yang terbaru, Ice Age 5 yang diberi judul resmi Ice Age: Collision Course direncanakan tayang 22 Juli 2016. Meski waktu tayangnya kurang dari setahun lagi, namun hingga saat ini belum dirilis sinopsis resmi maupun deretan pengisi suara.


#07 'Hansel & Gretel 2' Dapatkan Sutradara

//screenrant.com

Hansel & Gretel: Witch Hunters menjadi hit yang mengejutkan pada 2013 lalu. Meraup lebih dari $226 juta dari bujet yang tak sampai seperempatnya, Paramount berencana membuat sekuelnya dengan Tommy Wirkola kembali sebagai sutradara. Belakangan ini Wirkola mengundurkan diri dan Paramount mendapatkan penggantinya, yaitu Bruno Aveillan. Ini merupakan film panjang debutnya, setelah sebelumnya berkarir sebagai sutradara untuk beberapa iklan komersil.

Jeremy Renner dan Gemma Arteton diperkirakan bermain kembali sebagai Hansel dan Gretel.


#08 Proyek Adaptasi 'Dungeons & Dragons' akan Dilanjutkan

//capcom-unity.com

Setelah sempat berseteru untuk adaptasi live-action Dungeons & Dragons, Warner Bros dan Hasbro akhirnya punya kata sepakat. Warner Bros Pictures, Allspark Pictures (punya Hasbro), dan Sweetpea Entertainment mengumumkan rencana mereka untuk melanjutkan proyek tersebut. Brian Goldner, Stephen Davis, Courtney Solomon, Allan Zerman, dan Roy Lee akan bertindak sebagai produser dengan naskah yang ditulis oleh David Leslie (The Conjuring 2, Wrath of the Titans).

Dungeons & Dragons adalah game yang populer sejak tahun 1974. Di tahun 1983 pernah diangkat menjadi serial TV serta film panjang pada tahun 2000. Meski tak terlalu sukses secara kritikal dan komersil, sekuelnya sempat dibuat diantaranya Dungeons & Dragons: Wrath of the Dragon God (2005) serta Dungeons & Dragons: The Book of Vile Darkness (2012) yang dirilis dalam format telefilm.


#09 Zac Efron Bergabung dalam 'Baywatch'

//screenrant.com

Dwayne "The Rock" Johnson akhirnya mendapatkan rekan dalam adaptasi film Baywatch, yang diangkat dari serial TV populer tahun 90-an. Zac Efron setuju ikut bergabung dalam film yang disutradarai oleh Seth Gordon (Horrible Bosses) tersebut.

Film ini bercerita tentang supervisor penjaga pantai (Johnson) yang bekerjasama dengan rekannya yang masih muda (Efron) untuk menyelamatkan pantai mereka dari bencana. Kabarnya, Baywatch akan mengambil pendekatan komedik ala 21 Jump Street.


#10 Martin Scorsese dan Leonardo DiCaprio Reuni untuk 'The Devil in White City'

//aolcdn.com

Adaptasi novel Erik Larson yang berjudul The Devil in the White City mengalami proses yang cukup berbelit. Meski Leonardo DiCaprio diberitakan terlibat dalam proyek ini sejak 2010, namun posisi sutradara dan penulis skrip masih belum dipastikan. David Fincher, Kathryn Bigelow, dan Graham Moore dikabarkan pernah mencoba ambil bagian, namun berdasarkan kabar terbaru dari Deadline, posisi sutradara jatuh pada Martin Scorsese dan penulis naskah pada Billy Ray (Captain Phillips). Ini berarti Scorsese akan reuni kembali dengan DiCaprio setelah The Departed, Shutter Island, dan The Wolf of Wall Street.

Novelnya sendiri bercerita tentang H.H. Holmes, seorang pembunuh berantai Chicago, dengan mengambil setting Chicago's World Fair di tahun 1893. Kemungkinan besar film ini akan tayang akhir tahun depan.


#11 Zach Galifianakis akan Mengisi Suara Joker dalam Film 'The Lego Batman'

//aolcdn.com

Dilansir dari THR, Zach Galifianakis (The Hangover) akan mengisi suara The Joker dalam film spinoff The Lego Batman, menyusul Will Arnett yang mengisi suara Batman dan Michael Cera yang mengisi suara Robin

Film yang disutradarai oleh Chris McKay dari naskah yang ditulis oleh Seth Grahame-Smith (Abraham Lincoln: Vampire Hunter) ini direncanakan tayang pada 10 Februari 2017. Duo sutradara The Lego Movie, Phil Lord dan Christopher Miller bertindak sebagai produser.


#12 Naskah Sekuel 'Predator' Hampir Selesai

//screenrant.com

Setahun yang lalu, berita menyebutkan bahwa Shane Black (Iron Man 3, Lethal Weapon) tengah mengerjakan naskah sekuel dari Predator bersama Fred Dekker. Berdasarkan info dari Collider, Shane Black tetap fokus untuk mengerjakan proyek ini meski punya proyek-proyek lain, diantaranya The Nice Guy yang dibintangi Ryan Gosling dan Russell Crowe. Produser John Davis menyebutkan bahwa naskahnya hampir selesai.

Selain menulis naskah, Black juga akan bertindak sebagai sutradara.


#13 Cobie Smulders Bergabung dengan Tom Cruise dalam 'Jack Reacher 2'

//joblo.com

Tom Cruise punya proyek yang cukup banyak beberapa tahun ke depan. Selain Mission: Impossible 6, Mena, dan sekuel Edge of Tomorrow, satu lagi proyeknya adalah Jack Reacher 2 yang akan disutradarai oleh Edward Zwick (The Last Samurai).

Baru-baru ini, TheWrap melaporkan bahwa Cobie Smulders (The Avengers, serial How I Met Your Mother) kemungkinan akan bermain sebagai karakter utama wanita dalam film tersebut. Proses produksi akan dimulai pada November ini dengan jadwal tayang direncanakan pada akhir 2016.


#14 Patric Stewart Mengkonfirmasi Perannya dalam 'Wolverine 3'

//radiotimes.com

Berita sebelumnya menyebutkan bahwa Patrick Stewart akan bergabung sebagai Profesor X bersama Hugh Jackman dalam film Wolverine 3. Nah dilansir dari Collider, Stewart telah mengkoonfirmasi hal ini penampilannya ternyata tak hanya sebatas cameo.

"Ini adalah proyek yang sedang dikembangkan. Saya tahu bahwa Profesor Xavier akan tampil lebih dari satu [adegan], dan ini menarik bagi saya", ujar Stewart. "Ide mengenai Wolverine tua -- saya sangat menantikan Hugh Jackman menua [dalam film ini]."

Film ini dikabarkan akan mengambil cerita komik dimana Wolverine sudah menua dan direncanakan rilis pada 3 Maret 2017. James Mangold kembali duduk sebagai sutradara.


Itulah berita film minggu ini. Sampai jumpa di episode 12 minggu depan. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

Berita apa yang mungkin anda lewatkan minggu ini? Kompilasi berita film minggu ini diantaranya sekuel 'Filosofi Kopi', 'AADC 2', 'Baywatch', 'Wolverine 3' dan masih banyak lagi.

Bagaimana kabar anda minggu ini? Episode kali ini akan mengangkat 14 berita. Ada 2 berita dari dunia perfilman dalam negeri berhubung dengan adanya gelaran PopCon Asia 2015 yang tengah berlangsung. Ada juga kabar dari James Wan yang tampaknya sekarang beralih ke genre aksi setelah kesuksesannya dengan Furious 7. Zac Efron diberitakan akan bergabung bersama Dwayne "The Rock" Johnson dalam film Baywatch. Namun, berita yang paling menarik perhatian saya adalah reuni antara Leonardo DiCaprio dengan sutradara Martin Scorsese dalam The Devil in the White City. Wow, saya sudah siap mengantri di bioskop.

Berikut kompilasi berita film minggu ini:

#01 Sekuel 'Filosofi Kopi' Pasti Dibuat, Ceritanya Tergantung Anda

//liputan6.com

Sukses di bioskop, film Filosofi Kopi dari Angga Dwimas Sasongko resmi akan dibuatkan sekuel berjudul BEN & JODY. Namun film ini belum punya cerita. Entah karena memang tak punya materi atau ingin membuat sekuel yang sesuai dengan selera pasar, proses kreatif hampir sepenuhnya diserahkan pada penonton. Anda bisa membuka aplikasi FILOSOFI KOPI dan mengajukan cerita. Cerita yang masuk akan disupervisi oleh penulis cerpen Filosofi Kopi sendiri, Dewi Lestari lalu dijadikan novel grafis, dan diangkat ke layar lebar oleh penulis naskah Jenny Jusuf.

BEN & JODY direncanakan tayang tahun depan. Chicco Jericho dan Rio Dewanto kembali bermain.


#02 'AADC 2' Syuting Oktober, Dian Sastro & Nicholas Saputra Diperkirakan Bermain Kembali

//metrotvnews.com

Dalam acara PopCon 2015, Mira Lesmana angkat bicara soal Ada Apa dengan Cinta 2?. Sekuel ini dipastikan akan memulai proses syuting pada Oktober mendatang di 3 lokasi yaitu Jakarta, New York, dan Yogyakarta. Kursi sutradara beralih dari Rudi Soedjarwo kepada Riri Riza, yang dalam film pertamanya hanya bertindak sebagai penulis naskah dan produser bersama Mira.

Belum ada detail mengenai cerita, tetapi Dian Sastro dan Nicholas Saputra diperkirakan kembali bermain sebagai pemeran utama.


#03 FOX Lanjutkan Serial 'Prison Break'

//nullker.hu

Setelah 6 tahun, serial Prison Break direncanakan akan berlanjut. Namun serial kali ini dibuat dalam format limited series sebanyak 10 episode. Berita ini diumumkan dalam panel TCA (Television Critics Association). Pemain utama, Wentworth Miller dan Dominic Purcell kembali bermain.

"Ini menjadi semacam sekuel," ujar CEO FOX, Dana Walden. "Ini mengambil cerita beberapa tahun setelah musim terakhir serialnya. Tokoh utama akan kembali. Beberapa tokoh ikonik juga akan kembali. Pastinya akan menjelaskan pertanyaan di bagian akhir serial dan bagi para penggemar baru."


#04 Bill Murray akan Tampil dalam 'Ghostbuster' Terbaru

//scifinow.co.uk

Meski sebelumnya sempat emoh, Bill Murray dipastikan bermain dalam film Ghostbusters terbaru sebagaimana diberitakan Variety. Dia akan kembali memerankan karakter Dr. Peter Venkman yang kemungkinan muncul sebagai cameo.

Murray bersama Dan Aykroyd dan Harold Ramis bermain sebagai karakter utama dalam film Ghostbusters pada 1984 dan Ghostbusters II pada 1989.


#05 James Wan Produseri Reboot 'Mortal Kombat'

//vgi.co.id

Sebagai salah satu penggemar serial animasi dan game-nya sejak kecil, saya merasa bahwa film layar lebar Mortal Kombat memang layak mendapatkan reboot dan ternyata harapan saya menjadi nyata. THR menyebutkan bahwa James Wan (The Conjuring, Furious 7, Aquaman) akan memproduseri reboot dari film tersebut untuk New Line Cinema.

Oren Uziel dan Dave Callaham (Mortal Kombat Legacy, The Expendables). Belum ada berita lebih lanjut mengenai jadwal tayang maupun pemainnya.


#06 Inilah Judul Resmi dan Jadwal Tayang 'Ice Age 5'

//THR.com

Sebagai salah satu franchise animasi tersukses, Ice Age adalah lumbung duit bagi 20th Century Fox. Ice Age: Dawn of the Dinosaur menghasilkan $886 juta pada 2009 dan Ice Age: Continental Drift $877 juta pada 2012. Selagi masih bisa memproduksi dolar, kita tentunya bakal disuguhkan lagi dengan film-film Ice Age berikutnya.

Yang terbaru, Ice Age 5 yang diberi judul resmi Ice Age: Collision Course direncanakan tayang 22 Juli 2016. Meski waktu tayangnya kurang dari setahun lagi, namun hingga saat ini belum dirilis sinopsis resmi maupun deretan pengisi suara.


#07 'Hansel & Gretel 2' Dapatkan Sutradara

//screenrant.com

Hansel & Gretel: Witch Hunters menjadi hit yang mengejutkan pada 2013 lalu. Meraup lebih dari $226 juta dari bujet yang tak sampai seperempatnya, Paramount berencana membuat sekuelnya dengan Tommy Wirkola kembali sebagai sutradara. Belakangan ini Wirkola mengundurkan diri dan Paramount mendapatkan penggantinya, yaitu Bruno Aveillan. Ini merupakan film panjang debutnya, setelah sebelumnya berkarir sebagai sutradara untuk beberapa iklan komersil.

Jeremy Renner dan Gemma Arteton diperkirakan bermain kembali sebagai Hansel dan Gretel.


#08 Proyek Adaptasi 'Dungeons & Dragons' akan Dilanjutkan

//capcom-unity.com

Setelah sempat berseteru untuk adaptasi live-action Dungeons & Dragons, Warner Bros dan Hasbro akhirnya punya kata sepakat. Warner Bros Pictures, Allspark Pictures (punya Hasbro), dan Sweetpea Entertainment mengumumkan rencana mereka untuk melanjutkan proyek tersebut. Brian Goldner, Stephen Davis, Courtney Solomon, Allan Zerman, dan Roy Lee akan bertindak sebagai produser dengan naskah yang ditulis oleh David Leslie (The Conjuring 2, Wrath of the Titans).

Dungeons & Dragons adalah game yang populer sejak tahun 1974. Di tahun 1983 pernah diangkat menjadi serial TV serta film panjang pada tahun 2000. Meski tak terlalu sukses secara kritikal dan komersil, sekuelnya sempat dibuat diantaranya Dungeons & Dragons: Wrath of the Dragon God (2005) serta Dungeons & Dragons: The Book of Vile Darkness (2012) yang dirilis dalam format telefilm.


#09 Zac Efron Bergabung dalam 'Baywatch'

//screenrant.com

Dwayne "The Rock" Johnson akhirnya mendapatkan rekan dalam adaptasi film Baywatch, yang diangkat dari serial TV populer tahun 90-an. Zac Efron setuju ikut bergabung dalam film yang disutradarai oleh Seth Gordon (Horrible Bosses) tersebut.

Film ini bercerita tentang supervisor penjaga pantai (Johnson) yang bekerjasama dengan rekannya yang masih muda (Efron) untuk menyelamatkan pantai mereka dari bencana. Kabarnya, Baywatch akan mengambil pendekatan komedik ala 21 Jump Street.


#10 Martin Scorsese dan Leonardo DiCaprio Reuni untuk 'The Devil in White City'

//aolcdn.com

Adaptasi novel Erik Larson yang berjudul The Devil in the White City mengalami proses yang cukup berbelit. Meski Leonardo DiCaprio diberitakan terlibat dalam proyek ini sejak 2010, namun posisi sutradara dan penulis skrip masih belum dipastikan. David Fincher, Kathryn Bigelow, dan Graham Moore dikabarkan pernah mencoba ambil bagian, namun berdasarkan kabar terbaru dari Deadline, posisi sutradara jatuh pada Martin Scorsese dan penulis naskah pada Billy Ray (Captain Phillips). Ini berarti Scorsese akan reuni kembali dengan DiCaprio setelah The Departed, Shutter Island, dan The Wolf of Wall Street.

Novelnya sendiri bercerita tentang H.H. Holmes, seorang pembunuh berantai Chicago, dengan mengambil setting Chicago's World Fair di tahun 1893. Kemungkinan besar film ini akan tayang akhir tahun depan.


#11 Zach Galifianakis akan Mengisi Suara Joker dalam Film 'The Lego Batman'

//aolcdn.com

Dilansir dari THR, Zach Galifianakis (The Hangover) akan mengisi suara The Joker dalam film spinoff The Lego Batman, menyusul Will Arnett yang mengisi suara Batman dan Michael Cera yang mengisi suara Robin

Film yang disutradarai oleh Chris McKay dari naskah yang ditulis oleh Seth Grahame-Smith (Abraham Lincoln: Vampire Hunter) ini direncanakan tayang pada 10 Februari 2017. Duo sutradara The Lego Movie, Phil Lord dan Christopher Miller bertindak sebagai produser.


#12 Naskah Sekuel 'Predator' Hampir Selesai

//screenrant.com

Setahun yang lalu, berita menyebutkan bahwa Shane Black (Iron Man 3, Lethal Weapon) tengah mengerjakan naskah sekuel dari Predator bersama Fred Dekker. Berdasarkan info dari Collider, Shane Black tetap fokus untuk mengerjakan proyek ini meski punya proyek-proyek lain, diantaranya The Nice Guy yang dibintangi Ryan Gosling dan Russell Crowe. Produser John Davis menyebutkan bahwa naskahnya hampir selesai.

Selain menulis naskah, Black juga akan bertindak sebagai sutradara.


#13 Cobie Smulders Bergabung dengan Tom Cruise dalam 'Jack Reacher 2'

//joblo.com

Tom Cruise punya proyek yang cukup banyak beberapa tahun ke depan. Selain Mission: Impossible 6, Mena, dan sekuel Edge of Tomorrow, satu lagi proyeknya adalah Jack Reacher 2 yang akan disutradarai oleh Edward Zwick (The Last Samurai).

Baru-baru ini, TheWrap melaporkan bahwa Cobie Smulders (The Avengers, serial How I Met Your Mother) kemungkinan akan bermain sebagai karakter utama wanita dalam film tersebut. Proses produksi akan dimulai pada November ini dengan jadwal tayang direncanakan pada akhir 2016.


#14 Patric Stewart Mengkonfirmasi Perannya dalam 'Wolverine 3'

//radiotimes.com

Berita sebelumnya menyebutkan bahwa Patrick Stewart akan bergabung sebagai Profesor X bersama Hugh Jackman dalam film Wolverine 3. Nah dilansir dari Collider, Stewart telah mengkoonfirmasi hal ini penampilannya ternyata tak hanya sebatas cameo.

"Ini adalah proyek yang sedang dikembangkan. Saya tahu bahwa Profesor Xavier akan tampil lebih dari satu [adegan], dan ini menarik bagi saya", ujar Stewart. "Ide mengenai Wolverine tua -- saya sangat menantikan Hugh Jackman menua [dalam film ini]."

Film ini dikabarkan akan mengambil cerita komik dimana Wolverine sudah menua dan direncanakan rilis pada 3 Maret 2017. James Mangold kembali duduk sebagai sutradara.


Itulah berita film minggu ini. Sampai jumpa di episode 12 minggu depan. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

Thursday, August 13, 2015

Review Film: 'Dragon Ball Z: Resurrection 'F'' (2015)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Adventure, Artikel Aksi, Artikel Animasi, Artikel Review, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Dragon Ball Z: Resurrection 'F'' (2015)
link : Review Film: 'Dragon Ball Z: Resurrection 'F'' (2015)

Baca juga


Tak ada hal baru yang ditawarkan 'Resurrection F' selain pertarungan spektakuler para makhluk super yang sekarang punya kekuatan yang lebih besar.

“Is that the best you can do?”
— Goku
Tak berlebihan rasanya jika Dragon Ball disebut sebagai manga / anime paling populer di dunia. Dari 42 volume manga, franchise ini telah berkembang menjadi 344 serial anime (belum termasuk GT), 45 judul video game, serta 19 film layar lebar. Tak mengherankan popularitasnya ini bisa menarik distributor besar macam 20th Century Fox untuk mengedarakan film ini di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Sub-judul Resurrection F telah menggambarkan dengan jelas esensi dari filmnya yang sebenarnya sangat sederhana, dimana Goku dkk harus berhadapan kembali dengan salah satu musuh terkuatnya dulu. Jalan ceritanya yang ringan membuat film ini terkesan hanya ingin menyajikan pertarungan Goku melawan Frieza sekali lagi.

Beberapa tahun setelah kejadian di film Battle of Gods, bumi kembali damai berkat Beerus yang tak lagi berminat menghancurkan bumi. Namun kedamaian ini tak berlangsung lama, karena salah satu antek Frieza (Ryusei Nakao), Sorbet berniat untuk membangkitkan kembali tuannya dengan mengumpulkan seluruh bola naga. Singkat cerita, 7 bola naga terkumpul dan ritual pemanggilan Shenlong dilakukan.

Frieza yang telah bangkit kembali dengan kekuatan yang lebih besar berniat balas dendam pada manusia Saiya yang telah membunuhnya — jika anda ingat, Trunks-lah yang memotong-motong tubuh Frieza — dengan mengirim ribuan pasukannya untuk menyerang bumi. Seperti biasa, saat semua ini terjadi Goku (Masako Nozawa) sedang tak di tempat karena tengah berlatih bersama Vegeta (Ryo Horikawa) dan tangan kanan Beerus, Whis, sehingga Master Roshi, Krillin, Piccolo, Gohan, dan Tenshinhan harus berusaha sekuat tenaga menahan gempuran pasukan Frieza sebelum Goku datang.


Demografi film ini ditujukan khusus untuk penggemar atau setidaknya penonton yang pernah mengenal franchise ini. Dengan banyaknya karakter pendukung yang hanya tampil sebentar, mungkin akan membuat penonton yang belum familiar sedikit kebingungan (walau saya meragukannya).

Inti cerita disini adalah pertarungan melawan Frieza yang menghabiskan hampir dua pertiga film, sementara sepertiga awal untuk membangun cerita tanpa characters development sama sekali. Mungkin memang pertarungan lah yang ingin disajikan oleh Akira Toriyama yang langsung turun tangan untuk menulis naskah.

Sutradara Tadayoshi Yamamuro menghadirkan adegan pertarungan yang cepat dan inventif namun lumayan repetitif. Secara garis besar, tak ada peningkatan yang signifikan di departemen animasi dibandingan serialnya, selain warna yang lebih cerah dan efek suara yang berlebihan.

Masalah terbesar adalah beberapa protagonis yang saking kuatnya menjadikan tak ada lagi situasi yang genting, padahal Frieza sengaja telah dibuat lebih tangguh dibanding sebelumnya. Dengan mengesampingkan Goku dan Vegeta yang punya kemampuan perubahan baru, keberadaan Beerus dan Whis yang campur tangan di bagian akhir yang membuat ending-nya antiklimaks. Ancaman Frieza tak terasa mematikan, dan pertarungan menjadi menjemukan.

Meski begitu, saya merasa penggemar Dragon Ball akan terpuaskan dengan Resurrection F, meski secara naratif tak banyak hal baru yang ditawarkan. Apalagi dengan banyaknya lelucon, yang bahkan diselipkan di sela-sela pertarungan. Ada pula karakter tambahan Jaco sang polisi galaksi dengan penampilannya yang mirip Ultraman versi mini, yang tak hanya bertindak sebagai comic relief namun juga bisa bertarung. Sayangnya, mengingat keterlibatan langsung dari penulis manga-nya, saya pikir sungguh sia-sia film ini hanya menjadi sekedar filler dari petualangan yang telah melegenda. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

'Dragon Ball: Resurrection'F'' |
|

IMDb | Rottentomatoes
93 menit | Semua Umur (BO)

Sutradara: Tadayoshi Yamamuro
Penulis: Akira Toriyama
Pemain: Masako Nozawa, Ryō Horikawa, Toshio Furukawa, Ryūsei Nakao

Tak ada hal baru yang ditawarkan 'Resurrection F' selain pertarungan spektakuler para makhluk super yang sekarang punya kekuatan yang lebih besar.

“Is that the best you can do?”
— Goku
Tak berlebihan rasanya jika Dragon Ball disebut sebagai manga / anime paling populer di dunia. Dari 42 volume manga, franchise ini telah berkembang menjadi 344 serial anime (belum termasuk GT), 45 judul video game, serta 19 film layar lebar. Tak mengherankan popularitasnya ini bisa menarik distributor besar macam 20th Century Fox untuk mengedarakan film ini di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Sub-judul Resurrection F telah menggambarkan dengan jelas esensi dari filmnya yang sebenarnya sangat sederhana, dimana Goku dkk harus berhadapan kembali dengan salah satu musuh terkuatnya dulu. Jalan ceritanya yang ringan membuat film ini terkesan hanya ingin menyajikan pertarungan Goku melawan Frieza sekali lagi.

Beberapa tahun setelah kejadian di film Battle of Gods, bumi kembali damai berkat Beerus yang tak lagi berminat menghancurkan bumi. Namun kedamaian ini tak berlangsung lama, karena salah satu antek Frieza (Ryusei Nakao), Sorbet berniat untuk membangkitkan kembali tuannya dengan mengumpulkan seluruh bola naga. Singkat cerita, 7 bola naga terkumpul dan ritual pemanggilan Shenlong dilakukan.

Frieza yang telah bangkit kembali dengan kekuatan yang lebih besar berniat balas dendam pada manusia Saiya yang telah membunuhnya — jika anda ingat, Trunks-lah yang memotong-motong tubuh Frieza — dengan mengirim ribuan pasukannya untuk menyerang bumi. Seperti biasa, saat semua ini terjadi Goku (Masako Nozawa) sedang tak di tempat karena tengah berlatih bersama Vegeta (Ryo Horikawa) dan tangan kanan Beerus, Whis, sehingga Master Roshi, Krillin, Piccolo, Gohan, dan Tenshinhan harus berusaha sekuat tenaga menahan gempuran pasukan Frieza sebelum Goku datang.


Demografi film ini ditujukan khusus untuk penggemar atau setidaknya penonton yang pernah mengenal franchise ini. Dengan banyaknya karakter pendukung yang hanya tampil sebentar, mungkin akan membuat penonton yang belum familiar sedikit kebingungan (walau saya meragukannya).

Inti cerita disini adalah pertarungan melawan Frieza yang menghabiskan hampir dua pertiga film, sementara sepertiga awal untuk membangun cerita tanpa characters development sama sekali. Mungkin memang pertarungan lah yang ingin disajikan oleh Akira Toriyama yang langsung turun tangan untuk menulis naskah.

Sutradara Tadayoshi Yamamuro menghadirkan adegan pertarungan yang cepat dan inventif namun lumayan repetitif. Secara garis besar, tak ada peningkatan yang signifikan di departemen animasi dibandingan serialnya, selain warna yang lebih cerah dan efek suara yang berlebihan.

Masalah terbesar adalah beberapa protagonis yang saking kuatnya menjadikan tak ada lagi situasi yang genting, padahal Frieza sengaja telah dibuat lebih tangguh dibanding sebelumnya. Dengan mengesampingkan Goku dan Vegeta yang punya kemampuan perubahan baru, keberadaan Beerus dan Whis yang campur tangan di bagian akhir yang membuat ending-nya antiklimaks. Ancaman Frieza tak terasa mematikan, dan pertarungan menjadi menjemukan.

Meski begitu, saya merasa penggemar Dragon Ball akan terpuaskan dengan Resurrection F, meski secara naratif tak banyak hal baru yang ditawarkan. Apalagi dengan banyaknya lelucon, yang bahkan diselipkan di sela-sela pertarungan. Ada pula karakter tambahan Jaco sang polisi galaksi dengan penampilannya yang mirip Ultraman versi mini, yang tak hanya bertindak sebagai comic relief namun juga bisa bertarung. Sayangnya, mengingat keterlibatan langsung dari penulis manga-nya, saya pikir sungguh sia-sia film ini hanya menjadi sekedar filler dari petualangan yang telah melegenda. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

'Dragon Ball: Resurrection'F'' |
|

IMDb | Rottentomatoes
93 menit | Semua Umur (BO)

Sutradara: Tadayoshi Yamamuro
Penulis: Akira Toriyama
Pemain: Masako Nozawa, Ryō Horikawa, Toshio Furukawa, Ryūsei Nakao

Wednesday, August 12, 2015

Review Film: 'Fantastic Four' (2015)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Adventure, Artikel Aksi, Artikel Review, Artikel Sci-Fi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Fantastic Four' (2015)
link : Review Film: 'Fantastic Four' (2015)

Baca juga


Meski punya ide yang menjanjikan, 'Fantastic Four' nyaris tak punya nilai hiburan. Film ini mencoba menggabungkan beberapa elemen film superhero lain, yang sayangnya dieksekusi separo matang.

“We can't change the past, but we can change the future.”
— Sue Storm
Jika dihitung dengan versi Oley Sassone yang tak pernah dirilis ke publik, sudah ketiga kalinya Fantastic Four diadaptasi ke layar. Dalam adaptasi terbarunya ini, 20th Century Fox dan Josh Trank mencoba menggarap materi yang berbeda jauh dari film sebelumnya. Film ini punya ide origin story yang menjanjikan di paruh awalnya, namun secara keseluruhan tak mengalami peningkatan kualitas yang signifikan dibanding film Fantastic Four yang dirilis 10 tahun lalu (beserta sekuelnya).

Naskah yang ditulis Trank bersama Simon Kinberg dan Jeremy Slater terinspirasi dari komik Ultimate Fantastic Four ditambah dengan beberapa elemen dari komik orisinalnya. Saya tak pernah membaca komiknya, tapi katanya komik Fantastic Four punya tone yang ringan dan cerah, yang tentunya lebih sesuai dengan atmosfer film-film yang ditangani Marvel. Alih-alih, Fantastic Four mengalami perubahan drastis. Para tokoh sekarang dimainkan oleh aktor yang lebih muda, kostum konyol dengan lambang angka 4 diganti dengan kostum praktis ala X-Men, unsur humornya nyaris dihilangkan, practical effects diganti dengan CGI, atmosfer cerah berganti suram, dan rasanya tak perlu saya sebutkan pertalian keluarga antara Sue Storm dan Johnny Storm. Beberapa transisi ini adalah ide yang bagus. Beberapa lainnya, sayangnya tidak.

Film dimulai dengan awal yang cukup menarik, saat diceritakan Reed Richards kecil yang menyelinap ke halaman belakang rumah Ben Grimm untuk mengambil spare-part mobil demi menyelesaikan prototipe mesin teleportasi yang dirancangnya. Keduanya adalah sahabat karib, jadi Ben tak mempermasalahkannya. Malah dia ikut membantu Reed, meski penemuan tersebut tak begitu sukses. Tujuh tahun kemudian, Reed (kali ini diperankan oleh Miles Teller) dan Ben (Jamie Bell) memperagakan alat teleportasi mereka dalam sebuah pameran sains, yang lagi-lagi tak berakhir begitu baik. Namun bakat mereka dilirik oleh Dr. Franklin Storm (Reg E. Cathey) dan anak tirinya Sue (Kate Mara) yang kebetulan juga tengah meneliti hal yang sama. Sungguh suatu kebetulan! Reed pun direkrut untuk melanjutkan penelitian tersebut di Institut Baxter.

Kita kemudian akan diperkenalkan dengan anak Dr. Storm yang pemberontak, Johnny (Michael B. Jordan), yang pertama kalinya dimunculkan dalam adegan balap jalanan serta Victor von Doom (Toby Kebbell), seorang pemuda jenius yang digambarkan tak punya attitude bagus. Bersama peneliti yang lain, keempatnya menciptakan alat teleportasi yang bisa mengantarkan mereka ke sebuah planet primitif, yang kemudian disebut dengan Planet Zero.


Kentara sekali Trank mengambil pendekatan yang mirip Chronicle. Cerita dibangun dengan perlahan. Namun sebagai penonton, kita tahu bagaimana nasib mereka pada akhirnya: Reed punya tubuh elastis, Johnny menjadi manusia api, Sue bisa mengendalikan medan energi dan bisa tembus pandang, serta Ben yang menjadi super kuat tapi mengalami perubahan fisik seperti batu. Dengan mengambil porsi hampir 2/3 bagian dari 100 menit durasi, usaha membangun ceritanya terasa sedikit bertele-tele. Dan ini tak diimbangi dengan pendalaman karakter seperti halnya Chronicle.

Masalah terbesar dari Fantastic Four adalah karakterisasi yang lemah. Nyaris tak ada perkembangan karakter yang berarti. Kita mengenal keempat karakter ini — lima jika memasukkan Doctor Doom yang tampil hingga setengah film dan muncul lagi sebentar saat klimaks — hanya dari perilaku yang ditunjukkan di layar. Kita tahu hubungan asmara tarik-ulur antara Reed-Sue-Doom, persahabatan Reed dan Ben atau rivalitas antara Reed dan Doom tapi kita tak bisa merasakan chemistry di antara mereka. Jangan salah. Teller, Mara, Jordan, Bell, dan Kebbell adalah aktor yang kecemerlangannya bisa dilihat di film-film mereka sebelumnya. Namun dengan materi yang tipis seperti ini, mereka tak punya kans untuk tampil sedikit mencolok, boro-boro bersinar.

Setelah mendapat kekuatan, Reed melarikan diri sementara Sue, Johnny, dan Ben didayagunakan sebagai alat militer. Ada sedikit niatan untuk menekankan bahwa kekuatan ini mereka anggap sebagai kutukan, alih-alih anugerah atau Sue yang batinnya memberontak karena dimanfaatkan atau Ben yang tak bisa menerima fakta transformasi fisiknya. Lagi-lagi ini tak dikembangkan. Satu-satunya peluang untuk menciptakan character development yaitu saat keempatnya bersatu sebagai tim untuk melawan Doom yang berencana memusnahkan bumi, malah teralihkan (atau dialihkan) dengan adegan aksi klimaks yang sama sekali tak menghibur. Serius, dengan koreografi yang payah dan efek CGI yang tak kalah parahnya, sekuens aksi tersebut mungkin menarik di era 90-an, tapi di jaman sekarang tentu tak lagi relevan.

Saya bukanlah kritikus film profesional tapi saya merasa bahwa secara struktur sinematis, ada yang salah dengan Fantastic Four. Hingga pertengahan film, Josh Trank tampak ingin memaksudkan filmnya sebagai film antitesis superhero, sementara di paruh akhir terkesan seperti film superhero kekinian. Keduanya tak pernah menyatu, yang semakin menguatkan fakta bahwa paruh terakhir adalah hasil modifikasi studio tanpa campur tangan Trank. Yang lebih buruk, keduanya tak pernah menarik, bahkan jika dilihat sebagai bagian terpisah.

Fantastic Four nyaris tak punya nilai hiburan. Mencoba menggabungkan 2 gaya film superhero sukses — gaya trilogi The Dark Knight yang suram dan gaya Marvel yang penuh dengan efek spesial dan aksi jor-joran —, film ini tak punya pendalaman karakter ala Nolan maupun hiburan ringan tipikal Marvel. Film ditutup dengan Reed yang berujar, "Kita perlu nama". Yap, kita tahu mereka bakalan mengambil nama apa. Penempatannya sebagai dessert dari sajian yang mengecewakan memberi kesan bahwa ini adalah appetizer dari sajian utama yang belum tentu datang tepat waktu pada 2017 mendatang.

Melihat banyaknya bakat dan sumber daya yang tersia-siakan dalam film ini membuat saya merasa kasihan dengan kru dan pemainnya. Terlebih lagi pada Trank, Teller, Mara, Jordan, Bell dan Kebbell. Dan mungkin mereka juga bakalan saling mengasihani satu sama lain jika menonton film superhero separo matang ini. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem


'Fantastic Four' |
|


IMDb | Rottentomatoes
100 menit | Remaja

Sutradara: Josh Trank
Penulis: Josh Trank, Simon Kinberg, Jeremy Slater
Pemain: Miles Teller, Kate Mara, Michael B. Jordan, Jamie Bell, Toby Kebbell

Meski punya ide yang menjanjikan, 'Fantastic Four' nyaris tak punya nilai hiburan. Film ini mencoba menggabungkan beberapa elemen film superhero lain, yang sayangnya dieksekusi separo matang.

“We can't change the past, but we can change the future.”
— Sue Storm
Jika dihitung dengan versi Oley Sassone yang tak pernah dirilis ke publik, sudah ketiga kalinya Fantastic Four diadaptasi ke layar. Dalam adaptasi terbarunya ini, 20th Century Fox dan Josh Trank mencoba menggarap materi yang berbeda jauh dari film sebelumnya. Film ini punya ide origin story yang menjanjikan di paruh awalnya, namun secara keseluruhan tak mengalami peningkatan kualitas yang signifikan dibanding film Fantastic Four yang dirilis 10 tahun lalu (beserta sekuelnya).

Naskah yang ditulis Trank bersama Simon Kinberg dan Jeremy Slater terinspirasi dari komik Ultimate Fantastic Four ditambah dengan beberapa elemen dari komik orisinalnya. Saya tak pernah membaca komiknya, tapi katanya komik Fantastic Four punya tone yang ringan dan cerah, yang tentunya lebih sesuai dengan atmosfer film-film yang ditangani Marvel. Alih-alih, Fantastic Four mengalami perubahan drastis. Para tokoh sekarang dimainkan oleh aktor yang lebih muda, kostum konyol dengan lambang angka 4 diganti dengan kostum praktis ala X-Men, unsur humornya nyaris dihilangkan, practical effects diganti dengan CGI, atmosfer cerah berganti suram, dan rasanya tak perlu saya sebutkan pertalian keluarga antara Sue Storm dan Johnny Storm. Beberapa transisi ini adalah ide yang bagus. Beberapa lainnya, sayangnya tidak.

Film dimulai dengan awal yang cukup menarik, saat diceritakan Reed Richards kecil yang menyelinap ke halaman belakang rumah Ben Grimm untuk mengambil spare-part mobil demi menyelesaikan prototipe mesin teleportasi yang dirancangnya. Keduanya adalah sahabat karib, jadi Ben tak mempermasalahkannya. Malah dia ikut membantu Reed, meski penemuan tersebut tak begitu sukses. Tujuh tahun kemudian, Reed (kali ini diperankan oleh Miles Teller) dan Ben (Jamie Bell) memperagakan alat teleportasi mereka dalam sebuah pameran sains, yang lagi-lagi tak berakhir begitu baik. Namun bakat mereka dilirik oleh Dr. Franklin Storm (Reg E. Cathey) dan anak tirinya Sue (Kate Mara) yang kebetulan juga tengah meneliti hal yang sama. Sungguh suatu kebetulan! Reed pun direkrut untuk melanjutkan penelitian tersebut di Institut Baxter.

Kita kemudian akan diperkenalkan dengan anak Dr. Storm yang pemberontak, Johnny (Michael B. Jordan), yang pertama kalinya dimunculkan dalam adegan balap jalanan serta Victor von Doom (Toby Kebbell), seorang pemuda jenius yang digambarkan tak punya attitude bagus. Bersama peneliti yang lain, keempatnya menciptakan alat teleportasi yang bisa mengantarkan mereka ke sebuah planet primitif, yang kemudian disebut dengan Planet Zero.


Kentara sekali Trank mengambil pendekatan yang mirip Chronicle. Cerita dibangun dengan perlahan. Namun sebagai penonton, kita tahu bagaimana nasib mereka pada akhirnya: Reed punya tubuh elastis, Johnny menjadi manusia api, Sue bisa mengendalikan medan energi dan bisa tembus pandang, serta Ben yang menjadi super kuat tapi mengalami perubahan fisik seperti batu. Dengan mengambil porsi hampir 2/3 bagian dari 100 menit durasi, usaha membangun ceritanya terasa sedikit bertele-tele. Dan ini tak diimbangi dengan pendalaman karakter seperti halnya Chronicle.

Masalah terbesar dari Fantastic Four adalah karakterisasi yang lemah. Nyaris tak ada perkembangan karakter yang berarti. Kita mengenal keempat karakter ini — lima jika memasukkan Doctor Doom yang tampil hingga setengah film dan muncul lagi sebentar saat klimaks — hanya dari perilaku yang ditunjukkan di layar. Kita tahu hubungan asmara tarik-ulur antara Reed-Sue-Doom, persahabatan Reed dan Ben atau rivalitas antara Reed dan Doom tapi kita tak bisa merasakan chemistry di antara mereka. Jangan salah. Teller, Mara, Jordan, Bell, dan Kebbell adalah aktor yang kecemerlangannya bisa dilihat di film-film mereka sebelumnya. Namun dengan materi yang tipis seperti ini, mereka tak punya kans untuk tampil sedikit mencolok, boro-boro bersinar.

Setelah mendapat kekuatan, Reed melarikan diri sementara Sue, Johnny, dan Ben didayagunakan sebagai alat militer. Ada sedikit niatan untuk menekankan bahwa kekuatan ini mereka anggap sebagai kutukan, alih-alih anugerah atau Sue yang batinnya memberontak karena dimanfaatkan atau Ben yang tak bisa menerima fakta transformasi fisiknya. Lagi-lagi ini tak dikembangkan. Satu-satunya peluang untuk menciptakan character development yaitu saat keempatnya bersatu sebagai tim untuk melawan Doom yang berencana memusnahkan bumi, malah teralihkan (atau dialihkan) dengan adegan aksi klimaks yang sama sekali tak menghibur. Serius, dengan koreografi yang payah dan efek CGI yang tak kalah parahnya, sekuens aksi tersebut mungkin menarik di era 90-an, tapi di jaman sekarang tentu tak lagi relevan.

Saya bukanlah kritikus film profesional tapi saya merasa bahwa secara struktur sinematis, ada yang salah dengan Fantastic Four. Hingga pertengahan film, Josh Trank tampak ingin memaksudkan filmnya sebagai film antitesis superhero, sementara di paruh akhir terkesan seperti film superhero kekinian. Keduanya tak pernah menyatu, yang semakin menguatkan fakta bahwa paruh terakhir adalah hasil modifikasi studio tanpa campur tangan Trank. Yang lebih buruk, keduanya tak pernah menarik, bahkan jika dilihat sebagai bagian terpisah.

Fantastic Four nyaris tak punya nilai hiburan. Mencoba menggabungkan 2 gaya film superhero sukses — gaya trilogi The Dark Knight yang suram dan gaya Marvel yang penuh dengan efek spesial dan aksi jor-joran —, film ini tak punya pendalaman karakter ala Nolan maupun hiburan ringan tipikal Marvel. Film ditutup dengan Reed yang berujar, "Kita perlu nama". Yap, kita tahu mereka bakalan mengambil nama apa. Penempatannya sebagai dessert dari sajian yang mengecewakan memberi kesan bahwa ini adalah appetizer dari sajian utama yang belum tentu datang tepat waktu pada 2017 mendatang.

Melihat banyaknya bakat dan sumber daya yang tersia-siakan dalam film ini membuat saya merasa kasihan dengan kru dan pemainnya. Terlebih lagi pada Trank, Teller, Mara, Jordan, Bell dan Kebbell. Dan mungkin mereka juga bakalan saling mengasihani satu sama lain jika menonton film superhero separo matang ini. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem


'Fantastic Four' |
|


IMDb | Rottentomatoes
100 menit | Remaja

Sutradara: Josh Trank
Penulis: Josh Trank, Simon Kinberg, Jeremy Slater
Pemain: Miles Teller, Kate Mara, Michael B. Jordan, Jamie Bell, Toby Kebbell

Tuesday, August 11, 2015

Review Film: 'Demonic' (2015)

- Hallo sahabat Movie Film | Nonton Film | Download, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Horor, Artikel Review, Artikel Thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Film: 'Demonic' (2015)
link : Review Film: 'Demonic' (2015)

Baca juga


Mengangkat premis yang basi dengan formula horor yang klise, 'Demonic' adalah film horor yang tak terlalu bagus tapi lumayan bisa dinikmati berkat gaya narasi non-linearnya yang cukup berbeda.

“I want to put a baby in you.”
— Donnie
Nama James Wan memang terpampang di posternya, tapi jangan tertipu karena disini dia hanya bertindak sebagai produser. Tentu saja film ini tak punya tingkat keseraman sekelas film-film arahan Wan seperti Insidious dan The Conjuring. Film ini bahkan bukan film horor yang bagus, kalau boleh jujur. Meski mengangkat premis yang sudah basi, namun Demonic mengambil gaya narasi non-linear yang menurut saya cukup segar, dan akhirnya lumayan bisa dinikmati.

Dalam film ini, Frank Grillo bermain sebagai detektif Mark Lewis. Di tengah malam, dia mendapat panggilan darurat saat ada indikasi pembunuhan di sebuah rumah kosong. Sesampainya di TKP, Mark menemukan beberapa mayat anak muda dan satu korban selamat yang sedang panik yang bernama John (Dustin Milligan). Mark kemudian memanggil bala bantuan dan meminta tolong pada psikologis kriminal yang juga mantan pacarnya, Dr. Elizabeth Klein (Maria Bello) untuk menginterogasi John.

Ternyata John bukanlah satu-satunya korban yang selamat. Berdasarkan ceritanya, ada 2 orang yang berhasil melarikan diri: pacarnya yang tengah hamil, Michelle (Cody Horn) dan mantan pacar Michelle, Bryan (Scott Mechlowicz), satu diantaranya dicurigai sebagai pelaku.

Sementara itu polisi berusaha melakukan penyelidikan melalui video yang — secara kebetulan — direkam oleh rombongan anak muda tersebut. Dari sini terungkap bahwa mulanya mereka iseng untuk melakukan ritual pemanggilan roh di sebuah rumah kosong, dimana dulunya terjadi kasus pembunuhan sadis oleh keluarga Livingston. Dan tak terlalu mengejutkan sebenarnya bagaimana kebodohan mereka ini berujung nasib naas.


Dengan menggabungkan metode konvensional dengan gaya found-footage, film ini diceritakan bergantian antara penyidikan dan interogasi yang tengah berlangsung dengan flashback mengenai awal mula tragedi ini terjadi. Demonic mengambil gaya narasi ala The Usual Suspects dimana kita dibuat menerka-nerka siapa pelaku sebenarnya. Paruh awal sebenarnya tak terlalu menjanjikan, namun dengan pendekatan non-linear seperti ini membuat penonton sedikit terikat dengan ceritanya walau stereotip.

Selain dari faktor di atas, nyaris tak ada lagi alasan yang bagus bagi anda untuk menonton Demonic. Film ini mengambil resep-resep film horor kekinian. Jump scares, setting sekitar yang luar biasa gelap — serius, kenapa hampir di semua film horor ga ada yang kepikiran membawa penerangan yang mumpuni, dan tak lupa, music box. Memang di beberapa scene, terasa sedikit sentuhan khas Wan untuk membangun atmosfir, tapi lagi-lagi sutradara Will Canon kembali ke formula jump-scares.

Penampilan Grillo dan Bello cukup lumayan. Karakternya yang sejak awal memang one-note dan tak membutuhkan kapabilitas akting yang muluk-muluk. Milligan yang punya peran krusial justru tak tampil maksimal. Secara singkat rumus akting Milligan di film ini adalah gerak bola mata tak beraturan + omongan terbata-bata + bibir bergetar. WTF. Karakter John tak pernah terlihat benar-benar takut, membuat penonton yang awas bisa mengantisipasi plot-twist di bagian endingnya dengan mudah.

Suspens dari horor-nya memang tak terlalu terasa. Tapi setidaknya Demonic bisa memberikan ketegangan berkat premis "siapa pelakunya". Jika anda adalah penggemar berat film horor, mungkin tak perlu menonton film ini. Namun jika ingin melihat horor yang sedikit berbeda, Demonic adalah pengisi waktu luang yang lumayan. ■ UP

'Demonic' |
|


IMDb | Rottentomatoes
83 menit | Dewasa

Sutradara: Will Canon
Penulis: Max La Bella, Will Canon, Doug Simon
Pemain: Maria Bello, Frank Grillo, Dustin Milligan

Mengangkat premis yang basi dengan formula horor yang klise, 'Demonic' adalah film horor yang tak terlalu bagus tapi lumayan bisa dinikmati berkat gaya narasi non-linearnya yang cukup berbeda.

“I want to put a baby in you.”
— Donnie
Nama James Wan memang terpampang di posternya, tapi jangan tertipu karena disini dia hanya bertindak sebagai produser. Tentu saja film ini tak punya tingkat keseraman sekelas film-film arahan Wan seperti Insidious dan The Conjuring. Film ini bahkan bukan film horor yang bagus, kalau boleh jujur. Meski mengangkat premis yang sudah basi, namun Demonic mengambil gaya narasi non-linear yang menurut saya cukup segar, dan akhirnya lumayan bisa dinikmati.

Dalam film ini, Frank Grillo bermain sebagai detektif Mark Lewis. Di tengah malam, dia mendapat panggilan darurat saat ada indikasi pembunuhan di sebuah rumah kosong. Sesampainya di TKP, Mark menemukan beberapa mayat anak muda dan satu korban selamat yang sedang panik yang bernama John (Dustin Milligan). Mark kemudian memanggil bala bantuan dan meminta tolong pada psikologis kriminal yang juga mantan pacarnya, Dr. Elizabeth Klein (Maria Bello) untuk menginterogasi John.

Ternyata John bukanlah satu-satunya korban yang selamat. Berdasarkan ceritanya, ada 2 orang yang berhasil melarikan diri: pacarnya yang tengah hamil, Michelle (Cody Horn) dan mantan pacar Michelle, Bryan (Scott Mechlowicz), satu diantaranya dicurigai sebagai pelaku.

Sementara itu polisi berusaha melakukan penyelidikan melalui video yang — secara kebetulan — direkam oleh rombongan anak muda tersebut. Dari sini terungkap bahwa mulanya mereka iseng untuk melakukan ritual pemanggilan roh di sebuah rumah kosong, dimana dulunya terjadi kasus pembunuhan sadis oleh keluarga Livingston. Dan tak terlalu mengejutkan sebenarnya bagaimana kebodohan mereka ini berujung nasib naas.


Dengan menggabungkan metode konvensional dengan gaya found-footage, film ini diceritakan bergantian antara penyidikan dan interogasi yang tengah berlangsung dengan flashback mengenai awal mula tragedi ini terjadi. Demonic mengambil gaya narasi ala The Usual Suspects dimana kita dibuat menerka-nerka siapa pelaku sebenarnya. Paruh awal sebenarnya tak terlalu menjanjikan, namun dengan pendekatan non-linear seperti ini membuat penonton sedikit terikat dengan ceritanya walau stereotip.

Selain dari faktor di atas, nyaris tak ada lagi alasan yang bagus bagi anda untuk menonton Demonic. Film ini mengambil resep-resep film horor kekinian. Jump scares, setting sekitar yang luar biasa gelap — serius, kenapa hampir di semua film horor ga ada yang kepikiran membawa penerangan yang mumpuni, dan tak lupa, music box. Memang di beberapa scene, terasa sedikit sentuhan khas Wan untuk membangun atmosfir, tapi lagi-lagi sutradara Will Canon kembali ke formula jump-scares.

Penampilan Grillo dan Bello cukup lumayan. Karakternya yang sejak awal memang one-note dan tak membutuhkan kapabilitas akting yang muluk-muluk. Milligan yang punya peran krusial justru tak tampil maksimal. Secara singkat rumus akting Milligan di film ini adalah gerak bola mata tak beraturan + omongan terbata-bata + bibir bergetar. WTF. Karakter John tak pernah terlihat benar-benar takut, membuat penonton yang awas bisa mengantisipasi plot-twist di bagian endingnya dengan mudah.

Suspens dari horor-nya memang tak terlalu terasa. Tapi setidaknya Demonic bisa memberikan ketegangan berkat premis "siapa pelakunya". Jika anda adalah penggemar berat film horor, mungkin tak perlu menonton film ini. Namun jika ingin melihat horor yang sedikit berbeda, Demonic adalah pengisi waktu luang yang lumayan. ■ UP

'Demonic' |
|


IMDb | Rottentomatoes
83 menit | Dewasa

Sutradara: Will Canon
Penulis: Max La Bella, Will Canon, Doug Simon
Pemain: Maria Bello, Frank Grillo, Dustin Milligan